Tipe: Koran
Tanggal: 2018-11-26
Halaman: 15
Konten
IONAL PLUS ANTARA endaraan terse- mkan ke tempat arena ada akti- barang emudi beru- tuk memind- Harga Tewas au di dekat der- ada KM Tanto ah melakukan muat barang. i parkir mobil a, lanjut Kamal, si menyampai- ya dari tempat gemudi terse- tepi dermaga rsebut terjun Kamal seperti Kirab Budaya Tebar Mino atu karyawan wang melihat obil jatuh ke al, langsung an tersebut ke wasan Pelabu- a. Warga mengikuti Kirab Budaya Tebar Mino di pinggiran Sungai Bengawan Solo, Jawa Tengah, Minggu (25/11/18). Acara yang diisi pelepasan ribuan benih ikan di Sungai Bengawan Solo tersebut untuk melestarikan lingkungan serta menampilkan potensi daerah setempat. "Hampir kurang lebih 1,5 jam aparat kepolisian melakukan evakuasi. Lalu ditemukan dua orang anak korban dari dalam mobil dalam keadaan mening- gal," paparnya. "Kemudian sekitar 30 menit selanjutnya, dua orang kor- ban lainnya yakni pengemudi bersama istrinya berhasil di evakuasi dengan kondisi mening- gal. Kini ke empat jenazah telah di evakuasi ke RS Bhayangkara, untuk kepentingan penyelidi- kan," imbuh Kamal. Adapun pada Minggu ke- marin, mobil korban berhasil dievakuasi naik dari dalam air laut ke atas dermaga. la menambahkan, saat ini aparat kepolisian juga telah melakukan penyelidikan ter- hadap kecelakaan ini. "Tentu terhadap peristiwa ini, kita juga melakukan penyelidikan," pung kasnya. KPK Febri Diansyah Gadungan Berkeliaran pat Hari KPK rima 22 Aduan saBali mberantasan Ko- menetapkan 24 rena mengaku se- 'KPK' gadungan. 24 orang tersebut elah adanya lapo- enginformasikan mlah pihak yang agai pegawai KPK kan bantuan. menanyakan identitas korban secara lengkap, nama, alamat, dan nomor KTP. "KPK gadungan tersebut menyampaikan bahwa ada uang masuk ke rekening korban yang diduga terkait dengan pencucian uang. KPK gadungan menawarkan bantuan untuk melaporkan ke Polda Metro Jaya," ujar Febri. ntang waktu 19-22 18 Direktorat Pen- hampir mirip dengan nomor telepon pengaduan KPK yang arakat KPK telah engaduan dari 22 menyampaikan ad- hak tertentu yang asli. Febri menegaskan tidak kukan penipuan, benar pegawai KPK menelepon korban. ang dan mengaku ari KPK," ujar Juru i Pemberantasan Ferbi mengatakan, oknum tersebut menggunakan nomor telepon KPK gadungan yang "Hampir mirip dengan no- mor telepon pengaduan KPK Febri Diansyah yaitu diawali dengan 021-2552, ngan tertulisnya, 021-2555, 021-2559. Terkait 1). hal tersebut kami pastikan ti- gatakan, ada 11 dak benar penelepon tersebut dungan yang di adalah pegawai KPK dan KPK Olri. Dari 11 kasus kembali mengimbau agar ma- nyak 24 orang itu syarakat tidak tertipu dengan ama tahun 2018. orang-orang yang mengaku un 2018 setida seolah-olah pegawai KPK dan roses 11 perkara meminta sumbangan, fasilitas Polri terkait hal dan uang dengan janji bisa mengurus penanganan perkara di KPK," jelas Febri. gan 24 orang se- ka. Secara umum aku sebagai ang- Febri menegaskan semua bisa mengurus pihak agar tidak menyalah- dang berjalan di gunakan nama instansi pen- meminta imbalan egak hukum termasuk KPK mg. Beberapa di untuk melakukan penipuan. Dia rupakan anggota mengimbau apabila ada pen- mama mirip KPK gaduan untuk menghubungi nomor telepon resmi yakni berikut: Salah satu pelaku ndatangi kantor sebagai un dan meminta Telp: (021) 2557 8300 dan -bri seperti dilan- (021) 2557 8389 jelaskan, modus 959 575 SMS: 0855 8 575 575, 0811 digunakan yakni la transaksi per- Dencucian uang. ebut kemudian Faks: (021) 5289 2456 go.id. E-mail: pengaduan@kpk. KWS: http://kws.kpk.go.id SAMBUNGAN 10 Jabatan Eselon II Lowong Akhir Tahun SAMBUNGAN DARI HALAMAN 1 Provinsi Bali. Pasalnya, pejabat lama Dewa Made Indra terpilih menjadi Sekda Provinsi Bali. Saat ini, Kepala Kesbangli maspol Provinsi Bali Jabatan Dewa Putu Mantera ditugasi merangkap jabatan sebagai Plt Kepala BPBD Bali. Sedangkan jabatan Ke- pala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Provinsi Bali lowong setelah Ketut Ro- chineng mengundurkan diri. Birokrat asal Desa Patemon, Kecamatan Seririt, Buleleng ini mengundurkan diri kare- na maju sebagai caleg DPRD Bali dari PDIP Dapil Buleleng ke Pileg 2019 mendatang. Saat ini, Plt Kepala BKD Bali dirangkap oleh Kadis Pem- berdayaan Masyarakat Desa (PMD) Provinsi Bali, 1 Ketut Lihatnyana. Dikonfirmasi Nusa Bali, Minggu kemarin, Plt Kepala BKD Provinsi Bali Ketut Li- hadnyana mengakui banyak jabatan Eselon II yang akan kosong, karena pejabatnya memasuki masa pensiun De- berlokasi di Banjar Kauhan, Desa Pakraman Pesedahan, Sabru sore. Pejabat PDAM ini makan sendiri sambil duduk di undak nomor dua, dengan didampingi istrinya, Ni Wayan Kastini, 45. Baru beberapa menit makan, korban Wayan Su- karta tiba-tiba mengeluh pandangannya gelap, tepat pukul 16.00 Wita. Habis korban langsung roboh ke depan. Saat itu pula, korban langsung ditolong adik kan dungnya, I Nengah Sumerta, dengan cara dipapah. Korban Wayan Sukarta yang pingsan sempat hendak dibawa ke Klinik Yagya Can- didasa, Kecamatan Manggis. Namun, rencana ini dibatalkan karena petugas medis dari Klinik Yagya Candidasa berse- día datang ke rumahnya. Sekitar pukul 16.15 Wita, petugas medis dari Klinik Ya- gya Candidasa, dr Ni Wayan SAMBUNGAN DARI HALAMAN 1 memberikan tanggapan ter- hadap kandidat yang sudah lolos psikotes ini. Kandidat yang telah din- yatakan lolos tes psikologi calon Komisioner KPU Klung- kung, masing-masing I Gusti Agus Wira Adiguna, Ida Bagus Alit Negara, Dewa Nyoman Angga Winaya, I Gusti Anom Danu Warsa, Ida Bagus Nyo- man Bawarta, Putu Budikris- ta Artawan, Tjokorda Gede Darmaputra Pemayun, I Gusti Lanang Mega Saskara, I Gusti Lanang Putu Wisma, I Ketut Metra Jaya Aryana, Sang Ayu Mudiasih, I Ketut Mudhita, Co- korda Oka Adnyana, I.D Ketut Oka Darmawan, I Komang Puja Sudarsana, I Dewa Gede Rai Adnyana, I Dewa Gede Rai Punia Atmaja, Putu Suarjana, Ngakan Nyoman Suarsana, I Gede Suka Astreawan, I Wayan Sumerta, Putu Wardana, dan Made Wiradnyana. sember 2018 nanti. Pihaknya pun segera akan mengaju- kan proses lelang jabatan ke pusat. "Kami siap men- gusulkan ke pusat supaya nanti dibentuk Timsel (untuk proses lelang jabatan yang lowong, Red)," papar Lihad- nyana. Nama-nama mereka sudah diumumkan oleh Tim- sel, Sabtu (24/11). Dari 23 Lihadnyana menegaskan, dalam proses seleksi nanti, Timsel akan dibentuk oleh pusat. Namun, pihaknya akan melaporkan kepada pimpinan (Gubernur Bali) untuk me- nyampaikan adanya kekoson- gan jabatan tersebut, sehingga nantinya diusulkan ke pusat untuk dibentuk Timsel. "Nanti kami laporkan dulu kepada pimpinan (Gubernur)," tandas birokrat asal Desa Kekeran, Kecamatan Busungbiu, Bule- leng ini. Tragis, Pejabat PDAM Meninggal Saat Makan SAMBUNGAN DARI HALAMAN 1 Suati, tiba di rumah korban. Sayangnya, nyawa korban tidak tertolong. Saat diperiksa dr Wayan Suati, pejabat PDAM Karangasem ini dinyatakan sudah meninggal. Istri korban, Ni Wayan Kas- tini, mengatakan sebelum peristiwa maut, seperti biasa almarhum suaminya sore itu menanam Jepun. Habis itu, almarhum langsung mandi. Setelah mandi, barulah kor- ban Wayan Sukarta makan di undak Bale Delod rumahnya. "Tiba-tiba, Bapak mengeluh pandangannya gelap saat se- dang makan, lalu roboh ke arah depan," ungkap Wayan Kas- tini saat ditemui NusaBali di rumah duka di Banjar Kauhan, Desa Pakraman Pesedahan, Minggu (25/11). Lihadnyana menjamin pros- es seleksi untuk pengisian jabatan lowong nanti akan berjalan profesional. Khusus untuk pengisian kursi Sekre- taris Dewan (Sekwan) DPRD Bali, harus ada rekomendasi dari DPRD Bali. Sebab, DPRD Bali yang akan menggunakan Saat musibah terjadi, Sabtu siang, Bendesa Ketut Polos naik ke atas pohon untuk me- metik buah Manggis. Bendesa Ketut Polos berada di kebun Manggis sejak pagi pukul 09.00 Wita, ditemani anak kandung- nya, I Komang Budiarta, 26. Pas saat kejadian, Bendesa Ketut Polos dan anaknya me- metik buah Manggis di pohon terpisah. Korban memetik Manggis di kebun bagian utara, sementara sang anak di sebe- lah selatan. Tepat pukul 12.00 Wita, sang anak yakni Komang Budiarta mendengar suara dahan patah, dibarengi suara benda jatuh. Budiarta pun me- ngecek sumber suara tersebut. Betapa kagetnya Budiarta menemukan ayahnya, Ketut Polos, sudah terkapar di ba- wah pohon Manggis, setelah jatuh dari ketinggian sekitar 6 meter. Saat ditemukan ter- kapar pasca jatuh, Bendesa Menurut Wayan Kastini, almarhum Wayan Sukarta selama ini memang sakit-sakit- an. Badannya sampai kurus. Hanya saja, setelah diperik- sakan secara medis, tidak terungkap apa penyakit yang kandidat yang dinyatakan lolos psikotes dan maju ke tes kesehatan ini, 2 orang di antaranya berstatus. incumbent (masih menjabat Komisioner KPU Klungkung 2014-2020), yakni IB Nyo- man Bawarta dan Sang Ayu Mudiasih. pejabat berangkutan. "Untuk Sekwan DPRD Bali, nanti akan ada rekomendasi dari Dewan. Rekomendasi itu setelah seleksi menghasilkan 3 besar. Sebab, Dewan yang akan menjadi user, sehingga mereka merekomendasikan yang dianggap cocok," jelas Lihadnyana. Ketua Timsel Calon Komisioner KPU Klungkung, Ni Wayan Widhiasthini, me- ngatakan 23 kandidat yang telah lolos tes psikologi ini nantinya akan mengikuti tes kesehatan, 28-29 Novem- ber 2018. "Tes kesehatan nanti akan dilaksanakan di RS Sanglah, Denpasar," ujar Widhiastini kepada NusaBali di Denpasar, Minggu (25/11). Widhiastini mengatakan, setelah hasil tes psikologi diu- mumkan, pihaknya meminta masyarakat untuk memberi- kan tanggapan terhadap 23 kandidat calon Komisioner KPU Klungkung. "Masa waktu memberikan tanggapan bagi masyarakat berlangsung sam- pai 2 Desember 2018," ujar akademisi dari Fakultas Ilmu Sementara itu, Ketua Komisi 1 DPRD Bali (membidangi aparatur negara dan peme- rintahan), I Ketut Tama Tena- ya, mendesak eksekutif segera mengisi jabatan Eselon II yang lowong tepat waktu, supaya tidak terjadi kekosongan mas- sal. Pasalnya, jabatan Eselon II adalah posisi strategis. "Jabatan Eselon II ini adalah pengendali di Organisasi Per- angkat Daerah (OPD). Jadi, tidak boleh dibiarkan kosong terlalu lama. Apalagi, jumlah jabatan lowong ini begitu ban- yak. Kami mendesak eksekutif segera melakukan pengisian," ujar Tama Tenaya kepada NusaBali di Denpasar, Minggu kemarin. Menurut Tama Tenaya, pengisian jabatan Eselon II Sayangnya, nyawa korban tidak tertolong. Saat tiba di RS Kasih Ibu, Bendesa Ketut Polos sudah tak bernyawa. Kor- ban diduga meregang nyawa setelah kehilangan banyak darah dari luka berat di bagian kepala. Hari itu juga, jenazah Bendesa Ketut Polos sudah dibawa pulang ke rumah duka di Desa Pakraman Punggang, Desa Jelijih Punggang, Ke- camatan Selemadeg Barat. Hingga Minggu (25/11) jen- azah korban masih disemay- amkan di rumah duka. Pihak keluarga masih berembuk soal dewasa ayu (hari baik) untuk pemakaman. Bendesa Ketut mendera Sukarta. Almarhum juga telah diajak berobat non medis, namun penyakitnya tak kunjung sembuh. Meski demikian, Sukarta tetap menjalankan aktivitas sebagai Kepala Sub Seksi Pe- nagihan PDAM Karangasem. "Bapak tetap ngantor seperti biasa," katanya. Tapi, pejabat PDAM berusia 49 tahun ini akhirnya meninggal secara tragis saat sedang makan. Seleksi KPU Klungkung, 23 Lolos Psikotes Politik Universitas Pendidikan Nasional (Undiknas) Denpasar yang notabene mantan mantan Komisioner Divisi Sosialisasi KPU Bali 2013-2018 ini. Menurut Widhiastini, Timsel menolak tanggapan masyarakat yang berbentuk surat kaleng alias tanpa identi- tas yang jelas dan tidak dapat dipertanggungjawabkan. Bagi masyarakat yang ingin mem- berikan tanggapan, mereka wajib menyertakan identitas diri. "Kalau tidak ada identitas, tanggapan itu tak bisa dipakai acuan," ujar Widhiasthini seraya menyebut tanggapan masyarakat tersebut nantinya akan ditindaklanjuti dalam bentuk klarifikasi saat tes wawancara. Almarhum Wayan Sukarta berpulang buat selamanya dengan meninggalkan istri tercinta, Wayan Kastini, dan seorang anak perempuan, Ni Putu Kasmarini, 16, yang masih duduk di Kelas XI SMAN Mang- gis. Hingga Minggu kemarin, jenazahnya masih disemay- amkan di rumah duka. Ren- cananya, jenazah almarhum akan dimakamkan melalui prosesi Makingsang ring Gni di Setra Desa Pakraman Pesedah- an pada Soma Kliwon Wariga, Senin (26/11) ini. Almarhum Wayan Sukarta Bendesa Tewas Jatuh dari Pohon SAMBUNGAN DARI HALAMAN 1 Ketut Polos masih dalam ke- adaan sadar dan sempat dika- sih minum. Pondok, Desa Angkah, Ke- camatan Selemadeg Barat. La- han kebun milik Sudiantara itu sudah selama 3 tahun digarap oleh korban Ketut Polos. Budiarta pun kontan berte- riak minta tolong, hingga war- ga berdatangan ke lokasi TKP. Selanjutnya, warga beramai- ramai mengevakuasi Bendesa Ketut Polos untuk dibawa ke Puskemas Selemadeg Barat. Dari Puskesmas, korban ke- mudian dirujuk ke RS Kasih Ibu di Desa Bajera, Kecamatan Selemadeg, Tabanan. Sementara itu, Komisi I DPRD Bali (membidani poli- tik dan pemerintahan) ber- harap tes wawancara dengan klarikasi terhadap kandidat yang dilakukan Timsel Calon Komisioner KPU Klungkung, nantinya bisa berjalan profe- sional dan independen, tanpa intervensi pihak mana pun, Polos berpulang buat selaman- ya dengan meninggalkan istri tercinta Ni Nyoman Suratmi, 45, dan tiga orang anak. dalam proses seleksi nanti diharapkan berjalan secara profesional, independen, dan transparan, untuk melahirkan Kepala OPD yang berkualitas. "Sebagai fungsi pengawasan, kami tentu akan mengawal prosesnya, namun tidak melakukan intervensi. Kami hanya melaksanakan fungsi pengawasan terhadap proses yang berjalan," tandas politisi PDIP asal Kelurahan Tanjung Benoa, Kecamatan Kuta Se- latan, Badung ini. Kapolsek Selemadeg Barat, AKP I Wayan Swastika, me- nyatakan pihaknya baru mendapatkan laporan terkait musibah maut yang menimpa Bendese Ketut Polos, Sabtu sore. Begitu mendapat lapor- an, petugas Polsek Selemadeg Barat langsung terjun ke lokasi untuk melakukan olah TKP, selain juga menggali keterangan di lapangan. "Ber- dasarkan hasil olah TKP, kor- ban murni jatuh dari pohon Manggis karena terpeleset," jelas AKP Swastika, Minggu kemarin. Tama Tenaya menegas- kan, pihaknya yakin dibawah Gubernur Bali Wayan Koster, proses seleksi dan penjarin- gan pejabat Eselon II nantinya berjalan dengan profesional, sehingga menghasilkan pimpi- nan yang benar-benar punya kompetensi. "Ini kan lelang terbuka, yang punya kualitas dan memang memenuhi syarat dan layak yang akan lolos. Saya yakin Gubernur Koster serius dalam penataan birokrasi di Pemprov Bali," tandas mantan Tama Tenaya yang notabene mantan Wakil Ketua DPRD Badung 2004-2009. nat Sementara itu, Kepala Desa (Perbekel) Jelijih Pung- gang, I Ketut Mudiartawan, mengatakan kematian tragis Bendesa Ketut Polos membuat krama setempat dan keluarga korban shock. "Benar yang tewas jatuh dari pohon Mang- gis itu Bendesa Adat Punggang. Warga shock," ujar Perbekel Mudiartawan saat dikonfir- masi NusaBali terpisah, Ming- gu kemarin. sendiri sudah selama 23 ta- hun bertugas di PDAM Ka- rangasem. Dia menjabat seb- agai Kepala Sub Seksi Penagi- han PDAM Karangasem sejak tahun 2017 lalu. Sebelumnya, almarhum sempat menjadi Kepala Unit PDAM Kecamatan Manggis. Hal ini juga diakui Direktur PDAM Karangasem, I Gusti Made Singarsi, saat melayat ke rumah duka, Minggu ke- marin. Menurut IGM Singarsi, almarhum dikenal sebagai pegawai yang disiplin dan tidak pernah mennggalkan tugas, meskipun kondisinya sakit-sakitan. "Almarhum dimutasi men- jadi Kasubsi Penagihan PDAM Karangasem sejak tahun 2017. Soal disiplin kerja, almarhum terbilang rajin, tidak pernah meninggalkan tugas," beber IGM Singarsi yang kemarin melayat ke rumah duka di- dampingi Sekretaris PDAM Karangasem, I Nyoman Kuta, dan sejumlah stafnya. k16 sehingga tidak menimbulkan kegaduhan. "Untuk seleksi calon Komisioner KPU Klung- kung, kita berharap proses tanggapan masyarakat benar- benar faktual, bukan karena karena tidak senang sama si calon," ujar Ketua Komisi I DPRD Bali, I Ketut Tama Tenaya, Minggu kemarin. Menurut Tama Tenaya, proses seleksi ini harus melahirkan Komisioner KPU Klungkung yang benar-benar berkualitas. Jangan sampai tanggapan yang tidak faktual malah membuat kandidat gugur. "Karena pengalaman dari proses seleksi calon Komisioner KPU Kabupaten/ Kota beberapa waktu lalu, kan sempat ada masalah sep- erti itu. Gara-gara tanggapan masyarakat tidak diklarifikasi secara profesional, membuat ketidakpuasan si calon dan akhirnya terjadi kegaduhan. Jadi, tanggapan itu harus faktual. Identitas masyara- kay yang beri tanggapan juga harus jelas," tandas politisi PDIP ini. nat Mudiartawan mengaku ti- dak mengetahui persis ke- jadian maut yang menimpa Bendesa Ketut Polos. Namun, sesuai informasi di rumah duka, korban sempat dikasih minum anaknya usai jatuh dari pohon Manggis. Setelah itu, barulah dibawa ke rumah sakit dengan menyewa mobil. "Katanya usai jatuh, masih sadar dan sempat diberikan air minum. Namun, almarhum meninggal dalam perjalanan sebelum sampai di rumah sakit," papar Mudiartawan. Menurut Mudiartawan, peristiwa maut ini menyebab- kan keluarga korban dan kra- ma setempat shock. Bahkan, istri korban dan tiga anaknya menangis tiada henti. Bendesa Ketut Polos sendiri disebutnya sebagai tokoh yang dihormati di kampungnya. Almarhum sudah dua kali periode menja- bat sebagai Bendesa Pakraman Punggung. Dia baru setahun dilantik untuk periode kedua jabatannya. "Almarhum itu so- sok yang ramah dan dihormati. Saya seakan belum percaya atas kejadian ini," beber Mu- diartawan. de Paroles B Mantan Perbekel Buahan Dipolisikan SAMBUNGAN DARI HALAMAN 1 sus dugaan penggelapan aset Desa Adat Buahan ini ter- ungkap setelah Unit Tipikor Sat Reskrim Polres Gianyar memanggil sedikitnya 20 war- ga Desa Buahan selaku saksi. Terlapor Wayan Mudiarta juga telah diperiksa penyidik Polres Gianyar. Sejumlah tokoh masyara- kat Desa Buahan pun ikut diperiksa polisi sebagai sak- si, termasuk I Wayan Sabda. Saat dikonfirmasi NusaBali, Minggu kemarin, Wayan Sabda membenarkan telah diperik- sa penyidik Unit Tipikor Sat Reskrim Polres Gianyar, ter- kait kasus ini. Menurut Wayan Sabda, dirinya diperiksa penyi- dik Polres Gianyar, 23 Oktober 2018 lalu. Saksi Wayan Sabda men- gaku baru tahu adanya ka- sus dugaan penggelapan oleh mantan Perbekel ini setelah penyidik menanyakan tentang keberadaan aset desa berupa satu unit sepeda motor bantuan Pemprov Bali dan dana BKK Desa Pakraman Buahan tahun 2017. "Tapi, saya tak tahu siapa pelapor kasus ini. Karena saya tak dikasih tahu oleh penyidik," ujar Wayan Sabda. Wayan Sabda menjelaskan, kurang tepat disebut ada peng- gelapan sepeda motor. Hanya saja, sepeda motor plat merah itu memang masih dibawa Wayan Mudiarta selaku Ben- desa Adat Buahan. Menurut Wayan Sabda, Mudiarta masih sah menjadi Bendesa Adat Bua- han karena pemberhentiannya belum sesuai awig-awig. Mudi- arta tidak diberhentikan melalui paruman krama ngarep (utama) Desa Adat Buahan. Namun, krama yang hadir saat pem- berhentiannya, 26 Mei 2017 lalu, kebanyakan pengele yang berjumlah 82 dari 355 krama Desa Adat Buahan. Selain itu, sesuai arah-arah SAMBUNGAN DARI HALAMAN 1 galkan duka mendalam bagi keluarganya. Pihak keluarga masih sulit percaya kepergian almarhum yang diketahui mengalami gula darah tinggi. Sebelum meninggal, almarhum sempat sarankan istrinya un- tuk cek kesehatan. Istri almarhumPutu Eka Swarnama, yakni Nyoman Sukeni, 45, mengaku tidak ter- lalu paham dengan penyakit almarhum suaminya. Menurut Nyoman Sukeni, peristiwa maut sampai suaminya di- rawat di RS Sanglah bermula ketika almarhum bersama anak bungsunya, Ni Made Adi- ta Wahyu Putri, 12, mengalami kecelakaan lalulintas di Jalur Utama Denpasar-Gilimanuk kawasan Banjar Tetelan, Desa Candikusuma, Kecamatan Me- laya, Jembrana, 21 Oktober 2018 lalu. Ketika mengalami ke- celakaan tunggal menabrak sebuah pohon perindang jalan, almarhum Putu Eka Swarnama diketahui tidak ada mengalami luka maupun mengeluh sakit. Justru putrinya, Ni Made Adita Wahyu Putri, yang mengalami luka robek dekat mata kiri, hingga harus dilarikan ke RS Sanglah. Selama masa pera- watan di RS Sanglah, Nyoman Sukeni bersama almarhum NusaBali 15 setia mendampingi sang anak. Namun, ketika sang anak masih menjalani perawatan di RS Sanglah, almarhum Eka Swarnama tiba-tiba mengeluh- kan sakit bagian kaki kanan- nya, 4 November 2018 lalu. Begitu dilakukan pengecekan medis, dokter menyatakan kadar gula darah almarhum tinggi mencapai 500 lebih, se- hingga Kadisdikpora Jembrana ini ikut dirawat di RS Sanglah. "Waktu itu, dokter menga- takan di dalam kaki suami saya ada semacam cairan dan men- imbulkan bengkak, karena gula darah tinggi. Tapi, setahu saya, almarhum tidak ada riwayat gula darah tinggi. Cuma ten- sinya memang kadang tinggi," ungkap Nyoman Sukeni saat ditemui NusaBali di rumah duka kawasan Banjar Berawantangi, Desa Tukadaya, Kecamatan Me- laya, Jembrana, Minggu (25/11), "Makanya, waktu dibilang gula darah tinggi, suami saya juga tidak percaya. Malah suami saya sampai bernada keras bilang ke dokternya, tidak ada riwayat gula darah tinggi. Tapi, karena dibilang harus segera di tangani, akhirnya dirawat dapat kamar di Ruang Ratna RS Sang lah," lanjut perempuan berusia 45 tahun yang kesehariannya bekerja di salah satu pabrik roti kawasan Desa Batuagung Kecamatan Jembrana ini. Ketika menjalani perawatan di Ruang Ratna RS Sanglah, kata Sukeni, suaminya terus SENIN 26 NOVEMBER 2018 (pemberitahuan lisan secara adat, Red), paruman terse- but digelar untuk membahas rencana pengabenan massal di Banjar Buahan. Namun, paruman terebut mendadak mengagendakan pergantian Bendesa Adat Buahan. "Sampai sekarang belum ada serah teri- ma aset Desa Adat Buahan ke- pada krama yang menyatakan diri terpilih sebagai Bendesa Adat Buahan, I Nyoman Parwa- ta," papar Wayan Sabda. Terkait dugaan penggelap- an dana BKK Rp 120 juta oleh Mudiarta, menurut Wayan Sabda, pihaknya tidak mene- mukan indikasi tersebut. Setahu dirinya, dalam per- tanggungjawaban BKK tahun 2017, ada kwitansi pengeluar- an pembelian banten piodalan di Pura Bale Agung Desa Adat Buahan sebesar Rp 60 juta dan Pura Puseh Desa Adat Buahan sebesar Rp 60 juta. Jadi, total pengeluaran Rp 120 juta. Padahal, kata dia, untuk piodalan itu, krama urunan Rp 400.000 per KK. Kwitansi ini ditandatangai oleh salah seorang prajuru Desa Adat Buahan. Namun, Wayan Sabda enggan menyebut nama pra- juru dimaksud. "Saya memang belum tahu ada dana BKK yang diduga digelapkan Mudiarta, biar nggak salah," katanya. Paparan hampir senada juga disampaikan Ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Desa Buahan, I Wayan Suda. Menurut Wayan Suda, pihaknya belum menemukan dugaan penggelapan dana BKK tahun 2017 sebesar Rp 120 juta oleh siapa pun. Selaku Ketua LPM, dirinya menerima laporan hasil Tim Monitoring Provindi Bali. Dari situ tidak ada temuan baik bangunan fisik dan administrasi. "Jika memang benar ada ka- sus hukum, kami mohon kepa- da para penegak hukum agar memproses dugaan kasus ini Sebelum Meninggal, Sempat Minta Sang... Menurut Sukeni, saat men- gurus administrasi pemulang- an jenazah suaminya, keluarga dibantu Kepala Bappeda Lit- bang Jembrana, I Ketut Swi- jana, yang kebetulan sedang berada di Denpasar. Saat jena- zah almarhum tiba di rumah duka Sabtu pukul 23.00 Wita, sejumlah Kepala OPD Pemkab Jembrana ikut menyambutnya. "Kalau Pak Bupati (Bupati Jembrana Putu Artha, Red) me- mang belum ada melayat. Tapi, waktu anak saya dirawat di RS Sanglah, Pak Bupati sempat menjenguk. Demikian pula saat tahu suami ikut sakit, beliau kembali menjenguk," beber Sukeni. Almarhum Putu Eka mengkhawatirkan kondisi sang anak. Sampai kemudian sang anak, Made Adita Wahyu Putri, dibolehkan pulang dari RS Sanglah, Rabu (7/11) lalu. Begitu tahu mata kiri putrinya belum dapat melihat, kondi- si kesehatan almarhum Eka Swarnama langsung drop. Al- marhum pun dinyatakan perlu menjalani sejumlah operasi untuk membersihkan cairan yang menyebabkan pembeng- kakan di kakinya. Saran untuk menjalani ope- rasi itu disetujui almarhum. Selanjutnya, dilakukan operasi pertama, Kamis (8/11) lalu. "Waktu operasi pertama itu, dibilang untuk membersihkan cairan di kakinya, agar tidak menjalar. Saya sendiri juga tidak paham, tapi almarhum bilang yang penting cepat sem- buh," kenang Sukeni. Setelah menjalani opera- si pertama, almarhum Eka Swarnama masih dalam kondi- si sadar. Namun, kondisinya semakin drop hingga harus dibawa ke Ruang ICU RS Sang- lah, Minggu (11/11). Kemu- dian, almarhum kembali men- jalani operasi kedua, Senin (19/11), untuk pembersihan kembali cairan di kakinya, termasuk pemasangan alat saluran napas di tenggorokan. Setelah operasi kedua, al- marhum Eka Swarnama sema- kin kehilangan kesadaran, tidak dapat berkomunikasi, tatapan matanya kosong. "Sehari sebe- lum operasi kedua itu, pesan terakhir almarhum cuma bilang ke saya agar saya mengecek kesehatan. Saya bilang, nanti setelah bapak (suaminya) sem- buh, saya cek kesehatan. Saat itu, pikiran saya sudah jelek-jelek. Tapi, saya terus berkata dalam hati kalau suami saya akan segera sembuh," papar ibu dua anak ini. Ketika almarhum masih tetap dirawat di ICU RS Sang- lah pasca operasi kedua, Su- keni dipanggil petugas medis, Sabtu, 24 November 2018 pagi. Saat itu, petugas medis bilang bahwa alat penyam- bung pernapasan yang terpa- sang ditenggorokan almarhum telah lepas dan harus kembali dilakukan operasi pemasan- gan alat tersebut. Sukeni pun mengiyakan saran tersebut. seadil-adilnya," tandas Wayan. Suda saat dihubungi Nusa Bali secara terpisah, Minggu ke- marin. Sabtu sore pukul 17.00 Wita, Kadisdik Pora Jembrana dikeluarkan dari Ruang ICU, lalu dibawa ke UGD RS San- glah. Saat itulah almarhum dinyatakan meninggal dunia. "Mendengar berita duka itu, saya tidak percaya. Saya rasa terlalu tiba-tiba. Setelah itu, keluarga lainnya dihubungi. Jenazah almarhum kemudian dibawa pulang dan tiba di rumah Sabtu malam pukul 23.00 Wita," ujar Sukeni yang kemarin didampingi putrinya, Made Adita Wahyu Putri. Sementara itu, mantan Per- bekel Wayan Mudiarta mem- benarkan dirinya telah dila- porkan oleh pihak tertentu ke polisi, atas tuduhan penggelap- an satu unit sepeda motor bantuan pemerintah dan peng- gelapan dana BKK sebesar Rp 120 juta. Mudiarta membantah tuduhan penggelapan tersebut, karena dirinya masih menung- gu pihak yang merasa berhak untuk membawa sepeda motor plat merah itu. "Jika memang merasa ada Bendesa yang proses pemilih- annya sesuai awig-awig, si- lakan ambil sepeda motor ini. Saya juga salah jika menyerah- kan sepeda motor ini kepada orang yang keterpilihannya sebagai bendesa tidak sesuai dengan awig-awig desa adat," tandas Mudiarta saat dikonfir- masi Nusa Bali secara terpisah, Minggu kemarin. Terkait dugaan penggelap- kan dana BKK sebesar Rp 120 juta, Mudiarta mengaku tidak mengerti dengan tuduhan tersebut. Saat saya diperiksa oleh penyidik Unit Tipikor Polres Gianyar, tidak dijelas- kan dana BKK mana yang saya gelapkan," ungkap Mudiarta. Wayan Mudiarta sendi- ri lengser dari jabatan Per- bekel Buahan setelah kalah dalam Pemilihan Perbekel (Pilkel) serentak se-Kabupaten Gianyar, 2 September 2018 lalu. Dalam Pilkel Buahan kala itu, Mudiarta selaku calon incumbent dikalahkan oleh I Wayan Sudiarsa. Mudiarta sebelumnya menjabat Per- bekel Buahan dua kali periode (2007-2012, 2012-2018). Se- dangkan jabatan Bendesa Adat Buahan dipegang Mudiarta sejak 15 Oktober 2015 (sem- pat selama 3 tahun rangkap jabatan). Isa Swarnama berpulang buat se- lamanya dengan meninggalkan istri tercinta Nyoman Sukeni dan dua anak: 1 Putu Aditya Suarnama Giri, 19 (kuliah Se- mester I di Stikom Denpasar) dan Ni Made Adita Wahyu Putri, 12 (Kelas VI di SDK Marsudirini Negara). Jenazah almarhum akan diabenkan di Setra Desa Pakraman Be- rawantangi, Desa Tukadaya pada Anggara Umanis Wariga, Selasa (27/11) besok. Sementara itu, sejumlah jajaran guru, pengawasan SD maupun SMP, termasuk teman- teman almarhum seangkatan di Akademi Pemerintahan Dalam Negeri (APDN) Jatinan- gor, Bandung 1994 yang bertu- gas di Bali, sempat melayat ke rumah duka, Minggu kemarin. Salah satu teman seangkatannya di APDN Jatinangor, I Komang Agus Adinata, yang kini menjadi Camat Jembrana, mengatakan almarhum Putu Eka Swarnama merupakan sosok yang terkenal serius ketika menjalankan tu- gas. Tapi di luar itu, almarhum juga sosok yang ceria dan suka bercanda. "Almarhum mulai jadi CPNS tahun 1993. Awalnya menjadi staf di Kecamatan Mendoyo, kemudian jadi Kasubsi Pem- bangunan dan Lingkungan Hidup di Kecamatan Mendoyo, lalu tugas belajar ke Institut Ilmu Pemerintahan (IIP) Jakar- ta periode 1997-1999. Setelah tamat, almarhum menjadi Lu- rah Banjar Tengah, kemudian tugas belajar lagi mencari S2 di UGM (2000-2002)," kata Agus Adinata, "Habis itu, kata dia, al- marhum Eka Swarnama men- jadi Kasubag Penagihan di Bagian Pendapatan, kemu- dian jadi Lurah Baler Bale Agung, Lurah Sangkaragung, lalu berugas di Kasubag Pem- bukuan Bagian Keuangan, dan lama menjadi Camat Me- laya dari tahun 2011-2017, dan baru diangkat menjadi Kadisdikpora Jembrana ta- hun 2017," lanjut teman seko- lah almarhum sejak SMAN 1 Negara ini. ode 4cm Color Rendition Chart
