Arsip
Halaman Artikel
Creative Commons License

Jika anda mendapati gambar tidak sesuai dengan spesifikasi data (salah tanggal dan atau salah penomoran halaman), posisi gambar landscape, satu gambar terdapat dua halaman, kualitas gambar kabur, anda bisa melaporkan data tersebut agar segera diperbaiki dengan menekan tombol laporkan.

Kata Kunci Pencarian:

Nama: Bali Post
Tipe: Koran
Tanggal: 1996-06-13
Halaman: 11

Konten


4cm ge, 13 Juni 1996 Kamis Wage, 13 Juni 1996 Bali Post HALAMAN 11 Deposan MAI Bank PDPD Mengadu ke DPRD Bali Lebih Menguntungkan Pasar Dolar AS Naik 50 Sen *Tuntut Uang Kembali Denpasar (Bali Post) - Empat orang wakil dari puluhan deposan MAI Bank PDPD Denpasar, Rabu (12/ 6) kemarin, mengadu ke DPRD Bali. Mereka (deposan- red) menuntut manajemen agar mengembalikan jutaan rupiah uang nasabah yang sempat ditarik bank tersebut. Mereka yang mendatangi gedung DPRD Bali itu yakni Manalu dan Suwardana, S.H., bersama dua nasabah lainnya. Ia diterima ang gota F-KP yakni Ida Kade Surya, Warsa T. Bhuwana, dan Gusti Ayu Astuti. Manalu mengatakan, sejak Juni 1995 hingga Januari 1996 bank tersebut kesulitan likuiditas. Bahkan terhitung Januari 1996 lalu bank tersebut ditutup oleh manajeman tanpa ada pemberitahuan kepada nasabah dan masyarakat. Akibatnya, mun- cul keresahan karena pihak bank mengingkari jan- jinya akan mengembalikan uang nasabah. "Kami sudah bersabar, karena ada janji dari manajemen bahwa akan ada bantuan investor baru. Tapi bank ini kehabisan napas dan tutup tanpa sepengetahuan kami," kata Manalu. Dengan kondisi tersebut, lanjutnya, pi- hak nasabah mencoba berulang kali melaku- kan pendekatan kepada direksi dan dewan komisaris agar uang nasabah kembali sebe- lum bank itu gulung tikar. "Saya menyadari adanya kendala mengem- baliklan uang nasabah, tapi pihak manajemen juga harus memiliki kepedulian kepada nasabah. Kare na itu kami mohon kepada anggota dewan dan Bank Indonesia sebagai otoritas moneter dapat menyelesaikan masalah ini," tambah Suwardana. Mengantisipasi kemelut bank yang makin parah, ia mengusulkan agar BI selaku pembina dan pengawas bank/BPR agar menggalang per- temuan antara nasabah dengan manajemen dan pemilik saham. Karena selama ini, pihak terkait belum pernah mengadakan pertemuan resmi meski nasabah berulang kali memberi saran. "Apabila pihak bank tidak mau mengada- kan pertemuan dengan alasan tidak masuk akal atau mengulur-ulur waktu dengan mak- sud melepas tanggung jawab secara halus, tidak tertutup kemungkinan kami akan unjuk rasa," ancam Manalu menimpali. Harus Bersabar Sementara itu, Warsa T. Bhuwana menyata- kan prihatin dengan kondisi BPR yang men- indih nasabah. Namun, nasabah harus bersabar karena F-KP DPRD Bali melalui Tim Panitia Khusus (Pansus) BPR Bermasalah telah men- gambil langkah-langkah pengembalian uang nasabah dari 13 BPR yang bermasalah di Bali. Seperti langkah sebelumnya, kata Warsa, Timpansus telah memanggil deposan dan Bali- do Group untuk didengar keluhan dan pendap- atnya. Selanjutnya antara deposan dan Balido Group agar membuat kesepakatan pengembalian dana kepada nasabah sesuai dengan kondisi yang ada dan melaporkannya kepada BI dan guber nur Bali. Sesuai saran gubemur, aset semua BPR yang bermasalah itu masih dalam proses audit. "Para deposan perlu memaklumi karena langkah yang diambil F-KP hanya selaku penengah. Kami siap mengambil langkah- langkah atas pengaduan ini," katanya. Berkat adanya tekad kuat untuk menen- gahi pengembalian dana nasabah 13 BPR ini, dikatakan Warsa, langkah-langkah F-KP dalam menengahi permasalahan BPR ini sem- pat dipertanyakan oleh staf BI, kenapa dew- an turut campur dengan permasalahan ini. Manalu menambahkan, belakangan ini mun- cul indikasi pihak manajemen bank menghin- dar secara halus dari permasalahan yang men- impa nasabah. Terbukti ketika pihak deposan me- laporkan ke Polres Badung, pihak Polres men- gatakan keluhan nasabah bank ini telah dikua- sakan kepada seorang deposan. Tapi, sepanjang pengetahuan nasabah, pemegang kuasa nasabah itu tidak lain hanya segelintir orang/nasabah yang sekaligus pemegang saham. "Apakah ini tidak aneh pak," ujarnya lagi. Direktur MAI Bank PDPD I Gusti Kompy- ang Gde, B.Ec. tidak ada di tempat. Begitu pula Ketua Dewan Komisarais Drs. I Made Dhama, MBA, MM tidak ada di kantornya di Jl. 21 Den- pasar. "Maaf, bapak tidak ada di kantor karena ada urusan di luar," kata seorang stafnya. (wis) Tekstil di Dalam Negeri Jakarta (Bali Post) - Situasi pasar tekstil dalam negeri saat ini lebih menguntungkan dibanding di luar negeri. Sebab keuntungannya bisa lebih tinggi sampai 10 persen. Hal ini diungkapkan Sekjen Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) Benny Soetrisno dalam raker dengan Komisi APBN DPR, Rabu (12/6) kemarin, di Jakarta. Dari segi keuntungan, memang penjualan di dalam negeri lebih besar dari ekspor. Meski be- gitu, lanjut dia, tetap ada ruginya, juga jika tek- stil dijual di sini. Misalnya, tidak ada kepastian membayar. Penagihannya lebih sulit. Kalau dikemplang tidak ada sanksi apa-apa. Untuk itu, kendati keuntungan di luar negeri ter- us menurun, orang masih mau mengekspor tekstil karena ada kepastian pembayaran. Namun Penasi- hat API Chamroel menimpali beberapa negara blok timur masih mengg L/C. Hal ini disebabkan di sana belum ada bank dengan standar internasional. Benny menambahkan, soal menjual produk tek- stil di dalam atau di luar negeri itu tetap tergantung sikap tiap-tiap anggota API. Dia memberi contoh Great River yang lebih banyak menjual di dalam negeri. Menurut Direktur Great River Savioen, to- tal penjualan tiap tahun mencapai Rp 250 milyar dan seperempatnya diekspor. Namun yang diekspor ini kebanyakan hanya la- bel merek. Misalnya, merek Choya dari Jepang. Prin- sipalnya minta dibuatkan Great River untuk mengem- bangkan pasar. Ini dilakukan karena biaya akan lebih murah dibanding harus memesan ke Jepang. Di samp- ing itu karena standar mutu pun telah dicapai. Menurut Chamroel,API pada tahun 1994 mengek- spor ke-120 negara dalam bentuk tekstil lembaran dan ke-124 negara dalam bentuk pakaian jadi. Dia meli- hat kecenderungan yang makin tampak, banyak peda- gang asing secara individual berkeliaran di pasar do- mestik untuk mencari tekstil. Mereka itu datang dari Singapura atau Filipina menuju pasar broker di Tanah Abang atau Mangga Dua Jakarta. Ada juga dari Aus- tralia yang berkeliaran di pasar-pasar di Bali. Perkiraan dia, kalau pemerintah menghapus fiskal tentu mereka akan makin banyak yang datang, seh- ingga menguntungkan pedagang-pedagang kecil. Saat ini fiskal dari Indonesia ke luar negeri Rp 250.000 per orang ditambah pajak bandara Rp 22.000. Meningkat Hal lain yang dikemukakan Benny, setelah pem- berlakuan WTO, ekspor tekstil dan produk tekstil (TPT) di seluruh dunia meningkat cukup besar. Namun dia menyayangkan karena kenaikan ini han- ya dinikmati oleh negara maju seperti AS, Jerman atau Italia, negara industri baru (Korea, Hongkong, dan Taiwan) serta negara berkembang yang diberi perlakuan khusus seperti Turki atau Meksiko. Negara tradisional seperti Thailand atau Indonesia justru mengalami penurunan. Hal yang sama juga di- alami negara-negara pendatang umpama Vietnam, Bangladesh atau Srilanka. Menurut laporan WTO, ekspor TPT secara keseluruhan naik delapan persen, tapi harga rata-rata per produk turun karena kenaikan volume ekspor lebih tinggi dari nilainya. Volume ekspor Indonesia pun selama tiga tahun terus bertambah, tapi nilainya melorot. Prediksi tahun 2000 Indonesia sudah harus sela- lu menggunakan pesawat terbang dalam mengek- spor karena pada saat itu kecepatan pengiriman menjadi tuntutan utama persaingan. (wk) Dana yang Dihimpun Perbankan di Bali Mencapai Rp 2,8 Trilyun Harga Rokok Naik, Bandrol belum Diganti Denpasar (Bali Post) - Dana rupiah dan valas yang ber- hasil dihimpun bank umum dan bank perkreditan rakyat (BPR) di Bali hingga akhir Maret 1996 men- capai Rp 2.865.126.000.000. Dari jumlah tersebut peran BPR sangat kecil yakni Rp 273.599.000.000, bank pemerintah Rp 1.196.137.000.000, dan bank-bank swasta Rp 1.395.390.000.000. Data Statistik Ekonomi Bank In- donesia (BI) Cabang Denpasar menyebutkan, jumlah bank umum di Bali hingga akhir Maret 1996 tercatat 979 bank dengan 1.272 kantor, di- mana 182 merupakan BPR. Dari jumlah itu, 39 bank umum, 29 bank Kondisi Perbankan di Bali per Maret 1996 (Rp Juta) Aset Asri) Bank Pemerintah* 1.790.460 Bank Swasta BPR 1.896.853 318.589 Kredit 1.173.421 1.048.245 239.721 *Termasuk BPD a devisa, 10 bank bukan devisa, 1 Bank Pembangunan Daerah Bali (BPD) serta 8 bank swasta nasional. Kantor-kantor bank ini menem- pati hampir semua sudut kota Den- pasar dan ibu kota kabupaten se- Bali. Menurut Bambang Indriarto, kepala bidang II BI Cabang Den- pasar, pemusatan ekonomi masih dinominasi Kodya Denpasar. Hal ini bisa dilihat dari dana yang dihim- pun dari Kodya Denpasar menca- pai Rp 2.164.956.000.000, disusul Badung Rp 180.188.000.000, Ta- banan Rp 120.455.000.000, Jembra- na Rp 49.213.000.000, Buleleng Rp 130.079.000.000, Gianyar Rp 101.863.000.000, Karangasem Rp 51.307.000.000, Klungkung Rp 47.566.000.000, dan Bangli Rp Proyek Nusa Dua Selatan Serap PMDN 76.760.000 Dolar AS Denpasar (Bali Post) - Proyek pengembangan kawasan wisata Nusa Dua Selatan seluas 100 hektar menyerap investasi fasilitas PMDN 76.760.000 dolar AS. Dari investasi tersebut 68 juta dolar merupakan dana sindikasi em- pat bank di bawah koordinasi BNI. Akhir Agustus mendatang akan dilakukan grand opening proyek properti pertama yaitu Hotel Nik- ko Bali, hotel berbintang lima. Demikian dijelas kan Direktur PT Caterison Sukses Ir. Johandi Ku- maheri yang didampingi General Manager Hotel Nikko Bali Nobuaki Tezuka kepada wartawan dalam acara press luncheon, Rabu (12/6) kemarin. Hotel berkapasitas 395 kamar, tujuh restoran yang berdiri di atas kawasan perbukitan kapur, diprediksi menghasilkan limbah padat dan cair lebih dari 1.000 kubik per hari. Limbah ini, kata Johandi sudah menja- PULAU PULAU BAL SUZUKI di salah satu pertimbangan PT Caterison. "Kami per- lu waktu hampir enam tahun untuk menganalisis kon- disi geografis dan lingkungan setempat," tegasnya. Komitmen peduli lingkungan tersebut, mengharus- kan pemilik modal dan pengelola hotel menyiapkan instalasi pengolahan limbah berkapasitas 1.200 meter kubik air limbah. Hasil pengolahannya, digunakan untuk menyiram taman, pendingin mesin AC, dan mengisi kolam- kolam penghias taman sekitar hotel. Menurutnya, kepedulian terhadap lingkungan, harus menjadi biaya operasional hotel bukan dijadikan be- ban "terutang" untuk anak cucu. Dalam pengembangan Hotel Nikko Bali, Cater- ison tetap komitmen terhadap lingkungan. Untuk itu, Caterison tetap mempertahankan tekstur geografis lahan bukit berkapur yang berakhir di bi- bir pantai berpasir putih. (073) 19.499.000.000. Ia menyebutkan, rencana penan- aman modal asing yang disetujui pemerintah menurut bidang usaha di Bali Januari sampai akhir Maret 1996, perikanan 3.824 ribu dolar AS, tekstil 950 ribu dalar AS, kayu 570 ribu dolar AS, logam dasar 240 ribu dolar AS, konstruksi 2.850 ribu dolar AS, perhotelan 55.483 ribu dolar AS, pengangkutan 1.145 ribu dolar AS, perdagangan 4.196 ribu dolar AS, dan jasa-jasa lainnya 11.549 ribu dolar AS. Kecilnya peran BPR dibanding- kan bank umum lainnya di Bali dibe- narkan Preskom Bank Seri Partha (BSP) Denpasar Nyoman Moena. Menurut dia, kecilnya peran BPR itu tidak terlepas dari rendahnya sumber daya manusia (SDM) yang dimiliki. "SDM BPR sebagian besar lulusan SMU. Wajar saja kalau perannya masih kecil," katanya ketika memberikan ceramah di Universitas Ngurah Rai. Menurut dia, proses globalisa- si akan membawa perekonomian nasional akan makin terintegrasi ke dalam perekonomian dunia. Di kawasan Asia Pasifik (APEC) in- tegrasi itu akan terjadi tahun 2020 dan AFTA 2003. "Kesemua ini menuntut bankir-bankir profe- sional. Kalau tidak mereka (bankir-red) akan tenggelam menghadapi serbuan bank asing," katanya. "Soal globalisasi, BPR jangan terlalu dipikirkan, toh per- annya sangat kecil dalam pereko- nomian nasional," ucapnya. (027) Denpasar (Bali Post) - Harga berbagai jenis rokok sudah dua kali mengalami kenai- kan sejak satu bulan terakhir ini. Terakhir, kenaikan harga per 1 Juni belum diikuti penggantian bandrol-pita cukai pada bungkus rokok. Akibatnya, pengecer dan pembeli jadi kebingungan. Sejumlah pengecer kepada Bali Post mengatakan, mereka harus menjual dengan harga baru. Namun, bandrol pada bungkus rokok masih berisi harga lama. "Banyak pembeli mengira saya menaikkan harga semaunya kare- na melihat di bandrol masih tert- era harga lama. Padahal, kenai- kan itu saya terima langsung dari distributor sejak 1 Juni lalu," ujar Nengah Darmi dan sejumlah pengecer rokok di seputar Den- pasar, Rabu (12/6) emarin den- gan nada sedikit mangkel. Harga tiap bungkus rokok dari berbagai jenis, menurut salah se- orang pemilik warung di Jl. Rat- na, Denpasar rata-rata harga se- bungkus rokok naik Rp 75 sam- pai Rp 100. Namun, pada bandrol masih tertera harga lama sehing- ga membingungkan para pengec- er. Rokok Jarum Super 12 dan Gudang Garam Kretek misalnya, pada bandrolnya masih tertera harga lama Rp 800. Demikian halnya Jarum Super 16, Gudang Garam Surya pada bandrolnya masih tertera harga lama Rp 1.050. Sementara rokok Jie Sam Pastikan anda memilih Soe pada bandrolnya tertera Rp 1.550, Ardath Rp 1.000, dan Mar- Iboro Rp 1.600. "Kalau yang membeli satu bungkus saya naikkan harganya lagi Rp 100. Tetapi susahnya ka- lau ada yang membeli batangan seperti satu atau dua batang, mau dikasi harga berapa? Terpaksa mengalah pakai harga lama yang berarti harus mengurangi keun- tungan," papar pedagang yang mengaku biasa mengambil rokok di Alfa itu. Sebelumnya, pertengahan Mei 1996 lalu harga salah satu jenis rokok Sampurna tercatat naik dari Rp 8.500/pak menjadi Rp 9.000/ pak. Harga rokok tersebut kembali naik per 1 Juni 1996 menjadi Rp 10.200/pak. Di tingkat pengecer, rokok Sampurna rata-rata dijual dengan harga Rp 1.200/bungkus. Demikian pula sejumlah rokok lainnya, seperti Marlboro hargan- ya naik dari Rp 14.500 menjadi Rp 16.000/pak, Gudang Garam Inter dari Rp 17.500 menjadi Rp 19.000/ pak, Jie Sam Soe dari Rp 14.500 menjadi Rp 16.000/pak, Bentoel Biru dari Rp 6.000 menjadi Rp 7.000/pak. Sudiati, salah seorang sub-dis- tributor rokok di Pasar Badung mengatakan harus membatasi diri membeli rokok dengan tidak me- nentunya harga rokok di pasaran. Biasanya dia mengambil rokok ketika harganya masih stabil sep- erti dua bulan lalu. "Khusus yang Show Room & Bengkel di PT. United Indobali buka, Hari Sabtu Hari Minggu : Pk. 09.00 s/d Pk. 16.00 : Pk. 09.00 s/d Pk. 14.00 rokok Sampurna, paling tidak mengambil tiga dus besar dengan isi tiap dus 10 pak. Tapi saat ini paling banyak saya membeli 5 pak untuk diecer," ungkap peda- gang asal Gianyar itu. Salah seorang pembeli rokok yang ditemui di arena pameran PKB (Pesta Kesenian Bali) I Gede Santika mengakui sempat curiga dengan penjual rokok. Pasalnya, baru beberapa bulan lalu harga rokok naik sekarang sudah naik lagi. "Semula saya curiga mereka menaikkan harga semaunya. Sebab, harga rokok telah naik bulan lalu. Apalagi pada bandrolnya sekarang masih tertera harga lama," ungkap pe- muda tamatan sebuah SMU di Denpasar itu. (sug/08) Harga Grosir/ Borongan Sayur-mayur Tanggal 12 Juni 1996 Di Pasar Anyar Sari Denpasar Jenis Harga Komoditi (Rp/Kg) 1. Kol Bulat 200 6. Wortel 7. Jakarta - Dolar AS di pasar uang spot antarbank Jakarta, Rabu (12/6) ke- marin, naik tipis 50 sen menjadi Rp 2.335,75/Rp 2.336 karena para pelaku pasar mengantisipasi kemungkinan Bank Indonesia (BI) akan menaikkan fixing rate sebesar satu poin. Aksi beli dolar dilakukan para pelaku pasar untuk mengangkat posisi mata uang AS tersebut sehingga mereka dapat mengantisi- pasi jika BI menaikkan kurs untuk perdagangan dolar/rupiah men- jadi Rp 2.336 (beli), kata seorang dealer dari BRI. Namun, pergerakan dolar terhadap rupiah tetap terbatas, katan- ya, karena para pelaku pasar cenderung menahan posisi berkaitan belum ada faktor pendukung pasar. Dealer dari salah satu bank swasta mengatakan bahwa dolar AS yang cenderung stabil pada transaksi spot mengakibatkan para pel- aku pasar lebih tertarik pada transaksi swap. Menurut dia, jika situasi sepi pasar uang terus berlangsung, maka kemungkinan besar dolar akan mendapat tekanan ke bawah karena suku bunga rupiah yang tinggi akan lebih menarik para pelaku pasar. Sementara itu, likuiditas rupiah, Rabu, tidak terlalu longgar den- gan tingkat bunga overnite inter-bank call money pada 10-11 pers- en kendati BI melakukan injeksi dana Rp 539 milyar. Bank Indonesia, Rabu, juga melakukan lelang Sertifikat Bank Indonesia (SBI) dan Surat Berharga Pasar Uang (SBPU). Volume total SBI Rp 781 milyar dan lelang SBPU Rp 232 milyar, sedang- kan dana yang akan diselesaikan melalui SBI Rp 10 milyar. Dolar AS di pasar uang Singapura, Rabu, juga menguat tipis terhadap rupiah. The greenback diperdagangkan pada Rp 2.335,46 atau naik 45 sen dibanding Selasa. Kurs konversi Bank Indonesia, Rabu, pukul 15.00 WIB dinaikkan masing- masing satu rupiah menjadi Rp 2.336 (beli) dan Rp 2.380 (jual). Kurs intervensi juga naik menjadi Rp 2.336 untuk batas bawah dan Rp 2.402 untuk batas atas. Para dealer memperkirakan dolar AS Kamis (13/6) akan diper- dagangkan pada kisaran level support (terendah) Rp 2.336 dan lev- el resistance (tertinggi) Rp 2.337. (ant) VALUTA ASING - EMAS Rabu, 12 Juni 1996 VALUTAASING (dalam rupiah) BELI TV US$ Pound Aust $ Sin $ Mal $ NF DM FFR SFR HKD $ 100 Yen NZD CAN 100 Lire THB Catatan: BI JUAL B.I T.V 2.336,00 2.320,00 2.380,00 2.345,00 3.591,13 3.527,00 3.679,46 3.595,00 1.844,86 1.825,00 1.898,12 1.865,00 1.655,94 1.634,00 1.695,48 1.665,00 935,50 918,00 957,68 935,00 1.357,43 1.339,00 1.390,32 1.402,00 1.520,24 1.500,00 1.555,69 1.575,00 448,74 436,00 459,57 460,00 1.845,47 1.822,00 1.891,13 1.900,00 301,59 290,00 308,65 309,00 2.114,03 2.103,00 2.201,77 2.185,00 1.561,73 1.540,00 1.621,01 1.575,00 1.710,73 1.683,00 1.751,41 1.704,00 150,61 125,00 154,41 140,00 92,03 60,00 94,20 90,00 Berdasarkan kurs konversi Rabu, 12 Juni 1996, dari: BI (Bank Indo- nesia), T.V. (Tarukan Valas). Informasi harga pasar valuta terbaru hari ini telpon 263598 Tarukan Valas. Emas: Harga emas logam mulia di pasaran Jakarta, di PT Central Inter- vest Corporation (CIC) Rp 28.850/gram (beli) dan Rp 29.500/gram (jual). Di PT Udaya Antam Setdco (UAS) Rp 29.050/gram (beli), Rp 29.250/gram (jual). Sementara di PT Pan Bullion Prima (PBP), log- am mulia (LM) Rp 29.100/gram (beli), Rp 29.400/gram (jual), emas perhiasan 24 karat Rp 28.950/gram, 23 karat Rp 27.500/gram, 22 ka- rat Rp 26.050/gram, dan 18 karat Rp 21.700/gram. TARUKAN VALAS MONEY CHANGER Telp. 263598 - 756302 Cab: Pasar Seni Kuta Blok E-17, Kuta Square Blok D-33, JI Bakung Sari Kuta SP. 2318 2. Kol Gepeng 250 3. Tomat buah lokal 600 4. Tomat buah TW 800 Suku Bunga Deposito Berjangka 5. Buncis 700 No. Nama Bank 700 1.100 1 Bank Bukopin 1bln 14%/Thn 3bln 6bln 12bin 24bln 14.5%/Th 15%/Thn 15%/Thn 200 2 Bank Duta 15% 15% 16% 16% 1.000 3 Bank Bapindo 15% 15% 16% 16% 150 Tabungan 16% 11. Lombok merah besar Sumber: Dinas Pertanian 900 4 Bank Antardaerah 15% 16,5% 17% 17% 17% 5 BPD Bali 14% 15% 16% 16% Tanaman Pangan Dati I Bali 6 Bank Guna Internasional 16% 16.5% 17% 16.5% Kentang 8. Sawi putih 9. Seladri 10. Labu Siam terbaik. YA YA J ANA K. 2014 2cm Color Rendition Chart e A DENPASAR Cahaya Surya Bali Indah Sentral Servindo Mandiri Suzuki Service Centre CV. Maharani Santana Bali Perkasa Nikimura B GIANYAR Jineng Mas Motor Sinar Motor. Indo Permai SINGARAJA Suzuki Prima Motor JI. Thamrin 28, Dps. Jl. Raya Sesetan 293 B JI. Setiabudi 65, Dps. JI. By Pass Tohpati Sanur JI. By Pass Tohpati Sanur JI: Letda Kajeng No.4 Jl. Raya Andong 22X, Ubud Jl. Ciung Wanara 15, Gianyar Jl. Batu Bulan Km. 7 Gianyar (0361) 226879 (0361) 720430 (0361) 426859 (0361) 231210 (0361)222714 (0361) 225829 (0361) 95674 (0361) 93918 (0361) 298432-31 Jl. Surapati 141, Singaraja (0362) 21771 BUZUKI NEGARA SINGARAJA SUZUKI 8 B TABANAN KATANA BANGLI KARENGASEM KLUNGKUNG GIANYAR DENPASAR Jika anda ingin yang terbaik untuk perbaikan kendaraan Suzuki anda, datanglah dan kami siap membantu anda. Inilah salah satu komitmen SUZUKI untuk meningkatkan pelayanan kepada para pemakai kendaraan SUZUKI. Begitu banyak bengkel resmi untuk memperbaiki kendaraan Suzuki anda di daerah utama di Denpasar & hampir di seluruh tempat di Bali. PT. UNITED INDOBALI JL. IMAM BONJOL NO 417 DENPASAR - BALI TELP. (0361) 484435, 483779 (Hunting) INDOMOM FAX (0361) 484007 SUZUKI Personal Best C. 136 2cm