Tipe: Koran
Tanggal: 1997-06-26
Halaman: 04
Konten
Kamis, 26 Juni 1997 Penerbit Pemimpin Umum/Pendiri Wakil Pemimpin Umum Pemimpin Redaksi/ Penanggung Jawab Wakil Pemimpin Perusahaan Managing Editor Sekretaris Redaksi Redaktur Anggota Redaksi Terbit Tarip Iklan Alamat Telepon Perwakilan Jakarta Perwakilan Banda Aceh SIUPP Dicetak Oleh Yayasan SIKAP PRESS. Harta Susanto. Supandi Kusuma. H. Soffyan. H. Ali Soekardi. Joeli Salim. Paulus M. Tjukrono. H. War Djamil. H. Amir Siregar, H. Kaharudin, H. Bahari Effendy, H. Naswan Effendi, Usman Alie, H. War Djamil, Mulyadi Franseda, H. Ismail Lubis, H. Basyir Ahzar, Buoy Harjo, Agus Salim, H. Azmi Majid (foto). M. Hatta Lubis, Mac. Reyadi MS, Budiman Tanjat, A. Rivai Siregar, Hasan Basri Ns, Timbul O. Simarmata, Johan Jambak, Ismugiman, Idris Pasaribu, M. Sulaiman, Ali Sati Nasution, Samil Chandra, M. Nur, Hermansyah, Aswadi, Faisal Fardede, Kwa Tjen Siung. Hendar Tusmin, Anthony Limtan. analisa Seminggu 7 kali. Rp. 4.500,- per mm/kolom (umum). Rp. 3.000,- per mm/kolom (keluarga). Jalan Jend. A. Yani No. 35-43 Medan. Kotak Pos: 1481. Telex No. : 51326 ANALIS IA. Fax: (061)- 514031, Telegram: ANALISA MDN, Redaksi: 556655 (2 saluran)/511256. Tata Usaha: 554711 (3 saluran)/513554, Frans Tandun, Jln. K.H. Hasyim Ashari. No. 43-A Jak. Pusat Tel. 3446609/3844339/3453912 Fax.: (021) 363388. H. Harun Keuchik Leumiek Jalan Tgk. Cik Ditiro 106 Tel. (0651) - 23839, Fax: (0651) 23839. SK. Menpen No. 023/SK/MENPEN/SIUPP/A.7/1985. Tanggal 24 Desember 1985. P.T. KUMANGO Medan (Isi di luar tanggung jawab pencetak). Tajukrencana Birokrasi Sertifikat Tanah KEMARAHAN Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN) Pusat di Surabaya tatkala menyerahkan sertifikat ta- nah, tidak berlebihan kalau dikatakan sebagai salah satu con- toh atau gambaran dari permasalahan yang masih dialami masyarakat secara umum dalam pengurusan sertifikat ta- nah. Mungkin ada satu-dua BPN di daerah yang tidak mem- persulit masyarakat. Tetapi, karena lebih banyak oknum da- lam BPN-BPN di daerah yang bagai "hantu" sehingga ma- syarakat seolah-olah "dihantui" kalau berurusan tentang ser- tifikat, akhirnya mereka enggan mengurus. Hikmah apa yang patut dipetik dari kasus Surabaya itu? Ada dua hal. Pertama, hendaknya BPN Pusat segera mela- kukan pengawasan yang lebih ketat di daerah-daerah, su- paya oknum yang begitu berani meminta uang atau mem- persulit pengurusan sertifikat, segera ditindak. Kedua, su- dah saatnya BPN Pusat melakukan evaluasi secara menye- luruh seraya mendengar suara masyarakat tentang tertib administrasi pengurusan sertifikat. Kalau di depan mata Kepala BPN Pusat saja, oknum itu menyerahkan map yang isinya tidak benar, apalagi kalau berhadapan dengan masyarakat saat berurusan tentang ser- tifikat? Kalau saja urusan yang langsung di depan Kepala BPN Pusat ada administrasi tidak yang rampung, apalagi jika yang mengurus itu anggota masyarakat? Itulah cer- minan dari "kenakalan" oknum-oknum di sebagian besar BPN di daerah. Kalau kita ingin memperbaiki citra BPN, dari kasus Surabaya sebaiknya BPN Pusat segera menir.dak- lanjuti, apakah ada kasus serupa terjadi di daerah lain. Masyarakat tentu ingin memperoleh sertifikat atas ta- nahnya. Jika tarif administrasi yang diumumkan itu benar dalam praktek diyakini tidak akan ada masalah. Tetapi yang terjadi justru tarif itu berlipatganda dan ada pungutan liar lain berikut uang pelicin. Itulah kenyataan kalau kita ingin "membedah" penyakit yang menimpa dalam setiap peng- urusan sertifikat. insa noi Best Sin Pengawasan melekat seolah-olah tiada zat pelekat, akhir- nya luntur. Oknum-oknum dalam jajaran BPN menjadi be- gitu berani. Entah mengapa, nampaknya belum ada tindak- an apapun dari atasan. Juga belum terlihat masyarakat yang berani melapor agar pihak kepolisian mengambil tindakan. Masyarakat malas berurusan dengan aparat penegak hu- kum, karena ada kalanya merepotkan. Akhirnya memilih diam, agar urusan selesai, walau di dalam hati tercetus kata- kata yang tidak patut, sejenis makian (maaf) akibat ulah oknum-oknum BPN itu. Kasus Surabaya itu sesungguhnya bukan hanya sekedar keteledoran BPN di daerah Jawa Timur semata, melainkan sebagai suatu kenyataan yang mungkin pula terjadi pada sebagian BPN lain di daerah. Oknum BPN tidak takut un- tuk melakukan penyimpangan dalam melayani masyarakat untuk setiap proses sertifikat tanah. Kita nantikan, apakah ada lanjutan dari BPN Pusat ke daerah-daerah? Atau, kasus Surabaya hanya berakhir de- ngan suatu permohonan maaf dari BPN Jawa Timur kepa- da Kepala BPN Pusat, lalu persoalan dianggap selesai su- dah. Sementara, oknum-oknum BPN itu terus melakukan penyimpangan. Begitukah birokrasi dalam tubuh BPN? Ki- ta yakin tidak semua demikian. Surat Pembaca. Pungli di Jalan Raya Masih Berlangsung, Supir-Supir Mengeluh TERNYATA mengamankan pungutan liar (pungli) di Jalan raya cukup sulit. Diamankan di satu kawasan, muncul di tempat lain tak urung terjadi di lintas sumatera. Yang mengeluh tentulah para supir-supir, baik supir bus angkutan, maupun supir truk. Sekarang ini di kawasan Jam- bi, selang beberapa kilometer sudah ada petugas yang melaku- kan pungli kepada supir-supir bus terutama truk. Tidak terkecuali yang melakukan pungli itu ada yang berpakaian preman tetapi ada juga yang berpakaian dinas. Besar kutipan yang dilakukan itu, antara Rp. 2.000 sampai Rp. 10.000,- Tidak perduli apakah ada kesalahan atau tidak. Bagi para supir yang ingin cepat sampai ke tujuan tidak ada pilihan lain selain memenuhi per- mintaan tersebut. Walaupun jum lahnya tidak besar, tetapi jika banyaknya tempat yang harus di- bayarkan, barulah terasa bahwa jumlahnya cukup besar. Diharapkan sekali agar pihak terkait dapat mengamankan jalan raya ini dari oknum-oknum yang sangat merugikan itu. Mereka tak sadar, kalau akibat perbuatannya itu dapat berakibat kepada naik- nya harga barang. Sebab semakin besar dan banyak pungutan yang ditanggung, akan membuat ekono mi biaya tinggi. Jelas ini turut mengganggu kestabilan ekonomi. Oknum-oknum seperti perlu ditindak tegas atau dihukum, jangan hanya minta mutasi- mutasi saja. Hasilnya tak ada. B. SUCHAIR POHAN JI. Bilal Medan Nama dan alamat harus jelas Sertakan Fotokopi KTP Blanko Paspor Bisa Kurang Rasanya Aneh BEBERAPA hari belakangan ini Imigrasi Sumut kekurangan blanko paspor, sehingga menyulit kan bagi mereka yang mengingin kan paspor. Pelaksana Kordinator Imigrasi (Korim) Kanwil Depkeh Sumut mengatakan, bahwa pihaknya su- dah meminta kepada pusat untuk mengirimkan 3000 blanko paspor, tetapi yang dikirimkan ternyata hanya 1.000 blanko. Kekurangan blanko paspor ini tidak saja terjadi di Medan, tetapi juga di DKI Jakarta, Bandung, dan Surabaya. JIMMY HENRIK Jl. Brigjen. Katamso Medan Tahun Pembiayaan Rumah Sakit Pemda, Observasi Serta Pemecahan Masalah Oleh Dr. H.M. Idris Pane RUMAH sakit sebagai suatu memerlukan pembiayaan untuk menjamin kelancaran pelaksa- naan kegiatannya. Mengacu pada hal tersebut maka dapat dipahami di sini bahwa yang dimaksud dengan pembiayaan sebetulnya adalah pendanaan untuk kegiatan secara umum, di rumah sakit hal Dari kedua kegiatan tersebut, pihak, kegiatan investasi umum- organisasi sosio ekonomi, pembiayaan kegiatan operasional nya memerlukan pembiayaan umumnya dapat dilakukan yang relatif besar dan tidak selalu dengan mempergunakan dana dapat ditunjang dari penghasilan yang berasal dari kegiatan operasional. pelayanan penderita. Tapi tak jarang pula terjadi hal dimana kegiatan operasional rumah sakit memerlukan pendanaan yang rela tif tidak sedikit. Dalam hal ini ini biasanya dikaitkan dengan pembiayaan kegiatan pokok, in- vestasi dan operasional. Dana Rutin APBD II/ Rutin Melihat kekurangan blanko paspor ini kita sangat prihatin. Sebab blanko paspor ini kan dicetak oleh percetakan negara. Kan sudah diketahui, berapa kira- kira kebutuhan paspor di In- donesia. Mengapa sempat terjadi kekurangan seperti ini. Apa memang sengaja dibatasi pence takannya. Atau data yang dimiliki oleh Imigrasi Pusat mengenai kebutuhan paspor tidak akurat? Padahal dengan tetap terse- dianya blanko paspor akan mem- percepat prosedure pengurusan paspor, disamping merupakan sumber pemasukan ke kas negara. Kita jadi teringat dengan blanko kertas segel (leges) yang selalu hilang di pasaran, karena stok blanko juga habis. Padahal yang mencetaknya kita sendiri, mengapa tidak dicetak banyak- banyak. Bukankah ini sebagai salah satu sumber pemasukan (pendapatan) negara yang cukup lumayan? 1994/1995 56.838.000 1995/1996 80.945.000 1996/1997 47.943.000 SBBO Rutin 38.150.000 45.563.000 69.937.000 Dari gambaran di atas dapat disimak bahwa pemberian ang- garan oleh Pemerintah Daerah dan Pusat bersifat fluktuasi, sedang target yang harus dicapai oleh rumah sakit terus meningkat. Kalau dilihat dari indikator Barber Johnson yang baik ialah LOS (Length of stay) = 9-10, sedang BOR = 75-80%, TOI (Turn over interfal) = 1-3, sedang BTO (Bed-Turm Over) = 30, sedang pada rumah sakit ini (1993) didapati BOR = 36,75, LOS = 5,4, BTO = 8,9, TOI = 8,9, kesimpulan kurang efisien dan kurang efektif. Menurut penulis di satu pihak pada niat mengurangi anggaran (biaya), tapi ironisnya pencapaian target harus meningkat, hasilnya tak tercapai. Melalui tulisan ini coba di- jelaskan apa-apa biaya dan bagaimana sebenarnya meren- canakan biaya di rumah sakit. Pengertian biaya ialah pengor- banan yang dinilai dengan uang, baik yang telah terjadi maupun yang akan terjadi untuk memperoleh/memproduksi suatu barang atau jasa. Keterangan : SBBO Sub side Bantuan Biaya Operasional OPRS: Operasi Pemilihan Rumah Sakit Target ditentukan PEMDA yang harus disetor ke kas PEMDA pembiayaan kegiatan biasanya dilakukan dengan mepergunakan sumber dari PEMDA. Di lain MESKIPUN merupakan suatu kenyataan di negara-negara yang sudah maju maupun negara- negara yang sedang berkembang, di dalam perjalanan sejarah sebelum Abad 20 dan menjelang Abad 21, bahwa peran wanita tidak diragukan lagi. Disamping turut membela ta- nah air, bangsa dan negara memperjuangkan kemerdekaan seperti Indonesia, menuntut per- samaan hak antara pria-wanita, pendidikan, melestarikan kebuda- yaan, termasuk bidang sosial-poli tik. SBBO Alat Kedok- teran MUNGKIN orang akan segera melototkan matanya ke arah saya kalau saya mengatakan bahwa mencari ekstasi sesungguhnya sama sekali tidak sulit. Gampang, bin mudah. Mungkin masih lebih sulit mencari ladang ganja bukan ganja yang kering - ketim- bang mencari ekstasi. Mungkin ia memang tak kemana-mana tapi ada dimana-mana. Biaya yang telah dikeluarkan atau digunakan untuk memper oleh/memproduksi suatu barang atau jasa disebut "Ongkos" (ex- pense), seperti yang dinyatakan oleh Niswonger : 2. Penggolongan biaya atas dasar fungsi-fungsi pokok dalam perusahaan. Biaya digolongkan berdasarkan fungsi-fungsi dimana biaya tersebut terjadi atau berhubungan. Di dalam perusaha an yang memproduksi suatu barang, maka fungsi-fungsi pokoknya "Cost that have been consum- ed in the process of producing revenue are expired costs of ex- penses" Oleh karena akuntansi biaya produksi, dan fungsi-fungsi administrasi dan bertujuan menyajikan informasi umum, dan fungsi pemasaran, biaya yang dibutuhkan oleh sehingga di dalam perusahaan management, agar mereka dapat tersebut dapat digolongkan men- mengelola bagiannya secara jadi biaya produksi, biaya ad- Tak heran kalau adakalanya orang celebritis ketangkap ang- gota polisi, sering dibilang 'oknum', ketangkap, bahkan ada pula eksekutif muda - yang ten- pelajar, mahasiswa, jelas tak tunya kaya ketangkap. Kalau identitas terhitung lagi. Walau terus terang, meragukan. Apakah benar tersebut agak mereka itu sekedar mahasiswa, apalagi pelajar. Soalnya, ekstasi itu, walaupun sekarang sudah 'in- flasi', harganya masih tetap mahai. Kok bisa ketangkap? Mungkin lagi-lagi mungkin - SBBO OPRS efektif, maka dalam mencatat dan menggolongkan biaya harus selalu diperhatikan untuk tujuan apa management memerlukan infor- masi biaya. Tidak ada satu konsepsi biaya yang dapat memenuhi berbagai macam tu- juan. Oleh karena itu di dalam akuntansi biaya terdapat berbagai macam cara penggolongan biaya. PENGGOLONGAN BIAYA YANG ADA HUBUNGAN DENGAN RUMAH SAKIT Menurut Mulyati (1981), biaya- biaya dapat digolongkan sebagai berikut : 1. Penggolongan biaya atas dasar obyek pengeluaran. Yaitu berupa penjelasan singkat obyek suatu pengeluaran. Jika perusahaan mengeluarkan uang untuk membayar lembur pegawai, disebut biaya lembur. Biaya untuk mengolah bahan baku menjadi produksi suatu barang, disebut biaya produksi. Atas dasar obyek pengeluaran, biaya produksi ini pun dapat dibagi menjadi tiga golongan besar, yaitu : a. Biaya bahan baku b. Biaya tenaga kerja c. Biaya overhead pabrik. Namun demikian tidak ku- rang pula tantangan-tantangan yang harus dihadapi kaum wanita. Bukan hanya di dalam masalah rumah tangga, tetapi di luar lingkungan itu pun terkadang ter- jadi di luar sesuatu yang tidak pernah diduga-duga sama sekali. Justru bisa timbul semacam tanda tanya dalam hati sanubari- Jabar - DKI tersebut memang sudah merupa- nya: apakah tantangan-tantangan Jateng - DIY kan salah satu takdir dan Jatim kodratiah kaum wanita, ataukah Sumatera disebabkan situasi jaman Abad Kalimantan Modern dari era globalisasi infor- Sulawesi masi saat ini. Jawa Apabila tantangan itu me- mang sudah merupakan takdir dan kodratiah, mereka hanya mampu pasrah kepada Tuhan Yang Maha Esa. Akan tetapi jika tantangan itu akibat dari gejolak Abad Modern, yang menyeret 91.819.000 72.500.000 109.150.000 121.125.500 84.350.000 140.000.000 Oleh: Erripraba manusia keluar dari jati dirinya. Itulah yang perlu dicari jalan keluarnya. Karena jika terjadi sesuatu yang menimpa diri kaum wanita, secara moralitas "siapa kah yang mempertanggung jawab- kannya?" Diperkosa lalu dibunuh. WANITA BERPENDIDIKAN TINGGI Apabila dilihat dari skop "wanita sebagai pekerja, dari se- jumlah tenaga kerja (pria-wanita) di Indonesia, tercatat sekitar 31,7 juta orang adalah pekerja wanita. Dari seluruh tenaga kerja 83 juta. Mereka mendominir sektor pertanian di luar Jawa sejak WILAYAH Bali-Nusa Tenggara Maluku-Irja- Tim-Tim Luar Jawa Pekerja Migran dan Perlunya PRT Mendapat Perlindungan dekade 1994. Sedangkan dua tahun sebelumnya (1992) baru sekitar 8,27 juta pekerja wanita. Apabila kita analisa mengapa begitu banyak pekerja wanita ren- dong pada sektor pertanian. Hal itu dapat dipahami, selain dari pembawaan wanita itu luwes dan cekatan, justru sektor perta- nian pada umumnya sesuai serta dibutuhkan pekerja teliti, trampil tanpa semberono. Pada sisi lain sudah tentu disesuaikan dengan pendidikan dan kemampuannya. Ada yang dipekerjakan sebagai administrasi khusus di kantor, dan tidak kurang pula di fabrik-fabrik, di gudang begitu juga di lapangan. Memang tidak perlu disangkal 39 36 40 39 42 43 31 43 44 41 PERLAKUAN TERHADAP PRT Pada sisi lain berkenaan dan ANALISA 45 38 53 46 41 Kenyataan, kenapa urusan trip- ping begini kok jadi sulit? Perkara 32 54 67 Sebagai contoh penulis ambil dari satu rumah sakit Tingkat II Sumatera Utara. Tabel Dana yang diberikan PEMDA Pusat dan Daerah, ser- PADA AWAL PROPORSI Pertanian Industri Jasa 1994 34 47 ta pencapaian target yang diberikan oleh PEMDA pada rumah sakitnya 1994, sampai dengan 1997. Begitu juga, perkara hukuman- nya ringan atau berat, juga bab yang berbeda. Soal lain lagi, adalah tidak samanya atau bedanya berat ringannya hukum an yang dijatuhkan. Maklum, hakimnya lain-lain. Lagi pula, secara yudex facti kan kasusnya memang tidak sama. Terserah hakimnya mau menilai bobot perkara dan sanksi pidana yang jatuhkan kepada terdakwa. Tentu menurut hemat dia, layak di- saja akan sangat tergantung kadar keterlibatan dari yang ber sangkutan. TARGET ministrasi dan umum dan biaya pemasaran. Biaya produksi adalah biaya yang terjadi dalam hubungannya dengan proses pengolahan bahan baku menjadi produk jadi, yang dapat dibagi menjadi tiga elemen, biaya bahan baku, biaya tenaga kerja dan biaya overhead pabrik. Biaya administrasi dan umum adalah biaya-biaya yang terjadi dalam hubungannya dengan penyusunan kebijaksanaan dan pengarahan perusahaan secara keseluruhan. Misalnya gaji direksi, biaya-biaya bagian akun- tansi dan personalia lainnya, biaya telpon dan sebagainya. PENCAPAIAN TARGET Biaya pemasaran adalah biaya- biaya yang dikeluarkan dalam hubungannya dengan usaha un- tuk memperoleh pesanan dan memenuhi pesanan. Misalnya biaya promosi penjualan, biaya angkutan, biaya asuransi dan sebagainya. Mencari Ekstasi Oleh: RM. H. Subanindyo Hadiluwih, SH. MBA boleh dibilang lagi nasib sial. Memang kendati gampang memperolehnya, tak setiap saat pula ada upaya penangkapan. Jadi, kalau ketangkap juga, ya itulah, nasib sial. Perkara beberapa kasus yang akhirnya sampai ke pengadilan dan dijatuhi hukuman, itu perkara lain. 3. Penggolongan biaya atas dasar hubungan biaya dengan sesuatu yang dibiayai. Jika perusahaan mengolah bahan baku menjadi produk jadi, maka sesuatu yang dilayani adalah berupa produk, sedangkan jika perusahaan menghasilkan jasa, maka yang dibiayai adalah berupa penyerahan jasa. Dalam hubungannya dengan sesuatu yang dibiayai, biaya dapat dibagi menjadi dua golongan, yaitu : a. Biaya langsung (direct cost), adalah biaya yang langsung dikeluarkan untuk memproduksi suatu barang atau jasa. Jika pro- duksi barang atau jasa tidak ada, maka biaya langsung inipun tidak ada. Contoh biaya langsung dalam produksi jasa pelayanan 36 28 41 42 35 32 36 42 72.262.850 78.124.300 61.590.850 **** Total 38 32 43 41 40 38 34 45 40 39 31 1.4 36 0.4 erat juga kaitannya dengan para pekerja pada umumnya, yang belum diketahui termasuk 0.2 -0.2 0.0 0.6 0.3 0.6 0.5 0.2 gampang jadi sulit, perkara sulit menjadi semakin rumit, memang bukan hal yang aneh. Tentu saja ada juga yang sebaliknya. Perkara sulit jadi gampang, perkara gampang berubah jadi tak ada aral melintang, Beres...... Beres....... cukup jamak di negeri ini. Bagaimana mungkin tak beres kalau urusannya sendiri terkait dengan yang syik...asyik.....syik. Tentu dapat dan nyaris selalu dapat diselesaikan dengan cara baik-baik. Pokoknya, syik... asyik asyik jugalah. kesehatan, adalah biaya obat- obatan, gaji dokter dan para medis, biaya bahan-bahan kimia pada pemeriksaan laboratorium, film dan sebagainya. b. Biaya tak langsung (indirect cost), adalah biaya yang dikeluarkan untuk menunjang suatu produksi barang atau jasa. Pembedaan biaya langsung dan tidak langsung dalam hubungan nya dengan produk sangat diperlukan apabila perusahaan menghasilkan lebih dari satu macam produk atau jasa, dan management menghendaki penentuan biaya satuan tiap jenis produk atau jasa yang dihasilkan. 4. Penggolongan biaya atas dasar waktu. Atas dasar waktu, biaya dibagi menjadi dua golongan : MENURUT hemat saya, orang pintar yang dapat memanfaatkan situasi seperti ini antara lain jadi Doktor oleh karenanya. dokter Wimpie Pangkahila, yang Soalnya 'sepele' saja. Ia meneliti masalah yang biasa-biasa saja, tetapi karena secara normatif yang biasa itu sebenarnya aneh, bahkan sebenarnya terlarang, maka pada a. Pengeluaran modal (capital expenditure), adalah biaya-biaya yang dinikmati oleh lebih dari satu periode akuntansi. Penge- luaran modal tidak seluruhnya dibebankan di dalam priode akuntansi dimana pengeluaran tersebut terjadi, tetapi dibagikan kepada periode-periode yang menikmati manfaat pengeluaran tersebut. Contoh : biaya per- baikan mesin yang jumlahnya relatif besar sehingga umur ekonomisnya diperpanjang. b. Biaya administrasi umum, adalah biaya-biaya yang diperlukan untuk menyeleng- garakan administrasi rumah sakit misalnya administrasi keuangan, pembukuan, kesekretariatan dan biaya-biaya lainnya untuk mem- biayai rumah sakit sebagai suatu rumah tangga seperti biaya keamanan, personalia,, sarana umum dan sebagainya. 2. Konsep-konsep biaya ber- dasarkan hubungannya dengan suatu unit. a. Biaya unit langsung (direct unit cost) adalah biaya yang dapat dibebankan secara langsung kepada suatu unit (unit organisasi) tertentu sebagai suatu pusat biaya (cost center), baik pusat biaya pro- dimana biaya tersebut terjadi. duktif (producing unit) maupun Contoh: Biaya telepon, biaya air, biaya listrik, biaya pemeliharaan gedung dan peralatan. pusat biaya penunjang (service department). Di dalam membahas analisa biaya untuk rumah sakit, perlu diketahui lebih dahulu konsep- konsep, biaya yang akan dijumpai dalam analisa biaya rumah sakit. Menurut Lembaga Management Fakultas Ekonomi Universitas In- donesia, konsep-konsep biaya tersebut adalah : b. Biaya unit tidak langsung dibebankan kepada suatu unit tertentu, tetapi harus dialokasikan ke masing masing departemen yang dibebani biaya tersebut ber- dasarkan suatu basis tertentu. b. Pengeluaran penghasilan (revenue expenditure), adalah biaya-biaya yang hanya berman- faat didalam periode akuntansi 1. Konsep-konsep biaya ber- dasarkan klasifikasi secara natural : a. Biaya jasa pelayanan kesehatan, adalah biaya-biaya yang diperlukan untuk membiayai pelaksanaan kegiatan pemberian jasa baik kepada pasien rawat menginap maupun kepada pasien rawat jalan. Biaya ini terdiri dari tiga unsur biaya, yaitu : PERUBAHAN PROPORSI Pertanian Industri Jasa 1994 1. Biaya bahan langsung adalah biaya atas bahan-bahan yang diperlukan dalam proses pelayanan jasa kesehatan dan secara langsung (dengan mudah) dapat diidentifikasikan dengan jasa kesehatan tersebut, con- tohnya obat-obatan, bahan kimia, film, dan sebagainya. 2. Biaya tenaga kerja langsung adalah biaya gaji/upah atas tenaga kerja yang diperlukan adanya sementara wanita - umum- nya yang berpendidikan tinggi menganggap bekerja di sektor pertanian itu membosankan, jorok dan tidak sesuai. Pendapat demikian secara pribadi boleh-boleh saja, tetapi kita harus bijak melihat dari sisi kemampuan yang mereka miliki. Tidak semua wanita berpen- didikan tinggi. Yang penting menurut hemat kita adanya animo bekerja. Bagi wanita karier sudah ada ketentuan baginya, justru pula berpendidikan tinggi. Terkadang bukan harus ke sa na-sini datang dari satu kantor ke kantor lainnya, malah perusaha- an yang memanggil. Jadi Direk- tris, di kantor mendapat keduduk- an sebagai Sekretaris atau mela- rutkan diri sesuai dengan bakat- nya kebidang sosial-politik. Coba kita lihat proporsi peker- ja wanita dalam TABEL berikut ini : 0.5 0.9 0.4 -0.0 1.3 -2.9 -1.5 0.8 0.4 -0.3 -1.0 0.1 1.0 0.1 -0.1 -0.1 Total 1.5 0.5 0.0 -0.2 -0.0 0.4 0.4 -0.1 0.4 0.3 -0.4 1.4 -0.4 0.3 golongan mana S.F.S.I, atau Grup-grup Organisasi Buruh lain- nya, yaitu "Pembantu Rumah penelitiannya ia hanya berkewa- jiban membuktikan melalui disertasi tentunya bahwa yang aneh-aneh itu sesungguhnya tidak aneh lagi. Biasa. Kalau orang harus mencari juga sesuatu yang biasa karena dianggap aneh, sekaligus mem- buktikannya, jelas tak sulit, karena, ia memang biasa-biasa saja. dalam proses pelayanan jasa kesehatan secara langsung (dengan udah) dapat diiden- tifikasikan dalam jasa tersebut, contohnya gaji dokter, para medis, dan sebagainya. Karena kebetulan ia memang seorang sexuolog, urusannya hanya ingin tahu, mengapa rema- ja kita masa kini sudah sangat permisif perilaku sexualnya. Wah, itu kan soal biasa. Sepertinya nggak pernah muda saja. Mau responden berapa ribu, berapa puluh ribu, kalau perlu berapa ratus ribu, bisa disediakan atau menyediakan diri. Asal untuk sementara identitasnya tak usah disebut-sebut. 3. Biaya overhead adalah biaya jasa pelayanan kesehatan lainnya yang tidak termasuk biaya bahan langsung dan biaya tenaga kerja langsung. Atau dengan kata lain adalah biaya-biaya bahan tidak langsung, tenaga kerja tidak langsung lainnya, yaitu biaya- biaya yang sulit diidentifikasikan dengan jasa yang diberikan, con- tohnya biaya pencucian, biaya listrik, air dan gas, biaya pemeliharaan dan penyusutan alat-alat, biaya makan pasien rawat menginap dan sebagainya. ANALISA BIAYA DAN METODE ANALISA BIAYA Analisa biaya menurut Hay dalam bukunya "Budgeting and Cost Analysis for Hospital Management" adalah sebagai berikut : "..... is the term used to describe the process of recasting the data derived from the account ordinary kept by hospital to obtain costs of services rendered. Pendapat ini didukung oleh Lembaga Management Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, yang menjelaskan tentang analisa biaya rumah sakit sebagai berikut: "Analisa Biaya Rumah Sakit meliputi metode-metode perhitungan biaya yang telah dikorbankan oleh sebuah Rumah Sakit dalam rangka menghasilkan jasa pelayanan kesehatan selama periode tertentu, baik biaya secara total maupun biaya per unit" Tangga" (P.R.T). Para PRT walaupun jumlah totalnya tidak sampai mencapai melampaui Tenaga Kerja In- donesia (TKI), namun pada tiap- tiap kota Propinsi Tk.I maupun kota Kabupaten Tk.II, banyak penghuni kota yang membutuh kannya. sasi/kelompok yang tidak resmi Memang ada semacam organi mengumpulkan wanita-wanita yang akan disalurkan kepada majikan-majikan rumah yang memerlukan PRT. Akan tetapi organisasi/kelompok tersebut tidak bisa menjamin "perlin- dungan" dan "keamanan" mere ka. Seperti baru-baru ini terjadi (1997) terhadap PRT bernama Jamilah (18), tewas di rumah ma- jikannya yang berinitial ER, pada perumahan Bumi Satria Kencana, Kec. Bekasi Selatan. Bagian kepala, tengkuk, dada tangan luka memar. Dari pendapat di atas dapat diambil kesimpulan bahwa analisa biaya adalah suatu proses kegiatan untuk memperoleh biaya total maupun biaya satuan yang telah dikorbankan untuk memproduksi suatu barang atau jasa pelayanan. Agar analisa biaya di suatu rumah sakit dapat dilakukan dengan baik, maka rumah sakit tersebut perlu memiliki syarat- syarat seperti di bawah ini : di kalangan gelandangan, yang selain usianya teramat muda, diawali pada usia sekitar 13 tahun, juga tak selalu heterosexual, ada yang homo, ada pula yang lesbian, saya senyum-senyum saja. Sama herannya kalau kita mengadakan penelitian tentang kolusi, manipulasi, dan korupsi, Kalau penelitian harus menyebutkan identitas, hasilnya pasti tidak ada ! Tapi kalau boleh menyem- bunyikan identitas, seperti yang sering dilakukan oleh kalangan pers dengan kalimat 'sebut saja demikian, maka dijamin, kita akan kewalahan mentabulasikan datanya. Kalau tak begitu, mana ada jabatan basah dan jabatan kering. Wong yang kering saja sebenarnya basah juga, tapi tak terlalu kuyup. 1. Struktur organisasi rumah sakit harus jelas. Setiap kom- ponen dalam struktur rumah sakit mempunyai fungsi, wewenang dan tanggung jawab yang jelas sehingga dapat ditentukan apakah komponen tersebut termasuk di dalam departemen/unit/pusat biaya penunjang atau produksi. 2. Pusat biaya (cost center) harus jelas. Dalam analisa biaya, semua biaya operasional yang di korbankan untuk menghitung biaya produksi jasa pelayanan kesehatan yang diberikan kepada pasien, dialokasikan kedalam departemen-departemen/unit-unit organisasi. Oleh sebab itu, analisa biaya rumah sakit sangat tergan- tung dari disain pusat-pusat biaya dalam rumah sakit tersebut. Pusat biaya adalah suatu unit organisasi yang terkecil yang merupakan satu unit pertanggung jawaban, dimana pimpinan departemen tersebut bertanggung jawab atas biaya yang dikendalikan oleh departemen tersebut. Pusat biaya ini dapat dibedakan antara pusat biaya produksi dan pusat biaya penunjang. Departemen/pusat biaya pro- duksi adalah departemen yang kegiatannya langsung mengha silkan jasa pelayanan kesehatan untuk pasien rawat menginap dan pasien rawat jalan. Departemen/pusat biaya penunjang adalah departemen yang tidak secara langsung menghasilkan jasa pelayanan kesehatan dan hanya memberikan 01 Total 0₂ 04 Halaman jasa tertentu untuk dinikmati oleh departemen-departemen lain (baik oleh departemen produksi maupun departemen penunjang sendiri). 3. Sistem akuntansi harus baik. Setiap pusat biaya harus memiliki laporan keuangan yang lengkap dari semua jenis pengeluaran yang Pusat Biaya Penunjang 1 2 3 4 A Laundry Da Admi Rumah Bgn pur nistrasi Tangga Bedah Berdasarkan dasar distribusi biaya yang telah ditetapkan, biaya overhead dari pusat biaya pro- duksi yang berada pada pusat biaya penunjang 1 (01) langsung dialokasikan ke pusat biaya pro- duksi A sehingga diperoleh biaya berhubungan intim. Di daerah Jakarta pernah juga disekap wanita-wanita pencari kerja oleh Grup jasa, yang akan disalurkan kepada para majikan rumah tangga yang memerlukan PRT. Namun Grup jasa yang tidak memiliki ijin resmi itu sempat lokasinya digerebek yang berwa- jib. Ternyata di tempat itu terdapat lebih dari 5 orang calon PRT, sedangkan oknum-oknum yang menyekapnya melarikan diri. Sebenarnya apabila dirinci satu persatu, masih banyak lagi kejadian-kejadian yang menimpa diri para PRT. Ada yang memang sengaja diperkosa oleh tuan rumahnya tanpa setahu isteri resmi. Para PRT pada hari-hari besar itu harus mudik pulang kampung, selama 10 sampai 15 hari. Peker- jaan yang begitu banyaknya sudah tentu tidak mampu dikerjakan oleh ibu majikan. Untuk sementara menantikan PRT kembali dari mudik, terpaksa mencari gantinya. Di sinilah bagi Grup jasa pencari PRT bagaikan mendapat untung besar, demikian juga oleh para PRT pengganti sementara. Kalau biasanya ma- diperoleh dari kwitansi, tagihan, faktur, daftar gaji, surat perintah kerja atau surat penyerahan barang. Bukankah hal sedemikian hanya akan mengundang senyum- senyum saja? Kendati istilahnya, 'resosialisasi', saya khawatir yang tersosiali sasikan justru perilaku pelaku- pelakunya. Entah melalui panti panti pijit, salon, diskotik, hotel jam-jaman atau mal dan plaza. Razia ? Sering. Namun, seper- ti yang baru-baru ini juga diberitakan melalui media Jakar- ta, ketika razia dilakukan, tempat- tempat sasaran sudah kosong. 'Pulang kampung', alasannya. Wajar kalau ada yang menduga : pasti bocor. Memang, kan biasa, tak aneh lagi. Yang justru aneh, ada juga petugas yang kemudian mengeluh. Bukan main sulitnya memberantas masalah yang satu ini. Lalu, membuat dalil untuk memuaskan diri sendiri. Lingkungannya juga bisa mahasiswa, preman, bahkan mau dipilih. Mau kalangan pengusaha, BANYAK kota yang tak pernah wanita karir, artis, pejabat, dosen, mengakui bahwa di wilayahnya terdapat lokalisasi pelacuran. mengkhususkan diri di bidang Maksudnya bursa sex. Kalau ada pergelandangan, juga bisa. juga, terpaksa dikatakan bahwa Maka, pada waktu isteri saya lokalisasi sama sekali bukan terheran-heran membaca hasil dimaksudkan sebagai legalisasi, (maksudnya dukung men- penelitian perihal sexual activity akan tetapi resosialisasi. dukung) antara penyedia pra 4. Data "Non Keuangan" yang baik di setiap pusat biaya yang merupakan data statistik kegiatan rumah sakit, seperti : -Jumlah pasien rawat menginap dan rawat jalan. Luas lantai gedung dan luas 'Maklum, kejahatan yang usianya sama dengan adanya manusia itu sendiri, ya sulit diberantas! Wah, wong dilarang saja tidak, kok diberantas. Ya mustahil. Iklim kondusif yang diciptakan dengan saling tunjang menunjang taman Jumlah makanan yang dikirim dari dapur - Jumlah cucian - Jumlah pegawai - Dan sebagainya. Data ini perlu untuk menen- tukan dasar distribusi/alokasi biaya dari pusat biaya penunjang ke pusat biaya produksi atau penunjang lainnya. METODE ANALISA BIAYA Ada empat metode analisa biaya rumah sakit (pada tulisan ini hanya satu ) : 1. The Government Reimbur- sable Cost Formula. Metode ini juga disebut distribusi langsung (Direct Apportionment) atau metode alokasi langsung (Direct Allocation Method). Dalam metode ini, biaya overhead tiap- tiap pusat biaya penunjang dialokasikan secara langsung ke pusat biaya produksi, dan tidak di alokasikan ke pusat biaya penun- jang lainnya. Metode ini sederhana dan tidak membutuhkan waktu banyak dapat digunakan pada organisasi kecil dimana jasa yang dihasilkan departemen penunjang hanya dinikmati oleh departemen pro- duksi saja. Contoh : Suatu organisasi rumah sakit yang memberikan jasa pelayanan kesehatan pada pasien melalui empat departemen produksi, yaitu : departemen A, B, C, dan D, dan empat departemen penunjang, yaitu departemen 1, 2, 3 dan 4. Maka terjadi alokasi biaya sebagai berikut : A1 A2 A3 A4 At Pusat Biaya Produksi B C D Radio Labora- Pharmasi logi torium Tetapi terhadap PRT boleh dikatakan tunjangan apapun tidak ada apalagi perlindungan kerja, terkecuali bagi majikan yang memiliki kearifan dan bijaksana. Sudah banyak kejadian-keja dian yang menimpa PRT, dari mulai penyiksaan sampai kepada pembunuhan oleh majikannya. Terutama terhadap PRT berpen- didikan rendah, yang kebanyakan tidak tamat SD maupun sama Memang bagi majikan rumah tangga yang penghasilan per- bulannya melebihi dari gaji juru-tik, seorang sangat memerlukan PRT. Dan beberapa Pada dasarnya PRT harus me- nuruti perintah dan kehendak ma- jikan. Bayangkan jika kebetulan seseorang PRT mendapat peker- sekali tidak pernah duduk di problema yang harus dihadapi jaan pada majikan kaya, rumah bangku sekolah. ketika datang hari-hari besar, Tahun Baru, Hari Natal dan hari Raya Idul Fitri. gedung bertingkat dengan perabot rumah serba lux, gelas, piring, mangkuk semua alat-alat dapur terbuat dari porselen. PRT harus teliti dan hati-hati merawatnya, jika rusak atau pecah maka sanksinya akan dipotong gaji. Kalau kebetulan majikannya kejam di sinilah se- ringnya PRT itu dicaci maki bahkan dianiaya. B₁ B2 B3 B4 Bt C1 C₂ C₂ Ct Sebelum Jamilah terlebih dahulu terjadi terhadap PRT ber- nama Erni (22) di Perumahan Jatibening II, Kec. Pondokgede Kodya Bekasi. Kematian Erni bukan karena penganiayaan dari majikannya, akan tetapi dibunuh pacarnya sendiri, yang datang jikan memberikan upah sekitar kuan yang wajar, perlindungan Rp 60.000,- sampai Rp 75.000, dan pengamanan. meminta uang selesainya mereka D₂ Dt A1, ke pusat biaya produksi B sehingga diperoleh biaya B₁, ke diperoleh biaya C₁, ke pusat biaya pusat biaya produksi C´sehingga produksi D sehingga diperoleh (Bersambung ke hal. 14) perbulannya, maka PRT semen- tara itu bisa bergaji sekitar Rp 10.000,- per hari. PERLU PERLINDUNGAN- KEAMANAN Memang jika dibandingkan dengan para tenaga kerja di luar PRT, seperti pada fabrik-fabrik in- dustrial anggota SPSI, selain mempunyai ketentuan mendapat- kan UMR mendapat pula tun- jangan. Oleh Depnaker ada keten- tuan, bahwa perusahaan melaku- kan Jamsostek, tunjangan hamil, perlindungan kerja, cuti dan lain-lain. Betapapun bedanya antara pekerja kantor dengan PRT, na- mun sebagai insan yang dicip- takan Tuhan Yang Maha Kuasa, mereka perlu mendapatkan perla- sarana, sarana jasa pengamanan, calo dan sumber daya manusia, justru menyebabkan perkem- bangannya menjadi: mustajab ! Bukan mustahil. Masih mau juga cari ekstasi? Kunjungi saja diskotik-diskotik, cafe-cafe atau 'haus musik'. Paling tidak di tempat-tempat yang musiknya berdentam-dentam, pengunjungnya menghadapi mineral berbotol-botol, tamunya asyik menggeleng atau mengang- guk, tahan pula berjam-jam, jamin ada ekstasinya. Kalau An- da datang lalu bilang mau me- razia atau menangkap, ya tidak ada. Tapi kalau pandai-pandai merayu seolah-olah mau dipakai sendiri, transaksi pasti lekas terjadi. model Mengapa kenyataannya masih sulit juga tertangkap? Soalnya, operasi juga pakai program. Di Jakarta, ketika galak-galaknya 'lampu dinyalakan beberapa saat untuk memberi kesempatan beroperasi', ya semua sembunyi. Begitu petugas lalu, musik menyentak lagi. Manusia- pun menggelinjang lagi. Geleng- geleng, angguk-angguk. Sampai pagi. (ninjun '97).
