Tipe: Koran
Tanggal: 2003-08-16
Halaman: 12
Konten
2CM EDISI KHUSUS 17 AGUSTUS 2003 Yayasan Soposurung Bukti Kerjasama Swasta dan Negeri "Departemen Pendidikan Nasional menjalin kerja- sama dalam pendirian dengan Sekolah Yayasan So- posurung dilatar-belakangi keinginan meningkatkan kualitas sumberdaya manusia..." PUKUL 4.15 dini hari, saat dingin masih menyergap komplek asrama yang terletak di per- bukitan yang berada di lingkup Danau Toba, sekitar dua kilometer dari pusat kota Balige, saat itu pula bunyi sangkakala (terompet) membahana. Suaranya menjadi tanda bagi 120 siswa SMUN 2 Soposurung Balige, mulai dari kelas satu hingga tiga, agar segera bangun. Mereka harus segera merapikan tempat tidurnya dan siap dengan pa- kaian olah raga dalam 15 menit. Sesudah itu, 04.30 sampai pukul 05.00, mereka bersenam pagi di lapangan upacara asrama. Selama 45 menit kemudian, para siswa melakukan kegiatan mandiri, seperti mencuci baju, mensetrika pakaian, mandi dan merapikan seluruh isi kamar. Ini penting sebab diadakan pemeriksaan atas kegiatan itu. Kalau tidak kena sanksi. Baru sesudah itu, mereka sarapan atau makan pagi hingga pukul 06.30. Sebelum berangkat ke sekolah pada pukul 07.00, siswa melakukan apel pagi selama setengah jam, sejak pukul 06.30. Ketika berangkat sekolah, para siswa ini berbaris dan mengumandangkan nyanyian bersama-sama. Pulang sekolah pukul 14.00, mereka segera makan siang hingga pukul 14.45, untuk selanjut- nya 15 menit kemudian kembali pergi ke sekolah. Kali ini, untuk mengikuti kegiatan ekstra kurikuler di sekolah, sampai pukul 17.30. Selama setengah jam sejak pukul 17.30, mereka makan malam dan pada pukul 18.30 hingga 19.00, para siswa mengikuti jadwal asrama; nonton wajib. Tontonan wajib ini berupa menyaksikan siaran berita-berita terkini. Pada pukul 19.00 selama dua jam ke depan, siswa harus kembali belajar. Jadwal belajar kali ini adalah belajar kelompok yang dikoordinir masing- masing ketuanya. Mereka belajar dan berdiskusi untuk memecahkan materi-materi pelajaran yang diterima di kelas masing-masing. Jadwal belajar lain masih menunggu, yang disebut belajar mandiri. Jadwal ini ditetapkan dari pukul 21.00 sampai 23.00. Untuk belajar, pihak asrama menyediakan meja belajar bagi masing- masing siswa. Kepala asrama SMUN 2 Yayasan Soposurung, Balige, Letkol Inf M. Aritonang, didampingi dua instrukturnya menyatakan, jadwal yang ditetapkan adalah upaya penanaman disiplin agar siswa bisa berprestasi di sekolah. "Kalau melanggar, maka hukuman akan diberikan, sesuai tingkat kesalahan". "Bagi pelajar Muslim tetap bisa menunaikan kewajibannya, misalnya shalat. Mereka hanya ting- gal menyesuaikan jadwal yang ditetapkan dengan waktu shalat tersebut. Kita tak pernah menghalanginya." Meskipun jadwal kegiatan siswa asrama sangat neris to SMU Plus Pematang Raya, Simalungun semakin dikenal dan terkenal di seantero tanah air, khususnya Siantar-Simalungun karena keberhasilannya mengan- tar para alumnusnya ke jenjang pendidikan perguruann tinggi negeri (PTN). ketat dan padat, itu bukan berarti mereka tidak bisa menikmati kegembiraan di masa remajanya, sebagaimana layaknya remaja lain. Di akhir pekan, biasanya jadwal tersebut agak longgar. M. Aritonang mengungkapkan, pada hari Sabtu dan Minggu sore, siswa diberi kesempatan me- ngadakan kegiatan mandiri. Kegiatan tersebut biasanya berisikan kegiatan olahraga, seperti ber- main bola, voli, basket dan renang. Mereka juga kadangkala diajak berwisata ke tempat-tempat tertentu. MEMUASKAN Dengan penerapan disiplin ketat tersebut, sekolah ini mampu meraih prestasi cukup baik. Prestasi itu, antara lain sebagaimana disebutkan Kepala SMUN 2 Soposurung Balige, Baktiar Si- rait, meraih juara pertama untuk lomba karya ilmiah tingkat pelajar yang diselenggarakan Lem- baga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) tahun 2001. Tahun berikutnya, mereka meraih juara ke- dua untuk loma yang sama. Untuk tingkat kelulusannya, prestasi sekolah ini juga tidak kecil. Setiap tahun mampu lulus 100 persen. Sedangkan kemampuan masuk ke perguruan tinggi negeri (PTN) juga sangat bagus. Untuk siswa unggulan (asrama) lulus 100 persen, sementara reguler atau umum (non unggulan) mencapai 67 persen. Pada tahun ajaran 2001/ 2002, secara keseluruhan, siswa yang lulus ke berbagai PTN bergengsi mencapai 71,53 persen. Dampak positif lainnya, kata kepala sekolah dengan penuh kepuasan, "Siswa asrama menjadi pendongkrak semangat belajar bagi siswa reguler. Mereka tak ingin prestasinya kalah sehingga ter- jadi persaingan positif dalam prestasi akademik, dan ini terbukti setiap tahun mereka selalu ber- lomba mencapai prestasi terbaik.". Selain itu, bagi SLTP-SLTP yang ada di kawasan ini, misalnya yang ada di Tobasa, Dairi dan Tapanuli Utara (Taput), sekolah ini menjadi barometer pres- tasi. Keberhasilan masuk ke sekolah ini merupakan prestasi tersendiri bagi SLTP bersangkutan. Keberhasilan anak-anak didik jebolan SMU Plus itu dalam persaingan ekstra ketat dan mengglobal untuk menduduki bangku perkuliahan pada ber- bagai PTN terkemuka di Indone- sia patut diacungkan jempol. Pada akhirnya, karena mampu melahirkan kualitas lulusan yang lebih baik, banyak lulusan SLTP dari luar daerah juga ingin masuk ke sekolah ini. Sebelum adanya SMU plus di Sipirok dan Sibolga, ungkap Baktiar, siswa yang direkrut termasuk dari Tapanuli Selatan (Tapsel) dan Tapa- nuli Tengah (Tapteng). KERJASAMA SWASTA DAN NEGERI Adanya siswa unggulan dan reguler inilah, yang justru menjadi ciri khas SMUN 2 Soposurung Balige. Siswa unggulan, satu kelas sejumlah 40 orang untuk setiap tingkatan kelas, merupakan siswa yang diasramakan di asrama Yayasan Soposung, sementara lima kelas lainnya merupakan kelas reguler dan tidak diasramakan. Di asrama d Namun bukan berarti gedung dan fasilitas yang baik serta lengkap menjadi tidak perlu. Sebab sarana dan prasarana juga merupakan faktor penting untuk mendukung serta mendorong suatu keber- hasilan. SMU Plus Pematang Raya lahir atas gagasan dan buah pikiran mantan Bupati Sima- lungun Drs. Jabanten Damanik. bersama para pemuka masya- rakat, adat, budaya, agama serta cerdik cendekiawan putra putri Simalungun yang tergabung dalam wadah Partuha Maujana Simalungun (PMS) pada tahun 1995. SMU Plus binaan Yayasan PMS dalam operasionalisasi keseharian berkolaborasi dengan SMU Negeri 1 Pematang Raya beralamat di Jalan Besar Km 31 Pematang Siantar-Saribudolok tepatnya di Sondiraya Keca- matan Raya, Simalungun. Sebagaimana diungkapkan Pembantu Kepala Sekolah (PKS) Humas SMUN 1 Pematang Raya Drs. Dameanto Purba ketika ditemui Analisa di kamar ker- Masyarakat Kabupaten Sima- lungun, khususnya pemerintah daerah setempat pantas bangga dan mensyukuri prestasi yang diukir sekolah plus tersebut karena implikasinya sangat positif mewarnai kemajuan dan prespektif dunia pendidikan di daerah lumbung beras Sumut itu baik untuk saat ini maupun ke depan. Meskipun tidak tertulis tetapi telah merupakan suatu konvensi bagi masayrakat awam bahwa salah satu indikator penilaian kualifikasi suatu sekolah atau lembaga pendidikan adalah janya, Senin (11/8), sejak alumni keberhasilan para alumnusnya I tahun 1998 sampai dengan masuk PTN terkemuka. Prestise alumnus 2003 yang baru lalu dan koduite suatu sekolah akan anak-anak didik SMU Plus semakin cemerlang apabila anak berhasil lolos ke PTN rata-rata didik yang ditelorkan masuk 95 hingga 100 persen. Bahkan sebanyak-banyaknya ke PTN sebagian besar mampu me- yang telah populis di negeri ini, nembus PTN terkemuka di Pulau utamanya yang ada di pulau Jawa Jawa. Alumnus SMU Plus Pema- seperti, ITB, UGM, UI, IPB, tang Raya tahun 2003 sebanyak Unpad Bandung, ITS dan USU 39 orang, tetapi yang ikut seleksi di Medan, Sumut. Jadi param- penerimaan mahasiswa baru eter pavoritas suatu lembaga (SPMB) 2003 hanya 38 orang. pendidikan tidak semata-mata Mudah-mudahan semuanya lolos karena kemegahan gedung dan atau 100 persen, dan 31 orang di kelengkapan fasilitas tetapi lebih antaranya berhasil masuk PTN utama kualitas para alumnusnya di Pulau Jawa seperti, ITB, UGM, Prestasi SMU Plus Nias Patut Dibanggakan WALAU baru memasuki tahun keempat namun SMUN 3 Plus Yaahowu Nias sudah berhasil mencetak prestasi yang patut | dibanggakan. "Dengan semangat dalam menjalankan visi dan misi yang tetap berpegang teguh pada tata tertib dan disiplin yang tinggi, kami berusaha semaksimal mung kin memberikan yang terbaik pada siswa," kata Ketua Umum Yayasan SMUN 3 Plus Yaahowu | Nias, Drs. Taroni Hia. | Sebagai salah satu pembinaan sumber daya manusia di Ka- bupaten Nias, sekolah ini punya andil besar. Dalam hal pengrekrutan siswa di sekolah ini dilakukan beberapa tes antara lain tes akademik yang bekerja sama dengan bimbingan belajar Bima, tes kesehatan, tes kesamaptaan dan psikotes yang dilaksanakan oleh UNIMED. Sehingga terekrut siswa-siswa terbaik dari beberapa kecamatan yang nantinya ditampung dalam asrama. "Para siswa tidak hanya belajar di dalam kelas tapi juga diberi | pelajaran tambahan di asrama sesuai jadwal yang sudah | ditentukan," tambah Taroni. Keberhasilan yang didapatkan saat ini merupakan kerjasama yang baik antara yayasan yang terdiri dari pemerhati pendidikan, pemerintahan daerah kabupaten dan orangtua siswa. Prestasi siswa yang dihasilkan di SMUN 3 Plus Yaahowu Nias ini antara alin menjadi utusan peserta Olympiade Kimia tingkat Nasional, nilai tertinggi pada uji coba UN yang diselenggarakan Bimbingan Tes Bima, juara pada lomba pidato Bahasa Inggris yang diselenggarakan UDA, lulus di universitas-universitas ter- baik seperti di'niversitas Sumatera Utara (USU), Universitas Negeri Medan (UNIMED), Institut Teknologi Bandung (ITB) dan di Universitas Jember melalui Panduan Minat dan Kemam- puan (PMDK). "Kami juga sangat bangga dengan lulusan pertama dari sekolah ini karena dari 300 siswa peserta UN hanya 4 siswa yang tidak lulus. Kami akan terus berupaya menghasilkan siswa-siswa terbaik yang nantinya dapat dijadikan kebanggaan sekolah ini," papar Taroni.*** IPB, Undip, ITS, Unpad, sebut Purba. Malah beberapa di antara- nya sempat bingung untuk me- nentukan pilihan karena ia me- ngikuti beberapa tes/seleksi baik PTN maupun pendidikan khusus suatu lembaga, ternyata semua- nya lulus. SMU PLUS PEMATANG RAYA Mendengar prestise keber- hasilan anak didik SMU Plus Raya tersebut meraih kursi PTN, tentu cukup menggiurkan bagi banyak orang baik para generasi muda penerus bangsa maupun orangtua yang selalu memiliki harapan dan keinginan lebih besar dari anaknya untuk meraih masa depan gemilang. Dengan harapan dapat mengecap pendi- dikan di SMU Plus untuk memu- luskan cita-cita menduduki PTN terkemuka. Hal itu tidak terlalu berle- bihan, malah sangat wajar bagi orang yang memiliki cita-cita tinggi. Namun jangan kaget. Jangankan ingin dapat kesem- patan mencari alamat sekolahnya saja pun mungkin bisa pusing tujuh keliling. Bolak balik dan putar-putar terus mencari sekolah SMU Plus Pematang Raya takkan ketemu. Yang ditemukan hanya asrama SMU Plus dan SMU Negeri 1 Pematang Raya. Ternyata SMUN 1 dan SMU Plus 1 dan memang satu baik sekolah maupun guru-gurunya serta fasilitasnya. LAPORAN KHUSUS Menurut Dameanto Purba, SMU Plus berdiri atas prakarsa PMS berkolaborasi dengan SMUN 1 Pematang Raya dengan sistem joint partner antara Yayasan PMS dengan Pemkab Simalungun/Dinas Pendidikan dan Pengajaran, seperti halnya SMU Plus Matauli Sibolga dan Soposurung Balige. Aset seko- lah baik gedung dan perleng- kapan serta guru-guru pengajar termasuk segala urusan admi- nistrasi siswa siswi sama dengan SMUN 1, hingga ijazah alumni SMU Plus juga sama. Jumlah PRESIDIUM PERTUNAWANG SINGK ASRAMA S PLUS PM SN NEGERI Baktiar Sirait SMU Plus Pematang Raya Berikan Kontribusi Bagi Kemajuan Pendidikan di Simalungun SOUT nav isolumast ab annele mereka berempat dalam satu kamar. Mereka disebut sebagai unggulan berdasarkan pola rekruitmen (penerimaannya). Baktiar me- maparkan, untuk tahun ini, misalnya, sebanyak 400 lulusan SLTP mencoba masuk ke sekolah ini. Seleksi tahap pertama hanya meliputi test akademik. Selanjutnya, dari siswa yang lulus se- leksi tahap pertama ini, disaring lagi untuk menjadi siswa unggulan. Ujian yang digelar mencakup ujian kesamaptaan A dan B, seperti lari keliling lapangan 12 kali, wawancara, test kesehatan dan psikotest. "Hasilnya, 40 siswa dinyatakan lulus untuk menjadi siswa unggulan. Mereka ditempatkan da- lam satu kelas, yaitu kelas 1.1", imbuh M. Aritonang. Di samping itu, ciri khas ini juga berdasarkan pola berdirinya. "Pada dasarnya", sambung kepala sekolah, "pihak sekolah negeri, dalam hal ini Departemen Pendidikan Nasional (Depdiknas, dulu Depdikbud) yang menjalin kerjasama pendirian sekolah ini dengan Yayasan Soposurung yang dilatar-belakangi keinginan meningkatkan kualitas sumberdaya manusia", katanya lagi. Kerjasama itu disepakati tahun 1991. Depdiknas menyediakan gedung sekolah dan sumber daya pendidikan sesuai dengan kemam- puan anggaran untuk akhirnya menjadi sekolah percontohan (model) dan tetap sebagai sekolah siswa SMU Plus sejak berdiri tahun 1995 hanya 1 lokal/kelas (40 orang) tiap tingkatan hingga jumlah hingga jumlah kese- luruhannya 120 orang. Sedang diluar SMU Plus disebu siswa reguler, jumlahnya 3 kelas tiap tingkatan sehingga jumlah siswa siswi SMUN 1 Pematang Raya itu sekira 480 orang. Kegiatan belajar mengajar mulai pukul 07.30 WIB-14.00 WIB sama, berbaur dan menyatu. Intrakurikuler, sistem pengajaran juga sama, namun para staf pengajar yang masuk kelas Plus agak terseleksi dengan kualifi- kasi tertentu. Setelah keluar sekolah atau pukul 14.00-07.15 WIB seluruh siswa siswi plus masuk asrama yang telah disedia- kan yayasan dengan bimbingan serta tambahan jam belajar rata- rata 3 jam setiap hari selain belajar sendiri di perpustakaan atau di kamar. Secara akademika semua siswa plus mengikuti bimbingan test/studi secara rutin, khusus kelas II dan III, sedang kelas 1 diberikan pendidikan pembe- kalan serta konsep-konsep bela- jar. Untuk menunjang keberha- silan siswa plus mengikuti pelajaran sore pihak yayasan menghadirkan guru-guru pem- bimbing dari Medan, Pematang Siantar dan guru lokal yang dinilai memiliki kredibilitas serta kemampuan lebih. Selain mengikuti program belajar, seluruh siswa plus mengikuti program pelatihan fisik secara teratur dan kontiniu, olahraga dan represing. reguler. Sementara yayasan membantu menyediakan sumberdaya pendidikan, seperti prasarana dan sarana tambahan yang dibutuhkan. Lamriati br Malau selaku kepala asrama SMU Plus Pema- tang Raya kepada Analisa me- ngakui, seluruh siswa plus ditanamkan rasa percaya diri yang kuat dan disiplin tinggi. Semua siswa plus 120 orang yang tinggal di asrama itu harus mengikuti peraturan/ketentuan termasuk mengikuti saat teduh setiap pagi atau salat bagi "Jika diibaratkan, maka antara SMUN 2 Soposurung dengan Yayasan Soposurung seperti dua sisi mata uang. Mereka tak terpisahkan", kata Baktiar. Bahkan, karena pola kerjasama yang unik ini, sekolah tersebut menjadi sekolah pertama yang menerapkan pola ini dan kemudian menjadi proyek percontohan bagi daerah-daerah lain. "Pola ini juga merupakan pola kerjasama yang didasarkan atas metode dari bawah ke atas atau bottom-up", imbuh Baktiar Sirait. GRATIS Bagi siswa yang masuk ke asrama, mereka tidak dikutip biaya apapun. Semua kebutuhan mere- ka dilengkapi, mulai dari buku sampai seragam sekolah. Siswa hanya tinggal belajar saja, semua ditanggung yayasan. "Pokoknya, siswa tidak dikutip apapun, semuanya gratis", tutur M. Aritonang. Setiap bulan, pihak yayasan mengeluarkan dana antara Rp 30 juta hingga Rp 40 juta. Uang itu untuk membiayai semua kegiatan, seperti kebutuhan dapur, rekening listrik telepon, insentif guru dan lain-lain. Meskipun demikian, Pemkab Taput dan daerah lain juga turut memberikan bantuan bagi sekolah ini setiap tahun. Pemerintah daerah itu meng- alokasikan dana bantuan dalam anggaran penda- patan dan belanja daerah (APBD). BAGI warga Jakarta nama Labschool sudah tidak asing "Untuk biaya asrama", ungkap kepala asrama M. Aritonang, "Pak TB Silalahi berpesan, jangan takut. Biaya sekolah tetap akan terpenuhi. Selama saya bisa bekerja, mudah-mudahan masalah biaya Negeri Jakarta itu termasuk tak menjadi persoalan" lagi.Lembaga pendidikan yang dikelola Yayasan Universitas sekolah favorit dari sekian banyak lembaga pendidikan terbaik lainnya di ibukota RI ini. Hingga saat ini Labschool sudah berkembang di tiga lokasi ibukota yakni Labschool Jakarta di kawasan Jalan Pemuda Rawa- mangun, Jakarta Timur. Kemu- dian Labschool Kabayoran Baru, Jalan K.H.Ahmad Dahlan Jakar- Yayasan Soposurung, yang mendirikan asrama penampungan bagi siswa unggulan ini, didirikan tahun 1990 untuk membantu meningkatkan kualitas SDM di Tapanuli Utara. Sebab, daerah itu, pada tahun 1990-an, dikenal sebagai salah satu kantung kemiskinan. Pendu- duknya hidup dalam kemiskinan, Yayasan yang didirikan oleh alumni SMA Negeri 1 Balige yang sudah mapan dan berhasil dalam berbagai profesi tergerak untuk memperbaiki kondisi tersebut. Mereka akhirnya memilih se- kolah negeri sebagai sasaran partisipasi mening- katkan mutu pendidikan. Apalagi pada saat yang sama, pemerintah juga sedang berupaya meningkatkan mutu tersebut, namun kemampuannya juga terbatas. Mereka lalu menjalin kerjasama dengan Depdiknas untuk me- ningkatkan mutu SMA Negeri 3 Soposurung. Buah kerjasama itulah yang kini dikenal sebagai SMUN 2 Plus Soposurung Balige yang dikenal memiliki prestasi memuaskan. "Kami sendiri tidak merasa sebagai sebuah sekolah plus karena memang tidak disebut demiki- .an", ungkap kepala sekolah, Baktiar Sirait merendah. Tetapi, prestasi yang ditorehkan membuat masyarakat mencatatnya dengan nama membang- gakan. *** beragama Islam. Seorang pun tak diperkenankan keluar pagar asrama tanpa seizin ibu asrama, meskipun hanya sebentar. Namun karena motivasi siswa benar-benar hanya satu "belajar" menggapai cita maka tidak terlalu sulit membina dan menga- rahkannya. Hanya dua orang petugas asrama, selain pekerja menyiapkan menu makanan sehari-hari semua siswa dapat terkendali dengan baik. Bahkan permisi pulang ke kampung/ke rumah orangtua hanya diberi waktu paling banter 2 kali sebulan, tukas Lamriati br Malau yang telah dikaruniai seorang hak itu dengan ramah. Suatu kebanggaan tersendiri bagi siswa yang diterima di SMU Plus, semua biaya asrama/ akomodasinya, BP3 rutin sekolah gratis karena ditanggung yaya- san, imbuhnya. DAMPAK POSITIF Keberadaan SMU Plus dalam lingkaran pendidikan belajar mengajar di SMU Negeri 1 Pematang Raya sangat berdampak positif baik terhadap siswa maupun para guru/staf pengajar. Kehadiran siswa plus yang bergaul dan berbaur bersama siswa reguler melahirkan motivasi tersendiri bagi seluruh siswa. Kekentalan warna positif yang ditorehkan pelajar plus yang selalu haus dan haus terus menegak pendidikan membawa nuansa baru bagi kemajuan sekolah itu. Sejak kehadiran pelajar plus suasana belajar dan mengajar di sekolah itu semakin kondusif, nyaman dan tenteram. Sebab bukan hanya teladan dari segi prestasi tetapi tingkah laku, disiplin serta kerajinan mereka juga sangat teruji dan pantas diteladani, ujar Dameanto. Apabil dilihat data keber- hasilan alumni siswa reguler SMUN 1 Pematang Raya yang masuk PTN sejak berkolaborasi dengan SMU Plus menunjukkan og trand yang cukup menggem- birakan. Tahun 1999 yang lolos masuk PTN hanya 2 orang, tahun 2000 meningkat menjadi 6 or- ang, 2001 meningkat lagi men- jadi 11 orang, dan tahun 2002 mengalami kenaikan cukup tajam menjadi 22 orang. Namun untuk 2003 hingga saat ini yang melapor masuk PTN baru 19 orang. Hal itu tentu cukup menggembirakan, sebab salah satu faktor utama mendongkrak peningkatan kualitas tersebut semakin banyaknya siswa regu- ler mengikuti pendidikan ekstra kurikuler. Mereka dapat me- ngikuti bimbingan studi yang diselenggarakan SMU Plus pada sore hari, ujarnya. SELEKTIF Sebagai daerah pertanian tentu masyarakat Simaluntun tak diragukan kemampuannya ba- gaimana memilih bibit, bobot dan bebet. Mungkin berangkat dari pengalaman bahwa bibit unggul yang baik dan bernas belum tentu dapat menghasilkan pro- duksi baikn apabila tidak diikuti penyemaian, penanaman, peme- liharaan dan perawatan yang baik. Mak lahir pemikiran untuk mendirikan SMU Plus sebagai upaya mencerdaskan kehidupan bangsa dan menyiapkan SDM putra Simalungun yang handal dan berkualitas. Berkenaan dengan itu rekrut- men/penjaringan siswa plus sangat selektif. Hanya juara umum sekolah SLTP baik negeri maupun swasta yang ada di Kabupaten Simalungun dan kota Pematang Siantar, plus putra putri dari keluarga etnis Sima- lungun yang ada di muka bumi saja yang dapat mengikuti test/ seleksi penerimaan murid baru SMU Plus. Sedang jumlah yang diterima sangat terbatas, 40 orang. Tes meliputi akademik SMUN 1 bekerjasama dengan bimbingan studi BIMA Medan, psikotest oleh RSU Pematang Siantar, kesamaptaan, kesehatan oleh Dinas Kesehatan Simalungun dan wawancara oleh guru-guru SMUN 1. Oleh karena itu sebagaimana dikemukakan penulis terdahulu untuk mengisi kursi SMU Plus Pematang Raya sangat sulit, apalagi bagi masyarakat secara umum. Sebab sekolah itu bagai sengaja dilahirkan hanya untuk penyepuh manusia-manusia memiliki IQ genius dan brilian. PKS Humas Drs. Dameanto Purba dan beberapa rekannya selaku staf pengajar termasuk kepala asrama berharap yayasan PMS lebih memberikan kontri- busi serta perhatian terhadap perkembangan dan kemajuan SMU Plus. Dengan demikian suatu saat mampu mandiri dan lebih besar hingga kesempatan bagi masyarakat untuk mengecap pendidikan semakin terbuka lebar. Prestasi gemilang yang telah dibuktikan lewat kemampuan menembus PTN terkemuka di Pulau Jawa hendaknya semakin memotivasi para donatur. Politi- cal Will para donatur dan Pemkab Analisa/jasa peranginangin Simalungun selaku penyandang ASRAMA: Asrama SMU Plus Pematang Raya dilengkapi dengan ruang belajar, perpustakaan, dana tetap hendaknya semakin ruang makan, aula dan musholla serta lapangan basket, tenis meja. mantap. Analisa AKSELERASI: Salah satu kegiatan para siswa SLTP Labschool yang mengikuti program akselerasi Labschool Mempersiapkan Calon Pemimpin Masa Depan ta Selatan dan kampus Cinere beralamat Jalan Flamboyan Blok F Cinere, Limo Depok. Bermula dari sekolah teladan yang didirikan tahun 1968 sebuah sekolah yang dimaksud- kan sebagai laboratorium IKIP Jakarta. Sekolah ini digunakan untuk praktik mengajar, peneli- tian pendidikan dan inovasi pendidikan. Pada tahun 1972 misi Labo- ratory School telah dianggap selesai. Sebagai gantinya sekolah ini berganti nama menjadi Proyek TPK (Tempat Pembinaan Kete- rampilan). Proyek yang dibebankan Depertemen Pendidikan dan Kabudayaan waktu itu bertujuan menguji coba kan ide ide bagu dalam bidang pendidikan.Proyek ini ternyata tak berlangsung lama.Pada tahun 1974 sekolah ini telah memiliki nama dan fungsi yang baru sebagai Proyek Perintis Sekolah Pembangunan (PPSP). Tujuan proyek ini untuk mengu- jicoba ide ide dalam pendidikan guna memberi masukan bagi pemb ruan pendidikan nasional. Sekolah PPSP berlangsung selama 12 tahun dan berakhir tahun 1986. Dengan berakhirnya proyek tersebut maka berganti pula nama sekolah sekolah di bawah naungan IKIP Jakarta. SD,SMP dan SMA eks PPSPIKIP Jakarta ini berganti nama menjadi SD Negeri Kompleks IKIP Ja- karta, SMP Negeri 236 dan SMA Negeri 81. Adapun TK nya masih tetap berstatus swasta dengan nama TK IKIP Jakarta. Pada tahun 1992 SMP Negeri 236 pindah lokasi ke Jalan Peng- gilingan Kompleks PIK Cakung, sementara SMA Negeri 81 pinah lokasi ke Kompleks Kodam Cipi- nang Melayu. Sebagai gantinya atas per- mintaan masyakat mulai tahun pelajaran 1992/1993 Yayasan Pembina IKIP Jakarta membuka SMP dan SMA IKIP Jakarta sesuai dengan SK Kanwil P dan K DKI Jakarta tanggal 15 Maret 1993 .Seiring perluasan mandat dan bergantinya nama IKIP Ja- karta menjadi Universitas Negeri Jakarta maka TK, SLTP, SMU IKIP Jakarta tahun 1999 berganti nama manjadi TK, SMP, SMU Labschool. CALON PEMIMPIN Dari sejarah pendidikan Lab- school tersebut menunjukkan bahwa TK,SLTP, dan SMU Lab- school bukanlah sekolah yang sama sekali baru, melainkan kelanjutan dari sekolah sekolah yang telah mempunyai akar tradisi selama lebih dari 34 tahun dengan reputasi yang baik dan membanggakan. Sesuai data yang diperoleh dari pihak yayasan bahwa Labschool mempunyai visi sebagai sekolah yang memper- siapkan calon pemimpin masa depan Yakni pemimpin yang bertaqwa, berintegrasi tinggi, laman Islam, Bahasa Jepang, mempunyai daya juang yang Jurnalistik, Elektronika dan Komputer. kuat, kepribadian yang utuh, Kegiatan keterampilan meli- berbudi pekerti luhur, mandiri, puti Palang Merah Remaja (PMR), serta mempunyai kemampuan Paskibraka dan Pramuka. Kegia- intelektual yang tinggi. tan kesenian meliputi teater, padu- an suara,marching band, seni tari/ dance, seni rupa, band, karawitan, ansamble dan fotografi. Kegiatan keolahragaan meli- puti sepakbola, bola voli, tenis lapangan, renang, bola basket, bel;a diri, taekwondo, jujitsu dan merpati putih. Khusus SMU kegiatan ekstra kurikuler ditambah unit kegiatan keilmuan yaitu Forum Ilmiah Siswa Labschool (FISILABS), Labschool Internationalk Student (LISA), Bahasa dan Kebudayaan Jepang, Bahasa dan Kebudayaan Perancis, Jurnalistik Labs, Labs Screen (Keterampilan Komputer) dan Tilawatil Quran. Untuk mencapai visi tersebut, Labschool mempunyai misi men- ciptakan lingkungan belajar yang menantang dan menyenangkan, adil, kreatif, terintegratif, dan dedikatif terhadap pencapaian misi. Selain itu menghasilkan lulusan yang berkualitas tinggi dalam perkembangan intelek- tualnya dan mempunyai karakter takwa jujur, ,mampu menjadi teladan, bekerja keras, toleran dan cakap dalam memimpin. Menjawab tantangan akan kebutuhan pengembangan sum- ber daya manusia yang dapat menjawab tantangan dan ber- peran dalam perkembangan ilmu dan teknologi. Labschool dikelola dan dibina oleh pakar serta praktisi pendi- dikan yang berpengalaman dan berprestasi didukung oleh tenaga pengajar berkualitas S 1, S2, dan S3. Mereka memiliki kesesuaian bidang keahlian dengan mata pelajaran yang dibinanya. Tenaga pengajar di Labschool memiliki prestasi akademis, ke- agamaan dan pengalaman ber- organisasi yang baik. Salah satu keunggulan SLTP maupun SMU Labschool adalah perhatian serius pihak pengelola terhadap pengembangan kreativi- tas siswa melalui pengembangan kreativitas siswa melalui penye- lenggaraan ekstra kurikuler. Sesuai dengan tujuan yang diinginkan yakni agar siswa mampu mengembangkan bakat, minat dan kreativitas yang dimiliki, jenis dan macam ekstrakurikuler dapat diusulkan oleh sedikitnya sepuluh orang siswa yang berminat pada salah satu cabang ekstra kurikuler. Menyadari bahwa guru meru- pakan faktor utama dalam ke- berhasilan pendidikan, maka secara periodik Badan Pengelola Sekolah menyelenggarakan program prog- ram pembinan guru untuk meng- optimalkan kemampuan intelektu- al, profesi sosial dan spiritual Di bidang akademis, SMU melalui seminar,lokakarya,kursus Lábschool merupakan salah satu bahasa Inggris, pelatihan kompu-sekolah pendamping unggulan ter (khusus untuk media internet), di bawah pembinaan Dinas workshop, studi banding dan Pendikan Menengah dan Tinggi kesempatan melanjutkan pendi- DKI Jakarta. dikan. Saat ini di SLTP telah dibuka sejumlah ekstra kurikuler yang terbagi menjadi 4 kelompok yaitu kegiatan keilmuan meliputi KIR, English Club, Kelompok Penda- Halaman 12 MASIH soal kualitas pendidikan Indonesia yang akhir akhir ini menjadi pembicaraan hangat berbagai pihak. Ketua Lembaga Ilmu Penge- tahuan Indonesia (LIPI) Prof.Dr Umar Anggara Jenie MSc,Apt berpendapat lain. Analisa istimewa MARCHING BAND: Salah satu kegiatan ekstra kurikuler yang ditawarkan kepada murid murid TK Labschool berupa marching band. Meski lembaga yang dipimpinnya berfocus kepada penelitian, namun kualitas penelitian itu sangat terkait dengan kualitas pendidikan, ka- tanya ketika berbincang bincang dengan tim Analisa di Jakarta belum lama ini. Ketua LIPI: Dunia Pendidikan Indonesia Perlu Melihat Kemajuan di Negara Maju Menurut dia, kualitas pendidikan kita masih heterogen. Artinya tidak merata baik di tingkat pendidikan dasar, menengah maupun perguruan tinggi. "Ada kualitasnya rendah, ada yang sangat maju dan adapula di tengah tengah keduanya", Baik SLTP dan SMU Lab- school punya kelas akselerasi seperti sekolah sekolah unggulan lainnya. Program unggulan ini dirancang secara khusus bagi siswa yang memiliki kemampu- an dan kecerdasan luar biasa. PRESTASI Prestasi yang dicapai siswa siswi sekolah ini juga cukup menonjol. Seperti untuk SLTP juara I kompetisi Fisika tingkat DKI, juara I kompetisi matematika se Jabotabek, juara kompetisi bahasa Inggrisjuara Ilomba pidato tingkat DKI, juara lomba cepat tepat SLTP se DKI serta invitasi invitasi di bidang olahrafa sepak bola,bola baskit dan lain lain. donesia, itu persoalan lain, tapi keberhasilan mereka dalam lomba olympiade internasional itu patut disyukuri. Tegasnya pendidikan kita masih perlu penyempurnaan dan pengembangan di berbagai bidang Kualitas lulusan ada kaitannya dengan kualitas guru dan sistem pendidikan yang dilakukan. Selain itu SMU Labschool juga secara aktif mengikuti lomba lomba baik akademis maupun non akademis di tingkat lokal,nasional maupun intemasional.Ratusan prestasi diraih SMU Labschool dari bermacam lomba antara lain kejurnas dan internasional taek- 00wondo, kompetisi bahasa Inggris, lomba kebersihan dan pertamanan sekolah, pemilihan siswa berprestasi, lomba debat, paskibraka dan berbagai lomba di bidang olahraga dan seni. Dalam penerimaan siswa baru sekolah ini mewajibkan setiap calon siswa harus mengikuti tes kemampuan mata pelajaran dasar, PPKn, bahasa Inggris, IPA, IPS, psikotest dan test urine untuk membuktikan calon siswa bebas dari Narkoba. Dalam hubungan ini yang penting bagaimana dunia pendidikan kita mampu melihat kemajuan ilmu pengetahuan yang ada di luar atau di negara negara yang telah maju untuk kemudian me- nyusun strategi. ujarnya. Ini dapat dilihat dari para pemenang olympiade fisika tingkat menengah atas. Mereka berasal dari lembaga pendidikan menengah yang kebe- tulan kualitasnya tinggi. Di samping ingin menjalin kerjasama dengan Apakah mereka dapat dikatakan mewakili In- bidang pendidikan antara lain dalam program pasca sarjana,di mana LIPI sebagai pusat riset. Tentang kemajuan Iptek Indonesia, menurut mantan Dekan Fakultas MIPA UGM itu berada antara konvensional dengan moderen. artinya sudah banyak kemajuan. Pendidikan jangan hanya bergantung kepada pemerintah yang sudah dibebani berbagai ma- salah. Tapi dunia pendidikan harus pro aktif melihat kemajuan yang ada di dunia luar, kemudian membuat strategi untuk mencapai kemajuan tersebut baik pada lembaga pendidikan tingkat dasar, menengah maupun perguruan tinggi. LIPI sendiri secara tidak langsung turut memberi kontribusi bagi peningkatan kualitas sumber daya manusia ini. Antara lain membuat program program ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek), membantu keterampilan masyarakat dengan melibatkan perguruan tinggi dan siswa siswi sekolah menengah lanjutan atas. Hal ini dalam upaya mensosialisasikan Iptek kepada dunia pendidikan. Selain itu LIPI juga membuat alat alat praga guna memudahkan anak didik untuk menguasai Iptek tersebut. Begitu juga sumber daya manusianya. Meski jumlahnya belum begitu banyak mereka umunya berada di luar negeri karena berbagai hal. Mungkin ilmu yang mereka kuasai belum bisa diterapkan di negeri ini karena berbagai keterbatasan. Kita harapkan jika kelak kondisi ekonomi kita makin membaik mereka kembali ke Indone- sia, katanya. 4cm EDISI KHUSUS 17 AGUSTUS 2003 RDE 58 LUATION Laporan P Dari Redaksi SUDAH menjadi tradisi bagi Harian Ar memperingati hari ulang tahun (HUT) Ke RI, media ini menyajikan laporan khusus edisi dengan topik-topik aktual. Untuk HUT ke-58 Proklamasi Keme harian ini menelisik tentang pendidikan ki akhir ini ramai dibicarakan masyarakat, te nyangkut kualitasnya. Apalagi hasil pene ungkapkan kualitas pendidikan Indonesi urutan ke-12 untuk regional ASEAN, bahk Vietnam. Kecuali itu, juga karena disahkannya dang Sistem Pendidikan Nasional (Ses sudah diberlakukan pada tahun 2003 in Dalam edisi ini kami menelusuri lemba pendidikan yang berprestasi. Katakanla plus, baik di tingkat lokal, nasional maup onal. Ternyata jumlahnya cukup banyak. M ingat berbagai keterbatasan, hanya se saja yang dapat diliput tim kami, itupun t tingkat pendidikan dasar dan menenga Dengan liputan yang masih terbatas masyarakat pembaca dapat memperole sekilas tentang kualitas pendidikan kita c dekaan RI yang sudah mencapai 58 tal Liputan dikerjakan secara tim. U nasional dikordinir H.Bahari Effendy dib koresponden Analisa di Jakarta. Untu Medan dikordinir Anthony Limtan diban Surya, Rahmayani dan Julfini. Untuk Su dikordinir H. Ali Soekardi dibantu H. Wa Adisukma, Ma'un Situmeang (korespon Parulian Pakpahan (Balige) dan Rin berikut wartawan foto Ferdy Siregar Harahap. Sementara perwajahan (laye J. Heru Suprianto, Felix Y. Saryono Tusmin. Berikut laporan tim tersebut dalam empat halaman. (red) Pakar Pendidikan Dr Arief Rach Proses Pendidikan Anal Berbagai Tantang leiring dengan perkembangan ilmu per nologi, proses pendidikan anakpun men proses pendidikananak menghadapi berbagai ta yang terkait dengan media elektronik seperti station dan hiburan hiburan lain yang mungkim terhadap perkembangan seorang anak. Untuk itu ketika kita tidak tepat dalam men- bangkan potensi anak, maka anak tidak akan berken Pendapat ini dikemukakan pakar pendidikan MPd. kepada timAnalisa di Jakarta belum lam prihal pengaruh Iptek dengan perkembangan. Menurut Pimpinan Labschool Jakarta ini ad perlu dikembangkan pada anak agar ia tumbu dan optimal adalah potensi spiritual, potem jasmani, pola asah, potensi perasaan dan pot Mengembangkan potensi anak juga harus jenjang pendidikan yang tepat. Bahkan pola pendid harus melalui contoh contoh langsung yang dap Adapun tahapan pola pendidikan yang tepat ngenalan meliputipengalaman, penemuan, penger Secara kasat mata sebenarnya sudah san pengembangan potensi anak akan sangat dipe faktor lain, selain yang ada pada anak itu sen lain itu kemudian kita sebut faktor eksternal yang sangat mempengaruhi potensi yang ad Ketua Komisi Nasional Indonesia di Unesco Faktor ekstemal itu adalah orang tua. Ora mempengaruhi perkembangan anak. Artinya or harus mampu memberikan yang terbaik untu juga sebaliknya orangtua tidak akan berarti apa a potensi anaknya berkembang tanpa arah ya butuh peran orangtua yang kita sebut pola asu PENGASUH Selain itu pengasuh. Bagi orangtua yang sil sangat penting, sehingga wajar kalau kemudia yang begitu sayang dan cinta kerpada pengasu kepada orang tuanya sendiri. Pengasuh mempunyai pengaruh dalam pem anak, jika tidak tepat dalam menanganinya n berkembang secara optimal. Kemudian media. Era globalisasi memb sekaligus keprihatinan bagi kita tatkala tidak man dengan baik. Dengan perkembangan ilmu penge apapun bisa didapatkan langsung di dalam rumal sudah mencapai puluhan stasiun di Indonesia dan lainnya, tentu akan sangat mempengaruhi perk Selain itu teman sepermainan. Mengecek anak kita merupakan hal yang sangat penting samping untuk mengetahui kecenderungam berteman juga untuk mengantisipasi seandai dengan orang yang akan memberikan penga perkembangan potensi anak itu sendiri. Mengenai pendekatan terhadap anak, men harus melalui cara yang tepat, cepat dan ber pola pendekatan yang salah, biasanya anak su apa yang akan disampaikan oleh orangtuany Tahapan pendekatan yang dapat dilakuka tahap informatif, edukatif, alternatif. rehabilitat Lima tahapan tersebut harus disesuaikan. butuhan atau kasus yang sedang dihadap kemudian semua masalah dalam pengemba dihadapi dengan cara represif. Untuk itu pem yang ada pada anak harus dilakukan secara sikap yang penuh dengan rasa kasih sayang Sekolah Alam, BAGI sementara warga ma- syarakat mungkin masih asing apa yang disebut Sekolah Alam. Bagaimana bentuk dan proses belajar mengajar di sekolah ini. Dari beberapa sekolah alam yang ada di ibukota Jakarta, tim Analisa berkesempatan menin- jau salah satu di antaranya di kawasan Ciganjur, Jakarta Sela- tan. Jika dilihat dari luar, seakan lokasi itu layaknya bukan seperti sekolah biasa pada umumnya. Terletak di suatu lembah yang agak landai dikelilingi pepohon- an yang rindang terdapat bebera- pa bangunan rumah panggung yang terbuat dari papan beratap nipah/rumbia yang apik dengan halaman menghijau ditumbuhi rumput. Suasananya begitu asri dan alami. Rumah rumah penggung berdinding papan setinggi se- tengah meter tersebut disulap menjadi ruang ruang kelas. Konsep awal pendirian seko- lah alam ini untuk menaungi semua anak agar bisa bersekolah disini. "Kami menerima semua anak dari semua lapisan kognitif yang rendah hingga yang tinggi. Jadi kami menerima anak anak yang di sekolah lain tidak diterima tapi di sini diterima,kata Kepala Sekolah Alam Ciganjur Yudha Color Rendition Chart Kurniawan Analisa di ini. Dalam bekerjasam Mutiara B kan specia memfasilit baik anak di bawah Lewat itu anak penyanda. dan hiper SEKOLA panggung
