Tipe: Koran
Tanggal: 2002-08-27
Halaman: 04
Konten
The 4cm WASPADA DEMI KEBENARAN DAN KEADILAN Harian Umum Nasional WASPADA Terbit sejak 11 Januari 1947 Pendiri: H. MOHAMMAD SAID (17 Agustus 1905 - 26 April 1995) Hj. ANI IDRUS (25 November 1918- 9 Januari 1999) Pemimpin Umum: dr. Hj. Rayati Syafrin, MBA Pemimpin Redaksi/Penanggungjawab: H. Prabudi P. Said Wakil Pemimpin Umum/Wapemred: H. Teruna Jasa Said Pemimpin Perusahaan: dr. Hj. Rayati Syafrin, MBA Redaktur Pelaksana Azwir Thahir, Sofyan Harahap Dewan Pelaksana Redaksi : T. Junaidi, Hendra DS, Edward Thahir, Muhammad Joni, Nurhalim Tanjung. Akmal AZ, Rudhy Faliskan Alamat Kantor Pusat, Penerbit, Redaksi, Tata Usaha/Periklanan Jalan Letjen Suprapto/Brigjen Katamso No. 1 Medan 20151 Tel. (061) 4150858 (3 saluran), Faks: (061) 4510025 e-mail :waspada@indosat.net.id Kantor Biro redaksi/Perwakilan Periklanan : (1) Bumi Warta Jaya, Jalan Kebon Sirih Timur Dalam No. 3 Tel. (021) 322216 Faks. (021) 3140817 Jakarta Pusat (2) Perwakilan Waspada Jalan Ratu Syafiatuddin No. 21-C Tel. (0651) 22385 Banda Aceh 23122 (3) Jalan Listrik No.11 Lhokseumawe Tel. (0645) 44208 (4) Komplek Windsor Square Blok B No. 28 Nagoya, Batam Tel. (0778) 430923 Penerbit PT Penerbitan Harian Waspada Komisaris Utama: Tribuana Said Direktur Utama: dr. Hj. Rayati Syafrin, MBA SIUUP: 065/SK/MENPEN/SIUUP/A.7/1985 tanggal 25 Februari 1988 ISSN 0215-3017 Percetakan: Percetakan Web PT Prakarsa Abadi Press, Jalan Letjen. Suprapto/Brigjen Katams No.1 Medan 20151 Tel.612681 Isi di luar tanggungjawab pencetak Harga iklan tiap mm kolom Rp. 7.000 ukuran 42 mm. Tajuk Rencana Hubungan RI-Malaysia (Bisa) Memburuk Indonesia dengan Malaysia sangat berbeda terhadap warganya yang bermasalah di luar negeri. Kalau pemimpin kita cenderung acuh saja terhadap warganya yang jumlahnya mencapai ratusan ribu orang diusir tanpa berprikemanusiaan di Malaysia, tidak demikian dengan pemimpin Malaysia. Wakil Perdana Menteri Malaysia langsung bereaksi ketika mengetahui 19 warganya dirazia polisi di Medan. Hanya terkena razia dan kemudian dibebaskan. Pemerintah Malaysia sangat takut warganya diperlakukan kasar di negeri orang. Apalagi hubungan dengan Indonesia saat ini kurang baik sehingga kekhawatiran PM Malaysia kita nilai wajar. Memang begitulah pemimpin yang bertanggung jawab. Apapun yang terjadi terhadap warganya di luar negeri menjadi pusat perhatian mereka. Mereka proaktif dalam memberi bantuan, terutama diplomatnya di luar negeri benar-benar tanggap mengurusi masalah warganya yang bermasalah. Sebenarnya, hukum di negara mana pun tak jauh berbeda. Setiap negara bertanggung jawab terhadap keselamatan warganya di mana pun berada, apalagi yang sedang terancam keselamatan jiwanya di luar negeri. Indonesia semestinya juga begitu. Jangankan terhadap ratusan ribu TKI ilegal yang terancam jiwanya di Ma- laysia, terhadap seorang warga negara saja wajib dibantu semaksi-mal mungkin agar keselamatan dan hak-haknya diperhatikan dan itu tuntutan undang-undang Saat ini hubungan Indonesia dengan Malaysia sedang ramai. Awalnya, pemerintah Malaysia masih bisa tersenyum melihat pontang-pantingnya TKI ilegal berupaya pulang dengan berbagai cara untuk menghindari hukuman cambuk Lebih senang lagi ketika pemerintah Indonesia pun kelihatan tak tersinggung, malah ada yang mempersalahkan TKI ilegal mengapa mau datang ke Malaysia. Pemerintah Malaysia baru khawatir ketika Ketua MPR Amien Rais mengeluarkan statement pedas mengecam pemerintah Malaysia telah menghina Indonesia. Mereka khawatir rakyat Indonesia membenci Malaysia dan melakukan aksi balas dendam. "Antara" setibanya di Mataram, Minggu 25 Agustus dalam kapasitasnya sebagai Ketua Umum DPP PBB itu untuk memenuhi undangan panitia peringatan HUT ke-67 Nahdathul Wathan (NW) yang berpusat di Pancor, Selong, Kabupaten Lombok Timur. Hemat kita boleh saja Wakil Perdana Menteri Malaysia Datuk Seri Abdullah Ahmad Bedawi berharap Indone- sia tidak melakukan balas dendam terhadap warga negara Malaysia yang berada di Indonesia. Namun Malaysia pun seharusnya mengerti perasaan bangsa Indonesia yang merasa terhina. Tindakan polisi Medan yang merazia dan menahan (walau hanya beberapa jam) 19 warga negara Malaysia baru-baru ini karena tidak membawa paspor adalah masalah biasa. Sebab, mereka dirazia di salah satu pusat hiburan oleh petugas untuk menangkap pemakai ekstasi. Kalau hal itu mendapat respon luar biasa dari pejabat tinggi negara kerajaan itu kita patut heran. Ada apa di balik itu? Apalagi disebut-sebua timbul kekhawatiran dari pemerintah Malaysia akan nasib warganya yang berada di Indonesia. Mereka takut warga Indonesia balas dendam. Respon luar biasa dari pemerintah Malaysia kita nilai positif, namun perlu kehati-hatian. Sebab, bisa saja pemerintah Malaysia mendapatkan informasi yang salah dari warganya sendiri. Kalau informasi salah ditanggapi secara emosi Pemerintah Harus Proaktif Tuntaskan Masalah TKI M enteri Kehakiman dan HAM, Yusril Ihza Mahendra mengakui pemerintah kurang proaktif untuk menyelesaikan para Tenaga Kerja Indonesia (TKI) bermasalah yang akhirnya harus dipulangkan pemerintah Malaysia. "Permasalahan TKI tersebut harus diselesai- kan. Sejak bulan Februari 2002 lalu sudah di- sampaikan hasil pertemuan dengan pemerintah Malaysia, bahkan sebelum 'Join Commission Meeting, namun hal itu tidak ditindaklanjuti segera," katanya menjawab Derajat hukum dari pertukaran nota yang dilakukan kedua negara Malaysia dan Indo- nesia itu sangat rendah. Padahal sebenarnya persoalan TKI tersebut harus dituangkan dalam bentuk perjanjian bilateral yang mengatur peran kedua pemerintah. Memang secara komprehensif harus sudah mulai dibicarakan secara bilat- eral. Ini telah disampaikan secara resmi kepada pemerintah Malaysia bahwa Indonesia berharap hal itu pada bulan September mendatang sudah mulai dapat dilakukan. Akan tetapi secara langsung dan tegas serta terkesan kejam dan tidak manusiawi, pemerintah Malaysia telah memberlakukan UU Keimigra- siannya yang baru mulai awal Agustus yang lalu, sekaligus melaksanakan hukuman cambuk terhadap para TKI ilegal. Padahal selama bertahun-tahun para TKI ilegal itu telah dimanfaatkan oleh Malaysia se- bagai tenaga teramat murah (karena ilegal tanpa dilindungi surat kontrak yang jelas) untuk menye- lesaikan berbagai proyek pembangunan, sebagai kuli bangun-bangunan dan kuli perkebunan, termasuk menjadi pembantu rumah tangga. masalahnya bisa melebar. Tidak tertutup dapat merusak hubungan kedua negara senampun. Justru itu, segala informasi sepatutnya dikonfirmasi terlebih dahulu kepada Konjen Malaysia di Medan sehingga kebenarannya terjamin. Inilah yang tidak dilakukan, tahu-tahu Wakil PM Malaysia sudah memberi keterangan kepada pers setempat. Ketakutan pemerintah Malaysia itu kita nilai terlalu berlebihan. Sebab penangkapan sejumlah warga negara Malaysia di Medan, Sumut, oleh sejumlah polisi punya alasan kuat. Sebab, mereka tidak membawa paspor pada saat razia narkoba di pusat hiburan. Adalah tugas rutin polisi seperti itu (merazia) sehingga tidak perlu dikait-kaitkan dengan aksi balas dendam segala. Undang-undang memang mengharuskan setiap WNA yang berada di Indonesia mengurus dokumennya, termasuk paspor dan paspor harus dibawa ketika ke luar hotel. Kalau mereka tidak membawa paspor tentu saja ditahan polisi, dan diminta untuk menunjukkan identitasnya. Setelah paspor diperlihatkan akhirnya mereka bebas. Jadi, tak ada yang perlu dikhawatirkan. Sementara hukuman cambuk berjalan terus, pemerintah belum juga mencari jalan keluar yang bisa mengeluarkan para TKI ilegal itu seraya memberikan perlindungan hukum dari kasus yang bisa digolongkan sebagai pelanggaran HAM. Kedua negara harus merintis dan mewu- judkan ada kesepakatan lebih dulu, guna memu- dahkan koordinasi demi terwujudnya suatu per- janjian bilateral sebagai mencari penyelesaian yang komprehensif. Namun di balik peristiwa TKIL ilegal yang diperlakukan secara tidak manusiawi di Malaysia Sebagai bangsa serumpun tidak sepatutnya Malaysia membesar-besarkan berita penangkapan warganya. Apalagi pers di Medan tidak ada yang memberitakan sehingga tuduhan balas dendam tidak mendasar. Sebaliknya, pemerintah Malaysia yang harus introspeksi diri. Jangan mau menang sendiri dan memperlakukan TKI ilegal bagaikan sampah. Padahal, peranan mereka dalam membangun Malaysia di segala bidang sangat besar dalam pembangunan fisik berupa gedung-gedung maupun di bidang perkebunan dan industri. Kalau pemerintah Malaysia sadar sepatutnya TKI ilegal dibantu pemulangannya, dibantu pengurusan surat-suratnya untuk bisa bekerja kembali. Bukan dikejar-kejar dan dihukum cambuk. Pemerintah Indonesia pun semestinya memberikan bantuannya. Bukan malah memeras TKI ilegal. Untuk diketahui andil para TKI dalam mendatangkan devisa negara sangat besar. Mereka bisa dianggap pahlawan. Dalam kondisi negeri dilanda krisis mereka mampu menghasilkan devisa negara yang tidak kecil, ratusan miliar per bulannya. Dalam konteks perlakuan kasar Malaysia yang mempermalukan bangsa Indonesia di fonamdunia internasional kita salut kepada Amien Rais yang berani melawan dengan statementnya yang keras seputar hukuman cambuk yang sudah usang, tak pantas diterapkan lagi dalam era sekarang ini, sementara pemimpin lainnya termasuk Presiden Megawati hanya bengong. Ironisnya, Ibu Mega sudah bertemu Mahathir di Bali, namun tak ada nota kesepahaman yang ditandatangani seputar TKI ilegal. Malaysia wajar takut dan berharap Indonesia tidak balas dendam atau melakukan sesuatu yang bisa dianggap sebagai balas dendam terhadap warga negara Malaysia di Indonesia akibat pemulangan TKI ilegal oleh negeri jiran tersebut. Semestinya kalau berharap dengan sikap yang baik, bukan dengan memancing emosi bangsa Indonesia. Sikap pemerintah Malaysia yang sinis dapat menyinggung, bahkan menyulut kemarahan 215 juta penduduk Indone- sia. Pantas kalau Indonesia sangat terhina atas perlakuan pemerintah Malaysia dalam kasus pemulangan TKI ilegal yang sangat tak manusiawi dan komentar-komentar pejabatnya yang menyakitkan hati. + itu, dari kota ini muncul kasus mengenai dua dokter WN Malaysia yang membuka prakter dokter tanpa izin praktek serta izin tinggal di sini. Seorang praktisi hukum asal Medan, Irham Buana Nasution,SH, Direktur Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Medan, minta kepada Polisi agar mengusut tuntas tersangka dua dokter warga ne- gara (WN) Malaysia, Dr.M (56 tahun) dan anaknya Dr.KK (26 tahun) yang membuka praktek tanpa ijin dan melanggar undang-undang keimigrasian. Demikian pernyataannya seperti dikutip "Antara" Rabu pekan lalu (21 Agustus). Kedua orang asing yang membuka praktek secara ilegal tersebut, harus dikenakan sanksi hukum yang berat dan tak obahnya TKI ilegal di Malaysia dijatuhi hukuman cambuk karena tanpa memiliki pasport dan ijin bekerja. Seperti diberitakan, Poltabes Medan yang be- kerja sama dengan instansi terkait Senin pekan lalu menangkap dua dokter WN Malaysia, Dr.M dan Dr.KK sebagai tersangka dalam kasus pelang- garan Undang-undang Kesehatan dan keimigra- sian, karena selain tidak memiliki izin praktek keduanya juga tidak memiliki ijin tinggal di In- donesia melainkan hanya kunjungan wisatawan. Kedua tersangka, ditangkap Polisi di sebuah klinik di Jalan Binjai dan Karya Wisata Medan, Senin, (19 Agustus) dan dalam menjalankan prak- teknya kepada masyarakat juga menggunakan obat-obat yang tidak terdaftar pada Depertemen Kesehatan RI dan diduga diracit sendiri oleh dokter asing tersebut. Kedua dokter asing yang membuka praktek secara gelap dan tanpa memiliki ijin dari Pemerin- tah RI tersebut dinilai cukup nekad dan tidak takut sedikitpun dalam menjalankan misinya bagi ma- syarakat di Medan. Tindakan pelanggaran hukum atau "malprak- tek" yang dilakukan oleh kedua warga negara tetangga itu, tidak dapat dibiarkan begitu saja dan harus di proses secara hukum. Dalam kaitan ini pihak Kepolisian juga perlu menyelidiki oknum tertentu yang bergerak dibela- kang dokter asing tersebut, sehingga berani mem- buka praktek tanpa persetujuan Pemerintah daerah setempat. Dengan demikian berkas perkara kedua ter- sangka dokter asing tersebut jangan sampai lenyap, tetapi harus tetap diajukan ke meja hijau, ke pengadilan untuk diproses secara hukum. Tentu tidak dihukum cambuk seperti yang dialami TKI ilegal di Malaysia, karena kita tidak memiliki hu- kum semacam itu.- SUDUT BATUAH Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohammad dikabarkan memaklumi bencana kabut asap melanda Indonesia dan negaranya ikut merasakan akibatnya Maklum karena enggak bisa diterapkan hukum cambuk Anggota Komisi IX DPR-RI MS Ka'ban menyatakan tahun 2004 masa paling sulit bagi keuangan negara, karena pembayaran dan beban utang mencapai puncak tertinggi - Jangankan keuangan, darah pun ikut tinggi di 2004 Kajatisu H.Chairuman Harahap,SH menyatakan siap memanggil dan memeriksa Kepala Bea Cukai Belawan berkaitan dugaan memasukkan 150 truk tanpa pajak -Perkara panggil selalu siap ya pak, he...he...he Wak Doel SELASA, 27 AGUSTUS 2002 4 SDM Sektor Usaha Vs Sektor Publik Oleh Bachtiar Hassan Miraza Dengan peningkatan profesionalisme ini maka manajemen publik akan ber- proses dan berjalan lebih baik. Perform- ance pelayanan sektor publik (pub- lic sector services) dan efisiensi mana- jemen publik (efisiensi pemerintahan) akan jauh lebih berhasil. Penutup Untuk saat ini terlihat jelas adanya perbedaan antara manajemen usaha dengan manajemen publik. Keluhan masyarakat juga tidak terhitung atas performance manajemen publik. Ma- najemen publik disamakan dengan ma- najemen kekuasaan sehingga manaje- men tersebut bersifat kaku dan satu arah. Suatu bentuk manajemen yang tidak dapat dibantah. Dan tidaklah heran jika kita menemukan betapa manajemen publik tidak dapat melayani masyarakat secara memuaskan. T ulisan ini membahas masalah sumberdaya manusia namun tidak melakukan analisis yang spesifik karena pengembangan sumberdaya manusia itu bersifat universal walau di dalam proses manajemennya bisa bersifat khusus karena harus dikaitkan dengan budaya yang berlaku di seke- liling tempat usaha. Di samping hal tersebut, tulisan ini memfokuskan pem- bahasannya pada manajemen sektor usaha (private management). Mana- jemen usaha dimaksudkan sebagai suatu bentuk manajemen yang dipakai di da- lam proses kegiatan usaha yang di da- lamnya berjalan prinsip usaha dalam upaya mencapai tujuan usaha. Penekanan Pada Efisiensi Alasan pada pilihan manajemen usaha (private management) adalah jelas yaitu agar kita secara bersama memfo- kuskan perhatian kita pada masalah efisiensi. Masalah efisiensi merupakan inti pembahasan dalam ajaran ekonomi dan sekaligus merupakan masalah pokok bagi suatu perusahaan. Daya saing suatu perusahaan tidak dapat dilepas dari ma- salah efisiensi. Semakin tinggi tingkat efisiensi maka semakin tinggi daya saing perusahaan. Efisiensi menyangkut pada upaya memperkecil kemubaziran, baik yang menyangkut pada waktu dan tenaga serta keuangan (waste of resources). Sejarah membuktikan bahwa ma- hasiswa sebagai masyarakat intelektual telah l aktif terhadap perjalanan bangsa tercinta ini sebagai pioner ter- depan dalam setiap perubahan bangsa, peran mahasiswa sudah terlihat mulai dari perjuangan pembebasan dari pen- jajahan hingga perjuangan reformasi beberapa waktu yang lalu. Walaupun demikian, perjalanan perjuangan mahasiswa tersebut bukanlah tanpa tantangan dan pengorbanan. Usaha untuk menghempang gerakan mahasis- wa melalui depolitisasi kampus oleh pemerintah dengan kebijakan NKK/ BKK di masa Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Daoed Joesoef tahun 1978 tidak lain merupakan upaya untuk me- numpulkan gerakan mahasiswa yang semakin tinggi intensitasnya, terutama pada tahuan 1970-an pada saat ma- hasiswa mengkritik kebijakan-kebijakan pemerintah orde baru hingga meletusnya peristiwa Malari 1974. Belum lagi jum- lah korban jiwa yang gugur dalam per- jalanan perjuangan mahasiswa tersebut. perlukan kemampuan untuk bekerjasa- ma antar sesama, kemampuan berkoor- dinasi, dan setiap anggota organisasi dapat menyampaikan keahliannya bagi kepentingan perusahaan dimana mereka bekerja. Dari prinsip inilah muncul bah- wa tenaga kerja bukan sebagai faktor produksi tetapi merupakan asset peru- sahaan. Dapat juga dikatakan sebagai mitra usaha yang memiliki kepentingan bersama dengan perusahaan. Demikian juga dengan lambannya pertumbuhan ekonomi nasional saat ini, yang disebabkan oleh perekonomian nasional yang berjalan secara tidak efi- sien. Di samping faktor manusia, faktor lain juga ikut sebagai penyebab seperti iklim politik dan sosial serta keamanan. Faktor manusia memegang peran me- nentukan didalam suatu organisasi, apa- pun jenis organisasinya. Apalagi kita menyadari bahwa organisasi tersebut merupakan kumpulan daripada orang. Orang-orang yang ada di dalamnya ha- rus merupakan orang orang pilihan agar organisasi tersebut dapat menjalankan fungsinya dengan efisien. Sebenarnya dimanapun kita berada, apakah pada lembaga usaha secara mikro maupun pada lembaga pemerintahan secara Mereka harus mengejar laba dan melakukan pengembangan usaha serta tetap bertahan di tengah-tengah persaing- an yang terus berjalan. Mereka bekerja di tengah-tengah ancaman dan menjadi- kan ancaman sebagai pendorong kerja bagi mereka. Efisiensi menjadi tonggak pencapaian tujuan. Tanpa efisiensi maka apa yang menjadi tujuan tidak akan terca- pai secara maksimal dan daya saing atas berbagai produk dan jasa yang dihasilkan akan lemah. Tidak ada proses kegiatan usaha yang berjalan yang tidak menyen- tuh masalah efisiensi. Masalah apapun yang dihadapi tetap diselesaikan lewat efisiensi. Ini semua menyangkut pada keahlian sumber daya manusia yang ada dalam perusahaan, baik petugas teknikal maupun yang berkaitan dengan tugas manajerial. Di samping itu orientasi berpikir manajemen publik adalah tidak secara langsung pada bottom line. Tetapi lebih Mahasiswa: Antara Prestasi Dan Aksi Masih segar dalam ingatan kita berapa jumlah jiwa mahasiswa yang harus menjadi korban pada peristiwa perjuangan reformasi beberapa waktu Kemubaziran bisa saja terjadi karena ketidakahlian pelaku atau karena kurang memiliki perhatian atas jalannya proses kegiatan usaha secara ekonomis. Banyak yang tahu akan hal ini tetapi sedikit yang mampu menghindarinya. Mereka ter- paku akan hal hal yang rutin tanpa beru- paya menemukan penghematan, yang sebetulnya dapat dilakukan. Banyak faktor yang menyebabkan rendahnya daya saing, pada banyak peru- sahaan di Indonesia. Sebab tersebut ada- lah perusahaan dimaksud berjalan secara tidak effisien.Ketidak effisienan tersebut antara lain disebabkan oleh sumberdaya manusianya yang kurang memiliki ke- ahlian atau karena berjalannya proses manajemen yang kurang profesional. Akibat daripada ini banyak pekerjaan yang diselesaikan di luar dari standar waktu yang berlaku atau diluar dari standar biaya yang ditetapkan atau penggunaan tenaga kerja yang berle- bihan dan lain sebagainya. Oleh Mustafa Kamal Rokan Dan Muhammad Yafiz Danial B erbicara tentang dunia ma- hasiswa saat ini, rasanya tidak memadai jika kita hanya berbicara ten- tang aktivitas akademis yang merupakan rutinitas harian mereka saja, melainkan kita juga harus berbicara tentang peran strategis mereka sebagai masyarakat intelektual yang mempunyai kesadaran yang tinggi dan tanggungjawab moral terhadap kondisi objektif dan dinamika sosial politik masyarakat dan bangsa lalu yang ditandai dengan jatuhnya pe- merintahan diktator rezim orde baru di bawah payung kepemimpinan Soe- harto. Begitulah besarnya peran dan pengorbankan tulus yang diberikan mahasiswa untuk membela kepentingan rakyat. Oleh karena itu wajarlah kiranya mengapa mahasiswa mendapat tempat di hati rakyat. ini. M asa SPMB sudah berlalu, kini para lulusan SLTA bersiap memasuki dunia baru, dunia mahasiswa. Menyandang predikat sebagai mahasis- wa adalah kebanggaan yang tidak terkira apalagi dari PTN ternama, tetapi jangan sampai lupa bahwa masa kuliah hanya- lah salah satu anak tangga kehidupan di antara anak tangga-anak tangga yang lain, yang belum kita lalui untuk ke- suksesan hidup. Akibat akibat yang muncul tersebut membawa permasalahan lebih lanjut seperti rendahnya kualitas (quality), harga jual menjadi tinggi (price), tidak tersedianya barang tepat waktu (delivery) dan sebagainya. Titik kulminasinya ada- lah terciptanya daya saing yang ren- dah dan perusahaan berjalan secara tidak sehat. Seperti layaknya manfaat anak tangga, setiap anak tangga akan mengan- tarkan kita ke anak tangga berikutnya yang lebih tinggi, apabila kita gagal me- naikinya, maka jangan bermimpi untuk bisa naik ke atas, kecuali dengan usaha yang sangat luar biasa. Sehingga harus- lah kita tanamkan dalam hati bahwa di anak tangga masa kuliah ini kita harus berhasil melewatinya dengan gemilang, karena tidak sedikit kucuran keringat dan biaya yang harus arkan orang tua. Karena kita telah bersusah payah belajar untuk lolos seleksi serta ingin hidup sukses, maka katanya inilah saatnya pada diri anda untuk belajar serius materi perkuliahan dan kehidupan yang mandiri, jangan sampai ketika kita Faktor teknikal dan faktor manaje- rial menyangkut pada keahlian sumber Oleh Annisa Rahmawati S.Si Pasca peristiwa peledakan WTC 11 September 2001, isu risme menjadi alat mutakhir Amerika Serikat (AS) untuk menyerang negara-negara yang tidak sepaham dengan gembong kapitalisme. Dengan begitu, AS bisa masuk ke wilayah mana pun di dunia ini dan menguasai- nya dengan alasan memerangi terorisme, contohnya Afghanis- tan, dengan dalih memberangus terorisme, mereka menyerang kaum Muslimin yang tidak ber- dosa. Namun, permasalahannya adalah apakah setiap gerakan aksi mahasiswa selalu berpihak kepada rakyat, apakah setiap gerakan aksi demonstrasi tersebut disadari dan dipahami pesan moralnya oleh seluruh mahasiswa tersebut dan apakah setiap gerakan aksi mahasiswa tersebut murni sebagai moral force tanpa anda politik kepentingan kelompok- kelompok dan oknum tertentu atau ma- lah sebagian mahasiswa tersebut mela- kukan aksi hanya sebagai euforia saja sehingga ada anggapan bahwa seorang tidak dianggap mahasiswa kalau tidak pernah turun berdemonstrasi. Pertanyaan ini memang sangat sulit dijawab, namun yang pasti kesulitan menjawabnya bukan karena susah untuk mencari datanya, melainkan karena kekhawatiran kalau-kalau jawabannya tidak seperti yang diharapkan. Namun, satu hal yang pasti bahwa pertanyaan- pertanyaan itu muncul dan ada di tengah- tengah masyarakat kita saat ini. daya manusia. Keduanya berjalan seiring yang dilakukan oleh masing masing anggota perusahaan sesuai dengan fung- sinya masing masing. Oleh sebab itu perlu ada kerjasama dari semua anggota organisasi, sejak dari lini atas sampai pada lini bawah, yang disebut dengan team work. Di dalam team work ini di- sudah menjadi sarjana yang dianggap mampu, tidak dapat berbuat apa-apa karena semasa mahasiswa tidak serius dan berhuru-hara. (Menyambut Awal Perkuliahan Mahasiswa Baru 2002/2003) reformasi itu, ada agenda besar lainnya yang harus juga diingat oleh mahasiswa, ia tidak tahu pesan moral apa yang ingin disampaikan melalui aksi tersebut, mungkin tepat kiranya kalau yang di- namakan euforia demonstrasi itu. bahwa mahasiswa harus membekali diri dengan persiapan keilmuan yang matang sehingga nanti mahasiswa tidak digilas dan ditinggalkan oleh "saudara- saudaranya yaitu reformasi itu sendiri. Mengapa hal ini perlu untuk kem- bali diingat? Satu hal yang sangat me- ngecewakan kita saat ini adalah terjadi nya pergeseran budaya di dunia maha- siswa dan kampus. Tradisi keilmuan dan akademis serta nilai akhlak yang menjadi trade marknya kampus sebagai basis masyarakat intelektual dan lembaga pendidikan tinggi semakin hari semakin pudar. Gejala apakah ini sebenarnya? Apa yang sedang terjadi dengan mahasiswa dan dunia kampus saat ini ? Pertayaan ini tentunya tidak hanya ditujukan ke- pada mahasiswa saja, melainkan juga kepada seluruh civitas akademika kam- pus yang secara moral bertanggungja- wab terhadap kelesuan intelektual yang terjadi saat ini. Oleh karena itu perlunya kiranya kita melakukan introspeksi kem- bali. Mahasiswa, harus kembali mem- pertanyakan orientasi studinya dengan tetap mempertahankan sikap obyektif dan kritis, mengedepankan tanggung- jawab dan keberpihakan kepada rakyat dalam aksi-aksi moral mereka. De- mikian juga kiranya seluruh civitas akademika kampus, mulai dari rektor, dekan, dosen, pegawai, bahkan tukang sapu kampus pun harus juga dapat mendukung mahasiswa serta menjamin terciptanya lingkungan kampus yang konfusif untuk pengembangan keilmuan dan pemberdayaan mahasiswa. Isu Terorisme, Senjata ini juga efektif untuk mengancam negara-negara yang Penjajahan Gaya Baru membangkang terhadap AS. Tampaknya, AS melihat, semata- mata menggunakan instrumen ekonomi seperti IMF dan WTO tidak cukup dan terlalu bertele- tele. Lihat saja, bagaimana perun- dingan WTO yang bertele-tele. Demikian juga IMF, banyak dikecam karena kegagalannya, termasuk dalam menangani Indo- nesia. Karenanya itu, jalan yang efektif saat ini untuk tetap mem- pertahankan sumber ekonominya adalah dengan strategis perang melawan terorisme. Mahasiswa saat ini sepertinya lebih cenderung untuk kumpul-kumpul di kafe tenda atau di kantin kampus untuk ngobrol dan berbagi cerita tentang se- suatu yang tidak jelas visi keilmuannya. Kuliah kadang-kadang dianggap tidak lebih hanya sebuah rutinitas saja, kondisi ini semakin diperparah oleh dosen yang terkadang hanya merasa bertanggungja- wab memberikan kuliah tanpa terbebani untuk mengetahui apakah mahasiswa- nya respons atau tidak dengan materi yang disampaikan. Oleh karena itu, kaum Muslim harus menyadari realitas ini isu Menentukan Peran Strategis Gejala lainnya dapat dilihat dari Terlepas dari itu, kiranya perlu di- menurunnya intensitas mahasiswa untuk tentukan sebuah sikap strategis yang melakukan dan mengikuti aktivitas ke- harus dimiliki mahasiswa, khususnya ilmuan seperti diskusi, seminar, mem- mahasiswa baru yang akan memasuki bentuk kelompok-kelompok studi dan dunia kampus. Kesadaran akan tang- mengunjungi perpustakaan, kalaupun gungjawab mahasiswa sebagai insan ada mahasiswa atau lembaga mahasiswa akademis seharusnya menjadi mereka yang menghadirkan sebuah kegiatan lebih intens untuk membekai diri dengan ilmiah seperti diskusi atau seminar, itu- ilmu terutama dalam menghadapi per- pun terkadang hanya bersifat rutinitas dan spekulatif saja. Fenomena menarik jangan masa depan yang lebih berat. Di samping itu, sebagai masyarakat lainnya yaitu seakan mahasiswa ke- hilangan sikap objektif dan kekritisan- intelektual, mahasiswa juga ditutut ber- nya, tidak jarang terlihat mahasiswa sikap kritis terhadap berbagai dinamika akan sangat mudah turun ke jalan pada perubahan yang terjadi baik di inter- saat diajak aksi walaupun terkadang nal kampus, maupun eksternal kampus sesuatu yang membosankan. Berikut ini teknik-teknik yang dapat digunakan untuk mempercepat proses pembe- lajaran. Nah, sekarang bagaimana kita harus memulai kehidupan baru sebagai maha- siswa? Pertama, harus ada cita-cita yang bisa memotivasi semangat belajar. Tanpa itu belajar terjadi tidak terarah. Kalau hami bahan bacaan. dulu bercita-cita menjadi dokter tapi ternyata "terpaksa" masuk ke pilihan kedua yaitu Fakultas MIPA jurusan Bio- logi yang agak mirip-mirip materinya dengan fakultas kedokteran, maka seka- rang harus meluruskan kembali ke cita- cita yang lebih realistis yaitu dari dokter menjadi ahli biologi, bila tidak konsen- trasi belajar kita akan terganggu. Kedua, menyesuaikan diri dengan model perkuliahan di kampus. Ciri utama belajar ala mahasiswa adalah kemandi- rian. Setiap orang memiliki gaya belajar sendiri untuk sukses atau yang disebut sebagai modalitas belajar, tetapi sayang- nya tidak semua menyadari, sehingga konsentrasi hanya muncul pada menit- menit pertama waktu belajar sedangkan sebagian besar waktu belajar menjadi Teknik Membaca Ciptakan minat pada buku yang akan anda baca, dapatkan bahwa buku itu mengandung segala yang kita butuh- kan (bermanfaat), minat yang besar terha- dap sesuatu akan meningkatkan rasa ingin tahu dan antusiasme untuk mema- makro, masalah efisiensi tetap menjadi perhatian yang pertama. Perbedaan Orientasi Berpikir Kita perlu membedakan orientasi berpikir antara manajemen perusahaan dengan manajemen publik/pemerintah- an (public management). Perbedaannya terletak pada masalah efisiensi. Para manajer pada manajemen usaha mem- fokuskan orientasi berpikirnya pada suatu bottom line yaitu suatu orientasi berpikir yang terfokus pada apa yang terbaik secara ekonomis finansial. Bot- tom line is the ultimate goal. Pastikan anda dalam kondisi fisik dan mental yang baik ketika akan mem- baca, karena hal ini akan dapat menggan- dalkan kecepatan dalam membaca dan memahami bahan tersebut. Mungkin anda perlu untuk meminimalkan "gang- guan" dengan memilih tempat favorit anda, tempat di mana anda merasa me- miliki privasi, lalu duduklah dengan sikap tegak dan meluangkan waktu se- jenak untuk menenangkan pikiran ke- mudian mulai melihat secara sekilas bahan bacaan yang akan dibaca. Putarlah musik lembut seperti musik klasik atau musik yang memiliki tempo yang sesuai dengan detak jantung normal manusia yaitu sekitar 60 ketukan per menit, musik semacam ini akan mem- buat kita santai dan bunyi-bunyian yang indah itu akan menyibukan otak kanan Agenda Besar Masa Depan Perjuangan mahasiswa untuk mem- perjuangkan reformasi menjadikan nama mahasiswa kembali harum dan karena itulah mahasiswa dinobatkan sebagai "saudara kembar'nya reformasi, artinya tidak ada reformasi tanpa adanya ma- hasiswa. Namun di samping perjuangan Kiat Sukses Di Perguruan Tinggi terorisme telah menjadi bentuk penjajahan gaya baru AS agar negeri-negeri Islam tetap dalam hegemoninya. Kasus 11 Septem- ber seharusnya membuka mata umat Islam, bahwa kita harus me miliki kekuatan berupa kesadaran politik yang akan menyadarkan umat dari jeratan imperialisme dan kekuatan politik umat Islam seluruh dunia di bawah payung khilafah Islamiyah yang akan me- nyelamatkan dunia dari keru- sakan dan kejahatan manusia aki- bat penerapan kapitalisme dan sosialisme Ahmad Wajir Jl. Pelajar Medan kita untuk menangkap kesan-kesan tersebut, sementara otak kiri kita bekerja keras untuk membaca dan memahami, sehingga terciptalah suatu keseimbangan dan maksimalisasi kedua belahan otak kita. Tulisan harus ditandatangani dan disertai fotokopi KTP atau tanda pengenal lainnya. Benar dan objektif. Maksimum 1 folio, Berusahalah membaca ide-ide bu- kan kata per kata, gunakan jari atau pe- tunjuk lain untuk lebih memofukuskan mata dalam membaca. Biasakanlah me- lihat daftar isi atau ringkasan suatu buku/ bahan bacaan untuk mengetahui jalan pikiran penulis dan mendapatkan apa yang mungkin kita perlukan. Buatlah skema dari suatu bahan bacaan setelah membaca dan cobalah menjawab berbagai pertanyaan yang mungkin muncul dari bacaan tersebut, untuk mengetahui sejauh mana pema- haman anda terhadapnya. Tingkatkan kecepatan membaca anda tanpa harus kehilangan makna sesungguhnya bacaan tersebut. Surat Pembaca Teknik Mendengar Dan Membaca Kemampuan mendengar dan men- catat mutlak dipunyai oleh seorang pem- belajar, di mana catatan akan memudah- kan kita untuk mereview memori otak dan memudahkan kita untuk menang- kapnya, misalnya dalam sebuah pre- sentasi atau seminar. Apabila kita mendengarkan perku- berorientasi pada berjalannya proses manajemen tersebut. Boleh saja sa- sarannya tidak tercapai asal penampilan manajemennya berjalan secara jelas sesuai dengan peraturan yang berjalan. Masalah efisiensi kurang menjadi perhatian. Para pengambil keputusan dan pelaku pada manajemen publik lebih mengutamakan "petunjuk pelaksana" sesuai peraturan daripada pencapaian tingkat efisiensi. Itulah sebabnya sering dikatakan bahwa manajemen publik berjalan tidak efisien. Para pengambil keputusan dan pelaksana manajemen publik tidak pernah dibawa berpikir rasional eko- nomis. Mereka secara rata rata tidak mempunyai jiwa entrepreneur. Mereka diharuskan pasif dan tidak bisa keluar daripada peraturan yang ditetapkan. Mereka bermain di dalam suatu perka- rangan yang tersedia dan sempit. Ini semua mempengaruhi tingkat efisiensi yang berjalan. Politik Luar Negeri Islam Sikap AS untuk terus me- nyebarkan kapitalisme dengan merancang berbagai pertemuan, forum internasional dan mela- kukan berbagai perjanjian patut kita cermati. Termasuk juga di dalamnya bagaimana AS begitu gencar memerangi gerakan Islam yang menginginkan tegaknya sya- riat dengan dalih terorisme. Pada- hal pada saat yang sama AS juag menjadi sponsor berbagai tindak- an teroris seperti yang dilakukan Israel terhadap Palestina. Seluruh aksi AS di atas meru- Bagi meningkatkan profesionalis- me manajemen publik perlu dilakukan pengembangan pada basis-basis keung- gulan bangsa seperti politisi, birokrat, tenaga kependidikan dan para pelaku ekonomi. Kepada mereka perlu diinfor- masikan buah pikiran yang menyangkut pada masalah efisiensi. Pemikiran me- reka perlu dirubah dan diarahkan agar bekerja secara efisien dan mengajarkan prinsip efisiensi ini pada lini di bawah- nya. Perhatian mereka tidak terfokus hanya pada masalah teknis administrasi saja seperti yang berlaku selama ini. di tingkat nasional (bangsa), atau malah intelektual (dunia). Secara lebih kongkrit, ada beberapa tawaran strategis yang dapat diperankan mahasiswa dalam menyikapi kondisi ini sehingga dengan peran tersebut ma- hasiswa dapat menjadi sosok intelektual yang paripuna dan tetap mendapat tempat di hati masyarakat. Pertama, perlu dilakukan reorien- tasi studi, apa sebenarnya yang menjadi tujuan pokok mahasiswa masuk ke dalam dunia kampus, menyadari sebera- pa jauh ketertinggalan kita dari maha- siswa-mahasiswa di daerah maupun di negeri lain, seberapa besar sudah ilmu yang kita memiliki untuk memasuki perturungan hidup dan memikul beban masa depan yang lebih berat. Di samping itu, masih ingatkah kita pesan dan harap- an apa yang dititipkan orang tua dan keluarga di kampung halaman pada saat melepas kepergian kita untuk menutut ilmu. Mungkin tiada kebahagiaan yang paling berarti bagi orang tua, kecuali pada saat melihat anaknya menjadi sar- jana yang benar-benar berdaya guna dan bermanfaat bagi agama, bangsa, masyarakat dan keluarga. Sejauhmana usaha yang sudah kita lakukan sebagian mahasiswa untuk mewujudkan impian mereka, apakah saat ini kita memang sedang menuntut ilmu atau sedang "re- kreasi" melewatkan usia dan menghabis- kan uang hasil jerih payah dan peras keringat orang tua kita. Kedua, dalam menyikapi perubah- an dan dinamika sosial politik bangsa saat ini, mahasiswa dituntut untuk selalu mengedepankan sikap idealisme, kritis, rasionalitas dan independensinya. Hal ini bukan berarti mengharamkan maha- siswa untuk terlibat dan masuk secara Hal ini berbeda dengan manajemen usaha. Mereka bekerja lebih efisien. Jika tidak demikian mereka akan tersing- kir dari percaturan kegiatan usaha. Para pelaku usaha menyadari akan hal ini sehingga mendorong mereka untuk bekerja secara efisien. Mereka juga menyadari bahwa mereka mempunyai posisi yang sama dengan pelanggan. Jika tidak ada pelanggan maka mereka juga tidak punya arti apa apa. Ketang- guhan mereka diuji di tengah-tengah masyarakat sehingga tidak bersifat tetap. Hari ini bisa saja mereka ada dan besok mungkin saja mereka berada lebih baik atau mungkin juga lenyap. Penulis adalah Pemerhati Ekonomi langsung ke dalam dunia politik, melain- kan agar mahasiswa tidak terjebak kepada euforia politik dan ideologi yang sempit. Nilai kebenaran dan keadilan harus tetap dijadikan pegangan dan acuan bagi mahasiswa dalam merespons setiap permasalahan. pakan cerminan sikap politik luar negerinya yang terus menyebar hegemoni agar negeri-negeri kaum Muslimin tetap dalam ceng- AS berupa melunturkan aqidah kramannya. Pada saat yang sama, kaum Muslimin sambil menyebar- tentangan dengan Islam. Di bi- kan budaya saat yang sangat ber- dang ekonomi, kesengsaraan terus ditebarkan dengan membangun sistem ekonomi kapitalis ribawi yang menyeret manusia untuk menjadi hamba materi. Dalam Islam, politik luar ne- geri dijalankan dengan sangat agung. Dakwah dan jihad telah digariskan oleh Rasulullah sebagai politik luar negeri untuk menye- Ketiga, di samping bekal keilmuan, mahasiswa juga dituntut untuk dapat menumbuhkan dan mengembangkan jiwa enterpreneurship dan profesionalis me kerja sebagai penduduk dalam men- ciptakan sumber daya manusia ber- kualitas dan berdaya guna. 2 spasi/Artikel maksimum 5 halaman folio. Keempat, mahasiswa harus senan- tiasa memegang nilai-nilai religiusitas dan akhlakul karimah, sebab hal tersebut menjadi faktor yang sangat menentukan, terutama dalam upaya meningkatkan moralitas bangsa. Kejayaan dan kehan- curan suatu bangsa sangat ditentukan dari tinggi atau rendahnya moralitas masyarakat yang dimiliki bangsa ter- sebut. Penutup Keempat tawaran sikap strategis di atas harus disadari keberadaannya di dalam pribadi-pribadi mahasiswa, khususnya mahasiswa Sumatera Utara, saat ini. Tanpa memperhatikan beberapa point tersebut kiranya mahasiswa yang sudah mempunyai nama besar dalam lintasan sejarah perjalanan bangsa ini dikhawatirkan akan menjadi bangunan megah yang tidak berpondasi. Semoga mahasiswa tetap jaya dalam meraih prestasi dan memperjungkan suara rakyat. Amin. liahan, seminar dan lain-lain, maka co- kita akan tetap mengaktifkan otak kanan balah untuk mendengar dengan aktif kita dengan kesan-kesan tersebut. dan mengamati dengan cermat skema- Bila anda mengetahui subyek yang skema yang disajikan oleh dosen atau akan disampaikan dosen atau pembicara, pembicara dan catat point-point penting, maka pelajarilah materi tersebut lebih serta berpartisipasilah secara aktif dengan dahulu dari sumber-sumber yang lain, duduk di barisan depan dan berusaha dapatkan informasi sebanyak mungkin bertanya point yang tidak dipahami, sebelumnya, hal ini akan memudahkan ini akan memudahkan mengingat materi anda menangkap gambaran umum ten- tersebut. tangnya, sehingga otak anda akan ter- stimulasi lebih cepat. Mengetahui lebih dulu akan menambah percaya diri dan membantu anda mempersiapkan perta- nyaan-pertanyaan. Susunlah catatan anda sebagai point-point utama dalam suatu alur yang mengalir atau bercabang-cabang yang berurutan sesuai prioritas yang pusatnya adalah satu obyek utama. Gunakan ane- ka warna yanag mencolok pada poin- poin tersebut dan jangan ragu untuk memakai simbol-simbol yang mudah anda pahami sendiri. Catatlah point-point penting seperti rumus-rumus pada lembaran lepas/loose leaf atau kartu-kartu berwarna untuk membantu anda melakukan pengulang- an-pengulangan terhadap catatan kita Susunlah poin-poin tersebut dalam di saat waktu luang, misalnya saat me urutan yang sesuai dengan pembicara, nunggu perkuliahan, kawan atau antri tetapi sisakan ruang pada bagian kanan di loket dan lain-lain. kertas anda dan pisahkan dengan garis untuk mencatat kesan-kesan anda sendiri secara pribadi terhadap poin tersebut, misalnya berupa komentar, pertanyaan, pemikiran, reaksi bahkan perasaan anda sendiri. Jangan lupa untuk tetap meng- gunakan simbol-simbol yang menya- takan perasaan anda, ini penting karena Penulis adalah Presiden Mahasiswa IAIN SU dan Mantan Sekretaris Umum Senat Mahasiswa Institut IAIN SU Bersikaplah tekun dan tidak kenal menyerah dalam mempelajari segala hal, dan membiasakan untuk berdikusi untuk mendapatkan pandangan dari sisi yang berada. Selamat belajar, semoga bermanfaat! ●Penulis alumnus FMIPA Uni- versitas Brawijaya Malang tahun 1997 barkan rahmat dan kesejah- teraan Islam ke seluruh penjuru alam. Terbukti kesejahteraan tidak hanya dinikmati oleh kaum Muslimin, namun pihak non Muslim dapat hidup dengan nyaman dan merasakan nikmat- nya dalam naungan Islam. Islam dan kekufuran yang terbalut dalam kapitalisme atau akan pernah berpadu. Kebe- sosialisme komunis jelas tidak ningan iman akan membawa kesejahteraan meluluhlantak- kan kekufuran. Ahmad Siddik Tanah Merah Perbaungan Deli Serdang BIRO Wartawan Daerah: JAKARTA: Hermanto, H Rahmatsyah Lubis, H Ramadhan Usman, Hasriwal AS. Dairi: Leston Sinaga, Tebingtinggi: David Susanto, Muhammad Idris, Pematangsiantar: Yan MS Sinaga, Edoard Sinaga, Mulia Siregar, Tg. Balai: Aldyn Matova, Tarutung: Parlindungan Hutasoit, Tapsel: BIRO SUMUT: Langkat: H Ibnu Kasir, Asrirais, Chairil Rusli; Binjai: Riswan Rika, Nazelian Tanjung, D.Serdang: HM Husni Siregar, Perdinan S, Syarifuddin Nasution, Balyan Kadir Nasution, Iskandar Hasibuan, Mohot Lubis, Kisaran: Abu Bakar Nasution, Nurkarim Nehe, Umaruddin Yasin Amin, Labuhanbatu: Nazran Nazier, Neirul Nizam, Agus Diansyah Hasibuan, Indra Muhery S, Armansyah Abdi, Sibolga: Zulfan Nasution BIRO ACEH: Banda Aceh: Adnan NS, Aldin NL, Zafrullah, T Mansursyah, Muhammad Zairin, T Ardiansyah, Aceh Besar: Iskandarsyah, Pidie: Samsuar, Bireuen: Masykur Tom Randista, HAR Djuli, Mawardi Sulaiman, Aceh Tengah: Bahtiar Gayo, Aceh Utara: Bustami Saleh, M Jakfar Achmad, Jamali Sulaiman, Fakhrurrazzi Araly, Idrus Jeumpa, Arafat Nur, Muhammad Nasir Age, Aceh Timur: Syahrul Karim, Ibnu Sa'dan, Agusni AH, Kualasimpang: Muhammad Hanafiah, Aceh Barat: Rusli Idham, Hasaruddin, Aceh Selatan: Zamzami Surya, Aceh Singkil: Tarmizi Ripan, Aceh Tenggara: Mahadi Pinem, Blangkejeren: Buniyamin, Sabang: T Zakaria Al Bahri. Semua wartawan dibekali Color Rendition Chart Ale "Kau BANDA AC kepada rakya (pinggiran), an dananya dialok Demikian Rakorbang Pro bupati/walikota (26/8) di gedung program dan p harus jelas sasa Dalam kait yang diusulkan masyarakat se terbakar akiba serta membuk kebutuhan das Pol SIGLI (Wan Kabupaten Pic menjadi hamb berkurang, dan Bupati Pidi pada rapat mu tanam (MT) 20 tokoh tani, cam terkait, di ruan Kendala la semakin berku menyusul seju samping juga "Inilah yang me selama ini terja Re LHOKSEU (DPD) PDIP NA (Konferda) yang mendatang di L Keteranga menyebutkan, j sudah pasti, kam memberikan lan Berkaitan d Konferda terseb PDIP-NAD juga Beberapa na kader partai be Usman (anggota RI), Isnuryadi Dj (Wakil Ketua DP PDIP NAD saa lainnya.(b17) Soal Jatah P KUALASIM Kabupaten Aceh Aceh Tamiang da daerah itu. Demikian d kabupaten (DPK Tamiang Muha meminta koment semakin santerny tujuh dan lima u Menyikapi un Juslim Sikumba kalangan elit po Aceh Tamiang.(c UNDAN F Hal. 7 (1) Peradilan Sy yang bebas (2) Kewenanga lebih lanjut (3) Kewenanga lain sebagai p (1) Mahkamah S (2) Mahkamah (3) Hakim Mahk pertimbanga Sengketa-wewena untuk tingkat pert Susunan organisas Qanun Provinsi Na Semua peraturan pe Semua Peraturan D (1) Ketentuan pe (2) Ketentuan pell Qanun Provin Ketentuan pelaksana Perubahan atas unda Undang-undang ini Agar setiap orang m C pad MU (LEMBARAN
