Arsip
Halaman Artikel
Creative Commons License

Jika anda mendapati gambar tidak sesuai dengan spesifikasi data (salah tanggal dan atau salah penomoran halaman), posisi gambar landscape, satu gambar terdapat dua halaman, kualitas gambar kabur, anda bisa melaporkan data tersebut agar segera diperbaiki dengan menekan tombol laporkan.

Kata Kunci Pencarian:

Nama: Analisa
Tipe: Koran
Tanggal: 1999-10-14
Halaman: 07

Konten


i a n 7 n 7 r ANALISA: Kamis, 14 Oktoer 1999 PSPMN Desak Pemerintah Lakukan Kompromi dengan GAM Selain itu, menolak pendeka- tan militeristik dalam penyele- saian konflik di Aceh dan me- narik pasukan non organik serta menolak pembentukan Kodam Iskandar Muda Banda Aceh, (Analisa). Presidium Sidang Paripurna Mahasiswa Na- sional (PSPMN) IV 199, mendesak pemerintah melakukan kompromi dengan Gerakan Aceh Mer- deka (GAM) menggunakan mediator netral. Negara juga dituntut bertag- gungjawab terhadap kelansu- ngan hidup para pengungsidan pasca pengungsian. REFERENDUM Presidium Sidang Paipurna yang diwakili 83 delegasmaha- siswa seluruh Indonesiaersebut dengan tegas mengatakan, jika tuntutan mereka tidakdigubris dan direalisasikan dalam waktu lima bulan setelah itetapkan rekomendasi ini, mala referen- dum adalah jalan yag mustlak dan demokrastis. Ketua Panitia Lolakarya Ma- hasiswa Nasional I 1999, Yudi Sukran mengatalan kepada wartawan di Band Aceh, Rabu (13/10) mereka sudah menerus- kan rekomendasi ersebut kepa- da ketua-ketua friksi di DPR RI agar mengagendikannya dalam sidang. Langsa, (Analisa). DPRD Ach Timur meng- inginkan penilihan bupati ber- dasarkan UU No.22/1999 ten- tang pemerintahan daerah. Dengan menggunakan UU baru tersebut, spaya pemilihan bupati akan bernuansakan sua- sana demokrais seperti yang di- kehendaki ralyat. Di samping itu, keinginan ter- sebut juga sangat relevan dengan pernyataan Mendagri, Syarwan Hamid ketika berkunjung ke Banda Acef beberapa waktu la- lu, yaitu U ini sudah diberla- kukan khusus untuk Aceh. Anggoa Pansus II DPRD Aceh Tinur, H.M Nur Daud yang berugas menyusun tata tertib penilihan dan penetapan Bupati Aceh Timur menyatakan, draft pemilihan yang disusun pihaknya sekarang berdasarkan UU No.12/1999. Tata terub ini sesuai dengan kehendak anggota DPRD Aceh Timur, yakni pemilihan dan pe- netapan bupati berdasarkan un- dang-undang baru, katanya. Diakuinya tatatertib tersebut memang belum selesai disusun, baru sebaas rancangan. Pensa- hannya menunggu tata tertib DPRD Ach Timur selesai disu- sun dan átetapkan. DPRD Aceh Timur Ingin Pemilihan Bupati Berdasarkan UU No.22/1999 Tata ertib dewan sekarang sedang dsusun dan dibawa ke Sabang, (Analisa). Ketua DPRD Sabang, H.Hu- saini mengatakan, proses pemi- lihan bakal calon walikota se- tempat Nopember 1999. Sementara pimpinan dewan belum dilantik, karena menung- gu surat keputusan dari Guber- nur Aceh Kalau dilihat dari jadwal se- harusnyapemilihan bakal calon selesai Oktober 1999, sehingga tinggal nelakukan pemilihan walikota Penggantian dan pemilihan kepemimpinan daerah Sabang, anggota dewan hasil Pemilu 1999 akan melanjutkan apa yang telah dihkukan anggota dewan yang lal Tuga anggota dewan menu- rut Husani menyaring bakal ca- lon yangtelah diusulkan masya- rakat dari berbagai kelompok dan organisasi. Namakandidat walikota an-- tara lain Irs.Suradji Yunus (Ke- pala Inspektorat Sabang), Drs. M.Amin Yunus (Kepala Dinas LLAJR Aceh) dan Sofyan Ha- roen, Pi Walikota Sabang. (tmy). Proses Pemilihan Bakal (gas). Banda Aceh, (Analisa) Pertumbuhan ekonomi Aceh tahun 1996 tanpa migas menca- pai 7,79 persen. Situasi ini mero- sot pada tahun 1997 menjadi 5, 32 persen kemudian naik lagi tahun 1998 menjadi 5,80 persen, Kondisi perekonomian yang tidak menentu ini telah memba- wa dampak yang luas, tidak ha- nya bagi perekonomian, tetapi juga meluas pada kehidupan so- sial politk masyarakat di pro- pinsi ini. Untuk itu pemerintah diminta menyikapi keberadaan GAM se- cara bijaksana sebagai upaya melakukan kompromi guna me- nyelesaikan masalah Aceh. Sedangkan laju inflasi pada tahun 1997 cukup tinggi. Kemu- dian pada tahun 1998 laju inflasi Banda Aceh melebihi satu digit. Sampai akhir Desember 1998 inflasi kumulatif Banda Aceh cebesar 19,01 persen. Disamping itu, penyelesaian masalah Aceh harus dituangkan dalam TAP Khusus Sidang Umum MPR RI 1999. Tetapi stabilitas harga-harga mulai terlihat kembali pada ta- hun 1999. Sampai dengan Agus- tus 1999 waju inflasi kumulatif tercatat sebesar 3,16 persen atau jauh lebih rendah dibandingkan dengan periode yang sama tahun 1998. Kontribusi pemacu laju inflasi adalah kelompok bahan makanan dan makanan jadi. Dalam pernyataan yang di- tandatangani Ketua Presidium, Zaimunar Ishaq. Wakil Ketua Irham Chandra dan Sekretaris Sunaryoto dikatakan, mahasis- wa juga menuntut pemulihan terhadap hak-hak masyarakat Aceh yang meliputi hukum, eko- nomi, politik. budaya dan aga- ma. Tingginya inflasi dan kelang- kaan persediaan beberapa ko- moditi pokok telah merosotkan daya beli masyarakat. Sementa- ralesunya kegiatan perekonomi- an meningkatkan angka peng- angguran. Pemerintah dituntut segera segera mempertanggungjawab- kan kejahatan kemanusiaan di Aceh. baik secara politik dan hukum dengan mengadili para pelanggar HAM ke Mahkamah Internasional atau internasional. Peningkatan ini, menurut Gu- bernur Aceh, Syamsuddin Mah- mud kepada "Analisa", Rabu (13/10) disebabkan oleh bertam- bahnya angkatan kerja baru dan juga sebagai akibat dari pekerja yang kehilangan pekerjaan. sidang pleno mulai Jumat (8/ 10) untuk disahkan. Bila tata tertib dewan selesai barulah di- bahas mengenai tatatertib pemi- lihan bupati. Diperkirakan tata tertib de- wan selesai dibahas dan ditetap- kan minggu kedua Oktober ini, ungkapnya. Menyinggung sisi dari ranca- ngan tata tertib pemilihan dan penetapan bupati, H.M Nur Da- ud mengutarakan, yang paling berwenang mengajukan calon ialah fraksi-fraksi. Setiap fraksi diberi hak untuk mengajukan calon sebanyak-banyaknya lima pasang, yakni seorang bupati dan wakilnya. Sesuai dengan itu pula, hak pimpinan dewan dan fraksi un- tuk melakukan seleksi. Pimpi- nan dewan dan fraksi menyelek- si sebanyak lima pasang calon yang berhak dipanggil untuk memberikan paparan mereka di hadapan sidang paripurna. Calon Walikota Sabang BPN Aceh Tengah Serahkan Nopember 1.709 Sertifikat Tanah Dari hasil paparan di sidang paripurna itu, kemudian dilaku- kan penilaian kembali, sehingga akhirnya ditetapkan sebanyak tiga pasang calon untuk dipilih sebagai bupati dan wakil bupati. Tahapan-tahapan ini berda- sarkan undang-undang terbaru tersebut, sehingga nanti Aceh Timur menjadi kabupaten perta- ma di daerah ini yang memiliki wakil bupati, kata Nur Daud. Takengon, (Analisa). Pelaksana Kepala Badan Per- tanahan Nasional (BPN) Aceh Tengah, Drs Hamdani menye- butkan, dalam menyambut HUT ke-39 UU Pokok Agraria belum lama ini telah menyerahkan 1.709 sertifikat tanah kepada masyarakat daerah itu. Penyerahan sertifikat tanah tersebut dilangsungkan dalam suatu upacara khusus di hala- man Kantor BPN Takengon, di- hadiri muspida, instansi terkait dan undangan lainnya. Dengan mendapatkan sertifi- kat secara mudah ini diharapkan akan memotivasi masyarakat Aceh Tengah keseluruhan untuk bergairah mengurus bukti kepe- milikan tanahnya sebagai upaya merealisasi catur tertib pertana- han. Menurut Hamdani, sertifikat yang diserahkan kepada masya- rakat itu terdiri atas pengurusan secara rutin dan proyek. Sertifi- kat Rutin sebanyak 10 buah, me- lalui Proyek Nasional Agraria (Prona) 300 buah. Melalui Proyek Peningkatan Gubernur mengatakan, per- tumbuhan ekonomi yang negatif hingga -5,89 persen pada tahun 1998 menurunkan pendapatan riil dan kesejahteraan rakyat. Dengan terus bertambahnya jumlah penduduk, pendapatan per kapita juga menurun tajam. Hal ini mengakibatkan jumlah penduduk miskin di Aceh terus bertambah hingga diperkirakan mencapai 1.345.081 jiwa atau 33,81 persen dari jumlah pendu- duk di Aceh. Padahal tahun 1996 penduduk miskin di propinsi ini hanya 11,05 persen atau 425.597 jiwa. MEMPRIHATINKAN Di sisi lain, ekses dari DOM telah menimbulkan gejolak sosi- al politik dalam masyarakat. Pa- ling tidak dari segi sosial eko- nomi, ekses D M telah menem- patkan korban dan keluarga, khususnya masyarakat di kawa- san Pidie, Aceh Utara dan Aceh Timur berada dalam kondisi yang sangat memprihatinkan, kata gubernur. "Rekomendasi ini dihasilkan oleh kesepakatan 83 delegasi mahasiswa dari perguruan tinggi negeri dan swasta yang ada di Indonesia. Kami berharap reko- mendasi ini dapat dijadikan acuan dalam mengatasi berbagai masalah yang ada di Aceh de- ngan upaya-upaya perdamaian supaya disentegrasi bangsa tidak terjadi", kata Yudi Sukran di- dampingi Sekretaris Panitia Joni Erizal. Setelah status DOM dicabut, ternyata kondisi daerah tidak segera pulih dengan sendirinya. Kerusuhan demi kerusuhan te- rus terjadi, yang bermuara kepa- da penderitaan masyarakat. Rekomendasi Khusus masa- lah Aceh yang disepakati dalam sidang paripurna tadi, turut me- muat dasar-dasar pemikiran yang menyebabkan mahasiswa- mahasiswa dari PT di Indonesia mendukung penyelesaikan ma- Oleh karena itu, tantangan yang sedang dihadapi daerah Aceh saat ini adalah bagaimana membuat program-program te- robosan yang diharapkan dapat meningkatkan taraf kehidupan rakyat, sehingga dapat segera keluar dari kondisi yang buruk ini dan masyarakat segera terle- pas dari trauma masa lalu. Kelompok Bahan Makanan Pemicu Inflasi di Aceh Takengon, (Analisa). Lokasi proyek Tempat Pem- buangan Akhir (TPA) limbah Kota Takengon di Desa Gelelu- ngi masih dipermasalahkan, ka- rena status tanahnya tumpang tindih. Proyek yang dimulai tahun 1998 dengan dana Rp. 753 juta lebih itu sampai kini masih ter- katung-katung. Lokasi proyek yang dibeli Pemda dari pemiliknya Radiman seharga Rp. 17 juta, ternyata di- permasalahkan oleh Tarmisyah (38) penduduk Desa Kayu Kul Pegasing yang mengaku sebagai pemilik lokasi yang luasnya se- kitar 0.5 hektare itu yang dibeli pada tahun 1987 dari Agus Sa- lim. Lokasi TPA Gelelungi Masih Dipermasalahkan desa dan kecamatan, namun ti- dak ada kesimpulan. Hak Atas Tanah (P3HT) 29 buah, Sertifikat Tanah Wakaf untuk kepentingan umum 20 buah dan Serifikat Pendukung Proyek Transmigrasi sebanyak 1.350 buah. Dilihat dari tingkat kesadaran masyarakat dalam pengurusan sertifikat kepemilikan tanah, akhir-akhir ini di Aceh Tengah diakui sudah ada peningkatan. Masyarakat daerah ini mulai me- mahami kepentingan bukti hak atas tanah yang mereka miliki, kata Hamdani. Untuk memfasilitasi kepenti- ngan masyarakat tersebut, kata- nya, BPN Aceh Tengah berupa- ya menggerakkan aparatnya agar lebih meningkatkan pelaya- nan dalam pengurusan sertifikat tanah, sehingga kesadaran ma- syarakat tidak sampai mundur lagi dikarenakan terkendala bi- rokrasi. DAERAH ISTIMEWA ACEH KTP dan Surat Keterangan dapat Diperoleh di Kantor Setwilda Hamdani untuk sementara di- percayakan menjabat Kepala BPN Aceh Tengah mengganti- kan Eriono Sono yang sudah memasuki masa pensiun. (ts). Pada awal tahun 1999, Tar- misyah telah memberitahukan kepada Bupati Aceh Tengah, agar menghentikan dahulu pe- laksanaan proyek itu sebelum kepemilikan lokasi tersebut, ka- ada penuntasan masalah status rena pada pertengahan 1998 te- lah diusahakan penyelesaiannya secara keseluruhan di tingkat ngabdian Ses SPN yang dinilai- Ka SPN Seulawah dalam ara- hannya menyatakan, rasa teri- makasih atas dedikasi dan pe- nya sangat berhasil dalam me- laksanakan tugas dan tanggung jawabnya saat bertugas sehari- hari. salah Aceh secara damai. Menurut mereka, apa yang terjadi di Aceh sangat mempri- hatinkan semua pihak. Sejak or- de lama dan bahkan sampai era reformasi sekarang ini, negara menerapkan kebijakan yang sa- lah terhadap Aceh, sehingga me- nimbulkan banyak korban jiwa. Apalagi di masa DOM yang mengakibatkan sedikitnya 5.000 orang tewas menyedihkan dan menjatuhkan martabat masyara- kat Aceh. Tuntutan masyarakat Aceh yang tidak pernah diperhatikan merupakan bukti pemerintah pusat tak punya keinginan dalam menuntaskan masalah tersebut. Lokakarya yang dilangsung- kan 4 hingga 9 Oktober 1999 oleh Badan Eksekutif Mahasis- wa Unsyiah di Kampus Darussa- lam Banda Aceh, dibuka Guber- nur Syamsuddin Mahmud dan ditutup Rektor Unsyiah. (cr). TANTANGAN BERAT Dalam bidang pendidikan, menurut gubernur, masalah yang dihadapi dalah kurangnya sarana dan prasarana pendidi- kan, terutama setelah terjadi pembakaran sekolah-sekolah. Kurangnya guru ditingkat pen- didikan dasar terutama di daerah terpencil dan masih rendahnya angka partisipasi pendidikan mulai tingkat SLTP yang meru- pakan tantangan berat bagi pe- nuntasan wajib belajar pendidi- kan dasar sembilan tahun. Menurut pengakuan Tarmi- syah, tanah tersebut dibelinya dari Agus Salim pada tahun 1987, yang sebelumnya adalah tanah warisan dari keluarga M. Hasan Aman Fajar setelah diba- gi dijual kepada Agus Salim pa- da tahun 1986. Peralihan hak tersebut telah dilaksanakan di depan PPAT se- tempat dengan disaksikan oleh Jabatan Ses SPN Seulawah Diserahterimakan Banda Aceh, (Analisa). Jabatan Ses SPN Seulawah diserahterimakan dari Mayor Pol.Sayed Hoesainy kepada Let- kol Pol.Drs.Siswinarto, Senin (11/10) di aula SPN tersebut. Acara yang dihadiri sejumlah perwira dan bintara SPN ditandai dengan penglepasan tanda jaba- tan. Kepada Ny.Sayed Hoesainy, Ka SPN tidak lupa pula meng- ucapkan rasa terima kasih atas perannya sebagai ibu Bhayang- kari dalam mendukung tugas- tugas suaminya selama di SPN Seulawah. (hkl). Krueng Geukueh, (Analisa) Pasar pagi Batuphat Muara Dua Aceh Utara meski arenanya sempit tapi paling ramai dipadati pembeli terutama para ibu ru- mahtangga dari karyawan pro- yek vital (Provit) PT. Arun, PIM dan warga sekitarnya. Pasar Batuphat yang terletak di pinggir jalan raya cukup strategis. Soalnya warga masya- rakat tidak begitu sukar berbe- lanja di sini karena hubungan lalulintasnya lancar disamping tersedianya berbagai kebutuhan pokok sehari-hari. Sayangnya arena pasar Batu- phat tergolong sempit sehingga sejumlah pedagang sayur-ma- Kondisi perekonomian de- yur dan buah-buahan terpaksa wasa ini sebagaimana diungkap- menggelar barang dagangan di kan Syamsuddin Mahmud telah kaki-5 dan di pelataran halaman tampak menuju kepada pemuli-pasar bahkan di jalan dalam pa- han. Situasi ini bagi Aceh perlu sar tersebut. disikapi dengan hati-hati. Mes- kipun beberapa indikator ekono- mi makro menunjukan tanda- tanda membaik, namun realitas menujukkan bahwa kondisi so- sial ekonomi masyarakat masih memerlukan perhatian dan pe- nanganan yang serius melalui program-program yang benar- benar mencapai sasaran yang tepat. Langsa, (Analisa). Mengganasnya aksi peram- bahan hutan secara liar di ke- camatan Birem Bayeun, Aceh Timur tidak hanya memporak- porandakan hutan, tapi juga menghancurkan infrastruktur perhubungan berupa jalan yang dibangun pemerintah. Banda Aceh, (Analisa). Sekwilda Aceh, H.Poriaman Siregar SH mengatakan, apabila masyarakat ingin memperoleh Kartu Tanda Penduduk (KTP) maupun surat keterangan lain- nya lainnya, kini sudah dapat diperoleh secara langsung di Kantor Setwilda setempat. Poriaman mengatakan hal tersebut, Rabu (13/10) melalui Plt Karo Humas Setwilda Aceh, Drs Afifuddin sehubungan ber- hentinya aktivitas ratusan kepala desa dan tidak berfungsinya lagi beberapa kantor camat di Aceh Timur, Aceh Utara dan Pidie. Camat Birem Bayeun, Drs Syahrul Amri kepada "Analisa" di kantornya Sabtu (9/10) meng- ungkapkan jalan yang dibangun di Desa Alur Teh yang berasal dari proyek P3DT senilai Rp 140 juta, kini hancur akibat di- bantai truk pengangkut balok penebang liar. Keputusan menunjuk Setwil- da Tingkat II sebagai penanda- tangan KTP maupun surat-me- nyurat lainnya, sudah disampai- kan kepada Pemda ketiga daerah tadi, kata Poriaman. Masalah yag relatif sama di- temui pada pembinaan pendi- dikan agama tingkat dasar dan tingkat menengah terutama ber- kenaan dengan pemenuhan pra- sarana dan sarana serta tenaga pengajar yang memadai. Menjawab "Analisa", dikata- "Semua permasalahan itu, kannya warga desa memang memerlukan penanganan secara bagai tidak mampu melarang sistematis dan terencana baik truk-truk pengangkut balok secara sektoral dan lintas sekto- ral maupun lintas bidang dan lintas wilayah", kata gubernur. (erh) Sejak ratusan kepala desa se- cara serentak menyerahkan stempel dan urusan pemerinta- han kepada camat, banyak ma- syarakat yang ingin memperoleh KTP, surat untuk kepentingan Taspen, surat pindah, jual beli tanah dan sebagainya merasa bingung. Konon lagi ada kantor Yang hancur bukan jalan P3DT sepanjang 3 km bangunan tahun 1998/1999 itu saja, tapi juga jalan desa hasil pem- bangunan warga desa, tambah camat. yang setiap hari cukup banyak itu disebabkan adanya kekuatan ekstra yang dimiliki para pe- rambah hutan. aparat Desa Gelelungi, yaitu Ke- pala Desa Gelelungi, Kamalud- din R. Namun pihaknya tidak mengetahui secara jelas, ada pe- ngakuan Agus Salim, bahwa ta- nah tersebut dinyatakan tidak jadi dijual/dibatalkan. Padahal baik akte jual beli sudah ada, bahkan pada tahun yang sama sudah pernah dijadikan agunan untuk meminjam uang ke bank. Tarmisyah sebagai rakyat ke- cil meminta kepada pihak-pihak yang berkompeten, agar dapat menuntaskan permasalahan ta- nah yang diduga adanya mani- pulasi dari oknum yang mena- ngani proyek tersebut. Sehingga pihaknya sebagai pemilik men- jadi korban, karena kepentingan pihak tertentu. Disinyalir dari pembelian ta- nah tersebut ada oknum yang mendapatkan keuntungan, kare- na tanah tersebut oleh Radiman atas suruhan pengelola proyek tanah itu dibeli dari orang tua M.Hasan Aman Fajar seharga Rp. 6 juta. Konon Radiman se- bagai saudara oknum dari penge- lola proyek itu, menjualnya ke- pada Pemda dengan harga seki- tar Rp. 17 juta. Ditegaskan oleh Tarmisyah sebagai warga masyarakat, pi- haknya tidak bermaksud meng- hambat pelaksanaan proyek pe- merintah tersebut yang merupa- kan kebutuhan masyarakat (ts). Lhokseumawe, (Analisa). Peralatan manual pengolah limbah berserat menurut renca- na akan disalurkan ke seluruh desa di Aceh minimal satu unit, Kalau setiap desa sudah me- miliki peralatan itu limbah ber- serat seperti jerami, batang pi- Meski Sempit, Pasar Pagi Batuphat sang dan kertas bekas yang se- Selalu Dipadati Pembeli lama ini tidak dimanfaatkan warga masyarakat, akan menja- di barang berharga yang laku dijual. kungan pasar yang sempit, kata salah seorang ibu rumahtangga kepada "Analisa" yang berbe- lanja di pasar pagi Batuphat, Minggu (11/10). Kalau pasar Batuphat di- bangun bertingkat tiga dileng- kapi dengan swalayan mungkin pengunjungnya bertambah ra- mai. Pembelinya bukan hanya datang dari kota kecamatan se- kitar tapi juga dari kota ke- camatan lainnya akan berbelanja di sini. Pasar Batuphat merupakan tempat perputaran roda per- ekonomian masyarakat pede- saan seperti halnya pasar Inpres dan pusat pasar Lhokseumawe yang selama ini dipadati pe- dagang tradisional, kata Kadis Perdagangan Aceh Utara, Drs M. Noor Ibrahim kepada "Analisa" menanggapi ramai- nya pasar Batuphat. (bay) camat yang tidak berfungsi lagi. Di Kabupaten Pidie saja, ka- tanya, 800 dari 948 kepala desa yang oleh masyarakat Aceh di- sebut "keuchik" secara resmi su- dah mengundurkan diri sekali- gus menyerahkan peralatan ad- ministrasinya ke kantor camat. Hal yang sama juga terjadi di Aceh Timur dan Aceh Utara. Selain itu Ka SPN juga meng- ucapkan selamat kepada Mayor Polisi Sayed Hoesainy atas pro- mosi jabatan menjadi Kadispen Polda Aceh dengan harapan di tempat tugas baru dapat melak- Demikian antara lain laporan akan tugas yang lebih baik Alat Pengolah Limbah Berserat Disalurkan Rektor IAIN Ar-Raniry yang dan ke Seluruh Desa di Aceh dibacakan Pembantu Rektor (PR) I, Dr Al-Yasa Abubakar MA pada rapat terbuka dalam rangka Dies Natalis ke-36 di Kampus Institut Agama Islam tersebut, Sabtu (9/10). ANCAMAN Para kepala desa itu menyata- kan mundur dari jabatannya se- bagai raja kecil di wilayah pede- saan tersebut dikarenakan ada- nya ancaman dari orang tertentu yang menyatakan jiwa mereka tidak akan selamat jika tetap bertahan. Ancaman tersebut tentu saja ditanggapi secara serius mengi- ngat gangguan keamanan di dae- rah kantong Gerakan Aceh Merdeka (GAM) itu sering terja- di. KEBUN SAWIT Hutan lindung Kemuning di wilayah Kecamatan Langsa Timur dan Birem Bayeun yang semula luasnya 1.600 hektare, kini paling ada tinggal 400 hek- tare. Selebihnya habis gundul malah sebagian sudah ada yang menjadi kebun sawit, katanya geram. "Kalau digertak masuk pen- jara, mungkin kami masih berani mempertahankan jabatan. Ini diancam akan dibunuh, kasihan kan anak dan istri", kata para Keuchik ketika dimintai alasan- nya mengundurkan diri. (pat). Analisa/bay DIBAKAR: Kantor Dinas PU Bina Marga Aceh Utara, Senin (11/10) dinihari dibakar orang tak dikenal. Selain bangunan induk dilalap sijago merah (ka- nan), api juga menghanguskan bangunan sebelah utara kan- tor induk yang baru dibangun itu (kiri). Kerugian ratusan ju- ta rupiah. Buntut dari aksi penjarahan hutan yang terkesan "bebas" itu, warga desa yang menanggung- kan dampak negatifnya, infra- struktur yang dibangun dengan bersusah payah menjadi hancur. Keadaan ini jelas sangat menyu- sahkan mereka untuk menjual berbagai hasil pertaniannya tambahnya lagi. Lima Perwira Polda Aceh Lulus Selapa Parkir kenderaan pun seka- rang berdesak-desakan di ling- Jalan Proyek P3DT Hancur Akibat Truk Pengangkut Balok Para perwira yang lulus ting- kat daerah ini akan mengikuti seleksi tahap III tingkat pusat di Jakarta yang pelaksanaannya mulai 18 hingga 21 oktobermen- datang. Selain itu, perwira ini Aceh yang lulus (hkl). merupakan peserta dari Polda dalam rangka memberdayakan ekonomi masyarakat pedesaan di daerah ini. Limbah berserat tersebut di- olah menjadi kertas. Kertas yang menghasilkan seni yang bisa di- buat untuk map, surat undangan dan lainnya", kata Direktur PT. Karton Aceh, Teuku Sulaiman Daud kepada "Analisa" di Lhok- seumawe, Jumat (8/10). Menurutnya, dengan meng- gunakan peralatan itu dapat memproduksi kertas seni sekitar hasil produksinya akan ditam- 400 lembar per hari. Seluruh Aceh dengan harga Rp.600 per pung PT.Karton Aceh di Banda lembar. Sedangkan pemasaran alat produksi kertas dilaksanakan Dinas Perdagangan setempat de- ngan harga Rp.6 juta per unit. Alat pengolahan limbah ber- serat yang sudah disalurkan un- tuk Aceh Utara sebanyak 2 unit, Aceh Barat 2 unit dan daerah lainnya menyusul. (bay). Menurut camat, tanpa ber- ada di sekitar wilayah hutan maksud membela warga desa yang terlibat dalam aksi peram- yang tidak mampu mengaman- bahan hutan, Syahrul Amri tidak kan jalan proyek pemerintah itu, membantah kemungkinan ke- justru yang lebih ironis adalah benaran informasi itu. terkesan lemahnya aparat terkait dalam mengamankan hutan dari aksi penjarahan. Desa Pedalaman di Rantau Selamat tidak Mampu Berkembang SEDIKITNYA 7.890 jiwa warga desa di pedalaman wilayah Kecamatan Rantau Selamat, Aceh Timur senan- tiasa gagal meningkatkan taraf hidup. Kenyataan pahit ini disebabkan tak bisa dipasar- kannya hasil pertanian mereka karena belum ada infrastruktur berupa jalan penghubung yang yang mengaku rajin turun ke desa ini pernah harga kedele per-kg hanya Rp. 300. Pisang dan berbagai asil tanaman muda lainnya nyaris tidak laku. Padahal kelima desa itu merupakan penghasil kedele dan berbagai hasil tanaman muda lainnya. Setiap musim panen ribuan ton kedele diha- silkan dari desa desa ini. memadai. Hampir setiap musim panen, berbagai hasil pertanian mereka sebagian besar tidak termanfaatkan. Hasil bumi tersebut banyak mengalami kerusakan dan busuk di tempat. Memang ada satu dua oknum Kades yang ikut bermain meski mungkin dalam permainan ini mereka hanya menjadi peleng- kap penderita. Tapi apapun ben- tuknya, saya selaku camat tidak akan membenarkan suatu ke- giatan yang tidak legal, ucap- nya. Padahal musim panen sebe- narnya merupakan kesempa- tan bagi para keluarga petani di desa pedalaman itu untuk mendongkrak perbaikan eko- nomi keluarga. Dan tragisnya, kondisi seperti ini sudah ber- langsung selama bertahun tahun. Akibat yang ditimbulkan belum ada infrastruktur/sarana dan prasarana perhubungan itu di Kecamatan Rantau Selamat yang membawahi 27 desa itu tidak hanya dirasakan oleh warga desa pedalaman, tapi juga dialami warga desa pantai. Tak adanya infrastruktur yang memadai tadi, menja- dikan sejumlah desa di keca- matan ini, meski memiliki potensi sumber daya alam dan manusia yang memadai tapi tidak mampu berkembang se- bagaimana yang didambakan. Camat Kecamatan Rantau Selamat, Said Alwi, BA dalam sebuah perbincangannya de- ngan "Analisa" belum lama ini mengakui, usulan pemba- ngunan infrastruktur/sarana prasarana perhubungan kepa- da pihak atasan tetap menjadi skala prioritas utamanya dalam setiap kesempatan. Untuk desa di pedalaman yang sangat memerlukan pembangunan jalan, ucapnya sedikitnya ada lima desa yaitu Desa Blang Tualang, Lokasi Alur Tuwi, Alur Punti dan Transmigrasi Peunaron III, Rantau Panjang. BUMERANG Bagi kelima desa dengan jumlah penduduk sekitar 7.890 jiwa itu yang seratus persen asli petani, nasib buruknya Banda Aceh, (Analisa). Lima perwira berpangkat Kapten dalam jajaran Polda Aceh dinyatakan lulus tes Selapa tahap II tingkat daerah. Kelima perwira tersebut, ma- sing-masing Kapten Polisi dr. Sahat staf Dis Dokkes Polda, Kapten polisi Yusuf Sup IAIN Ar-Raniry Banda Aceh Berpacu Meningkatkan Kualitas Diri rapto, Kapuskodal Polres Aceh Tengah, Kapten Polisi Er- di Swahariyadi Kepala KPPP Malahayati Polres Aceh Besar, Kapten Polisi Suharjo Kasat IPP Polres Aceh Besar dan Kapten Polisi Hadi Ramdani Kasatgas Ops Puskodal Ops Polda Aceh. Banda Aceh, (Analisa). informasi dan pengaruh globali- Kemajuan dunia teknologi sasi telah mempengaruhi hampir semua aspek kehidupan, terma- suk IAIN Ar-Raniry Darussalam Banda Aceh. Menyikapi kondisi kekinian tersebut, IAIN Ar- Raniry harus berpacu meningkatkan kualitas diri dalam berbagai dimensi akti- vitasnya. Dikatakan, jumlah mahasis- wa S.1 IAIN Ar-Raniry tahun ini mencapai 4.562 orang yang tersebar pada lima fakultas dan 22 jurusan. Fakultas Syariah 5 jurusan, Tarbiyah 8 jurusan, Ushuluddin 3 jurusan, Dakwah 4 jurusan dan Adab 2 jurusan. Sejak mewisuda lulusanya mulai tahun 1996 hingga kini, IAIN Ar-Raniry sudah melahir- kan 8.915 alumni. Dalam upaya mempererat hubungan silatur- rahmi antar alumni, dibentuk sa- tu wadah Korp Alumni IAIN Ar-Raniry (KONIRY). IAIN Ar-Raniry juga mem- punyai pendidikan program pas- ca sarjana yang mahasiswanya berasal dari seluruh Indonesia, baik atas biaya mandiri maupun KNPI dan LSM Pertanyakan Keributan di SMK Sabang Sabang, (Analisa). Pengurus dan LSM di Sabang mempertanyakan penyelesaian kasus keributan di SMK yang mengakibatkan seorang siswa dicekik, Selasa. Ketua KNPI Sabang, Kama- ruddin dalam pertemuan dengan Kakandepdikbud memperta- nyakan penyelesaian yang dila- kukan pihak Kandepdikbud, de- wan guru dan BP-3 terhadap ka- sus yang menimpa Faisal, murid kelas II/MB SMK Sabang. Sehubungan dengan itu, Ka- kandepdikbud Sabang, Drs.An- war Usman menjelaskan, sebe- lum peristiwa ini muncul, harus dilihat lebih dahul masalah yang terjadi di SMK. Menurutnya, keberadaan pa- rasiswa cukup memprihatinkan, bahkan ada yang kedapatan mengisap ganja dan perbuatan lain yang melanggar peraturan sekolah. Atas pertanyaan lain, Drs Syahrul Amri menegaskan pi- haknya kini sedang menunggu hasil berita acara aparat dinas kehutanan Aceh Timur yang atas laporan yang diberikan sudah turun ke lokasi hutan dan kabar- nya menemukan tumpukan se- bagian balok yang belum sempat diangkut. Camat Birem Bayeun lewat suratnya tanggal 7 Oktober dengan nomor surat 2918/522.- 21/99 sudah meminta kepada dinas kehutanan agar mengirim- Menyinggung adanya infor- kan hasil berita acara pemerik- masi bahwa beberapa oknum saan yang mereka lakukan. kepala desa terutama yang ber- Demikian Syahrul Amri. (soe). (tmy). Said Alwi yang mereka alami sampai saat ini bukanlah disebabkan kemalasannya bekerja, tapi justru kerajinannya bekerja sebagai petani itu menjadi bumerang. Kemungkinan para siswa merasa tidak senang terhadap tindakan guru, mereka meng- adakan unjuk rasa. Namun tidak tertutup kemungkinan ada pihak lain yang mendalanginya Kapolres Sabang, Letkol Pol. Marhaban Yusuf yang dihubu- ngi "Analisa" melalui telepon menyarankan, sebaiknya kasus siswa SMK ini didamaikan de- ngan pihak yang terkait. Namun jika pihak korban tidak dapat menerimanya, maka masalah ini akan diproses secara hukum. Bumerang yang dimak- sudkan, ungkap camat, modal kerja yang mereka keluarkan ditambah tenaga dalam me- ngerjakan sawah ladangnya malahan menambah kemelara- tannya karena hasil panennya tak bisa dipasarkan. Kalaupun ada pedagang atau tengkulak yang datang ke desa mereka dalam menawar hasil bumi para petani dengan harga seenaknya saja. Alasan- nya yaitu tadi mereka harus mengeluarkan ongkos keluar yang cukup tinggi. Sejak dibuka sampai angka- tan XI sekarang sudah mengha- silkan 125 lulusan. Tahun ini te- lah mendaftar 116 orang semen- tara kafasitasnya cuma 64 orang, yaitu 20 orang biaya proyek dan 44 orang mandiri. Jumlah dosen IAIN Ar-Ra- niry tercatat 215 orang, terdiri atas 190 dosen penuh dan 25 do- sen berstatus tenaga pengajar. Dari jumlah itu terdapat seorang guru besar madya, 13 dokter, 74 master dan selebihnya S.1 serta sedang menyelesaikan pendidi- kan S.2 baik di dalam maupun luar negeri. Tahun ini, IAIN Ar- Raniry kembali memiliki se- orang dokter dalam bidang pe- mikiran Islam lulusan IAIN Ja- karta. Menghadapi pedagang se- perti ini, petani tak memiliki pilihan lain kecuali menjual- nya juga meski semurah apa- pun. Malah kerap pedagang tersebut dianggap penolong karena masih mau bersusah susah datang ke desa mereka. Sedangkan untuk memasar- kan sendiri ke pasar desa di desa Alur Kaul yang digelar seminggu sekali, menurut camat ini juga bukan meru- pakan jalan keluar terbaik. Untuk membawa berbagai hasil bumi ke pasar desa ini lagi. Di samping harganya nasib mereka lebih "bonyok" belum tentu lebih baik, juga Saya sangat intens resiko dengan memikul hasil terhadap pembangunan jalan bumi kerap dialami. Misalnya baik itu yang ke pedalaman barang terjatuh di jalan se- maupun yang ke desa pantai. hingga karena berlumpur har-Semoga sebelum saya ditarik. ganya sangat jatuh. keinginan itu sudah terwujud". Menurut pengamatan camat katanya.(soeratno) Dari sekian banyak dosen ha- nya sebagian saja yang aktif, karena terdapat 103 dosen yang sedang melanjutkan studinya, yaitu 25 orang sedang menyele- saikan S.3 dan 78 orang menye- lesaikan S.2 di berbagai univer- sitas dalam negeri, sementara 16 lainnya belajar di luar negeri seperti Malaysia, Pilipina, Ka- nada, Amerika dan Belanda. Halaman 7 Khusus tahun ini, IAIN Ar- Raniry kembali melepas 23 do- sen untuk melanjutkan program S.2 dan 7 dosen untuk program S.3. Bahkan dalam waktu dekat dua orang alumni berprestasi akan diberangkatkan ke Belanda untuk melanjutkan pendidikan. JALAN KELUAR Menyinggung jalan keluar yang mungkin bisa dilakukan, alumni APDN Banda Aceh ini menyebutkan pihaknya telah mengusulkan dalam rapat koordinasi pembangunan (Rakorbang) tingkat Aceh Ti- mur agar Pemda segera mem- bangun sebuah jalan poros dari desa Alur Kaul - Alur Tuwi dan Lokasi Transmigrasi Penaron III yang total panjang- nya 8 Km. Satu-satunya jawaban un- tuk mengakhiri penderitaan ribuan warga tersebut ialah segera membangun jalan poros tersebut. Keberadaan jalan poros dimaksud di samping akan memperlancar petani menjual hasil buminya, juga pemda akan pasokan tamba- han berbagai komoditas tadi, tambah Said Alwi. melalui proyek pengembangan biraan itu sudah tentu hanya un- dosen IAIN seluruh Indonesia. tuk prospek masa depan. Camat Kluet Selatan, Drs. Zulkarnaini kepada "Analisa" di Tapaktuan pekan lalu mengata- kan, masyarakat menyambut gembira penetapan gubernur yang menjadikan Kemukiman Makmur dan Perdaiaman men- jadi kecamatan pembantu di wi- layah itu. Sedangkan menyangkut desa pantai Kuala Parik yang terletak di bibir pantai Selat Malaka yang memiliki potensi menjadi obyek wisata, kembali Said Alwi menyebutkan potensi ini terus tenggelam dikarenakan belum adanya jalan tembus ke desa ini. Nama kecamatan pembantu yang ditetapkan gubernur adalah Kecamatan Kluet Timur dengan ibukotanya di Desa Paya Dapur, kata camat. Dikatakan, penetapan itu me- rupakan bagian dari program pe- mekaran kecamatan di Aceh Se- latan yang sedikitnya diperlebar menjadi 22 kecamatan. Sejak Aceh Singkil ditetapkan peme- rintah menjadi kabupaten, maka kecamatan di Aceh Selatan men- jadi 14. Kecamatan lain yang dime- karkan adalah Kluet Utara de- ngan Kecamatan Pembantu Jalan keluar yang saya tem- puh. ujarnya, kini berkoor- dinasi dengan beberapa desa di Alue Lhok Kecamatan Peureulak untuk membangun jalan ke desa itu. Panjang jalan yang diperlukan sekitar 6 km. Dan pembuatan badan jalan- nya sudah dimulai. Ini juga menurut camat kelahiran Sei Raya Rantau Selamat itu sudah diajukan ke segera dibangun. tingkat kabupaten untuk Hal yang paling penting di masa depan bagi IAIN Ar-Ra- niry adalah mengembangkan pe- Kemudian memiliki pusat- pusat pengkajian yang strategis guna memantapkan dan meng- antisipasi perkembangan za- man. Kesemua pusat pengkajian yang ada akan dijadikan sebagai suatu kesatuan yang disebut se- bagai pusat-pusat pengkajian strategis IAIN Ar-Raniry. Dalam usaha pengembangan kualitas dosen, IAIN Ar-Raniry akan terus berusaha menambah jumlah dosen dan juga selalu memperhatikan kesejahteraan- nya, ungkap Al-Yasa Abubakar. Dikatakan, pengkajian dan pengevalusiaan mendalam pen- PROSPEK MASA DEPAN ting dilakukan agar ditemukan Kondisi ini adalah suatu hal suatu metode yang efektif dan yang menggembirakan, namun efisien untuk memotivasi serta dilihat perbandingan yang be- memberikan peluang seluas- rangkat melanjutkan pendidikan luasnya kepada masyarakat dengan masih aktif mengajar Aceh memahami dan melaksa- 4.562 mahasiswa yang tersebar nakan dengan penuh kesadaran dalam 1.100 kelas, maka kegem- dan keikhlasan. (pat). ningkatan disiplin kerja di kala- ngan karyawan dan dosen. Pe- ningkatan disiplin ini penting mengingat pola atau landasan kerjanya adalah moralitas, inte- lektualitas dan silaturrahmi. Tiga landasan itu hanya mampu dikembangkan dan dija- dikan filosofis kerja manakala kita mampu menghargai waktu, karena menghargai waktu ada- lah sunatullah, kata Rektor. Penetapan Kecamatan Pembantu Permudah Urusan Pemerintahan Tapaktuan, (Analisa). Masyarakat dua kemukiman di Kluet Selatan menyambut gembira penetapan Kecamatan Pembantu Kluet Timur, karena mempermudah urusan pemerin- tahan. Ditambahkan, IAIN Ar- Raniry juga memiliki Pusat Pe- ngembangan dan Pengabdian Masyarakat yang membina 7 de- sa masing-masing 5 di Aceh Be- sar dan 2 Kodya Sabang. Namun ada desa binaan yang dikelola fakultas dalam waktu 3 bulan saja. Meunggamat. Sebelumnya di Aceh Selatan sudah ditetapkan dua kecamatan pembantu, yakni Pasie Raja Kluet Utara dan kecamatan pem- bantu di Kuala Batee dengan ibukotanya Babah Rote. Dua kecamatan tersebut bah- kan sudah ditetapkan menjadi kecamatan definitif, sedangkan kecamatan pembantu yang baru ditetapkan gubernur juga akan menjadi definitif. "Kita harap proses Kecama- tan Pembantu Kluet Timur men- jadi definitif segera terwujud. Karena itu kita mengharap duku- ngan masyarakat di dua kemu- kiman itu", katanya. Kecamatan Pembantu Kluet Timur terdiri dari Desa Lawesa- wah, Lawebulohdidi, Pucuk Lembang, Payadapur, Alai, Du- rian Kawan dan Sapik. Tujuan pembentukan keca- matan pembantu antara lain un- tuk mempermudah dan mem- perlancar urusan pemerintahan dan kemasyarakatan, mening- katkan pelayanan kepada ma- syarakat serta mempersingkat jalur birokrasi, kata Zulkarnaini. (m).