Arsip
Halaman Artikel
Creative Commons License

Jika anda mendapati gambar tidak sesuai dengan spesifikasi data (salah tanggal dan atau salah penomoran halaman), posisi gambar landscape, satu gambar terdapat dua halaman, kualitas gambar kabur, anda bisa melaporkan data tersebut agar segera diperbaiki dengan menekan tombol laporkan.

Kata Kunci Pencarian:

Nama: Analisa
Tipe: Koran
Tanggal: 1997-03-01
Halaman: 13

Konten


n 14 I 5 un Xi ic un Xi ic ic n Xi n Xi de 1 1 n Sabtu, 1 Maret 1997 Divonis Penjara, Empat Terpidana Kasus Tasikmalaya Langsung Naik Banding Bandung, (Analisa). Empat terpidana kasus pe- nganiayaan ustadz dan santri Tasikmalaya langsung menya- takan naik banding begitu Tasikmalaya. menerima vonis hukuman pen- jara di persidangan Mahkamah Militer 11-09 di Bandung, Ju- mat. Bukti Siregar. Keempat terdakwa itu adalah Kopka Nursamsi Hendri (38) dijatuhi hukuman dua tahun empat bulan penjara, Serda Agus Martadinata (24) dua ta- hun tiga bulan penjara, Serda' Agus Yulianto (24) satu tahun 11 bulan dan Serda Dedi Hae- rudin (24) satu tahun 10 bulan penjara. Majelis hakim dalam surat keputusannya menyatakan, keempat terdakwa bersalah te- "Hukuman ini terlalu berat, kami langsung naik banding Pak Hakim," ujar terpidana Nursam- si Hendri (38) mewakili tiga ter- pidana yang lain di persidang- an. Senada dengan para terpi- dana, tim penasehat hukum dari Dinas Hukum Polda Jabar Letkol Pol Nani Supriyatni BcHk dan Lettu Pol Inne Sury- ani SH juga menyatakan naik banding atas vonis hakim yang dinilai memberatkan itu. Empat terdakwa pelaku pe- nganiayaan terhadap ustadz dan santri yang kemudian berbuntut aksi kerusuhan massa di Tasik- malaya, Jawa Barat, Jumat siang divonis hukuman penjara oleh baju Habib Hamdani. majelis hakim yang dipimpin Melihat itu, Mahmud Farid hakim ketua Hotma Pakpahan yang duduk di samping Habib langsung berdiri dan memukul SH, hakim anggota Mayor Sus Dadang Suanda dan Kapten Caj bagian muka Kopka Nursamsi, sehingga mengundang kemara- han anggota Polri teman Nur- samsi untuk turut melakukan penganiayaan. lah dengan sengaja dan secara bersama-sama menganiaya us- tadz Drs Mahmud Farid (37) serta dua santri Habib Hamdani (22) dan Ikhsan (20) dari pon- dok pesantren Riyadul Ulun Wadda'wah, Condong, Ka- bupaten Tasikmalaya, 26 De- sember 1996. Hakim menyebutkan, tindak penganiyaan itu diawali oleh adanya laporan bahwa anak Kopka Nursamsi, Mohamad Riza (14), yang juga seorang santri di pesantren Condong, mendapat hukuman berupa pemukulan dan rendam di air kolam. Riza dihukum oleh Habib Hamdani dan Ikhsan, setelah santri cilik ini dituduh melaku- kan pencurian sejumlah uang milik santri lain di pesantren Condong. Merasa tidak senang atas perlakuan Habib dan Ikhsan se- Medan, (Analisa) Walikota H. Bachtiar Djafar mengingatkan calon jemaah haji keluarga besar Pemda Medan, sebagai pegawai negeri, sebagai abdi negara dan abdi masyarakat hendaknya senantiasa berada di barisan terdepan. Terutama untuk bertindak dan berbuat yang terbaik, karena sebagai abdi masyarakat tentu- lah akan berupaya membantu dan menuntun jemaah haji lain- nya. "Untuk itu jangan sekali-kali berharap dilayani, tapi seba- liknya berupaya melayani dan menolong jemaah haji lainnya", ujar Walikota H. Bachtiar Djafar dalam acara Halal Bihalal sekaligus penepung-tawaran calon jemaah haji pegawai Pemda Medan, Kamis (27/2) siang di pelataran tengah kantor kota. Hadir dalam acara tersebut Walikota Medan H. Bachtiar Djafar, para pejabat sejajaran pemda, unsur Muspida, tokoh masyarakat/ulama dan unda- ngan lainnya. Acara ini disemarakkan alunan irama Padang Pasir, Orkes El Suraya pimpinan Ahmad Baqi. Dalam kesempatn itu ditepungtawari sebanyak41 orang calon jemaah haji berasal dari pegawai di jajaran Pemda Medan. Pada bagian lain sambu- tannya, walikota juga mengajak seluruh PNS di jajaran Pemda perti itu, Kopka Nursamsi se- gera membuat laporan polisi dan memanggil keduanya untuk menghadap ke markas Polres -Dr. IRENE GOTAMI -Suster LINA Saat memenuhi panggilan polisi di markas Polres 23 Desember 1996 itulah, lanjut hakim, Habib dan Ikhsan yang didampingi ustadz Mahmud Farid langsung mendapat pe- nganiayaan dari para terdakwa, yang menyebabkan ketiganya menderita luka memar. Di persidangan terungkap, Agus Martadinata, Agus Yuli- anto dan Dedi Haerudin turut melakukan penganiayaan sete- lah milihat Mahmud Farid memukul bagian muka Kopka Nursamsi yang tengah menarik kerah baju Habib Hamdani. Kopka Nursamsi dalam "per- debatan" di ruang Pamapta Polres Tasikmalaya mengenai kasus pemukulan anaknya, sem- pat naik pitam dan menampar bagian dahi serta menarik kerah Di persidangan pula terung- kap bahwa tindak penganiayaan atas korban Habib, Ikhsan dan Mahmud Farid, sesungguhnya tidak hanya dilakukan oleh Nur- samsi, Agus Martadinata, Agus Yulianto dan Dedi Haerudin saja, melainkan ada beberapa oknum anggota Polres Tasik- malaya lainnya. -JI.Metal II No.21 Lk.19 Tg.Mulia, Medan -Jl.Helvetia By Pass No.16-B/741 Medan -UD. CEREBON Sehubungan dengan itu, di depan sidang, salah seorang ter- dakwa, Serda Agus Martadina- ta, sempat mempertanyakan kenapa hanya empat terdakwa yang kini dihadapkan ke meja hijau mahkamah militer di Bandung. Jl.Surabaya Baru No.23 Medan Oditur Militer Kol Chk Is- mail Bangun SH pada sidang sebelumnya juga menyebut- nyebut ada sejumlah oknum Polri lain di samping keempat terdakwa yang turut melakukan penganiayaan terhadap ketiga korban, namun tidak dijelaskan kapan yang lain itu diajukan ke persidangan. Ruangan Khusus Ukuran: Di persidangan siang itu, keempat terdakwa tidak lagi mengenakan seragam dan atri- but ABRI karena mereka telah dipecat oleh Kapolda Jabar Mayjen Pol Drs Nana Permana dari dinas Polri 10 Januari 1997, beberapa pekan setelah kasus 66 mm X 60 mm =Rp. 75.000,- Pembayaran ΚΟΝΤΑΝ Medan tetap berupaya me- ningkatkan kualitas diri dari masa ke masa. Sementara Ketua DPRD Medan Prof. H.M. Abduh SH mengatakatan dalam kurun waktu satu windu terakhir ini kota Medan makin maju pesat. Kebersamaan walikota dan DPRD Medan telah merubah wajah kota makin bersih, sehat, tertib, aman, rapi dan indah (Bestari). UCAPAN TERIMA KASIH Dengan ini kami sekeluarga mendiang Lebih lanjut Prof. HM. Abduh mengatakan, dengan pesatnya pembangunan kota ini bukan berarti sudah cukup. Sebab di balik Bestari yang diraih makin banyak yang harus dirampungkan dan benahi. Terutama dalam menuju kota Metropolitan yang Bestari dan dicintai masyarakatnya. YAP BOEN TJOI (tutup usia 86 tahun) Ustad Drs. H. Amiruddin MS dalam ceramah agamanya anta- ra lain mengupas masalah ibadah haji yang sesungguhnya tidak sulit. Yakni cukup hanya menunaikan seluruh rukun dan Mengucapkan terima kasih yang sebesar- besarnya kepada : wajib haji serta jika perlu ditambah dengan sunatnya. Dalam kesempatan ini diu- mumkan pemenang lomba kenderaan hias malam takbiran Idul Fitri 1417 H. Juara I, II, III serta harapan I dan II masing- masing diraih Kecamatan Me- dan Deli, Belawan, Labuhan, Area, Sunggal dan Medan Helvetia. (hers) -VIHARA BUDDHA DHARMA WIJAYA -P.T.M. Lingkungan XIX Tg.Mulia, Medan -Bapak-bapak, Ibu-ibu, Famili-famili, Rekan-rekan serta Han- daitolan sekalian yang telah memberikan bantuan berupa moril maupun materil kepada kami, sewaktu meninggal hingga selesainya upacara perabuan Ayah/Mertua/Ayah Angkat/Kakek/Saudara/ Pakcik/Paman/Buyut kami yang tercinta. Semoga Tuhan Yang Maha Esa membalas segala budi baik tersebut. Hormat kami : Segenap keluarga mendiang aut Berdukacita TURUT BERDUKACITA Atas meninggalnya : Memorial) dalam CEACILIA INDIRA JIRWANTO (Jie Kim Lan) -UD. BERDIKARI Jl.Bawean No.55/57 Medan JI.Duyung No.75 Medan -TOKO HARAPAN JAYA JI.K.H.Dahlan, B.Aceh -TOKO JAYA BARU Jl.Pasar X No.736 Tembung Apabila semua pengurus dan kader partai bisa memompa ke- Calon Jemaah Haji Keluarga Besar beranian moral, Buya (sebutan Is- Pemda jangan Berharap Dilayani mail) percaya bahwa stereotipe negatif yang selama ini dilontar- kan orang bahwa pimpinan Orso- spol berada di bawah bayang- bayang penguasa setempat, tidak akan terdengar lagi. "Kita tidak perlu takut men- isu itu, karena tanpa ber- "Karena, konstelasi kenega- sikap apa-apa, orang yang alergi Tiga Pelajar Tewas, Seorang Luka Parah Akibat Tabrakan raan kita menempatkan partai se- bagai kekuatan efektif bangsa, modal dasar pembangunan, kare- na itu dalam kinerjanya, pimpi- nan partai adalah mitra pemerin- tah," ujarnya. pada partai warisan ulama ini, akan tetap mengembangkan isu yang tidak menguntungkan kita," Semoga arwah beliau diterima di sisi Tuhan Yang 66 mm X 40 mm Maha Esa dan kepada keluarga yang ditinggalkan =Rp. 60.000,- hendaknya tabah dan sabar dalam menghadapi musibah ini. Dari : kerusuhan Tasikmalaya, 26 Desember 1996. PT. Dutamulia Dirga Dharma Kerusuhan yang terjadi se- bagai buntut dari kasus penga- niayaan yang dilakukan keem- pat oknum Polri tersebut berupa aksi pelemparan, perusakan dan pembakaran toko-toko, rumah penduduk, perkantoran, pabrik, rumah ibadah, kendaraan ber- motor dan sarana umum lain- nya. Aksi yang melibatkan ribuan orang tersebut selain sempat menimbulkan kerugian materi- al senilai kurang lebih Rp 85 miliar, juga sempat menelan empat korban jiwa dan belasan lainnya luka-luka. Berbeda dengan para terpi- dana yang langsung naik ban- ding, oditur militer yang semula menuntut dua tahun delapan bulan penjara bagi terdakwa Nursamsi, dua tahun enam bu- lan bagi Agus Martadinata, ser- ta masing-masing dua tahun penjara bagi Agus Yulianto dan Dedi Haerudin, menanggapi vonis hakim dengan menya- takan, "Pikir-pikir dulu". Pada sidang sebelumnya ke- luarga korban biasanya hadir di kompleks Mahkamah Militer II- 09, namun pada pembacaan vonis mereka tidak nampak. Ruang sidang nampak hanya dipadati puluhan kuli tinta dan petugas yang berjaga-jaga.(Ant) Jakarta, (Analisa ). Menghadapi kampanye Pemi- lu 1997, Partai Persatuan Pem- bangunan (PPP) merasa perlu menaikkan keberanian moral aparat partainya agar memiliki ketegaran untuk menegakkan ke- benaran, kejujuran dan keadilan. "Kita perlu menaikkan kebe- ranian moral partai agar memili- ki ketegaran untuk menegakkan kebenaran, kejujuran dan keadi- lan sesuai dengan pendekatan standar partai, yakni konstitusio- nal dan akhlakul karimah, dalam menghadapi kampanye Pemilu mendatang," kata Ketua Umum DPP PPP H.Ismail Hasan Meta- Buya : PPP Perlu Naikkan Keberanian Moral Aparat Partai Buya juga menegaskan kepa- da kadernya bahwa mereka tidak reum ketika membuka Rapimnas perlu takut mengungkapkan lapo- III PPP di Jakarta, Jumat malam. ran apa adanya sejauh mengan- dung kebenaran dan tidak mengada-ada. Medan, (Analisa ). Dalam rangka hari ulang ta- hun ke-51 tahun 1997 Persit KCK, maka pengurus Daerah I/Bukit Barisan diketuai Ny.Hj.Sedaryanto beserta pengu- rusnya mengadakan berbagai ke- giatan sosial. Antara lain donor darah pada Kamis (27/2) di Aula Rumkit Tkt-II Jalan Putri Hijau Medan. Antara DISIDANGKAN: Terdakwa Zarina (24) mendengarkan putusan sela Majelis Hakim yang menolak eksepsi terdakwa dalam sidang lanjutan kasus penyimpanan ilegal ekstasi sebanyak 29.000 butir lebih, di PN Jakarta Barat, Kamis (27/2). Pengurus Persit KCK Laksanakan Donor Darah "Karena itu diharapkan, pim- pinan wilayah secepatnya me- ngumpulkan cabang-cabang un- tuk mensosialisasikan sikap, pen- dirian dan pedoman yang kita ru- muskan dalam Rapim ini, sehing- ga menghadapi Pemilu nanti, par- tai tegak pada pijakan yang sama dan aparat partai sampai ke ba- wah memiliki keberanian modal serta mampu menegakkan kepa- lanya secara wajar dalam memba- wakan kebijakan partai, serta te- gar dalam menyelesaikan setiap masalah yang merugian partai," katanya. Ayah GHO KIM SUI (†) (YOSEPH) Ibu ÔNG KIM LUAN ( (MARIA) Ayah Mertua NG ING HUA Ibu Mertua KHUANG A LING (1) Istri: Penyampaian laporan apa adanya itu, menurut dia, mung- kin saja akan dipolitisir orang menjadi isu menyudutkan dengan menyatakan PPP mulai menjurus radikal dan ekstrim. Kegiatan donor darah ini di- laksanakan pengurus Persit KCK PD-I/BB bekerjasama dengan PMI Cabang Medan. Acara turut dihadiri Wakil Ketua Persit KCK Daerah I/BB Ny.T.Rizal Nurdin, Ka Rumkit Tkt. II Medan dr.Ab- rar Danial DSM, para Pengurus Persit KCK PD-I/BB serta para undangan lainnya. Sedangkan dari PMI Cabang Medan, dr.Fa- rida Autarani dan dr.Titi Rosni- la Harahap. Kegiatan ini ditandai dengan sambutan Ketua Persit KCK PD- I/BB disampaikan Wakil Ketua Ny.T.Rizal Nurdin, pemberian cenderamata dari Pengurus Per- sit KCK PD-1/BB kepada para (Pendam I/BB). ucapnya. "Kita juga tidak perlu takut menyampaikan sikap yang berbe- Istri: LIM KIM HA Anak Laki-laki: ALWIN HEODINATA (HEO SIEN WIE) YONG HEODINATA (HEO SIẾN YONG) Anak Perempuan HEO SIEK MEI HEO SIEK WEN HEO SIEK LIE dokter PMI Cab.Medan dan pe- serta donor darah berjumlah se- kitar 90 orang. Pesertanya dari masing-masing anggota Persit KCK PD-I/BB dan pengurus ca- bang di sekitar Medan. Ketua Persit KCK PD-1/BB dalam kata sambutannya disam- paikan Wakil Ketua mengatakan, bhakti sosial donor darah ini, me- rupakan wujud kepedulian, rasa kemanusiaan dan kesetiakawanan sosial sesama hamba Tuhan, yang muaranya dalam rangka mem- bangun sikap saling asah, asih dan saling asuh terhadap sesama. Baik dalam keluarga, masyarakat bangsa dan negara. Kita sadari bahwa di sekitar lingkungan kita masih banyak orang yang mem- butuhkan transfusi darah, baik yang disebabkan kecelakaan, ope- rasi ataupun penyakit lainnya yang sangat membutuhkan tam- bah darah. Oleh sebab itu, mela- lui Bhakti sosial donor darah ini dapat membantu dan meringan- kan pihak-pihak yang membutuh- kan. da sejauh itu fakta, dan dengan menyampaikan hal itu, kita tidak merusak bangsa dan negara, ser- ta kalau diurunrembukkan akan menjadi mufakat yang memuas- kan semua pihak," katanya. Mengenai petunjuk-petunjuk pelaksanaan kampanye, Buya mengatakan tidak bisa dianggap sebagai akibat pergeseran budaya politik bangsa, karena berubah- nya kinerja kampanye bukan la- hir dari kesadaran semua pihak, tapi dari aturan yang harus dipa- tuhi walaupun materinya tidak aspiratif. Telah meninggal dunia dengan tenang, Menantu/Suami/Ayah/Mertua/Kakek/Ipar kami yang tercinta. "Kendati ada yang menyata- kan format kampanye yang akan mengatur perilaku juru kampanye sangat bagus, kita menilai pan- dangan itu karena mereka tidak menyelami masalah secara dalam yang berkaitan dengan kepentin- gan dan aspirasi bersama. Pan- dangan itu bukan bertolak dari materi, tetapi lebih banyak kare- na aturan itu sangat menguntung- kan mereka," kata Buya Ismail. (Ant). GHO EK THAI/BACHTIAR (Tutup usia 69 tahun) Pada hari Jumat tanggal 28 Pebruari 1997 pukul 11.30 Wib di R.S. Sarah Medan. Jenazah mendiang disemayamkan di Balai Persemayaman Angsapura Blok 5 Jalan Waja No. 2 Tel. 745503 Medan dan akan dikebumikan pada hari Minggu Tanggal 2 Maret 1997 pukul 10.00 Wib diperistirahatan Angsapura Sibiru-biru. KAMI YANG BERDUKACITA NG SUN KEONG (THOMAS) Menantu Pr. : CHOA LIANG ING (ROSMAWATI) Menantu Lk. TAN KEN PHENG Calon Menantu L.k. : CHEN BUN CHAI (HERMANTO) Cucu Dalam Lk. : NG SIANG KIM Anak Lk. GHO BUN HOK (MUCHTAR) Anak Pr. GHO GIM HUA (SARI MAWAR) GHO MEI HUA GHO YEN HUA (SARI MELATI) Anak Angkat Lk.: ANALISA Medan, (Analisa) Peristiwa tabrakan meng- ambil korban jiwa di kawasan Jalan Akasia Raya Perumnas Helvetia Medan, Rabu (26/2) petang. Menantu Perempuan: MEILY SUSANTI Menantu Laki-laki: ALUN DARWIN TANNADY Cucu Dalam Laki-laki : INDRA APRIANTO HEODINATA RENDRA JANUARSO HEODINATA Cucu Luar Laki-laki: HANS TANNADY Dalam peristiwa itu dua orang tewas dan seorang luka parah hingga Kamis (27/2) masih dalam perawatan tim dokter di Rumah Sakit Sari Mutiara Medan. KABAR DUKACITA Korban yang tewas Ismarha- ban (22), penduduk Jalan Setia Lingkungan I Tanjung Gusta dan Wahyu Hidayat (17), penduduk Jalan Binjei kilometer 9,5 Gang Subur. Kedua jenazah sudah dikebumikan keluarganya setelah divisum tim dokter bagian kehakiman Rumah Sakit Umum dr. Pirngadi. Sementara temannya Anto masih menjalani perawatan. Menurut keterangan, ketiga korban saat itu berboncengan tiga mengendarai sepeda motor RX King dikendarai Wahyu melintas di kawasan Jalan Akasia Raya Helvetia, tiba-tiba bertabrakan dengan sebuah bus MPU. Dalam peristiwa itu ketiga pengendara sepeda mo- tor yang masih status pelajar SLTA tersebut tercampak bebe- rapa meter dan menderita luka parah akhirnya tewas di tempat keja-dian. Sedangkan teman mereka Anto dalam keadaan kritis diangkut ke rumah sakit terdekat untuk pertolongan KABAR DUKACITA Telah meninggal dunia dengan tenang pada hari Kamis, tanggal 27 Pebruari 1997 Jam: 16.20 WIB. di RS. Pluit - Jakarta. Suami/Ayah/Mertua/Kakek/Kakak/ Sepupu yang tercinta : HEO KHING HEAN (Tutup Usia 74 Tahun) Jenazah disemayamkan di Rumah Duka Atmajaya Pluit Ruang B dan akan dimakamkan pada hari Senin, tanggal 3 Maret 1997 berangkat dari Rumah Duka Jam 08.00 WIB. ke pemakaman Gunung Gadung, Bogor, Kami Yang Berduka Cita : GHO CHAI SEN (RICHARD GHOTAMA) Cucu Dalam Pr. GHO CHING CHING (JESSICA GHOTAMA) Cucu Luar Pr. : KETTY Abang Kandung: GHO EK TIE (1) (PETRUS) Adik Ipar Lk. : Cucu Luar Perempuan: CYNTHIA TANNADY Adik Kandung Perempuan: HEO FUNG CHEN (CHINA) HEO LAN CHEN WINNIE KUSUMAH Suami Adik Kandung: TJIE MIAU TJING TJIE BOEN FA TJONG SING KIOE NG CHIEN MIN & Kel. ÔNG CHIẾN KÈN NG CHIẾN SIN ÔNG CHIẾN YAU & Kel Adik Ipar Pr. NG SIANG CEN NG SIANG LIEN NG SIANG HUAN Dan Segenap Keluarga Jalan Punak Simp. Pabrik Padi No. 12-A Medan Adik Sepupu Laki-laki : CHRIS KHOE KHING FAT (AFAT) Adik Sepupu Perempuan: LIE CHEN MEI CHEN Istri Adik Sepupu: LINA Halaman 15 Pengakomodasian Umat Islam oleh Negara Bukan Ancaman bagi Non- Muslim Suami Adik Sepupu: AJON Dan Segenap Keluarga Jln.Mesjid No.126-C Medan. Jakarta, (Analisa). Anggota Dewan Pakar ICMI AM. Fatwa, menegaskan, pe- ngakomodasian aspirasi umat Islam oleh pemerintah dan Golkar bukanlah ancaman bagi umat non-muslim. "Umat non-muslim tidak per- lu merasa takut oleh bayangan bahwa jika aspirasi umat Islam diakomodasi oleh pemerintah, maka dianggap pemerintah se- dang melaksanakan Piagam Ja- karta atau bahkan sedang me- nuju Negara Islam," katanya dalam dialog politik tentang "Aspirasi Umat Beragama dan Golkar" di Jakarta, Jumat. Dialog yang dipandu oleh Ketua Litbang Golkar Dyn Syamsuddin itu, juga menampil- kan pembicara Dr.J. Riberu dari Konperensi Waligereja Indone- sia (KWI) dan Oka Diputera dari Perwalian Umat Buddha Indonesia (Walubi). AM Fatma mengatakan me- mang ada yang memperta- nyakan apakah dengan menga- komodasikan aspirasi umat Is- lam, Golkar dan pemerintah berperilaku tidak adil dan ber- sikap diskriminatif. "Sama seka- li tidak," kata salah satu penan- datangan Petisi 50 itu. Aspirasi umat Islam, kata- nya, bersifat universal dan in- klusif. Maka dengan mengako- modasikan aspirasi umat Islam sama dengan mengakomo- dasikan kepentingan seluruh rakyat. Ia mengakui, perkembangan saat ini telah menimbulkan ke- nyataan yang jauh berbeda de- ngan iklim masa lalu. Dulu, te- rasa ada jarak antara Golkar de- ngan rakyat yang mayoritas muslim. "Syukurlah kekeliruan stra- tegis itu akhirnya disadari juga," kata Fatwa yang mengaku su- dah jinak karena tidak ada alas- an lagi untuk terus bersuara vokal mengingat pemerintah dan Golkar sudah aspiratif ter- hadap umat Islam. Menurut Fatwa, sejak dasa- warsa 1990-an terlihat peruba- han apresiasi Golkar dan peme- rintah terhadap aspirasi umat Is- lam. Berbagai kebijaksanaan yang selama ini ditentang keras oleh sebagian kaum muslimin, dihapuskan. Belakangan bahkan muncul berbagai kebijaksanaan yang terasa melegakan umat Is- lam. Meskipun demikian, menu- rut Fatwa, pengakomodasian terhadap aspirasi umat beraga- ma lain juga makin diperhatikan, tanpa ada diskriminatif antara pemeluk mayoritas dengan pemeluk minoritas. Ia mengakui, hubungan antara umat Islam dengan Pemerintah pada masa lalu me- ngalami pasang-surut yang dipengaruhi perkembangan si- tuasi. Pasang-surut hubungan Is- lam dengan Pemerintah itu ada yang menimbulkan trauma-trau- ma masa lalu terhadap perkem- bangan hubungan selanjutnya, kata AM Fatwa yang juga Ke- tua Yayasan Pusat Pelatihan dan Pengembangan SDM (P3SDM) Jakarta. dokter. Peristiwa tabrakan juga terjadi antara pengendara sepeda motor dengan sebuah mobil tangki di kawasan Jalan Sisinga- mangaraja Medan, Rabu (26/2) petang. Menurut AM Fatwa, trauma masa lalu hubungan Islam- Pemerintah antara lain istilah Negara Islam, Piagam Jakarta serta istilah Pemberontakan Darul Islam. "Istilah itu sering menjadi isu yang muncul menjelang Pemilu karena seolah-olah hubungan Islam dengan Pemerintah ada masalah. Padahal hubungan itu sangat baik," katanya. Pengendara sepeda motor bernama Hendrik (21), pendu- duk Asrama Polri Tanjung Morawa tewas. Jenazahnya dikebumikan keluarganya sete- lah divisum tim dokter keha- kiman RSU. dr. Pirngadi Medan. Menurut keterangan, Hen- drik saat itu mengendarai sepeda motor Honda Astrea melaju dari arah Tanjung Morawa. Ketika sampai di kawasan Jalan Sisi- ngamangaraja tiba-tiba sepeda motor yang dikendarainya bertabrakan dengan mobil tangki. Akibat tabrakan itu korban tercampak dari sepeda motornya dan mengalami luka parah, akhirnya menemui ajal- nya sebelum sampai ke rumah sakit. Untuk pengusutan lebih lanjut sepeda motor korban dalam keadaan ringsek berikut mobil tangki dan supirnya diamankan petugas Satlantas Poltabes Medan. Seorang Wanita Korban Perampokan Medan, (Analisa). Seorang penjahat bersepeda motor merampok Ferni (28) di Jalan Brijen Katamso Medan, Jumat (28/2). Korban ditodong dengan pisau ketika berhenti di persimpangan traffic light Jalan Brigjen Katamso Medan. Ferni warga Jalan Letda Sujono Medan melaporkan tindak kejahatan yang dia- laminya ke Polsekta Medan Teladan. Istri : CIAM GUEK HENG Anak Lk. : TAN SE CHONG (SUTRISNO TANNER) Anak Pr. : TAN LI MEI TAN LI CHIN Menantu Pr. : CHUA GEK NGIN Menantu Lk. : LIM PO CHAI HENG SENG THIAM Anak Angkat Lk. : TAN BUAN SIONG Wanita muda ini menga- takan, penodongan itu terjadi sekira pukul 12.30 WIB Jumat (28/2), ketika Honda cub yang di dikendarainya berhenti persimpangan itu menunggu lampu hijau ,persisnya di depan istana Maimun, Jalan Brigjen Katamso. Seorang pemuda yang ber- henti di samping korban tiba tiba turun dari sepeda motornya langsung mendekati Ferni dan menodongkan pisau mengan- cam wanita ini agar tidak melawan. Ferni tak berkutik melihat tas jinjingnya diambil penjahat itu. Tas berisikan uang kontan Rp 800 ribu berikut surat surat berharga tersebut yang ter- gantung di stang kenderaannya lenyap dilarikan penajahat tersebut. Kasus ini masih dalam penyelidikan polisi.(riff). Dr J. Riberu, tokoh Wali- gereja Indonesia berpendapat, umat Kristen sangat sadar bahwa akomodasi aspirasi umat Islam sebagai mayoritas umat di In- donesia menjadi salah satu per- hatian penting dalam kebijakan dan keputusan pemerintah. "Itu. wajar-wajar saja. Di mana pun, mayoritas-minoritas sosial secara sosiologis tidak dapat dibantah. Hanya saja, ja- ngan sampai realitas mayoritas- minoritas itu terjadi di depan hukum," katanya mengingatkan bahwa semua warga negara In- donesia berkedudukan sama di mata hukum. Riberu yang juga anggota Komisi IX DPR RI berharap, persoalan mayoritas-minoritas serta perhitungan perimbangan kuantitas umat jangan dihitung secara matematika. Medan, (Analisa). Keluarga besar PD Kebersi- han "Bestari" Medan menye- garakan halal bi halal, Sabtu (22/2) di pelataran parkir BUMD tersebut. Acara yang dipadukan de- ngan temu pisah antara direktur umum dan direktur teknik/ope- rasional perusahaan daerah ter- sebut dihadiri tidak kurang dari 1.500 personil Pasukan Melati dan Bestari. PD Kebersihan Halal bi Halal Posisi direktur umum yang sebelumnya dijabat Drs.Bakhri Effendi digantikan Drs.A,Choir Nasution. Sedang jabatan direk- tur teknik/operasional dari Drs. H.Hasnan Said, kini diduduki Drs.Sidhi Muchlis. KETERBATASAN Direktur Utama PD Kebersi- han Medan, Drs.Gazali Pane da- lam sambutannya mengatakan, selaku manusia biasa tentu ter- ikat dengan keterbatasan dan ke- kurangan sesuai kodrat. "Jika itu ditinjau secara mate- matis maka akan terjadi per- ubahan dalam realitas sosiolo- gis menjadi realitas hukum yang tidak adil," katanya. Sepintas lalu, katanya, ada kelompok kecil yang tidak per- lu diperhatikan aspirasinya, tetapi demi realitas keadilan dan Salah satu perwujudan keter- batasan itu, tambah Gazali Pane, adalah kurang mampunya ma- nusia mengendalikan diri, baik dalam bermasayarakat maupun bekerja. "Keterbatasan tersebut seca- ra langsung maupun tidak lang- sung akan membuat kita mela- kukan kesalahan dan kesilapan, sehingga mengundang kesalah- pahaman", katanya. Cucu Dalam Lk. : RIO COVERY TANNER Cucu Dalam Pr. : kearifan "satu nusa satu bang- sa", maka aspirasi itu perlu juga didengar dan diperhatikan dalam pengambilan kebijakan atau keputusan. Tidak ada Alasan Menunda Wajib Belajar 9 Tahun Kakanwil Depdikbud Buka Rakor Penyebaran Informasi Wajar 9 Tahun CHRISTINE FRANSISCA TANNER JERRY STEVANY TANNER Cucu Luar Pr. : LIM PHIN PHIN (LINDA) LIM PHIN HUA (WINDA) Abang Kandung: TAN A HONG (†) TAN BUN SENG (†) Adik Kandung Lk. : TAN BUN CHIN Ketua Perwalian Umat Bud- ha Indonesia (Walubi), Oka Diputera menilai, wajar jika Umat Islam yang merupakan mayoritas di Indonesia memi- liki aspirasi yang banyak dan pemerintah juga banyak me- ngakomodasi aspirasi itu. Umat Budha tidak memiliki prasangka atas akomodasi as- pirasi Umat Islam oleh peme- rintah, karena ia yakin bahwa pemerintah juga memperhatikan aspirasi umat lainnya. Ia mengakui, Umat Budha yang jumlahnya lebih sedikit dibanding Islam menyandarkan harapan yang sangat besar bagi peran Islam untuk menciptakan kedamaian. "Jika Islam damai, Indone- sia ini damai dan sebaliknya. Kelompok Islam seperti NU. Muhammadiyah, dan ICMI hendaknya solid. Karena jika gajah bertarung dengan gajah, pelanduk mati di tengah-te- ngah," kata Oka.(Ant) Medan, (Analisa) Kakanwil Depdikbud Sumut Drs. Soekarno mengatakan tidak ada alasan menunda penuntasan tahun. Bahkan upaya penuntasan wajib belajar pendidikan dasar 9 nya perlu lebih dipercepat lagi mengingat masyarakat kita berada di pintu gerbang moder nisasi dan keterbukaan. Dikatakan Rakernas Depdik bud 1996 telah menggariskan agar wajib belajar dapat dituntaskan dalam kurun waktu 10 tahun. Itu berarti lebih awal dari rencana semula yang diperkirakan tiga Pelita. Kakanwil Depdikbud Sumut mengemukakan hal itu dalam sambutannya ketika membuka Rapat Kordinasi Penyebaran In- formasi Wajar Dikdas 9 Tahun di Balai Penataran Guru Sunggal Medan Rabu (26/2) lalu. Dikatakan kordinasi penyebar Medan Adakan dan Temu Pisah si yang baru, Gazali mengingat- kan, kepercayaan yang diberi- kan Walikota Medan itu tidak ringan. Menurutnya, sebagai unsur pimpinan di PD Kebersihan ten- tu akan menghadapi berbagai masalah yang rumit dan kom- pleks. PENGHARGAAN Permasalahan tersebut hanya bisa membuahkan hasil yang ba- ik bila dilandasi tekad dan se- mangat untuk bekerja keras. Kepada mantan direktur umum dan direktur teknik/ope- rasinal diberikan cenderamata berupa cincin dan bingkisan dari Dharma Wanita Sub Unit PD Kebersihan. Cenderamata tersebut meru- pakan penghargaan dan ucapan terimakasih atas pengabdian se- lama ini. Acara tersebut, juga dimeri- ahkan hiburan keyboard Kope- rasi Pemulung Bestari Medan (KPBM). Seluruh staf, karyawan, Pa- sukan Melati dan Bestari tampak berjoget gembira dengan ketiga direksi. Lagu "Kemesraan" yang di- nyanyikan bersama sambil ber- pegangan tangan membentuk lingkaran menandai usainya acara tersebut. an informasi Wajar Dikdas 9 tahun ini, merupakan tindak lan jut dari kegiatan serupa pada tingkat nasional yang diharapkan akan lebih memasyarakatkan ber bagai kebijaksanaan pemerintah sehubungan dengan percepatan upaya penuntasannya, sehingga berbagai potensi yang ada di te ngah tengah masyarakat bergerak dan mendukung upaya percepat an penuntasan wajib belajar ter sebut. Saat ini pada tingkat SLTP Su matera Utara telah mencapai angka partisipasi kasar sebesar 79,68%. Ini berarti pelaksanaan Wajar Didkas 9 tahun masih me nyisakan tugas 20,23% anak usia belajar yang belum mengikuti pen didikan tingkat SLTP/sederajat atau setara dan harus dituntas kan dalam kurun waktu 6 tahun lagi. Tegasnya sekitar tahun 2003 wajar dikdas ini telah tertuntas kan, ujar Kakanwil. Karena itu, Gazali Pane me- nyarankan agar sesama keluarga besar PD Kebersihan untuk sa- ling maaf memaafkan. Humas PD Kebersihan Me- dan, Drs.Chairil Anwar kepada "Analisa" mengatakan, hal ter- sebut mencerminkan eratnya persatuan dan kesatuan kerja an- tara direksi dengan seluruh staf dan karyawan. (as). Khusus kepada pejabat direk- TURUT BERDUKACITA Telah meninggal dunia dengan tenang, Suami/Ayah/Mertua/Kakek/Saudara/Ipar kami yang tercinta. TAN BUN CHAI / IK SIN (Tutup Usia 67 Tahun) Kita optimis, ungkap Kakan wil, bisa menuntaskannya asal sa- ja pendataan yang akurat, prog ram kerja yang realistis serta di dukung baiknya kordinasi lintas sektoral dalam menggarap missi instansi masing-masing berjalan searah. Hal inilah kiranya yang mendasari pentingnya kordinasi penyebaran informasi ini. Seluruh Staf & Karyawan DEVELOPMENT DESIGN GROUP & DEVELOPMENT DESIGN INDONESIA Kami Yang Berdukacita: Istri Abang Kandung : HENG SONG MEI (†) KHU A HUN (†) Istri Adik Kandung : PHAN SIU ING Kakak Kandung: TAN CHUN HUEI TAN CHUN BOI LIEN HUA (†). TAN CHUN ING Adik Kandung Pr. : TAN CHUN HIOK Suami Kakak Kandung : KHU MANG U () YAP A SIU (†) Sebelumnya Ketua Panitia Drs. Wanhar melaporkan, kegiat an ini diikuti 76 peserta terdiri dari unsur Depdikbud, Depag, Pemdasu, Dinas P dan K, Depar temen Transmigrasi, Deppen, TVRI, RRI, dan BPS Sumatera Utara. Menyampaikan turut berdukacita atas wafatnya : Bapak HAJI MOHAMMAD PANDE BATUBARA Ayahanda dari Bapak YOPIE S. BATUBARA President Director PT Ira Widya Utama Hasil yang diharapkan dari kegiatan ini adalah terbentuknya program kebijaksanaan dan stra tegi percepatan penuntasan Wa- jar Dikdas 9 tahun Sumatera Uta ra. Tersusunnya program kerja pe laksanaan kordinasi Wajar Dik das 9 tahun Sumatera Utara dan program pemasyarakatan Wajar Dikas 9 tahun di Sumatera Utara. Rumusan itu akan menjadi masu kan dalam Rakerda Depdikbud Sumatera Utara yang direncana kan Maret mendatang (by). Semoga arwah beliau diterima di sisi Allah Yang Maha Kuasa dan kepada keluarga yang ditinggalkannya mendapat kekuatan dan ketabahan KABAR DUKACITA Pada hari Kamis tanggal 27 Pebruari 1997 jam 19.50 Wib dikediaman kami Jln Tanjung Pura Km. 30,9 No. 88 Tandam Hulu II. Jenazah mendiang sementara disemayamkan dikediaman kami dan akan dikebumikan pada hari Minggu tanggal 2 Maret 1997 Jam 12.00 Wib di pekuburan Tionghoa Gohor Lama (Bukit Kuda). TELEPON IKLAN 554711 NG KIM CHENG (†) CIAM KIM LING (†) Suami Adik Kandung: TAN PENG KHUN Abang Ipar : CIAM IK CUI (†) Istri Abang Ipar : TAN CUN KHENG Adik Ipar Lk. : CIAM IK HAK Istri Adik Ipar : NG A HUN Kakak Ipar : CIAM GUEK HUEI (†) CIAM GEK HIOK Suami Kakak Ipar : TAN CIANG NGAU (†) SU IN (†) Adik Ipar Pr. : CIAM GEK LANG Suami Adik Ipar : TAN CU NGI (†) Dan Segenap Keluarga -Jln. Tanjung Pura Km.30,9 No. 88 Tandam Hulu II - Toko Besi CENTRAL ASIA Jln. Gatot Subroto No.5 Medan