Arsip
Halaman Artikel
Creative Commons License

Jika anda mendapati gambar tidak sesuai dengan spesifikasi data (salah tanggal dan atau salah penomoran halaman), posisi gambar landscape, satu gambar terdapat dua halaman, kualitas gambar kabur, anda bisa melaporkan data tersebut agar segera diperbaiki dengan menekan tombol laporkan.

Kata Kunci Pencarian:

Nama: Kedaulatan Rakyat
Tipe: Koran
Tanggal: 2021-02-05
Halaman: 13

Konten


JUMAT PAHING, 5 FEBRUARI 2021 (22 JUMADILAKIR 1954) I Gusti Ayu Putu Aura Kanyaka Menekuni Seni, Menghidupi Masa Depan ECINTAAN K pada budaya mestilah dimiliki generasi muda. Seperti halnya / Gusti Ayu Putu Aura Kanyaka (17). Menurut Aura, masih sedikit pelajar yang berminat di bidang ini. Namun, ia percaya akan mengalami peningkatan. Terlihat dari semakin banyak peluang mempelajarinya. "Saat ini, tak sedikit sekolah dengan ekskul kebudayaan. Fasilitas seperti pengajar dan alat music memadai. Pemerintah juga sering mengadakan kompetisi berhadiah menarik," jelas siswa SMAN 8 Yogya. "Meski begitu, akan lebih baik, jika pelajaran kebudayaan diiringi praktik. Misalkan wayang, karawitan dan macapat. Nantinya, pelajar dapat tertarik," ujarnya. Aura berharap, pelajar Indonesia dapat mengekalkan kebudayaan. Pun memperkenalkannya kemancanegara. Tentu dengan cara masing- masing. "Sebagai generasi penerus, marilah merawat kebudayaan yang kita miliki. Bisa dengan berkesenian, menjadi content creator, menyaksikan pertunjukan, dan lain-lain. Dengan begitu, kita akan senang menjalaninya," pesan siswa kelahiran 2003 ini. Seni dan Prestasi Bermula dari keluarga, Aura mengenal berbagai kesenian. Termasuk mengunjungi pameran dan pementasan. Di antaranya, musik, pahat, lukis, dan tari. "Ayah dan Ibu saya merupakan pegiat seni. Itu mengapa, sejak kecil saya tertarik dan mulai belajar. Sempat ikut sanggar tari juga," jelasnya. Di bangku SD, Aura aktif dalam ekskul ARENA KREASI ANAK MARI MENULIS Adikku A KU anak terakhir. Kakak-kakakku pergi ke pondok pesantren. Aku tidak punya adik kandung. Tapi, aku punya dua adik sepupu yang rumahnya tidak jauh dari rumahku. Mereka lucu sekali. Aku akhirnya bermain dengan mereka.*** a Naura Azizah Kelas 5D MIN 1 Bantul Pleret, Bantul, Yogyakarta ΜΟΝΑ KR-Najma Alya Jasmine IGA Putu Aura Kanyaka dan penghargaan. DAFTAR PRESTASI I GUSTI AYU PUTU AURA KANYAKA 1. Juara 3 Lomba Bercerita Keagamaan Hindu, Seleksi Jambore Pasraman Tingkat DIY 2013, Kementerian Agama DIY 2. Juara 1 Lomba Kramaning Sembah, Festival Sisya Dharma Tingkatan Kabupaten Bantul 2015, Kementerian Agama DIY 3. Juara 2 Lomba Kramaning Sembah Tingkat Provinsi DIY 2015, Kementerian Agama DIY 4. Juara 1 Lomba Yoga Asanas Putri, Jambore Pasraman Tingkat DIY 2018 5. Juara 1 Membaca Sloka Pasangan Remaja Putri, Utsawa Dharma Gita Tingkat DIY 2018 6. Juara2 Lomba Macapat, Kompetisi Bahasa dan Sastra 2020 Tingkat Kota Yogyakarta, Dinas Kebudayaan Kota Yogyakarta 7. Juara Harapan 1 Lomba Macapat, Kompetisi Bahasa dan Sastra 2020 Tingkat Kota Yogyakarta, Dinas Kebudayaan DIY 8. Juara Harapan 1 Lomba Kreativitas, The Global Domain Gita Santih Festival 2020 ILUSTRASI JOS MARI MENGGAMBAR MOCI Kaca karawitan. Berlanjut hingga SMA. Selain menabuh gamelan, ia mahir nembang macapat. Kini, berbagai prestasi telah CERNAK diraih. Salah satunya, Juara 2 Lomba Macapat, Kompetisi Bahasa dan Sastra 2020 Tingkat Kota Yogyakarta (Lihat Grafis, Prestasi I Gusti Ayu Putu Aura Kanyaka). Aura mengaku senang, karena hobinya mendapat banyak dukungan. "Keluarga, teman, dan sekolah selalu member semangat juga fasilitas. Tak terkecuali informasi lomba," terang siswa jurusan IPA ini. Meski terkadang lelah, ia tetap menjalani dengan senang Ilustrasi : Arko *** MOLI P UKUL tujuh pagi bel tanda masuk sekolah berbunyi. Murid-murid berbaris rapi lalu masuk ke kelas dengan tertib. "Anak-anak apa hari ini kalian sudah siap untuk ulangan Matematika?" tanya Bu Guru Santi, guru Matematika Kelas 5 SD Harapan Bangsa. Aliya Niswatul Karimah TKA TKIT Nurul Islam Bedog, Sleman, Yogyakarta "Sudah Bu," jawab murid-murid kompak. Ayo Kirimkan Karyamu ! "Bagus." Bu Santi mengacungkan jempolnya lalu membagikan kertas ulangan. Satu jam waktu yang diberikan Bu Santi untuk mengerjakan ulangan Matematika sebanyak 10 soal. "Farhan, apa tadi kamu bisa ngerjain soal ulangannya?" tanya Miko pada Farhan saat di kantin. Farhan mengangguk, "Aku mengalami kesulitan saat mengerjakannya. Kalau kamu gimana Mik?" "Aku juga sama. Padahal aku sudah belajar. Karena waktu hampir selesai jadi aku isi jawabannya dengan sembarangan." "Ini pesanan kalian." Odi menyerahkan dua mangkok soto pada Farhan dan Miko. "Terima kasih Odi," ucap Farhan dan Miko hampir bersamaan. "Hari ini kalian ulangan Matematika ya?" Odi tak sengaja mendengar pembicaraan Farhan dan Miko saat mengantar pesanan soto. AYO kirim karyamu di Rubrik KACA - Kedaulatan Rakyat, edisi Jumat untuk siswa-siswi SLTP - SLTA. Kiriman naskah bisa berupa: Opini tema aktual - Siswa Bicara, Puisi - Parade Karya, Cerita Remaja, Profil Siswa-siswi Berprestasi. "Iya, soalnya lumayan sulit," kata Farhan sambil menikmati soto. "Boleh aku lihat soal ulangannya?" pinta @Cantumkan identitas diri, nama penulis, sekolah, kontak HP/WA, email dan nomor rekening. @Materi tulisan - foto difile sendiri-sendiri. Naskah yang dimuat ada honorarium. @Materi dikirim ke kedua email: jayadi.kastari@gmail.com, jayadikastari@yahoo.com. Terima kasih. (Redaksi KACA - KR) Impian Odi. "Ini." Farhan mengambil kertas soal ulangan yang ia simpan di kantong celana dan menyerahkan pada hati. "Biasanya, latihan nembang berdurasi 2 jam lebih. Saya tentu harus beristirahat cukup, karena jika kelelahan, berpengaruh pada suara," jelasnya. DX Aura bertekad menekuni bidang karawitan lebih dalam. Di masa depan, ia ingin membangun sanggar kesenian. Menurutnya, hal ini penting sebagai wadah belajar bersama. "Saya bercita-cita memiliki sanggar, dimana setiap anak dapat mempelajari berbagai bidang kesenian. Siapapun boleh bergabung. Apabila ada yang memiliki Odi. Odi lalu memperhatikan soal- soal Matematika tersebut dengan seksama. keterbatasan biaya, maka bias ikut secara gratis. Dengan begitu, F1 "Boleh, aku mengisi jawaban dari soal-soal ini?" "Boleh. Tulis saja jawabannya di kertas itu. Lagipula kertas soal ulangannya juga sudah tidak terpakai." Odi tersenyum mendengar jawaban Farhan. Dengan penuh semangat Odi mengerjakan soal ulangan Matematika, sementara Farhan kesempatan belajar dapat meluas," jelasnya. Najma Alya Jasmine, Siswa SMAN 8 Yogyakarta. a BE Odi Oleh: Yeni Endah dan Miko asyik menikmati soto. *** "Apa kalian tidak belajar dulu sebelum ulangan?" "Belajar Bu," jawab Farhan mewakili teman-temannya. "Anak-anak, nilai ulangan kalian kali ini mengecewakan. Tidak ada yang mendapat nilai 100. Nilai tertinggi 70 dan itu hanya berhasil diraih oleh Farhan," ucap Bu Santi kecewa saat mengumumkan hasil nilai ulangan Matematika. SEDIA: SOTO Ilustrasi : Arko ILUSTRASI JOS "Lalu kenapa nilai ulangannya mengecewakan? Apa kalian mengalami kesulitan ketika mengerjakan soal dan ada materi yang belum kalian pahami?" Murid-murid mengangguk. "Kalian masih menyimpan kertas soal ulangan Matematikanya kan?" Andai Ketika fajar tampak menyingsing Orang-orang terbagun dari nyenyaknya mimpi Beranjak bangkit tuk mengukir asa Beribu harapan terhembus menari-nari di udara "Kalau begitu mari kita bahas bersama- sama soal ulangan minggu lalu. Jangan malu bertanya bila ada materi yang belum kalian pahami." "Ya bu." "KEDAULATAN RAKYAT" Parade Puisi Seandainya kesuksesan datang menghampiri Segala kebutuhan mudah terpenuhi Berbagai keinginan tercapai Hidup terasa indah dan nikmat Berandai ini-itu tanpa adanya usaha Hanyalah khayalan belaka Tak salah memiliki cita-cita tinggi Tetapi harus disertai kerja keras dan doa *) Hafizha Alya, SMAN 1 Yogyakarta/ Sekolah Jarak Jauh Pagi buta handphone melambai Notif dilayar kini berganti WhatsApp seakan ramai Hanya karena sebuah presensi mu Semangat seakan mengurung Pesan hanyalah sebuah pemberitahuan Tanpa ada penjelasan Semenjak virus Corona menyerang |||| ILUSTRASI JOS "Masih Bu..." Seru murid-murid kompak. Mereka lalu mengeluarkan kertas soal Matematika dari dalam tas masing-masing Play store adalah haluan Google adalah jawaban Kuota adalah teman dalam kesakitan Disaat otak menjerit beriringan HALAMAN 13 Pahlawan tanpa-tanda jasa terdiam Melihat kecanggihan zaman Games seakan menjadi keutamaan Daripada materi pembelajaran matematika *** *)Apriyana Ina Wulandari, Klas XII, siswi SMK YPKK 2 Sleman Ilustrasi Arko dan membahas soal ulangan Matematika satu persatu. Farhan melihat kertas soal miliknya yang seminggu lalu diisi oleh Odi. Betapa terkejutnya Farhan, ternyata jawaban Odi betul semua. "Wah hebat sekali Odi," puji Farhan dalam hati. Farhan menghampiri Odi yang saat itu sedang sibuk membantu Bu lyem, penjual soto di kantin sekolah. Setelah selesai membantu Bu lyem, Farhan menghampiri Odi dan menceritakan tentang jawabannya yang betul semua. "Kamu pintar sekali Odi! Nilai ulanganku saja hanya dapat 70. Dari mana kamu belajar? Aku pengen belajar sama kamu dong. Biar bisa dapat nilai 100." "Aku belajar dari buku yang kupinjam dari perpustakaan sekolah, Han." Farhan membelalakkan matanya. "Kamu serius?" "Iya, Han. Aku belajar dari buku yang kubaca setelah membantu Bapak dan Bu lyem dan belajar dari...." Odi menghentikan ucapannya. "Dari siapa?" Farhan penasaran. "Aku belajar dari balik jendela." "Maksudnya?" "Saat aku membersihkan jendela kelas. Diam-diam aku memperhatikan apa yang ibu guru jelaskan. Jika kamu belajar di dalam kelas. Aku belajar dari balik jendela," Odi terkekeh. "Kamu tidak sekolah?" Odi menggeleng lemah. "Sebenarnya aku pernah sekolah hingga Kelas 2 SD. Dan aku ingin sekolah lagi, agar aku bisa menggapai cita-citaku. Tapi kondisi ekonomi keuangan Bapak tidak memungkinkan untuk menyekolahkanku." Farhan mengangguk mengerti. Odi hanya tinggal dengan bapaknya yang bekerja sebagai tukang bersih-bersih sekolah. Ibu Odi sudah meninggal karena sakit. Selama ini Odi dan bapaknya tinggal di sebuah ruangan kosong di sekolah. Ia juga rajin membantu bapaknya menyapu, mengepel, dan membersihkan jendela. *** Farhan menghadap ke kepala sekolah untuk menceritakan kepandaian yang Odi miliki. Sayang sekali jika anak sepintar Odi harus putus sekolah. Pak Kepala Sekolah memberikan beasiswa pada Odi setelah ia berhasil mengikuti seleksi beasiswa bagi anak yang tidak mampu dan pintar. Odi tersenyum bahagia, kini ia tak perlu lagi belajar dari balik jendela. Odi sudah bisa belajar di dalam kelas bersama Farhan dan juga teman-teman yang lainnya. Impiannya untuk sekolah bisa terwujud. la berjanji akan rajin belajar dan mengukir prestasi agar bisa mengharumkan nama sekolah. Odi tak ingin mengecewakan orang-orang yang sudah membantunya.* *** -Selesai- Yeni Endah Jalan Jati Selatan Dalam 6 No 83 RT 03 RW 13 Banyumanik, Semarang