Arsip
Halaman Artikel
Creative Commons License

Jika anda mendapati gambar tidak sesuai dengan spesifikasi data (salah tanggal dan atau salah penomoran halaman), posisi gambar landscape, satu gambar terdapat dua halaman, kualitas gambar kabur, anda bisa melaporkan data tersebut agar segera diperbaiki dengan menekan tombol laporkan.

Kata Kunci Pencarian:

Nama: Tribun Jateng
Tipe: Koran
Tanggal: 2020-05-11
Halaman: 11

Konten


Tribun Jateng SENIN, 11 MARET 2020 TRIBUN JATENG/M ZAINAL ARIFINN AQUASCAPE Pelanggan melihat-lihat aquascape dan berbagai barang kebutuhan membuat ekosistem di aku- arium di pasar ikan hias kawasan Kota Lama Semarang, Kamis (7/5). TRIBUN JATENG/M ZAINAL ARIFIN RAMPUNGKAN PESANAN - Fajar Arif Rahman merampungkan pesanan baju boneka di rumahnya di Telogosari, Kota Semarang, Jumat (8/5). Selama wabah corona, permintaan baju boneka dari dalam negeri ta menyusut sehingga bisnis ini masih tetap berjalan Fajar Tak Berhenti Buat Model Baru Wabah Corona Tak Pengaruhi Usaha Aquascape dan Pembuatan Baju Boneka di Kota Semarang STORY HIGHLIGHTS "Saya kira, warga Kota Sema- rang itu sudah tahu semua lo- kasi pasar. Makanya, pelanggan datang sendiri. Kalau pelanggan lama, seringnya menghubungi le- wat HP (handphone) untuk mena- ta ulang aquascape-ya," jelasnya. Namun, untuk pelanggan baru, lanjutnya, kebanyakan merupakan warga yang memi- liki akuarium di rumah. Mereka ingin mencoba membuat aquas- cape di sela bekerja dari rumah. Tak heran, pelanggan baru da- tang hanya untuk mencari bebe- rapa barang, semisal tanaman, kayu, air, batu, dan fauna yang bisa saja keong atau udang agar variatif. PANDEMI Covid-19 atau corona ini sangat berdam- pak pada sektor ekonomi. Hanya saja, dari dampak itu, ada bisnis yang mengalami penurunan dan ada juga yang justru mengalami peningkatan. Secara umum, bisnis yang menyangkut kebutuh- an pokok, e-learning atau pembelajaran jarak jauh, kesehatan, dan alat antiseptik termasuk sabun yang digunakan untuk donasi partisipasi publik, tentu meningkat luar biasa. Pe- nurunan terjadi pada bisnis manufak- tur, fashion, elektronik, dan HP. Jadi, kalau ada UKM di bidang tersebut masih eksis, itu sangat luar biasa. Karena trennya adalah menurun. Dan saya rasa, hal itu bukan tak mungkin. Namun, so- lusi dari seluruhnya agar ekono- mi tetap jalan adalah harus kreatif. Tentunya, lewat menerapkan proto- kol pencegahan dan penanganan Co- vid-19. Saat ini, ada tren baru yaitu masyarakat terbiasa dengan hal-hal berbau daring atau online. Untuk bisa bertahan, ada beberapa hal yang harus dilakukan atau diterapkan para pelaku UKM. Pertama, mengubah mindset hidup berkonomi di era norma baru. Artinya, bagaimana bisnis tetap ja lan terus tapi tetap mematuhi protokol penanganan Covid-19 yang diatur pemerintah. NEWS ANALYSIS KAN FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS (FEB) UNDIP SEMARANG Manfaatkan Jaringan Kedua, mencari peluang bisnis sebanyak-banyak- nya lewat market research, kanan dan kiri, kebutuh- an apa yang dibutuhkan masyarakat, itu yang akan diambil. Beberapa kebutuhan dasar semisal makan- Tribun Jateng.com News Breaking SEMARANG, TRIBUN - Wabah corona tak mempengaruhi usaha kecil menengah (UKM) aquascape di pasar ikan hias kawasan Kota Lama Semarang dan industri ru- mahan pembuatan baju boneka. Meski begitu, para pelaku usaha tersebut terus berinovasi membu- at model baru agar bisa tetap ber- tahan bahkan memperluas pasar. Seorang perajin aquascape. Iis Setiawan mengatakan, usahanya menata ekosistem air di dalam akuarium stabil. Bahkan, ada se- dikit peningkatan sejak pemerin- tah mengimbau bekerja dari ru- mah atau work from home (WFH). "Masih stabil, bahkan lebih baik dibanding sebelum ada coro- na. Menurut saya karena adanya WFH. Pelanggan ingin membuat hiburan agar betah di rumah. satu di antaranya ya menghias akuarium lewat aquascape agar lebih menarik," kata lis saat di- temui di lapaknya, Kamis (7/5). Iis menyebut, kenaikan omzet sekitar 30 persen. Selain permin- taan membuat ekosistem di aku- IST arium, peningkatan penjualan terjadi atas berbagai barang un- tuk pembuatan aquascape. Terkait promosi, Iis mengaku, tak menggunakan media apa- pun guna menjual produk mau- pun jasa pembuatan aquascape. Bahkan, dia tak menggunakan media sosial, sejak belasan ta- hun berada di pasar tersebut. Ia meyakini, para pelanggan datang karena sudah tahu lokasi pasar ikan hias di Kota Semarang. an, tetap akan laku keras namun dengan pende- katan baru yaitu secara daring, marketing online, dan sebagainya. Physical distancing tentu akan sangat mem- pengaruhi pemasaran atau penjualan namun ke- butuhan akan tetap jalan terus. Oleh karena itu, hal terkait daring akan mendapat perha- tian. son# Kemudian, beberapa pengusa- ha mengubah arah bisnis be- gitu usaha lama menurun. Misalnya, bisnis transpor- tasi. Yang awalnya ang- kutan penumpang, karena tak ada pe- numpang, kemudian beralih menjadi ang- kutan barang. Selain itu, mal yang berubah menjadi rumah sakit dan hotel yang menjadi layanan kuliner ke rumah-rumah yang menawarkan kualitas hotel ser- ta harga bagus. Jadi, yang bisa bertahan adalah yang kreatif untuk mengubah lini bisnis dengan mendasarkan kompetensi dan alat yang masih dipunyai. Dari hal itu, bisa disimpulkan bahwa, market research yaitu memanfaatkan ja- ringan yang ada secara maksimal dan nor- ma baru lewat memanfaatkan layanan on- line merupakan cara efektif meningkatkank penjualan atau pemasaran. (nal) Live Tribun Jateng.com Report THE SET "Jadi, pelanggan baru cende- rung ingin mencoba. Karena su- dah punya akuarium, jadi ingin dilengkapi aquascape," tandas- nya. Kondisi yang sama dialami pe- rajin baju boneka di Telogosari, Kota Semarang, Fajar Arif Rah- man. Pemilik Ky-on Doll itu me- ngatakan, orde- ran membuat baju boneka atau ball jointed. doll (BJD) tak terpe- ngaruh pande - mi Co- vid-19. Fa- jar ma - Tribun Jateng Video Spirit UMKM II 11 www.tribunjateng.com Permintaan membuat aquascape maupun penjualan bahan aquascape relatif stabil bahkan meningkat 30 persen diduga lantaran penerapan work from home. Para pekerja tersebut ingin memiliki kegiatan atau hiburan lain selama di rumah, selain mengerjakan pekerjaan utama mereka. Sementara, usaha pembuatan baju boneka juga stabil dan pengiriman untuk ekspor mulai datang lagi setelah negara tujuan tak menerapkan lockdown. sih rutin menerima pesanan dari para pelanggan dalam negeri atau domestik. Rata-rata, dalam satu pekan, omzetnya mencapai Rp 2 juta. "Kalau yang terpengaruh itu permintaan untuk ekspor. Ka- rena negara tujuan menerapkan lockdown sehingga barang tidak bisa dikirim. Tapi, sekarang. (pe- ngiriman) sudah normal kemba- li," ujarnya. Ia mengungkapkan, awalnya. dirinya merupakan desainer dan penjahit pakaian kebaya serta dress. Di tengah kesibukannya, Fajar menerima orderan mem- buat baju boneka. Fajar mulai fokus menekuni usaha pembu- atan baju boneka mulai akhir 2019 lalu. Alasannya, membuat baju boneka lebih menguntung- kan. Orderan baju boneka yang masuk lebih banyak dari pada orderan membuat kebaya ataupun dress. "Untuk proses pembuatan, baju boneka justru lebih mu- dah dan lebih cepat. Dalam sehari, saya bisa bikin ISTIMEWA News Uribun Jateng Story dua baju boneka. Sementara, ka- lau kebaya, satu baju saja butuh waktu setidaknya satu pekan un- tuk pembuatannya," terangnya. Para pelanggan yang memesan baju boneka kepadanya merupa- kan pelanggan lama. Kendati de- mikian, ia memperoleh beberapa pelanggan baru setelah meng- unggah berbagai produk baju boneka di akun Instagram dan Facebook-nya. "Kalau pasar domestik, me- mang saya sudah punya banyak pelanggan. Tapi, tetap saja ingin menambah pelanggan baru lewat media sosial Facebook dan Insta- gram. Kalau untuk ekspor, saya kerjasama dengan teman di Ja- karta," katanya. Beberapa negara yang menjadi tujuan ekspor di antaranya Ame- rika, Eropa, dan Arab Saudi. Saat proses ekspor terganggu karena status lockdown akibat corona, Fajar memanfaatkan waktu un- tuk membuat model baru. "Model baru itu untuk saya stok. Sehingga, jika pandemi corona su- dah berlalu, saya tinggal kirim jika ada orderan," ujarnya. (nal) BUAH BIBIR GESTA NOVITA PUTRI Tekuni Budidaya Ikan Koi GESTA tak menyangka, tiga ikan koi milik- nya bertambah banyak. Awal memelihara, Gesta hanya ingin, koi-koi tersebut mengi- si akuariumnya. Namun, lantara berbeda jenis kela- min, ikan koi di akuariumnya justru ber- kembang biak. "Awalnya, hanya ada dua atau tiga ekor. Lama kelamaan, jumlah- nya bertambah jadi ratusan," kata pemi- lik nama lengkap Gesta Novita Putri itu, Minggu (10/5). Jumlahnya yang cukup banyak membuat Gesta tak bisa lagi memelihara koi-koi ter- sebut hanya di akuarium. Banyak yang dia pindah ke kolam dan akhirnya dibudidaya. Menurut Gesta, budidaya ikan koi ini kini menjadi ladang bisnis. la bersyukur, kegiatan yang sudah dilakoni beberapa waktu itu mengha- silkan pundi-pundi rupiah. "Kebanyakan, yang pesan ikan koi itu teman- teman sendiri. Baik teman di kantor atau di tem- pat lain," ucap pemilik akun instagram @gestao- ra itu. Terlepas dari budidaya, Gesta mengaku suka pada ikan koi. Selain bentuknya yang lucu, ikan koi juga sanggup hidup meski tak diberi makan seha- rian. "Seringnya, kalau lagi stres itu lihatin ikan koi. Karena bentunya lucu, menghibur. Akhirnya, beban pikiran jadi berkurang," tuturnya. (nal) News O Tribun Jateng Tribun Jateng TV Videos