Tipe: Koran
Tanggal: 1989-01-21
Halaman: 02
Konten
Sabtu, 21 Januari 1989 INDUSTRI - PERDAGANGAN Kerjasama Pemerintah-Gapkindo Jakarta, NERACA KERJASAMA antara Pemerin- tah dengan Gapkindo yang sela- ma ini telah terjalin baik, perlu lebih ditingkatkan dalam masa mendatang. Khususnya dalam pe- nyediaan bahan oleh karet untuk industri barang jadi karet di dalam negeri termasuk lateks. Menteri Muda Perdagangan, DR. J. Soedradjad Djiwandono dalam pengarahannya, yang diba- cakan Dirjen Daglu, Paian Naing- golan pada acara Temu Karya Karet Nasional yang dibuka sejak lahirnya Gapkindo (Gabungan Per- usahaan Karet Indonesia) 18 tahun lalu. Karenanya semua kebijaksana- an Pemerintah dalam bidang per- karetan dapat berjalan baik. Ini antara lain terlihat dari aktifnya Gapkindo dalam bursa komoditi karet Indonesia serta keanggotaan dalam IRA. "Kerjasama Pemerintah dengan Gapkindo dan diantara anggota Gapkind o sendiri khususnya dalam upaya menjaga mutu karet sangat diperlukan dan harus dipupuk serta dikembangkan dengan sebaik-ba- iknya," tandasnya. Untuk itulah Menmud minta agar Gapkindo juga lebih mendo- rong pertumbuhan produksi karet konvensional (khususnya jenis Rib- bed Smoked SIT). Karena kenya- taannya selain SIR, jenis karet ter- sebut juga diminta oleh pasaran di luar negeri. Khususnya pasaran ke Jepang. Ketika menyinggung soal skema SIR baru seperti yang ditetapkan dalam SK Mendag No. 184/KP/- VI/1988 tanggal 25 Juni 1988 dan mulai berlaku Januari 1989 ini, Djiwandono mengharapkan hal itu akan bisa meningkatkan peneri- maan SIR untuk industri karet di luar dan di dalam negeri yang te- ngah berkembang pesat. Tapi diakuinya bahwa pelaksa- naan skema SIR yang baru mem- butuhkan penyesuaian di bidang bahan olah dan proses pengola- hannya. Karenanya, Depdag menyam- but baik itikad para pengusaha SIR yang tergabung dalam Gap- kindo, ikut serta bersama Pemerin- tah dalam mengupayakan bahan olah yang lebih baik melalui kese- pakatan bersama untuk hanya membeli bahan olah yang meme- Ambon, NERACA PT Usaha Mina Perwakilan Ternate (Maluku Utara), salah satu BUMN yang bergerak di bidang perikanan kini menjajaki kemung- kinan membangun pabrik penga- lengan ikan di Pulau Bacan (Malu- ku Utara). Kepala PT Usaha Mina Per- wakilan Ternate Ir. Pargiono Suta- ryo atas pertanyaan Ketua DPRD Maluku Ruswan Latuconsina SH beserta para wakil ketua ketua-ketua fraksi di Ternate Senin mengatakan, usaha ke arah itu di- seluas 21 hektar, lima hektar di dan lahan antaranya diperuntukkan bagi pembangunan industri pengaleng- an ikan. Sisanya pembangunan pangkalan pendaratan ikan (PPI) serta sarana perumahan para nela- yan. Perlu Ditingkatkan * SK Mendag Perlu Penyesuaian ian dalam proses pengolahan, dira- jadi produsen terbesar dipengaruhi sa perlu adanya kerjasama yang oleh usaha-usaha peremajaan/per- baik antara para anggota Gapkin- luasan dan peningkatan produk ti- do, baik dari sektor swasta mau- pun BUMN (PTP karet). vitas. Dikatakannya, pembangunan pabrik pengalengan ikan ini seba- gai salah satu terobosan baru, ka- rena berdasarkan perhitungan eko- nomi lebih menguntungkan dan menyerap banyak tenaga kerja. Sesuai rencana industri penga- lengan ikan ini mampu mengolah ikan cakala ng 100 ton perhari, tanpa merinci besarnya investasi serta kapan dimulai kegiatan pem- bangunannya Ir. Pargiono menga- Jakarta, NERACA SMALL is beautiful atau kecil itu indah, kata Schoem- acher dan memang slogan ini perlu digalakkan di tengah-te- ngah usaha penggalakan eks- por non-migas belakangan ini. Inipun sudah mulai terlihat dengan mulai meningkatnya usaha-usaha pembudidayaan berbagai jenis sayur-sayuran dan bumbu-bumbuan bukan saja untuk kepentingan pasaran dalam negeri, tapi juga untuk ekspor. Pada bagian awal sambutannya menteri memaparkan soal produk- si. Dikatakannya, tahun 1987 pro- duksi karet Indonesia mencapai 1,190 juta ton dan pada tahun yang sama produksi Malaysia ada- lah 1,581 ton dan Thailand 920.- 000 ton. Diproyeksikan pertumbuhan produksi di Indonesia mencapai 2,0-2,5% pertahun, di Malaysia 0,5-1,0% setahun, sedangkan di Thailand secara mantap berkem- bang produksinya 4,5-5,0% per tahun. Diperkirakan Indonsia akan me- lampaui produksi Malaysia pada tahun 2000, yaitu 1,8 juta ton, Malaysia 1,7 juta ton dan Thailand 1,1 juta ton. PT. Usaha Mina, Jajaki Pembangunan Pabrik Pengalengan Ikan Namun, katanya lebih lanjut, Thailand yang memiliki luas areal 1,5 juta Ha di mana diantaranya 65% telah menggunakan bibit ung- gul, mempunyai peluang juga un- tuk menjadi produsen terbesar ka- ret. Peluang Indonesia untuk men- Samarinda, NERACA KAMAR Dagang dan Industri Daerah (Kadinda) Kodya Balikpa pan, melalui suratnya kepada Ke- pala Kantor Perum Perumnas min- takan, bila usaha ini terlaksana para nelayan setempat bisa mem- peroleh pendapatan lebih besar, karena kebutuhan ikan meningkat dibanding yang ditangkap nelayan dewasa butuhan ekspor cakala ng maupun tuna beku tujuan Bangkok (Thai- land). Menurut Pargiono di Pulau Bacan dan sekitarnya, kini berope- rasi 150 armada nelayan penang- kap cakalang yang setiap tahun berkisar rata-rata 3.500 ton. ta agar proses pelelangan terhadap pembangunan 130 unit perumah- an ditangguh kan. Hal itu karena adanya penyimpangan prinsip dari ketentuan Keppres No. 29/1984 dan Surat Keputusan Menteri Ke- uangan No. 205/kmk/013/1988. Dari hasil pemantauan pihak Penyimpangan itu terjadi pada Kadinda setempat, diungkapkan ketentuan yang mengatur tata cara bahwa terdapat lima hal pokok an terhadap Keppres lelang bagi proyek-proyek yang dibiayai dana APBN, tidak hanya dikhawatirkan terjadi resiko di pi- hak Pemerintah tetapi juga dapat lang tersebut terjadi penyimpang "Kami berpendapat proses le- penyimpangan terhadapketentuan 29/1984," demikian punya Keppres dan SK Menkeu seperti pelelangan tidak dilakukan mela- pemyataan Kadinda Balikpapan lui pengumuman, surat undangan yang diterima ANTARA hari Ka- nuhi syarat. Sehubungan dengan penyesua- "merusak" citra para kontraktor yang diterbitkan pihak Pimpinan Proyek tidak menyebutkangolong- an klasifikasi. dari armada tersebut mendapat bantuan kredit bagi pengadaan mesin dati PT Usaha Mina yang diangsur selama dua tahun. diekspor ke Bangkok, sisanya un- tuk pasaran lokal di Bacan mau pun Ternate, Ibukota Kabupaten Maluku Utara. Daun salam (Eugenia pol- yantha) dan selada (Lactuca sativa L; fam: Composita) merupakan dua jenis sayuran berdaun bertangkai yang sejak beberapa tahun terakhir ini merupakan mata-mata dagang- an ekspor walaupun volume dan nilainya masih tergolong kecil dibandingkan dengan mata-mata dagangan hasil per- tanian lainnya seperti karet misalnya. Daun salam sendiri memang sudah lama diekspor ke negara Belanda dan mulai tahun 1988 lalu (selama tujuh bulan per- Tahun Daun salam 1983 3.500 700 1984 1.000 1985 1986 1987 1988 (*) Berdasarkan kontrak pembelian yang dilakukan PT Usaha Mina dengan kelompok nelayan Tunas Jaya di Bacan harga per kg caka- lang kualitas ekspor Rp 350. Sedangkan tuna Rp 650 per kg sementara pasaran lokal ukuran satu setengah kilogram kebawah Rp 200 per kg. (Ant) Kadinda Balikpapan Nilai Lelang Proyek Perumnas Menyimpang Dari angka-angka diatas ter- lihat bahwa ekspor ke dua jenis sayuran di atas selama tujuh bulan pertama (Januari-July) 1988 sudah menunjukkan pe- ningkatan yaitu sebanyak 17. 380 kg senilai US$ 12.998. Untuk seluruh tahun 1988, angka ini sudah tentu akan me- ningkat lagi baik dalam volume haupun dalam nilai. Selama ini, ekspor daun salam memang masih terbatas ditujukan ke Belanda yaitu mulai tahun 1983 sampai ta- hun 1987. 250 640 896 0 2.500 2:805 7.850 9.574 Sumber: BPS, (*) Januari - Juli 1988 Selada 0 0 Sementara itu, DR. AFS Budi- man (pengurus Gapkindo) menge- mukakan, tehnologi ban yang mu- takhir menghendaki bobot yang lebih ringan. 0 Jadi, pemakaian karetnya lebih sedikit dan dinding ban-nya lebih tipis. Selain itu dituntut ketahanan pemakaian lebih tinggi, penggu- naan bahan bakar lebih hemat dan ketahanan pemakaian pada kece- patan tinggi. 0 9.530 3.424 Untuk itulah, pabrik-pabrik ban menekan perwakilan pembelian karet alam mereka agar hanya membeli karet alam yang bebas dari kontaminasi, dan kalau tidak, mereka akan menggantinya dengan sintetik yang sesuai, meskipun le- bih mahal. "Terjadinya kontaminasi dalam SIR dapat berasal dari bahan olah dan/dari pengolahan serta penge- masan dalam pabrik SIR," jelas- nya. Jumlah 3.500 700 Dikemukakan, upaya pencega- han jauh lebih efektif dari upaya mengatasi, karena sekali ada kon- 1000 250 640 896 0 2.500 2.805 17.380 12.998 setempat. Surat yang ditanda tangani Ke- tua Kadinda Kodya Balikpapan, Gunawan Wibowo itu, juga dituju- kan secara serempak kepada guber- nur Kaltim, Direksi Perum Perum- PU Kaltim dan Kepala Cabang nas Walikota Balikpapan, Kanwil Dinas PU Balikpapan serta ketua Kadinda Tingkat I Kaltim di Sama- rinda. Tentang penyelewengan pele- langan bukan panitia lelang, tetapi dilakukan oknum Kepala Unit be- taminan masuk, maka usaha untuk mendeteksi dan memisahkannya lagi akan sangat sulit dan praktis Pengimpor terbesar kakatua Ja- tim selama 1987 adalah AS, Jer- man Barat, Inggris, Spanyol, Je- pang dan Perancis. sia-sia. Untuk mencegahnya, menurut Bu- diman, secara mutlak diperlukan adanya kesepakatan antara semua produsen SIR untuk hanya meng- bersih dan bentuk lateks kebun, gunakan bahan olah yang tipis, SIT angin, slah tipis dan lump segar. Di samping itu perlu ditingkat- kan pembinaan dan pengawasan kecermatan kerja dalam pengola- han dan pengemasan sert peng- angkutan, mulai dari pabrik sam- pai dengan pemuatan ke kapal. (5). Merosotnya ekspor burung ka- katua ikut mengurangi perolehan devisa Jatim dari sektor ekspor hasil ternak yang sampai dengan Banjarmasin, NERACA SISTEM Preperensi Umum (Generalized System of Preference (GSP) dapat meningkatkan per- tumbuhan ekonomi negara ber- kembang, seperti halnya Indone- sia. Hal ini karena dapat memberi- kan kontribusi bagi pendapatan devisa negara melalui peningkatan volume ekspor, kata Kakanwil Per- dagangan Kalsel, Drs. Busran pada pembukaan bimbingan teknis GSP bagi eksportir Kalsel di Banjar- masin, baru-baru ini. Surabaya, NERACA HASIL ekspor burung kakatua jenis jambul kuning dari Jawa Ti- mur tahun 1988 hingga Oktober tercatat 136.000 dolar AS atau sekitar Rp 225 juta. Data Kanwil Departemen Per- dagangan Jatim yang dikutip Anta- ra Kamis menunjukkan ekspor bu- tula hewan hancur Hasil tangkapan nelayan Bacan yang tergabung dalam kelompok Peningkatan mutu produd pri- nelayan Tunas Jaya tahun 1988 tercatat 4.353 ton sebagian besar rung peliharaan yang tergolong 1987 menjadi 20.600 dolar dalam karena misalnya 85 persen pro- turun dari 37.000 dolar selama mer ini mempunyai kaitan erat dengan kerja, bulu bebek kering, dari 36.000 perkebunan rakyat yang banyak tahun 1988 (hingga Oktober). Peningkatan terjadi pada ekspor duksi kopi Indonesia berasal dari dolar menjadi 120.000 dolar, tu- menyerap tenaga kerja. Bahkan 20 lang kura-kura dari 43.400 dolar persen produksi karet berasal dari menjadi 88.400 dolar. jauh me- nurun dibandingkan 1987 yang berhasil mengumpulkan devisa se- besar 763.000 dolar atau sekitar Rp 1,2 miliar. usaha rakyat. Dikatakan, GSP adalah suatu sistem dimana negara-negara maju atau negara pemberi preferensi memberikan konsesi berupa pe nurunan atau penghapusan tarip bea masuk. Selain kesempatan untuk memasok berbagai jenis bum- bu-bumbuan daun sayur-sayur- an ke luar negeri, sebenarnya kebutuhan di dalam negeri, sendiripun sampai saat ini ma- sih cukup besar. Ini terbukti, masih adanya impor berbagai jenis sayur-sayuran dan bum- bu-bumbuan termasuk daun salam dan selada sampai seka- rang. Ekspor Burung Kakatua Jawa Timur, Turun Perkembangan impor daun salam dan selada selama lima tahun terakhir (1983-1988) terlihat sebagai berikut : diri tujuh kontraktor termasuk satu kontraktor dari Surabaya yang se- harus dibatalkan sesuai yogyany ketentuan. Dari angka-angka di atas ter- lihat adanya impor daun salamt Penyimpangan lainnya, menu- rut hasil pemantauan Kadinda se- minan uang muka berupa bank tempat, juga berkisar masalah ja- garansi yang oleh Menkeu sudah diatur secara rinci, namun oleh panitia lelang setempat ditunjuk bank tersebut. Oktober 1988 tercatat 1,1 juta dolar. Prospek Ekspor Selada, Salam Cerah tama ) sudah mengalami pe- ningkatan sedikit. Ekspor Sela da (lettuce) kem- bali terlaksana pada tahun 1988 dengan volume dan nilai yang sedikit mencatat pening- katan dari tahun sebelumnya: Perkembangan ekspor daun salam dan selada selama lima tahun terakhir (1983-1988) terlihat di bawah ini. Impor Turun SEBENARNYA daun sa- lam dan selada memiliki pasar- an yang luas di luar negeri mi- salnya kawasan Eropa dan Amerika Serikat. Untuk Jer- man Barat misalnya, daun salam termasuk salah satu jenis yang diperlukan untuk bumbu- bumbuan serta obat-obatan. Tapi sayang, pasokan daun salam untuk negara ini dilak- sanakan oleh Turki dan India. Malahan setiap tahunnya ne- gara ini mengimpor sekitar 41,6 juta mark berbagai jenis bumbu-bumbuan seperti daun salam, kunyit wijen dan lain- lain dari beberapa negara se perti Turki, India, Thailand, RRC dan Korea Selatan untuk daun salam sendiri, Jerman Barat memerlukannya senilai US$ 826 ribu mark semuanya dipasok oleh Turki. masakan mewah yang umumnya Sarang burung sebagai bahan disajikan di rumah makan terma- hal, ekspornya tahun 1988 juga turun menjadi 661.700 dolar. Ta- hun sebelumnya 1,3 juta dolar. Tahun 1983 1984 1985 1986 1987 1988 (*) Daun Salam 1.624 2.094 53 574 (Volume dalam kg Nilai dalam US$) 20 403 1.115 4.946 0 HARIAN NERACA Impor daun salam dan salada, 1983-1988 734 3.434 Sumber: BPS, (*) Januari - Juli dan selada selama ini memang tidak begitu besar baik dalam volume maupun dalam nilai. Agaknya impor tersebut ha- nyalah untuk kebutuhan para konsumen tertentu khususnya para tamu-tamu hotel interna- sional di berbagai kota besar. Untuk daun salam misalnya, bahkan impornya telah terhen- ti tahun 1987 dan kembali ter- laksana selama, tahun 1988 yaitu sebanyak 734 kg senilai US $ 3.434 (selama tujuh bulan pertama). Kenaikan sebagian besar terjadi pada ekspor kelompok kayu ola- han, disamping adanya empat jenis komoditi lainnya sebagai ma- ta dagangan baru, kata Kakanwil Departemen Perdagangan Kaltim Tigor Gultom. Selama ini, daun salam dan selada diimpor dari beberapa negara seperti Singapura, Aus- tralia, Amerika Serikat dan lain-lain. TEMU karet Ekspor Nonmigas Kaltim Naik 8,46 Persen Samarinda, NERACA mantan Timur selama sebelas bu- lan terakhir mencapai 558,88 juta dolar, naik 8,46 persen dibanding periode yang sama tahun sebelum- nya yang tercatat 515,30 juta dolar antaranya delapan jenis berasal NILAI ekspor non migas Kali- dari kayu olahan, dan selebihnya terdiri dari hasil perkebunan, per- ikanan dan pertambangan non mi- gas AS. Ekspor non migas selama sebe- las bulan itu meliputi 28 jenis, di Tahun 1986 misalnya, im- por daun salam berasal dari Indonesia tidak akan bisa meng- di dalam negeri yang kuat. Karena ekspor, kalida perdagangan dalam negerinya baik, Ekspor harus dengan sistem distribusi itu dia membantah bahwa peme- rintah lebih mengutamakan ekspor daripada pasaran dalam negeri. Dalam rangka diversifikasi, di Faktor ketiga dan keempat yang penting adalah transparansi, yaitu tahun 1988 diekspor mata dagang- pek pemasaran hasil industri, Soe- lembaga-lembag perdagangan ha- Ketika berbicara tentang pros- jelasnya peraturan permainan serta an baru yakni tepung tulang yang dradjat mengatakan, memang ma- memberikan devisa sebesar 51.000 sih cukup bagus, walaupun ada dolar. Ekspor anak ayam (DOC) beberapa masalah yang masih per- meningkat dari 24.000 dolar men- lu diperhatikan, antara lain pema- jadi 30.000 dolar. sarannya, karena Indonesia meru- Kecenderungan Pasar LN Tertuju Kendaraan Penumpang Jakarta, NERACA penumpang ke negara anggota, ASEAN lainnya. KECENDERUNGAN pasar lu- Soebroto Laras dalam ar negeri untuk mobil tertuju pada tan itu juga menjelaskan bahwa jenis kendaraan penumpang kebijaksanaan pemerintah Jepang untuk menurunkan pajak konsu- men untuk kendaraan sedan diba- Surat yang disertai sejumlah bukti dari proses pelelangan itu, minta agar rencana pemasukan dan pembukaan penawaran tang- gal 23 Januari 1989 mendatang bukan pada jenis kendaraan niaga. Karena itu, menurutDirut Indo- mobil Group, Soebronto Laras, di Dalam upaya meningkatkan ni- Jakarta, Kamis, pihaknya telah lai ekspor non-migas, Indonesia berusaha mengembangkan berba- masih memiliki peluang yang be- gai jenis kendaraan penumpang, membawa pengaruh terhadap har- Dia mengingatkan, jangan sam- sar. "Kecenderungan sejak 1984 agar dapat memenuhi keinginan wah 2.000 CC, dan penghapusan pajak penjualan bagi kendaraan sedan diatas 2.000 CC tidak akan serta sejumlah staf, yang seharus- hendaknya ditangguhkan dengan bahas prospek serta masalah yang pai terjadi eksportir Indonesia menunjukkan peningkatan yang pasar di luar negeri, sekaligus me- ga sedan di Indonesia meskipun nya dilakukan Parijua Lelang yang disesuaikan ketentuan petunjuk sebagian besar komponen raan berkedudukan di Jakarta por non migas pada Pe- dibantu Panitia Lelang Cabang VI di Surabaya. Lelang proyek Perum Perumnas lita V. di Balikpapan itu, berupa peker- Peserta lelang terdiri dan 12 jaan pembangunan rumah tipe rekanan yang sudah terseleksi dari D.36 sebanyak 94 unit, tipe D.54 Balikpapan dari Samarinda, namun sebanyak 30 unit dan tipe D.70 dalam rapat penjelasan hanya diha- sebanyak enam unit. hatikan pengusaha Indonesia, kata Masalah lain yang perlu diper- Menmud, adalah jangan membi- Dikatakannya bahwa kebijak- sanaan pemerintah Jepang itu ber- laku bagi kendaraan yang dijual di dalam negeri, sedangkan untuk asakan diri meninggalkan pasar (Ant) Soedradjat mengatakan, terba- tasnya permintaan terhadap komo- diti primer di luar negeri ini antara lain disebabkan adanya usaha penghematan seperti yang terjadi yang sudah dikuasai, karena ada- dalam sektor perminyakan yang tungkan (hit and run). nya pasar lain lebih yang memanfaatkan kembali sumur minyak dengan teknik-teknik "se- condary recovery". berbagai komponen sedan yang diekspor oleh pabrik mobil di Je pang tidak termasuk dalam kebi- jaksanaan tersebut. mengun- Penjualan Jangan tergantung "Untuk hal-hal tertentu permin- MENGENAI landasan perda- taan memang ditekan, misalnya gangan yang kokoh, Menmud demi alasan kesehatan, orang dian- Soedradjat mengatakan, struktur jurkan untuk berhenti merokok," ekonomi yang kuat tidak boleh toh tentang bisa turunnya permin- dua komoditi, pasar, ataupun pen- katanya ketika memberikan con- bergantung hanya pada satu atau taan terhadap tembakau akibat jual. "Kalau salah satu pasar sedang pembatasan dengan alasan keseha- tan. menderita, kita bia mendapatkan pasaran lain," katanya. Purwokerto, NERACA INDONESIA harus mampu seperti, karet, kopi, vanili dimasa memperbaiki mutu berbagai jenis mata dagangan produk primernya mendatang, baik volume permin- taan maupun harga. Masalah peningkatan mutu ko- moditi ekspor ini dikemukakan Menteri Muda Perdagangan, Soe- dradjat Djiwandono dalam cera- mahnya di depan mahasiswa Uni- versitas Jenderal Sudirman Purwo- kerto Kamis. Dalam acara ini Menmud mem- LIEL Prospek Pemasaran Komoditi Primer tidak Terlalu Baik Selada 4.786 35.260 1.946 4.765 1.728 3.783 494 W POMI 540 351 358 322 398 JAKARTA 20-21 JAN. 1989 Jumlah 6.410 37.354 1,999 5.339 1.748 4.186 1.609 5.486 351 358 1.056 3.832 Amerika Serikat dengan volu- me sebanyak 1.059 kg senilai USS 4.647; dari Singapura senilai US$ 56 dan sisanya dari beberapa negara lain. Untuk selada, tahun 1987, impornya berasal dari Singa- pura dengan volume sebanyak 324 kg senilai US$ 295 dari Amerika senilai US$ 35 dan dari Australia senilai US$ 28. Terbuka Untuk Penanam Modal Nilai ekspor kayu lapis menca- pai 395.689.918,24 dolar, naik 7,49 persen dari 368.640.01 dolar yang diperoleh tahun sebelumnya. Dari kayu gergajian diperoleh 75.885.246,17 dolar, kemudian pu- puk urea dan udang beku masing- masing dengan nilai 16.577.686,39 dolar dan 15.052.929,41 dolar. Selain nilai, ekspor Kaltim juga mengalami kenaikan dalam volu- me, yaitu sebesar 7,27 persen. (Ant) SEJAK beberapa tahun yang lalu, pemerintah masih memberi kesempatan yang luas bagi para calon penanam mo- dal untuk terjun dalam bisnis sayur-sayuran termasuk selada dan daun salam ini. Dalam Daftar Skala Priori- pakan pendatang baru. "Meskipun berdiam diri." harga tertekan, kita tidak boleh Karena dinamika pemasaran hasil industri lebih tinggi diban- pembeli menen- dangdengan prodi lebih seeg- tukan, maka penjual harus bisa menyesuaikan diri dengan keingin an pembeli. Penyesuaian diri ini perlu dilakukan antara lain dalam masalah desain, waktu pengiriman yang tepat, serta kesinambungan- nya, secara teratur seperti yang diingin- kan konsumen. rus bisa berjalan baik. meninjau beberapa pabrik tekstil Pada hari Jumat Menmud akan dan pakaian jadi serta gudang pendingin (cold storages). tas (DSP) BKPM, disebutkan bahwa industri pengolahan, pengawetan buah-buahan dan sayur-sayuran baik dalam ka- leng maupun dalam botol ter- buka untuk calon penanam modal dalam rangka PMA, PMDN menuju non-PMA/ PMDN Pengolahan sayur-sayuran tersebut meliputi jamur, rebung, ketimun, buncis, sawi, kolcabe dan sayur-sayuran lainnya. Saat ini, sudah banyak peng- usaha yang terjun untuk mene- kuni bisnis sayur-sayuran ter- masuk mereka yang sudah berhasil mengembangkan pen- jualan ke luar negeri alias eks- por. NASIONAL Melihat adanya kecenderu- ngan masyarakat terutama di kawasan Eropa dan Amerika yang semakin menggandrungi bumbu-bumbuan dan sayur- sayuran yang berasal dari alam (nabati), di masa dekat ini, se- lada dan daun salam ini memi- liki pasaran yang cerah. Masalahnya adalah betapa perlunya informasi mengenai pasaran sayur-sayuran sehingga petani dapat memanfaatkannya dengan baik. Selain itu, tentu- nya pemerintah cq Dep. Pertani an sudah perlu semakin me- ningkatkan usaha-usaha peneli- tian mengenai jenis-jenis bibit unggul untuk berbagai sayuran termasuk daun salam dan se- lada ini. Ini beraru, bahwa pengga- lakkan ekspor non-migas bukan hanya ditujukan untuk mata- mata dagangan yang besar saja yang sudah dikenal tapi juga bagi mata-mata dagangan yang dianggap masih kecil dan baru sama sekali. (JBB/1) PENGARAHAN: Dirjen Daglu Painan Nainggolan (tengah) didampingi pengurus pusat Gapk indo ketika memberikan pengarah- an kepada anggota Gapk indo dalam temu karya nasional karet di hotel Sahid Jakarta kemarin. (Komar/Neraca) Jakarta, NERACA NILAI ekspor non-migas Indo- nesia pada 1989/90 diproyeksikan mencapai sekitar 13 milia dolar AS atau 64,2 persen dari total nilai ekspor nasional, kata Menko Ekuin dan Pengawasan Pembangunan an sampai jamur merang, hasil Radius Prawiro dalam Rakernas perkebunan dari kelapa sawit sam- Terpadu Departemen Pertanian - pai coklat, hasil peternakan dari Departemen Perindustrian di Ja- ikanan dari udang sampai tuna, daging sampai bekicot, hasil per- karta, Kamis. dan hasil pekarangan dari jahe sampai temulawak. "Proyeksi ini diniklai realistis berdasarkan pendekatan rata-rata pertumbuhan ekspor Indonesia padamasa-masa sebelumnya,"ujar- nya tanpa merinci angka pertum- buhan yang dimaksud. Menurut menteri, untuk men- capai nilai 13 miliar dolar AS itu diperlukan adanya peningkatan diversifikasi produk ekspor dan mutu barang olahan yang sesuai dengan permintaan pasar serta di- versifikasi pasar. "Untukitu, masalah keterkaitan dan keterpaduan antara lembaga- lembaga penunjang kegiatan eks- por juga harus ditingkatkan supaya menjadi sarana yang ampuh dalam upaya mencari pasar dan mem- promosikan produk-produk baru," tuturnya. Ekspor Nonmigas 1989/90 Diproyeksikan 13 Miliar Dolar pertumbuhan ekspor non-migas diperkirakan rata-rata sebesar 15,6 persen per tahun," katanya. Dengan begitu, menurut Radius, pada akhir Pelita Repelita V diha- rapkan peranan non-migas akan menjadi 73 persen dari total nilai ekspor nasional, sedangkan pada 1983 peranannya hanya mencapai 27 persen. "Kita harus menciptakan faktor internal yang mendukung pening- katan ekspor non-migas. Di sam- ping itu, faktor eksternal juga perlu diteliti secara cermat," ujarnya, tanpa merinci lebih lanjut. Keunggulan komparatif IA juga mengatakan, bangsa Indonesia sebenarnya mempunyai keunggulan komparatif yang tinggi dibanding dengan bangsa lain, ter- utama sumber alamnya yang me- limpah. Dalam keterangannya kepada ANTARA di Kupang Konrad Pur- ba lebih jauh mengatakan, pro- gram pembinaan dan pengemban- gan industri di daerah ini kelak bisa menjawab permasalahan asal- kan ditunjang dengan prasarana dan sarana yang memadai. Sumber alam itu antara lain mencakup hasil tanaman pangan mulai dari ubikayu sampai melinjo, hasil holtikultura dari buah-buah- Konrad Purba menambahkan, untuk itu dalam Pelita V menda- tang perlu dibentuk lembaga pen- gembangan kewiraswastaan di Ku- pang dengan tujuan utama menga- tasi kendala-kendala dalam pem- bangunan NTT. meningkatkan ekspor non migas. Usaha pengembangkan berba- gai jenis kendaraan penumpang tersebut, katanya, telah berhasil menumbuhkan kepercayaan pihak luar negeri, dengan datangnya or- der dari Brunai Darussalam seba- nyak 60 unit kendaraan suzuki S.J 410. Harga ke 60 unit kendaraan ter- sebut sekitar 357.354 dolar AS atau sekitar 6.000 dolar AS per- unitnya. Pengembangan Industri Kecil NTT dalam Pelita V Kupang, NERACA PROGRAM pengembangan in- dustri di NTT dalam Pelita V mendatang akan dilaksanakan me- bih efisien dan efektif disesuaikan lalui strategi pendekatan yang le- dengan kondisi dan potensi sosial ekonomi daerah ini, kata Kepala yang "mobile." Kanwil Departemen Perindustrian NTT. Dra. Konrad Purba hari Kamis. Ekspor Makanan Olahan Sulsel Makin Bervariasi Ujung pandang, NERACA EKSPOR hasil industri makan- an olahan Sulawesi Selatanselama Pelita IV makin bervariasi baik jenis komoditi maupun negara tu- juan ekspornya. "Kita juga menganut sistem lalu- lintas devisa yang bebas sehingga merupakan kemudahan bagi kegi- atan ekspor-impor. Selain itu ong- harto. Halaman II Kepala Bidang Perdagangan Luar Negeri Kanwil Perdagangan Sulsel, Andi Abdul Azis menjelas kan Kamis, tahun 1984 ekspor. makanan olahan Sulsel baru satu jenis yakni tetes gula dan 1985 ber tambah lagi dengan biskuit dan seterusnya berkembang dengan pro- duk sarang burung, bubuk kepala udang dan krupuk udang. Pemasarannya menjangkau ne- gara-negara di kawasan Asia dan Eropa, katanya. Selama periode Pelita IV ekspor makanan olahan Sulsel mencapai 89.493,6 ton ber-- nilai 3,92 juta dolar AS, sedangkan volume dan nilainya setiap tahun mengalami fluktuasi sesuai situasi harga dan permintaan pasar luar negeri. Di antara sarana usaha itu ada- lah fasilitas kredit rumah murah yang dilengkapi dengan bengkel kerja, yang sekaligus berfungsi se- bagai promosi yang menunjang kegiatan pariwisata. Ekspor komoditi ini tahun 1984 tercatat 5.507 ton bernilai 422,5 ribu dolar, 1985 turun menjadi 3.203 ton bernilai 117,2 ribu dolar dan 1986 melonjak menjadi 23.- 650 ton bernilai 1,61 juta dolar. kos produksi di Indonesia sangat bersaing dibanding dengan negara- negara tetangga, dan berikutnya kita juga mempunyai stabilitas poli- tik dan moneter yang mantap," tuturnya. Dikatakan, kondisi-kondisi ter- sebut bila dimanfaatkan secara op timal akan banyak menunjang pe- lam arti yang luas serta merupakan ngembangan industri pertanian da- sarana yang baik dalam memaju- kan ekonomi pedesaan. SOEBRONTO LARAS, yang juga menjadi Ketua Umum Ga- bungan Industri Kendaraan Ber- motor Indonesia men- Kendaraan penumpang itu me- rupakan pengembangkan jenis Su- jelaskan penjualan kendaraan ber- zuki Santana dan Suzuki Santana Print, yang 70 persen lebih sudah menggunakan komponen buatan dalam negeri. motor roda empat untuk Katagori Iseperti Suzuki Carry, secara kese- luruhan turun dri 9.192 unit per bulan pada tahun 1987 menjadi 8.271 unit per bulan pada tahun II yaitu naik dari 984 unir per bulan pada tahun 1987 menjadi 1.311 unit per bulan pada tahun 1988, Katagon III yaitu truk besar naik dri 401- unit per bulan pada tahun 1987, menjadi 560 unit per bulan pada tahun 1988. Untuk masa mendatang diha- rapkan pihaknya dapat mening- 1988. katkan dan memperluas pasaran ekspor berbagai jenis kendaraan Selanjutnya Kakanwil Perindus- trian NTT itu menyatakan, untuk menunjang peningkatan produkti- vitas kerja pengusaha/pengrajin industri kecil di daerah ini perlu dikembangkan pula "paket pro- gram terpadu." Paket program terpadu itu meli- puti faktor pendidikan dan latihan ketrampilan, pelayanan informasi Industri pandai besi yang cukup dan promosi, contoh disain dan pengenalan teknologi baru yang banyak memasuki pasaran di dae lebih efisien dan efektif dan dipus rah Sumatera bagian Selatan teru- atkan di kabupaten yang potensial tama lokasi transmigrasi seperti di daratan Flores, Sumba, Timor pisau, parang dan peralatan per- Rakernas yang berlangsung dari tanggal 19 hingga 21 Januari 1989 tersebut dibuka oleh Presiden Soe- dan Alor (Flobamora). Dalam usaha memperluas jang- kauan pembinaan industri serta Katagori IV yaitu Jepp dengan peningkatan dayaguna kegiatan pe- menjadi 380 unit per bulan pada gardanganda juga naik dari 323 unit per bulan pada tahun 1987. ba, perlu pula pengembangan sa- nyuluhan industri, demikian Pur- tahun 1988, sedangkan untuk yang menggunakan gardan satu meningkat dari 782 unit per bulan- pada tahun 1987 menjadi 854 unit, per bulan pada tahun 1988. ra na latihan dan informasi industri Sarana usaha itu akan dibangun secara bertahap di Daerah Tujuan Wisata (DTW), seperti Pantai lasiana (Kupang), Labuan Bajo (Manggarai), Pantai Waiara di Mau- mere (Sikka), dan danau tiga war- na Kelimutu di Ende. Kondisi Pandai Besi Sumsel Memprihatinkan Palembang, NERACA Lembaga tersebut merupakan tanian lainnya. lembaga pendidikan kewiraswas- taan yang bersifat lintas sektor KETUA Himpunan Perajin an hasil pandai besi daerah OKTim Namun ia mengakui, pemasar dengan fungsi utama melatih dan Indonesia (HIMPI) Sumatera Sela-selama kurun waktu empat tahun mengembangkan motivasi/kemam-tan, Drs. H.Al. Syamsuddin menga- tidak mendapat pasaran yang baik. kui, kondisi industri pandai besi di Kabupaten Ogan Komering Ilir la memperkirakan jumlah pe (OKI) dewasa ini cukup mempri- OKI mencapai 5.000 kepala ke rajin pandai besi di Kabupaten hatinkan karena kesulitan pema- luarga. Selain industri besi puan wiraswasta yang ada ataupun calon wiraswasta, khususnya di sektor industri. Menurut Konrad, kehadiran lem- pandai saran baga ini akan mampu pula men- Dengan lesunya pemasaran hasil yang perlu mendapat perhatian ciptakan peluang-peluang usaha juga hasil kerajinan gula aren yang yang ada. Karena itu, pembentu- industri kecil dan sulitnya mempe kan lembaga tersebut hendaknya roleh bahan baku, sebagian besar 940 ton per tahun. rata-rata produksinya mencapai Selama ini produksi gula aren di daerah Indralaya hanya memasuki pula dilengkapi dengan sarana pen- perajin pindah profesi dalam ber dukung berupa gedung, fasilitas bagai bentuk kegiatan, kata Syam mesin/peralatan, tenaga pelatih, suddin di Palembang, Kamis perpustakaan serta fasilitas lain- nya. Kendaraan jenis sedan menga- lami kenaikan yang menggembi.- rakan yaitu dari 2.408 unit per bulan pada tahun 1987 menjadi 2.630 unit per bulan pada tahun 1988. "Kalau ini tidak dapat dibantu pasaran Palembang. dengan segera, kelestarian hasil pandai besi yang cukup terkenal ini akan punah," ujarnya. Untuk tahun 1989, katanya, se cara keseluruhan diharapkan pen- jualan akan lebih meningkat bila dibandingkan dengan tahun 1988 meskipun tidak terlalu besar. (Ant). Ketika ditanya tentang hasil ke rajinan lainnya Syamsuddin me ngatakan, banyak dibantu pihak Swasta terutama PT. Pusri sebagai Sehubungan dengan itu ia meng- bapak angkat dari industri kecil di himbau para pengusaha yang ada daerah ini. di daerah ini agar membantu me ningkatkan dan mengembangkan memiliki bapak angkat meliputi, Sektor industri kecil yang telah industri pandai besi baik dalam industri kerupuk kemplang, indus bentuk permodalan maupun bahan tri rotan, industri sepatu, kerajinan baku guna mencegah dari kepunah- keramik dan kulit kerang serta an tersebut. kerajinan anyaman bambu. Dengan bantuan pemasaran dan berharap akan meningkatkan taraf permodalan bagi para perajin, ia hidup mereka, disamping menam- bah pendapatan daerah. (Ant)
