Arsip
Halaman Artikel
Creative Commons License

Jika anda mendapati gambar tidak sesuai dengan spesifikasi data (salah tanggal dan atau salah penomoran halaman), posisi gambar landscape, satu gambar terdapat dua halaman, kualitas gambar kabur, anda bisa melaporkan data tersebut agar segera diperbaiki dengan menekan tombol laporkan.

Kata Kunci Pencarian:

Nama: Bali Post
Tipe: Koran
Tanggal: 1996-06-13
Halaman: 05

Konten


4cm 2cm Wage, 13 Juni 1996 bisa Kamis Wage, 13 Juni 1996 Gubernur Jatim Dilaporkan an Orang ke Mendagri gara-gara Perda DKJ angan hanya berani ong di belakang," katan- mbela diri. rhan akhir-akhir ini me- dicurigai membelot kare- berapa hari terakhir ia kelihatan dan tidak sep- sanya. Namun semua itu Burhan. Beberapa hari atanya tetap berada di ru- arena kesehatannya ter- u. "Saya sakit beberapa mi," tuturnya. al Rachmat, Burhan men- Rachmat juga dicurigai usul adanya informasi OPP yang mengatakan nat ke Jakarta dengan tu- nenemui Megawati tern- menyempatkan diri mene- Suryadi, mantan Ketua m DPP PDI. Padahal sete- konfirmasikan kembali, iran Rachmat ke Jakarta menemui Megawati - mat ke Jakarta bertepatan an kegiatan kunjungan ya ke Magelang sebagai seorang anggota DPRD . "Setelah kami dapat on dari DPP, kami lang- mengontak Rachmat yang ya masih berada di kedi- Mbak Mega. Rachmat atakan itu semua tidak jelas Burhan. " lau keinginan kongres di- an untuk menyelesaikan lut dalam tubuh partai, kian Burhan, tidak harus sanakan di tengah partai membutuhkan kekompa- menghadapi Pemilu men- g. "Usai Pemilu kan bisa, kita sukseskan dulu pes- emokrasi, kita satukan atan menghadapi Pemilu," ya. (058) ZEKI NI SI UTK PERTAMA (Rumah & Toko) H A BUNGA AK MILIK IMB RAN 15 M X6 M RU K SAMPAI TUA) TEGIS SAN BEMO) KIR LUAS) STRIK 王王王王王王 BARU g memenuhi um. cktail се dapan. 4 Kg. uice. g. LAGI uta 2351 DA C. 1933 C 1681 iki - TIARA KREASI OSIR b a muda LP. 423609, FAX.423602. iki - TIARA KREASI C 2524 Surabaya (Bali Post) - Gubernur Jatim Basofi Soedirman dilaporkan ke Mendagri, gara-gara Perda Dispensasi Kelas Jalan (DKJ) yang dikeluarkan menyalahi Undang-Undang Lalu Lintas (UULL) No. 14 Tahun 1992. Di samping itu, keberadaan perda tersebut memberatkan pengusaha angkutan, karena pelaksanaan di lapangan banyak ter- jadi penyimpangan. Wiyono Subagyo, S.H., penasihat hukum 18 pengusaha angkutan mengatakan hal itu di Surabaya, Rabu (12/6) kemarin. "Sebel- umnya, kami sudah mengirim surat resmi ke gubernur, agar mempertimbangkan dan mencabut Perda No. 14/1987 jo SK Guber- nur Jatim No. 51/1995. Ternyata surat kami tidak dibalas dan pak Basofi malah seenakn- ya ngomong di media massa," ujarnya. Oleh karena tidak ada balasan, maka masalah ini diadukan ke Mendagri. Bahkan, kata dia, persoalan ini akan digugat secara perdata ke Pengadilan Negeri Surabaya. Keberatan yang diajukan, karena ke- beradaannya hanya bertujuan menggali pendapatan asli daerah (PAD) melalui retri- busi DKJ. Padahal, UULL bertujuan mewu- judkan lalu lintas dan angkutan dengan aman, selamat, cepat, lancar, teratur den- gan biaya yang terjangkau oleh daya beli masyarakat, sesuai Pasal 3 UU 14/1992. Pelaksanaan retribusi izin DKJ menunjuk- kan sesuatu yang berlebihan, karena dalam praktiknya tidak hanya dilaksanakan oleh satu titik pungutan, tetapi dilaksanakan di beber- apa pos. Mulai dari tingkat desa, kecamatan, kabupaten dan propinsi, yang memberikan kesan bahwa tiap satuan pemerintahan memi- liki kewenangan menarik retribusi. Padahal retribusi adalah pungutan di luar pajak, yang boleh dilakukan atas kuasa per- da. Perda yang dimaksud justru eksistensin- ya masih perlu dipersoalkan, apalagi ke- beradaan pos penarikan retribusi itu berde- katan dengan jembatan timbang. Ini mem- beri kesan adanya duplikasi penarikan yang bersifat tumpang tindih. Di sisi lain, pengusaha angkutan juga mempertanyakan pendapatan Pemda Jatim dari pungutan retribusi DKJ yang hanya men- capai Rp 200 juta per tahun. Padahal jumlah tronton dan dump truck di Jatim sekitar 1.000 unit. Sekali jalan dipungut Rp 15.000. Rata- rata truk mengangkut hasil tambang empat sampai lima kali jalan per hari. Jika dihitung secara kotor saja maka se- hari bisa menghasilkan Rp 15 juta, nah ka- lau setahun bisa mencapai Rp 5,4 milyar. Jumlah tersebut belum termasuk datangnya truk angkutan dari luar Jatim," paparnya. Oleh karena itu, kata dia, ungkapan Pemda Jatim yang menyebutkan hasil retribusi DKJ Kasus Tawuran di Kupang hanya Rp 200 juta per tahun, perlu dipert- anyakan. retribusi DKJ Rp 200 juta per tahun, bila Pemda Jatim memintanya. Menurut pengac- ara senior di Surabaya, pungutan berdasar- kan Perda No. 14/1987 jo SK Gubernur Ja- tim No. 51/1995, 28 Maret 1995 dengan membebankan pada retribusi SIPD di loka- si penambangan Sirtu dikenai biaya Rp 8.000 per tronton. Pengusaha angkutan bersedia membayar Kemudian, keluar dari lokasi penamban- gan melalui jalan desa Rp 2.000, jalan kabu- paten Rp 1.000 per satu pos. Jumlah pos di kabupaten cukup banyak. Melalui jalan propinsi juga dikenai retribusi atas dasar Perda 14/1987 jo SK Gubernur Jatim No. 51/1995 dikenai Rp 15.000. Jumlah itu belum termasuk jembatan tim- bang Rp 4.000. Lepas dari pungutan itu, masih menghadang pos-pos lainnya yang jumlah- nya bervariasi. Di Surabaya terdapat 36 pos. Akibatnya, pengusaha angkutan enggan men- jalankan kendaraannya berulang kali. Salah seorang pengusaha asal Sidoarjo yang enggan disebutkan namanya mengaku enggan melaporkan masalah ini ke Organ- da, sebagai induk organisasi. "Organda Ja- tim tidak pernah mendengarkan dan mem- perjuangkan aspirasi maupun keluhan ang- gotanya," ujarnya. Kata dia, pengurus or- ganisasi tersebut bukan dari kalangan pen- gusaha angkutan, sehingga tidak berani memperjuangkan aspirasi anggotanya. (e) Bali Post HALAMAN 5 Di Flores Timur Terdapat 18 Bahasa DALAM disertasinya untuk memper- oleh gelar doktor dalam Ilmu Sastra di Universitas Indonesia di Jakarta tahun 1978, Prof. Dr. Gorys Keraf mengungkap kan, Kabupaten Flores Timur sebagai suatu daerah administratif (pemerintah- an) tidak memperlihatkan adanya kesatu- an linguistis sebagaimana halnya di be- berapa kabupaten lain di Pulau Flores, seperti Sikka dan Ende/Lio. Menurutnya, sekurang-kurangnya terdapat empat kelompok bahasa di seluruh wilayah Flores Timur. Sedangkan jumlah bahasa jauh lebih banyak daripada catatan yang ada sela- ma ini. Keempat kelompok bahasa itu adalah bahasa Melayu, bahasa Boru-Hewa, bahasa Kedang, dan bahasa Lamaholot. Bahasa Melayu dituturkan penduduk kota Larantuka, Konga, dan Wureh di Pulau Adonara. Bahasa Boru-Hewa dituturkan be- berapa desa di daerah perbatasan Kabupat- en Flores Timur dengan Kabupaten Sikka. Bahasa Boru-Hewa oleh Salzner dimasuk- kan dalam bahasa Solor (bahasa Lamaho- lot) dengan diberi nama bahasa Eon. Sedan- gkan bahasa Kedang dituturkan oleh pen- duduk dua kecamatan di bagian timur Pu- lau Lembata yaitu Omesuri dan Buyasuri Hasil wawancara dan melihat ken- yataan juga menunjukkan tidak ada satu dialek atau bahasa pun dari sekian dialek di Flores Timur berkembang menjadi ba- hasa standar untuk wilayah itu. Tiap di- alek atau bahasa dianggap sama penting nya dan sama tinggi kedudukannya bagi masing-masing penuturnya. Kesadaran dan kedudukan bahasanya masing-mas- ing cukup tinggi, sehingga sulit meneri- ma bahasa lain sebagai bahasa yang leb- ih tinggi kedudukannya. bahasa Lamaholot Timur, dan bahasa Kedang Keadaan isolasi pada waktu lampau, Menurut pengandaian, kesekian bahasa yang dialami berbagai macam daerah di dapat menyebabkan perbedaan yang besar, wilayah ini lebih mempertebal lagi kesada- terutama dalam kebudayaan. Ternyata, se- ran mereka masing-masing untuk tidak cara sepintas, kebudayaannya kurang leb- mengakui superioritas suatu bahasa lain ih sama. Ada perbedaan dalam satu-dua hal, untuk seluruh wilayah ini. Tidak tetapi perbedaan itu tidak sampai menim- berkembangnya salah satu bahasa sebagai bulkan kesulitan dalam berkomunikasi. Hal bahasa standar dapat dilihat pula sebagai ak- itu disebabkan ada bahasa Indonesia se- ibat dari pusat pemerintahan yang ada pada bagai bahasa pemersatu. Perbedaan itu te- masa lampau. Di seluruh Flores Timur ter- lah menjadi bagian yang integral dalam dapat dua kerajaan. Yang satu berpusat di kehidupan budaya, sehingga tiap orang Larantuka dan lainnya berpusat di Sagu, yang berbicara dalam rumpun bahasa Adonara. Adanya dua pusat kerajaan ini Lamaholot dapat dengan mudah dimenger- menyebabkan konsentrasi antara penutur ti oleh penutur lain yang berinduk pada bahasa-bahasa Lamaholot (bahasa di Flores rumpun bahasa Lamaholot tersebut. Timur) pun terpecah menjadi dua. Di satu pihak bahasa yang digunakan bagian terbesar wilayah yang tunduk di bawah kekuasaan raja Larantuka adalah bahasa Melayu, yang berbeda dari bahasa- bahasa Lamaholot yang digunakan oleh bagian terbesar wilayah yang tunduk di bawah raja Larantuka, kecuali wilayah Boru-Hewa. Sebagian wilayah kekuasaan raja Sagu berbahasa Lamaholot tetapi gra- dasi kekerabatan cukup besar. Menurut penelitian itu, bahasa Lamaho- lot Barat terdiri atas sepuluh bahasa, bahasa Lamaholot Tengah lima bahasa, dan bahasa Lamaholot Timur dua bahasa yaitu, bahasa Lewoeleng dan bahasa Lamatuka, keduanya di Lembata. Ditambah dengan bahasa Kedang, yang menurut klasifikasi ini termasuk bahasa Alor, maka di seluruh Flores Timur terdapat 18 bahasa. Luar biasa! Berdasarkan peta ba- hasa tersebut, Lembata sangat bervariasi yaitu adanya penutur yang menggunakan bahasa Lamaholot Barat, bahasa Lamaholot Tengah, Kerajaan Karangasem Antar Petugas Keamanan tetap Berjaga-jaga Putra Agung Raih Doktor Kupang (Bali Post) - Situasi kota Kupang, Rabu (12/6) kemarin, kemba- li aman setelah tawuran masal selama dua hari ber- turut-turut. Meski aman para petugas keamanan, baik dari polres maupun kodim tetap berjaga-jaga di lokasi kejadian. Aparat di kelurahan juga turut menjaga keaman- an. Tak terkecuali masing-masing RT melalui pen- gamanan lingkungan juga turut serta. Aktivitas perekonomian masyarakat setempat, mulai tampak seperti hari-hari sebelumnya. Arus lalu lintas dari Kupang menuju pelabuhan Bolok dan Ten- au, yang melintasi Jalan Pahlawan mulai lancar. Keg- iatan bongkar muat barang di pelabuhan Tenau dan di pelabuhan Bolok juga kembali normal. Kapolres Kupang Letkol (Pol) Drs. Yermias S, melalui Kasat Serse Polres Kupang Kap. (Pol) Hen- drik Djaga, S.H., mengatakan, hingga kini belum ada warga masyarakat yang ditahan. "Hingga saat ini kami belum menahan seorang pun dari dua wilayah yang diduga terlibat tawuran masal. Pihaknya baru melakukan pendekatan persuasif kepada dua warga di dua kelurahan itu," kata Djaga. Tawuran masal antarwarga di Kelurahan Nunbaun Delha dan Kelurahan Mentasi, yang memuncak Se- nin (10/6) lalu mengakibatkan tujuh rumah penduduk hancur akibat dilempar bom ikan, dan sebuah ken- KENWOOD Terbaik dalam Suara - Terbaik dalam Penampilan daraan angkutan kota hangus dibakar massa. Seor- ang pemuda dari Kelurahan Mentasi mengalami luka berat akibat dibacok senjata tajam. Gubernur NTT Herman Musakabe menyayang kan dan sekaligus prihatin dengan terjadinya peristi- wa itu. Kepada masyarakat ia mengimbau agar masyarakat dalam menghadapi berbagai persoalan tidak dengan kekerasan. "Sebab kekerasan tidak akan menyelesaikan masalah," ujarnya. Orang nomor satu di propinsi ini menilai, dari berb- agai kasus perkelahian antarpemuda (kelompok-red) di Kupang sering berawal dari hal-hal yang dianggap se- pele. "Akibat ulah dari dua anak manusia, semua or- ang harus menerima akibatnya. Bukankah itu bisa mela- hirkan suatu keprihatinan sosial?" katanya. Ia menjelaskan, sebagai umat Tuhan hendaknya berbuat baik, suka menolong dan sebagainya. Bukan sebaliknya menodong atau melakukan tindak kek- erasan lainnya. Di tempat terpisah Ketua Komda Pemuda Katolik NTT Drs. Dil Masman mengatakan, perlu mencari ben- tuk pendekatan yang bijak guna meredam berbagai ka- sus perkelahian antarkelompok yang sering terjadi di wilayah ini. "Pembinaan terhadap para pemuda itu harus dilakukan secara tepat. Untuk itu dukungan anggota masyarakat terutama para orangtua memegang peranan penting dalam pembinaan tersebut," ujarnya. (eny) Yogyakarta (Bali Post) - Anak Agung Gde Putra Agung (59), melalui disertasinya yang berjudul "Peralihan Sistem Birokrasi Kerajaan Karangasem 1890-1938", ber- hasil mengantarnya meraih gelar doktor ke-279 di Universitas Gadjah Mada (UGM). Dalam rapat senat Rabu (12/6) kemarin, Agung berhasil menjawab dengan meyakinkan semua pertanyaan delapan orang penguji. Di antaranya Prof. Dr. Umar Khayam, Prof. Dr. Sartono, Prof. Dr. Taufiq Abdullah, dan Prof. Dr. Ngurah Ba- gus. Ia dinyatakan lulus dengan predikat sangat memuaskan. Agung memfokuskan perhatiannya pada masalah peralihan sistem birokrasi Kerajaan Karangasem dari sistem birokrasi tradisional ke sistem birokrasi kolonial. Jangkauan temporal di- batasi dari tahun 1890 sampai 1938 dengan ala- san, bahwa pada masa itu Kerajaan Karangasem menduduki peranan penting dalam bidang poli- tik di kalangan kerajaan-kerajaan lain di Bali dan pemerintahan Hindia Belanda. Kerajaan ini menjadi salah satu dari sembilan kerajaan di Bali, yang mengalami kebesaran pada abad XIX dan kekuasaannya meliputi Lombok, Buleleng, dan Jembrana. Belum Ada Hiburan Audio Secanggih KENWOOD NEW MIDI LASER SYSTEM M-383LD Harga Perkenalan Rp. 1.790.000,- Berlaku P. Jawa-P. Bali RX-39 Intergrated Amplifier, Preset Equalizer, Tuner and Cassette Deck LVD-59 LD/CD Player LS-39 3-Way Speaker System OPTIONS: R5-03 Rear Speakers SW-500 Powered Subwoofer MC-660 Microphone COMPATIBLE LASERDISC PLAYER POPS ROCK JAZZ Mainkan CD untuk mendapatkan hasil suara yang dinamis. Nikmati film-film dengan warna alami, Jernih dan Crystal clear Image. Nyanyikanlah lagu favorite dari Karaoke Disc. 10 BAND SPECTRUM ANALYZER & EQ PRESETS. Spectrum Analyzer menunjukkan energi musik dari setiap band yang ditata oleh anda. Tekan Preset, dan pilihlah bentuk equalisasi yang diinginkan seperti, Pop, Rock, Jazz dan Movie. COMPUTER CONTROLLED CD RECORDING SYSTEM. C. Bukan sekedar merekam dari CD ke Tape. Dengan sentuhan ringan, ini akan me'scanning" CD untuk R.S mendapatkan level signal tertinggi, menata level Deck-Recording untuk hasil kualitas suara yang optimum ANEKA RAGAM FUNGSI KARAOKE. Hits Master untuk Karaoke melalu tape biasa dan CD. Auto-Pause-selesai bernyanyi satu lagu, dengan autopuse akan menunggu KARAOKE sampai penyanyi berkutnya siap berkaraoke Digital Echo meberikan nuansa ruang yang lebih lebar dan lebih tampil proffesional Key-control-nak/turun nada musik disesuaikan dengan suara Anda (M-686-LD)2 Mic hn-Put untuk berduet. BANYAK LAGI KEUNGGULAN-KEUNGGULAN LAINNYA YANG TIDAK CUKUP DIMUAT DIIKLAN INI. BUKTIKAN KECANGGIHAN AUTO INTELLIGENCE DAN DENGAR KUALITAS SUARANYA! M-686LD RX-59 Intergrated Amplifier, Preset Equalizer, Tuner and Cassette Deck LVD-59 LD/CD Player LS-59 3-Way Speaker System OPTIONS RS-03 Rear Speakers 5W-500 Powered Subwoofer MC-660 Microphone Dapat dibeli di toko-toko : M-969LD A-68 Amplifier & Graphic Equalizer T-58 Tuner X-58 Cassette Deck LVD-68 Compatible Laserdisc Player 5-68 Speaker System OMNI-A5 Active Omni-Directional Speakers Denpasar : AGUNG PLAZA, JI. Veteran 44, DENPASAR ELECTRONIC, JI. Veteran 25, DUTA AGUNG ELECTRONIC, JI. Diponegoro 78, PALAPA AGUNG, JI Sumatra 8, TOYOBO ISTANA ELECTRONIC, JI. Diponegoro 98 Blok B4, FRAN'S ELECTRONIC, JI. Waturenggong 20, TRIO ELECTRONIC, JI. Diponegoro No. 102, Jl. By Pass Ngurah Rai 88, DIRGANTARA, JI. Thamrin No. 16, CV. SURYA JAYA, JI. Gajah Mada No.128, SUMBER SARI, JI. Gajah Mada No. 126, UD. RAYA, JI. Gajah Mada No. 72, OSAKA, JI. Sumatra No.7-9, HORISON, JI. WR. Supratman 3XX, COURTS, JI. Cokroaminoto No. 63, KARTIKA ELECTRONIC, JI. Batukaru 80, JI. Tanjung Sari 6 Tabanan : INDRAWAN MOTOR, JI. Gajah Mada 72, BUMI MAS, JI. Gajah Mada 65, JATIJAYA, JI. Gajah Mada No.27, ANEKA, JI. Gajah Mada No.37 Gianyar : HARUM FAJAR, JI. Ngurah Rai No.79. Atau Dealer/Toko-toko HI-FI Terkemuka di Kota Anda C 1484 runan dan ada kalanya dikaitkan dengan politik perkawinan. Beda lainnya, dalam hubungannya dengan kekuasaan kolonial, Belanda selalu meng- gunakan pura sebagai tempat penyumpahan raja- raja di Bali. Menurut Agung sudah menjadi tradisi, sistem pemerintahan di Kerajaan Karangasem dipegang dua atau tiga orang raja bersaudara. Seorang se- bagai raja sedangkan yang lainnya sebagai wakil raja. Pada birokrasi tradisional, struktur hirarkis terdiri atas kelas penguasa pada tingkat atas yaitu, raja beserta keluarganya dan para birokrat sampai tingkat daerah. "Pada puncak hirarkis diduduki oleh raja yang memiliki otoritas tradisional, yang telah diteriman- ya sebagai hak turun-temurun, sedangkan pada tingkat bawah diharapkan mendapat kekuasaan dengan loyalitas penuh." Kerajaan Karangasem mengalami peralihan sistem birokrasi kolonial setelah I Gusti Bagus Jelantik menjabat sebagai stedehouder (wakil pe- merintah) pada tahun 1908. Secara berangsur- angsur di Kerajaan Karangasem dilakukan pem- baruan di berbagai bidang (politik, sosial, dan ekonomi). Pada masa jabatan Kontrolir WFJ Kroon mulai diperkenalkan sistem pemerintahan Barat dan beberapa fasilitas umum seperti gedung per- kantoran, rumah sakit, pasar, rumah gadai mulai diperkenalkan. Menjawab per- tanyaan Umar Khayam tentang perbedaan sistem birokrasi di Kera- jaan Karangasem dengan kerajaan- kerajaan lain di Nusantara, ia me- ngatakan, perbe- daan tersebut san- gat jelas. Sistem birokrasi Kerajaan Karangasem san- gat dipengaruhi Ketika Taufiq Abdullah bertanya soal perkaw- struktur sosial, inan dan hubungan antara Hindu dan Islam pada yang didasarkan saat Kerajaan Karangasem melebarkan kekuasaan- pada sistem kasta. nya ke Lombok, ia menjelaskan, "Politik perkaw- Dan, kasta ini san- inan adalah hal umum dilakukan antara orang Bali gat menentukan dan Lombok." Dalam kerangka mempertahankan status seseorang. kekuasaannya, raja menjalin hubungan dengan rakyat Lombok. Orang Sasak tidak terlalu fanatik dan menerima kehadiran raja Karangasem, yang dinilai toleran terhadap agama Islam. Dengan be- gitu masalah agama tidak dipersoalkan. (076) Kendati pemerintah kolonial tetap mempertah- ankan hegemoninya, penguasa pribumi masih diberikan kesempatan mempertahankan otoritas tr- adisionalnya. Sistem birokrasi Kerajaan Karangas- em pada masa kolonial menunjukkan ciri-ciri ber- variasi antara tradisional dan modern. "Situasi tr- adisional semacam ini menciptakan enfeodalisasi (pemfeodalan kembali) yang fungsinya secara tidak langsung memperkuat kekuasaan kolonial yang sangat tergantung pada peran perantara raja terhadap rakyat," jelasnya. Sistem penga- ngkatan para peja- bat sangat ditentu- kan faktor ketu- Yang mungkin dapat dipertanyakan ad- alah mengapa terdapat sekian bahasa, pada- hal wilayah penuturnya terbatas pada areal seluas 10.163,53 km persegi, 7,084,30 km persegi di antaranya adalah daratan. Mala- han, jika diamati lebih cermat lagi, Kabu- paten Flores Timur terdiri atas 42 pulau, empat di antaranya yang terbesar yaitu Flores Timur daratan, Pulau Adonara, Pu- lau Solor, dan Pulau Lembata. Jawabannya terletak pada gelombang migrasi penduduk yang datang dan men- diami wilayah itu. Seperti telah diutara- kan mengenai Kabupaten Alor, ada key- akinan bahwa di sekitar abad 15-16 se- bagian penduduk dari bagian timur Indo- nesia, antara lain dari Sulawesi Tengah bermigrasi ke tenggara, selatan, dan bar- at, yang menyebar ke Flores Timur mela- lui Maluku Tenggara dan Maluku Barat Daya. Dengan demikian ada kekerabatan antara penduduk di Kabupaten Alor dan Kabupaten Flores Timur. Perpindahan itu juga tidak terjadi sekali- gus melainkan bergelombang, Bergelombang- nya migrasi dapat ditelusuri melalui wilayah tempat tinggal. Ada yang berdiam di pantai. Yang tidak tahan terhadap serbuan "musuh" dari laut menyingkir ke pedalaman. Untuk mengamankan dirinya mereka mencari tem- pat-tempat yang benar-benar terisolasi seperti di lembah atau puncak bukit yang terjal. Dari tempat tinggalnya mereka dapat menggunakan alam sebagai pelindung. Sementara itu ada juga migrasi yang berasal dari barat yang sudah barang tentu memiliki budaya yang berbeda. Itulah sebabnya mengapa sebagian desa-desa tua terletak di puncak-puncak bukit atau lembah yang terpisah sama sekali dari desa atau desa-desa lain di se- kitarnya. Kesulitan berkomunikasi dengan penduduk lain di sekitarnya memungkin- kan ada perubahan dalam penyerapan makna atau pembentukan kosakata. Desa- desa berdekatan itu datang atau bermigrasi dari tempat asal yang sama. Peperangan hampir selalu menjadi ciri perluasan tem- pat tinggal, sehingga orang terpaksa men- cari perlindungan yang aman. Perbedaan-perbedaan yang akhirnya berkembang menjadi kebanggaan atau ke- unggulan primordial semacam ini, memba- wa konsekuensi bahwa pemerintah Kabu- paten Flores Timur harus berjuang keras untuk mempersatukan semuanya di bawah bendera administrasi pemerintahan. Yang harus dikibarkan adalah langit dan bumi baru tanpa ada perbedaan. Kalau toh perbedaan itu ada, hal itu hanya merupakan salah satu butir indah dalam mozaik budaya yang pan- tas dikembangkan untuk kesejahteraan se- luruh masyarakat. Ben Oleona Penjambret Kalung Tewas Ditembak di Surabaya Surabaya (Bali Post) - Mat Soleh Nur (33) warga Sampang-Madura, tewas ditembak petugas saat menjambret kalung di Jl. Putro Agung depan Gang Rangka Surabaya, Selasa (11/6) malam sekitar pk. 20.00 WIB. Se- dangkan tiga pelaku lainnya, berhasil melolosk- an diri dari kejaran polisi. Itu dikemukakan Kapolres Surabaya Timur Letkol Pol. Drs. Tobing Elfriso di Surabaya, Rabu (12/6) ke- marin. Tiga pelaku lainnya, kata dia, kini terus diburu sampai ke Madura. "Petugas sudah mengetahui iden- titas pelaku, bahkan jenis kendaraannya," ujamya. Ia menjelaskan, penembakan itu terpaksa di- lakukan. "Daripada sang buronan menghilang lebih baik ditembak," katanya. Penembakan itu, menurut dia, sudah sesuai prosedur yakni, diawali tembakan peringatan. Dengan sepeda motor korban Liliana (20) membonceng Liang Gie datang dari arah selatan Jl. Putro Agung. Dari arah utara, mereka berpa- pasan dengan dua sepeda motor Suzuki Tornado. Liliana terkejut, sebab salah satu sepeda motor langsung membelokkan kendaraannya, sehingga menghalangi laju kendaraan korban. Wanita ketu- runan ini menghentikan kendaraannya. Saat ber- henti, korban ditabrak oleh sepeda motor lainnya. Keduanya jatuh. Ketika jatuh, dipakai kesempa- tan menjambret kalung korban seberat 10 gram. Usai menjambret, dengan sigap tersangka berdiri dan menstater kendaraannya. Sementara Liliana hanya mampu berteriak minta tolong. Warga sekitar segera mengejar penjambret. Saat kejadian itu, lewat seorang petugas. Petugas ini ikut mengejar para pelaku itu. Dalam pengejaran, salah satu sepeda motor berha- sil meloloskan diri dan satunya terus diburu. Petugas mengambil pistol lantas menembakkan ke atas sebagai tanda peringatan, namun tembakan itu tak digubris. Akhimya pistol diarahkan ke penjambret, dan sekali tembakan mengenai punggung yang dibonceng. daraan sempat oleng, akhimya menabrak becak 1- Pengendara sepeda motor berhasil melolosk- an diri, tapi yang dibonceng dan sudah terkena tembak punggungnya jatuh dan tewas. Setelah diamati identitasnya bernama Mat Soleh Nur. (e) Hadapi Pasar Bebas, Produk Lokal harus dapat Bersaing Surabaya (Bali Post) - Memasuki persaingan pasar bebas tahun 2003, semua bisnis/produk lokal harus dapat bersaing dengan produk lainnya dari luar negeri. Drs. Ec. Wibisono Hardjopranoto, M.S., direktur Program Pascasarjana Universitas Sura- baya (Ubaya) mengatakan hal itu di Surabaya, Rabu (12/6) kemarin. "Supaya bisa bersaing, produk lokal ditun- tut berkualitas dengan harga bisa dijangkau masyarakat," ujarnya. Menurut dia, guna mem- peroleh produk berkualits dengan harga terjan- gkau diperlukan sumber daya manusia (SDM) yang berbobot, baik keterampilan dalam beker- ja maupun segi pendidikannya. Ia membandingkan antara lulusan program S1 dan S2. "Seorang lulusan S2 tentunya berbeda dengan lulusan S1. Demikian juga seorang lulus- an S1 berbeda dengan lulusan SMU," katanya. Keterkaitan pascasarjana dengan pasar be- bas, ia mengatakan, dalam pasar bebas akan ter- jadi seleksi baik menyangkut pengusaha, peker- ja, maupun kualitas produksinya. Misalnya sistem UMR Rp 4.000/hari. Bagi pengusaha yang tidak mampu membayar UMR, yang tiap tahun terus ditingkatkan pemerintah itu secara otomatis akan minggir. Demikian juga, dengan lulusan S2, menurut dia, akan memiliki kemampuan dan daya tawar tersendiri. Misaln- ya, bila sebelum menyandang gelar S2 seseor- ang bekerja di perusahaan swasta dengan gaji Rp 5 juta/bulan. Tentunya akan berbeda bila yang bersangkutan telah menyandang gelar S2. Meski demikian, ia menolak lulusan S2 siap pa- kai. "Bukan siap pakai yang dikembangkan di sini. Tetapi seorang mahasiswa program pascasarjana yang diberi sesuatu dan mahasiswa tersebut harus bisa menyelesaikan dengan baik," katanya. Ia menjelas- kan, program pascasarjana Ubaya berdiri sejak 16 Oktober 1992, memiliki dua jurusan yakni jurusan Hukum Bisnis dan Managemen (production opera- tion, human resort management dan finance). (079) Mengucapkan Selamat dan Sukses Kepada Pemda Tk.ll Buleleng & Seluruh Lapisan Masyarakat Singaraja Atas Penyerahan Trofi Adipura yang Kedua Kali Oleh Bapak Presiden Soeharto pada tanggal 10 Juni 1996 di Istana Negara Jakarta Semoga Singaraja Semakin SAKTI (Sejuk, Aman, Kreatif, Tertib, Indah) Biro Teknik dan Perdagangan CV. "Jaya Kirana" Pelaksana : Instalasi Listrik, Telekomunikasi, AC, Penangkal Petir Jln. Udayana No. 15 Singaraja Telp. (0362) 24656 PT. JASA RAHARJA (Persero) Perwakilan Singaraja Jl. Sudirman No.72 Singaraja Bank Seri Partha Cabang Singaraja Mengabdi Bangsa, Membangun Negeri Dinas Kebersihan & Pertamanan Dati Il Buleleng Jl. Veteran Singaraja Dinas PU Kabupaten Dati II Buleleng Jln. Veteran Singaraja P.O. Putra Jaya Dinas Pendapatan/ Sedahan Agung JI. Serma Karma No. 10 Singaraja Telp. 21429 Dati Il Buleleng Jl. Veteran Singaraja P.O. Puspasari Rumah Sakit Umum JI. Ngurah Rai No. 19 Singaraja Kertha Usada Jl. A. Yani Singaraja K. 1991 Color Rendition Chart