Arsip
Halaman Artikel
Creative Commons License

Jika anda mendapati gambar tidak sesuai dengan spesifikasi data (salah tanggal dan atau salah penomoran halaman), posisi gambar landscape, satu gambar terdapat dua halaman, kualitas gambar kabur, anda bisa melaporkan data tersebut agar segera diperbaiki dengan menekan tombol laporkan.

Kata Kunci Pencarian:

Nama: Denpost
Tipe: Koran
Tanggal: 2000-02-22
Halaman: 05

Konten


Selasa, 22 Februari 2000 ahas up ewat fraksi Golkar di DPRD x ingin memotong aspirasi embang dan masuk ke frak- . mereka juga akan kami ang kesiapan mereka dica- ar." ungkap Ardenatha. mp yang sebelumnya telah Ikar, lanjut Ardenatha yang iajak berdiskusi antara lain Ananda, MBA. Drs. I Way- ani), Ir. AA Alit Sastrawan. in dari mereka apakah be- ditampilkan oleh partai matha. aan apakah Partai Golkar kadernya, Ardenatha men- Golkar hingga saat ini masih memiliki loyalitas dan kual- Halkan. (Tik) mbangkan ik ntuk menjadikan Bangli g spesifik itu, lanjutnya, a potensi-potensi yang se- a ini belum bergarap den- maksimal akan terus diu- akan. "Sektor pariwisata, anian dalam arti luas ke an akan kami upayaka uk digali secara optimal," s Amawa seraya menam- kan bentuk riilnya dari gli yang spesifik itu kini ah disusun. lenyinggung pendamping pup) yang diinginkan, Arna- secara tegas mengatakan knya tidak memiliki jago, mun yang jelas mereka as memiliki visi dan misi g sama dengan dirinya, susnya untuk membawa gli lima tahun ke depan ar dengan kabupaten lain- di Bali. "Semuanya kami hkan kepada kader dan laian seluruh warga Ban- tegasnya. (tik) kan Penida ntingan masyarakat Nusa smas setempat kerap kali SUD Klungkung padahal Hi Puskesmas setempat, dari dokter Puskesmas uh Ketut Parwati. Menu- en yang dirujuk hingga ke semata-mata karena pen- ditangani di Puskesmas. kan pasien tersebut masih uskesmas setempat. "Itu ang. Bukan berarti semua esti dirujuk ke RSUD yang bisa ditangani di atannya mendukung, pas- Puskesmas," ujarnya. ng dr. IGB Damawa keti- gatakan, 9 orang dokter Nusa Penida semuanya abkan personil dokter di kurang. Setiap kali sudah Kesehatan, namun real- elain masih tersendatnya memberikan pelayanan di Nusa Penida, untuk sudah dilengkapi dengan p. Yang pasti Puskesmas i kasus penyakit colera. (mud). ferda No. 05/DPD-PNI/1/2000 ditandatangani Drs. Ko- Soka dan Drs. Wayan yang intinya menyetujui ra Haryawan duduk di Klungkung kini dipert- an kembali setelah mun- a SK DPP No. 267/S/ 1/2000. Dalam keputu- omor 3 ditegaskan, ter- (28/10/1999) I Ketut sudah mengundurkan ebagai ketua DPD. hitung sejak itu pula su- putusan-surat keputu- ang dibuat DPD Bali agar guhkan sampai sele- Konferda. "Saya sangat. ayangkan sikap dari pen- DPD yang plin-plan.. tidak lebih dari sebuah a yang dipermainkan gerilyawan-gerilyawan Yang berhak menyetu-, adakan Caleg duduk di O adalah DPC bukan Yang pasti saya tidak menyerah dalam mene- an aturan partai, hingga Jukkan Calih yang me berhak duduk di DPRD. kung." Ujarnya berse- at. (mud). Hal. 5 DenPost, Selasa, 22 Februari 2000 NURANI Menyelamatkan Denpasar dengan Konsep Eco-City Peraturan dan Kesewenang-wenangan kaan Oleh: Wyasa natif, pengaturan sirkulasi arus orang dan lalu-lintas, pengatu- ran jam aktivitas, dan cara-cara lain yang tepat. SALAH satu ciri peradaban manusia modem (bahkan juga yang kuno) adalah adanya peraturan dan undang-undang yang jelas. Untuk ukuran negara, sekarang ini tampaknya tidak ada negara yang tidak mendasarkan keberadaan- nya pada peraturan dan undang-undang. Negara berdiri berdasarkan kesep- akatan rakyat, dan kesepakatan inilah yang kemudian mendapatkan salah satu bentuk dengan diberlakukannya peraturan dan undang-undang. Peraturan dan undang-undang sendiri selama ini dipersepsikan, atau pal- ing tidak dianggap, sebagai salah satu bentuk pengekangan dan pembatasan kebebasan individu. Artinya, seseorang tidak dapat dengan bebas sebebas- bebasnya melakukan apa yang saja yang diinginkannya. Yang dapat dilaku- kannya hanyalah hal-hal yang tidak bertentangan dengan aturan dan undang- undang yang ada. Jika yang dilakukan seseorang bertentangan dengan atu- ran atau undang-undang, maka dia mempunyai dua pilihan. Yang pertama menghentikan apa yang sedang dilakukannya dan yang kedua dia harus bersiap-siap menerima konsekuensi tindakan yang bertentangan dengan peraturan dan undang-undang yang ada. Envi- ang, yaitu bahwa kebijakan pem- ron bangunan dan lingkungan tidak men boleh berhenti pada isu perlind- tal ungan pembangunan dan lingkungan tidak boleh berhenti pada isu perlindungan lingkun- gan, melainkan harus melang- kah lebih jauh kearah perbaikan lingkungan atau pembangunan kualitas ruang. SALAH satu permasalahan lingkungan yang kini dihadapi beban ruang pada suatu titik Denpasar adalah keterpusatan atau ruas-ruas ruang tertentu. Beban ini berasal dari berbagai sumber seperti keterpusatan bangunan, pusat-pusat kegia- tan, meningkatnya konsentrasi orang dan lalu lintas, memusat- nya arah arus orang dan lalu lin- tongan arus orang dan lalu lin- tas menuju titik tertentu, perpo- tas yang berasal dari dan atau menuju titik ruang tertentu. Se- natif atau penghubung antarti- lain itu keterbatasan jalan alter- tentu, tidak rasionalnya jarak tik atau ruas ruang kegiatan ter- antarbangunan atau pusat keg- iatan, keterbatasan lokasi parkir, ketidakjelasan pembagian dan ang, dan lemahnya fungsi kelem- bagaan dan manajemen ruang jalan- jalan kota. alter- Ciri utama permasalahan ru- ang yang dihadapi Denpasar adalah beban ruang yang melampaui daya dukung ruang dengan sifat sementara, pada saat-saat tertentu saja (tempo- rary overstress), atau bukan ber- sifat permanen (permanent over stress). Namun demikian, beban ruang temporer yang bersifat ter- us-menerus dipastikan dapat melahirkan akumulasi beban dengan tekanan tetap, yang pada kurun waktu tertentu dapat fungsi ruang secara permanen menurunkan daya dukung dan pula. Akibat paling buruk dari beban ruang konstan adalah kematian ruang (dead zone). bangunan, baik bagi pemerintah maupun masyarakat. Konsep- konsep tersebut hendaknya me- miliki akar yang jelas dalam tra- disi dan budaya Bali, serta dap- at diproyeksikan secara teknis dan substantif. Konsep tersebut hendaknya juga dikenal dunia, dan telah diadopsi pemerintah pusat sehingga memudahkan menarik simpatik, dukungan dan partisipasi pusat maupun dunia, secara moral maupun fi- Program (UNEP), dan sesunggu- hnya telah diadopsi Indonesia sejak tahun 80-an sebagaimana tampak pada beberapa GBHN. Tetapi, sejauh ini, konsep ini tidak pernah dipahami secara utuh dan hanya dipajang sebagai hiasan kebijakan. Kalaupun ada pembelaan yang menyatakan bahwa konsep ini sudah direal- isasikan dalam realita, maka dapat pula dibuktikan bahwa realisasi itu sebatas penghijauan. Perbaikan konsep pemban- gunan kota dapat dilakukan dengan mempromosikan dan memasukkan konsep ini kese- luruh jajaran aparatur pemerin- tahan kota, terutama mereka yang menempati posisi policy maker dan lembaga perizinan. Proses perbaikan ruang dapat dimulai dengan mengidentifika- si secara lebih akurat karakter- nansial. Kini saatnya bagi pemerintah Kodya Denpasar melakukan rev- olusi kebijakan untuk cepat-ce- pat memperbaiki keadaan, sela- gi mental masyarakat diseman- gati keinginan memperbaiki keadaan. Tema pembangunan berwawasan kebudayaan, semacam menjadikan Kota Den- pasar menjadi kota budaya, ad- Persepsi dua pilihan inilah yang selama ini tertancap dalam pikiran dan benak setiap orang. Padahal sebenamya adalah bukan persepsi dengan dua pilihan ini yang melandasi dibentuknya sebuah peraturan atau undang- undang. Peraturan atau undang-undang dibentuk untuk melindungi yang lemah dari yang kuat, untuk melindungi yang tuna kuasa dari mereka yang berkua- sa, untuk melindungi orang banyak dari kesewenang-wenangan segelintir orang yang kebetulan sedang berada dalam posisi untuk menentukan se- Konsep eco-city mengajarkan cara menghormati hak-hak fun- damental masyarakat kota atas lingkungan hidup yang sehat, hak mereka untuk berpartisipa- si penuh dalam proses pengelo- laan ruang, cara memanfaatkan ruang secara tepat, termasuk Konsep eco-city bukanlah barang baru bagi masyarakat Denpasar, karena menyangkut penataan hubungan manusia dengan lingkungannya. Konsep ini telah dipopulerkan melalui konsep Tri Hita Karana dan te- lah pula diadopsi secara melem- baga dalam pola dasar pemban- gunan Bali. Bedanya, konsep eco city mengemas penataan istik potensi dan permasalahan ruang kota Denpasar, kemudi- an dilanjutkan dengan pengka- jian dan penetapan desain-de- sain pemecahan ma lah yang akurat. Hitungan proses ini harus jam, maksimum hari, bu- kan lagi minggu, bulan atau tahun, karena perkembangan permasalahan berlangsung san- gat cepat. alah tema umum, yang ternyata telah gagal menyelamatkan Den- pasar, paling tidak dari kepriba- diannya. Bentuk paling sederha- na dari kegagalan ini adalah ru- kesemrawutan, kesumpekan, status lingkar atau ruas ruang, dan berbagai permasalahan yang berhubungan dengan keaman- suatu. boleh dibiarkan berlanjut. Pe- Permasalahan ini tentu tidak mecahan masalah harus dilaku- Sebagai contoh, jika dalam salah satu pasal sebuah kitab undang-undang kan secara segera, sistematis dikatakan bahwa mereka yang mencuri dapat ditangkap, diperiksa, diadili, dan gradual. Pemecahan dan dihukum paling tinggi selama 3 tahun, maka orang yang ketahuan men- Sumber utama permasalah-masalah harus dimulai dengan an tersebut adalah lemahnya memperbaiki konsep pemban- curi tentu saja dapat ditangkap, diperiksa, diadili dan dihukum (kalau memang pengetahuan lingkungan para gunan kota, manajemen ruang, hakim memutuskan agar si pencuri dihukum) dengan hukuman paling tinggai perencana kota, lemahnya kon- termasuk perencanaan. Pengen- selama 3 tahun. Jika hakim nekad mengeluarkan putusan bahwa si pencuri sep pembangunan, perencanaan karena perbuatan mencurinya dihukum selama 16 tahun, maka bukan saja yang tidak rasional, pendistribu- keputusan tersebut batal demi hukum (karena bertentangan dengan undang-sian beban ruang yang tidak undang yang ada) tetapi si hakim sendiri pun dapat dibawa ke pengadilan merata, lemahnya fungsi periz- karena melanggar undang-undang. inan, tidak ada usaha pengen- dalian dan penataan beban ru- an dan kenyamanan. perhitungan terhadap kepentin- gan dan tanggung jawab antar- generasi. Apa pun bentuk pem- bangunan yang dilakukan pe- merintah atau generasi Den- pasar masa kini, tidak boleh mengurangi kesempatan yang sama dari generasi masa depan Denpasar. saknya situs dan arsitektur kota Denpasar. Kegagalan ini tidak jauh dari akibat kekaburan defi- nisi kebudayaan, yang tidak per- nah diperjelas secara teknis op- erasional. hubungan itu dalam konsep yang lebih jelas, teknis dan sistematis, sehingga lebih mudah diimplementasikan dan dievaluasi hasil-hasilnya. Kon- sep ini merupakan konsekuensi dan kebutuhan zaman. dalian dan perbaikan ruang, untuk kemudian kearah masalah-masalah praktis seperti relokasi bangunan atau pusat- pusat kegiatan, pembukaan pu- sat-pusat kegiatan baru, pembu- Konsep eco-city merupakan bagian dari konsep pemban- gunan berkelanjutan (sustain- able development) yang diprakar- sai Perserikatan Bangsa-Bangsa, melalui organ-organ teknis fung- sionalnya, seperti United Nation Pembangunan Denpasar ke depan membutuhkan konsep- konsep riil yang jelas secara tek- nis dan substansi, semacam eco- city, untuk memberikan arah pemikiran dan tindakan pem- Konsep eco-city juga mempro- mosikan pendekatan yang lebih maju terhadap pengelolaan ru- * Penulis dosen Fakultas Hukum Universitas Udayana, aktivis lingkungan. Begitu juga apabila seseorang tidak mencuri maka dia tidak dapat ditangkap, diperiksa, diadili dan dihukum dengan pasal tentang pencurian. Artinya setiap orang mendapatkan hak perlindungan dari negara, berdasarkan undang-un- dang yang telah disepakati dan dibuat bersama ini, bahwa dia tidak akan dihukum dengan pasal mengenai pencurian kecuali dia memang benar-be- nar mencuri. CITRA BALI Inilah sebenamya tujuan inti dibuatnya peraturan dan undang-undang. Berikutnya, karena perda atau peraturan daerah adalah bagian dari per- aturan dan undang-undang, maka perda pun pada dasamya tidak dibuat un- tuk melegitimasi tindakan yang berkuasa terhadap yang tidak berkuasa dan lemah, melainkan dibuat untuk melindungi yang tidak berkuasa dan lemah dan tindakan sewenang-wenang yang kuat dan berkuasa. Hari Budaya di Bali, "Mekamben" Global FM 99.15 Interaktif DenPost Wajib Angkat telepon 815-224, sampaikan masalah Anda soal pelayanan umum, lalu lintas dan masalah perkotaan lainnya tiap hari pukul 08.00-09.00 Wita Pertanyaannya sekarang, ada berapa banyak anggota legislatif, aparat pemerintah, dan aparat penegak hukum yang memahami, menyadari dan kemudian melaksanakan konsep yang sangat mendasar ini? Ada berapa orang, yang karena jabatannya mempunyai hak untuk menindak, menyadari hak yang diperolehnya dari peraturan atau undang-undang tersebut sebe- namya lebih ditujukan untuk membatasi diri mereka sendiri agar tidak bertin- dak sewenang-wenang pada masyarakat dan bukan sebaliknya? Sebagai bangsa besar yang menjunjung budaya leluhurnya, Indonesia perlu menambah hari peringatan yang dinamakan SELAMAT HARI BUDAYA Tim Yustisi akan Turun lagi Jika banyak aparat pemerintah dan penegak hukum menyadari hal ini, tentu saja tidak ada masalah. Hari Budaya, yakni hari yang dikhususkan mengangkat budaya leluhur. Untuk di Bali, bisa diwajibkan semua warga mekamben pada hari tersebut. Demikian dilontarkan pelang- gan Citra Bali Global FM 99,15 Kinijani interaktif DenPost, Senin (21/2) kemarin. Dalam menangani masalah gelandangan dan pengemis (gepeng) di Kodya Denpasar, Tim Yustisi melaksanakan operasi secara rutin. Termasuk menangani gepeng yang dikeluhkan di Sanur. Kebetulan dari 8 gepeng yang diciduk, Minggu (20/2) lalu, 5 orang diantaranya diciduk di Sanur. Sedangkan untuk yang beroperasi malam hari akan ditindaklajuti dengan menu- runk tim lagi ke Sanur. ARUS BAWAH Masalah pengemis di Sanur, kependudukan, media berba- hasa Bali, kerusakan jalan dan hal lain, sempat juga dilontar- kan warga masyarakat. Berikut rangkuman wartawan Den- Post, Edy Soegiarto. Tapi yang paling PENTING.. CARA HIDUP YANG BERBUDAYA, kok!. Drs. I Gede Pasek Suka Eling Kadis Tramtib Kodya Denpasar Silakan Datang Langsung Masalah Tanah Pura Peti Tenget Memang benar warga Desa akan menepati janji, terlebih-lebih Adat Kerobokan sangat bersedih janji ini diucapkan di Pura Dang dan bingung kemana harus men- Kahyangan Peti Tenget. Jangankan gadu seperti diungkapkan dalam tanah laba pura ini yang telah kita surat pembaca Bali Post, 25 Janu- warisi secara turun-temurun un- ari 2000. Pasalnya sebidang tanah tuk tempat upacara manusa yad- laba Pura Dang Kahyangan Peti nya dan dewa yadrya. Saya kira Tenget yang terletak disebelah beliau pun dapat menambah den timur dan selatan Restoran Laluc- gan memperjuangkan tanah nega- ciola di Pantai Peti Tenget, Desa ra lainnya untuk laba pura Dang Adat Kerobokan telah diambil pi- Kahyangan Peti Tenget. Serahkan- hak lain (PT Grahawita Santika). lah permasalahan ini kepada be- Bahkan yang bersedih termasuk liau bersama para wakil rakyat kita umat Hindu se-Kabupaten Ba- di DPRD Badung, dung, karena Pura Peti Tenget ad- alah Dang Kahyangan milik umat Hindu se-Kabupaten Badung. Menyangkut keluhan layanan Bank Lippo, sebaiknya mas- ing-masing nasabah datang langsung ke kantor untuk menda- pat penjelasan. Karena persoalan ini menyangkut rekening. Bi- lamana terjadi kesalahan, kami dapat memonitorya lewat ko- mputer, karena ada datanya, juga bila terjadi kesalahan pada karyawan bank Lippo. BUTION-SUTION 1159/19 Teladan Pemimpin GHOST HARCANTA 2000- Masyarakat kita tidak mungkin dibebaskan dari kriminalitas, sekadar dengan membunuh semua pelakunya atau diberikan hu- kuman yang berat. Masyarakat yang sehat, sama seperti tubuh dengan pakaian ke pura, khususnya warna yang digunakan. kita. Bukan berarti bebas sama sekali dari penyakit, namun harus dibangun dari dalam. Demikian pula kehidupan kemasyarakatan, maka diperlukan keteladanan pemimpin bangsa ini, hingga jangan mengambil yang bukan haknya. Komang Customer Service Kantor Cabang Lippo Bank Made Mangku Sanur - Denpasar Hari Budaya (2) Saya pikir usulan dari teman saya Made Mangku sangat bagus Widastra dan perlu didukung semua pihak, terutama bila menginginkan ter- Tabanan bentuknya kota budaya di Denpasar. Koran Berbahasa Bali (1) Wayan Jondra Denpasar Mantan Kepala Desa Adat Ker- obokan tahun 1966 menerangkan bahwa tanah tersebut memang telah menjadi laba Pura Peti Tenget sejak tahun 1966 dan telah tercatat di kantor Agraria Kabupaten Ba- dung, bahkan sebagian darinya telah dibanguni rumah yang telah memiliki izin penginapan. Tetapi kenapa sekarang jatuh ke tangan investor? Mungkinkah ada pihak yang bermain sehingga tanah kita beralih ke tangan investor? Permo- honan pensertifikatan terhadap tanah ini pun telah dilakukan Saya menyadari betapa pedih- nya hati umat Hindu di seluruh Kabupaten Badung menyaksikan laba puranya dibuldozer oleh pi- hak lain. Lebih-lebih pihak ini juga membuang sampah, dan sisa-sisa kayu sembarangan di pinggir jalan dan sungai Peti Tenget serta melarang murid-murid SD 2-4 Kerobokan berolahraga di pantai di depan tanah ini. Jangan-jangan melasti pun kita akan diper- masalahkan. Juga sangat disay- angkan karena pembangunan ini berjarak hanya beberapa meter dari Pura Dang Kahyangan Peti Tenget, yang seharusnya menjadi pertimbangan dalam mengeluar- Selalu Monitor Global Jalan-jalan di Badung sudah diperbaiki semua, namun ka- lau di kota, itu merupakan tanggung jawab Kota Madya Den- pasar. Demikian pula keluhan masyarakat, seperti lubang PDAM telah kami urug. Karena selain memonitor Global dan DenPost sebagai hal yang wajib setiap pagi, kami telah koordinasi den- gan pelaksana tiap 3 hari. Selanjutnya bila ada keluhan sila- kan menjampaikannya langsung ke kantor atau lewat media, hingga pelayanan masyarakat bisa optimal. Ir. Putu Sudjana Kadis Bina Marga Badung (ugi/kar) Karena di Bali ini banyak tokoh koran, seperti Pak Nariana di DenPost, juga di Bali Post, bagaimana kalau memberikan halaman berbahasa dan tulisan Bali. Juga bisa membuat koran tersendiri untuk menampung masalah itu. Wayan Kilur Tegalalang - Gianyar Kependudukan dan Lingkungan Saya hanya titip pesan untuk Pak Made Mangku, perlu memper- hatikan masalah kependudukan, khususnya pendatang dadakan, turutama setelah adanya KTP nasional, perlu dilakukan pengka- jian. Masalah ini erat hubungannya dengan lingkungan. Untuk komunikasi lebih lanjut bisa menghubungi nomor telepon 813107. Koran Berbahasa Bali (2) Saya mendukung gagasan membuat koran berbahasa Bali, kare- na dapat membangkitkan kembali budaya Bali, khususnya lontar- lontar yang banyak tidak dimengerti, bisa diungkapkan. Binawan Tabanan tahun 1994. kan IMB. Terima Kasih, Tabrak Lari Adapun isi koran dapat menyangkut budaya yang sedang "in" saat ini, juga yang telah mulai ditinggalkan. Hal ini bisa menambah lapangan pekerjaan bagi lulusan sastra Bali yang banyak saat ini. Saya hanya ingin mengucapakan terima kasih pada Global dan DenPost, karena berkat pemuatan berita ini, persoalan tabrak lari Wayan Jondra Denpasar tempo hari yang dialami istri saya telah bisa diselesaikan. Andaikata laba Pura kita tidak segera dikembalikan, saya khawat- ir bagaikan menanam bom waktu yang sewaktu-waktu akan me- ledak dan membahayakan pihak lain tersebut dan kita semua sebab kita sedang berhadapan secara sekala dan niskala. masyarakat Kerobokan sendiri. Atas kejanggalan ini, barangkali perlu diperhatikan, sebab keberadaannya belum jelas statusnya, sampai saat ini. Bahkan secara pribadi, saya lihat disana dibuatkan tem- pat suci terhadap Barong tersebut. Kalau itu untuk kepentingan pribadi-pribadi, apakah tidak akan terjadi kesemrawutan pemban- gunan fisik. Karena setiap komponen membangun untuk dirinya sendiri. Jadi apa status Barong tersebut dan apa motif pemasopa- tian dilakukan di sana. Saya sarankan kepada warga Desa Adat Kerobokan agar jangan bingung menghadapi masalah ini sebab kita masih ingat akan janji Bapak Bupati Badung dan Bapak Gubernur Bali di Pura Dang Kahy- angan Peti Tenget beberapa tahun lalu. Di mana beliau berjanji akan membantu Pura Peti Penget. Ini ad- alah salah satu lagi kesempatan bagi beliau untuk ngaturang ayah Saya sangat percaya bahwa beliau Ketut KKN Unwar, Mabuk BTN Bukit Sanggulan - Tabanan Wayan Radikal Kerobokan - Badung Pengemis dan Pengamen Untuk Lippo Bank I Made Sudiana, S.H. Lingkungan Batubelig Kerobokan, Kuta Saya sangat prihati dengan adik-adik mahasiswa KKN dari Un- war yang berinteraksi dengan kelompok muda di Tegalalang Utara, khususnya di Sebatu, dengan mabuk-mabukan. Bagaimana kalau dosen pembinanya mengingatkan mahasiswanya itu. Wayan Kilur Tegalalang - Gianyar Kiranya keberadaan pengemis dan pengamen yang merusak lingkungan Bali, perlu mendapat perhatian dari instansi ber- wenang. Sering ditemukan pengamen menempel terus pada mo- bil bule, hingga dirasakan sangat mengganggu. Juga keberadaan pengemis yang kian banyak. Sedangkan masalah cewek trotoar di seputar Ramayana, saya pernah menjumpainya, hingga ada ke- san telah dijadikan kompleks. Lantas mau dikemanakan Bali ini, kalau ABG-nya demikian. Ruang Buat Pembaca Guru Jarang Masuk Ruang ini khusus untuk para pembaca menyampaikan keluhan, saran, dan pendapat kepada siapa saja. Dapat dikirim lewat facsimili nomor 0361-249477 atau langsung ke Jl. Belimbing 74 Denpasar. Surat yang dikirim langsung sertakan identitas diri Saya sangat prihatin dengan kondisi di SD Negeri 1 Pupuan, karena gurunya jarang masuk, hingga murid-murid keluyuran ke- mana-mana. Kalaupun guru-guru tersebut masuk, sering ditemu- kan di warung. Tolong komisi E DPRD Gianyar dan Dinas Pendid- ikan Dasar memperhatikan masalah ini. Wayan Kilur Saya mempunyai rekening di Lippo Bank, saat itu saya mena- bung di sana, ditahan oleh pegawai, ternyata diposting 2 kali. Saya nggak mau tahu itu, kemudian saya cek ke ATM, ternyata ditelan mesin. Kemudian saya hubungi pegawainya, setelah saya tunggu 2 jam tidak dikembalikan ATM-nya. Kemudian saya tinggal dan bi- lang besok saya ambil. Ternyata ada kesalahan, saya transfer Rp 350 ribu di transfer 2 kali menjadi Rp 700 ribu. Karena lama, saya tidak ada transaksi di Lippo, itu saya kira tidak ada masalah, tahu- tahunya dituduh menggelapkan dana Rp 350 ribu. Saya dipermalu- kan di sana karena kesalahan pegawai, bahkan dana yang saya setorkan itu sampai sekarang belum saya tarik. Kejadiannya di Bank Lippo di Jl. Dewi Sartika. Saat itu, saya minta Bank Lippo membuat pernyataan tertulis, meminta maaf, untuk menyelesaikan masalah dengan baik, tetapi sampai sekarang tidak ada kabarnya. Wayan Jondra Denpasar POSKO Informasi Telkomsel Perlu saya informasikan pada Telkomsel bahwa dari BTN Surab- erata sampai BTN Meduwi, di Jembrana telah terjadi blank spot dalam penggunaan layanan Telkomsel. Sedangkan dari Selebih ke Pebesi dan Pekutatan tidak ada masalah. Tolong menjadi perhatian Telkomsel. Madru Kuta - Badung Tegalalang - Gianyar Pengemis di Sanur Saya sangat prihatin semakin banyaknya pengemis di Sanur, tepatnya dari Sanur Beach Ho- tel sampai Tanjung Sari. Biasan- ya mereka berada di dekat resto- ran, menunggui turis yang se- dang makan, kemudian memin- Ratmadi-Sumer akhirnya terpilih Nugraha Penebel *Badung tetap Badung, namun pemimpinnya jangan badung Jalan Rusak Bakar Bus liar rambah Bali, pengusaha bisa bangkrut Yang liar-liar itu jangan dibudayakan Saya melihat jalan-jalan di seluruh Denpasar, juga di Badung Terima Kasih PLN dan PDAM sampai saat ini masih sisa-sisa kerusuhan 21 Oktober 1999, be- Saya mengucapkan terima kasih pada PLN dan PDAM, karena lum ditangani. Khususnya jalan-jalan yang rusak akibat pembaka- keluhan masyarakat telah diperhatikan. Lampu di Abianbase dan ran ban. Ini akan sangat berbahaya bagi pengemudi. Apakah ingin Laba Pura Péti Tenget kini dikuasai investor ta-minta dengan paksa. kejadi an ini biasanya sekitar pukul . Bagaikan anak manis, ulah investor pun bisa menjadi-jadi bekas galian yang dikeluhkan telah diurug, namun belum diaspal, menunggu rusaknya membesar, hingga anggarannya menjadi be saya khawatir bila hujan, pengurugannya menjadi sia-sia. sar. Pan Kobar 23.00. Hal yang lebih mempri- hatinkan lagi, ternyata mereka membawa anak kecil yang be- lum tentu anaknya. Sekiranya dinas Tramtib melakukan pen- ertiban tidak hanya pada jam kantor saja. Iskandar Kerobokan - Badung Wayan Radikal Kerobokan - Badung Untuk PDAM Badung DENPOST Pemimpin Umum/Pemimpin Redaksi: Made Nariana, Pemimpin Perusahaan : Wayan Ukir, Redaktur Pelaksana: Suyadnyana, IGP Artha. Terbit 1 Oktober 1998 Staf Redaksi: Edy Asri, Adnyana, K. Karya, IB Geriawan. Illustrator: Putu Suaria Soetha- ma. Reporter: Sarmawa, Subrata, Sudiana, Sugendra, Raka Suasta, Putu' Witari, Rahadi. Kontributor: Gus Hendra, Astra Prayoga, Sujaya, Edy Soegiarto, Sudana, Jelantik, Gagah, Fotografer: Arba Wirawan, Manajer Iklan: Gurnita, Manajer Sirkulasi: IB Wirawan. Desain Grafis: Suardhana. Maaf tidak 5 Banjar Berdasarkan negosiasi dengan pihak keamanan dan pertimban- Made Mangku gan keamanan masyarakat dan kepariwisataan Bali, maka renca- Sanur - Denpasar na menurunkan warga di 5 banjar saat demo tersebut dibatalkan, namun kami menurunkan 33 KK perwakilan warga banjar saja. Wayan Radikal Kerobokan - Badung Saya ingin mempertanyakan pada PDAM BAdung, kenapa masalah di Kerobokan, tepatnya di Muding sampai sekarang be- lum juga selesai, padahal sudah satu bulan lebih. Kalau ditanya jawabnya, selalu ada saja, dari pembersihan pipa sampai ada pipa patah. Alamat Redaksi/Sirkulasi Jalan Belimbing 74 Denpasar, telepon 0361-246437, fax. 0361-249477, PO Box 3788 Denpasar. Iskandar Kerobokan - Badung Jakarta: Jl. Palmerah Barat 21 F, telepon 021-5357602 Jakarta Pusat. Barong di Kerobokan Tarif Iklan: umum Rp 3.500.-, warna Rp 4.500, Rp 5.000, Rp 5.500 (disesuaikan banyaknya warna). Keluarga Rp 2.000-, mini Rp 4.000/baris maksimal 10 baris. Pariwara Rp 1.000.- Tarif iklan belum termasuk PPN 10%. Harga langganan Rp 15.000/bulan bayar di muka, eceran Rp 1.200,- Hari Budaya (1) Saya mendukung usulan ko- ran berbahasa dan berhuruf Ball, bahkan kalau perlu diada- kan hari Budaya Nasional. Khusus untuk di Bali, masyarakat bisa diwajibkan mekamben pada hari tersebut. Hal ini seperti halnya hari Nyepi di Bali. Namun mekamben terse- Kami mempertanyakan pada Manggala Desa Adat Kerobokan, mengapa pemasopatian di lakukan di Pura Dalem Peti Tenget. Apa- kah ada hubungannya dengan sejarah pura itu. Kalau memang demikian, kenapa keberadaan barong tersebut hanya diurus oleh segelintir orang, sekelompok orang atau sekelompok pura tertentu. Kalau keberadaannya untuk kesejahteraan umat bersama, but harus dipisahan antenya khususnya di Kerobokan, kenapa keberadaannya tidak dus oleh Untuk Court Tabanan Tadi malam, kebetulan saya lewat ke sana. Ada konsumen dari jauh merasa kecewa karena jam 20.00 sudah tutup. Padahal toko- toko di Tabanan umumnya tutup jam 21.00. Bagaimana kalau Court Tabanan menambah waktu layanan konsumennya. Penerbit Koperasi Tarukan Media Dharma. Surat Izin Penerbitan Pers: Nomor 565/SK/MENPEN/SIUPP/1998, tanggal 30 September 1998. Anggota SPS, terbit tiap hari kecuali Minggu/libur. Pencetak PT Percetakar, BP. Isi di luar tanggung jawab percetakan. E-mail: denpos @indo.net.id Dek Wardi Tabanan לכu