Tipe: Koran
Tanggal: 1997-08-28
Halaman: 02
Konten
4cm Halaman 2 Badung harus Punya Perda Pembatasan Pembebasan Tanah Denpasar (Bali Post) - Investor yang ingin mengembangkan usaha masih dibebaskan untuk menguasai" tanah berapa pun luas yang diinginkan. Akibatnya, muncul kesan pengua- saan tanah di beberapa kawasan wisata dimonopoli investor tertentu. Untuk itu, DPRD diharapkan mem- buat peraturan daerah yang membatasi luas maksi- mal areal yang bisa diplot investor. Usulan itu disampaikan Kades Pecatu Ketut Suiasa pada acara tatap muka dengan anggota DPRD Badung, Rabu (27/8) kemarin, di Kuta. "Saya yakin jika perda itu ada, bisa dipakai dasar kuat bagi aparat di bawah untuk menolak inves- tor," katanya lagi. "Perda itu belum ada di Badung sehingga aparat terbawah tak punya kekuatan untuk mengerem pencamplokan lahan oleh in- vestor." Selama ini, kata dia, pihak- nya ingin menolak investor yang menanamkan modalnya di Pecatu, tetapi pedoman un- tuk itu tidak ada. Lagi pula, se- bagai ujung tombak di masyarakat tidak memiliki ke mampuan untuk menolak in- vestor membebaskan lahan ra- tusan hektar. "Terus terang, kalau ada investor lagi mencari lahan ratusan hektar, maunya kami menolak, tetapi dasarnya apa," ujarnya lagi. Dia menyampaikan usulan ini mengingat gencarnya inves- tor mencari lahan di wilayah- nya. Jika satu investor memplot 500 hektar, berarti wilayah Pe- catu yang luasnya 2.641 hektar akan habis diplot lima investor. Adanya agresivitas investor memplot lahan terlalu luas, kata dia, memberikan tekanan moral, psikologis dan sosial bu- daya bagi masyarakat Pecatu. Saya merasakan masyarakat mendapat tekanan sosial dan psikologis yang amat berat de- ngan adanya investor yang Denpasar (Bali Post) - Pejabat pemerintah di Bali banyak yang belum memahami posisinya, sehingga sering terjadi penyalahgunaan wewenang dan saling lempar tanggung jawab. Pe- nyalahgunaan wewenang dan saling lem- par tanggung jawab inilah yang menjadi pangkal lahirnya penyelewengan. wewenangnya. "Semua pejabat harus tahu posisinya di mana, wewenangnya apa. Dengan begitu, tanggung jawabnya jelas. Jangan saling lempar tanggung jawab," ujarnya. Terkait temuan 261 kasus penyelewe- ngan di Bali itu, Dhana tegaskan, secara umum lebih banyak penyelewengan ad- ministratif. Penyebabnya, moral pelaksa- memplot areal lebih dari 500 hektar," katanya. Denpasar (Bali Post) - Pengacara di Bali diharapkan tidak terpaku pada pola pikir konvensional yang lebih mementingkan proses litiga- si, tetapi perlu membekali diri dan ber- orientasi secara profesional dalam ber- bagai bidang. Dr. Adnan Buyung Nasu- tion, S.H. mengatakan hal itu saat ja- muan makan malam bersama belasan pengacara di RM Sari Warta Boga Den- pasar, Selasa (26/8). Dikatakan, kondisi ma- syarakat Pecatu sekarang sudah berkembang. Di satu pi- hak desa memiliki 253 KK KS II- jumlah tertinggi kedua setelah Desa Beloksidan-na- mun di sisi lain pada musim kemarau sebagian warga kesu- litan air. Menurutnya, tiap bu- lan tiap rumah yang belum tersentuh jaringan perpipaan memerlukan air sampai empat tangki. Bayangkan untuk air saja masyarakat kami menge- luarkan uang Rp 150.000 - Rp 200.000 per bulan," ujarnya. Dengan kesulitan yang di hadapi warganya itu, dia meng- harapkan dewan ikut memper- juangkan agar warga yang membeli air bisa segera menik- mati air bersih. "Kalau air ber- sih sudah mengalir, rasanya tidak sulit untuk mengejar KS III plus di Pecatu," katanya. Ketua DPRD Badung Drs. Gede Yudha menilai masu- kan Kades Pecatu itu sangat baik digunakan sebagai ba- han pertimbangan untuk Peringatan pendekar hukum ini di- maksudkan agar para pengacara, khususnya di Bali, selalu siap dalam menghadapi intervensi serta banyak- nya praktik advokasi yang dilakukan pengacara asing. Dicontohkannya, pe- ngacara Indonesia harus berorientasi pada bidang bisnis hukum dan interna- tional trade. Menurutnya, intervensi dimaksud harus segera dicegah, misalnya bagai- mana usaha para pengacara Indonesia mampu meningkatkan mutu profesi dan memiliki kebanggaan terhadap profesi sehingga lahannya tidak diambil pe- ngacara asing. Usaha untuk menanggu langi kegiatan pengacara asing tersebut terutama di Bali, kata sesepuh hukum itu, perlu dan dirasa sangat mendesak lantaran daerah ini sebagai pintu ger- membuat peraturan daerah mengenai pembatasan lahan yang diplot investor. "Kita akan mencoba menyusun perda berkoordinasi dengan ekseku- tif. Dewan kan juga mempu- nyai hak inisiatif mengajukan perda," tegasnya. Banyak Pejabat saling Lempar Tanggung Jawab Pariwisata tak Rusak Seni Pertunjukan (ISI) Yogyakarta itu menga- pertunjukan dalam kehidupan takan, apabila dievaluasi manusia Indonesia sangat kon- dengan konsep yang benar tekstual, harus menggunakan dan cocok, industri pariwisa- pendekatan multidisiplin den- ta justru memperkaya gan mengutamakan metode perkembangan seni pertunju- sejarah, dipadu dengan kon- kan. Untuk membuktikan sep sosiologi. Teori sejarah hipotesis itu, objek penelitian yang digunakan teori peruba- perlu dibatasi. Pertama, yang han eksternal. Teori ini, kata diteliti hanya seni pertunju- dia, menegaskan rumusan kan wisata sebagai produk yang bisa diterapkan pada seni. Kedua, daerah peneli- perkembangan seni pertunju- tian yang meliputi Yogyakar- kan di Indonesia yang mela- ta, Bali, DKI Jakarta, Suma- hirkan seni pertunjukan tera Barat dan Hawaii. wisata. Dikatakan, karena seni na aturan hukum itu sendiri. "Negara kita ini negara hukum. Kalau negara hukum, hukum itu harus ditegakkan," ujarnya. Di tempat terpisah, Wakil Ketua DPRD Bali Ayu Putu Nantri, S.H. mengemuka- kan, apa pun yang ditemukan Irjen Pe- ngawasan Depdagri itu, yang penting saat ini tindak lanjutnya. "Kasus itu sudah di- tindaklanjuti atau belum?" katanya. Menu- rut dia, tindak lanjut itu harus segera di- lakukan, terutama untuk jenis-jenis kasus yang sudah pernah terjadi. Dia juga menilai usulan ini penting, sebab jika tidak ada pegangan aparat, lahan suatu wilayah akan habis dimiliki in- vestor. Jika lahan suatu wilayah habis dimiliki investor, itu berarti masyarakat bisa ter- cabut dari akar budayanya. "Kalau mereka sudah hilang dari tempat asalnya, siapa lagi pendukung budaya Bali yang adiluhung ini," katanya. Lurah Kuta Wayan Geria mengusulkan perlunya dibuat jalan terobosan baru dari pantai Kuta menuju Ho- tel Oberoi untuk mengatasi kepadatan jalan di Kuta. Se- mentara Kades Canggu Su- darsana mengaku sedih, karena satu-satunya desa di Badung yang wilayahnya be- lum tersentuh telepon. (029) bang internasional dengan berbagai per- masalahan yang berkaitan dengan hu- kum. "Jangan terpaku pada pikiran konvensional masalah litigasi atau yang hanya menyangkut pekerjaan bidang pidana atau perdata," tegas Bang Buyung-panggilan akrab Buyung Na- sution. Bali Post Budi Luhur Sasar Manusia "Terpilih” BALI kini memiliki satu lagi ya- yasan yang bergerak murni di bidang sosial keagamaan. Budi Luhur nama yayasan tersebut bukan menyasar masyarakat biasa, melainkan manu- sia terpilih" yakni para sulinggih (pe- mangku, bujangga dan pedanda). Aca- ra pengukuhan pengurus yayasan ini dilakukan secara sederhana oleh Ida Pedanda Gde Penatih, Rabu (27/8) ke- marin. Menurut ketua yayasan ini IB Oka Abiana, banyak sulinggih di Bali yang tak lagi produktif, namun tak ada yang memperhatikan kesejahteraannya. Banyak yang melakukan lokapalase- raya (memimpin upacara Panca Yad- nya) dalam keadaan harus dipapah naik mobil dan turun mobil. Ada juga yang hanya mampu tidur dan ngawe- da di merajan, tak bisa ke mana-mana karena dalam keadaan sakit. Di si- nilah umat Hindu harus terketuk ha- tinya untuk ber-yadnya membantu ke- hidupan para sulinggih." Di sisi lain, banyak juga pemangku di desa dan di kota setelah tak dipakai desa adat hidupnya tetap melarat, padahal pengabdiannya selama men- jalankan tugas kesulinggihannya sa- ngat besar. "Seolah-olah umat kita maunya minta saja, setelah tak produktif lagi para sulinggih ini diting- galkan," ujarnya. Ia mengakui masalah birokrasi sebagai salah satu penyebab penyelewengan. Sering suatu masalah menjadi sangat lam- bat karena harus melewati sejumlah ad- ministrasi birokrasi. Padahal, ada sejum- Pengacara jangan Terpaku Litigasi Bali Post/010 MAKAN MALAM - Pengacara senior Dr. Adnan Buyung Nasution, S.H. (nomor dua dari kiri) saat makan malam bersama dengan sejum- lah pengacara di Rumah Makan Sari Warta Boga, Selasa (26/8). lah persoalan yang memerlukan penyele- saian cepat. Misalnya dalam peminjaman ruangan, terpaksa mengeluarkan uang panjar agar bisa cepat. Tetapi, dalam atu- ran itu tidak bisa keluar saat itu, dalam arti harus menunggu pada triwulan berikutnya. Nah, ini kan menyulitkan ad- ministrasi," jelasnya. SUDAHKAH Anda membayar iuran televisi? Pertanyaan seperti itu ke- rap lalu-lalang di layar kaca jika kita menonton acara TVRI. Walaupun demikian, masyarakat tak hirau de- ngan imbauan itu. Mereka berdalih dan mengatakan tidak pernah menonton sia- ran-siaran TVRI, tetapi sta- siun swasta lainnya. Kepala Itwilprop Bali Drs. I Nyoman Dhana menegaskan hal itu Rabu (27/8) ke- marin, seusai acara penutupan Rakornis- was Depdagri di Agung Room Hotel The Grand Bali Beach, Sanur. Pernyataan itu terkait dengan temuan Irjen Pengawasan Depdagri atas 261 kasus penyelewengan yang dilakukan aparatur pemerintah di daerah ini. Dilihat dari angka temuan, Ayu Nantri berkomentar, memang relatif tinggi. Kare- na itu, patut ditelusuri mengapa kasus tersebut begitu tinggi dan di bidang apa saja. selain karena Bertolak dari hal itu, ia setuju kalau masalah birokrasi ini disederhanakan. Namun, penyederhanaan itu jangan sam- pai mengurangi proses pengawasan. Guru Besar FH Unud Prof. I Made Wid- nyana, S.H. melihat dua hal dalam me- ngatasi masalah ini yakni, sistem penga- wasannya dan aparatur pengawasannya. Dari sisi sistem, ia usu- Akibat susahnya me- narik iuran televisi dari masyarakat itu di beberapa daerah sampai melibatkan Bakorstanasda. Lalu bagaimana dengan TVRI Denpasar? Saya pikir di Bali tidak perlu sejauh itu, kesadaran sudah Malahan kami Kata dia, seorang pejabat harus tahu faktor administrasi juga akibat faktor tek- lan Irjen Soedradjat Nataatmadja bahwa Antre, Lembaga yang Ingin Kerja Sama dengan RSUP yang kekurangan kolektor untuk menagihnya," ujar Kepala nis. Masalah ini terjadi karena salah meng- interpretasikan suatu aturan di lapangan," ungkapnya. Stasiun TVRI Denpasar Yon Hardoyono, di Jimbaran, Rabu (27/8) kemarin. betul apa posisi dan wewenang yang di- embannya. Dengan begitu, mereka akan mengetahui apa yang menjadi tanggung jawabnya. Sebaliknya, jika pejabat tidak mengetahui posisi dan wewenang yang timbul dari posisinya, penyelewengan akan mudah terjadi. Karena itu, semua pejabat harus memahami betul posisi dan sistem saat ini masih belum efektif. Kalau- pun aturan yang ada sudah baik, ia mem- pertanyakan objektivitas aparaturnya. Karena itu, yang diperlukan kejujuran dan keberanian aparatur. Dari pengalamannya menangani masalah serupa, Ayu Nantri mengemuka- kan, ada dua hal yang penyebabkan mun- culnya penyelewengan yakni, masalah tek- nis dan kesalahan dalam penerapan pe- raturan seperti perbedaan penafsiran ter- hadap aturan. Untuk itu, temuan Irjen itu perlu ditindaklanjuti. "Masak tiap tahun ada temuan yang sama," tegasnya. Denpasar (Bali Post) - Hingga saat ini masih ada sejumlah lembaga swasta baik hotel maupun klinik asuransi Rakor Teknis Pengawasan Depdagri kesehatan yang antre untuk yang berlangsung dua hari itu menelorkan mendapatkan persetujuan ker lima buah keputusan di antaranya, ja sama dengan RSUP Sanglah penyempurnaan/ perubahan-perubahan dalam pelayanan kesehatan baik mengenai materi kebijakan maupun karyawan lembaga tersebut. redaksional, terutama menyangkut perlu- Direktur RSUP Sanglah dr. nya peningkatan mutu SDM pengawasan IGLM Rudiartha, MHA melalui pendidikan formal, kursus-kursus didampingi Wadir Umum dan maupun studi banding ke luar negeri. Di- Keuangan dr. Made Molin sepakati pula pertemuan serupa tahun Yudiasa mengungkapkan hal 1998 mendatang diadakan di Sulawesi itu, Rabu (27/8) kemarin, terkait Utara. (nom) makin semaraknya lembaga- menyebut nilai nominalnya. soal itu. Di yayasan ini juga terlibat Mentamben IB Sudjana sebagai pena- sihat. Bahkan Mentamben, kata IB Oka menyasar sulinggih yang sedang sakit, Dijelaskan, yayasan ini tak hanya Abiana, mengaku sejak dulu punya ide juga yang masih produktif. Alasannya, semacam itu. Dana awal yayasan yang karena beliau itu pada dasarnya sama, sekretariatnya di Hotel Abiansrama mengabdi untuk umat. Hanya karena Sanur telah terkumpul Rp 50 juta. "Gaji yayasan ini baru berdiri, kegiatannya Yayasan Budi Luhur yang dikuat- saya tiap bulan seluruhnya saya sum- masih terbatas di Kodya Denpasar dan kan dengan akte Notaris Made Pur- bangkan untuk yayasan," ujar Presdir memprioritaskan para sulinggih yang yatma, S.H. mencoba mencari solusi Hotel Abiansrama ini tanpa mau sedang memerlukan bantuan. Denpasar (Bali Post) - Industri pariwisata tidak akan merusak perkembangan seni pertunjukan tradisional. Malah sebaliknya, sektor pari- wisata mampu memperkaya perkembangan seni pertuju- kan. Hal itu diungkapkan bu- dayawan RM Soedarsono dalam seminar dampak pariwi- sata terhadap perkembangan seni pertunjukan di Indonesia, Rabu (27/8) kemarin, di STSI Denpasar. Soedarsono yang juga Re- ktor Institut Seni Indonesia Bali Post/025 BUDI LUHUR-Ida Pedanda Gde Pesuruan (paling kanan) Rabu (27/8) kemarin sedang "ngalinggihang weda" sebelum acara pe- ngukuhan Yayasan Budi Luhur. Dikatakannya, dewasa ini ada tiga modus operandi pengacara asing dalam menjalankan praktiknya di Indonesia. Ada yang menggunakan orang Indone- sia sebagai tokoh yang ditampilkan, ada yang memanfaatkan visa turis dan ada pula yang dua atau tiga hari berada di Indonesia untuk tujuan dimaksud. Bang Buyung merasa bersyukur lan- taran pemerintah cukup concern meng- hadapi intervensi pengacara asing itu. Menurutnya, Menkeh Oetojo Oesman telah menerbitkan SK tertanggal 15 Juli 1997 yang mengatur tentang masalah ini. Dalam SK itu, pemerintah menga- tur tentang perizinan bagi pengacara asing untuk membuka praktik di Indo- nesia. "Tahap awal memang cukup ba- gus. Menkeh sudah tanya dan saya jawab bagus," papar Buyung. SIAPA pun sepakat, bila pembangunan masyarakat Bali memiliki keterkaitan yang yang menghasilkan pertumbuhan ekonomi sangat jelas. Kultur Bali tertancap pada jadikan tujuan pembangunan berbudaya. Bali akan tumbuh subur bila wadahnya tinggi tanpa lepas dari akar budaya Bali di- struktur-nya yaitu lembaga adat. Budaya Tetapi, makna "tanpa lepas dari akar budaya masih tetap terpelihara. Jadi, pembangunan pertumbuhan ekonomi yang bisa diukur de juan ekonomi yang bisa berdampingan dan Bali masih sangat abstrak. Berbeda dengan Bali yang berwawasan budaya adalah kema- ngan angka. Jadi, sebenarnya standar keber- rukun dengan lembaga tradisional ini. "Jika hasilan pembangunan berbudaya adalah ini dapat dilaksanakan, akan terbukti pembangunan yang menghasilkan pembangunan berwawasan budaya me- akar budayanya. Bagaimanakah wujud parnya. masyarakat Bali yang maju tanpa lepas dari mang benar-benar bisa diwujudkan," pa- masyarakat seperti itu? lembaga swasta memberikan puan klinik asuransi keseha- kepercayaan kepada RSUP un- tan memberikan jaminan tuk perawatan karyawan hotel kepada anggotanya. maupun usaha lainnya. Hingga kini sekitar 18 peru- posal lembaga yang ingin ngan RSUP. Kerja sama terse- Rudiartha menjelaskan, pro- sahaan telah bekerja sama de- melakukan kontrak kerja sama but meliputi pelayanan kega- dalam pelayanan kesehatan itu watdaruratan, rawat inap, ber- masih dipelajari manajemen salin sampai pada pelayanan RSUP. Dalam kaitan ini, kata operasi. Makin banyak per- dia, tidak asal kerja sama, mintaan kerja sama di bidang melainkan perlu dipertim- pelayanan kesehatan, berarti bangkan dan dipelajari ma- RSUP tetap mendapat keper- sing-masing kemampuan pe- cayaan masyarakat di Bali," rusahaan yang menjamin ujar Rudiartha karyawannya serta kemam- (08) Dukungan Arsip Rendah, Urusan Jadi Rumit Denpasar (Bali Post) - Pemda Badung masih menghadapi masalah rendahnya dukungan kearsi- pan. Akibatnya masih ada urusan yang kurang lancar dan terkadang menjadi ru- mit, sehingga pejabat lambat mengambil keputusan. Sek- wilda Badung Drs. Ida Bagus Yudara Pidada mengatakan hal itu Rabu (27/8) kemarin saat menutup diklat kearsi- pan di Lumintang. Menurut Yudara, rendah nya dukungan kearsipan ini Menurutnya, penanganan bukan semata-mata karena kearsipan perlu dimulai dari pola kearsipan, juga duku- instansi terbawah. Sebab, Hanya, kata Buyung, perlu ditin- ngan dari petugas arsip. Un- tanpa penanganan sedini mu- dijadikan target anti dumping oleh pe- sanaannya. Misalnya tentang ujian yang telah mengikuti diklat terhambat. Misalnya terlam- daklanjuti dengan peraturan pelak- tuk itu, dia berharap pegawai ngkin urusan akan menjadi merintah AS. Artinya, produk dari In- masuk yang harus diuji sebuah tim. agar terus-menerus melaku- batnya penemuan dokumen donesia akan diblokir untuk tidak ma- Di samping itu, pengacara asing di- kan penyempurnaan. Tugas akan mengganggu kelanca- suk ke negara tersebut. Persaingan wajibkan menguasai bahasa Indone- tersebut bisa dilaksanakan ran kegiatan pemerintahan. tidak sehat dengan cara menurunkan sia, menguasai sejarah dan hukum dengan baik jika diikuti disi- Bahkan, bisa berakibat fatal harga ini sangat mengganggu produksi Indonesia. "Yang terpenting, mereka plin dan kesetiaan tinggi ter- karena mengganggu proses yang pada gilirannya rakyatlah yang harus menghomarti hukum Indone- hadap pemerintah dan nega- pengambilan keputusan oleh paling menderita. Kondisi seperti ini sia," tegasnya. Dicontohkan, Indonesia saat ini akan perlu diantisipasi para pengacara. Pemda Badung, kata dia, ra. pejabat berwenang. (010) (029) (023) Mencari Standardisasi Pembangunan Berbudaya (1) Banyaknya Gedung Megah bukan Cermin Keberhasilan saat ini masih banyak me- merlukan dukungan petugas kearsipan yang terampil dan mantap dalam menghadapi tugas otonomi yang kian meningkat. Dari pengama- tannya, pelaksanaan tugas kearsipan perlu ditingkat- kan, baik penyajian, pena- taan maupun pengendalian arsip. Selama ini penangan- an kearsipan masih kurang profesional dan aparatnya kurang memperhatikan arti penting kearsipan. Kamis Kliwon, 28 Agustus 1997 pung, berarti desa adat masih sangat berpe ran. Di luar lembaga ini, lembaga mana lagi tanyanya. Kini hanya tinggal bagaimana yang bisa menyatukan potensi orang Bali," merangsang peran desa adat tersebut? masyarakat tidak akan tercabut dari akar Sebab, sepanjang desa adat masih berperan, budayanya. Apakah ini bisa dijadikan tolok ukur? BALI terus melangkah dengan jurus pembangunan yang berwawasan budaya, tetapi tudingan bahwa telah terjadi penyimpangan pemban gunan berbudaya masih ada. Ini menunjukkan, visi dan misi pembangunan berwawasan budaya masih belum menyatu. ta menolak bila tolok ukurnya hanya hal itu. Pengamat budaya Bali Dr. Ing. Made Mer- Oleh karena itu, Gubernur Bali Strategi pembangunan Bali yang berlandas- Kecenderungan sekarang menunjukkan, kan budaya tidak hanya diukur dari kema- Ida Bagus Oka mengharapkan Bali Drs. IB Pangdjaya mengatakan, masyarakat Bali. Di kota terpadat di Bali se- berpikir orang Bali," tegasnya. Kepala Dinas Kebudayaan (Kadisbud) desa-desa adat masih bisa tetap eksis pada juan seni, namun harus diukur dari konsep para cendekiawan membahas masyarakat Bali yang demikian merupakan perti Denpasar saja, desa adat ini masih bisa standar untuk mengukur masyarakat Bali yang masih berkultur dan bernapas. Meskipun Bali nanti menjadi pu- kan sesuatu sesuai tempat dan fungsi Konsep berpikir orang Bali, menempat- keberhasilan pembangunan berkultur Bali adalah masyarakat yang Tetapi, ruang gerak desa adat harus diakui patkan sesuai fungsinya. Dengan menaruh daya Bali sekarang ini belum jelas benar, kare- berstruktur Bali. Masyarakat Bali yang lau metropolis, desa adat akan tetap hidup. nya. Misalnya, ornamen Bali harus ditem- berwawasan budaya. Seperti masih memegang nilai-nilai kebaliannya, makin menyempit, karena individu-individu barong, patung Malen (punakawan Panda- na konsep yang dicanangkan ini (dalam per- apakah seharusnya standar sedangkan masyarakat Bali yang berstruk yang menjadi anggota desa adat telah terga-wa-red) serta tedung di depan bangunan, da) belum bisa dioperasionalkan di lapa- tur Bali adalah masyarakat Bali yang masih dai waktunya di tempatnya bekerja. Apakah ngan. Akibatnya, pengawasan tidak ber tersebut? Laporan berikut bisa diwadahi lembaga kemasyarakatan tra- ini pertanda desa adat sudah tidak relevan akan mengupas lebih dalam disional seperti desa adat. Jadi, masyarakat mengantisipasi perkembangan zaman? jalan efektif, se-hingga manusia Bali baru tentang hal itu. Bali yang tak tercabut dari akarnya meru- Untuk mendapatkan masyarakat Bali kaget setelah semuanya terjadi. "Semesti- pakan masyarakat Bali yang masih memili- nya, desa adat masih tetap relevan, karena ngunan Bali yang berwawasan budaya se- kah proses pemba-ngunan di Bali sudah Pangdjaya membantah hal ini. Menurut yang berkonsep Bali, lanjutnya, pemba- nya Bappeda Bali mampu 'mengadili' apa- ki nilai kebalian dan masih diwadahi lem- hanya dalam wadah ini seluruh potensi harusnya tidak boleh meninggalkan perta- mencerminkan budaya Bali atau tidak?" baga adat. luruh potensi masyarakat Bali bisa tertam dan tegaknya budaya Bali yang bernapas- masyarakat Bali bisa tertampung. Jika se- nian. Kokohnya desa adat, surplus pangan, tanyanya. Dia menilai konsep pembangunan berbu- tidak berarti sudah berlandaskan budaya Bali. Ditambahkan, kultur dan struktur (tar/sut/jan) kan agama Hindu berkat keberhasilan sek- tor pertanian. "Sangat keliru jika orang ber- ponegoro, Jl. Sudirman atau pun di Kuta se- pikir megahnya bangunan di kawasan Jl. Di- bagai cermin keberhasilan pembangunan Bali," ucapnya. yang menggusur lahan pertanian belum Dijelaskan, kemegahan pembangunan tentu menyentuh kebutuhan masyarakat hasilnya pun sebagian besar akan lari keluar Bali. Karena modalnya kebanyakan dari luar, lagi. Untuk itu, ia menyarankan agar pem- bangunan industri kerajinan digalakkan se- perti di Gianyar sebagai pendukung pertanian, karena masyarakat benar-benar menikmati pembangunan. peningkatan pendapatan akibat kemajuan Biaya Pengobatan Para sulinggih ketika muput (memimpin) upacara, kata dia, juga ter- masuk objek wisatawan. Seharusnya para pengusaha biro perjalanan dan hotel mau membantu para sulinggih. Program lain Yayasan Budi Luhur ini, minta kepada IDI Bali untuk memberi keringanan pemeriksaan dan pengoba- tan para sulinggih. Sementara jumlah sulinggih di Bali yang diusulkan mendapat bantuan masih sedang di- inventarisasi. Dalam waktu dekat ya- yasan ini akan didirikan di tiap kabu- paten. IB Gde Dirga, Kelihan Adat Ban- jar Buruan menyatakan salut de- ngan berdirinya yayasan itu. Ia me- ngatakan, tugas seorang sulinggih amat berat. Beliau harus memen- dam nafsu Panca Indria serta berkorban waktu dan tenaga untuk umat. Bahkan, ada yang sampai se- harian memimpin upacara pada hari-hari tertentu. Di balik itu, sesari yang diperoleh dariyadnya tersebut sering dikembalikan kepada pemi- lik karya (umat). siwa-sisya, ia sarankan yayasan ini Sekalipun di Bali ada konsep tak memandang hal itu. "Sebab, ka- lau berbicara soal sulingggih berar- ti kita berbicara sulinggih secara total-madwijati atau ekajati, se- hat, sakit, kaya atau miskin," ka- tanya. (sue) Figur Kata dia, surat edaran dari pusat untuk melibatkan Ba- korstanasda dalam menarik iuran belum ada. Hal itu sebe- narnya tergantung dari keadaan daerah masing-masing. Ke- sadaran masyarakat Bali membayar iuran televisi karena mereka menyenangi acara di TVRI. "Walaupun banyak TV swasta, kalau menonton drama gong mau tak mau kan mere- ribu untuk iuran selama sebulan tidak terlalu berat bagi ka harus mencari di TVRI, apalagi angka di bawah sepuluh pi kapan dipertanggungjawabkan penggunaan iuran itu? masyarakat," ujarnya. Mungkin bukan soal beratnya Pak, teta- (gus) Denpasar dan Sekitarnya Lokakarya KIE Berakhir LOKAKARYA KIE (Komunikasi, Informasi dan Eduka- si) soal HIV/AIDS yang diselenggarakan atas kerja sama Komisi Penanggulangan AIDS (KPAD) Bali dengan Au- SAIDS dan Pemda Bali yang berlangsung selama dua hari di Hotel Natour Sindhu Beach, Sanur, Rabu (27/8) kemarin berakhir. Lokakarya ditutup staf AusAIDS Ir. Gede Pi- tana. Kesimpulan lokakarya yang akan ditindaklanjuti Pokja KIE KPAD Bali dirangkum di Perwakilan AusAids Bali. Menurut Gede Pitana, hasil rangkuman tersebut nantinya dijadikan pedoman untuk penyuluhan penang- gulangan penularan HIV/AIDS di Bali. (08) Pengukuhan Pengurus IAP KETUA Umum Ikatan Ahli Perencanaan (IAP) Indone- sia Pusat, Dr. Ir. Sudjana Royat, Selasa malam (26/8) me- ngukuhkan kepengurusan IAP Cabang Bali di Sanur. Pe- ngurus IAP Cabang Bali yang dikukuhkan itu diketuai Ir. Nengah Suarca, Sekretaris Arsana Laga dan Benda- hara Agus Triongko. Pengukuhan pengurus IAP Cabang Bali, dikatakan Sudjana Royat, untuk memenuhi per- syaratan IAP agar bisa diakui secara nasional karena di tiap propinsi harus memiliki pengurus cabang. (025) Sidang Perdana Made Sum MENYUSUL tidak ditemukan adanya gangguan kesehatan pada diri Made Sum, PN Denpasar Kamis (28/8) ini meren- canakan menggelar sidang perdana atas mantan Direktur Bank Ratnadi itu. Menurut sumber terdekat, dua jaksa dari Kejati Bali Putu Suarsana, S.H. dan Sumadi, S.H. akan meng- hadirkan tersangka yang sempat diisukan mengalami gang- guan jiwa dengan dakwaan melakukan tindak pidana peni- puan dalam kasus jual beli tanah di Jimbaran. (010) Seminar AMA Denpasar DIREKTUR Utama PT Jasa Raharja Drs. Ida Bagus Sarga, Kamis (28/8) malam ini akan tampil sebagai pem- bicara tunggal dalam seminar Asosiasi Manajer Indone- sia (AMA) Cabang Denpasar di Hotel Natour Kuta. Sem- inar AMA kali ini bertepatan dengan HUT ke-4 organisa- si para manajer tersebut yang diadakan tiap bulan de- ngan menampilkan para pakar manajemen/marketing dari berbagai kota di Indonesia. Malam ini Ida Bagus Sar- ga akan membawakan tema "Rasionalisasi Visi, Misi, Strategi dan Filosofi Pelaku Ekonomi Indonesia Menuju Ceramah Narkotik DALAM menyambut HUT ke-49 Polwan 1 September 1997, Kaurbin Dispen Polda Bali Kapten Pol. Andi Arwita, S.H. Rabu (27/8) kemarin mengatakan, panitia akan mengadakan cera- mah tentang obat-obat terlarang (narkotik) di beberapa sekolah dan melakukan razia di beberapa diskotek. Sedikitnya dua peleton polisi wanita (Polwan) - dari anggota Lantas dan Sabhara baik dari Polda Bali maupun Polres Badung-sejak beberapa hari terakhir ini juga disebar dan diterjunkan di loka- si-lokasi yang rawan macet lalu lintas. Kelas Dunia". (*) (070) Yudisium Sarjana TUJUH orang sarjana Jurusan Bahasa dan Seni Program Studi Bahasa dan Sastra Daerah Bali Universitas Dwijendra, Rabu (27/8) kemarin diyudisium Ketua Jurusan Bahasa dan Seni Drs. A.A. Putra Semadi. Dia mengatakan, Bali saat ini sedang mengahadapi berbagai tantangan dan benturan bu- daya asing, karena itu jurusan bahasa dan seni sangat pen- ting di masa yang akan datang. Mahasiswa yang menempuh jurusan ini selain mendapat gelar kesarjanaan, juga menda- pat pengetahuan dan pendidikan budi pekerti. "Apabila manu- sia telah berbudi pakerti, ia akan lebih selektif menerima pe- ngaruh budaya asing dan bisa menjaga perasaan orang lain," ujar Putra Semadi. (023) Color Rendition Chart Kamis Kliwc La Gianyar (Bali Sekitar 25 w yangan) mempr pengukuran tan nan PT Ubud sepengetahuar tidak ada surat tanah diu yang warga setempa Menurut Kepa Pertanahan Gia Pasek Arsadja, (26/8) kemarin, p tanah warga Dus tidak ditangani sebab tanah yan melebihi 10 hekta rannya merupaka ngan Kanwil Bada han Nasional (BF Pada saat pe Tiga C Amlapura (Bali Kasus pembaka upacara ngaben dan rumah keluarga S Adat Sengkidu, Tebel, Kecamatan rus ditindaklanjut polisian Karangas Polsek Manggis. B keterangan korba penyidikan polisi, masyarakat setemp sebagai penggerak Seizin Kapolre asem Letkol Pol. Sm.IK, Wakapolres Drs. Musa Ginting Kasat Serse Lettu P to Kartiko Putro m kan hal itu, Rabu (2 Menurut Musa tiga oknum yang d bagai pemicu/peng massa ini secepatn panggil untuk dim rangan. Nama-nama ok dicurigai tak usah d Yang jelas pihak menemui titik tera menangani kasus in rin. hjed hered Po Suriigus Singaraja (Bali Po Jajaran Polda Ba rus memburu kawan pok-yang menodo dian membawa kab bil sedan BMW nopo dikendarai Agus Firawan (17), pelaja Denpasar asal Desa L Ubud, Gianyar. Kejac nya berlangsung Sal sekitar pukul 17.00 di Agus: ORANGTUA hendaknya selektif r kan fasilitas kepad anaknya. Siswa SMU ya tak pantas diberik tas mobil mewah ke se Itu ditegaskan Kepa 3 Denpasar Drs. I Mas erta, Rabu (27/8) kem. hubungan dengan k yang dialami seorang si Agus Sukrata Firawa yang menjadi korban ngan dua orang tak d Sabtu (23/8). Korban asal Desa L duh, Ubud-Gianyar itu derita kerugian Rp 90, termasuk di dalamnya s mobil BMW, arloji tang harga Rp 300.000, sepa 275.000, dan uang tun 150.000. Dikatakannya, atura tuk tidak membawa kend bermotor dan barang m lainnya, sampai saat ini tetap diberlakukan. Jika yang melanggar, jelas ak tindak dengan member PENG Sehubungan dengan Desa Pengastulan ber RI No. Kep-464/KM. 1996, Rapat Umum Pe Pengastulan pada to memutuskan : 1. Pembubaran Badan Pengastulan 2. Pembentukan Tim Li a. Sdr. I Ketut Rutha b. Sdr. I Made Pasek c. Sdr. I Nengah Sul Selanjutnya sesuai den 68 Tahun 1996 tenta Pembubaran dan Lik kekayaan bank tersebut dan pengurusan Tim Lik 25 Ac PT Bank Desa Peng Jalan Sudirman Tim
