Tipe: Koran
Tanggal: 2017-07-29
Halaman: 17
Konten
4cm Color Rendition Chart SABTU KLIWON, 29 JULI 2017 (5 DULKAIDAH 1950) 你 05.00 05.30 06.45 07.00 09.00 09.10 11.00 KR RADIO 107.2 FM Sabtu, 29 Juli 2017 Bening Hati Pagi-pagi Campursari Lintas Liputan Pagi Nuansa Gita Pariwara Pagi Teras Dangdut Family Radio PALANG MERAH INDONESIA UNIT DONOR DARAH 14.00 16.00 16.10 17.00 19.00 19.15 21.00 22.00 (0274) 372176 (0274) 869909 (0274) 2810022 (0274) 773244 REDAKSI A PMI Yogyakarta PMI Sleman PMI Bantul PMI Kulonprogo PMI Gunungkidul (0274) 394500 Sumber: PMI DIY-(Stok darah bisa berubah sewaktu-waktu) YOGYA (KR) - Reuni ak- bar dan Musyawarah Nasio- nal ke-7 tahun 2017 Ikatan Keluarga Alumni STAIMS (IKA-STAIMS) Yogyakarta dengan tema "Bertemu Kembali Dalam Satu Hati Satu Ruhani untuk Berbagi", digelar Sabtu (29/7) di Kampus STAIMS (Sekolah Tinggi Agama Islam Masjid Syuhada) Yogyakarta, Pring- gokusuman Yogya. "Sekitar 125 alumni se Indonesia dipastikan hadir, untuk menjalin kembali silaturahmi lintas angkatan, meningkatkan peran alum- ni, komunikasi alumni dan almamater. Juga memberi wawasan dunia kerja khu- susnya bidang agama dan dakwah, wahana serta membentuk ikatan alumni yang kuat dan terjalin erat," jelas Penasihat Reuni Akbar Stok Darah 35 10 16 17 Radio Action Pariwara Sore KR Relax Manca Spesial Lintas Liputan Malam Digoda Berita NHK Lesehan Campur Sari Grafs Arko 12 B 54 5 6 38 9 0 41 5 3 LINGKAR 8 8 AB 16 8 0 5 2 Hari Ini Munas dan Reuni STAIMS Yogya (APW/Arko KR- Franz Boedisoekamanto Panitia Reuni/Munas STAIMS ke-7/2017 saat audiensi di Redaksi KR. Drs H Rifa'i Abu Bakar MA saat audiensi di Redaksi KR, Jumat (28/7). Hadir pula dalam audiensi itu Rubini MPdI, sie acara Unik Ha- nifah S MPd dan Harto Budi Jatmiko SPdI. "Jumlah alumni sudah lebih dari 1.000, di antara- nya akan mengisi sarasehan Peluang dan Tantangan STAIMS, pengobatan sesuai keahliannya, juga ada vou- cher umrah dari alumni yang memiliki biro umrah dan masih banyak lagi yang lain," jelas Rifa'i. Unik menambahkan Mu- nas ke-7 dibuka paduan suara mahasiswa STAIMS, sebelum digelar sidang pleno pertanggungjawaban pengurus 2010-2015, tang- gapan, pembahasan AD ART dan program kerja. (*-2) -0 Kanker Serviks Penyebab Kematian Kedua YOGYA (KR)- Penyakit kanker serviks menjadi penye- bab kematian nomor dua setelah jantung koroner, khusus- nya di negara berkembang seperti Indonesia. Sebab itu diperlukan deteksi dini kanker serviks melalui penyu- luhan dan pemeriksaan pada masyarakat. Untuk merealisasikan upaya tersebut, Lembaga Pengabdian Masyarakat Universitas Ahmad Dahlan (LPM UAD) Yogyakarta bekerjasama dengan Ke- menterian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi melak- sanakan kegiatan pengabdian Iptek Bagi Masyarakat (IBM) bertajuk Deteksi Dini Kanker Serviks dan Pengukuran Kualitas Hidup' di Kelurahan Purbayan Kotagede Yogyakarta, Kamis (27/7). "Kegiatan ini merupakan bentuk pengabdian dosen UAD kepada masyarakat," tutur Ketua LPM UAD Muhammad Aziz kepada KR sela kegiatan. Menurut Muhammad Aziz, kegiatan ini juga didasari masih kurangnya kesadaran masyarakat terhadap detek- si kanker serviks. Terlebih, kebanyakan masyarakat juga terlambat mengantisipasi sehingga sudah masuk stadium lanjut. Pemeriksaan ini mendatangkan dokter ahli dengan metode papsmear bagi wanita usia produktif. Selain itu di- lakukan pengukuran kualitas hidup dengan pengisian kuesioner. "Harapannya pemahaman masyarakat makin mening- kat, kepedulian dan motivasi terhadap kanker serviks ju- ga kian tinggi. Sebaiknya pemeriksaan ini dilakukan se- cara berkala," lanjutnya. Tim IBM LPM UAD yang dosen Fakultas Farmasi UAD terdiri dari Dian Prasasti MSc, Faridah Baroroh MSc Apt dan Imaniar Noor Faridah MSc Apt. Pemeriksaan ini akan dilanjutkan di Kelurahan Prenggan Kotagede, Kamis 3 Agustus 2017 mulai pukul 09.00 WIB. (R-7)-0 Kepala SPN Assakinah Drs Romli Susanto menga- takan dengan adanya seko- lah ini bisa mempersiapkan dan memberi bekal calon suami istri tentang berbagai materi. Mulai dari tema keluarga, kepribadian, fiqih keluarga, akidah, manaje- Tekan Perceraian Melalui SPN Assakinah hanya bagi pasangan yang akan menikah tapi yang su- dah menikah juga bisa ikut untuk menimba ilmu ten- tang seluk beluk dunia pernikahan," tandas Romli. YOGYA (KR)- Tingginya angka perceraian menye- babkan keprihatinan ba- nyak pihak. Untuk mene- kan konflik rumah tangga dan perceraian, Fakultas Hukum Universitas Islam Indonesia bekerjasama de- ngan Yayasan Abituren Pendidikan Hakim Islam Negeri Yogyakarta menye- lenggarakan Sekolah Pra Nikah (SPN) Assakinah. Melalui sekolah ini, calon suami istri atau siapapun bisa mematangkan diri dalam mengarungi dunia rumah tangga. memfasilitasi pasangan sua- mi istri untuk mempersiap- kan dirinya. Tak menutup kemungkinan kedepan, SPN Assakinah akan beker- jasama dengan Kemente- rian Agama agar mendorong calon suami istri untuk mendaftar di sekolah ini. "Kelas dibuka tiap hari Jumat malam dan Sabtu pa- gi. Pemateri berasal dari be- ragam profesi mulai dari us- tad, motivator, psikolog dan ahli hukum perkawinan," imbuh Romli. Meski demikian, hingga saat ini baru dua instansi yang telah memiliki kader ke- sehatan yakni Dinas Kese- hatan serta Badan Penge- lolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kota Yogya. "Kalau untuk kelurahan, hampir semuanya sudah ter- dapat kader kesehatan. KOLEKSI MONUMEN PERS NASIONAL man kominfo 0.10 YOGYA (KR) - Apresiasi atas keberhasilan pengelola- an di bidang lingkungan hidup atau Adipura, bakal diadopsi oleh Pemkot Yogya. Pada tahap awal, kompetisi Adipura itu akan disebar hingga tiap kecamatan. Upa- ya tersebut untuk mendo- rong peran serta masyara- kat dalam melestarikan ling- kungan. "Memang perlu ada peng- hargaan semacam Adipura yang diberikan ke keca- matan sehingga wilayah pun berlomba-lomba untuk men- jaga kebersihan lingkungan mereka. Sehingga setiap ke- camatan harus mampu me- menuhi standar kebersihan, pengelolaan dan pelestarian lingkungan," papar Walikota Yogya, Haryadi Suyuti, Jumat (28/7). KR-Mahar Prastiwi Romli Susanto saat acara launching sekolah pra nikah Assakinah di Fakultas Hukum UII Jumat (28/7). Oleh karena itu, pihaknya tidak segan akan menerus- kan program tersebut hing- men konflik, kesehatan hingga undang-undang per- kawinan. "Sekolah ini merupakan keprihatinan kami terhadap. tingginya angka perceraian di Indonesia. Bahkan sejak 2014, Indonesia berada di peringkat nomor satu di tingkat Asia. Per tahun rata- LINGKUNGAN HIDUP TANGGUNG JAWAB BERSAMA Kompetisi Adipura Disebar Hingga Kecamatan BANYAK PEGAWAI PEMKOT HIPERTENSI Tiap Instansi Wajib Miliki Kader Kesehatan memiliki kerentanan terha- YOGYA (KR) Pemkot Yogya, akhirnya gawai atau pekerja kantoran meresmikan Pos Pembinaan Terpadu (Posbindu) untuk penyakit tidak menular di lingkungan dap penyakit tidak menular. Balaikota. Konsekuensinya, di tiap kantor instansi kini dituntut memiliki kader kesehatan yang se- cara berkala memeriksa kondisi pegawai di ling- kungan tersebut. dan stroke. Penyakit tersebut dipicu oleh gaya hidup masya- rakat yang tidak sehat seperti obesitas, stres tinggi, asupan gizi tidak seimbang, merokok, hipertensi serta kurang aktiv- itas. Pada 2016 lalu pihaknya me- lakukan deteksi dini faktor risiko penyakit tidak menular di tiap instansi. Hasilnya, dari 691 orang yang diperiksa 301 orang atau 43,56 persen yang memiliki faktor risiko penya- kit tidak menular. Di samping itu banyak pula pegawai yang mengalami hipertensi, yakni sejumlah 222 orang atau 32 persen. Sedangkan Diabetes Mellitus ada 31 orang atau 4,5 persen. "Keberadaan Posbindu di tiap instansi ini merupakan Bahkan di tiap Rukun Warga (RW) juga tersebar kader ke- sehatan. Sekarang ini kami dorong untuk di lingkungan dinas," tandas Kepala Dinas Kesehatan Kota Yogya, Vita Yulia Kisworini di sela peresmian Posbindu di Balai- kota, Jumat (28/7). Vita mengaku, para pe- ga tingkat kelurahan jika seluruh kecamatan sudah mampu meraih Adipura. Hal ini lantaran persoalan ling- kungan hidup merupakan tanggung jawab bersama. Jika hanya dibebankan ke pemerintah tanpa ada kesi- nambungan dari masyara- kat, maka tidak akan opti- mal. Sedangkan pada tahun ini, Haryadi berharap Kota Yogya dapat kembali meraih penghargaan Adipura yang terlepas selama empat ta- hun terakhir. "Slogan tahun ini adalah 'mari bung rebut kembali. Harapannya, Yogya bisa kem- bali membawa pulang Adi- pura tahun ini," katanya yang sudah mengantongi undang- an penerimaan Adipura pada 2 Agustus 2017 mendatang di Auditorium Manggala Wana- bakti Jakarta Pusat. Sementara itu, Kepala Di- rata ada 350.000 kasus perceraian di Indonesia," ujar Romli Susanto dalam launching SPN Assakinah di kampus Fakultas Hukum UII Jalan Taman Siswa Jumat (28/7). SPN Assakinah ini juga merupakan lembaga resmi pertama di Yogya yang batch I dengan peserta siswa SMP Negeri 4 Yogyakarta di- ajak mengenal karakter tokoh bangsa dengan praktik TV Presenter. Sedangkan se- kolah rakyat batch II yang di- adakan Kamis (27/7) kemarin masih mengambil tema besar sama yaitu TV Presenter, na- mun dalam program sebagai host acara jalannjalan ke mu- seum. Komunitas sosial 'Kennes Moms' menjadi peserta batch II ini. Puluhan peserta tam- pak bersemangat mengikuti materi terutama saat praktik menjadi presenter. Tutiana, Ketua Kennes Moms menga- takan anggota Kennes Moms mendapatkan pengalaman menarik dengan praktik TV Presenter. Ternyata untuk satu kali program, bisa di- lakukan pengambilan gam- bar berulang-ulang. Dengan metode praktik TV Presenter, peserta justru lebih bisa mengingat peran para pahlawan di masa per- juangan dahulu. Salah satu nas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Yogya, Suyana mengatakan pemberian penghargaan Adipura bi- asanya selalu mendadak. "Seluruh pemerintah kabu- paten/kota memperoleh un- dangan untuk hadir dalam pemberian penghargaan Adipura tanpa tahu apakah mereka menang atau tidak," jelasnya. VOLKSCHOOL BATCH II Mengenal Pahlawan Melalui Presenter TV yang membuat terkesan adalah patung Fatmawati istri Proklamator Indonesia YOGYA (KR) - Duta Mu- seum Benteng Vredeburg Yogyakarta, Dewi Nur Indah- sari ER Ssi MM menggagas proyek sosial Sekolah Rakyat atau Volkschool. Pemilihan nama sekolah rakyat terin- spirasi kondisi pendidikan masa penjajahan Belanda, yang hanya sebagian warga Indonesia bisa mengenyam pendidikan. Itupun masih dibedakan HIS, ELS dan Volkschool atau sekolah rak- yat bagi pribumi. Dewi Nur Indahsari yang akrab disapa Isye Dewi men- jelaskan, Sekolah Rakyat yang digagasnya berupa workshop gratis bagi komuni- tas-komunitas yang tertarik mempelajari berbagai hal baru. Dalam masa tugasnya sebagai duta museum telah diselenggarakan dua kali Volkschool. Keduanya adalah workshop TV Presenter, ka- rena Isye sendiri berprofesi sebagai seorang TV Presen- ter di Yogyakarta. Workshop TV Presenter Pemkot Sebelumnya, Yogya selalu memperoleh Adipura untuk tujuh tahun berturut-turut hingga akhir- nya harus kehilangan peng- hargaan tersebut sejak em- pat tahun terakhir. Pada tahun ini, penilaian tidak lagi memasukkan fak- tor kondisi Tempat Pem- buangan Akhir (TPA) Piyu- ngan yang selalu menjadi titik lemah penilaian. Se- hingga Pemkot optimis tahun ini akan diraih kembali. (Dhi)-o Ir Soekarno yang sedang menjahit bendera pusaka. "Patung tersebut menginspi- rasi agar setiap istri mem- berikan dukungan kepada suami sebagai kepala rumah tangga; seperti yang di- lakukan Fatmawati," kata Isye. Hasil praktik para pe- serta akan dipublikasikan di akun dan channel resmi Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta. Kepala Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta Dra Zaimul Azzah SH MHum yang ikut hadir memberikan semangat kepada para peser- ta Volkschool batch II. Ke de- pan, Volkschool direncana- kan akan rutin diadakan se- bulan sekali dengan berbagai bidang atau materi pembela- jaran. Diharapkan juga akan ada relawan pengajar untuk bergabung memberi materi dalam Sekolah Rakyat. Melalui sekolah pra nikah ini, lanjut Romli, akan ter- bentuk keluarga yang kuat serta mampu mengatasi berbagai masalah dinamika berkeluarga. "Tentu saja ha- rapan terbesar bisa mengu- rangi angka perceraian. Kelas ini terbuka untuk umum dengan usia peserta minimal 17 tahun. Tidak (Dev) -o "KEDAULATAN RAKYAT" HALAMAN 9 motif dan preventif upaya terhadap deteksi dini faktor risiko penyakit tidak menular. Harapannya, kader kese- hatan bisa segera terbentuk di tiap instansi sehingga bisa rutin memeriksa pegawai di sana. Jika ditemukan faktor risiko, secepatnya dapat di- antisipasi," papar Vita. Menurutnya, penyakit ti- dak menular atau degeneratif saat ini menjadi pembunuh pertama di dunia. Kasus ke- matian akibat penyakit terse- but semakin tahun meng- alami kenaikan cukup tajam. Terutama penyakit jantung, Diabetes Milletus, kanker, Ketua umum Badan Pe- nasehatan Pembinaan Pe- lestarian Perkawinan (BP4) DIY Prof DR dr H Soewadi MPH SpKj (K) menyambut baik adanya SPN Assaki- nah. Dia menyampaikan banyak calon pasangan sua- mi istri yang tidak tahu tu- juan dan motivasi perka- winan itu apa. Sehingga de- ngan mengikuti kelas seko- lah pra nikah, calon suami istri lebih matang mengha- dapi konflik dalam perka- winan. "Konflik perkawinan ada beberapa penyebab seperti krisis akhlak, budaya, biolo- gis dan ekonomi," beber Soewadi. (M-10)-o Digitalisasi, Meningkatkan Mutu Pendidikan YOGYA (KR) - Digitalisasi mampu meningkatkan kualitas dan mutu pendidikan. Lewat digitalisasi proses pembelajaran mengajar lebih mudah, efisien, tidak harus dengan tatap muka, bisa di mana dan kapan saja. Demikian ditegaskan Pardimin MPd PhD, Rektor Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa (UST) saat membuka Pelatihan Digital Class bertema "Penerapan Teknologi Informasi untuk Meningkatkan Kualitas Pembelajaran" di Ruang Ki Hadjar Dewantara UST, Jalan Kusumanegara 157,Timoho, Rabu (26/7). Widodo Budhi MSi, Wakil Rektor 3 UST sekaligus Ketua Panitia Dies Natalis ke-62 mengatakan, pelatihan ini salah satu realisasi dari Memorandum of Understanding (MoU) Southeast Asian Ministers of Education Organization Regional Open Learning Center (Seameo-Seamolec) atau Pusat Pendidikan Terbuka Jarak Jauh Asia Tenggara dengan UST Yogya. "Pelatihan diikuti pimpinan lembaga, 64 dosen dari berbagai prodi. Digitalisasi belajar di UST direalisasikan semester depan ini," ucapnya, Kamis (27/7). Materi pelatihan diberikan lang- sung oleh tim dari Seamolec untuk melatih menggunakan soft- (Jay)-o ware. Vita menilai, pegawai me- miliki kerentanan lantaran sebagian besar waktunya di- habiskan di perkantoran. "Kami nanti akan buatkan kartu kontrol agar kondisi ke- sehatan pegawai bisa diawasi dengan baik. Pemeriksaan tensi juga akan digelar secara rutin. Bahkan jika perlu dise- diakan alat olahraga porta- (Dhi)-o bel," tandasnya. BMT Beringharjo Trust Together KR-Febriyanto Tingkatkan Pengetahuan Melalui 'Binar Danie Anggoro Putro YOGYA (KR)- Sejak ga- bung dengan program Bina Mitra (Binar) BMT Bering- harjo angkatan V pada 2016, Danie Anggoro Putro meng- aku mendapatkan pengeta- huan di bidang bisnis dan usaha yang sangat penting. Sebab itulah ia mulai berani menjajal kemampuan sebagai produsen, tidak hanya seka- dar pedagang. "Yang jelas pandangan saya tentang usa- ha makin berkembang. Ba- nyak masukan tentang ide, gagasan yang bisa saya apli- kasikan," tutur Danie dijum- pai KR di kediamannya ka- wasan Janturan Umbulharjo Yogyakarta, Jumat (28/7). Pria 36 tahun tersebut men- jelaskan, ia awalnya ikut mem- bantu usaha keluarga turun- temurun dengan berjualan bermacam bumbu pawon', seperti bawang merah, bawang putih dan lainnya di lantai 2 Pasar Beringharjo Yogyakarta.. Tapi Danie bertekad untuk makin berkembang hingga ke- mudian ikut program Binar BMT Beringharjo. "Awalnya coba tanam bibit bunga krisan, tapi tidak berlanjut. Kepikiran kenapa tidak manfaatkan bekal saja di bidang 'bumbu pawon'. Toh sudah tidak bi- ngung dari produksi hingga pe- masaran," jelasnya. Akhirnya Danie sekitar se- tahun ini menyewa lahan setengah hektare di Wonosobo yang ditanami bawang merah dengan sistem tumpangsari. Saat proses langsung inilah ia banyak mendapat ilmu dari petani. Dari hasil panen, ia menye- but cukup bisa menyuplai stok meski hanya untuk beberapa hari. "Kalau total panenan be- lum bisa sepenuhnya meme- nuhi kebutuhan. Tetap harus kulakan. Toh juga untuk men- jaga relasi," lanjut Danie. Dari proses inilah Danie ma- kin semangat belajar teknik pertanian. Seperti membuat masa panen lebih singkat di te- ngah cuaca yang dingin. Hal tersebut makin menambah pe- ngetahuannya untuk mengem- bangkan bisnis di sektor yang lebih besar. (R-7)-0 לכu
