Tipe: Koran
Tanggal: 2018-11-13
Halaman: 15
Konten
SIONAL PLUS Bencana rusak "Sebanyak 12 orang mening- gal dan hilang dan 272 rumah menjadi dampak dari banjir tersebut," tulis BNPB. Hingga kini Petugas Bina Marga Provinsi Jawa dibantu Barat Peker- sejumlah wilayah ngungsi akibat ban- ber ini. Pusat Data dan Humas BNPB cap, total ada 34 ban- elanda 12 provinsi sia dalam 11 hari dari akun Twitter PB Indonesia, Senin ari 12 provinsi at 30 kabupaten yang anjir, yakni ceh, 2 kabupaten di terse- kabu- tara, 10 kabupaten di Barat, 1 kabupaten di di Sumatera bupaten en di Lam- di Kepulauan itung. tu, 1 kabupaten di kabupaten di Jawa abupaten di Jawa bupaten di Kaliman- dan 2 kabupaten di CHCE Barat. gara bandi pupaten di provinsi alami 3 kali bencana dua kabu- mentara rovinsi Jawa Barat 2 kali kejadian ban- ten lainnya hanya galami banjir. iap mendampingi ang dibutuhkan. bersedia mem- ngan-pandangan membantu proses AM itu kan punya gan, salah satunya andangan hukum ahnya sudah, ra- salah satunya itu, pandangan-pan- a kita bisa berikan ak asasi manusia, masuk proses pera- a berikan pandan- Batur ada tempat Mampeh yang po- byek wisata. Inilah ami bantu untuk ngkan, baik dari inya, manajemen- nya, dan lain-lain," sor yang Cianjur Desa Nalanong- Naringgul. a dari aspek pen- eosains dan serta ungan dan budaya, Hilakukan kegiatan paket obyek wisata ak satu paket. Pada sebelumnya lebih dengan kegiatan discussion (FGD) masing desa, buku ata, penyuluhan ke- ang acung, geopark an pembentukan munity, serta yang Kementerian jaan Umum dan Perumahan kan dari aspek gan kegiatan eko- melalui kegiatan tahun 2018 ber- tuk badan penge- ata satu pintu, dan si aktivitas wisata ture, pendidikan uran. Tahun sebe- syarakat terlebih antu pelatihan pe- ta lokal dan inter- wisata, pelatihan pingan pembuatan an pangan, serta dan inovasi desain Rakyat (PUPR) mas menyingkan m i Bu Nuril an kembali (PK) 5 bulan penjara ambahkan Kom- Agrowisata, sata Tirta masih berupaya Kabupaten Cianjur, - akibat Jawa Barat. Jalan utama -Bandung itu longsor gsor yang selanjur u sempat terjadi pada Pelaksana (1) lalu. material lon utama di -b-duatan Sabtu Penanggulanabupaten rah Doddy Permadi, sudah diturunkan mengatakan, alat be at bersihkan longsor untuk jalan. Marga dari permukaan tugas dari Dinas Bina Petugas Provinsi Jabar dan dari PU pusat sat sudah bekerja sejak hari pertama kejadian. Alat berat baru kemarin datang ke lokasi," kata Doddy seperti dilansir cnnindonesia, Senin (12/11). Hukum rna mengatakan, un- ngani kasus tersebut akan membentuk Tim etik bertugas kan langkah yang mbil UGM, termasuk can nasib status ke- aan terduga pelaku. di lain pihak tidak kemungkinan akan pada ranah hukum. pi, pertimbangan gai lembaga pendi- a yang harus disele- lah ranah etika dala, parnya. anah hukum seperti Badan an Bencana Dae- Cianjur, gan-pandangan HAM," jelasnya. Kasus yang bikin heboh pada 2017 ini bermula ketika Baiq Nuril, yang merupakan staf honorer di SMAN 7 di Mataram, merekam pembicaraan M den- pada 2012. M gan diri adalah atasan Nuril, sen yang juga Kepala SMAN 7. Dalam menceritakan percakapan itu, hubungan badannya dengan Belakan- seorang perempuan. gan, percakapan itu terbongkar dan beredar di masyarakat. M tidak terima dan melaporkan Nuril ke polisi pada 2015. Setelah dua tahun berlalu, Nuril diproses polisi dan ditahan dengan disangkakan melanggar Pasal 27 ayat 1 UU ITE. produk kerajinan kayu dan bambu. Setia Sapta berharap setelah program pengabdian masyara- kat ini, program-program yang telah dilakukan ini bisa terus dikembangkan dengan sinergi antara desa dan pemerintah kabupaten. Sebab, pengabdian masyarakat ini telah memberi- kan dampak positif kepada ma- syarakat. "Karena keterbatasan waktu dan biaya untuk melaku- kan pengabdian masyarakat, kita sharing ini kepada desa dan pemerintah dengan harapan agar bisa dikembangkan untuk se- lanjutnya. Masyarakat berharap ini bisa dilanjutkan karena bisa memberikan dampak positif kepada masyarakat, terutama dalam mengelola geopark yang satu-satunya di Indonesia. Selain itu, dengan adanya penataan obyek wisata tirta juga diharapkan dapat menjadi obyek wisata baru yang bersin- ergi dengan kawasan geopark Batur. Beberapa program yang bertumpu pada tiga aspek pele- starian Geopark di Desa Batur diharapkan mampu menyangga kelestarian georpark, termasuk pemberdayaan masyarakat lokal dalam memelihara keber- sihan lingkungan serta aktivitas produksi dan hasil produksi olahan pangan produk perta- nian lokal. @ind dikatakan oleh Pak Hasto (Wakil Ketua LPSK) memang semua orang bisa mengadukan itu (kasus dugaan pemerkosaan). Bahkan Polri sendiri bisa juga (menangani) kasus www lan sebelumnya, UGM di seorang mahasiswi perkosa rekannya sendiri saat KKN pertengahan mengikuti 2017 lalu. Kasus ini mencuat setelah Badan Penerbitan Pers Mahasiswa (BPPM) Balairung menertibkan artikel berjudul Nalar Pincang UGM atas Kasus Perkosaan. S SAMBUNGAN Bendesa Manukaya Let Calon Tersangka SAMBUNGAN DARI HALAMAN 1 Senin (12/11). Disebutkan, 12 saksi yang telah diperiksa intensif oleh penyidik Polres Gianyar, termasuk dua petugas karcis dari Desa Pakraman Manukaya Let di objek wisa- ta Tirta Empul yang terjaring OTT, Selasa pekan lalu pukul 17.00 Wita, yakni I I Wayan Gerindra, 48, dan Dewa Putu Degdeg. 78. Sedangkan 10 saksi lainnya terdiri dari prajuru Desa Pakraman Let, Manukaya Bendahara LPD Desa Pakraman Manukaya Let, petugas kacis dari Dinas Pariwisata Kabupaten Gianyar, Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Ka- bupaten Gianyar, serta Inspektorat Kabu- paten ons Polres r AKBP Priyanto Priyo Hutomo penyidikan mengarah tindak pidana korupsi.a mengatakan, dugaan itu berdasarkan Perda Gianyar Nomor 8 Tahun ada Hal 2010 tentang Retribusi Pun pati m can serta Rekreasi dan Olahraga. "Karena menggali potensi kewenangan pah untuk kesejahteraan rakyat, di situ ada objek wisata yang bisa dikelola. Salah Tirta satunya, Empul, sehingga dibuat per- janjian kerjasama antara Dinas Pariwisata Gianyar dan Bendesa Pakraman Manukaya Let, jelas AKBP Priyanto yang dalam rilis perkara kemarin didampingi Kasat Reskrim Polres Gianyar, Septiawan, AKP Denni Bid Humas Polda Bali Kompol Ismi Rahayu. Menurut AKBP Priyanto, perjanjian ker- jasama ini sudah berlangsung sejak sejak ta- hun 2013. Kemudian, dilakukan perpanjangan kerjasama tahap kedua, 6 April 2018 lalu. "Di sini (dalam perjanjian) disepakati penjualan tiket dilakukan pukul 07.00 Wita sampai 18.00 Wita. Namun, secara sepihak Bendesa Pakra- man Manukaya Let perintahkan bawahannya untuk mengambil-alih tiket di objek wisata Tirta Empul dari pukul 15.00 Wita sampai 18.00 Wita. Uangnya tidak disetorkan ke pe merintah daerah, tapi masuk ke desa adat," Priyanto. terang kata dia, seluruh hasil pen- jualan t iket dari pagi pukul 07.00 Wita sam- pai petang pukul 18.00 Wita disetor ke kas negara, namun hanya uang penjualan tiket dari Dinas Pariwisata saja (pukul 07.00 Wita uma yang distor. "Ini salaan hukumnya, tegas AKBP Privante Padahal, lanjut AKBP Priyanto, 40 persen keuntungan dari penjualan tiket yang di- lakukan pemerintah sebetulnya sudah diserahkan kepada desa pakraman, sesuai perjanjian kerjasama. "Desa adat sudah menerima 40 persen keuntungan dari pen- jualan tiket pukul 07.00 Wita sampai pukul 15.00 Wita, selama 5 tahun. Ini sudah tidak ada problem," jelasnya. AKBP AR Seharusnya. Tapi, yang jadi permasalahan adalah penjualan tiket masuk objek wisata Tirta Empul berlogo desa adat yang dijual dari pukul 15.00 Wita sampai 18.00 Wita. Hasil itu selama 5 tahun dikuasai sepenuhnya oleh desa pakraman. "Di sini Pemda Gia- nyar merasa dirugikan. Ini permasalahan hukumnya," tandas AKBP Priyanto. Menurut AKBP Priyanto, pendapatan secara sepihak Desa Pakraman Manukaya Penyarikan Desa Pakraman Manukaya Let, Desa Manukaya, Kecamatan Tampaksiring, Made Kuntung, di Mapolres Gianyar, Senin (12/11). Let selama 5 tahun mencapai Rp 18 miliar. Seharusnya, sesuai kerjasama, desa pakraman hanya dapat sekitar Rp 7 miliar. "Jadi, sisanya adalah kerugian negara sekitar Rp 11 miliar. Ini selama 5 tahun," jelasnya. kemudian men- Bukti-bukti inilah yang jadi petunjuk dan alat bukti pemenuhan pidana tindak korupsi. Pasal yang dilang- gar adalah Pasal 2 ayat (1) Jo Pasal 18 dan atau Pasal 3 Jo Pasal 18 dan atau Pasal 12 pasal 11 Jo 18 UU RI nan hukum hurufe Jo 18 dan ata9 Jo UU RI Nomor 20 Nomor 31 Tahun Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi Jo Pasal 64 ayat (1) KUHP. minimal 4 "Ancaman tahun dan maksimal 20 penjara. ra. Sebagai tin- dak lanjut, kami sudah panggil 12 saksi. Dan saat ini belum ada yang ditetapkan sampai saat ini sebagai tersangka," papar AKBP Priyanto Kepolisian selanjutnya akan memang- saksi ahli dari BPKP Provinsi Bali, saksi Ahli Hukum Pidana, pengurus Desa Pakra- Krama Let, beserta dengan Manukaya Let Adat yang gil man Desa Dise- ikus Fodat perarem. Dise ya, Tiartha Ningsih. Gede Gita Gunawan---politisi Golkar asal Desa Suana, Keca- matan Nusa Penida, Klungkung- --terseret jadi tersangka dugaan korupsi proyek Instalasi Biogas tahun 2014 dalam kapasitasnya sebagai pelaksana proyek melalui perusahaan CV Bhuana Raya. Se- dangkan istrinya, Thiarta Ningsih, terseret jadi tersangka selaku Di- rektris CV Bhuana Raya. Istri dari Gede Gita Gunawan ini kemarin menjalani pemeriksaan dalam kondisi hamil 7,5 bulan. Sedangkan satu tersangka proyek Instalasi Biogas yang juga diperiksa penyidik Kejari Klung- kung, Senin kemarin, adalah Made Catur Adnyana. Yang bersangkut- an terseret sebagai tersangka dalam kapasitasnya selaku Ku- asa Pengguna Anggaran (KPA) saat pengadaan proyek Instalasi Biogas di Nusa Penida tahun 2014. Ini merupakan untuk kali per- tama mereka diperiksa kejaksaan sebagai tersangka. Pantauan NusaBali di Kantor Kejari Klung- kung kemarin, tersangka Gede Gita Gunawan datang bersama istrinya, Thiarta Ningsih, ke Kejari Klungkung menggunakan mobil Honda CR V, Senin pagi pukul 09.30 Wita. Pasutri tersangka kasus proyek Instalasi Biogas ini didampingi dua pengacaranya, Nengah Nurlaba dan H Kastam. dengan membe" tandatangan pasca itu katanya dibuat butkan, berlogo drarem terkait penjualan tiket sa adat at ini memang dibuat tahun amun, kenyataannya baru disahkan 2013 Namun, 2013 OTT. di luar AKR 15.00 hingga 18.00 Azia), menurut tegas ar jam kerjasama 2.00 Bir AKBP Priyama me terjadi OTT. tahun 2013, fo fakta November 201pi baru ditandatavus moo yang kami ... Terkait foi Ini Priyanto, berdasarkan ketentuan UU otomatis yang mengelola rekreasi ini adalah pihak Dinas Pariwisata Gianyar. "Jadi, orang lain tidak boleh. Kalau pekerjanya dari adat boleh saja, dengan digaji oleh desa adat dan Dinas Pariwisata. Nah ini di-take over dari pukul 15.00 Wita sampai pukul 18.00 Wita, di mana petugas tiket Dinas Pariwisata lang- sung disuruh pergi. Saya ambil jam 3, kamu pulang, itu awalnya tahun 2013," katanya. Atas pengusiran petugas tiket dari Dinas Pariwisata tersebut, Pemkab Gianyar su- dengan hukum positif. "Kami in- gin semuanya selesai dengan baik, ada solusi, sehingga tidak timbul kegaduhan," tandas Tama Tenaya. "Harus ada win-win solution dan penyelesaian fenomena pecalang desa adat yang ditangkap karena dugaan pungli," lanjut politisi se- nior PDIP asal Kelurahan Tanjung Benoa, Kecamatan Kuta Selatan, Badung ini. Sedangkan anggota Komisi I DPRD Bali dari Fraksi Golkar, 1 Wayan Gunawan, mengatakan as- pirasi kalangan mahasiswa Hindu juga akan mengalir ke Gedung Dewan, hari ini. Mahasiswa Hindu akan mempertanyakan masalah yang dilakukan Satgas Saber Pungli. "Besok (hari ini) akan ada aspirasi dari mahasiswa Hindu. Setelah itu, baru rapat dengan Satgas Saber Pungli. Kita sangat prihatin dengan kondisi ini," tandas Ketua Fraksi Golkar DPRD Bali ini kepada Nusa Bali secara terpisah di Denpasar, penangkapan 7 Hari ini, Saber Pungli Diundang DPRD Bali SAMBUNGAN DARI HALAMAN 1 dang hadir. Sebab, mereka yang memiliki peran dalam mencari solusi terhadap masalah Satgas Saber Pungli dan OTT yang selama ini kebanyakan menjerat pecalang desa adat. Tama Tenaya menegaskan, pakar Hukum Adat diundang untuk memberikan pemahaman dan pendapat soal awig-awig dan perarem yang dijadikan dasar oleh desa pakraman dalam melaksanakan pungutan retre- busi di wewidangan (wiayah) desa adat. "Kami juga undang pakar Hukum Adat, supaya ada pencerahan. Kami pun undang MUDP Provinsi Bali," ujar Tama Tenaya di Denpasar, Senin (12/11). Menurut Tama Tenaya, DPRD Bali tidak mau masalah ini ber- larut-larut dan timbulkan keg- aduhan. Selama ini, kata dia, ada persepsi dan multi-tafsir dalam sistem pungutan di wilayah desa adat dikaitkan antara awig-awig Sementara, tersangka Made Catur Adnyana datang ke Ke- jari Klungkung pukul 09.40 Wita, menggunakan mobil Toyota For- tuner. Yang bersangkutan di- dampingi pengacaranya, Wayan Sumardika. Ketiga tersangka lang- sung diperiksa oleh tim penyidik Kejari Klungkung di ruangan ter- pisah, sejak pagi pukul 09.45 Wita hingga sore pukul 15.30 Wita. Usai pemeriksaan yang berlangsung selama hampir 6 jam, ketiga ter- sangka tidak ditahan. Dihampiri Nusa Bali saat me- masuki mobilnya usai diperiksa jaksa kemarin sore, tersangka pasutri Gita Gunawan dan Thi- arta Ningsih enggan berkomentar. Tersangka Gita Gunawan me- minta untuk wawancara langsung dengan pengacaranya, Nengah Nurlaba dan Kastam. "Langsung saja dengan pengacara saya ya," elak Gita Gunawan sambil masuk ke dalam mobil. Sedangkan pengacara mereka, Nengah Nurlaba, mengatakan materi pertanyaan jaksa kepada kliennya dalam pemeriksaan kemarin merupakan keterangan tambahan. Disebutkan, CV Sari Indah Karya selaku pemenang tender, kemudian proyek Instalasi Biogas di Nusa Penida digarap oleh CV Bhuana Raya. Menurut Nengah Nurlaba, dalam transfer itu ada kelebihan uang sebesar Rp 29 juta ke rek- ening tersangka Thiarta Ningsih. NUSABALINOVI ANTARI dah sempat melayangkan surat peringatan tahun 2013 silam. Maksudnya, agar pihak adat kembali mentaati perjanjian kerjasama. "Tapi, surat peringatan itu tidak diindah- kan," ungkap AKBP Priyanto. Walhasil, penjualan tiket berlogo desa pakraman di Tirta Empul pun berlangsung selama 5 ta- hun, sebelum akhirnya dilakukan OTT pada 6 November 2018 lalu. Bendahara AKBP Priyanto menyebutkan, penetapan tersangka dalam kasus ini masih tunggu hasil pemeriksaan dari saksi ahli dan BPKP Bali. Terkait kemungkinan ada lebih dari satu ter- sangka, hal itu akan ditentukan berdasarkan fakta dan keterangan yang disimpukan penyi- dik kepolisian. "Kan ada peran masing- -masing. tugasnya apa, bendesa, wakil, dan siapa yang memerintahkan untuk naruh uang di LPD hingga masuk transaksi sejak 2013 itu sebesar Rp 17 miliar lebih." Terungkap, seluruh hasil penjualan tiket diluar luar kerjasama dengan Pemkab Gianyar D Desa Pakraman Manukaya disimpan di di LPD 7 buku tabungan atas Let, menggunakan 7 bankay Let. Polisi sudah menyita seluruh nama Desa Pakraman buku tabungan seka- ligus membekukan sal saldo akhir yang tersisa cuma Rp 458.572.000 atau Rp 458,57 juta. Dipakai apa hasil penjualan tiket Rp 17 miliar itu, AKBP Priyanto mengakui hal ini masih dalam penyelidikan. "Kami belum bisa ungkapkan dipakai apa? Yang jelas ada banyak kegiatan adat," katanya. me Terkait dengan kekuatan perarem yang mengatur tentang penjualan tiket, menu- rut AKBP Priyanto, hal itu keliru. Sebab, berdasarkan tata urutan hukum perudang- undangan, tidak boleh melabrak aturan yang berlaku di atasnya. "Sebagai edukasi juga, bahwa perarem m maupun Perdes tidak bisa nabrak Perda, karena bisa berarti per- buatan melawan hukum," jelasnya. di Sementara itu, Bendesa Pakraman Manu- kaya Let, I Made Mawi Arnata, hingga Senin kemarin belum berhasil dikonfirmasi terkait penetapannya sebagai calon tersangka i objek wisata Tirta Empul. dugaan pungli Sedangkan Penyarikan Desa Pakraman membenarkan Let, I Made Kuntung, nukaya memang telah perpanjangan dengan Dinas menyepakat visata Gianyar. kerja perianjian kerjasaa Made terakhir April 2018, sudah ditandatangani bendesa, tapi kami tidak tahu isinya apa. Takutnya kalau tidak tandatangan, nggak keluar bagi hasil. Makanya, buru-buru tandatangan tanpa baca isinya," ungkap Made Kuntung saat ditemui Nusa Bali di Mapolres Gianyar, Senin kemarin. ha- sil pungutan tiket masuk objek wisata Tirta Empul dilakukan setiap tri wulan (tiga bulan sekali). Namun, bagi hasil kerap lambat dari jadwal yang disepakati. "Lebih sering lambat sebulan-dua bulan," katanya. Sedangkan terkait sejumlah prajuru Desa Pakraman Manukaya Let yang dipanggil polisi sebagai saksi, hal itu diakui Made Kuntung. Ada 12 orang diperiksa sebagai saksi. Mengenai kedatangannya ke Polres Gianyar, menurut Made Kuntung, itu atas permintaan Kapolres AKBP Priyanto.nvi Senin kemarin. Menurut Gunawan, namanya pungli, tidak sesuai dengan me- kanisme dan itu salah. Namun, harus dipahami antara awig-awig dengan hukum positif jangan sam- pai benturan. "Kita tidak boleh terjebak dengan populisme. Kalau memang mau berantas KKN atau pungli, saya sepakat. Tapi, tidak boleh terjadi tebang pilih," papar Gunawan. Sebab, lanjut Gunawan, pungli di tempat lain jauh lebih marak, namun dibiarkan terjadi tanpa disentuh, aman-aman saja. Se- mentara pungutan di desa adat dibabat tanpa ampun. "Di tempat lain pungli lebih intelektual, malah marak. Kenapa hanya harus di desa adat yang disentuh? Terus terang persepsi ini beredar di bawah. Maka, harus ada solusi yang kita cari melalui rapat den- gan jajaran terkait besok (hari ini)," ujar politisi asal Desa Batur Tengah, Kecamatan Kintamani yang juga Ketua DPD II Golkar 3 Tersangka Korupsi Biogas Diperiksa Jaksa SAMBUNGAN DARI HALAMAN 1 Uang itu sudah dikembalikan. "Pengembalian uang Ibu Thiarta Ningsih kepada Pak Nyoman Su- artika selaku Direktur CV Sari Indah Karya sebesar Rp 29 juta dilakukan tanggal 14 Januari 2015," ujar Nengah Nurlaba. Dia megatakan, nilai kontrak CV Sari Indah Karya dengan Badan Pemberdayaan Masyara- kat, Perempuan, KB dan Pemerin- tahan Desa Kabupaten Klungkung sebesar Rp 890.004.000. Kemu- dian, nilai setelah potong pajak masuk ke rekening CV Sari Indah Karya sebesar Rp 792.912.650. Harga pekerjaan proyek biogas dari tersangka Thiarta Ningsih sebesar Rp 763.800.000. Yang ditransfer ke rekening CV Bhuana Raya dari CV Sari Indah Karya adalah Rp 792.800.000. Ditanya soal kondisi tersangka Thiarta Ningsih yang tengah hamil 7,5 bulan, menurut Nurlaba, selama pemeriksaan yang bersangkutan sehat-sehat saja. Hanya saja, ter- sangka Thiarta Ningsih sempat merasakan sakit pada pinggangnya. Sementara itu, tersangka Made Catur Adnyana kemarin sore langsung meninggalkan Kantor Kejarei Klungkung begitu keluar dari ruangan penyidik. Menurut pengacaranya, Wayan Sumar- dika, tersangka Catur Adnyana sebenarnya bukan tupoksinya dalam proyek ini. Sebab, leading sector proyek Instalasi Biogas se- jatinya berada di Dinas Pekerjaan jangan Bangli ini. Sementara itu, Bendesa Pak- raman Pedungan, Kecamatan Denpasar Selatan, I Gusti Putu Budiarta, mengaku diundang juga dalam pertemuan hari ini untuk membicarakan masalah Saber Pungli. "Sebab, kita di desa adat yang paham dengan situasi di daerah. Kami bendesa adat juga ingin menyampaikan aspirasi," te- gas IGP Budiarta secara terpisah, Senin kemarin. Menurut IGP Budiarta, ada 1.492 desa adat di Bali yang me- miliki pecalang dengan awig-awig dan perarem yang berbeda-beda. Mereka juga perlu tahu dan pa- hami masalah yang terjadi selama ini. "Mungkin dulu sudah pernah ada sosilasisasi soal Saber Pungli, tapi kita harus ajak mereka duduk bersama dengan MUDP, Dinas Kebudayaan, dan Satgas Saber Pungli, tandas tokoh adat dan politisi PDIP yang juga anggota Komisi IV DPRD Bali tiga kali periode ini. nat Umum (PU) Klungkung. "Klien kami sudah menolak karena bukan tupoksi. Namun, karena perintah atasan, mau tak mau dia harus mengikuti. Kalau perintah atasan dilawan, salah juga," tandas Sumardika. di Sumardika menyebutkan, ke- tika proyek Instalasi Bioga Nusa Penida \ ini mulai bergulir, tersangka Catur Adnyana bekerja sesuai tupoksi. Untuk perenca- naan dan pengawasan melibat- kan pihak konsultan. Sehingga kliennya selalu memerintahkan sesuai dengan spec, menyiapkan administrasi semacam blanko kepada konsultan tersebut. "Masalah itu terjadi di pen- gawas dan perencanaan, atau terjadi kesalahan atau manipulasi, dan dikerjakan kepada rekanan. Apakah patut dibebankan kepada klien kami, seharusnya status tersangka berhenti. Klien kami sesungguhnya adalah korban," dalih Sumardika. Sementara itu, Kasi Intel Ke- jari Klungkung I Gusti Ngurah Anom Sukawinta mengatakan pemeriksaan tiga tersangka ke- marin merupakan yang pertama selaku tersangka. "Pemeriksaan selanjutnya akan segera dilakukan. Mengenai penahanan, saat ini tidak diperlukan, karena ketiga tersangka masih koperatif," jelas IGN Anom Sukawinta yang kemarin didam- pingi Kasi Pidsus Kejari Klungkung. Kadek Wira Atmaja. wan Pasek mengingatkan, jika petu- gas benar-benar mau menertib- kan kendaraan, harusnya tert- ibkan juga kendaraan lainnya yang berada di kawasan sama. Di situ juga terdapat sebuah mobil plat merah terparkir, namun tidak ditindak. "Tadi staf saya menaruh mobil di depan kantor. Tapi, kok cuma mobil itu saja yang dikeru- muni petugas? Kalau memang penindakan, harusnya semua dong ditindak. Kok malah yang lain tidak?" protes politisi Hanura asal Singaraja, Buleleng yang masih duduk di DPD RI Dapil Bali 2014-2019 ini. Selain itu, Pasek juga pertan- yakan tidak ada plang larangan parkir di lokasi, namun malah mau dilakukan penderekan mo- bil. Pasek menganggap ini seb- agai manuver politik yang ingin melemahkan dirinya. Menurut Pasek, hal itu akan sia-sia, cara- cara tersebut tidak akan mempan untuk membukamnya sebagai politisi. "Melihat ini, saya pun Mobil Stafnya Nyaris Diderek, Pasek Anggap... SAMBUNGAN DARI HALAMAN 1 mereka berdebat yang akhirnya berujung damai. Ternyata, Sena- tor Pasek Suardika yang berada di kantornya ikut merespons upaya penertiban mobil stafnya tersebut. Pasek menganggap pen- ertiban itu ingin mempermalukan dirinya, lantaran mobil memang dipenuhi atribut miliknya. paham. Politik tidak sesederhana yang dibayangkan. Saya hanya in- gatkan cara seperti itu akan sia-sia dan tidak mampu membungkam saya. Kalau mau tegakkan aturan, ya tegakkan yang benar, jan- gan sewenang-wenang. Kenapa petugas buta melihatnya, kenapa mobil yang ada gambar saya saja yang dikerubungi?" tanyanya. "Anda mau teror saya, maka saya akan lawan Anda. Anda kerja dengan uang rakyat, saya pun sama duduk karena pilihan rakyat. Tapi, kalau hanya sekadar ingin saling curi perhatian, ya ng- gak apa-apa. Saya anggap hiburan penambah semangat. Lucunya lagi setelah ada keributan itu, baru semua kendaraan ditindak," lanjut Wakil Ketua Umum DPP Hanura ini. SAMBUNGAN DARI HALAMAN 1 Sadnyana Putra, 57, Senin (12/11) pagi. Kepala Biro Perencanaan dan Adiministrasi (Karo Rena) Polda Bali ini menghembuskan napas terakhir di rumah dinas Polda Bali, Jalan WR Supratman Denpasar, diduga akibat penyakit jantung. Sembilan (9) hari sebelum mening- gal dunia, Perwira Menengah Polri asal Banjar Perasi Tengah, Desa Per- tima, Kecamatan Karangasem ini sempat menjalani operasi jantung. NusaBali 15 Kematian tragis Kombes IGM Adhi Sadnyana Putra baru diketa- hui Senin pagi sekitar pukul 08.00 Wita. Ini setelah kamar tidurnya didobrak, lantaran terkunci dari dalam. Awalnya, korban tidak muncul dalam rapat di Mapolda Bali, kemarin pagi. Setelah dicek di rumah dinasnya, kamar korban terkunci dari dalam. SELASA 13 NOVEMBER 2018 Adik kandung korban, Drh I Gusti Bagus Oka Yadnya, yang kes- ehariannya bertugas sebagai dokter hewan di Singaraja, ikut mendobrak pintu kamar sang kakak. Berapa ter- kejutnya Oka Yadnya menemukan sang kakak yang selama ini ikut dia urus pasca operasi sudah dalam keadaan meninggal di kamarnya. Hal ini diungkapkan Oka Yadnya saat ditemui NusaBali di rumah duka kawasan Banjar Perasi Tengah, Desa Pertima, Kecamatan Karangasem, Senin petang. Berapa jam setelah kakaknya ditemukan meninggal, jenazah almarhum dibawa pulang ke rumah duka di Desa Pertima, Senin sore sekitar pukul 15.00 Wita. Rencananya, jenazah Kombes IGM Adhi Sadnyana Putra akan Sementara itu, Kabid Dal Ops LLAJ Dinas Perbubungan Den- pasar, I Ketut Sriawan, memban- tah tebang pilih dalam penertiban parkir mobil di Jalan Tjok Agung Tresna Denpasar. Menurut Ketut Sriawan, penertiban tersebut su- dah terjadwal sebelumnya, yakni selama dua hari dari hari, 12-13 November 2018, khusus tertibkan parkir mobil di Jalan Tjok Agung Tresna Niti Mandala Denpasar, Jalan Moh Yamin Niti Mandala Denpasar, dan Jalan Puputan Niti Mandala Denpasar. Sriawan menegaskan, penin- dakan tersebut dilakukan untuk seluruh kendaraan yang parkir Karo Rena Polda Bali Meninggal 9 Hari Pasca... Adhi Sadnyana Putra. Maka, peserta rapat pun menanyakan ketidak- hadiran almarhum. Sebab, selama ini almarhum biasanya rajin rapat. "Setelah dilacak di rumah dinas, kamar tidurnya terkunci. Lalu, kamarnya didobrak, eh kakak ditemukan telah meninggal," cerita Oka Yadnya. Almarhum menyusul jejak adik kandungnya, Aiptu I Gusti Bagus Nyoman Suprapta, 51, yang telah lebih dulu meninggal dunia, 22 Maret 2015 lalu, di RSUP Sanglah. Aiptgu IGP Nyoman Suprapta yang terakhir menjabat Kasubdit Bimas Satpol Air Polres Karangasem, meninggal akibat tersengat tawon. Almarhum Kombes IGM Adhi Sadnyana Putra sendiri merupakan anak ke-8 dari 10 bersaudara kelu- arga pasangan I Gusti Gede Sudad- nya dan Ni Gusti Putu Mimba. Al- marhum sempat menjabat sebagai Kapolres Karangasem 2005-2007, selanjutnya jadi Dirpamovit Polda Bali. Sempat dimutasi ke Mabes Polri, Kombes IGM Adhi Sadnyana Putra akhirnya kembali ke Bali sebagai Karo Rena Polda Bali sejak 2017. "Kami tidak menyangka ka- kak meninggal hanya 9 hari seusai menjalani operasi jantung. Padahal, secara fisik almarhum terlihat se- hat," papar Oka Yadnya. Sedangkan istri almarhum, Rus- marini, nampak tegar menghadapi cobaan. "Mungkin takdir mengh- endaki sampai di sini usianya. Saya sendiri tidak merasakan ada firasat apa-apa. Maafkan ya, kalau ada salah dari suami saya," jelas perempuan asal Sidoarjo, Jawa Timur ini di rymah duka, Senin petang. k16 dimakamkan lewat prosesi mak- ingsan ring gni di Setra Desa Pak- raman Perasi, Desa Pertima pada Buda Pon Tolu, Rabu (14/11) besok. Sedangkan ritual nyiramang layon (memandikan jenazah) akan dilaksanakan pada Anggara Paing Tolu, Selasa (13/11) ini. Korban berpulang buat selamanya dengan meninggalkan istri tercinta, Rus- mini, 51, dan tiga anak. Oka Yadnya menuturkan, al- marhum Kombes IGM Adhi Sad- nyana Putra awalnya dirawat di RS Trijata Poldda Bali, Jumat (2/11) malam, karena menderita sakit jantung. Setelah diobservasi, korban selanjutnya dirujuk ke RSUP San- glah, Denpasar sehari berikutnya, Sabtu (3/11). Hari itu pula, Perwira Menengah Polri berusia 57 tahun ini langsung menjalani operasi jantung. Terungkap, terjadi penyum- batan di dua saluran sehingga korban harus dipasangi dua ring. kanan dan kiri. Usai operasi jantung. Kombes IGM Adhi Sadnyana Putra bisa diajak komunikasi. Hanya saja, korban sempat mengeluhkan badannya gatal-gatal. Lalu, petugas medis memberikan obat anti alergi hingga gatal-gatalnya bisa hilang. Korban Kombes IGM Adhi Sad- nyana Putra selanjutnya meninggal- kan RSUP Sanglah, Minggu (4/11). atau sehari pasca operasi jantung. Dia lanjut beristirahat di Rumah Dinas Polda Bali. Selama istirahat di rumah dinas, silih berganti tamu datang menjenguk almarhum, yang secara fisik terlihat segar bugar. Nah, Senin pagi kemarin, di Mapolda Bali ada rapat tanpa ke- hadiran Karo Rena Kombes IGM Sementara itu, dalam perte- muan kemarin seorang pengusaha travel, Rusli Wisanto alias Chris, terang-terangan mengatakan se- lama ini dirinya memang bermain di pasar turis Tiongkok. Sekarang pihaknya mengalami kerugian, setelah Toko Tiongkok ditutup. Menurut Chris, aktivitas mereka memang disubsidi oleh Toko-toko Tiongkok yang ditutup Gubernur Bali itu. melanggar jalan. Karena itu, Sri- awan mengingatkan politisi seka- rang tidak mudah mengaitkan antara penertiban dengan isu politik. "Kebetulan, saat itu kami menemukan mobil terparkir. Namun, kami hanya mengingat- kan kepada pemilik kendaraan agar mematuhi aturan lalulintas. Sebab, petugas berupaya untuk melindungi pengendara dari ke- celakaan lalulintas," ujar Sriawan saat dikonfirmasi NusaBali secara terpisah, Senin kemarin. "Kami sama sekali tidak ada bermaksud khusus menyasar mobil Pak Pasek Suardika. Sebab, kami memang jadwal penertiban di kawasan itu, makanya kami tertibkan semua kendaraan yang ada. Dengan begitu, pengguna jalan dan pemilik mobil juga nya- man. Tujuan kami agar terhindar dari kecelakaan. Janganlah ini dikaitkan dengan politik. Kami hanya menjalankan tugas," lanjut Sriawan. Ketua Komisi IV DPRD Bali: Ngapain Kerjasama... SAMBUNGAN DARI HALAMAN 1 acara simakrama di era Gubernur Made Mangku Pastika. Menurut Setiawan, di Desa Bongkasa ada pengusaha rafting dan swing. Rata-rata mereka adalah pengusaha lokal yang seg- men pasarnya adalah turis Tiong- kok. Seharusnya, kata dia, seorang pemimpin dalam memutuskan sesuatu tidak hanya melihat se- cara sepihak. Ada sekitar 50 orang dari pengusaha travel, rafting, dan pedagang lokal yang menda- tangi Komisi IV DPRD Bali, Senin siang. Termasuk di antara mereka adalah pengusaha kuliner dan rafting di kawasan Sungai Ayung. Desa Bongkasa, Kecamatan Abian- semal, Badung. Mereka diterima langsung Ketua Komisi IV DPRD Bali Nyoman Parta (dari Fraksi PDIP) beserta beberapa ang- gotanya, seperti Kadek Setiawan (Fraksi PDIP), Ni Made Arini (Fraksi Panca Bayu dari Hanura). dan I Wayan Sutena (Fraksi PDIP). Puluhan pengusaha travel, kuliner, dan rafting ini membeber dampak pemberantasan mafia jual murah pariwisata Bali ke pasar turis Tiongkok. Terungkap, dengan pemberantasan yang ditandai penutupan Toko-toko Tiongkok ini, turis Tiongkok yang liburan ke Bali mulai sepi. Pen- gusaha yang selama ini menikmati imbas wisatawan Tiongkok pun terdampak, yakni sepi jualan. "Seorang pemimpin jangan membuat rakyatnya rugi, tidak makan. Kita bicara fakta, gara- gara keputusan Gubernur Bali me- nutup Toko Tiongkok, desa saya di Bongkasa kena dampak. Turis sepi, kami tidak dapat jualan. Dulu dalam sehari bisa datang 500 hingga 1.000 turis ke Desa Bong- kasa. Tapi, sekarang sepi," keluh politisi PKB ini kepada NusaBali seusai pertemuan dengan Komisi IV DPRD Bali kemarin. Perv aki pedagang, I Wayan Setiawan, mengatakan di kawasan Desa Bongkasa dan sekitarnya para guide, dagang es kelapa, dan dagang lalapan selama ini hidup dari turis Tiongkok. Konon, wisa- tawan Tiongkok lebih mengun- tungkan ketimbang turis Eropa yang datang ke Bali dengan hanya menguntungkan pengusaha level atas. "Kami tidak melihat turis elite berkualitas yang disebut- sebut para pelaku pariwisata selama ini, memberikan keun- tungan kepada kami rakyat kecil dan krama lokal," papar Setiawan di hadapan Komisi IV DPRD Bali. Setiawan membeber keru- gian yang diderita pedagang di kawasan Sungai Ayung yang melayani turis-turis Tiongkok dari aktivitas rafting. "Sebelum ada keputusan memberantas mafia turis Tiongkok dan me- nutup Toko-toko Tiongkok di Bali, warga Desa Bongkasa bisa berpenghasilan Rp 6 juta sampai Rp 9 juta sebulan. Tapi sekarang. mereka tidak punya pendapatan. Pedagang es sepi, dagang nasi guling sepi," ujar Setiawan yang selama ini sering tampil dalam "Karena langkah penutupan Toko-toko Tiongkok ini, saya sudah langsung rugi satu grup penerbangan turis Tiongkok ke Bali. Sekali penerbangan, saya rugi Rp 600 juta, karena toko-toko itu setop subsidinya," beber Chris. Chris mengatakan, jaringan Toko Tiongkok bisa mensubsidi turis Tiongkok ke Bali sekitar Rp 2,5 juta per kepala. Syaratnya, turis Tiongkok harus belanja ke Toko-toko Tiongkok di Bali. Namun, setelah ada instruksi penutupan Toko Tiongkok, sub- sidi langsung dicabut oleh pemilik toko. "Subsidi langsung dicabut, saya rasa akan berlanjut kerugian ini," keluh Chris. Menurut Sriawan, dalam se- hari kemarin, tim gabungan men- ertibkan 16 mobil di Jalan Tjok Agung Tresna Niti Mandala Den- pasar. Dari jumlah itu, 13 mobil di antaranya dikenakan tilang. sementara 2 mobil digembok dan 1 mobil plat merah diderek. "Kmi tegaskan tidak ada tebang pilih. Kalau sudah melanggar, kita tindak sesuai peraturan yang ada. Jangan lagi dikaitkan dengan unsur politik." mi Sementara itu, Ketua Komisi IV DPRD Bali Nyoman Parta lang- sung tohok Toko-toko milik inves- tor Tiongkok tersebut. Nyoman Parta mempertanyakan, kenapa Toko-toko Tiongkok berani men- subsidi turis sedemikian tinggi? "Ada apa di balik subsidi ini? Kok berani mensubsidi?" tanya Parta dalam pertemuan kemarin. Ditanya seperti itu, Chris pun mengakui subsidi tersebut bagian dari strategi para investor alias pemilik Toko-toko Tiongkok. Namun, Chris lagi-lagi mengung- kap balik kerugian yang dia derita dengan ditutupnya Toko Tiongkok. Bahkan, Chris berdoa supaya pe- sawat yang angkut Turis Tiongkok yang dicabut subsidinya jatuh dan tidak sampai ke Bali. Nyoman Parta pun langsung mengingatkan Chris agar beru- saha di Bali dengan jaringan yang legal. Kalau usaha ilegal, jelas melanggar aturan hukum yang berlaku. "Anda (Chris) jangan berdoa yang jelek. Kok men- doakan pesawat jatuh?" sodok politisi PDIP asal Desa Guwang. Kecamatan Sukawati, Gianyar ini hingga membuat Chris akhirnya minta maaf dan menarik ucapan- nya. Parta menegaskan, di Thailand bisnis ilegal Toko Tiongkok juga ditutup. Kalaupun mereka akan pindah dari Bali, tidak masalah. "Kalau mau pindah ke mana saja, mereka tetap akan bermasalah, karena ilegal dan merugikan pariwisata di Indonesia. Kalau tidak ditutup, akan terus terjadi masalah," tegas Parta. "Kami harapkan semua stake- holder mendukung langkah DPRD Bali dan Gubernur Bali. Ngapain bekerjasama dengan mafia? Ka- lau mafia sudah untung, mereka pergi, yang rugi masyarakat Bali. Susah menjaga adat budaya Bali, malah dihancurkan dengan cara- cara mafia, lanjut politisi yang akan tarung gerebut kursi DPR RI Dapil Bali dalam Pileg 2019 ini. Menurut Parta, keputusan Gubernur Koster menutup Toko Tiongkok yang bermasalah adalah untuk penataan pariwisata Bali. Ini bukan untuk mematikan peda- gang dan pengusaha lokal. Parta mengingatkan, setiap keputu- san memang tak mungkin bisa menguntungkan semua pihak. Namun, ke depan akan dilakukan penataan pariwisata Bali. "Setelah dilakukan penataan, mudah-mu- dahan semuanya berjalan normal kembali," katanya. nat 4cm Color Rendition Chart
