Arsip
Halaman Artikel
Creative Commons License

Jika anda mendapati gambar tidak sesuai dengan spesifikasi data (salah tanggal dan atau salah penomoran halaman), posisi gambar landscape, satu gambar terdapat dua halaman, kualitas gambar kabur, anda bisa melaporkan data tersebut agar segera diperbaiki dengan menekan tombol laporkan.

Kata Kunci Pencarian:

Nama: Bali Post
Tipe: Koran
Tanggal: 1996-12-02
Halaman: 07

Konten


Umanis, 2 Desember 19996 Senin Umanis, 2 Desember 1996 SEKILAS DI TEWAS Pasukan Turki me- ardi selama dua hari terakhir ini, ter- bersiap memasuki Turki dari utara an Turki hari Sabtu. Para pejabat terse- taannya bahwa 47 pemberontak dari tewas di perbatasan Irak yang dekat si Hakkari, Turki, ketika kelompok memasuki Turki. (ant/rtr) AN - Irak hari Sabtu mengatakan, S dalam persetujuan minyak untuk PBB akan mengarah kepada pen- ghdad dan Washington. Nizar Ham- , mengatakan bahwa Baghdad ber- kepada setiap negara berdasarkan gan yang dicapai bersama PBB guna bagi rakyat Irak. (ant/afp) NCAMAN TOPAN- Ribuan orang agian timur India, Andhra Pradesh, dalam tiga pekan mengancam daer- kata beberapa pejabat. Komsaris a mengatakan, para pejabat di sem- manian kelapa sawit serta padi telah gungsian tersebut. (ant/rtr) uh Qatar Tolak oal Perbedaan jawaban dari saudara-saudara di ah Qatar," tambahnya kepada harian an Kuwait, Al Watan M Pemerintah Manama hari Rabu an mengumumkan bahwa pihaknya tidak akan menghadiri KTT Dewan ha Kerja sama Teluk (GCC) di Doha fa, tanggal 7 Desember 1996 karena TT Qatar tidak berusaha keras mencari an titik temu perbedaan tersebut. Sheikh Khalifa mengatakan gai tidak ada perubahan dalam sikap an, Bahrain, kendati ia menyambut us- sa aha GCC untuk memecahkan an masalah yang melibatkan Qatar dan an Bahrain. (ant/afp) NDAH Y AJUT T TON ON NCLE STY WARNA/GREY uk keperluan garment Denpasar 755205 C26033 O. 18A-B DENPASAR (0361) 430118, 430168 z VE SPEAKER MEDIA Acer Magic MVI: Rp 125.000 Acer Magic V18 : Rp 170.000 Micro Video 2000: Rp 160.000 Boser Dragon+Remote: : Rp 160.000 Rp225.000 5 in 1 Tuner TV : Rp 325.000 mbo Pixel View Rp 510.000,- as : Rp 400.000 C21937 BONUS VIDEO CD KARAOKE / CONCERT C 1600 Harian untuk Umum Bali Post Pengemban Pengamal Pancasila Terbit Sejak 16 Agustus 1948 Tajuk Rencana Bali Post Tiga Cara PencegahanAIDS BAGAIKAN banjir yang amat dahsyat yang sudah melanda kawasan yang luas, penularan virus AIDS kalau tidak diwaspadai oleh masyarakat akan me- renggut siapa pun tanpa ampun. Kejadian penularan virus AIDS yang makin dihadapkan pada situasi yang memaksa dirinya melakukan "hubungan seks yang berisiko tertular HIV". Makin banyak pasangan seks seseorang akan AIDS Kolom Menuju HALAMAN 7 SDM Sadar AIDS Kasus Hotel SEP, Tanggapan dan Harapan Masyarakat cepat di kalangan masyarakat kita adalah malapetaka kemanusiaan yang perlu makin tinggi risikonya tertular GEBRAKAN Gubernur IB Oka dalam tertuang dalam tiap peraturan daerah, seh- Segera kita antisipasi karena cara penularannya justru melalui hubungan seks, sual (PMS) lainnya. Ada tiga hal kan melalui tiap proses inter- penyakit yang paling besar, be- menertibkan bangunan yang tingginya me- langgar ketentuan peraturan daerah, tampa- knya masih menjadi pergunjingan di kalan- gan masyarakat. Gebrakan tersebut ditandai keluarnya perintah terdiri atas delapan butir kepada Bupati Badung untuk mengambil langkah-langkah penertiban terhadap Hotel Sol Elite Paradiso (SEP). Tanggapan yang ada umumnya positif. Di balik taggapan positif itu terselip saran dan harapan, bahkan pert- anyaan. Harian Bali Post lewat kolom Surat Pem- baca, berturut-turut menurunkan tulisan yang merefleksikan besarnya perhatian masyarakat terhadap tindakan Pemerintah Daerah itu. R. Soeroso yang menulis atas nama Kelompok Sarasehan Usia Lanjut YWS Bali, Jumat (29/11), menyatakan: "Sikap te- gas Pemerintah Daerah terhadap pelangga- ran bangunan SEP patut dihormati dan di- harapkan berlanjut terus." Di bagian lain ia menulis: "Namun timbul kesan mengapa baru sekarang terjadi, bukankah pembangunan tersebut dirintis melalui proses sejak tahap perencanaan, perizinan dan pelaksanaan?" Gebrakan Pemerintah Daerah tersebut bukan hanya mendapat perhatian kalangan manusia usia lanjut yang tergabung dalam YWS Bali, tampaknya juga di kalangan war- ga asing yang bertempat tinggal di Bali. Di antara mereka, Minggu (1/12) kemarin menu- lis: "I have heard the news about the Bali Sol Elite Paradiso with great interest. I salute the government and its regulation on hotel heights. Bali is not Singapore and it is not Hawaii. la am glad to see that this regulation of 15 meters is being enforced". Selanjutnya diungkapkan pertanyaan: "But also, la have a question. What about other hotels?" ingga tidak terjadi pelanggaran. Pada hak ikatnya tiap peraturan daerah memiliki dua mata panah. Pertama, sasaran peraturan daerah bersifat preventif yakni mencegah terjadinya pelanggaran. Kedua, bersifat represif, sebagai jalan terakhir yang harus ditempuh apabila terbukti terjadi pelangga- ran. Sosialisasi ketentuan-ketentuan dalam peraturan daerah sebenarnya dapat dilaku- kan bertahap. Di kalangan publik eksternal barangkali cukup diintensifkan di kalangan kelompok masyarakat yang memiliki kaitan tugas dan kegiatan dengan ketentuan yang tertuang dalam peraturan daerah. Di kalan- gan publik internal, sasaran utama adalah aparat pemerintah yang tugas dan kegiatan- nya berkaitan dengan ketentuan dalam per- aturan daerah, misalnya aparat perencana, pemberi izin, pengawas pembangunan dan aparat penyidik. Apabila kalangan-kalangan tersebut diyakini memahami tiap ketentuan yang tertuang dalam peraturan daerah dan diyakini konsisten serta konsekuen melaksan- akannya, diharapkan tidak terjadi pelangga- ran peraturan daerah yang memaksa pihak berwenang bertindak represif. Dalam kaitan kasus hotel SEP, wajar apabila penulis Surat Pembaca tadi mempertanyakan, dengan jalan menulis: "Namun timbul kesan mengapa baru sekarang terjadi, bukankah pembangunan tersebut dirintis melalui proses sejak tahap perencanaan, perizinan dan pelaksanaan?" Barangkali atas dasar pemikiran seperti itu pulalah, dalam kaitan kasus hotel SEP, Gu- bernur IB Oka sempat mengancam untuk mencopot pejabat atau aparat terkait. Guber- nur tentunya sadar benar bahwa pelangga- ran peraturan daerah yang membuat ia men- geluarkan delapan langkah penertiban terse- but, juga disebabkan oleh proses peren- canaan, perizinan dan pengawasan pemban- gunan yang belum sesuai dengan peraturan daerah. yang secara biologis tiap saat dapat muncul dalam kehidupan seseorang. Tema peringatan hari AIDS sedunia tahun 1996 adalah "one world, one hope". Tema ini hendaknya dapat dijabarkan se- suai dengan kondisi dan situasi berisiko yang dihadapi oleh masyarakat kita. Karena kemam- puan teknologi yang kita miliki masih terbatas dalam penemuan obat dan vaksin, pemerintah dan masyarakat sebaiknya menggali potensi pengendalian diri yang sudah ada pada tiap diri individu. Pengendalian diri untuk tidak berperilaku risiko tertular virus AIDS adalah kunci pencegahan yang jika dikembangkan secara konsisten akan cukup efektif untuk menyelamatkan masya- rakat dari wadah penularan vi- rus AIDS ini. Pengendalian diri dapat diterapkan pada tiga cara pencegahan yaitu puasa (P) seks (abstinensia), setia (S) pada pasangan seks yang sah (be faith- ful/fidelity), artinya tidak bergan- ti-ganti pasangan seks, dan peng- gunaan kondom (K) pada tiap melakukan hubungan seks yang berisiko tertular virus AIDS atau penyakit menular seksual (PMS) lainnya. Ketiga cara pencegah- an tersebut dapat disingkat PSK (bukan singkatan pekerja seks komersial) dan dipopulerkan penggunaannya oleh penyuluh pada tiap kegiatan penyuluhan di masyarakat. Di samping cermin kepedulian mereka, tanggapan beragam dari kalangan Ketiganya sudah teruji efek- masyarakat awam seperti itu, bisa saja be- tif untuk pencegahan penularan rangkat dari ketidakmengertiannya terhadap virus AIDS di banyak negara se- latar belakang kebijakan Pemerintah Daer- hingga perlu lebih disosialisasi- ah. Tugas kita menjelaskan apa yang belum Memang untuk itu tidak perlu tindakan kan di kalangan masyarakat dimengerti itu. Penjelasan tersebut dipandang tergesa-gesa. Namun yang jelas tindakan melalui berbagai paket komuni- perlu, jangan sampai langkah-langkah posi- penertiban di kalangan publik internal perlu kasi, informasi, dan edukasi tif Pemerintah Daerah dikotori opini kurang ada, lepas dari siapa yang harus menertib- (KIE) AIDS. Penerapan ketiga positif hanya karena ketidakmengertian yang kan dan siapa yang harus terkena penert- cara pencegahan tersebut di In- masih ada di kalangan masyarakat awam. iban serta dalam bentuk apa penertiban itu. donesia juga perlu dikaitkan den- Jangankan kebijakan, yang kadang- Ini sesuai dengan harapan penulis Surat gan dimensi budaya masyarakat kadang belum tertuang dalam rumusan ter- Pembaca tadi: "Sikap tegas Pemerintah Indonesia yang masih cukup tulis, materi peraturan daerah pun yang jelas Daerah terhadap pelanggaran bangunan SEP kuat dilandasi oleh rasa keber- sudah melewati proses pembahasan dan patut dihormati dan diharapkan berlanjut ter- agamaan dan sistem kekeraba- pengesahan di DPRD, belum tentu dimengerti us". Perlu berlanjut terus, termasuk tindakan tan. Jika anggota masyarakat masyarakat awam. Dalam kaitan ini per- terhadap bangunan lain yang ketinggiannya sudah memutuskan untuk memi- soalan yang kita hadapi adalah bagaimana disinyalemen masyarakat juga melanggar lih salah satu dari ketiga cara mensosialisasikan ketentuan-ketentuan yang peraturan daerah. tersebut, dianjurkan agar mere- lum pernikahan, sementara di- ka tetap konsisten dengan pili- hannya sampai batas-batas ter- tentu tergantung dari kondisi dan situasi berisiko yang dihadapin- ya. penting yang perlu dikembang kan untuk mendukung promosi penggunaan kondom. Pertama, rinya selalu "gentayangan" pelatihan keterampilan negosia- melakukan hubungan seks di si penggunaan kondom khusus- luar nikah. Kemunafikan orang- nya untuk pekerja seks komer- tua seperti tersebut adalah te- sial. Kedua, peningkatan pen- ladan yang kurang baik untuk jualan kondom di tempat-tempat Bagi mereka yang belum penerapan P di kalangan rema- pelacuran sehingga akan lebih melakukan hubungan seks (re- ja. Dimensi "ketahanan diri" memudahkan tiap pasangan yang maja), perlu disiapkan paket seorang remaja untuk tidak berkencan mendapatkan kondom khusus untuk mendidik mereka melakukan hubungan seks pran- yang berkualitas baik, Perubah- mampu menerapkan P secara ikah sangat bergantung dari fak- an sikap "mau menggunakan konsisten. Paket pendidikan un- tor pengendalian diri, kewasp- kondom" sudah merupakan awal tuk remaja ini harus dikemas adaan, dan "kasih sayang" or- yang baik. Ketiga, anjuran un- tuk mengurangi frekuensi agar lebih mudah dipahami oleh angtua. hubungan seks di luar nikah den- remaja tetapi tetap efektif untuk Bukti Kesetiaan gan cara memperbaiki "komu- mengembangkan pengendalian diri mereka. Anjuran untuk pen- gendalian diri bagi remaja untuk tidak melakukan hubungan seks Bagi seseorang yang sudah berkeluarga, kesetiaan kepada pasangan sah (suami/istri) harus dibuktikan dengan tidak melaku- kan hubungan seks di luar nikah. Dengan makin meningkatnya pasangan suami istri, terutama di daerah perkotaan, bekerja di luar rumah untuk menunjang pereko- nomian keluarga, rayuan akan terjadinya hubungan seks di luar nikah juga harus tetap diwaspa- dai oleh kedua belah pihak. Pengembangan kewaspadaan merupakan salah satu bentuk ketahanan pribadi yang sangat dianjurkan oleh agama. Agar ter- bebas dari bisikan rayuan keni- kmatan yang menyesatkan, ke- harmonisan dan tumbuhnya sal- ing pengertian antara pasangan suami istri merupakan situasi yang perlu terus dikembangkan. Hal ini berarti bahwa pada era globalisasi sekarang ini, esensi upaya untuk memperkuat ke- imanan tetap dibutuhkan oleh masyarakat. Di sini kaum ulama dan Departemen Agama dituntut untuk lebih kreatif mengem- bangkan metode pengajaran ag- amanya. Oleh AA Gde Muninjaya sampai saat menikah sebaiknya selalu dikaitkan dengan sistem nilai keberagamaan masyarakat (aspek keimanan). Selain itu, paket informasi AIDS untuk re- maja juga perlu dilengkapi den- gan informasi untuk meningkat- kan kewaspadaan remaja akan berbagai bentuk rangsangan dan rayuan yang datangnya dari lingkungannya sendiri (peer presure). Memang tidak mudah bagi remaja pada era "keterbu- kaan" sekarang ini untuk mela- wan derasnya arus informasi yang cenderung makin merang- sang munculnya gairah nafsu seks. Jika pengendalian diri mereka lemah dan kurang me- waspadai gejolak nafsu seks yang tiap saat bisa muncul, mereka akan mudah sekali ma- suk ke dalam perangkap kenik- matan pergaulan seks bebas. Or- angtua yang memiliki remaja juga harus dilibatkan agar mere- ka mewaspadai kesempatan ter- jadinya hubungan seks bebas dalam pergaulan remaja dewasa ini. Orangtua juga jangan hanya Promosi penggunaan kondom pintar "berkhotbah" menganjur- kan remajanya untuk tidak hendaknya lebih diarahkan un- melakukan hubungan seks sebe- tuk kelompok masyarakat yang nikasi" antara suami istri di dalam rumah. Internalisasi keti- ga langkah tersebut merupakan proses pengendalian (disiplin) diri yang tidak kalah pentingnya dengan dimensi pengendalian diri pada upaya promosi ko- mponen P dan S di atas. Bagi kelompok yang suka "keluyuran mencari pasangan seks baru' harus selalu diingatkan bahwa biang penularan HIV bersumber SDM sadar AIDS/HIV bu- pat perhatian. Golongan usia kan karena dilahirkan, melain- produktif yang dewasa ini kan dapat ditumbuhkembang- merupakan kelompok pengidap aksi manusia terhadap lingkun- rada di lingkungan ini pada gannya. KIE (komunikasi, in- jam-jam kerja. KIE AIDS untuk formasi, dan edukasi) AIDS se- mereka dapat dilakukan mela- cara kontinu adalah cara yang lui media massa, diskusi, atau; tepat untuk mewujudkan SDM pun layanan bentuk lain yang seperti ini. KIE ini setidaknya memungkinkan. harus diarahkan pada berbagai Untuk mendukung cara-cara habitat yang merupakan tempat KIE AIDS melalui ketiga berkumpulnya sebagian besar lingkungan di atas, dapat pula warga masyarakat. Setidaknya ditempuh cara-cara seperti terdapat tiga lingkungan yang memberi teladan, memberi dimaksud yaitu lingkungan pen- rangsangan dan imbalan, ser didikan termasuk di dalamnya ta melalui produk-produk hu- pendidikan sekolah dan luar kum. Cara keteladanan meru- sekolah, lingkungan pemuki- pakan suatu nilai yang telah man, dan lingkungan peker- turun-temurun, sehingga cukup jaan. *** Pada umumnya kita se- pendapat bahwa pendidikan merupakan cara yang paling efektif untuk menumbuh- kembangkan suatu kesadaran, termasuk kesadaran terhadap AIDS/HIV. Lingkungan pendid- ikan dapat dipastikan akan di- lalui oleh insan-insan Indone- sia, apalagi dengan dicanang- baik untuk dilaksanakan. Or- ang-orang yang menjadi pub- lic figure diharapkan mampu memberi contoh kepada warga lainnya dalam bersikap dan bertindak terhadap AIDS. Cara kedua yaitu memberi rangsan- gan dan imbalan barangkali perlu dipikirkan, khususnya untuk pihak-pihak yang terlibat langsung dalam KIE AIDS. Se- dangkan produk-produk hukum merupakan cara yang sedikit memaksa bagi terpolanya tin- *** dari kerakusan nafsu yang han-kannya program Wajib Belajar dakan-tindakan yang menun- (Wajar) oleh Pemerintah. Mela- jang penanggulangan AIDS/ ya mengejar kenikmatan seksu- al, tanpa mempedulikan aspek lui lingkungan ini masalah HIV AIDS diintegrasikan dalam keg- keamanannya. iatan-kegiatan intrakurikuler maupun ekstrakurikuler. Secara intrakurikuler permasalahan AIDS dapat disisipkan pada beberapa mata pelajaran/kuli- ah yang relevan, sedangkan se- cara ekstrakurikuler dapat di- integrasikan pada beberapa wadah kegiatan siswa atau UKM seperti pramuka, PMR, OSIS, dan lain-lain. Bahkan untuk siswa di Bali, saat ini te- lah dibentuk organisasi inde- penden yaitu KSPA (Kelompok Siswa Peduli AIDS) yang telah diresmikan oleh Gubernur Bali beberapa waktu yang lalu. Dalam rangka memperingati hari AIDS sedunia tanggal 1 Desember 96, barangkali dual- isme promosi penggunaan kon- dom untuk pencegahan penula- ran virus AIDS di Indonesia sudah saatnya dihilangkan. Per- bedaan ini seharusnya tidak sam- pai menghambat pengembangan program penanggulangan AIDS kalau masing-masing pihak men- yadari fungsi dan perannya, sia- pa kelompok sasaran program (target audience) dan apa perilaku risiko (risk behaviour) kelompok tersebut yang akan diubah agar lebih aman. Kalau ingin terhin- dar dari malapetaka AIDS ini, masyarakat tinggal menetapkan pilihan salah satu dari ketiga cara pencegahan tersebut tetapi harus dilakukan secara konsisten dan berkelanjutan. Bagaimana Kita Memberikan Rasa Hormat kepada Guru Penanggulangan AIDS secara Preventif PADA peringatan Hari Guru Nasional dan Internasional 1996 di Istora Senayan, Kamis (28/11), Presiden Soeharto mengajak masyarakat, terutama para murid dan para mahasiswa, untuk memberikan rasa hormat yang tinggi kepada para guru. Ajakan itu bukan tanpa dasar. Menurut Presiden Soeharto, di tengah arus perubah- an yang tengah berlangsung, terdapat kecenderungan menurunnya rasa hormat dari sebagian masyarakat dan anak kita ke- pada para guru. Rasa hormat terhadap guru berkurang karena berbagai faktor. Beberapa waktu lalu media massa memberitakan, be- berapa siswa memukul gurunya karena gu- runya memberi nilai ulangan yang rendah kepada mereka. Malahan pemukulan itu diir- ingi kata-kata yang sangat menyakitkan dan menghina yaitu mencerca gurunya yang hidup serba kekurangan. Agaknya bagi kita masalahnya tidak han- ya berhenti pada ajakan Presiden Soeharto atau ode yang dilantunkan untuk menyedap- kan pendengaran, "pahlawan tanpa tanda jasa" atau kata-kata pujian yang lain. Kata- kata ajakan tersebut harus bergema pada tin- dakan nyata. Kenaikan pangkat otomatis, pemberian uang jasa, dan pembagian paka- ian seragam (jika dibagikan secara gratis) merupakan tiga dari sejumlah perhatian ter- hadap nasib para guru secara fisik. Akan teta- pi itu saja tidak cukup. Penghargaan secara fisik itu hendaknya diiringi pengakuan, dan pengakuan itu harus jujur, bahwa kemajuan dunia terletak dalam tangan guru. Tanpa guru mustahil seorang anak manusia diasah atau digosok hingga berkilau. PER September 1996 jumlah penderita AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome) di Indonesia mencapai 449 orang. Padahal bulan Mei 1996 yang lalu jumlah tersebut baru mencapai 406 orang. Ancaman virus HIV dan penyakit AIDS kian mengerikan. Sebab, tiap orang memiliki risiko tertular HIV (Human Immunodeficiency Virus) sebagai "cikal-bakal" AIDS. Pola perilaku seks bukan satu-satunya medium penularan HIV. Virus ini juga dapat tertular melalui medium lain yang sama sekali tak ada hubungannya dengan aktivitas seks, misalnya transfusi darah dan penggunaan jarum suntik yang tidak steril. Menurut WHO (World Health Organization) pada tahun 1995 terdapat sekitar 4 juta penderita AIDS di seluruh dunia, dan 17 juta orang lainnya terjangkit vi- rus HIV. Diperkirakan pada tahun 2000 mendatang terdapat 20 hingga 40 juta penderita, ke- banyakan penderita HIV/AIDS terdapat di negara berkembang (developing countries). Jika para guru sudah melaksanakan tu- gasnya sebaik-baiknya, antara lain dengan menyesuaikan diri terhadap perubahan kurikulum, memperkaya wawasannya men- genai materi bidang keilmuan yang diajarkan nya, dan berbagai tuntutan nonteknis lainnya, agaknya pertanyaan yang pantas diajukan adalah apakah yang selayaknya kita buat membalas jasa para guru tersebut. Agaknya kata "membalas" bersifat subjektif. Artinya, jika tidak dibalas pun tidak apa-apa. Mengin- gat bersifat subjektif, maka penghargaan ter- hadap para guru juga bersifat belas kasihan. Tidak adakah sebuah sikap yang lebih meny- entuh dasar hakikatnya, yaitu memberikan kepada guru apa yang menjadi haknya agar tercipta suatu situasi yang adil setelah pam- ornya menurun di tengah arus perubahan? Sulitnya adalah bagaimana hak itu digam- barkan secara jelas dan memuaskan. Mem- berikan sesuatu yang lebih saja, seperti hal- Mengapa di nya kenaikan pangkat otomatis, sudah men- imbulkan kecemburuan apalagi memberikan berkembang? Sebab, pola per- hak istimewa. Untuk kenaikan pangkat se- ilaku seksual dan kesehatan cara otomatis ini saja sejumlah guru sudah masyarakat negara sedang mengeluh karena dibebani berbagai peratu- berkembang masih rentan ter- ran administratif dan keuangan. Malahan hadap penularan virus tersebut. untuk kenaikan gaji saja masih ada sejumlah Pemeliharaan kesehatan ibu prasyarat atau tuntutan, misalnya bekerja lebih keras, meningkatkan kemampuan dalam proses belajar-mengajar, dan seterus- nya. Padahal sesuai dengan pemikiran akal sehat, kenaikan gaji merupakan kompensasi dari kenaikan harga barang dan jasa yang sudah lebih dahulu berlangsung. Artinya, karena harga barang sudah naik, gaji guru (termasuk pegawai) disesuaikan. Bagi seorang guru tidak ada yang lebih Akan tetapi kebutuhan pasar tidak meli- membahagiakan daripada melihat anak did- hatnya. Yang dilihat adalah proses ekonomis. iknya mencapai tingkat pengakuan yang ting- Oleh karena ada kenaikan gaji otomatis, har- gi dalam dunia pemikiran. Seorang guru akan ga barang dan jasa dinaikkan. Konsekuen- merasa sangat bangga dan pasti bahagia sinya adalah harga barang dan jasa tetap apabila ia dapat bercerita kepada orang-or- lebih tinggi dan tidak cukup dijangkau gaji ang lain tentang seorang tokoh ternama yang yang sudah dinaikkan tersebut. Itulah kesuli- dulu pernah menjadi murid atau siswanya. tan yang sudah terstruktur sehingga sulit di- Sebaliknya, berbanggakah seseorang akan urai, mana yang harus ditangani lebih dahu- gurunya setelah mencapai kedudukan tinggi lu, mana yang diselesaikan kemudian. Yang dan ternama? Pertanyaan semacam ini pas- kita perlukan adalah pemberian penghargaan ti menjadi bahan refleksi yang menarik bagi terhadap guru sesuai dengan haknya yang kita yang menjadi pandai karena para guru, sudah jelas tersurat, bukan dengan sebuah seperti kata nyanyian. sikap belas kasihan yang bersifat subjektif. Surat Pembaca Persyaratan: Sertakan Fotokopi Identitas PPh Jasa Kontraktor to yang diterima kontraktor dalam Saya baca keterangan Dr. Fuad Bawazier, Direktur Jenderal Pajak, bahwa dalam waktu dekat, mu- perhitungan pajak dalam SPT akhir. b. WP kehilangan haknya, un- tuk memperoleh keadilan dalam menerapkan tarif PPh berdasarkan undang-undang, yaitu 10%, 15% waktu setahun. Sebenarnya, jika pihak Gapen- si sadar akan hak-hak Wajib Pajak menurut ketentuan undang-un- ngkin mulai 1 Januari 1997, akan dang, seharusnya menolak pungu- dikeluarkan PP yang menetapkan tan PPh yang bersifat final. Pun- dan 30% yang dihitung atas dasar PPh (pajak penghasilan) jasa kon- gutan itu, jelas akibatnya akan penghasilan kena pajak yang se- traktor, sekian persen (mungkin membawa kerugian dan benarnya. 12%) dari pendapatan bruto yang ketidakadilan bagi wajib pajak. c. WP kehilangan haknya, un- bersifat sebagai pajak final. Pungutan PPh yang bersifat final tuk menerapkan kompensasi keru- Sekarang ini, atas jasa kontrak- bertentangan dengan seluruh asas gian, jika mengalami kerugian. tor dikenakan pungutan PPh 1,5% dan ketentuan UU No. 10 Th 1994 Untung atau rugi harus bayar PPh dari pendapatan bruto yang diteri- tentang pajak penghasilan, sebab yang bersifat final. ma, tetapi pungutan ini sebagai telah menghapuskan hak-hak wa- pungutan sementara atau pembaya- jib pajak, antara lain: ran pajak di muka dari kewajiban a WP kehilangan haknya un- pajak penghasilan yang sebenarn- tuk menjalankan "self assessment ya terutang menurut UU No. 10 system" karena utang pajak telah d. Bagi WP perorangan priba- di, kehilangan haknya, untuk memperoleh potongan keluarga negara hamil juga masih di bawah stan- dar, sehingga risiko penularan dari ibu kepada bayi akan makin tinggi. haruskan "konsumen" meng- gunakan kondom apabila hendak berhubungan seks. Kalau "kon- sumen" tidak mau, kencan akan dibatalkan. Sedangkan pekerja seks sedang berkembang, masih sulit untuk bertindak demikian. di negara Pola Preventif Menanggulangi serangan HIV dan AIDS hanya efektif melalui pola preventif. Pada intinya, pola preventif merupa- kan pencegahan menularnya vi- rus HIV agar tidak menjalar ke mana-mana. Pola preventif ini ventif yang paling efektif teru- tama dititikberatkan pada reka- yasa pola perilaku kehidupan seksual yang sehat sehingga menutup risiko penularan virus HIV. Pola penanggulangan HIV/ AIDS secara preventif dapat di- lakukan secara institusional, yakni dengan menggunakan in- stitusi-institusi sosial yang ber- sentuhan langsung dengan masyarakat luas. Khususnya mereka yang berpotensi untuk terkena dan menularkan virus HIV dan penyakit AIDS. Penggunaan institusi pendid- Oleh M. Sofyan diarahkan kepada segmen yang paling potensial terkena virus Tekanan ekonomi kadangka- AIDS. la membuat masyarakat negara Berjangkitnya HIV/AIDS ter- berkembang lebih permisif ter- utama berkaitan dengan pola hadap perilaku seksual yang ber- perilaku seksual yang tidak se- muara pada prostitusi. Memang, hat. Memang ada kemungkinan pola hidup seks bebas ataupun virus HIV tertular melalui trans- prostitusi di negara maju juga fusi darah atau penggunaan menunjukkan gejala yang tak jarum suntik yang tidak steril. kalah mencemaskan. Akan teta- Akan tetapi medium penularan pi biasanya kesadaran mengenai yang paling dominan adalah dampak media dari hubungan hubungan seks yang tak wajar, seksual berpola heteroseks leb- misalnya heteroseksual dan ho- ih tinggi sehingga masyarakat moseksual. Tercatat 52,2 persen negara maju lebih antisipatif. kasus HIV/AIDS di Indonesia Simak saja laporan beberapa disebabkan oleh heteroseksual; media massa bahwa pekerja sek- 24,9 persen disebabkan homo/ sual di negara maju sangat sen- biseksual; 2,4 persen lain-lain; sitif terhadap perilaku seks yang dan 18,5 persen tidak diketahui dipandang rentan. Mereka meng- penyebabnya. Pencegahan pre- luarkan PP untuk pungutan PPh yang bersifat final, adalah meru- pakan tindakan sepihak, mencari jalan yang gampang untuk memu- ngut pajak. Tindakan itu berten- haknya. Suharsono Hadikusumo Jl. Pejuangan No. 2 RT 08/10 Kebon Jeruk Jakarta Barat Tulisan tangan dengan asas dan seluruh ketentuan UU No. 10 Th 1994 dan melanggar hukum. Dengan soal Meditasi itu, maka tidak ada gunanya lagi keseluruhan undang-undang ten- Dalam tulisan berjudul "Med- tang pajak penghasilan, tidak ada itasi dan Tuntutan Menyiasati Ke- lagi gunanya WP membuat pem- pentingan Masyarakat," yang bukuan dan laporan keuangan dan dimuat di halaman 6 Bali Post diperiksa akuntan publik, Minggu, 24 November 1996, di Sudah merupakan rahasia kolom 4 terdapat tulisan/kalimat umum, bahwa terhadap para kon- sbb: "Semua makhluk hidup me- traktor itu dipungut uang pelicin miliki suksma yang abadi (atman). oleh pihak pemimpin proyek atau Suksma ini dilahirkan kembali yang membayar proyek, besarn- berkali-kali, baik dalam bentuk ya antara 5% sampai 15%. Jika hewan maupun manusia". kontraktor tidak mau membayar, Saya merasakan adanya kon- tidak akan memperoleh pekerjaan, tradiksi dalam kalimat tersebut, se- sini? dalam menerapkan tarif PPh. jadi biar untung sedikit (kira-kira hingga terbetik pertanyaan dalam e. WP kehilangan haknya un- hanya 10%), terpaksa pekerjaan hati saya sbb: Tahun 1994 tentang pajak peng- ditetapkan secara final oleh apara- tuk mengajukan keberatan dan itu dijalankan, daripada mengang- 1. Apakah pengertian abadi di hasilan. Inilah cara pemungutan pa- tur pajak. WP tidak bisa lagi permohonan banding kepada gur. jak yang benar. melakukan perhitungan utang pa- Mejelis Pertimbangan Pajak, ter- Jika pungutan PPh itu, tidak Kabarnya pihak Gapensi, telah jak yang sebenarnya terutang hadap PPh yang telah bersifat fi- bersifat final, seperti yang setuju pungutan PPh bersifat final sekarang berlaku, itulah yang bet- menurut ketentuan undang-un- nal. itu, tetapi mengusulkan besarnya dang, tidak bisa lagi mengadakan Tindakan pemerintah menge- ul. WP tidak kehilangan hak- adalah 2,5% dari pendapatan bru- Anggota Redaksi Denpasar: Agustinus Dei, Dwi Yani, Legawa Partha, Nikson, Palgunadi, Pasma, Riyanto Rabbah, Bali Post Srianti, Sri Hartini, Suana, Suarsana, Sudarsana, Sueca, Sugendra, Suja Adnyana, Sutiawan, Emanuel Dewata Oja, Artha, Alit Suamba, Subagiadnya, Sugiarta, Sutarya, Wahyuni, Wilasa, Kasubmahardi, Martinaya, Mas Ruscitadewi, Rusmini; Umbu Landu Paranggi. Bangll: Karya, Buleleng: Tirthayasa, Glanyar: Alit Sumertha, Jembrana: EdyAsri, Karangasem: Dira Arsana, Klungkung: Daniel Fajry, Tabanan: Alit Purnatha, Jakarta: Wisnu Wardana, Muslimin Hamzah, Bambang Her- mawan, Darmawan, Sahrudi, Dadang Sugandi, Alosius Widiyatmaka, Djamilah, Rudiyanti, Sri Wulandari, Suharto Olii. NTB: Agus Talino, Nur Haedin, Suyadnya, Raka Akriyani, Siti Husnin, Izzul Kairi, Syamsudin Karim, Ruslan Effendi. Surabaya: Endy Poerwanto, Bambang Willarto. NTT: Hilarius Laba. Yogyakarta: Suharto. Wartawan Foto: Arya Putra, Djoko Moeljono. 2. Apakah yang abadi itu dila- hirkan, juga bisa mati, terbakar, basah, kering, sakit, tua dsb? 3. Apakah yang abadi terbatas oleh ruang, waktu dan pribadi? Nah, demikian pertanyaan saya, semoga ada kejelasan. IG.K. Subrata Asr. Unit Zikon 11 No. 12 Rt 001/018- Srengsengsawah Jagakarsa Jaksel 12640 ga pendidikan formal (baca: sekolah). Media massa cetak dan elektronik juga turut membantu penyebarluasan informasi ten- tang HIV/AIDS; berikut cara penularan dan tips praktis untuk menghindarinya. Namun harus diakui bahwa jangkauan institusi pendidikan formal maupun media massa cukup terbatas untuk konteks kepentingan membendung menyebarnya HIV/AIDS. Pe- muatan pengetahuan tentang HIV/AIDS di sekolah hanya akan terserap secara efektif oleh lapisan siswa yang tergolong "baik-baik"; dalam pengertian bahwa perilaku seksual mereka sangat controllable. Sebaliknya, bagi siswa yang sudah ambur- adul, pelajaran tentang HIV/ AIDS akan sulit mengubah pola perilakunya. Bagi siswa yang masuk kategori ini, sangat perlu keberadaan institusi yang ber- fungsi rehabilitasi. *** Upaya mewujudkan SDM sadar AIDS tampaknya dih- adapkan pada berbagai macam kendala. Beberapa di antaran- ya yaitu kemiskinan dan men- talitas manusia Indonesia. Ke- miskinan yang dimaksud me- liputi kemiskinan pengetahuan yang benar tentang AIDS, ke- miskinan iman, serta bentuk kemiskinan sosial lainnya yang berisiko tinggi terhadap perkembangan AIDS/HIV. Ken- dala berikutnya yakni terdapat- nya mentalitas buruk pada be- berapa warga masyarakat sep- erti mentalitas suka menerabas dan tanpa pertimbangan, tidak berdisplin, serta sering meng- abaikan tanggung jawab. Adan- ya kendala-kendala ini meng- giring warga masyarakat untuk menganut persepsi keliru bah- wa AIDS adalah sesuatu yang berasal dari luar serta kurang menyadari bahwa AIDS telah hadir di tengah-tengah mereka. Lingkungan pemukiman ber- peluang besar sebagai tempat pemasyarakatan informasi ten- tang AIDS, mengingat di dalamnya terhimpun keluarga- keluarga yang diharapkan se- bagai basis persemaian SDM sadar AIDS. Keluarga dengan delapan fungsinya merupakan bangunan yang sarat potensi Dengan mencoba cara-cara untuk tujuan ini. Presiden Soe- yang memungkinkan dan men- harto melalui Keppres 36/1994 gantisipasi kendala-kendala di telah merekomendasikan peran atas, diharapkan SDM sadar keluarga dalam melindungi AIDS yang akan senantiasa anggotanya dari renggutan berikhtiar untuk menghambat HIV. KIE AIDS pada lingkun- cepatnya perkembangan AIDS gan pemukiman dapat dilaku- di bumi Indonesia dapat diwu- kan melalui media massa, baik judkan. Sehingga apa yang cetak maupun elektronik, mela- diprediksikan oleh Menko Kes- ra Ir. Azwar Anas bahwa pada lui selebaran-selebaran, atau- pun melalui kelompok-kelom- tahun 2000 nanti di Indonesia pok warga masyarakat seperti akan terdapat 2,5 juta penderi- banjar, desa adat, ataupun ke- ta AIDS/HIV hanya menjadi lurahan. sekadar perkiraan semata. Lingkungan yang ketiga ad- alah lingkungan pekerjaan (profesi), perlu kiranya menda- I Wayan Sudiarsa, S.Pd mungkinkan. tensial terkena AIDS. Penggam- Dampak ikutan inilah yang baran citra buruk tersebut juga cenderung menyisihkan para harus dieliminasi terus-me- pen- penderita HIV/AIDS dari struk- nerus. "Memanusiakan" tur sosial yang ada. derita HIV/AIDS maupun mere- Penilaian masyarakat cen- ka yang potensial menularkan Media massa juga hanya derung stereotipikal, bahwa atau tertular virus HIV sangat menjangkau lapisan masyarakat mereka yang kena virus HIV penting maknanya. Yakni se- yang berada pada segmen terten- dan penyakit AIDS adalah mere- bagai dorongan psikologis seh- tu; misalnya sanggup membeli ka yang rusak" secara moral. ingga perilaku mereka tetap televisi dan membayar langgan- Tentu saja tumbuhnya sikap controllable. Apabila mereka an koran atau majalah. Segmen semacam ini cukup menyulitkan terus-menerus terjerat jaring masyarakat seperti itu relatif bagi terapi sosial bagi penderi- alienasi, maka perasaan psikol- berpendidikan, sehingga mudah ta HIV/AIDS. Tragisnya, terapi ogis bahwa dirinya telah tercer- menyerap informasi mengenai sosial itulah yang kini menjadi abut dari akar sosial satu-satunya harapan para pen- mendorong ketidakpedulian ganasnya virus HIV/AIDS. Patut dicatat, penanggulan- derita. Sebab, terapi secara me- mereka terhadap masalah HIV/ gan preventif penyebaran HIV/ dis sejauh ini masih belum me- AIDS. AIDS melalui institusi pendidi- ikan (baca: sekolah) sebagai medium anti-HIV/AIDS telah digagas. Lokakarya Pengemban- gan KIE (komunikasi informasi dan edukasi) Pencegahan Penu- laran HIV melalui Jalur Pendid- ikan, di Nusa Dua, Bali bulan Maret yang lalu telah menelor- kan ide mengenai pemasukan pelajaran tentang HIV/AIDS ke kan dan media massa hanya dalam kurikulum sekolah. Mengingat kaum muda meru- menyentuh lapisan masyarakat pakan segmen yang paling po- yang sebenarnya kurang poten- tensial terkena serangan virus sial terkena penularan HIV/ ini, maka perlu ditata format AIDS. Justru masyarakat mar- pemberian pengetahuan men- jinal yang tinggal dalam genai HIV/AIDS melalui jalur lingkungan sosial yang teralie- pendidikan formal. Pengajaran nasi (misalnya di kompleks tentang HIV/AIDS seyogianya lokalisasi), kurang mendapat tak dilakukan dengan mengubah jangkauan akses. Keberadaan lembaga infor- kurikulum, melainkan hanya di- insersi ke dalam pelajaran Olah mal sangat vital untuk menjan- Raga dan Kesehatan, Ilmu gkau lapisan masyarakat yang Pengetahuan Alam, atau sebagai tak tersentuh oleh media massa muatan lokal bagi daerah-daer- cetak, elektronik, maupun insti- ah yang masuk kategori "raw- tusi pendidikan formal. LSM an". (lembaga swadaya masyarakat) Pelajaran tentang HIV/AIDS yang langsung terjun ke tengah- tersebut diletakkan dalam sekup tengah masyarakat marjinal yang luas, yakni mengarah ke- yang sangat potensial tertular pada tindakan preventif untuk virus HIV dan penyakit AIDS, menghindari berbagai implikasi sangat perlu mendapat apresia- negatif perilaku seks bebas, sep- si dan bantuan khusus. Tak ber- erti bahaya aborsi dan penyakit lebihan jika dalam beberapa hal, kelamin, terutama HIV/AIDS. mereka dianggap sebagai Selain itu, pendidikan seks "ujung tombak" sosialisasi yang terarah juga dapat menip- HIV/AIDS khususnya bagi iskan angka pernikahan di bawah masyarakat marjinal yang telah umur karena kasus-kasus tercerabut dari struktur dan "kecelakaan" atau hamil di luar sistem sosial pada umumnya. nikah. Dengan demikian, pen- didikan seks yang terpola secara Dampak Ikutan sistematis dan efektif dapat se- Pencegahan melalui medium jalan dengan program pemban- institusi media massa juga telah gunan bidang kependudukan dilakukan. Kampanye anti-HIV/ AIDS telah banyak dipublikasi yang sedang kita galakkan. Mereduksi gejala merebakn- media massa cetak maupun ele- ya pola perilaku seks bebas di ktronik. Misi dari kampanye kalangan remaja memang dibu- tersebut adalah menyadarkan khususnya tuhkan kepedulian semua pihak, masyarakat terutama keluarga dan individu lapisan yang rentan terhadap remaja itu sendiri. Stimulus dari penularan HIV/AIDS-agar luar seperti merebaknya infor- selalu waspada. masi, film porno dan semiporno; tidak akan banyak berarti jika diri remaja itu sendiri memiliki sensor diri (selfcensorship) yang Akan tetapi publikasi kam- panye anti-HIV/AIDS di media massa juga memiliki dampak ikutan yang tak dikehendaki. Penggambaran citra buruk virus Pola preventif melalui pende- HIV dan penyakit AIDS menim- katan institusional tak hanya di- bulkan semacam efek stigmati- lakukan dengan medium lemba- sasi terhadap lapisan yang po- kuat. Catatan akan Dalam dua bursa pariwisata dunia agen perjalanan Indonesia bukan hanya menjual Bali, tetapi juga Jakarta. Untuk menjual Indonesia Timur, perlu in- vestasi besar. Kiranya tidak omong besar orang mengata - kan harus kerja keras, disertai doa. *** Meneg UPW Hj. Mien Sugandhi prihatin mengapa Indonesia belum berhasil meningkatkan kualitas dan pelayanan kesehatan terhadap wanita. - Semua introspeksi, sebabnya pasti ada. *** Tanpa alasan yang jelas pihak Polda DI Yogyakarta membatalkan rekonstruksi penganiayaan yang me- newaskan wartawan Udin. - Jelas ada apa-apanya, ya. Bang Podjok 2cm 4cm