Tipe: Koran
Tanggal: 1980-08-30
Halaman: 03
Konten
SABTU, 30 AGUSTUS 1980 TAJUK RENCANA Perlu penilaian menyeluruh. pelaksanaan KB KAMIS lalu suratkabar ini memuat laporan korespondennya dari Surabaya mengenai pelaksanaan program KB (Keluarga Berencana) di sebuah rumah sakit di kota itu. Ada beberapa hal yang patut mendapat perhatian dalam laporan. Salah satu di antaranya, pengalaman seorang bidan di RS Mardi Santosa, Surabaya dengan ibu-ibu yang datang melahirkan. Setelah melahirkan, ibu-ibu tersebut ditanya, apakah masih berkeinginan punya anak. Kebanyakan menjawab, tidak. Tapi ketika dianjurkan untuk menggunakan alat pencegah kehamilan, mereka menolak. Dengan perkataan lain, mereka tidak mau menambah anak lagi tapi tidak mau ikut KB. Untuk mengatasi hal itu, RS ini pernah menggunakan siasat terhadap seorang ibu yang sudah mempunyai delapan anak, Ibu ini setuju untuk tidak beranak lagi, tapi tidak mau menggunakan alat KB Alat kontrasepsi kemudian dipasang setelah sang ibu melahirkan tanpa diberi tahu sebelumnya. Setelah berlalu tiga tahun dan ibu tersebut memang tidak hamil-hamil lagi, barulah diberi tahu bahwa alat KB dipasang. Ibu yang berasal dari Madura itu justru malah senang sekali. Apa yang dilakukan petugas KB di RS itu adalah semacam siasat demi kepentingan ibu bersangkutan serta terlaksananya program KB. Tapi kejadian itu juga mengungkapkan suatu kelemahan cukup mendasar dari pelaksanaan program KB di negara kita. Tampaknya ini memang terbukti dari angka-angka peserta KB. Dalam Bab 21 Repelita III tentang Kependudukan dan Keluarga Berencana antara lain disebutkan, selama Repelita II jumlah peserta KB baru yang berhasil dicapai sekitar 8,8 juta. Sedang dalam Repelita I peserta secara komulatif kira-kira 4 juta, sehingga jumlah peserta adalah 12,8 juta. Dari jumlah ini sekitar 4,7 juta peserta lestari, peserta yang secara terus menerus melaksanakan KB. an Dari angka-angka resmi yang dikutip itu rasanya dapat dilihat suatu gambaran cukup goncang tentang peserta. Hanya sekitar 37% merupakan peserta lestari, sedang selebihnya tidak. Kita tidak tahu, apa yang menyebabkan begitu besarnya jumlah peserta tidak lestari, Namun salah satu kemungkinan sebabnya adalah, belum cukup dimengertinya pelaksanaan KB oleh masyarakat seperti terlihat dari kasus yang terjadi di RS Mardi Santosa, Surabaya tadi. Bahwa perlu diaturnya kelahiran demi kesehatan dan kebahagiaan keluarga, tampaknya merupakan motivasi yang sedikit banyak mulai tertanam. Tapi bagaimana melakukan pengaturan kelahiran itu masih merupakan masalah yang harus dicernakan lebih mendalam dengan pendekatan- pendekatan yang bisa diterima dan lebih masuk akal sesuai dengan tingkat pemikiran masyarakat terutama di desa-desa. Memang pelbagai teknik dan jalur agaknya sudah diusahakan selama ini. Namun dari besarnya jumlah peserta tidak lestari seperti dikutip tadi tampaknya pemantapan azas sukarela dan kesadaran masih merupakan permasalahan yang cukup berat. Ini kemudian dirasakan lebih berat lagi, sebab dengan laju pertumbuhan pasangan usia subur yang makin tinggi, baik karena tingkat kesejahteraan yang makin baik dan laju pertumbuhan penduduk yang masih tinggi pula, persentasi peserta tidak lestari yang masih besar itu dapat mengurangi tercapainya sasaran KB. Untuk mengatasi hal itu, barangkali sudah waktunya untuk mengadakan penilaian yang menyeluruh tentang sistem pelaksanaan KB yang dilakukan hingga sekarang. Tujuannya adalah, mendapatkan data yang betul-betul obyektif yang kemudian dijadikan bahan untuk melakukan penyempurnaan bila memang perlu dengan sasaran akhir, tetap meningkatkan laju pertumbuhan peserta. Sedang bersamaan dengan itu secara meyakinkan mengurangi peserta tidak lestari. Tanpa adanya kesejalanan yang seimbang antara peningkatan peserta dengan pengakaran keyakinan kenapa mereka menjalankan KB, kita khawatir pada suatu ketika kita akan dikejutkan oleh angka-angka yang sempat kita percayai, padahal memberi gambaran yang tidak sepenuhnya tepat.** PERSIPURA JUMPA keurutan keempat. Tetapi kekalahan Persebaya hanya dengan 1-2 ini tidak pula menggoyahkan kedudukan diurut- kelima, dengan demikian Persebaya masih termasuk dalam "5 besar PSSI". Sedangkan PSM Ujungpandang masih tetap mengalami nasib seperti kemarin, yakni menempatkan diri diurutan keenam, dan terpaksa keluar dari "5 besar PSSI". Untuk bisa kembali masuk dalam 6 besar PSSI, PSM Ujungpandang harus terpaksa kembali memulai perma- inannya dari pertandingan antar zone dan selanjutnya bertarung dalam "12 besar PSSI". Kedudukan akhir pertanding- an "6 besar PSSI" sbb: Persipura Persiraja PSMS Persija -Persebaya PSM : 5-3-2-0-(7-0)-8 : 5-2-3-0-(7-4)-7 : 5-2-2-1-(5-4)-6 : 5-1-3-1-(5-8)-5 : 5-0-2-3-(3-6)-2 : 5-1-0-4-(4-9)-2 - Dari halaman I Sakiman dalam kotak pinalti. Kedudukan 2-1 untuk PSMS ini bertahan sampai permainan usai. Permainan kedua belah pihak yang dipimpin oleh wasit Kosasih Kartadiredja dari Sukabumi ini, pada babak pertama berhasil dikuasai oleh pemain 2 PSMS Medan. Walaupun kedua belah pihak menampilkan permainan santai, namun serangan yang mendadak yang dilakukan oleh PSMS Medan pada menit ke-15 berhasil membuahkan gol melalui Abdi Wijaya. PERSIPURA VS PERSIJA Persija yang tampil dengan formasi tetap seperti biasa, ternyata tidak lebih dapat berkembang menghadapi Persi- pura. Jayadi Said kurang didukung baik oleh Chaerul Ahwan, Abdul Maaz, terutama Sarmali, yang memang lemah sekali, Hanya Herry Santoso sedikit bermain lincah untuk menggebrak pertahanan persipura. Babak pertama, masing-masing kesebelasan mendapat peluang untuk membuahkan gol. Tapi di pihak Persija, kegagalan meman- faatkan peluang tersebut, karena ragu-ragu atas serobotan pertahan- an Persipura yang keras dan sistim sapu bersih itu. Sehingga barisan penyerang Persija lakukan tembakan yang kurang terkontrol dan selalu keluar dari sasaran. Sementara pihak Persipura, juga sering terjadi hal sama. Setelah berhasil menciptakan gol kemenangan, anak-anak Persipura makin baik mengor- ganisasi permainannya. Dan serangan mereka pun makin lebih berbahaya. Panus Korwa, Martin Kaiba dan Leo Kapisa lakukan tembakan-tembakan dari jarak jauh yang mungkin sekali dapat menghasilkan gol kalau Subagja tidak cekatan. 15 Tahun jadi pegawai harian Tapi serangan Persipura tidak mungkin hanya dapat dikuasai oleh Subagja saja. Pertahanan Persija yang dikawal oleh Cun Sunarto, Abdul Hair, Umar Alatas dan Anyong, ternyata rapuh, Tiga gol kemenangan Persipura kembali tercipta, yang diborong oleh Leo Kapisa. Satu lagi di babak pertama, dilakukan dengan tembakan jarak jauh dari luar garis pinalti. Kemudian. dua kalinya menit ke-67 dan 69. Dengan hormat, Kami sangat tertarik sekali atas penjelasan Bapak Kepala BAKN (A. E. MANIHURUK SH) dalam dengar pendapat dengan Anggota Komisi II (Dalam Negeri) DPR, yang berlangsung di Gedung DPR, Senayan Jakarta baru2 ini. Penjelasan tersebut pernah kami baca dalam "DIAN" Nomor 15 tanggal 1 Agustus 1980 yang diterbitkan oleh Kantor Deppen Kabupaten Bima Propinsi Dati I NTB. Adapun pendapat serta pen- jelasan yang dikemukakan oleh Bapak Kepala BAKN, itu antara lain mengatakan bahwa mengenai Pegawai Honorer sejak tahun 1968 hal itu sudah tidak dikenal lagi. Kalaupun ternyata masih ada maka didapati, mereka itu diprioritaskan untuk diangkat menjadi Pegawai Negeri. Berkenaan dengan hal itu, timbullah niat suci yang disertai dengan segala rasa kejujuran yang ada pada diri kami guna menyatakan isi hati kami kepada Bapak2 yang berwewenang. Kami adalah Pegawai harian (PP,31/1954) yang dipekerjakan sebagai Tata Usaha pada Kantor Wilayah Kecamatan Wera Daerah Tk II Bima Propinsi Dati I NTB. Kami mulai diangkat menjadi Pegawai tersebut di atas sejak tanggal 1 Juni 1965 yang berarti sampai dengan saat sekarang (bulan Agustus 1980) ini telah mencapai 15 tahun 2 bulan lamanya, Selama itu pula tidak jemu 2 nya Kepala Wilayah Kecamatan Wera sebagai atasan kami me- ngajukan usulan kepada Kepala Bahagian Kepegawaian Kantor Daerah TK. II Bima agar nasib kami dapat diperbaiki, namun hingga sekarang tidak ada penye- lesaian 3. Terdapatnya stabilitas nasional yang sehat dan dinamis. dengan pemberian tekanan pada pemerataan pembangunan dan hasil-hasilnya yang akan semakin menonjol dan selalu tercerminkan pada kebijaksanaan pemerintah dalam pengembangan. Adapun asas pemerataan pem- bangunan yang menuju ke terciptanya keadilan sosial dalam masyarakat Indonesia tersebut di atas dituangkan dalam 8 (delapan) jalur pemerataan. Dalam hal ini PSMS Persebaya. dunia usaha mempunyai peranan Pertandingan PSMS Medan dan tanggung jawab yang menen- melawan Persebaya Surabaya Baru menit ke-30 sebuah gol tukan untuk ikut mewujudkan semalam adalah merupakan untuk Persipura. Melalui serangan pertandingan yang cukup menen- berbalik asas pemerataan pembangunan dan tegas menuju tukan pula bagi PSMS Medan. pertahanan Persija, dan hasil-hasilnya melalui: Yakobus Yakni guna meraih urutan ketiga Mobilala berhasil menepiskan bola dalam Kejuaraan sepakbola utama dari cegatan Abdul Hair dan "6 besar PSSI" tahun ini. Dengan langsung masuk, tanpa dapat kemenangan PSMS dari Persebaya dikuasai lagi oleh Subagja karena ini, membuat PSMS berhasil telah salah langkah di bawah menempatkan diri diuturan mistar, ke-tiga, dan menggeser Persija Jakarta keurutan keempat. Bapak2 yang berwewenang serta para pembaca lainnya Bila kita berbicara mengenai peranan dan tanggung jawab dunia usaha dalam pelaksanaan pembangunan, dalam GBHN telah ditetapkan bahwa dalam pem- bangunan ekonomi yang didasar- kan pada Demokrasi Ekonomi, maka masyarakat termasuk dunia usaha harus memegang peranan aktip. Dalam hal ini Pemerintah berkewajiban memberikan penga rahan dan bimbingan terhadap pembangunan ekonomi dengan menyediakan iklim yang baik (favorable) untuk pembangunan dunia usaha, dan dunia usaha harus memberikan tanggapan dengan tindakan-tindakan positip dan nyata. Untuk dapat memberikan kegiatan-kegiatan yang nyata dan positip oleh dunia usaha maka dalam Repelita III ditegaskan bahwa organisasi-organisasi dalam dunia usaha seperti KADIN akan terus dikembangkan. Dalam hu- bungan ini KADIN yang mewakili dunia usaha dinyatakan: "menjadi partner dari Pemerintah dalam rangka pembinaan dan pengem- bangan dunia usaha". Dalam rangka pembinaan dan pengembangan dunia usaha, khu- susnya usaha swasta dan golongan ekonomi lemah maka perluasan dunia usaha swasta nasional perlu ditingkatkan melalui kerjasama yang serasi dan terpadu antara Pemerintah dan dunia usaha yang terdiri dari tiga kelompok usaha ialah perusahaan milik negara, usaha swasta dan koperasi, sedangkan usaha swasta sendiri terdiri dari swasta nasional dan swasta asing. Trilogi Pembangunan. Sebagaimana kita ketahui, Repelita III berlandaskan pada Trilogi Pembangunan yakni: 1. Pemerataan pembangunan dan hasil-hasilnya menuju ke ter- ciptanya keadilan sosial untuk seluruh masyarakat Indonesia; 2. Pertumbuhan ekonomi (eco- nomic growth) yang cukup tinggi (6,5%); 1. Kegiatan investasi dan penga- rahan dana masyarakat dalam macam-macam usaha ke arah tercapainya pertumbuhan eko- nomi yang cukup tinggi; 2. Perluasan kesempatan kerja yang merupakan kebutuhan yang mendesak dan bersifat menyeluruh di semua sektor dengan mendirikan sebanyak mungkin unit-unit usaha; 3. Produksi dalam negeri untuk menghasilkan barang-barang ke arah pemenuhan kebutuhan pokok rakyat banyak; 4. Perluasan kesempatan berpar- tisipasi secara aktip dan nyata dalam pembangunan; Setelah kebobolan 0-1 pema- in 2 Persebaya tampaknya kehi- langan keseimbangan permainan, dan malah serangan2 yang dilancarkan oleh PSMS Medan tak bisa mereka imbangi sama sekali. Dan akibatnya pada menit ke-40 PSMS melalui kiri dalamnya Zulkarnain yang berhasil meliwati dua pemain belakang Persebaya, berhasil menambah gol kemenang. an bagi PSMS Medan. Babak kedua pemain2 Perseba- Seperti telah dikemukakan di atas, kebijaksanaan dan langkah yang diambil dalam Repelita III Persipura: Dominggus Rawar, ya berhasil melakukan serangan2 piks Pulanda, Agus Sayuri, Sem pengembangan dunia usaha, baik dalam rangka pembinaan dan balik. Dengan melalui umpan 2 Pelupessy, Decky Kewoi, Alex pendek serta kerja sama yang baik Kapisa, Okto Ayomi, Yakobus KADIN adalah dilandaskan pada oleh Pemerintah maupun oleh dari para pemainnya, akhirnya Mobilala, Martin Kaiba, Panus Trilogi Pembangunan. Untuk pada menit ke-76 Persebaya Korwa. Persija: Subagja, Cun berhasil menciptakan gol balasan, Sunarto, Abdul Hair, Anyong mempercepat terwujudnya asas melalui tendangan pinalti yang Andries, Umar Alatas, Frederik dilakukan oleh Agus Wibowo, Pattipeiluhu, Herry Santoso/Yos akibat pemain kiri luar Persebaya Manahera, Abdul Maaz, Jayadi Moh. Sochech diganjal keras oleh Said, Chaerul Achwan, Sarmali/- back kanan PSMS Medan Hadi Dum yati. (D-1/Asd). pemerataan dalam Trilogi Pem- bangunan maka pembangunan serta peranan dunia usaha umum- nya dan golongan ekonomi lemah khususnya dalam pembangunan 5. Penyebaran investa di da erah-daerah. dalam rangka membangkitkan pembangunan regional. Peranan dan tanggung jawab Dunia usaha. Surat Pembaca kan diperganda terima kasih. Kepada Redaksi yang memuat tulisan ini, kami mengucapkan banyak terima kasih. berwewenang terdahulu diucap kan dengan dasar-dasar yang cukup kuat dan pemikiran- pemikiran yang matang disusun atas pertimbangan-pertimbangan politik yang serius, Juga dinyatakan oleh Prof Usep, bahwa Pemerintahan Pim- pinan Presiden Suharto selama ini adalah pemerintahan budayanya korupsi, penuh dengan sandiwara-sandiwara politik, penyalah gunaan keku- mem- manipulasi asaan dan penyalahgunaan kons- titusi ideologis, Bahkan Fraksi PDI di DPR telah diinstruksikan untuk meng- gugat pejabat-pejabat yang dinilai telah menginjak-injak hak asasi rakyat dalam sidang-sidang DPR. secara terbuka. Sebagai mungkin dapat membayangkan sudah berapa banyak kertas yang habis dan sudah berapa banyak pula tenaga yang terbuang serta perasaan yang terkorban dalam membuat bahan usulan yang sia-sia itu. Kami tidak dapat berbuat apa-apa hanya menunggu saja sebab apabila kami mendatangi Bahagian Kepegawaian nyakan usulan itu, kami hanya jawaban pulang diberikan dulu, tunggu dulu, sabar dulu, mena- kini belum ada formasi, sedang Quo Vadis kan jarak antara Kecamatan Wera degan ibukota Kabupaten sejauh 57 Km. Prof. Usep? Dari tahun ke tahun kami terus menunggu dengan penuh ketabahan dan kesabaran, akan tetapi dengan tidak terasa tahun ke 15 bagi kami sudah muncul dengan megahnya disebabkan waktu yang berjalan demikian cepat. Bila seandainya kami belum juga diangkat dalam tempoh dua, tiga tahun lagi maka pudarlah harapan bagi kami untuk menjadi Pegawai Negeri, sebab hingga kini usia kami telah mencapai 35 tahun yang berarti hanya sisa lima tahun lagi untuk mencapai 40 tahun sebagai batas usia pengang- katan Pegawai Negeri. guna Oleh sebab demikian, kami mohon dengan hormat kepada Bapak2 yang berwewenang kira- nya kepada kami dapat diberikan kebijaksanaan serta belas kasihan memikirkan nasib dan kelangsungan hidup kami di masa mendatang berdasarkan rasa Kemanusiaan disamping pengab- dian yang telah kami sumbangkan selama 15 tahun itu, dengan memperhatikan pendapat penjelasan yang dikemukakan oleh Bapak Kepala BAKN. tersebut di atas. Atas perhatian Bapak2 yang nasional harus semakin ditingkat- kan. Dalam rangka peningkatan peranan dunia usaha maka mutlak diperlukan peningkatan kerjasama antara pemerintah dan dunia usaha, penyediaan. iklim usaha yang baik serta diusahakan adanya pembinaan kewiraswasta- an, ketrampilan berusaha dan manajemen di kalangan para pengusaha. Di samping itu untuk mening- katkan pembinaan dan pengem- bangan usaha golongan ekonomi lemah maka perlu disediakan bantuan berupa: Macam-macam kredit dengan Aisyarat-syarat yang ringan an- tara lain; cukup dengan syarat kelayakan usaha; Macam-macam keahlian dan ketrampilan di bidang usaha; Penggunaan teknologi yang lebih maju namun dapat memberikan kesempatan kerja banyak serta dapat meningkat- kan profuktivitas kerja (inter- mediate technology). Adapun peranan dan tanggung jawab pokok dunia usaha adalah untuk meningkatkan partisipasi seluruh masyarakat yang lebih aktip dalam pembangunan nasio- nal dikaitkan dengan azas peme- rataan pembangunan dan hasil- hasilnya. Dalam hubungan ini perlu ditekankan pada usaha- usaha golongan ekonomi lemah yang tersebar di seluruh nusan- tara, sehingga dengan menggiat- kan usaha-usaha kecil maka akan dibangkitkan usaha pemerataan melalui penyebaran pembangunan di daerah-daerah. Maka jelas kiranya betapa pentingnya pera- nan dan tanggung jawab dunia usaha dalam pembangunan, baik yang bercorak nasional maupun regional. Kerjasama pemerintah dan dunia usaha. Sebagaimana telah ditetapkan dalam GBHN, mutlak harus ada kerjasama antara pemerintah dan dunia usaha. Pemerintah mencip- takan iklim berusaha yang sehat sedangkan peranan dan tanggung jawab dunia usaha ialah memberi- kan sumbangan nyata dalam bentuk investasi maupun kegiat- an-kegiatan usaha lainnya dalam masyarakat. Dalam hal ini peran- an KADIN sebagai partner pemerintah adalah penting sekali untuk membina dan mengem- bangkan dunia usaha dalam rangka pembangunan nasional. Untuk dapat meningkatkan pera- nan dunia usaha maka perlu pemberian fasilitas-fasilitas fiskal maupun moneter dengan cara menyediakan perangsang berupa pembebasan maupun keringanan berbagai macam pajak serta bea masuk sesuai dengan kebutuhan yang makin meningkat dalam proses pembangunan. HORMAT KAMI MANSYUR SYAM Pegawai harian (PP.31/1954) pada Kantor Wilayah Kecamatan Wera, Bima Nusa Tenggara Barat, Di samping fasilitas perpajakan dan bea cukai tersebut maka perlu adanya fasilitas perkreditan yang murah dengan prosedur pelaksa- naan yang mudah dan cepat. Selanjutnya dalam rangka mema- jukan peranan dunia usaha dalam pembangunan perlu adanya penin- jauan kembali terhadap perizinan untuk berbagai macam usaha yang dapat menghambat pengembang- an dunia usaha. Dalam hal ini perlu adanya penyempurnaan berbagai macam kebijaksanaan dan peraturan pemerintah antara berlakunya izin usaha. Hendaknya lain mengenai jangka waktu izin usaha paling pendek adalah 3 pada dasarnya waktu berlakunya (tiga) tahun untuk memberikan kelonggaran yang layak bagi dunia usaha untuk bekerja. Adapun kerjasama pemerintah dan dunia usaha hendaknya dapat lebih digiatkan melalui pemben- tukan berbagai badan konsultatip Dengan hormat, Ucapan-ucapan Pimpinan Fraksi PDI di DPR Prof Usep Ranawijaya SH kepada pers Ibukota sebagai salah seorang "PER- penanda tanganan TANYAAN 19 ANGGOTA DPR" kepada Presiden Suharto menge- "PETISI 50 RAKYAT", sangat mendapat perhatian saya secara khusus dan serius, karena "PERTANYAAN 19 DPR" dan "PETISI 50" senada menghantam Presiden Suharto, nai Prof Usep secara gigih me- yakinkan, membela kebenaran "PETISI 50" dan mencela sikap Presiden Suharto cara memberi "PER- jawaban terhadap TANYAAN 19 DPR", seakan- akan membawa kita kepada situasi NAWAKSARA PRESIDEN SUKARNO vide MEMORAN. DUM DPRGR 9 Pebruari 1967. Apakah memang demikian dasar-dasar pemikiran dan pertim- bangan dari pencetus "PER- TANYAAN 19 DPR" dan apakah demikian pula dasar-dasar pemi. kiran dan pertimbangan Fraksi PDI di DPR, dikaitkan dengan apa yang dinyatakan oleh Prof Usep, bahwa pertanyaan-pertanyaan itu tidak dibuat begitu saja, melain- Oleh: Drs. H. Mohd. Kaharuddin Peranan dunia usaha dalam pemb iayaan pembangunan. Untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang diperkirakan sebe- sar 6,5% setahun dalam Repelita III maka perlu ditentukan pola investasi yang tegas dan pula ditetapkan policy pemilihan tek- nologi yang tepat. Pertumbuhan ekonomi mutlak untuk dapat melaksanakan asas pemerataan menuju ke terciptanya keadilan sosial dalam masyarakat. Tanpa pertumbuhan ekonomi yang ber- arti, sulit dapat dilaksanakan asas pemerataan tersebut. Berhubung dengan itu peranan dunia usaha dalam pembiayaan pembangunan, khususnya mengenai pertumbuh- an ekonomi melalui tabungan dan investasi adalah penting sekali dan perlu digiatkan. atas Pimpinan Daerah PNI/Front Mar- seorang bekas haenis, dengan adanya kegiatan- kegiatan Prof Usep seperti fakta tersebut diatas, walaupun saya tidak ikut apa-apa dalam PDI selama ini, namun hati kecil saya merasa terpanggil untuk ikut menyelamatkan PDI jangan sam- pai terlibat seperti sejarah PNI OSA-USEP yang secara kejam dasar gerakan "tujuan menghalalkan cara" menguasai Pimpinan Pusat PNI dengan mengorbankan ribuan kader-kader PNI/Front Marhaenis terbaik yang tersebar diseluruh daerah Tanah Air yang tercinta, merana tanpa dosa (catatan: INGAT, KE- MENANGAN PNI OSA-USEP PADA KONGRES PNI DI BAN- DUNG 1966 ADALAH ATAS SOKONGAN MORIL WIBAWA PAK HARTO). Peranan dan tanggung jawab dunia usaha dalam pembangunan Selama Repelita III jumlah investasi sebagai persentase terhä- dap produksi nasional akan mencapai sekitar 24,6%, yakni sebesar 19,6% akan dikerahkan dari dalam negeri, sedangkan 5% dari luar negeri. Adapun dana investasi 19% dari dalam negeri tersebut terdiri dari tabungan pemerintah sebesar 6,2% dan tabungan masyarakat terutama dari dunia usaha adalah sebesar 12,7% dari produksi nasional. Adapun tabungan masyarakat tersebut terdiri dari tabungan perorangan, perusahaan milik negara, perusahaan swasta nasio- nal koperasi, perusahaan daerah maupun pemerintah daerah baik melalui lembaga-lembaga keuang- an maupun yang langsung diinves- tasikan. Harapan saya ialah, agar PDI dalam keadaannya seperti se. karang ini jangan sampai ter- pelanting kedalam jurang "MA- CAN OMPONG" yang hanya dikarenakan oleh ambisi suatu teori pemikiran studi di musium HANOI selama Prof Usep men- Dari uraian di atas menjadi jelas peranan dunia usaha dan masyarakat dalam pengerahan dana untuk pembangunan eko- nomi sebagai unsur utama kedua dalam Trilogi Pembangunan me ngingat jumlah tabungan untuk investasi tiap tahunnya meliputi Rp.4,2 trily un selama Repelita III maka tugas ini tidak mungkin dapat terlaksana- kan tanpa dorongan yang istime- wa dari pihak pemerintah berupa iklim berusaha bagi dunia usaha nasional maupun asing. Permasalahan pelaksanaan Trilogi dalam Repelita III. Dalam rangka melaksanakan Trilogi Pembangunan dalam Repe- lita III dilihat dari sudut dunia usaha maka yang menjadi prob- bagaimana kita dapat mengawinkan unsur pertama yak- ni pemerataan pembangunan dan hasil-hasilnya dengan unsur kedua yakni tingkat pertumbuhan eko- nomi yang cukup tinggi (6,5%) melalui kegiatan kenaikan pro- duksi barang dan jasa dalam berbagai sektor pembangunan yang membutuhkan jumlah inves- tasi seluruhnya sebanyak Rp.42,8 trilyun atau Rp.8,5 trilyun setahun, di samping kita harus tetap mempertahankan stabilitas nasional. 6,5% rupa-rupanya merupakan konsekwensi dari perkawinan dari unsur 1 dan 2 dari pada Trilogi Pembangunan yang lebih penting lagi dari perkawinan dua unsur tersebut, adalah perlu adanya pola investasi yang memungkinkan berbagai sektor pembangunan penanganan integral dari pada dimana dapat terjamin pemerata an hasil-hasil pembangunan, ter- utama melalui pemberian lapang- an kerja. Salah satu sektor pembangun- an yang kiranya segera dapat dilaksanakan perkawinan kedua unsur Trilogi Pembangunan ter- sebut adalah sektor pertanian, mengingat 80% dari penduduk Indonesia tinggal dan hidup di sektor pertanian. Di dalam Repelita III kita bermaksud untuk meningkatkan ekspor komoditi nonmigas dalam rangka mengu- rangi ketergantungan penerimaan devisa dari ekspormigas. Dalam hal ini perlu diketahui, bahwa ekspor komoditi non-migas tidak akan dapat kita tingkatkan bila jumlah komoditi yang ingin kita ekspor makin lama makin berku- rang karena produksinya makin berkurang. Berhubung dengan itu perlu adanya pola investasi dalam sektor pertanian yang pada kenyataan memerlukan kerjasama yang erat dan terpadu antara berbagai departemen maupun instansi pemerintah. Satu contoh yang baik ialah pola memanfaatkan perkebunan- perkebunan yang terlantar di Indonesia untuk disediakan pada masyarakat petani kecil yang tersebar di seluruh nusantara kita. Dalam nilai rupiah maka seluruh investasi pemerintah da- lam Repelita III adalah sebesar Rp.21.589,- milyar terdiri dari Dalam pola kerjasama ini tabungan pemerintah sebesar pemerintah telah mengintrodusir Rp. 12.613,- milyar dan dari dana dua macam bentuk pengolahan bantuan luar negeri sebesar perkebunan yang dikenal sebagai Rp.8.976,- milyar. Bila jumlah NES (Necleus Estate & Smallhol investasi dalam Repelita III ders) dan PES (Private Estate & Smallholders), diperkirakan seluruhnya adalah yang menurut sebesar Rp.42.835,- milyar, maka dunia usaha harus mampu menyediakan dana investasi sebe- sar Rp.42.835,- milyar - Rp. 21.589,- milyar = Rp. 21.246.- milyar, suatu jumlah yang cukup besar. di lema mana wakil-wakil instansi pemerintah duduk bersama de- ngan wakil-wakil dunia usaha seperti dalam dewan-dewan per- dagangan (board of trade), dewan perindustrian (board of industry), dewan perpajakan (board of taxes), dan sebagainya. Bila mungkin kerjasama pemerintah dan dunia usaha dapat pula dimulai dalam tahap perencanaan (planning stage), umpamanya dalam tahap menyusun peraturan, perundang-undangan maupun ke- bijaksanaan Menteri di bidang masing-masing sehingga akan teran ekonomi dari 7,5% menjadi bantuan dan pembinaan kepada Penurunan tingkat pertumbuh-duksi di sektor pertanian melalui jamin keterpaduan dan keserasian antara tindakan pemerintah dan dunia usaha, yang dalam hal ini diwakili oleh KADIN. petani-petani kecil secara business like, sehingga dengan demikian para petani kecil dapat mening- katkan pendapatannya karena tingkat pertumbuhan hasil per- taniannya dapat dijamin. Kerjasama antara perkebunan besar sebagai perkebunan induk dan perkebunan rakyat sekitarnya sebagai anak pendukungnya. jabat Duta Besar RI di VIET- NAM. Akhir kata saya bertanya QUO VADIS PROF USEP bersama "PETISI MACAN OMPONG"? mat karyo Biarkan PDI sadar bangun menurut kodratnya meme- nangkan juang di medan laga secara patriot, Jakarta 27 Agustus 1980 MOHD, YAR DT TUMA ALAM ex anggota DPRGR. Gg Nasar Rt 007 Rw02 no.11 Kelurahan Petamburan JAKARTA PUSAT Cerbung "Sang Jurumudi' 99 baik difilmkan Dengan hormat, Saya membaca ceritera ber- sambung yang berjudul SANG MUDI karya DALE JURU SANGGU, yang dimuat pada Harian Suara Karya baru-baru ini. Saya menilai ceritera tersebut sangat menarik dan bersifat mendidik dan bagus untuk di filmkan. Untuk itu alangkah baiknya jika salah satu produser film berkenan ngangkat ceritera tersebut ke layar putih sebagai film pendidikan Hal ini saya usulkan berdasarkan pendapat saya sebagai berikut: Pertama, karena Negara kita yang terdiri dari banyak pulau2 dan sebagian besar di lingkungi oleh lautan; tetapi saya kira bangsa kita terutama generasi mudanya belum menyadari bahwa di lautan yang luas itupun tertimbun sumber kehidupan yang dapat memenuhi kehidupan kita, dan di laut itu pula terbentang kesempatan kerja un- tuk mengembangkan karier bagi pemuda2 kita. Pemuda kita tidak hanya berebut kerja dikantor2 yang setiap tahun semakin berjubel, tetapi dapat ditanamkan kecintaannya terha- dap laut yang juga dapat memberi kehidupan yang layak. Kedua, seperti yang diperan- pendapat kami merupakan contoh yang tepat dalam perkawinan pertumbuhan ekonomi yang seka- ligus memberikan kesempatan berusaha atau pekerjaan kepada para petani kecil. Adapun yang disebut dengan perkebunan NES terdiri dari perkebunan PNP/PTP sebagai induk/intinya sedangkan sebagai perkebunan sekitarnya terdiri dari perkebaunan rakyat atau perke- bunan petani kecil Perihal perkebunan PES yang menjadi inti adalah perkebunan swasta yang besar yang disekitarnya ter dapat perkebunan petani kecil Maksud dari NES maupun PES adalah tanaman tertentu Pola NES dan PES ini disektor pertanian telah dipraktekkan di Malaysia maupun di Afrika dengan sukses. Sedangkan di Indonesia baru dimulai di bebe- rapa daerah antara lain; di Aceh, Jambi, Sumatera Selatan, dan akan diikuti di Jawa Barat sebelah Selatan oleh beberapa perkebunan PTP. Menurut keterangan yang ada pada kami, proyek NES ini dalam prakteknya para petani kecil yang akan diikutkan akan memperoleh 3 ha tanah, yakni 2 ha akan ditanami oleh sejenis sepertinya; karet, kelapa hybrida, kelapa sawit, dan sebagainya. Selanjut- nya kira-kira 0,8 ha akan ditanami oleh jenis bahan pangan seperti ketela, padi, jagung dan sebagai- nya. Sedangkan sisanya 0,2 ha untuk tanaman yang dipakai untuk kebutuhan sendiri. Sebagai tanaman tumpang sari dipilih tanaman seperti kopi, coklat, dan sebagainya. Untuk keperluan proyek NES tersebut oleh Bank Dunia disediakan kredit sebessar US. $. 14,6 juta dan dari Bank Indonesia sebesar Rp. 1,4 milyar. Bagi PES yang dibiayai oleh dunia usaha swasta akan dicari keuang- annya dari penanaman modal asing maupun dari Bank Indo- nesia. kan oleh RUDI sebagai juru mudi yang rajin, sopan dan berhati tabah dalam menjalankan tugas- nya. Tetapi karena bujukan yang terus menerus dari kawannya ALEX dan terdorong keinginan- nya untuk memiliki barang2 yang mewah untuk hadiah istrinya yang lagi mengandung, akhirnya terjerumus juga Rudi kedalam aksi penyelundupan ganja. Rudi dan Alex tertangkap dan dipenjara. Akhirnya Rudi sadar bahkan sangat menyesal dan bertobat, menyadari bahwa per- buatannya yang melawan hukum dan memalukan itu sangat mengotori kehidupannya. Hal ini dpt memberikan pelajaran kepada generasi muda kita, bahwa kita hidup tidaklah perlu beram- bisi untuk cepat kaya dan memiliki barang2 yang belum mampu kita beli dengan hasil jerih payah kita. Kita harus bekerja mengharapkan rejeki yang halal dan berusaha di jalan yang benar tanpa melawan hukum. Dikandung maksud dalam kurun waktu 10-15 tahun pem- berian tanah sebesar 3 ha pada tiap keluarga petani sudah dapat dibayar lunas dan menjadi miliknya dengan pembayaran cicil- an dari penjualan tanaman perkebunannya. Dengan proyek NES maupun PES maka pen- dapatan petani dapat ditingkatkan dari upah sebesar kira-kira Rp.700 atau Rp.800,- per hari Rp.21.000,- Rp.24.000,- perbulan menjadi kurang lebih Rp. 100.000,- perbulan. Hal ini Y SELAMAT PULANG ANAK 2 HATI2 DI JALAN Yang ketiga, setelah Rudi kembali ke anak istrinya (pulang dari penjara), Rudi sangat me- nyesal atas perbuatannya sebagai penyelundup ganja, Rudi merasa malu pada lingkungan tetangga- nya, kawan2nya, seolah cacad pada dirinya takkan dimaklumi dan dimaafkan oleh orang2 sekitarnya. SUARA KARYA - HALAMAN III 1 Rudi benar tobat dan berniat pergi menjauh dari lingkungan nya. Rudi bertekad menjadi seorang telah transmigran. Hatinya bulat tidak mau lagi dipengaruhi oleh bekas atasannya sekalipun. Hal itu dapat kita baca pada dialognya saat Rudi bertemu dengan bekas Kapten Kapal sebelum keberangkatan para trans migran di Pelabuhan Tanjug Priuk. Dialog tersebut sebagai berikut: Kenapa tidak kembali ke kapal saja Rudi? tanya Nakoda pada Rudi. "Saya sudah punya cacad besar Kept", sahut Rudi (Kept panggilan untuk Kapten). Sebe- narnya gampang Rudi, kau bisa beli saja surat keterangan berke- lakuan baik dari polisi. "Tapi Kept, saya tidak mau lagi membohongi diri", "Saya mau memulai langkah yang baru di tempat yang asing sama sekali". Hal itu membuktikan bahwa Rudi benar2 telah sadar dan bertobat dari perbutannya yang melawan hukum dan memalukan. berarti setiap petani akan men- capai penghasilan lebih kurang 1.200.000 setahun suatu jumlah yang cukup tinggi dalam pengerti- an pemerataan hasil pembangun- an. Selain di sektor pertanian, potensi perkembangan dunia usa- ha nasional dapat diarahkan pada sektor pertambangan khususnya yang berkaitan dengan pertum- buhan sektor industri. Golongan hasil pertambangan ini sering disebut "industrial minerals", seperti kapur, gypsum, kaolin, pasir kwarsa, belerang, mangan, fosfat, timbal dan lain-lain galian pertambangan, merupakan kesem- patan usaha dan investasi yang potensial bagi swasta nasional. Karena pertambangan swasta mempunyai risiko besar maka pemerintah perlu menyediakan fasilitas untuk eksplorasi dan Kemauan Rudi untuk ber- transmigrai tersebut dapat mem- beri contoh kepada generasi kita, dan dapat menanamkan kesadaran kepada penduduk kita yang kehidupannya belum memadai bahwa daerah lain masih menung- gu kedatangan tenaga kita untuk menggarap tanah yang masih cukup lumayan luasnya untuk dijadikan areal pertanian. Sebagai transmigran adalah jalan yang baik untuk memperbaiki kehidupan yang layak dibanding- kan kita selalu berjubel datang mengadu untung ke kota2 yang semakin hari semakin susah dan penuh dengan tantangan dan risiko. Redaksi Malam Tata Usaha Saya kira ide ini sejalan dengan program Pemerintah yang sedang menggalakkan warganya yang kurang mampu untuk menjadi transmigran. Telah kita ketahui bahwa generasi kita sudah cukup sering disuguhi film2 yang selalu berte- makan percintaan. Untuk itu alangkah baiknya untuk mena namkan kesadaran kepada gene- rasi muda akan cintaannya kepada lautan dan program transmigrasi, jika salah seorang produser film mau mengangkat ceritera tersebut sebagai film dengan tema seperti itu. Mengenai judulnya kalau ingin yang lebih komersil saya kira dapat diganti sesuai kehendak produser yang bersangkutan. Demikianlah usul saya, mu- dah2an bermanfaat. Dan kepada Redaksi saya ucapkan terima kasih. S.Slamet Ryadie, JL.Tanah Abang 3 NO.17. Jakarta Pusat. eksploitasi berupa informasi-infor- masi hasil survai, laboratoria pengujian hasil pertambangan, bantuan teknis, latihan-latihan, dan sebagainya. SUARA KARYA WIT HM.. PUAS HATIKU LIHAT ANAK2 SEHAT ² DAN PANDAI? Usaha pertambangan swasta atau rakyat mempunyai pula fungsi untuk menyatukan kedua unsur pertama dari pada Trilogi Pembangunan maka perlu diman- tapkan perkembangannya. DITERBITKAN OLEH: P.T. SUARA RAKYAT MEMBANGUN Penutup. sanaan Sebagai kesimpulan dari uraian di atas maka dapat dikatakan bahwa peranan dan tanggung jawab dunia usaha dalam pelak- Trilogi Pembangunan adalah penting, bahkan cukup menentukan dalam pengerahan dana dan investasi dalam Repelita III untuk ikut menyampaikan dan mendukungnya pola-pola investasi di berbagai sektor perekonomian. Untuk menghadapi tantangan ini dimana pengeluaran pem- bangunan pemerintah relatip lebih kecil daripada dunia usaha, maka perlu adanya perencanaan dan programming yang lebih tegas lagi dalam mendorong dunia swasta Lihat halaman VII kolom 3 PENASEHAT : Amir Moertono, Sapardjo PEMIMPIN UMUM: Sumiskum WAKIL PEMIMPIN UMUM : Djamal All PEMIMPIN REDAKSI: D.H. Assegaff PEMIMPIN REDAKSI/PENANGGUNG JAWAB SEHARI-HARI : Sjamsul Basri WAKIL PEMIMPIN REDAKSI/PENANGGUNG JAWAB SEHARI- HARI: Kajat Hartoyo RED. PELAKSANA: A.J. Bungin, Herman Rumpoko, Herutjahjo, Yop Pandie. DEWAN REDAKSI: A.J. Bungin, Herman Rumpoko, Herutjahjo, Yop Pandie, Mustoffa Kamil, Leopold F.P. Runkat, S.M. Ast Siregar, J. R. Susanto, H. Hatmanto, Alfred Simanjuntak, Christ. R. Tumangger, Kusnun HM, John Syukur, Sugyanto, Manusmara, Raun Gultom, Valens Zebua. STAF AHLI: Sayuti Mellk, Midian Sirait, Sudjatl, Cosmas David Hendro Napitupulu, Budijanto, Pintor Batubara, Simanjuntak, R. Haryoseputro. ALAMAT REDAKSI DAN TATA USAHA/LANGGANAN : JI. Bangka Raya No. 2 Kebayoran Baru Jakarta. NOMOR TELEPON SUARA KARYA Redaksi Perwakilan Jawa Tengah JI. Lamper Sarl 12 A. Telp 313113 SEMARANG. : 797819 Iklan : 791352, 777020 778211 778218 pes 59 : 621691 ALAMAT BAGIAN IKLAN : Jln. Gajah Mada 90 A Tingkat HI SURAT (SELURUH BAGIAN): Tromol Pos No. 3408 JAKARTA P.O. Box. No. 334-KBY Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Perwakilan Jawa Barat Jl. Gatot Subroto Gg. Warta No. 13 Telp: 56213 BANDUNG : 797819, 777020 (langsung) 778211 778218 pes 60: Redaksi pes 63: Pam Red. Perwakilan Jawa Timur & Ball Jl. Raya Diponegoro No. 62 Telp. 60568 SURABAYA. IZIN TERBIT: No. 01098/SK/Dir.PP/SIT/1971 HARGA LANGGANAN TERMASUK SKM: Rp. 2.350,- per bulan bayar dimuka, PERPOS: Rp. 2.600,- per bulan bayar dimuka. Pengiriman dengan pesawat dibebani ongkos angkutan HARGA ECERAN : Rp. 100,- per eksemplar TARIP IKLAN: Umum Rp. 700,- Keluarga: Rp. 500,- Khusus: Rp. 400,- Film Rp. 500,- (per mm kolom) IKLAN MINI: 1 baris (25 huruf) Rp. 750,- minimum 2 baris, maksimum 10 barls. BANK BNI 46 No. 001799, Bumi Daya Kebayoran Baru No. 1110 -43523, BRI Kebayoran Baru No. 1729. 20 C. Giro A. 12745 First National City Bank No. 01.9892.7 ITULAH HIBURANKU.. HINGGA KADANG2 GAJI TERLAMBAT SUKA TIDAK TERA - SA !!
