Arsip
Halaman Artikel
Creative Commons License

Jika anda mendapati gambar tidak sesuai dengan spesifikasi data (salah tanggal dan atau salah penomoran halaman), posisi gambar landscape, satu gambar terdapat dua halaman, kualitas gambar kabur, anda bisa melaporkan data tersebut agar segera diperbaiki dengan menekan tombol laporkan.

Kata Kunci Pencarian:

Nama: Analisa
Tipe: Koran
Tanggal: 1997-07-08
Halaman: 0

Konten


Selasa, 8 Juli 1997 Penerbit Pemimpin Umum/Pendiri Wakil Pemimpin Umum Pemimpin Redaksi/ Penanggung Jawab Wakil Pemimpin Perusahaan Managing Editor Sekretaris Redaksi Redaktur Anggota Redaksi Terbit Tarip Iklan Alamat Telepon Perwakilan Jakarta Perwakilan Banda Aceh SIUPP Dicetak Oleh Yayasan SIKAP PRESS. Harta Susanto. Supandi Kusuma. analisa H. Soffyan. H. Ali Soekardi. Joeli Salim. Paulus M. Tjukrono. H. War Djamil. H. Amir Siregar, H. Kaharudin, H. Bahari Effendy, H. Naswan Effendi, Usman Alie, H. War Djamil, Mulyadi Franseda, H. Ismail Lubis, H. Basyir Ahzar, Buoy Harjo, Agus Salim, H. Azmi Majid (foto). M. Hatta Lubis, Mac. Reyadi MS, Budiman Tanjat, A. Rivai Siregar, Hasan Basri Ns, Timbul O. Simarmata, Johan Jambak, Ismugiman, Idris Pasaribu, M. Sulaiman, Ali Sati Nasution, Samil Chandra, M. Nur, Hermansyah, Aswadi, Faisal Fardede, Kwa Tjen Siung. Hendar Tusmin, Anthony Limtan. Seminggu 7 kali. Rp. 4.500, per mm/kolom (umum). Rp. 3.000,- per mm/kolom (keluarga). Jalan Jend. A. Yani No. 35 43 Medan. Kotak Pos: 1481. Telex No.: 51326 ANALIS JA. Fax: (061)-514031, Telegram: ANALISA MDN. Redaksi: 556655 (2 saluran)/511256. Tata Usaha: 554711 (3 saluran)/513554. Frans Tandun, Jln. K.H. Hasyim Ashari. No. 43-A Jak. Pusat Tel. 3446609/3844339/3453912 Fax.: (021) 363388. H. Harun Keuchik Leumiek Jalan Tgk. Cik Ditiro 106 Tel. (0651) - 23839. Fax: (0651) 23839. SK. Menpen No. 023/SK/MENPEN/SIUPP/A.7/1985. Tanggal 24 Desember 1985. P.T. KUMANGO Medan (Isi di luar tanggung jawab pencetak). Tajukrencana Akreditasi Perguruan Tinggi BADAN Akreditasi Nasional (BAN) diharapkan me- nempuh cara yang bijaksana dalam mengumumkan hasil akreditasi program studi perguruan tinggi, khususnya me- nyangkut peringkat kriteria B, C atau tidak diakreditasi. Itulah di antara hasil tim perumus dari Semiloka Akredi- tasi Program Studi Perguruan Tinggi yang berakhir kema- rin di Yogyakarta. Mengapa perlu butir kesimpulan rumusan itu diung- kapkan, adalah disebabkan sebagian besar Perguruan Tinggi Swasta (PTS) dan Perguruan Tinggi Kedinasan naungan pe- merintah, masih berada dalam pertumbuhan awal untuk berkembang menjadi lembaga pendidikan yang handal. Perguruan Tinggi Negeri (PTN) dengan segala keter- batasannya, memang tidak mampu menampung lonjakan calon mahasiswa. Generasi muda memilih PTS untuk me- lanjutkan studi. Bangsa dan negara butuh generasi pene- rus yang cakap. Kehadiran PTS sangat membantu mereka. Keberadaan PTS bukan hanya sekedar menampung calon mahasiswa yang tidak memperoleh kursi di PTN, tetapi pe- ranan PTS adalah sama degan PTN yakni mendidik gene- rasi muda dengan kualitas yang sama. Dilakukan akreditasi terhadap perguruan tinggi, boleh- boleh saja. Hal terpenting dalam praktek, agar dilakukan secara jujur dan tidak terjadi rekayasa apalagi dengan me- makai uang pelicin. Sebab, terusterang saja dalam pembe- rian status terdaftar, diakui dan disamakan oleh Depdik- bud melalui Kopertis, di beberapa daerah masih terjadi re- kayasa. Oknum kopertis yang menerima uang pelicin da- pat melakukan sesuatu terhadap pemberian status, yakni saat mengolah hasil pemeriksaan atau semacam penelitian mereka di PTS tersebut. Pengumuman hasil akreditasi akan menimbulkan dam- pak. Masyarakat akan ikut menilai dan hal itu justru sa- ngat menentukan yang berkaitan dengan "nasib" perguruan tinggi tersebut. Artinya, tingkat kepercayaan akan mening- kat atau sebaliknya, tergantung dari pengumuman hasil akreditas yang dilanjutkan dengan penilaian oleh masya- rakat. Jadi, pengumuman tersebut memang harus dipertim- bangkan dengan matang. Jika tim akreditasi memang mampu menjaga kualitas dan kejujuran selama melakukan akreditasi, mungkin apa- pun hasilnya semua pihak tetap dapat menerima dengan jiwa besar. Tetapi, sejauhmana akreditasi itu memang ti- dak berbau kolusi atau uang pelicin, inilah yang masih dipertanyakan. Saat ini memang akreditas harus dilakukan, untuk men- jaga kualitas dan mengurangi rekayasa serta uang pelicin yang melanda banyak PTN/PTS secara meluas. Bagai bu- kan rahasia lagi, ada dosen yang menerima uang untuk me- luluskan hasil ujian mahasiswa. Dalam proses pencalonan siswa SMU untuk PTN tanpa testing yakni yang berpres- tasi tinggi dengan sebutan PMP, PMK dan sebagainya, ter- jadi rekayasa rapor hingga diterima di PTN. Keberadaan PTS berkualitas harus dipertahankan, yang apalagi PTS adalah mitra pemerintah dalam pendidikan tinggi. Akreditasi yang jujur dan wajar juga patut dilaku- kan untuk menjaga kualitas PTN dan PTS. Pengumuman hasil akreditasi jangan sampai meresahkan kampus-kampus tetapi justru menjadi koreksi tajam bagi PTN/PTS dalam menuju suatu pendidikan tinggi yang bermutu di tanah air. Surat Pembach. Yang Diekspor Saja "Zero Standard," Apalagi Dalam Negeri? hatikan pemakaian zat-zat kimia yang bisa merusak kesehatan seperti yang menjadi ketentuan. Dan pemerintah sendiri Balai POM lebih teliti dan selektif dalam memberikan ijin kepada industri makanan. S.FIRMANSYAH POHAN Jl.Sei.Wampu TERNYATA produksi ma kanan (bahan pangan) Indonesia yang diekspor ke luar negeri banyak yang tak bermutu sama sekali atau disebut "Zero Stan- Medan Lampu Hijau dard". Pantas jika Menpangan di Jln. Sutomo/Asia sangat nya. Nama dan alamat harus jelas Sertakan Fotokopi KTP Bagaimana tidak, setiap tahun angka kasus penolakan oleh Terlalu Cepat negara luar terhadap ekspor pangan kita terus meningkat. Jika pada tahun 1980 jumlah kasus penolakan terhadap makanan ekspor kita terjadi 231 kali, maka tahun 1992 sudah meningkat sam- pai 643 kali dan tahun 1995 ter- jadi 763 kasus penolakan. Se- muanya penolakan disebabkan makanan Indonesia itu tidak memenuhi mutu standar sama sekali. Penolakan ini tidak saja menyebabkan kerugian material yang cukup besar, tetapi jelas juga menjadi kerugian moril. Negara luar terutama negara - negara maju sangat teliti dalam masalah makanan. Ternyata di dalam makanan ekspor Indonesia itu mengandung zat kimia di atas batas, masih terdapat mikroorga nisme atau toxin dan zat tam- bahan yang dilarang. Nah, kalau makanan yang kita ekspor saja sudah dianggap tidak bermutu sama sekali dan mengan- dung zat kimia yang dilarang karena berbahaya untuk kese hatan, bagaimana pula kiranya makanan yang dijual di dalam negeri. ROTASI waktu identik de- ngan perubahan jaman yang mengindikasikan sebagai perkem- bangan di berbagai sektor, di sa- tu sisi banyak manfaat yang da- pat kita rasakan terutama dari se- gi ilmu pengetahuan dan tekno- logi, namun di sisi lain dampak psikhologis terhadap perkem- bangan kepribadian tidak selama- nya membawa hal yang positip. Tetapi terkadang justru terjadi dekadensi mental dan moral, ka- rena rapuhnya iman dan ketidak mampuan memfilter pengaruh bu daya luar yang tidak sesuai de- ngan kapasitas kita sebagai bang- sa timur yang beradab. Perubahan yang dapat kita ra- sakan dampaknya bukan dalam tempo sekejap melainkan dalam kurun waktu tertentu adalah be- rupa hasil dari pada pendidikan, seberapa transformasi pendidikan itu dapat menghasilkan sesuatu yang berkualitas. Berbeda dengan jika seseorang sakit kemudian berobat ke dokter. Dokter men- diagnose penyakitnya dan mem- beri obat tertentu, maka pada umumnya pelaku akan mengeta- hui perkembangannya dalam wak tu relatif singkat. ARUS lalulintas di persim- pangan Jalan Sutomo dengan Jalan Asia cukup padat, boleh dikatakan tidak pernah lengang. Baik yang datang dari Jl.Sutomo sejak dari Jalan Rahmatsyah maupun dari Jalan Asia Jumlah kenderaan yang melintas berim- bang, bahkan kalau angkutan kota lebih banyak yang dari Jalan Asia. Hasil pendidikan yang kita ra- sakan kini adalah merupakan je- rih payah dari pada proses pen- transformasian pendidikan pada masa lalu, dan proses yang seka- rang kita laksanakan ini akan ber- dampak pada dekade sekian ta- hun mendatang. Berkualitas atau tidak hasilnya, yang hampir da- pat dipastikan adalah sebagian besar merupakan kapasitas usaha yang dilakukan untuk mencari re- levanitas Pendidikan Tinggi (PT) khususnya dengan kondisi di pa- sar kerja, kiranya masih belum se- suai dengan harapan pangsa pa- sar kerja baik nasional apalagi kualifikasi internasional: Namun lamanya waktu-hidup "lampu hijau" sepertinya lebih lama bagi mereka yang berada di Jalan Sutomo. Sementara "lam- pu hijau" bagi kenderaan yang datang dari Jalan Asia menuju baik belok ke Jalan Sutomo Pandu, sepertinya lebih cepat. maupun yang menuju ke Jalan Sehingga terkadang baru saja beberapa (lima) mobil yang mela- ju, sudah kembali hidup" lam- pu merah". tersebut. Perlu kiranya pengusaha pro- Jalan Kapten Jumhana duksi makanan siap ini memper Medan Pendidikan di Era Globalisasi Oleh: Mubtadi antara lain dari faktor internal (input mahasiswa), dan faktor eksternal termasuk di dalamnya sarana, prasarana, kurikulum, pengajarnya, lingkungannya dan sebagainya. KONDISI PERGURUAN puruk di Asia, hanya ada 5 (lima) PT yang termasuk peringkat. ITB peringkat ke 19, UI ke 32, UGM ke 37, Unair Surabaya ke 38 dan Undip Semarang ke 42, dari jum- lah 50 PT terkenal di Asia lain- nya. Peringkat ke 1 ditempati University of Tokyo dan ke 50 di- tempati University of Bombay. Informasi ini kiranya belum tahu sejauhmana tingkat reliabilitas, validitas dan obyektivitas peni- laiannya. Yang jelas memang per- lu introspeksi bahwa PT itu me- rupakan PTN yang punya nama dan cukup bergengsi di Indonesia, namun ternyata belum mampu menduduki peringkat sepuluh be- sar. Sekarang perlu kita perta- nyakan, bagaimana dengan PTN dan PTS lainnya yang jumlahnya lebih dari 1300 lembaga PT me- nyebar di seluruh penjuru tanah air indonesia ? Oleh karenanya untuk meng- antisipasi keberhasilan PT masa mendatang perlu menitikberatkan pada kebutuhan pangsa pasar kerja dengan "quality oriented", dan bukan semata-mata "quan- tity oriented" baik jumlah pro- gram studi, maupun jumlah ma- Padahal kenderaan yang da tang dari Jalan Asia harus bergerak lebih lamban karena mereka harus membelok, semen- tara kenderaan yang datang dari Jalan Sutomo bisa melaju lebih cepat karena jalannya hanya lurus bila ke Jalan Sutomo dan hanya membelok sedikit bila ke Jalan Pandu. Menurut hasil studi majalah Hongkong baru-baru ini menyata kan bahwa PT di Indonesia ter- Logikanya, bahan makanan yang diekspor tentu lebih baik dari bahan yang dipasarkan un- tuk dalam negeri. Jika demikian hidupnya "lampu hijau" ini Maunya masalah lama waktu halnya, maka kita-kita semua di dalam negeri ini mengkonsumsi menjadi perhatian dari pihak yang terkait sehingga pengaturan bahan makanan yang mengan- bagi kenderaan yang datang dari dung bahan-bahan kimia seperti yang ditolak oleh negara luar kedua jurusan itu berimbang. YOHANES TAN JIKA kita melihat bahwa, dari dahulu hingga sampai saat sekarang belajar pada Perguruan Tinggi adalah merupakan dam- baan atau impian setiap lulusan SLTA. Hal ini terjadi bahwa perguruan tinggi telah dipandang sebagai proses yang dapat mengantarkan seseorang menuju cita-cita yang telah ia tanamkan dalam diri pribadinya sejak kecil. Setelah melewati proses pen- didikan, mulai dari Taman Kanak- kanak, Sekolah Dasar, SMP hingga SMU sehingga sampai memasuki Perguruan Tinggi. Melalui Perguruan Tinggi ini, Seseorang Lulusan SMTA harus dapat mewujudkan cita-citanya untuk menjadi seorang Sarjana, mencari kerja dan pada gilirannya sampai kepada pencapaian karir yang lebih tinggi. Dalam men- capai tujuan tersebut, dituntut suatu pemahaman yang cukup terhadap seluk beluk dari pada Perguruan Tinggi, meliputi: Per- syaratan Administrasi dan Keuangan yang walaupun masih ada lagi persyaratan lain dari perguruan tinggi tersebut. Disam- ping ini pula, sifat kepribadian dari si mahasiswa juga menjadi faktor penentu dalam mencapai keberhasilan studi. PERSYARATAN ADMINISTRASI DAN KEUANGAN Yang merupakan persyaratan administrasi yang harus dipenuhi pendaftar yakni: Ijazah SMTA, Pas FOTO, mengisi formulir pen- daftaran dan persyaratan ad- ministrasi lainnya. Disamping itu, terdapat pula Perguruan Tinggi yang menambah persyaratan lain seperti: NEM, Surat Kesehatan, Surat Kelakuan Baik dan lain TINGGI Saat ini bangsa Indonesia se- dang mempersiapkan diri untuk menghadapi situasi dan kondisi memasuki pasar bebas, seperti pa- da kesepakatan AFTA pada ta- hun 2003. Dalam waktu dekat, per 31 Desember 1998 nanti ada 11 sektor yang mencakup 90 sub sektor jasa akan dibebaskan di kawasan ASEAN, termasuk di da lamnya sektor pendidikan, bisnis, transportasi, konstruksi dan re- kayasa dan sebagainya. Di samping itu juga harus mempersiapkan untuk mengha- dapi NAFTA dan APEC di tahun 2020. Untuk menghadapi kondisi yang demikian itu perlu tersedia dan tercipta Sumber Daya Manu- sia (SDM) yang profesional, ka- rena laju pertumbuhan ekonomi dan efisiensi pembangunan dalam suatu negara sangat ditentukan oleh kualitas SDM nya. Sebagai gambaran bahwa kon Namun kiranya sebagian Oleh sebab itu, PT hendaknya mempunyai visi ke depan bero- rientasi pada kualitas dan releva- besar PTN mengejar target dan disi pendidikan di era globalisasi pu menguasai bahasa Inggris, nitas. Visi ke depan menyangkut terlebih PTS lebih menitikberat- kan pada "quantity oriented" se- bagai ladang bisnis yang mengun- tungkan dan menggembirakan. agar nantinya Tenaga Kerja Indo- nesia (TKI) mampu bersaing de- ngan para TKA. Secara awamnya ada kecende- rungan yang nampak terhadap keberhasilan output dari suatu PT itu berkualitas atau tidak adalah seberapa alumninya itu mampu se cepatnya mendapatkan pekerjaan sesuai dengan bidangnya, pro- gram studi itu termasuk eksakta atau non eksakta, dan sudah ter- masuk program studi yang jenuh atau tidak sehingga peluang men- dapatkan pekerjaan lebih luas. adalah memungkinkan sekali ma- suknya secara bebas berbagai je- nis dan bentuk pendidikan dari belahan bumi asing atau luar ne- geri, yang menawarkan berbagai macam kecanggihan fasilitas, profesionalitas pengajarnya, alo- kasi waktu terhadap integrasi teo- ritis dan praktis berkait erat de- ngan "dual sistem", dan kuriku- lum yang adaptif. Tanpa persiapan yang diupa- yakan maksimum, jangan terlalu banyak berharap kondisi para TKI akan mempunyai "skill" yang memadai, sebagai akibatnya tidak mampu bersaing untuk men duduki posisi sebagai tenaga ah- li. Sebaliknya hanya menawarkan TKI yang "low skill" ataupun justru "unskill", sehingga ber- dampak pada pertambahan dan lajunya pengangguran level sarjana. bentuk kurikulum yang adaptif, kelengkapan fasilitas, input mahasiswa selektif, pengajar luas wawasannya, membudayakan dis kusi dan seminar, melaksanakan Tri Dharma PT yang lebih ber- mutu dan sebagainya. Membuka peluang lebih banyak menerima mahasiswa baru pada program studi masih tergolong lang- yang kai sesuai kebutuhan pangsa pa- sar kerja. Lewat bukunya itu, Anwar berhasil menantang horison pikir masyarakat yang membaca buku- nya, agar membuka mata lebih le- bar bahwa di setiap perut negara Asia dan di setiap karakteristik je- jak kultural-religiusnya yang be- ragam, tersimpan bara potensi yang kalau disatupadukan akan menyuluti api kebangkitan bagi Asia. Yang jelas keberhasilan dan kualitas pendidikan ini sangat di- pengaruhi oleh berbagai faktor yang mempunyai kontribusi kuat, Dalam pemahaman Anwar, hal itu (dapat) ada bahkan jauh sebagainya. Sedangkan yang merupakan persyaratan Keuangan yang harus dipenuhi oleh si calon mahasiswa baru, antara lain: Biaya Pendaf- taran, biaya SPP, biaya sum- bangan pembangunan. Dan disamping biaya tersebut masih terdapat lagi biaya yang lain yakni: Biaya praktikum, Penataran P4, Ospek, Kegiatan mahasiswa, Biaya Ujian Negara dan lain-lain. ego ist PEMAHAMAN TERHADAP cuatkan gagasan-gagasan yang universal dan mampu diterima se- cara global. BUKU The Asian Renaissance proses akumulasi hingga men- buah pena PM. Malaysia Anwar Ibrahim, mendapat sambutan ha- ngat dan luas di kalangan masya- rakat pembaca di kawasan ini. Pi jar-pijar pemikirannya yang te- rangkum dalam buku yang meru- pakan kumpulan essai tersebut, tak hanya menjadi perbincangan para analis peminat Asia kontem- porer namun juga di bedah di ber- bagai pusat-pusat kajian tentang Asia. Dan hal itu memang tak ber lebihan. ingini" Anwar, bertolak pada Kebangkitan Asia yang "di- penggalian dan pemberdayaan as pek kultural-religiositas yang he- terogen di setiap negara Asia -- untuk selanjutnya melakukan Namun sayangnya sampai saat ini jumlah mahasiswa pada bidang yang masih langka teruta- ma bidang teknik pada PT terke- muka sangatlah terbatas dan out- putnya pun sedikit, sementara bi- dang lain di PT yang mempunyai Perguruan Tinggi dan Keberhasilan Studi KAMPUS Seorang mahasiswa harus dapat memahami apa yang merupakan Perangkat Keras dari Perguruan Tinggi tersebut misalnya: Gedung, Ruang Kuliah, Laboratorium, Peralatan Kantor, Peralatan Kuliah dan sebagainya. Selain itu, seorang mahasiswa juga harus memahami apa yang merupakan perangkat lunak dari perguruan tinggi tersebut misalnya: Kurikulum, Silabus, SAP (Satuan Acara Perkuliahan), Peraturan Akademik, Peraturan Kemahasiswaan, dan Peraturan Administrasi dan keuangan. dari sebuah pengertian hipotesis yang utopis. Kebangkitan Asia menjadi bukan suatu hal yang mustahil, apabila setiap negara di Asia melakukan dialog kultural- internal secara mendalam. Plus menariknya, kebangkitan tersebut tidaklah pula memposisikan Asia pada situasi berhadapan dengan Barat. ANALISA Dengan demikian akan berdiri megah cabang Perguruan Tinggi Asing (PTA) atau university ke- namaan di luar negeri dengan sa- rana dan prasarana yang tidak berbeda dengan di luar negeri. Pengajar yang berkualifikasi Doktor dan Profesor akan ba- nyak mendominasi pendidikan *** Oleh Solehuddin, SH terpenuhi, bukan berarti akan menjamin suatu keberhasilan bagi si mahasiswa dalam menyele saikan studinya. Kenyataan menunjukkan masih terdapatnya mahasiswa yang gagal di tengah. jalan. Hal ini berarti terdapat faktor lain yang mengganggu kelancaran studi si mahasiswa tersebut. Jika seseorang sudah mem- punyai cita-cita, maka dalam mewujudkan cita-citanya tersebut diperlukan suatu perjuangan. Oleh karenanya sangatlah diperlukan suatu sikap setia. Jika seorang mahasiswa telah memiliki suatu perguruan tinggi dan men- dalami suatu bidang studi sebagai suatu proses dalam pencapaian cita-citanya, maka hendaknya cita-cita itu diupayakan semaksimal mungkin. Jika seorang mahasiswa telah memahami kedua hal tersebut atas ia masih dituntut lagi untuk mengenal apa yang dikatakan Perangkat Pelaksana dan Penun- jang dari perguruan tinggi tersebut misalnya: Pimpinan Kesetiaan kepada cita-cita yang Perguruan Tinggi, Dosen, mutlak diperlukan, karena dengan Pegawai Administrasi dan lain- lain. Ketiga hal ini sangatlah demikian menjadikan orang kon- sisten dengan apa yang telah ia mer unyai peranan penting di dalam memperlancar proses bela- putuskan, pelaksanaanya melalui suatu proses. Maxwell Maltz jar mengajar dari si mahasiswa. dalam bukunya "Psychocy SIFAT KEPRIBADIAN bernatics" mengingatkan bahwa Walaupun persyaratan kita sebenarnya dijalankan persyaratan di atas telah bagaikan sebuah mekanisme pen- mengungkapkan prediksi John Naisbitt dan Patri- cia Aburdence sebagaimana te- rangkum dalam Megatrend 2000 beserta ramalan dari banyak pa- kar ekonomi, bahwa Asia akan tampil sebagai top leader dan ba- kal memandu dunia pada era 2025 atau 2050 mendatang. Sebab menurut mereka, Tepi Pasifik akan menyembul bagai Amerika Muda dengan geliat dan gerakan Beberapa penelitian menye butkan adanya faktor yang ber- sifat psikologis yang cukup Jika demikian berpengaruh pemecahannya juga halnya maka harus dengan pendekatan psikologis. Diantara sifat kepriba- dian yang dipandang dapat berperan dalam menanggulangi hambatan studi si mahasiswa, meliputi : Setia, Ulet, Keper- cayaan Diri, Semangat, Energik dan Stabil yang dapat disingkat menjadi "SUKSES". SETIA DI luar serangkaian upaya- upaya kebangkitan Asia yang di- tawarkan Anwar ini, tentunya mengingatkan kita pada sederetan argumentasi para intelektual lain- nya diluar dirinya, bahwa Asia memang menyimpan kekuatan un tuk menjadikan hal kebangkitan itu sebagai sebuah gambar-gam- bar hidup. Futurolog Paul Kennedy da- lam Preparing For The Twenty First Century (Random House, 1993) menyajikan paparan yang mengesankan bahwa kebangkitan negara-negara Asia, terjelmakan sebagai NICs (Newly Industriali- zing Countries). Runtuh dan bangkrutnya ideologi komunis di percaturan ideologi global, ha- bis-habisannya Amerika Serikat terlena memainkan kebijakan po- litik luar negerinya, memberi pe- luang besar dalam akselarasi ter- wujudnya kebangkitan Asia. Atau, unggulan itu, yang menawarkan keprofesionalan dalam segala aspek. Dengan adanya PTA itu akan menggeser PT kita. PTA itu akan di tempati bagi mereka yang ter- masuk level atas, merasa lebih murah dibanding harus ke luar negeri. Output PTA inilah yang akan menempati sebagai tenaga kerja profesional yang mampu bersaing dengan para Tenaga Kerja Asing (TKA). Akibatnya terjadilah kecemburuan antara elit papan atas dengan para kawu- la kelas bawah yang akan sema- kin meruncing, karena kesempa- tan yang cerah selalu didominasi oleh kalangan level atas. kesulitan Di dalam proses belajar tidak- kan selamanya dapat berjalan mulus sebagai mana yang dibayangkan. Dimana berbagai akan selalu menghadang. Tetapi inilah kea- daan yang ada yang mau tidak mau kita harus siap untuk menghadapinya. Dalam kaitan Robert H. Schuller ini, mengemukakan bahwa masa yang sulit tidak akan pernah berakhir, akan tetapi orang yang uletlah yang akan berhasil mengatasinya. Untuk itu marilah kita mena namkan suatu rasa ketekunan dengan prinsif jangan mudah menyerah. Seiring dengan itu, Marc R. Douglas menyatakan bahwa keuletan adalah kualitas yang membedakan manusia dewasa dengan anak-anak, membedakan pemenang dari pecundang dan Kebangkitan Asia dan Posisi Indonesia Oleh Emil W. Aulia yang begitu dinamis, dan dalam loncatan skala yang lebih progre- sif. Asia (dan Pasifik) telah meng- alami ekspansi ekonomi paling ce- pat dan fantastis dalam sejarah - -5 kali dari apa yang diperoleh Barat di masa Revolusi Industri. Amat menakjubkan, bahwa saat ini kota-kota yang terbentang di sekujur benua Asia seperti Tokyo, Hongkong, Taiwan, Seoul, Singapura, Kuala Lumpur, mampu mensejajarkan diri (bila tak bisa disebut menggantikan posisi) dengan kegemahripahan yang selama ini terpusat di kota- kota Atlantik. PERLU PERSIAPAN DAN LANGKAH Dengan masuknya bermacam PTA itu, mau tidak mau kita se- bagai bangsa yang ingin terus ma- ju, harus menyiapkan diri dengan segala kemampuan yang ada (mi- nim), menghadapi kenyataan glo- balisasi dan pasar bebas. Masalah yang sangat mendesak adalah ha- rus menyiapkan SDM yang pro- fesional melalui sistem Pendidi- kan Tinggi (PT), mengacu pada standar internasional yang mam- Padahal Indonesia di era pa- sar bebas nanti sangat membu- tuhkan tenaga kerja ahli. Sebalik- nya justru di luar negeri membu- Situasi optimisme di bidang ekonomi itu akan makin menum- puk saja, bila membaca tulisan Matthew Montage-Pollock yang dimuat Asiamoney, edisi Mei 1997. Senada dengan pendapat para pakar lainnya, Montage- Pollock juga yakin bahwa keja- yaan ekonomi Asia memang su- dah di depan mata. "Asia's econo mics miracle is not over" tulis nya. Berikutnya, dari Sidang Ta- hunan Bank Pembangunan Asia (ADB) ke-30 yang digelar awal Mei lalu di Fukuoka, seberkas si- nar keyakinan tentang kebang- kitan Asia juga menyeruak. tuhkan TKI yang low skill kare- na standar penggajiannya relatif murah dan Indonesia cukup ter- kenal sebagai pemasok utamanya. Apakah rela kalau kita unggul memasukkan dan menggunakan cari cita-cita. Kita dibentuk sedemikian rupa untuk mengalahkan keadaan, kita dibentuk untuk memecahkan per- soalan. Jadi, jika muncul suatu permasalahan kita jangan mudah goyah. Marc R. Douglas dalam sebuah bukunya "How to make a habit of succeding" menyatakan agar kita tetap pada jalan yang menuju tercapainya cita-cita kita. Kita harus mengarahkan pan- dangan kita dan tidakkan pernah untuk menyeleweng dari jalan yang telah kita cita citakan. Ataupun kita harus terus menerus memusatkan perhatian kita pada tugas kita hingga tercapainya sasaran yang kita inginkan. Jadi, faktor kesetiaan pada cita-cita sangatlah mempunyai peranan dalam penting mencapai keberhasilan studi kita. ULET perbaikan kwalitas kehidupan bangsa-bangsa di dunia. Catatan lain, dari paparan hasil penelitian Japan Centre for International Fi- nance (JCIF) yang disampaikan presidennya, Tomomitsu Oba, da lam wawancaranya dengan Yo- miuri Shimbun, Asia akan men- jadi poros utama dan memegang posisi kunci terdepan pada per- tumbuhan ekonomi dunia di era mendatang. Jumlah TKA dari tahun ke ta- hun meningkat terus. Menurut . informasi pada tahun 1995 ber- jumlah 57.159 orang, dan tahun 1996 lebih dari 64.000 orang. Da- pat dibayangkan berapa milyar rupiah dana untuk menggaji pa- ra TKA setiap bulannya. Alang- kah baiknya, bila dapat ditransfer untuk menyediakan pekerjaan ba- gi TKI dengan standar gaji yang disesuaikan, maka calon TKI su- dah tentu dapat terserap dan pe- ngangguranpun berkurang ba nyak. Dalam perspektif dan termi- nologi lain, sebagaimana terurai dalam The Voice Of Asia-nya Mahathir Mohammad atau lewat duet Sony Akio Morita dengan Shintaro Ishihara dalam The Ja- pan That Can Say No, pun me- muat dukungan bagi aktualisasi gagasan tentang kebangkitan Asia. TKA, sementara juga unggul pe- masok TKI yang low skill? Di forum yang menggalang 56 negara itu, berkeyakinan penuh dan mengambang. bahwa Asia memang sarat potensi untuk menjadi pusat kekuatan ekonomi baru yang dibasiskan pada kemajuan di setiap negara- negaranya. Malah, kemajuan ekonomi di Asia tersebut akan memberi kontribusi besar bagi memang bukan sekedar cuap- cuap. Kebangkitan Asia bukanlah sebuah impian berumah diatas angin atau ide dangkal dengan daya argumentasi yang rendah *** Saat ini saja jumlah sarjana di Indonesia yang menganggur su- dah lebih dari 400.000 orang, ma- sih harus ditambah puluhan ribu setiap tahunnya. Banyaknya jum- lah pengangguran ini, salah satu- nya sebagai akibat dari banyak- nya TKA yang masuk. Apalagi nanti di era globalisasi, para TKA bebas dapat bekerja di Indonesia dengan predikat sebagai tenaga ahli, memungkinkan para TKI mau tidak mau siap untuk mun- dur tergeser posisinya. level di bawahnya melimpah de- ngan jurusan yang sudah diang- gap jenuh, dan berkualifikasi ku- rang diminati pangsa pasar kerja. Lagi pula yang menjadi masa- lah faktor utama output PT di kancah nasional apalagi interna- sional adalah relevanitas program studi yang ada dengan pasar ker- ja, kurangnya skill dan terlebih pula kurangnya penguasaan ba- hasa Inggris. Bahasa Inggris me- rupakan bahasa komunikasi inter nasional, sebagian besar literatur asing (hand book) sering diguna- kan berbahasa Inggris. Oleh se- bab itu kebijakan dari Universi- Lampung menetapkan TOEFL bagi calon sarjana yang akan lulus dengan skor minimal 450 merupakan langkah tepat tas MENCERMATI keberadaan Indonesia sebagai salah satu ne- gara yang ditempatkan di ke- pingan benua yang disebut Asia itu, lalu merangsang ruang pikir membedakan kesuksesan dan kegagalan. Kita akan dapat berhasil dengan baik jika seandainya kita ulet, tahan, tidak mengenal lelah dan kita mengerjakan pekerjaan kita secara terus menerus tanpa berhenti sebelum kita mencapai apa yang menjadi cita cita kita tersebut. Dengan keuletan dan ketabahan hati prestasi akan ditangan kita. KEPERCAYAAN DIRI Titik pangkal dari suatu keberhasilan adalah menanamkan suatu keyakinan terhadap diri sen- diri. Tanpa kepercayaan diri sen- diri, seseorang akan dihinggapi suatu perasaan tidak mampu dalam menyelesaikan studinya. Hal ini Sidney. Newton Bremer dengan tandas menyatakan bahwa kepercayaan diri akan me- nyingkirkan semua kesukaran, masalah dan hambatan dalam kehidupan sehari-hari yang pada kebanyakan orang tetap jauh dari pencapaian ambisi mereka. Kita mempunyai kemampuan untuk berbuat apapun yang per- nah diperbuat orang lain. Kita akan dapat melakukannya, jika kita yakin bahwa kita dapat un- tuk berbuat. Kebiasaan percaya diri dapat kita peroleh dengan melihat ke dalam dan keluar diri kita sendiri. Lihatlah ke dalam diri dan percayalah bahwa kita diciptakan untuk sukses. Berla- jarlah untuk menjadi orang yang sukses. Milikilah keyakinan pada keberadaan kita sendiri. Orang lain mendapat kepercayaan diri bahwa ia akan dapat menakluk- kan hambatan kecil dalam hidup ketika ia mendapatkan sukses kecil. Kemudian ia mencapai yang lebih tinggi dan lebih tinggi lagi dengan mengenali bahwa dirinya yang perlu dicontoh. PT hendak- antisipasi ke depan, penuh de- nya dijadikan pusat masyarakat intelek yang berwawasan ke de- pan dengan penguasaan bahasa Inggris yang memadai agar ko- munikatif ketika bekerja. Sebagai salah satu langkah awal untuk meningkatkan kuali- tas pendidikan secara merata, da- lam waktu dekat di akhir bulan Juli atau awal Agustus ini akan ada pengembangan siaran pendi- dikan dan kebudayaan melalui sa- telit. Satelit akan diluncurkan dari Kourou, Guyana Perancis yang memiliki 40 Channel, satu di an- taranya merupakan channel yang dipergunakan khusus untuk siar- an pendidikan dan kebudayaan. Satelit ini merupakan sumbangan dari PT. Mediacitra Indonesia ke- pada Depdikbud, perlu kita syu- kuri bersama. dan naluri "ke-asia-an" kita un- tuk mengedepankan sederetan per tanyaan. Apa, dimana, kapan dan bagaimana kira-kira negeri tercinta ini mampu menempatkan posisinya di era kebangkitan Asia yang didengung-dengungkan itu? Siapkah Indonesia menjadi salah satu negara yang menjadi motor penggerak kebangkitan Asia? Atau, dalam kerangka pikir yang cenderung negatif-pesimistis: siap kah Indonesia menyongsong era kebangkitan Asia itu? Akankah sejumlah negara di benua Asia yang relatif lebih maju akan men- jadikan Indonesia sebagai san- tapan atau menjadi bulan- bulanan mereka? Bagi Indonesia kontemporer, ada sederetan agenda yang dapat dimajukan untuk diprioritaskan pencermatannya, apabila negeri ini mau dan siap untuk menjawab beberapa pertanyaan diatas. Uta- manya, sederetan kendala sosial- ekonomi-politik-kultural yang masih berlalu lalang dalam lalu lintas kenegaraan-kemasyara- katan kita harus lebih dulu dibe- nahi. Persoalan "di dalam" ha- rus lebih dulu dicarikan makna solutif. Bahwa, Pertama, haruslah tercipta pola komunikasi internal antara pemerintah dan rakyat yang berada dalam perspektif ke- adilan politik dan ekonomi yang berimbang dan merata. Kedua, persoalan penegakan hak-hak asasi manusia (HAM) dan aktualisasi pelaksanaan de- mokrasi Pancasila, amat mende- Halaman 4 dernan nantinya, akan nyata se- kali dampaknya terhadap pola pi- kir dan kinerja, perkembangan pribadi, kematangan dan kedewa saan berpikir, keunggulan kom- paratif dan kompetitif akan mengalami pergeseran, namun dampak dan konsekuensi di sisi lain adalah nilai moral-mental dan etika bangsa juga mengalami Hal ini, sekarang sa- pergeseran. ja sudah kita rasakan perkem- bangan dan pergeserannya diban- ding situasi kondisi sepuluh tahun yang lalu, baik ipteknya maupun Oleh sebab itu bila kita mam- pu memprediksi situasi kondisi di abad ke 21, sebenarnya fenomena sampai kesana sudah dapat kita rasakan. Hanya saja untuk meng- moral dan mentalnya. Adanya tambahan satelit yang mengkhususkan siaran di bidang pendidikan ini, akan memetik manfaat yang besar. Mahasiswa atau masyarakat luas dapat me- nerima materi perkuliahan dari para guru besar di UI, ITB dan sebagainya dalam waktu bersa- maan dan jangkauan luas menda- patkan pemerataan informasi ip- tek. Demikian juga para pelajar secara menyeluruh mendapatkan informasi yang merata melalui program pendidikan. KONSEKUENSI Akibat globalisasi dan kemo- sama dengan yang lainnya. Oleh karenanya kita perlu memahami potensi diri kita masing-masing hingga dapat menumbuhkan harapan berprestasi. SEMANGAT akan Kepercayaan diri yang kuat dapat menimbulkan semangat terutama di dalam meraih cita-cita. Dalam hal ini Ferdinad Foch memandang semangat merupakan senjata. Ia mengatakan senjata paling ampuh di bumi ini adalah jiwa manusia yang menyala-nyala. Sementara itu Norman Vincent Peale menyatakan bahwa keyakinan dan semangat yang menyala-nyala merupakan motivasi yang kuat untuk dapat menelorkan sesuatu yang luar biasa. Demikian halnya belajar di perguruan tinggi sangatlah memerlukan semangat yang tidak kunjung padam sehingga tercapainya cita-cita yang telah tertanam selama ini. ENERGIK ngan "keterbatasan-keterba tasan" sehingga kita tidak dapat berbuat lebih banyak. Konsekuensi untuk mengha- dapi globalisasi harus mempunyai moral-mental yang baik dan se hat, direfleksikan terhadap ko koh-kuatnya iman dan taqwa (im- taq), di samping persiapan iptek tinggi dan mantap. Kondisi men- tal dan moral seseorang tidak mesti ditentukan oleh tinggi ren- dahnya tingkat pendidikan para pelakunya, umurnya, finansial- nya, melainkan seberapa mereka itu mampu memahami hakekat hi dup yang sebenarnya, mampu menerjemahkan dan membaca alam sekitar dengan mendasarkan diri pada pengetahuan religius- imtaq yang telah mereka dapat- kan dan mampu menerapkan pa- da kehidupan sosial kemasyara katan. Semangat belajar akan terpelihara dengan baik, jika kita sebagai mahasiswa memiliki tenaga yang tangguh guna pen- capaian cita-cita. Karena dengan perpaduan antara kepercayaan diri, semangat dan tenaga yang energik, akan membuahkan sikap optimisme. Jika optimisme telah mencapai suhu yang cukup tinggi, maka ia akan menyala dan berdaya peng- gerak sendiri guna mencapai prestasi. Sebab tantangan setiap orang adalah bagai mana caranya menyalurkan energik yang ter- dapat dalam diri seseorang kearah pencapaian prestasi termasuk di dalamnya prestasi belajar. STABILITAS DIRI Salah satu ujian pada diri seseorang yakni bagaimana caranya bereaksi jika ia menemui sesuatu permasalahan yang sifat mencemaskan atau mengkhawatir kan diri pribadinya. Apakah ia harus hancur berantakan dika sak untuk sebenar-benarnya ber- ada dalam formula yang terjabar- kan secara sistematis dan elabo ratif. Ketiga, penguatan komunika- si kebijakan politik luar negeri In- donesia terhadap isu-isu dan per- soalan masyarakat internasional, baik di tataran lokal regional maupun di tingkat global. Tiga hal yang dicoba dikede- pankan dalam tulisan ini sesung- guhnya mencoba membuka ruang debat yang lebih luas pada kha- layak terhadap posisi Indonesia ke depan dalam pusaran arus ke- bangkitan Asia yang telah diga- gas itu. Penjabaran dari "agenda pem benahan" yang ditulis pertama maksudnya, Indonesia hanya akan mampu mendongkrak kin- cir kebangkitan Asia bilamana,-- "di dalam"--, antara negara (sta- te) memiliki kekuatan tawar yang sebanding dengan kekuatan daya tawar yang dipunyai rakyat (civil society). Pendeknya, pemberda- yaan rakyat ini menjadi hal yang amat mendesak karena situasi de- mikian akan bermuara pada hu- lu peningkatan kwalitas dan kwan titas keterlibatan dan partisipasi rakyat secara integral-komprehen sif di setiap aspek kehidupan ber- bangsa dan bernegara. Dalam derap irama pemba- ngunan yang kita laksanakan saat ini, masih kentalnya nuansa he- gemoni negara, makin membeng- kaknya prilaku amoral sekelom- pok aparatur negara dan minim- nya sensibilitas kerakyatan mere- ka dalam menelorkan suatu kebi- jakan, harus dibendung dengan membuka saluran-saluran parti- sipatif yang akomodatif bagi ter- ciptanya harmonisasi komunikasi antara dua pihak tersebut. Globalisasi dengan dampak positif dan negatifnya pasti akan kita temui. Untuk mengantisipa- si hal-hal negatif perlu mental dan moral yang kokoh, sehat, kuat dan terpuji. Tanpa moral dan mental yang sehat, jangan harap- kan kehidupan bangsa dan nega- ra akan mencapai kejayaan dan kelanggengan, namun sebaliknya yang terjadi adalah kehancuran. Semoga hal demikian jangan sam pai terjadi. gara. Meski muatan-muatan pikiran dalam buku tersebut tampil radi- kal --malah terkesan sebagai "te- riakan pembebasan" dari hege- moni Barat-- tapi tetap saja kese- muanya itu mencuat sebagai seben tuk sokongan gagasan terhadap pernyataan Kebangkitan Asia Penulis adalah Staf pengajar USU Medan renakan kehilangan pertimbangan akal sehatnya lantaran panik yang berlebihan, ataukah ia dapat mengatasi dan mempertahankan stabilitas dirinya, atau dengan perkataan lain ia masih dapat mempergunakan akal sehatnya serta dapat tenang di dalam menghadapinya. Orang yang tenang dan punya pengendalian diri akan dapat mengarahkan yang ada dalam dirinya, jika hal tersebut perlu dilakukan. Penanaman disiplin diri merupakan kunci di dalam men- ciptakan stabilitas diri. Dimana kita harus melatih diri kita sendiri agar selalu di dalam keadaan baik-baik yang walaupun ada kalanya menemui suatu kesulitan, namun kita tetap tidak keluar dari jalur dan menjaga keseimbangan: Demikian halnya jika kita menemui suatu keberhasilan kita tidak akan lupa lalu berpesta pora dengan membiarkan diri kita menjadi hanyut di dalam kegem- biraan. Oleh karena itu, di dalam menghadapi tantangan dan kesulitan terutama dalam masa belajar, stabilitas diri ini sangatlah diperlukan. KESIMPULAN Di dalam menempuh pen- didikan terutama pendidikan tinggi adalah memerlukan suatu proses yang panjang dan penuh dengan tantangan. Karena disam- ping persyaratan yang harus di penuhi oleh seorang mahasiswa terhadap kelanjutan studinya, ia juga dituntut untuk memahami perangkat kampus. Dan yang tidak kalah pentingnya ia harus memiliki suatu sifat kepribadian "Sukses", sebagai akronim dari : Setia, Ulet, Kepercayaan diri Semangat, Energik, dan Stabilitas Diri. Diharapkan melalui pende katan "SUKSES" inilah Insya Allah keberhasilan Studi bagi kita mahasiswa akan dapat tercapai dan berhasil, Amin! Jargon pembangunan yang di- hembuskan tidak lagi hanya meng andalkan pendekatan dari "atas" (top down) tapi juga membuka ruang lebih lebar bagi pendekatan dari "bawah" (bottom up). Sasa- rannya, dari fakta tersusunnya ar- sitektur pembangunan ekonomi yang cukup cerah - meski disana- sini masih ada keburaman dan ke terbatasannya-- harus diimbangi dengan menata pijakan-pijakan ke arah kemerdekaan sosial- politik bagi dan atas nama peningkatan kwalitas derajat martabat kemanusiaan (human dignity). Pada parameter kedua, deras- nya arus gerakan pro-demokrasi di tengah-tengah masyarakat ki- ta yang dir..otori oleh kaum inte- lektual dan kelompok menengah, berikut (masih) kuatnya penilai- an negatif dari dunia internasio- nal terhadap pelaksanaan HAM di Indonesia, haruslah dimaknai lebih responsif oleh setiap pihak (komponen dan organ) dalam ne Persoalannya, isu tentang kebangkitan Asia tidak bisa dile- paskan dari tema pembebasan ter hadap setiap prilaku pengang- kangan HAM yang memandul- kan fungsi kedaulatan rakyat dan menumpulkan apresiasi de- mokrasi setiap warga negara da- lam memandang diri dan identi- tas yang dimiliki negaranya. Perenungan mendalam terha- dap nilai-nilai yang terkandung direlung kesadaran ber-Demokra si Pancasila beserta aktualisasi ja- baran teoritis-praktisnya, menjadi agenda utama bagi Indonesia un- tuk memajukan dirinya. Satu ca- tatan lagi, akselarasi untuk itu se mua dapat dipacu dengan mene- (Bersambung ke hal 14) Sela Pe Al un sec kan Be: Ka tob (7) 17 da Ut ya se ng na W m da ka m Р Se