Tipe: Koran
Tanggal: 1995-06-16
Halaman: 08
Konten
4cm HALAMAN 8 Color Rendition Chart Tentang Promosi Pariwisata yang tidak Sesuai Kenyataan Cari Selamat, Pengusaha Rela Jadi Kambing Hitam European Union Package Directive (EUPD,, yakni upaya pemerintah Uni Eropa untuk melind- ungi masyarakatnya dalam menikmati fasilitas wisata yang dijanjikan para tour operator selama mereka berlibur, boleh jadi akan menjadi momok bagi pengusaha sektor pariwisata di Bali untuk masa-masa yang akan datang. Walau belum diun- dangkan secara resmi, peraturan ini telah memakan korban. pantai tidak tergantung ada atau tidaknya komplin dari wia- satawan. PADA saat bertiup angin bar- hal ini tidaklah terlalu sulit kare- at, nasib pantai Kuta, kedongan- na kantor Diparda ada di pusat an dan Jimbaran sungguh nelang- wisata Kuta. Tidak ada komp- sa. Sepanjang pantai berpasir lin," tegasnya. Walau tidak ada putih ini saat itu akan berubah komplin, namun pembersihan menjadi tong sampah. Sampah- sampah yang entah dari mana da- tangnya, dihempas gelombang, sebelum akhirnya menumpuk di tepi pantai. Masih beruntung pan- tai Sanur dan Nusa Dua, karena letaknya agak ke dalam, dua pan- tai ini tidak perlu mengalami na- sib menyedihkan seperti tiga pan- tai tersebut. Buktinya, baik ketika bangkai lemuru maupun sampah mendera pantai ini, Pemda Badung, kalan- gan pengusaha hotel dan restoran yang ada di kawasan itu, maupun kalangan informal, seperti peda- gang acung dan kaki lima, bahu- membahu membersihkan pantai. "Saya mencari makan di sini, ka- lau pantai ini ditinggal turis, bagaimana nanti nasib kami?" ujar Mamat, salah seorang peda- gang kaki lima asal Jember, Jawa Timur. Akibatnya apa? Adalah beber- apa hotel berbintang di kawasan pantai Jimbaran yang harus gigit jari, hanya gara-gara kondisi pan- tai yang sedang buruk dan kotor. Angin barat yang membawa sam- pah dn mengotori pantai, mengak- ibatkn pengusaha hotel di ka- Anggota Komisi A DPRD Bali wasan ini harus merogoh kantong Drs. Arka Ardiana mengatakan mereka sebagai ganti rugi akibat perlunya dilakukan promosi yang klaim yang diajukan para jujur di kalangan unsur pariwisa- ta. Timbulnya masalahh ini, lan- jut dia, karena unsur kejujuran dan moral yang termasuk etika bisnis tidak dijalani oleh pengusaha. "Sering terjadi, misalnya dalam promosi di luar negeri brosur ho- tel A dipakai untuk promosi hotel B. Nah ketika wisatawan tersebut menginap di hotel A, apa yang dijanjikan sebelumnya ternyata tidak ada," katanya. wisatawan. Pada saat itu, ternyata tidak semua wisatawan berlaku "ke- jam". Buktinya, pantai Kuta yang juga bernasib serupa dengan pan- tai kedonganan dan Jimbaran, tidak diprotes oleh wisatawan yang biasanya asyik berjam-jam telentang di atas pasir putih. "Mereka rupanya mengerti kare- na ini musibah alam, bukan kare- na ulah manusia," jelas Kadipar- da Badung Kompyang Swandika, S.H., ketika diminta tanggapannya atas peristiwa ini. Selama pantai dikotori sam- pah, yang berlangsung kurang leb- ih dua minggu, Swandika men- gakui pihaknya tidak pernah me- nerima surat protes atau dering telepon senada dari wisatawan. Padahal, kalau wisatawan mau, agar subjektivitas pemberi klas- ifikasi hotel, apakah hotel bintang dan nonbintang, sesegera mu- ngkin dihilangkan. para tour operator di luar negeri dengan sengaja memberikan dis- guiding untuk mengeruk keuntun- gan sebesar-besarnya. wisata yang digembar-gemborkan dan ini yang paling sering terjadi, hanyalah sebuah misleading atau miscontact, bukan suatu bentuk penipuan. "Saya kira bukan ben- tuk penipuan, karena istilah ini terlalu seram," katanya. Hal ini sebenarnya bisa dihindari, kalau ketentuan baru ini disosialisasikan sebelumnya. Unsur Kesengajaan Belajar dari pengalaman yang Dari pembicaraan Bali Post sudah-sudah, sebenarnya pen- dengan beberpa pengusaha di sek- gusaha sektor pariwisata di Bali tor ini, untuk tingkat hotel, harus lebih hati-hati dalam men- masalah ini lebih banyak meny- Sepanjang pengalamannya ter- erang hotel nonbintang. Namun, jalin kerja sama bisnis dengan mitranya di luar negeri. Masalah jun di bisnis akomodasi, adakalan- di sisi lain banyak juga hotel non- klaim mengkalim, ataupun "tipu- ya atau malah sering, four opera- bintang di daerah ini yang memi- menipu" belakangan ini kerapkali tor di luar negeri berbuat nakal. liki fasilitas hotel bintang. Cuma muncul ke permukaan. Menurut Dalam promosinya kepada pel- masalahnya, unsur ketidakseim- para pengamat sektor ini, sebe- anggannya, mereka dengan sen- bangan supply-demand membuat narnya masih banyak yang terja- gaja menyamaratakan katagori posisi pengusaha tidak mengun- di, namun untuk menutupi kredi- hotel yang akan dijadikan tempat tungkan. bilitas perusahaannya, banyak menginap. Akibatnya, wisatawan Bagi kalangan biro perjalanan pengusaha terpaksa tutup mulut. akan komplin begitu melihat ken- wisata (BPW), di samping komp- Jurus EUPD yang dikeluarkan yataan sebaliknya. "Tour opera- lin terhadap fasilitas hotel, tidak masyarakat Uni Eropa, bisa jadi tor itu tidak mau salah atau dis- jarang muncul keluhan tentang akan menjadi "bencana" bagi alahkan. Nah, kalau sudah begini kualitas atraksi maupun objek pengusaha di sini. Belum hilang hotel yang jadi kambing hitam," wisata yang ditawarkan. dari ingatan dan belum tuntas tandasnya. masalah sekitar 25 hotel yang di- utangi sekitar Rp 1 milyar oleh biro perjalanan wisata ber- masalah, kini muncul lagi masalah yang tak kurang pelik. "Sebenarnya, ini tak melulu kesalahan pihak kita," tegas Ket- ua BPD PHRI Bali Tommy Raka, AFCIA. Kriteria EUPD yang sem- pat menjadi statemen penting Dirjen Pariwisata Andi Mappi Sammeng beberapa waktu lalu di Jakarta, menurut Tommy, tidak hanya terjadi di Bali. Malah menurut dia, hal ini hampir terja- di di seluruh dunia, namun kare- Kejadian ini, harus dijadikan pelajaran bagi para pengusaha di daerah ini. Masalahnya, kalau dib- iarkan terus, dikhawatirkan akan na nama Bali sudah sangat popu- mencoreng reputasi yang lain,, ler, maka hal ini menjadi besar. yang memang benar-benar Ibarat ungkapan lama, jarum jatuh melakukan bisnis secara benar. pun di daerah ini akan kedenga- ran sampai di luar negeri. Menurut Tommy pula, ketidak- sesuaian atau ketidakcocokan ant- ara kenyataan dengan promosi Di samping tidak mengen- yampingkan adanya biro perjalan- an wisata luar negeri yang berbuat nakal, Arka juga menginginkan Menurut Ketua DPDAsita Bali Mengapa hotel mau jadi kamb- I Gusti Bagus Yudhara yang dika- ing hitam? Kalau sampai pada takan saat meninjau objek wisata pertanyaan ini, kata pemilik Kuta Jatiluwih, Kabupaten Tabanan, Beach Club ini, jawaban yang diversifikasi objek wisata tidak muncul adalah kembali pada kon- hanya bertujuan melakukan pem- disi perbandingan jumlah akomo- erataan tetapi juga menghilangkan dasi dan jumlah wisatawan yang kesan monoton dari paket-paket timpang. Tentunya kalangan ho- tur yang ada saat ini. Kalau hal tel ingin kamarnya selalu terisi, ini berhasil, kata Yudhara, berarti tidak kehilangan kontak, dan se- meminimalisasi komplin-komplin bagainya dan sebagainya. Jalan yang timbul di kalangan pemecahannya kalau masalah ini wisatawan. muncul, Hotel selalu mengalah dengan menutupi "kesalahan" tersebut dengan extra charge. Dari beberapa pengusaha sek- tor pariwisata yang sempat di- wawancarai, semua mengatakan Kalau di luar negeri, seperti "musibah" beruntun yang diala- misalnya di Singapura, ada pe- mi Bali dalam tahun 1995 ini, di- nilaian khusus bagi para agen per- harapkan pengusaha lebih mawas jalanan wisata yang dilakukan diri dan diharapkan tampil total di oleh Singapura Tourism Promo- tengah persaingan yang semakin tion Board (STPB). Dengan ketat. Total dalam artian, dapat demikian, lanjut Tommy, akan ada fight mengejar keuntungan, di sisi semacam quality control terhadap lain fight juga dalam peningkatan agen tersebut. Ada indikasi kuat, kualitas. (pal) Soal Komplin, Latar Belakang Budaya juga Berperan LATAR belakang budaya suatu bangsa, ternyata merupakan salah satu indikator penyulut ko- mplin. Hal ini bisa dibedakan ant- ara wisatawan asal Eropa maupun Amerika dengan para turis asal Asia. Dalam menilai suatu objek wisata, atraksi wisata, maupun pramuwisata yang menemaninya, ternyata dua kubu, Barat-Timur ini menunjukkan perbedaan. Wisatawan asal Eropa, taru- hlah seperti Jerman maupun Pran- cis, terkenal sangat menjelimet dan detil. Biasanya mereka paling banyak bertanya ini dan itu sam- pai jelas. "Jadi, kalau memang benar-benar tidak siap, jangan coba-coba mengahandle tamu- tamu Eropa, khususnya Jerman," jelas Ketua DPD Himpunan Pra- muwisata Indonesia (HPI) Bali IGK. Pujawan. Kalau memang benar-benar tidak siap, lanjut dia, akan cela- ka. Wisatawan asal negeri Helmut Kohl ini ternyata cukup "galak". sempat dihubungi mengatakan tidak semua "kesalahan" menc- uat menjadi komplin. Misalnya saja, waktu musim hujan, kondisi ini akan membuat peserta tur yang mengikuti paket tur Kintamani atau Besakih seringkali gigit jari. Akibat hujan lebat, pemandangan indah Kintamani dengan danau serta Gunung Baturnya akan tidak kelihatan. Begitu pula ketika mereka mengunjungi Pura Besak- ih, semua perjalanan menjadi sia- sia. Namun mereka ini tidak men- geluh. Karena terhalang hujan, wak- tu kunjungan pun terasa singkat. Selain dilewati dengan makan siang, waktu yang tersisa pun dile- wati dengan belanja. Akibatnya, sering pula hal ini menimbulkan suara-suara sumbang. Yang pada intinya menuding pengusaha menggiring tamunya hanya untuk shopping. Tidak Mau Bayar Dalam dunia wisata tirta, Mereka tidak segan-segan tidak klaim-mengklain karena ketidak- mau bayar paket tur yang diberi- cocokan antara promosi dan real- kan, kalau memang mereka men- ita, ternyata bisa dihitung dengan ganggap tur tersebut tidak sesuai jari. Paling tidak seperti yang di- seperti yang ada di brosur atau akui oleh Ketua Gabungan Pen- yang berubah-ubah, mereka tidak Bali Post/ist - GANTI RUGI Pedagang acung yang saat ini sering merepot- kan wisatawan kemungkinan akan menjadi sumber komplin yang berbuntut penuntutan ganti rugi. yang dijanjikan BPW. "Kalau pra- gusaha Wisata Tirta Indonesia mengeluh," katanya. Ketidakpro- Jika Ingin Kembangkan Objek Wisata Baru, muwisatanya yang tidak profe- sional, justru mereka yang minta dibayar," katanya. Hal ini akan sedikit lain kalau dibandingkan dengan wisatawan (Gahawisri) Bali I Ketut Ena fesionalan tenaga penyelam me- Partha dalam percakapannya den- mang diakui menjadi salah satu gan Bali Post di Sanur, kemarin. kendala bagi dunia wisata tirta "Kita mempunyai taman laut yang berkembang pesat akhir- yang cukup bagus. Jadi saya kira akhir ini. Post PARIWISA JUMAT UMANIS, 16 JUNI 1995 Jelang Arsa '95, Benoa harus Ta MENJELANG pelaksanaan Arung Samudera (Arsa) 1995, kon- disi Pelabuhan Benoa yang sem- rawut belakangan ini harus tampil cantik, sehingga tidak menggang- gu peristiwa monumental ini yang dimulai 7 Agustus mendatang. Meski bukan berita baru, kon- 'disi semrawut ini kembali dicuat- kan Dirjen Perhubungan Laut (Per- la) Soentoro beberapa waktu lalu. Kondisi ini lebih banyak disebab- kan berbagai aktivitas terjadi di pelabuhan ini. Mulai dari wisata, perikanan, bongkar muat barang, serta penumpang umum. Dalam konteks pelaksanaan Arsa '95 ini menurut Panglima Armada Timur Pangarmatim Lak- samana Muda Gofar Suwarno, "Ada hak-hak peserta yang harus kita utamakan. Mulai dari urusan sandar kapal sampai urusan perut". Hal ini ditegaskan Pangarmatim dalam jumpa pers di Wisma Baha- Persiapan menyambut Arsa '95 ini, menurut keterangan Pangarma- tim, tidak hanya dilakukan di Bali, tetapi juga di Batam dan Ujung- pandang. Alasannya, kedua tempat yang disebutkan terakhir ini akan dilewati para peserta dalam per- jalanan pulang mereka. Malah, Dubes RI untuk Sin- gapura beserta staf sudah mengam- bil ancang-ancang mendukung hal ini. "Pak Dubes sudah melakukan jangan Diskreditkan Objek Wisata Lain/ri Sanur beberapa waktu lalu. MENGEMBANGKAN ob- Serangan II itu muncul akibat po- bukan wilayah kelurahannya. asal Asia, seperti Jepang, Taiwan, klaim yang menyangkut ketidak- Sampai saat, pihak pemda be- jek wisata baru sekaligus untuk tensi wisata Pulau Serangan tidak Beberapa pemandu wisata di serta Korea. Meskipun mereka cocokan ini sangat kecil," katan- lum mengeluarkan lisensi khusus memenangkan persaingan, harus dimiliki Tanjung Benoa, hal itu Tanjung Benoa mengatakan, kurang puas, rasa tidak puas ini ya. Keluhan tersebut, lanjut Direk- bagi para penyelem seperti haln- pandai membuat terobosan baru merupakan sesuatu yang wajar. Tapi, berkurangnya wisatawan yang tidak segera dicetuskan di tempat, tur Ena Dive ini bukan dialamat- ya kepada pramuwisata. Selama baik menyangkut penataan objek lanjut dia, jika ada restoran atau ru- berkunjung ke Pulau Serangan dis- tetapi setelah mereka tiba di nega- kan pada keindahan taman bawah ini, lisensi diberikan setelah para maupun menawarkan produk- mah makan yang menjual masakan ebabkan jalur penyeberangannya ranya. Dalam mencermati objek laut, tetapi lebih banyak pada diver tersebut mengikuti ujian dari produk wisata baru kepada dari daging penyu, pihaknya akan yang dipadati limbah sampah. Di atau keterangan pramuwisata, di- kualitas guide selamnya. para instruktur yang telah menga- wisatawan. Namun kemajuan segera mengambil tindakan karena samping penataan dermaga Suwung akui Pujawan, turis dari Asia "Mereka tidak mau bayar ntongi lisensi dari PADI maupun yang akan dicapai itu tidak harus dilarang pemerintah. yang masih semrawut. Pemandu tidaklah seantusias turis Eropa karena guide-nya tidak profesion- CMAS. "Tentang mekanisme dengan cara mendiskreditkan ob- Menyesal yang enggan disebut identitasnya ini maupun Amerika. al. Ini yang kebanyakan terjadi. pemberian lisensi ini sedang kami jek wisata lain. Hal itu dikemuka- Lurah Serangan I Ketut Suar- juga mengakui adanya beberapa Beberapa pramuwisata yang Akan tetapi, kalau kondisi laut susun," ujar Ena Partha. (pal) kan Kepala Dinas Pariwisata Ba- di ketika dihubungi mengatakan, oknum pelaku pariwisata setempat dung, Kompyang R. Swandika, walaupun sulit dibuktikan, pi- yang sengaja menyebut Tanjung S.H., Rabu (14/6) sehubungan hakya sangat menyesali adanya Benoa sebagai Serangan II. Bahkan, merosotnya kunjungan wisatawan oknum-oknum yang menyebutkan menurut dia, ada sejumlah restoran ke Pulau Serangan disebabkan ada Serangan II untuk Tanjung Benoa. yang sengaja menjual makanan dag- isu Serangan II untuk objek wisata Sulitnya melacak pelaku yang ing penyu khas Pulau Serangan se- Tanjung Benoa (Bali Post, 9/6). menyebutkan isu itu, kata dia, hingga wisatawan sepertinya per- Swandika mengingatkan, untuk karena sama sekali bukan pern- caya restoran itu ada di Pulau Se- menghindari salah pengertian, set- yataan yang terus terang dan ter- rangan. Tersedia di: ESPRIT Keris Gallery Dept. Store Galleria Nusa Dua, Telp: 771303-4 C2114 iap menyatakan sesuatu harus buka, melainkan isu dari mulut ke Kepala Dinas Kebersihan dan diperkuat dengan bukti-bukti akurat. mulut. Hanya saja, kata dia, adan- Pertamanan Pemda Kota Madya Ia menduga, penilaian itu muncul ya isu Serangan II itu berdampak Denpasar, Drs. I Gde Pasek Sukael- karena merasa ada persaingan. Na- sangat buruk bagi pengembangan ing ketika dihubungi lewat Humas- mun, kata Swandika, jika ingin pu- wisata Pulau Serangan. nya tidak mau memberi keterangan nya objek wisata maju dan mampu bersaing secara positif, tidak mesti dengan mendiskreditkan objek wisa- ta lainnya. "Terus terang kami tidak ber- sehubungan makin padatnya sam- maksud mendiskreditkan objek pah plastik di perairan Suwung-Pu- wisata Tanjung Benoa itu," katanya lau Serangan itu. "Saya kurang tahu memberikan alsan. Lebih lanjut maksudnya setiap dihubungi war- Dikatakannya, adanya isu Seran- dikatakan, tidak punya hak untuk tawan ia (Sukaeling-red) tidak mau gan II itu merupakan catatan pent- menginvestigasi pelaku yang meng- memberi penjelasan," kata Kabag ing sekaligus dasar pengembangan isukan adanya Serangan II untuk Humas Pemda Kodya Denpasar objek wisata Tanjung Benoa. Jika isu Tanjung Benoa itu, karena daerah itu Ngurah Gorda. (wil) LTHAT BANDINGKAN ! de SE di SUPER EKONOMI SARANA BELANJA YANG EKONOMIS JI. Gatot Subroto II Denpasar HARGA KAMI LEBIH HEMAT C. 1905 akan di dari Su yah de meter. kesan tambah Den kegiatan promosi untuk menggaet menunjukkan jiwa bahari tidak yang pesertanya berasal dari dalam wisatawan negeri Singa ini, agar hanya menjadi monopoli pelaut dan luar negeri. lebih meningkatkan kunjungan pelaut pria. "Ada kapal pinisi yang Menceritakan hasil peninjauan wisatawannya ke Batam selama seluruh awaknya terdiri dari anggota yang dilakukan langsung ke lapan- Arsa '95," kata Gofar. KOWAL (Korp Wanita Angkatan gan, Gofar melihat masih ada be- Para pengamat pariwisatta me- Laut-red)," jelas Gofar bangga berapa hal yang perlu dibenahi, nilai, kegiatan ini akan merang. Malah, selain anggota KOWAL, ada mulai dari penerimaan sampai ke- sang kunjungan wisatawan lewat beberapa mahasiswi dari sebuah berangkatan peserta. Misalnya pal, ter laut. Meski Indonesia termasuk perguruan tinggi di Jakarta yang tempat sandar kapal layar tiang udan 85 negara bahari yang mempunyai ingin mengikuti jejak ini tinggi (tall ship) dan sandar mbah pemandangan laut yang indah, na- "Sekarang kami mencoba mencar (yatch). Untuk sandar, kata dia, -Serika mun keunggulan komparatif ini ikan kapalnya," tambahnya. belum tergali secara maksimal. Selain menyoroti kondisi pela Selama ini, kunjungan wisatawan buhan, lanjut Pangarmatim, renca dengan menggunakan kapal cruise na membangun perkampungan ba- maupun jenis-jenis yang lebih hari (marine village) untuk para kecil sudah secara periodik men- peserta Arsa '95, menurut Pangar gunjungi Bali. Tercatat, dua pintu matim akan dapat dituntaskan utama, yakni Padangbai dan menjelang "hari H", "Sejauh in Benoa, sudah mencatatkan diri se- belum ada kendala berarti dalam bagai pelabuhan yang masuk jar- mewujudkan rencana ini," katan ingan cruise internasional. ya. Penyediaan lahan maupun set- Dalam peninjuan Bali Post ke ting arrangement sudah diatur Pelabuhan Benoa kemarin, kegia- sedemikian rupa, namun yang tan fisik perkampungan bahari harus diperhatikan menurut Pan- yang akan dijadikan ajang aktivi- garmatim, soal jadwal pembangu tas sekitar 2.000 peserta masih be- nannya. "Tapi saya optimis hal ini lum menunjukkan kegiatan berar- akan berjalan lancar," tegasnya. ti. "Memang, secara fisik marine village itu belum ada, tapi konsep- nya sudah ada," jelas Pangarma- tim. Perkampungan bahari yang akan berlabel "World Fun, Shop ping and Food" akan dibangun di atas lahan 12.000 meter, yang di Libatkan Pelaut Wanita dalamnya terdiri dari tiga buah Ada satu hal yang menarik dan panggung terbuka, tempat mungkin unik dalam peristiwa ini, menggelar pertunjukan kesenian yakni keterlibatan langsung para setiap malam. Di samping fasili srikandi-srikandi bahari Indonesia. tas ini, perkampungan ini juga Hal ini, menurut Pangarmatim, dilengkapi 150 stand pameran Pertumbuhan Aspas paling Tinggi JAKARTA - Kepariwisataan di Acep, merupakan lahan yang harus di- kebutuhan tamu yang bila tidak bis kawasan Timur Jauh dan Asia Pasifik di perebutkan bersama-sama dengan dipenuhi secara profesional akan be tahun-tahun mendatang diperkirakan negara tetangga di Asia termasuk rakibat fatal. mengalami pertumbuhan paling tinggi negara pasca-perang saudara yang kini "Oleh karena itu, pameran bila dibandingkan enam kawasan pari- mulai membenahi diri. "Meski pari- semacam ini sangat baik bagi pen wisata lain menurut klasifikasi World wisata Indonesia harus bersaing ket- ingkatan kualitas hotel-hotel di Indo Tourism Organization (WTO). at, namun saya melihat pariwisata kita nesia khususnya di Jakarta dalam era Peningkatan itu diperkiraan karena terus berkembang dengan baik," persaingan sekarang ini," katanya sejumlah kawasan pariwisata dunia lain- ujarnya. Ia lebih lanjut mengatakan, Sementara itu, Direktur PT Daenge nya seperti Amerika Serikat, Timur Ten- sampai tahun 2000 nanti masih akan Brothers agen tunggal Philips di In gah,Asia Selatan, Eropa, Afrika danAsia ada penambahan 26 proyek hotel donesia, HB. Pradhana mengatakan Selatan sudah mengalami kejenuhan, berbintang dan diharapkan pada tahun bisnis hotel identik dengan citra dan kata Kepala Direktorat Bina Akomoda- 1998 Jakarta akan memiliki 21 ribu pelayanan. Philips Hotel Exposition si dan Aneka Wisata Depparpostel,Acep kamar hotel. Sebelumnya, berkaitan 1995 menawarkan sistem yang dapa Hidayat ketika membuka Philips Hotel dengan penyelenggaraan Philips Ex- menjadikan sebuah hotel, member- Exposition 1995, di Jakarta, Senin. position 1995, dikatakannya, bahwa kan citra dan pelayanan yang terbaik Pertumbuhan pariwisata di ka- usaha perhotelan harus dapat berori- Philips Exposition 1995 antara lain wasan Timur Jauh dan Pasifik yang entasi pada pemenuhan kepuasan pe- menampilkan dan mendemonstrasi mencapai 6,5 persen lebih tinggi dari langgan yang cenderung sangat peka kan berbagai produk eletronik yang kawasan pariwisata dunia lainnya, kata terhadap kualitas penyediaan fasilitas dibutuhkan hotel. (Ant) DENGAN TANDA JADI : Rp 350.000,00 Anda sudah miliki rumah Type 21/60 ASRI, INDAH dan NYAMAN Jalan lingkungan Hotmix ke Tabanan MUTIARA ABIAN BASE ESTATE di Abian Base Desa Kapal Dengan fasilitas KPR BTN, Bank DKI, Air PDAM, listrik PLN Hubungi Kantor Pemasaran: PT.GUNUNG BERLIAN MURNI Jl. Nusa Penida 35 Telp. (0361)226856 Fax.226856 Denpasar RS. Dharma Asih Pompa Bensin Kapal Lokasi Perumahan ke Denpasar MULAI PARE D 30 PARFUM - KENZO -SAMSARA - SAMBA -JEAN PAT CARMEN dan...... hanya d JL DIPO PENA TAHU C 1899 MAMOTOROL STARPAG KOMUNIKASI HANDAL & EKONO
