Arsip
Halaman Artikel
Creative Commons License

Jika anda mendapati gambar tidak sesuai dengan spesifikasi data (salah tanggal dan atau salah penomoran halaman), posisi gambar landscape, satu gambar terdapat dua halaman, kualitas gambar kabur, anda bisa melaporkan data tersebut agar segera diperbaiki dengan menekan tombol laporkan.

Kata Kunci Pencarian:

Nama: Bali Post
Tipe: Koran
Tanggal: 1994-10-12
Halaman: 08

Konten


2cm 4cm HALAMAN 8 Mengkaji Agama: Antara Buku dan Destar Pura, masih dominan sebagai pusat kegiatan ritual, belum olah pikir teologis. tahun. Gagasan Pura Jagat- Jika lebih dicermati, embrio natha sebagai Hindu gagasan itu, sesungguhnya da- pat dilihat dari munculnya Centre, sebagaimana yang pembangunan Pura Jagat- kini tengah dibangun natha di jantung kota Denpa- Pemda Jembrana dengan sar sekitar tahun 1963. Pada alokasi dana hingga mi- awal munculnya gagasan men- dirikan pura itu dimaksudkan lyaran rupiah, nampak- sebagai tempat kegiatan ritual nya pantas dicatat seba- bagi umat dari luar Denpasar gai pendakian intelektua- litas umat Hindu dan patut didukung serta diso- sialisasikan. Paling tidak, gagasan itu bisa dipan- dang sebagai upaya meng- Bali Post/Dok mana menempatkannya seba- masalah Seperti halnya Prof. Nala, faatkan dan diorganisasikan, wab. Yayasan itu bisa lang ping pengelolaan dana punia sehingga lebih gampang. Apa- sung di bawah Parisada, jika yang transparan dan bertang- lagi tantangan sekarang dan tidak ada yayasan tersendiri. gung jawab perlu diupayakan masa depan menuntut penda- Sehingga pengelolaan menjadi dengan cara lain. laman spiritual lebih, sehingga jelas--betul-betul mampu ber- umat Hindu tidak tertinggal tanggung jawab untuk kema- Sara Sastra juga melihat pen- oleh umat lain dalam menja- juan Hindu. Karena pura ja- jualan buku-buku agama sa- wab persoalan pembangunan gatnatha tidak memiliki desa ngat tepat jika mulai dikem- kerukunan beragama. Karena- adat jelas harus ada yayasan bangkan di pura-pura jagat. nya, perlu gerakan pengenalan seperti halnya di India--tiap- Masalah tempat dan caranya dan pendalaman kitab suci de- tiap pura di bawah yayasan. Dis ia tidak mempersoalkan--bisa samping itu, keberadaan pen- di jaba sisi atau jaba tengah. ngan berbagai cara. deta atau pemangku yang me- Yang penting ada kegitan pe- laksanakan tugas sehari-hari nunjang yang berfungsi ganda- perlu diberikan jaminan hidup sebagai kegiatan bisnis dan secara tatap. "Sebab, urusan merangsang umat mengenali mereka tak hanya urusan pada kitab sucinya. Sehingga, se- Tuhan, juga soal kemanu- cara perlahan kian banyak umat mengenali Hindu secara siaan. Soal hidup di dunia ini." Denyut Keseharian Keberadaan Hindu Centre atau dalam skala yang lebih sempit pura-pura Jagatnatha, perlu didukung denyut keseha- rian. Sementara aktivitas- aktivitas yang ada diharapkan benar-benar mampu menjadi- kan agama sebagai pegangan dan tuntunan hidup, bukan se- baliknya menjadi beban. Se- hingga yang perlu juga dikem- bangkan masalah pembobotan keimanan--umat kian concern pada Hindu dalam mencapai keseimbangan hidup. "Artinya denyutnya tak hanya sebatas pada Purnama-Tilem, tetapi dalam keseharian untuk pem- binaan mental, generasi muda, budaya, atau pembahasan kea- gamaan," kata Drs. I Ketut Wiana. gai bagian dari kehidupan ber- agama dan pematangan per- ilaku beragama, agar kegiatan Wakil Sekjen PHDI Pusat yang digelar tidak menyim- itu menilai, selain perpusta- pang dari keagamaan--seperti masalah kaan perlu diterbitkan maja- politik atau yang lainnya. Se- lah atau edaran-edaran ten- bab, hal itu sudah ada tempat- tang agama yang bersifat in- nya. "Munculnya pusat Hindu seperti itu kita harapkan mampu membuat Hindu kian berkembang." Buku dan "Udeng" benar. "Di India pada setiap Gagasan membangun pusat pura ada kios buku baik secara kegiatan keagamaan kini mu- permanen maupun temporer. lai banyak dilakukan oleh Jika selesai sembahyang umat umat Hindu, terutama yang tidak malah ngojog ada di luar Bali. Meskipun ti- (mendatangi-red) warung ma- dak secara langsung disebut kanan, tapi warung buku. Me- sebagai Hindu Centre, tam- reka lantas membeli barang se- paknya praktiknya mendekati buah untuk dibawa pulang. konsep itu. Sebagai pusat akti- Nah jika sekali sebulan saja vitas, tentu harus ditopang membeli sebuah buku agama, pendanaan dan diupayakan lama kan banyak juga memi- penggalangan dana sehingga liki dan tentu makin banyak mampu mencapai tujuan ideal kita mengetahui ajaran Hindu." itu. Dosen Unhi itu optimis, de- ngan cara seperti itu umat Hindu akan lebih terangsang untuk membaca kitab-kitab keagamaan dan akan lebih ce- pat melek agama. "Apa salah- nya kita meniru yang baik," pa- Prof. Nala memandang, yang perlu diperhatikan soal pemisahan tempat antara ke- giatan yang bersifat ritual dan kegiatan penunjang--untuk kegiatan lain perlu lebih dije- laskan sehingga tidak menjadi rancu dan mengurangi kekhu- par Sara Sastra yang sudah sukan yang melakukan per- puluhan kali pergi ke India dan sembahyangan. Ia menganjur mengunjungi tempat-tempat kan, model kegiatannya perlu bersejarah bagi umat Hindu. sederhana yakni fotokopi. Selama ini, memang peran Sementara Drs. Gede Sara disesuaikan dengan kompleks Namun, dalam kehidupan ber- yang ditampilkan pura-pura jagatnatha atau apa saja na- Sastra menilai, selama ini Ja- yang ada, terutama untuk agama, terutama soal ritual, ia manya, tidak berbeda jauh de- gatnatha belum difungsikan kegiatan-kegiatan ceramah melihat yang ada di Bali sudah Agama Hindu sebagai agama ngan pura-pura yang ada, baik secara maksimal, padahal se- atau diskusi keagamaan bisa bagus--tidak perlu meniru di yang tidak masuk dalam desa pekraman atau desa adat. Maksudnya, memudahkan mereka melaksanakan ibadah agamanya. Tujuan lainnya, eksistensi mengokohkan antisipasi berbagai feno- Hindu itu menyembah satu mena kehidupan ber- Tuhan. agama yang ada dan akan ada. Di sisi lain, gagasan annya di masa datang. Dalam perjalan Hindu, ter- nyata pura-pura yang diba- ngun di luar Bali banyak me- niru model pembangunan Pura Jagatnatha Denpasar. Bah- nya pura itu didirikan ratusan kan, dalam aktivitasnya justru formatif. Seperti halnya di Pura Jagatnatha Denpasar, di- terbitkan Warta Jagatnatha-- bisa juga lewat bentuk paling ia manyodorkan perlu adanya kios yang menjual alat-alat upacara, baik pakaian seperti kain, baju, selempot, udeng (destar-red), maupun yang lainnya seperti tempat tirta atau bokoran. Sehingga, ada timbal balik sebagai pelayanan kepada umat. "Di India (usaha- red) ini yang maju dan pantas kita tiru," katanya sembari menambahkan, pura juga da- pernah dikembangkan hal itu, among, perlu didukung misalnya di Pura Gunung kegiatan lain yang bersifat bis- Kawi ada dharma sala." nis. Sebab, jika hanya mengan- Dalam pengelolaannya, dalkan dana punia atau ban- pura, agar setiap hari ada pen- tuan pihak pemda, gagasan deta yang memberikan pelay- menjadikan pura sebagai anan kepada umat, perlu ada Hindu centre sulit berjalan de- siaan lewat kotak dana punia. yayasan yang bertanggung ja- ngan baik dan marak. Di sam- (tra) pat dijadikan tempat pengga- langan dana-dana kemanu- harusnya ada dilakukan di atau Selain perlunya ada kios kahyangan, maupun ka- antara fungsi ritual dan peng- jaba sisi. Di areal jaba sisi bisa isian keagamaan. Juga soal ke- dimanfaatkan sebagai areal buku, Wiana justru melihat hyangan tiga. Kegiatan yang beradaan sulinggih--perlu ada bisnis keagamaan seperti pen- masih ada peluang lain yang berlangsung masih berkutat pada fungsi pura sebagai tem- setiap hari untuk melayani jualan buku-buku keagamaan, tak kalah pentingnya. Masih pat kegiatan ritual. Persis se- umat yang sembahyang. Ia termasuk membangun kios mengacu pada kondisi di India, ini juga sarat muatan ke- perti fungsi ketika pada awal- membandingkan dengan kon- buku yang permanen. disi di India--ada pelayanan se- Baik Sara Sastra maupun pentingan untuk memaju- kan Hindu. Berikut la- tahun yang lampau. Namun, tiap tiga kali sehari dan pen- Wiana sepakat dengan ga- lebih pesat dan lebih gencar. perkembangan zaman serta deta tetap ada. Di samping itu, gasan penjualan buku-buku poran Divisi Agama Bali Jika di Bali masih sebagai sen- tuntutan ke depan tampaknya juga ada dharma sala (tempat keagamaan. Keduanya meni- menginap-red) berupa lai, dalam menopang kebera- Post, seputar gagasan tral kegiatan ritual di luar Bali memang menuntut peran pura ruangan-ruangan suci. "Di daan pura, khususnya pura ja- Hindu Centre itu dan per- malah sudah menyentuh la- secara lebih luas--tak hanya Bali, tampaknya juga sudah gat yang tidak memiliki peng- pisan sosial seperti pelayanan sebagai tempat kegiatan umat yang masih terkait de- ritual. SECARA tak langsung ke- ngan kehidupan beragama. beradaan pura Jagatnatha di Pura Jagatnatha Denpasar berbagai daerah telah meng- sendiri, sejak 1983 diisi dengan isyaratkan kiprahnya secara kegiatan rembuk sastra. Bebe- lebih luas--bukan lagi semata rapa kebijakan lembaga Hindu tempat kegiatan ritual, tetapi juga digodok di pura itu. juga menjadi ajang mengasah Menurut Prof. dr. Ngurah daya pikir teologis.devond Nala, gagasan pembangunan Sesungguhnya gagasan Hindu Centre sebetulnya efek- Hindu Centre (pusat pengka- tif sebagai tempat menggodok jian Agama Hindu-red) telah berbagai aktivitas keagamaan. diluncurkan tahun 1986. Ke- Tapi perlu dilengkapi dengan tika itu ada gagasan untuk me- sarana yang memadai, sesuai manfaatkan sebagian dengan kebutuhan untuk me- bangunan-bangunan di areal nopang denyut "jantungnya". kampus Universitas Hindu In- Pengisiannya, bisa berbentuk donesia (Unhi) Denpasar seba- diskusi, ceramah, atau mem- Menjadikan pura tak se- gai tempat pembinaan dan bahas berbagai kebijakan kea- pengembangan keagamaan. gamaan baik menyangkut ke- mata sebagai tempat berlang- Dalam perjalannya, ternyata hidupan beragama maupun sungnya kegiatan ritual, bu- kan hanya fungsi ideal Pura pengisian menjadi masalah lembaga agama. Yang tak kalah pentingnya, Jagatnatha. Di pura-pura ka- yang menahun--praktis ga- gasan besar itu tinggal ga- kata dia, harus mampu sebagai hyangan yang ada juga perlu gasan. Hingga kini, kegiatan pusat kajian Hindu. Oleh ka- dikembangkan hal serupa, ter- yang masih rutin dilakukan rena itu, perlu didukung per- utama perlunya perpustakaan bisa dicatat hanya satu, yakni pustakaan yang memadai. sebagai media pendalaman penataran calon pinandita se- Rektor Unhi Denpasar itu me- keagamaan. Jika memungkin Indonesia. Kegiatan itu telah nilai, yang perlu dikaji secara kan dengan kotak dana punia berjalan selama sembilan lebih mendalam adalah bagai- yang ada hasilnya agar diman- Dalam memperluas peran itu, tampaknya dengan mun- culnya berbagai pura Jagat- natha perlu diimbangi muncul- nya kegiatan-kegiatan peno- pang. Sesungguhnya, jika melongok kehidupan ber- agama (khususnya Hindu) di luar Bali, fungsi itu secara per- lahan mulai berkembang. "Me- nea mang di luar Bali pura telah di- manfaatkan secara lebih luas," kata Prof. Nala sembari me- nambahkan, kalau memung- kinkan di semua Pura Jagat- natha dikembanngkan hal serupa. DANA PUNIA ANDA Rp 13.971.800 untuk Pura Ulun Danu Batur di Songan Kinta- mani Bangli Bali Post menerima titipan sumbangan dana punia untuk Pura Ulun Danu Batur di Songan Kintamani Bangli dari: IGN Indragandi, Br. Tebesaya, Peliatan Ubud Rp 1.500.000 Rp 1.505.000 Jumlah penerimaan sebelumnya Jumlah penerimaan seluruhnya Rp 451.500 untuk Pura Indrakila di Ds. Dausa Kintamani Bangli Bali Post menerima titipan sumbangan dana punia untuk Pura Bukit Indrakila di Desa Dausa Kintamani Bangli dari: Nyoman Suardana, Perumnas Dps Rp 5.000 Dw. Md. Berata, Perumnas Dps Rp 2.000 Rp 2.500 S.A. Candrawati, Kesiman Rp 5.000 Jumlah yang dimuat hari ini Rp 14.500 Jumlah penerimaan sebelumnya Rp 437.000 Jumlah penerimaan seluruhnya Rp 451.500 Rp 10.000 Karyawan/ti Cab. Dinas PU Kab. Gianyar Rp 180,000 S. Komp. Sutresna, Made Raka, Br. Tengkulak Kaja, Penatahan Bangli Kemenuh Gianyar Rp 10.000 I Wayan Lendeh, Br. Jasan, Pujung Kaja, Gianyar Jumlah yang dimuat hari ini Jumlah penerimaan sebelumnya Jumlah penerimaan seluruhnya Rp 10.000 Rp 210.000 Rp 13.761.800 Rp 13.971.800 Rp 1.505.000 untuk Pura Reksa Wira Bengkalis di Riau Bali Post menerima titipan sumbangan dana punia untuk Pura Reksa Wira Bengkalis di Riau dari: Nyoman Mirig, Denpasar Rp 5.000 Rp 5.412.500 untuk Pura Petitenget di Krobokan Kuta Bali Post menerima titipan sumbangan dana punia untuk Pura Petitenget di Krobokan Kuta dari: Rp 5.000 Nyoman Mirig Denpasar Jumlah penerimaan sebelumnya Rp 5.407.500 Jumlah penerimaan seluruhnya Rp 5.412.500 P.T. SARI RAJUT INDAH KNITTING FACTORY SPECIAL PRODUKSI KAIN RAJUT BERKUALITAS EKSPORT BALI POST BIASBA Rabu Wage, 12 Oktober 1994 Tradisi Beragam DUA ekor burung cantik ada dalam sebuah sangkar indah. Keduanya terpelihara dengan baik dalam sangkarnya, sampai suatu ketika, seekor dari padanya mampu meloncat keluar, dan kini berada di luar sangkar. Yang berada dalam sangkar beru- cap. "Mengapa harus keluar? Dalam sangkar diberi makan, minum dan di- mandikan setiap hari." Yang sudah berada di luar menjawab, "Hanya sesudah di lu- ar sangkar engkau mengerti arti kebebasan. Di dalam sangkar engkau dimanjakan, tetapi tidak mengalami pertumbuhan." Demikianlah, orang yang hidup sepanjang umurnya dalam lingkungan yang disebutnya sebagai warisan budaya, perlu keluar sejenak agar mampu melihat apa yang dialami dalam sangkar budayanya. Sangkar emas itu bukan pilihan atas ke- sadaran, melainkan warisan yang tak dapat dielakkannya. Karena tradisi yang dib iasakan, dia menjadi jinak dan penurut. Demikian pula tradisi beragama di Indonesia, karena warisan budaya dan tradisi mendikte orang, bukan karena pilihan hatinya. Bukan pula karena kebutuhan batin- nya. Bahkan jauh sebelum batinnya membutuhkan, sudah disiapkan seperangkat ajaran. Sampai dia tidak bisa lagi membedakan antara beragama dan berke- tuhanan. Kitab suci menjadi hafalan, ritus menjadi rutinitas. Dia menjadi seorang yang patuh karena ancaman ketakutan akan dosa. Cara menurunkan ajaran tidak jauh berbeda dengan teknik brainwashing, hanya kadar dan dosisnya yang mem- bedakan dari kasar sampai halus. Tradisi telah mencetak fotokopi dari generasi ke generasi berikutnya. Lembaga- lembaga agama berperan sebagai pengawal dan penjaga keabsahan, semacam otoritas urusan surgawi dan Tuhan. Dalam format fotokopi, sang penganut pun tidak mempunyai pilihan, tidak juga punya peluang untuk pertumbuhan jiwanya. The Age of Reason Nun jauh di sana, disebut negeri Barat, mereka pernah mengingkari agama. Aga- ma dianggap terlalu banyak mengandung misteri, tahayul, ditabukan karena sakral. Agama yang diorganisasikan menjadi beku oleh aturan. Penguasa lembaga agama menjadi otoriter dan cenderung berkolaborasi dengan kekuasaan. Melalui The Age of Reason agama ditinggalkan, karena agama sendiri pun tidak mampu memberi penjelasan terhadap ritual dan begitu banyak aturan yang membelenggu pertum- buhan jiwa manusia. Timbullah arus yang deras untuk menggunakan akal sehat dan kekuatan pikir untuk menjawab tantangan dan fenomena duniawi. The Age of Reason mengantarkan masyarakat Eropa memasuki zaman Renais- sance yang merupakan lahan subur bagi pertumbuhan sains dan teknologi. Dan pa- da kenyataannya memang mampu memenuhi kebutuhan hidup materiil manusia di dunia. Dengan sains dan teknologi masyarakat Eropa memasuki revolusi industri. Perkembangan ekonomi telah memberikan kemakmuran berkelimpahan. Kini perkembangan sains dan teknologi sudah melampaui pemenuhan kebutuhan kon- sumsi untuk manusia. Kelahiran ideologi yang menjadikan politik sebagai panglima, tidak menghen- tikan pertumbuhan sains dan teknologi. Sampai ideologi runtuh, produktivitas berpikir manusia tetap melaju, produktif dan kreatif. Semuanya dilalui dengan ker- ja keras, kompetisi yang tajam, disiplin diri yang tinggi dalam rangka mencapai tingkat exellence (kualitas prima). Hasil penelitian ilmiah telah membuka cabang-cabang ilmu pengetahuan baru, yang semakin menyingkap rahasia alam semesta. Sains muni seperti fisika dan kimia mengantarkan penelitian jauh ke seberang langit yang dahulu ditabukan oleh agama. Dari teori relativitas sampai quantum leap, dari big barn sampai "waktu" stessa wadesh Andgren islam and Joel en geebaroda tow sudasth ndey nofol en net 9 1-888 8 dear agnel gog seer-08e obouse man Pura Saraswati Ampenan dan Sejarah Perkembangannya rendahan. dikatakan kelas benaran pasti menang, ditam- (Buleleng dogen --Buleleng bah semangat juang berupa tapa, brata, yoga, samadhi, pengurus periode kedua ber- juang dengan gigih untuk me- negakkan dharma. Merekalah Personil yang mengurus saja), atau "badog" (Badung dogen --Badung saja), Gerakan Tabanan (getab), Golongan Karangasem (golkar), Persa- tuan Gianyar (pergi), Bali Lombok (balok) dan sebagainya. APABILA Anda kebetulan boleh berjalan-jalan ke kompleks Pura yang dinamakan Pura perumahan masyarakat maje- muk Perumnas Ampenan Kota Saraswati itu, berdiri berkat Madya Mataram Lombok, de- jasa-jasa para perintisnya, I ngan menyusuri jalan beraspal Nyoman Geria dan I Putu Su- di bagian utara perumahan karma KS (almarhum) dan tersebut, akan dapat dilihat se- kawan-kawan. buah bangunan ynag sangat yang mengawali rintisan per- Banjar Tri Paratha ini meru- berbeda, kontras dan mencolok juangan dalam mengusahakan pakan himpunan kekuatan yang cukup multi, baik dilihat Pengurus Banjar Tri Parar- dibandingkan dengan tanah untuk membangun dari daerah asal maupun pe- tha periode II memulai kegiat- di pura. Nyoman Geria, seorang kerjaan sehari-harinya. I annya pada tanggal 20 Maret bangunan-bangunan sekitarnya. perintis yang menetapkan Nyoman Geria, sebagai penasi- 1994, dengan mengirim surat Bangunan itu nampak in- nama organisasinya, yakni dah dan asri, perpaduan arsi- Banjar Tri Parartha sebagai hat adalah tokoh agama asal kepada pengelola Perum Per- tektur tradisional Bali dan mo- modal dasar melaksanakan Karangasem. Gede Ardhana umnas wilayah VI di Surabaya dern. Lokasi bangunan itu me- perjuangan. Banjar ini berdiri Winsu, S.H., ketua banjar ada- dan pimpinan cabang di Mata- manjang arah utara-selatan pada Redite (Minggu-red) lah "rajawali" (orang Singaraja ram, dengan surat nomor dengan luas 7,68 m2. Dari luar Umanis Wuku Prangbakat keluarga Jawa dan ali). Para 06/BTP/III/1984 yang ditem- nampak lengang, tetapi apa- tanggal 8 November 1981, di- pendampingnya adalah, wakil buskan kepada 17 instansi/ ketua I Wayan Puger, anggota lembaga terkait. Dukungan ABRI asal Tabanan dan I Ke- positif pun berdatangan ham- bila masuk ke dalamnya mela- ketuai I Putu Sukarma. lui tangga-tangga yang meng- hubungkan bagian jabaan iode pertama ia berjuang de- rit, Buleleng, Sebagai ketua banjar per- tut Lestra, B.A., guru asal Seri- pir dari segala penjuru, mulai dari pejabat kelas bawah sam- (luar-red) dan jaba tengah (ba- ngan gigih mengusahakan ta- Bidang-bidang administrasi pai kelas menteri. gian tengah) melewati candi nah untuk pura sampai tiga ta- kesekretariatan dikendalikan bentar, maka di jaba tengah hun lamanya, sejak Surat Keputusan 8 kepala Tata Usaha Fakultas sudah mulai Hasil perjuangan tersebut terlihat November 1981 sampai de- Ekonomi Unram, Drs. I Ketut bangunan-bangunan yang ngan 26 Februari 1984. Namun L. Antasa asal Negara, Jem- diperkuat beberapa hal. Per- mempunyai nilai religius. Le- ternyata belum juga berhasil. brana, didampingi guru dan se- tama, surat keputusan Bupati bih masuk lagi ke jeroan (ba- Meskipun demikian, jasa dan niman asal Gianyar, I Wayan KDH Tingkat II Lombar nomor gian terdalam) sudah tentu usahanya hingga berdirinya Dirga dan I Wayan Melo, admi- Kep. 585/593 61/46 tentang pe- akan dapat disaksikan ba- banjar sangat berarti, karena nistratur dari Busungbiu, Si- nyerahan penggunaan dan ngunan yang mempunyai nilai merupakan landasan per- ngaraja. Sedangkan urusan pengelolaan tanah yang dikua- lebih religius lagi. juangan selanjutnya bagi keuangan-kebendaharaan di- sai Pemerintah Daerah Ting- Pengunjung mungkin tidak pengurus penggantinya. percayakan kepada orang Bali kat II Lombok Barat kepada Lombok (Balok), guru SMEA, I pengurus Banjar Tri Parartha Nyoman Kompiang, B.A. dan kompleks Perumnas Batu pegawai Pegadaian I Dewa Dawa, yang ditetapkan di Ma- Made Wira, Bsc. dari Klung- taram pada 5 November 1984. agam seperti itu, kepengu- Kedua, surat keputusan rusan organisasi ini benar- Wali Kota Mataram nomor benar mencerminkan Hindu 645.8/627 tentang izin memba- yang betul-betul Hindu (him- ngun atas nama I Gede Ar- punan individu daerah ung- dhana Wisnu, S.H., Ketua gulan). Bukan Hindu "buldog" Umum Banjar Tri Parartha, akan hanya terkesan pada Masa kepengurusan per- keindahan dan keasrian ben- tama itu berakhir Februari tuk bangunannya, tetapi juga 1984, dilanjutkan dengan pada "rahasia" sampai ba- pengurus periode kedua, ngunan pura itu bisa berdiri di 1984-1986. Hasil pemilihan kung. Dengan personil ber- tengah-tengah kompleks per- pada tanggal 26 Februari 1984, umahan masyarakat maje- kepengurusan dipercayakan muk. Masyarakat majemuk di kepada I Gede Ardhana Wisnu, sana adalah masyarakat go- S.H. dan kawan-kawan. longan ekonomi kelas mene- Dengan berpegang pada ngah ke bawah --kalau tidak motto Satyam Eva Jayate, ke- HANYA DENGAN TANDA JADI SEBESAR Rp. 500.000, MILIKILAH PERUMAHAN NYAMAN LOKASI STRATEGIS KRISNANTARA PERMAI CANGGU Ketidakmampuan (kala) dan "beba waktu" (niskala) sudah bisa dijalan pleh ilmu pengetahuan. dan tantangan seper Secara terpisah qaupun saling berhubungan berba disiplin sampai pada kes ternyata agama tida impulan bahwa jgat raya ini adalah suatu kesatuanstem yang berdaya hidup, muhanisasi dan pros bekerja dengan roi dalam suatu harmoni. Sekarang mereka menjadi pemilik kekayaan yang sifanya nonagama. Mereka sudah kang akan konsumsi dan ke- dakmampuan memb mewahan materiil. udah jenuh oleh proses berperan mabuk oleh ekses duni mempertajam sebua Kejiwaan mereka un mengalami fase pertumbDari biadab lewat perbu- adakah misteri agam dakan dan penjajahai sampai destruktif lewat pena dunia, dan sekarang mulai oleh sains? Perjalana menempuh perenungn serta penghalusan lewat values. Mereka sekarang secara intens sedang spiritual. menjadi pejuang hak aasi dan mengekspor hak a Kalau agama dala awi. ma? Manusia mode Manusia Indones Penghalusan budi dn proses humanisasi menakkan diri melalui bendera cinta, kebebasan, haroni, solidaritas kemann, pelestarian lingkungan mal, peramal, maka melalui berbagai bentukorganisasi seperti Flowerdaeration, The Woodstock No- tentang spiritualitas tion, The Environmentakt, The Green Peace, dan lain. Tokoh-tokoh selebriti tara jivanmukta (pe menjadi pelindung kepunhan satwa dan pejuang asasi seperti Brigite Bardot, (keterpelajaran di b Liz Taylor. Bob Geldof, Jae Fonda. Barat menu indikasi memasuki tahap agama, antara ritual spiritualitas tanpa lewat aama, melainkan sebagai menuhan kebutuhan batini- ah. Meditasi, life force (pina), healing (penyemba nonmedis) sudah banyak rubahan sambil men dipraktikkan di masyarakaBarat. Bahkan kini suttproduksi kamera yang bisa lama, maka intelektu menangkap warna aura (te) manusia. Kamera secam itu baru ada satu di In- gu yang membenam donesia, dan semuanya it dilakukan sambil makan perenungan filsafat. ma tidak mampu m Cakrawala penelitian bukan anya keluar ke antaringmelainkan juga ke dalam diri maka tinggallah dia manusia. Piranti lunak yang tk pernah berhenti aberkapasitas mega-ambisi, alias pikiran manusia tak lupt dari penelitian ilma Objek penelitian ilmiah ki dalam diri manusiaang paling dalam, semakin bertumpang-tindih dengan olek agama. Buka tara cara pandang antara pen- dekatan ilmiah dan agama yan berbeda, akan tetadar kebutuhan yang menja- di motivasi untuk mencari kediaman juga berbeda karena ketentuan h salah satu agama r mencakup kebebasa Karena manusia proses humanisasi sadaran, maupun se sia. Dari tahap huma Budaya Keseimbangan ma, di mana segala Di Timur, peradaban dan keludayaan berangkatlari spiritualitas. Dalam per- dibahas dalam baha Pada saat itu has jalanannya, melahirkan budaya leseimbangan, den pola keseimbangan antara duniawi rohani. Selama masa penjajahan, agama pat menjadi perekat solidar- tual dalam bentuk b itas kebangsaan menghadapi pelajahan. Setelah ma konsolidasi seusai prokla- ka yang mampu m masi kemerdekaan, bangsa-banga di Timur mem pembangunan dalam rang- yang sudah longgar ka mengejar ketertinggalan kesejahteraan. Rekorasi dengan Barat khususnya eks penjajah, terjalin dalam berbagi bentuk. Komune-komun aslinya, ada yang ti tual yang menganta pendalaman filsafat Apabila pemimpi Bangsa Indonesia tidak pernah meninggalkan ama. Konstitusi dan ideologi mewajibkan setiap warga negara untuk beragama ka legitimasi beragama akan tetap berlanjut. Akan tetapi kadar keimanan mengala pergeseran, baik karena ke- sadaran atau karena perubahan persipsi tentang peman agama dalam kehidupan Dharma, generasi b manusia. Sementara para pemimpinumat, pemimagama tidak cukup peka un- sudah diulas oleh o tuk melihat, bahwa sendi-sendi kehidupan dan nilai telah berubah, formula ke- erta melalui kaset seimbangan pun telah berubah. Mekinisme pertahan yang menggunakan gaya Gelombang The Ne lama, doktriner, dalam bahasa ancaman ketakutanan dosa, kesetiaan pada for- hadap ketuhanan, t malisme, teknik-teknik indoktrinasi teselubung menekankan ritual daripada bagi kaum terpelaja spiritual, sama dengan tidak memberiruang gerada pertumbuhan intelektual- kreatif, aktual dan u itas. Sedangkan intelektualitas (wiwela) adalah ban dari proses pertumbuhan terpulang kembali kejiwaan manusia. Di sisi lain, ketika ilai-nilai kanusiaan mengalami cobaan gan. Ida Ayu Ut med oben auWatugunung, bertepatan de- ngan Hari Raya Saraswati tanggal 10 November 1984. Keempat, partisipasi spontan dari para pegawai ne- geri (ABRI/swasta) beragama Hindu di tingkat propinsi dan kabupaten Lombar. Partisi- pasi tersebut berupa dana pu- nia rutin selama setahun mu- lai Februari 1985 sampai de- ngan Januari 1986, hasil kesepakatan koordinator umat Hindu di masing-masing kan- tor setelah mendengar penje- lasan dari Ketua Umum Ban- jar Tri Parartha di Pura Banjar Mataram tanggal 25 Desember pemimpin proyek penba- ngunan pura di atas tanahmi- lik Pemda Tingkat II Lombok Barat yang ditetapkan di Na- taram tanggal 8 November 1984. Ketiga, Ketua Penguru PHDI Propinsi NTB, Lombo Barat dan Ketua Paruman Su linggih Lombok yang memberi kan petunjuk dan spirit untuk memulai pembangunan pura pada hari Sabtu Umanis Wuku 1984. Kelima, masih ada du- kungan lain berupa pinjaman sementara dari Bank Swastika (sekarang Bank Aken) dalam 2 periode, bantuan khusus Presi- RAMA SUPER BEAUTY SALON "Three In One Beauty Salon" Pusat perawatan kecantikan rambut, kulit dan badan Dapatkan perawatan tiga kelas kami: denebesar Rp 3 juta dan dari PHI Kabupaten Sumbawa ser Bima. Fra Saraswati berdiri de- ngaprasasti yang ditandata- melaspas b Saraswati b Di saat pada kas ngunan me nga Gubernur KDH Tingkat tingkatkan IB, H. Gatot Soeherman. Barunan suci yang di- pepas dan diresmikan pada taral. 4 Januari 1986 adalah peggih inti berupa anglurah panasana, gedongsari, su- bale kulkul, candi bentar daembok penyengker khas BaNamun pembangunan ti- daberhenti sampai di situ, kena masih berlanjut de- ng pengisian-pengisian PSaraswati yang berlang- Su bertahap melalui apa yadinamakan "gerakan Sa- rasati". Misalnya mulang da- sarpeletakan batu pertama- redbada hari Saraswati dan Sararati MENYAMBUT HHARI RAYA AGALUNGAN Saraswati hari, siang sepi, karen lam dilaku 19.00-puku hari, diikut terutama maja. Semb rupakan aca pai sekaran kan di pura Kegiatan spiritual d ngunan fisik pembanguna bale peweda kretariatan, cara ber Jun Made "JUNGHANS oc dan "JUNGHANS "adalal untuk ucapan selam JENIS KAIN: * MISTY * RAYON LYCRA * COTTON RAYON * COTTON LYCRA * RAYON COTTON Menerima pesanan besar maupun kecil untuk keperluan garment JI. Imam Bonjol No. 451 Denpasar Telp. 755217, 755218, 755205 1 Fax. 755205 C. 2680) Potong Rp 2.500 Cream Bath Facial Discount Rp 12.500 Rp 4.000 Rp 9000 Rp 20.000 Rp 4.000 10% Rp 8500 15% Rp 20.000 25% TERSEDIA TIPE: 21/70, 21/80, 36/100, 45/125 DENGAN FASILITAS KPR BTN, AIR PDAM, LISTRIK PLN Hubungi segera bagian pemasaran kami: PT. KRISNA WIDYATARA No. REI: 13.00059 Jln. Raya Sesetan No. 106 Denpasar-Bali Telp. 235947 1. Perawatan Praktis 2. Perawatan Tradisional Rp 6000 3. Perawatan Elektrik Fasilitas: ● Parkir luas Air Conditioner C. 2787 Cafe and Snack Counter Rama point berhadiah Jl. Gatot Subroto 95X Telp. 262202 Denpasar-Bali POTONG, CREAM BATH, KERITING, CAT RAMBUT, MANDI LULUR, SUSU, BUAH, CUCI MUKA C. 2899 E " Menempat " Menempa "Menempa " Menemp "Ula Color Rendition Chart UNTUK DAE CITY SALE LO Jl. Than De