Arsip
Halaman Artikel
Creative Commons License

Jika anda mendapati gambar tidak sesuai dengan spesifikasi data (salah tanggal dan atau salah penomoran halaman), posisi gambar landscape, satu gambar terdapat dua halaman, kualitas gambar kabur, anda bisa melaporkan data tersebut agar segera diperbaiki dengan menekan tombol laporkan.

Kata Kunci Pencarian:

Nama: Bali Post
Tipe: Koran
Tanggal: 1992-09-21
Halaman: 16

Konten


4cm Halaman 16 Bali Post SENIN, 21 SEPTEMBER 1992 2cm Bulu Tangkis Indonesia Terbuka Ardy Wiranata Juara Tiga Kali Zhaoying Kuasai Tunggal Putri Semarang (Bali Post) - Pemegang perak Olimpiade Barcelona, Ardy Bernadus Wiranata dengan gemilang memahatkan sejarah dengan menjuarai tunggal putra Indonesia Terbuka tiga kali berturut-turut. Kemenangan terakhir ia petik dengan memupus ambisi Joko Suprianto, 15-7, 6-15, 15-9 di GOR Jatidiri Karangrejo Semarang, Jawa Tengah Minggu siang kemarin. Di bagian tunggal putri, pe- main Cina yang berusia 18 ta- hun mematahkan perlawanan Sarwendah Kusuwardhani ha- nya dengan dua set, 11-7, 11-8. Le berhak atas hadiah 10.000 dolar AS. Sedangkan, ganda putri tuan rumah, Rosiana Tendean/Erma Sulistianingsih yang menyingkirkan ganda Inggris, Gillian Clark/Gillian Gowers, 15-12, 15-9 berhak atas hadiah 10 ribu dolar AS. "Udara terlalu panas sehingga saya tidak dapat mengem- bangkan permainan," ujar Gil- lian Gowers di kamar ganti. "Rosiana/Erma juga bermain bagus di sini," sambungnya. Erma Sulistianingsih menu- turkan, kemenangan ini meru- pakan kemenangan terakhir baginya sebab usai kejuaraan di Semarang ia sudah pasti mengundurkan diri. "Ndak mungkin lagi saya main. Ini pertandingan saya yang ter- akhir," kata Erma. " Di ganda putra, Edy Hartono/Rudy Gunawan yang menaklukkan Ricky Subagya Rixy Mainaki, 15-12, 15-5 me- nerima hadiah 15 ribu dolar AS. Rudy menilai, ganda Ricky/Rixy sebenarnya ganda yang kuat tetapi mereka hanya kekurangan jam terbang. "Kita memang harus memacu dia agar mantap sebab pucuk pim- pinan ganda adalah mereka, nilai Rudy Gunawan. Masalah ganda tersebut, menurutnya, ketika sudah unggul malah menurunkan tempo per- mainan sehingga ia bisa kejar. Ganda campuran Par Gunar Jonsson/Maria Bengtsson (Swedia) yang menundukkan Aryono/Eliza (Ina), 15-12, 11-15, 15-12 berhak atas ha- diah 7.000 dolar AS. Wartawan Bali Post Adhy Ryadi dan Bambang Herma- wan melaporkan dari Sema- rang, sebagai juara bertahan dengan tekad membuat hat- trick Ardy Wiranata bermain tanpa beban dengan mencuri angka melalui kelemahan la- wan. "Kami sudah saling mengetahui pola permainan. Dua-duanya mencari ban- tingan," kata Ardy yang tahun ini mengoleksi tiga gelar juara yaitu di Jepang, Taipei dan Se- marang. Melawan Joko, Ardy yang berhak atas hadiah 13.500 dolar AS, sudah meraih kemenangan empat kali dari empat pertemuan. Namun, ke- menangan Ardy kali ini dipetik dengan perjuangan berat yang sangat melelahkan sehingga kedua pemain staminanya ha- bis. "Di set kedua saya keco- longan karena tiba-tiba Joko bermain dengan cepat padahal di set pertama ia bermain de- ngan lambat," cetusnya sambil menambahkan, di set ketiga kedua pemain sebetulnya su- dah habis.. Menurut Ardy, Joko sebetul- nya bermain konsisten tetapi di set ketiga, Joko banyak mati sendiri. Dalam kedudukan 5-3 ia banyak mati sendiri se- hingga kedudukan dengan ce- pat menjadi 10-5, 11-5, 12-5, 13-5, 13-6, 13-7, 13-8, 13-9, 14-9, 15-9. Usai kejuaraan ini, Ardy bersama Fung Permadi, Bambang Suprianto dan Ha- rianto Arby bertolak ke Singapura. Pelatih tunggal putra, Indra Gunawan menilai, secara fisik sebenarnya Joko lebih bagus dan berpeluang memenangkan set ketiga tetapi gara-gara ke- tinggalan terlalu cepat dari 5-8 menjadi 5-13 membuat Joko ti- dak bisa mengantisipasi Ardy lagi. "Itu terjadi karena per- ubahan permainan Ardy (lebih cepat-Red) tidak diimbangi de- ngan Joko. Joko tetap bermain dengan bola-bola lambat, nilai- nya. Dalam latihan terakhir. Joko justru mengalahkan Ardy dalam dua set. Dengan keme- nangan Ardy ini berarti ra- malan Sompol Kukasemkij (Thailand), Pelatih Cina, Hou Jiachang tepat, sedangkan ra- malan Icuk Sugiarto yang menjagokan Joko Suprianto meleset. Susah Di ruang terpisah, Sarwen- dah Kusumawardhani menu- turkan, ia sudah berusaha mengimbangi permainan Le Zhaoying tetapi bola-bola pan- cung Le sangat sulit dikembali- kan. "Saya mau nekan dia te- tapi dia justru balik menekan saya," kata Endah yang dalam pertarungan kemarin selalu kena tipu bola silang Zhaoying. Le tampil sempurna, bahkan udara panas bukan masalah bagi dia. Pukulan-pukulan me- nyilangnya, netting-nya, drop shoot-nya kerap kali memati- kan langkah Sarwendah se- hingga kedudukan dalam dua kali pertemuan, 2-0 untuk Zhaoying. Menurut Endah, ia mencoba memancing Zhaoying agar ikut dalam pola permainannya te- tapi pemain Cina itu sama se- kali tak terpancing. Ia memang bermain bagus sekali," nilai Endah yang sekali waktu ber- hasrat main ganda bersama Hermawan Susanto. Pelatih tunggal putri Indo- nesia, Liang Chiu Sia menilai, Sarwendah kurang menekan permainan Zhaoying yang ber- main sangat bagus. Gerak En- dah agak lambat, capek mung- kin," katanya. Padahal, kalau Endah menekan ia akan berha- sil mencuri angka seperti yang diraihnya di set kedua dengan memimpin 5-3. Setelah skor tersebut, angka justru berbalik menjadi 10-6 untuk Zhaoying. Bola-bola Zhaoying juga sa- ngat bagus, untuk reli juga su- sah. Kalau saja Sarwendah mampu menekan terus dan Zhaoying mungkin Endah bisa bisa mengembalikan bola memenangkan pertandingan. "Lawan baguslah," tutur Chiu Sia sambil menambahkan, ia akan mengantar anak asuhnya bertolak ke Singapura. Mereka itu Ika Heni, Minarti Timur, Kartika, Lidya, Meiuwati. La- pisan utama tunggal putri di- berangkatkan ke Eropa yaitu Jerman, Belanda dan Denmark. Proses Ardy jadi juara: Babak pertama menang bye, babak kedua unggul atas pemain Cina, Pang Teng, 15-7, 15-9, babak ketiga menggilas rekan senegara, Fachtur Rozy, 15-3, 15-3, babak keempat (perempatfinal) mengalahkan pe- main Indonesia lainnya, Marleve Mainaki, 15-5, 15-4, semifinal menggeser Bambang Suprianto, 15-10, 15-11, di final menumbang- kan Joko Suprianto, 15-7, 6-15, 15-9. Ye Zhaoying: Babak pertama menang bye, babak kedua meengalahkan pemain Ko- rea, Kim Ji Hyung 11-5, 11-0, babak ketiga menggeser pemain Cina lainnya, Shen Lian Teng, 11-5, 11-4, babak keempat (perempatfi- nal) menggasak pemain tuan ru- mah, Yuliani Santosa, 11-5, 11-3, semifinal menyingkirkan pemain Swedia, Lim Xiaoqing, 11-8, 11-3, di final menang atas finalis tuan ru- mah, Sarwendah, 11-7, 11-6. Rosiana/Erma Sulistianingsih: Babak pertama menang bye, babak kedua mengalahkan pasangan se- negara, Dede Hasanah/Nonong D, 15-5, 15-1, babak ketiga menying- kirkan pasangan Cina, Chen Ying Sheng Wenging, 17-16, 15-3, semifi- nal menyingkirkan pasangan sene- gara, Eliza/Chaterine, 15-12, 12-15, 15-2, di final mempecundangi fina- lis Inggris, Gillian C/Gillian G, 15-12, 15-9. Par Gunar J/Maria Bengstsson (Denmark): Babak pertama menang bye, babak kedua menggilas pasangan Singa- pura, You Ko Kjong/Ong Ajli, 15-4, 15-0, babak ketiga menang atas pa- sangan Indonesia, Paulus/Rosiana Rendean, 8-15, 18-16, 15-12, semifi- nal menyingkirkan pasangan cam- puran Denmark-Inggris, Jan Paulsen/Gillian G, 15-6, 10-15, 15-10, di final unggul atas pa- sangan Indonesia, Aryono M/Eliza, 15-12, 11-15, 15-12. Edy Hartono/Rudi Gunawan: Babak pertama menang bye, babak kedua menang atas pasangan Tai- pei, Lee Mie Chow/Lin Wei Chen, 15-3, 15-5, babak ketiga mengung- guli pasangan senegara, Hadi S/ Amman S, 15-7, 15-6, babak keem- pat (perempatfinal) menggeser pa- Thailand, sangan Pramote/Sakrapee, 15-6, 15-6, se- mifinal mengalahkan Bagus Saetiadi/Imay Hendra, 15-9, 15-1, di final unggul atas pasangan tuan rumah lainnya, Ricky Subagya/ Rexi Mainaki, 15-12, 15-5. Zhaoying Usai Kemenangan "Kecewa dengan Susi Susanti" "Ini pertama kali saya juara. Saya senang se- kali," cetus Le Zhaoying dalam bahasa Cina ya- nag diterjemahkan Johni ke dalam bahasa In- donesia setelah merampas mahkota tunggal putri dengan mengalahkan Sarwendah Kusu- mawardhani, 11-7, 11-6. Berpenampilan lugu, agak kurus, pemain berusia 18 tahun itu langsung meloncat kegi- rangan setelah bola kembalian Sarwendah di set kedua out. Ia menerima jabat tangan dari sejumlah pecandu bulu tangkis, berpelukan de- ngan pelatihnya. Menurut Le, karena ia sudah pernah berjumpa dengan Endah (Le yang me- nang), ia pun sudah mengetahui pola per- mainan Endah sehingga di semarang dengan enak ia menggendor pemain Indonesia itu de- ngan pukulan-pukulan pancung, tipuan di serta berbagai pukulan menyilang. Ia pun tak lupa memuji pelatihnya yang memberikan re- sep khusus menghadapi Endah. Di tengah ke- rumunan wartawan, Zhaoying yang segera ber- tolak ke Singapura untuk mengikuti Singapura Terbuka, memberikan penjelasannya kepada para wartawan. Di Malaysia Anda kalah dari Yuni kartika sedangkan Yuni dikalahkan Endah di sema- rang, justru Anda mengalahkan Endah, bagai- muna ini bisa terjadi? Dalam permainan selalu ada kalah menang. Tetapi kenapa bisa kalah di Malaysia? Orang memang masing-masing punya hari baik dan buruk. Mana lebih susah, lawan Yuni atau Sarwendah? Sama-sama beratnya. Berapa lama Anda mempersiapkan diri? Saya memang sudah dipersiapkan sudah lama. Bagaimana pendapat Anda tentang pemain Indonesia? Susi Susanti yang paling kuat. Susi tak ikut bagaimana perasaan Anda? sayang sekali Susi tak hadir. Susi memang pemain bagus, dan saya ingin dia sebetulnya bertanding. Saya agak kecewa Susi tak ikut. Saya memang kehilangan satu pemain yang be- lum saya hadapi yaitu Susi. Bagaimana peluang Cina dalam Piala Uber nanti? Sulit sekali meramalkan sebab banyak ne- gara punya pemain-pemain bagus. Bagaimana dengan udara yang sangat panas? Tidak ada masalah. *** Zhaoying mengenal bulu tangkis sejak usia sepuluh tahun, berasal dari salah sebuah kota di Cina. Sepanjang kariernya, ia sudah pernah menaklukkan Susi Susanti dan pemain-pemain lainnya. Ia merupakan pemain yang direfleksi- kan untuk mengganti k ludukan Tang dan Huang Hua...kipun jarang menyaksikan pe- nampilan Li Lingwei, toh, Zhaoying mengata- kan, ia menjadikan Li Lingwei sebagai idola- nya. (Adhy Ryadi/Bambang Hermawan) Catatan dari Simpang Lima Semarang "Dari Sompol sampai ke Icuk" BAGI Sompol Kukasemkij dari pedagang eceran atau se- dari Thailand, mencari ma- kanan yang sesuai dengan li- dahnya di Semarang ternyata sulit. "In Malaysia, I Can take it easy," cetusnya singkat. Bagi para kuli disket, Sema- rang memberikan berbagai al- ternatif terutama untuk san- tap malam. Datanglah ke Sim- pang Lima, di sana anda akan menemukan berbagai ragan makanan dari seafood, nasi go- reng, nasi liwet Solo, berbagai Soto yang murah harganya, burung dara goreng, ayam panggang dan banyak lagi. Tak aneh bila orang sekaliber Indra Gunwan, pelatih tunggal putra Indonesia tampak lahap me- nyantap makanan khas Solo. "Apa yang anda inginkan akan tersedia di sini," kata seorang wartawan lokal. Jumlah para pedagang kecil di atas trotoar dengan berbagai penariknya memang mencapai ratusan. Mereka diberikan "swaka" mencari penghidupan untuk sebuah kesinambungan. Maka suasana malam di Sim- pang Lima terasa elok. Kita bisa berjalan-jalan dengan te- nang memberikan uang logam kepada beberapa peminta minta, membaca koran-koran kadar melihat-lihat udara kota yang di malam Minggu dipe- nuhi gerombolan anak muda untuk bersantai ria. "Pasukan" bermobil, bermotor, pejalan kaki ngeceng di tepi jalan raya. Seorang wartawan asing pe- liput Indonesia Terbuka meni- lai, suasana lalu lintas di Se- marang jauh lebih tertib diban- dingkan Denpasar. "Coba Anda lihat jalan-jalan di Den- pasar, betapa tidak tertibnya," katanya sambil menyambung, antara badan jalan dengan pengendara sudah tidak muat lagi. "Barangkali Denpasar perlu belajar dari Semarang," cetusnya ringan. Barangkali tidak hanya dari segi lalu lintas Denpasar perlu belajar dari kota panas ini, juga dari segi pembinaan dan pengembangan olah raga. Yuni Kartika, seperti anda tahu, adalah atlet dari Jawa Tengah. Contoh yang lainnya tentu ba- nyak. Pemimpin teras keolah- ragaan di sini, memang, ber- usaha bekerja ekstrakeras un- tuk mlahirkan atlet-atlet ternama, begitu pula pelay- anan terhadap para tamu. Pembinaan tidak hanya dila- kukan secara organisatoris juga secara individual. Icuk Sugiarto, pebulu tang- kis asal Solo yang kini di Ja- karta, misalnya, dengan diam- diam menerbitkan sebuah buku bulu tangkis dengan ju- dul "Srategi Meraih Keme- nangan". Buku itu, kata Icuk, bukanlah buku otobiografi te- tapi merupakan panduan bagi para pemula yang doyan bulu tangkis. Di dalamnya terdapat resep bagaimana melepaskan pukulan, bagaimana meng- genggam raket, bagaimana. melaksanakan pemanasan dan sejenisnya. "Ini menurut saya penting untuk para pe- mula daripada misalnya, saya membuat biografi," kata Icuk menambahkan. Biografi paling-paling hanya berisi pengalaman-pengalaman saja, sedangkan buku saya ini lebih banyak!arahnya bagaimana menciptakan atlet. Sebab, kata dia, siapa tahu dari satu buku, lahir seribu at- let bulu tangkis yang andal. "Jadi, saya tidak memikirkan segi komersialnya," cerita Icuk, yang bukunya diterbit- kan di Solo. Komersial atau ti- dak, yang jelas, Jateng begitu ngotot dalam berbagai segi, termasuk bulu tangkis. (Adhy Ry adi Bambang Hermawan) Bali Post/Reuter REKOR BARU -Sergei Bubka kembali mengukir prestasi ketika ia berhasil melampui mistar 6,13 meter, sekaligus memperbaiki rekor lama atas namanya sendiri di temu Atletik Internasional di Tokyo Jepang. Lagi, Bubka Cetak Rekor Baru Tokyo- Atlit Ukraina, Sergei Bubka mencetak rekor dunianya yang ke-32 dan Dennis Mitchell sekali lagi berhasil mempermalukan setelah mencuri kemenangan atas raja sprinter Carl Lewis di temu atletik Internasional, Sabtu. Bubka yang mengejutkan pe- nonton karena gagal melakukan lompatan di Olimpiade Barce- lona bulan lalu, dengan mudah melewati mistar setinggi 67,13-meter dalam percobaan pertamanya, mempertajam re- kor dunia lama, 6,12 m yang di- buatnya di Padua, Itali tanggal 30 Agustus lalu. Bubka kemudian memilih un- tuk tak melanjutkan lompatan- nya setelah itu. Ia telah menaik- kan rekor dunianya dengan masing-masing satu senti meter lebih tinggi dalam delapan kalı pemecahan rekornya, hal mana sebagian dikarenakan ia senan- tiasa memperoleh bonus hadiah dalam jumlah besar dari setiap penyelenggaraan lomba di mana ia menciptakan rekor. "Saya harap bisa mempertah- ankannya hingga Atlanta," kata mahabintang ini melalui seorang penerjemah. Atlanta adalah tuan rumah pesta olah raga olim- piade mendatang, 1996. Akan te- tapi, Bubka segera menambah- kan, "Saya mencoba untuk melu- pakan hal itu secepatnya. Kini, saya hanya mau memikirkan mistar setinggi 6,14 m." (KNI) Partai Ke-10 Fischer-Spassky Remis Sveti Stefan- Partai kesepuluh pertarungan dua mantan pecatur juara dunia, Spassky-Fischer, berakhir re- mis, Sabtu pada langkah 68 sete- lah bertarung selama tujuh jam 40 menit sehingga kedudukan saat ini adalah 4-2 untuk Fischer dengan empat kali remis. "Fischer akan sangat lelah jika terus main seperti ini. Spas- sky pikir akan mudah mendapat remis dengan warna menteri yang berbeda. Tetapi, Fischer perlu waktu sedikitnya delapan jam untuk menang dan Spassky bertahan baik sekali, sehingga memaksa remis," kata Jurij Ba- lahov, pecatur yang pernah ber- tarung melawan Spassky. Fischer memegang buah putih dan Spassky memainkan variasi yang sama seperti ketika ia me- lawan Garry Kasparov di Lina- res 1990, tetapi kali ini dengan buah hitam. Grand Master Andree Lilien- thal mengatakan, ia juga pernah memainkan variasi --seperti per- nah dilakukan Michail Botvin- nik pada kejuaraan catur Uni So- Catatan Ringan dari Arena Porwil و, viet di Moskow 1940-- untuk mengalahkan Paul Keres hanya dalam 22 langkah. Fischer mendapat keun- tungan sebuah pion pada perte- ngahan. Spassky memberikan bidak hitam tetapi berharap membuat pertarungan remis de- ngan penggunaan menteri putih. Dua pertukaran pada partai itu menghasilkan satu benteng, menteri dan tiga pion dari masing-masing pihak dan dari situ permainan akan berakhir remis sudah terlihat. (Upi/Ant) Arti sebuah Kemenangan berlatih. Benar saja mukjizat itu pun terjadi, Chandra mulai bangkit, Difinisi lain dari "Keme- nangan" ini dapat pula diartikan "Kemenangan yang luar biasa", tentu bukan sekadar menghi- langkan motto "jago kandang atau jago Nusa Tenggara saja" Tetapi tak juga dapat dipungkiri harapan kita semua pada suatu hari kelak seorang putra Bali akan diarak seperti "Allan dan Susi Susanti". Itu mimpi kata orang, tetapi kalau mimpi saja sudah tidak berani, kemung- kinan tidur juga kita akan takut. SAAT kedudukan 13-8 untuk nung tak sempat meraih satu tim bulu tangkis Bali menuju ke si Nunung pemain ulet dari Kota angka pun, kembali bola dipe- PON X tahun 1978 di Jakarta. Gudeg (Yogya), apalagi melihat gang oleh Chandra dan smes Nu- Chandra seperti kehilangan akal nung pun melebar, terjadilah menghadapi ketajaman smes mata penamat untuk Chandra serta penempatan bola dari Nu- sebagai pemain tunggal pertama nung, yang juga pemain asuhan tim pra-PON XIII Bali, yang se- klub besar Jayaraya Jakarta, lanjutnya di susul dengan rekan- para penonton terutama pendu- rekannya, sehingga skor men- kung tim Pulau Dewata ini su- jadi 4-1 untuk tim par-PON XIII dah diam saja, tak kedengaran Bali dan... tercapailah apa yang suaranya apalagi teriakannya. diharapkan oleh pecinta bulu tangkis Bali, terutama suara op- Walaupun ada juga "suara", itu timisme dari Bapak Subandi, Ke- pun suara "komat-kamit" yang tua Harian KONI Propinsi Bali hanya bisa didengar oleh Tuhan, terbukti juga adanya (Bali Post yaitu "Doa". Agar dapat terjadi tgl. 9-9-1992) apalagi disusul sesuatu mukjizat, karena saat pula dengan suksesnya cabang kita tak bisa berbuat apa-apa. cabang olah raga yang lain, me- Hanya Tuhan yang bisa mem- bantu tentu dengan bekal dari mang hebat Pak Subandi. Arti Mari kita yakini dan percaya diri sebuah kemenangan bagi tentu dengan upaya dan usaha, usaha kita sebelumnya yaitu Pengda PBSI Bali, juga bagi pe- apalagi seperti kita ketahui ge- dung bulu tangkis Bali sudah cinta bulu tangkis Bali. "Menang" dalam arti sesung- terletak batu pertamanya dan di- ia teringat dengan pesan dari Ke- guhnya adalah ketabahan serta harapkan dalam setahun telah kebesaran iman, bagaimana seo- bisa beroperasi, mulai pula bibit tua Umum PSSI Bali, Aspar As- rang atau sebuah tim dapat unggul akan bersemi menunggu win yang tak begitu saja melepas menghargai suatu kemenangan. kapan akan lahir dan tumbuh Chandra berlaga di set ketiga, Kemenangan yang sesungguh- menjadi Susi, Allan, Ardi yang set penentuan. Secara khusus ia nya adalah menang dengan cara dari Bali. Ini tentu kembali lagi bersama Ketua Harian PBSI berjuang dan berusaha, sportif bagaimana kita, orang Bali, yang Bali menginstruksikan kepada dengan hasil jerih payah sendiri, memimpikan Bali menjadi Pulau gil keluar dari gedung Tembau. tetapi bukan menang dengan se- Dewata, pulau tujuan wisata de- Padahal saat itu Chandra telah gala cara kemenangan tim bulu ngan semboyan "Di Bali akan tangkis Bali kali ini menurut kita dapat 5-S yang sesungguh- memasuki lapangan untuk me- lanjutkan set ketiga, syukur per- pengamatan kami adalah meru- nya", Sea, Sun, Surf, and Sport tandingan belum dimulai. Da- pakan "Kemenangan" justru yang kelima akan tumbuh baik lam pesannya, begitu kata Chan- mempunyai arti yang luar biasa dan subur, tentu diharapkan bagi pencinta juga Pengda PBSI uluran tangan para tokoh "Der- dra "Ingat hanya, kemenangan Bali. Dengan kemenangan ini mawan" kita. Marilah kita ber- tim Bali tergantung kamu seba- kita boleh berbangga. Sesung- doa dan selalu berharap dan gai tombaknya, saat ini kamu ha- guhnya pemain bulu tangkis Bali tentu berupaya disiplin dan taat. rus menang. 'Di samping itu ia dapat juga mengalahkan Kemenangan ini besar pula pun terkesan melihat dari la- pemain-pemain dari Pulau artinya untuk kemenangan disi- pangnya para pelatih seperti Jawa, yang dari dulu dikatakan plin dan ketegasan dari seorang Chandra, Om Mas juga om pemain Bali hanya bisa menang pemimpin, saat Ketua Umum Agung, terlihat lesu berada di dengan Daerah Nusa Tenggara. PSSI Bali, menentukan siapa- tribun seolah-olah seluruhnya Padahal orang lupa, Ganda Wi- siapa yang dianggap patut untuk jaya (Ketua Bidang Pembinaan menjadi atlet putra dan putri nang, tak tahu bagaimana cara- PBSI Bali) pernah menjadi wasit Bali, yang akan mempertahan- nya, harus menang!". Begitulah nasional bersama Rudy, Muliadi, kan panji Pulau Bali dalam ca- akhirnya setelah Chandra bang- kit dan bola dapat direbutnya, sebagaimana juga saat jaya- bang bulu tangkis, maka dengan mulailah biji satu demi satu di- jayanya N. Sumantra, Tjok Se- tegas ditentukan kriteria atlet raihnya dari 8 sampai dengan 17 derhana, Gde Dharmawan. Per- tersebut adalah yang taat dan tanpa pindah tangan. Sebelum nah juga menumbangkan tim yang berdisiplin. mencapai game 18, bola sempat diri, sehingga dapat mengantar DIY (Yogya) di kandangnya sen- berpindah (satu) kali namun Nu- Chandra, dengan cara memang- minta pada dia "Kau harus me- (Agus Sadikin Bakti Kabid Litbang PBSI Bali) Kompetisi Galatama PKT Kandaskan Gelora 2-1 Denpasar (Bali Post) - Klub galatama satu-satunya kesayangan masyarakat Bali Gelora Dewata, gagal meng- ulangi sukses menghadapi Pu- puk Kalimatan Timur (PKT) dalam pertandingan Kompe- tisi putaran pertama periode XII, 92/93 Minggu sore kema- rin di Stadion Ngurah Rai Den- pasar, harus mengakui keung- gulan PKT 1-2,(0-2). Gelora yang berambisi mengulangi suksesnya dalam kompetisi tahun lalu, kini ha- rus menerima kekalahan dari klub Bontang yang akan me- wakili Indonesia ke Piala Win- ners Asia. Pada menit awal ba- bak pertama, Gelora sulit mengembangkan permainan sementra PKT menguasai lini den strategi permainan dari kaki-ke kaki. Berselang lima menit, anak asuh Hartono kebobolan satu gol. Gol ini ha- sil kerja sama yang baik dari rusuk kiri pertahanan PKT an- tara gelandang Fachry Hu- saini, Agusman Riady yang ke- mudian di selesaikan straiker Dasrul Bahari. Gol pertama PKT ini sebenarnya tidak perlu terjadi kalau pertahanan belakang yang dipimpin Kadek Suwartama disipilin menjaga setiap gerakan lawan. Akibat- nya bola lemah tersebut gagal diselamatkan kiper Ahmad Yono ayang sedikit terhalang penglihatannya. Ketinggalan kosong satu ini, membuat Gelora terus seperti kehilangan bentuk permaian- nya sehingga anak asuh Zul- karnaen Pasaribu tampaknya semakin lelusa menguasai bola yang dimotori gelandang na- sional Fachry Husaini. Pada menit ke-29 suatu serangan yang dibangun lewat sayap kanan Mansyur memberikan umpan lambung yang di sele- saikan Fachry melalui temba- kan jarak jauh di garis 18. Ten- dangan spektakuler mantan pemain Petro Kimia Putra ti- dak dapat diantisipasi kiper Ahmad Yono dari rusuk kiri ga- wannya. Maka terjadi gol ke- dua bagi PKT. Melihat keadaan yang cukup merepot- kan kubu Gelora, maka pelatih Hartono menarik matan pe- main Perseden Wayan Suka- dana dan penjaga gawang Ah- mad Yono dengan memasuk- kan Kloyong dan Yanuar. Masuknya kedua pemain ter- sebut tidak berpengaruh ter- hadap kubu Bontang yang terus melakukan serangan manufernya hingga babak per- tama pertama berakhir. Pada menit ke-78 mantan pemain Mitra Surabaya yang ditransfer Gelora, Fredy Muli mengambil tendangan off side dari garis 16. Tendangan lam- bung itu dimanfaatkan Mis- nadi dengan menghending ke- pada Djoko Sartono. Kesem- patan itu diambil Djoko dengan mengelabuhi dua pe- main belakang PKT Yohanes dan Jhoni serta kiper Salmon yang keluar dari sarangnya. Dengan sekali sentakan lemah bola bergulir dan merobek jala gawang Salmon. Pelatih Gelora Dewata Har- tono mengatakan, akibat gol asuhnya sempat kehilangan terlalu cepat sehingga anak pola permainan. "Sebenarnya mereka mampu mengimbangi strategi PKT, namun sayang- nya Fredy Muli dkk. ini ter- bawa arus permainan PKT," kata Hartono. Kalau saja me- reka dapat membaca pola la- wan pada saat itu, kemung- kinan PKT sulit juga untuk mengembangkan bentuk dan strategi permainannya. Menu- rut asisten pelatih Suharno, di babak kedua anak asuhnya ba- nyak memiliki peluang- pelaung yang bagus, tetapi me- reka kurang mapan dalam pe- nyelesaian akhir. Kemungkinan besar mengha- dapi Assyaabab Salim Group kelemahan -kelemahan itu akan segera dibenahi dan di- pertajam lagi," ujarnya. Aceh Putra Menang Hasil pertandingan lainnya, Aceh Putra memetik hasil mengembirakan setelah di kandang sendiri mempecunda- ngi Bandung Raya 2-1. Dua gol Aceh tercipta secara spektaku- ler saat pertandingan baru ber- jalan duapuluh menit. M. Noor membuka gol pertama tuan ru- mah di menit ke-7 disusul gol Bachtiar di menit ke-20. Še- dangkan satu-satunya gol ba- lasan Bandung Raya tercipta di menit ke-27 melalui Saiful Bahri. Gelora: Ahmad Yono, Yanto/Yanuar, Rubianto, Ka- dek Suwartama, Mully,Agus Lakoro, Wayan Fredy Sukadana/Kloyong, I Wayan Kana, Joko Sartono, Nus Ya- dera, Misanadi. PKT: Salmon K Barek, Amran, Yohanis R, Saiman, Jhonny Rining, Amin Saleh, Mansyur, Syamsuddin B, Das- rul Bahari/Suyanto, Fachry Husaini, Agusman Riyadi. (016/ag/mw/pas) Semarang Siap jadi Tuan Rumah Perebutan Piala Thomas 1994 Semarang (Bali Post) - Semarang siap menjadi tuan rumah Piala Thomas 1994 dan siap bersaing dengan Sura- baya yang juga mencalonkan diri. Demikian diungkapkan Ketua Pengda PBSI Jateng, Eddy Soesanto, Sabtu (19/9) di GOR Jatidiri Karangrejo Semarang. Dari segi dana dan fasilitas telekomunikasi dan sumber daya manusia menurut Eddy, pihaknya sudah siap. "Yang menjadi masalah hanyalah hawa GOR Jatidiri yang ter- lalu panas," katanya sambil menambahkan, apabila suhu panas yang banyak dikeluh- kan pemain asing dan pemain Indonesia sendiri bisa diatasi, maka Jateng sudah siap sega- lanya. "Kami sudah memikir- kan jalan pemecahan suhu yang panas misalnya dengan hujan buatan," ujar Eddy yang suka bicara blak-blakan ini. Hawa panas menyengat me- nurut dia karena atap gedung bulu tangkis yang kurang ba- gus. Atap asbes tersebut tidak dilengkapi dengan penyerap panas sehingga suhu yang sa- ngat menyengat itu meng- ganggu konsentrasi pemain. Tentang penggunaan AC ia ku- rang setuju karena biayanya mahal, sebab gedung itu me- merlukan sekitar 300 AC yang diperkirakan menelan dan se- kitar Rp 0,5 milyar. "Kita yang nggak kuat," kata Eddy yang juga Ketua Panitia Indonesia Terbuka. Dalam Piala Thomas lalu, pihaknya juga menawarkan diri menjadi tuan rumah de- ngan proposal anggaran sebe- sar dua milyar rupiah, namun jumlah tersebut dianggap be lum memadai sehingga Kuala Lumpur Malaysia yang men- jadi penyelenggara. "Kini kami mengajukan anggaran sebesar nyelenggara dan kami siap Rp 2 milyar untuk menjadi pe- Manado. Mari kita pilih mana bersaing dengan Surabaya dan terbaik,' yang meyakinkan. Eddy Yakin Juara Apabila Jateng dipilih men- jadi penyelenggara, Eddy ya- kin lambang bulu tangkis ber- egu itu akan diboyong ke Indonesia dari tangan Malay- sia. "Kami yakin itu. Wong di Indonesia Terbuka tanpa ke- hadiran Allan Budi Kusuma, di tunggal putra kita kuasai kok," cetusnya. (051/Bb) Ardy, Hari Ini Terbang ke Singapura Semarang (Bali Post) - Setelah sukses menjuarai Indonesia Terbuka tiga kali berturut-turut, Ardy B Wira- nata, hari ini langsung terbang ke Singapura, untuk meng- ikuti turnamen Bulu Tangkis Singapura Terbuka. Pelatih tim tunggal putra Indonesia, Indra Gunawan seusai menyaksikan perta- rungan mendebarkan partai Joko Suprianto - Ardy, di GOR Jatidiri, Semarang, kemarin malam, menjelaskan, selain peraih perak Olimpiade Barce- lona tersebut, Indonesia akan menyertakan empat pemain tunggal lainnya masing- masing, Fung Permadi, Bam- bang Suprianto, Arief, dan Ha- rianto Arby. "Senin ini kami langsung terbang ke Singa- pura," katanya. Selain bertindak sebagai pe- latih bersama pelatih putri, Liang Chiusia, Indra mengaku juga merangkap sebagai tim manajer. Tidak diturunkan- nya runner up Indonesia Ter- buka, Joko Suprianto dalam turnamen yang akan berlang- sung mulai 23 hinga 27 Sep- tember mendatang itu, menu- rut Indra, karena pemain asal Solo itu dipersiapkan meng- ikuti turnamen di Eropa. Se- lain Joko pemain tunggal lain yang dipersiapkan mengikuti berbagai turnamen di Eropa adalah Allan Budi Kusuma. Sedangkan, pemain tungal putri yang akan diturunkan dalam Singapura Terbuka masing-masing, Ika Henei, Mi- narti Timur, Lydia D, Meilu- wati, dan Kristin Yunita. Di nomor ganda, terdapat nama-nama seperti, Reoni Maniaki/Aaras Razak, dan Rydy/Ricky Subagya di bagian putra, Elysa/Catherine dan Enny Ocataviany/Sailvia A, di bagian putri, serta Aryono M/ Eliza dan Nunung W/ Herawati, di ganda campuran. Indra belum bisa mengung- kapkan peluang Indonesia da- lam turnamen tersebut, ka- rena belum tahu pasti pemain- pemain dunia yang mana yang akan tampil di Singapura. "Saya belum berani bicara ma- salah peluang. Drawing-nya kita juga belum tahu. Di nomor tunggal putra diperkirakan ba- kal terjadi persaingan ketat, karena menurutnya, beberapa pemain utama dari Denmark, Cina, dan Malaysia ikut ambil bagian. (051/Bb) Cina dan Malaysia Saingan Berat Indonesia Penyelenggara Piala Thomas Semarang (Bali Post) - Ketua Bidang Luar Negeri PB PBSI Drs. Titus Kurniadi mengatakan, saingan berat In- donesia untuk menjadi tuan rumah Piala Thomas 1994 ada- lah Cina dan Malaysia. Kepada BaliPost di GOR Jati- diri, Minggu kemarin, ia menu- turkan, persoalan berat bagi Indonesia untuk meyakinkan IBF dan negara peserta lain- nya adalah belum adanya hall bulu tangkis yang memadai termasuk di Jakarta. "Tetapi, kami sudah me-lobbying negara-negara peserta lainnya agar memenangkan Indone- sia," kata Titus sambil menam- bahkan, bagi Indonesia men- jadi tuan rumah memang ideal agar Piala Thomas segera kem- bali ke tanah air. Yang lebih ideal lagi, lambang supremasi beregu putra itu kalau mung- kin direbut di kota pahlawan, Surabaya. Surabaya sendiri sudah mencalonkan diri tetapi di tempat itu tidak juga ada hall sehingga menyulitkan pe- nunjukan sebagai tuan rumah. Pihak lainnya yang mengaju- kan diri adalah Semarang dan Manado. Secara dana dan pengalaman Semarang cukup memadai tetapi masalahnya, gedang bulu tangkis Jatidiri sangat panas yang memerlu- kan pemecahan. Kalau toh In- donesia disetujui, menurut Ti- tus, kemungkinan besar Ja- karta yang bakal menjadi tuan rumah. Malaysia baru saja menjadi tuan rumah Piala Thomas dan merebut piala kebanggaan ber- egu putra. Berdasarkan hal itu, kemungkinan negara itu tidak disetujui menjadi tempat penyelenggaraan. Sedangkan, Cina memiliki hall yang me- menuhi syarat dan tersebar di berbagai kota seperti Guang- zhou, Shanghai dan lain- lainnya. Cina, menurut Titus, merupakan pesaing berat yang tak mudah dikalahkan. Ada pun penentuan siapa tuan ru- mah Piala Thomas 1994 itu, menurutnya, akan dilangsung- kan di Jakarta November nanti. Mengaapa Indonesia terta- rik menjadi tuan rumah di ta- hun 1994, menurut Titus, ka- rena melihat peta kekuatan negara-negara lainnya di mana kalau dibandingkan de- ngan Indonesia maka ke- kuatan Indonesia jauh lebih menonjol. "Itu berarti ada pe- luang memboyong kembali Piala Thomas," ucapnya. (051/Bb). Kader Bakti Negara akan Dilantik Denpasar (Bali Post) - Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Bakti Negara Tk I Bali, akan melantik kader- kadernya, 26 September ber- tempat di puncak Pura Anda- kasa karangasem. Pelantikan para kader akan diikuti oleh 150 orang dari ja- jaran perguruan Bakti Negara. Dalam pelantikan para kader, pelatih maupun yang menjadi pembantu pelatih adalah guna menyeragamkan teknik serta gerak pada masing-masing perguruan. Sehingga, ada ke- samaan gerak pada masing- masing perguruan yang ada diseluruh Bali. Namun, kese- ragaman itu perlu disejajarkan guna tidak ada kesalahpa- haman di antara perguruan yang lainnya, kata Ketua DPD Bakti Negara, Ida bagus Dina- kara, kepada Bali Post Minggu kemarin di Denpasar. Menurut Dinakara, yang su- dah menjadi kader maupun pelatih setelah pelantikan akan disebarkan ke cabang maupun ranting guna pembi- naan lebih lanjut sehingga pembinaan tersebut bisa ber- langsung dengan sempurna dan baik. Pembinaan ilmu seni bela diri di kemudian hari sangat- lah penting artinya bagi kehi- dupan manusia. Karena dari segi pembinaan memang patut diberi acungan jempol. Dari hasil yang telah diperlihatkan serta disumbangkan demi nama baik daerah memang su- dah cukup. "Sekarang kita tinggal membinanya agar per- guruan ini bisa pembinaannya berkesinambungan guna men- cari bibit atlet yang baik," ujar Dinakara. (Pas). BANK SERI PARTHA MENGABDI BANGSA MEMBANGUN NEGERI HUBUNGILAH KANTOR KANTOR KAMI YANG TERDEKAT DIKOTA ANDA. TAMPAN MULIA SIMPATI MULIA SIPURA MULIA . Color Rendition Chart C1400 2cm