Tipe: Koran
Tanggal: 2000-03-24
Halaman: 05
Konten
mat, 24 Maret 2000 DenPost/464 da di desa dengan 50 Juta cepat merembet ke ngga akhirnya mere- menghubungi petu- gan satu unit mobil gsung turun ke TKP. Tiga Tangki e titik lokasi api, tam- akkan kebruatalan si kebakaran harus bo- khirnya menghabis- a marah besar tam- kitar pukul 02.00. masih tersisa di TKP. ang bisa diselamat- Kar dan seisinya tam- akan. aktis melumpuhkan t. Puluhan karyawan pihan bekas benda- nya. untung kobaran api nan milik orang lain atan dengan ketiga kan, pinggiran atap di belakang perusa- kar seandainya per- karan terlambat da- entang penyebab ke- petugas dari kepoli- an penyelidikan dan - saksi atas kejadian ita Lebih diambil langkah- a lain pemantapan dan efisiensi peng- cara bergilir, diversi- unaan lahan serta amur bor. Peningka- ggunaan lahan serta utu intensifikasi. unaan saprodi, den- gar petani menerap- tepat guna. (888) ONAL MBEYEN embuhkan kulasi dini, empunyai uda dan x berobat No. 19 ning) 00 wita 30 wita 95 OUR TRAVEL ya Tour a lengkap D-BLITAR G ERMINTAAN HUB.: 57, 411074 C. 711 C.707 DenPost, Jumat, 24 Maret 2000 Hal. 5 NURANI Agama Dalam Konflik Politik Menolak Kehadiran Wartawan agama dijadikan ken- daraan politik dalam pelampiasan dendam demi menjatuhkan la- Oleh I Nyoman Sugiarta menerang dalam kege- lapan nurani umat manusia kepada setiap pemeluknya. BAGAIMANA Litle Buddha yang diberikan ju- lukan kepada Roberto Bagio, bintang sepak bola Inter Milan, Italia, menjadi pusat perhatian pub- lik. Bagio sebagai bintang lapangan yang brilyan tertarik dan masuk Buddha atas sentuhan ajaran- nya. Begitu pula dengan playboy Amerika Rich- ard Gere bintang Holywood, menyelami ajaran Buddha dengan pergi ke Tibet dalam beberapa tahun. agama sebagai sentuhan kekuatan rasa human- isme dalam setiap langkah kehidupan. Kemuliaan wahyu Tuhan sebagai kekuatan suatu agama, harus dapat ditangkap sebagai awal kebangkitan atas rasa kemanusiaan itu sendiri oleh setiap pe- meluknya. DI era reformasi sekarang ini ternyata masih ada oknum pejabat pemerintah yang menolak menemui wartawan. Kalau di era Orba hal itu tampaknya biasa, namun di era keterbukaan ini akan menjadi hal luar biasa. Betapa tidak, masyarakat luas yang ingin mengetahui perkemban- gan suatu berita, akan bertanya-tanya, bahkan bisa curiga terhadap sumber berita tersebut. Kenapa pejabat enggan bicara? Takut atau ada apa-apanya? wan politik dengan cara-cara tidak terhormat. Sinyal-sinyal ajaran agama yang universal terse- but dapat memberi wahana penutupan dalam kehidupan ini. Segenting apa pun suatu permasalahan yang diungkap media mas- sa, pejabat atau pihak berwenang semestinya terbuka. Segala sesuatu yang masih tersembunyi mestinya dibeberkan kepada khalayak agar mereka tahu tindak lanjutnya. Bukan sebaliknya, disembunyikan seh- ingga bisa menimbulkan preseden di kemudian hari. Pemerintah se- bagai pengayom masyarakat mestinya lebih terbuka kepada wartawan. Segala informasi yang diperlukan mesti dijelaskan karena bagaimana pun informasi tersebut sangat bermanfaat bagi semua pihak. Fenomena ajaran suatu agama seperti kejadi- an tersebut, bukanlah sesuatu yang bersifat sakral dan sulit disentuh. Dasar pemaknaan dalam aja- bersifat universal. Jadi misi yang terkandung ran suatu keagamaan adalah humanisme yang dalam ajaran agama tersebut memberi ruang demi adanya interaksi sosial humanis yang bersifat memberi rasa ketenangan batin yang dalam. Agama Dalam Elit Konflik Mungkin masih segar dalam ingatan kita keti- ka ada selebaran gelap di Bali Utara yang menyudutkan/menjelekan agama tertentu demi grand design terselubung di balik semua itu. Atau ada pertunjukan sendratari dilayar kaca yang di- aburkan istilah dalam penyebutan nama ke-esa- siarkan oleh stasiun televisi daerah, yang meng- an Tuhan dengan mendompleng nama agama lain mengundang polemik/protes masyarakat. Ada juga lembaga pendidikan yang menggunakan nama agama lain demi alasan klise di balik se- mua itu. Babak perjuangan dalam berbagai pergulatan saat menyebarkan wahyu Tuhan yang telah terja- di tersebut, memberi hikmah kepada kita, bahwa pada hakikatnya kita sebenarnya satu. Ini tidak terlepas dari inti ajaran agama tersebut adalah mencari kedamaian abadi (sorga). Cuma di sini cara mewujudkan kesatuan dalam kedamaian keesaan Tuhan ada metode/cara yang berbeda sesuai dengan ajaran agama masing-masing. Dalam perbedaan metode/cara memuja keesaan- nya yang ada tersebut tidak perlu untuk diperten- tangkan, tetapi untuk dipahami bersama demi kelestarian keutuhan dan kerukunan dalam im- plementasi beragama. Dengan kekuatan humanisme agama yang ber- sifat universal tersebut, maka tidak ada istilah agama minoritas maupun mayoritas di tengah masyarakat. Pancaran kekuatan ajaran human- isme akan tercermin dari para pemeluk/umatnya dalam mengejawantahkan nilai-nilai kebenaran universal tersebut dalam agama. Wawasan piki- ran, perkataan, dan perbuatan, para pemeluknya dalam mengimplementasikan ajaran agama san- gat terukur kualitasnya di tengah masyarakat. akurat akan memberi wacana pergaulan yang lebih Adanya balance spirit of relegion yang terkontrol Masih adanya perilaku dari sekelompok/seg- elintir umat yang ekslusif dengan memberi bobot pada ajaran agamanya yang paling sempurna dan Fluralistik agama yang ada dalam dimensi ke- saling membuka diri sebagai bagian dari komunal majemukan seharusnya sebagai wahana untuk mumpuni setiap umat. Kalau pun sumber berita atau pejabat berwenang menolak kehadi- ran wartawan, tentu harus ada alasan yang jelas. Bukan sebaliknya, pejabat tersebut bersembunyi lalu melimpahkannya kepada bawahan. Disinilah letak kekurangfahaman pejabat atau pihak terkait terhadap kehadiran wartawan yang memerlukan konfirmasi demi berimbangnya suatu pemberitaan. Terlebih-lebih hal itu menyangkut masalah kasus yang menghendaki klarifikasi. paling benar, dengan menapikan ajaran agama lain. Kondisi seperti ini menjadi dilema klasik, atas kepermukaan bila ada pihak-pihak yang meng- mudah dan murahnya tersulut percikan konflik gunakan momen tersebut. yang cukup memalukan, bila simpul-simpul Memang sungguh menjadi suatu ironi publik kekuatan spiritual suatu agama sudah dibentur- kan demi kepentingan sesat dan sesaat di tengah masyarakat. Dampak yang ditimbulkan dari ke- jadian tersebut adalah keresahan umat dalam itu sendiri. Sikap dan sifat saling mencurigai akan menjalin harmonisasi dalam refleksi keagamaan menjadi tontotan dalam sulutan percikan konflik muncul kepermukaan antaragama. Mencermati perkembangan akhir-akhir ini, rakyat tampaknya meng- inginkan pemerintah lebih terbuka terhadap informasi. Segala sesuatu menyangkut bidang yang ditanganinya perlu diketahui orang banyak. Karena itulah kehadiran wartawan yang ingin konfirmasi, mestinya di- terima dengan tangan terbuka. Apalagi wartawan bersangkutan, da- tang dengan baik-baik dan berpenampilan sopan. ekslusif seperti ini, menjadikan adanya pengkota Bahaya laten dalam pemahaman agama yang kan ajaran yang dianggap paling sempurna di ten- gah masyarakat. interaksi antarsesama. Komunikasi sosial seperti ini akan dapat menekan konflik seminimal mu- ngkin dalam pemahaman agama. Politikus yang bermoral adalah yang mempunyai ahklak keag- melahirkan politikus yang berbobot. Justru bu- amaan yang mulia. Basic agama yang kuat akan kan politikus yang mempolitikan agama dalam budaya politik yang bobrok di tengah masyarakat. Untuk itu politikus hendaknya sadar, agama bu- kanlah alasan yang relevan dibawa-bawa untuk menjebak masyarakat. Di era keterbukaan seperti sekarang, bukan zamannya lagi menut- up-nutupi informasi. Toh segala sesuatunya, sebagian telah diungkap di media massa. Dan, justru akan berakibat fatal kalau informasi pent- ing menyangkut suatu kasus, ditutup-tutupi. Salah-salah, pejabat atau pihak-pihak tertentu dituding terlibat dalam permasalahan tersebut. Agama dalam dimensi yang paling hakiki ad- alah memberi dasar pemahaman yang kuat atas hakikat manusia dengan sesamanya dan Tuhan. bagai jaring menggalang solidaritas dalam berag- Batas lintas pemahaman agama yang benar se- ama yang benar perlu ditumbuh-kembangkan secara matang/dewasa. Dalam menyikapi konflik agama yang semakin meluas akhir-akhir ini perlu sikap keteladanan diri yang permanen demi membangun citra setiap ag- membawa dan menempatkan ajaran agama dalam ama semakin dewasa. Hendaknya setiap umat bisa format yang sebenarnya demi kemuliaan misi yang terkandung pada agama itu sendiri. Adanya peng- ingkaran makna ajaran agama sebagai sarana memanipulasi aspirasi publik merupakan suatu sikap dan tindakan yang tidak senonoh. Semua ini tidak terlepas dari setiap agama tersebut men- gandung makna ajaran yang suci dalam kemuliaan yang diwahyukan kepada para nabi. Masih adanya sinyal-sinyal dalam kemuliaan agama ditelan oleh pengaruh dominan istilah mayoritas pemeluk/umatnya, atau kemewahan mencolok yang terjadi, menjadikan agama terke- san ekslusif. Dominasi kekinian yang menjebak tersebut sering menggiring umat lain ikut terba- wa arus. Sehingga kondisi seperti ini sifat pema- haman agama hanya muncul dipermukaan saja yang penuh dengan hura-hura. Gegap gempita dalam pelaksanaan agama justru tidak mengubah peringai pemeluknya dalam kehidupan sehari-hari. Budaya kekerasan, korupsi, dan pelecehan moral agama dalam politik, begitu mudahnya kita jumpai di tengah masyarakat. Keadaan seperti ini tentu perlu kita tanyakan kembali, komunitas agama dalam pergaulan kehidupan di masyarakat. Apakah relevansi ajaran agama hanya cukup di- pakai sloganitas politik murahan yang menjebak umatnya sendiri? Ataukah agama merupakan sarana politik yang sakral sulit diterjemahkan oleh pihak-pihak lain? Entahlah. * Penulis adalah staf pengajar jurusan akuntansi Politeknik Negeri Bali Universalitas Agama Seperti apa yang pernah dikatakan Menteri Agama, T. Hasan, di mana setiap pemeluk agama tersebut hendaknya lebih menekankan ajaran yang bersifat humanisme. Jangan menekankan sikap pamer atau ekslusifisme yang kental. Kare- na turunnya agama ke dunia ini dibawa oleh or- ang suci, lewat wahyu yang diterima dari Tuhan. Jadi pesan yang terkandung dalam ajaran terse- but mengandung humanisme yang bersifat uni- versal. Jadi bagaimana menjembati nilai-nilai ajaran Masih dominannya perilaku elit politik dengan membawa-bawa nama agama dalam berpolitik menjadi momok yang cukup memprihatinkan kita dewasa ini. Dalam jumlah partai yang banyak, untuk menarik massa dalam sekejap, isu agama paling sering digunakan elit itu sendiri. Bila aga- ma sudah mulai dipolitisasi, maka batas-batas penalaran ajaran yang luhur sudah tergadai demi semua ambisi terselubung di balik itu. Terkadang ARUS BAWAH Di sini bagaimana para orang suci/nabi men- yampaikan wahyu Tuhan dalam ketulusan, kemuliaan, kesucian, dan kesabaran bak lentera Melanggar Rambu HPI Razia Sopir Transpor, Ada apa? Kedua, Pemda Tabanan kami Kebebasan yang merebak di era reformasi sekarang ini tern- yata banyak disalahgunakan oleh pihak-pihak tertentu, tak terkecuali berlalu-lintas di jalan raya. Di Denpasar, kota tersay- ang ini, sering dijumpai pengen- dara kebut-kebutan, melanggar lampu pengatur lalu lintas dan saling serobot jalur. Secara khusus saya jumpai sekarang, banyak tanda larangan masuk (stop) dilanggar pengendara. Na- mun hal itu tak terpantau polisi. Di bagian lain, pengendara kurang mentaati aturan. Ö HIMPUNAN Pramuwisata Indonesia (HPI) belakangan ini sedang gencar-gencarnya melakukan razia guide. Ternyata tidak hanya guide, para sopir transpor katanya juga terkena razia. Mereka yang terkena razia disuruh melengkapi diri dengan lisensi. Betulkah? Paling tidak keluhan itulah sempat mengemuka pada acara "Citra Bali Global FM 99,15 Kinijani interaktif DenPost, Kamis (23/3) kemarin. Sejumlah keluhan juga muncul pada acara yang diasuh Bung Kukuh dan Mbak Wida tersebut. Berikut rangkuman wartawan DenPost. harap tidak hanya memikirkan peningkatan PAD. Salah satun- ya yang harus diperhatikan ad- alah lingkungan di Tanah Lot. Kendati sudah ada tukang sapu untuk membersihkan sampah, Pemda juga harus memikirkan TPA-nya, sehingga sampah tidak menumpuk di sana. RAZIA GUIDE Tapi saya Kendati pun itu kecil, namun jelas-jelas melecehkan aturan lalin. Sebut saja di Jl. Sri Rama, Denpasar. Setiap saat pasti di- ant- Ketiga, jalan setapak ara toko-toko suvenir di sana kini kondisinya sudah rusak parah. Ini penting diperhatikan. Hanya sopir Biasa --- nggak tahu menahu soal GUIDE ! Buat Pemadam Kebakaran Keempat, satu kilometer atau kampil. Hal ini tentu men- menuju Tanah Lot, Pemda mes- imbulkan keresahan tinya sudah bisa menunjukkan masyarakat. Mohon pihak berbahwa Tanah Lot adalah bersih wenang menertibkannya. Gde Danau Tamblingan indah dan rapi. Tetapi nyatanya sampai sekarang rumput-rum- put di pinggir jalan tak pernah dibersihkan hingga tinggi men- capai 1 meter. HPI HPI Razia Sopir Berita DenPost, Kamis (23/3) hal. 3 tentang "Edi Setiawan, Sekjend Kosma Unud", dijelas- kan mengenai pernyataan saya mendukung rencana penghapu- san subsidi pendidikan dan pemaparan tentang... penduku- ng Gendo nyaris bentrok fisik dengan pendukung Edi", mela- lui media ini saya ingin melurus- kan pernyataan tersebut. Transpor dang sebagai konsep ideal masyarakat kampus untuk menantiasa mandiri dan mam- pu mengelola kampus secara profesional. Hal ini juga dikede- pankan untuk menghindari ko- rporatisme negara dan interven- si eksternal terhadap perguruan tinggi. Bagi Univ. Udayana, gagasan otonomi kampus masih belum layak dilaksanakan ter- kait dengan kesiapan yang ter- padu dalam menyambutnya. Dengan demikian subsidi pen- didikan masih sangat dibutuh- kan. Tadi malam pukul 24.00 ada kebakaran rumah di sebelah ut- ara Jambe Baleran, Tabanan di sebelah rumah saya. Untung petugas pemadam kebakaran segera datang sehingga api tidak merembet ke mana-mana. Saya mengucapkan terima kasih atas kesigapan petugas pemadam kebakaran. Tetapi sayang, dalam kebakaran itu cuma satu mobil yang dikerahkan. Api belum pad- am, airnya sudah habis. Semen- tara api masih menghanguskan rumah yang lainnya. Berkat kesi- gapan masyarakat, api akhirn- ya berhasil dipadamkan. Ber- kaitan dengan itu saya sarankan Terakhir, PLN Tabanan perlu meninjau ke sana, karena kabel listrik dari parkir Tanah Lot menuju Pura Pekendungan sudah jauh menggelayut ke bawah. Kendati sudah ter- bungkus plastik tetapi tetap berisiko, siapa tahu ada yang bocor. Dua hari yang lalu teman-te- por-red) terkena razia HPI keti- man seprofesi saya (sopir trans- ka mengantar tamu ke Kinta- mani. Sekitar 5 orang teman saya terkena razia, padahal mereka adalah sopir yang tugasnya han- ya membawa tamu. Memang dalam perjalanan menuju objek wisata itu kami tidak membawa Pada saat orasi kandidat dan kampanye kandidat sebelumn- ya di beberapa fakultas, saya te- gaskan kebijakan taktis antara lain menolak rencana penghapu- san subsidi pendidikan oleh pe- Pongoh Tanah Lot Masukan buat "Global" Soal Pawiba merintah. Saya memandang gagasan pemerintah tersebut tidak mempertimbangkan reali- tas objektif masyarakat dan cen- derung mengabaikan prinsip memerataan pendidikan. Selanjutnya perihal "... pen- dukung Gendo nyaris bentrok fisik dengan pendukung Edi", saya luruskan bahwa hal terse- but tidak benar. Setelah pemili- han saya meminta seluruh pen- dukung segera pulang dan jan- gan terpancing, dan saya ber- syukur semuanya bisa mengerti dan sadar dengan keadaan yang berkembang. agar pemadam kebakaran tetap guide karena memang atas per- kebakaran tinggal jalan. Tidak siap siaga, sehingga begitu ada seperti kemarin hanya datang sebuah mobil, sedangkan yang lain tidak bisa dioperasikan kare- na bannya kempes. Saya ingin mengomentari tu- lisan DenPost soal Pawiba. Sép- mengatakan kami harus me- mintaan tamu. Tetapi pihak HPI lengkapi diri dengan lisensi. Ka- lau begitu caranya saya pikir HPI akan mematikan rakyat kecil. Perlu juga diketahui, biasanya tamu Australia jarang mencari guide dengan alasan mengirit dana. Mereka biasanya tidak perlu penjelasan, hanya ingin Kami adalah penggemar Glo- bal dan sering mengikuti acara Citra Bali. Saya ada sedikit ma- seandainya setelah acara Citra sukan buat Global, bagaimana Bali ada tanggapan langsung dari pihak yang terkait biar war- ga yang mengeluh bisa menden- garkan langsung jawabannya. Pekak Baleran Jambe Tabanan anjang pengetahuan, saya Paw- iba itu adalah Persatuan Angku- tan Wisata Bali. Usianya mu- ngkin sudah menjelang 20 tahun. Dalam tulisan tersebut saya justru menyimak bahwa buahnya sendiri. Karena itu saya Pawiba malah mengusik anak lebih setuju jika Pawiba merefor- masi diri. Mencari terobosan-ter- obosan baru. Sekali lagi saya Harus dicermati bahwa kon- disi masyarakat sekarang san- gat terpuruk dari sisi ekonomi dan di pihak lain adanya keingi- nan masyarakat mendapatkan perlakuan serius dalam bidang pendidikan formal dalam upaya pemberdayaan dan pengemban- gan sumber daya manusia se- cara totalitas. Otonomi kampus saya pan- tahu. Demikian klarifikasi ini saya sampaikan, atas kerjasamanya saya sampaikan terima kasih. Sulastra Marga Edi Setiawan Sekjen Kosma Unud terpilih harap Pawiba tidak mengusik teman-teman yang sudah sus- ah payah mencari izin dan lain- lain. Ruang Buat Pembaca Pungutan di Besakih Kemarin saya memandu tamu mancanegara ke Pura Be- sakih. Begitu tiba di dalam pura, kami bertemu dengan seorang "pemandu lokal" dan ia minta uang. Kepada tamu ia mengata- kan, jika mau masuk anda harus membayar. Kami menjadi tidak enak kepada tamu karena di depan kami sudah memenuhi kewajiban seperti membayar tiket dan sumbangan-sumban- gan. Dalam situasi seperti ini mari kita jaga citra pariwisata Bali. Jangan karena ulah-ulah kecil seperti itu justru akan da- pat merusak citra. Kami ber- harap pihak terkait memperha- tikan masalah ini. Perlu ditegaskan, bahwa kami hanya bertugas mengantar tamu sampai di parkir dan tidak ter- jun ke objek lanjut menjelaskan objek tersebut kepada tamu. Kalau itu diberlakukan kepada kami, saya pikir tidak saja sopir transpor, sopir taksi pun harus kena peraturan itu sebab sopir taksi kadang-kadang juga tur membawa tamu seperti ke Kin- tamani dan Ubud. Jika memang HPI sidak guide, tentu yang di- tertibkan adalah mereka yang memang betul-betul guide, bu- kan sopir. Ruang ini khusus untuk para pembaca menyampaikan keluhan, saran, dan pendapat kepada siapa saja. Dapat dikirim lewat facsimili nomor 0361-249477 atau langsung ke Jl. Belimbing 74 Denpasar. Surat yang dikirim langsung sertakan identitas diri Kepada Organda, saya imbau membentuk tim untuk meny- idak angkutan umum. Jangan menyidak yang besar-besar saja. Sekali-sekali turun ke lapangan, bagaimana angkutan umum kita. Apakah sudah be- nar jalurnya. Tanah di Yeh Nu "Pengeruk maha-sangat un- tung, pemilik maha-sangat bun- tung, sampai detik ini selalu ter- katung-katung. Siapa yang men- jadi juru selamat selalu dihitung- hitung". Itulah kalimat yang te- pat untuk menggambarkan per- masalahan tanah di Yeh Nu, Ta- banan. Berkaitan dengan itu kepada yang terhormat Bapak Bupati, Wakil Bupati dan Ketua DPRD Tabanan-yang kese- muanya dari PDI-P-kami harap dapat menyelesaikan masalah tanah di Yeh Nu yang tidak tun- tas-tuntas tersebut. POSKO Agung Denpasar Soal kasus tinja, DPRD akan panggil Kadis DKP *Panggil-memanggil itu sudah biasa. Yang penting solusinya. Wayan Kaler Saya kecewa berat karena HPI tidak membela yang kecil. Selain itu jika kami harus mencari le- sensi tentu harus mengeluarkan duit yang cukup banyak. Belum lagi syarat-syaratnya harus men- guasai bahasa asing, sejarah ser- ta adat-istiadat dan budaya. Se- dangkan kami paling-paling tahu yes dan no. Lecir Tabanan Peminta-minta Kepada BRI Tabanan 800 penderita TBC diberitakan belum laporkan diri *Buru-buru melapor, beli obat saja setengah mati. Wisman tewas terseret arus Bawa Karung Belakangan ini di sekitar ru- mah saya di Jalan Danau Tam- blingan, Sanur- ada sejumlah peminta-minta memakai sarung mengaku dari Karangasem. Mereka meminta sumbangan dari masyarakat dengan alasan untuk membangun pura. Perlu diketahui dalam melakukan keg- latan, mereka membawa karung *Muda-mudi tewas terseret asmara. Jangan Takut Pan Kobar Kabel Telanjang Di banjar saya, di Kuripan, Desa Sedang, Abiansemal kabel- kabel PLN masih telanjang, be- lum diganti dengan kabel tertut- up. Sementara itu pohon-pohon banyak tumbuh di sana. Saya khawatir kabel-kabel itu putus Madru tertimpa pohon dan menyetrum Kuta warga. Baru-baru ini pernah ada kabel terputus dan jatuh ke tanah. Akibatnya, seekor anjing ke Tanah Lot mati kena strum. Sebelum ada Berkaitan dengan Tanah Lot korban jiwa, kami mohon per- hatian pihak PLN, kendati kami berikut: Pertama, munculnya, ekonomi sulit. perlu kami jelaskan sebagai tahu sekarang dalam keadaan spanduk-spanduk di Tanah Lot merupakan ungkapan dukun- gan pemuda kami terhadap per- juangan Desa Adat Beraban dalam rangka pengelolaan objek wisata Tanah Lot. Karena itu kami ingin menyampaikan kepa- da biro perjalanan bahwa tidak perlu takut ke Tanah Lot karena warga kami tidak akan meng- ganggu para wisatawan. Jadi itu Saya ada cerita menarik soal pembayaran rekening listrik di BRI Tabanan. Sisa uang (susuk) pembayaran rekening itu tak pernah dikembalikan kepada pelanggan. Kemarin susuk saya masih sekitar Rp 500, tetap juga tak dikembalikan. Jika uang susuk itu dikalikan banyak ten- tu jumlahnya juga banyak. Mis- alnya Rp 500 dikalikan dengan 10.000 pelanggan berarti uang Komang susuk itu sudah Rp 5 juta. Pert- Abiansemal anyaan saya kemana uang itu. Apakah masuk kantong sendiri atau masuk kas? Mohon penjela- san pihak BRI. DENPOST Pemimpin Umum/Pemimpin Redaksi: Made Nariana, Pemimpin Perusahaan : Wayan Ukir, Terbit 1 Oktober 1998 Redaktur Pelaksana : Suyadnyana, IGP Artha. Staf Redaksi: Edy Asri, Adnyana, K. Karya, IB Geriawan. Illustrator: Putu Suaria Soetha- ma. Reporter: Sarmawa, Subrata, Sudiana, Sugendra, Raka Suasta, Putu Witari, Rahadi. Kontributor: Gus Hendra, Astra Prayoga, Sujaya, Edy Soegiarto, Sudana, Jelantik, Gagah, Mudarta. Fotografer; Arba Wirawan, Manajer Iklan: Gurnita, Manajer Sirkulasi: IB Wirawan. Desain Grafis: Suardhana. Air Ngadat di Sekar Tunjung Alamat Redaksi/Sirkulasi Jalan Belimbing 74 Denpasar, telepon 0361-246437, fax. 0361-249477, PO Box 3788 Denpasar. Jakarta: Jl. Palmerah Barat 21 F, telepon 021-5357602 Jakarta Pusat. Lecir Tabanan Tarif Iklan: umum Rp 3.500.-, warna Rp 4.500, Rp 5.000, Rp 5.500 (disesuaikan banyaknya warna). Keluarga Rp 2.000.-, mini Rp 4.000/baris maksimal 10 baris. Pariwara Rp 1.000.- Tarif iklan belum termasuk PPN 10%. Harga langganan Rp 15.000/bulan bayar di muka, eceran Rp 750.- mengalir di pemukiman Tunjung Sejak kemarin air PDAM tidak Sekar, Tunjung Danu dan seki- kami harap pihak PDAM Kodya tarnya. Berkaitan dengan itu Denpasar mengecek ke lapan- gan. Pelayanan BRI Denpasar Penerbit Koperasi Tarukan Media Dharma. Surat Izin Penerbitan Pers: Nomor 565/SK/MENPEN/SIUPP/1998, tanggal 30 September 1998. Anggota SPS, terbit tiap hari kecuali Minggu/libur. hanya dalam bentuk tulisan, bukan dalam bentuk pengerah- an massa. Para guide kami harap agar bisa menjelaskan kepada tamu tentang adanya spanduk- spanduk yang ada di Tanah Lot. Pencetak PT Percetakan BP. Isi di luar tanggung jawab percetakan. Saya kemarin membayar re- kening telepon di BRI Jalan Ga- Dewa jahmada, Denpasar. Saat itu Denpasar antrean orang yang membayar E-mail: denpos@indo.net.id jumpai pengendara sepeda mo- tor yang melanggar tanda stop dari arah barat. Hal ini juga membahayakan pengendara lain dari arah timur. Buat pak polisi tolong cek ke sini. Kami sebagai rakyat kecil ten- tu ingin warga Denpasar bisa tertib dan menghargai peraturan yang ada. Kalau memang dite- mui pel garan, pihak terkait harus segera menindaknya. Ken- dati zaman reformasi, peraturan tersebut harus jalan dan siapa pun pelanggarnya, mesti menda- pat ganjaran. Gede Suastika Jl. Cokroaminoto Denpasar. Klarifikasi Berita Tamol to RIP CURL AGUS Harsanta MY RENGAS TRANSPORT 2000-- CITRA BALI Global FM 99.15 Interaktif DenPost Sebagai warga kota di Denpasar, Gianyar, Tabanan, Negara, Bangli, Klungkung, Karangasem, dan Singaraja kini saatnya menjadi warga yang aktif. Silakan bicara tentang kota Anda meliputi pelayanan umum, sosial, budaya, agama, dan lain-lain. Jadilah warga yang aktif, cukup telpon 419915 atau 815224 disiarkan langsung Global FM 99.15 setiap pukul 08.00-09.00 Wita "Prima" di Batubulan Menanggapi keluhan Ketut Yasa-Batubulan, dapat kami in- formasikan sebagai berikut: mingguan Prima sejak Maret 2000 terbit setiap hari Minggu. Untuk wilayah Batubulan, mingguan Prima dapat diperoleh di Terminal Batubulan atau Kios Ben- das, Sukawati. Jika anda berlangganan silakan hubungi kami di telepon 225764. Bagian Sirkulasi Razia HPI Saya ingin menanggapi soal razia HPI. Jika seluruh sopir transpor dimintai lisensi mungkin akibatnya akan menjadi be- sar, karena sekarang turis sepi. Apalagi sering diadakan razia. Permintaan saya kepada HPI tolonglah masyarakat kecil seper- ti kami jangan dituntut macam-macam. Wayan Tata Kuta (065) rekening cukup panjang sehing- ga harus bersabar untuk menda- patkan giliran. Di samping itu pelayanannya perlu juga saya soroti karena petugas yang ditempatkan itu adalah karyawan yang masih training, sehingga tidak lancar. Kalau dulu ketika pegawai senior ditempatkan di loket pembaya- ran tidak sampai seperti sekarang. Lancar-lancar saja. Kemarin justru terlambat kare- na pegawai yang ditempatkan masih training. kepada kas negara. Bank penye- lenggaranya adalah Bank Mandi- ri atau Bank Exim. Kami mau menyetor beberapa setoran, teta- pi saya hanya dikasi blangko cuma satu. Begitu saya minta lagi, petugas menyuruh saya memfotokopi. Bukan masalah biaya fotokopi yang saya per- masalahkan, tetapi jawaban petugas itu kurang simpatik. Selain itu dengan memfotokopi justru akan memerlukan waktu yang cukup lama, karena harus mencari keluar. Pertanyaan saya kenapa saya menyetor sekian Armayani paket kok hanya dikasi satu Denpasar blanko. Ketika saya tanya ke kas negara apa boleh saya bayar gabung, katanya nggak boleh. Ani Gianyar (065) Blangko di Bank Mandiri Kemarin saya menyetor dana 2cm Color Rendition Chart
