Arsip
Halaman Artikel
Creative Commons License

Jika anda mendapati gambar tidak sesuai dengan spesifikasi data (salah tanggal dan atau salah penomoran halaman), posisi gambar landscape, satu gambar terdapat dua halaman, kualitas gambar kabur, anda bisa melaporkan data tersebut agar segera diperbaiki dengan menekan tombol laporkan.

Kata Kunci Pencarian:

Nama: Bali Post
Tipe: Koran
Tanggal: 1995-08-07
Halaman: 01

Konten


2cm Wakil Pemimpin Redaksi/ Redaktur Pelaksana Perintis Pemimpin Umum/Pemimpin Redaksi/Penanggung Jawab Wakil Pemimpin Umum/Redaksi/ Penanggung Jawab Penanggung Jawab : K. Nadha K. Nadha : ABG. Satria Naradha Widminarko Made Nariana B. Ashrama Redaksi: Djesna Winada, Surawan, Gde Nym. Suryawan, Made Sumendra, Gde Suyadnyana, K. Abinawa, Agus Talino, Nym. Wirata, Alit Susrini Kantor Redaksi: Jl. Kepundung 67A, Denpasar 80232. Telepon: 238582-238239, Fax: 227418 Teleks: 35191, Alamat Surat: P.O. Box: 3010 Denpasar 80001. Perwakilan Ball Post Jakarta, Bag. Iklan: Hotel Kartika Plaza, JI. MH. Thamrin 10 Jakarta Telp. (021) 314 1008-390 5301 ext. 1404-Hot Line/Fax (021) 390-1265. Bag. Redaksi Jl. Martapura 18 Telp. (021) 3905330. NTB: JI. WR Supratman 22A Telp. (0364) 32737 Surat Izin Usaha Penerbitan Pers: SK Menpen No. 005/SK/Menpen/SIUPP/A.7/ 1985 tanggal 24 Oktober 1985, Anggota SPS-SGP Penerbit: PT Bali Post ISSN 0852-6515 SENIN PON, 7 AGUSTUS 1995 Wapres: Kembangkan Angkutan Kereta Api Jakarta (Bali Post) - Wapres Try Sutrisno mengatakan, angkutan kereta api harus dikembangkan mengingat kereta api merupa- kan angkutan massal, baik manusia maupun barang, apalagi Indonesia melalui PT Inka sudah mampu mem- produksi kereta sendiri. Try dalam Kereta Api Argo Bromo JS950 yang mem- bawanya dari Stasiun Pasar Turi Surabaya ke Stasiun Gambir Jakarta, Sabtu (5/8) menjelaskan, pengemban- gan kereta api tidak saja penting bagi perekonomian teta- pi juga penting bagi peningkatan persatuan dan kesatu- an nasional. Apalagi bangsa Indonesia sudah mampu merancang bangun dan memproduksi sendiri, walaupun masih ada lisensi dari luar seperti Argo Bromo. "Rancang bangun atau bogi kereta kita sudah mam- pu buat, komponen luar memang masih ada seperti mesin dan AC-nya. Tetapi kita yakin dengan kemampuan pu- tra bangsa membuatnya di waktu dekat," katanya. Wapres menyampaikan rasa bangga dan terkesannya terhadap kemampuan bangsa Indonesia. "Saya yakin kita bisa membuat barang apa saja," tegasnya. "Semua itu menjadi modal dasar bagi pembangunan nasional, termasuk pengembangan angkutan kereta api di masa-masa mendatang,' tegas Wapres Try Sutrisno. Namun, ia mengingatkan pula agar pengembangan mode kereta api harus terintegrasi dan terkoordinasi den- gan mode angkutan lainnya seperti laut dan udara. "Ini semua harus secara seimbang dikembangkan sehingga (Bersambung ke Hal 15 Kol 4) Terlalu Banyak Pengaturan Sebabkan Ekonomi Biaya Tinggi Palembang- Gubernur Bank Indonesia (BI) Soedradjad Djiwan- dono mengatakan, terlalu banyaknya pengaturan dalam perekonomian nasional telah menimbulkan ekonomi biaya tinggi dan inefisiensi. Pada Seminar Nasional Cara Pembinaan Pengusaha Kecil yang dapat Mencapai Hasil Baik, di Palembang, Sabtu (5/8), Gubernur BI lebih lanjut mengatakan, ben- tuk kebijakan terhadap kenyataan itu antara lain dengan pengurangan pengaturan dan penghapusan larangan per- izinan: "Tetapi, perlu diingat, tidak berarti sistem ekonomi yang ingin kita kembangkan lalu bebas dari pengaturan ataupun intervensi pemerintah," katanya menegaskan. Intervensi atau campur tangan pemerintah, seberapa pun besarnya, tetap diperlukan untuk mengarahkan suatu kebijakan penyesuaian agar sesuai dengan sasaran sem- ula yang diinginkan. "Kalau perkembangan yang ada menunjukkan kebi- jakan deregulasi yang ditempuh pada suatu sektor perekonomian menimbulkan ekses yang tidak diingin- kan masyarakat, kebijakan penyesuaian yang mungkin berbentuk intervensi pemerintah di sektor tersebut perlu (Bersambung ke Hal 15 Kol 4) "Istri" Kedua Ngurah Rai Tiga Minggu Belajar Dialek Bali PEMERAN Desak Putu Kari alias Nyonya Gusti Ngurah Rai pada sinetron "Puputan Margarana", Nungki Kusumastuti, sejak hari pertama syuting si- buk berdialog dengan gadis Bali dan siapa saja yang ia jumpai. Ini maksudnya untuk mengetes keliha- ian lidahnya melogatkan dialek Bali. "Ini problem serius yang saya hadapi," katan- ya. Untuk mendekatkan bahasa Indonesia dialek Bali, ia mengaku sudah tiga minggu sebelum sine- tron ini on camera, ada di Bali. Belajar kepada Nyonya Ngurah Rai dan keluarga besar di Puri Kes- iman. Dialog-dialog Nungki pada sinetron sejak epi- sode pertama hingga keenam harus menyesuaikan dialek Bali. Sebagai lidah orang Jawa, tentu saja ia kesulitan mengucapkan kata "tentu" seperti uca- pan orang Bali yang sulit mengucapkan konsonan t" dental secara murni. "Bali ini memang unik," (Bersambung ke Hal 15 Kol 6) Nungki Kusumastuti MILIK MONUMEN PERS NASIONAL. Harian untuk Umum Bali Post Pengemban Pengamal Pancasila HARIAN PAGI TERBIT 16 HALAMAN NO! OSHIMA TER HAR CHARL KEEP THE FACIFIC NUCLEAR FREE BAN TE THE BOMB 70.47 BUCHER CHIPA DEPOET HOUSE TESTING SIFE PHO JUOLLUT GEF Bali Post/AFP PERINGATAN BOM ATOM- Sekitar 10 ribu lampu lampion menghiasi Sungai Motoyasu sebagai pertanda peringatan 50 tahun jatuhnya bom atom di kota Hiroshima, Jepang, Ming- gu (6/8) malam kemarin. Di latar belakang tampak Gedung Atom yang atapnya terlihat me- lengkung. Para siang harinya, 20 ribu orang Jepang bergelimpangan di halaman Tugu Per- damaian, menrotes penggunaan senjata nuklir. Hal yang sama juga terjadi di Australia, sekitar 15 ribu orang turun ke jalan sambil membawa poster. Pemimpin Perusahaan Sekretaris Umum Manajer Iklan Manajer Sirkulasi Bagian Iklan : ABG. Satria Naradha Retno Endah Sada Kariawan, Kariadi Suryantha, Oka Wipraja Jl. Kepundung 67 A, Denpasar 80232 Bagian Iklan Telepon: 225764 Fax: 227418 Teleks: 35191 Senin s.d. Jumat 08.00 -19.00 Sabtu 08.00-13.00 Minggu 08.00-19.00. Tarif Iklan: Iklan Mini minimal 2 baris makimal 10 baris, perbaris Rp. 5,000 Iklan Umum: Rp. 6.000 per mmk. Iklan Keluarga/Duka Cita: Rp. 5.000 per mmk. Iklan Warna: 1 wama Rp. 6.500, 2 wama Rp. 8.500, 4 wama Rp. 9.500 per mmk. Pembayaran di muka, iklan mendesak untuk dimuat besok dapat diterima sampai pukul 19.00. Bagian Langganan/ Pengaduan Langganan : Jl. Kepundung 67 A, Denpasar 80232. Telepon:225764 Pager Telepon: 139, 234139. Fax: 227418. Harga Langganan: Rp 12.000 sebulan. Pembayaran di muka. Harga eceran Rp 700. Terbit 7 kali seminggu. Rekening BRI Denpasar Rekening BDB Denpasar Rekening BCA Denpasar Rekening Bank Aken Denpasar Rekening Bank Seri Partha Rekening BUN Denpasar : 31-45. 10654 :173.804 : 040-30-07061-8, 900601028 0274000384 071 000567.7 NOMOR 336 TAHUN KE-47 Suhardiman Hargai Langkah Kejakgung *Lacak Dana Revolusi Jakarta - Wakil Ketua Dewan Pertimbangan Agung (DPA) Suhardiman - tokoh yang perta- ma kali melontarkan adanya dana revolusi i-menyatakan penghargaan kepada Kejak- saan Agung (Kejakgung) atas rencana instansi tersebut melacak dana non-budgeter yang dihimpun pada masa Orde Lama itu. "Saya yakin, upaya mencari informasi dari 80 orang yang di- anggap tahu soal dana itu akan menghasilkan kejelasan mengenai dana tersebut," katanya kepada wartawan di Jakarta, Minggu ke- marin, saat memberikan penjela- san soal dana yang akhir-akhir ini mencuat lagi setelah tokoh Orde Lama, Soebandrio, memperoleh grasi. Pihak Kejakgung sejauh ini te- lah mengumpulkan informasi dari Soebandrio, istrinya dan mantan pengacaranya, Amin Arjoso. "Be- rarti ada 77 orang lagi yang akan ditanyai," kata Suhardiman. Ia menyebutkan, sebenarnya ada 109 orang yang mengetahui persis adanya dana revolusi, teta- pi kini tinggal 80 orang karena yang lain telah meninggal dunia. Sejumlah tokoh ia sebut sebagai orang yang tahu tentang dana rev- olusi antara lain, Ciputra, Hasyim Ning, Oei Tjoe Tat, Boegie Soe- pono, Hari Ubudio dan Hartono Mardjono. Kepada wartawan ia memper- lihatkan buku "Dipersembahkan kepada Negara" setebal 150 hala- man yang dilaporkan kepada Pres- iden Soeharto 11 Maret 1987, yang isinya mengungkap dana revolusi dan 109 orang yang tahu tentang dana tersebut. Sebagai orang yang pertama kali melontarkan adanya dana itu, Suhardiman menyatakan bersedia membantu Kejaksaan Agung agar masalah itu menjadi jelas, tidak simpang-siur dan membingung- kan masyarakat. Menurut catatan, Suhardiman melontarkan soal dana Orde Lama itu pada Desember 1986 sewaktu ia masih menjadi anggota DPR. Saat itu ia berpendapat, ada tiga (Bersambung ke Hal 15 Kol 1) Kroasia Klaim Kemenangan Baru * Perang Masuki Tahapan Akhir Zagreb - Militer Kroasia mengklaim ke- menangan baru pada hari ketiga suatu ofensif kilat untuk merebut kembali wilayah Krajina yang dikuasai pemberontak Serbia. Minggu (6/8) kemarin pasukan itu merebut Petrinja, kota terbesar kedua yang dikuasai Serbia, dan merupakan hasil paling penting bagi Kroasia setelah perebutan kubu Serbia Kroasia, Knin. Seor- ang pejabat PBB mengatakan hal itu. "Operasi 'Badai' memasuki tahapan akhir," kata juru bicara Menteri Pertahanan Ivan Tolj dalam sebuah pernyataan. Menu- rutnya, pasukan Kroasia saat itu memasuki Petrinja, bergerak maju dan telah mengepung daerah sisa milik Republik Kroasia yang be- rada dalam pendudukan. Petrinja, kota industri berpen- duduk 35.000 orang Serbia dan Kroasia, adalah tempat pemban- taian mengerikan akhir tahun 1991. Kota tersebut direbut pada hari ketiga serangan kilat militer Kroasia yang berusaha menguasai kembali negeri itu dari pemberon- tak Serbia yang memproklamasi- kan republik separatis Krajina Ser- bia tahun 1991. Kantor Berita Kroasia HINA memberitakan, kota Petrinja yang sebelum peperangan pendudukn- ya campuran Serbia-Kroasia, jatuh Minggu dini hari. Itu merupakan hadiah terbesar dalam kampanye untuk mempersatukan kembali Kroasia setelah jatuhnya ibu kota separatis Knin, Sabtu (5/8) lalu. Beberapa jam setelah kota Knin direbut, pemerintah orang- orang Kroasia mengatakan, mere- ka bergabung dengan pasukan Bosnia dari daerah kantong Bihac sambil membelah wilayah Kraji- na menjadi dua. Jatuhnya Petrinja kiranya akan menjadi pendorong lain bagi or- ang-orang Kroasia dan akan mem- buka jalan. Pemimpin Kroasia Franjo Tudjman yang sedang me- luapkan kegembiraannya, menci- melarikan diri sebelum ofensif be- cipi sampanye di markas Angka- tan Darat, Sabtu. "Alangkah baiknya bilamana kita bisa menuntaskan masalah ini mendahului apa yang kita ingin- kan. Tetapi kita tak mampu, kare- na alasan-alasan politis dan inter- nasional, terutama angkatan ber- senjata. Kita tadinya harus mem- bangun suatu angkatan darat yang siap untuk suatu tindakan demiki an itu," kata Tudjman. sar-besaran tentara Kroasia, mem- banjiri kota kecil di Kroasia, Ta- pusko yang masih dikuasai Serbia, kata juru bicara PBB di Tapusko, Sabtu (5/8). "Mungkin sekitar 15 ribu pen- gungsi berdatangan ke Tapusko dengan menggunakan mobil, trak- tor dan semua angkutan yang mu- ngkin dari desa-desa dan kota-kota yang berdekatan. Mereka berke- mah di luar markas kami. Sebagi- Orang Serbia Lari an besar mereka itu lanjut usia, Sementara itu, orang-orang wanita dan anak-anak. Mereka se- Serbia yang banyak melarikan diri malaman kedinginan," kata James menuju daerah Bosnia yang dikua- Kanu, seorang juru bicara di sai Serbia, diperkirakan bisa pangkalan PBB yang letaknya 100 melakukan pertempuran sengit km di selatan Zagreb. lagi di sekitar Titova Korenica, Para pejabat pemerintah Kroa- Udbina dan Donji Lapac di Kraji- sia minta agar penduduk Serbia na Tengah yang berbukit-bukit. tetap tinggal dengan janji akan Radio Kroasia mengatakan, or- memperlakukan mereka sebagai ang-orang Serbia Bosnia juga me- warga negara yang sederajat, teta- nembaki sekitar daerah peristira- pi hanya sedikit yang tampaknya hatan Adriatik, Dubrovnik, Sabtu. mengindahkan seruan itu. Ribuan pengungsi Serbia yang Unjuk Rasa Warnai Peringatan Jatuhnya Bom Atom di Hiroshima Refleksi Nasionalisme dan Demokrasi Hiroshima, Jepang- Pelepasan 1.500 merpati ke udara dan ribuan orang telentang unjuk rasa antinuklir Minggu (6/8) kemar- in, mewarnai peringatan 50 tahun jatuhnya bom atom pertama di dun- ia di kota Hisoshima, Jepang. Pen- gunjuk rasa mengabdikan diri untuk penghapusan senjata nuklir. diungkapan seorang politisi terkemu- ka. "Penderitaan semua korban per- ang membekas mendalam di hati kami. Kami hendak minta maaf atas penderitaan yang ditimbulkan per- ang dan dominasi kolonial Jepang," kata Hiraoka. Ia menambahkan, akan meng- gunakan perlambangan perayanan 50 tahun jatuhnya bom atom yang me- newaskan 140.000 jiwa itu untuk membuat gerakan penyembuhan yang melampaui batas-batas nasion- Dalam suatu tindakan kejutan pada suatu hari berkabung, Wali Kota Takashi Hiraoka juga minta maaf atas perbuatan-perbuatan Jepang selama Perang Dunia II. Itu pernyataan penyesalan jujur yang al. Perdana Menteri Tomiichi Mu- rayama dari Partai Sosialis, yang hanya berhasil melewati sebuah res- olusi parlemen menyatakan "refle- ksi", dan tidak menyebutkan tinda- kan-tindakan Jepang selama Perang Dunia II dalam pidatonya. Bau harum dupa tercium di sep- utar Taman Tugu Perdamaian Hi- roshima, sementara 100.000 manu- sia mengheningkan cipta semenit ke- tika lonceng berbunyi tepat pukul 08.15-ketika dunia memasuki era perang nuklir. Mobil-mobil berhenti ketika lon- Bocah 4 Tahun Mengikuti Lomba Arung Samudera NAMANYA Steffen Syversen. Umurnya 4 tahun. Dialah peserta Arung Samudera 1995 (Arsa '95) yang paling kecil. Rambutnya pirang, hidung- nya mancung, dan kulitnya putih. Sampai saat ini, Steffen belum bersekolah. Jadi untuk ikut Arsa, dia tidak perlu minta izin dari sekolah. Balita kelahiran Sydney, Australia ini diajak serta oleh orangtuanya, Geir (ayah) dan Leila (ibu), mengikuti lomba Arsa '95 dari Pelabuhan Benoa (Bali) menuju Tanjung Priok (Jakarta) menempuh jarak sekitar 1.040 km. Suami-istri Syversen ini berasal dari Norwegia, tetapi sejak 10 tahun tinggal dan bekerja di Sydney. Di Syd- ney, Geir bekerja di perusahaan komputer, sedan- gkan istrinya sebagai ibu rumah tangga. "Sejak tahun lalu, kami memutuskan pulang kampung. Suami saya membeli boat, pulang ka- mpung lewat laut," tutur Leila. Menjelang ke- berangkatannya, keluarga ini meninggalkan Syd- ney menuju Queensland dan membeli perahu la- yar di sana. Perahu itulah yang bernama Pen- gali kemudian menjadi rumahnya. "Kami sudah setahun lebih hidup di dalam boat dengan Steffen," cetus Leila, sambil me- meluk anak satu-satunya itu, ketika ditemui Bali Post di Grand Bali Beach, Sabtu (5/8). Steffen dan Leila hadir di sana mengikuti ayahnya-Geir hadir dalam pertemuan teknis peserta Arsa. Sejak pindah ke Queensland, rumah keluarga Geir otomatis di dalam perahu. "Kalau si kecil bosan, kami membawanya ke kota, jalan-jalan," tam- bah Leila. Dari Queensland, Geir dan Leila beserta Stef- fen berlayar ke Darwin untuk mengikuti lomba perahu layar (yacht race) Darwin-Ambon, awal Juli 1995. Dalam lomba itu, perahu Geir yang berukuran panjang 10,6 meter tiba paling akhir. "Kami tidak menjadi juara," ujar Leila. Menjadi juara memang bukan target keluarga ini. Pelayarannya dalam lomba Darwin-Ambon dan Ambon-Bali kemudian Benoa (Bali) ke Tan- jung Priok dalam ajang Arsa '95 adalah juga bu- kan untuk lomba, tetapi sebagai bagian dari per- jalanan mereka pulang kampung menuju Norwe- gia di Eropa sana. Jauh benar jarak Norwegia, apalagi dengan yacht kecil. Lalu, kapankah Steffen bisa mengin- jak tanah nenek moyangnya? "Kami perkirakan tiba di Norwegia tahun 1997," kata Leila yang bertubuh padat. Dalam perjalanan panjang itu, Steffen sering merasa bosan. Tetapi, ibu dan ayahnya berusaha ceng berbunyi dan aksi tidur telen- tang yang paling dramatis di atas tanah dilakukan ratusan aktivis an- tinuklir untuk memperlambangkan penghancuran yang bisa ditimbulkan perang nuklir. Wali Kota Hiraoka menyerukan dipercepatnya pelaran- gan uji coba nuklir dan direncana- kannya zone bebas nuklir di daerah Pasifik Selatan. Murayama mengangkat tema per- ayaan itu dan mengkritik Cina dan Prancis prihal rencana senjata nuk- lir mereka. (Bersambung ke Hal 15 Kol 8) EAN GRUSES Ball Post/GBB Steffen dan ibunya. menghibur. Mereka bisa main kartu bersama, main game pada komputer, menonton televisi, atau mendengar radio yang semuanya ada di dalam perahunya. Semua aktivitas itu bisa men- gusir rasa bosan Steffen. Selama perjalanan yang sudah lebih dari se- (Bersambung ke Hal 3 Kol 4) (Yud/07/Rtr) (1) Mengoyak Tudingan Erosi Nasionalisme NASIONALISME dan wawasan kebangsaan kiranya tidak memerlukan penafsiran apa pun, kecuali demi satu hal, rasa kebersamaan sebagai bangsa. Asumsinya, selama rasa kebersamaan itu ada, selama itu pula nasional- isme bertumbuh subur. Adakah faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan rasa kebersamaan itu, yang antara lain merupakan akumulasi sistem-sistem pokok kehidupan bernegara seperti sistem politik, sistem ekonomi, dan sistem hukum belum terkoyak? Membedah permasalahan tersebut, Sabtu (5/8) Bali Post menggelar diskusi bertajuk nasional- isme dan demokrasi, dipandu I Gde Sudibya. Pemikiran-pemikiran hasil diskusi dirangkum wartawan Bali Post, Nikson dan Emanuel Dewata Oja dalam dua tulisan mulai hari ini. ekonomi, belumlah me- madai untuk disebut demokrasi Pancasila. Bangsa Indonesia baru menuju ke arah itu, mis- alnya berbicara, bersem- inar, berdiskusi, belum diakui sebagai hak rakyat dan ini jelas tidak sesuai dengan pasal 28 UUD 1945. LAZIMNYA, ketika orang memperbincangkan nasionalisme dan wa- wasan kebangsaan, yang segera terkuak ke permu- kaan adalah persoalan SARA, hal-hal yang ber- dimensi sektarian, damp- ak globalisasi dan se- bagainya. Nasionalisme dan wawasan kebangsaan lalu seolah-olah hanya persoalan aktivitas masyarakat dalam ke- hidupan berbangsa. Den- gan model persepsi seperti itu, sadar atau tidak, se- sungguhnya telah terjadi penyempitan makna na- sionalisme dan wawasan kebangsaan. lusi, tidak demokratis dan "Nasionalisme bukan sekadar melakukan tindakan-tindakan memang hak rakyat, mestinya mempersoalkan bagaimana ber- yang mempermalukan bangsa. yang dibutuhkan prosedur untuk bahasa Indonesia dengan baik, Saya sangat tidak setuju jika gen- melaksanakan hak dan tidak per- bagaimana mencintai produksi erasi muda kita selalu dituding lu membahas prosedur perizinan. dalam negeri, atau rajin tidakn- sebagai kelompok masyarakat Pancasila paling Pas Ketua KNPI Bali IGB Wirad- sendiri. Diperlukannya izin- izin untuk menyelenggar- akan diskusi, seminar, dan sebagainya serta diben- tuknya lembaga periz- inan, ini membuktikan hak-hak tersebut hanya ada pada pemerintah yang mengeluarkan izin atau melarang. Seandainya itu Bali Post HARI INI Bintang Ajukan Tiga Saksi Ahli ya seseorang mengikuti upacara yang mengalami erosi nasional- bendera. Nasionalisme lebih dari isme. Bukankah justru bapak- harma sebaliknya menilai, global- sekadar aktivitas seperti itu," bapak penguasa, bukankah just- isasi dunia di mana transparansi ujar I Dewa Gede Ngurah Swast- ru para pejabat, pembesar nega- informasi sebagai akibat kema- ha, S.H. ra ini?" tanya Swastha retoris. juan teknologi yang tak terbend- Menurut Swastha, nasionalis- Dalam tataran aktivitas tadi, ung, memberikan dampak kepa- me (paham kebangsaan) di- orang juga cenderung menuding da perubahan wawasan dan sikap mensinya tidaklah hanya aktivitas globalisasi sebagai salah satu fak- hidup manusia Indonesia. Hal ini saja, objeknya tidaklah hanya per- tor yang mempengaruhi erosi na- sekaligus disinyalemen meluntur- satuan dan kesatuan dan terpeli- sionalisme. Memang, antara glo- kan dan menggeser nasionalisme haranya identitas bangsa. Nasion- balisasi dan nasionalisme sepin- bangsa Indonesia yang tidak lagi alisme adalah masalah mentalitas, tas akan tampak seperti bertentan- seperti masa perjuangan kemerde- masalah moral, atau dengan kata gan. Karena nasionalisme adalah kaan. lain masalah ada atau tidak adan- perilaku hidup dengan sangat Itulah sebabnya, ia berpenda- ya panggilan hati nurani untuk memperhatikan batasan kebang- pat, kebanggaan berbangsa saat ini mencintai negara dan bangsa saan dan batas-batas negara, se- dihadapkan pada sikap kemanu- dangkan globalisasi merupakan siaan yang mondial. Hal ini se- Cinta kepada bangsa dan nega- pergaulan manusia tanpa meman- bagian tercermin pada fenomena ra inilah yang sebenarnya meru- dang batas-batas tersebut. Namun perkembangan sistem politik pakan conditio sine quanon bagi globalisasi dimensinya aktivitas, demokrasi Pancasila sebagai yang terbentuknya kualitas kehidupan bukan panggilan hati nurani. Oleh paling pas dengan kepribadian bermasyarakat, berbangsa dan karena itu, walaupun bergaul se- bangsa Indonesia mendapat tan- bernegara. Oleh karena itu, pena- cara global, tidak akan mempen- tangan dan dibayang-bayangi jaman wawasan kebangsaan ob- garuhi nasionalisme yang nota- sistem politik negara lain. jeknya meliputi pencegahan dan bene panggilan hati nurani. "Saya Pandangan ini juga dapat dite- pemberantasan perilaku-perilaku tidak setuju kalau orang yang lebih lusuri dari perspektif sejarah HI yang kebetulan bertindak se- Masalahnya sekarang, apakah mah yang pernah dibicarakan yang merongrong nilai-nilai na- senang tampil kebarat-baratan lalu sistem politik Indonesia yang te- bagai pengacara Bintang dalam pihak Mabes Polri sudah meny- mantan anggota DPR-RI dari F- sionalisme yang bersumber dari dituding tidak nasionalis. Bukan lah dilalui, di mana Indonesia per- kasus penghinaan terhadap Kepa- etujui usul mengajukan tiga orang PP itu. mentalitas buruk seperti korupsi, sesempit itu makna nasionalisme nah menggunakan demokrasi lib- eral dan demokrasi terpimpin, la Negara. Menanggapi tentang tiga sak- kolusi, praktik monopoli, tidak kita," tegas Swastha. Sebelumnya, Mabes Polri Menurut Hendardi, pihaknya si dari Jerman yang meringankan demokratis, dan perilaku-perilaku Dijelaskan, pengalaman me- kemudian demokrasi Pancasila. maksa kita untuk percaya, kuali- Ini berarti bangsa Indonesia per- meminta keterangan tiga orang sudah melayangkan surat resmi. Bintang, menurut Hendardi, se- yang mempermalukan bangsa. saksi yang meringankan dari Jer- "Kalau pihak Polri memahami harusnya biaya transpor ditang- "Siapa sebenarnya yang telah tas demo-krasi di Indonesia, baik (Bersambung ke Hal 15 Kol 6) man, masing-masing Iwan Set- pasal 65 KUHP, tidak ada kemu- gung pihak Polri, dalam hal ini melakukan praktik korupsi, ko- dalam bidang politik maupun iabudi (23), mahasiswa Tech- ngkinan lain, saksi-saksi yang di- negara seperti yang diatur dalam nische Universiteit (TU) Berlin, ajukan mesti diterima seperti tiga KUHP. Mereka itu - Ignatius, yang bertindak sebagai notulis saksi meringankan terdahulu." Iwan, Kristianto sampai hari saat Bintang berceramah di forum Lebih lanjut Hindardi men- ini masih berada di Indonesia PPI, 9 April 1995; Ignatius Iryanto gungkapkan, ketiga saksi ahli menunggu hasil dari patungan (33), mahasiswa TU bertindak tersebut -ahli hukum pidana, sebagai moderator; dan Kristian- hukum filsafat - akan memberi- to Hindratmo S (24), mahasiswa kan penjelasan, apakah memang • Memalukan, Sarjana Korupsi di Tempat Kerja.. Lalu Lintas di Klungkung Kini Semrawut.... 2 Jakarta (Bali Post) - Dr. Ir. Sri Bintang Pamungkas • Buntut Muscab PPP Sumbawa, Pengurus Undurkan Diri..... 4 kembali akan mengajukan tiga Harus Diusut, Pembakaran Merah Putih di Australia. 5 saksi ahli kepada Tim Penyidik • Ramos: Manila Tingkatkan Hubungan dengan Beijing........ Lomba "Tall Ship" Dimulai dari Pulau Sepudi... SDM Indonesia belum Siap Hadapi Percepatan AFTA.. Telepon Langsung Internasional Tekan: 001 KODE NEGARA KODE AREA NOMOR TELEPON Negara Kode Negara Tarif/6 dtk. (Rp.) Amerika 1 455 Australia 61 455 Hong Kong 852 390 Jepang 81 455 Singapura 65 260 Contol Taan New York 001+1+212+1234567 8 11 6 Reserse Mabes Polri. Selain itu, sekitar 30 saksi yang mengetahui kegiatan Bintang selama di Jer- man juga sudah siap menunggu panggilan resmi dari kepolisian. Direktur Program Khusus dan Informasi YLBHI Hendardi men gungkapkan itu, Sabtu (5/8) di Jakarta. Ketiga saksi ahli itu masing- masing, Prof. Dr. Harun Al Rasy- id, S.H. (Guru Besar Fakultas Hukum UI), Prof. Dr. JE Sa- hetapy, S.H. (Guru Besar Fak. Hukum Universitas Airlangga), dan Dr. Frans Magnis Suseno (teoretisi Sekolah Tinggi Filsafat "Mereka itu siap memberikan keterangannya, tinggal menung- gu panggilan resmi Mabes Polri," U 2785 kata Hendardi, juru bicara YLB- OOI BAMBUNGAN LANGSUNG INTERNASIONAL INDOSAT Driyarkara). Hubungi 102 atau (0361) 231 001. untuk informasi telepon internasional. saksi ahli itu. an-kawan mereka di Berlin. Hendardi mengharapkan, jika kelak pemeriksaan Bintang sudah TU, sebagai peserta dalam cera- ada materi ceramah Bintang yang selesai, Polri harus bersifat adil mah itu. bisa dianggap menghina Kepala dan jujur, karena beberapa saksi Seperti diketahui, pengajuan Negara. Kemudian kesalahan apa fakta yang memberatkan Bintang para saksi tersebut diupayakan yang dikatakan Bintang dalam didatangkan dari Jerman atas bi- sesuai pasal 65 KUHP, yakni ter- ceramahnya di Jerman pada 9 aya negara. dakwa atau tersangka berhak April 1995. mengajukan saksi-saksi atau sese- Artinya, kata Hendardi, setiap orang yang memiliki keahlian saksi akan mengkaji dari sudut khusus untuk memberikan keter- pandang bidang keahlian masing- angan menguntungkan baginya. masing atas semua materi cera- Hendaknya, lanjut Hendardi, tidak ada perbedaan di antara mereka. Kalau saksi memberat- kan itu ditanggung negara, saksi- (Bersambung ke Hal 15 Kol 3) IDG Ngurah Swastha, S.H. Wirawan IGB Wiradharma 2cm 4cm