Arsip
Halaman Artikel
Creative Commons License

Jika anda mendapati gambar tidak sesuai dengan spesifikasi data (salah tanggal dan atau salah penomoran halaman), posisi gambar landscape, satu gambar terdapat dua halaman, kualitas gambar kabur, anda bisa melaporkan data tersebut agar segera diperbaiki dengan menekan tombol laporkan.

Kata Kunci Pencarian:

Nama: Tribun Jateng
Tipe: Koran
Tanggal: 2020-05-11
Halaman: 07

Konten


Tribun Jateng SENIN, 11 MEI 2020 Ngesti Pandawa... pada Tribun Jateng malalui chat Whatsapp. Menurut mantan Ketua Payuban Pesanggrahan Pa- ras Boyolali ini, yang paling merasakan dampaknya ada- lah seniman profesi yang hi- dupnya khusus mengandal- kan berkesenian. Di Boyolali saja, ada 700an orang seni- man yang mendaftar untuk permohonan bantuan. Itu pekerja seni dari campursa- ri. pengrawit, seni gamelan. pedalangan dan lain-lain. Mereka semua belum men- dapat bantuan. Selain Dalang atau peng- rawit, profesi Pranatacara juga sangat terdampak. Ka- rena tak ada orang mengge- lar resepsi perkawinan, su- natan, atau hajatan lainnya. Padahal Pranatacara (Ber- bahasa Jawa Halus) akan tampil pada acara kenduri tersebut. Misalnya di bulan- bulan sepi (Dzulkaidah dan Muharam) Pranatacara te- tap ada job meskipun tidak ramai. Sedangkan di bulan Rajab. Syakban. Syawal. Dzulhijjah/Besar dan lain- lain ramai job dan banyak order. Bahkan order harus. dilakukan jauh hari sebe- lum acara hari H. Hal itu juga dialami Ba- suki Gunarto seorang pra- natacara. Dia sudah tiga bulan ini sepi job tidak men- dapatkan tawaran untuk menjadi pranatacara acara pernikahan. Tetapi dua pe- kan terakhir dirinya kembali mendapatkan tawaran. "Tapi hanya untuk aca- ra akad saja. Karena sesuai aturan pemerintah tidak bo- leh ada pengumpulan massa di tengah pandemi corona. kata Basuki Gunarto. Basuki yang juga tergabung dalam komunitas Permadani, men- dapatkan keluhan yang sama dari teman-teman. Masih ber- untung Basuki tidak hanya mengandalkan pendapatan dari pranatacara saja. "Saya dan beberapa te- man alhamdulillah masih memiliki pekerjaan tetap. Jadi pranatacara bukanlah pekerjaan utama kami. Se- hingga ketika adanya mu- sibah seperti ini, kami ma- sih tetap ada pemasukan. Tapi kasihan yang hanya mengandalkan pranatacara. Mereka harus benar-benar banting setir cari usaha lain," terang Basuki. Tak hanya Basuki, bidang pekerjaan lain yang berkait- an dengan acara pernikahan juga turut berhenti seketika. Di antaranya penyedia alat sound system, dekorasi. band pengiring, perias, ka- tering, campursari, MC. pe- nyanyi dan lainnya. Pertunjukan dalam bentuk digital yang saat ini telah mu- lai banyak di media sosial me mang menjadi solusi kebun- tuan penyaluran bakat dan aspirasi seni di tempat publik. Bahkan Badan Ekonomi Kre atif (Bekraf) juga ikut mendu kung dengan memberikan in- sentif kepada seniman yang menghasilkan karya dengan syarat lokasi tampil di ru- mah saja dan jumlah seniman yang terlibat dibatasi sampai tiga orang saja. Insentif ini cukup mendo- rong para seniman untuk bergerak keluar dari zona nyaman, yaitu belajar tekno- logi audio visual, meskipun dengan peralatan gawai yang sederhana. Ngesti Pandawa dengan laskar mudanya juga. bergerak ke arah yang sama dan bertransformasi dengan tetap melibatkan seniman- seniman senior di dalam- nya. Beberapa seniman yang mempunyai kemampuan da lam hal merekam dan video editing secara otodidak, mu- lai mengkonversikan pertun- jukan yang sebelumnya di panggung ke dalam bentuk video. Tentunya dengan me- matuhi protokol untuk physi- cal dan social distancing. Meskipun adegan demi adegan direkam secara terpi- sah dengan jarak aman dan sebetulnya tidak dibutuh- kan masker, namun penggu- naan masker oleh para se niman di dalam video-video tersebut bukan hanya untuk memperlihatkan kepatuhan pada aturan saja, tetapi juga Tribun Jateng.com News Demikian juga seorang pra- natacara kondang, KRT Mus- Bisa Manggung... pada dunia kesenian, mes- kipun tidak lagi bisa di atas panggung. Breaking DARI HALAMAN 1 tamin. Dalam masa pandemi ini hampir semua job ditunda alias cancel. KRT Mustamin biasanya, dalam sebulan bisa full booking untuk menjadi pranatacara di Semarang. Demak, Kendal, Batang dan kota-kota lainnya pada bu- lan Besar. Namun apa daya. kondisi sedang pandemi begi- ni, order yang sudah dicatat bulan sebelumnya terpak- sa dibatalkan. Hanya sekali dua kali masih bisa tampil di akad nikah. Itu pun tak ra- mai orang. "Ya kebetulan saya masih bekerja di perusahaan. Nan- ti setelah pagebluk ini hilang kami lanjutkan lagi untuk jadi Pranatacara membantu orang punya hajatan semak- simalnya. Termasuk pawi- yatan dan gladen (mengajari pranatacara) di Tri Karsa Budaya lanjut lagi." kata KRT Mustamin yang juga seorang dwija (guru) berdo- misili di Mranggen. Berharap Bantuan Tunai Para pekerja seni yang tergabung dalam Wayang Orang (WO) Ngesti Pandawa berharap adanya bantuan stimulis berupa uang tunai. Selain digunakan untuk menghidupi anggota, donasi rencananya juga akan di- pakai untuk meningkatkan produktifitas di tengah masa pandemi Covid 19. Pimpinan WO Ngesti Pan- dawa, Djoko Moeljono meng- ungkapkan, sudah tiga bu- lan ini para pemain ngang- gur. Biasanya setiap pekan pihaknya rutin menggelar pementasan di markas me- reka, Taman Budaya Raden Saleh (TBRS) Semarang di Jalan Sriwijaya Semarang. Hingga kini sudah ada perhatian dari pihak swasta maupun pemerintah. Namun bantuan yang diberikan ke- banyakan berupa sembako, padahal pihaknya berharap adanya bantuan uang tunai untuk penghidupan para anggota yang sudah lama ng- anggur agar bisa tetap hidup dan berkreatifitas. Kreatifitas yang dimaksud WO Ngesti Pandawa beren- cana membuat studio mini memanfaatkan sebagian lahan di TBRS Semarang agar tetap bisa berproduksi melalui kanal media sosial. Akan tetapi sebelum bisa dinikmati. ia membutuhkan biaya yang tidak sedikit un- tuk pengadaan alat-alat dan upah tenaga produksi. "Perhatian pemerintah kebanyakan sembako se- mua. Padahal harapannya ada stimulus uang tunai. Dari Bekraf ada bantuan Rp 500 ribu hingga Rp 1 juta. Caranya dengan mengirim- kan penampilan berdurasi pendek tapi persaingannya DARI HALAMAN 1 bentuk kepedulian dan pe rasaan empati dengan se- sama. Dengan begitu, video pertunjukan ini dapat menja- di salah satu media sosiali- sasi dan edukasi untuk pro- tokol Covic-19 dengan gaya Wayang Orang yang mungkin berbeda dengan yang pernah dilihat sebelumnya. Mulai Mei 2020, Wayang Orang Ngesti Pandawa mu- lai akan menayangkan video- video pertunjukan yang berki sar 10 sampai maksimal 15 menit di media sosial, terma suk Youtube. Pertunjukan yang akan kita tonton bersama ini merupakan bentuk baru yang disajikan oleh Wayang Orang Ngesti Pandawa selama masa pandemi ini. Harapannya, meski tidak di atas panggung. pertunjukan ini tetap bisa menghibur kita semua. Tidak Ada Ticket Box Jika sebelumnya untuk me nonton pertunjukan Ngesti Pandawa, kita harus membe li tiket melalui ticket box yang ada di depan gedung, saat ini tidak lagi. Masyarakat yang terhibur dapat menyalurkan donasi untuk seniman-seni- man Wayang Orang Ngesti Pandawa melalui kotak dona- si virtual, dengan mengguna- kan GoPay, Ovo, Dana, Link Aja, Maybank, BCA, atau ap- likasi-aplikasi lain yang dapat menerima kode QRIS. Masyarakat dapat mengun- jungi website donasi Nges- ti Pandawa di alamat bit.ly/ ngesti atau unika.ac.id/nges- ti. Berapapun dukungan ma syarakat melalui donasi ter- sebut, tentunya akan sangat membantu kiprah para se niman Wayang Orang Nges- ketat, diseleksi seluruh In- Pemprov Siapkan... donesia diambil 100 terbaik dari berbagai kategori." im- buhnya. Djoko menambahkan, se- karang ini WO Ngesti Panda- wa telah berinisiatif membuat kanal YouTube dengan nama Wayang Orang Ngesti Panda- wa. Sejak dibuat sepakan lalu hingga Minggu (10/5) subcri- be masih 19 pengikut. Penge- lolaannya dibantu para anak Wayang karena lebih milenial dan mampu mengoperasikan teknologi. Sudah ada empat cerita dibuat dan dua di antaranya telah ditayangkan dengan durasi waktu sekitar 10 me- nit. Di awal cerita dijelaskan bahwa sejak pandemik Co- vid 19 menyerang Indonesia. berbagai aktifitas masyara- kat terpaksa berhenti. WO Ngesti Panawa yang biasanya tampil setiap Sabtu pukul 20.00 di TBRS untuk menghibur masyarakat Sema- rang dan sekitarnya akhimya juga memutuskan untuk ber- henti mengikuti surat edaran Gubernur Jawa Tengah 14 Maret 2020 tentang pening- katan status kewaspadaan terhadap resiko penukaran in- feksi Covid 19 di Jateng. Disebutkan juga untuk menonton pertunjukan ini tidak lagi ada tiket masuk. Sebagai gantinya dibuka ko- tak donasi dengan menggu- nakan GoPay. OVO. Dana, LinkAja, Maybank, BCA dan aplikasi-aplikasi lain yang menerima kode QRIS, me- lalui internet di alamat bit. ly/ngesti atau unika.ac.id/ ngesti. Namun sejak kotak donasi dibuka hingga seka- rang belum ada sama sekali donasi yang masuk. "Kemarin kami sudah ke Walikota untuk meminta testimoni video pembuka supaya banyak masyara- kat yang tahu. Pentasnya di TBRS direkam mengguna- kan alat seadanya menggu- nakan studio mini. Proses pembuatannya memakan waktu satu minggu mau membuat lagi menunggu studio jadi. Tiga bulan ini sudah ngak main. Para pe- main ambyar. " ujarnya. Jumlah pemain Nges- ti Panawa total mencapai 100 orang dengan upah Rp 30-50 ribu sekali pentas. Kebanyakan dari mereka menjadikan profesi ini se- bagai pekerjaan utama. Un- tuk tambahan pemasukan biasanya nyambi pekerjaan lain seperti membuka wa- rung, ojek online, guru les tari, dan lain sebagainya. "Kami tidak tinggal diam tetap optomis eksis meles- tarikan kesenian tradisional membuat Wayang Orang Covid 19, membuka donasi. berapapun itu sangat berar- ti." ujarnya. (tim) pat dihasilkan meskipun di te- ngah-tengah kondisi sulit se- perti saat ini. Dalam diskusi terbatas de- ngan pengelola dan seniman Wayang Orang Ngesti Panda- wa, penulis mendapatkan ke- simpulan bahwa dengan bisa beraktivitas meskipun dalam bentuk digital dan tidak mung kin bertatap muka pada saat pementasan, merupakan pe- luang dan harapan untuk te tap bertahan dan mungkin se- bagai jalan agar tetap bisa menggantungkan hidupnya di dalam dunia yang dicintainya. Walikota Semarang Hendrar Prihadi dan Guber- nur Jawa Tengah Ganjar Pra nowo juga mengapresia- si dan mendukung aktivitas ini sebagai bentuk kemandi- rian hidup para seniman di masa sulit, dengan meng- gunakan teknologi yang ada dan menghidupkan kemba- li budaya masyarakat dalam gotong-royong saling bantu- membantu dalam bentuk crowdfunding atau pengga- langan dana masyarakat de ngan bentuk digital. Semangat untuk melihat kehidupan baru dan tidak berkeluh kesah dalam men- jalani cara baru dapat men- jadi pembangkit imun yang kuat bagi para seniman da- lam menghadapi pandemi ini. Kepedulian sosial dari berbagai lapisan masyarakat selama wabah ini juga mem- buktikan bahwa Indonesia masih punya harapan untuk saling bahu-membahu meng hadapi musuh bersama, ya itu pandemi Covic-19. Mari kita bantu! (*) bagai pelaku seni. Maka dari data 9 ribuan itu, kami selek- si lagi jadi 7 ribuan," ujamya. Data-data tersebut nantinya akan diserahkan kepada pusat dan gubernur untuk ditindak- lanjuti. Sejauh ini pihaknya be- lum memberikan bantuan apa- pun kepada pelaku seni. "Belum ada, karena me- mang belum ada instruksi ti Pandawa. begitu, produksi pertunjukan Wayang Dibilang Mirip... Orang secara rutin akan da- Live Tribun Jateng.com Report Gareng Stres... Marwoto (pelawak) atau Cak Dikin (penyanyi Jawa dan pe lawak) dan Yati Pesek (pela wak dan sinden). Suasana pewayangan jadi meriah dan ditunggu-tunggu penonton. Tiap kali Gareng berdiri di- panggil sang dalang untuk tampil, mendapat tepuk ta- ngan meriah penonton. Da- lam lawakannya duet de- ngan pelawak yang lain, Gareng sering menang ali- as kuat ngeyelnya. Tak ku- rang akal untuk melawak dan menghibur penonton. Gareng juga sering membuat kepanjangan dari singkatan- singkatan secara mendadak, dan bisa menyenangkan in- stitusi maupun tokoh yang mengundangnya. Suasana demikian sangat dirindukannya. "Biasanya puasa libur satu bulan ma- sih oke. Lah ini mulai Maret sampai sekarang job banyak yang dibatalkan atau ditun- da," kata Gareng Sumarbag- Guru Formal... nyebutkan bahwa Profil pel- ajar kedepan disebut seba- gai Profil Pelajar Pancasila yaitu berahlak mulia, kre- atif. gotong royong, berkeb- hinnekaan global. bernalar kritis, dan mandiri. Untuk menghasilkan peserta didik yang berprofil pelajar Pan- casila, tidak hanya dengan mentransfer ilmu pengeta- huan (transfer of knowledge) akan tetapi juga harus men- transfer nilai-nilai (transfer of values) yang menjadi tu- gas dan kewajiban guru. Se- hingga Mendikbud menye- but guru menjadi memiliki peran sentral. Hal tersebut wajar karena guru adalah Pendidik. Penga- jar. Pembimbing. Pelatih. Mo- del dan Teladan. Penasehat. Pembaharu, Pendorong Krea- tivitas, Pembangkit Pandang- an, Pembawa Cerita. Aktor dll. Guru dalam mentrans- fer nilai-nilai agar berahlak mulia, memiliki jiwa gotong royong, toleran, dan mandi- ri disamping mengajarkan. memahamkan, meyakinkan. memberi nasihat, menginspi- rasi, memotivasi, juga men- Nama Tiara makin mele- jit setelah berhasil memba- wakan lagu Pamer Bojo milik mendiang Didi Kempot bebe- rapa waktu lalu. Lagu tersebut juga berhasil menjadi trending nomer satu di YouTube. Saat SMP... Pasar Kliwon, Kota Solo. Rumah tersebut kondisinya kini sudah cukup bagus bercat hijau di kawasan permukim- an padat. Gaji ayahnya menjadi andalan keluarga Djoko Santoso untuk ber- tahan hidup dan membuat mereka menjalani hidup prihatin. Adik keempat Djoko Santoso, Tutik Suyono (63) menuturkan masa kecil mendiang sama seperti kebanyakan anak-anak. Sementara Djoko Santoso merupakan anak sulung dari 10 bersaudara. "Hidup prihatin dilakukan, ka- dang makan nasi kadang tidak, bapak-ibu saya itu ingin kesepuluh anaknya jadi orang hebat semua," tutur Tutik. Waktu pendidikan SMP. Djoko Santoso ikut mem- bantu keuangan keluarga dengan menjual kartu ucapan hari raya. "Waktu hari libur, beliau beli kar- tu ucapan hari raya terus dijual di Sriwedari, kartu itu berbagai macam." ujar Tutik. Tutik lupa harga kartu- kartu ucapan itu dijual Tribun Jateng Video Tribun Buffer 7 www.tribunjateng.com DARI HALAMAN 1 dari pusat maupun gubernur. Tapi setidaknya kami sudah memiliki data yang bisa di- gunakan untuk menyalurkan bantuan. Pelaku seni yang kami prioritaskan adalah me- reka yang hanya mendapat- kan penghasilan dari berkese nian itu saja," tegas Agung. Agung juga mendorong kepa- da para pelaku seni yang bisa DARI HALAMAN 1 yo kepada Tribun Jateng. Dia catat, minimal sudah 15 titik untuk tampil manggung yang terpaksa dibatalkan atau di- tunda akibat Covid 19. Kon- disi tersebut membuat ka- cau pemasukan ekonomi maupun mental. la menjelaskan, sebagai pelaku seni, pandemik Covid 19 berdampak dalam dua hal, ekonomi dan mental. Secara ekonomi tidak ada pemasukan yang diperoleh. Sedangkan secara mental dirinya tidak bisa menyalur- kan hasrat sebagai seorang seniman. "Seniman tidak munafik butuh uang tapi lebih dirasa- kan lagi jika tidak bisa ber- karya. Maka secara hati ti- dak termakani," ujamya. Kini yang dilakukannya adalah dengan memanfaatkan me- dia sosial. la membuat akun YouTube bernama Bagyo Ga reng Asli supaya bisa me- nyalurkan ekspresi seni dan DARI HALAMAN 1 jadi model dan teladan bagi peserta didiknya. Tidak dapat dipungkiri apalagi pada Pendidikan PAUD, Pendidikan dasar, guru adalah rule model. yang juga sangat didengar, diikuti, dan ditaati, sehingga muncul akronim Jawa. guru adalah digugu lan ditiru atau orang yang dipercaya dan diikuti/diteladani. Ak- ronim merupakan idea bagi seorang guru, yang harus dipenuhi oleh seorang guru. tidak terjebak pada tugas dan kewajibannya sebagai pengajar /mentransfer ilmu pengetahuan (transfer of knowledge) akan tetapi juga pendidik/mentransfer nilai- nilai (transfer of values). Bahkan sebagai pendidik tidak saja mentransfer ni- lai-nilai secara formal tetapi secara informal guru akan terus menjadi teladan bagi peserta didiknya. Sebagai seorang pendidik, guru ti- dak saja hanya tahu tentang materi yang akan diajarkan, tetapi juga harus memiliki kepribadian yang kuat yang menjadikannya sebagai pa- DARI HALAMAN 1 Di mana kesempatan pada akhirnya menghampiri Tiara untuk duet bersama Raisa Andriana dan mem- bawakan lagu ciptaan sang penyanyi, Kali Kedua. Saat duet banyak orang yang me- DARI HALAMAN 1 kakak pertamanya ter- sebut. "Saya lupa untuk harganya berapa pada waktu itu," katanya. Djoko kadang juga mengajak teman-teman di kampung- nya untuk belajar bersama di rumahnya yang seder- hana. "Waktu SMP-SMA, belajar mengumpulkan teman-teman di sini, bapak sampai menyiapkan meja besar panjang," ujar Tutik. "Ya, karena anaknya segitu banyaknya, paling ya seminggu sekali, bapak juga menemani waktu belajar." tambahnya. Tutik tidak menampik cara mendidik kedua orang tuanya saat masih hidup menjadi satu di antara faktor kesuksesan yang diterima anak-anak- nya kini, tak terkecuali Djoko Santoso. Ditambah lagi, kedua. orang tuanya memiliki tanggungan 10 anak dan tidak ingin merepotkan tetangga. "Bapak-ibu hebat, beliau orang tidak mampu selalu berusaha untuk membiayai kesepuluh anaknya, tidak merepot- kan orang sekitar, itu. luar biasa," ucap Tutik. "Ternyata bisa jadi orang memanfaatkan teknologi untuk membuat sebuah karya. Baik melalui kanal Youtube, iTu nes, Joox, maupun media sosi- al. "Tapi nampaknya memang agak sulit kalau untuk pelaku seni yang masih konvensional. Walau begitu, bisa saja mere- ka berkolaborasi dengan pela- ku seni yang paham teknolo- gi untuk menciptakan sebuah karya," pungkasnya. Selama Ramadan ini, Gu syukur-syukur bisa mencari dana dari sana. "Kalau saya pakai ta bungan dari uang job kema- rin-kemarin. Dan saya kan punya pensiunan ASN, wa- lau sedikit alhamdulillah," kata Mas Gareng panggil- an akrabnya. Diakuinya, se jak pandemi corona ini, dia mulai aktif di media sosial. "Secara materi belum dapat (dari online/media sosial) tapi secara hati bisa sedikit terobati untuk bisa berkarya menghibur hati," katanya. Menurut Gareng Sumar- bagyo, saat ini Pemerintah sudah memperhatikan nasib seniman di tengah pande- mi Covid 19 dengan membe rikan bantuan sembako. Le- bih dari itu, Gubernur Ganjar Pranowo memberi kesempat- an berkreasi lewat Panggung Kahanan. "Sekarang seniman sudah diperhatikan oleh Waliko- ta Semarang dikasih semba- ko atau bisa berkreasi lewat Panggung Kahanan yang di- nutan/teladan bagi peserta didiknya. Hal ini penting karena sebagai seorang pendidik guru yang harus mentrans- fer nilai, maka harus mela- tih keterampilan, sikap dan mental peserta didik. Pena- naman keterampilan, sikap dan mental ini tidak cukup seorang guru hanya tahu, tetapi harus memahami dan mepraktikkan bersama pe- serta didik dalam kehidup- an sehari-harinya. Karena karakter membutuhkan pembiasaan, bahkan pembi- asaan tidak cukup di seko- lah tetapi di rumah bahkan dalam lingkungan. Hal ter- sebut sebagaimana ditegas- kan Ki Hadjar Dewantara ada tiga pusat/lingkungan Pendidikan (Tripusat Pendi- dikanyaitu (1) keluarga, (2) sekolah, dan (3) masyarakat. Untuk itu kerjasama anta- ra guru dan orang tua harus terus menerus dibangun. pembiasaan baik yang dila- kukan di sekolah Bersama guru dan tenaga kependi- dikan lainnya, juga harus dilakukan dirumah. Orang tua harus menyadari bahwa tugas mendidik anak juga nyebut keduanya sangat mi- rip, baik dari wajah maupun suara. Diakui Tiara, menja- di seorang publik figur ada suka duka yang dirasakan. "Tiara yang sekarang lebih banyak tahu sekarang, ada senangnya ada sedihnya gitu," ungkapnya seperti di- semua," kata Tutik. Dia menyebut usai kakaknya baru mulai merantau untuk menga- wali karier militer dari pendidikan Akademi Mi- liter (Akmil) di Magelang sekitar tahun 1970-an. "Sampai akhirnya Mas Djoko jadi Panglima TNI," jelasnya. Mata Tutik berkaca-kaca saat menceritakan kabar duka kakak pertamanya itu. Air matanya tak bisa dibendung menetes di pipinya. "Pak Joko mening- gal sekira pukul 06.00 WIB di RSPAD Gatot Subroto, beliau sudah beberapa hari di rumah sakit," tutur Tu- tik. "Beliau itu tidak sakit. dicek kesehatannya bagus," ujarnya. "Allah lebih sayang, kita ambil sisi positifnya, lebih disayang Allah, kita harus ikhlas, tidak boleh mena- ngis, dia orang yang luar biasa," imbuhnya. Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto memim- pin upacara pemakaman. secara militer Panglima TNI periode 2007-2010 Jenderal TNI (Purn) Djoko Santoso. Jenazah Djoko Santoso dimakamkan di Tempat Pe- makaman Umum (TPU) San News Tribun Jateng Story bernur Ganjar Pranowo berini- siasi menyelenggarakan Pang- gung Kahanan untuk para pelaku seni. Acara yang dise- lenggarakan setiap hari Se- nin, Rabu, dan Jumat itu seba- gai wadah bagi pelaku seni di masa pandemi Covic-19. "Itu langkah yang bagus menurut saya. Setidaknya Pemprov Su- dah memberikan sesuatu, wa lau tidak semua pelaku seni terlibat," tutupnya. (tim) buat Gubemur Ganjar supa- ya menyalurkan emosi agar tidak stres, " ujarnya di sela- sela tampil dalam pang- gung kahanan di Rumah Di- nas Gubernur Jateng, Jumat (8/5). "Sebab dampaknya begitu terasa. Seniman pasti me- ngumpulkan orang, padahal sekarang kumpul tidak bo- leh. Saya biasanya sebulan 10 titik, sekarang terpaksa dibatalkan," imbuhnya. Bagyo menambahkan, apa yang dilakukan Gubernur Ja- teng dengan menghadirkan Panggung Kahanan ini diha- rapkan juga bisa ditiru oleh daerah-daerah. Tujuannya bu- kan semata untuk menda- patkan uang saja tapi juga menyalurkan emosi seni- man yang sekarang ini tidak bisa tersalurkan akibat Co- vid. "Saya sendiri juga nggak tahu dapat honor berapa dari manggung di Panggung Kaha- nan ini. Tapi setidaknya bisa menyalurkan ekspresi supaya tidak stres," imbuhnya. (tim) menjadi tanggung jawabnya, bahkan juga tanggung jawab lingkungan, sehingga harus bergotong royong Bersama mendidik generasi muda. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan guru se- bagai pendidik, yaitu: 1) Guru harus memahami sifat, bakat, dan minat ma- sing-masing peserta didik- nya sebagai seorang pribadi yang berbeda satu sama la- innya. 2) Guru harus mema- hami, dan dapat menerap- kan metode-metode pena- naman nilai-nilai karakter. 3) Guru harus dapat menjadi teladan bagi peserta didik- nya. Sebagai teladan bukan berarti guru harus menjadi manusia sempurna, tetapi guru di sekolah, di hadapan peserta didik harus dapat menjadi contoh, bahkan juga di masyarakat harus meng- hindari perbuatan yang akan menjatuhkan harga dirinya. Sebagai SDM Unggul yang siap menghadapi era disrup- si menyongsong Indonesia Emas, sehingga selayak- nya guru disebut berprofesi mulia dan amalannya tidak akan terputus sekalipun te- lah meninggal. (*) kutip Grid.ID dari kanal You tube Gritte Agatha. Memang semakin banyak yang suka semakin banyak juga yang mendukungnya, tapi sayangnya tetap saja ada orang yang berkomen- tar dengan kata-kata negatif. (grid.id) Diego Hills, Karawang, Jawa Barat, Minggu (10/5/2020). Djoko Santoso menja- bat Panglima TNI sejak 28 Desember 2007 hingga 28 September 2010 pada era Presiden Susilo Bam- bang Yudhoyono. Setelah tidak aktif di TNI, Djoko Santoso terjun ke dunia politik dan bergabung ke Partai Gerindra pada ta- hun 2015. Ia menduduki posisi Wakil Ketua Dewan Pembina dan saat Pilpres 2019, dirinya dipercaya sebagai Ketua Badan Pemenanganan Nasional Prabowo-Sandiaga. Menteri Pertahanan Prabowo Subianto juga ikut melayat ke rumah duka. Dia tampak dite- mani oleh Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Sugiono dan pejabat Ke- menterian Pertahanan. Di rumah duka Prabowo juga terlihat berbincang dengan KSAD Jenderal Andika Prakasa. Prabowo meng- ungkapkan kesedihannya kehilangan sosok Djoko Santoso. Dia sebut Djoko Santoso merupakan sosok prajurit yang hebat. "Be- liau seorang prajurit yang hebat." ujarnya. (Tribun Network/adi/wly) News O Tribun Jateng Tribun Jateng TV Videos