Tipe: Koran
Tanggal: 1997-03-29
Halaman: 07
Konten
1 dipe ayah saja han ebih kati erja nda- tar- mun nya lah ga- ber gan ba- aik ing חור ST. ah aik adi om an in- ng a m 3- a P n 1 6 PL 21 Sabtu, 29 Maret 1997 DAERAH ISTIMEWA ACEH Ribuan Ton Kayu Temuan TPHT Terlantar Tumpukan di tengah are- al persawahan penduduk yang tidak dimanfaatkan itu menjadi perhatian ma- syarakat, Sumber "Analisa" di Ko- tafajar mengatakan, kayu tersebut dikhawatirkan ti- dak dapat dipergunakan lagi. Kalau dijual kepada pe- Tapaktuan, (Analisa). Ribuan ton kayu olahan hasil temuan Ops- gap dan TPHT Aceh Selatan terlantar dan mulai membusuk. Masyarakat kawasan itu menilai kayu tersebut jadi barang mubazir. Menurut pantauan Ana- lisa di lokasi penumpukan di kompleks terminal Ko- tafajar, Sabtu, kayu berben- Analisa/m MULAI BUSUK: Kayu empata persegi yang ditumpuk di kempleks terminal terpadu Kotafajar Kluet Utara mulai busuk dan dikhawatirkan tak bernilai lagi. Mtg. Glp. Dua, (Analisa). Selama tiga tahun terakhir PT (Persero) Pelabuhan Indo- nesia I Medan sudah menyalur- kan dana bantuan untuk pengu- saha kecil dan koperasi di Aceh sebesar Rp. 3,4 milyar. Dari PT (Persero) Pelabuhan Indonesia I Medan Pengusaha Kecil di Aceh Peroleh Bantuan Modal Rp. 3,4 Milyar Separoh dari jumlah dana tersebut diperuntukkan bagi pengusaha kecil dan koperasi di Aceh Utara", kata Direktur Ke- uangan BUMN tersebut Soedar- to Djacaria di Matang Glumpang Dua. Ketika memberikan sambu- tan pada acara pelatihan mena- jemen usaha kecil di Desa Ute- uen Gathom Peusangan pekan lalu, Soedarto juga menjelaskan terhitung triwulan 1/1997 pihak- nya menggulirkan modal kerja Rp. 153,5 juta untuk 14 pengusa- ha kecil di daerah itu. Sedangkan biaya pelatihan 175 peserta mencapai Rp. 87. 300.000. Ini merupakan realisasi dana pembinaan sesuai SK Dir- jen Pembinaan BUMN Departe- men Keuangan No.S.320/BU/ 1997. Banda Aceh, (Analisa). Walikota Banda Aceh, Drs Sayed Hussain Al-Haj Kamis (27/3) petang melepas kirab kota 73 taruna Akabri Akatan Laut (AAL). Acara pelepasan berlangsung di halaman kantor Walikota, di- meriahkan penampilan drum band Akabri yang cukup memu- kau masyarakat setempat. Para peserta kirab itu meru- pakan bagian dari 115 taruna AAL yang berkunjung ke Banda Aceh dibawah pimpinan Wakil Gubernur AAL, Laksamana Pertama TNI Mardiono. Demikian dikatakan Manager "Bantuan biaya pendidikan Area Leuser Development Pro- yang kami salurkan tidak lain grammer (LDP) Kutacane, Ir. Ik- untuk membantu meningkat ram Syarif Sangaji kepada "Ana- sumber daya manusia (SDM). lisa" di ruang kerjanya (27/3). Sebelumnya, perwira berbin- tang satu itu didampingi Koman- dan Lanal Sabang Kolonel Laut (P) Fikri S.Gu no, Komandan KRI K.Hajar Dewantara Kolo- nel Laut (P) Wahyu Sasongko dan beberapa staf, melakukan pertemuan dengan Walikota be- serta staf di aula Pemda. . Menurut Mardiono, kehadi- ran mereka di Banda Aceh me- rupakan bagian dari dua gugus tugas Kartika Jala Krida, yakni dalam upaya sosialisasi para ta- runa guna lebih menghayati tu- gas-tugas di lautan. Walikota Banda Aceh Lepas Kirab Kota Kartika Jala Krida lainnya adalah kegiatan yang sama di luar negeri, dimana mereka akan melakukan tugas khusus mengi- kuti lomba layar. Selama melaksanakan Karti- tuk segi empat berukuran 20 X 40 cm itu banyak yang sudah busuk dan pe- cah-pecah. Lhoksukon, (Analisa). Sisa Hasil Usaha (SHU) Ko- perasi Karyawan Mandiri PTP Nusantara I Langsa Kebun Cot Girek Lhoksukon Aceh Utara tahun buku 1996, mencapai Rp 99,8 juta. Jumlah itu meningkat hampir tiga kali lipat dibanding SHU yang diperoleh pada tahun buku 1995, yang tercatat Rp 37,2 juta. Demikian diungkapkan Ma- najer Kopkar Mandiri tersebut, Syahminan Indra para Rapat Anggota Tahunan (RAT), yang berlangsung di Balai Karyawan Cot Girek, Kamis (27/3). Sebab, tiada kaum yang dapat merubah nasibnya kecuali diri- nya sendiri yang berupaya me- ngubahnya ", ungkap Soedarto mengutip ayat Al Qur'an. LEBIH BESAR RAT ke-20 itu dihadiri Ka- bag Ekonomi Setwilda Aceh Utara diwakili Drs Syarkawi, Kadis Koperasi dan PPK setem- pat Drs Abdul Hamid Amin, Di- reksi PTP Nusantara I diwakili Ir Siswadi bersama dewan di- reksi, Camat Lhoksukon Drs HT. Syarifuddin dan undangan lainnya. Menurut Soedarto, dana yang disa-lurkan di daerah ini lebih besar dari daerah lain, karena selain penduduknya banyak juga pe-ngusaha kecil dan koperasi di sini pun lebih banyak. Disamping itu, selama ini tingkat pengembalian cicilamn pinjaman mereka dinilai cukup lancar, seperti yang sudah dise- Menurut Syahminan, RAT ini selain mengevaluasi kegiatan usaha, juga memilih pengurus baru dan menyusun program ke- giatan usaha priode mendatang. BERHASIL Taruna AAL ka Jala Krida di dalam negeri, tambah Mardiono, para taruna mengarungi rute mulai dari pangkalan mereka di Surabaya menyinggahi Lembar, Cilacap, Teluk Bayur dan Banda Aceh. Setelah itu baru ke Tanjung Pi- nang, Ujung Pandang dan kem- bali lagi ke Surabaya. Selama di Banda Aceh Ka- mis, selain beraudiensi dengan Walikota dan melakukan kirab kota, para taruna Akabri itu me- lakukan pertemuan dengan pe- lajar SMU daerah ini di aula SMEA Negeri Banda Aceh. Disebutkan, keberhasilan Kopkar Mandiri dalam menja- lankan lembaga itu berkat jali- nan kerjasama cukup baik antara Kutacane, (Analisa). Menteri Negara Lingkungan Hidup Ir. Sarwono Kusumaat- madja dijadwalkan tiba di Kuta- cane Sabtu (29/3) sekitar pukul 09.30 Wib dari Kluet Aceh Sela- tan dengan menumpang Helikop- ter Gatari. Meneg LH Hari Ini di Aceh Tenggara Dikatakannya selama dua ha- ri di Kutacane menteri yang di- dampingi Gubernur Aceh, Syam- suddin Mahmud, Sabtu (29/3) pukul 10.00 sampai 12.00 Wib melakukan penanaman perdana pohon karet di Dusun Kubu Ke- camatan Lawe Alas, dan menin- jau proyek kerjasama Bappenas dan Uni Eropa Balai Benih Ikan dan Irigasi Kecil. Kehadiran taruna-taruna di tengah-tengah siswa SMU terse- but untuk memperkenalkan apa, siapa dan bagaimana sebenarnya angkatan laut. Kopkar Mandiri Cot Girek Raih SHU Rp. 99,8 Juta Sehingga nantinya akan me- munculkan perasaan cinta pada AL dan mereka mau masuk AAL, apalagi tahun depan AAL mulai menerima taruna wanita. Jumat pagi, para taruna me- lakukan bakti sosial di makam Malahayati dan mesjid Krueng Raya, setelah mengadakan de- monstrasi pendaratan amphibi dan menerima masyarakat me- ninjau dari dekat dua kapal pe- rang yang mereka bawa. Jumat malam para taruna di- jamu makan Gubernur Syam- suddin Mahmud di pendopo dan keesokan harinya berangkat me- nuju Tanjung Pinang. (pat). pengurus dan anggotanya, yang kini berjumlah 968 orang. Kadis Koperasi dan PPK Aceh Utara, Drs Abdul Hamid Amin dalam arahannya menga- takan, maju mundurnya sebuah koperasi sangat tergantung dari manajemen dan administrasi- nya. Dia menilai Kopkar Mandiri Kebun Cot Girek berhasil men- jalankan usahanya dengan baik, sehingga meraih predikat kope- rasi mandiri pertama di Aceh. Dalam kesempatan itu pe- ngurus lama Kopkar Mandiri Cot Girek yang diketuai Drs. Usman Eddy secara resmi me. nyatakan mengundurkan diri d:- ri jabatannya. Pengunduran diri itu terjadi sehubungan dengan mutasi kerja dari Kebun Cot Girek ke Ka itor PTP Nusantara I Langsa sejak tahun lalu. RAT yang berlangsung seha- ri penuh itu berhasil memilih pengurus baru Kapkar Mandiri Cot Girek, terdiri ketua I Munar- di Sy, wakil Faisal Nurki dan T. Syahrul. pakati bersama. Dikatakan, dengan aktifnya mereka mencicil berarti dana yang terhimpun kembali bisa digulir kepada pengusaha dan koperasi yang belum pernah mendapatkan modal kerja. Sehingga semakin hari tam- bah banyak pihak dapat meman- faatkan dana yang disisihkan da- ri laba BUMN bersangkutan. Sekretaris M.Nasir Yusuf dan Sunaryo, bendahara Safri Ponimin, ketua badan pemeriksa Ir Syahrin Lubis, anggota Yacob Yasin, Mustafa Azhari serta Ka- haruddin Nasution. (bay). Kepedulian pemerintah ter- hadap pengusaha kecil dan ko- perasi sangat serius. Hal ini di- tandai dengan dikeluarkannya SK Menteri Keuangan No.316/ KMK.016/1994. Diharapkan mereka yang memanfaatkan bagian laba BU- MN berupa pinjaman modal ker- ja tersebut dapat menggunakan- nya sesuai rencana yang digaris- kan. (bay). Selanjutnya menteri menuju Gurah untuk makan siang dan me lakukan wisata alam di pusat pene litian Ketambe dan kawasan wi- sata Gurah. Selesai makan malam di Bu- ngalow Gurah, menteri melaku- kan pertemuan dengan anggota Muspida Aceh Tenggara, para Kakandep dan kepala dinas ting- kat II setempat, Biro Lingkungan Hidup Kantor Gubernur Aceh ser ta staf UML. Banda Aceh, (Analisa). Ketua Dharma Pertiwi Koor- cab Aceh, Ny.Dahlan Idrus, baru-baru ini menyerahkan bingkisan berupa seperangkat peralatan sekolah dan makanan ringan kepada anak-anak panti asuhan Yayasan Ibnu Hasyim, Banda Aceh. Ny.Dahlan Idrus yang di- dampingi wakilnya Ny Bachtiar Azis dan staf mengatakan, baru kali ini ia mengetahui adanya sebuah panti asuhan Yayasan Ibnu Hasyim yang berlokasi di Jalan Lampoh Daya, Banda Aceh. Sedangkan tujuan kehadiran mereka, untuk berbagi rasa dan sekaligus memberikan sedikit bantuan sebagai rasa kepeduli- an dalam rangka memperingati hari jadi ke-33 Dharma Pertiwi sekaligus HUT ke-51 Persit KCK. dagang kayu diperkirakan harganya sangat rendah. Dia mengharapkan agar para penghuni panti asuhan bertekad dan bekerja keras dalam menim- ba ilmu pengetahuan, sehingga nantinya dapat menjadi anak O Karena itu pihak yang berwenang harus segera mengambil keputusan. Berbagai pihak di keca- matan juga menilai, kerja TPHT bagai sia-sia bilaka- yu-kayu tersebut dibiarkan terlantar. Sebagaimana diberita- kan harian ini beberapa hari lalu, bahwa pencurian kayu di rusuk Barat - Selatan Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL) kembali kambuh dalam dua minggu terakhir ini. Sementara penanganan kayu yang berhasil ditemu- kan tim Opsgab dan TPHT Aceh Selatan beberapa waktu lalu masih mengam- bang. Tampaknya kasus pen- curian kayu di TNGL sulit diatasi dan akan terus ber- langsung, karena pelaku- nya memanfaatkan oknum- oknum tertentu, kata sum- ber di Pemda Aceh Selatan. Menurut catatan, tingkat kerusakan hutan di kawa- san Taman Nasional Gu- nung Leuser kini sudah sa- ngat memprihatinkan. Padahal TNGL merupa- kan paru-paru dunia yang harus dilestarikan, Kalau paru-paru dunia tersebut rusak akan me- nyengsarakan kehidupan manusia, khususnya pen- duduk yang bermukim di sekitar TNGL. (m). Keesokan harinya, Minggu (30/3) sekitar pukul 09.00 WIB menteri bertolak ke Medan, Su- matera Utara selanjutnya menu- ju Jakarta. Dalam kunjungannya ke Aceh Tenggara, Menteri Lingkungan Hidup Ir. Sarwono Kusumaat- madja didampingi oleh Gubernur Aceh Syamsuddin Mahmud, Asis ten Menteri PPN/Ketua Bappe- nas selaku ketua Tim pengarah Leuser Dr. Manuwoto. (az) Perintah tersebut segera saja diwujudkan dalam bentuk pe- ngadaan patroli sekaligus latihan yang dipimpin Letda Hariyadi, ke beberapa lokasi yang diten- tukan hingga Ujung Pancu dan Dharma Pertiwi Aceh Bantu Panti Kuala Simpang, (Analisa). Proyek kebun sawit kolektif seluas 72 hektare milik 36 desa di Kecamatan Kejuruan Muda mulai berproduksi tahun 2001. Kepala Desa Tenggulun Ke- camatan Kejuruan Muda, Saiful Bahri selaku pelaksana proyek tersebut menyatakan rasa opti- misnya kepada "Analisa" pekan, Kamis. "Saya berani menjamin proyek yang berlokasi di Desa Tenggulun itu paling lambat tahun 2001 nanti sudah mulai menghasilkan", ung kapnya kepada "Analisa", pekan lalu menanggapi adanya kesang- sian keberhasilan proyek yang dibangun dari sebagian dana Asuhan Yayasan Ibnu Hasyim Banda Aceh, (Analisa). Tim patroli Batalyon Infan- tri-122/Dharma Jaya (Yonif- 112/DJ), Rabu, berhasil mene- mukan sekitar 3 rante ladang ganja di Ujung Pancu, Lambade, Kecamatan Peukan Bada, Aceh Besar. Ditemukannya ladang ganja yang sudah siap panen dengan tinggi batang antara 1,5 hingga 2 meter itu, kata Dan Yonif- 112/DJ, Mayor Inf.Asep Kus- wani, pada awalnya atas perin- tah Danrem 012/TU dalam rang- ka pengamanan wilayah. yang berguna untuk nusa, bang- sa dan negara. Kebun Sawit Kolektif di Kejuruan Muda Berproduksi Tahun 2001 Bandes 36 desa di Kejuruan Muda selama tiga tahun anggaran itu. SEPAKAT Menjadi anak yatim hendak- nya jangan menjadi penghalang untuk maju dan berprestasi. Apabila kita rajin dan berdisiplin sejak dini, niscaya akan tercapai apa yang dicita-citakan. Sementara itu, Ketua Yaya- san Ibnu Hasyim, H.Teuku Is- mail menjelaskan, yayasan itu berdiri sejak 13 Juli 1995, kini mempunyai 25 penghuni panti dan 52 orang nonpanti. Para penghuninya bukan saja berasal dari Banda Aceh, akan tetapi juga dari Aceh Besar dan Aceh Barat, dengan kriteria ada- lah anak yatim piatu yang tidak mampu. ANALISA Kapolda Aceh Buka Penataran Peningkatan Kualitas KBA se Aceh Yonif-112/DJ Banda Aceh Temukan Ladang Ganja Siap Panen Banda Aceh, (Analisa). Pangdam I/BB, Mayjen TNI Sedaryanto yang diwakili Ka- polda Aceh, Kol.Pol Drs.Su- wahyu, Senin membuka pelak- sanaan penataran peningkatan kualitas KBA se Aceh. Areal tersebut nantinya akan dijadikan sarana pengembangan untuk panti asuhan yang saat ini masih memerlukan perhatian dari masyarakat.(pat) Pangdam dalam amanat ter- tulisnya yang dibacakan Kapol- da Aceh mengatakan, tujuan pe- nataran adalah sebagai wahana untuk lebih memantapkan dan merapatkan barisan segenap ke- luarga besar ABRI (KBA) da- lamjajaran Kodam-I/BB, dalam memberikan dukungan terbaik- nya bagi pelaksanaan tugas po- kok Kodam-1/BB di bidang Sos- pol. Analisa/pat MENYERAHKAN: Ketua Dharma Pertiwi Koorcab Aceh, Ny. Dahlan Idrus saat menyerahkan bingkisan kepada salah seorang anak panti asuhan Yayasan Ibnu Hasyim Banda Aceh. Selain itu diharapkan dapat menjadi forum dialog kreatif untuk mewujudkan kesamaan pola pikir, sikap dan tindakan segenap anggota KBA di wila- yah Sumbagut dalam ikut serta mendukung tugas menyukses- kan Pemilu 1997 dan menyuk- seskan sidang umum MPR 1998. Dengan lima kali telah dilak- sanakannya Pemilu, maka ma- syarakat semakin dewasa dan matang kesadaran politiknya. Sehingga Pemilu pun semakin berkualitas, baik pelaksanaan hasilnya. Atau dengan kata lain, Pemi- lu keenam tahun 1997 harus le- bih berkualitas dan semakin memberi jaminan atas kesetiaan Para Kades di kecamatan ini sepakat, mulai tahun anggaran 1994/1995 akan memanfaatkan sebagian dari dana Bandes selama tiga tahun angaran untuk mem- bangun kebun sawit secara kolek tif. Analisa/pat TANDA PESERTA: Kapolda Aceh Kolonel Pol Drs Suwahyu sedang menyematkan tanda peserta kepada perwakilan peserta. Untuk ini atas inisiatif Kades Tenggulun, Saiful Bahri diperoleh lahan seluas 27 hektare dengan memanfaatkan bekas areal HPH PT. TRD yang berada di wilayah desanya. Dengan adanya lahan yang di sinilah ditemukan ladang gan- ja itu. Oleh pasukan Yonif-112/DJ yang beranggotakan 20 personil itu, ladang ganja beserta isinya kemudian dimusnahkan dengan cara membakarnya, sedang 80 batang di antaranya disisakan dan dibawa ke Mako Yonif seba- gai barang bukti. Lokasi ladang ganja itu, menurut Mayor Asep, sangat sulit untuk dijangkau, karena de- ngan berjalan kaki naik turun gunung selama 3 jam, baru dapat ditemukan. Lokasi itu akan lebih mudah dijangkau (sekitar setengah jam) apabila menggunakan sarana transportasi laut semacam mo- tor boat. Melihat bentuk ladang ganja dan lokasi penanaman, Asep memperkirakan tanaman haram yang sangat dilarang pemerintah itu, sengaja ditanam oleh orang tertentu. Walaupun telah melakukan pengintaian selama beberapa hari, namun pelaku penanaman ganja itu tidak berhasil dibekuk oleh personil Yonif. Untuk itu, Asep minta kepada masyarakat agar dapat mendu- kung upaya mereka melalui ker- jasama yang baik, dengan cara menginformasikan kepada pi- Yayasan itu telah menerima hak keamanan apabila ada me- tanah wakaf seluas 400 meter nemukan ladang ganja di wila- dari Pimpinan PLN Wilayah-Iyahnya.(pat) Aceh, kala dijabat Ir.Syamsul Arifin. Namun begitu pihaknya akan terus melakukan patroli serupa karena bisa saja ladang sejenis kemungkinan ada di lokasi lain. Sebagaimana tekad Danrem terhadap ganja dan sejenisnya, Yonif-112/DJ bertekad akan membasminya sampai ke akar- akarnya. kita terhadap pengamalan nilai- nilai Pancasila dan UUD 1945. PUNCAK PENGABDIAN Pada sisi lain sambutannya, jenderal berbintang dua itu me- nekankan, dari sisi pengabdian ABRI, maka tugas pengamanan dan penyuksesan Pemilu 1997 merupakan puncak pengabdian ABRI sekaligus merupakan pan- cangan kaki bagi keberhasilan ABRI. Lhokseumawe, (Analisa). Para pimpinan pesantren di- harap mampu mengubah pola pi- kir santrinya untuk siap meneri- ma nilai nilai baru yang selama ini terkesan tabu. Diakuinya, setiap menjelang Pemilu, terlebih lagi memasuki tahapan seperti sekarang ini, suhu politik naik dengn tajam yang diwarnai dengan terjadinya kerusuhan sosial yang mudah sekali tersulut, walaupun hanya dari permasalahan-permasalah- an kecil dan sepele. Keterpaduan dan kebersama- an dari segenap koponen ma- syarakat, termasuk di dalamnya Abrasi Tetap Jadi Ancaman Masyarakat Desa Telaga Tujuh ABRI dan KBA-nya, se- makin dimantapkan agar tidak mudah termakan isu yang me- nyesatkan, bahkan kita harus bi- sa mengatasi setiap gejolak ma- syarakat yang timbul sekecil apapun, tegas panglima. Oleh: Guntur Adi Sukma Nelayan terkesan hidup bo- ros, sehingga walau memperoleh hasil yang besar sekalipun, mere- ka seakan tidak mampu mengang kat derajat kehidupan mereka ke arah yang lebih baik. Menurut penjelasan Kasi Sospol Korem-12/TU, Letkol. Inf.A.Syarifuddin, penataran yang berlangsung selama dua hari penuh itu diikuti 100 peserta yang terdiri dari 10 orang ABRI dan 90 orang KBA.(pat) Pekerjaan ini memang tidak mudah tetapi pasti, bila pimpinan pesantren melakukan upaya ke arah itu secara bertahap dan bersinambungan. Demikian sambutan Danrem 011/Lilawangsa pada acara pem- bukaan Diklat manajemen dan wawasan kebangsaan angkatan II bagi pimpinan pesantren se wila- yah Korem 011/Lilawangsa, yang dibacakan Kasrem 011/Lila- wangsa Letkol CZI Sutrisna Se- lasa (25/3) di Wisman Dormito- ry PT.PIM. diperoleh secara gratis ini, maka setiap desa mengeluarkan Rp. 6,5 juta dalam tiga tahun anggaran (tahun 1994/1995 Rp. 2,5 juta, tahun 1995/1996 Rp. 2,5 juta dan tahun 1996/1997 Rp. 1,5 juta) un- tuk pengolahan lahan, pembelian bibit, penanaman dan perawatan sampai tanaman berhasil. Bila dalam pelaksanaannya timbul pendapat yang menyangsi kan keberhasilan proyek ini, Saiful menyatakan bisa memaklumi, ka rena memang terjadi kendala berupa kerusakan tanaman yang diakibatkan hama tikus, lafidak, babi dan gajah. Menurut Saiful akibat "luar biasanya" gangguan hama terse but pihaknya mengalami pem bengkakan anggaran dari yang diperhitungkan semula. "Bayangkan saja untuk bibit yang semula diperhitungkan cukup 11.000 batang membengkak menjadi 20.000 batang. Itu belum lagi biaya tambahan untuk pena naman yang untuk satu lobang sampai dua tiga kali, pembelian obat anti hama dan upah tenaga yang secara khusus menjaga tanaman," ucap Saiful. TETAP ADA Hingga sekarang yang merupakan tahun ketiga pelaksa- masih tetap ada, tambahnya naan proyek, gangguan hama itu seraya mengatakan dirinya cukup memaklumi jika ada pihak yang menyangsikan keberhasilan pro yek. Menjawab "Analisa" tentang situasi terakhir tanaman, Saiful menyebutkan 70 persen dari luas lahan sudah tertanami dengan usia tanaman dua tahun. Ta naman ini sudah dijamin aman dari gangguan berbagai hama. Sedangkan sisa lahan seluas 30 persen lagi, meski juga sudah tertanami tapi masih riskan terhadap gangguan hama. Ini memang memerlukan kerja ekstra keras dalam mengamankannya. Terlepas dari berbagai kendala yang mengakibatkan terjadinya pembengkakan biaya, dirinya tetap bertanggung jawab mengelo la proyek sampai menghasilkan, tegas Saiful. "Asal saya tidak meninggal dunia, saya akan mempertaruh kan segala yang saya miliki untuk keberhasilan proyek itu. Bila saya meninggal dunia, pertanggung- jawaban ini jangan ditagih kepada isteri dan anak-anak saya," pin- tanya. (soe) Pesantren sebagai suatu po- tensi yang tumbuh dan berkem- bang dalam masyarakat Aceh, bi- la menerapkan manajemen yang benar akan melahirkan manusia manusia Indonesia yang berilmu pengetahuan, beriman dan ber taqwa. Analisa/gas KUMUH: Salah satu sisi kehidupan masyarakat Desa Telaga Tujuh, yang masih kental dengan kesan ke miskinan, yakni perumahan yang semrawut dan kumuh. Padahal mereka bisa hidup lebih baik. LETAKNYA langsung meng- hadap ke Selat Malaka dan jalur perairan masuk ke Pelabuhan Kuala Langsa, itulah Desa Telaga Tujuh, atau Pusong. Desa yang terletak di Kecamatan Langsa Ti- mur ini merupakan salah satu de- sa pantai di Kabupaten Aceh Timur. Badan Kordinasi Pembinaan Pengembangan Pesantren yang dibentuk beberapa waktu lalu, merupakan suatu organisasi un- tuk meningkatkan dan meman- tapkan eksistensi pesantren di ja- Diklat manajemen dan wa- jaran Korem 011/Lilawangsa, te- wasan kebangsaan bagi pimpinan lah berbuat maksimal. Upaya ini pesantren ini adalah suatu upaya akan lebih mantap lagi bila semua sangat strategis, karena manaje- pihak terkait memberi perhatian men merupakan sebuah proses serius, kata Danrem. Luasnya secara keseluruhan mencapai 650 ribu meter persegi. Sedang yang didiami penduduk hanya sekitar lima belas hektare, yang letaknya menjorok ke laut. Untuk sampai ke pemukiman penduduk ini harus menggunakan angkutan laut, seperti boat atau kapal kecil dengan jarak tempuh sekitar 30 sampai 45 menit. Penduduk Desa Telaga Tujuh ini lumayan besar. Menurut kepa- la desa setempat, M. Yahya Ha- nafiah, jumlahnya mencapai 450 kepala keluarga atau sekitar 3000 jiwa. Jadi tak heran, dengan lahan hanya lima belas hektare yang di- jadikan pemukiman (karena sele- bihnya hutan bakau) perumahan penduduk tampak padat, terke- san semrawut dan kumuh. NELAYAN Sebagian besar penduduk de- sa pantai atau desa nelayan ini umumnya merupakan nelayan. Mulai dari orang tua sampai pe- mudanya. Hanya sebagian kecil saja yang berprofesi "menyim- pang", yakni sebagai pedagang di desa tersebut. Mereka sepenuhnya menggan- tungkan hidupnya dari laut. Dari hasil ikan tangkapannya, yang kadangkala melimpah ruah. Te- tapi, satu waktu pulang dengan tangan kosong tanpa hasil. Meskipun begitu, sebenarnya kehidupan penduduk Desa Telaga Tujuh ini, dilihat dari sudut eko- nomi cukup bagus. Mereka bisa dikatakan jauh dari yang nama- nya hidup kekurangan. Usman, 69 tahun, yang sudah lama tinggal di sini mengaku, se- tiap bulan nelayan di desa ini mampu memperoleh pendapatan relatif besar, antara Rp. 300 ribu sampai Rp. 500 ribu. Tentunya angka ini menunjukkan, bahwa se benarnya kehidupan nelayan ti- daklah miskin. Sayangnya, tutur Usman lebih jauh, sikap hidup nelayan di De- sa Telaga Tujuh ini, atau mung- kin sikap hidup sebagian besar ne- layan umumnya, tidak seperti sau dara-saudaranya yang mencari nafkah di darat. Takengon, (Analisa). Bantuan sarana kebersihan untuk Aceh Tengah yang selama ini sangat dibutuhkan kini telah tiba. Sarana kebersihan itu berupa empat unit kontainer, satu unit amroll dan satu unit mobil tinja. Dengan tambahan tersebut akan memudahkan mengangkut limbah kota Takengon yang se- lama ini selalu menjadi ganjalan dalam menertibkan sampah. Pimpinan Pesantren Harus Mampu Ubah Pola Pikir Santri Kadis Kebersihan dan Peta- manan Aceh Tengah, Drs. Aldar AB kepada wartawan, Selasa (25/3) menyebutkan, pihaknya te- lah memiliki sembilan buah kon- tainer, dua unit amroll, tiga unit truk sampah dan satu mobil tinja. Tambahan kontainer akan di- tempatkan di kompleks RSU Da- tu Beru, kompleks terminal, dan di Pemukiman Takengon Barat. Aldar sangat mengharapkan agar warga kota Takengon mem- bantu petugas kebersihan dengan tidak membuang sampah semba yang khas terdiri dari aktifitas pe- Menurut ketua panitia pelak- rencanaan, pengorganisasian, sana, Mayor Inf. Amri Mahmud, menggerakkan dan pengawasan karena keterbatasan dana pro- yang dilaksanakan untuk menen- gram pembinaan ini dilakukan ber tukan dan mencapai sasaran, tahap. Tahun ini ditetapkan 2 pe- katanya, santren percontohan dan 40 pesan tren binaan. Untuk Pesantren Mudi Mes- ra Samalanga sebagai proyek per- contohan tipe tradisional telah di- salurkan berbagai bantuan seni- lai Rp.24 Juta. Kepada Pesantren Bustanul Ulum sebagai proyek percon- tohan tipe modern terpadu, juga telah disalurkan bantuan berba- gai bahan kebutuhan senilai Rp. 15 Juta, katanya. Diilustrasikannya, nelayan da lam satu hari, jika sedang berun- tung mampu memperoleh pengha silan di atas Rp. 100 ribu, walau- pun mereka bekerja pada orang lain. Diklat manajemen ini diikuti 46 pimpinan pesantren terdiri dari 14 dari Pidie, 21 Aceh Utara, enam dari Aceh Timur, tiga dari Aceh Tengah dan dua orang dari Aceh Tenggara, kata Mayor Amri Mahmud. (san) Kalau sedang apes atau sial sial, meski tanpa membawa hasil tangkapan yang menggembira- kan, mereka tetap bisa memper- oleh "gaji pokok" Rp. 5 ribu. Itulah, kata Usman, sebenar- nya tidak ada nelayan di Desa Te- laga Tujuh yang hidupnya keku- rangan. Dengan penghasilan yang cukup besar tadi, yakni mencapai Rp. 300 ribu hingga Rp. 500 ri- bu, mereka cukup mapan secara ekonomi. POLA HIDUP Sayangnya, kesan ini tampak bertolak belakang dengan kehi- dupan di perkampungan pendu- duknya. Perumahan penduduk terkesan kental dengan kemis- kinan. Rumah-rumah penduduk yang semrawut letaknya, ditam- bah lagi lingkungan yang kumuh sebagai akibat kesemrawutan ta- di, semakin menambah kesan: ne- layan merupakan penduduk yang hidup dalam kemiskinan. Sebenarnya, kesan yang tidak "mengenakkan" tersebut karena lebih disebabkan sikap dan pola hidup masyarakat nelayan sen diri. Seperti diakui Kepala esa Te laga Tujuh, M. Yahya Hanafiah, sikap hidup masyarakat yang di- pimpinnya memang kurang meng untungkan mereka sendiri. Yang paling menonjol adalah pola hí- dup boros, sehingga timbul kesan yang kurang baik. Pola hidup boros ini tampak dari sikap mereka sehari-hari yang menganggap, hasil hari ini adalah untuk hari ini. Sementara untuk besok, cari lagi. Padahal, tambah Yahya Ha- nafiah, kalau saja mereka mau membudayakan hidup gemar me- nabung, pastilah para nelayan su- dah mampu hidup lebih dari cu kup. Diumpamakannya, seandai- nya di pemukiman penduduk De- sa Telaga Tujuh bisa dibangun sa- rana jalan aspal, maka semua pen duduk di desa ini pasti sudah me- miliki sepeda motor. Aceh Tengah Dapat Tambahan Sarana Kebersihan rangan. Tugas menjaga lingkungan adalah kewajiban semua pihak, termasuk masyarakat. Dengan partisipasi aktif dari masyarakat, program Gerakan Masyarakat Bersih (Gemasih) yang dicanangkan Pemda itu akan dapat menciptakan kondisi lingkungan yang bersih dan in dah. Halaman 7 Menurut Aldar, sementara ini masih ada anggapan seolah-olah untuk menciptakan lingkungan kota Takengon yang bersih dan indah, adalah tugas Dinas Keber sihan. Padahal kewajiban mencipta- kan hidup bersih adalah tang- gungjawab semua pihak, terma- suk masyarakat. Walaupun di- akui sebagai leading sektor ada- lah pihaknya, tetapi instansi ter- kait dan masyarakat harus bersa ma-sama mendukung. Pola atau sikap hidup inilah yang tampaknya menjadi tugas berat kepala desa dan aparatnya. Dan memang mengubah pola hi- dup masyarakat bukan hal yang mudah, akan memakan waktu yang cukup lama. ABRASI Sabang, (Analisa). Pembantu Gubernur Aceh Wilayah I yang diwakili Drs.T. Hasyim mengharapkan agar Pe- milu jangan dijadikan tujuan, karena pesta demokrasi itu se- kedar sarana dan wahana. Ka- rena itu jangan korbankan persa- tuan dan kesatuan hanya sekedar ingin menang. Hal tersebut dikatakannya pada acara pembinaan masyara- kat dalam menghadapi Pemilu 1997 di aula Sekretariat Kodya Sabang, pekan lalu. Di samping itu, kehidupan warga desa pantai Telaga Tujuh ini sendiri, sekarang terancam de- ngan abrasi yang terus-menerus terjadi. Dari tahun ke tahun, de- buran ombak yang keras mengi- kis sedikit demi sedikit tanah tem- pat mereka bermukim. Pada saat-saat gelombang pa- sang sudah mulai besar, maka air lautpun masuk ke sekitar pemu- kiman penduduk. Meskipun be- lum begitu meluas, tetapi abrasi tetap merupakan ancaman serius bagi kehidupan mereka di daerah ini. Keadaan seperti ini tentu me- rupakan ancaman tersendiri bagi penduduk Desa Telaga Tujuh. Un tuk tetap mempertahankan keber- adaan desa pantai ini agar jangan sampai "ditelan" laut, mereka harus melestarikan hutan-hutan bakau di sekitarnya, yang menja- di penyangga utama supaya tanah jangan sampai mudah terkikis om bak dan gelombang. M.Yahya Hanafiah sendiri mengharapkan supaya "putra as- li" dari Desa Pusong ini agar mau ikut membangun desa kelahiran nya. Mereka yang saat ini sudah hi- dup lebih baik dan berhasil di tempat lain agar mau memberi- kan sumbangsihnya untuk ikut membantu mengubah pola hidup saudaranya yang kurang mengun tungkan. ingulist Mengubah pola hidup tadi, menurutnya, adalah dengan memberikan pendidikan dan wa- wasan yang seluas-luasnya kepa- da masyarakat. Karena dengan jalur pendidikanlah pola hidup tadi akan berubah. "Itulah mengapa saya sangat mengharapkan supaya putra Tela ga Tujuh atau Pusong yang sudah berhasil menempuh pendidikan, misalnya, di daerah lain, mau mengabdikan ilmunya untuk ma- syarakat desa tempat ia dibesar- kan. Karena dengan begitu maka kehidupan mereka yang lebih baik seperti yang didambakan ber sama bisa diwujudkan", kata Yahya Hanafiah. toko tampak hanya sekedar pa- jangan, bukan tempat sampah. Belum lagi pot-pot bunga yang harus diadakan oleh setiap toko, belum seluruhnya ditanami bunga. Menyinggung rasa tanggung- jawab mengenai kebersihan, sum- ber "Analisa" di Pemda menye- but masih rendah. Ini dilihat dari kondisi kebersihan jalan dan ling- kungan yang ada. Jalan yang bersih hanya yang ditangani petugas kebersihan, se- mentara lainnya terkesan seada nya. sadaran membayar retribusi sam- Belum lagi jika dilihat dari ke- pah yang jumlahnya hanya Rp. 750 per bulan, banyak yang baru dibayar saat mengurus izin usaha. Itupun karena telah menjadi sua- tu persyaratan dalam pengurusan izin usaha, kalau tidak mungkin karena lupa. BELUM SERIUS Sejumlah sumber menilai di beberapa sudut kota Takengon, kesan rasa tanggung warganya untuk mewujudkan kebersihan dan keindahan belum serius. Di sejumlah lokasi sampah di- buang sembarangan di luar kon- tiner. Tong-tong sampah di depan Pemilu Bukan Tujuan, Jangan Korbankan Persatuan dan Kesatuan Baik Kadis Kebersihan mau- pun tim Gemasih serta tim Peper- da terus berupaya menciptakan kebersihan kota Takengon, wa- laupun harus juga berperan seba- gai penyuluh lapangan untuk me- nyadarkan masyarakat tentang pentingnya lingkungan yang ber- ših dan indah, jelas Aldar AB. (ts) dalam suasana persaingan yang sangat ketat dengan negara- negara lain, khususnya negara di kawasan Asia. "Karena itu kelangsungan hidup kita nanti akan tergantung pada kemampuan dalam mem- persiapkan diri secara maksimal untuk menjawab berbagai tanta- ngan dengan memanfaatkan pe- luang yang ada", katanya. Pada kesempatan tersebut di- laksanakan ceramah yang di- sampaikan masing-masing oleh Asisten I Setwilda Sabang, Drs. Suraji Yunus dan Kakansospol Sabang, Usman Abdullah. Dikatakan, pelaksanaan Pe- milu 1997 mempunyai arti pen- ting dalam sejarah bangsa Indo- Acara pembinaan dan peng- galangan tersebut dihadiri Ca- nesia, dan merupakan Pemilu mat Suka Jaya, Camat Suka Kar- pertama dalam pembangunan ya, para lurah dan tokoh-tokoh jangka panjang kedua (PJPK). masyarakat dari 18 kelurahan. (tmy) Pada PJPK akan berlangsung
