Tipe: Koran
Tanggal: 1995-12-08
Halaman: 04
Konten
Color Rendition Chart 2cm Jumat, 8 Desember 1995. Penerbit. Pemimpin Umum/Pendiri Wakil Pemimpin Umum Pemimpin Redaksi/ Penanggung Jawab Wakil Pemimpin Perusahaan Managing Editor Sekretaris Redaks Redaktur Anggots Redaksi Terbit Tarip Iklan Alamat Telepon Perwakilan Jakarta Perwakilan Banda Aceh SIUPP Dicetak Oleh analisa Yayasan SIKAP PRESS. Harta Susanto. Supandi Kusuma. 1 Joeli Salim. : Paulus M. Tjukrono. : H. Soffyan. H. Ali Soekardi. : H. War Djamil. t H. Amir Siregar, H. Kaharudin, H. Bahari Effendy, H. Naswan Effendi, Usman Alie, H. War Djamil, Mulyadi Franseda, Asril Rais, H. Ismail Lubis, H. Basyir Ahzar, H. Azmi Majid (foto). H. Marzuki Markiman, M. Hatta Lubis, Mac. Reyadi MS, Budiman Tanjat, Buoy Harjo, Umar Said, A. Rivai Siregar, Hasan Basri Ns, Timbul O, Simarmata, Johan Jambak, Ismugiman, Idris Pasaribu, Agus Salim, M. Sulaiman, Ali Sati Nasution, Michael Ronny, Samil Chandra, M. Nur, Hermansyah. Seminggu 7 kali. t Rp. 4.500,- per Rp. 3.000,- 514031, Telegram: ANALISA mm/kolom (umum). per mm/kolom (keluarga). Jalan Jend. A. Yani No. 35-43 Medan. Kotak Pos: 1481. Telex No.: 51326 ANALIS IA. (061)- MDN. Fax: Redaksi: 556655 (2 saluran)/511256. Hasyim Ashari. 3446609/3844339/3453912 Leumiek Ditiro 106 Tel. (0651) - 23839. Tata Usaha: 554711 (3 saluran)/513554. Frans Tandun, Jln. K.H. No. 43-A Jak. Pusat Tel. Fax.: (021)- 363388. H. Harun Keuchik Jalan Tgk. Cik Fax: (0651) 23839. SK. Menpen No. 023/SK/MENPEN/SIUPP/A.7/1985. Tanggal 24 Desember 1985. P.T. KUMANGO Medan (Isi di luar tanggung jawab pencetak). Tajukrencana Makanan dan Minuman Daluarsa PENJELASAN Kepala Balai Pengawasan Obat dan Makanan (POM) Sumatera Utara Drs.Oyong Supriyadi mengenai masalah makanan dan minuman serta obat-obatan daluarsa dalam forum dengar pendapat dengan DPRD Sumatera Utara, Rabu (6/12) la- disimak. untuk lu cukup menarik Dalam forum itu Drs.Oyong Supriyadi mengemukakan, ber- kan pihak Depkes dalam kaitan pengawasannya. Di samping unsur pengawasan, masyarakat konsumen juga per- lu dibekali pengetahuan tentang makanan, minuman dan obat- obatan yang dinilai daluarsa. Termasuk upaya upaya yang dilaku- Seperti diungkapkan Drs Oyong Supriyadi dalam dengar pen- dapat dengan anggota DPRD Sumut, bahwa saat ini nomor regi- ster Depkes RI untuk makanan/minuman tersebut sudah menca- pai 12 digit. Karena itu yang tidak memenuhi ketentuan itu dapat ditindak. Dalam penertiban itu sejumlah 809 jenis makanan dan minuman disita karena masih menggunakan register 7 digit. Hal-hal seperti inilah kiranya perlu dimasyarakatkan, terma- suk kode barang yang diproduksi di dalam dan luar negeri serta limit waktu penggunaannya. Dengan bekal pengetahuan itu diha- rapkan masyarakat dapat melindungi dan mengamankan dirinya dari mengkonsumsi makanan, minuman atau obat-obatan yang di- nilai tidak memenuhi syarat kesehatan. Walaupun demikian un- sur pengawasan dari instansi terkait tetap perlu dilakukan secara rutin sebagai tindakan preventif. Usaha Pendemokrasian Myanmar Masih Jauh dari Harapan NAMPAKNYA junta militer Myanmar masih tetap bersikap keras menghadapi pejuang demokrasi, Aung San Suu Kyi. Dalam konfrontasinya terakhir dengan Suu Kyi, junta bahkan mencap- nya sebagai pengkhianat. Dia diingatkan, rekan-rekannya akan "dibasmi" bila mereka berupaya mengacaukan negara. Walaupun tidak langsung, militer melalui organ resminya, "New Light of Myanmar" dan "Mirror Daily" menyamakan Suu Kyi dengan seorang pengkhianat Myanmar abad ke-19, Maung Ba Than, yang membantu Inggeris menaklukkan Burma pada waktu itu. Junta militer marah terhadap Suu Kyi karena tindakannya menarik Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD) keluar dari konferensi yang disponsori Dewan Pemulihan Hukum dan Keter- tiban Negara (SLORC) untuk menyusun konstitusi baru pekan lalu. Dia memboikot pertemuan, yang menurut dilangsungkan dalam suasana yang tidak demokratis. pendapatnya Konferensi nasional itu diadakan secara berkala sejak Januari 1993. Pemboikotan NLD terhadap konferensi merupakan satu keputusan yang paling keras dan berani yang diambil Suu Kyi se- jak dia dibebaskan oleh junta bulan Juli lalu. Pemenang hadiah Nobel Perdamaian tahun 1991 ini berulang-ulang menyuarakan diperlukannya satu reformasi politik yang menyeluruh bagi tegaknya demokrasi di negara yang tidak mau ditinggalkannya itu. Sejauh ini, junta belum menunjukkan tanda-tanda akan mun- dur atau setidak-tidaknya memberikan indikasi bersedia berunding dengan Suu Kyi yang dituduh oleh pemerintah sebagai penghasut dan penggerak demonstrasi anti junta. Tuduhan itu dibantah Suu Kyi, yang dalam pertemuan berkala dengan para pengikut dan penyokongnya selalu menganjurkan untuk menahan diri dan ber- sabar dalam usaha mengakhiri kekuasaan militer yang telah berlangsung selama 33 tahun. Mengantisipasi tindakan Suu Kyi dan pengikutnya, puluhan ribu orang mengadakan demonstrasi menyokong konferensi na- sional yang disponsori pemerintah militer itu. Tetapi banyak pengamat politik Myanmar sependapat, unjuk rasa tersebut direkayasa junta sendiri. Seperti halnya dengan aksi-aksi serupa yang berlangsung di Ibukota Yangoon, para demonstran dipaksa ikut bila tidak ingin didenda dan atau dipecat dari jabatannya kalau ia pegawai negeri. Pemerintah militer berkepentingan akan adanya UUD baru. Selama ini mereka memerintah bukan berdasarkan konstitusi, tetapi berlandaskan Undang-Unang Darurat. Karena itulah, Suu Kyi mendesak agar junta militer menyerahkan tampuk kekuasaan kepada lembaga yang sah. Dengan timbulnya pertentangan baru itu, rekonsiliasi nasional seperti diharapkan banyak pihak, menjauh dari kenyataan. Apalagi dalam konstitusi baru yang dirancang akan dicantumkan pula peranan militer Myanmar dalam pemerintahan yang akan datang. Hal itu berarti, junta dan orang-orangnya akan tetap berperan dalam menentukan tumbuh dan berkembangnya sistem demokrasi di negara yang pernah makmur itu. ANALISA Obat Terlarang dan Narkotika Merupakan Medicosocial Problem Menyadari masih tetap dominannya pihak militer itulah agaknya Suu Kyi dan NLD-nya tidak mau mengambil bagian dalam menyusuk konstitusi baru. Sebab, bukan tidak mungkin UUD baru itu akan membatasi dan mengikat usahanya menegakkan demokrasi bagi rakyat dan bangsanya. BELAKANGAN ini blantika kehidupan sebagian remaja kita dan kehidupan malam Pub/Disko tik di tanah air telah dicemari oleh obat-obatan terlarang dan narkotik, sehingga hal tersebut menimbulkan kekawatiran di kalangan orangtua, pemuka agama, tokoh masyarakat ter- masuk Kepala Negara ikut risau soal narkotik di kalangan remaja diungkapkan Soeharto pada pembukaan Konferensi Regional seperti yang Presiden R.I Asia Pasifik Forum Internasional untuk Kesejahteraan Anak Jakarta, Feb. 1994. di Kekawatiran mereka memang cukup beralasan mengingat bahwa banyak generasi muda penerus estafet hidup Bangsa dan kelangsungan Negara Republik Indonesia yang telah berguguran akibat keracunan obat laknat dan narkotik termasuk minuman keras. Para korban tersebut kebanyakan telah menjadi warga negara yang paling tidak berguna alias sampah-sampah manusia. telah memusnahkan 325.500 pohon ganja yang sekitar berada di Gayo Luas, Blang Parang, Keude Gerobak Idi Rayeuk, Pegunungan Melelang, Tanjung Lipat, Uring dan pegunungan Gajah. Operasi Nila I selain menemukan ganja juga telah berhasil menyita sebanyak 94,5 gram heroin, 43,06 gram minyak ganja, 155 kokain dan 2 kg opium/candu serta 7552 butir obat terlarang termasuk menciduk 4 orang warga asing (Filipina, Swiss, Australia, Prancis) yang UNDANG-UNDANG tentang Narkotika (UU Nomor 9/1976) sekarang ini sedang ditinjau. Pemerintah sedang menyiapkan UU baru sebagai pengganti UU Nomor 9/1976. Pihak kedokteran menghendaki agar pecandu narkotika tak dise but penjahat, tapi pasien, meng ingat para pecandu narkotika tak bisa diatasi dengan menjatuhkan pidana saja, tapi juga harus diser- tai penyembuhan. Berdasarkan data yang ada, pihak RSUD Dr Soetomo selama ini tak pernah menerima pasien pecandu narkotika. Para pecandu, biasanya dipenjara dan tak diki rim ke RS, sehingga RS yang me nyediakan tempat untuk perawat an pecandu narkotika, selama ini kosong (Surabaya Post, 2/11). Pembahasan mengenai narkoti ka mempunyai dua sisi yang harus mendapat perhatian, tidak saja bagi pembentukan sebuah UU tapi juga bagi hakim yang meng adili perkara yang berkaitan Menurut hasil riset Dinas Penelitian dan Pengembangan Polri pada tahun lalu, di seluruh Indonesia kini ada 200 ribu pemakai narkotik. Dan 70 persen SLTP di antaranya adalah sampai mahasiswa. RANGKAIAN pelajar PERISTIWA Sebagai langkah awal, pemerin- tah telah membentuk Badan Koordinasi Pelaksana Inpres No. 6 Tahun 1971 guna memberantas bagai tindakan yang dilakukan Balai POM dalam mengawasi pe- penyalahgunaan obat terlarang dan narkotika di seluruh In- redaran makanan dan minuman serta obat-obatan di daerah ini ka- rena tidak memenuhi syarat-syarat dan ketentuan yang berlaku. Dikatakan, dalam waktu satu setengah bulan ini saja pihaknya telah mengamankan ratusan jenis makanan dan minuman yang di- nilai daluarsa. Termasuk makanan/minuman yang rusak dan ti- donesia. Namun usaha itu tam- paknya belum sepenuhnya berha sil atau membuat pelaku ke- jahatan benda laknat itu jadi jera. Sebagai contoh, tahun 1989 pihak berwenang telah melan- carkan Operasi Nila I melalui Tim Anti Narkotika dengan dukungan dak memenuhi lebel tempat penjualannya. Penjelasan itu menunjukkan betapa instansi di bawah Depar- temen Kesehatan ini tidak tinggal diam dalam hal pengawasan obat dan makanan tersebut sesuai bidang tugasnya. (4) 1976 yo. pasal 55 (1) KUHP tahun serta hukuman mati, namun yang narkotika masih tetap mencuat namanya kasus kejahatan Seperti makanan dan minuman selalu saja yang membeli candu dari Portugis sengaja memasukkan candu ke kehidupan suku pribumi In- Contohnya, dalam bulan Mei donesia dengan maksud untuk meracuni para inlander agar diketahui masalah mencuat ke permukaan. Terutama sekali menjelang hari hari be- sar keagamaan seperti sekarang ini. Soalnya masyarakat selalu di- rugikan terbeli makanan/minuman yang dinilai telah daluarsa. Beberapa tahun lalu, kasus makanan/minuman daluarsa ini be- gitu menghebohkan sehingga anggota DPRD bersama instansi ter- kait terpaksa melakukan inspeksi mendadak (Sidak) ke lapangan khususnya ke pusat-pusat perbelanjaan. Ternyata apa yang disinyalir Pasukan Alap-Alap Mabes Polri kepermukaan di bumi Nusantara. untuk menumpas dan memberan- tas obat-obat terlarang dan narkotik di daerah Aceh, Sumut, Riau, Sumbar, DKI Jakarta, Jabar, Jateng dan Jatim. Dari operasi tersebut telah berhasil 1995 pihak berwajib telah berhasil menyita 7,3 kg ganja. Masing- bangsa kita yang masing terjadi di Lamlagang Ban- keracunan/ketagihan dapat diper- budak dan dijajah oleh kompeni. da Aceh (3,8 kg), Lawe Pakam Aceh selama ini memang terbukti. Tidak sedikit barang makanan/mi- dimusnahkan tidak kurang dari Tenggara (3 kg) dan di jalan Akan tetapi rencana tersebut Sisingamangaraja Medan (0,5 kg). Sedangkan di bulan Juni 1995, pihak Kodim 0208/Asahan telah trazin Methyfenidaat, Amfetamin, Flipes, Hipnotika, Methamphe tamin, Methaqualone, Benzodia jadi korban kebanyakan adalah sepin, Rophinol, Ecstacy dan orang-orang China perantauan. sebagainya. kurang berhasil karena yang men- numan yang tidak memenuhi syarat atau melanggar peraturan itu 73,5 ton ganja atau sekitar 3 juta pohon ganja dari 64,5 hektar ditemukan dan disita untuk dimusnahkan. Bagaimanapun pengawasan terhadap makanan/minuman dan ladang yang terpencar di 235 obat-obatan yang dijual di pasaran perlu dilakukan secara rutin. lokasi di 4 kabupaten dalam dang ganja berikut barang bukti pula menangkap seorang pela Untuk menambah wawasan an- AWAL GANJA DI INDONESIA da mengenai awal-muasal Tidak hanya saat menjelang hari hari besar keagamaan saja, seper- wilayah Dista Aceh. 50 ton ganja yang baru dipanen. Bumi Nusantara yang berada di Sebelumnya, Tim tersebut juga Dan yang paling memalukan kawasan tropis telah dikenal sejak ti menjelang Natal/Tahun Baru, Imlek dan Hari Raya Idulfitri. Sebab hal itu menyangkut kebutuhan pokok masyarakat yang se- tiap saat dibutuhkan. beberapa jenis narkotik yang berasal dari getah buah Papaver serta mencoreng-moreng wajah berabad-abad lalu karena Somniverum - jenis tanaman ini dan kewibawaan Polri khususnya memiliki tanah yang subur, Kepolisian Daerah Sumatera di Indonesia sehingga apa yang ditanam pasti Dengan pengawasan secara rutin, sedikit banyaknya masyara- kat dapat terlindungi dari bahaya mengkonsumsi makanan/minu- man dan obat-obatan yang tidak memenuhi syarat kesehatan. Tugas ini tentu bukan hanya berada di pundak Balai POM sa- ja, namun semua instansi terkait serta masyarakat. Tidak terkecuali para produsen dan distributor serta pengecer makanan/minuman Utara, yaitu peristiwa tertangkap- nya pegawai harian lepas Poldasu saat membawa 1 kg ganja di Jalan Bromo, Medan. akan tumbuh dengan subur pula. Tergiur dengan keadaan itu, pada tahun 1828 seorang berkebang- saan Belanda yang akhirnya Yang menjadi tanda tanya dikenal bernama Boumann untuk serta obat-obatan tersebut dituntut tanggungjawabnya yang ting- besar, kenapa para pelaku ke- jahatan narkotika seolah tidak pernah merasa takut ataupun merasa jera? Apakah karena backing dari sindikatnya terlam- pertama kalinya memperkenalkan ganja dari jenis Indian Hennep sebagai tanaman percobaan di bumi Ambon Manise. Beberapa tahun kemudian hasil gi. Jangan hanya mengejar keuntungan dengan mengorbankan ma- syarakat konsumen. Tanggungjawab itu dapat ditunjukkan dengan tidak menjual makanan/minuman atau obat-obatan yang diketahui telah daluarsa, atau tidak memenuhi syarat sesuai ketentuan yang berlaku. Dan bagi pengecer tentunya dapat melaporkan kepada produsen bila memang makanan/minuman atau obat-obatan tersebut diketahui telah daluarsa untuk diganti dengan yang lebih baik sesuai keten- tuan yang berlaku. tanaman Boumann menyeberang Sebab menyerahkan unsur pengawasan ini kepada pihak Balai POM saja tidak mungkin mengingat masalah makanan/minuman maupun obat-obatan jangkauannya cukup luas. Karena itu perlu ada keterpaduan semua pihak terkait termasuk masyarakat produ- sen dan konsumen. MESKIPUN Pancasila sudah ditetapkan dan diterima secara aklamasi sebagai satu-satunya azas tunggal ormas dan orsospol (UU No. 8/1985) akan tetapi tetap saja masih ada ormas dan or- sospol yang mengklaim dirinya sebagai yang paling nasionalis dan pancasilais. Walau pun klaim itu tidak secara langsung menyatakan ormas dan orsospol di luar dirinya kurang nasionalis dan pancasilais, tetapi klaim itu dapat diassosiasi kan sebagai pisau bermata ganda. Kebijaksanaan itu tanpa sengaja meninggalkan riak yang mereng- gangkan persatuan dan kesatuan bangsa. terlibat dalam kasus narkotik. Belum lagi pupus dari ingatan kita, pada tahun 1993 kembali pihak Pabean menghadang tidak kurang dari 40 kg heroin di Jakar- ta dan Bali serta menciduk 7 warga asing yang terlibat dalam kejahatan narkotik. Mereka terdiri dari 2 orang warga Myanmar, Nepal, Thailand, Jepang, Jerman dan Mali (Afrika) masing-masing 1 orang. Semestinya tidak ada lagi or- mas atau orsospol yang rajin meng'iklan'kan diri sebagai yang paling nasionalis dan pancasilais. Dengan kata lain, sejak ditetap kan dan diterimanya Pancasila sebagai satu-satunya azas tunggal ormas dan orsospol, persoalan primordialisme dan sektarianisme telah tuntas. TIDAK PERNAH JERA Walaupun kepada para pelaku kejahatan narkotika dan obat terlarang dapat dikenakan dakwa SELAYAKNYA DI- TINGGALKAN Isu kebangsaan (nasionalisme- integritas) dan loyalitas terhadap Pancasila dalam rangka menarik simpati masyarakat sudah selayak nya ditinggalkan dan sebagai gan- tinya ormas dan orsospol beralih ke isu program. Sebab itu ormas dan orsospol dituntut untuk me nyusun program kerjanya dan menawarkannya kepada masyara kat. Masyarakatlah yang akan menilai, ormas dan orsospol mana yang paling menarik pro gramnya. Isu kebangsaan dan ideologi, kecuali tak lagi proporsional dalam konteks pembangunan bangsa, juga dapat menyesatkan masyarakat. Seolah-olah bangsa Gebrakan akbar yang sangat gemilang terjadi di Beutong Ateuh, Aceh Tengah dalam bulan Oktober 1993, saat dilakukannya (mabuk-mabukan). Sebelum operasi Serangan Fajar oleh Polres kita mengenal kalender internasional, miras sudah merupakan minuman ber Aceh Tengah dan Kopassus. 250 hektar kebun ganja dan 2,5 ton gengsi di kalangan masyarakat ganja kering milik Bantaqiah - yang dan kerabat Imperium Romawi, dijuluki sebagai Khun Sa Mesir Kuno, Tiongkok, India, dari Aceh - berhasil dimusnahkan. Persia, Portugis dan sebagainya. Khun Sa adalah godfather Golden Triangle Segitiga Emas - Thai-Myanmar-Laos. Sedangkan narkotika juga sudah dikenal berabad-abad lalu sebagai barang dagangan yang cukup menguntungkan bagi negara- negara pemasok seperti Portugis, India dan Arab masa jahilyah. Menurut data penulis, pada abad IX Arab telah memasukkan opium ke Daratan China untuk November 1993 Korem 011/Li lawangsa berhasil pula menggasak 40 Ha ladang ganja dan 30 ton hasil panen para pengikut Banta- qiah di pedalaman pegunungan Aceh Barat dan Tengah. Pada tanggal 8 September 1994, Pengadilan Negeri Medan telah narkotika - candu - ke Daratan itu. membuat wanita berkebangsaan Thailand meraung dalam tangisan Melihat potensi perdagangan ketika divonis hukum mati karena narkotika di Daratan China cukup menyeludupkan 12 kg heroin. baik, maka Portugis Selain Namsong Sirilak ter- pidana mati diperjual-belikan, termasuk ikutan memasarkan India yang juga juga berperanserta menjual candu ke 2 Eropa termasuk Asia. Saelow Prassad Tiongkok dan ke beberapa negara (warga Thai) dan Ayodya (warga India) juga mendapat ganjaran Pada tahun 1729 Portugis telah berhasil menjual candu sebanyak 200 peti dan dalam beberapa tahun kemudian omzet penjualan yang sama dalam kasus narkotik. meningkat menjadi 20.000 peti per tahun. Daerah-daerah yang diang- gap paling potensial adalah Thailand, Jepang, Hong Kong, melakukan pelanggaran pasal 23 36 (4) b UU no. 9 Maccao, Amerika, Belanda dan Australia. Pada abad ke XVI, Belanda - pau kuat ataukah karena sistem terhadap kasus narkotika di penangkalan dan pengawasan ke Sulawesi Utara, Jawa Timur, Jawa Barat, Palembang, Sumatera dengan penyalahgunaan narko tika. EKSES LAIN Tak dapat disangkal, hampir setiap negara mempunyai perma salahan dalam menghadapi ben- tuk kejahatan ini. Penyalah gu- naan narkotika, tak hanya meru sak generasi muda, tapi juga me nimbulkan ekses lain, seperti ber kembangnya kejahatan lain. Seba gai contoh, kejahatan terorgani sasi, kejahatan money loundering yang sangat berkaitan dengan nar kotika. Untuk itu hampir setiap negara mempunyai peraturan perundang- undangan dalam mengatasi keja hatan ini. Bahkan beberapa negara memproteksi dirinya dengan UU yang mengancam keja hatan ini dengan pidana mati, misalnya, Singapura dan Malay sia. Apakah dengan ancaman pida na yang keras, kejahatan narko tika dapat diatasi? Ternyata tidak. Itu dilihat dari beberapa pem Oleh: Freddy Ilhamsyah P.A. BUKAN KASUS BARU Berbicara tentang narkotik dan obat-obat terlarang serta bukan minuman keras sebenarnya negara kita masih terlampau Barat, Sumatera Utara sampai ke lemah atau .....? Aceh. Dan daerah istimewa Aceh kemudian dikenal sebagai daerah peladangan ganja gelap yang terbesar di Indonesia. Ladang utama ganja Aceh yang berhasil dilacak pihak berwajib, selain yang telah disebut terdahulu adalah di Beutong Ateuh, Lokop, Blangkejeren dan sekitar kota Takengon keempatnya masing- masing di Kabupaten Aceh Barat, Timur, Tenggara, dan Tengah. merupakan kasus baru di planet ribuan BERBAGAI JENIS NARKOTIKA Untuk anda ketahui bahwa pada jamannya Boumann, ganja masih dianggap sejenis tanaman rempah-rempah, tapi sejak tahun 1942 ganja di golongkan sebagai bumi, tapi sudah sejak tahun lalu mewarnai sebagian dari kehidupan dan kebutuhan hidup manusia-manusia tertentu, baik yang sifatnya untuk kepentingan positif (obat-obatan) maupun negatif ini masih terjerat dalam kubang an primordialisme dan ideologis me. Hal mana ini justru menga- jar masyarakat untuk berpikir dalam kerangka polarisasi. Elite kekuasaan boleh jadi menyadari hal ini sembari mem perhitungkan resikonya di belakang hari. Adanya isu, kehadiran ormas- ormas bernuansa aliran tersebut, adalah rekayasa politik dalam upa yanya mengesankan telah terjadi krisis kebangsaan dan 'disloya- litas' yang mengancam persatuan dan kesatuan, bisa jadi mendekati kebenaran. Mengingat selama ini pemerintah teramat sensitif de Beras Busuk RIBUAN ton beras milik Do logsu yang diimpor terendam air asin (laut) ketika kapal yang mengangkutnya menuju pelabuh an Belawan dihantam badai. Akibat terendam air asin ini, ketika dilakukan pembongkaran didapati oleh buruh bongkar, bahwa sebagian dari beras impor itu membusuk. Seperti yang diutarakan oleh beberapa anggota dewan, agar Do logsu mengembalikan saja beras impor itu ke negara asalnya me mang ada benarnya. Jika tidak dikembalikan tentu Dologsu merugi, atau akan diba gi-bagikan pula? Selama ini sudah sering terjadi keluhan dari pega wai negeri, bahwa beras jatah yang mereka terima dari Dolog sering mutunya buruk. Tidak sa- telah Acid Diethyllamide), Pep, Phen- beritaan media massa. Bahkan, secara kriminologis, pemberian pidana yang berat bukan merupakan solusi dalam mengatasi kejahatan. Malaysia, misalnya, yang merupakan "ne raka" bagi kejahatan ini tak per- nah sepi dari usaha memasukkan barang-barang gal. narkotika secara ile Bahan-bahan yang tergolong atau sejenis narkotika pada haki katnya diperlukan untuk kepen tingan pengobatan dan/atau ilmu pengetahuan. Ini disebutkan dalam konsideran UU Nomor 7/1976. Karena itu, manfaat narkotika ini harus tetap dipertahankan untuk pengobatan dan ilmu pengeta huan. Demikian pula bila disimak UU Nomor 7/1976, telah diatur tata cara peredaran narkotika. Ada pihak-pihak tertentu, seperti apotek, yang diberi hak untuk menjual bahan-bahan narkotika, tentunya dalam konteks guna pe ngobatan. Surat Pembaca Sofyan Tanjung ngan isu sara dan primordial. Nah, kalau sekarang tiba-tiba saja pemerintah menjadi sangat toleran, sudah barang tentu meng undang pertanyaan para penga mat politik. What's next? Tetapi dengan mudah mereka akan segera tiba pada kesimpulan yang idem dito dengan yang penulis per kirakan. Apalagi bila dikaitkan dengan penolakan legalitas Seri kat Buruh Sejahtera Indonesia (SBSI) baru-baru ini. Kekhawatiran bahwa aplikasi teori diatas akan meninggalkan riak yang kelak akan mengancam sendi-sendi persatuan dan kesa- tuan, kemungkinan dapat diatasi narkotik. Kalau di Indonesia tanaman nikmat pembawa sengsara itu dikenal sebagai ganja, maka di Amerika disebut mariyuana. Di Brazilia namanya Liamba. Di Turki, Kabag. Di Maroko disebut Kif. Sedangkan orang Afrika menyebutnya Dagga dan di India adalah Hashish. Setelah anda diajak kenal dengan nama tanaman laknat di beberapa negara, maka kini tiba pula saatnya untuk mengenal lebih jauh-walau pun hanya sekilas tentang beberapa jenis narkotik dari golongan natural dan sintetis. Sedangkan bagi remaja putra yang memiliki postur atletik dan berwajah ganteng, umumnya jadi pemuas birahi para tante di Jakarta Selatan atau dititipkan Papaverine, Thebainem Codein girang/ibu-ibu yang haus seks, dan Narceine. Kemudian Opium diolah lagi sedemikian rupa, yaitu jadi Gigolo. Sementara yang maka lahirlah generasi kedua, yaitu Morfin dan Codein bertampang figuran, kalau tidak kepada Badan Kerjasama Sosial Usaha Pembinaan Wargatawa, di mana Ny. Tien Soeharto - Ibu Negara - duduk sebagai penasehat utamanya. CARA PENANGGULANGANNYA pada tahun 1806. Dari Morfin lahirlah jambret dan perampok. cucu Opium, yaitu Heroin di tahun 1895. Dengan campuran asam cuka Anhidrid dan Asetil Clorid, mun- jadi penipu, ya jadi pencopet, pe- Kalau ditinjau dari sudut pan- dang psikologis tentang remaja Menurut sinyalemen sementara yang rawan terjerat obat-obat kalangan, narkotik dan ecstacy terlarang dan narkotik, pada sudah menjadi trendy di kalangan Kejahatan Narkotika, "Crime Without Victim" Oleh: Made Darma Weda ja mutunya sangat rendah dan jelek, bahkan ada yang mengan- dung kutu sehingga tidak enak dimakan sama sekali. Akibatnya banyak pegawai ne geri yang menjual jatah berasnya dengan harga lebih murah dan ter- paksa menambah sejumlah uang untuk membeli beras yang sedikit lebih bagus agar bisa dimakan. Jangan pula sampai terjadi nanti, pegawai negeri mendapat jatah beras yang sebagian busuk. Bisa saja dan tuduhan, bahwa terendam air asin ini dibagikan untuk mereka. Nah, agar tidak ada keraguan dan kekhawatiran itu, memang se wajarnya pihak Dologsu secara terbuka mengumumkan masalah beras busuk itu. Bagaimana kon- disi yang sebenarnya, berapa jumlahnya dan diapakan selanjut nya. Jangan sampai timbul kesan, tidak terdapat adalah Opium, Morfin dan Co- dein. Dari Papaver terciptalah Opium yang memiliki kandungan Alkaloid Morfina, Narkotine, TANPA KORBAN Dalam studi kriminologi, ke- jahatan narkotika merupakan salah satu kejahatan yang di kategorikan kejahatan tanpa kor- ban (crime without victim). Istilah kejahatan tanpa korban untuk pertama kali diper ini, kenalkan oleh Edwin Schur, pada diketahui 1965. Pengertian kejahatan tanpa korban ini tak berarti, tak ada korban sama sekali, tapi pelaku kejahatan ini sekaligus merupa kan korban. Pemakain narkotika selain se bagai pelaku kejahatan juga se bagai korban. Karena itu, menu rut Jerome Skolnick (1968), keja hatan ini merupakan kejahatan yang pernah dilaporkan. Kejahatan tanpa korban, mem punyai beberapa ciri yang membedakan kejahatan ini de ngan kejahatan yang lainnya. Hugo A. Bedau, dalam tulisannya Are there really crimes without victims? mengemukakan bebera pa ciri kejahatan ini. Isu Kebangsaan di Pentas Politik Nasional Oleh pemerintah dengan kemampuan securitinya. ORMAS DAN KEKUASAAN Merebaknya polemik seputar isu kebangsaan dan politik aliran di koran-koran beberapa pekan ini, adalah sebagai reaksi atas kelahiran ormas-ormas baru yang membawa-bawa panji-panji pri mordialis dan sektarian. Seperti Persatuan Cendikiawan Pemba ngunan Pancasila (PCPP), Yaya- san Kerukunan Persatuan Kebang saan (YKPK), Persatuan Katolik Indonesia (Parkindo), Persatuan Nasional donesia (PNI) dan Majelis Syari'at Muslimin In- donesia (Masyumi). asalkan ada beras yang kurang baik mutunya, lantas diberikan kepada pegawai. Jangan sampai terjadi yang demikian. cul bubuk kuning atau cokelat yang kadar Morfinnya masih pula 4 jenis heroin. Pertama, umumnya memiliki latar belakang kasus yang sama, yaitu frustasi, tempat untuk pelarian dan akibat Lahirnya perasaan frustasi tinggi. Kedua, bubuk putih atau abu-abu. dipengaruhi kawan-kawan. Ketiga, bubuk butir kecil warna di keabu-abuan- dijuluki sebagai kalangan remaja selain disebab mutiara naga putih. Jenis keem- pat berbentuk kristal, untuk disuntikkan setelah dilarutkan air atau dengan alkohol. Selain Papaver Somniverrum yang hanya dapat tumbuh pada ketinggian 2000 sampai 3000 mdpl-meter di atas permukaan laut, di pegunungan Andes, Amerika Selatan terdapat tanaman Cocain - kokain - yang telah dimanfaatkan sejak ribuan tahun oleh suku Indian Inca - B.RUSWANDI Jl.Sei.Sikambing Medan asli benua Amerika obat-obatan dan berkhasiat 00000 penduduk untuk menahan lapar seharian. perkilonya sekitar F p. 120 juta. Harga TIGA KELOMPOK PECANDU Berbicara mengenai pecandu narkotika maupun obat terlarang, pada dasarnya mereka dapat dibagi dalam tiga kelompok pecandu. Kelompok pertama ter- diri dari remaja yang orangtuanya berpenghasilan tinggi kelompok KATANYA pembangunan listrik di PLN tak pernah berhenti dan kapasitas mesin yang ada di PLN Wilayah I Medan pun sudah berlebih dari kebutuhan. Tapi herannya listrik belakangan ini kok semakin sering saja padam dan dua yang terkadang mensub- sidi dana, maka jalan ke luar yang paling mudah memperoleh uang. adalah menjadi "Putri Kasur." Cantumkan nama dan alamat yang jelas, tanda tangani, dan serahkan fotokopi KTP yang masih berlaku kan kecewa ditinggalkan sang disebabkan oleh jiwa umat disalah jetset ini termasuk kelompok manusia bila sampai gunakan oleh para kawula muda. jinak. Kelompok kedua adalah Sekarang yang menjadi tanda tanya besar, bagaimana caranya remaja dari keluarga yang Sebab narkotik dan obat terlarang kita memberantas sampai tuntas atau setidaknya, mencegah agar wabah narkotik dan obat ber- bahaya tidak merambat sampai memasuki kehidupan berpenghasilan menengah - seperti Rohpinol dan Ecstacy (ETC) dapat melemahkan serta kelompok ini tergolong kelompok rawan. Kelompok ketiga dari remaja berasal keluarga Pada dasarnya narkotika terdiri berpenghasilan kita? lemah) - kelompok ini termasuk Untuk lebih jelasnya dapat kelompok diterangkan berbahaya. sebagai dari dua kelompok (golongan), yaitu natural dan sintetis yang kalau dirincikan adalah sebagai berikut: Untuk kelompok natural terdiri dari Heroin, Opium atau Candu, Morfin, Cannabis Sethiva atau Ganja. Sedangkan yang tergolong sintetis Methodone, Meperindine, Hydro harganya berkisar antara Rp. dalam" oleh narkotik dan ecstacy Kelompok Jinak pada umumnya narkotika tidak pernah mengalami kesulitan secara tidak wajar. Ada yang tahun, adalah faktor hubungan bunuh diri dan ada pula yang yang harmonis dalam rumah keuangan untuk membeli sebutir pil Ecstacy yang di pasaran gelap adalah mati sendiri akibat dibunuh "dari tangga antara orangtua dan anak moephone, Pethidine, Barbiturate, 75.000 perbutir. memegang peranan penting dalam hal immunisasi remaja dari seperti kasus alm. Rifardi Sukar- no Putro alias Aldi. sampai Rp. 200.000 Sedangkan bagi kelompok Oripavin dan sebagainya. Sementara obat-obatan yang kejangkitan wabah narkotik dan pecandu berat narkocy (narkotik- Kematian mendadak pada obat berbahaya ataupun miras. Kalau diumpamakan tergolong berbahaya adalah kedua, posisi keuangannya pasang Depressants, Stimulants, Hallucinogens, LSD (D-Lysergic dengan ecstacy) memang terlampau enak. surut. Kalau sedang pasang, oke, oke saja. Akan tetapi kalau kea- Lagi "fly" lantas "lewat!" Tetapi tanaman, maka persemaian yang rusak atau berpenyakit, tidak akan menghasilkan tumbuhan yang baik dan subur. Ikatan pecandu berat narkocy sayang, umumnya kematian para daan keuangannya sedang surut cycledine, Preludine, Fendimen- dan ketagihannyapun telah korban memuncak, maka segala cara dilakukan demi uang membeli Ecstacy. harus hubungan keluarga yang hangat, untuk dan selalu terjalin dengan melalui proses penderitaan lahir bathin yang cukup lama dan sangat menyakitkan. Mulai dari kelompok ketiga jadi tergelinjang dan menggelepar- gelepar bagaikan ayam dipotong Ecstacy karena bergaul Untuk pecandu lehernya serta saat mereng- kelompok tidak kebagian yang orang-tuanya rendah (ekonomi jadi berikut : tidak kekasih, juga adanya kehancuran ikatan emosi dalam keluarganya. Dan mereka yang sebenarnya belum matang - tapi sudah berpengalaman, menganggap dirinya Sementara yang membimbing un- matang. dikatakan melakukan kejahatan narkotika. Hanya saja pidananya yang berbeda-beda. Permasalahannya sekarang, ba gaimana pecandu narkotika yang termasuk sebagai pengedar ? tak Apakah dia sebagai penjahat yang harus dijatuhi pidana ataukah di anggap sebagai pasien yang harus disembuhkan? Pertanyaan ini tuk mencarikan jalan keluarnya ataupun petunjuk ke arah yang benar, tidak ada. Orangtua di rumah jalan mungkin selalu menganggap lakukan mereka memper anak kecil yang tahu penting dikaji, dan mempunyai konsekuensi tertentu dalam pe serba tidak boleh urusan orangtua. Selain itu, orangtua sibuk dengan urusan sendiri. Remaja korban ketidak pedulian orangtua inilah yang masih bila kita Fenomena di atas hanya sema kin mempertegas adanya 'benang merah' dengan hipotesa di atas. Isu kebangsaan dan menghadap kannya ke isu primordialisme, akhirnya menjadi strategi yang sangat handal. Hal ini dapat dicermati dari konsepsi dan motivasi lahirnya gagasan ormas- ormas di atas. dapat tertolong menanganinya secara serius. CUKUP BERBAHAYA Kehadiran ormas-ormas terse but selalu mengaitkan kelahiran- nya sebagai reaksi atas semakin sempit dan tipisnya wawasan ke bangsaan dan rasa nasionalisme bangsa ini. Tetapi sebegitu jauh tidak ada indikasi yang dikemu kakan sebagai parameternya. dan seperti Menurut pendapat para pakar medis mancanegara, sangat berbahaya bagi narkotika kesehatan dan keselamatan rang tak ngedar dan pemakai. Semuanya sama, yaitu sebagai penjahat. Hanya saja dalam menjatuhkan Bila disimak UU Nomor 7/ 1976, khususnya pasal 23, dapat pidana, hakim dimungkinkan un- perbuatan-perbuatan tuk memerintahkan si terpidana dan terbawa rendong gangkan nyawa secara paksa, dari satu dan dua, bila jatah dari remaja kelompok satu mulut korban keluar buih putih sebagai proses akhir hidupnya. Dan bagi yang "beruntung" kalau di RSKO tidak gila, so (Rumah tungan Obat) tetap Sanatorium Dharmawangsa alias mati. Biasanya masih ada diumum kan lewat surat kabar di ber bagai penerbitan Medan, daerah-daerah mana dan kapan terkena giliran pemadaman. Herannya pema daman tidak lagi sesuai dengan pengumuman itu, tetapi lebih se ring mati tiba-tiba. apa saja yang dilarang. Pada prinsipnya, mereka yang memiliki, menyimpan, mengedar kan baik itu pengedar pemakai Tindakan hakim ini bukan me maupun pengedar bukan pemakai rupakan keharusan. Dengan demi - memakai untuk dirinya sendiri tanpa mempunyai hak untuk itu, dan pecandu berat menemui ajalnya Di Perumnas Helvetia misal nya sudah entah berapa kali mati, tanpa ada pengumuman giliran Listrik Kok Makin pemadaman. Hari Selasa (5/12) Sering Padam listrik padam sejak pukul 09.30 wib pagi dan baru hidup sekira pukul 17.00 wib sore. sebelumnya Beberapa juga listrik mati sejam pukul 09.00 wib hingga pukul 17.00 wib juga. Selain itu di malam hari lebih sering lagi, walaupun terkadang ada yang 1 jam, 2 jam. Seringnya mati sekitar pukul 20.30 terkadang baru hidup kem- bali pukul 22.00 tetapi juga per- nah pukul 24.30 wib tengah melumpuhkan syaraf waras para akhirnya pecandunya, sehingga penghuni rumah sakit jiwa. Korban semacam banyak yang berjatuhan ini sudah bagaikan yang paling sederhana buah nangka busuk, jarang ampuh tapi sulit untuk bahkan dilaksanakan dengan baik, meng- (morfin dan yang pasti nginap Sakit Ketergan- atau jadi pelanggan Halaman 4 remaja kota kota besar di In- donesia, termasuk peredarannya sudah menerobos ke Pub dan Diskotik-Diskotik yang ada di kota Medan-walau hingga tulisan ini dikirimkan ke redaksi Analisa, belum ada bukti yang ditemukan oleh petugas operasi Garnizun Medan. Sebagai bukti atas kepedulian pihak berwenang dan pihak kam- pus terhadap prilaku dan kehidupan kawula muda di daerah ini, pihak Kepolisian Daerah Sumatera Utara bekerjasama dengan Universitas Sumatera Utara telah melangsungkan sim- posium sehari tentang bahaya penggunaan ecstacy dan narkotik Garuda Plaza Medan. pada tanggal 29 Mei 1995 di Hotel Menurut Kapoldasu, Brigjen Drs. Nana Permana, Simposium Ecstacy dan Narkotika merupakan salah satu upaya preventif dan pre-emptif terhadap dampak negatif penggunaan narkotika dan obat berbahaya, seperti ecstacy dan sebagainya. Hal ini dikemukakan saat menerima kunjungan Panpel SBEN di ruang kerja Kapoldasu, Sementara untuk menangani 12/5'95. para pecandu narkotik dan obat berbahaya sebaiknya Salah satu ciri yang menonjol, nanggulangan kejahatan narkoti ka. the absence of a complainant-parti UU Narkotika yang ada seka cipant. Karena itu dapat dipahami mengapa tak ada (atau jarang ?) membedakan antara pe pecandu narkotika yang dilapor kan. jahat (sebagai pecandu) untuk men- jalani pengobatan dan perawatan dengan biaya sendiri. kian kalaupun hakim menjatuh kan tindakan (treatment), pidana dijatuhkan. penjara (punishment) harus tetap Pengaturan yang demikian ten- tu sangat tak menguntungkan bagi para pecandu narkotika. Orang yang terlanjur sebagai pecandu yang mempunyai kesadar an mendapatkan/memperoleh pe nyembuhan akan terbentur oleh aturan hukum yang ada yang menyebutkan dirinya sebagai pen- yang harus dipidana. Karena apa diperla kukan seperti menghadapi dan mengatasi wabah penyakit AIDS/HIV. Meskipun adiksi narkotika termasuk katagori keji- waan, tapi pada kenyataannya hal itu memang menular bagaikan epidemi penyakit AIDS, ganas dan mematikan. Jadi tidak jelas alat ukur yang dipakai untuk mengetahui bahwa bangsa ini sedang dilanda krisis wawasan kebangsaan dan rasa nasionalisme. Sikap itu hanya mengesankan, bahwa kehadiran ormas itu erat hubungannya dengan prediksi para pengamat politik. kuasaan. Pertama, kecemasan akan domi nasi ICMI pada tingkat kekua- saan. Kedua, hubungannya dengan suksesi dan ketiga, se mata-mata hanya kompensasi setelah tercampak dari struktur ke Apabila indikasi ini dihadap kan kepada para penggagas ter sebut, sudah pasti mereka meno laknya. Walaupun sebenarnya itu cuma sikap malu-malu kucing. Menurut hemat penulis, cuma Ridwan Saidi, penggagas Mas yumi Baru yang secara tegas me ngatakan bahwa kehadiran organi sasi itu berhubungan erat dengan malam. Memang ada baiknya menyu ruh orang cepat pergi tidur sehingga bisa pulas satu malaman tidur. Namun yang menjengkel kan, sedang enak-enaknya mengikuti acara di televisi atau sedang ada kedatangan tamu tiba- tiba lampu mati. Suasana gelap gulita mengobah keadaan per- cakapan pun jadi kurang enak. Sang tamu pun ingin cepat-cepat meminta diri. AF.MAHFUZ Perumnas Helvetia Medan Resep dan Dalam jaman yang serba me merlukan tenaga listrik di rumah tangga sekarang ini, matinya lam- pu listrik memang sangat dirasa kan dan mengganggu. Keinginan anak untuk belajar pun jadi turut padam dibuatnya. Maunya jangan sering-seringlah Pak PLN. 00000 ingat narkotika heroin) sudah berusia ratusan mesra penuh rasa kasih sayang, senan- tiasa jadi dambaan para remaja. Jadi jelaslah sudah bahwa un- tuk menanggulangi wabah narkotika dan obat berbahaya ter- masuk minuman keras, tidak cukup hanya dengan melakukan razia secara besar-besaran yang berkesinambungan atau dengan saja, tapi simposium dan seminar harus dilakukan secara terpadu oleh seluruh bangsa Indonesia. Mengingat bahwa narkotik dan obat berbahaya serta miras hanya menciptakan kenikmatan semen- tara yang membawa sengsara seumur-hidup lahir bathin, maka jauhilah dirimu, wahai generasi muda, dari benda-benda laknat itu. Jangan mudah terpancing, dengan rayuan gombal dari (Bersambung ke hal 14) wanil itu tak keliru bila para pecandu enggan berobat untuk mendapat kan penyembuhan. Kalau benar dikatakan, selama ini tak ada pecandu narkotika yang dikirim ke RS sebagai pa sien, tampaknya para hakim tak mengenal betul tentang seluk-be luk masalah narkotika. Untuk itu, secara yuridis, se harusnya dibedakan antara joy popper, frantic junkie, stale addict di satu pihak dengan pengimpor, penjual, pengedar di pihak lain. Dan kepada yang terakhir inilah seharusnya pemidanaan dituju Perubahan UU tentang narkoti kan. ka yang perlu mendapat perhatian adalah apakah yang menjadi tu- juan utama diadakannya UU tersebut. Kalau UU itu bertujuan mencegah terjadinya/meluasnya penyalahgunaan narkotika, harus pula dipikirkan hal-hal yang ber kaitan dengan penyembuhan bagi mereka yang telah kecanduan. Dengan demikian UU tersebut tak hanya memberikan punish ment saja, tapi juga upaya-upaya penyembuhan. Ini tentunya mem- bawa konsekuensi, UU narkotika antara penja harus membedakan hat dan pasien. (SP) Penulis adalah dosen kriminalitas Fakultas Hukum Universitas Airlangga Surabaya. kecemasan akan dominasi ICMI (Gatra nomor 52/tahun 1). ICMI sebagai diketahui, sejak didirikan di Malang tahun 1990 yang lalu, telah tumbuh sebagai kekuatan sosial yang dapat mem pengaruhi peta kekuatan politik. Malah bila dilihat dari sepak ter jangnya. ICMI lebih mencermin kan sebagai kekuatan politik ketimbang kekuatan sosial (Ru- dini, Gatra nomor 2/T. 2). Se- kelahirannya ICMI telah ber jak orang-orang hasil nya mendudukkan pada posisi strategis. KESIMPULAN Sedemikian banyaknya sebenar nya isu ketimpangan sosial yang dapat diangkat ke permukaan oleh para penggagas tersebut me nyertai kelahiran ormasnya. Namun perlu dicermati, apabila sambil sejauh ini baru isu kebang- saan yang sampai ke telinga kita, itu artinya ormas-ormas tersebut diperuntukkan tidak untuk me nyuarakan ketimpangan sosial yang ada, menggantikan peran or- sospol dan DPR yang selalu teran- cam 'pemberhentian antar waktu' yang bersuara vokal. Tegasnya, ormas-ormas tersebut tidak di maksudkan sebagai penyalur aspi rasi masyarakat yang tersumbat. Mengapa cuma pengamat poli yang sibuk mengkonfrontasi kelahiran ormas-ormas terse tik kan but dengan keberadaan ICMI? Sementara penggagasnya tetap tidak bergeming dari isu kebang saan. Ini semata-mata bukan soal sopan santun politik. Tentu ada kepentingan politis besar berdiri dibelakangnya. Tesis terakhir ini semakin menguatkan kecurigaan kita, sasaran bahwa tembak para penggagas itu tidak lain 'kekua saan'. Mereka merasa perlu men dirikan ormas sejak dini untuk mendapatkan 'bargaining posi- tion' pada suksesi mendatang. Dengan berlindung di belakang ormas rasanya tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Paling tidak karena UUD 45 menjaminnya ? 4cm Jumat, 8 Desem DAE Tiga I M Pematang Sianta Kawanan pen Seng Jalan Med Nanggar, Simal 01.00 WIB. Dari dalam gudan jahat tiga orang itu kabur sejumlah suku ca bernilai Rp 17 juta lell menyekap penjaga gu man Saragih (49) w Renville Pematang Si Kapolres Simalung Kasat Serse Kapten Luky. Ar ketika dihub wan, Kamis (7/12) me kasus perampokan di g seorang pengusaha a Pematang Siantar itu. Sesuai dengan lape was gudang M.Lian H dan saksi Roahma kepada petugas Polisi datang tiga gudang. lelaki tidal Roahman Saragih jaga gudang secara disekap ketiga peran dan tangan diikat,se- Pahae Jul T Tarutung, (Analisa) Kecamatan Paha- sebagai juara umum tingkat Kabupaten T ra yang dilaksanaka Serba Guna Tarutun ber 1995. Ketua dewan E M.Thamrin Siregar d kretaris dewan hakim Indra serta anggota keputusannya yang Minggu (3/12) sore Kecamatan Pahae J gai juara umum. Sementara ketur festival nasyid ke-15 paten Tapanuli Uta Efendy Samosir di kretaris dewan juri I serta anggota dalar tusannya yang dium itu juga inenetapka Remaja Mesjid Isla camatan Balige s pertama. Hasil lengkap ke-28 dan festival na sebut sebagai berik putra juara I-II, Pu gabean (Pahae Jul. (Laguboti) dan Sya- rus (Perwakilan Ulu I-III: Novri Irwan sus PT Inalum Pin Tanjung (Po Lub Ikifli mad Syukri Anak-anak putri ju yashopa Samosir ( H.Siregar (Pahae linawati Siahaan (F rapan I-III: Eljiham sus PT.Inalum Pin dang F Harahap ( Sri Rahmadhona Runggu). Remaja III: Abdul Aziz (E PT.Inalum Pintu P Bupati As Kisaran, (Analisa Bupati Asaha hotang, Jumat (1/ batu pertama per dung Madrasah (MAN) di komple Pada hari yam Asahan juga me pertama bangun Tsanawiyah Neger camatan Lima P Peletakan batu bangunan gedung yah Negeri serta geri di Asahan ini pala Bidang Pena Tingkat I Sumut I ta Kepala Kant Asahan. Agama Ketua panitia kedua gedung sek geri di Asahan Darus mengataka Lettu Aek Kanopan, ( Jabatan Kapor lu diserahterimak Situmeang kepac Lettu Joni Yuka polsek setempat.. Serah terima polres Labuhan B Drs. Haji Tengku hadiri Camat Ku ruddin Ritonga, I Hulu Kapten (Inf ko dan undanga Kapolres me terima jabatan Ka lu kali ini merup khusus, karena I ang akan dilepa gian sipil, tepatn Jagawana Labuh lam waktu deka akan dinaikkan Kapten. Letkol Drs. Zein yang baru 7 Kapolres Labuh Kecela Sidikalang, (A Kecelakaan langgaran di jaja sejak Januari N banyak 1551 kas dunia, 13 luka b Kapolres D Drs.TH. Naingg ringan. hal itu kepada a kerjanya, Rabu ( Dari 1551 kas dikalang. pelanggaran itu lari 5 kasus me bannya tewas di dan kerugian da kaan sebesar R Menurut Ka kan data yang a dominan akiba lintas, manusia pelanggaran lalu
