Arsip
Halaman Artikel
Creative Commons License

Jika anda mendapati gambar tidak sesuai dengan spesifikasi data (salah tanggal dan atau salah penomoran halaman), posisi gambar landscape, satu gambar terdapat dua halaman, kualitas gambar kabur, anda bisa melaporkan data tersebut agar segera diperbaiki dengan menekan tombol laporkan.

Kata Kunci Pencarian:

Nama: Analisa
Tipe: Koran
Tanggal: 2003-07-03
Halaman: 13

Konten


Halaman 12 TRA Analisajuliansyah n) sedang menerima plakat dari mian wilayah yang dulu masuk ke ang masih berada di Aceh Timur n Hartanya ng teri dalam negeri (Kepmenda- gri) Nomor 42/2001 tentang pe- doman pelaksanaan penyerahan barang dan hutang-piutang pada daerah yang baru dibentuk. Pasal 9 ayat (1) menyebut- kan, "Pelaksanaan penyerahan barang dan hutang-piutang dila- kukan paling lambat 1 (satu) ta- hun terhitung sejak tanggal peresmian provinsi/kabupaten/ kota yang baru dibentuk". Sementara ayat (2) pasal sama menyatakan, "Bagi daerah yang pelaksanaan penyerahan barang dan atau hutang piutang telah melebihi 1 (satu) tahun sejak pe- resmian provinsi/kabupaten/ kota, diselesaikan paling lambat 6 (enam) bulan sejak ditetapkan keputusan ini". DAMPAK Kalau hal ini tidak segera di- tanggapi serius dan bijaksana oleh eksektuif dan legislatif serta ma- syarakat setempat, maka sangat berpengaruh dan berdampak ke- pada persoalan-persoalan penting lainnya sebagai daerah yang se- dang berbenah dalam menjalan- kan daerah otonomnya. Persoalan penting itu adalah, hilangnya kepercayaan penuh pe- merintahan pusat. Ini juga akan memperbesar sikap pesimis ma- syarakat kepada pemegang keku- asaan pemerintahan daerah. Tentu hal ini akan menyulit- kan pemerintahan daerah sendiri ketika akan mengambil kebijak- an-kebijakan untuk daerahnya. Selanjutnya, juga berpen- garuh kepada terhambatnya pembahasan rancangan angga- ran pendapatan dan belanja daer- ah (RAPBD) oleh legislatif, ter- lebih dalam menetapkannya menjadi APBD. Sebabnya, untuk mengetahui secara pasti penerimaan daerah- nya, mereka juga harus tahu seca- ra nyata akan kekayaan yang di- miliki selama ini. Jika semua kekayaan itu sampai saat ini masih kabur, karena masih bera- da di tangan Pemkab Aceh Timur, tentu mereka sulit mengeluar- kan angka belanja secara konkrit pula. Akibatnya, bisa sewaktu- waktu terjadi perubahan angga- ran karena dilimpahkannya kekayaan itu pada saat daerah ini sedang merealisasikan anggaran ahun berjalan. Penyerahan aset yang salah satunya personalia atau aset lain- nya, konsekuensinya membuat anggaran belanja bertambah. Dari mana daerah membiayain- ya jika mereka tidak mengetahui persis aset dan kekayaannya ? Pada akhirnya, pemban- gunanpun tidak akan berjalan dan menjadi menjadi sebatas ucapan i bibir saja (lips service). Sayangnya, tidak diketahui masti penyebab lambatnya serah- crima aset itu; apakah karena nasyarakat lamban memperoleh Informasi dari pemerintahnya, tau karena penyebab lain. juliansyah) Pemuda LKI isa mandiri dan membuka usaha endiri seperti rekannya di tahun- ahun sebelumnya", ungkapnya. Bachtiar Daud juga mengha- apkan agar peserta pelatihan ini mematuhi segala kenetuan untuk memperoleh hasil maksimal, palagi sebenarnya sangat ba- yak pemuda di Pidie yang mengikuti program ini, namun arena keterbatasan dana, yang isa ditampung hanya 60 orang. Jumlah ini meningkat diban- ingkan tahun sebelumnya 36 rang". Di bagian lain, Kepala Badan "MD ini juga mengatakan, kerja- ama pihaknya dengan BLKI anda Aceh direncanakan ber- anjut setiap tahunnya di masa mendatang karean sangat me- yentuh masyarakat miskin. palagi bagi peserta yang sudah emiliki sertifikat kelulusan, isa magang ke luar negeri, misalnya Jepang. Menyinggung peluang ma- ang ke luar negeri ini, ungkap achtiar Daud, persyaratannya mtara lain, berpendidikan SMU/ ederajat, diploma atau sarjana on teknik yang sudah mengikuti atihan kerja minimal 480 jam ang dikeluarkan BLK lokal atau wasta. Untuk ke Jepang, jurusan ang diminta terutama ba- gunan, mekanik, listrik, teknik dustri, mekanisasi pertanian, sitek dan teknik kimia. Usia emuda antara 16 sampai 24 hun atau belum menikah, jelas- a. (ri) ANALISA: Kamis, 3 Juli 2003 Dua Anggota DPRD Aceh Besar Diperiksa Aparat Keamanan Termasuk Kasubdin Dinas Pendidikan Aceh Besar Banda Aceh, (Analisa) Dua anggota DPRD dan Pegawai Negeri separatis GAM. Sipil (PNS) di lingkungan Pemkab Aceh Besar kembali dipanggil aparat keamanan guna diperiksa menyangkut keterkaitan ang- gota DPRD Aceh Besar Marwan yang kini telah diamankan di Pomdam IM karena terindikasi terlibat separatis GAM. GAM. Dalam pemeriksaan yang menyangkut keterlibatkan Mar- dilakukan di Makodim 0101/ wan dalam kelompok separatis Aceh Besar, Rabu (2/7), ada dua anggota dewan yang dipanggil yang dirahasiakan namanya oleh pihak pemeriksa serta seorang lagi merupakan Kasubdin di Di- nas Pendidikan Aceh Besar yang berinisial Anita. Dengan diperiksanya dua anggota dewan Aceh Besar dan PNS di lingkungan Pemkab Aceh Besar ini, semakin mem- perpanjang daftar pejabat dan anggota dewan yang diperiksa untuk dimintai keterangan od 20 to Banda Aceh (Analisa) Untuk mengantisipasi sema- kin meluasnya peredaran dan pemakaian narkoba di kalangan generasi muda, khususnya di Aceh, pemerintah daerah bersa- ma instansi terkait lainnya di antaranya Polda, Pomdam, Ka- jati, Dinas Kesehatan dan LSM, akan membentuk Badan Narko- tika Daerah (BND). Hal itu ditegaskan Wakil Gu- bernur NAD,Azwar Abubakar, usai menghadiri pembakaran 13,6 ton ganja, di halaman Mako Brimobda NAD, pada upacara HUT ke-57 Bhayangkara, Selasa(1/7). Analisa/randa novandi SIAGA PENUH: Sejumlah personil Polri tampak siaga penuh saat mengikuti upacara HUT ke-57 Bhayangkara di lapangan Brimobda Jeulingke Banda Aceh, Selasa (1/7). Dalam mendukung operasi terpadu di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam (NAD), tercatat 12.600 personil Polri dikerahkan guna menjalankan operasi penegakan hukum di "Tanah Rencong". Sepekan lalu, Ketua DPRD Aceh Besar Tgk M Amin, Wakil Ketua DPRD Amiruddin Krueng Daroy serta Kadis PU Aceh Be- sar Ir Yusmadi juga dipanggil pihak aparat keamanan untuk di- mintai kesaksiannya. Segera Dibentuk Badan Narkotika Daerah di NAD TABORSTUAL aliw asul ne ispun Smy Sigli, (Analisa) Konflik yang terjadi di daerah, akhir-akhir ini, membawa dam- pak negatif cukup besar bagi pembangunan daerah. Lembaga pendidikan dasar, menengah hingga tingkat atas hampir sebagian besar hancur. Dandim 0101/Aceh Besar Letkol Art Heboh Susanto ketika dihubungi wartawan, kemarin membenarkan pihaknya sedang melakukan pemeriksaan dalam hal pengembangan keterlibatan "Kita sangat menyesalkan dan mengutuk keras aksi brutal tersebut. Transportasi lokal antar daerah dan antar provinsi lum- puh, akibatnya distribusi barang, terlebih bahan pokok masyarakat menjadi terhambat", ungkap Bupati Pidie, Ir Abdullah Yahya dalam pembukaan Rakorbang Pidie di Balai Meusapat se- tempat, baru-baru ini. Lebih lanjut dikatakan, kon- disi ini membawa keterpurukan sangat besar terhadap per- kembangan perekonomian daerah. "Kita sangat sedih dan me- ngurut dada, sebagian besar masyarakat kita, terutama yang tinggal di desa-desa kehi- dupannya sudah sangat mem- perihatinkan", ujarnya lagi. Semua persoalan itu, sebut- nya, ekses konflik antara Gerak- an Aceh Merdeka (GAM) dengan pemerintah. Bupati mengatakan, upaya pemerintah untuk me- nyelesaikan konflik Aceh secara terpadu harus didukung sepe- nuhnya. Melalui cara itulah, kehi- dupan bisa kembali normal dan bebas dari segala ancaman, penindasan, pemerasan serta teror, agar upaya pembangunan ke depan dapat berjalan dengan baik. Abdullah Yahya juga meminta kepada jajaran Pemkab Pidie, khususnya para camat senantiasa mengusulkan berbagai program yang berkaitan dengan kebu- tuhan nyata masyarakatnya. hayanya narkoba ini, dan bagai- mana cara pencegahannya, serta apa saja tanda-tanda orang yang menjadi pencandu narkoba. Se- hingga mereka dengan mudah da- pat melakukan antisipasi terhadap anak-anaknya," kata Azwar. Selain penyuluhan, menurut Azwar yang tidak menafikan ba- nyaknya pemakai narkoba di Aceh, pihaknya juga akan segera mempersiapkan penyediaan sa- rana panti penampungan dan re- habilitasi bagi para pencandu narkoba ini. Riskannya remaja menjadi korban narkoba, tambah wagub, tidak terlepas dari kondisi Aceh belakangan ini, yang mengaki- batkan banyak remaja yang ku- rang mendapat perhatian. "Ditambah lagi dengan ofen- sifnya para pedagang narkoba ini," ujarnya. Oleh karenanya, sebagai upa- ya awal penyuluhan, pihaknya akan memprioritaskan penyu- luhan di sekolah-sekolah, yang selama ini kurang mendapat per- hatian. anggota DPRD Aceh Besar dari Fraksi Golkar Marwan dalam Ditambahkan wagub, upaya pertama yang akan dilakukan Ketua Badan Narkotika Daerah adalah melakukan penyuluhan terhadap generasi muda, akan bahaya narkoba. Selain itu, penyuluhan yang akan dilakukan dengan melibat- kan semua komponen tersebut, juga akan diberikan kepada para orangtua, agar pengawasan ter- hadap anak-anaknya semakin diperketat. "Orangtua juga harus tahu ba- Konflik Membawa Dampak Negatif Bagi Hanya saja Dandim enggan berkomentar banyak menyang- kut hasil pemeriksaan yang dila- kukan selama ini, karena peme- riksaan tersebut dilakukan untuk ngembangan kasus Marwan. mencari keterangan dan pe- "Kita hanya memintai ketera- ngan menyangkut hasil pemerik- saan. Saya sendiri belum tahu", ujar Dandim 0101/Aceh Besar mengelak berkomentar lebih panjang. Dalam pemeriksaan yang di- benarkan diliput wartawan terse- but, Kasubdin Dinas Pendidikan Aceh Anita, tampak disodori per- tanyaan-pertanyaan menyangkut kedekatannya dengan Marwan serta hal-hal yang menjurus de- ngan kegiatan Anita sendiri. Isu pembangunan perekono- mian rakyat yang sekarang banyak dibicarakan, hendaknya mendapat tempat secara pro- porsional, terutama terhadap produk unggulan daerah yang bernilai ekonomi tinggi dan mampu memberik kontribusi ter- hadap produk domestik regional bruto (PDRB), tekannya. Pada pemeriksaan tersebut, Anita yang datang dengan mengenderai mobil Kijang, tam- pak mengelak dari sorotan kame- Pembangunan Daerah Kegiatan yang diusulkan hen- daknya menyentuh langsung ke- pentingan masyarakat. "Uta- makan kebutuhan yang men- desak dan mendasar yang hancur akibat konflik", ingatnya. Para cata juga diimbau serius mengikuti rapat koordinasi pembangunan (Rakorbang). Melalui forum ini, mereka mempunyai kesempatan seluas- luasnya untuk memaparkan berbagai persoalan yang dialami masyarakat di kecamatan ma- sing-masing. Bagi kepala dinas, bupati me- ngingatkan agar terlebih dulu me- lihat peluang dan tantangan dalam mengajukan usulan pem- bangunan. Ini agar kegiatan yang diajukan itu jelas target kiner- janya dan terukur, sehingga mampu mendorong pertumbuhan perekonomian masyarakat. Abdullah Yahya juga menam- bahkan, upaya pemulihan ke- amanan yang sedang dilak- sanakan melalui operasi terpadu (OT) juga perlu diakomodir, sehingga program dan kegiatan dapat diselaraskan dengan operasi terpadu. Diingatkan, Bappeda selaku instansi yang bertanggung-jawab dalam penyusunan rencana pembangunan diminta sungguh- sungguh memperhatikan, mem- pedomani dan menerapkan hasil rakorbang dalam merumuskan pembangunan tahun 2004 de- Irjen Pol Bachrumsah Kasman mengatakan, para pengedar nar- koba ini sudah semakin berani melakukan aksinya, sehingga sa- sarannya bukan lagi kalangan berduit saja, tapi sudah meram- bah ke sekolah-sekolah. Untuk itu dia sangat meng- harapkan adanya perhatian dan pengawasan yang lumayan ketat, baik dari para pendidik, maupun orangtua, untuk menghindari ke- mungkinan anaknya terlibat de- ngan narkoba. Oleh karena itu, Kapolda sa- ngat mendukung upaya pemerin- tah daerah untuk membentuk BND, agar peredaran narkotika dapat dihempang, khususnya di Sementara itu Kapolda NAD, Aceh. (rie/irn) "Kita lihat sendirikan, bagai- mana banyaknya korban narkoba ini. Di Aceh sendiri lihatlah, be- rapa besar upaya yang dilakukan para penyelundup untuk dapat mengeluarkan ganja dari Aceh ke daerah lain. Ini salah satu buktinya," kata Kapolda usai menyalakan api untuk memba- kar tumpukan ganja hasil tang- kapan. ngan memperhatikan skala pri- oritas, kemampuan sumber daya dan dana. "Penentuan prioritas bukan saja karena kita dihadapkan pada sumber pembiayaan, tapi juga karena memang perlu mendapat tempat paling utama", jelasnya. Di samping itu, Abdullah yahya mengharapkan kepada semua pihak yang terkait proses perencanaan agar menyelaraskan setiap kegiatan dengan fungsi dan tugas pokok instansi masing- masing agar bisa meminimalisir tumpang-tindih. (ri) Banda Aceh, (Analisa) Untuk mengantisipasi ba- nyaknya rumah yang terbakar dan rusak akibat korban konflik yang sudah mencapai 26.451 unit, pihak Dinas Perkotaan dan Pemukiman Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam, dalam tahun 2003 ini akan membangun kem- bali sekitar 10.000 unit rumah baru. "Target kita, untuk tahun ini akan membangun 10.000 unit rumah," ujar Kadis Perkotaan dan Pemukiman Provinsi Nang- groe Aceh Darussalam Ir Mawar- di Nurdin M.Eng kepada sejum- lah wartawan, di Banda Aceh. NANGGROE ACEH DARUSSALAM Dugaan Korupsi di DPRD NAD Tetap Diusut Dikatakan, upaya pembangun- an perumahan tersebut telah tercantum dalam Badan Koor- dinasi Rehabilitasi Sosial (BKRS) seperti membangun rumah dhuafa dan masyarakat korban konflik dan juga ada rehab rumah-rumah masyarakat miskin. Sebenarnya, dalam program BKRS itu, ditargetkan untuk membangun 23.232 unit sisa ru- ra televisi dan wartawan foto yang mencoba mengabadikan prosesi pemeriksaan tersebut. Pemeriksaan yang dilakukan di ruang Intel Kodim 0101/Aceh Besar, terlihat Anita masih mengenakan pakaian dinas. Sementara itu pada hari yang sama juga, PNS dari Pemko Sa- bang juga kembali dipanggil oleh Kodim 0101/Aceh Besar. Kedua PNS Sabang ini masing-masing Ridwan dan dan Hamzah dipe- riksa untuk dimintai keterangan sehubungan dengan diamankan- nya anggota DPRD Sabang Zul- kifli. Hanya saja hingga siang ke- marin, kedua PNS asal Pulau Weh ini belum terlihat berada di Makodim 0101/Aceh Besar. (irn) Lhokseumawe, (Analisa) Tiga ledakan mortir dan pe- lontar (RPG) menghantam kan- tor bupati Aceh Utara di Jalan T. Hamzah Bendahara, Lhokseu- mawe, Selasa (1/7) malam. Pihak keamanan menduga, pelaku pe- ledakan itu sisa pemberontak Ge- rakan Aceh Merdeka (GAM). Akibat ledakan tersebut, ru- ang mushala lantai tiga kantor bupati daerah ini mengalami ke- rusakan. Bekas ledakan juga me- ninggalkan lubang pada dinding beton bagian depan, berikut ba- gian atap genteng dan dan kaca jendela berserakan. Dilaporkan, tidak ada korban jiwa pada peris- tiwa ledakan tersebut. Salah seorang anggota Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Setdakab Aceh Utara mengata- kan, ledakan terjadi sekitar pukul 21.00 WIB, ketika hujan sedang mengguyur Lhokseumawe, disu- sul suara petir. "Setelah ledakan keras, saya mendengar suara se- peda motor melintasi Jalan T. Hamzah Bendahara", ujar ang- gota Satpol PP yang tidak mau disebutkan namanya. Danrem 011/Lilawangsa, Ko- lonel Inf H.Azmyn Yusri Nasu- tion kepada Analisa Rabu (2/7) pagi mengatakan, ledakan itu berasal dari peluru mortir dan pelontar jenis RPG yang dilon- tarkan dari jarak jauh oleh ang- gota pemberontak GAM. GAM Mortir Kantor Bupati Aceh Utara antisipasinya, Danrem memerin- tahkan aparat keamanan jaja- rannya untuk memperketat pen- jagaan keamanan, "Tadi malam kita langsung memburu pelaku- nya", tegasnya. TETAP BEKERJA Sementara Bupati Aceh Utara, Ir. H. Tarmizi A Karim, MSc di tempat terpisah mengatakan han- taman mortir tersebut tidak sedi- kitpun mengganggu aktivitas. kerja pegawai di lingkungannya. "Para pegawai disini tetap be- kerja seperti biasanya secara nor- mal dan tidak ada pengaruh apa- apa", tandasnya. Nasution memprediksikan, GAM melontarkan peluru mortir itu dari arah depan Desa Mon Geudong, Kecamatan Banda Sakti, Lhokskeumawe. "Pelaku- nya adalah sisa anggota GAM yang masih berani berkeliaran di sekitar kota", ungkapnya. Disebutkan, peledakan itu se- ngaja dilakukan GAM untuk me- nakut-nakuti warga kota. Meng- Kualasimpang, (Analisa) Penguasa Darurat Militer Dae- rah (PDMD), Mayjend TNI En- dang Suwarya mengatakan, rak- yat tetap menjadi kunci utama penyelesaian konflik berkepan- jangan di Aceh, terutama dalam menghadapi gerakan separatis Aceh bersama antek-anteknya. Saat ini, Gerakan Aceh Mer- deka (GAM) yang berkekuatan sekitar 5 ribu orang yang terse- bar di seluruh NAD, melakukan perlawanan melalui perang ger- ilya terhadap pemerintahan yang sah. Mereka juga selalu meng- gunakan rakyat sebagai tameng mencapai tujuan kelompoknya. "Bohong besar, jika aksi-aksi propaganda yang mereka laku- kan selama ini yang dikatakan adalah perjuangan untuk dan demi kepentingan masa depan rakyat Aceh", katanya dalam acara tatap muka bersama masyarakat Aceh tamiang di halaman kantor bupa- ti setempat, Selasa (1/7). Banda Aceh, (Analisa) Dugaan korupsi di DPRD NAD, berkaitan dengan dana pinjaman anggota dewan sebesar Rp.75 juta/orang, tetap akan diusut sampai tuntas. Saat ini, kasus tersebut baru sampai pada tahap penyelidikan. "Itu kita masih usut, tapi baru tahap penyelidikan. Belum sampai ke anggota dewan, melainkan masih kepala keuangan, kemudian yang terkait di kantor gubernur dulu," tegas Kajati NAD, T Lufthi SH, usai menghadiri HUT ke-57 Bhayangkara di Markas Brimobda NAD Jeulingke, Banda Aceh, Selasa (1/7). Ditanya kapan pemeriksaan mulai mengarah pada anggota dewan, menurut Lufthi, hal itu masih membutuhkan waktu yang lama, sebab masih harus menunggu surat dari gubernur dan Mendagri. Ditegaskan, aksi pembunuh- an, pemerasan, perampokan, penculikan dan perusakan terha- dap fasilitas umum lainnya mur- ni dilakukan GAM dan malah membuat suram masa depan Aceh sendiri. "Kalau kita mau mengarah pada pemeriksaan terhadap anggota dewan, itu masih membutuhkan waktu yang lama, karena masih menunggu surat gubernur, kemudian Mendagri. Jadi masih lama," katanya. Bentuk dukungan itu di antaranya dengan memberikan kepercayaan penuh kepada TNI/ Ditanya apakah pihak Kejaksaan Tinggi telah meminta surat izin tersebut ke gubernur, Lufthi mengaku, memang sampai saat ini belum ada permintaan surat izin tersebut, mengingat proses penyelidikan belum selesai. "Kita belum meminta surat izin tersebut ke gubernur. Karena proses lidik inikan belum selesai. Jadi nanti kalau sudah selesai baru kita minta surat tersebut," katanya. Ditegaskan Lufthi, pihaknya tetap akan melakukan pengusut- an kasus dugaan korupsi tersebut sampai tuntas. Tidak ada niat untuk tidak menyelesaikan kasus tersebut. "Namun memang prosesnya memerlukan waktu yang lama," ujarnya lagi. (rie) Begitupun tambah Bupati, de- ngan kejadian ini pihaknya akan memperketat pengamanan di ling- kungan kantor dengan meminta bantuan aparat keamanan untuk mengawasinya secara intensif. Menyangkut pelakunya, bu- pati juga mengklaim pelakunya adalah kelompok separatis GAM dan kini sedang dilakukan pe- nyelidikan dan pengejaran oleh aparat TNI/Polri. Danrem menambahkan, keja- dian itu bukanlah indikasi akan dimulainya perang kota sebagai- mana yang dikembangkan GAM di Banda Aceh. Sementara itu, seorang ang- gota marinir, Prada (Mar) Anton Pujo Harmoko gugur dalam tu- gas dan dua lainnya luka-luka saat Tim Marinir Yon-3 melaku- kan pengintaian tempur di Gu- nung Ketek, Kecamatan Sama- dua, Aceh Selatan. Insiden yang juga menewas- kan dua anggota GAM tanpa identitas itu terjadi Selasa (1/7) dalam patroli pengintaian tem- pur yang dipimpin Lettu (Mar) Rudianto. PDMD Mayjen TNI Endang Suwarya : Rakyat Merupakan Kunci Penyelesaian Konflik Aceh Polri untuk merealisasikan em- pat agenda penting pelaksanaan operasi terpadu dalam kerangka darurat militer. Menanggapi ultimatum sepa- ratis GAM ini, pihak TNI akan memberikan perlindungan kepa- da para kepala desa di Kecamatan Baktya. Namun A Yani tidak me- nyebutkan bentuk perlindungan yang akan diupayakan pihak TNI Jurubicara Koops TNI, Letkol terhadap sejumlah kepala desa CAJ A Yani Basuki kepada dimaksud.(san) Empat agenda itu masing-ma- sing operasi pemulihan keaman- an, penegakan hukum, pemulih- an roda pemerintahan dan oper- asi kemanusiaan. Dalam melaksanakan semua itu, jelas Endang Suwarya, PD- MD NAD tetap melakukan kerja- sama dengan pejabat-pejabat penting terkait. JANGAN TAKUT Dalam kesempatan yang sa- ma, jenderal bintang dua ini juga menegaskan, kepada seluruh ma- syarakat Aceh, jangan pernah takut untuk melaporkan langsung kepada PDMD bila ada informa- si penting yang menyangkut pemulihan keamanan di Aceh, yang ditargetkan pemerintah ha- nya dalam waktu enam bulan. Informasi itu antara lain, ten- tang keberadaan anggota GAM Endang Suwarya menambah- kan, TNI bersama Polri terus berusaha dengan segala upaya memberantas GAM yang telah bersama anteknya yang telah me- membahayakan keutuhan nega- ra kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Untuk mencapai tujuan ini, yang paling penting ialah dukungan rakyat. nyusup dalam roda pemerinta- han daerah. Misalnya, untuk penanganan pemulihan keamanan, wewenang penuh diberikan kepada Panglima Komando Operasi (Pangkoops), penegakan hukum ditangani ke- polisian dibantu Kejati, pemulih- an roda pemerintahan ditangani gubernur dan misi kemanusiaan di bawah koordinasi langsung wakil gubernur, ujarnya. wartawan di Media Centre Koops TNI Lhokseumawe, Rabu (2/7) mengatakan, ketika Tim Marinir melakukan patroli terjadi kontak tembak dengan sekitar 15 ang- gota GAM. Namun naas selain gugurnya seorang prajurit TNI juga melukai dua lainnya ma- sing-masing Pratu (Mar) Ali dan Prada (Mar) Doni. Hal yang sama juga berlaku. untuk anggota TNI/Polri yang melakukan penyimpangan ter- hadap tugasnya di lapangan, tandasnya. PDMD melakukan itu semua Dalam kontak tembak itu pa- sukan TNI berhasil menyita satu pucuk M-16 A-1, empat maga- zen M-16 dam 30 butir amunisi, kata A Yani. Di Kecamatan Aceh Jaya pada hari yang sama tim gabungan TNI terdiri dari SGI, Koramil 10/0105 dan anggota Yonif 521/ DY melakukan sweping terhadap kendaraan yang dicurigai di ka- wasan Kecamatan Samponiet. Dua anggota GAM masing-ma- sing Zubir (45) dan M.Adam ((39) berhasil ditangkap dan apa- rat juga menyita satu pucuk re- volver serta 30 amunisi. Kemudian, dari APBN diha- rapkan sebanyak 4.000 unit, yang baru teralokasi sekitar 500 unit dan selanjutnya akan diban- tu 3.500 unit lagi karena sudah ada komitmen dan persetujuan dari para menteri terkait serta sekitar 2.000 unit lagi, dana yang bersumber dari APBD Tingkat Mawardi menambahkan, rea- lisasi dari peningkatan rumah masyarakat dhuafa dan pemba- ngunan rumah korban kerusuhan baik dananya yang bersumber dari APBDI maupun APBN sam- pai dengan minggu ke-IV Juni 2003, dari yang direncanakan II, yang sampai saat ini belum 2.644 unit baru terealisasi 276 ada konfirmasinya. unit atau sekitar 13 persen. Lebih lanjut Mawardi menje- Selanjutnya, untuk memba- laskan, sebanyak 2.500 unit ru- ngun rumah-rumah tersebut, mah dari dana APBN itu akan akan diidentifikasikan kembali langsung di SKO-kan ke setiap kabupaten/kota dan nantinya me- reka sendiri yang akan memba- dan melakukan koordinasi de- ngan kabupaten/kota agar bisa menunjuk mana-mana yang akan diprioritaskan pembangu- ngunnya. Jurubicara Koops TNI me- nambahkan, di Kecamatan Ba- tya, Kabupaten Aceh Utara, pemberontak GAM mengin- timidasi dan mengultimatum 26 kepala desa di kawasan itu agar tidak berhubungan dengan NKRI dan segera meletakkan jabatannya. "Jika sampai tanggal 3 Juli para kepala desa itu tidak mele- takkan jabatannya, para kepala desa dan keluarganya akan dibu- nuh", kata A. Yani. 10.000 Rumah Korban Konflik akan Dibangun di NAD mah dari 26.451 rumah yang terbakar karena 3.219 unit sudah ditangani dalam dua tahun ang- garan mulai 2001 dan 2002. Sementara 1.000 unit lagi, ka- rena pihak Departemen Kim- praswil sekarang ini agak meng- alami kesulitan dalam pengucur- Untuk 10.000 unit rumah itu, an dana segar, akan dimintakan biayanya terdiri dari dana APBD kepada salah satu Badan Usaha Tingkat I sebanyak 4.000 unit Milik Negara (BUMN) dari PU, yang baru teralokasi sekitar PP atau juga pihak Waskita Kar- 2.000 unit dan sisanya akan di- ya untuk membangun 1.000 unit usulkan pada Anggaran Biaya rumah, karena itu merupakan hu- Tambahan (ABT) tahun 2003. tang BUMN kepada pihak peme- rintah. agar tidak terjadi diskriminasi terhadap siapapun, apakah itu dari kalangan pejabat TNI/Polri maupun pemerintahan. Jika mereka terbukti melanggar per- aturan darurat militer yang ditetapkan melalui Keppres Nomor 28 tahun 2003, maka tetap diberikan konsekuensi hu- kum setimpal, tegasnya. Setelah mengadakan tatap muka dengan masyarakat Aceh Tamiang, PDMD NAD bersama rombongan meninjau pengungsi yang berada di Kecamatan Seru- way, Aceh Tamiang. Dalam kunjungan perdananya tersebut, Endang Suwarya sempat berdialog selama sekitar setengah jam dengan masyarakat pengung- si menyangkut keluhan akan ke- butuhan kebutuhan pengungsi, se- perti pangan dan obat-obatan. Mengenai hal itu, jenderal berdarah Sunda tersebut menitip- kannya kepada Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Aceh Tamiang, Drs H Abdul Latief. Endang menyatal agar per- soalan tersebut segera ditang- gulangi dan selanjutnya dikoor- dinasikan terus dengan PDMD. "Jangan sampai penderitaan yang dialami pengungsi terus ber- larut", ingatnya. Ikut dalam rombongan PDMD, Wagub Azwar Abubakar, Plt Bu- pati Aceh Tamiang Abdul Latief, Ketua DPRD T Yusni, Ka Koops Gakkum Kombes Nurdin, Aster Kodam IM Kol Inf Tarwin, Dan- dim 0104 Aceh Timur Letkol Inf Sunari, Kapolres AKBP Drs Ha- friyono, staf Depsos Razali dan sejumlah pejabat daerah lainnya. (jls/soe/ed) nannya. "Seperti, Aceh Tengah, tahun. ini kita mengalokasikan 500 ru- mah. Jadi kita data dulu mana rumah-rumah dan siapa yang ber- hak menerima dan merupakan prioritas utama dari 500 unit itu," katanya. Selain itu, dari hasil rembuk- an dengan beberapa pihak, ke- mudian juga akan diidentifikasi, mana daerah-daerah yang "pu- tih" dan "hitam". Disebutkan, daerah yang putih, tentunya akan dilaksanakan terlebih dahulu. "Kalau memang kondisinya lancar dan aman-aman saja, kita bisa membangun secara simultan 100 rumah dalam satu bulan. Te- tapi, masalahnya sekarang itu adalah, datanya belum ada dan tidak lengkap. Jadi, begitu ada data lengkap, kita akan segera melaksanakannnya. Kita harap- kan, dalam dua bulan ini, bisa diselesaikan sebelum kita men- dapatkan jatah dari ABT untuk 2.000 rumah lagi," jelasnya. (mhd) Kawasan Ekosistem Leuser Penyangga Ekologis Masyarakat Sekitarnya Oleh: Syah Iran Riza Pahlevi Selain itu, pengembangan sis- tem agroforestry dengan kajian mendalam dapat memberdaya- kan dan mendatangkan manfaat langsung kepada masyarakat di samping dapat menyelamatkan lahan-lahan kritis di wilayah penyangga (Nopandry, 2002). "HUTAN bukan warisan ne- nek moyang kita yang bisa di- eksploitasi sesuka hati, tetapi hu- tan adalah titipan anak cucu kita yang harus harus diwarisi dan dilestarikan keberadaannya" Kawasan Ekositem Leuser (KEL) pertama kali diperkenal- kan melalui Surat Keputusan (SK) Menteri Kehutanan No. 227/Kpts-II/1995 tahun 1995 yang kemudian dikuatkan de- ngan Keputusan Presiden (Kep- pres) No. 33 tahun 1998. KEL merupakan bentang alam yang terletak antara Danau Laut Tawar di Provinsi Nanggroe Aceh Da- russalam dan Danau Toba di Pro- vinsi Sumatera Utara. Sebelum adanya pemekaran kabupaten, KEL di Provinsi NAD menca- kup 7 kabupaten yaitu (Aceh Tenggara, Aceh Selatan, Aceh Utara, Aceh Timur, Aceh Barat, Aceh Singkil dan Aceh Tengah), sedangkan di Sumatera Utara ada 4 kabupaten (Deli Serdang, Langkat, Tanah Karo dan Dairi). Kata Leuser sendiri berasal dari kata Leusoh yang dalam bahasa Gayo berarti "diselu- bungi awan". Nama Leuser di- ambil dari nama gunung kedua tertinggi di Pulau Sumatera yaitu Gunung Leuser yang tingginya mencapai 3404 meter. Tetapi me- nurut seorang informan Gayo, Leuser berarti "Surga terakhir bagi satwa" (PPL, 2002). KEL terletak pada posisi geo- grafis 2,25-4,95 LU dan 96,35° -98,55° BT dengan curah hujan rata-rata 2544 mm per tahun dan suhu harian rata-rata 26°C pada siang hari dan 21°C pada malam hari. KEL terdiri dari Taman Na- sional Gunung Leuser (TNGL), Suaka Margasatwa, Hutan Lin- dung, Cagar Alam dan lain-lain. KEL merupakan sebuah sum- berdaya alam yang sangat kaya. Warisan alam asli Sumatera ini dipercayakan oleh Allah SWT kepada dua provinsi paling ujung utara pulau Sumatera, Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) dan Sumatera Utara (Sumut). Seba- gai pengemban amanat pengelo- laan, Sumut dan NAD memiliki tanggung jawab untuk melestari- kan kawasan ini serta menyusun strategi pemanfaatan yang dapat menjadikan kawasan konservasi ini bermanfaat bagi meningkat- kan mutu kehidupan dan kese- jahteraan umat manusia, khusus- nya bangsa Indonesia (Nopan- dry, 2002). KEANEKARAGAMAN HAYATI Ekosistem Leuser memiliki tingkat keanekaragaman hayati yang menakjubkan. Diperkira- kan bahwa 45 persen dari 10.000 spesies tumbuhan yang terdaftar di Belahan Barat Kawasan Indo- nesia-Malaysia dapat ditemukan di Ekosistem Leuser. Tercatat jumlahnya tidak kurang dari 95 spesies reptil dan amfibi dan 382 spesies burung. Ekosistem Leuser juga merupakan habitat tidak kurang dari 105 spesies mamalia termasuk gajah Suma- tera, harimau, badak dan oran- gutan (PPL, 2000). Ekosistem Leuser merupakan satu-satunya tempat di dunia yang dihuni oleh gajah, badak, dan harimau secara bersamaan. Selain itu, tumbuh- tumbuhan seperti bunga Raffle- sia (bunga terbesar di dunia) dan Amorphophallus titanum (bunga tertinggi di dunia) juga berada di dalam Ekosistem Leuser. Kekayaan dan makna kawa- san tersebut untuk konservasi keanekaragaman hayati saja ter- lihat dari kenyataan bahwa survei yang sederhana sekalipun masih saja mengungkapkan spesies yang baru. Sebagai contoh, pada tahun 1997 saja, dari hasil survei bambu selama satu bulan bisa terungkap lima spesies baru dari tiga genus dan sembilan rekor baru untuk KEL, sementara itu pada suatu survei singkat yang dilaksanakan di satu sungai saja teleh ditemukan tiga spesies baru (PPL, 2000). Dalam mengembangkan nilai ekonomi keanekaragaman hayati melalui manfaat langsung mau- pun tidak langsung, dapat dica- kup antara lain dalam pemba- ngunan sektor kehutanan, perta- nian, kesehatan, pariwisata dan industri (Sunaryo, 2000). Dengan kekayaan potensi keanekara- gaman hayati yang ada di dalam Ekosistem Leuser pengembangan berbagai sektor tersebut menjadi hal yang sangat potensial. Menurut hasil yang diperoleh Balai Penelitian Kehutanan Pe- matang Siantar (2000) dari sek- tor kehutanan dapat dikembang kan dari pengembangan potensi dan produksi hutan berupa flora dan fauna yang tidak dilindungi namun mendatangkan minat tinggi dari berbagai pihak. Se- dangkan dari sektor pertanian, keanekaragaman hayati di Eko- sistem Leuser merupakan poten- si penting dalam pengembangan sumberdaya genetis berupa gu- dang plasma nutfah. SUMBER AIR Menurut Jan Wind (2000) Pro- vinsi Nanggroe Aceh Darussalam dan Provinsi Sumatera Utara sama-sama memiliki keter- gantungan pada keberadaan KEL. Apabila terjadi kerusakan di hutan pegunungan Aceh dan di Sumatera Utara seperti Langkat, Deli Serdang, Dairi maka hal itu akan memberikan dampak negatif bagi daerah produksi intensif wilayah pesisir barat dan timur sabagai hinterland dari Medan, Lhokseumawe dan Banda Aceh. Sebagai contoh, air yang mengalir di Daerah Aliran Su- ngai (DAS) di Kabupaten Singkil berasal dari Aceh Tenggara dan. Dairi serta Tapanuli di Provinsi Sumatera Utara, sedangkan air yang mengalir sampai ke Medan sebagian juga berasal dari KEL di Deli Serdang. Sementara air Krueng Jambo Aye yang mengalir ke persawah- an luas di Aceh Timur dan Aceh Utara bersumber dari Aceh Te- ngah. Hutan KEL yang berfungsi sebagai penyangga kehidupan yang memasok air ke wilayah yang memerlukan banyak irigasi seperti Aceh Selatan, Aceh Teng- gara, Aceh Timur, Aceh Utara dan Langkat. KEL adalah ka- wasan strategis yang sangat ber- harga sebagai pemberi air untuk irigasi dan industri serta mem- punyai potensi besar untuk eko- wisata di masa mendatang. Sebagai mana tersebut di atas, manfaat yang paling besar dan signifikan sebagai penyangga ekologis dari adanya KEL ada- lah sebagai sumber air. Dimana KEL menyuplai air untuk ribuan sungai, anak sungai dan tali air yang sangat dibutuhkan oleh dua juta lebih manusia (masyarakat) yang bermukim di sekitarnya se- bagai sumber kehidupan mereka. DAS-DAS besar KEL antara lain DAS Alas, DAS Tamiang, Kr. Tripa, Kr. Kluet, DAS Jambo Aye, DAS Bahorok, DAS Sei Wampu, dan ribuan anak sungai lainnya. Keberadaan DAS-DAS inilah yang sangat mendukung ketersediaan air irigasi untuk mengairi persawahan dan kegiat- an pertanian penduduk lainnya. Hutan KEL menerima siklus air pertama dari hujan alam tro- pis, sehingga KEL merupakan pengatur tata air pertama dari hujan tersebut, yang wilayahnya mulai dari pinggiran danau Laut Tawar (Kabupaten Aceh Tengah) hingga pinggiran Danau Toba, yang meliputi Kabupaten Aceh Tenggara, Dairi, Deli Serdang, Tanah Karo, Langkat, Aceh Ba- rat, Aceh Selatan, Aceh Singkil, Aceh Utara, dan Aceh Timur. Jadi hutan KEL menyuplai air untuk dua danau besar yang merupakan reservoar air untuk kebutuhan hidup manusia (ma- syarakat), hewan dan tumbuh- tumbuhan yang terdapat di dalam dan sekitarnya (Akbar, 2000). KEL juga menyuplai air ke- butuhan manusia yang bermu- kim di Kota Medan dan seluruh Kawasan Industri Medan (KIM), Kodya Binjai, termasuk Lhok- seumawe, Aceh Utara dan ka- wasan industri provit lainnya yang mengalir melalui sungai dan anak sungai. Manfaat hutan KEL juga sebagai suplayer air untuk kebutuhan hidup masyara- kat sehari-hari, termasuk suplai untuk irigasi sawah, mengisi ko- lam ikan air tawar dan juga menyuplai air untuk jutaan su- mur penduduk sekitarnya (Ak- bar, 2000). Menurut Soemarwoto (1997), hutan KEL sebagai penyuplai air untuk stabilitas fungsi hidrologis, dimana hutan dan lembahnya (jurang) sebagai res- ervoir kantong-kantong air. Air tersimpan dalam waktu tertentu pula dalam hutan KEL, sehingga air hujan tidak drastis hilang, mengalir lebih lambat dan lebih seragam dalam tanah diban- dingkan pada tanah gundul. Sehingga air pada kawasan ini akan terus mengalir di musim kemarau dan luapan air dapat ditekan pada musim penghujan. Halaman 13 Dalam skala besar, KEL juga memberikan jasa ekologis bagi tersedianya sumber air untuk pembangkit tenaga listrik. Dima- na energi listrik tersebut nantinya dapat dipergunakan untuk kebu- tuhan listrik penduduk sekitarnya. Sebagai contoh Pembangkit Tenaga Listrik Tenaga Mini Mikro Hidro (PLTM) Sepakat di Desa Sepakat Kutacane, PLTM Rumah Bandar, PLTM Mar- punge, PLTM Alur Relem Blangkejeren dan PLTM Rerebe di Terangon dan lain-lain. KEL juga merupakan sumber bahan baku industri air mineral (drink- BAHIA- ing water) yang diolah menjadi Aqua oleh PT Sibayakindo di Desa Daulu Tanah Karo, Ades di Bandar Baru Deli Serdang, Sumber mata air bagi PDAM Tirta Nadi Medan, Tirta Simalem Tanah Karo, Tirta Agara di Kutacane dan masih banyak. beberapa daerah lainnya yang memanfaatkan sumber air baik secara langsung maupun tidak langsung dari KEL (PPL, 2000). PERAN MASYARAKAT KEL merupakan kawasan kon- servasi yang harus dilindungi dan dipertahankan keberadaannya dari tekanan-tekanan yang beberapa dekade terakhir terus meningkat. Tekanan yang dimaksud adalah seperti penebangan liar (illegal logging), perambahan kawasan hutan, konversi kawasan hutan untuk perkebunan dan pemukiman dan isu yang paling populer adalah rencana pembukaan jalan baru "Ladia Galaska" oleh pemerintah Pro- vinsi Nanggroe Aceh Darussalam. Untuk bisa mempertahankan keberadaan KEL, mustahil bisa dilakukan tanpa peran serta ma- syarakat (terutama masyarakat lokal) yang tinggal di dalam dan sekitar KEL. Karena pada da- sarnya masyarakat-masyarakat inilah yang lebih tahu mengenai situasi dan kondisi nyata di sekitar tempat tinggal mereka. Kearifan tradisional (indegenius technology) masyarakat di seki- tar KEL dalam pengelolaan hu- tan sudah terbukti ada dan ber- peran besar dalam menjaga kelestarian hutan. Sementara ilmu pengetahuan dan teknologi yang berkembang dalam bidang konservasi dewasa ini ternyata kurang bisa menja- min kelestarian suatu kawasan yang dikelola tanpa melibatkan masyarakat lokal yang ada di sekitar kawasan. Masyarakat lokal yang ada di sekitar KEL harus diberdayakan dan diberi peran serta tanggung jawab melalui penyuluhan, pela- tihan, pembelaan dan lain-lain yang bisa membuat mereka berperan dalam menjaga kelestarian KEL. Peran serta masyarakat dapat berupa perorangan atau kelom- pok masyarakat. Agar masyara- kat dapat berperan aktif dalam kegiatan konservasi di KEL, maka perlu dibuat penyuluhan tentang konservasi yang berisi- kan pentingnya keberadaan KEL sebagai sumber kehidupan serta pelatihan dan pemberdayaan ma- syarakat sekitar terutama dalam hal teknik pemanfatan lahan yang ramah lingkungan untuk mendukung pertanian berkelan- jutan dan juga pemanfaatan hasil hutan non kayu yang bisa dija- dikan sebagai sumber pendapat- an rumah tangga. 34 mon TEV KEL Penelitian Pieter van Beuke- ring dan Herman Cesar (2001) tentang nilai ekonomi KEL, de- ngan menggunakan dua skenario yaitu skenario kerusakan hutan dan skenario konservasi. Dalam skenario kerusakan hutan, pen- dapatan daerah dalam skala besar dihasilkan pada tujuh tahun per- tama. Setelah tahun 2006, penda- patan daerah akan menurun. Te- tapi skenario konservasi menun- jukkan adanya peningkatan man- faat tahunan yang tetap selama 30 tahun. Lebih lanjut menurut- nya, pada tahun 2030 manfaat tahunan pada skenario koservasi melebihi skenario kerusakan hu- tan dua kali lebih besar. Dengan mengumpulkan seluruh manfaat tahunan selama 30 tahun, nilai ekonomi keseluruhan menjadi lebih pasti. Nilai Total Economic Value (TEV) yang diakumulasikan de- ngan tingkat pemotongan nol dari KEL yang sudah dirusak (Rp 169 trilyun) dan KEL yang dilestarikan (Rp 223 trilyun), ni- lai ini selisih Rp 54 trilyun. Nilai selisih inilah menurut Pieter van Beukering dan Herman Cesar dapat dianggap sebagai manfaat konservasi KEL selama ini. SEMOGA TERWUJUD Manfaat KEL sebagai pe- nyangga ekologis sangat dibu- tuhkan sekali dalam menunjang kehidupan masyarakat sekitar- nya. Manfaat ini akan terus ada selama KEL tetap ada dan kon- disinya tidak berubah baik dari segi keadaan fisik maupun luas- an. Artinya KEL harus tetap les- tari dengan segala keanekaraga- man hayati yang terdapat di da- lamnya, maka fungsi ekologis- nya juga akan terus mengalir sampai ke anak cucu kita. Ini merupakan harapan bagi terwu- judnya cita-cita pembanguan berkelanjutan di KEL dalam rangka peningkatan kesejahtera- an masyarakat sekitarnya mela- lui pemanfatan yang lestari. Penulis adalah Mahasiswa Jurusan Teknik Mesin-Universitas Sumatera Utara, yang berasal dari Nanggroe Aceh Darussalam. Tulisan ini di ikutsertakan dalam Sayembara Karya Tulis Ilmiah "Leuser Award 2003". Analisa/syatwan SERAHKAN BANTUAN: Kapolda NAD, Irjen Pol Bachrumsyah Kasman menyerahkan bantuan secara simbolis berupa dana perumahan kepada para janda Polri korban GAM. Jumlah janda Polri korban GAM di jajaran Polda NAD sebanyak 61 orang. Penyerahan bantuan tersebut diserahkan pada HUT ke-57 Bhayangkara, Senin (1/7). 4cm 2cm Color Rendition Chart