Tipe: Koran
Tanggal: 1989-01-21
Halaman: 05
Konten
n IV Rp gan 987 99,- nca- ver. nan ami ing Oint bb eli. 14 lai an tat P. 50 00 ai ng > 21- 00 a- 1- ai e at e- T- a ar ai 1. n Y u h n at B 3 [ D T t g ↳ n t f 3 m k 1, n h a a d- ap Du T D Timur. da 11- ng mi- do an se- pe- cari ng- hir ng- Sabtu, 21 Januari 1989 erja ant) PERTANIAN - KOPERASI Keterpaduan Pertanian & Industri untuk Meningkatkan Nilai Tambah Jakarta, NERACA PROGRAM terpadu dua de- partemen yakni perindustrian dan pertanian diarahkan untuk mening- katkan nilai bagi para petani, me- yerap tenaga kerja sebanyak-ba- nyaknya, meningkatkan ekspor dan pembangunan ekonomi pede- 2kan. Dengan keterkaitan sektor in- dustri dan pertanian ini maka du- kungan sektor industri kepada sek- tor pertanian berupa penyediaan bahan maupun mesin dan perala- tan pertanian, yang meliputi pe- nyediaan bahan-bahan mulai tahap pra panen sampai pasca panen. dan penyediaan serta pendayagu- naan mesin-mesin dan peralatan pertanian yang dihasilkan di dalam Langkah operasional keterpadu- an dua sektor ini menurut Mentan Wardoyo pengembangan lembaga KUD di pedesaan, memanfaatkan perangkat balai penelitian dan pe- ngemban di kedua departemen, memanfaatkan secara optimal BU- MN BUMN yang ada serta men- ciptakan iklim yang kondusif bagi pengembangan angro industri. Pertanian. Menteri Pertanian Wardoyo menjelaskan kepada pers, pola yang akan dikembangkan nanti- Pemukiman Karyawan Prioritas Inkopkar Jakarta, NERACA MASALAH pemukiman, pemi- likan saham dan pendidikan dijadi- kan prioritas program Induk Kope- rasi Karyawan. Masalah tersebut selalu jadi dambaan dan sering di- pertanyakan karyawan. Demikian Humas Inkopkar Syam Alamsyah pada Neraca di Jakarta, Jumat, sehubungan men- jelang HUT berdirinya Koperasi itu yang ke tiga 28 Januari menda- Hang. Demikian kesimpulan hasil Ra- kernas Terpadu Departemen Per- industrian dan Pertanian yang di tutup kemarin, di aula Departemen f Dikatakan, dalam tugasnya In- / -kopkar menuju tiga sasaran, yakni program pengembangan Usaha Pengembangan Organisasi, dan program pengembangan adminis- trasi keuangan. Untuk mencapai sasaran tri pro- gram tersebut, telah diselenggara- kan sekurangnya 11 kali Diklat yang diikuti oleh sembilan Puskop kar dari berbagai daerah, yakni DKI Jaya, Jabar, Yogyakarta, Ja- tim, Denpasar, NTB, Riau dan Sumsel. Namun menyadari hasil upaya yang bisa langsung menyentuh dan dapat dirasakan anggota adalah masalah perumahan, pemilikan saham, sehingga Inkopkar tetap memprioritaskannya. Pengadaan perumahan selalu jadi dambaan karyawan. Karena itu, walaupun ada berbagai ken- dala, berkat perjuangan berat, pe- mukiman tersebut bagi Kopkar telah mencapai hasil yang nyata, meski belum memenuhi keinginan semua anggota Jakarta, NERACA SEKITAR delapan ratus peng- rajin tahu tempe yang tergabung dalam Primer Koperasi Tahu Tem- pe Indonesia (Kopti) Jakarta Ti- mur masih belum ada kepastian kapan memperoleh tempat pemu- kiman dan produksi yang direnca- nakan di Kelurahan Setu. Meskipun mereka telah merin- dukan sejak 1982, dan telah ter- -kumpul dana ratusan juta rupiah melalui tabungan yang dipotong dari jatah kedele Rp 10.- Rp 20.- perkilogram. Menurut Ketua Kopti Jakarta Udju Juhana dihubungi Neraca baru baru ini mengatakan, rencana pemukiman dan tempat produksi itu memang sudah lama direncanakan di Kelurahan Setu. Sekitar sepuluh hektar tanah yang telah dibeli, dengan maksud untuk merelokasi pengrajin ang- gola koperasi yang kini masih ber- tebaran di tengah perumahan war- ga perkotaan. Kenyataannya sekarang walau usaha tersebut sudah cukup lama masih terdapat berbagai hambatan yang sebenarnya diluar perkiraan. Pengurus ketika itu masih awam HARAPAN besar sebagai kompensasi prospek ekspor mi- gas yang makin suram terletak pada sektor pertanian dan in- C dustri. Karena itu komoditas tradisional berupa kopi, karet, rempah, produk perikanan, ko- moditas pangan dan industri mesti terus ditingkatkan, meski masih menghadapi berbagai masalah. Sebelum 1984 kedudukan ekspor Migas tertinggi 75 per- sen. Kemudian 5 tahun ter- akhir ini perkembangan nilai jauh di bawah non migas yang meningkat pesat dengan trend 12,6 persen/tahun. Sebaliknya perkembangan nilai ekspor migas mengalami penurunan drastis sebesar 17,5 persen/tahun. Bahkan periode Januari - September 1988 lalu nilai non migas naik lagi 39,1 persen dibandingkan tahun se- belun va. negeri. nya adalah mendorong penyebaran agro industri ke pusat-pusat pro- duksi pertanian di pedesaan. Ini berarti juga mendorong terjadinya Sedangkan dukungan sektor per- tanian kepada sektor industri, de mikian Wardoyo, dengan menye- perubahan struktur ekspor dari kodiakan bahan baku industri mela- moditi pertanian ke arah komodi- lui pengembangan wilayah komo- ditas pertanian berdasarkan potensi tas olahan. daerah dan skala ekonominya. Sedangkan Primkopkar PT Viva Cosmetic telah membangun pe- rumahan 67 unit di Waru Sidoarjo yang peresmiannya dilakukan Juli 1988 lalu. Selain itu pengadaan perumah- an, bagi 5500 anggota Kopkar PT. Krakatau Steel, Cilegon. Relokasi Pengrajin Tahu-Tempe belum Ada Kepastian Sementara ini, tambah Syam Alamsyah 450 orang diantaranya telah memperoleh melalui KPR BTN. Dalam rangka HUT yang ketiga Bekasi. Inkopkar 28 Januari nanu akan meresmikan 100 unit rumah bagi unit rumah kompleks Wirosari It Kopkar PT. Primatexco dan 161 di Batang, Jawa Tengah. Mengenai peresmian perumah- an di Batang Jawa Tengah menda- tang berkaitan dengan HUT Inkop- kar, tuturnya, direncanakan akan dihadiri oleh 4 menteri, yakni Men- pen, Menkop, Menpera dan men- teri Tenaga kerja. Menyinggung programnya da- lam masalah perumahan 1989 ini. dikatakan, sudah tiga Puskopkar daerah yang menyatakan siap membangun perumahan anggota- nya, yakni Puskopkar Jabar, Bali dan DKI Jaya. Dari tiga Kopkar itu, DKI Jaya yang memerlukan banyak-pertim- bangan, karena di Jakarta ada ra- tusan Kopkar yang perlu dipikir- kan. Tapi dilihat dari perencanaan perumahan merupakan satelit kota karyawan, maka diutamakan ter- hadap karyawan yang berada di daerah Jakarta Utara, Timur dan Sedangkan perkembangan hasil pertanian, menurut Men- mud Perdagangan Soedradjad Djiwandono yang tertuang da- lam makalah kongres dan kon- pernas ke X Perhepi masih ter- jadi naik turun. Ternyata, masih banyak peratur- an dan persyaratan yang harus dipenuhi. Belakangan baru diketa- hui sesungguhnya areal tanah yang telah dibeli itu termasuk perun- tukan penghijauan dan dalam pe- nguasaan Hankam. penggunaan tanah sudah ada, tapi Rekomendasi Hankam tentang menunggu SK Gubernur menge- Perkembangan nilai ekspor non migas sangat didukung pe- ranan hasil industri, terutama pada komoditas kayu olahan. produk tekstil, barang dari ka- ret dan kulit, minyak nabati, makanan olahan dan barang anyaman. Periode Januari - September, 1988 lalu industri ini alami kenaikan 46,2 persen diban- dingkan sebelumnya. nai peruntukan belum keluar. Per- mohonan ke Gubernur untuk memperoleh surat Izin Penunju- kan Penggunaan Tanah (SIPPT) sudah lama diajukan, tapi sampai sekarang belum ada kabarnya, di- kabulkan atau tidak untuk meng- gunakan daerah yang dinyatakan jalur hijau itu. Seperti periode 1983-1987 peranannya menurun dar 27.4. persen menjadi 19,1 persen. Kemudian data terakhir pada September 1988 lalu mening- kai lagi sebesar 9,5 persen di- bandingkan priode 1987. MENURUT Alamsyah, Inkop- kar telah menyelenggarakan semi- hasil seminar tersebut, kini Inkop- nar pemilikan saham. Bagian dari kar sudah memiliki kerangka acu- an "program pemilikan saham kar- yawan" yang tengah disusun In- kopkar. Permasalahan PASAR dunia cukup mem- beri peluang untuk komoditas non migas, terutama hasil indus- tri. Rangkaian dari berbagai semi- nar itu tak terlepas pula upaya penanggulangan masalah pendidik- an, sehingga tahun 1988 hampir setiaphulanada kegiatan pendidik- an dan latihan. Sebagai pendatang baru, me- nurutnya, kita harus mengha- dapi pasar dunia yang makin kompetitif dan tak menentu. Karena kebijakan negara maju lebih proteksionis yang dido- rong keadaan rendahnya per- tumbuhan ekonomi dan ting- ginya pengangguran. Inkopkar berusaha untuk men- didik kader koperasi karyawan se- banyak mungkin. Karena melalui kader, akan menciptakan koperasi yang berkualitas baik ditingkat primer maupun pusat, jadi pendi- dikan itu mutlak dan harus dilak- sanakan tegasnya lagi.. Timbul permasalahan, bagai- mana agar perekonomian nasio- nal dapat memberi dorongan supaya hasil produksi industri pengolahan mampu bersaing di pasaran dunia. Sebagai dorongan terhadap ber- bagai kegiatan Inkopkar 1989 telah menjalin kerja sama dengan ILO. ICFTU, USAID, FES, NGO, CCA dan selanjutnya ditambah kerja sama dengan Kanada dan Peran- cis. Berbagai kebijaksanaan dere- gulasi untuk menurunkan biaya produksi cukup membantu po- sisi ekspor hasil industri olahan- Meski demikian masih perlu upaya lebih besar lagi, tandas J. Soedradjad lagi. Sekarang Inkopkar telah men- ciptakan 400 kader dari 2115 pri- mer 27 propinsi yang meliputi seki- tar 2 juta orang anggota. Sedangkan jumlah anggota kini merupakan perkembangan dari se- belumnya yang hanya ditopang oleh lima Puskopkar sebagai basis pertama. Yaitu DKI Jaya, Jabar, Jateng, Joygakarta, Jatim dan Bali. (Sdi) Bila sudah ada persetujuan atau keluar SIPPT dari Gubernur DKI, nanti akan dibicarakan pada ang- gota bagaimana baiknya untuk me- laksanakan pembangunannya. Sementara itu para pengrajin Kalau ada anggota yang ingin tahu di celah-celah penduduk seki- mengerjakan sendiri silahkan, asal tar Kelurahan Utan Kayu Jakarta menuruti ketentuan yang ditetap- Timur, menyebutkan bahwa keper- Diingatkannya untuk bersa- ing di luar negeri tidak menjadi ukuran membaiknya ekonomi nasional dengan penurunan bia- ya produksi melalui deregulasi. Tapi ukurannya adalah apa- Peningkatan tersebut pada kah sekarang dan masa menda- komoditas tradisional seperti tang membaiknya ekonomi te- Kopi, karet, rempah dan pro- lah memberi perbaikan iklim duk perikanan. Komoditas ini, berusaha yang mampu bersa- tandasnya, harus terus diting- ing dengan negara-negara pesa- katkan, karena selain menam- ing. bah nilai ekspor dapat mening- katkan pendapatan petani dan penyerap tenaga kerja yang cu- kup tinggi. 850 ton MENYINGGUNG jatah ka- cang kedele sebagai bahan baku pengrajin, tambah Uju dari Dolog Kopti Jakarta Timur memperoleh 850 ton/bulan, jumlah ini disuplai anggota penuh. Setiap pembagian. ke seluruh anggota yang berstatus pengurus memotong Rp 10,- Rp 20,-/kilogram sebagai tabungan anggota untuk rencana pemukim- an sekaligus tempat produksi. Pembelian tanah di daerah ke- lurahan Setu itu, diakui Uju telah dibeli oleh pengurus terdahulu, se- jak tahun 1983. Periode kepengu- rusannya kini, ujarnya hanya me- neruskannya saja. "Apakah pengu- rus terdahulu saat akan membeli meneliti dulu sehingga belakangan iketahui sebagai areal penghijau- an, kami kurang tahu," tuturnya. Sementara itu Menteri Perindus- trian Hartarto mengemukakan po- la kerjasama antara usaha besar dengan petani kecil di pedesaan bukanlah hal yang baru. Dia menyebutkan di Departe- men Perindustrian sudah dikem- bangkan melalui pola sistem bapak angkat antara industri industri be- sar dengan pengrajin-pengrajin ke- cil di pedesaan. Selain itu, tambahnya, per- masalahan dalam kegiatan in- dustri pengolahan adalah ber- bagai perubahan struktural yang menyebabkan usaha bi- dang ini lebih rumit. Banyak persyaratan ketat yang mesti dipenuhi produsen. Seperti mu- tu, disain, ketapatan waktu pe- nyampaian dan kesinambung- an suplai yang lancar. Sedangkan di Departemen Per- tanian juga sudah dikembangkan melalui pola PIR. "Jadi sebenar- nya tidak ada hal yang baru de- ngan pola kerjasama ini," katanya. Dikatakan, apabila keterpadu- an dua sektor ini sudah berjalan lancar maka pada lima tahun men- datang dipastikan tidak ada lagi perbedaan antara pertanian dan perindustrian, karena satu sama lain saling terikat. 070 Hal ini sudah berjalan di negara- negara maju, katanya memberi contoh. Sektor Pertanian Harapan Besar Konpensasi Migas Ekspor tradisional yang men- cakupi semua hasil pertanian memang sejak pertama kali ke- giatan ekspor dilakukan, mem- peroleh devisa cukup besar. Bahkan pada Pelita I dan Pelita II pernah menjadi prima- dona ekspor non migas dengan trend masing-masing 42,1 dan 25,9 persen/tahun. Masa ini komoditas terbesar terdiri dari karet, kopi, teh, tembakau, lada dan biji coklat. Tapi menurut Menmud Per- dagangan itu, pada giliran Re- pelita III laju pertumbuhannya mengalami penurunan 19,3 persen/tahun. Penurunan ini disebutkan, akibat terjadinya penurunan harga bermacam ko- moditas primer hasil produk pertanian pasaran internasional. Permintaan komoditas pri- mer sangat dipengaruhi oleh perubahan struktural yang ter- jadi pada perekonomian nega- Hingga Kamis siang berbagai bantuan telah diterima tim satkor- lak di lokasi banjis, baik dari masyarakat maupun dari pihak (Ant) lain. Hadir pula dalam pertemuan Perindustrian T. Aribowo dan dengan pers hari itu Menteri Muda Menteri Muda Pertanian Syarifud- din Baharsyah. (13). Perlu 81 Ton Beras Rencana Tangkap Cakalang Untuk Korban Banjir Kampar Riau 300 Ton per Bulan Pekanbaru, NERACA RIBUAN masyarakat yang ter- kena banjir di kabupaten Kampar, Riau, memerlukan bantuan beras sebanyak 81 ton dan 810 karton supermie, demikian laporan yang diterima Kamis. Pusat pengendalian tim Satkor- lak BPA Riau di Pekanbaru, yang menerima laporan tersebut dari posko banjir di Bangkinang men- jelaskan, hingga Kamis siang tim satkorlak Riau telah mengirimkan 15 ton beras ke daerah yang ter- kena banjir tersebut. Banjir yang terjadi di daerah itu menurut laporan satkorlak di pos- ko Bangkinang terus membesar karena hujan masih tetap turun, baik di Kampar maupun di hulu sungai yang berada di Sumatera Barat. luan tempat yang agak luas akhir ini makin mendesak. Karena per- kembangan produksi dari bebera- pa tahun hingga kini cukup mema- dai, Kalau memperhitungkan harga beli tanah tempo hari, dan diban- dingkan dengan jumlah uang per anggota yang masuk tabungan un- tuk beli tanah itu sudah mencu- kupi setiap anggota memperoleh 600-1000 meter. Tapi jika setiap anggota minta 1000 meter, sedangkan jumlah ang- gota sekitar 800 orang lebih tentu luas tanah yang dibeli sekitar 10 hektar kini tidak mencukupi sahut pengrajin lainnya. (Sdi). Dili, NERACA UNTUK memacu peningkatan Biasanya setiap pengrajin kini M dalam hal tanah dan proyek peru- kan. Begitu pula terhadap anggota bukan hanya memproduksi saja, ekspor non migas, berbagai bidang pinsi termuda di Indonesia dilihat buahan 100 hektar, tanaman hias tensifikasi. Pada akhir Pelita III sebanyak Rp 588,339 juta, namun mahan, terutama tentang perenca- yang mempercayakan pada pengu- naan dan peruntukan kota. Dikira rus untuk mencari developer, pe- sudah mampu beli tanah dan siap nguruspun sudah ada kontak de- dana membangun langsung bisa ngan beberapa badan yang ber- terlaksana. sedia membantu. HARIAN NERACA ra industri, dasawarsa terakhir peranannya menurun dari 30 menjadi 23 persen keseluruhan produk Domestik Bruto (PDB). Menyinggung permintaan terhadap komoditas pangan, dia berpendapat hampir men- capai tingkat kejenuhan pada negara-negara maju. Laju pertumbuhan permin- taan Amerika Serikat 15 tahun terakhir ini hanya 0.5 persen/- tahun. SAMPAH. Terbatasnya tempat penampungan sampah di kota Madiun. Jawa Tengah, sering menjadi masalah bagi masyarakat. sudah dikepung gunungan sampah yang cukup membahayakan kese- Pemukiman penduduk didaerah sekitar terminal Madiun misalnya, kini hakan warganya (Foto Ant) usa ha sektor pertanian di propinsi Tapi memproduksi jenis lain di- Timor Timur terbuka bagi para samping tahu dan tempe. calon investor baik Prinsipnya para anggota tidak keberatan adanya pemotongan me- lalui jatah kedele dari Dolog itu. Bahkan tutur mereka, merasa ri- ngan dan terbantu dalam penang- gulangan tempat perumahan dan produksi yang memadai. Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN), Penanaman Modal Asing (PMA) maupun non PM- DN/PMA. Namun para anggota tersebut mengharap luas persiel yang diberi- kan pengurus nanti agar tidak ku- masih terlalu sempit dan lihat disi- rang dari 1000 meter/anggota. "Sebab kalau kurang dari 1000, Wakil Ketua BKPMD Timtim, TBM Sinaga mengemukakan itu dalam pengarahannya di hadapan peserta temu tugas Penyuluh Per- tanian Spesialis (PPS) se propinsi Timtim di Dili, Kamis. Padahal pendapatan perka- pitanya meningkat secara riel 1,7 persen. Untuk masa men- datang laju pertumbuhan komo- ditas pangan hanya akan diten- tukan oleh laju pertumbuhan penduduk di mana laju pertum- buhan penduduk pun sekitar 0,6 persen pada tahun terakhir ini. Berkaitan dengan perkem- bangan teknologi, menurutnya terjadi ketidak seimbangan yang tajam antara penawaran dengan permintaan. Ambon, NERACA PT USAHA Mina Ternate me- rencanakan mulai tahun ini me- ningkatkan produksi penangkapan ikan cakalang dan tuna menjadi 350 ton per bulan, sedang tahun lalu produksi penangkapan berki- ni saja luas tanah 500 meter lebih cara optimal terasa sempit sekali," kata pengra- jin yang tak mau disebut namanya itu. Alasannya, dengan kemaju- an teknologi hasil produk pri- mer menaik, sehingga pena- waran terus meningkat. Sebaliknya dengan kemaju- an teknologi penggunaan bahan baku oleh berbagai industri ma- kin berkurang, yang berarti se- cara langsung permintaan ba- han baku jadi turun. Karena itu selama dua dasa- warsa terakhir ini harga produk primer cenderung lemah, aki- bat ketidak seimbangan pena- waran dengan permintaan tadi. Diungkapkan pula, kebijak- sar 150-200 ton per bulan. Kepala Perwakilan PT Usaha Mina Ternate, Ir Pargiono ketika ditanya Kamis di Ternate mengata- kan, kegiatan penangkapan caka- lang dipusatkan di perairan Bacan (Maluku Utara) menggunakan po- la PIR (Proyek Inti Rakyat) de- ngan sistem rumpon. Perusahaan ini memiliki kapal motor penangkap sebanyak 38 buah berukuran 10 - 30 ton, de- ngan nelayan seluruhnya 1000. orang yang dikoordinasikan oleh koperasi Tunas Jaya di Kecamat- an Bacan. Hasil tangkapan nelayan setiap Sektor Terbuka Dikatakannya, potensi pertani- an Timtim cukup besar dan berane- ka ragam, namun belum tergali se- sehingga masih mem- beri peluang untuk dikembangkan agar dapat memberikan konstri- busi yang berarti dalam pemba- ngunan ekonomi daerah. lita V, Timtim yang penduduknya Dalam hubungan itu pada Repe- 90 persen bermata pencaharian sebagai petani, masih menjadikan pembangunan pertanian, pendapat- an dan taraf hidup petani, mem- perluas lapangan kerja dan kesem- patan berusaha, menunjang indus- tri serta meningkatkan ekspor. Untuk dapat mewujudkan sasar- an tersebut perlu ditunjang inves- tasi swasta atau penanaman modal sanaan negara maju dalam me- lindungi sektor pertanian juga telah menyebabkan distorsi har- ga. Sehingga kebijakan itu mem- perlemah posisi komparatif ne- gara produsern yang menggan- tungkan diri pada produksi komoditas pertanian. Proteksi yang diberikan oleh negara maju terhadap sektor pertanian dan memberikan sub- sidi serta tarif telah menimbul- kan distorsi perdagangan inter- nasional. Contohnya, perkembangan MEE dari. importir biji-bijian dan gula pada 1985/1986 men- jadi eksportir cukup besar. Semua perkembangan dan gambaran tersebut diatas me- nunjukkan permasalahan yang akan timbul dalam pengem- bangan pertanian sebagai sek- tor penghasil devisa. Berdasarkan pengalaman dan gambaran tadi, struktur ekspor yang hanya bertumpu pada komoditas primer dari produk pertanian akan mena- warkan posisi perekonomian nasional. Sebab harga produk primer dipasaran internasional cenderung melemah, di mana produksinya banyak dipenga- ruhi oleh faktor alam, sehingga hasilnya relatif sulit diperkira- kan. Diversifikasi STRUKTUR ekspor dalam mempertahankan momentum pembangunan yang semula ter- tumpu pada bahan baku, harus dirubah menjadi bahan sete- ngah jadi atau barang jadi. Karena berkembangnya in- dustri olahan tidak hanya me- ningkatkan nilai tambah, tapi mestabilkan penerimaan devisa dan terjaminnya perekonomi- an. Jambi, NERACA TINGKAT konsumsi beras per kapita di Propinsi Jambi lebih tinggi dari tingkat konsumsi rata- rata nasional, dan pemecahannya dibutuhkan secara serius, kata Gu- hari dibeli dan ditampung PT Usa- bernur Jambi H. Masjchun Sof- ha Mina, kemudian diekspor me- lalui pelabuhan Sorong, Irian Jaya. Harga ikan cakalang yang dibeli dari nelayan Rp 650/kg, dan bila hasil tangkapan, melimpah/kelebi- han produksi, maka kegiatan pe- karena kapasitas tampung ruang pendingin yang dimiliki PT Usaha Mina terbatas. Bila kegiatan penangkapan di- hentikan maka perusahada nela memberi uang makan kepada nela- yan sebesar Rp 100/hari sesuai perjanjian antara perusahaan itu dengan koperasi Tunas Jaya se- bagai koordinator para nelayan di Bacan. rata-rata Namun tingkat kesediaan beras per kapita selama Pelita IV rata- rata 160 kilogram per tahun, bah- kan untuk tahun terakhir Pelita IV tingkat kesediaan diperkirakan mencapai 178 kilogram. Tingkat konsumsi beras yang tinggi itu menyangkut kebiasaan penduduk dalam berkonsumsi, dan keadaan itu tidak dapat dipecah- kan hanya dengan pendekatan tek- nis, tetapi memerlukan pedekatan psikologis dan kebudayaan. Menurut Pargiono, bila PT Usa- ha Mina mampu menangkap 350 ton cakalang per bulan, maka ke- "Usaha tersebut memerlukan butuhan ekspor dan konsumsi loka- waktu cukup panjang dengan ge- si akan terpenuhi. (Ant) rakan massal," katanya. Sampai Pertanian Timtim bagi Calon Investor oleh sektor swasta, karena dana pemerintah sangat terbatas. Selama ini Timtim sebagai pro- perekonomiannya masih banyak secara keseluruhan perkembangan tergantung pada peranan pemerin- tah. "Peranan investasi pemerintah dalam pembangunan ekonomi dae- rah masih sangat besar dan domi- nan. Sedangkan peranan swasta relatif sangat kecil," katanya. Sinaga menegaskan, untuk me- laksanakan pembangunan ekono- mi azas penting yang harus dipe- gang tegun ialah segala usa ha harus didasarkan pada kemampuan serta kesungguhan warga masyarakat sendiri. leh menimbulkan keengganan un- Namun azas tersebut tidak bo- tuk memanfaatkan potensi-potensi modal, teknologi dan tenaga kerja kepentingan ekonomi pembangun yang tersedia dari luar negeri, bagi an daerah Timtim. sektor tanaman pangan yang me- liputi jagung seluas 53.000 hektar, ubi kayu/ubi jalar 7000 hektar, Namun dalam upaya meru- bah struktur ekspor dihindar- kan pula terpusat pada jenis produk tertentu. Pengandalan terhadap pro- duk tertentu dalam jangka pan- jang malah menyulitkan peneri- maan devisa. Karena produk tertentu da- lam jangka panjang tak mem- buat kestabilan harga, akibat adanya siklus produk. Dengan siklus produk anta- ra satu sama lain yang berbeda waktunya, tentu bila mempu- nyai banyak produk saling memberi konpensasi. Sehingga secara keseluruhan penerimaan ekspor lebih baik, sejalan dengan tujuan usaha diversifikasi sektor pertanian yang mengarah ke agroindus- tri. Melalui diversifikasi dapat menggali dan mengembangkan produk sektor pertanian poten- sial yang selama ini kurang perhatian terhadap permintaan dunia. Terutama pangsa pasar- nya relatif kecil dibandingkan negara pemasok, seperti komo- ditas hortikultura, buah-buah- an, rempah dan produk hasil perikanan. wan SH, Kamis. Gubernur mengatakan, tingkat konsumsi beras per kapita di dae- rahnya dinilai cukup tinggi men- 10 kilogram lebih tinggi dari ting- capai 147 kilogram per tahun, dan Diversifikasi produk, ditegas- kan Menmud perlu disertai usa- ha pemantapan dan perluasan pasar agar menjamin kesinam- bungan Usaha perluasan ke pa- sur non tradisional sudah ba- nyak ditembus meski hasilnya relatif kecil, yang proposional dengan kemampuan ekonomi negara bersangkutan. Pekanbaru, NERACA BUPATI Bengkalis, H Djohan Syarifuddin, SH mengatakan, pro- ses memandirikan diperlukan ada- nya koordinasi dari semua pihak peranannya. Sub sektor peternakan meliputi peternakan sapi/kerbau potong 14.000 hektar, peternakan domba /kambing 5000 hektar, pembibit- an ternak penghasil daging (sapi potong, kerbau, kambing, domba dan babi) 14.000 hektar dan hijau- an makanan ternak 2.200 hektar. Sub sektor perikanan meliputi penangkapan ikan cakalang, ikan tuna, hiu dan cucut, pembibitan serta peningkatan pembinaan dan udang (hetchery), budí-daya tam- bak udang dan bandeng, budidaya Bupati mengemukakan hal itu mutiara, rumput laut, ikan bersirip pada acara penataran BPP-KUD dan teripang, budidaya kerang- dan calon KUD mandiri se kabupa- kerangan, penangkapan ikan ka- ten Bengkalis di Bengkalis baru di kapal, budidaya ikan hias dan mian pedesaan dibentuk oleh ma- rang (kerapu, lencam, kurisi, ka-baru ini. kap), pengolahan hasil perikanan KUD sebagai wadah perekono- kerapu, serta penangkapan ikan syarakat memiliki hias dan kerapu. dalam pengembangan ekonomi di Sub sektor perkebunan meliputi pedesaan. Hal itu mengingat seki- la Prioritas (DSP) bidang usaha kelapa, coklat, kapok, jarak, jambu tar 80 persen penduduk di negara yang terbuka bagi PMDN/PMA mente, tanaman penghasil minyak ini sampai sekarang masih tinggal dan non PMDN/PMA adalah sub atsiri (kenanga, cendana, (Ant) di pedesaan, katanya. Skala Prioritas BERDASARKAN Daftar Ska- Dengan penyebaran ekspor sekitar 100 negara berarti diver- sifikasi pasar sudah ada. Yang perlu sekarang tegas J. Soedra- djad memelihara, mengintensif- kan peran ekspor Indonesia da- lam pasar tersebut. (Syarmidi Aim). pembenihan/pembibitan sayur- sayuran 1.000 hektar. Pembenihan/pembibitan buah- Konsumsi Beras di Jambi Lebih Tinggi dari Rata-rata Nasional MONUMEN PERS NA Halaman V SURAKARTA saat ini usaha-usaha ke arah itu baru dilakukan pada tahap penyu- luhan yang dikaitkan dengan pro- gram perbaikan gizi dan makanan rakyat. Jakarta, NERACA MENTERI Pertanian Ir. War- doyo kemarin sore di Departemen Pertanian melepas 5 pejabat lama di lingkungan Departemen Perta- nian yang telah habis masa kerja- nya dan mengangkat 5 pejabat baru. Disamping itu, para kader peker- ja/koperasi akan mampu melaku- kan dialog dan diskusi dengan pengusaha baha peningkatan pro- duktivitas, merupakan tanggungja- wab kedua belah pihak; Pekerja dan pengusaha. Pelantikan Pejabat Deptan Bahkan ujar Harsidi, melalui la- tihan itu, para pekerja akan mampu menjelaskan kepada semua pihak tentang fungsi dan peranan gera- kan koperasi bagi karyawan. Keterkaitan Usaha Kelima pejabat baru yang dilan- tik Mentan Wardoyo itu adalah Ir. H. Poerwadi Djojonegoro diang- kat sebagai direktur Lembaga Pen- didikan Perkebunan (LPP) meng- gantikan Ir. Karhi Sukartaatmadja. Ir. Hilman Nadjih MA sebagai kepala Kampus LPP Yogyakarta menggantikan AS Ismantoro SH. DRS. HAMDANI dari Kanwil Dep. Perindustrian Jawa Barat me- nyinggung, maju mundurnya kope rasi, sangat ditentukan oleh kepe- mimpinan dan kemampuan mana- jemen para pengurus Koperasi juga perlu bergiat di dalam pembinaan usaha yang di- selenggarakan oleh rakyat, baik koperasi maupun industri. Jadi, diperlukan keterkaitan antara sek- tor industri dengan sektor lainnya secara konkret, misalnay melalui "Bapak Angkat". Mengenai peranan pekerja di Ir. Aris Munandar sebagai kepa- la kampus LPP Medan menggan- tikan HS Herman Subekti. Peningkatan produksi tanaman pangan di Jambi tidak terlepas dari keberhasilan dalam program in- Mengangkat drs. Syaufi Darus sebagai wakil ketua Asosiasi Pema- saran Bersama (APBP) PNP/PTP I sampai dengan IX menggantikan drs. Samingoen. Dan DR. Asep Tjandra widjaja Tojib sebagai direktur DITH Bre men menggantikan JA Fernandus (13). akhir Pelita IV diperkirakan men- capai 136 ribu hektar atau naik 13,25 persen setiap tahun. Keberhasilan dalam memperta- hankan swasembada beras selain dikarenakan meningkatnya areal intensifikasi, juga didukung per- luasan areal irigasi. Pada akhir Pel- ita III terdapat 83 ribu hektar areal irigasi, sedang pada akhir Pelita IV tercatat 97 ribu hektar atau mening- Pembangunan pertanian dalam Pelita IV digukan untuk meman- tapkan swasembada pangan yang sekaligus memperbaiki mutu ma- kanan penduduk, peningkatan dan penganekaragaman produksi serta komoditas ekspor. "Yang jelas, dari sudut sosiolo- kat rata-rata 3,2 persen setiap petani perkebunan," katanya. gis ekonomi, petani Jambi bukan- lah petani pangan, mereka adalah tahun. Sampai saat ini 65,1 pesen dari seluruh rumah tangga pertanian mengusahakan tanaman perkebun- perkebunan menyumbang 8,7 per- an, dan selama Pelita IV ta naman sen terhadap produk domestik re- gional bruto atau separuh dari sumbangan pertanian tanaman pangan. (Ant) Capai 545 Ton produksi padi di daerah ini pada GUBERNUR mengemukakan, akhir Pelita III mencapai 446 ribu ton gabah kering giling, dan ber- dasarkan ramalan ke-3, produksi pada akhir Pelita IV diperkirakan dapat mencapai 545 ribu ton. Berarti selama periode 1983/- 1988 terdapat kenaikan rata-rata 4,11 persen, angka-angka itu mem- perlihatkan bahwa daerah Jambi tetap memiliki kemampuan me- mantapkan swasembada beras yang telah berhasil dicapai sejak wesi Tenggara,Siswoyo Yudokun- Kepala Kanwil Koperasi Sula- 1982, katanya. coro, BSc. mengatakan di Kendari Sementara itu produksi palawi- Kamis, pengadaan beras lewat ja memperlihatkan peningkatan KUD selama 1988 mencapai 3.- yang cukup tinggi, rata-rata 19,40 385.82 ton, angkan yang ber- persen dari 87,6 ribu ton pada asal dari non-KUD hanya 1.- akhir Pelita III menjadi 212,4 ribu 216,87 ton. ton pada akhir Pelita IV. pangan dan palawija 500 hektar, capai 73 ribu hektar tetapi pada tambahnya. 500 hektar, pembibitan tanaman luas areal intensifikasi baru men- yang terealisasi hanya 25 persen, sayur-mayur 500 hektar dan ta- (Ant). naman hias 1000 hektar. Proses KUD Mandiri Perlu Ada Koordinasi stok nasional di Propinsi Sulawesi PENGADAAN pangan untuk tenggara, khususnya beras terba- nyak ditangani KUD (Koperasi Unit Desa) dibanding non-KUD. Pengadaan beras tahun 1988 melibatkan 12 KUD di Kabupaten Kendari dan Kolaka dengan pagu pinjaman KUT (kredit usaha tani) Djohan Syarifuddin juga menge mukakan hendaknya pengembang- an koperasi ini selain dalam jum- lah juga perlu ditingkatkan dalam kualitasnya. Kanwil Departemen Koperasi Riau, Santoso mengemukakan pe- ngarahan pembinaan KUD agar benar-benar bisa mandiri diperlu- kan adanya suatu kegiatan usaha yang dapat dikembangkan secara Koperasi Bina Karya Bandung Latih Kader Koperasi & Pekerja Di Bengkalis sedang diusulkan 13 KUD untuk menjadi KUD nilai strategis. mandiri. Bandung, NERACA dalam meningkatkan produktivi- Dr. Jalaluddin Rachmat dosen Un- KOPERASI Pemukiman "Bina tasnya, utamanya menunjang pro- pad, Drs. Andung Aminullah Adi- Karya" Bandung merealisasikan gram pembangunan dewasa ini, wilaga dosen Unpad, Drs. G. Su- Ketua KPBK (Koperasi Pemuki- gandhi Denpaner Bandung. kerjasamanya dengan Dep. Tenaga Kerja Kodya dan Kab. Bandung man Bina Karya) Bandung Ir.H. serta Kantor Dep. Koperasi, mela- Djoni Rosadi mengemukakan, sa- tih para kader koperasi & pekerja, ngat butuhkan tenaga terampil. selama sepekan, baru-baru ini di Desa Cimekar, Kab. Bandung. Disimpulkan dari pembahasan para pakar tersebut, bahwa kerja di pandang mulia, apabila orane dapat memahami dan menerapkan "habibat kerja" dengan pikiran dan citra rasa tinggi. Jadi, di dalam meningkatkan produktivitas tersebut, dibutuhkan adanya kesinambungan antara pe- Kader pekerja dan Koperasi Kerja, harus dapat menyubur- ningkatan kesejahteraan ekonomi yang di latih, dari pabrik-pabrik dengan peningkatan produktivitas kan dan menghidupkan taraf kema- tekstil di Majalaya, Banjaran, Jele- "Karenanya, Koperasi Pemukim- nusiaan yang lebih tinggi. Kerja kong, Cimahi dan Bandung, Ketua Harian Koperasi Pemu- an, salah satu sarana yang mendu- pun memberikan latarbelakang kiman "Bina Karya" Harsidi ke kung produktivitas", ujar Ir. Djoni. mulia kepada manusia, untuk me Melalui latihan kader koperasi wujudkan ketiggian nilai-nilai lu- pada NERACA mengemukakan, dan pekerja yang diselenggarakan hur yang diakuinya dalam me- prakarsa koperasi ini menyeleng oleh Koperasi Pemukiman Bina ngembangkan kepribadiannya. (K.10). garakan latihan kader koperasi & Karya Bandung, tampil pembicara pekerja angkatan I untuk men- transfer pengetahuan yang dimiliki oleh Koperasi Bina Karya. Nampak hadir pada kesempat- an itu Kakanwil Koperasi Riau, Ketua DPRD Bengkalis, kepala jawatan dan instansi yang ada di (Ant) kabupaten tersebut. HARIAN NERACA Ekonomi untuk Kesejahteraan dan Keadilan AGEN-AGEN PELANGGAN JABOTABEK Jakarta-Bogor-Tangerang-Bekasi JAKARTA BARAT CUCU AGENCY: Pinangsia Raya 86 Tip 670673 673012 DJAYAAGENCY: Ron Malaka 23 Th 677284 SURYAAGENCY A Tang Bendera Selatan 60 C Th 674284 CK AGENCY: Fajar Baru Raya 45 Cengkareng WONDORAHARIO: Subernan 19 Slip LUSSY AGENCY: Taman Harapan Indah / No 18 TERATAI AGENCY: Pangeran Tubagus Angle G Teratai V/163 Tb 6495293 VISI AGENCY: Rambutan Timur W/229 Tomang Barat T 596366 PETOJO AGENCY: JA Tg Duren Chara (19 Tamang Barat JAKARTA UTARA SERAI AGENCY: Muara Angke Blok H3 Sel No.2 T 6692790 HASGAY AGENCY Remain 53 Tg Priok Tip 491567 WANGI AGENCY: Mura Karang Blok Y Barat No. 3
