Arsip
Halaman Artikel
Creative Commons License

Jika anda mendapati gambar tidak sesuai dengan spesifikasi data (salah tanggal dan atau salah penomoran halaman), posisi gambar landscape, satu gambar terdapat dua halaman, kualitas gambar kabur, anda bisa melaporkan data tersebut agar segera diperbaiki dengan menekan tombol laporkan.

Kata Kunci Pencarian:

Nama: Harian Neraca
Tipe: Koran
Tanggal: 1988-05-02
Halaman: 06

Konten


Senin, 2 Mei 1988 Catatan Tengah DUA pekan ini, pembicaraan masyarakat, masih berkisar pada rencana pemerintah untuk membebani pajak bunga deposito yang ditunda. Karena dengan penundaan itu, dirasakan adanya ketidak adilan. Investor yang membeli saham atau effek dan obligasi di Pasar Modal mendapatkan deviden sekitar 15% dan bunga atas obligasi 16%. Atas penghasilan deviden dan bunga obligasi itu, dikenakan pajak 15%. Tetapi untuk yayasan dana pensiun tertentu seperti ASTEK, Taspen yang terjun ke Pasar Modal, dengan SK Menteri Keuangan dibebaskan dari pajak penghasilan. Berbeda halnya dengan deposito. Sejak berkurangnya sumber penerimaan negara dari migas, pemerintah merasakan perlunya tabungan masyarakat digalakkan. Untuk hal ini, pemerintah menunda pembebanan pajak atas bunga deposito. Bahkan pula pemerintah memutihkan dana-dana masyarakat yang dita- bungkan dalam deposito, tanpa mengusut asal, usulnya. Ini nampaknya salah satu kebijaksanaan moneter yang dapat men- dorong hasrat dan kemauan masyarakat menabung dalam deposito, sementara bank-bank pelaksana yang menerima deposito itu, dapat menggunakannya untuk keperluan investasi dan pembangunan ekonomi. Pemerintah dalam berbagai kebijaksanaan, terus berusaha mendorong dan merangsang masyarakat dalam pembangunan. Bahkan deregulasi perbankan 1 Juni 1983, pemerintah memberi- kan kewenangan dan kemandirian perbankan yang luar biasa. Bank-bank pelaksanaan dengan kemampuan yang ada pada- nya, dapat menentukan sukubunga kredit yang dilepaskannya. Termasuk pula sukubunga deposito, untuk menarik dana masyarakat yang sebanyak-banyaknya. Adapun perkembangan deposito berjangka rupiah pada bank- bank pemerintah, bank nasional swasta, bank pembangunan daerah dan bank asing di Indonesia, per Juni 1983 adalah Rp 3.003 milyar. Jumlah ini tiap tahun terus meningkat, yakni Rp 6.022 milyar (1984), Rp 8.888 milyar (1985), Rp 10.525 milyar (1986), Rp 15.366 milyar (1987) dan per Februari 1988 menjadi Rp 15.748 milyar. Kalau dilihat secara angkawi, jumlah dana deposito yang ter- himpun dalam bank-bank memang besar, yakni hampir se- paroh dari total asset bank-bank pemerintah atau hampir 3/4 RAPBN 1988/1989. Artinya, dengan angka yang besar ini, mata pajak cukup tajam untuk mengincarnya dengan harapan dari hasil bunga deposito 18% Rp 15.366 milyar, akan menghasilkan pajak 15% Rp 2.765.880 juta = Rp 414.882 juta. Tapi apakah pajak sebesar Rp 414 milyar lebih ini, dapat dipungut seluruhnya, karena bagian besar dana deposito itu adalah milik Yayasan pensiun, Asu- ransi, Taspen, Astek dan lain-lain, yang menurut SK Menteri Keuangan, dibebaskan dari pajak penghasilan. Dengan gambaran angka ini, agaknya pihak berwajib atau siapa saja, perlulah berhati-hati, untuk melontarkan pendapat atau pandangan. Apa sebenarnya yang ingin dikejar dengan issue pembebanan pajak bunga deposito ini. Kalau dilihat dari angkawi yang dapat dipungut pajak oleh pemerintah, tidaklah lebih dari 20% Rp 414.882 jutam Rp 82.978 juta. Padahal akibat dan dampaknya jauh lebih merugikan daripada untungnya. Hal ini terbukti, dari banyak bank di Jakarta, di bulan April 1988, masyarakat yang mendepositokan dananya, sudah mulai berkurang, atau mengurangi jumlah depositonya di bank-bank pemerintah, swasta atau bank pembangunan daerah. Hal ini mungkin berkaitan dengan kebutuhan masyarakat akan Hari Raya Lebaran. Boleh jadi, dalam keadaan ekonomi yang kurang menguntungkan, dana deposito mereka yang sudah jatuh tempo, akan mereka cairkan. Bahkan mungkin juga ter- hadap deposito yang belum jatuh tempo, akan mereka cairkan dengan menderita rugi bunga yang berkurang. Kebutuhan demi kebutuhan yang mendesak oleh masyarakat, sesudah lebaran mendatang agaknya akan datang pula masa tahun baru sekolah anak-anak mereka. Bagi mereka yang memasuki sekolah menengah atau perguruan tinggi, membu- tuhkan dana yang cukup besar. Untuk orang tua, bagi pendidik- an anak-anak mereka, apapun akan mereka lakukan, seperti mencairkan dana deposito, mengurangi tabungan lain, atau menjual apa saja yang ada pada mereka. Kebutuhan demi kebutuhan masyarakat inilah, agaknya cukup rawan pula, yang perlu diperhatikan baik oleh pemerintah, atau oleh siapa saja. Di lihat dari segi kehidupan masyarakat, terutama pegawai negeri atau karyawan, gaji ke 13 yang mereka harapkan, karena keadaan keuangan negara yang belum memadai, tidaklah me- reka dapatkan. Begitu pula tentang kenaikan gaji pegawai negeri dalam APBN 1988/1989, juga tidak ada. Semua mereka memahami dan menyadari keadaan keuangan negara yang sulit ini. Dan karena itu, pihak swasta atau pemilik modal, dinarap- kan berperan dalam perekonomian dan pembangunan secara aktif, lebih-lebih lagi dalam peningkatan ekspor non migas dan penyerapan tenaga kerja. Dalam kegiatan ekonomi dan peran serta aktif swasta ini, juga tidak terlepas dari kegiatan perbankan. Hampir semua pengu- saha baik yang bergerak dalam pasar domestik maupun inter- nasional, tidaklah berdiri sendiri. Tetapi mereka menjalin co partner dengan bank. Bagi perbankan, baik dana sendiri, mau- pun dana masyarakat berupa deposito, giro dan lain-lain, adalah napas dan urat nadi kegiatannya sehari-hari, dalam berpartner dengan pengusaha atau nasabah. Kalau dilihat dana bank umum pemerintah (dana masyarakat dan dana pinjaman yang diterima) akhir Juni 1987 mencapai Rp 34.903 milyar. Dana masyarakat itu berupa deposito, tabungan, Tabanas/Taska dan lain-lain, yang seluruhnya di- kelola dan disalurkan oleh bank kepada pengusaha-pengusaha, baik untuk sektor pertanian, industri, maupun perdagangan dalam dan luar negeri. Dana bank pemerintah (BNI 1946, BBD, BRI, BDN, BEII) yang disalurkan berupa pinjaman investasi per awal Maret 1988 mencapai Rp 7.211 milyar dengan plafond pinjaman sebesar Rp 9.689 milyar. Sedangkan KIK/KMKP yang diberikan bank-bank per Desember 1987 mencapai Rp 297 milyar. Apa yang disalurkan bank ini kepada pengusaha juga termasuk peran serta penabung atau deposan. Agaknya, apapun yang hendak dilakukan pemerintah di bidang ekonomi moneter, tentu pemerintah memikirkan untung rugi- nya. Kalaupun pembebanan pajak bunga deposito harus dilaku- kan, pemerintah tentu harus mencari jalan lain pengganti, di mana masyarakat tidak kurang minat dan usahanya mendepo- sitokan dananya ke bank-bank pelaksana yang ada. Juga diha- rapkan dengan pembebanan pajak bunga deposito itu, suku- bunga kredit bank, tidaklah melonjak naik, seiring dengan beban pajak suk ubunga deposito. Tentu bank-bank harus bekerja keras, dengan segala efisiensi dan perhitungan yang matang atas dana sendiri cash ratio, dana giro dan dana masya- rakat yang mereka terima akan dapat mengkompensasikan tidak timbulnya kenaikan sukubunga kredit yang diberikan. Mudah-mudahan dengan langkah dan kebijaksanaan pemerin- tah itu, akan membawa inovasi dan gerak pembangunan serta kegiatan ekonomi masyarakat yang lebih tinggi untuk kesejah- teraan rakyat banyak. HARIAN NERACA Perusahaan Penerbit Pers PT. PERSINDOTAMA ANTAR NUSA Surat Izin Usaha Penerbitan Pers. No. 002/SK/Menpen/SIUPP/ A7/1985 Tanggal 14 Agustus 1985 Bank Pengasuh Pemimpin Umum & Pemimpin Redaksi : Zulharmans Pemimpin Perusahaan: Azwirman Noersal Redaktur Sekretaris Redaksi Konsultan Staf Ahli Terbit Pagi Harga langganan Tarif iklan : BDN Cab. Gambir Jl. Ir. Haji Juanda Rekening Nomor : 30134740 BNI 1946 Cab. Kramat Jl. Kramat Raya Rekening Nomor : 0011472 BRI Cab. Khusus Jl. Sudirman Rekening Nomor : 3145.6823.5 Bank Umum Koperasi Indonesia Jl. Letjen S. Parman Rekening Nomor: 04.1508 Giro Pos: A 13350 Alamat Redaksi/ Tata Usaha/Iklan : Azwar Bhakti, Ferik Chehab, Drs. Peter Tomasoa : H. Umar Hasan Basri : Ahmad S. Adnanputra Dr. Anwar Nasution, Dr. Alfian, Drs. Abdul Latief, Tanri Abeng MBA, Sanjoto. : 6 X seminggu dalam kota DKI Jakarta Rp 5.000,-/bulan ·luar kota DKI Jakarta/Daerah Rp 5.000,- /bulan ditambah ongkos kirim *Display Rp 2.000 per mm/kolom Keluarga Rp 1.000 per mm/kolom Baris Rp 2.000 per baris, minimal 3 baris : Jalan Jambrut No. 2-4 Kramat Raya, Jakarta 10430 323969, 332676,337441 Tromol Pos No. 386. 49566 NERACA 1A Jakarta P.T. Agrapress Telepon Telex Setting/Cetak Isi di luar tanggungan percetakan Surat kabar ini dicetak di atas kertas produksi dalam negeri. ISSN 0215-3181 BEREDARLAH suatu cerita. Ki- sah itu mengungkapkan dialog antara Nikita Khrushchev, tokoh puncak di Kremlin dengan Janos Kadar, tokoh puncak di Honga- ria, sesudah yang terakhir itu menghapuskan kewajiban menye- rahkan hasil pertanian bagi para petani. Khrushchev bertanya, jika ke- wajiban itu dihapuskan, darima- na Kadar akan memperoleh rota. Kadar menjawab sejujurnya bah- wa iapun tidak tahu darimana akan memperoleh roti. Tetapi satu hal, ia sangat pasti. Jika kewajiban itu tidak diha- puskan, mereka sama sekali tidak akan pernah memperoleh roti. Sejarah kemudian mencatat, re- formasi di sektor pertanian yang. dilancarkan di negeri itu, meng- hadirkan sejumlah keajaiban. Juga RRCina merombak melalui langkah pertama di sektor per- tanian sebelum mereka melang- kah lebih lanjut untuk mereor- ganisasikan industri. Polanya memang ketemu na- lar. Pekerja pabrik, walaupun mendapat insentif, tidak akan te- rangsang untuk bekerja lebih ke- ras, jika dengan tambahan pen- dapatan yang diperolehnya itu, mereka tak bisa belanja lebih di pasar. Karena tak ada yang akan dibeli. Warga Soviet, selama ini me- mang tak diancam kelaparan. Me- reka bahkan berkonsumsi lebih banyak kalori tiap hari, secara pukul rata, dibanding dengan orang Swedia, bahkan juga diban- ding orang Jepang sekalipun. Tapi, mereka ingin makan da- ging lebih banyak. Mereka men- dambakan hadirnya pasok buah- buahan segar dan sayuran lebih teratur. Gorbachev dihadapkan pada keharusan untuk mereformasi pabrik dan pertanian sekaligus. Ia, sebagaimana halnya dengan banyak pengamat lain, meyakini, bahwa walau pun langkah refor- masi terhadap kedua sektor ini dilancarkan serempak, sektor per- tanian akan mampu menampil- kan hasil lebih cepat. Perlu dicatat, sebelum bertah- 'ta di puncak kekuasaan Kremlin, ia bertugas selama tidak kurang Pada Juni 1987, ia meyakinkan Komite Sentral PKUS bahwa ki- ni Uni Soviet sudah siap untuk suatu loncatan jauh kemuka di 'sektor pertanian. Yang terjadi kemudian, sangat jauh dari yang diharapkan Sub- sidi dalam jumlah luarbiasa be- sar, tetap harus diberikan. Di- banding dengan subsidi yang di- berikan di negara anggota Masya- rakat Eropa, yang diberikan di Barat layaknya bagaikan sekedar uang sapu saja. Jika di Barat, subsidi diberikan untuk overpro- duction, di Uni Soviet subsidi diberikan untuk merangsang pro- duksi. Akibatnya, Uni Soviet terpaksa menggunakan valuta-asing keras yang sangat dibutuhkan itu, un- tuk membeli daging dan mentega yang di subsidi oleh MEE. Suatu kajian yang belum lama ini tampil di MEMO, jurnal res- mi Lembaga Perekonomian Du- nia dan Hubungan Internasional di Moskwa, mengungkapkan bah- wa di Uni Soviet terdapat lebih dari 24 juta petani. Angka itu lebih besar daripada angka jumlah gabungan petani di negara-negara Barat yang indus- trial ditambah Jepang. Tetapi, angka outputnya hanyalah 22% dari output Barat. Selanjutnya MEMO mengkal- kulasikan kenyataan bahwa pro- duktivitas tenaga kerja Uni Soviet di sektor pertanian hanyalah men- capai seperlima dari Eropa Barat dan sepersepuluh Amerika Seri- kat. Prestasi buruk ini tak dapat terus-menerus disalahkan pada gangguan cuaca, atau kurangnya investasi, walaupun tak dapat di- tutup mata terhadap kenyataan besarnya pengaruh negatif yang berlarut dari politik kolektivisasi, yang dipaksakan di bawah rezim Stalin. Dewasa ini, sepertiga dari in- vestasi total, di alokasikan untuk pertanian. Soviet Uni menghasil- kan empat kali lipat lebih banyak traktor, di banding dengan Ame- rika Serikat. Rein Otsason, direktur Institut Estonia untuk Ilmu Ekonomi mengung- sektor pertanian. kapkan bahwa di Estonia juga, untuk pertama kali diberlakukan sewa terhadap tanah. Perancang enam tahun, sebagai pengelola gagasan ini adalah Ostason sen- diri. Harga sewanya bervariasi tergantung pada kwalitas tanah. Namun banyak pengamat berpen- dapat, peningkatan cepat dalam output usaha pertanian, hanya akan terjadi jika dipulihkan hadir- nya insentif nyata bagi para peng- usaha tani. Sementara itu, petani sama se-. kali tak diberi perangsang untuk memetik dan menggali manfaat lebih besar dari tanah garapan mereka. Gorbachev dengan pengalaman selama enam tahun itu, faham benar akan hal ini. Dibatalkan nya suatu proyek raksasa yang kontroversial yang semula diran- cang untuk mengalihkan air se- jumlah sungai di Siberia untuk mengairi lahan tandus di Selatan. la menekankan agar dimasa de- pan, investasi disektor pertanian dimanfaatkan lebih baik. Dana yang dialokasikan harus lebih banyak digunakan untuk mem- perbaiki infrastruktur, yang se- lama ini mengakibatkan terjadi- nya demikian banyak pemboros- an. Daerah pedalaman hanya me- miliki 20% jalan yang dikeras- kan. Truck angkutan sangat ku- rang. tuk memerangi departementalis- me, ketiadaan kordinasi, yang Di puncak, dileburnya enam kementerian yang berkait dengan sektor pertanian, pada 1985, men- jadi satu kementerian super di- sebut Gosagroprom. PETA EKONOMI PEKAN INI Gorbanomics (III) Revolusi dalam Restrukturisasi Ekonomi Dengan peleburan ini, sekitar 47% karyawan terkena rasionali- 'sasi. Gagasan semula adalah un- digambarkan oleh kenyataan bah- ha pertanian seperti ia memper- kutan bagi sebesar-besar keguna- wa sebelum peleburan itu, Ke- an untuk umum, lebih gawat lagi. menterian A memasok pupuk pa- da suatu usaha pertanian, yang gagal dipasok oleh Kementerian B dengan mesin dan perlatan yang diperlukan untuk penyebaran pu- puk itu. lakukan suatu pabrik, ia meng- inginkan aga usaha-usaha per- tanian itu berkembang menjadi koperasi yang sesungguhnya, yang mengumpulkan sejumlah ke- lompok yang mandiri secara fi- nansial atau keluarga-keluarga yang bekerja atas dasar kontrak de- ngan pengelola pertanian bersang- kutan. Ternyata kemudian, Gosagro- prom berkembang menjadi suatu monster birokrasi, dengan segala akses departementalisme-inter- nalnya. VII Di lapangan, sangat menarik untuk mengikuti eksperimen yang dilakukan di Republik Estonia. Usaha-usaha pertanian di sana, akan terus menerima subsidi pe- merintah. Namun, uangnya di- berikan dalam bentuk harga yang lebih tinggi. Bukan dalam bentuk subsidi untuk peralatan, pupuk dan semacamnya. Gagasan dasarnya adalah bah- wa di masa depan, diharapkan uang akan mengalir keusaha per- tanian yang menghasilkan lebih banyak, dan bukan kepada usaha pertanian yang menghasilkan le- bih banyak, dan bukan kepada usa ha pertanian yang merugi be- sar, Untuk ini tak perlu di alokasi- kan dana apapun dan hasilnya dapat menakjubkan, seperti yang terjadi di RRCina. Disana, peme- rintah memberikan keleluasaan memilih tanaman dan menjual hasil panen mereka, bagi para petani. Sebenarnya, angka yang ber- hasil dicatat menunjukan bahwa laku bagi Uni Soviet. hal yang sama, dapat juga ber- Walaupun terdapat banyak kendala, subsektor swasta dan koperasi mampu menghasilkan 25% output, walaupun lahan ga-. rapannya hanya 3% dari seluruh lahan pertanian. Gorbachev berupaya banyak dan keras untuk menumbuhkan motivasi para petani. Salah satu proyek favoritnya adalah apa yang disebut usaha pertanian kon- trak, yang menurut suatu sumber yang masih harus diteliti lebih lanjut, dewasa ini beroperasi pada sekitar 60% lahan pertanian. Berdasarkan sistem ini, atas landasan kontrak kolektif, seke- lompok pekerja usaha pertanian memperoleh alokasi sumber-sum- ber yang dibutuhkannya, diper- kenankan untuk memanfaatkan- nya sesuai dengan keinginan, se- dangkan hasilkaryanya kemudian dibayar. Pada sejumlah kasus, memang terjadi perbaikan produktivitas yang cukup mencolok. langkaan yang merasuk dan mera- Namun, di sisi lain, wabah ke- jalela, mengakibatkan ketidak- mampuan pada pihak kolkhoz (usaha pertanian kolektif) untuk selalu menepati janji memasok kebutuhan yang disepakati. Tanah dan peralatan disewa- kan pada para petani. Kholkhoz menentukan suatuljatah dari hasil panen. Tapi, traktor buatan Soviet le- bih sering menganggur karena rusak. Bukan saja karena mutu- Tapi Gorbachev tidak perduli. nya rendah, sukucadang tidak fa melangkah lebih jauh. Ia bi- mendukung, tetapi juga karena cara lebih sering tentang pertani- dipakai secara sembarangan: an menjalankan Masalah pokoknya adalah ke- ga dan agar para petani menjadi nyataan bahwa pertaman, dior- tuan atas tanah mereka sendiri. ganisasikan sangat jelek. Para pe- Sejumlah kecil eksperimen telah rencana di pusat memberi petun- dicoba. juk yang lebih bersifat perintah, pada para petani tentang kapan dan apa yang disebar dan apa dan kapan harus panen. Acapkali tan- pa memperhitungkan kondisi lo- kal. Selebihnya, menjadi milik pe- tani. Hasilnya sangat menakjub- kan. Tingkat produktivitas kerja meningkat sepuluh kali lipat ang- ka produktivitas nasional rata- rata. Di Uni Soviet, gagasan sema- cam itu masih sangat kontrover- sial. Padahal gagasan tersebut telah diterapkan dengan berhasil. pada awal revolusi hijau di RR- Cina, yang kemudian diikuti de- ngan dibubarkannya pertanian komunal. HARIAN NERACA Apakah dengan menempuh strategi ini, Uni Soviet juga se- dang menuju dekolektivisasi? Jumlahnya, tidak lebih dari 50% dari perkiraan kebutuhan yang disusun oleh para peran- cang. Fasilitas penimbunan dan Kolkhoz misalnya, demikian penyimpanan, apalagi. Sekitar se- Bogomolov melanjutkan, ber- pertiga hasil panen, membusuk fungsi sebagai pemasok pelayan- dilapangan terbuka. Sebagian la- an jasa dalam skala infrastruktu- gi membusuk diatas truck tanpa ral, seperti irigasi dan peningkat- tutup atau bahkan diatas gerobak an mutu lahan. kereta api, di sepur simpang. Hal semacam ini tak pernah Yang dilakukan Gorbachev ada di RRCina. Kolkhoz juga kini adalah reorganisasi di sektor berfungsi sebagai bengkel pera- pertanian dari puncak hingga ke watan dan pemeliharaan. Bah- dasar. kan juga sebagai pusat penimbu- nan dan penyimpanan. Oleg Bogomolov, Kepala Insti- tut Ekonomi Sistem Sosialis Du- nia, salah seorang anggota kelom- pok penasehat ekonomi bagi Gor- bachev, menyatakan bahwa yang dilakukan di Uni Soviet dewasa ini, bukanlah sekedar jiplakan dari yang telah diterapkan di- tempat lain. la menunjuk pada kenyataan bah- wa usaha-usaha pertanian di Uni Soviet berskala jauh lebih besar dan bergantung lebih banyak pa da teknologi dibanding dengan RRCina. Data yang berhasil dicatat menam- pilkan hasil yang belum meng- gembirakan panen gandum 1986 mencatat angka 210 juta ton, yang adalah angka terbaik untuk tujuh tahun terakhir. Tapi panen tahun lampau ha- nya mencapai angka 211 juta ton, sedangkan sasaran yang ingin di- capai adalah 232 juta ton. Output keseluruhan sektor pertani- anjuga mengalami stagnasi. Lompat- an kedepan yang diramalkan pa- da Juni 1987, belum nampak indi- kasinya. Dari uraian terdahulu dan lang- kah-langkah Gorbachev, tampil suatu kesimpulan bahwa ia se-- dang berusaha keras untuk men- ciptakan suatu bentuk usaha per- tanian yang baru. Alih-alih memperlakukan usa- VIII Suatu anekkdot tentang indus- tri dan teknologi Uni Soviet mengungkapkan bahwa jika orang ingin melihat teknologi ter- baik Uni Soviet, silakan pergi ke Jepang. Pertanyaan I URAIAN Bapak tentang rele- vansi puasa bagi dan terhadap manajemen sebagaimana tertera Di sisi lain, gagasan kontrak pada rubik ini pekan lampau, kolektif ditentang oleh golongan sangat menarik perhatian saya garis keras, yang menganggap sis- tem ini akan menumbuhkan lagi para kulak (petani kaya) yang dihabisi di zaman Stalin. Mengapa? Karena Orang-orang Jepang sangat mahir menjejaki suatu ga- gasan Soviet, menangkapnya, ji- ka perlu membeli lisensinya. Ke- mudian segera pulang kampung dan mengolahnya menjadi keka- yaan. Di Uni Soviet sendiri, tek- nologi bersangkutan, menyebar sangat pelan, itupun seandainya menyebar. Masalah yang dihadapi bukan- lah kelangkaan akan kemampuan untuk menemukan sesuatu yang baru, tetapi lebih bersifat kelang- kaan akan insentif agar suatu penemuan pada jalur riset dapat melompat ke jalur produksi beri- kut penyebarannya. Suatu studi yang dilakukan oleh suatu lembaga Barat meng- ungkapkan bahwa dua tahun se- sudah suatu penemuan mempe- roleh hak paten di Soviet, yang disebut sertifikat pengarang (au- thor's certificate). hanya 23% yang berlanjut di jalur produksi. Di Amerika Serikat, angkanya adalah 66% dan di Jerman Barat 64%. Kelambatan yang terjadi pada tahap berikutnya, yaitu me- manfaatkan teknologi bersang- Ambil contoh tentang tekno- logi baja cor, yang pada 1982 hanya menyebar ke 12% industri baja Soviet, setelah 27 tahun, sejak pertama kali dipakai di pa- brik metalurgi Novolipetsk. Ang- ka penyebarannya di Jerman Ba- rat adalah 62% dan di Jepang 79%. Sistem perekonomian yang ber- jalan, bergerak melawan dinamis- me teknologi. Lembaga-lembaga riset kebanyak berdiri terpisah dari pabrik-pabrik. Lebih penting dari itu, pabrik- pabrik beroperasi terlepas dari kaitan dengan konsumen-konsu- men mereka. Jika ada bonus diberikan, ala- san utamanya adalah karena pa- brik bersangkutan berhasil de- ngan baik menyenangkan hati atas- an mereka di kementerian-kemen terian. penarean harapalamat Harian NERACA Jalan Jambrut no 2-4 Jakarta 10130 dengan kode KONSULTASI Tolok ukurnya adalah kuanti- tas produksi yang dicapai. Per- saingan sama sekali tidak ada, kemungkinan bangkrut juga nol. Di Uni Soviet yang serba-langka, apapun dapat dijual. Dengan strategi pertamanya, Gorbachev menghen- daki Sektor industri non-militer Uni Soviet dirom- bak total, diganti peralatannya menjadi modern. Ia juga memperbarui sistem manajemennya. Ahmad S. Adnanputra Sangat baik untuk menyimak hasil interviu dalam rangka glasnost yang berhasil dicatat, yang diung- kapkan oleh seorang pemimpin pabrik sebagai berikut: Tahukah anda apa yang dise- but sasaran rencana? Angkanya biasanya 50% diatas kapasitas pabrik saya. Apa yang harus saya perbuat dengan tekno- logi baru. Demikianlah, baik perangsang nya. maupun tekanan, agar pabrik tim Paling buruk, Barat makin me- bul minatnya untuk memuaskan laju berpacu menuju dunia esok konsumen, dengan cara menyaji-, hari. dunia komputer.. kan produk yang mutakhir dan .Produksi komputer di Ameri- ka Serikat, diperkirakan sepuluh terbaik, keduanya tidak hadir. Sebaliknya, tekanan dari pusat kali lipat lebih banyak dari Uni agar pabrik memenuhi kota yang Soviet. Jurang dalam lingkup pe- dijatahkan, mengakibatkan para pe- rangkat lunak, jauh lebih besar mimpin pabrik tidak berani ambil lagi. Penyebaran jaringan telpon resiko untuk menyisihkan waktu di abad teknologi informasi kini dan sumber-sumber untuk mencoba di Uni Soviet adalah sama seperti membuat sesuatu yang baru. penyebarannya di Amerika Seri- kat pada tahun 1930-an. Untuk tiap satu kali hubungan interlokal antar-kota di Uni So- viet, Amerika Serikat melakukan sekitar 25 kali, untuk tiap hubung- an internasio nal yang dilakukan Uni Soviet, Amerika melakukan nya 150 kali. Yang penting, bagi keselamat- an sendiri, adalah memenuhi sa- saran rencana. Disamping itu, jika mampu memenuhi sasaran yang ditetapkan, diperoleh bonus untuk staf sebesar 33%, sedang- kan untuk penemuan teknologi, hanya 8%. KONSULTASI Hubungan Motivasi Puasa dengan Manajemen & Public Relation Jawab I PERTAMA kali sedikit korek- Gratis Konsultasi Tertulis dalam bidang : Apakah yang sebenarnya ter. mian yang modern dan dinamik. terhadap sistem manajemen yang an-kementrian telah berhasil, tan- Yang kedua, adalah reformasi jadi dalam kenyataan? Kementeri- berlaku, yang diharapkan akan dapat pa banyak kesukaran untuk me- menjamin bahwa peralatan baru maksakan isi lama dalam bentuk yang diinvestasikan itu, memang baru, dan di balik selubung order dibuat dalam tingkat mutu yang negara, menyusuri alokasi sum- dapat dipertanggungjawabkan ber-sumber yang serupa dengan dahulu. Alokasi yang sebenarnya tidak dan juga memang digunakan se- bagaimana mestinya. Di sisi lain, pabrik-pabrik se- lumnya, yaitu mencapai 5% untuk Berkait program investasi, Gor- lain dari rencana usang yang ta. bachev menginginkan agar inves- hun lampau memastikan akan tasi di sektor industri berkem- hadirnya akumulasi hasil produk- bang lebih cepat daripada sebe- si yang tak dapat digunakan. kurun waktu 1986-1990, diban- ring lebih menyukai kehadiran ding 3% yang dicapai untuk tahap order-order negara daripada ber- upaya sendiri mencari pelanggan la juga menginginkan perbai- dan lebih parah lagi, mencari kan mutu. Tekanan diletakkan pemasok, yang keduanya, sama pada modernisasi pabrik yang sekali tidak pasti. ada, bukan pada pembangunan ra menyandang peringkat priori- pabrik baru. 1981-1985. Pasok untuk order-order r nega- Begitulah, sejauh pemerintah ti- dak menurunkan sasaran, atau meng- alokasikan kapasitas tambahan Ia berpendapat, cara ini bukan tas tertinggi. Pasok untuk kepen- bagi saya, maaf saja, saya tidak saja mengurangi tekanan beban tingan lain, harus cari sendiri. Dapat dibayangkan, bahwa peralihan sistem, menghadapi bisa berbuat apa-apa. biaya, juga diharapkan akan memberikan hasil lebih cepat. Porsi investasi yang diarahkan tantangan dan tantangan, tiada pada modernisasi tersebut, diper- putus. Tetapi, hendaknya difaha- kirakan akan ditingkatkan dari mi pula, bahwa perestroika belum sepertiga menjadi separoh, pada Ada sejumlah pokok-pokok 1990. penting yang sedikit banyak akan dapat menetukan nasib perestroi ka. Pokok-pokok itu adalah : berjalan lama. Belanja paling besar akan di- curahkan pada industri pembuat- an mesin yang investasinya di- perkirakan akan menyerap seki- tar 80% antara 1985 dan 1990. Selanjutnya rencana itu meng- ungkapkan juga bahwa untuk ta- hap 1986 - 1990, sejumlah 60% dari semua mesin, harus sudah diganti. Tentang order-order negara. Aganbegyan menyatakan 60% hasil produksi pabrik-pabrik ha rus disalurkan melalui sistem per- dagangan partai besar. hingga 1990. Sesudah itu, hingga 1992, ang kanya adalah 80 hingga 90%. Tetapi selagi order-order nega. ra terus melahap lebih dari sepa roh hasil produksi, dan ini me rupakan keharusan, berarti tirani para perancang terpusat di pusat masih saja hadir dengan segala ekses dan terornya. • Tentang harga. • MANAJEMEN PEMASARAN & PUBLIC RELATIONS kepada : Setiap Pembaca HARIAN NERACA Memang tidak dipungkiri bah- wa sistem yang berlaku, sangat efektif untuk mengerahkan semua sumber-sumber dalam kerangka crash-program industrialisasi, un- tuk mengimbangi kemajuan in- dustrial di Barat. Cukup berhasil, misalnya untuk lingkup prioritas puncak tertentu, seperti pertahan- an, ruang angkasa, industri ener- gi. Rubrik ini tampil pada tiap Hari Senin dalam Bonus HARIAN NERACA Namun, nampak gejala yang makin pasti bahwa dalam pacuan teknologi mutakhir yang dewasa ini terjadi, Uni Soviet bukan saja terdesak oleh Amerika Serikat, musuh bebuyutannya, tetapi bah- kan oleh negara-negara kecil se-, perti Korea Selatan, Taiwan dan Brazil. Ciri utama yang nampak mele- kat dalam lingkup perkembang- an teknologi di Uni Soviet adalah kecerobohan menyangkut mutu. Pabrik kebanyakan menjadi usang. Proporsi mesin-mesin penggarap logam yang berumur lebih 20 tahun meningkat dari 16% pada 1980 meniadi 21% pada 1985. Pabrik-pabrik juga makin meningkat kadar pencemaran- lah imbalan berbentuk kenikmat- an surgawi kelak. si. Kalau memang itu yang diha- rapkan, mohon maaf jika saya berpendapat bahwa ada sema- cam trade-off antara ummat yang berpuasa dengan Al-Khalik. Se- Jepang (Japanese Style) atau makan istilah membangkitkan moti- vasi, bukan memberikan motiva- si. Memang ada manajemen gaya Anda sangat tepat mengguna- KUPON ISVIINSNOX Upaya Gorbachev untuk meng- hentikan dan membalikkan ke- merosotan relatif pada industri Uni Soviet, menyandang strategi ganda. menjalankan ibadah puasa itu adalah upa- kesempatan dangkan firman Allah dalam Al- najemen gaya Soviet, bahkan ma- ya dan Quran jelas menyatakan bahwa najemen gaya Jawa, yang acap- bersublimasi. Mening- semua amalan adalah untuk yang kali saya sebut sebagai manaje- melakukannya, kecuali ibadah men tanggap-ing-sasmito. Itu ga- yanya. Dengan kerangka yang puasa. Ia adalah untuk Allah. Di sini jelas, konteksnya bukan universal, penerapannya dilak- trade-off, tetapi sublimasi. sankan dengan gaya berbeda. dan sejumlah teman yang menye- Dari nama Bapak, dari nada Merujuk kenyataan adanya per- lenggarakan semacam studi ten- tulisan Bapak selama ini sejauh bedaan latar belakang budaya tang manajemen bergaya Islam. saya simak, saya yakin Bapak yang disandang, baik oleh yang Dikaitkan dengan manajemen, adalah Muslim yang intelektual. mengelola, maupun sasaran yang terutama menyangkut unsur mo- Karena itu, saya mohon Bapak dikelola. tivasi, apakah sebenarnya yang menjelaskan masalah motivasi membangkitkan motivasi dalam berpuasa, ini dari sudut manaje- men, juga aspek public relations ibadah puasa itu. bagi ummat yang berpuasa. Siti Anggraeni Khairunissa, Bona katkan tataran derajat kita sendiri, dalam konteks hablun minal- lah, tali vertikal antar makhluk dan Al-Kha- lik. Mungkin sekali, inilah yang dalam bu- daya Jawa disebut upa- ya manunggaling ka- wula gusti. Pada banyak ceramah, yang hampir selalu ditampilkan ada- Kalau berkait dengan Islam atau mungkin juga agama lain. masalahnya bukan pada gaya, tetapi pada esensi tentang mana jemen itu sendiri. Sehingga, me- nurut saya agak lebih mapan, jika disebut manajemen bernafaskan Islam. Nafas jauh lebih esensial Indah, Jakarta-Selatan daripada gaya. Motivasi untuk Bersublimasi HARIAN NERACA, 37 Yang pertama, adalah suatu program investasi yang sangat intensif dalam bidang teknologi baru, yang tidak lain beraru diper- lukannya perangkat keras yang dibutuhkan oleh suatu perekono- Dengan strategi pertamanya, Gor- bachev menghendaki sektor in- dusty non-militer Uni Soveit, di- rombak total, diganti peralatan- nya menjadi modern. Sebab motivasi itu dalam ben- tuknya yang latent dan potensial, sudah hadir dalam diri masing- masing orang, la dapat ditum- buhkan. Sebaliknya pula dapat ditekan. Tetapi tidak dapat diberi- kan, seperti kita memberi se po- tong kurma atau seteguk air zam- zam. Banyak pengamat berpendapat, rencana ini menyandang ambisi berlebihan. Suatu kajian yang di- lakukan oleh PlanEcon, Washing- ton mengungkapkan bahwa un- 'tuk jangka waktu dua tahun yang berjalan ini. Gorbachev gagal memperbaiki keseimbangan anta- ra investasi pada pabrik-pabrik baru yang investasi penggantian mesin-mesin lama dengan yang baru, pada pabrik-pabrik lama dalam rangka modernisasi. Kemudian Gorbachev merencana- kan suatu sistem manajemen ter- hadap pabrik, di mana hubungan horisontal berposisi sama penting dengan vertikal. Dalam konteks hubungan hori- sontal, pabrik yang satu mem- bina hubungan industrial dan ko- mersial dengan pabrik lain, dan menentukan sendiri investasi apa- kah yang dinilai paling mengun- tungkan. Untuk ini, dibentuk serangkai- an badan-badan kordinasi pada tataran pabrik, pada tataran riset, bahkan dibentuk juga banyak asosiasi di antara pabrik-pabrik yang kegiatannya berkait lemba- ga riset yang relevan. Modal yang ingi ditiru adalah sistem komvinat yang kini berja- lan di Jerman Timur, yang rupa- nya dikagumi oleh Gorbachev. Yang kemudian terjadi, sangat jauh dari yang didambakan. Para pejabat memberi isi lama kepada sistem baru ini. Kepada pabrik-pabrik diberi- kan Pesanan Negara yang harus dipenuhi. Hampir seluruh kapasi- tas yang dimiliki, habis terserap oleh kewajiban untuk memenuhi order tersebut. Sejumlah manajer pabrik ke- mudian mengeluh bahwa sistem baru ini hanya berbeda dengan sistem lama, menyangkut rinci- an, sasaran rencana. Jika dulu semua serba rinci kini pabrik leluasa melakukan rincian, tetapi tidak leluasa me- milih alternatif. Sotsialistiches- kaya Industriya edisi Januari 1988 mengungkap : dapat dengan kesimpulan anda, mungkin beserta kelompok anda, bahwa : Dapat kita bayangkan, betapa dahsyatnya esensi ibadah puasa itu, Allah berfirman, semua ama- lan lain itu untuk yang menga- malkannya. Sedangkan ibadah Maha Kaya itu, Pencipta, Pemi- puasa itu untuk Allah. Dzat yang lik dan Pemelihara Alam semesta ini, yang atas segala sesuatu ber- kuasa, sudi menerima ibadah puasa yang ikhlas untuk Nya. Alangkah luhur ibadah itu. Kalau disimak dengan teliti, Allah memerintahkan puasa, ti-Nya. dak pada manusia (bukan ya Benar, inilah sublimasi dari se- ayuhanaas), tapi pada beriman gala sublimasi. (ya ayyuhalladzina amanu), hai Penalarannyapun tampil konsis- orang-orang yang beriman. Orang yang mengucapkan dua kalimah syahadat, sudah muslim atau muslimat, walaupun mung- kin hanya sembahyang satu ta- hun dua kali, pada Idulfitri dan Idhul Adha. Tidak pula ia berpuasa dengan seribu satu alasan, apa lagi berza- kat dan naik haji. Tapi ia sudah Islam, bukan lagi kafir.. Sedangkan orang yang ber- iman, menyandang derajat lebih tinggi lagi. Jadi orang yang berpuasa dan menjalankan ibadah puasa itu semata-mata karena Allah, ada lah orang Islam yang beriman, muslim yang mukmin. Akan ke mana langkah ber- puasa itu bermuara? itu kapan secara Islam- nya adalah mencari La alla kum tattaqun. Untuk ran jenjang puncak, menjadi orang yang tagwa. Jadi, aktualisasi diri. Ung- jika demikian maka yang nama- nya orang yang bertaqwa adalah derajat yang lebih tinggi lagi? Memang demikian. Ada fir- ridho Allah. man Allah yang memastikannya. Bahwa sebaik-baiknya kemulia- an di sisi Allah adalah kemuliaan mereka yang bertaqwa. Jadi, saya sepenuhnya sepen- Halaman VI Berpuasa, barangka- li, berposisi pada tata- Apakah akan terjadi reformasi begitu rupa hingga harga merupa- kan informasi nayata dan me mungkinkan berlangsungnya ne- gosiasi langsung antara pemasok dan pelanggan, sebagaimana te- lah dibahas pada Bagian Itulisan ini. Public relations adalah upaya menegakkan citra (yang mengun- tungkan) dengan cara melurus- kan kontroversi. Terdapat suatu hadist yang menganjurkan agar sepenuh hati dan takaran. orang yang berpuasa itu bersabar Jika ada yang mengusiknya atau menantangnya, cukup diha- dapi dengan mengatakan bahwa sekedar satu kali. Tetapi berkali- ia sedang berpuasa. Bukan hanya kali. yang berpuasa karena Allah, ada- Maknanya, bahwa tiap orang lah manusia yang menyebarkan perdamaian dan ketentraman. Ke dalam, ia adalah manusia Sangatlah pantas jika yang mengamalkannya memperoleh se- yang teguh bagaikan karang. baik-baik kemuliaan di sisiNya. insya Allah tidak tergoda oleh Bukan trade-off yang surgawi se- apapun, keluar iapun teguh da- kalipun. Karena apa saja menjadi lam seluas-luas kesabaran. debu tanpa makna dibanding po- sisi dan dimensi kemuliaan di sisi- kan, bahkan sebenarnya bukan Ini adalah citra yang ditampil- melekat sekaligus. sekedar ditampilkan, tetapi juga. ten. Dan, dibalik citra itu, hadir esensi dari upaya public relations. yaitu meluruskan kontroversi. Orang berpuasa, menahan diri Mengapa demikian? dari makan-minum, menikmati makanan dan minuman yang ha- puasa itu menahan lapar dan Siapa pun sependapat bahwa lal dan insya Allah diperolehnya dahaga. Orang yang lapar, sangat secara halal pula. mudah tersinggung. Tetapi, orang yang lapar karena Allah, justru menyebarkan perdamaian, keten- traman dalam kedamaian dan ke- sejahteraan melalui zakat fitrah- Menahan diri dari menggauli istri yang dinikahinya secara sah pula. la berpuasa dengan disiplin baja yang tak tertembus oleh godaan apapun. nya. Di sini kontroversi diluruskan. Untuk ini memang harus hadir motivasi yang luarbiasa pula selurus-lurusnya. Dan rangkaian Jika dirujuk teori tentang hirarki kedamaian ini dipuncakkan da- kebutuhan yang berjenjang, trade lam hari raya Syawal, yang di- off masih berposisi pada tataran sebut hari raya fitrah, di mana jenjang keempat, jenjang peng- manusia yang berpuasa karena hargaan. Allah, kembali dalam fitrahnya, serba bersih, serba murni, serba damai, serba sejahtera lahir dan bathin. Namun hendaknya, jangan pu- la keliru ditafsirkan bahwa yang berdimensi ridho Allah itu hanya kat. 4 • Perdagangan. Apakah sistem perdagangan gakkan dengan segala kesunggu- partai besar memang ingin dite- han, ataukah hanya sekedar san- diwara. Celakanya, sistem ini akan kelola oleh Gossnab, komite nega- ra yang selama ini mengendali- kan jaringan pasok administratif. Para perancang mencemaskan, bahwa sistem distribusi akan men- jadi kacau sebagai akibat terjadi- nya rush terhadap produk yang selama ini langka, seandainya kendali mereka lepaskan. Persaingan dan kebangkrutan. Apakah keduanya dapat sung- guh-sungguh terjadi dan dibiar- kan terjadi? Jika ini dibiarkan terjadi, para manajer pabrik akan berusaha keras untuk mengejar efisiensi dan berusaha keras pula untuk memuaskan para pelang- gan dan pasar. Persaingan dalam bentuk yang sesungguhnya akan hadir, jika perekonomian Uni Soviet dibuka terhadap dunia perdagangan luar negeri adalah vital bagi berhasil- nya reformasi. Baik sebagai sum- ber bagi teknologi maju yang di- butuhkan Uni Soviet.juga sebagai semacam tolok ukur berapa jauh daya saing perekonomian mer- eka sudah berhasil dikembang- kan. Tentang perdagangan luarnege- ri dan perekonomian global ini, pembahasan akan disajikan pada edisi berikut, bagian IV dan pe- nutup dari rangkaian tulisan ten- tang Gorbanomics. (ASA/8) puasa saja. Tidak. Semua bentuk ibadah, bahkan sekedar menam- pilkan se ulas senyum atau me- nyingkirkan sebatang paku agar tidak membahayakan orang lain, berdoa bagi kedua orang dan lainnya, bahkan hingga menggau- li isteri, menikmati santapan lezat yang halal santapannya dan halal perolehannya. Jika itu karena Allah, maka ia berkatetori dan berdimensi me ngejar ridho Allah juga. Puasa ini menyandang dimensi khusus. Karena itu sependapat dengan anda, saya bahkan menyebatnya sebagai sublimasi dari sublimaşi. Aspek Public Relations Puasa Itu, sebenarnya tidak lain ada- lah tuntutan public relations yang digelarkan oleh ibadah puasa. Dapat saya simpulkan, bahwa dalam konteks hablun minallah, ibadah puasa adalah sublimasi dari segala sublimasi. Sedangkan dalam kontekshablun minannas ibadah puasa itu meluruskan kontroversi antara nafsu pribadi dengan kesejahteraan masvara- (ASA/8) Se Pa dia sa da pc da Se lil ki W b d a b 2