Arsip
Halaman Artikel
Creative Commons License

Jika anda mendapati gambar tidak sesuai dengan spesifikasi data (salah tanggal dan atau salah penomoran halaman), posisi gambar landscape, satu gambar terdapat dua halaman, kualitas gambar kabur, anda bisa melaporkan data tersebut agar segera diperbaiki dengan menekan tombol laporkan.

Kata Kunci Pencarian:

Nama: Bali Post
Tipe: Koran
Tanggal: 1995-01-11
Halaman: 07

Konten


bu Kliwon, 11 Januari 1995 Bosnia Rakyat Serbia Forum Kepemudaan Interna- sional yang diselenggarakan mengawali kunjungan Paus Jo- hanes Paulus II di Manila, Ka- mis mendatang. Ratusan hingga ribuan pe- muda berharap ikut berkum- pul di sebuah taman Manila, Minggu untuk mendengar pes- an-pesan Hari Pemuda yang akan disampaikan oleh Paus. ant, keduanya Orang tua dokter, memilih tetap tinggal di Sarajevo untuk merawat orang-orang yang terluka aki- bat peperangan. Mereka ber- dua amat setia pada pekerjaan- nya, sangat menyedihkan bagi- ku bila membicarakan tentang mereka, kata gadis itu. Hunt kehilangan seluruh teman-teman Serbianya dan mendapat kesulitan untuk ber- komunikasi dengan kedua o- rangtuanya. "Saya ingin pulang kembali, saya harap para pemuda lain- nya juga memutuskan untuk pulang sehingga kami dapat membangun kembali negara kami," katanya. (Ant) SEKILAS kan pada kabel listrik memak- sementara Bandara Internasio- i kota New York yang melaya- ari. Kepala Bandara Benjamin rang pekerja bangunan secara strik yang menghubungkan ke rik tersebut terjadi pada sistem rumah makan, eskalator dan tan penghubung dari gerbang AFP) ksi utama Kurdi yang bersaing senjata baru untuk mengakhiri vilayah Kurdi, Irak, kata seo- ksi kepada Radio Monte Carlo, satuan Patriotik Kurdi (PUK) encatan senjata yang mulai ber- gu itu tampaknya berjalan baik nya. (Ani/AFP) han pilot mungkin merupakan perusahaan penerbangan Cina ng, April 1994, yang menewas- enterian Perhubungan Jepang. yelidikan Kecelakaan Pesawat Senin mengatakan, mesin dan temukan sejauh ini belum me- ahan mekanik. (Ant/AFP) ahaan minyak India meminta S untuk mengawasi kebakaran sudah berlangsung selama tiga erhubungan dengan para pakar Perusahaan Minyak dan Gas sumur yang terletak di negara ran tersebut belum dapat dipa- menambahkan bahwa kira-kira dari lokasi sekitar sumur itu. orban yang cedera. (Ant/Rtr) sm asdilam an Anda cu-buku Ini Questi Made Widia RAMAYANA IGDE SUDIBYA HINDU Menjawab Dinamika Zaman Pengantar Dr. L.B. Oka Punis Atmaja Memahami ALIRAN KEPERCAYAAN WAYAN SUPANTHA, Editor Agassia 1 God Reins Widens Landi Wiry ninay Suradi Hardjoprawiro Permadi MEMAHAMI ALIRAN KEPERCAYAAN Wayan Supartha enulis: IBG. Agastia, I Gustip Widana, Usadi Wiryatnaya, Hardjoprawiro dan Drs. K. Hi, S.H., Direktur Pembinaan nghayat Kepercayaan Terha- han Yang Maha Esa Depdik- xvi+204 hlm Rp6. 500,- i memperjelas pengertian aliran ayaan. Juga dilengkapi clipping meliputi: berita, ulasan, surat ca tentang aliran kepercayaan. a tentang Sai Baba yang diyakini awatara. langsung ke kantor penerbit: lepon: (031)238582-238239- ung 22, Denpasar 80233. Rabu Kliwon, 11 Januari 1995 Harian untuk Umum Bali Post Pengemban Pengamal Pancasila Terbit Sejak 16 Agustus 1948 Tajuk Rencana Harus Ada Kejelasan untuk Apa Litsus ISTILAH "pelelitian khusus" (litsus) yang beberapa hari ii mendapat perhatian yang cukup luas, menpakan suatu fenomena lama tetapi disajikandalam format baru. Fenome- na lama agakn'a bermula dari keraguan ter- hadap orang tau tokoh yang mempunyai petunjuk berkaitan dengan organisasi ter- larang PKI. Pembersihan demi pembersihan dilakukan aga seluruh jajaran Orde Baru bersih dari daya pengaruh partai terlarang tersebut, mealui orang atau tokoh yang masih ada. Berdasarkan hasil penelitian pada awal Orde Baru, keterlibatan orang-orang dalam partai terlarang tersebut digolongkan pada klasifikasi A,B, dan C. Istilah screening dan kemudian "tersih lingkungan" yang dikuku- hkan dengan sertifikat "Bebas G-30-S/PKI" merupakan beberapa dari sejumlah per- syaratan administratif sebagai usaha pem- bersihan yang dimaksud. Munculnya isu litsus, jika dilihat dari as- pek kronoligisnya, merebak kembali tatkala seorang pinpinan DPD PDI Jawa Barat oleh petinggi ABRI disebutkan mempunyai petun- juk dapat licurigai terlibat dengan partai ter- larang pala masa lampau. Malahan PDI di- tuding menampung sekitar 300-an orang pengurus DPD yang pantas diduga terlibat partai terarang. Megawati, Ketua Umum DPP PDI kenudian menyatakan, penelitian khusus uang jika dikehendaki jangan hanya dilakukai terhadap anggota PDI, melainkan juga meuas pada semua anggota orsospol. Bagai gayung bersambut, isu itu ditanggapi sejumlan tokoh antara lain Bung Harmoko, Ketua Umum DPP Golkar, Jenderal TNI (Purn) Soemito, mantan Pangkopkamtib, dan Moh. Yogie S.M., Mendagri (Bali Post, 10/1). Ada sejumlah persyaratan yang dipenuhi terlebih dahulu jika litsus itu ingin dilaksana- kan uang. Pertama, hendaknya ada petunjuk bahwa pada masa lampau seorang tokoh ter- libat dalam kegiatan partai terlarang. Kedua, jika tidak terlibat secara langsung, tokoh terse- but nenyebarluaskan ajaran atau ideologi partai terlarang tersebut, atau bertingkah laku yang mirip atau sama dengan penganut ideolo- gi yang dimaksud. Ketiga, usia tokoh dimak- sud memungkinkannya terlibat secara lang- sung atau tidak langsung dalam kegiatan-keg- iatan partai terlarang, misalnya menjadi ang- gota, pengurus, atau aktivis. Bali Post Denpasar Siapa yang Punya? SEJUMLAH desa menyatu membentuk sebuah kota, Denpasar. Setelah lama berjalan dalam proses perjalanan panjang, kini Denpasar dikepung "serdadu-serdadu berbedil" di perempatan-perempatan kota. Ruang-ruang kosong ditempati penghalang-penghalang pan- dang. Pasar swalayan berdesakan, sirkulasi transportasi menyesakkan. Mengapa tidak mem- bangun kota baru di lokasi baru. Denpasar siapa yang punya? Desa Adat ka mengambilalih tanah-tanah pura mengalami nasib serupa justru dia Patung Catur Muka dalam po- tanah adat, karang embang, yang larut menjadi orang Bali me- sisi Nyatur Lawa memandang karang bengang, pejah panjing, mantapkan adat, subak dan ke- Nyatur Desa di Perempatan Nya- dan bentuk-bentuk pemindahan hidupan beragama. Lange yang tus Patha pusat Kota Denpasar. hak atas tanah lainnya untuk dikua- mau menggelar pasar liberal just- Padanya, terkandung gubahan sai, dikelola guna mensejahterakan ru mengagumi dan larut dalam sejumlah perlambang yang dapat kehidupan dan membangun kebe- sistem Pasar Melanting. menginformasikan kekuasaan saran puri yang agung kebanggaan Hyang Widhi atas bumi yang bersama. pasar yang merupakan kota puri dengan seratus pura-nya menjadi- kan kota budaya yang bersuasana ritual. Seluruh Kota Denpasar sea- kan sebuah totalitas Puri Agung Oleh Gelebet dengan Manca Agung dan Karang Kepatihan di sub-sub puri di mas- ing-masing desanya. Jelas, tanah- tanah strategis dalam Kota Den- pasar bahkan sampai keluar kota dan tanah-tanah pelaba pura per- nah dikuasai puri untuk kesejahter- aan bersama. Kolonial Binal Patung Puputan di tengah Lapangan Puputan Badung hasil desain FT Seni Rupa Unud, meru- pakan gubahan ungkapan akhir kekuasaan puri yang kemudian diambil alih kekuasaan Kolonial Belanda yang semakin binal ber- gairah dalam menikmati indahnya alam budaya Bali. unik di bumi yang masih terus di- padatkan kepadatannya. Di perempatan Nangka-Gatot Subroto tiba-tiba muncul serdadu berseragam lars siap tembak men- gomandoi pengosongan tangsi- tangsi militer dalam Kota Denpasar yang dulunya oleh kekuasaan Ko- lonial dirampas dari Karang Ke- patihan, dari semula Karang Em- bang Desa Adat di masing-mas- ing sektor. Langkah selanjutnya akan menggelar properti gedung tinggi yang pembenaran tata ruangnya Ternyata strategi Snuck Hur- sedang dipersiapkan. Untuk gronye yang berhasil berkuasa 350 mewujudkan Kota Denpasar kota tahun di Indonesia, di Bali hanya budaya yang bersuasana Bali den- 35 tahun, itu pun lebih sebagai gan unggulan potensinya, seharus- peristirahatan staf elitnya yang ber- nya tanah-tanah yang ditinggalkan libur ke Bali sebagai awal kepari- dikembalikan ke fungsi semula wisataan di Bali dengan dibangun- untuk ditata atur sebagai nya Bali Hotel di pusat Kota Den- pengkayaan budaya sebagai aset pasar, Sanur, Kuta, dan Kintamani. kepariwisataan. Jepang dengan moshi-moshi, baik dan arigatou-nya yang hanya sempat singgah sesaat di Bali be- lum sempat berbuat apa-apa namun kini dilanjutkannya, Dengan demikian, apa Denpasar mereka yang punya? Kemerdekaan Republik Patung I Gst. Ngurah Rai yang tampaknya kurang bergairah me- mandang ke arah dari mana mereka berdatangan dipajang di sisi perti- gaan di ujung bandar udara yang mengalirkan dolar namun entah ke mana. Mungkin dolar bukan ke arah tujuan perjuangannya. Di perempatan Ubung mulut kota, tak kalah besarnya patung yang akan muncul dengan tugas mengatur strategi penguasaan Kota Denpasar menggelar ekonomi lib- eral sistem kapitalis pasar bebas free fighting. Denpasar Kota yang hilang, tercabut dari akar-akar bu- dayanya kemudian akan muncul Konggi Kota Gedung Tinggi den- gan penampilan Kotungdu Kota Patung Serdadu. Semarak tanpa dialog, rupa tanpa suara, siapa yang punya ? Persyaratan ini dapat diperluas lagi, tetapi yang ingin kita tekankan adalah harus ada kriteria yang jelas serta untuk apa litsus itu diadakan. Bisa jadi sejumlah data esensial mengenai keterlibatan seseorang pada par- dikelola desa adat untuk kesejahter- Dengan demikian, Kota Den- tai terlarang pada masa lampau tidak ter- aan bersama. Oleh karenanya para ungkap pada litsus atau penyaringan aktor pertanahan yang bermain (screening) terdahulu sehingga seseorang mempermainkan status tanah, wa- tokoh tersebut tidak terkena sanksi apa-apa. jib bertanggung jawab menurut Akan tetapi masalahnya dapat dikembalikan agamanya masing-masing. pada pertanyaan, sejauh mana validitas lit- Menyadari bahwa kehidupan sus yang dilaksanakan pada masa lampau di bumi adalah persinggahan se- terhadap seseorang atau tokoh tersebut. mentara, maka karmapala dapat Kita percaya bahwa aparat yang menjalan- diterima sekarang atau dideposi- kan litsus, terutama terhadap orang-orang tokan untuk dinikmati dalam yang menduduki posisi penting, akan beker- reinkarnasi kenantiannya, Tidak ja cermat sekali sebab hal ini berkaitan den- dibenarkan, tanah-tanah dalam ter- gan kepentingan bangsa dan negara. Tidak itorial Desa Pakeraman diserti- mungkin aparat litsus bermain-main. Erat fikatkan sebagai hak milik. berkaitan dengan hal itu adalah kejujuran Dikuasai negara sebagaimana pribadi orang atau tokoh dimaksud serta keju- disebutkan dalam UUD 45 Pasal juran para saksi atau keabsahan data tertulis 33 tidak dapat diartikan dimiliki jika ada. Oleh karena hasilnya menyangkut pelaku-pelaku negara dengan hak nasib seumur hidup seseorang, kita percaya istimewanya. UUP Agraria 1964 cara memperoleh kesimpulan tentang keter- tidak pernah dicabut dan hukum libatan seseorang pada partai terlarang pada adat yang dimatikan semati-mat- Mengapa, mengapa harus pa- masa lampau juga berlangsung atas dasar inya oleh hukum formal esensin- tung, mengapa serdadu, mengapa yang dapat dipertanggungjawabkan, dan ya tak pernah mati. Oleh karenan- Setelah mengambil alih kekua- pahlawan pejuang kemerdekaan, bukan atas dasar senang atau tidak senang. ya, apa pun alasannya tanah kota saan kolonial, sempat menggeliat, mengapa mereka dihukum jemur Apa yang dikemukakan Jenderal (Purn) yang secara historis menyatunya sesaat Penyambung Lidah Rakyat di perempatan sementara sisa-sisa Soemitro, mantan Pangkopkamtib, bahwa lit- sejumlah desa adat, tidak dapat telah mengembalikan semangat lawannya berpesta pora dalam pola sus juga dilakukan terhadap pelaksana diperjualbelikan. Bila tidak lagi Dengan serakah Kolonial Be- hidup percaya diri dengan keban- hidup konsumtif kemewahan ber- birokrasi dan bukan hanya anggota orsospol digunakan harus dikembalikan ke landa yang bernafsu besar men- gaan kebangsaan. Denpasar milik lebihan. Mengapa roh sucinya (dalam berita Bali Post, 10/1), mencerminkan desa adat setempat. guasai Bali dan mengubah sistem rakyat dibenahi. HBB yang mon- yang telah ngenteg linggih di Pam- sikap yang terbuka. Daya pengaruh anggota Puri Agung sosialnya masyarakat Bali setelah umental dibangun dengan tebusan erajan terusik dibuatkan wadah di orsospol dalam masyarakat tidak seluas dan Patung Kuda Perkasa dengan mengalami kegagalan justru tetesan darah pahlawan pejuang. tengah perempatan. sekuat daya pengaruh anggota birokrasi. penunggang bersenjatakan tulup tokoh-tokohnya berubah larut kemerdekaan, tak etis untuk dijual. Dari aspek sirkulasi transpor- Oleh karenanya masuk akal dan malahan empat dan pecut di Taman Karang menjadi Bali. Konon salah seor- Bandar udara dibangun dengan tasi, mengapa ruang kosong ditem- menjadi prioritas apabila anggota birokrasi- Tuang Kota Denpasar di barat laut ang wali yang membelot menjadi tetesan keringat harapan dan ka- pati penghalang pandang meng- lah yang diteliti secara khusus lebih dahulu. Patung Catur Muka, gubahan his- mahatokoh Hindu dengan konsep- wasan wisata dipersiapkan untuk hambat sirkulasi ketersesakan rasa Akan tetapi soalnya menjadi mubazir kare- toris cikal bakal Satria Agung pen- konsep pembaruannya sehingga meningkatkan kualitas kehidupan ruang. Dari aspek pengadaan ru- na akan melibatkan seluruh rakyat Indone- guasa Badung yang turun gunung tidak pernah genap sembilan nama. menggusur kemiskinan. Kini di- ang, mengapa pasar swalayan ber- sia. Padahal maksudnya hanya untuk men- membersihkan badeng goak yang Utrechtse Zending Genootschep lanjutkan dengan menggusur yang desakan, mengapa properti, men- gungkapkan, ada petunjuk yang dapat men- bukan tak mungkin kegelapan menugaskan Dr. Van der Tuuk miskin namun tak jelas dikem- gapa gedung tinggi. Dari aspek juruskan kita pada kesimpulan, seseorang huru-hara. Kemudian berkuasa dan untuk me-Nasranikan Bali pada bangkan untuk siapa dan siapa lokasi, mengapa harus mengor- terlibat atau tidak pada kegiatan partai ter- mereka membangun puri sebagai awal abad ke-19, justru dia yang yang mempunyai entahlah, yang bankan suasana keakraban kota larang pada masa lalu. pusat pemerintahan dan pusat ori- larut menjadi orang Bali dengan jelas Denpasar sebagai menyatun- budaya yang justru harus dibina entasi kebanggaan bersama sedan- kebaliannya yang memantap mem- ya sejumlah desa adat telah hilang ke arah pemantapannya. Mengapa gkan pusat-pusat seni, kebudayaan bangun benteng pertahanan Hin- sementara sosok idola kota ideal tidak membangun kota baru di dan sistem sosial tetap di masing- du dengan Gedong Kertya-nya belum tampak. Yang ada siapa lokasi yang baru dengan langgam digarisbawahi dalam masa kesenjangan so- masing banjar. Keluarga puri pun yang mengkoleksi lebih dari em- yang punya? barunya yang tidak mengusik ung- sial yang masih, bahkan ada yang menen- menjadi anggota banjar sedangkan pat ribu cakepan rontal Bali den- Kekuasaan Pusat gulan tata ruangnya. garai semakin lebar. Pengangguran, antara banjar mendukung kebesaran puri Patung-patung serdadu digelar Denpasar Kota hilang. Yang lain, merupakan fenomena kesenjangan yang diagungkan, terjalin suatu di perempatan-perempatan sisi-sisi akan muncul nanti siapa yang pu- yang patut kita prihatinkan. Adalah sebuah solidaritas sosial kebersamaan Kota Denpasar dikepung dari se- nya: propinsi, kabupaten atau kesenjangan amat tragis, apabila di satu pi- beda fungsi sama sejahtera. Ber- gala arah. Dari bunderan Renon kodya. Siapa yang punya dana hak terdapat ribuan, bahkan mungkin ratu- beda dengan keraton yang meru- dengan bedil di tangan komandan perawatannya, jalan negara yang san ribu penganggur yang mendambakan pakan pusat segala pusat orientasi berteriak untuk segera menguasai menyambung jalan propinsi yang pekerjaan, di pihak lain terdapat orang-or- yang terkondisi pasrah patuh. kampus dan sekitarnya, mengge- lewat di depan telajakan kabupat- ang yang memiliki jabatan dan pekerjaan Dalam kiprah kekuasaannya lar enam swalayan dalam radius en, termasuk wilayah kodya. Sia- rangkap. Dalam kondisi force mayor hal yang berkembang kemudian, mere- satu kilometer kepadatan paling pa yang punya? semacam itu bisa diterima, tetapi tentu bu- kan untuk dilestarikan. Memang kita sering sulit membedakan antara pengabdian dan pemburuan jabatan, namun si pelaku sendiri jelas mampu merasakannya. Kita Garis Bawahi Pernyataan Kasad DALAM tingkat pembangunan dan pros- es demokratisasi seperti sekarang ini, pern- yataan Kasad Jenderal TNI Wismoyo Arismu- nandar belum lama ini rasanya perlu menda- pat perhatian secara khusus. Menurutnya, masuk tentara Nasional Indonesia (TNI) An- gkatan Darat bukan bertujuan untuk menjadi konglomerat, juga bukan untuk berebut kekuasaan dan jabatan. Prajurit TNI AD tidak ingin berebut kekuasaan, jabatan dan pangkat, tetapi berebut pengabdian yang ter baik. Di tengah kesenjangan yang semakin melibas masyarakat kita, ucapan Kasadyang disampaikan saat meresmikan Kesatrian Pra- ja Raksaka di Denpasar belum lama ini, tera- sa bagaikan angin segar yang bertiup pada saat panas terik kerontang. Kita memang sa- dar bahwa apa yang dikemukakan orang pertama di lingkungan AD itu masih merupa- kan sebuah cita-cita atau tujuan, belum ken- yataan. Secara teoretis, rakyat mendapat perlind- ungan dari dua pihak, yaitu tentara dan ke- polisian. Dari perajurit sejati, masyarakat memperoleh perlindungan sepenuhnya pada saat kondisi keamanan negara dan bangsa terancam, baik datang dari luar maupun yang datang dari dalam sendiri. Dengan amat sed- erhana, tentara atau perajurit memberikan perlindungan kepada masyarakat sipil pada saat ada musuh. Sebaliknya, polisi bertindak pada waktu masyarakat terancam dari gang- guan keamanan yang berasal dari penjahat dan pelanggaran hukum. Bisa kita bayangkan, betapa muskilnya situasi apabila baik tentara maupun polisi tidak lagi bertindak sebagaiprajurit sejati dan polisi sejati dengan memberikan perlindun- gan kepada rakyat, tetapi ustru saling bere- but kekuasaan, jabatan dan pangkat. Bany- ak kasus menunjukkan betapa yang semacam itu bisa terjadi, Dalam masalah perburuhan, contoh kongtretnya kasus Mars- inah, kita melihat tergelincirnya oknum pera- jurit dan polisi ke dalam konflik kepentingan buruh-pengusaha telah membawa dampak yang patut disayangkar. Penegasan Kasad jiga patut dicatat dan Surat Pembaca gan puluhan ribu judul. Setelah ia meninggal dan dikuburkan di Bali upayanya diteruskan P.A. Lief- rinck yang ditugasi sebagai De Rijstcultuur op Bali dan De Resi- dentie Bali en Lombok na, hot jaar 1886-1902. Usahanya melurahkan sistem pemerintahan desa juga mengalami kegagalan, dan dia juga Menanti Demokrasi di Kuta "BUNG bolehlah berbangga hati, Kuta sebentar lagi akan jadi desa metropolitan." Itu kata-kata seorang rekan wartawan dengan logat Medannya yang lengket. Dengan kalimat yang mirip tukang ceramah dia melanjutkan, "Ini contoh pembangunan desa yang sukses. Perekonomiannya maju, sebaliknya agama dan tradisi tak diabaikan." bangunan. Pak Rintia boleh senang memberi darma wacana mereka suka hiburan jenis ini, sekalipun tak bermutu. Suasana keagamaan memang di Desa Kuta karena tampaknya Proses demokratisasi juga membutuhkan keterbukaan yang dilandasi prinsip kesa- maan dan pengabdian. Demokrasi tidak bakal berjalan apabila prinsip dan praktik kesamaan tidak dijalankan. Landasan kesa- maan yang paling dalam adalah pengabdi- an. Kita sangat mendukung pikiran Kasad Dia orang yang mudah diingat, ingga sulit diterka apakah kata-ka- kepatuhan yang tertib. Lantas syahdu. Upacara, bau kemenyan, yang menegaskan bahwa prajurit TNI AD segampang mengingat tulisan tanya serius atau sekadar kelakar, apanya yang membanggakan ? Toh kidung, membuat hati mereka ten- sejati mengutamakan pengabdian, bukan "Merkantilisme" di punggung atau jangan-jangan malah menge- di seluruh Bali-yang Hindu dan teram. Wayan Latra, yang sekolah kekayaan, bukan pula jabatan. Dalam peng- kaos kuningnya-karena itu saya, jek. Tetapi yang jelas dia paling berkasta - keadaannya persis di universitas serta kelak menjadi abdian tidak ada kelompok yang lebih tinggi dengan kelakar, memanggilnya suka mencari tuak di Gang Pop- sama. anggota DPRD-sebuah jabatan merkantilis. Lagi, restorannya dai membangun pikirannya sendi- ri: Tugas kita adalah melestarikan Oleh Sukaya Sukawati kebudayaan, dan segala urusan pembangunan kita serahkan saja kepada "Bapak-bapak di atas". Tak salah, Putu dan teman-teman mudanya setiba dari menghafal Kolom HALAMAN 7 Nang Kepod Tergusur ADALAH Nang Kepod, se- pengunjung. Terpikir oleh Ke- jak Gunung Agung meletus 32 pod tentang anak-anaknya yang tahun silam hijrah ke Denpasar sedang kumaruk. Rambut ke- dari desa kelahirannya di pala Nang Kepod yang kian Klungkung. Ketika itu, harapan tandus tak usai memikirkan pe- satu-satunya pada tanah sawah rut anaknya. Kulit yang kian warisannya yang memberi ia keriput termakan sengatan ma- hidup amblas dilalap lahar. tahari menjadi saksi dari se- Sawah di mana dulu Nang Ke- buah penderitaan manusia. Ke- pod setiap pagi mengotori kak- pod terpuruk kalah di tengah- inya dengan lumpur, menyaksi- tengah ekonomi bermodal rak- kan hamparan luas padi men- sasa. Rumah mewah yang guning, palawija yang hijau dibangun di atas tanah 1,5 hek- subur, gemercik air jernih, talu tar ternyata terlebih dahulu bunyi keroncongnya sepi, tiba- harus mengorbankan Nang tiba mencekik kerongkongannya Kepod, sudah tentu banyak Ke- akibat kemurkaan Bhatara To- pod-kepod lainnya. langkir. Ini awal pertama kali Nang Kepod menyaksikan kela- paran di desanya. Bencana alam membuat Nang Kepod dan war- ganya menderita. Kepod adalah anak zaman bagi sebuah konsekuensi pem- bangunan. Ia merasakan pen- indasan manusia atas manusia dan itu telah dilakoninya. Set- Bersama istrinya Ni Suplig, iap hari ia harus menjadi tum- Kepod dengan bayinya yang bal dari gagasan pembangunan masih merah nekadrarud men- yang lebih besar. Mungkin be- gadu nasib ke kota. Dalam nar peribahasa orang Bali, benaknya hanya ada harapan "Buka nyitsit tiinge amis kaceni- ia bisa hidup lebih baik. Demiki- ka", wong cilik akan selalu anlah, dengan tak berbekal apa- kalah bila berhadapan dengan apa ia nglalu ditantang perut kaya kuasa. Bagi Nang Kepod lapar urban ke Denpasar. Bag- urbannya ke koja ibarat; ngeli- inya kota adalah harapan din sema nepuk setra, luas bo- hidupnya, masa depannya, dan jog teka lutung. sekaligus hari tuanya. Ketika inpres kemiskinan Kuli, buruh, adalah bulan- didengung-dengungkan, Kepod bulan pertama ia mengais hidup tak mampu merasakannya, di kota ini. Sementara selama sebab Kepod sendiri telah ter- tiga bulan ia numpang di ru- biasa dengan kemiskinan. Ia mah keluarga jauhnya di Titih. menilai pembangunan hari ini Istrinya Ni Suplig tak sempat lebih cenderung buat mencari nafkah, sebab bayi kewibawaan penguasa. Ia me- yang masih merah itu harus di- lihat bagaimana parasamya momong. Hari selanjutnya ad- dan trofi diarak keliling kota alah hari-hari di mana Kepod dengan begitu megah bagaima- hidup dengan ludah kering. Sen- mundut pratima, penguasa di- gatan matahari, bau busuk, anyir, deru knalpot, cacian, umpatan, sumpah serapah, kata-kata jorok, canda ria ad- alah hal yang lumrah bagi Nang Kepod. bopong bagai raja besar yang bijak dengan wajah tanpa dosa. Kepod seperti diejek dengan sorak gembita, sementara dari 10 hari dagangannya tak laku. Ketika ia merogoh laci mejanya Buat urusan perut, Nang Ke- buat membayar iuran kebersi- pod adalah sosok yang tegar, han, seekor kecoak nyasar di sebab kelaparan baginya ad- telapak tangannya, tiba-tiba alah musuhnya. Ia melakoni Kepod menjadi beringas seper- hampir semua bentuk pekerjaan ti sapijagiran, nafsu membunu- rendah dengan harapan ia bisa hnya memuncak, ia tampar ke- menghidupi keluarganya. Mu- coak itu hingga mati. Seekor la- lai dari pembersihan jamban lat tiba-tiba bertengger di pip- WC, tukang sapu jalanan, bu- inya sekali lagi ia menampar ruh pengaspalan, menggarap pipinya hingga merah, sement- sawah milik puri dan pekerjaan ara lalat keburu terbang. rendah lainnya. Mata Nang Kepod kian nan- Di kota ternyata Kepod ar, ketika seorang calon pem- masih hidup dengan etos pet- beli tiba-tiba balik, mengurung- ani, pekerjaan apa pun yang ia kan niatnya untuk belanja kare- lakoni tak pernah membuat na- na lihat cecak menggelepar di sibnya lebih baik. Kini ia men- gelas yang dari pagi tak tercu- coba mengambil pekerjaan ci, lagi-lagi ia mamisah cecak tetap, ia memilih sebagai peda- itu hingga binasa. Kemarahan gang sate. Profesinya sebagai Nang Kepod baru reda ketika pedagang sate sudah ia lakoni anak bungsunya Ni Cawan da- selama 10 tahun. Namun tem- tang membawacanang dan atu- pat di mana Kepod berjualan ran sore hari. Hari berangkat memang sedikit mengganggu petang, sementara laci mejan- pemandangan dan di sebelah- ya kosong. nya sedikit kumuh. Langganan- Sesungguhnya Kepod, ad- nya adalah pegawai negeri alah orang yang tak takut den- rendah sampai buruh tukang gan kemiskinan, namun yang pondong karung. Kepod ad- membuat ia lebih prihatin, ru- alah satu-satunya pedagang sate ang geraknya sebagai peda- di pojok ini. gang kecil kini kian tersesak. Kepod tak hirau hiruk-pikuk Maraknya swalayan membuat program pemerintah, ia tak ia selalu dikejar-kejar polisi mengerti apa itu; IDT, RUTR, Pamong Praja, walau bebera- Bali yang BALI, Adipura, pen- pa kali ia sempat menyuapnya. anggulangan rumah kumuh dan Dunia Nang Kepod adalah tetek bengek lainnya. Hari naas dunia tertindih, ia tak kuasa menimpa Nang Kepod bagai melawan struktur begitu alus gerakan "Jangkrik bongol", tetapi nyata beringas. Keterusi- Kepod tergusur dengan alasan ran, penggusuran, tekanan so- kebersihan dan keindahan tata sial, monopoli ekonomi adalah kota. Di tempat ini pula akan beban yang memperdaya dirin- dibangun perumahan mewah, ya. Ia bagai kakap tumbuh di ternyata pemiliknya telah men- batu, hidup segan, mati tak mau. jual tanah ini kepada seorang Dari dua hari ini Nang Ke- penguasa kaya dari pusat. Dan pod tak jualan, istrinya Ni Sup- pojok yang ditempati Kepod ikut lig mengidap anemia, uang buat menjadi korban. Seluas satu set- berobat sudah tak ada. Kepod engah hektar tanah dipagari duduk di depan istrinya, mat- dengan seng berwarna biru tua. anya nanar, air matanya ker- Keringat dingin Nang Kepod ing, aduh Dewa Ratu.....! bercucuran, ia dipindah di tem- pat tak layak jualan dan sepi I Wayan Westa dan tidak ada pula kelompok yang diuntung- "Wartawan merkantilis." Itu isti- pies, sambil memuji Kuta sebagai "Bung, daerah mana lagi yang yang lebih dinikmatinya sebagai kan. Kasad benar, masuk AD memang bu- lah dari zaman yang sudah terlam- desa makmur dan memiliki bany- mempunyai hotel berbintang ber- status pribadi ketimbang tanggung kan bertujuan menjadi konglomerat, tetapi pau jauh tertinggal. Bagi orang ak warga dari lapisan atau kelas jejer memagari desa ?" Itu kata si jawab besar itu sudah pula pan- untuk menjadi prajurit sejati yang menguta- ekonomi semacam Dr. Erawan, menengah. makan pengabdian, bukan berebut harta, yang tak pintar dagang dan rumah- baik bagi diri sendiri, keluarga, maupun kel- nya di ujung gang kecil yang han- ompok-kelompoknya. Namun tentu itu bukan ya boleh dilewati sepeda pancal, berarti seorang prajurit sejati tidak boleh istilah itu juga kerap dipakai me- Tetapi, Ida Bagus Oka, yang mengebulkan aroma masakan dari menjadi konglomerat, karena masalahnya nyindir keadaan yang tampaknya juga suka tuak, berkata dalam hati, seluruh penjuru dunia, lapangan terletak bagaimana kekayaan itu diperoleh. maju dewasa ini tetapi tak ada setengah bertanya: Apanya yang terbangnya mewah dan melayani Prajurit sejati memberikan suasana sejuk sangkut pautnya dengan taraf perlu dibanggakan dari desa ini. penerbangan langsung dari luar pelajaran di sekolah lebih suka dan teduh kepada masyarakat. Prajurit gila hidup rakyat, kemakmurannya tak Apa pula yang dimaksud kelas negeri. Desa mana lagi mempun- memperdalam ilmu kebatinan kekuasaan menakut-nakuti rakyat, bahkan bersentuhan dengan kebutuhan menengah itu? yai begitu banyak pertokoan mod- ketimbang mengasah kepekaan tak jarang mencelakakannya. Prajurit berbu- rakyat banyak. Kecuali untuk Kuta memang sudah belasan ern, di mana lagi rumah-rumah terhadap masalah-masalah sosial. ru harta sering kehilangan kesadaran akan memperkuat kekuasaan dan mem- tahun menjadi koloni bule. Tetapi penduduk bisa disulap menjadi Lebih tergugah oleh teknologi Sapta Marga, harga diri dan rasa jengah. perkaya segelintir pengusaha. toh tak ada yang berubah dengan home stay? Ya, Tuhan rupanya sound system, home theatre, Kita mencatat secara khusus, semoga Sore itu dia datang lagi. Keha- perilaku penduduknya. Mereka bermurah hati dengan desa ini. ketimbang bab keadilan, ketertin- penegasan Kasad Jenderal TNI Wismoyo dirannya tentu sehangat sun-set tetap berupacara, menyimpan uang Hanya karena memiliki sun-set dan dasan, kesewenang-wenangan, gunan di daerahnya. Sekalipun itu enak untuk menggali diplomasi. Arismunandar benar-benar meresap di hati atau musik Jamaika yang membuat kepeng, bermusyawarah di balai pantai putih bisa mengangkat yang kadang-kadang begitu dekat tidak berarti pembangunan hanya Siapa pun dapat dengan manis ber- setiap prajurit TNI, dari bawahan sampai para meriah jejeran toko di sepanjang banjar, belajar menari, menem- perekonomian penduduknya ke terjadi di sekitarnya. dimiliki oleh para mafia. pidato Kepariwisataan Kuta se- purnawirawannya, sehingga bukan lagi seka- Jalan Legian. Kalau berbicara dia bangkan kakawin, mencoblos taraf yang mencengangkan. Ini Si merkantilis, rupanya, men- Jika tak ada tokoh karismatik makin kita tata agar lebih profe- dar cita-cita, tetapi kenyataan kasat mata. suka sambil terkekeh-kekeh seh- Golkar. Semua itu dijalani dengan segaris wilayah ibarat "paradise", coba menghayati secara lebih in- lahir di sini, seharusnya kita meli- sional, siap bersaing pada abad yang sepintas tampak sangat ber- tens kehidupan masyarakat di hat warga desa mempunyai kerin- Asia-Pasifik ini, dan dapat mem- sahabat secara lahir-batin dengan pergelangan kaki Pulau Bali itu. duan yang besar untuk memiliki beri nilai tambah yang tinggi bagi Salut, DPRD Jembrana penduduk. Seolah-olah tak ada pe- Tak terlampau rumit memang. Teta- lembaga kedesaan yang kuat. Ka- masyarakat banyak. Sambil, tentu Sesama korban BPR, kami sa- yang sama. "Mengapa Pak, kok luang buat mereka untuk risau. Tak pi adakah dia melihat di antara ket- lau ini benar, semestinya kelak saja, secara diam-diam memprak- lut atas usaha DPRD Jembrana bungkam seribu bahasa? Apakah terdengar kata cemas dalam me- akziman masyarakat terhadap nilai- akan terjadi pertarungan demokrasi tikkan teknik perburuan rente begitu gigih memperjuangkan na- akibat persoalan ini adalah per- mandang nasib masa depan desan- nilai tradisional, dicengkeram key- yang "keras" dalam pemilihan ekonomi-kolusi antara oknum sampai saat ini, kalau angka utang sib rakyatnya yang tertimpa soalan kami petani kecil ? Tetapi, ya. Tak seperti mereka yang hidup akinan hukum karma, tat twam asi, lurah, pembentukan LKMD, dan pejabat birokrasi dan pengusaha luar negeri sudah hampir menca- musibah, akibat kebangkrutan tiga Bapak jangan lupa Anda di DPRD di daerah lain, yang serba kekuran- dan sejenisnya itu, juga sangat lembaga lainnya, dan secara moral pemilik modal. Pada akhir tahun 1994, media nasional kita pada saat ini, sebab pai angka ambang batas aman 200 BPR di Kabupaten Jembrana, adalah mewakili kami yang kecil- gan dan berpengalaman menjalan- mudah tumbuh perasaan pasrah diperjuangkan dan dipertaruhkan kan kehidupan dengan perasaan tetapi jaraknya sangat dekat antara seluruh lapisan masyarakat Kuta. massa menurunkan laporan yang pada Oktober 1993 aset nasional trilyun rupiah ? Apa artinya kalau meskipun belum berhasil dengan kecil ini. tertindas di rumah sendiri. nrimo dan frustrasi. Suatu keadaan Tetapi Kuta adalah tempat yang saya catat antara lain posis utang yang disajikan Bali Post adalah angka aset dan utang menjadi ham- baik hingga pembentukan TPN Bank Indonesia, juga tertutup. Bukan omong kosong. Kalau yang sangat gampang menumbu- luar negeri kita telah mencapai 93 sebesar 230 trilyun rupiah dan pir sama besar? Tidakkah itu be- (Tim Perwakilan Nasabah). Kabarnya BI telah mencatat dan milyar $ US atau sekitar 195 trily- posisi utang luar negeri pada saat rarti kita hanya mampu "bernik- Sedangkan bagi kami yang be- mengumpulkan aset BPR Ratna-lima belas tahun lalu Wayan hkan perasaan tak berdaya, meny- un rupiah (dengan asumsi 1 $ US itu adalah 60,08 % dari aset na- mat-nikmat" meskipun dengan rada di Kabupaten Badung, san- di, berapa sih jumlahnya. Kami Sukadana dibesarkan secara sus- erah, menghadapi kuku-kuku = Rp 2.100). Bila saya banding- sional Yang mengejutkan lagi, In- utang yang harus dibayar kembali gat berbeda. Sejak bangkrutnya khawatir, nanti lenyap dimakan ah payah oleh ibunya, dengan tajam yang memiliki kekuatan rak- kan dengan angka yang disajikin donesia saat ini menjadi peringkat oleh generasi yang akan lahir? BPR Ratnadi Maret 1993, dua rayap. Terus teranglah kepada menjual seikat kayu api dan lima sasa di bidang politik dan ekonomi dalam tajuk rencana Bali Post targ- ketiga terbesar di dunia dalam jum- Sementara sampai kini pun tahun lalu, kami belum melihat rakyat. Bagaimana posisi utang dan botol minyak kelapa setiap hari, yang ditancapkan dari luar. Lantas Munculnya ekonomi biaya tinggi, adalah di bidang periz- gal 6 Oktober 1993 sebesar 110 lah utang setelah Brasil dan Mek- yang namanya kredit bermasalah adanya usaha-usaha dari wakil aset yang mereka miliki? Kabarn- kini dia boleh tersenyum menge- bagaimana kita bisa melihat lapisan inan, yang merupakan titik rawan pungutan liar. Kata trilyun rupiah, maka utang liar siko. Bukankah angka itu cukup itu juga tak kunjung selesai, bah- rakyat untuk memberikan informa- ya lagi, masih banyak aset BPR lus-elus Baby-Benz atau Cherokee kelas menengah yang patut dibang- Menteri Perindustrian Tunky Ariwibowo dan Menaker Ab- negeri kita mengalami kenaikan mencemaskan? kan sejauh mana penyelesaiannya si kepada kami, wong cilik. Kami Ratnadi yang lain berupa tanah dan di garasinya. Dia boleh tak peduli gakan muncul dari keadaan dul Latief. sekitar 45 trilyun rupiah dahm Masihkah kita mampu me- orang pun tak pernah tahu. Itulah stres, kami gelisah dan entah apa belum diserahkan kepada BI. kurun waktu satu tahun. nepuk dada dengan keberhasilan ungkapan kegelisahan dari si "Ke- lagi perasaan yang kami derita yang Kepada semua pihak, DPRD pembangunan yang telah dicapai lor", yang tak pernah tahu apa melihat kenyataannya bahwa infor- Tk. I Bali, DPRD Tk. II Badung, yang akan terjadi, karena memang masi soal BPR Ratnadi, seolah- BI beserta aparat terkait, tolonglah tak berkesempatan untuk tahu se- olah hilang ditelan bumi, nasib kami. Kasihanilah kami muanya itu walaupun lewat media Ke DPRD Badung, kami sudah rakyat kecil yang menggigil. melapor. Ke Polsek Kota Den- Si Gede Nyoman Badri pasar, juga sudah melapor. Bah- Br. Bersih Darmasaba, kan ke Bank Indonesia di Den- Badung. pasar juga telah kami lakukan hal Persyaratan: Sertakan Fotokopi Identitas Utang Luar Negeri Saya tidak tahu pasti berapaiset Kecil, Rafting Mencemarkan Saya ingin menegaskan jerita betulnya difokuskan/diperhatikan Bali Post, 6 Januari 1995 tetang adalah hotel-hotel yang berada di "Pencemaran Sungai Ayun' sbb: sepanjang aliran sungai (ke mana 1. Bahwa siapa pun yag me- limbahnya dibuang ?). makai sarana aliran SungaAyung 3. Pernyataan itu atas nama saya mutlak memperhatikan ketstarian pribadi bukan mewakili Yayasan lingkungan, baik itu pensahaan Wisnu. rafting, hotel-hotel maujun pen- duduk lokal. 2. Relatif kecil bagi prusahaan rafting mencemarkan lingkungan dengan membuang linpahnya ke sungai mengingat peşrta rafting tidak membawa makaan dan lain- lain pada waktu raftig. Yang se- untuk memantau soal pencemaran pembuangan limbah sungai di Bali. Putu Suasta Kompleks BTN/Biaung massa. Mas Tojo Denpasar Ditemukan STNK Ditemukan STNK DK 5842 CN, atas nama I Gede Darmayu- da, Br. Kubu Alit, Tuban, Kuta, Siaran Ulang GEDE "Kuta sebentar lagi menjadi (Bersmbung ke Hal 12 kol 1) Catatan *** jika orang-orang pemerintah dari semacam itu. Yang ada adalah - Kan sudah jadi rahasia umum, Pak. kabupaten semakin senang ber- sejumlah penduduk yang kebetu- main-main di desanya mencari te- lan mendapat imbasan materi lant- man akrab sambil mengumpulkan aran desanya disukai turis, selebih- warga desa untuk diberikan penyu- nya adalah masyarakat yang secara luhan dan ceramah; atau menga- struktural sudah lembek dan ngkat sekeha taruna (kelompok mudah dimanfaatkan oleh sekel- Para nelayan yang tergabung dalam KUD Mina Karya, pemuda) sebagai anak asuh untuk ompok orang untuk kepentingan Pengambengan, Jembrana, tuntut kenaikan harga dasar dibina. Lalu memberi sedikit rasa politik dan ekonomi. senang dengan hadiah-hadiah ke- Dalam waktu yang sangat me- menangan bagi warga karena ber- pet, mirip dongeng, para saudagar hasil dalam lomba desa, lomba dari Jakarta dapat dengan tenang PKK, lomba lingkungan, lomba mengapling tanah dan pantai, baleganjur. Lihatlah, bagaimana lapangan sepak bola dan kuburan, Cartier. lemuru. -Tentunya tidak ada hubungan dengan kenaikan gaji pegawai negeri, cuma agar tidak rugi. *** 4. Perlu tindakan suatu penga- Badung, dan STNK DK 3874AQ, Saya ingin menyampaikan sa- ingan yang dilaksanakan GEDE, tekun dan repotnya tim penilai ber- sebagai tempat mendirikan hotel, wasan yang terpadu dan intensif atas nama Kuştari, Kapten Japa K ran buat TVRI Stasiun Denpasar, dan dengan seringnya pertandin- tanya soal sistem jimpitan, apotek restoran, pertokoan, dan fasilitas 6/4 Denpasar. Yang merasa memi- yang kiranya dapat dipertimbang- gan-pertandingan GEDE disiar-hidup, kepada ibu-ibu PKK Desa bisnis lainnya. Jangan salah. Ru- Menurut hasil penelitian Rumawan Pradiptyo dari Fakul- Kuta yang baru saja datang ber- panya itu sangat dibutuhkan un- likinya agar menghubungi Har- kan. Bagaimana kalau demi men- kan, walau itu hanya pertandingan baris dari salon, mengendarai Taft, tuk menggambarkan kemajuan, tas Ekonomi UGM, di Sulawesi, Lampung maupun di Ma- sono, Jalan Hasanudin 68 Den- dukung PSSI dengan LDI umum- ulang akan semakin menambah pasar, Telepon 425335. nya dan demi mendukung Gelora kecintaan masyarakat sepak bola mengenakan berlian dan kaca mata juga buat memanjakan beraneka lang dan Trenggalek, hanya 10 persen dana Simpanan ragam manusia yang datang dan Wajib Khusus Petani (SWKP) yang sampai ke petani. Se- Dewata khususnya, TVRI dapat Bali kepada Gelora Dewata. Di lain waktu akan datang or- tinggal di desa ini. bagian besar diterima pedagang cengkeh. menyiarkan ulang setiap pertand- Penduduk pribumi memang Buat GEDE saya ucapkan se-ang-orang terlatih untuk memberi- Anggota Redaksi: Denpasar: Made Sugendra, Sri Hartini, Ida Bagus Geriawan, Nengah Srianti, Wayan Suja Adn- lamat berjuang semoga sukses se- kan darma wacana agar keiman- harus tahu diri. Jika secara pelan- yana, Wayan Wirya, Wayan Suana, Dwi Yani, Komang Suarsana, Nikson, Nyoman Sutiawan, Legawa Partha, Glan- lalu dalam setiap pertandingan dan an masyarakat semakin tebal ter- pelan namun pasti mereka tersisih Bali Post yar: IB Alit Sumertha, Bangli: Made Sueca, Semarapura: Daniel Fajr, Singaraja: Made Tirthayasa, Amlapura: buktikanlah bahwa kama ni hadap agama dan tradisi. Mengin- dari kesempatan "untuk hidup" di Wayan Sudarsana, Tabanan: Gusti Alit Pumatha, Negara: Eddy Asri, Jakarta: Muslimin Hamzah, Suhendra Us- mampu untuk meraih prestasi. maya, Bambang Hermawan, Sahrudi, Agus Widodo, Surabaya: Edy Poerwanto, NTB: Agus Talino, Iszul Kairi, Ryanto, Ruslan Efendi, Suhar- Tohpati, Denpasar to, NTT: Hilarius Laba, Wartawan Foto: IGN Arya, Djoko Moeljono. Harsono Jl. Hasanudin 68 Setiap artikel atau tulisan yang dikirim ke Redaksi hendaknya ditik dengan dua spasi (spasi rangkap) Budiawan Batur Utara Kintamani gatkan pada hidup sederhana, de- rumahnya sendiri, itu lantaran "na- kat pada Tuhan, gotong royong, sib" memang menghendaki dan tak lupa tentang keharusan demikian. Sebab, apa kekuatan menyatukan tekad dan langkah mereka untuk ikut bermain dan untuk rela berkorban demi pem- menentukan jalannya pemban- Ini pedagangnya yang petani cengkeh. Bang Podjok 2cm Color Rendition Chart