Tipe: Koran
Tanggal: 2017-07-29
Halaman: 23
Konten
Color Rendition Chart EN MANDIRI iprioritaskan KR-Indratno Eprilianto nyerahkan penghargaan kepada perwakilan uan Perlin- eluarga Be- KB) Klaten, an Cakupan Tingkat Pra- pendudukan "KEDAULATAN RAKYAT" HALAMAN 14 ARI dan Pencatatan Sipil Klaten. BPJS Ketenagakerjaan juga menyerahkan polis jaminan kematian, jaminan hari tua serta kartu kepesertaan BPJS kepada perwakilan warga. 70 KK Krisis Air Bersih GEN (KR)-Sedikitnya 170 kepala keluarga (KK) di atelan Kecamatan Tangen Sragen dilanda krisis air Mengeringnya sumber air dan penyediaan air minum itasi berbasis masyarakat (Pamsimas) di desa setempat Hi faktor utama pemicu kelangkaan air yang sudah sung sebulan terakhir. la Desa Katelan, Suparno kepada wartawan, Kamis mengatakan, krisis air bersih terjadi di dua rukun tetang- Masing-masing Dukuh Brakbunder RT 10 sebanyak 80 RT 9 Dukuh Grabagan sebanyak 90 KK. "Selama ini tersebut langganan kekeringan. Total ada 170 KK yang mengeluh kekurangan air," ujarnya. rut Suparno, krisis air bersih memang menjadi masalah di dua dukuh tersebut. Hal itu dikarenakan kondisi geo- ua wilayah itu yang memang tidak memiliki sumber air. a ini, dua wilayah itu hanya bisa menikmati air ketika hujan tiba. entara, jika musim kemarau seperti sekarang ini, warga tersebut terpaksa harus membeli air jeriken dari pen- liling untuk memenuhi kebutuhan konsumsi setiap hari. ondisi itu, pihaknya berencana menggalang bantuan dari ketiga yang biasanya bersedia membantu droping air "Nanti kami akan meminta bantuan air bersih dari ai pihak swasta, selain juga mengajukan permintaan ke " jelasnya. Terkait solusi pembuatan sumur untuk meng- krisis air, Suparno menilai kemungkinan hal itu sulit di- n. Sebab pernah dilakukan survei oleh PDAM di dua itu memang tidak ditemukan sumber air. (Sam)-g erjalanan KA Solo-Yogya Padat 0 (KR) - PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daop 6 arta masih menunggu jawaban pelaksanaan program ikasi jalur kereta api Solo-Yogya. "Kami berharap pro- lektrifikasi segera direalisir karena kebutuhan perja- kereta api Solo-Yogya semakin banyak. Sekarang kami ggu jawaban," kata Eko Budiyanto, Humas PT KAI di stasiun Purwosari Soki, Jumat (28/7). Prameks menjadi kebutuhan masyarakat. Kapasitas ersedia tak bisa memenuhi permintaan pasar yang terus gkat. Setiap hari Prameks bisa mengangkut sekitar penumpang. "Itu masih banyak penumpang yang kom- karena tidak mendapatkan tiket," tandasnya. menyebutkan PT KAI tidak bisa lagi meningkatkan ka- s Prameks. Kondisinya sudah tidak layak untuk dikem- an, selain persoalan sulitnya mendapatkan suku g. "Jadi kereta sudah tua. Mau diperbarui nanggung gi mau ada program elektrifikasi. Jadi sekarang kami nggu pemerintah realisasi elektrifikasi," kata Eko. gan kondisi KA Prameks seperti itu maka PT KAI sering apatkan komplain dari masyarakat. Apalagi di antara npang sudah menjadi langganan. Ketika mereka tidak apatkan tiket akan komplain. Itu menggambarkan KA eks sudah menjadi kebutuhan masyarakat Yogya dan (R-9)-g mentara ini Prameks setiap hari melayani 28 trip, Solo- 10 trip pulang pergi dan Yogya-Kutoarjo 4 trip pulang Beberapa tahun lalu rute perjalanan KA Prameks dari pernah diawali dari Stasiun Jebres. Menurut Eko, ang mulai muncul wacana kembali ke Jebres salah satu- untuk mengurangi kepadatan di Stasiun Balapan. (Qom)-g 4cm Meningkat ngkatan kloter satu, cal- sal Banjarnegara yang rangkatkan pada Jumat pukul 09.05 WIB dan dilepas Gubernur Jateng, Ganjar Pra- nowo, ada satu calhaj yang gagal berangkat karena men- derita sakit berat. "Keluarga yang bersang- kutan meminta agar dibe- rangkatkan tahun depan," ujarnya. Ditambahkan, seorang cal- haj kloter tiga dirawat di RS Moewardi Solo diduga ke- capekan. Calhaj kloter dua, tiga dan empat sudah masuk Asrama Haji Donohudan. "Pada tahun 2017 pemerik- saan kesehatan calhaj di- lakukan secara ketat di da- erah, sehingga yang masuk KR-Galih Prasojo asrama haji calhaj yang betul- mitan dengan sanak- betul siap diberangkatkan," kan ke Tanah Suci. ujarnya. (R-11)-g SABTU KLIWON, 29 JULI 2017 (5 DULKAIDAH 1950) MASALAH garam menjadi per- hatian khusus Presiden Joko Widodo. Presiden meminta para menteri mengatasi masalah garam karenasaat ini harganya naik drastis, sehingga memberatkan ma- syarakat termasuk pengusaha ikan asin. Di pasaran harga garam men- capai Rp 3.700 perkilogram (kg). Hanya saja, melambungnya harga garam tersebut tidak serta merta bisa dinikmati petani pembuat garam di wilayah Kabupaten Pati. "Kita lihat hujan sekarang sudah agak mundur sehingga suplai garam di petani juga kurang," kata Presiden Joko Widodo sambil ber- janji akan segera menyelesaikan persoalan mahalnya harga garamdi Indonesia. KESULITAN BAHAN BAKU DAN CURAH HUJAN MASIH TINGGI Banyak Industri Garam Bangkrut 366.000 ton. Jumlah tersebut me- mang lebih rendah dari capaian tahun 2015 yang mencapai 381.704 ton. Hal tersebut disebabkan curah hujan yang cukup tinggi. Sehingga mengganggu produksi garam rak- yat. Mahalnya harga garam konsumsi akibatkurangnya pasokan bahan baku garam dari petambak. Kurangnya pasokan bahan baku garam karena curah hujan yang cukup tinggi sepanjang 2016 hingga menjelang bulan Agustus 2017 ini. Sekretaris Jenderal Asosiasi Industri Pengguna Garam Indonesia (AIPGI), Cucu Sutara mengatakan hampir seluruh perusahaan yang memproduksi garam beryodium un- 63% BPJS Mandiri Menunggak luran TEMANGGUNG (KR) - Sebanyak 63 persen peserta BPJS Mandiri di Kabupaten Temanggung menunggak iuran, nilainya mencapai Rp 7,6 miliar per Juni 2017. Layanan Operasional BPJS Kabupaten Temanggung telah berkomunikasi dengan pemkab setempat untuk membantu menyelesaikan persoalan tersebut. Kepala Layanan Operasional BPJS Temanggung Susilo Budi Iswati, Jumat (28/7), mengatakan 63 persen peser- ta BPJS Mandiri atau sebanyak 25.204 peserta di kabupaten tersebut menunggak iuran dengan nilai Rp 7,695 miliar. Terinci untuk peserta kelas III sebanyak 12.746 dengan tung- gakan Rp 3,288 miliar, peserta kelas Il sebanyak 8.939 dengan tunggakan Rp 2,313 miliar dan peserta kelas I sebanyak 3.519 dengan tunggakan 2,092 miliar. Tunggakan per Juni 2017 ini lebih besar dari tahun lalu yang mencapai Rp 4,5 miliar," kata- nya. Penyebab peserta menunggak iuran, katanya, memang ti- dak mampu membayar dan sengaja tidak membayar iuran. Konsekuensinya adalah mereka tidak mendapat pelayanan ke- (Osy)-o sehatan karena keanggotaannya nonaktif. tuk konsumsi rumah tangga bangkrut akibat kesulitan mendapat- kan bahan baku. "Efeknya terjadi PHK dimana-mana. Karyawan pro- dusen garam konsumsi akan dirumahkan karena sudah stop pro- duksi. Puluhan ribu orang yang bergantung terhadap produsen garam menganggur," ujamya Cucu. Dia mengatakan, stok garam dalam negeri terus menipis. Tingginya kebutuhan belum bisa di- imbangi oleh produksi dalam negeri yang baru bisa mencapai 1,8 juta ton pertahun. Padahal total kebu- tuhan garam, baik untuk konsumsi dan industri mencapai 4,3 juta ton pertahun. Cucu Sutara berharap, pemerin- tah perlu segera membuka keran impor garam demi untuk memenuhi kebutuhan garam baik untuk kon- sumsi maupun untuk industri. Dari kawasan pembuatan garam di Kabupaten Pati yang berada di Kecamatan Batangan, Juwana, Wedarijaksa dan Trangkil, luasan arealpembuatan garam mencapai 2.838 hektare. Yang paling luas ber- ada di Kecamatan Batangan (60%) meliputi Desa Raci, Lengkong, Ketitang Wetan, Jembangan, Pestisida dan Mercury Mengakibatkan Cebol SEMARANG (KR) - Indonesia masih memiliki sejumlah masa- lah kesehatan masyarakat yang belum bisa terselesaikan. Salah satu di antaranya relatif masih banyaknya penderita stunting (pen- dek, cebol). Penyebabnya bukan hanya persoalan kurang gizi tetapi juga karena masalah kesehatan masyarakat. Hal tersebut disampaikan Dekan Fakultas Kesehatan (FKM) Universitas Diponegoro (Undip)Hanifa Maher Denny SKM MPH PhD kepada pers, usai membuka Workshop Persiapan Penyelenggaraan Pro- fesi Kesehatan MasyarakatKualifikasi Kompetensi Nasional Indonesia (KKNI)Level 7 dan Pertemuan Anggota Asosiasi Insti- tusi Pendidikan Tinggi Kesehatan Masyarakat Indonesia di kam- pus FKM Undip, Kamis (27/7). "Penyebab stunting bisa dari kan- dungan pestisida serta mercury di makanan, dimana Indonesia masuk kategori merah di peta WHO untuk mercury ini. Beda de- ngan masyarakat Jepang yang belakangan memiliki postur tinggi karena mereka sudah berhasil memberantas mercury dan mem- (Sgi)-o biasakan diri makan ikan. 1549 Dua Pejabat Tak Lolos Seleksi Sekda SALATIGA (KR) - Dua pejabat eselon IIA di lingkungan Pemkot Salatiga dinyatakan tidak lolos seleksi tahap pemerik- saan administrasi seleksi jabatan Sekda Salatiga. Dua pejabat dari delapan pejabat yang mendaftarkan diri tersebut adalah Kepala Kesbangpol Susanto dan Inspektorat Kurnia Harjanti. Ketua Pansel Jabatan Sekda Salatiga, Ibtri Redjeki dihubungi KR membenarkan data ini. Ia mengatakan dua pejabat tidak lo- los lantaran umur melebihi 56 tahun dan satunya tidak me- lengkapi berkas yang telah dipersyaratkan pihak pansel. "Dari delapan pendaftar ke pansel dalam pemeriksaan berkas dan persyaratan enam orang dinyatakan lolos dan dua orang dinya- takan tidak lolos," kata Ibtri Redjeki, Kamis (27/7). Untuk selanjutnya keenam orang yang lolos akan mengikuti uji kompetensi di UGM Yogyakarta. Dari data yang diperoleh KR, menyebutkan enam pejabat yang lolos dan untuk melan- jutkan tahap uji kompetensi tersebut adalah Fakruroji (Asisten 3), Adi Isnanto (Asisten 1), Agung Hendratmiko (Kepala Dinas Bina Marga), Muthoin (Kepala Disperindag), Mustain (Kepala Dipertan) dan Valentino T Aribowo yang kini menjabat Kepala (Sus)-o Dinas Permukiman Salatiga. DI BUKIT PIMENOREY JAWA TENGAH Karya SH Mintardja LUSTRASI JOKO SANTOSO KR-Alwy Alaydrus Petani garam di Batangan Pati mengeluh karena curah hujan masih tinggi. Mangunlegi hingga ke Kaliori yang sudah masuk wilayah Kabupaten Rembang. Sehingga pembuatan garam melibatkan ribuan orang. Jumlah tersebut terbagi untuk tena- ga proses pembuatan, pengiriman hingga ke penjualan. Harga garam saat ini memang mencapai Rp 3.600 hingga Rp 3.700/kg. Namun harga tersebut tak langsung membahagiakan petani garam di Pati. "Harga memang ting- gi, tetapi petani tidak punya stok MUI diharapkan tetap istiqa- mah dalam menjaga jatidiri dan komitmen mengawal masyarakat menuju khaira ummah, ber-Islam secara moderat dan tetap menjadi tenda besar bagi seluruh umat Islam. "Ini bukan hal mudah bagi MUI namun posisinya harus tetap pada koridor tersebut," tegas Prof Dr Ahmad Rofiq MA, Direktur Pasca- sarjana UIN Walisongo Semarang, menjawab KR, Jumat (28/7). SEMARANG (KR) - Majelis Ulama Indonesia (MUI) di usia ke-42, tepatnya 26 Juli 2017, menghadapi tantangan yang semakin berat berada di tengah pusaran radikalisme agama-sekuler yang menguat. Penegasan terkait refleksi posisi MUI di antara pusaran radika- lisme agama-sekuler yang kedua- garam," ucap petani tambak Desa Raci, Sarwo (63), Jumat (28/7). Menurutnya, hal itu disebabkan curah hujan masih tinggi. Sehingga petani garam di Batangan merugi besar. Karena cuaca tidak menentu. "Penanganan masalah garam na- sional masih membingungkan pe- tani maupun pemerintah daerah," kata Kepala Dinas Kelautan Per- ikanan Pati Ir Sujono MM. Sujono menyebut produksi garam rakyat Pati tahun 2016 sebanyak nya membahayakan eksistensi MUI. Prof Rofiq menilai tepat, di saat milad tak ada tiup lilin, tapi MUI menggelar seminar nasional ten- tang kajian akademik fatwa yang dikeluarkan MUI sejak 1975 hing- ga 2017. Juga halaqah tentang ekonomi syariah bekerja sama de- ngan Bank Indonesia. Menurut Prof Rofiq, MUI seba- gai wadah berhimpunnya ulama, zuama, dan cendekiawan muslim harus mampu menjadi tenda be- sar di tengah membanjirnya or- mas Islam yang berideologi 'keras' hingga lunak. MUI DI USIA 42 TAHUN Terhimpit di Pusaran Radikalisme Agama-Sekuler DALAM kesepian itu Wuranta mampu meli- hat ke dalam dirinya sendiri. Meskipun ia men- jadi ngeri melihat kenyataan itu, tetapi yang tampak padanya adalah terlampau jelas. Adalah terlalu dibuat-buat apabila ia merasa seolah-olah orang-orang Pajang kini menge- sampingkannya bahkan merendahkan dan mengabaikannya setelah semuanya rampung dengan baik. Adalah terlalu dicari-cari apabila ia mengatakan bahwa Untara kini merasa dirinya terlampau besar sehingga tidak sempat lagi menemuinya. Sebagai kabupaten yang ditetap- kan sebagai sentra produksi garam di Jateng, Sujono berharap Peme- rintah Pusat atau investor mau men- dirikan pabrik pengolahan garam yang canggih di Pati. "Produksi garam mentah cukup tinggi. Namun masih terkendala alat yang canggih dalam proses pengeringan, pema- datan dan pengepakan" ucapnya. "Karena masih banyak pe- kerjaan yang belum selesai dan juga prihatin dengan Dalam peringatan Hari kondisi pembangunan, maka Jadi juga diluncurkan Unit saya memutuskan untuk Pengelolaan Pengaduan Pe- memperingati Hari Jadi de- layanan Publik (UP4). De- ngan sederhana, selain itu ngan adanya unit pengaduan karena peringatan kita ber- ini bisa menyerap keluhan dekatan dengan peringatan dan aduan masyarakat un- Wuranta memejamkan matanya ketika mau tidak mau ia harus menghadapi pengakuan diri, bahwa alasan sebenarnya adalah hatinya yang pecah karena hubungan yang dilihatnya telah terjalin antara Agung Sedayu dan Sekar Mirah, hatinya yang semakin parah ketika ia melihat kenyataan betapa jauhnya jarak an- tara dirinya dengan Agung Sedayu. Ia tidak akan dapat menyamainya dalam pacuan di Dari Rembang dilaporkan produk- si garam selama ini masih bersifat tradisional, yakni dengan mengan- dalkan panas matahari. Dikarena- kan cuaca yang tidak menentu me- nyebabkan produksi garam di Kabu- paten Rembang boleh dibilang ga- gal. Padahal Kabupaten di Pantura ini dikenal sebagai penyangga garam di Provinsi Jawa Tengah, karena ribuan ton setiap tahunnya diha- silkan dari lahan tambak di wilayah ini. Berdasarkan pantauan KR harga Hari Jadi Kendal Digelar Sederhana KENDAL (KR) - Peringat- an Hari Jadi ke-412 Kabupa- ten Kendal lain dengan peri- ngatan sebelumnya. Jika se- belumnya menampilkan te- ma tradisional dan kembali ke zaman saat sejarah berdi- rinya Kabupaten Kendal, ta- hun 2017 ini peringatan se- perti layaknya apel atau upa- cara yang sering digelar. Bupati Kedal Mirna Anissa saat ditemui usai upacara pe- ringatan Hari Jadi Kabupa- ten Kendal, Jumat (28/7), me- ngatakan peringatan seder- hana lebih kepada bentuk ke- prihatinan karena masih ba- nyak pekerjaan yang belum selesai. "Tugas MUI harus mampu me- lunakkan yang keras' dan menge- raskan yang lunak' agar kokoh pada posisi moderat atau tengah yang tawasut (moderat), tawazun (seimbang), taa'dul (adil), tasa- muh (toleran), tarahum (menya- yangi), taa'wun (tolong menolong), dan ukhuwah (persaudaraan)," katanya. Prof Rofiq mengemukakan, se- jak reformasi 1998, kran demokra- tisasi dibuka lebar, berimplikasi terjadinya euforia demokrasi hing- ga melahirkan banyak ormas Islam yang paradigmanya berbe- da dengan mainstream MUI yang moderat. Hal ini yang memicu persoalan. KR-Unggul Priambodo Bupati Kendal bersama Kapolres Kendal menyerahkan hadiah kepada juara lomba. HUT RI maka kami akan ga- bungkan," ujar Mirna. Disebutkan, ada Hizbut Tahrir Indonesia yang kini dibubarkan pemerintah, dan kini didampingi Yusril Ihza Mahendra mengaju- tuk kemudian bisa ditindak lanjuti secara cepat dan te- pat. "KEDAULATAN RAKYAT" HALAMAN 15 Beberapa lomba digelar te- tap digelar untuk menggiat- kan masyarakat seperti lom- ba UMKM, lomba Poskam- ling dan lain sebagainya. garam grosok (garam di gudang petani, Red) saat ini mampu me- nembus kisaran Rp 4.000/kg. "Sungguh mengherankan, saya yang menjadi petani garam sejak muda, baru sekarang ini menjumpai harga garam mampu menembus di harga Rp 4.000 setiap kilogramnya. Padahal kemarin masih kisaran Rp 1.000 perkilogramnya," kata M Samsi, petani di Desa Tasikharjo Kecamatan Kaliori, Rembang. Menurut Samsi,harga itu diprediksi akan terus mengalami kenaikan, karena tiadanya produksi dari pe- tani. Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Rembang Ir Suparman saat dihubungi, Jumat (28/7), mengakui akibat kelangkaan garam di tingkat petani membuat banyak sektor menjadi terganggu. Data yang ada, kata Suparman, pro- duksi tahun 2017 ini produksi garam di Rembang hanya 64 ton. "Ini jumlah yang sangat minim, karena Kabupaten Rembang dalam cuaca normal mampu memproduksi garam antara 150.000 ton hingga 200.000 ton sehingga menjadi pe- nyangga garam di tingkat nasional," katanya. (Cuk/Ags)-e segenap bidang. Berpacu merebut hati Sekar Mirah dan berpacu sebagai anak muda Jati Anom dihadapkan pada lawan-lawannya, meskipun ia tidak pernah berhasil melupakan, bahwa di masa kanak-kanak mereka, Agung Sedayu adalah seorang penakut yang ce- ngeng. Wuranta terkejut ketika tiba-tiba ia menden- gar Ki Tanu Metir berkata, "Bagaimana, Ngger? Kenapa Angger diam saja?" "Oh," Wuranta kini mengangkat wajahnya. Dalam keremangan cahaya obor yang kemer- ah-merahan, dilihatnya wajah Ki Tanu Metir yang sareh lunak. Betapa dalam dan la- pangnya hati orang tua itu. Kesabarannya hampir tidak terbatas, seperti luasnya lautan tanpa tepi. Justru karena itu, maka kembali wajah Wuranta tertunduk. Tetapi kini ia men- jawab, "Aku dapat mengerti, Kiai. Sekali lagi aku merasakan kekerdilan diri." Ki Tanu Metir mengangguk-anggukkan ke- kan yudisial review atas Perppu No 2/2017 tentang Ormas kepada Mahkamah Konstitusi. Kini, muncul radikalisme aga- ma yang menginginkan pemba- haruan sosial keagamaan dengan cara kekerasan. Launching Tahun Keselamatan untuk Kemanusiaan MAGELANG (KR) - Semua pihak diharapkan untuk peduli terhadap keselamatan dalam berlalu lintas, terma- suk para orangtua. Tidak sedikit orangtua yang merasa bangga dan senang putra-putrinya sudah bisa mengemudikan kendaraan ber- motor, meskipun usianya masih belia dan belum berhak mendapatkan SIM. Demikian dikemukakan Kepala Kejaksaan Negeri Ka- bupaten Magelang Eko Hening Wardono SH MH kepada KR di sela-sela kegiatan launching program Tahun Kese- lamatan untuk Kemanusiaan tahun 2017-2018 tingkat Polres Magelang di halaman Polres Magelang, Jumat (28/7). urusan Tapi juga muncul radikalisme sekuler yang menyatakan agama sehingga urusan publik harus dipisahkan dari aga- ma. Tampaknya, radikalisme ini juga terjadi di Indonesia dan gaungnya cukup nyaring. "Di tengah pusaran ini MUI harus bisa menjadi pemelihara umat untuk mewujudkan umat yang terbaik. Hal ini bukan hal mudah, mengingat MUI tak me- miliki umat besar seperti NU, Mu- hammadiyah sehingga tak cukup seksi bagi partai politik," tegas- (Isi)-o nya. Dalam acara itu Kapolres Magelang AKBP Hindarsono SH SIK MHum, Kajari Kabupaten Magelang maupun lainnya bersama-sama menyampaikan pernyataan me- ngenai program tersebut. Pernyataan tersebut di antaranya menyebutkan para pemangku kepentingan keselamatan lalu lintas dan ang- kutan jalan mendukung sepenuhnya pelaksanaan pro- gram Tahun Keselamatan untuk Kemanusiaan 2017-2018. Stop pelanggaran, stop kecelakaan, keselamatan untuk ke- manusiaan. Dalam acara itu secara bergantian Kapolres Magelang juga menyematkan pin pelopor keselamatan berlalulintas kepada beberapa pihak. Secara spontan Kapolres juga memberikan SIM gratis kepada mereka yang belum memi- (Ung)-o likinya. (Tha)-o palanya. Kini ia mendengar kata-kata itu di- ucapkan dengan wajar. Meskipun kata-kata itu searti, tetapi tidak senada. "Jadi, apakah Angger tetap pada keputusan Angger itu?" Wuranta ragu-ragu sejenak. Tetapi kemudian ia menggelengkan kepalanya, "Tidak Kiai. Aku tidak akan melarikan diri dari kepahitan ini." "Bagus," dengan serta-merta Ki Tanu Metir menyahut sambil menepuk bahu anak muda itu. "Ternyata Angger Wuranta benar-benar berhati jantan." "Jangan memuji, Kiai. Hatiku telah luluh menjadi debu." "Tetapi aku masih melihat bara yang menyala di dalam dada Angger Wuranta, bukan sekedar debu. Nah, karena itu, marilah kita pergi ke banjar padepokan. Di sana Ang- ger akan bertemu dengan Untara, Agung Se- dayu, dan Swandaru dalam keadaan yang wa- jar." (Bersambung)-e לכש
