Arsip
Halaman Artikel
Creative Commons License

Jika anda mendapati gambar tidak sesuai dengan spesifikasi data (salah tanggal dan atau salah penomoran halaman), posisi gambar landscape, satu gambar terdapat dua halaman, kualitas gambar kabur, anda bisa melaporkan data tersebut agar segera diperbaiki dengan menekan tombol laporkan.

Kata Kunci Pencarian:

Nama: Analisa
Tipe: Koran
Tanggal: 1997-04-01
Halaman: 07

Konten


Selasa, 1 April 1997 DAERAH ISTIMEWA ACEH Ketua Bappeda Aceh Utara: Kebutuhan Investasi Tahun 1997/1998 Diproyeksikan Rp. 782 Milyar Lhokseumawe, (Analisa). Selain itu, daerah ini juga mempunyai potensi di bidang agrobisnis. Misalnya masih ba- nyak hasil produksi dijual beru- Pemda Aceh Utara sangat mengharapkan peran swasta dan masyarakat untuk investasi. Hal itu untuk mendukung pencapaian sasaran target pertumbuhan ekonomi daerah melalui kan nilai tambah bagi petani. pa bahan baku, yang belum dio- lah melalui proses industri (agro industri) yang dapat memberi- berbagai peluang investasi. Amrullah menambahkan, ke- bijaksanaan pembangunan na- sional pada Repelita VI lebih menitik beratkan pada pemba- ngunan bidang ekonomi dengan sektor industri dan pertanian. Pengembangan sektor industri ditujukan kepada industri pe- ngolahan hasil pertanian. Sementara di sektor perdaga- ngan, para pengusaha dapat melakukan ekspor komoditi ha- sil pertanian, hasil industri kecil/ rumah tangga melalui sarana perhubungan laut, yang tersedia di daerah berpenduduk 911.000 jiwa ini. KEBUTUHAN INVESTASI Menyinggung kebutuhan in- vestasi untuk tahun anggaran 1997/1998, Amrullah mengata- kan, diproyeksikan sebesar Rp. 782 milyar. Jumlah tersebut ber- sumber dari pembiayaan sektor pemerintah Rp. 234 milyar dan sektor swasta Rp. 548 milyar, Namun, peran industri kecil sekarang bila dilihat dari kontri- busi yang disumbangkan dalam produk Domestik Regional Bru- to (PDRB) setiap tahun masih relatif terbatas. "Justru itu, kita mengharap- kan kontribusi swasta lebih di- tingkatkan lagi hingga mencapai 80 persen dari total investasi. Untuk mendukung sasaran ter- sebut, Pemda akan mengusaha- kan pelayanan yang lebih baik sesuai kemampuan yang kita miliki, " tandas Amrullah. (bay). Gubernur Serahkan Bantuan 400 Ekor Sapi "Sektor pertanian dan pari- wisata misalnya, merupakan peluang besar bagi investor teru- tama untuk menumbuh-kem- bangkan agro industri di daerah ini", kata Ketua Bappeda Aceh Utara Drs H.Amrullah saat ber- bincang-bincang dengan "Ana- lisa" di Lhokseumawe, Minggu (30/3). Menurut Amrullah, peluang bagi investor semakin terbuka sejak ditandatanganinya naskah kerjasama antara Indonesia- Malaysia-Thailand-Growth Tri- angel (IMT- GT) tahun 1993 oleh para kepala pemerintahan negara ASEAN itu. Bahkan dengan akan dise- lenggarakannya kegiatan Pame- ran Dagang dan Pariwisata Lhokseumawe Juli mendatang, juga dapat mendorong ekspor non migas dan investasi di kawa- san Sumatera umumnya dan wi- layah Aceh khususnya TERBUKA LEBAR Kalau dilihat peluang inves- tasi di Bumi Malikussaleh ini, agaknya cukup terbuka lebar dan menjanjikan. Karena itu, Pemda setempat mengambil berbagai kebijakan guna mendorong swasta dalam pengembangan usahanya. Kebijakan tersebut antara lain meningkatkan pembangu- nan sarana dan prasana serta Meneg LH Lakukan Penghijauan Penyangga TNGL Kutacane, (Analisa). Menteri Negara Lingkungan Hidup, Sarwono Kusumaatma- dja dalam kunjungan dua hari di Aceh Tenggara melakukan ber- bagai kegiatan. Kegiatan menteri antara lain melakukan penghijauan wilayah penyangga TNGL yang dipusat- kan di Desa Kubu Kecamatan Lawe Alas. Selanjutnya menteri menin- jau Balai Benih Ikan (BBI) di Lawe Bekung Kecamatan Ba- dar. Di proyek irigasi Lawe Bu- lan, menteri menanyakan keter- kaitan proyek dengan kawasan Taman nasioanl Gunung Leuser (TNGL). MG Direktur Unit Manajemen Leuser (UML), AR. Ramli men- jelaskan, proyek ini untuk me- ningkatkan taraf hidup petani di daerah ini, yang merupakan eko- sistem TNGL. (az). Banda Aceh, (Analisa) Tiga penyair Aceh asal Tanoh Gayo-Aceh Tengah, To'et, Fikar W.Eda dan Wiratmadinata, Ju mat (28/3) tampil memukau di pentas penyair dua zaman, yang berlangsung di TBA. Malam itu, To'et (65 tahun) seniman tradisional Gayo ber- taraf nasional karena kemam- puan dan berbagai pementasan- nya di beberapa kota besar di In- donesia, tampil di dampingi Ceh Dewantara. infra struktur pada kawasan-ka- wasan yang cukup potensial. Seperti sarana jalan, jembatan, listrik, telepon dan pelabuhan, jelas Amrullah merincikan. Dengan menggunakan alat mu sik semacam akordion, ia menyu guhkan puisi-puisi yang dibawa kannya dalam bentuk didong, yakni gaya pembangunan, per- cakapan tentang gurita, ini pen- ting dan satu puisi bonus atas per- mintaan penonton yang diberi judul lumut. Kabupaten Aceh Utara yang kini sedang melaksanakan ujico- ba otonomi daerah, memiliki kondisi dan potensi sumber daya alam (SDA) untuk dikembang- kan dan secara terbuka mempu- nyai hubungan perdagangan dengan Malaysia dan Thailand. Disebutkan, potensi pengem- bangan industri kecil dan aneka industri rumah tangga cukup ce- rah. Hal ini ditandai dengan ber- kembangnya industri tersebut di setiap kecamatan. ISTIRAHAT Mungkin dikarenakan usianya yang sudah lanjut, setelah mem- bawakan dua buah puisi secara berturut-turut, To'et minta istirahat. To'et yang dilahirkan di Desa Kemili, Aceh Tengah telah men- dapat pengakuan dari WS.Rendra dan Taufik Ismail sebagai pen- jaga gawang terakhir sastra tutur Indonesia. Ia dianggap sangat orisinil, jujur dalam berkarya dan sangat ekspresif. Akar keseniannya adalah seni didong Gayo yang mengandalkan spontanitas di atas panggung. Secara umum di setiap penam- pilannya, To'et selalu bercerita tentang pengalaman batin, alam sekitar serta masyarakatnya. Sejak tahun 1939 ia selalu ber- MAULANA Banda Aceh, (Analisa). Gubernur Aceh, Syamsuddin Mahmud, Senin (31/1) menye- rahkan bantuan sentral pengem- bangan agribisnis komoditi ung- gulan (SPAKU) Pembangunan Pertanian Rakyat Terpadu (P2- RT). Bantuan berupa 400 ekor sapi potong itu diperuntukkan kepa- da 8 kelompok tani peternak Kecamatan Indrapuri dan Suka- makmur. Acara yang dipusatkan di De- sa Bung Simek Kecamatan In- drapuri Aceh Besar tersebut, di- tandai dengan penyerahan seca- ra simbolis dua ekor sapi oleh gubernur kepada ketua kelom- pok tani Desa Bung Simek Mus- lim Adam dan Sekretarisnya Marwan Salda. Kepada Peternak Aceh Besar rana berbagai kegiatan ibadah. Sementara itu, Dirjen Peter- nakan Departemen Pertanian, Ir Erwin Soetirto mengatakan, hingga kini pihaknya sudah me- nyalurkan kepada 22.136 ke- lompok tani peternak di Indo- nesia sekitar 818.707 ekor sapi, 38.712 ekor kerbau, 283.418 ekor kambing, 51.895 domba serta 1 juta ekor ayam buras dan itik. Dalam sambutan tanpa teks, gubernur meminta para peneri- ma bantuan agar memanfaat- kannya semaksimal mungkin, sehingga nantinya dapat meng- hasilkan anak-anak sapi yang bisa dikembangkan lebih ba- nyak lagi. Pentas Penyair Dua syair dan tidak pernah berhenti walau hidupnya secara ekonomi sangat memperihatinkan. Namun ia pernah dipercaya menjadi dosen di Fakultas Kesenian USU Medan. Begitu menarik sosoknya sehingga sampai-sampai mai senas besar Indonesia, Setiawan Djodi menyanjung kehebatan To'et dalam bersyair. Pada kesempatan yang sama, gubernur juga menyerahkan SEMAKIN INTENSIF bantuan 50 zak semen untuk pembangun meunasah Desa Bung Simek. Jika sudah rampung, diharap- kan meunasah tersebut benar- benar dimanfaatkan sebagai sa- Tiga Penyair Aceh Tampil dalam Sebelumnya, penyair muda Wiratmadinata (28) tahun yang dikenal dengan panggilan Ujang, malam itu membawakan bebe rapa puisi, di antaranya salam dari gunung dan personifikasi renggali di kamarku. Setelah itu, penyair muda lain- nya yang tampil adalah Ir.Fikar W.Eda (31 tahun) yang tampil bersama kelompoknya "Kaum Hate" membawakan beberapa puisi dengan gaya yang bervariasi dan cukup menarik. Misalnya puisi sebuku oleh Fikar dibawakan dengan gaya pepongoten (meratap cara gayo), puisi ke mana malah di bawakan- nya dengan gaya didong - suatu kesenian sastra Gayo yang ditingkahi tepukan tangan. Puisi ini zaman yang dimainkannya dengan gaya tarian seudati. Sarjana Pertanian Unsyiah yang kini bekerja sebagai war- tawan media cetak ini, pada tahun 1987 mendapat undangan pada forum puisi Indonesia di Taman Ismail Marzuki (TIM) Jakarta, dan tampil memukau dengan puisi "Nurlapan"-nya. Ketua Komite Sastra Dewan Kesenian Aceh yang berambut gondrong ini, di hampir semua antologi bersama terbitan Aceh memuat karyanya. Beberapa di SYAMSURI Kesemua bantuan itu, menu- rut Erwin, diperoleh dari duku- ngan lewat APBN, APBD, Ban- pres, proyek lintas sektoral dan proyek bantuan luar negeri.. Semerbak Seribu Bunga - 3- Melalui SPAKU, pada tahun anggaran 1997/1998 pihaknya juga telah memprogramkan pemberian 7.600 ekor sapi, 9.000 ekor kambing, 3.000 ekor domba, 27.000 ekor ayam buras dan 22.000 ekor itik. Sedangkan melalui program bantuan luar negeri IFAS III, akan disebarkan pula 7.350 ekor sapi dan 5.500 ekor kambing, ungkapnya. Bupati Aceh Besar dalam sambutan tertulisnya yang diba- cakan Sekwilda Drs Baswedan Yunus mengatakan, akhir-akhir ini masyarakat sudah semakin intensif memanfaatkan 300 hektare lahan di sekitar bantaran Krueng Aceh sebagai areal pe- nanaman rumput gajah. Hal itu dikarenakan masyara- Zaman antaranya diterbitkan oleh pener- bit luar. Belakangan ia mendalami seni pembacaan puisi yang digarap dengan warna pertunjukan etnis bersama kelompok yang diberi nama " Kelompok Kaum Hate.' 33 SENIMAN ALAMIAH Pagelaran puisi dua zaman yang dibuka Ketua DPRD Aceh, Drs. Abdoelah Moeda itu juga ditandai dengan pembacaan puisi Rindu Karya H.T.Djohan yang dibawakan langsung penulisnya. Abdoelah Moeda dalam sam- butannya pada kesempatan itu mengatakan, di Aceh terdapat dua seniman alamiah yang sangat terkenal, baik di tingkat nasional maupun internasional, ia adalah To'et dan Tgk. Adnan PMTOH. Jika To'et menyampaikan aspirasinya dalam aktifitas seni, itu peranda ada kerja baginya un- tuk tetap mempertahankan kese- nian. Pagelaran malam itu. merupakan aspirasi yang sangat berguna dalam melestarikan bu daya, jadi perlu dipertahankan, katanya. Hidup seseorang belum sem- purna bila hanya diisi dengan san- dang, pangan dan papan. Tetapi akan lebih sempurna bila ditam- bah dengan agama, ilmu dan seni. Sementara itu, Bupati Aceh Tengah, Drs. Buchari Isak mengatakan, To'et merupakan penyair dua zaman. Pada zaman penjajahan ia berjuang sambil berkesenian. Sedangkan di zaman pembangunan To'et selalu hadir dalam menyukseskan pembangun an dalam penampilan kesenian nya.(pat). Sekarang lelaki itu bersem- bunyi di rumah kakaknya di ka- wasan Tanjung Mulia. Seka- rang lelaki itu dianggap sebagai pelaku tabrak lari. Sekarang le- laki itu dicari polisi. Dhani se- makin takut. Lelaki itu semakin bingung. Dan Fifi hanya mampu me- nangis. Dhani menyeka air ma- ta yang membentuk sungai ke- cil di pipinya yang mulus. "Maafkan aku, Fifi," bisik Dhani lirih. dengan asumsi 30 persen inves- tasi pemerintah serta 70 persen investasi masyarakat. Kalau dibandingkan dengan realisasi yang sudah dilaksana- kan sejakawal Pelita VI, inves- tasi sektor pemerintahan ini se- tiap tahunnya rata-rata berkisar Rp. 200 milyar. "Aku tidak tahu apa yang harus kulakukan. Aku tidak ta- hu bagaimana jadinya nasib kita sementara kau dicari polisi." Gadis itu tersedu lagi. Hati- nya teramat sedih. "Ada sesuatu yang harus kau lakukan." "Apa yang harus kulaku- kan?" "Kau kuliah di Fakultas "Itu terdiri dari sumber AP- BN, APBD Tingkat I, APBD Tingkat II, Inpres dan bantuan khusus lainnya", kata Amrullah. Ditambahkan, apabila prin- sip 30 persen dan 70 persen di- pertahankan guna mengejar tar- get pertumbuhan ekonomi yang sudah ditetapkan untuk Aceh Utara 7,5 persen/ pertahun, agaknya merupakan tantangan. Soalnya, diperkirakan akan terjadi defisit setiap tahun sebe- sar Rp 35 milyar dari sektor pe- merintah. kat sekitarnya mulai mengusa- hakan penggemukan sapi de- ngan jumlah yang agak besar dalam waktu relatif singkat. Namun ternak tersebut sa- yangnya bukan milik mereka, melainkan milik orang lain yang dipelihara debfab sistim mawah (bagi hasil). Kepala Dinas Peternakan Aceh, Ir H.Zakaria Ibrahim me- ngatakan, konsepsi SPAKU adalah sistim usaha tani sentra unggulan ternak sapi potong, de- ngan kegiatan peningkatan pro- duksi secara terpadu, berskala ekonomi berkelanjutan menuju kemandirian dan berorientasi agribisnis/agroindustri. (pat) Proses Operasional KMP Pulau Rubiah Lambat Banda Aceh, (Analisa). Proses operasional KMP Pu- lau Rubiah dinilai terlalu lambat. Sedang proses serahterima Pe- ningkatan Angkutan Penyebe- rangan Perhubungan (PAPP) Dephub Aceh ke Dirjen Perhu- bungan Darat telah selesai. Serahterima KMP Pulau Ru- biah dari Dirjen ke PT.ASDP hingga saat ini belum tuntas. Hal ini dibenarkan Kepala Tata Usaha (KTU) Kanwil Dep- hub Aceh, Drs.Mas Ulon Fadis melalui Pimpro, Ir.Syamsir Alam ketika dikonfirmasi "Ana- lisa" di ruang kerjanya, pekan lalu. Pihak Dephub Aceh tidak pu- nya wewenang untuk menyerah- kan KMP Pulau Rubiah kepada PT.ASDP Banda Aceh. Perakitan KMP Pulau Rubiah dikerjakan tahun 1995 dan ram- pung awal tahun 1997. Kapal baru yang menghabis- kan biaya sekitar Rp. 3,3 milyar tiba di Pelabuhan Malahayati 17 Maret lalu. Tapaktuan, (Analisa) Para guru di Aceh Selatan umumnya kurang gemar memba- dia adalah salah satu untuk per- ca koran. Padahal membaca me- luasan pengetahuan dan wawas- an terhadap perkembangan sosial masyarakat. Ketika di depan kelas kadang- kala guru kewalahan menjawab ngat lucunya jika seorang guru se- pertanyaan murid, sehingga sa- ring memberikan alasan yang ku- rang tepat terhadap ketidaktahu- annya terhadap pertanyaan tadi, kata sejumlah pimpinan sekolah di Tapaktuan, Sabtu mengung- kapkan hasil pengamatannya da- lam beberapa tahun terakhir ini. Sebaliknya, menurut sumber di salah satu SLTP di Tapaktuan, ANALISA Pemugaran Tugu Pahlawan Tunggu Dana APBD Hukum. Setidak-tidaknya kau tahu apa yang harus ditempuh kalau seseorang dalam kesulit an. Carilah seorang pembela yang baik dan terkemuka untuk mendampingi aku. Setelah kau menemukannya, aku akan me- nyerah bersamanya." Sesaat Fifi berpikir dan me runduk. Langsa, (Analisa) Pemugaran tugu peringatan pertempuran antara masyarakat Aceh Timur bersama Tentara Ke- amanan Rakyat melawan Jepang di Desa Upah, Manyak Payed, menunggu dana dari Pemda. "Sekarang pulanglah! Cari- lah seorang pembela yang baik, aku akan segera menyerah kepa da polisi." Fifi masih menekur dan le- laki itu memberi ciuman di ke ningnya. Dana yang dimaksudkan ter- sebut adalah untuk tahun anggar- an 1997/1998 yang saat ini se- dang disusun Pemda setempat. Ketua DPD II KNPI Aceh Ti- mur, Syaifuddin H Amin, SE mengungkapkan hal tersebut ke- tika dihubungi "Analisa" di kan- tornya, Sabtu. "Pulanglah sekarang juga dan aku yakin dalam waktu yang tidak lama, kau telah men- dapatkan seorang pengacara yang akan mendampingi aku." Gadis itu menghela nafas panjang. Wajahnya masih mu- rung. Air matanya masih bersi Pemugaran atau rehabilitasi tugu peringatan ini menjadi tang- gung jawab KNPI Aceh Timur, setelah bupati setempat, Alauddin AE melimpahkan upaya perbaik- an tersebut kepada Ketua DPD II KNPI Aceh Timur, pada peringat an Hari Pahlawan tahun lalu. Ketika mengunjungi tugu pahlawan yang terletak di Bukit Meutuah, Langsa Timur, Alaud- din merasa prihatin dengan kon- disi beberapa tugu bersejarah di kabupaten ini. Keadaan tugu-tu- gu bernilai sejarah ini sudah ba- nyak yang rusak. Karena itu, Bupati Aceh Ti- mur mengharapkan supaya DPD II KNPI selaku induk organisasi pemuda secara bersama-sama dengan OKP dan Ormas pemuda di daerah ini agar memperbaiki nya. Kutacane, (Analisa). Sampai bulan Maret ini ter- catat sedikitnya 10.704 KK pra- sejahtera dan sejahtera I di Aceh Tenggara yang menabung pada Takesra. Demikian dikatakan Kepala BKKBN Aceh Tenggara, Drs. Mukhlis Muhsin yang didampi- ngi Kasi KS-nya, Drs.Mizwar Ali kepada "Analisa" di ruang kerjanya, Senin. Sampai sekarang ini upaya Jumlah Takesra di Aceh Tenggara Rp. 21 Juta Lebih Banda Aceh, (Analisa). Komoditi minyak kelapa sa- wit asal Aceh kini mulai mema- suki pasar luar negeri, di antara- nya Perancis, Spanyol dan Ame- rika Latin dengan volume 20. 228 ton senilai Rp.21,302 mi- lyar. Kepala Bidang Perdagangan Luar Negeri Kanwil Depperin- dag Aceh, Dra Cut Hananan di Banda Aceh kemarin mengata- kan, minyak kelapa sawit adalah mata dagangan ekspor baru bagi daerah ini. Diharapkan komoditi itu akan menjadi andalan peneri- maan devisa di masa mendatang. Dikatakan, negara importir minyak kelapa sawit Aceh yang paling besar saat ini adalah Spa- nyol mencapai Rp. 14,166 mil- yar, dengan volume 13.500 ton, menyusul Amerika Latin senilai Rp. 6,916 milyar volume 6.499 ton dan Perancis Rp. 215,170 juta volume 200 ton. ANDALAN Pada masa mendatang mi- nyak kelapa sawit diharapkan menjadi komoditi andalan dari daerah ini, karena luas lahan perkebunan kelapa sawit dari tahun ke tahun terus meningkat, kata Hananan. SLTP dan SD di Aceh Selatan Sejumlah Kepala Sekolah Fenomena tadi terkesan lebih mengungkapkan kurang gemar di daerah pelosok khususnya guru membaca dapat berpengaruh SD, selain keterbatasan surat ka- proses belajar di kelas, terutama bar juga kemampuan daya beli yang menyangkut dengan ilmu-il- mereka. mu sosial. Data yang diperoleh dari Di- nas Perkebunan Aceh mengung- kapkan, luas areal tanaman kela- pa sawit di daerah itu hingga saat ini mencapai 151.903 hek- tare. Terdiri atas perkebunan be- Dikatakannya, mereka yang menabung pada Takesra itu dibagi ke dalam 356 kelompok, dengan jumlah dana tabungan sebesar Rp21.408.000. Sementara itu, sebanyak 10. 338 KK lagi belum membentuk (az) Minyak Sawit Aceh Mulai Masuk Pasar Luar Negeri Menurutnya, para guru lebih suka bekerja di luar profesinya seperti menjajakan barang kelon- tong, mengurusi dagangan kayu dan bercocok tanam. Hal itu bi- sa dimaklumi karena penghasilan mereka dinilai belum mencukupi. Mata pencaharian tambahan terpaksa mereka lakukan yang terkadang menyita jam pelajaran atau sering bolos. Selain ingin me- menuhi kebutuhan tadi, juga mental mereka belum siap men- jadi tenaga edukatif yang tanpa sa. perbaikan yang diharapkan terse- but belum tampak hasilnya. Kon- disi tugu bersejarah itu, termasuk tugu peringatan pertempuran di Desa Upah keadaannya masih memprihatinkan. "Pulanglah! Doakan aku baik-baik saja," pinta lelaki itu. "Doakan agar aku dapat menghindar dari kemelut yang lebih besar." Fifi tersedu lagi. "Kau mau mendoakan aku?" Penyebabnya, ungkap Syai- fuddin, menyangkut finansial yang jumlahnya lumayan besar. Untuk pemugaran tugu peringat- an pertempuran rakyat/TKR me- lawan Jepang di Upah, menelan dana sekitar Rp 20 juta. Hal ini sudah dijelaskan Ke- tua DPD II KNPI Aceh Timur kepada bupati, sehingga orang nomor satu di Aceh Timur ini mengambil kebijaksanaan akan mengupayakan dana tersebut me- lalui anggaran daerah tahun 1997/1998. Gadis itu mengangguk. Amat lirih. "Kau mau membantu aku?" Bupati akan mengusahakan dana yang dibutuhkan untuk pe- mugaran ini melalui dana pada tahun anggaran 1997/1998, ujar- nya. Kabid Darat Dephub Aceh, Ir.Hariono di tempat terpisah mengatakan, masyarakat Sa- bang sangat gembira atas keha- diran kapal baru yang akan me- layani pelayaran Balohan - Ma- lahayati itu, (syn). Guru di Aceh Selatan Kurang Gemar Sekali lagi Fifi mengangguk. Masih tetap lirih. Dan sekali lagi lelaki itu memberinya ciuman di kening. Ketua DPD II KNPI Aceh Ti- mur ini sendiri mengharapkan agar dana untuk pemugaran ter- sebut bisa diluluskan oleh DPRD setempat mengingat fungsi tugu tersebut penting. Pada saat itulah, ketika Dha ni sedang mengecup kening Fi- fi, tiba-tiba terdengar langkah- langkah mendekat. Berdetak jantung Dhani. Darahnya gemu ruh. Bangunan-bangunan berseja- rah seperti ini, keberadaannya sa- ngat penting, terutama bagi gene- rasi muda untuk memahami per- juangan generasi pendahulunya dalam merebut dan memperta- hankan kemerdekaan bangsa, ujar Syaifuddin. (gas) Terdengar ketukan pintu. Dhani dan Fifi saling berpan- kelompok sehingga belum men- dapat buku biru atau buku Tabu- ngan Keluarga Sejahtera (Ta- kesra). Membaca Koran para murid kelas II dan III umum nya lebih dahulu mengetahui per- kembangan sosial yang ada di se- kitarnya maupun secara nasional dan internasional. Dalam era keterbukaan infor- masi sekarang para guru harus meningkatkan pengetahuan de- ngan membaca. Para keluarga pra sejahtera dan sejahtera I yang telah mena- bung pada Takesra dapat mem- peroleh pinjaman atau kredit ke- luarga sejahtera (Kukesra). Pada putaran pertama tercatat sebanyak 3.150 KK yang terga- bung dalam 105 kelompok yang telah memperoleh pinjaman se- besar Rp.63 juta. Sementara yang belum men- dapat Kukesra masih tersisa sebanyak 205 kelompok lagi. sar 119.757 hektare dan perke- bunan inti rakyat seluas 32.146 hektare. Produksi minyak sawit rata- rata mencapai 228.000 ton per tahun, inti sawit 49.623 ton dan tandan buah segar (TBS) 84.784 ton. LAHAN Kepala Bidang Program Di- nas Perkebunan Aceh, M.Yu- suf A menambahkan, selain la- han yang diusahakan masih ter- dapat lahan-lahan bagi pengem- bangan kelapa sawit atas per- mintaan perusahaan perkebunan besar yang belum ada kegiatan- nya, yaitu seluas 763.371 hek- tare. Dari data di atas, terlihat ta- naman kelapa sawit, baik perke- bunan besar maupun perkebu- nan rakyat, perkembangannya cukup pesat, didukung lahan yang cukup luas dan cocok untuk komoditi tersebut. Di Aceh sekarang terdapat 13 unit pabrik pengolahan ke- lapa sawit yang tersebar di em- pat Daerah Tingkat II, masing- masing Aceh Timur, Aceh Ba- rat, Aceh Selatan dan Aceh Uta- ra. Kapasilitas produksinya an- tara 30 hingga 60 tandan buah segar (TBS) per jam. Bila dilihat dari luas areal ta- naman kelapa sawit di Aceh, masih dibutuhkan sekitar 10 pabrik lagi untuk dapat mengo- lah seluruh produksi dengan lan- car, tandas Yusuf. (ant). pamrih berlebihan, sebut bebe- rapa kalangan pimpinan Depdik- bud kecamatan di Aceh Selatan. Kandepdikbudcam Kluet juga mensinyalir banyak guru di wila- yah itu kurang disiplin dalam mengajar. Hal ini dibenarkan oleh penelitian Kandepdikbud Aceh Selatan dengan menyimpul- kan minat mereka untuk memba- ca koran, sangat kurang. Sementara itu seorang wakil kepala sekolah di Tapaktuan mengakui, pihaknya menganjur- kan para guru agar gemar mem- baca, termasuk membaca koran agar tidak ketinggalan dengan perkembangan sosial dewasa ini. Dinamika masyarakat begitu cepat berubah sehingga guru per- lu mengimbanginya. Pimpinan sekolah menganjur- kan agar dewan guru gemar mem- baca surat kabar, kata salah se- orang wakil kepala Sekolah Me- nengah Lanjutan Pertama (SLTP) 2 Tapaktuan Minarti Amin seca- ra terpisah. (m) dangan. Terdengar ketukan la- gi karena Dhani tidak segera membukanya. Lalu terdengar ketukan berikutnya. "Polisi!", gumam Fifi. "Ya!" "Akhirnya kau harus menye rah, Dhan." "Ya." "Apa yang akan kau laku- kan sekarang?" "Mau apa lagi? Tidak mung kin lagi aku lari. Aku harus me- nyerah." "Oh, Dhani! Mengapa ha- rus begini? Aku jadi amat takut. Aku tidak menduga yang terja- di akan sepahit ini." "Aku akan ditahan dan di adili." "Aku tidak ingin kehilangan kau." "Aku mengerti perasaan- mu." Fifi tersedu lagi. Air mata- Analisa/gas.- CONTOH: Bupati Aceh Timur, Alauddin AE didampingi Kadistan Pangan Ir.Bachtiar Harun, MS ketika memberikan contoh penyemprotan hama kedele, yang termasuk salah satu dalam paket Aplikasi Teknologi Tanaman Kedele. Peluang Pasar Kedele Aceh Timur Masih Terbuka Lebar Catatan: Guntur Adi Sukma Dari luas tanam tersebut, se- kitar 8.287 hektare merupakan ta- naman kedele yang ditanam di la- han tegalan, sedang sisanya seluas 3.860 hektare di lahan sawah ta- dah hujan. KOMODITI tanaman pangan di Kabupaten Aceh Timur, ter- utama kedele, ternyata masih cu- kup besar untuk dikembangkan. Pengembangan komoditi ini cu- kup menjanjikan, karena masih banyak faktor pendukung yang belum tergarap. Besarnya potensi pengem- bangan tanaman kedele di kabu- paten ini, bisa dilihat dari salah satu sentra penghasil tanaman ke- dele yakni lingkungan Sapta Jaya, Kecamatan Kejuruan Muda. Di wilayah berhimpunnya tu- juh desa itu, masing-masing desa Jamur Labu, Suka Rahmat, Ja- mur Matang, Suka Mulya, Suka Jadi dan Jamur Jelatang, setiap tahunnya mampu dihasilkan kede le sekitar 2.816 ton. Komoditi se- banyak itu dihasilkan dari lahan tanam seluas 1.280 hektare. Malah yang lebih menggembi-. rakan, dengan hasil sebanyak itu, produktivitas yang dicapai di atas rata-rata nasional. Produktivitas tanaman kedele di lingkungan tu- juh desa tersebut mencapai 2,2 ton setiap hektare. CUKUP BESAR Dalam skala lebih besar lagi, yakni untuk tingkat Kabupaten Aceh Timur, potensi ini juga cu- kup besar. Kabupaten ini memiliki luas areal tanam kedele rata-rata se- tiap tahunnya seluas 31.038 hek- tare. Dengan intensitas tanam se- banyak dua kali setahun, produk- si kedele mencapai 46.561 ton, de- ngan produktivitas rata-rata men- capai 1,5 hingga 1,6 ton/hektare. Dengan hasil yang dicapai se- banyak itu, setiap tahun Aceh Ti- mur mampu surplus tanaman ke- dele sebanyak 36.979 ton, karena tingkat konsumsi di daerah ba- ru mencapai 9.582 ton. Salah satu faktor tersebut ada lah masih banyaknya lahan yang sebenarnya sangat potensial un- tuk mengembangkan komoditi ke dele, di samping peluang pasar yang juga masih terbuka cukup besar. Seperti disebutkan di atas, Aceh Timur memiliki luas areal tanam kedele rata-rata setiap tahunnya seluas 31.038 hektare, dengan intensitas tanam dua kali setahun. Meskipun potensinya cukup besar, akan tetapi Aceh Timur Namun pihaknya, dengan ini- ternyata belum mampu memak-siatif dan bimbingan dari Dinas simalkan peluang tersebut. Pada- hal masih banyak faktor pendu- kung ke arah itu. Namun sayang- nya, sampai saat ini, faktor- faktor tersebut belum tergarap maksimal. Tanaman Pangan Aceh Timur, memanfaatkan sisa waktu terse- but dengan melakukan pena- naman kedele, dengan sistem pa- di kedele kedele. nya berderai lagi. Dhani masih sempat menyekanya dengan ujung jari. Dan lelaki itu masih sempat memeluk tubuh Fifi la- lu mengecup bibirnya. "Kalau aku akhirnya harus menjalani hukuman, aku min- ta kau akan selalu datang men- jengukku!" Gadis itu makin tersedu. "Kau mau?" Seperti diakui Kepala Dinas Tanaman Pangan Aceh Timur, Ir. Bachtiar Harun, MS, dalam acara penerapan paket teknologi tanaman kedele yang dilaksana- kan di Desa Jamur Labu, Keju- ruan Muda, baru-baru ini, ter- nyata masih cukup luas lahan un- tuk pengembangan komoditi ke dele. Fifi mengangguk. Dan se- saat kemudian terdengar ketuk an berikutnya. Dengan tangan gemetar Dhani membuka pintu. Keringat dingin membasahi tubuh lelaki muda itu ketika diambang pintu terlihat dua orang lelaki berjeket. Di balik jeketnya terlihat menyembul ga- gang pistol. Mereka pasti Poli- si, pikir Dhani. Fifi juga men- duga begitu. TERLANTAR Namun sayangnya, sampai saat ini, lahan tersebut masih ter- lantar, tanpa dimanfaatkan untuk menanam tanaman yang prospek- nya sangat menjanjikan tersebut. Sebagian besar dari lahan ti- dur tersebut, merupakan lahan sawah tadah hujan, yang hanya bisa ditanami dengan tanaman padi hanya pada musim hujan sa- ja. Sisa waktunya yang cukup panjang, lahan tersebut dibiarkan begitu saja, tanpa dimanfaatkan dengan menanam tanaman lain. Padahal kalau ditanami de- ngan kedele, hasil yang diperoleh para petani sangat menguntung- kan. Selain ditanami padi, lahan sawah tadah hujan bisa ditanami dengan kedele sebanyak dua kali setahun. Makin keras jantung Dhani berdetak. Kenyataan ini diungkapkan salah seorang petani di desa Ja- mur Labu, yang dimintai komen- tarnya oleh Analisa. Dijelaskannya, seperti seba- gian besar lahan persawahan di Kabupaten Aceh Timur, sawah miliknya dan juga milik semua petani di lingkungan Sapta Jaya merupakan sawah tadah hujan, se hingga hanya bisa ditanami padi sekali setahun. Hasilnya? Produktivitas yang dicapai sebesar 2,2 ton setiap hek- tare. Sementara indeks pena- naman (IP) mencapai 200 persen. Bisa dikatakan sebagai sebuah ha- sil yang cukup luar biasa. Bachtiar Harun sendiri menga takan, cukup tingginya produksi dan produktivitas komoditi kede- le di Aceh Timur, memang terus diusahakan pihaknya. Saat ini, guna lebih memaksimalkan poten si tersebut pihaknya melakukan aplikasi teknologi tanaman kedele I "Anda bernama Dhani?", tanya salah seorang diantara le- laki berjeket itu. "Ya!", Dhani menyahut se jujurnya. Memang tidak ada gunanya berbohong lagi. "Mahasiswa jurusan sipil?" Sekali lagi Dhani mengang- guk. Dia heran dari mana kedua lelaki itu mengetahui nama dan statusnya sebagai mahasiswa Fa kultas Teknik Jurusan mesin se mester 6. Halaman 7 "Kami menemukan kartu mahasiswa anda ketika anda me nabrak seorang gadis cilik dan anda lari." "Saya tidak bermaksud la- "Tapi anda meninggalkan korban yang meninggal sampai saat ini dan sudah tiga hari ber- lalu." (bersambung). di kabupaten ini. PAKET TERAPAN Aplikasi atau penerapan paket teknologi ini memang penting gu- na mendongkrak upaya pembudi- dayaan tanaman kedele. Analisa/gas.- BIBIT KEDELE: Penyerahan bibit kedele berkualitas untuk lebih meningkatkan hasil yang dilaku- kan Bupati Aceh Timur, Alauddin AE kepada petani di lingkungan Sapta Jaya, Kejuruan Muda. Beberapa paket terapan yang diusahakan pihaknya adalah menganjurkan petani untuk meng gunakan varietas unggul, seperti Wilis, ORBA, Kipas dan lainnya. Pemakaian benih bermutu yang memiliki daya tumbuh paling ke- cil 80 persen, penyiapan lahan yang disesuaikan dengan kondisi setempat dan beberapa lainn yang kesemuanya termasuk sepuluh Paket Penerapan Teknologi Ta- naman Kedele. Sampai saat ini, penerapan paket tersebut, terutama di ling- kungan Sapta Jaya sudah menca- pai 70 persen lebih, ungkapnya. Mengenai peluang pasar ko- moditi itu sendiri, Bachtiar Harun mengungkapkan, tidak perlu kha- watir, karena sampai saat ini ma- sih terbuka cukup lebar. Indonesia dalam beberapa ta- hun terakhir ini, harus mengim- por kedele untuk memenuhi kebu tuhan dalam negeri. Impor terse- but mencapai angka cukup tinggi, yakni mencapai 700.000 ton se- tiap tahun. KOMPETITIF Sedangkan tanaman kedele yang dihasilkan petani Aceh Ti- mur ternyata memiliki daya saing yang cukup kompetitif. Menurut hasil survei sosial ekonomi, kedele Aceh mempunyai kualitas prima dan mampu untuk bersaing di tingkat pasar nasional. Menyangkut harga komoditi ini sendiri, tidak perlu dicemas- kan karena selalu berada di atas harga dasar yang ditetapkan peme rintah. Tentu hal ini merupakan be- berapa keuntungan yang bisa di- manfaatkan petani kedele Aceh Timur, disamping pemerintah sen diri memang berusaha agar dalam PJP II ini mampu swasembada ke dele dan jagung, disamping swa- sembada pangan yang sudah dica pai. Sedangkan peluang pasar, ter- nyata tidak hanya terbuka untuk pasar nasional. Bagi petani kedele kabupaten ini, peluang yang lebih besar telah terbuka, yakni era per- dagangan bebas tahun 2003. Akan sangat disayangkan ji- ka petani di sini tidak mau me- manfaatkan peluang yang ter- buka lebar yang belum tentu di- berikan oleh komoditi jenis lain. DPRD Usulkan Pemberian Nama RS Pemerintah Lhokseumawe, (Analisa) Anggota DPRD Aceh Utara so rot keberadaan rumah sakit peme rintah di Lhokseumawe yang sepanjang sejarah tidak pernah punya nama. Rumah sakit pemerintah di kota-kota lain mempunyai nama seperti di Banda Aceh Rumah Sakit Zainul Abidin dan Rumah Sakit dr.Pirngadi di Medan. Anggota dewan, Tgk.M.Isa (FKP) ketika menyampaikan pemandangan umum terharap 14 Ranperda yang diajukan peme rintah mengusulkan agar rumah sakit umum type "B" yang sedang di bangun bila telah rampung hendaknya diberi nama. (hai).