Arsip
Halaman Artikel
Creative Commons License

Jika anda mendapati gambar tidak sesuai dengan spesifikasi data (salah tanggal dan atau salah penomoran halaman), posisi gambar landscape, satu gambar terdapat dua halaman, kualitas gambar kabur, anda bisa melaporkan data tersebut agar segera diperbaiki dengan menekan tombol laporkan.

Kata Kunci Pencarian:

Nama: Harian Neraca
Tipe: Koran
Tanggal: 1990-05-02
Halaman: 06

Konten


Rabu, 2 Mei 1990 Bi I KRISIS listrik di Indonesia, terutama Jawa mungkin akan terjadi pada periode 1991-1993. Untuk mencegah itu, pemerin- tah akan mepercepat penyelesaian pembangunan proyek-proyek pembangkit dan transmisi listrik PLTG Gresik, PLTU Paiton Jawa Timur, serta PLTU Suralaya III, IV dan V Jawa Barat. Di- samping, pemerintah memberi kesempatan kepada investor swasta yang berminat untuk membangun proyek listrik. Kemungkinan krisis listrik, di samping Jawa juga akan terjadi di Medan Sumatera Utara dan daerah-daerah Indonesia lainnya itu, telah dilaporkan Menteri Pertambangan Ir. Ginandjar Kartasasmita, bersama Menko Ekuin Radius Prawiro dan menteri Negara/Ketua Bappenas Saleh Afif kepada -Presiden Soeharto pekan lalu. Itu merupakan kewaspadaan pemerintah, dalam mengantisipasi masalah yang akan datang. Artinya sebelum krisis itu datang, pemerintah dan masyarakat telah bersiap-siap menghadapinya, dan bahkan menghalau kriris itu. Komentar Peluang Investasi Swasta Di Bidang Listrik -1 Kiranya langkah pemerintah, mempercepat penyelesaian pembangunan proyek-proyek pembangkit dan transmisi listrik, adalah hal tepat. Terlebih lagi pemerintah juga memberi pe- luang kepada swasta, untuk turut menginvestasikan modalnya pada proyek-proyek listrik. Ini berarti, bahwa kemampuan PLN me-ngadakan tenaga dan sarana listrik sendiri, makin terbatas. Di tambah lagi pemerintah, setelah deregulasi dan debirokra- tisasi, terus berusaha memberi peluang kepada swasta, untuk berperan dalam pembangunan. D - Untuk memberi gambaran peluang investor swasta di bidang listrik, ada baiknya kita ungkap kemampuan PLN mengadakan listrik, dan kebutuhan masyarakat akan listrik. Kebutuhan listrik tahun 1990/91 sekitar 26,2 TWh, sementara penyediaannya mencapai 29 TWh. Tahun 1991/92 kebutuhan itu naik jadi 29,8 TWh dengan penyediaan 29 TWh. Sedang tahun 1992/93 kebu- tuhan listrik diperkirakan akan mencapai 33,1 TWh dengan penyediaan sekitar 29,1 TWh. Tahun1993/94 kebutuhan itu akan jadi 38 TWh, dengan penyediaan hanya 32,7 TWh. Dari data Departemen Pertambangan ini, dan dengan keterbatasan kemam- Spuan PLN jelas akan membuka peluang pada swasta untuk berinvestasi di bidang listrik. Di samping itu kalau kita lihat ke tahun 1988/1989 produksi tenaga listrik PLN baru 25.622.760 MWH, dengan penjualan te- Inaga 20.027.300 MWH dalam daya tersambung 12.233.740 KVA dan daya terpasang 8.529,20 MW. Tidak terjualnya sekitar -5 juta MHW lebih tenaga listrik di tahun 1988/89 itu, boleh jadi karena belum tersedianya sarana jaringan atau daya tersam- bung dan daya terpasang. Di samping pula masih adanya susut jaringan transmisi dan distribusi tenaga listrik. Susut jaringan itu tahun 1988/1989 tergambar sebesar 20,8% yang diakhir Pelita IV seharusnya menurun jadi 16,9%. Namun karena ba- nyaknya pencurian tenaga listrik, menyebabkan naiknya susut jaringan non teknis sehingga susut jaringan listrik akhir Pelita IV tetap tinggi yaitu sekitar 18%. per Dari gambaran ini jelas, bahwa peluang bagi swasta me- ngusahakan listrik cukup besar. Apalagi bagi Indonesia yang tengah giat membangun pengadaan listrik adalah mutlak diper- lukan. Karena itu, sementara krisis tenaga listrik itu belum datang, kita wajib menghalaunya dengan investasi yang besar di bidang listrik. Bagi PLN sendiri, keadaan ini tentu harus jadi cambuk. Arti- nya PLN sebagai BUMN yang masa lalu anggarannya dari bagian APBN, kini sudah berkurang banyak. PLN yang ber- tanggung jawab melaksanakan fungsi "public utility", diper- cayakan melaksanakan tugas dan tanggung jawab monopoli ne- gara. Dengan begitu, pembangunan PLN dilakukan dengan anggaran tertentu, dan dengan mencari bantuan luar negeri yang lunak berjangka panjang. Tentunya pengelolaan PLN, kini dan mendatang harus lebih efisien dengan tenaga dan manajemen yang profesional. Artinya, dengan kesempatan swasta ikut berusaha di bidang listrik akan menimbulkan hawa baru dan tumbuhnya persai- ngan-persainge 1. Dengan persaingan itu, tarif PLN yang relatif memadai, lalu dak naik tinggi, hingga tidak terjangkau oleh daya beli masyarakat. Atau juga karena persaingan itu, peru- sahaan listrik swasta berdasarkan cost & benefit, lalu memasang tarif listrik yang tinggi. Selain itu, kendatipun kini belum ada swasta yang tertarik berinvestasi di bidang listrik, kiranya pemerintah atau Departe- men Pertambangan dan Energi perlu menyiapkan aturan-aturan- nya. Apakah kesempatan swasta berinvestasi di sektor listrik ini, menggunakan pola bagi hasil, atau bagaimana ?, ini perlu disiapkan lebih dulu. Yang kemudian juga harus dikomunikasikan dengan masyarakat, terutama para investor. Jadi menawarkan saja ikut sertanya investasi swasta dalam listrik tentu belum cukup. Dia akan cukup, bila pemerintah menyiapkan pula aturan dan tatanan kesertaan swasta ini. Ini penting karena, swasta dalam menanam modalnya, tentu ber- hitung secara ekonomis. Kita percaya pemerintah cq Departe- men Pertambangan dan Energi, akan mengaturnya, disertai dengan fasilitas dan kemudahan-kemudahan yang bisa diper- oleh swasta. Pihak swasta, yang berminat diharapkan juga tidak menunggu adanya ketentuan itu. Tapi dengan pernyataan pemerintah, ter- bukanya kesempatan berinvestasi di bidang listrik, adalah hal yang menggembirakan. Menggembirakan ini harus dapat diwujudkan. Dengan turunnya swasta ke sektor listrik, akan menambah besarnya kemampuan kita dalam perlistrikan. Tidak saja dalam pengadaan dan pengusahaan listrik, tapi juga dalam pengadaan dan pembangunan sarana dan infra struktur perlis- trikan. ** HARIAN NERACA G Perusahaan Penerbit Pers PT. PERSINDOTAMA ANTAR NUSA Surat Izin Usaha Penerbitan Pers, No. 002/Menpen/ SIUPP/A7 1985 Tanggal 14 Agustus 1985 Bank Terbit Pagi Harga Langganan Tarif Iklan :. BDN Cabang Gambir Jl. Ir. Haji Juanda Rekening Nomor : 01316.2.2.11.01.5 BNI 1946 Cabang Kramat Jl. Kramat Raya Rekening Nomor : 002890001 BRI Cabang Khusus Jl. Sudirman Rekening Nomor : 314568235 Bank Umum Koperasi Indonesia Jl. Letjen S. Parman Rekening Nomor : 041508 Giro Pos: A. 13350 Pengasuh Pemimpin Umum & Pemimpin Redaksi : Zulharmans Pemimpin Perusahaan: Azwirman Noersal Redaktur Staf Ahli : Azwar Bhakti, Ferik Chehab, Drs. Peter Tomasoa. : Dr. Anwar Nasution, Dr. Alfian, Drs. Abdul Latief, Tanri Abeng MBA, Sanjoto, : 6 X seminggu : dalam kota DKI Jakarta Rp 7.500/ bulan Luar kota tambah ongkos kirim :* Display Rp 3.000 per mm/kolom * Keluarga Rp 2.000 per mm/kolom Baris Rp 3.000 per baris, minimal 3 baris Alamat Redaksi/ Tata Usaha/Iklan : Jalan Jambrut No. 2- 4 Kramat Raya, Jakarta 10430. : 323969, 337441, 332676 Tromol Pos No. 386 : (021) 3101873 : 46000 NERACA I A Jakarta : P.T. Agrapress Telepon Fax Telex Setting/Cetak si diluar tanggungan percetakan Surat kabar ini dicetak di atas kertas produksi dalam negeri ISSN 02 531 81 FORUM - OPINI Potensi & Prospek Industri Kecil di Indonesia (Bag. I) KATA PENGANTAR DI tengah hangatnya per- hatian masyarakat terhadap pertumbuhan Big Businesses yang konglomerat, ada baiknya kita meninjau sejenak potensi small business kita, khususnya industri kecil. Prestasi yang te- lah mampu mereka capai, baik dalam hal penciptaan kesem- patan kerja, perolehan devisa, penciptaan nilai tambah, dan lain-lain menyebabkan kelom- pok ini tak layak untuk menjadi barisan yang terlupakan. Pro- speknya cerah. Potensinya semakin dapat diandalkan. perkembangannya cukup cerah. Tulisan bersambung ini yang Ekspornya terus berkembang dikutip dari Business News dalam dasa warsa 1980an tanpa banyak terganggu oleh perkem- mencoba memaparkannya. bangan resesi dunia. Dalam dasa warsa 1980an mendatang, prospek Kecil itu indah. Bagi semen- bisnis industri kecil diperkirakan juga terus cerah. belum tara kalangan yang menyimak secara lebih mendalam, mungkin kalimat ini kurang ber- makna. Namun nyatanya ia bukan hanya sekedar jargon. Berbagai kasus yang terjadi di manca ne- Optimisme terhadap prospek perkembangan industri kecil ini gara menunjukkan betapa justru ditengah situasi persaingan pasar internasional yang intensitasnya semakin meningkat, usaha skala kecil mampu menampilkan kera- gaan yang andal dalam menem- bus persaingan. tercermin dari besarnya target perolehan devisa dan penyerapan tenaga kerja sub sektor industri kecil dalam Repelita V ini. Se- lanjutnya tulisan ini mencoba mengulasnya. perskin besar skala usaha, semakin memerlukan modal in- vestasi yang besar, serta organi- sasi yang membesar. Dan berba- rengan dengan itu acap kali pula disertai dengan munculnya biaya overhead yang tinggi. Begitu pula tidak dapat dihindari perhitungan besarnya resiko yang senantiasa dikaitkan dengan besarnya modal yang dipertaruhkan. Semua ini sangat menentukan proses pengambilan keputusan bisnis skala besar, yang pada gilirannya dapat mempengaruhi kelincahan bisnisnya. PADA puncak perjuangan mereka, mereka membunuh per- wira polisi berpangkat tertinggi Malaysia dan meledakkan monu- men nasional, yang dibangun untuk mengenang prajurit yang gugur membela negara. Gerilya CM (The Commu- nist Party of Malaya - Partai Komunis Malaya) juga muncul dari hutan lebat sepanjang per- batasan Malaysia-Thailand yang berliku-liku untuk memasang bendera merah pada bangunan- bangunan tinggi di pusat-pusat kota, di mana mereka memeras uang dari para pengusaha. Mereka demikian berani dalam upaya mereka menggu- lingkan pemerintah, hingga petu- gas-petugas keamanan terpaksa melakukan penjagaan selama duapuluh empat jam tiap hari di tempat-tempat kediaman para perwira polisi senior, terutama mereka yang sedang membuntuti kegiatan gerilya. lukan upaya pemolesan dan Sumatera menduduki peringkat ke pemacuan perkembangannya dua dengan perolehan nilai pro- lebih lanjut. Potensi ini dapat ter- cermin, misalnya, dari berkem- bangnya unit usaha serta penyera- pan tenaga kerja, besarnya nilai output dan perolehan devisa yang terus meningkat, serta kemam- puan produk-produk industri kecil untuk menembus berbagai pasaran internasional. duksi sekitar 10,8% dari total nilai produksi industri kecil, menyusul Sulawesi (3,36%), Kalimantan (3,25%), Nusa Tenggara (2,95%) serta Maluku dan Irian Jaya (0,46%). Tapi perjuangan bersenjata selama 41 tahun itu baru-baru ini berakhir jinak. Pemimpinnya yang sukar ditangkap, Chin Peng, menandatangani perjanjian per- damaian dengan pemerintah Malaysia di hotel sederhana di Haadyai, sebuah kota Thialand dekat perbatasan kedua negara. Penandatanganan itu juga menandai berakhirnya perjua- ngan gerilya Komunis, satu dian- tara yang tertua di dunia, yang menurut para pengulas telah menelan korban sekurang-ku- rangnya 10.000 jiwa. CPM lahir dalam 1948, dari pasukan bersenjata beranggau- takan 12.000 orang yang didomi- nasi etnik Cina, MPAJA (Ma- layan People's Anti-Japanese Army Tentara Rakyat Anti- Jepang Malaya). Tentara ini dipimpin Chin Peng yang kharis- matik dan bertempur melawan balatentara Jepang yang men- duduki Malaysia selama Perang Dunia 2. Padahal situasi persaingan yang terus berkembang memer- lukan rangkaian keputusan-kepu- tusan taktis guna mengantisipasi 20%. perubahan-perubahan baru. Ceriteranya akan sedikit ber- beda bila bisnis itu dilaksanakan usaha skala kecil atau usaha skala besar yang membina kerja sama dengan usaha skala kecil, misalnya dengan metode sub-contracting seperti yang dilakukan oleh Wisma Dagang (Trading House) Jepang. Salah satu jenis usaha skala kecil yang telah menunjukkan prestasi yang cukup menggembi- rakan adalah industri kecil dan kerajinan. Peranannya yang cukup besar dalam penyerapan tenaga kerja, penciptaan nilai tambah, perolehan devisa dan pelestarian seni budaya bangsa, menarik un- tuk disimak dan patut untuk diper- timbangkan. Produksi SEJALAN dengan pe- ningkatan derap pembangunan industri, nilai produksi industri terus menunjukkan peningkatan. Peningkatan nilai produksi ini dimungkinkan oleh adanya pe- ningkatan daya saing produk-pro- duk industri, yang disertai pula oleh adanya peningkatan daya beli masyarakat dan dicapainya pres- tasi produk-produk industri dalam menembus pasar internasional. Oleh Asmun Syueib dan Berman Hutagalung Di samping itu, prospek yang berlokasi di luar Pulau Jawa. Pada periode 1984/85 - 1988/89 nilai produksi industri kecil Kali- mantan rata-rata meningkat sekitar 22% per tahun, menyusul industri kecil di Sumatera dan Nusa Tenggara yang rata-rata me- ningkat sekitar 11%. Sedang industri kecil di Jawa pertum- buhannya diperkirakan sekitar 8,99%, Maluku & Irja 8,54% serta Sulawesi 6,89%. HARIAN NERACA Dibanding dengan peningkatan nilai produksi sub sektor industri lainnya, laju peningkatan nilai produksi industri kecil nampaknya relatip lebih kecil. Para periode 1984-85-1988/89, misalnya, nilai produksi industri kecil rata-rata tumbuh 9,6% pertahun. Sedang industri lainnya tumbuh diatas Namun demikian, pangsanya di dalam total nilai produksi seluruh industri relatip lebih besar dibanding dengan pangsa nilai produksi Industri mesin & logam dasar maupun pangsa industri kimia dasar. Kendati kedua kelom- pok industri ini relatip padat modal ketimbang industri kecil yang padat karya. Pada 1988/89 pangsa industri kecil diperkirakan men- capai 16,77%. Sedang pangsa aneka industri, industri mesin & logam Dasar serta Kimia dasar masing-masing sebesar 56,68%, 15,74% dan 10,81%. Yang mengesankan, pertum- buhan nilai produksi tertinggi justru terjadi pada industri kecil Perdagangan luar negeri, dapat diartikan sebagai proses tukar menukar yang didasarkan atas kehendak sukarela dari ma- sing-masing pihak, baik yang ada di luar negeri maupun di dalam negeri. Aspek kehendak sukarela sangat penting dalam perdaga- ngan, karena perdagangan hanya akan terjadi apabila paling tidak ada satu pihak yang memperoleh keuntungan/manfaat dan tidak ada pihak lain yang dirugikan Jadi motif perdagangan adalah ke- mungkinan akan diperoleh man- faat tambahan (fains from trade) Alasan timbulnya perdaga- ngan luar ne adalah karena setiap negara tidak menghasilkan semua barang yang dibutuhkan- nya. Negara-negara industri maju membutuhkan karet alam, tetapi barang tersebut tidak dapat di- hasilkan di negara-negara maju. Maka mereka terpaksa mengim- por dari negara-negara berkem- bang, seperti Malaysia, Thailand dan Indonesia. Sebaliknya ne- gara-negara berkembang belum Sebagian besar dari produksi dapat menghasilkan sendiri industri kecil dihasilkan oleh in- beberapa hasil industri modern, dustri kecil yang berlokasi di Pu- Pada 1983 jumlah industri kecil seperti mesin-mesin industri, lau Jawa. Pada 1988/89, misalnya, yang berlokasi di luar Pulau Jawa komputer, pesawat terbang ter- Di samping itu industri kecil diperkirakan sekitar 79,17% dari tercatat sebanyak 364.826 unit tentu, maka negara-negara terse- sendiri menyimpan potensi yang total nilai produksi industri kecil usaha atau sekitar 23,46% dari but harus mengimpor barang- tersembunyi yang tinggal memer- dihasilkan di Pulau Jawa. total unit usaha industri kecil. barang itu dari negara maju. Kemungkinan sukses yang kecil sekali, perubahan yang melanda dunia Komunis dan mungkin keengganan Cina dihubungkan dengan pemberon- takan itu membawa kepada penyerahan, istilah yang CPM menolak untuk memakainya, Chin Peng dan kawan-kawannya, kini hanya berjumlah sekitar 1000 orang. Selain dapat ditinjau dari segi besaran nilai produksi yang dica- painya, potensi industri kecil juga dapat dilihat antara lain dari besarnya jumlah unit usaha indus- tri kecil yang tersebar di seantero wilayah Nusantara. Jumlah unit usaha ini dari tahun ke tahun terus menunjukkan peningkatan, sejalan dengan meningkatnya nilai pro- duksi yang dihasilkan. Jika pada 1983 (akhir Pelita III) jumlah unit usaha industri kecil tercatat sebanyak 1.554.871 unit, maka pada 1988 (akhir Pelita IV) jumlahnya meningkat menjadi 1.774.008 unit usaha. Dengan demikian selama periode tersebut (1983-1988) terjadi peningkatan sebanyak 219.137 unit usaha atau peningkatan rata-rata 9% per- tahun. pengamat suku Melayu miskin yang hidup di daerah- daerah itu akan diserap kedalam program pembangunan besar- Ditinjau dari segi sebaran lokasinya pada 1988, misalnya, sebagian besar industri kecil (73,8% dari total unit usaha indus- tri kecil) berlokasi di Pulau Jawa, menyusul yang berlokasi di Sumatera (8,9%), Nusa Tenggara (6,8%), Sulawesi (5,19%) dan Kalimantan (4,85%). Sedang si- sanya (0,42%) berlokasi di Maluku dan Irian Jaya. Namun dibanding dengan kondisi pada 1983, terdapat hal yang menarik untuk disimak. Unit usaha industri kecil di luar Pulau Jawa ternyata tumbuh lebih pesat dibanding dengan pertumbuhan unit usaha industri kecil di Pulau Jawa. Dengan demikian, pertum- buhan unit-unit usaha industri kecil tidak hanya terkonsentrasi di Pu- lau Jawa, melainkan cenderung tumbuh menyebar di luar Pulau Jawa. besaran bantuan pemerintah yang akan segera dilaksanakan. Sebelum jam malam dicabut, mereka mengerjakan bidang tanah mereka yang kecil, mena- nam sayuran dan padi, untuk konsumsi mereka sendiri. Kini mereka memandang ke depan untuk berpartisipasi dalam pro- gram pengembangan tanah besar- besaran dan juga dalam kegiatan penambahan timah dan emas. kepada mereka agar menunggu Pemerintah telah mengatakan beberapa waktu lagi sebelum menikmati kesempatan hidup baru mereka. Mereka harus menunggu Chin Peng -yang sebelum perjanjian Hadyaai yang terakhir terlihat di Malaysia dalam 1955, ketika dia muncul dari tempat persembunyiannya di ngan dengan yang berwenang- hutan untuk melakukan perundi- untuk merusak semua ranjau dan dan para anggauta CPM-nya senjata yang disembunyikan di hutan. Jumlah ini meningkat pada 1988 menjadi 464.619 unit usaha atau 26,19% dari total unit usaha in- dustri kecil. - Suatu jumlah yang tidak kecil, apa lagi jika dikaitkan dengan Pentensinya dalam hal penyerapan Daerah yang menunjukkan tenaga kerja, penciptaan nilai peningkatan jumlah unit usaha tambah dan sebagai sumber mata yang pesat adalah Kalimantan pencaharian rakyat kecil di pede- saan. yang selama periode 1983-1988 jumlah unit usahanya rata-rata pertahun meningkat sekitar 9,7%, menyusul Maluku dan Irian Jaya (9,05%) dan Sulawesi (5,36%). Sementara di Pulau Jawa hanya meningkat rata-rata sekitar 1,93%. Tingginya pertumbuhan indus- Maluku dan Irian Jaya, baik dari tri kecil di Kalimantan serta daerah segi pertumbuhan nilai produksi dan jumlah unit usahanya, jelas perlu dipertahankan dan bahkan didorong lebih lanjut. Ini meru- pakan momentum yang baik dalam bangunan industri, khususnya upaya lebih memeratakan pem- industri yang langsung mengait dengan kehidupan rakyat kecil PERKEMBANGAN perda- gangan luar negeri dan neraca pembayaran adalah sangat penting dan berpengaruh besar atas perekonomian dan pemba- ngunan negara yang sistem eko- nominya terbuka, seperti Indone- sia. Keberhasilan perdagangan luar negerinya banyak ditentukan oleh kemampuannya menguasai jalur-jalur pemasaran produk suatu negara di seluruh dunia. Untuk semua itulah, maka kita perlu merumuskan suatu strategi untuk menerobos pasar luar ne- geri. Malaysia Akhiri Ancaman Komunis dengan Perjanjian dicurigai bekerja sama dengan pasukan keamanan memburu para anggauta CPM. Perak, negara bagian pusat di Semenanjung Malaysia dan suatu waktu menjadi tempat yang menguntungkan untuk kegiatan dan perluasan gerilya komunis, yang akan banyak mendapat akan termasuk daerah perbatasan keuntungan dari perjanjian per- damaian itu. "Kami akan membubarkan satuan-satuan bersenjata kami dan merusak senjata-senjata kami untuk menunjukkan kesungguhan kami dalam mengakhiri perjua- menyatakan pada upacara penan- ngan bersenjata ini,"Ching Peng datanganan perjanjian itu. Dengan rasa kagum rakyat Malaysia menyaksikan layar kaca televisi mereka yang menyiarkan Chin Peng, yang mulai botak dan gemuk, tampak sedikit saja se- perti tokoh revolusioner, berpa- kaian dalam setelah tampan ber- warna abu-abu dan mengenakan dasi yang serasi, menandatangani perjanjian perdamaian itu. Dia tampak sehat sekali dan jauh lebih orang telah 67 tahun. muda dari usianya yang kata Sementara banyak orang Malaysia bertanya-tanya tentang cepatnya penandatanganan per- janjian dengan kaum gerilya yang telah membunuh dan melukai sejumlah besar pasukan peme- rintah, Perdana Menteri Dr. Ma- hathir Mohamad mengatakan : "Situasi dan suasana sekarang Para pengulas mengatakan Malaysia mempunyai salah satu tentara anti-pemberontakan ter- baik di dunia. Tapi mereka me- tepat untuk mencari pengakhiran tanian, pertambangan dan pari- ngatakan bahwa ribuan personil damai kegiatan CPM"," wisata kita," kata Ahmad Saadi, militer akan menarik diri dari daerah "hitam" sepanjang 576 Oleh A. Indrani "Kini kita dapat menyadap secara maksimal potensi per- pejabat sipil tertinggi di negara bagian kaya timah itu, Berakhirnya ancaman ge- rilya Komunis tidak perlu berarti berakhirnya latihan kontra-pem- berontakan bagi personil militer Malaysia. "Kita tidak dapat membiar- kan pasukan kita lupa bagaimana rena kita tidak tahu apa yang akan menghadapi pemberontak, ka- terjadi di masa depan. Kita harus senantiasa siap siaga," Kepala Staf Angkatan Darat Malaysia Jendral Yaacob Mohamed Zain mengatakan. Telah disepakati oleh para panglima militer baru- baru ini, bahwa pengalaman yang diperoleh dalam memerangi pemberontak akan dipakai dalam perang konvensional. Perdamaian Beberapa batalion tentara ngan moril kepada CPM-yang terpaksa melakukan penjagaan merupakan duri dalam hubungan dan memelihara keamanan sam- diplomatik Cina - Malaysia yang pai pekerjaan pembikinan jalan dibuka dalam 1974. raya itu rampung. Mereka katakan Ching Peng lebih suka menetap di Cina ketim- bang kembali ke Malaysia. Sebe- lumnya pemerintah memperi- ngatkan bahwa semua gerilya harus menjalani masa "'rehabili- tasi" wajib. Banyak diantara lebih dari 1000 orang pengikut Chin Peng telah menerima ajakan Thiland untuk ikut serta dalam program pembangunan dekat perbatasan; sebagian ada yang telah menya- takan kesediaan untuk kembali "Karena ancaman kaum Komunis berkurang, kita telah memutuskan untuk memusatkan perhatian kepada tujuan kita semula, ialah untuk memper- tahankan negeri kita dari kekua- tan luar. Dengan kata-kata lain kita harus meningkatkan kemam- puan kita dan lebih siap perang konvensional," Jendral Yaacob mengatakan. untuk Dia katakan pemerintah kini dapat membuka tanah luas untuk MPAJA menerima senjata pembangunan sepanjang per- dari Inggris yang berusaha batasan Malaysia dengan Thai- mengenyahkan fihak Jepang. Tapi setelah Jepang dikalahkan, MPAJA mengalihkan daya tem- bak mereka terhadap pemerintah lah besar ranjau yang ditanam Inggris yang memberlakukan mereka. keadaan darurat yang berakhir baru dalam 1960, tiga tahun sete- lah Malaysia mendapatkan kemerdekaan. Masa depan Chin Feng dan orang-orangnya tidak jelas. Sumber-sumber mengatakan dia transportasi komoditi dari daerah kaya sumber di negara bagian itu. Jam malam dari petang sam- Pembangunan Jalan Raya Timur pai fajar yang diberlakukan di Barat, melalui daerah pegunu- daerah perbatasan selama lebih ngan dan hutan lebat, memer- Selama Keadaan Darurat 12 menyusul penyerahan pemberon- karena masalah-masalah yang dari 40 tahun telah dicabut lukan waktu sangat panjang, mungkin kembali ke Cina, dari tahun itu, gerilya Komunis mana dia melakukan perjalananan membunuh 3.853 penduduk sipil, ditimbulkan gerilya komunis, ke Selatan Thailand Oktober lalu Para yang pada satu tahap bahkan termasuk banyak pemilik per- kebunan dan pertambangan Ing- meledakkan peralatan kerja, ter- gris dan orang Malaysia yang masuk teraktor dan buldoser, yang dipakai membikin jalan raya itu. tak. untuk mempersiapkan persetu- juan perdamaian. pedesaan, di wilayah luar Jawa ketersediaan bahan baku dan per- catat sebanyak 4.422.844 tenaga (Kalimantan) dan Indonesia mintaan pasar) telah sempat tum- kerja. Jumlah ini meningkat rata- buh dan berkembang di luar Jawa rata sekitar 4,9% setiap tahunnya, Bagian Timur. pada 1988. Dengan demikian Rekor yang dicapai Kaliman seperti di wilayah Kalimantan ini. menjadi 5.618.839 tenaga kerja selama periode 1983 - 1988 telah Tenaga Kerja MENINGKATNYAnilai pro- tan memang cukup mengesankan. Bila pada 1983 Kalimantan ter- catat memiliki 54.054 unit usaha industri kecil, maka pada 1988 jumlah unit usahanya meningkat menjadi 85.963. Dengan de- mikian, selama periode 1983-1988 telah terjadi peningkatan seba- nyak 31.909 unit usaha industri kecil di Kalimantan. duksi yang dihasilkan industri terjadi peningkatan penyerapan kecil yang diikuti oleh semakin tenaga kerja oleh industri kecil Secara proporsional, daerah meningkatnya jumlah unit usaha sebanyak 1.195.995 orang. industri kecil di berbagai sentra di luar Jawa, merupakan sebuah pulau Jawa memang memiliki fenomena yang wajar dari perkem- potensi terbesar dalam penyediaan bangan industri yang terdorong lapangan kerja di industri kecil, oleh gerak pasar pertumbuhan. Pada 1983 jumlah tenaga kerja Peningkatan nilai produksi yang industri kecil di Pulau Jawa ter mendatangkan laba bagi unit catat seg. 3490444 atau usaha, terlebih lagi dibarengi oleh sekitar 78,9% dari total tenaga adanya permintaan pasar yang kerja industri kecil. Sedang sisanya terus berkembang, pada giliran sebanyak 932.400 tenaga kerja nya mendorong munculnya usaha atau 21,1% berada di luar Jawa. replikasi kegiatan usaha industri yang sama. Selain itu, kapasitas terpasang produksi unit-unit industri kecil beri- kutnya peranan industri kecil luar Jawa dalam menciptakan lapa- ngan kerja tampak terus meningkat sejalan dengan meningkatnya yang relatip terbatas, terkadang jumlah unit usaha. Pada 1988 kurang dapat mengantisipasi ke- jumlah tenaga kerja industri kecil naikan permintaan pasar. Ini di luar Pulau Jawa meningkat mendorong munculnya peluang menjadi 1.324.486 tenaga kerja untuk mendirikan usaha industri atau 23,6% dari total tenaga kerja kecil meluas di sekitar sen- industri kecil. yang tra. Peningkatan jumlah industri kecil di Kalimantan ini antara lain erat kaitannya dengan pesatnya perkembangan industri kecil kayu olahan dan kerajinan rotan, se- perti kerajinan lampit rotan dan barang dari rotan lainnya. Sa- rotan belakangan ini cenderung yangnya, perkembangan industri membuat Pulau Jawa sebagai basis industri barang jadi rotan dan daerah luar Jawa (Kalimantan dan Sulawesi) sebagai pemasok ba- han baku. Sangat boleh jadi kon- industri kecil pengolahan dan disi ini dapat memojokkan posisi kerajinan rotan yang secara (terdorong alamiah Sampai baru-baru ini Partai Komunis Cina memberikan duku- Peningkatan jumlah unit usaha ini pada gilirannya mendorong peningkatan jumlah tenaga kerja yang terserap, dengan kata lain patan kerja di industri kecil. Pada mendorong peningkatan kesem- 1983 jumlah tenaga kerja yang oleh terserap oleh industri kecil ter- nomi bisnis. Sumber-sumber diplomatik menyatakan berakhirnya perla- wanan CPM mungkin menga- kibatkan lebih mudah melakukan perjalanan ke Cina bagi etnik Cina Malaysia yang merupakan se- pertiga dari 17 juta penduduk multi-rasional negeri itu. Dewasa ini Malaysia melakukan penga- wasan ketat terhadap orang Cina Malaysia yang melakukan per- jalanan ke-apa yang banyak di- "negeri leluhur" mereka. antara mereka menyebutnya Kebanyakan mereka adalah keturunan buruh tambang, pe- kilometer perbatasan Malaysia- kerja dan pedagang yang pindah Thailand hanya jika telah banyak bukti bahwa Chin Peng dan land. Sebelumnya petani takut pembantu-pembntunya telah menggarap tanah itu, karena merusak senjata dan ranjau-ranjau ancaman kaum gerilya dan sejum- Malaysia akan memudahkan mereka di tempat persembunyian Dia katakan pencabutan jam malam selama 12 jam sepanjang 117 kilometer jalan raya yang melintasi jantung Semenanjung dari Cina Selatan dalam abad ke- 19 dan permulaan abad ke-20 Sampai 1989 Malysia tidak mengizinkan semua warganega- ranya di bawah usia 60 tahun hutan mereka. mengunjungi Cina karena kuatir adanya hubungan dengan unsur- unsur komunis. Apabila barang yang diim- sangat penting peranannya di por oleh sesuatu negara adalah dalam kegiatan ekonomi negara tersebut, perubahan harga dan perubahan penawaran barang tersebut akan menimbulkan akibat sangat luas ke dalam perekonomian negara tersebut. Hal ini jelas dapat dilihat dari pengaruh perubahan harga minyak sebagai bahan bakar bagi alat-alat pengangkutan dan mesin industri. Tidak semua negara memiliki sumber alam yang sa- ngat penting ini. Oleh sebab itu mereka harus mengimpor dari negara-negara yang mempro- duksinya, terutama dari Timur Tengah. Sejak tahun 1973, negara- negara penghasil minyak seperti Arab Saudi, Kuwait, Uni Emirat Arab, Venezuela, Libya dan Indo- nesia telah beberapa kali menaik- kan harga, dan kenaikan itu sa- ngat tinggi sekali. Langkah terse- but telah menimbulkan akibat yang buruk sekali pada pereko- nomian dunia secara keseluruhan dan terutama bagi negara-negara pengimpor minyak. Banyak negara telah menga- lami masalah inflasi yang lebih buruk dari pada masa-masa sebe- lumnya. Pada waktu yang sama mereka menghadapi masalah pengangguran yang tingkatnya cukup tinggi dan pertumbuhan ekonomi yang lambat. Masalah ini dinamakan stagflasi, yaitu keadaan perekonomian yang tengah menghadapi resesi yang serius dan diikuti oleh masalah inflasi yang buruk. Strategi Menerobos Pasar Luar Negeri ke Malaysia, dengan mengha- dapi konsekuensinya apa saja". Malaysia menyankal laporan suratkabar bahwa negeri itu telah menyetujui memberikan sekitar kepada tiap gerilyawan selama US$ 120 tunjangan bulanan tiga tahun setelah mereka pulang kembali sebagai bagian proses rehabilitasi mereka. Tapi para pengulas menga- takan bahwa semacam hadiah uang telah dibicarakan. Perdagangan luar negeri yang terpengaruh oleh sektor produksi dilaksanakan Indonesia sangat dan ekspor bahan mentah. Sektor tersebut sangat tergantung dari permintaan luar negeri, sehingga dapat dikatakan kita bersifat pasif. Permintaan akan bahan-ba- han mentah ini terutama diten- kembangan ekonomi di negara- tukan oleh perkembangan-per- negara industri. Kenyataan mem- perlihatkan permintaan tersebut selalu mengalami kegoncangan yang hebat. Untuk suatu negara yang sangat tergantung dari ekspor bahan mentah, maka Kegoncangan perdagangan internasional mengenai bahan- bahan mentah agraria menimbul- sebaiknya dapat kita selidiki kan berbagai persoalan yang sebab musababnya. Halaman VI Rencana pembelanjaan ne- gara atau APBN tentu membu- tuhkan devisa yang tidak kecil. Peralatan modal dan banyak bahan setengah jadi harus diim- por dari negara-negara maju, baik untuk perkembangan industri maupun untuk meningkatkan produksi agraria. Devisa yang dibutuhkan tentu harus diperoleh melalui penjualan barang-barang dan jasa-jasa dari luar negeri atau melalui pinjaman luar negeri (baik dari sumber dana resmi IMF, Bank Dunia, maupun dari sum- ber-sumber swasta yang komer- sil). Kalimantan, Sulawesi, serta Maluku dan Irian Jaya merupakan daerah yang pertumbuhan tenaga kerja industri kecilnya tampak berkembang pesat. (bersambung) Oleh Entang Sastraatmadja Dewasa ini untuk rencana pembangunan, negara kita harus memperoleh dana devisa yang didapatkan dari hasil perdaga- ngan internasional. Beberapa penelitian menunjukkan, peneri- maandevisa atas lalu lintas modal dan investasi hanya merupakan jumlah yang kecil sekali dari pendapatan devisa seluruhnya. kekurangan anggaran pemba- Sehingga untuk melengkapi ngunan, kita mencari pinjaman luar negeri yang semakin lama semakin besar. Angka pinjaman luar negeri hingga akhir Pelita IV diperkirakan berjumlah US$ 47 milyar. dipergunakan untuk menda- tangkan barang-barang industri maupun untuk memperoleh ba- rang-barang konsumsi. Jadi de- visa harus dilihat dari sudut daya beli barang-barang mentah ter- internasional kegoncangan pada permintaan hadap barang-barang industri. mengenai bahan mentah sudah berupa devisa, kegoncangannya Dari sudut penjualan yang negatip bagi seluruh lapisan cangan harga. Fluktuasi harga tentu membawa dampak yang justru lebih hebat dari pada kegon- masyarakat. tidak diimbangi oleh fluktuasi pada volume. Kalau harga turun, maka volume juga ikut turun dan nampaknya tak dapat dibesarkan. ekspor bahan-bahan mentah Artinya fluktuasi pada volume memperkuat pluktuasi pada tingkat harga. Fluktuasi demikian terjadi pada semua bahan-bahan mentah dipasara dunia. Kedua penulis adalah penga- mat masalah strategi dan eko- Kegoncangan-kegoncangan itu bukan saja dalam jangka pendek, akan tetapi juga mempu- nyai kecenderungan dalam jangka panjang (secular trend). Dalam jangka panjang biasanya mengenai perbandingan nilai tukar (terms of trade) bahan- bahan mentah terhadap barang barang industri, yang nampaknya hingga kini tidak menguntungkan negara kita. Kegoncangan perdagangan internasional mengenai bahan- bahan mentah hendaknya ditin- jau dari sudut tingkat harga, hasil penjualan (berupa devisa) dan dari sudut tenaga beli hasil devisa bahan mentah terhadap barang- barang industri. Jelaslah bagi kita sekarang, tidak hanya tingkat harga bahan- bahan mentah di pasaran dunia saja yang memiliki arti, tetapi juga hasil penjualan berupa mata Seorang pejabat keamanan mengatakan generasi baru Cina Malaysia tidak lagi mempunyai uang luar negeri harus diperhati- sentimen serupa terhadap Cina. kan. Jika tingkat harga turun, akan Orang tua dan kakek-nenek tetapi dilain pihak volume ekspor mereka serta CPM gagal merekrut dapat diperbesar maka hasilnya masih dapat dipertahankan pada tingkat yang sama. Apabila se- baliknya, volume ekspor mem- darah baru, karena kekecewaan lokal terhadap idiologi komunis,' katanya. (DNI) perlihatkan kegoncangan dalam sendirinya hasil penjualan (de- arah yang sama, maka dengan visa) merupakan suatu gambaran yang labil, bahkan mungkin kegoncangan pada devisa men- jadi lebih hebat dari pada kegon- cangan yang terjadi pada tingkat harga. bayaran luar negeri yang dapat Devisa merupakan alat pem- dari sudut tenaga beli bahan mentah terhadap barang-barang industri, maka akibat kegoncan- gan harga atau volume ekspor bahan mentah sebenarnya tidak seberapa jika barang industri pun mengalami kegoncangan. Tetapi pada kenyataannya kegoncangan terhadap barang-barang industri tidak seberapa, bahkan barang- barang industri memperlihatkan harga-harga yang stabil. Jadi, kegoncangan pada ne- raca perdagangan luar negeri kita yang tergantung dari produksi bahan mentah dan ekspor bahan mentah akan menyulitkan pelak- sanaan pembangunan, kecuali kita mempunyai cadangan devisa yang sangat besar. Keberhasilan pemasaran ke luar negeri merupakan hasil in- ter-aksi yang kompleks dari ber- Mengingat peranan perdaga- bagai faktor yang penting dan ngan luar negeri, baik sebagai dapat diklasifikasikan ke dalam faktor yang mempengaruhi pen- empat lingkungan, yakni lingku- dapatan nasional maupun sebagai ngan sosiokultural, lingkungan sumber pembelanjaan negara pemerintah-bisnis, lingkungan yang sangat penting bagi pem- persaingan dan lingkungan or- bangunan nasional, maka kegon- ganisasi. juga kegoncangan pada perban- cangan pada pasar ekspor dan dingan nilai tukar perdagangan luar negeri antara bahan-bahan mentah agraria di satu pihak dan barang-barang industri di pihak lain adalah sangat merugikan. Kegoncangan atas perdagangan luar negeri bagi kita merupakan awal dari penghambat lajunya pembangunan nasional. Akhir-akhir ini kita melihat suatu fenomena yang sangat melegakan. Sebab, kita tidak lagi mengandalkan ekspornya pada bahan-bahan mentah tetapi lam- bat laun mengandalkan ekspornya pada barang-barang industri, khususnya industri manufaktur. lingkungan mendukung kemam- Faktor-faktor dalam tiap puan bersaing yang luar biasa di pihak perusahaan tertentu. Kemampuan bersaing yang luar biasa yang dibarengi oleh orien- memungkinkan suatu negara tasi strategi pemasaran telah mendominasi pasaran luar negeri yang terpenting. Faktor-faktor yang saling berkaitan itulah yang senantiasa perlu dipelajari dan dipantau dalam implementasinya agar kita pun mempunyai keandalan un- tuk bersaing. Meskipun faktor-faktor yang diuraikan itu menentukan posisi bersaing, namun kemampuan itu suatu negara dalam keandalan tidaklah cukup. Yang sangat penting adalah strategi, khusus- nya strategi pemasaran. Tanpa strategi pemasaran, banyak keunggulan itu akan lenyap. Kemampuan bersaing saja tidak akan menghasilkan sukses ekonomi dan perdagangan. Demikian juga apabila hanya pandai dalam pemasaran belum- Hanya kombinasi keduanya itu- lah menjamin keberhasilan. lah yang bisa menentukan keme- pemasaran yang ofensif, maka nangan. Dalam pertarungan suatu unsur yang tak boleh di- abaikan adalah kemampuan menyerang dan mendeteksi pikiran serta strategi lawan. Penulis adalah staf peneliti dan pengajar FE Uninus Ban- dung