Tipe: Koran
Tanggal: 1997-03-29
Halaman: 10
Konten
Sabtu, 29 Maret 1997 TAMAN REMAJA & PELAJAR Pacaran Salah Kaprah dia max mencium saya. tapi karena dia meminta bukti cinta sebagai dalih kasih sayang, saya pun menurutnya. Tapi kemudian dia mau lebih dari itu......." BANYAK gaya pacaran. Mulai dari yang karena ikut-ikutan, karena pesona lawan jenis, sam- pai karena derita. Bagaimana pacaran yang sehat ? satu Pacaran memang selalu mena rik untuk dibicarakan. Apalagi, beragam gaya dan alasan ber pacaran berbeda antara remaja dengan remaja lainnya. Sejauh gaya dan alasan pacaran itu normal-normal saja, mungkin tidak banyak remaja yang merana akibat pacaran. Tapi, kalau pacaran sudah salah kaprah, kalau pacaran sudah jadi se macam 'keharusan' bagi remaja, ini bisa gawat. "Kamu kuno. Masa sudah kelas satu es-em-u belum pacaran!" ejek sang teman. Maka, karena tidak mau malu diejek teman, muncullah gaya pacaran karena ikut-ikutan, ada lagi yang karena 'nafsu', karena mode, karena derita dan sebagai nya. Yang lebih parah, kita tidak menyadari baik buruknya. Tidak menyadari akibat-akibat yang akan datang. "Semua teman saya pacaran. Saya nggak ingin merasa terting- gal oleh mereka". Kalau kamu belum ada pikiran untuk punya pacar, kenapa harus membandingkannya dengan apa yang telah dilakukan teman- temanmu? Tunggu saja sampai kamu merasa sudah saatnya punya pacar. Sudah siap mental untuk pacaran dan menemukan cowok dengan yang kamu angan kan. Mulai dari soal kepribadian, tampang, sampai faktor intelegen sinya. Kenapa hanya mendekati co cok? Sebab, ukuran keren, gagah, pintar atau hal-hal lain yang harus sempurna rasanya agak sulit. Tidak ada orang yang sempurna di muka bumi ini. Kalau sudah dapat yang mendekati cocok, sedikit kekurang-cocokan dapat ditutupi. Yang jelas, kamu membuat ke salahan kalau pacaran karena ikut-ikutan. Tunggu saja sampai kamu benar-benar mendapat cowok yang cocok. Sampai kamu benar-benar merasa sreg dan siap mental untuk pacaran. "Dia baru putus sama cewek nya karena si cewek kurang per hatian. Saya ingin dia tahu bahwa nggak semua cewek seperti bekas pacarnya" Pendekatan seperti ini lebih menyerupai gaya pacaran karena derita. Sering orang tertarik pada seseorang karena orang itu punya masalah. Baru putus sama pacar, broken home, pendiam, minder, pemurung dan sebagainya. Karena merasa kasihan, lantas sering ber tukar pikiran berdua, saling mem butuhkan, saling dekat satu sama lain, kemudian pacaran. Kamu bukannya tidak boleh me naruh simpati pada cowok seper- ti itu. Simpati itu tidak harus diteruskan dengan pacaran. Soalnya, belum tentu kamu yang selama ini ikut berperan menga Sapa Pengasuh Hai Apa kabar semuanya? Semoga baik-baik saja. Kita bertemu lagi dalam edisi terakhir untuk Maret ini. Kata "remaja" dan "pacaran" sepertinya tak bisa dipisahkan, meski pacaran bukan mutlak milik kaum remaja. Memang, soal pacaran selalu asyik kalau dijadikan bahan perbincangan. Misalnya si Rudy saat ini sedang "jalan" dengan si Anita. Mereka berdua bisa jadi obrolan hangat teman-temannya apalagi kalau si Anita, misalnya, punya daya tarik tertentu yang bisa membuat hati cowok kebat-kebit kalau menatapnya. Nah, mitra muda, jangan sampai salah kaprah dalam berpacaran. Juga, jangan lewatkan artikel Lily ini. Buat Pauline di P.Siantar, wah... jangan cepat-cepat berprasangka negatif tentang pemuatan karya-karya yang kami terima. Tentu saja kami memprioritaskan karya-karya yang, menurut penilaian kami, lebih menarik dan bermutu. Apalagi kalau karya tersebut memiliki deadline, tentu harus didahulukan. Jadi, perlu kami tekankan bahwa tidak ada istilah anak emas dan anak tiri dalam hal ini. Oke? tasi 'penderitaannya' akan kuat derita lain di kemu- menanggung dian hari. Bisa-bisa, karena sudah bosan dililit persoalan - kamu jadi frustrasi sendiri. Boleh-boleh sa- ja, kamu ingin membuktikan bahwa kamu tidak seperti bekas pasarnya yang dulu. Persoalan- nya, bakal kuat tidak kalau kamu terus-terusan memberi belas kasihan padanya? "Dia sangat royal. Ketika kami janjian jalan keluar, dia menga- jak makan dan nonton di tempat eksklusif. Dia menghamburkan dan memberi banyak uang pada saya". Cinta boleh mrebak pada pan Puisi & Quisi E-Gun: Memang, kadang kami juga terbentur masalah spasi yang tidak cukup atau tidak sesuai. Maunya sih, semuanya bisa termuat sekaligus. Apalagi naskah yang masuk ke meja kami semakin "deras" saja belakangan ini. Oya, terima kasih atas pujiannya untuk DAS Salam kreatif! HIPOKRIT Seakan kau mengiyakan ketika tanganmu kupegang lalu menjalar ke pundakmu namun sampai kini belum ada kata cinta yang keluar dari mulut kita Sore itu aku telah mengingkari nurani mungkin kau pun merasakan getarannya karena itu persahabatan kan terhenti, lalu diingkari dan dibunuh dangan pertama. Tapi pacaran karena harta, agak susah men deteksinya bakal bertahan lama atau tidak. Banyak orang ber ang- gapan punya pacar orang berduit itu enak. Mau ngapain saja ada sarananya. Makan di restoran, mobil mewah, tongkrongan serta luks. Tapi pernah terpikir tidak, kalau semua pesona itu cuma bisa dilihat dari luar saja. Siapa yang tahu kalau ada apa-apa yang tak beres di dalamnya ? Engkau menangis tadi malam berkelahi dengan nurani membela gengsi demi martabat yang tak perlu dibela, dan Kadang tidak terpikir olehmu, mobil yang dibawa cowokmu itu yang punya bokapnya. Kadang tidak terpikir olehmu, uang banyak yang dihamburkan cowok SUARA musik yang hingar bingar kedengaran memecah suasana kesunyian di kamar Bret sore itu. Kedengaran suara penyanyi yang melengking tinggi dengan ditingkahi suara gambang kromong sebagai pengiring utama dan suara Bobin yang seperti suara knalpot jebol sebagai pengiring pengantin. Hasilnya emang rada kacau balau. Emak si Bret yang lagi masak aja, jadi berkerut-kerut keningnya dan alis matanya jadi naik turun, bahkan turun sampe ke leher (kalau ini sih udah kelewatan bo'ongnya). Si Kelik, ayam betina peliharaan Bret jadi stres di kandangnya dan ngambil kapas buat nyumbat lubang hidungnya supaya suara si Bobin enggak sampe kedengaran. Sementara Bobin sedang menggelar konser tunggal, kelihatan Gugun sedang tidur dengan nyenyak di lantai sambil menghapal pelajaran Kimia yang bakalan ujian besok. Emang Gugun punya kebiasaan kalo menghapal sambil tidur, hingga akhirnya dia selalu sukses ujian dengan nilai di bawah garis kemiskinan. Di sudut kamarnya Bret sedang asyik menulis di mejanya, Kalo Bret udah kebiasaan dengan suara Bobin, jadi enggak terganggu sama sekali. Bahkan dia makin asyik aja. Dimejanya bertebaran pensil, pulpen, buku, kaca pembesar, permen karet, paku payung dan segelas kopi hangat. Bret sengaja menyiapkan kopi supaya tahan dari serangan rasa kantuk nanti malam. Menurut dongeng-dongeng lama katanya, kalau minum kopi membuat orang menjadi eng- gak bisa tidur dan sebaliknya menurut kata si Bret, mu itu dari hasil 'nodong' or- tunya. Tidak jadi soal kalau uang atau mobil yang dipakai itu hasil jerih payahnya. Lho, apa jadinya kalau semua itu hasil dari per buatan menyimpang ? Ini bukan gejala baru. Tapi ini lah fenomena yang ada. Pacaran menurut banyak remaja tidak klop tanpa ciuman. Memang agak riskan ngomongin soal ciuman di sini. Tapi, rasanya lebih baik. Un- tuk kapasitas gaya pacaran yang sudah canggih seperti sekarang ini, ciuman bukan hal tabu untuk dibicarakan. Soalnya, ciuman juga bisa membuat remaja jadi merana alias menanggung derita, khusus nya bagi kaum cewek. Makanya hati-hati dengan ciuman. Apalagi ciuman nafsu. Kalau cowokmu minta yang tidak-tidak, jangan ladeni dia. Tidak ada bukti kasih sayang dengan mengorbankan milikmu yang paling berharga. kalau maksa juga, berarti cowokmu tidak sayang sama kamu. Itu murni teror. Ngancam putus? Putuskan saja. Masih banyak kok, cowok yang mau lebih menghargai ceweknya dengan hal-hal yang positif. Pupung D.Pribadi : PATAH HATI Pokoknya tidak usah takut diputuskan cowok kalau cowok mu minta bukti cinta yang tidak- . tidak. Kalau kamu menuruti kemauan seperti itu, kamu ter- jebak dalam lingkungan setan Dan kamu pasti akan menang- gung akibatnya. Jangan sampai ini terjadi Di negara barat, gadis- gadis usia belasan 'berguguran' karena saya pacaran bebas (kum- pul kebo). Menurut catatan sebuah majalah remaja, sedikit- nya satu juta gadis usia belasan hamil di luar nikah dalam satu tahun. DONGENG ANAK SEKOLAHAN Kopekologi Oleh: Frans X.I. Catatan itu tentu saja bisa jadi cermin buat kita : betapa mudah nya penderitaan tercipta akibat pergaulan bebas. Akibat gaya pacaran yang salah kaprah. Memang benar, dengan uang segala keperluan duniawi bisa ter penuhi. Tapi kalau pacaran mutlak karena uang, otak kamu sudah harus dicuci. Orang pacaran tidak melulu butuh uang, tapi juga butuh perhatian, kasih sayang, sekaligus persahabatan. Memangnya kamu mau kalau per hatian, kasih sayang dan per- sahabatan ditukar dengan uang? "Awalnya saya takut setiap kali (Lily). Maka sebelum semua itu ter jadi, sebelum hal seperti di atas menimpamu, tidak ada salahnya belajar terbuka dalam persoalan apa pun pada ortu. Atau boleh juga belajar dari buku-buku, dari teman, maupun dari orang ter dekat lain yang lebih ngerti. Dan melindungi diri dari segala jenis pergaulan yang menyesatkan juga dapat menguatkan benteng per tahananmu. Benteng imanmu berlari mengejar kemunafikan diri Hari ini nuraniku tergadai matamu yang merah a membakar tubuhku menghanguskan tubuhmu, dan kita melakukan kemunafikan. malam jatuh di atas balkon senyap melumati hatiku yang sarat kerinduan tak ada apa-apa air mata tlah mengkristal sejak lama benar, don aku mesti belajar menepis kangen karena rindu dan cintamu bukan lagi buat aku! Agust '96 ANALISA Belajarlah Apa Saja SEORANG guru pernah ber- kisah begini: Satu keluarga kawan akrabnya di Jakarta punya tiga orang anak. Dua putra, seorang putri yang cantik. Seorang putra- nya memilih Fakultas Kedokteran dan kemudian menjadi dokter yang sukses dan kaya. Satu lagi kalau seaang uuur membuat orang enggak bisa minum kopi, Bener kan ? Hari ini mereka ngumpul bukannya tanpa tu- juan. Ketiganya sudah di kamar sempit itu semen- jak siang karena rencananya akan belajar bersama untuk menghadapi ujian kimia yang diseleng- garakan Bu Nora besok pagi. Pertama-tama mereka membahas soal-soal yang pernah disajikan dalam pelajaran Bu Nora. Enggak tahu bagaimana jalannya pembahasan soal-soal itu, hingga akhirnya mereka jadi membahas persoalan politik yang makin hangat aja akhir-akhir ini. Kegiatan berikutnya adalah menghapal rumus- rumus yang ada di catatan hasil fotokopi dari catatan Menik yang selalu rapi. Enggak tahu juga bagaimana jalannya proses penghapalan ini, hingga akhirnya Gugun jadi menghapal resep kue emak si Bret yang emang tergeletak di atas meja. Dasar Gugun aja yang bego! "Bret, gua udah putus asa menghapalin semua rumus yang dikasih ama Bu Nora. Kayaknya tuh rumus enggak habis-habisnya dihapal. Terakhir gua ujian Kimia bulan lalu, gua belajar sampe pagi, eh... ternyata hasilnya juga cuman dapat lima," Bobin ngomong sambil mengacungkan empat jarinya. Kacamatanya yang tebal membuat dia eng- gak nampak bahwa jarinya nyang nunjuk cuman empat, yang satu lagi kelupaan. "Jadi orang harus sabar, cing! Ingat enggak sama kata emak gua bahwa orang sabar itu cepat mati," Bret ngasih nasihat kayak kakek-kakek yang Oleh karena itu, belajarlah apa dan bidang apa saja. Bergaya di depan kamera juga membutuh- kan keahlian dan ketrampilan ter- sendiri. Itulah agaknya yang ter- jadi pada dua orang teman kita, Dewi Novida dan Yulia Suenggar, dari SMP Dharma Wanita Pro- vinsi Sumut ini. Mencari alterna- tif! (supri harahap) Kontak Sayang (Kts) Dari: Personality of "S" Untuk: San San di Sweet Memory Club No dream like it. No feeling like it. No touch like it. No love like it. No lover like you! Dari: Stephen Paul Buat: Adik manis Christine Berneko yang birthday besok. Happy birthday ya? Koko mengasihimu selalu. Buat: Liana di PKMI-2, Metty di Lippo Life, KT Siung di Analisa, Akiet di MW, salam kompak dan selamat melayani. From: Secret" N" Admirer Especially for: Rudi "Drummer" Harianto di Methodist-2 Happy Easter Day! Hope you get something meaningful in your worship! udah pikun. Sementara itu Gugun mengangguk-ngangguk dengan gaya sok ngerti aja. From: 7365 Especially for: Juliana at Hang Kesturi By the way, you look so pretty. I wish we may know each other one day. I'll be there.... Berikutnya mereka mengadakan tanya jawab. Gugun bertanya, Bobin yang ngejawab. Bobin ber- tanya, Bret yang ngejawab. Terakhir Bret yang ber- tanya, Bobin yang ngejawab. Emang si Gugun eng- gak dapat kesempatan ngejawab karena dianya selalu senyum mesem aja kalau dapat pertanyaan. Sesudah bosan bergelut dengan persoalan- persoalan pelajaran Kimia, lantas Gugun mulai menguap. Kebiasaan lama kambuh..... memilih Fakultas Ekonomi dan menjadi pengusaha. Nah, ketika si putri bungsu menentukan pi- lihannya menjadi seniman penya- nyi, ayah dan ibunya tidak mela- rang. Bahkan selalu mendorong. Akhirnya, setelah sang putri sa- ma dewasa dan berkeluarga, aset kekayaannya jauh lebih besar ke- timbang dua orang abangnya. From: Erlan Dear: Yek Fang, Daniel, Winta, Indra Cs Miss Yek Fang, hau ciu pu cien! Sekarang sombong yach? Nggak ke tempat kita lagi yach? Jangan lupa donk ke Demak 4-B pukul 19.00 WIB! Kita pada kangen berat sama kamu dan jangan lupa bawa teman yang buaaa...nyak! "Bret, buka radio dong!" Bobin mulai iseng. "Elo mau belajar atau mau dengar lagu sih?" Bret ngejawab dengan kesel karena kontrasep- sinya...... eh.... konsentrasinya hilang gara-gara dipanggil ama Bobin. "Buat mengendorkan urat syaraf aja, Bret. Ayolah....!" "Buka aja sendiri." Bret mendorong radionya ke arah Bobin. Pas saat radio itu sudah ditangan- nya, Bobin terkejut mendengar suara dengungan. "Lho.... ini radio belum dihidupkan, kok udah bunyi." Artinya, apa? Ternyata jalur sukses tidak melulu diraih dari bangku sekolah. Unsur pendi- dikan selalu nomor satu. Tetapi tidak selamanya hal itu (hasilnya) yang membuat kita jadi orang mapan. Bisa juga karena ketram- pilan lain dan kemampuan sesua- tu bidang, baik bidang olahraga ataupun seni. "Bego lo! Itu 'kan suara dengkuran si Gugun," Bret nunjuk ke arah Gugun yang udah pulas sam- bil megang buku resep kue milik emaknya Bret. Lantas radio dihidupin, Bobin milih-milih jalur siarannya. Radio Bret memang rada antik karena mempunyai jalur siaran yang se-abrek-abrek banyaknya. Ada siara jalur AM, jalur FM, jalur SWI, SW2, RT1, RW5 dan seterusnya. Pokoknya lengkap dah! "Oke rekan-rekan muda, mari kita dengarkan lagu terbaru dari penyanyi yang tak asing lagi karena beliau tidak pernah diasingkan. Inilah Juminten dengan lagunya yang telah beredar di toko-toko besi dan toko-toko obat kota Anda yang berjudul Mandi Lulur Tengah Malam," kedengaran suara penyiar radio yang dilanjuti dengan lagu dangdut yang emang lagi beken-bekennya di kan- cah dunia persilatan. Tak lama kemudian siaran udah dipindahkan lagi ke stasiun radio lainnya hingga kedengaran suara musik hingar bingar yang menjadi favorit- nya Bobin en Bret. Itulah kisahnya hingga saat ini mereka masih berkutat di dalam kamar itu. Hari sudah semakin gelap. "Bob, kamu udah belajar sampai bab berapa?" "Gua.....? Kalau gua udah belajar sampe babak belur." Bobin mengusap kacamatanya yang udah berembun. Nada bicaranya menandakan bahwa kayaknya Bobin udah putus asa. "Kalau gua sih, udah yakin....." Bret tersenyum bangga. "Lo udah yakin? Agaknya lo udah belajar se- muanya?" Bobin memandang dengan ragu. "Maksudnya gua udah yakin enggak bakalan bisa." Langsung aja sebuah bantal melayang ke arah Bret dari tangan Bobin. "Begini aja, gua punya ide." Bret mulai memakai kemampuannya selama ini yang menjadi senjata andalannya, yakni kelicikannya. "Bagaimana?" "Begini...., kita buat kopekan aja. Semua bahan bakunya udah tersedia di sini, lantas besok waktu 50 JAUTI ujian kita nyontek aja. Elo 'kan tahu bahwa Bu Nora itu matanya rada rabun kayak elo sendiri. Kalau dia yang ngawasin kita, pasti bakalan eng- gak ketahuan" Bobin langsung aja cemberut. Ini mau ngasi ide atau mau ngejek sih. Tapi idenya bagus juga tuhh. Maka kegiatan belajar digantikan secara tiba- tiba dengan acara membuat kopekan. Bret mem- buat kopekan di atas secarik kertas karton tebal. Bobin membuat kopekan di atas selembar kain sarung (katanya karena kehabisan kertas). Bobin menulis dengan tulisan yang kecil sekali hingga dia terpaksa memakai kaca pembesar yang diletakkan di atas meja Bret untuk membacanya. Kegiatan membuat kopekan selesai dalam setengah jam. Pada saat itulah Gugun terbangun dan menemukan Bret dan Bobin sedang duduk santai sambil main catur. Asyik bener....? Dalam pandangannya yang masih mengantuk, terlihat jam dinding yang menunjukkan sudah jam sepuluh malam. Wah gawat! Mana pelajaran belum terhapal, besok pula ujiannya. "Bret, gua tahu bahwa elo pasti punya jalan un- tuk memecahkan kasus gua. Tolongin dong...." Gugun memperlihatkan wajah memelas, tapi yang keliatan malah wajah bloonnya. Bret emang terkenal karena selalu dapat "Mengatasi masalah tanpa masalah' seperti slogan Pegadaian itu tuh. Bret dan Bobin langsung ngasi tahu caranya ke Gugun, dan Gugun yang polos menerima aja saran kedua konconya yakni membuat jimat manjur berupa kopekan. Tapi sayangnya Gugun enggak tahu bahwa kopekan yang dibuatnya disalin dari buku resep kue yang dari tadi dipegangnya. "Sttt. Bret, si Gugun nyalinin resep kue emak lo ke kertas kopekannya," bisik Bobin ke arah Bret. "Biarin aja, Biar tahu rasa dia. Kita kerjain dia kali ini." Bret senyum-senyum sendiri mem- bayangkan bagaimana nasib Gugun besok pagi. Nah, kebayang enggak kalau besok nanti pas ujian si Gugun mindahin resep kue dari kopekan- nya ke kertas jawaban. Halaman 10 Cerita tentang Bibir ngegombal! Murah hati dan cin- ta pada sesama. Mereka akan merasa sangat sedih bila orang- orang di sekelilingnya bersikap acuh tak acuh. Buat tipe ini, hidup tanpa cinta dan perhatian adalah percuma. Tertutup Rapat PAGI-PAGI sekali, Bret, Bobin en Gugun udah tiba di kelas. Banyak yang keheranan dengan penampilan mereka, karena enggak pernah deh dalam sejarahnya mereka bisa datang sepagi ini ke sekolah. Di kelas sudah ada Menik nyang manis en caem, yang lagi komat-kamit mulutnya menghapal kayak dukun yang lagi baca-baca man- tra. Ada juga si Denok yang seksi lagi menghapal sambil mengelus-elus tahi lalat di ujung hidungnya. Bret langsung duduk di bangkunya lalu mengambil kopekannya dari saku celananya dan nempelin kopekan itu ke sisi atas di dalam lacinya dengan paku payung yang dibawanya dari rumah. BIBIR memang menawan. Selain bisa melahirkan senyum manis, membisikkan rayuan gom- bal, bibir juga bisa membuka rahasia tentang dirimu. Pasti kamu pernah mendengar teman-teman cowokmu berko- mentar, "Gile, tuh cewek, bibir- nya.... seksi!" atau "Duuuh, tuh bibir.... ngegemesin sekali!" Dan kaum cewek juga nggak kalah dalam berkomentar, misalnya, Ah, seremnya si Robby. Lihat tuh, bibirnya nggak pernah senyum!" Begitulah, kalau kita berko- mentar terhadap seseorang. Bibir- nya sering dijadikan petunjuk. Padahal, suka senyum atau tidaknya seseorang belum tentu menggambarkan sifat atau isi hati seseorang sesungguhnya, lho! Malah bentuk bibir bisa "bicara" lebih banyak mengenai diri seseorang. Mau tahu? Simak aja! Tersungging Bibir yang seakan selalu tersenyum ini membuat orang me- nyangka bahwa pemilik bibir tersebut adalah orang yang ramah dan gampang dipercaya. Asal tahu saja, justru mereka inilah orang yang pemberani termasuk dalam menyatakan pendapat. Sifat mereka yang lain selalu penasaran dan ingin tahu. Tipis melebar Pemiliknya adalah orang yang mesra dan penuh kasih sayang. Senang dirayu dan senang HUMOR PERIBAHASA Suatu ketika di dalam sebuah kelas, seorang guru yang terkenal cerewetnya sedang memberikan mata pelajaran bahasa Indonesia mengenai masalah peribahasa. Mendadak ibu guru bertanya pada seorang muridnya. Ibu guru: Ujang...! Apa arti peribahasa "Semut di kejauhan terlihat sementara gajah di pelupuk mata tidak nampak"? Ujang yang sejak tadi matanya menatap keluar melihat sebagian siswi yang sedang bermain basket di lapangan dengan gugup menjawab..., "Nining di lapangan basket terlihat manis sementara ibu guru di dalam kelas terlihat cerewet. Ibu guru: ??? (Surya) DIABETES "Bagaimana Anda tahu kalau nona itu menderita diabetes?" tanya dokter pada asistennya seorang mahasiswa yang lagi belajar praktek. Orang dengan bibir tipe ini adalah orang yang mengagungkan cinta dan kebahagiaan. Dan mereka tidak gampang dimabuk cinta alias terkecoh rayuan gom- bal. Kalau ada cowok yang pura- pura muji pasti akan gampang ketahuan oleh mereka. Sifat utamanya: aktif, kreatif, memiliki daya tarik pribadi yang bisa menunjang sukses. "Dari bibirnya, Dokter. Penderita diabetes 'kan serba manis? Tentu saja saya tahu, sebab baru saja saya mencium bibir nona itu, dan bibirnya terasa manis seperti gula!" (James Aries) MOBIL LISTRIK Tuan Collin mencoba untuk menciptakan sebuah mobil listrik. Dia bekerja di sebuah kantor di kota, dan bertempat tinggal di luar kota. Pada saat senggang dia pun mencoba mobilnya. Akhirnya pada suatu saat ketika mobilnya telah selesai dirancang dia pun mengendarainya ke kantor. "Saya telah berhasil. menciptakan mobil listrikku. Saya mengendarainya dari rumah sampai ke sini dengan menggunakan tenaga listrik!" Semua teman-temannya me- Mungil Si pemilik bibir tipe ini mem- punyai sikap hati-hati, agak pemalu dan sering tidak percaya akan omongan yang kelewat muluk. Tapi bukannya mereka tidak bisa dirayu, yang penting jangan kelewat gombal rayuan- nya. Sifat-sifat khas mereka : perlu dihadapi dengan kesabaran, ingin diperlakukan dengan mesra dan penuh kasih sayang. Tipis Mungil Mereka juga sangat memen- tingkan cinta dan kemesraan ser- ta termasuk lihai dalam merayu. Romantis, suka berkhayal, berpe- rasaan lembut dan sentimental. Sifat kreatif timbul bila berada di tempat yang indah, atau bila ngucapkan selamat kepadanya dan bertanya kepadanya, "Berapa biaya tenaga listrik yang diperlukan mobilmu itu?" "Tiga ratus dua pound. Dua pound untuk biaya listrik dan tiga ratus lagi untuk biaya kabel sepanjang rumah sampai ke sini," jawabnya kalem. (Wun En) COCOK Budi menatap Tanto yang sedang bermain dengan iguana yang diletakkan di pundak kanannya. Budi: Kamu memang cocok memelihara hewan kayak begitu, To. Tanto: Jelas! Tampaknya saya semakin jantan 'kan? Budi: Bukan!. Muka kalian kayak sodara.... Tanto: (ngomel tak karuan) (Elly R.) Ide bagus 'khan? Lalu bagaimana pula dengan Bobin. Nah, kalau Bobin caranya ngunyah- ngunyah permen karet lalu ditempelin ke kopekan- nya dan dilekatkan ke dalam laci. Juga ide bagus 'khan?. dilatar-belakangi suasana serba romantis dengan musik yang lem- but mendayu-dayu. Bakat terpen- dam cita rasa seni pada bidang tari atau tata ruang. Runcing Ke Bawah Si pemilik bibir termasuk orang yang rasional, mendasarkan segala sesuatunya pada hal-hal yang akal sehat. Dengan sifat seperti ini, mereka dianggap susah didekati, susah dirayu bahkan akan bersikap dingin terhadap cinta. Padahal... belum tentu ! Tebal Simetris Yang terakhir Gugun, dia ngambil kopekannya lantas ditempel di atas meja pas di depannya supaya gampang kelihatan waktu ujian nanti. Nah, kalau yang ini baru ide gile 'khan ? Tak lama kemudian bel sekolah berdering keras. Semua murid berbaris di depan kelas masing- masing. Kelas dua fisik tempat Bret en temen- temennya menimba ilmu selama ini keliatan sunyi senyap aja. Semuanya pada tegang mikirin ujian yang bakal dihadapi. Cuman ketiga kunyuk ini saja yang kelihatan tenang-tenang. Pede cing !!! Mata acara pertama hari ini memang diasuh oleh pembawa acara Bu Nora. Singkat cerita, Bu Nora udah berdiri dengan gagah di depan kelas sambil berkacak pinggang. Soal dibacakan dan para murid mulai mengerutkan kening dan menggaruk-garuk dagu untuk merangsang jalan keluar bagi jawabannya. "... Kayaknya tuh rumus nggak habis-habisnya dihapal. Terakhir gua ujian Kimia bulan lalu, gua belajar sampe pagi, eh... ternyata hasilnya cuman dapat lima," Bobin ngomong sambil mengacungkan empat jarinya. Kacamatanya yang tebal membuat dia nggak nampak bahwa jarinya nyang nunjuk cuman empat, yang satu lagi kelupaan.... Yok, Ikutan Lomba Cipta Puisi Tingkat Nasional Nah, alkisah di sisi lain dari sekolah itu, yakni di ruangan Kepsek, sedang kedengaran dari dalam IKATAN Mahasiswa dan Pemuda Pengarang Indonesia (IMPPI) Sumut akan menyelenggarakan Lomba Cipta Puisi Tingkat Na- sional dengan hadiah total sebesar Rp. 2,5 juta. Lomba ini sendiri diadakan dalam upaya untuk turut berpartisipasi dalam mengem- bangkan kesusastraan Indonesia serta meningkatkan apresiasi sas- tra di kalangan masyarakat terutama generasi muda. Menurut Panitia Pelaksana, lomba ini dibuka sejak April 1997 sampai Agustus 1997. Para calon peserta dapat mengirimkan sa satu atau dua buah puisi terbaiknya dengan menyertakan biodata singkat berikut sebuah foto, serta biaya pendaftaran sebesar Rp.10.000,- per orang. Orang dengan bentuk bibir yang sederhana tapi manis ini, sungguh pandai memanjakan teman-temannya dan pandai bergaul. Biarpun tidak mengesan- kan istimewa, justru si empunya bibir macam inilah yang bisa membuat doinya serasa melam- bung ke langit tujuh! Sifat istimewanya: super setia. Penuh Tebal Puisi, biodata dan biaya administrasi dapat dikirim ke IMPPI Jl. Suka Jaya no.8 Medan via surat bagi peserta dari luar kota Me- dan. Sedang, yang berada di kota Medan dan sekitarnya dapat menyerahkan langsung kepada Ibu Sugiarti di Toko Buku Bursa USU Jl. Universitas, samping gelanggang mahasiswa Kampus USU Padang Bulan Medan setiap hari kerja mulai pukul 11.00 WIB sam- pai pukul 16.30 WIB sebelum 30 Agustus 1997. Pemenang lomba ini akan diumumkan pada bulan Oktober 1997 bersamaan dengan kegiatan Bulan Bahasa 1997. Para pemenang akan mendapat tropy tetap Lomba Cipta Puisi Tingkat Nasional, Tabanas, dan Piagam Penghargaan. Di samping itu, semua peser- ta lomba ini juga akan diberi piagam penghargaan atas partisipasi- nya dalam lomba tersebut. Nah, mari ikut rame-rame yok....! (Dwi Kridanto HS) ruangan suara radio yang mengalunkan musik dangdut. Di dalam ruangan Kepsek itu, sedang duduk Om Wisnu, Kepsek es em u sekolah ini, nyang centil en manis itu sambil bergoyang-goyang sedikit mengikuti irama kopi dangdut. "Nah, itulah tadi persembahan terakhir kami, sebuah lagu yang dibawakan Juminten berjudul Mandi Susu Tengah Malam yang merupakan jawaban dari lagu pada album sebelumnya. Kini penyiar akan mengundurkan diri dan radio Mekar Dangdut akan menggabungkan diri dengan RRI stasiun pusat guna mendengarkan siaran berita." Ciri khas pemilik bibir seper- ti ini adalah kepribadiannya yang mantap, tegar dan tidak mudah tergoyahkan oleh rayuan maupun hasutan. Mereka adalah orang- orang yang cerdik. Sebaliknya, mereka termasuk orang yang suka memilih teman (kelewat hati-hati) dan hanya mau bekerja sama bila merasa akan mendapat keun- tungan. Sifat istimewa : serius dan setia. (Pearl). Klik! Radio dimatikan, lantas Om Wisnu duduk sejenak merenungkan apa yang akan dilakukannya setelah itu. Beberapa detik kemudian dia berdiri dan melangkah keluar ruangannya. Biasa...... ronda keliling sekolah. Di kelas satu sedang ada pelajaran mengetik, ahh.... bagus. Lan- tas di kelas sebelahnya sedang ada pelajaran mem- baca, ahhh.... kuno. Lantas berikutnya dikelas ujung ada pelajaran sulap, wahh...... magic! Kembali ke suasana ujian di kelas dua fisik, Bret sedang beraksi dengan kertas kopekannya. Bobin juga sedang beraksi dengan kaca pembesar- nya untuk membaca karya kopekannya. Semuanya lancar-lancar aja karena Bu Nora emang rada rabun. Cuman Gugun yang kurang lancar karena soal-soal yang dibaca kayaknya semua enggak ada hubungan dengan kopekannya. Bret dan Bobin yang udah tahu hanya senyum-senyum aja melihat si Gugun kebingungan. PESAN IBU Didi: Bu, saya mau ke rumah Nana di seberang jalan. Ibu: Boleh, tapi kau harus menunggu keretanya lewat baru menyeberang. Setelah beberapa saat, Didi pulang sambil menangis. Ibu: Ada apa, Di? Didi: Saya menunggu sangat lama, tapi belum ada kereta yang lewat.... (Tina) SURGA Dedek: Ma, kata Pak Guru, surga itu di bawah telapak kaki ibu. Betul ya? Mama: Betul! Dedek: Kalau begitu tadi mama keluar tak pakai sandal, surganya kena tanah dong? Mama: (dalam hati) Duh... ini anak! (Kamariah Manik) "Sttt... Bobin, bantuin gua dong! Yang nomor dua jawabannya apa ?" Terdengar suara Gugun lirih. "Entar gua tulisin buat elo," jawab Bobin sam- bil mulai menulis di selembar kertas kecil. Setelah selesai, kertas itu dilipat sekecil mungkin, lantas dilempar ke meja Gugun. Gugun dengan semangat menggebu-gebu langsung membuka kertas itu lalu membaca isinya, "Lain kali belajar baik-baik, jangan mengandalkan nyontek aja. Rasain lo! tertanda, Bobin". Bobin yang ngeliat muka Gugun yang udah berkerut, tertawa terkikik-kikik kayak kuda Karibia (kayak apa ya?) Bu Nora yang kebetulan sedang mandang ke arah meja Gugun langsung berjalan ke arahnya. Inget enggak, bahwa si Gugun nempel kopekan- nya di atas meja? "Kamu nyontek, ya?" "Enggak, Bu!" Bu Nora membaca isi kertas itu dan menghem- buskan nafas lega. "Wahh... resep kue bolu, ini yang sedang Ibu cari. Dari mana kamu men- dapatkannya, Gun? Bagaimana kalo resep ini buat Ibu aja?" Semua kelas menjadi riuh rendah seketika. Sedangkan Bret langsung bernyanyi, "Banyak- banyak makan, jangan ada sisa...." Kemudian Bobin nyambung, "Ehh... makan jangan bersuara." Pada saat itu, tiba-tiba....... "Apaan tuhh...?!" Semua pada terkejut kala mendengar teriakan khas ala pembawa acara dangdut yang keluar dari mulut Om Wisnu. Beliau secara tiba-tiba udah ber- diri di depan pintu kelas, tangan kirinya di atas kepalanya, sedangkan tangan kanannya menunjuk ke arah Bobin yang lagi berusaha membaca kopekannya. Kemudian ia melangkah ke arah Bobin, melongok ke dalam lacinya dan menarik keluar selembar kain sarung yang berlepotan permen karet. Nah..... Bobin ketangkap basah.! Kemudian dia melangkah ke arah Bret dan melongok lagi ke arah lacinya. Nah... Bret ketangkap juga. SIANG itu udara sangat panas. Lapangan sekolah yang terbuka langsung disinari matahari terik. Keadaan sepi senyap. Namun di tengah lapangan, tepat di depan bendera, ada dua murid yang sedang berdiri tegak menghadap ke arah bendera. Mereka, Bret dan Bobin sedang menjalani bonus yang diperolehnya dari Bu Nora karena ketahuan nyontek. Mereka diharuskan berdiri di depan tiang bendera sampai bubaran sekolah. Ketika bel tanda bubar sekolah berbunyi, sesosok tubuh gemuk berlari ke tengah lapangan ke arah mereka. Sosok itu, Gugun, melangkah perlahan ketika melewati Bret en Bobin yang udah hampir kelenger. Dari bibir Gugun yang tebal terdengar nyanyian yang sudah amat khas, "Banyak-banyak makan, jangan ada sisa..... eh, nyontek jangan kentara." Lantas ia melangkah pergi dengan senyum dikulum. Ja m to UD te ya Ju da d Ja P
