Tipe: Koran
Tanggal: 1996-12-02
Halaman: 02
Konten
2cm 4cm HALAMAN 2 LPPH Siap Dampingi Guru di Pengadilan Denpasar (Bali Post) - PGRI Bali kini memiliki Lembaga Penyuluhan dan Pe- layanan Hukum (LPPH). Pendirian ini dimaksudkan me- ningkatkan pelayanan hukum kepada anggotanya dan men- dampingi guru jika ada kasus yang sampai ke pengadilan. Demikian dijelaskan Kakanwil Depdikbud Bali Drs. Beratha Subawa pada seminar tentang keberadaan LPPH, Sabtu (30/ 11) di Denpasar. Kata dia, kehadiran LPPH PGRI Bali akan sangat membantu men- ingkatkan kesejahteraan guru-guru khususnya dalam hal perlindungan hukum. "Saya berharap LPPH da- pat mencegah oknum guru agar tidak sampai jadi penghuni lemba- ga pemasyarakatan. Jika sampai ada oknum guru dipenjara akan mem- bawa dapak kurang menguntungkan bagi citra guru," tuturnya. Ketua panitia Bagiada melapor kan, dari 34.008 guru yang ada di Bali, kesadaran hukumnya masih relatif rendah sehingga perlu dit- ingkatkan melalui penyuluhan dan pelayanan hukum. "Kami masih menunggu izin pengacara sehing- ga nantinya LPPH bisa juga men- dampingi guru-guru yang punya masalah sampai ke pengadilan," kata Bagiada. Gubernur Bali IB Oka men- yambut baik pendirian LPPH PGRI Bali. Dijelaskan, kasus pe- mecatan guru muncul akibat masih rendahnya pemahaman hukum yang menjadi rambu-rambu seor- ang guru dalam melaksanakan tu- gasnya. Untuk itu, LPPH PGRI diharapkan mampu berperan opti- mal dalam menumbuhkan kesada- ran guru memahami berbagai per- aturan perundang-undangan. Seh- ingga mampu menjadi teladan se- bagai warga negara sadar hukum. "Saya berharap LPPH PGRI dap- at menjadi rekanan (partner) pe- merintah guna mewujudkan pen- ingkatan kualitas dan kuantitas desa sadar hukum di daerah ini," ajak Gubernur. Memantau perkembangan pe- mahaman hukum guru-guru di Bali, Gubernur Oka menilai kon- disinya sudah sangat baik jika dibandingkan lima tahun lalu. Sebab, pada waktu itu minimal ada dua atau tiga orang guru yang harus dibebas-tugaskan karena kenakalannya. Namun, pemahaman guru ter- hadap persoalan hukum masih perlu ditingkatkan melalui LPPH PGRI sebagai fasilitator sehing- ga guru memiliki karisma atau wibawa yang tinggi di tengah-ten- gah masyarakat. (jan) KMHDI agar Jauhi Politik Praktis Denpasar (Bali Post) - Kesatuan Mahasiswa Hindu Dharma Indonesia (KMHDI) harus menjauhi kagiatan atau pe- rilaku yang bernuansa politik praktis. Politik praktis dapat menyebabkan hubungan antar- pengurus tidak harmonis karena ada blok-blok tertentu. Demiki- an ditegaskan Gubernur Bali Ida Bagus Oka, saat menerima Pani- tia Mahasabha dan Pengurus Pu- sat KMHDI, Jumat (29/11) lalu, di Denpasar. Menurut Oka, mahasiswa harus tahu persoalan politik agar tidak diperdaya orang. "Politik praktis jangan diterapkan di KM- HDI yang lebih menekankan pe- mahaman nilai spiritualitas keag- amaan," ujar Gubernur. Ia mengharapkan agar KMH- DI tidak dijadikan batu loncatan oleh pengurusnya untuk mengga- pai ambisi-ambisi pribadi terten- tu. Jika hal itu dilakukan, KMH- DI akan dijauhi masyarakat. Un- tuk itu, pengurus KMHDI harus mampu menampilkan sikap kri- tis yang estetis sehingga meny- enangkan semua orang. "Hindari perilaku yang dapat memancing isu SARA," sarannya. Menyinggung soal masukan pengembangan KMHDI dalam mahasabha, menurut Oka, panitia sebaiknya mencari pembicara se- suai kompetensinya, seperti Dirjen Bimas Hindu dan Ketua PHDI. Dengan demikian, persoalan yang sedang dihadapi dapat diketahui secara objektif, karena orang terse- but secara nyata mengabdikan diri untuk pemberdayaan umat Hindu di samping melaksanakan program pembangunan yang diemban sela- ma ini. "Jangan minta masukan pada orang yang hanya bisa ngomong tetapi belum pernah ber- buat apa-apa," katanya. Mengingat KMHDI sebagai cikal bakal kekuatan pemban- gunan di masa mendatang yang cenderung menguatkan mental spiritual masyarakat, Gubernur Oka secara pribadi bersedi didudukkan sebagai penasihat KMHDI. Dalam mahasabha nan- ti KMHDI diharapkan mampu menyusun program kerja yang sejalan dengan program pemerin- tah yakni membangun manusia yang mampu menyeimbangkan diri baik secara spiritual maupun lahiriah. Dalam kesempatan itu, Guber- nur Oka juga menjanjikan batuan secukupnya untuk membantu kelancaran Mahasabha II KMH- DI, dan dikirim Senin (2/12) hari ini, langsung ke Malang melalui putranya yang kuliah di Malang. Wakil Ketua Panitia Mahasab- ha II, Nyoman Agus Siriawan didampingi sekretaris panitia AA Suryawati, memaparkan, kegia- tan mahasabha akan berlangsung 5-7 Desember di Malang. Namun izin dari Mabes Polri dipastikan Bali Post Senin Umanis, 2 Desember 1996 Macetnya AC di Ngurah Rai, "Neraka" di Pulau Sorga THIS is hell in Paradise (Inilah neraka di Pulau Sorga). Begitulah ekspresi kejengkelan campur gurauan wisatawan mancanegara ketika mereka merasakan pengap dan panasnya Bandara Ngurah Rai, Sabtu (30/11) malam. Sabtu memang sering menjadi hari-hari yang tak menyenangkan di Bandara Ngurah Rai karena penumpang membludak, ruangan sempit, dan AC kurang tenaga menebarkan kesejukan. Akan tetapi, yang paling menjengkelkan wisatawan adalah peristiwa Sabtu malam, ketika AC macet. "Ketika AC kerja lancar saja udara panas, apalagi mati kayak sekarang. Waduh.... panasnya tak ketulungan," ujar seorang karyawan maskapai pen- erbangan. Suasana kepanasan masih terasa Minggu (1/12) siang kemarin. Jumlah wisatawan yang lalu- lalang di bandara kemarin tidak sebanyak Sabtu malam. Tetapi sumber Bali Post menyebutkan kon- disinya masih keterlaluan. Panas di mana-mana. Han- ya di pintu 5 terminal keberangkatan internasional, suasana agak dingin, tak jelas kenapa. Sistem pendingin ruangan Ngurah Rai macet se- jak Kamis (28/11) lalu, dan pengelola bandara beru- saha mencari terobosan dengan menggunakan es balok dan membukakan beberapa jendela untuk memban- tu mendinginkan ruangan. Tetapi, usaha itu tak bany- ak membantu. Ribuan wisatawan mancanegara yang terbang ke negerinya Sabtu malam mengeluh, kecewa, jengkel, karena kehilangan kenyamanan. Tak jarang TOYOTA TOY Bali Post/014 pajak tinggi sekali. Untuk hari Sabtu, misalnya, ka- lau ada sekitar 1.000 penumpang terbang dari Ngurah Rai lewat terminal internasional, berarti pajak yang bisa diraih Rp 25 juta untuk hari itu saja. Ini belum terhitung dari pajak terminal domestik. Kepala Cabang PAP-I Bandara Ngurah Rai, Ir. Sudarsono pernah menyampaikan bahwa jumlah perg- erakan penumpang lewat Ngurah Rai tahun 1995 ad- alah 1,93 juta orang penumpang domestik dan 2,73 juta penumpang luar negeri. Penghasilan pengelola bandara dari pajak bandara saja, besar sekali, bisa dihitung berdasarkan kelipatan antara jumlah penum- pang dan besarnya pajak yang harus dibayarkan. Macetnya AC dan tidak tertanggulangi segera akibat telatnya dana proyek turun dari pusat, menunjukkan bahwa pengelola Bandara Ngurah Rai tidak mandiri. Untuk pergantian sistem AC, mereka harus menanti dana dari pusat. Cepatnya perkembangan sektor kepariwisataan Bali membuat Bandara Ngurah Rai kewalahan me- nampung arus penumpang pesawat terbang, teruta- ma pada hari Sabtu, hari yang selama ini menjadi hari paling sibuk karena banyak maskapai datang dan pergi hari itu. Ada JAL, JAA, ANA, Ansett, Qantas, Continental, Air New Zealand, dan hampir semua penerbangan internasional terbang hari Sabtu. Pada hari puncak itu, seperti pernah diejekkan pen- gamat ekonomi Christianto Wibisono, wisatawan ter- di antara mereka garang, mengumpat-umpat.Ada pula ES BALOK - Sejumlah petugas sedang menaikkan es balok dalam satu bak penampungan. Ribuan paksa "melantai" di Ngurah Rai, bukan menari atau yang mengejek, "Apakah Bali tak punya AC?" Situasi tak mengenakkan sudah terjadi ketika wisatawan turun dari mobil, hendak memasuki ru- ang check in. Mereka harus antre dalam suasana yang sangat panas, gerah. Petugas check in di counter air lines juga sangat kepanasan. Banyak yang kehilan- gan kesabaran menghadapi wisatawan yang komp- lin. Insiden kecil terjadi, ketika petugas check in counter Garuda dan wisatawan memukul meja menunjukkan tanda jengkelnya. Orang-orang yang antre hanya bisa geleng-geleng. Udara di dalam benar-benar panas. Wisatawan yang antre mandi keringat, bajunya basah-kuyup. Banyak yang keluar karena tak tahan menunggu antre- an panjang menuju counter check in. Dua wisatawan Australia yang hendak pulang ke Adelaide, kehilan- gan barangnya yang ditinggalkan di ruang tunggu check in, karena dia keluar mencari udara dingin. Hingga pesawat yang ditumpanginya terbang malam hari, barang itu tak ditemukan. Yang juga repot meng- balok es itu digunakan mendinginkan ruangan di Bandara Ngurah Rai yang AC-nya mati sejak berdansa tetapi duduk di lantai karena sempitnya ruang Kamis (28/11) lalu. hadapi AC mati Sabtu malam adalah satu keluarga pasangan Indonesia - Australia yang mengajak bay- inya. Bayinya yang berumur sekitar setahun menangis terus, sementara mereka berdua juga kepanasan. Mengapa AC ngambek? Sumber resmi di Bandara Ngurah Rai, Uspriana, teknisi senior PAP seperti dikutif Bali Post kemarin, mengungkapkan bahwa AC yang dipakai sekarang sudah dipasang tahun 1991. Kondisinya sudah menun- tut perbaikan menyeluruh. Rencana perbaikan sudah diajukan ke pusat, Maret lalu. Namun persetujuan- nya baru turun bulan ini. Jika ini benar berarti diper- lukan waktu sekitar delapan bulan menanti keputu- san pusat. Bukan tenggang waktu tunggu lama itu yang menjadi persoalan, tetapi mengapa AC macet sampai menjadi kenyataan? Mengapa drama kepa- nasan mesti tergelar? Kritis sejak Lama Situasi kritis Bandara Ngurah Rai terjadi sejak beberapa waktu lalu, akibat ketimpangan daya tam- pung gedung terminal dengan jumlah wisatawan yang keluar-masuk bandara. "Pajak bandara naik, pelaya- nannya kok begini?," cetus beberapa karyawan maskapai penerbangan internasional jengkel. Berdasarkan ketentuan pemerintah, tiap penump- ang yang berangkat harus membayar pajak airport (airport tax) Rp 25.000 (untuk terminal internasion- al). Jumlah itu naik sejak Mei 1996, dari Rp 20.000. Pajak tersebut masih tergolong rendah dibandingkan pajak bandara internasional di negara lain. Jepang, misalnya, mengutip pajak bandara 2.000 yen (Rp 40 ribu lebih), sedangkan Australia mengutip US$ 22 (Rp 44 ribu lebih). Meskipun lebih rendah, pemasu- kan yang diraih pengelola Bandara Ngurah Rai dari Hukum Penulisan Aksara Bali jangan Terpaku pada Pelestarian turun 2 Desember hari ini. "Yang Denpasar (Bali Post)- menggembirakan, dukungan Pemda Kodya Malang dan Pem- da Jatim sangat besar sehingga meringankan beban kami baik secara mental maupun material dalam menyukseskan pelaksan- aan mahasabha," tuturnya. (jan) Lagu Pop Bali mulai Menasional Denpasar (Bali Post) - Maraknya dunia pertelevisian di Indonesia, membawa dampak posi- tif terhadap kemajuan lagu pop Bali. Selama ini lagu pop Bali hanya bere- dar dalam ruang lingkup Bali. Belum ada produser rekaman yang berani memperkenalkan lagu pop Bali ke tingkat nasional. Namun, kini lagu pop Bali itu mulai menasional. Hal itu diungkapkan penyanyi pop Bali, Yong Sagita, ketika peluncuran al- bum terbarunya "Bali Triping Rytem" di Rumah Makan Sari War- ta Boga, Sabtu (30/11) malam. Pada peluncuran album tersebut hadir sejumlah undangan serangka- ian perayaan ultah penyanyi tersebut. Menurut Yong Sagita, langkah- nya kali ini merupakan yang perta- ma kali dilakukan penyanyi Bali untuk memperkenalkan lagu pop Bali ke tingkat nasional. Selama ini, lagu pop Bali tenggelam oleh kete- naran lagu-lagu daerah lainnya. "Sekaranglah momen yang tepat untuk memperkenalkan lagu pop Bali ke tingkat nasional," ujar Yong. Tekad Yong memperkenalkan lagu pop Bali, didasari pemikiran sebagai musisi yang sudah mengorbit sejak 1985 itu. Hal itu terbukti dengan keberhasilannya dalam mengeluar- kan album sebelumnya yang selalu diburu masyarakat. Salah satunya yang cukup meledak di pasaran ad- alah lagu "Jaje Kakne" tahun 1987 yang mencapai 40 ribu kaset. Rintisan menapak ke tingkat nasional, kata pria kelahiran Singa- raja, dimulai tiga bulan lalu dengan menciptakan beberapa judul lagu yang khusus beraliran haus musik. Hal ini sesuai dengan trend yang kini kah itu bahasa daerah atau bahasa nasional, yang penting musiknya. Inilah peluang yang harus diman- faatkan untuk memajukan musik pop Bali," paparnya. Hal senada diungkapkan pro- dusemya, Ricky Sadha. Selama ini, belum ada produser musik pop Bali berani mengadu kemampuan ke tingkat nasional. Sebagai produser rekaman tertua di Bali, pihaknya merasa sudah sepantasnya mulai memperkenalkan lagu pop Bali ke tingkat nasional. Kata Ricky, secara kualitas sebenamya musik pop Bali tidak kalah dengan musik daerah lain yang bisa eksis di tingkat na- sional. Hal itu semata karena kurangnya keberanian pihak-pihak terkait memajukan musik pop Bali. "Buktinya, begitu album itu kami promosikan ke televisi nasional, dalam tiga minggu sudah terjual 20 ribu kopi. Di luar dugaan, dan kami pun harus merekam ulang lagi," ujarnya. Hal itu, kata Ricky, tak le- pas juga dari kerja samanya dengan produser Jakarta. Dia berharap, langkah yang dirintisnya ini bisa diikuti produser rekaman lainnya, untuk bersama-sama memajukan musik pop Bali. Di tengah melambungnya nama Yong Sagita dalam dunia rekaman nasional, ada juga kontestan pemi- lu yang berusaha mendekatinya dengan iming-iming tertentu. Hal ini diakui Yong Sagita, walaupun belum sampai dicalonkan sebagai caleg. Namun, dia mengatakan, untuk sementara ini lebih baik diam karena artis yang dikenal cukup ak- tif dalam masa kampanye 92 untuk PDI ini, masih loyal terhadap kepemimpinan Megawati Soekar- noputri. "Sampai detik ini saya masih anggota PDI di bawah pimp- inan Megawati," tegasnya. (gus) Bali Post/014 sedang berkembang. "Sebagai mu- ULTAH - Yong Sagita didampingi produsernya, Ricky ketika mer. sisi memang harus bisa membaca ayakan ultahnya yang ke-35 di Rumah Makan Sari Warta Boga, pangsa pasar. Untuk musik seperti Sabtu (30/11). Dalam kesempatan tersebut dibagikan kaset terbaru- ini, dari segi lirik tidak perlu apa- nya kepada penggemarnya yang datang. IB Wijaya Kusuma, Ketua Pengurus Harian PHDI Bali LOKASABHA III PHDI Bali ditutup dengan resmi oleh Ketua Harian PHDI Pusat Mayjen (Purn) Putu Soekreta Soeranta, di Kampus Unhi-Denpasar, Sabtu (30/11). Upacara penutupan ini diawali pel- antikan pengurus baru PHDI Bali masa bakti 1996- 2001. Pengurus yang dilantik ini terdiri atas Pesam- uhan Sulinggih dan Pesamuhan Walaka dan Pengu- rus Harian. Pengurus Harian PHDI Bali yang baru dilantik ini diketuai Drs. Ida Bagus Wijaya Kusu- ma. Sebelumnya, dia adalah Sekretaris PHDI Bali. Tokoh Hindu ini lahir pada 10 November 1949 di tor agama. "Ini rencananya akan dibanguni sekre- tariat," katanya. Tetapi dana pembangunannya se- dang diusahakan. Jika ini dapat diusahakan, Sekre- tariat PHDI Bali akan pindah ke tempat itu. Menyangkut Pura Dang Kahyangan, dia merasa- kan terdapat peningkatan jumlah sekarang ini. Di Ta- banan misalnya, pura yang berstatus Dang Kahyan- gan dulu ada sekitar 50-an, tetapi kini ratusan. Ini ant- ara lain disebabkan kurang jelasnya kriteria Pura Dang Kahyangan. Karena itu, pada masa baktinya, kriteria ini akan ditelitinya. "Ini akan diteliti," katanya. Desa Kerambitan, Kecamatan Kerambitan, Tabanan. Selain masalah tersebut, disadari ada persoalan Ia alumnus Fakultas Agama dan Kebudayaan Institut Hindu Dharma (IHD) (kini Unhi) Denpasar tahun 1984. Sekarang, ia menjabat sebagai Kepala Bidang Urusan Penerangan Agama Hindu (Kabid Urpena) Kanwil Departemen Agama Prop. Bali. Selain men- duduki jabatan tersebut, dia juga aktif sebagai tenaga pengajar (dosen) di almamatemya dan perguruan tinggi swasta lainnya. Ketua Pengurus Harian yang baru terpilih ini memang sudah cukup populer. Dia sering memberi- kan keterangan mengenai kebijaksanaan PHDI Bali dan beberapa aspek ajaran agama Hindu di media massa. Ia juga seorang penulis, salah satu tulisan- nya sudah dibukukan dan diterbitkan Yayasan Dhar- ma Naradha, berjudul "Resep Membuat' Anak Laki-Perempuan". Ketika diwawancarai tentang obsesinya sebagai Ketua Pengurus Harian, dengan kalem dia mengatakan akan berusaha melakukan tugas sebaik-baiknya. Memasuki masa baktinya, ada berbagai tugas yang perlu diusahakan penyelesaian- nya. Di antaranya masalah sekretariat PHDI Bali yang kini masih menumpang pada Dinas Kebu- dayaan Bali, membengkaknya jumlah Pura Dang Kahyangan dan masalah pelaba pura. Soal sekretariat, kata dia, PHDI Bali kini sebe- namya sudah memiliki tanah 6,5 are di sebelah kan- yang perlu segera mendapat penanganan, yaitu per- soalan pelaba pura. Persoalan ini kini mencuat ke permukaan, karena bermunculannya berbagai ka- sus laba pura. Kasus ini perlu segera ditangani agar laba pura kembali ke fungsinya sebagai laba pura. Caranya dengan memberikan penjelasan secara kon- sep mengenai pentingnya laba pura tersebut. "Un- tuk ini diperlukan penjelasan-penjelasan yang be- nar mengenai hal ini," paparnya. (tar) Susunan Pengurus PHDI Bali Masa Bakti 1996-2001 Ketua Umum Ida Pedanda Made Gunung Ketua Pengurus Harian: Drs. Ida Bagus Wijaya Kusuma Wakil Ketual : Dr. I Made Titib Wakil Ketua II : Drs. I Wayan Geriya Wakil Ketua III : Drs. I Nyoman Gunadi Wakil Ketua IV Drs. Ida Bagus Namayudha Wakil Ketua V Drs. I Ketut Suda Sugira Sekretaris : Drs. I Ketut Murada Wakil Sekretaris :I Ketut Tjekeg Wakil Sekretaris : Drs. I Gusti Ketut Dalem Bendahara : Drs. I Made Bola Mastra Wakil Bendahara : Ni Nyoman Nilawati Hukum penulisan aksara Bali jangan hanya terpaku pada sasaran pelestarian aksara Bali, namun juga mencerminkan usaha-usaha yang mengarah pada pengembangan ak- sara Bali. Demikian antara lain sim- pulan seminar bahasa Bali, Sabtu (30/11) di Fakultas Sastra Unud. Menurut dosen Bahasa dan Sas- tra Daerah Faksas, Unud Ida Bagus Made Suasta, pengembangan yang dimaksud bahwa keberadaan aksa- ra Bali dapat mengikuti perkemban- gan zaman. "Keberadaan aksara Bali yang menganut sistem silabus hendaknya diterapkan secara kon- sisten," kata Suasta di hadapan se- kitar 60 peserta. Selain itu, kehadiran bahasa San- skerta dan bahasa Jawa Kuno dalam ejaan aksara Bali, sangat mengabur- kan pemahaman terhadap aksara Bali. Kerancuan sejenis dapat ditemukan dalam buku "Pasang Aksara Bali", karangan I Wayan Simpen AB yang sebelumnya dipakai sebagai buku acuan di sekolah dasar dan sekolah menengah pertama. Programer aksara Bali yang per- nah menetap di Jerman, I Made Suatjana mengatakan, pemerintah daerah Bali sejak 1986 sudah mem- perkenalkan komputer pengelola naskah Bali. Kini sudah dicetak puluhan buku-buku kekawin dan geguritan yang diterbitkan Dinas Pendidikan Dasar Propinsi Bali. Manfaat komputer ini, kata dia sangat besar. Komputer merek Deltavision ini merupakan komput- er khusus untuk mengelola kata (font) asing. "Komputer jenis ini ra Bali ini, katanya, isi lontar kurang satu-satunya di Bali, sehingga produktivitas terbatas dan biaya perbaikan komputer jenis ini san- gat mahal," katanya. Soal pelestarian dan pengem- bangan aksara dan bahasa Bali dalam komputer, ia mengatakan, komputer pribadi yang menyebar di masyarakat sebenamya bisa dipro- gram untuk mengelola naskah dan aksara Bali. "Dengan program windows kita bisa memakai berbagai macam ben- tuk huruf (font). Hanya, cara mem- buatnya yang sulit. Lebih-lebih lagi para pembuat soft ware tidak tertarik membuatnya, karena tak mengun- tungkan," ujar Made Suatjana. Persoalan yang dihadapai den- gan munculnya programmer aksa- mateeb atau tenget. Jika melihat isi aksara Bali yang diproduksi kom- puter dengan yang ditulis di daun lontar tidak jauh berbeda. Dari segi ekonomis, produktivitas komputer jauh akan lebih banyak jumlahnya. Program komputer beraksara Bali ini, katanya mengilangkan rasa oja wera. "Pada tahun 70-an ada sedikit penyesalan pada masyarakat Bali yang mengikuti konsep oja wera, sehingga kita tidak akrab lagi dengan isi khazanah budaya kita yang sangat berharga," katanya. Dikatakannya, untuk mengim- bangi derasnya arus informasi dari luar pada era globalisasi, perlu dian- tisipasi dengan ikut menyalurkan informasi beraksara Bali (informa- (Bersambung ke Hal 15 kol 2) Kematian akibat Asma Golkar Garap Kelompok Penganggur Duduki Peringkat Enam Denpasar (Bali Post) - Hingga kini Indonesia belum memiliki data akurat tentang penyakit paru obstruktif kronik (PPOK).Akan tetapi, survai kesehatan rumah tangga (SKRT) Depkes RI 1992 menunjukkan, angka kematian karena penyakit asma, bronkhitis kronik, dan empiema menduduki peringkat 6 dari 10 penyebab kematian di Indorfesia. Spesialis Penyakit Paru Obstruksi Menahun, dr. Hadiarto Mangunne- goro, DSP. dari FKUI Jakarta, mengatakan hal itu Kamis (28/11), ketika berbicara dalam Pendidikan Kedokteran Berkelanjutan (PKB) IV yang diselenggarakan Lab/SMF Penyakit Dalam FK Unud-RSUP di Aula RSUP Sanglah. Dikatakan, faktor-faktor yang berperan meningkatnya kasus penyakit ini di antaranya akibat pertambahan penduduk, meningkatnya usia rata- (Bersambung ke Hal 15 kol 1) Denpasar (Bali Post) - Setelah menggarap kelompok yang bergerak di sektor informal pedagang acung dan sopir - kini Golkar menggarap kelompok pen- ganggur. massa. Sebagai organisasi peserta pemilu (OPP), lanjut Sundria, Golkar terkondisi memaksimalkan langkah-langkah real ke arah ke- menangan. Posisi kelompok penga- nggur, lanjutnya, merupakan posisi Ketua DPD Golkar Bali Ketut kantong suara yang sangat poten- Sundria, Jumat (29/11) lalu, men- sial. Khususnya kelompok penga- gatakan ada dua tujuan Golkar nggur yang betul-betul membutuh merangkul kelompok penganggur. kan pekerjaan. Secara detail dijelas- Pertama, memberi dan mengkon- kan, kelompok tersebut meliputi disikan penciptaan lapangan kerja. lulusan SMP, SMA, serta perguru- Kedua, memperluas jangkauan per- an tinggi. "Saya berasumsi, meng- olehan suara. Tentang alasan per- garap penganggur termasuk langkah angkulan, Sundria mengatakan, masuk akal serta kontekstual. Saya konsep awalnya tetap berpulang kira OPP lain seyogianya melaku- pada target menggelembungkan (Bersambung ke Hal 15 kol 1) Dua Warga Ungasan Dilaporkan ke Polisi Denpasar (Bali Post) - Dua warga Ungasan, INR dan IKE dilaporkan ke Polda Bali kare- na disangka melakukan tindak pi- dana menggunakan surat atau war- kat palsu untuk mendapatkan serti- fikat hak milik. Ida Bagus Rai Widnyana, S.H. sebagai kuasa hukum I Nyoman Sobat alias Pan Kembar (53), dan Drs. I Ketut Gawiana (32) yang menjadi korban, Sabtu (30/11) men- gatakan, tersangka dilaporkan ke Polda Bali, Selasa (26/11) sore. Laporan yang diterima Kapten Pol. Dewa Gede OkaAdhiyasa, ber- kaitan dengan keberadaan tanah sengketa yang kini sudah dikuasai PT Bali Pecatu Graha. Kedua warga Ungasan itu diper- salahkan karena telah membuat ver- ifikasi tanah (peralihan wajib pajak), sehingga terbitnya sertifikat hak Agustus 1995 meminta Kepala milik cacat yuridis. Kantor BPN Badung mengeluarkan sertifikat hak milik tanah atas nama INR dan IKE. Padahal, verifikasi tersebut bu- kanlah tanah atas nama I Marta dan I Murta sebagai mana dalil tersang- ka, melainkan tanah persil 13 atas nama Sawuggaling dengan identi- tas pipil nomor 186 persil 13 kelas III seluas 11,515 ha. Atas kekeliruan ini, 26 April 1989 Sedahan D Kuta dengan surat No 99/IV/1989 membatalkan veri- fikasi atas tanah tersebut. "Jadin- ya, sertifikat atas nama para tergugat terbit atas dasar surat cacat yuridis atau tidak mempunyai kekuatan hukum berlaku," tegas Rai Widn- yana. Kata dia, terbitnya sertifikat tersebut belakangan mendapat dukungan dari seorang oknum apar- at melalui suratnya tertanggal 23 Upaya oknum itu dilanjutkan dengan meresume masalah yang tengah dihadapi Pan Kembar dan Pan Rebo melawan IKE dan INR. Resume masalah tersebut dibuat dengan tujuan agar kepala BPN Badung tidak ragu lagi mengeluar- kan sertifikat hak milik tanah atas nama tersangka. Sidang Perdata Sementara dalam sidang guga tan Pan Kembar dan Gawiana mel- awan kedua tersangka di PN Den- pasar, telah memasuki pemeriksaan para saksi. Riza Putra, S.H. dari Kantor Pertanahan Badung men- gungkapkan, Pan Kembar dan Pan Rebo (orangtua Gawiana) masing- Dari Lokasabha III PHDI Bali masing memiliki tanah 11,580 ha dan 11,515 ha. Akibat diberlakukannya UU land reform, penggugat dikenai wajib lapor untuk menentukan ba- tas maksimum pemilikan tanah yak- ni 9 ha. Kelebihan tanah milik Pan Kembar diredistribusikan kepada I Kacir 1,290 hektar dan Pan Kisid 1,290 hektar. Sedangkan milik Pan Rebo diredistribusikan kepada I Nambrug 1,260 hektar dan I Sebab 1,255 hektar. Dalam gugatan yang dibacakan di hadapan hakim LP Sulatri, S.H., Widnyana mengatakan, berdasar- kan sertifikat cacat yuridis itu, te- patnya 14 Agustus 1996 diketahui tanah sengketa sudah dialihkan ke- pada PT BPG tanpa menjelaskan secara rinci jenis peralihan hak atas tanah itu. (edo/010) tunggu keberangkatan, baik untuk domestik maupun internasional (BP, 5 Juli 1996). Kritik Christianto ter- hadap Bandara Ngurah Rai ada tiga; semrawut, tidak mencerminkan bandara intemasional, dan tidak mencer- minkan bandara daerah tujuan wisata. Proyek pengembangan Bandara Ngurah Rai akan jalan terus untuk mengantisipasi perkembangan peng- guna jasa layanan penerbangan. Tahun 2005 nanti, Ngurah Rai diharapkan bisa melayani 9,5 juta penurn- pang. Sekarang, kemampuan itu baru mencapai 4,5 juta. Kapasitas landas pacu, ruang parkir pesawat, dan lain- lain, akan menjadi bagian proyek pengembangan. Ngurah Rai tahap II, akan dimulai Mei 1997. Bandara Ngurah Rai dan pelayanannya merupa- kan sumber citra utama pariwisata Bali. Kalau ban- dara bagus, citra pariwisata baik. Kalau buruk, seper- ti situasi kepanasan yang terjadi Sabtu lalu, turis pun akan mengejek bandara sebagai "neraka" di Pulau Sorga. (dap) Dibangun 145 Unit Rumah Karyawan RSUP Denpasar (Bali Post) - Peletakan batu pertama pem- bangunan 145 unit rumah untuk karyawan PNS RSUP Sanglah di Desa Dalung, Kuta, dilaksanakan Sabtu (30/11). Peletakan batu per- tama dilakukan Direktur RSUP Sanglah, dr. IGLM. Rudiartha, MHA. didampingi Direktur PT Bintang Easta Gemilang, Ir. Ari- ef Setiawan. Seusai peletakan batu pertama itu, Rudiartha mengisyaratkan hendaknya developer benar-benar mampu mewujudkan perumahan PNS RSUP layak huni. Sebab, 95 % karyawan RSUP yang memer- lukan rumah itu terdiri dari PNS gol II, III dan sisanya golongan I dan IV tersebut dapat diwujudkan. Dikatakan, unit rumah yang dibangun itu dalam bentuk KPR/ BTN tipe 21 masing-masing di atas tanah 72 M2 per unit Rp 11.150.000, dicicil selama 20 tahun dan uang muka sebelumn- ya Rp 1.800.000 per unit. Dalam kesempatan itu, Ir. Ar- ief Setiawan mengharapkan pros- es pembangunan semua unit ru- mah PNS RSUP Sanglah dapat diselesaikan dalam jangka waktu enam bulan. Menyinggung peru- mahan dinas di lingkungan RSUP yang kini masih ditempati para pensiunan RSUP di Jalan P. Bali, dr. Ruadiartha, MHA. mengata- kan, masih dalam proses penye- lesaian. Ketua Koperasi Kamadhuk Menurut dia, untuk menyele- RSUP Drs. IK Nadra, M.M. selaku saikan masalah tersebut masih di- ketua panitia pembangunan men- carikan jalan keluar secara arif jelaskan, keberhasilan mendapat dan bijaksana. Luas tanah ban- kan lokasi tanah 1,68 hektar untuk gunan perumahan dinas tersebut perumahan tersebut berkat kerja sekitar 20 are meliputi enam unit sama dengan PT Bintang Easta bangunan perumahan yang cuk- Gemilang yang sebelumnya pros-up besar. Sebelumnya sudah dibe- es penyelesaian tanah untuk pem- baskan sekitar 18 unit rumah di- buatan jalan cukup panjang. nas yang kini dijadikan ruang per- Namun, berkat bantuan Bupati awatan penderita di Sal Ratna dan Badung I Gusti Bagus Alit Putra juga sedang dibangun satu unit bersama-sama warga masyarakat pembangunan bertingkat untuk Br. Dawas, Dalung, pembuatan pelayanan masyarakat dan per- jalan menuju lokasi perumahan kantoran. (08) Denpasar dan Sekitarnya PKL SMKI Berakhir PRAKTIK Kerja Lapangan (PKL) siswa Sekolah Menengah Karawitan Indonesia (SMKI) Bali diikuti 92 siswa dari jurusan tari, karawitan, dan pedalangan ditutup utusan kepala SMKI di Gedung Ksirarnawa, Taman Budaya Abiankapas, Sabtu (30/11) malam. Pada kesempatan itu, pimpinan Sanggar Tari Warini, Ketut Arini Alit, SST. menyerahkan sertifikat kepada peserta yang melak- sanakan PKL di sanggar tersebut. Acara dimeriahkan tarian daer- ah dan penampilan sekeha gong wanita Sekar Warini, Br. Lebah Denpasar Timur. (*) Gantung Diri I WAYAN NUADA ASTIKA (20) asal Manggis, Karangasem tinggal di Perumahan Wisma Nusa Permai Benoa, Badung, dite- mukan tewas di kamar mandi tempat tinggalnya, Sabtu (30/11) pagi. Diduga, korban bunuh diri karena sebuah selendang terikat di lehernya. Korban ditemukan sudah telentang di lantai kamar mandi masih dalam keadaan berpakaian rapi, celana dan baju warna coklat memakai dasi. Mayat korban segera diangkut untuk dititip- kan di Kamar Jenazah RSUP. (08) Diterbangkan KORBAN kecelakaan laut, David Richard Nyers (38) warga nega- ra Amerika, Jumat (29/11) malam, mayatnya diterbangkan ke nega- ra asalnya atas permintaan keluarga korban. Kepala Biro Antar- Bangsa Gus Sumastra, Sabtu (30/11), mengatakan, korban men- galami kecelakaan laut ketika bermain surfing di Pantai Kuta (24/ 11). Saat itu pangkal paha kanannya terbentur sirip ski air sampai luka parah. Setelah peristiwa itu, korban segera diangkut ke IRD- RSUP, tetapi nyawanya tidak bisa diselematkan, karena sudah kehabisan darah di perjalanan. (08) Tangkal Pengalihan Hak "Pelaba Pura" dan Upaya Pembebasan Pajak LOKASABHA III PHDI Bali yang sudah ditutup Sabtu (30/11), secara garis besar menghasilkan beberapa program yang dibagi menjadi tiga bagian, yaitu tata keagamaan, tata kewidanaan (keorganisasian), dan tata kemasyarakatan. Dari berbagai program ini terdapat berbagai hal yang perlu digarisbawahi. Misalnya dalam hal tata kemasyarakatan terdapat program menyangkut masalah yang berkembang akhir-akhir ini. Di ant- aranya program pencegahan pengalihan hak dan fungsi pelaba pura se- cara tidak benar, pendataan pelaba pura, pendataan Pura Dang Kahyan- gan dan program-program lainnya. Berdasarkan aturan dalam program ini, kini laba pura hanya boleh dialihkan jika mendapat persetujuan dari PHDI. Bagaimanakah hal ini diterapkan di kalangan umat? Tidakkah ini akan berbenturan dengan kepentingan umat? Menjawab persoalan ini, Bali Post mewawancarai beberapa tokoh umat Hindu di sela-sela penutupan Lokasabha III PHDI Bali. Berikut laporan nya. Ketua Komisi Tata Ke- hak pelaba pura ini," katanya. masyarakatan, I Dewa Gde Ngurah Penangkalan ini, lanjut dia, di- Swastha, S.H. mengatakan, pro- lakukan dengan mempersulit usa- gram tentang pelaba pura ini me- ha penjualan pelaba pura. Mekan- mang sudah dibahas sejak awal ismenya harus mendapat persetu- sidang komisi C (tata kemasyaraka- juan dari PHDI Bali untuk pelaba tan). Keputusan ini mendapat ban- pura Sad Kahyangan dan Dang yak pertimbangan dari anggota ko- Kahyangan. Persetujuan ini harus misi. Dalam memberikan pertim- diberikan berdasarkan rapat pengu- bangan ini, terjadi berbagai perbe- rus PHDI Bali. Persetujuannya juga daan pendapat tetapi dapat disetu- harus ditandatangani ketua umum, jui juga. "Akhirnya disetujui juga ketua harian dan sekretaris. "Ini program penangkalan pengalihan juga harus mendapatkan rekomen- dasi dari Kanwil Agama," katanya. seperti miliknya sendiri. Ini kadan- ya, bukan tidak mungkin mereka tis ini hanya dapat dilakukan oleh Untuk laba pura Kahyangan Tiga, gkala menyebabkan kekurangjela- akan bertentangan dengan program orang yang menyelam ke dasar per- penjualannya harus mendapatkan san status pelaba pura tersebut. Se- PHDI Bali. "Program PHDI Bali soalan. Selama ini, ribut-ribut men- rekomendasi dari PHDI Bali dan hingga dalam beberapa kasus, pel- sudah bagus, sekarang tinggal sos- genai berbagai persoalan sebatas di aba pura diatasnamakan pengem- ialisasinya," jelasnya. Kandep Agama. permukaan. Sedangkan penyela- Selain penangkalan ini, lokasab- pon. "Untuk masa mendatang, ini Berdasarkan pengalaman, lanjut mannya belum dilakukan secara op- dia, banyak program PHDI yang timal. "Karena itu, ini perlu dititik- ha juga mengamanatkan pengurus bisa membahayakan," tegasnya. Mencegah kecenderungan sep- sudah sangat baik. Tetapi belum bisa beratkan," katanya. baru memperjuangkan pelaba pura menjadi bebas pajak. Menurut Ida erti ini, tambah dia, PHDI Bali harus dimengerti oleh sebagian umat Hin- Dia mengakui dalam persoalan Bagus Suanda Wisnawa, utusan dari melakukan pendekatan persuasif. du, karena kurangnya sosialisasi. ini, masalah sumber daya manusia Yayasan Handayani, penangkalan Jika pendekatannya salah, bisa Terkadang setelah terjadinya (SDM) masih mengganjal. Tetapi, ini cukup beralasan karena pelaba menyebabkan ketersinggungan masalah, umat baru tahu PHDI jika digali sebenamya umat Hindu pura digunakan pemeliharaan pura umat. Jika ketersinggungan ini ter- memiliki program seperti itu. "Jadi di Bali menyimpan banyak poten- dan kesejahteraan pemangku. Se- jadi, bisa menyulitkan posisi PHDI jika bertentangan siapa yang mesti si. Potensi ini dapat digali, jika iklim bagai sebuah bangsa yang percaya Bali. "Jadi, sebaiknya pendekatan- disalahkan," tegasnya. untuk itu mendukung. Karena itu, dan takwa terhadap Tuhan Yang nya harus halus," tegasnya. Pendalaman PHDI Bali harus menciptakan iklim Maha Esa, seluruh bangsa Indone- Ketua IPHI Bali, I Putu Alit Mantan Ketua PHDI Bali, Drs. seperti itu. Caranya dengan mem- sia harus memberikan perhatian Bagiasna yang hadir sebagai peser- I Gde Sura menambahkan, hasil berikan kesempatan yang sama ke- pada tempat ibadah. Jadi, pembe- ta lokasabha menegaskan, kesiapan- lokasabha ini sudah cukup baik, pada seluruh pemikir Hindu untuk basan pajak tanah pelaba pura wa nya membantu program PHDI Bali tetapi hendaknya tidak terhenti di tampil ke depan. jar diperjuangkan sebagai wujud tersebut, terutama tentang program situ. PHDI Bali perlu melakukan Jika ini dapat diwujudkan, kat- dari perhatian tersebut. pengawasan pelaba pura dan pem- kerja nyata, seperti pendalaman ber- anya, kasus-kasus seperti pengali- Secara pribadi, dia mengaku sa- bebasannya dari pajak. Program ini bagai konsep agama. Singkatnya, han hak pelaba pura tidak akan ter- lut dengan program penangkalan sangat mulia dan perlu mendapat pengurus PHDI Bali perlu mendor- jadi. Karena umat Hindu akan dap- pengalihan hak pelaba pura. dukungan seluruh umat. Dukungan ong munculnya pemikir-pemikir ag- at mengerti mengenai arti penting Dijelaskan, di masyarakat, pelaba ini bisa diusahakan melalui sosial- ama yang andal. pelaba pura tersebut. "Jadi, pura dikerjakan oleh pengempon isasi program tersebut kepada selu- Dijelaskan, pemikir-pemikir masalah pendalaman konsep juga secara turun-temurun. Karena dik- ruh umat Hindu. Tanpa disosialisasi yang andal ini perlu terus dipacu memegang peranan penting dalam erjakan oleh pengempon dalam kan, umat Hindu tidak akan menge agar dapat menyediakan tuntutan mencegah munculnya kasus-kasus waktu yang lama, pelaba pura ini tahuinya. Jika tidak mengetahuin- praktis kepada umat. Tuntunan prak di masyarakat," katanya. (tar) Senin Umanis, 21 Moe UPT *Diserahka Gianyar (Bali Post) - Mensekneg Moen (UPT) Gianyar dalan masyarakat. Pendiria berhasilan yang patu kepada para bupati la apkan di kabupaten la tuan presiden (Banpr Pura Samuan Tiga, E Bali IB Oka, Bupati S.H., Bupati Jembra Drs. Ketut Wirata Sir Moerdiono kemarin ahkan Banpres kepada paten, masing-masing Buleleng dan Jembrana luruhnya bernilai Rp 64 Pada kesempatan itu ono mengemukakan miskin di Indonesia saa capai 28 juta orang. D berhasilan pembangun bagai sektor-khusu gan, laju kemiskinan d kan hingga tinggal 14 Karena penduduk saat ini 200 juta jiwa jumlah penduduk yan tetap banyak. Menurut apa tahun silam, tiap duduk Indonesia terda ang miskin. Namun angka itu sudah menge di 14 warga miskin di penduduk. Jadi, jumlah warg sekarang 28 juta ora Objek W Sempada Negara (Bali Post) - Pemda Jembrana a perlakukan secara khu wisata yang terkena sempadan pantai. Tuju tuk memberikan keamanan investasi b tor yang berminat me modal untuk pengemb pariwisataan. Itu dikemukaka Jembrana Ida Bagus S.H. di kota Negara, 11), sehubungan bany vestor yang mulai m wasan objek wisata p erti Pantai Pengragoa uk Rening. Kedua kawasan sudah ditetapkan seba wisata, bahkan R (Rencana Detail Tat sudah selesai disusu kawasan tersebut san dengan pantai, sehin investor yang bermin keraguan lantaran tak gar Perda Tk.I Bali N 1989 tentang RUT na Umum Tata Ruang Dibanta Singaraja (Bali Post Sekjen Pengurus Pu Davidson Club Indones Kolonel Pol. (Purn) membantah sinyalem rakat yang menuding k ganisasi motor tua ha hura. Bahkan, menurut sejak kelahirannya suda mengarahkan seluruh k ganisasi yang anggotan ki hobi memelihara motor besar itu melak sosial. "Kegiatan bakti s pakan napas HDCI," uj mengukuhkan Pengur HDCI Bali di Lovina, 11) malam. Dia yang menggelut tor besar sejak tahun 1 gatakan, kegiatan ba HDCI Bali termasuk dibandingkan kegiatan H ah lainnya di Indonesia. gan peringatan HUT k Bali di belahan utara Ba disumbangkan 100 zak 4 unit mesin pompa a masyarakat di desa t (Sumberkima dan Pemu camatan Grokgak). Bantuan yang diseral but merupakan kerja sar Korem 163/Wirasatya B itu, melalui Kapolres Bul kol Pol. Drs. Hapid Sul umbangkan 20 buah b untuk petugas Polri yan kan oleh Ketua I HD Agung Wiralaga. Pengukuhan Pengur HDCI Bali periode 19 yang mewarnai peringa ke-4 HDCI Bali di Lovi oordinasikan Ngurah H bagai ketua umum. Ups gukuhan yang diselengg panggung terbuka mi Buleleng itu, dilakuka HDCI Pusat, Kolonel P Suherman. Di samping Ngurah sebagai ketua umum, di pula personel pengurus terdiri atas ketua I dan I masing Agung Wiral Agung Adnyana. Sekret II: Eko Cahyo dan Way ma, sedangkan Heru Ku bagai Bendahara Bupati Buleleng Drs Wirata Sindhu menyamp bangga karena aksi sosia laksanakan HDCI Bali cu gi, terlebih diarahkan ke tertinggal. HDCI selain penyaluran hobi, kata di gus sarana rekreasi un nenangkan batin dan me kan stres. Bahkan, katanya, saat di jalan raya jangan nge
