Tipe: Koran
Tanggal: 2021-04-06
Halaman: 03
Konten
SELASA PAHING, 6 APRIL 2021 (23 RUWAH 1954) TUMY di Usia ke-40 ramal urwanto Sc. vi restitut. Tideal 2026 201 AMMADIYAH KARTA UMY 1 Maret 1981 menjadi penanda Universitas Muhammadi- yah Yogyakarta (UMY) menyatakan diri sebagai salah satu Perguruan Tinggi Swasta di Indonesia. Yang artinya bahwa kini universitas yang bertagline Unggul dan Islami, dengan kredo Muda Mendunia ini telah genap berusia 40 tahun. Sayang, kali ini UMY harus merayakan hari jadi dengan kondisi yang sangat berbeda. Seperti yang kita tahu, Maret 2020, Indonesia mengungkap kasus pertama Covid-19, yang akhirnya mengubah seluruh tatanan masyarakat. Akibatnya, ada penerapan kebiasaan baru dengan salah satunya mengurangi aktivitas yang menyebabkan kerumunan. Hal itu sangat berdampak pada Milad ke-39 UMY. Semua dilaksanakan tanpa perayaan meriah seperti tahun- tahun sebelumnya. "Perayaan Milad UMY di tahun 2020 atau ke-39, menjadi tidak lengkap karena pandemi," ujar Faris Al-Fadhat ketua Milad ke-39 dan ke-40 UMY. Milad ke-40 UMY 'Adaptif dan Kolaboratif Setahun berlalu. Masih dalam kondisi pandemi Covid-19, UMY menyambut sukacita pertambahan usia yang ke-40. Mau tidak mau harus dengan cara berbeda. Men- gusung tema 'Adaptif dan Kolaboratif', UMY merayakan Milad ke-40 dengan melaksanakan sejumlah lomba dan melibatkan seluruh sivitas akademika mulai dari dosen, karyawan, hingga mahasiswa. "Sebagian besar lomba dilakukan secara online, tetapi ada juga yang secara langsung di kampus dengan memanfaatkan teknologi. Sehingga tidak harus meng- umpulkan banyak orang. Seperti pembuatan video," sambung Faris. SONOR Xedaulatan Rakyat RASA kangen mengikuti perkuliahan dan melakukan rutinitas di kampus dialami hampir seluruh mahasiswa di Indonesia, tak terkecuali mahasiswa Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY). Meski di UMY, perkuliahan terbagi menjadi dua jenis yaitu online dan offline. UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA Unggul & Islami Mengisi jiwa rindu mahasiswa inilah dalam puncak Milad ke-40 UMY menggelar Konser Amal. Konser Amal sesuai rencana digelar Selasa 6 April pukul 19.00 Live melalui kanal Youtube UMYogya. Ketua Panitia Milad ke-40 UMY Faris Al-Fadhat menyampaikan bahwa kegia- tan ini bertujuan untuk memberikan ruang kepada mahasiswa mengekspresikan diri, sekaligus mengobati rasa kangen mahasiswa yang masih di rumah masing-masing kepada kampus. "Akan lebih banyak mahasiswa yang ikut dalam memeriahkan konser Amal. Terutama mereka yang tergabung dari Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) musik, dan ada penampilan spesial dari Rektor UMY," jelasnya. Namanya juga Konser Amal, tentu UMY sekaligus mem- buka donasi bagi kalangan sivitas akademika, alumni, maupun masyarakat umum. Penggalangan dana tersebut nantinya akan disalurkan ke beberapa daerah di Indone- Suasana Malam Refleksi Milad ke-40 UMY dengan tetap menerapkan protokol kesehatan di masa pandemi Covid-19 4 MILAD UMY ADAPTIF KOLABORATIF Ada motor, uang jutaan rupiah, dan beberapa hadiah menarik lainnya. Menariknya, dari sekian lomba seperti yang dikatakan Faris, Milad ke-40 UMY sedikit banyak melibatkan mahasiswa secara langsung dalam kegiatan lomba-lom- ba tersebut, yang tidak terjadi pada Milad di tahun-ta- hun sebelumnya. "Antara kampus dan mahasiswa saat pandemi terjadi ada jarak. Kuliah yang dilakukan secara online, membuat mahasiswa jauh di rumah masing-masing dan lama tak menyapa kampus. Lomba rangkaian milad menjadi strategi untuk terus mendekatkan mereka dengan kampus, dimanapun mereka berada tetap bisa mera- sakan euforia Milad UMY," terangnya. Lomba-lomba kekinian, seperti tiktok challenge, film pendek, video kreatif, twibbon, podcast, fotografi, hingga menulis disuguhkan di acara Milad ke-40. Hadiah yang sudah disiapkan pun tidak sedikit. Konser Amal, Obat Penawar Rindu Mahasiswa UMY memang ingin terus berupaya untuk bisa tetap menjadi pionir dan contoh, agar selalu adaptif. Artinya bisa beradaptasi dengan kebiasaan baru tidak hanya di situasi pandemi tetapi dalam menghadapi tantangan global. "Setiap lima tahun, UMY merancang milestone. Setiap tahun selalu menghadapi tantangan yang berbe- da. Maka adaptif menjadi pilihan yang harus dilakukan, agar harapan menjadi leading University in ASEAN, bisa terwujud," sambung Faris lagi terkait makna tema milad, adaptif dan kolaboratif. Sedang kolaboratif, yaitu semangat untuk terus maju secara bersama-sama. "Seluruh sivitas akademika harus saling bekerjasama, agar mendorong UMY menjadi lebih sukses untuk tahun-tahun berikutnya," tutup Faris, yang juga dosen Ilmu Hubungan Internasional UMY itu. Dalam miladnya yang ke-38 tahun, UMY menggelar Charity Concert dengan konsep teatrikal musik dengan kolaborasi dari 4 Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Agenda Milad UMY ke-40 sendiri diawali dengan kegia- tan Malam Refleksi yang dilaksanakan pada 28 Februari lalu. Dan berlanjut dengan lomba-lomba sivitas akade- mika, dengan ujungnya pengumuman semua kategori lomba pada acara Konser Amal 6 April mendatang. sia yang sedang terdampak bencana, lewat lembaga Lazismu milik Muhammadiyah. "Ini sebagai bentuk respons UMY terhadap apa yang terjadi di Indonesia, begitu banyak bencana yang terus terjadi di Negeri kita tercinta. Kita ingin agar UMY ikut berkontribusi dalam memberikan sesuatu kepada masyarakat yang menjadi korban," sambung Faris. Keberagaman akan dihadirkan dalam Konser Amal Milad ke-40 UMY. Musik islami Nasyid Al Mujadid, musik dang- dut, tembang jawa, orkestra, dan musik pop masa kini. "Konser Amal ini akan menunjukkan keberagaman musik, semua ditampilkan oleh mahasiswa UMY. Mereka akan memainkan salah satu lagu 'Sesuatu di Jogja', untuk membangkitkan rasa emosional kangen mahasiswa yang di rumah untuk kembali ke kampus," tutur panitia Konser Amal, Lanoke Intan Paradita SS MHum. "KEDAULATAN RAKYAT" HALAMAN 3 Dalam acara Konser Amal ini pula, panitia akan mengu- mumkan pemenang semua lomba yang telah dilak- sanakan sejak 01 Maret, dan ditutup 27 Maret lalu. Lomba tersebut di antaranya Lomba Tiktok Challenge, Lomba Video Kreatif, Lomba Fotografi, Lomba Podcast, Lomba Menulis, Lomba Foto Twibbon, dan Lomba Video Ucapan Milad.* International Cultural and Culinary Festival 2021 UMY Ajak Dunia 'Move on' dengan Kuliner DUNIA masih diselimuti pandemi Covid-19 yang entah kapan akan berakhir. Tak ingin terus berlarut dengan situasi yang serba tak menentu, Universitas Muhammadi- yah Yogyakarta (UMY) menggelar acara International Cultural and Culinary Festival (ICCF) 2021. Tujuannya jelas, mengajak dunia move on. ICCF ke-6 mengusung tema 'Let's Move on". "Pandemi seharusnya tidak menghentikan gerak langkah kita untuk terus maju dan tetap menjaga hubungan baik antarnegara, khususnya di bidang budaya," kata Ketua Panitia ICCF 2021 Yordan Gunawan SH., MBA MH. Menurutnya kita harus selalu percaya bahwa pandemi seharusnya tidak menghentikan kita untuk terhubung dan merayakan keragaman kebudayaan dalam komunitas global. Terutama untuk saling memperkenalkan budaya masing-masing. terangnya. ICCF merupakan acara tahunan yang dikemas untuk memberikan ruang bagi mahasiswa internasional menya- jikan masakan dan menampilkan budaya khas negara masing-masing. Sepanjang sejarahnya, program ini telah dimulai dan berhasil dilaksanakan sejak tahun 2015. Kala itu, lebih dari 20 negara ikut serta dalam acara ICCF. Kemudian pada tahun 2018, program ini mendapat duku- ngan dari Kedutaan Besar Polandia, Kedutaan Besar Ho- ngaria, British Council, dan Institute Français Indonesia. "Pada tahun 2019, ICCF ke-5, menghadirkan peserta dari 35 negara, 19 mitra universitas internasional serta 19 mitra universitas lokal. Ketika itu digelar di Sportorium UMY," imbuh Yordan. COME T 0 A M Penyelenggaraan ICCF UMY pada tahun 2019 yang diikuti oleh 30 negara partisipan an. Melihat kondisi pandemi saat ini, ICCF 2021 tidak mungkin dilaksanakan secara offline seperti di tahun sebelumnya. Namun akan berganti menjadi online melalui saluran zoom dan Ms. Teams. Meski demikian, ICCF akan tetap melaksanakan lomba memasak (food vlog), menyanyi lagu tradisional, menari tarian tradisional, storytelling, dan UMY Campus Tour. 18 Negara dikonfirmasi akan ikut berpartisipasi, seperti Bangladesh, Congo, Ecuador, Fiji Island, Gambia, Iran, Kenya, Kiribati, Liberia, Libya, Mada- gascar, Malaysia, Mexico, Pakistan, Philippines, Sudan, en, Zambia, dan Tajiki "Lomba masaknya nanti bukan tentang bagaimana rasa masakannya, tapi tentang cara mereka membuat serta menyajikan masakan mereka di depan dewan juri yang telah kami pilih dari rekanan kampus kami. Mereka dari Taiwan, Filipina, Polandia, Spanyol, & Malaysia. Yang juga akan menjuri pada lomba lainnya," tambahnya Rangkaian kegiatan ICCF 2021 akan dilaksanakan dari pagi hingga sore. Selain lomba yang sudah disebutkan juga diswlwnggatakan seminar pengenalan batik, jamu, dan rempah-rempah khas Indonesia juga akan mewarnai ICCF ini. Serta tampilnya bintang tamu dari kalangan seleb- gram serta vlogger, yaitu Mr. D, konten kreator Bahasa Inggris. "Berbicara mengenai masakan, tidak terlepas dari rempah-rempah. Tanpa kita sadari, rempah-rempah yang biasa menjadi bumbu masakan ciri khas Indonesia sangat beragam, dan bahkan sulit untuk ditemui di negara lain. Sebagai anak muda, kita justru kurang merasa bangga dengan hal itu. Melalui salah satu seminar ICCF tentang jalur rempah, kami ingin mereka sadar Indonesia memiliki kekayaan rempah-rempah yang melimpah sekaligus men- genalkan kepada dunia," tutup Yordan yang juga Kepala Lembaga Kerjasama dan Internasional UMY. Gelaran ICCF 2019 yang membuka jendela budaya internasional lewat kuliner
