Tipe: Koran
Tanggal: 1993-07-23
Halaman: 06
Konten
2cm Halaman 6 Harian Untuk Umum Bali Post Pengemban Pengamal Pancasila Terbit Sejak 16 Agustus 1948 Tajuk Rencana Mendidik Anak Kini, Menuai Manusia Bermutu PERHATIAN terhadap anak-anak tentu saja me- rupakan sesuatu yang bersifat kodrati. la terpaut pada kondisi anak yang masih lemah, pada kemam- puan anak yang belum berkembang secara optimal, dan karena itu belum berfungsi secara sempurna. Oleh karena bersifat kodrati tersebut, adalah men- jadi kewajiban para orangtua untuk menumbuhkem- bangkan anak-anak sehingga anak-anak tersebut mampu memanfaatkan potensi yang dirnilikinya. Dalam proses menumbuhkan kemampuan terse- but tersedia sebuah akses yang bernama pendidi- kan. Pendidikan anak-anak pada hakikatnya terarah ke masa depan. Sama halnya dengan membenam- kan benih tanaman ke dalam tanah dan menanti pa- nen pada masa depan, demikian pulalah tamsil pen- didikan yang diberikan pada anak. Proses pendidikan tersebut mengandaikan atau mengandalkan kerja sama dua pihak yaitu fasilitas dan pendidikan yang diberikan para orangtua dan lingkungan, serta kemampuan dalam diri anak. Kerja sama ini tertuju pada hasil yang akan dicapai. Mustahil memberikan penekanan hanya pada satu aspek, karena keduanya saling menunjang. Oleh karena terletak pada masa depan, dan masa depan itu menjadi milik anak atau generasi yang baru lahir, pendidikan itu juga bermakna memper- siapkan anak-anak untuk memasuki dunia yang menjadi miliknya. Mempersiapkan anak-anak de- wasa ini pada sisi yang lain juga berarti mempersiap- kan sumber daya manusia yang bermutu untuk masa depan. Bagaimana kebijakan dan tindakan yang dilaku- kan masa sekarang untuk mempersiapkan sumber daya manusia bermutu pada masa depan, dapat kita lihat pada rencana apa saja yang dibuat serta bagai- mana rencana itu diterapkan. Pada tahun 1986 su- dah mulai dilontarkan perhatian secara khusus ke- pada anak-anak. Perhatian khusus itu dilanjutkan selama satu dekade dan akan berakhir tahun 1996. Pada setiap tahun ada sebuah tema khusus yang diangkat menjadi fokus perhatian. Untuk memusat- kan perhatian secara khusus tersebut tanggal 23 Juli, hari ini, dirayakan sebagai Hari Anak Nasional, dengan tema "Anak Indonesia Anak yang Beriba- dah (Bertaqwa) dan Kreatif". Dalam GBHN tahun 1988, misalnya, perhatian yang dicurahkan terhadap generasi muda terlihat le- bih umum. Sedangkan dalam GBHN hasil SU MPR 1993 yang lalu, perhatian terhadap generasi muda lebih dikhususkan, malahan dipilah-pilah menjadi anak, remaja, dan pemuda. Pemilahan itu bertujuan untuk lebih menekankan lagi jenis pendidikan dan fasilitas apa yang sepantasnya diberikan pada usia tertentu. Dipandang dari aspek psikologi, pendidikan pada anak dimulai sejak awal masa kehamilan (pada masa pralahir/prenatal). Gizi yang baik, pemeliha- raan kesehatan ibu, keakraban hubungan antara ibu hamil dengan keluarga lain, serta pola dan corak ke- hidupan ibu, merupakan beberapa di antara sejum- lah faktor yang akan mempengaruhi anak dalam kis. Hal kandungan, baik secara fisis maupun yang sama akan lebih tampak pada anak-anak yang baru lahir atau berumur di bawah lima tahun (balita), yang berlanjut terus hingga masa sekolah dan me- masuki masa akil-balig. Dari gambaran ini dapat kita simpulkan bahwa jenjang sumber daya manusia berkualitas pada masa depan dicapai dengan kerja sama dari berba- gai pihak dan meliputi berbagai faktor. Semuanya jalin-menjalin membentuk satu kesatuan pada diri seorang manusia yang utuh. Perhatian pada anak yang dikibarkan pada Hari Anak Nasional merupakan salah satu upaya untuk menyadarkan kita semua akan pentingnya me- nyiapkan anak-anak memasuki dunia masa depan tersebut. Sudah barang tentu persiapan itu harus berakar di tengah keluarga. Hal ini harus kita tekan- kan karena dalam masyarakat seringkali muncul anggapan bahwa sekolah merupakan satu-satunya tempat menempa manusia masa depan yang ber- mutu. Secara sederhana dapat kita katakan bahwa anak lahir dari tengah keluarga dan atas keinginan orangtua dan karena itu menjadi kewajiban orang- tua pulalah memberikan perhatian yang khusus ke- pada anak. Dalam batas-batas kemampuannya, sekolah me- lanjutkan dan membantu mengembangkan apa yang belum sepenuhnya diperoleh di tengah ke- luarga. Dengan demikian kegagalan menghasilkan sumber daya manusia pada masa depan harus di- kembalikan ke tangan para orangtua dan baru dilan- jutkan kepada lembaga-lembaga lain sesuai dengan urutan dan besar-kecilnya tanggung jawab masing- masing. Lembaga pendidikan formal hanya merupakan salah satu dari sekian banyak lembaga sosial yang Bali Post JUMAT, 23 JULI 1993 Pemikir Besar: Siapakah Dia? KELUHAN Gus Dur tentang krisis pemikiran besar yang kemudian diulas lebih lanjut oleh Usadi Wiryatnaya dalam kemasan "Pemikiran Besar, Arti dan Masalahnya" (Bali Post, 14 Juli), terasa amat menarik untuk dibaca dan menggeli- tik untuk disimak. Tulisan ini bukan hendak memberikan tanggapan evaluatif terhadap tulisan tersebut, melainkan sekadar perluasaan terhadap masalah yang telah digarapnya, dengan mengajukan pertanyaan: siapakah sebenarnya pemikir besar itu? tidak mudah untuk mendapat- Semua orang sadar, sungguh kan jawaban terhadap perta- nyaan itu. Masalahnya, bagai- melakukannya akan berakhir mana pun, semua upaya untuk pada sebuah penilaian, semen- tara penilaian bisa mengundang kontroversi. Tetapi apabila sejak dini mula kita sudah menyadari bahwa perbedaan pendapat itu jamak dalam dunia pemikiran, kita tidak perlu lagi merasa segan-segan terhadapnya. Jus- tru pada hemat kami, ini pun se- buah penilaian pula, munculnya perbedaan pendapat merupakan salah satu pertanda terjadinya dan dinamis dalam masyarakat. proses pemikiran yang dialogis Dengan bekal itu, barulah kita bisa mulai berpikir dalam arti sebenarnya. Bertitik tolak dari anggapan itu, kita bisa mendapatkan ciri utama dari seorang pemikir besar, yaitu keberanian. Pemikir besar adalah pemikir yang ber- ani. Rasanya statemen ini begitu sederhana sehingga tidak me- merlukan lagi elaborasi lebih lanjut. Apabila berpikir sedikit lebih mendalam, segera kita akan terdampar pada satu ke- nyataan, berpikir itu sendiri se- benarnya sudah sebuah kebera- nian, karena banyak orang me- milih berhenti berpikir demi keselamatan. Untuk memahami hal ini, ada baiknya kita meren- tang sedikit lebih panjang ke- nyataan di sekeliling kita. Masyarakat kita dewasa ini sarat dengan tradisi dan ideo- ikut berperanan menghasilkan sumber daya manu- logi, entah itu bersumber pada kebudayaan (dalam arti sempit- nya), politik, entah pula agama. sia masa depan yang bermutu. Dapat pula dikata- kan, lembaga pendidikan formal menempati urutan kedua dalam proses pendidikan terhadap anak. Tema yang menjadi fokus perhatian pada per- ayaan Hari Anak Nasional yaitu "anak yang beriba- dat dan kreatif' sedikit atau banyaknya niscaya akan banyak bertumpu pada keteladanan para orangtua atau tokoh panutan dalam masyarakat. Kata-kata akan mengajak, akan tetapi contoh atau teladan menjadi pendorong. Lembaga Persahabatan Indonesia-Portugal HUBUNGAN antara pemerintah Indonesia dan Portugal merupakan hubungan yang tegang, gara- gara integrasi Timtim ke wilayah Indonesia seusai kolonialisme di pulau ini. Kini, setelah Timtim meru- pakan propinsi tersendiri yang mengalami pemba- ngunan secara cepat dalam segala bidang, banyak hal menjadi jelas yang menerangkan perbedaan an- tara sebuah kondisi kolonial dan kondisi merdeka. Ini terutama dirasakan rakyat Timtim sendiri yang dalam masa kolonialnya selama berabad-abad hampir-hampir tidak mendapatkan apa-apa. Ketegangan berawal ketika Portugal menuduh In- donesia melakukan campur tangan militer dan poli- tik dalam tubuh dan upaya rakyat Timtim untuk men- capai kemerdekaan sendiri, terlepas dari Indonesia, terutama mereka yang bergabung dalam kekuatan kelompok Fretilin. Oleh karena itu, dengan terjadi- nya peristiwa penggabungan UDT kepada kelom- pok Apodeti dan kemudian memilih Indonesia seba- gai induknya, kemarahan pemerintah Portugal ter- hadap Indonesia lantas diberi wadah simpati kepada kekuatan Fretilin, yang dewasa ini praktis hanya tinggal beberapa gelintir di Timtim dan di luar negeri. Kendati telah terjadi dialog diplomatik antara RI dan Portugal beberapa kali sejak integrasi Timtim, agaknya pemerintah Portugal sendiri masih merasa "tinggi hati" atau belum bisa melupakan "kesa- lahan" RI, sehingga ketegangan hubungan masih terjadi hingga sekarang ini. Sebenarnya di luar konteks politik -- misalnya saja dalam konteks ekonomi dan perdagangan -- kete- gangan hubungan semacam ini tidak menguntung- kan kedua belah pihak. Pemasokan barang-barang perdagangan yang diperlukan dua pihak tak bisa berjalan langsung dari Indonesia ke Portugal, dan sebaliknya. Harus ada pihak ketiga yang menjadi perantara. Hal semacam ini kita alami dahulu de- ngan RRC. Kita mengalami kerugian sangat besar karena volume perdagangan kita dengan RRC sa- ngat besar. Akan tetapi, kemudian ternyata bahwa pemulihan hubungan dengan RRC akhirnya toh ter- jadi juga, kendati sebelumnya rasa curiga dan takut di pihak kita sangat besar. Dalam hubungan dengan soal Portugal ini agak- nya sangat baik apabila pihak-pihak swasta mana pun-entah Portugal entah Indonesia -- mulai me- ninjau kepentingan hubungan RI-Portugal dari sisi lain, terutama dari sisi ekonomi-budaya -- dalam bentuk lembaga atau asosiasi persahabatan. Me- mang agak aneh apabila asosiasi itu direncanakan cenderung menjadi ortodoksi, Baik tradisi maupun ideologi atau bangunan pikiran, ang gapan. dan keyakinan yang telah dikotak-katik lagi, karena kebe- mapan, sehingga tak bisa umum. Ortodoksi ada di mana narannya sudah diterima mana, di rumah, di sekolah, di masyarakat, bahkan di pertemuan-pertemuan sosial se- macam perkawinan, sunatan, potong gigi, dll. Oleh Kaloka Ardi salah-salah mendatangkan ba tangan-tangan berkuasa yang haya bagi pemikir-pemikir di luar jalur, atau di luar sistem. bahwa untuk berpikir dan me- Dengan demikian jelaslah lukan keberanian, dan besarnya nyatakan pikiran orang memer- keberanian itu berbanding ter- balik dengan daya cengkeram (baca: penguasa di balik) orto- doksi. Dalam masyarakat totali- ter daya cengkeram ortodoksi amat besar, sehingga kebera- nian berpikir amat kecil. Seba- liknya, dalam masyarakat demo- kratis, keberanian berpikir itu Salah satu dampak yang di- sendiri merupakan ortodoksi, nyataan bahwa orang berpikir, rendah, sehingga keberanian bawa ortodoksi ini adalah ke- daya cengkeram ortodoksi amat bersikap, dan berbuat lebih ba- melakukannya amat tinggi. nyak melalui jalur ortodoksi (de- Pemikir besar berani berpikir ngan semboyan sesuai dengan bukan saja hanya melalui jalur adat, konsensus, misalnya), ke- resmi, tetapi, kalau perlu, berani timbang melalui jalur pemikiran juga melalui jalur-jalur kritis. kritis. Alasan terdekatnya, jalur Hal ini perlu ditekankan untuk itulah yang paling aman dan menghindarkan salah penger- nyaman. Sedangkan jalur pemi- tian bahwa pemikir kritis yang kiran kritis amat jarang dilalui berani harus selalu bertenta- orang karena beberapa kemung- ngan dengan ortodoksi. Kebera- kinan: (1) mereka sudah terlan- nian hanya diperlukan apabila jur terpola oleh proses ortodoksi keadaan memang menuntut de- sehingga dapat menikmatinya, mikian, yaitu apabila ortodoksi (2) mereka sudah sedemikian telah tidak bisa diterima lagi. terekayasa oleh jalur tersebut se- Orang memerlukan keberanian hingga tidak pernah tergelitik untuk berpikir dan menyatakan untuk berpikir yang lain, dan (3) pikirannya, misalnya, pada saat walaupun merasakan beban tin- dia berhadapan dengan praktek dih ortodoksi, tetapi mereka ti- korupsi dan nepotisme yang di- dak men: punyai cukup kebera- dukung kekuasaan politik mau- nian untuk melepaskan darinya, pun represif yang mendalihkan sebab sadar perbuatan semacam diri pada ortodoksi yang berlaku (prevailing orthodoxy). Dengan demikian, pemikir be- sar tidak pernah merasa segan dan takut terhadap penguasa dan antagonistis. Padahal, orang penguasa agama, sosial, maupun tahu di belakang ortodoksi ada politik. Anggapan dasarnya, me- itu bisa amat berbahaya. Apabila orang berpikir evalua- tif dan korektif saja orang sudah takut, apalagi berpikir alternatif 66). own reka tidak melawan oknum- lama pikiran itu tetap ada pada dua macam landasan, kebenaran oknum itu sendiri, tetapi hanya diri sendiri, tidak dikomunikasi harus berbicara, dan kebenaran praktek pemikiran yang keliru kan dengan orang lain. Begitu pi- bersifat sementara. Kebenaran atau membahayakan, dan itu kiran orang ditawarkan sebagai adalah kebenaran, walaupun be- mereka lakukan demi kebe- aset sosial, menjadi milik orang tapa pahitnya, kebenaran harus naran. Walaupun demikian, se- banyak, karena dikomunikasi dinyatakan. Itulah sebabnya, pe- jarah menunjukkan pemikir kan, dia akan menghadapi pem- mikir besar tidak bersedia menu- pemikir semacam itu tidak ja- batasan dan tantangan dari ke- tupi kebenaran demi kepen- rang menghadapi tantangan lompok masyarakat atau indi- tingan sekelompok orang, walau- berat dan menyengsarakan. Ber- vidu lain. pun berkuasa. Namun trand Russell, pemikir besar Ing- Menghadapi kenyataan itu, kebenaran diakuinya juga seba- gris abad ini, melukiskannya se- Bertrand Russell merumuskan gai bersifat sementara dan tidak orang yang kini diakui dunia se- ikut, "Free thought means thin itu, kebenaran itu harus selalu bagai berikut: ".....banyak pemikiran bebas sebagai ber- pernah sempurna. Oleh karena bagai orang-orang baik dan ber- king freely -- as freely, at least, as dievaluasi dan akan menjadi le- moral, telah menjadi korban is possible for a human being. bih benar lagi apabila disertai penghujatan bahkan sering le- The person who is free from any dengan kebenaran pihak-pihak bih buruk lagi, akibat perlawan- respect if free from something, lain. Dapat dimengerti mengapa annya terhadap ortodoksi yang what is the free thinker free Socrates, atas dasar penilaian he must be free from two things: bersedia menerima pendapat berkembang pada zamannya. from? To be worthy of the name, pemikir besar bersikap terbuka, dia bersalah telah meracuni jiwa the force of tradition, and the orang lain, berbeda pendapat kaula muda, harus menghadapi tyrany of his pas- tanpa menganggapnya sebagai ajalnya dengan minum racun" sions."("Understanding His- pertentangan. Barangkali, itu karena pemikir besar lebih ber- ("Understanding History," hal. tory", hal. 57) Untuk menjadi seorang pemi- orientasi pada kebenaran itu kir bebas, orang sekurang- sendiri ketimbang kekuasaan. Sementara itu, J.B. Bury kurangnya harus terbebas dari Sehingga, dari mana pun da- mengatakan, "Sudah menjadi la- dua hal, yaitu paksaan tradisi tangnya, kebenaran selalu zim dikatakan bahwa berpikir (dalam arti yang luas) dan kese- menggembirakan, jauh lebih adalah merdeka. Orang tak per- mikirkan apa saja yang dia ke- rang tidak harus diganggu hak- palsuan, meskipun día meno- nah dihalang-halangi untuk me-wenangan nafsunya sendiri. Seo- menggembirakan daripada ke- nya hanya karena kebetulan ber- pang kekuasaan. hendaki, selama dia menyembu- beda pendapat dengan tokoh nyikan Dengan dasar itu, pemikiran buah pikirannya. Pekerjaan otaknya hanya diba- pemerintah. Sebaliknya, orang masalah-masalah kebenaran agama, pejabat, atau kebijakan besar lebih diarahkan pada tasi oleh batas-batas peng- pun tidak akan bisa berpikir be- dan kebaikan manusiawi ketim- alaman dan kekuatan daya bas apabila dia masih dikendali- bang masalah-masalah individu khayalnya. Tetapi kemerdekaan kan pamrih-pamrih dan kepen- atau kelompok. Kebenaran di- yang sewajarnya untuk berpikir tingan pribadinya. Kini menjadi biarkan berbicara untuk manu- buat diri sendiri ini sedikit sekali jelas, untuk menjadi pemikir be- sia, tidak pandang siapa adanya, harganya. Tidak memuaskan dan lebih lagi menyakitkan buat beranian yang saling meleng- litik maupun agama. Pemikir be- sar dibutuhkan dua macam ke- bukan demi kelompok sosial, po- si pemikir, jika dia tidak diper- kapi, keberanian melawan pak- sar tidak mengenal rekayasa kenankan menyampaikan buah pikirannya kepada orang lain paksaan dari dalam (kesewe- hanyalah rekayasa demi kebe- saan dari luar (tradisi) dan atas kebenaran, yang dia kenal dan jelas, buah pikirannya itu ti- nangan nafsu sendiri). naran dan kebaikan manusia. dak ada gunanya buat orang- orang di sekitarnya." ("Sejarah lanjutnya akan membawa orang melihat kenyataan-kenyataan Keberanian demikian itu se- Pemikir besar, dengan demikian, Kemerdekaan Berpikir", PT pada pemikiran terbuka, baik partikular dengan kacamata Pembangunan, hal. 1). Jelaslah, terhadap kenyataan maupun universal, dan mencari di dalam- kebebasan berpikir manusia terhadap kesalahan. Pemikiran nya mempunyai keterbatasannya terbuka mendasarkan diri pada universal. dan pembatasnya sendiri, yaitu pengalaman dan daya khayal atau berpikir. Orang hanya da- pat berpikir dengan topangan pengalaman sejauh daya pikir nya mampu melakukannya. Di samping itu, kebebasan berpikir mutlak hanya bisa diperoleh se- kebenaran-kebenaran Kebenaran dibiarkan berbicara untuk manusia, tidak pan- dang siapa adanya, bukan demi kelompok sosial, politik maupun agama. Pemikir besar tidak mengenal rekayasa atas kebenaran, yang dia kenal hanyalah rekayasa demi kebenaran dan kebaikan manusia. Siaran Televisi dan Anak-anak SEJAK kehadiran siaran TV yang serba ada di hadapan khalayaknya, muncul kekhawatiran terhadap pengaruh siaran TV terhadap kelompok penonton anak-anak. Di Amerika misalnya, kekhawatiran itu telah mendorong diadakannya penelitian secara in- tensif tentang dampak siaran TV pada anak-anak. Di Indonesia, tampaknya belum ada penelitian yang secara komprehensif meneliti topik tersebut, kecuali penelitian dalam ling- kup terbatas, seperti yang dilakukan salah satu pengajar Fak. Psikologi UGM, Yogyakarta kurang lebih setahun yang lalu. Dalam perkembangan TV di bih bermanfaat dalam pemben- acara, yang sebenarnya tidak di- Indonesia -- yang sekarang mulai tukan kepribadiannya lebih lan- peruntukkan bagi mereka. Ini secara intensif merasuk di te- jut. Dalam hal ini kegiatan me- terjadi karena, siaran TV tidak ngah kehidupan masyarakat -- nonton TV dikhawatirkan akan sama dengan siaran film di bios- masalah dampak atau pengaruh mengurangi porsi waktu untuk kop yang masih memilah penon- siaran TV terhadap anak-anak kegiatan-kegiatan lain, misal- ton berdasarkan kelompok umur patut mulai mendapat perha- nya sosialisasi dengan komuni- tertentu. Anak-anak di samping tian. Mengingat, intervensi tas sekitarnya maupun kegiatan menonton acara-acara yang me- siaran TV terhadap kehidupan yang berkaitan dengan pendidi- mang dirancang untuk mereka, anak-anak dapat berdampak ne- kan formal mereka. Dalam juga menonton siaran-siaran kepribadian anak. tonton orang dewasa. pemerintah, apakah itu Indonesia ataukah Portugal. gatif terhadap perkembangan jangka panjang, hal demikian itu yang sebenarnya lebih cocok di- Hal itu pun tak berarti bahwa harus pihak swasta Portugal yang menjadi pengambil prakarsa untuk melakukan pemukulan gong pertamanya. Para pe- milik konglomerat kita yang mempunyai potensi ekspor ke Portugal -- bisa saja memulai penjajakan- nya, karena di samping hal itu terasa akan lebih lu- wes, terutama juga lebih tepat mengingat kepen- tingan ekonomis masing-masing. Pendekatan dari segi moral-budaya agaknya akan lebih sulit, karena baik rakyat dan pemerintah Portugal maupun peme- rintah dan rakyat Indonesia mempunyai sistem nilai yang berbeda-beda. Akan tetapi, kendati sulit, bisa saja rakyat Katolik kedua negeri ini menjadi juru hubung yang handal bagi pembentukan asosiasi persahabatan yang mungkin dibina. Adanya aso- siasi persahabatan ini akan banyak mengurangi per- lawanan politik yang dilakukan mereka yang memu- suhi RI di luar negeri, seperti orang-orang RMS di Nederland dahulu. Ketegangan antara RI-Portugal ini sudah cukup lama dan agaknya memerlukan terobosan- terobosan penting baru dari pihak swasta lewat jalan yang lebih realistis, jujur dan dilandasi good will hu- manistis yang mendalam. Masalahnya tinggal siapa dan kapan di Indonesia ini bakal mengambil langkah pertama? Surat Pembaca Persyaratan: Sertakan Fotokopi Identitas bisa melestarikannya bukan se- kadar untuk mencari juara saja. mang penting tetapi jangan sam- Masalah juara itu rasanya me- pai hanya demi juara kemudian menghalalkan segala cara ter- masuk di antaranya dengan ti- dak mematuhi ketentuan yang telah ada. Tetapi mengapa justru daerah yang sudah melanggar ketentuan tersebut yang menda- pat gelar juara. Artikel ini mencoba melihat potensi siaran TV dalam mempe- ngaruhi kehidupan anak-anak dan mencoba menawarkan pan- dangan dalam mengantisipasi pengaruh tersebut. Kekhawatiran Siaran TV terhadap dapat berakibat pada hilangnya rasa solidaritas anak-anak ter- hadap lingkungan sosial di seki- tarnya, mengingat anak-anak kurang tersosialisasi dengan lingkungan sosial mereka yang utama. Oleh I Gusti Ngurah Putra Kedua, bahwa isi tayangan Penelitian yang pernah saya TV yang ditonton anak-anak da- lakukan dengan sampel terbatas Kekhawatiran terhadap peng- pat berdampak buruk terhadap misalnya memperkuat per- aruh siaran TV pada anak-anak kehidupan anak-anak. Atau de- nyataan tersebut. Anak-anak di biasanya berkaitan dengan dua ngan kata lain, isi siaran TV ber- samping menonton "Kura-kura hal. Pertama, TV merupakan potensi mempengaruhi perilaku Ninja", "Dora Emon," "Si Unyil" salah satu media massa yang me- anak-anak dalam berbagai hal. juga menonton film-film "Dark miliki daya persuasi yang sangat Misalnya, isi siaran iklan ten- Justice", "Street Justice" dan se- tinggi. Oleh karena kekuatan- tang makanan diduga berkore- jenisnya. Ada semacam kekha- nya ini, TV mampu mempersuasi lasi dengan para konsumsi anak- watiran bahwa "anak-anak lebih anak-anak sehingga anak-anak anak. cepat dewasa dari yang lebih mengutamakan menonton Di samping itu ada pula ke- seharusnya." siaran TV daripada melakukan khawatiran bahwa anak-anak kegiatan lain yang mungkin le- lebih senang menonton acara- Anak-anak di samping menonton "Kura-Kura Ninja", "Do- ra Emon", "Si Unyil", juga menonton film-film semacam "Dark Justice", "Street Justice" dan sejenisnya. Ada semacam kekhawatiran bahwa "anak-anak lebih cepat de- wasa dari yang seharusnya". Turun di Tabanan Bayar Rp 3.000 Hari Senin, 12 Juli 1993 sore, elola bus Megah, apakah me- saya naik bus Megah bernomor mang memberlakukan per- polisi DK 7266 D, dari Denpasar aturan mengenakan tarif bagi untuk tujuan Tabanan. Saya di- semua penumpangnya sebanyak kenai tarif untuk trayek Denpa- untuk jarak trayek bus? sar Gilimanuk sekaligus yaitu (Denpasar-Gilimanuk). Kalau membantah mengatakan turun angkutan yang dikeluarkan pe- sebesar Rp 2.000. Saya sempat demikian, apa gunanya tarif di Tabanan seraya menyerahkan merintah bersama lembaga- uang seribu rupiah. Si kondektur lembaga terkait, bagi Megah? tersebut mengembalikan uang Saya tidak menyesalkan uang saya dengan kasar. yang melayang Rp 3.000 itu te- menyerahkan Rp 3.000. Ter- kondektur itu, Lalu saking jengkelnya saya tapi saya tidak puas oleh cara nyata dia menerimanya. Nama dan alamat diketahui Redaksi. Cak Remaja kok Keriputan Saya adalah salah seorang pe- yang berumur di atas 25 tahun serta rapat di Denpasar saat bahkan ada yang sampai meng- diadakan pembicaraan tentang ikutsertakan peserta yang sudah ketentuan-ketentuan yang ber- mulai ubanan dan keriput. De- laku dalam Festival Cak Remaja mikian juga untuk penari ba- di mana Pak Dibya selaku Ketua nyak yang melibatkan para pe- Panitia Cak Remaja mengung- nari dari ASTI atau SMKI. Aneh kapkan tentang aturan-aturan rasanya jika kita menyaksikan yang berlaku pada festival ini, di Festival Cak Remaja tetapi pe- antaranya: sertanya sudah ubanan dan keri- putan. PKB yang bertujuan un- Saya harap pada pelaksanaan tuk membina seniman-seniman terjadi lagi sehingga tujuan PKB yang akan datang tidak sampai daerah ternyata tidak demikian untuk membina para seniman 2. Tidak diperkenankan mem- dalam pelaksanaannya, karena khususnya seniman daerah pergunakan penari-penari dari saat penilaian yang dinilai justru akan terwujud. ASTI maupun SMKI kecuali un- para seniman yang sudah bisa di- tuk dalang. bilang pembina. Lalu yang di- Akan tetapi pada pelaksana- maksud pembinaan itu yang ba- Nama dan alamat diketahui terjadi konsluiting sampai mele- mengatasi penyebab padamnya annya aturan-aturan itu tidak gaimana sebenarnya. Ajang fes- 1. Anggota sekeha cak berumur maksimal 25 tahun dan belum menikah. berjalan sebagaimana mestinya tival ini sesungguhnya di mana banyak daerah yang bertujuan membina para remaja mempergunakan sekeha cak agar mengenal, mencintai dan Berdagang di Atas Trotoar Saya sangat bangga dengan kan tanah kurang lebih 50 cm. dibuatnya trotoar di seluruh Pedagang tersebut berlokasi pas jalan Kota Madya Denpasar, dan di sebelah barat dari tembok per- keselamatan pejalan kaki sangat umahan Perumtel di Jln. Serma diperhatikan oleh pemerintah. Made Pil. Dengan adanya trotoar jalan ke- lihatan rapi, indah dan bersih, Untuk ini saya harapkan pi- hak yang berwajib/berwenang tetapi saya kurang setuju de- terutama Polisi Pamong Praja ngan adanya pedagang kaki lima agar menertibkan pedagang ter- yang berjualan di atas trotoar, sebut. sehingga mengganggu para pe- jalan kaki. Pedagang tersebut Swaryanto saya temui di sekitar Jln. Serma Gg. Pucuk Sari No. 9 Made Pil (Sanglah). Ada juga pe- Ubung Denpasar Barat dagang yang hanya memanfaat- Redaksi Mohon penjelasan pihak peng- Listrik di Pasar Tulangampiang mulai 2 Juli 1993 listrik tidak ada tidaknya petugas yang jaga). Di pasar Tulangampiang "hidup" sama sekali (tergantung berfungsi sebagaimana mesti- Petugas pasar sama sekali ti- nya. Dalam satu malam dapat dak tampak usahanya untuk bihi empat kali, bahkan tidak ja- listrik di "arealnya". Yang lebih rang pada malam harinya tidak menyakitkan lagi adalah pemu- CAK..CAK..CAK... YANG PENTING BERJIWA MUDA... CAK..CAK... MA ngutan retribusi untuk pene- rangan sebesar Rp 100 per titik lampu tetap jalan seperti biasa tanpa pandang bulu, dan tidak melihat jasa yang dijual (hidup tidaknya listrik). Para pedagang merasa agak berkeberatan de- ngan cara seperti tersebut, sebab jangankan listrik dalam keadaan padam, dalam keadaan normal saja, pendapatan peda- gang akhir-akhir ini sangat mi- nim sekali. Padamnya listrik di Pasar Tulangampiang menjadi- kan keadaan yang telah "lesu" menjadi "semakin lesu". Kami sangat mengharapkan pihak-pihak terkait segera "tu- run tangan" membantu kami pe- dagang kecil di Pasar Tulangam- Jl. Gunung Agung, agar piang listrik yang ada dapat berjalan sebagaimana fungsinya. Tanpa penyebab padamnya listrik kami yakin akibat yang akan ditim- mengingat bahaya konsluiting bulkannya akan lebih fatal lagi Anggota Redaksi: Denpasar: Made Sugendra, Sri Hartini, Ida Bagus Geriawan, Nengah Sri- Suprajitno, Ema Sukarelawanto, Daniel Fajry, Nyoman Setiawan, Legawa Partha, Gianyar: IB. Alit Sumertha, Bangli: Nikson, Semarapura: Made Suweca, Singaraja: Made Tirthayasa, Putu Mangku, Amlapura: Wayan Sudarsana, Tabanan: Gst. Alit Purnatha, Negara: Eddy Asri, Jakarta: Muslimin Hamzah, Suhen- dra Usmaya, Bambang Hermawan, Sahrudi, Surabaya: Edy Poerwanto, NTB: Agus Talino, Iszul Kairi, Ryanto, Ruslan Efendi, NTT: Hilarius Laba, Wartawan Foto: IGN. Arya Putra, Djoko Moelyono. Bali Post an Wayan Suja Adnyana, Wayan Wirya, Wayan Suana, Dwi Yani, Komang Suarsana, Djarot segera dicari serta diselesaikan Setiap artikel atau tulisan yang dikirim ke Redaksi hendaknya ditik dengan dua spasi (spasi rangkap). rawan sekali. Ir. I Nyoman Sanjaya Jl. Gunung Agung Gang Gangga 9A Denpasar Kekhawatiran Pertama, pa- ling tidak berdasarkan hasil pe- nelitian Wilbur Schramm dan kawan-kawan yang sudah dibu- kukan di bawah tajuk "Televi- sian in the Lives of Our Chil- dren", memang terbukti adanya. Disebutkan bahwa televisi se- cara jelas telah ikut mengatur penggunaan waktu luang yang dimiliki anak-anak. Dalam hal menggunakan waktu luangnya ini, anak-anak lebih banyak untuk menonton siaran TV dari- pada melakukan kegiatan lain. Dengan demikian porsi waktu tuk kegiatan-kegiatan sosial de- yang semestinya digunakan un- ngan kelompok primer semisal gaulan lainnya. Ini berarti keha- keluarga atau kelompok per- diran televisi sebagai 'teman baru anak-anak' akan mengura- anak. ngi waktu interaksi sosial anak Sementara itu, Greenfield de- ngan tajam mengkritik dan me- nyimpulkan bahwa TV telah me- nyebabkan terjadinya penu- standar, mendorong Pedalam runan nilai pada ujian-ujian masyarakat dan mengurangi ke- mampuan mahasiswa di pergu- ruan untuk menulis karya il- katan tindak kekerasan nya berdasarkan penelitian- Singkatnya, menurut penda- ngat yakin bahwa isi tayangan jadikan kambing hitam kalau penelitian eksperimental -- sa- pat kedua ini, jangan TV yang di- televisi terutama yang berkaitan ada anak-anak yang menampak- dengan kekerasan atau perilaku kan perilaku anti-sosial. Perik- anti-sosial lainnya telah mendo- salah kepribadian anak-anak itu tayangan itu untuk melakukan membentuknya. TV mungkin rong anak-anak yang menonton dan lingkungan sosial yang hal serupa dalam kehidupan hanya menjadi semacam pemicu diperlihatkan anak-anak, de- berdampak positif pada perilaku nyata. Perilaku anti-sosial yang atau malah sebaliknya, justru ngan kata lain dikatakan seba- anak-anak, mengingat siaran TV gai dampak dari siaran TV yang juga berisi pelajaran atau pesan- mereka tonton. Hal ini biasanya pesan moral. didasarkan pada asumsi atau teori yang menyatakan bahwa anak-anak memiliki kecende- Peran Orangtua Apa pun macam kekha- rungan untuk melakukan imi- watiran dan isi perdebat- tasi (peniruan) -- anak-anak di- an tentang topik tersebut, dap setiap stimulus yang mereka Siaran TV kini sudah hadir ham- anggap memiliki kemampuan tampaknya ada yang pasti yang meniru yang luar biasa -- terha- harus kita hadapi bersama. terima dari setiap interaksi de- pir di seluruh waktu bangun ngan lingkungan sosialnya. yang tersegmentasi, baik berda- yang kita miliki, bahkan siaran Namun demikian, ada juga TV masih hadir di tengah kita miah standar. Ini menurut yang berpendapat sebaliknya. saat kita seharusnya istirahat. Greenfield terjadi karena begitu Bahwa perilaku anti-sosial atau Siaran TV berisi beragam materi lamanya waktu yang dihabiskan yang sejenisnya yang diperlihat untuk melayani khalayaknya anak-anak untuk berada di kan anak-anak tidak semata- depan TV, sehingga mengurangi mata sebagai dampak langsung sarkan tingkat pendidikan, sta- kesempatan mereka untuk dari siaran TV yang mereka ton- tus sosial ekonomi maupun kate- ton. Ada beberapa variabel atau gori sosial lainnya. belajar. Di Indonesia, beberapa waktu faktor yang perlu diperhitung- Adalah pasti juga siaran TV lalu sempat juga ada kekhawa- kan dalam melihat perilaku anti- mulai mengintervensi kehi- tiran bahwa dengan semakin sosial yang diperlihatkan anak- dupan anak-anak kita. Siaran gencarnya siaran TV merasuk ke anak. Misalnya, variabel ling: TV mulai mengatur kegiatan tengah kehidupan masyarakat, kungan sosial yang bisa dirinci macam apa yang harus dilaku- kita akan sulit mengembangkan lebih lanjut dengan melihat hu- kan anak-anak agar anak-anak budaya baca -- belum sempat ter- bungan anak dan orangtua, si- tidak melupakan TV. Dari sini- tuasi rumah tangga yang diha- lah kekhawatiran pertama tadi bentuk dengan baik -- yang sa- ngat penting artinya bagi peng- dapi anak-anak, keadaan komu- embangan intelektualitas nitas sekitarnya dan sebagainya. masyarakat. Kekhawatiran kedua sampai saat ini memang masih menjadi perdebatan panjang, yang tam- paknya sulit menghasilkan ke- simpulan yang sempurna. Di satu sisi, sejumlah ahli -- umum- JAUH DEKAT MEMANG SEGITU, PAK 2 Rp 651.000 untuk Pura Petitenget di Krobokan Kuta Bali Post menerima titipan sumbangan dana punia untuk Pura Petitenget Krobokan Kuta dari: AA Ngurah Gede Dirksen, S.H. Jl. Arjuna No. 6 Dps. Rp 200.000. Jumlah penerimaan sebelumnya Rp 451.000 Jumlah penerimaan seluruhnya Rp 651.000 Rp 642.500 untuk Pura di Irian Jaya Bali Post menerima titipan sumbangan dana punia untuk Pura di Irian Jaya dari: Purnami, Denpasar Jumlah penerimaan sebelumnya Jumlah penerimaan seluruhnya Rp 94.500 untuk Rp 2.500 Rp 640.000 Rp 642.500 Pura Bukit Amerta di Banyuwangi Bali Post menerima titipan sumbangan dana punia untuk Pura Bukit Amerta di Banyuwangi dari: Purnami, Tabanan Jumlah penerimaan sebelumnya Jumlah penerimaan seluruhnya Rp 2.709.500 untuk Pura Gelap di Besakih Rp 2.500 Rp 92.000 Rp 94.500 Bali Post menerima titipan sumbangan dana punia untuk Pura Gelap di Besakih dari: Ni Luh Ratni Dianty, Jl. Sekar Tunjung G. Subroto Dps. Rp 5.000 (Bersambung ke Hal. 8, Kol. 1) (Bersambung ke Hal. 8, Kol. 1) Giliran Anda Bali Post 45 Tahun 16 Agustus nanti Harian Bali Post genap berusia 45 tahun. Pa- sang surut telah kami alami sejak harian ini terbit 45 tahun lalu. Namun syukur, atas rahmat Tuhan Yang Maha Esa, sampai usianya ke-45 Bali Post tetap dapat berjuang, berbakti kepada bangsa, negara dan masyarakat Indonesia sebagai pers yang mengemban dan mengamalkan Pancasila. Serangkaian dengan HUT ke-45 itu, kami menyadari masih banyak kekurangan da- lam materi penyajian, bahasa, isi, ragam rubrik yang ditampilkan. Untuk itu, kami memberikan kesempatan kepada masyara- kat pembaca memberikan saran, kritik bahkan uneg-uneg un- tuk perbaikan isi, penyajian, bahasa, rubrik atau apa saja yang Anda anggap perlu guna meningkatkan kualitas Bali Post. Saran Anda, tulis maksimal 1 halaman, ketik 1 1/2 spasi, leng- kapi dengan foto diri (bukan pas foto) dan kirim ke Redaksi Bali Post Jl. Kepundung 67 A Denpasar, paling lambat 16 Agustus 1993. Lima belas saran terbaik menurut penilaian kami, akan diberikan bingkisan menarik dari Bali Post. Catatan Redaksi Hari pertama Kongres IV PDI diwarnai kericuhan. - Peristiwa pahit dalam perkembangan demokrasi. Pangab menegaskan, siapa pun yang jadi Ketua Umum PDI tidak masalah. Penjelasan yang menjelaskan. Kata Dirjen Bea dan Cukai Depkeu, ada indikasi yang mengarah kolusi untuk menyelewengkan fasilitas ekspor. Rupanya "ada main" dalam kesempitan cari kesempatan. Bang Podjok JUMAT, 23 JULI 1993 BERGENGSI-Pemulung li berbau, bisa juga mengunda ACS, L Dua Ju TIGA buah truk setiap keluar masuk halaman ge Aerowisata Catering Se (ACS) di kawasan Bandara rah Rai. Pagi sekitar pukul ( wita truk kedua muncul te hari dan truk terakhir di ma hari. Kalau truk ini lewat aroma menyengat yang dite kan. Bisa aroma yang ena tapi juga bisa 'menyegak hidung. Penduduk di sepanjang jalan ke Bandara dari jur Sanur, hapal betul jam-jar wat truk- truk tersebut. yang tahu isinya ada juga tidak tahu dan menumbuh citra truk-truk itu pembawa amis, busuk. Truk- truk yar luar masuk pekarangan b kang gedung ACS ini meman dak mengangkut barang luar gedung. Angkutan ini n bawa ke luar produksi lin ACS. Hampir dua ton per limbah yang harus dibersil dari bentuk dos berb ukuran, sisa olahan dapur, makanan dari penumpang bah dari pesawat). Limbah hasil produksi ak tas penerbangan melalui dara Ngurah Rai ini dikelol hak Koperasi Pemulung. H sama dengan pihak ketiga d lukan ACS, akibat keterbat kemampuan pengelolaan Kepadatan kerja mengikut padatan perkembangan d penerbangan sementara mampuan mengelola sun daya manusia dengan spesifi bidang berbeda belum dapa lakukan. Masuknya pihak ke meringankan beban ACS sekarang tidak hanya meny kan kebutuhan catering p guna jasa angkutan udara. A tetapi sudah membawahi p elolaan kargo, pelayanan duty free di samping jasa Air Cleaning Service. Di usia yang ke 18, ACS mengantisipasi tuntutan pe anan yang diminta penump Itu menurut Manager ACS1 Suyatno, termasuk mengan pasi peningkatan kepadatan nerbangan melalui Band Ngurah Rai. Dalam tahun ini, ACS mendapat tamba dua konsumen baru (Royal | nei dari Brunei Darussalam Ansett Australia). Yang su dilayani sebelumnya kebutu catering penerbangan a Thai, Cathay Fasific, China line, Air New Zealand. Pe bangan dalam negeri, Gar Peserta Kon AFTA Dijam Denpasar (Bali Post) - Upaya menciptakan citra p tif di bidang pariwisata dila kan pengelola wisata Bali ngan menjamu secara khu para peserta konferensi, Al (Australian Federation Tra Agents) di gedung DPRD Kamis malam. Pesta peny butan selamat datang oleh bernur Bali Ida Bagus Oka pada 1.200 peserta meniru Harga Grosir/ Borongan Sayur-mayu Di Pasar Kumbasari Denpasar 22 Juli 1993 Jenis Komoditi Kol Bulat Harga (Rp/kg 1 14 Tomat buah (jenis lokal) 20 Kol Gepeng Buncis Wortel Kentang Sawi putih Seladri Labu siam 35 45 65 10 1.50 12 Sumber: Dinas Pertanian Tanaman Pangan Bali. PT CENTRAL KUTA MONEY CHANGER Jln. Legian No. 557 Telp. 51345-51678-51299 Kuta - Bali Tanggal, 22 Juli 1993 PENGUMUMAN KURS Valuta US$ BN TC JUA AUS 2084 2079 2098 HKS 1405 1405 1426 263 SIN 263 274 MAL 1283 1275 1296 CAN 804 814 Pound 1622 1618 1638 DM 3100 3090 3172 NGL 1221 1212 1235 FFR 1083 1072 1108 352 SFR 350 363 1381 YEN 1373 1401 LIRE 19,10 19,03 19,34 NZ 1,16 1,32 1126 THB 1138 WON 73 87 2 NT 3 70 84 C. 10 Color Rendition Chart
