Tipe: Koran
Tanggal: 2017-08-28
Halaman: 18
Konten
UNI 18 SOLO METROPOLITAN SOLOMETRO SOLOMET SENIN, 28 AGUSTUS 2017 24 Ribu Warga Tunggu E-KTP SOLO - Jumlah warga Solo yang belum blangko e-KTP yang diterima beberapa waktu menerima e-KTP, meskipun sudah melakukan rekam data dan berstatus PRR (print ready record), hingga hari ini mencapai 16 ribuan. Adapun jumlah warga yang memegang surat keterangan (suket) karena ada perubahan status atau perubahan data pada kartu identitas, sebanyak 8 ribuan. Total, ada 24 ribuan warga yang masih menunggu untuk bisa mendapatkan e-KTP. Jumlah tersebut tidak sebanding dengan tam- bahan blangko e-KTP yang diterima belum lama ini. Karena jumlah tambahan hanya 2 ribu keping. blangko sudah bisa dilakukan pada bulan depan. Kepala Seksi Identitas Penduduk Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dispen- KTP yang hingga saat ini belum melakukan rekam dukcapil), Subandi menjelaskan, warga berstatus PRR adalah mereka yang sudah melakukan rekam data untuk pembuatan e-KTP, namun belum per- nah menerima e-KTP karena belum ada blangko. "Kebanyakan pemula, yang masih sekolah. Jadi belum pernah memiliki e-KTP sebelumnya. Kalau pemegang suket kan sudah pernah meneri- ma e-KTP. Tapi karena ada perubahan data atau status, sementara blangko e-KTP kosong, mereka belum mendapatkan e-KTP pengganti dan diberi suket sementara dengan masa berlaku enam bulan," jelasnya. Subandi mengatakan, tambahan 2 ribu lalu, akan diprioritaskan untuk warga berstatus PRR. "Memang jumlah itu tidak sebanding. Tambahan hanya 2 ribu, tapi kebutuhan sampai 16 ribu. Tapi yang ada diprioritaskan untuk PRR dulu," tuturnya. Sisanya akan dipenuhi dari pasokan blangkoe- KTP dari pemerintah pusat, yang diharapkan turun mulai September mendatang. Sebab informasi yang diperoleh dari pusat, jika tidak ada sanggahan pada masa pengadaan blangko e-KTP, pasokan Subandi menambahkan, jumlah warga wajib data tinggal 7 ribuan, atau 1,3 persen dari total keseluruhan warga wajib KTP. Sebelumnya, Kabid Pengelolaan Informasi Administrasi Kependudukan Dispendukcapil, Rita Margaretha mengatakan, perekaman data e- KTP menyisakan 1,3 persen warga dari total jum- lah penduduk wajib e-KTP sebanyak 430.714 jiwa. Menurutnya, banyak warga yang belum merekam data e-KTP itu berdomisili di luar Kota Solo, bahkan di luar negeri. "Itu yang membuat penyelesaian perekaman sulit," katanya. (H44-37) TAKSI Polwan Periksa Kesehatan SM/Yoma Times Suryadi TUNGGU PENUMPANG : Sejumlah taksi menunggu penumpang di depan sebuah pusat perbelanjaan Jalan Slamet Riyadi Solo, kemarin. (37) Sopir dan Penumpang Bus SOLO-Di tengah kesibukan bertugas, Polwan Polresta penyakit," tegas Wakil Ketua Surakarta masih menyempatkan rentan terserang berbagai lainnya," ungkap Juliana yang Parkir Elektronik Bakal Ditambah SELESAIKAN PEKE juga Kapolsek Jebres. Seorang pedagang di termi- nal, Sri Mulyani (53), mengaku senang dapat berobat secara Panitia HUT Polwan Polresta waktu untuk bakti sosial. Surakarta, Kompol Juliana. Hipertensi Dalam pengecekan kese- gratis. Pedagang di terminal hatan diketahui, para sopir yang menderita sakit gigi itu Bersamaan memperingati Hari Jadi Ke-69 Polwan, 1 September 2017, sejumlah kegiatan digelar. Salah satunya pengobatan gratis menderita beragam penyakit, setelah diperiksa dokter, kemu- bagi para kru bus, penumpang, serta masyarakat yang berada di Terminal Tirtonadi. Pen Sasaran pengobatan gratis diutamakan para sopir bus, yang kerap kecapekan lantaran men- gantar penumpang hingga jarak tempuh yang begitu jauh. Polwan melayani serta menjaga ka dituntut uang setoran dan kesehatan para sopir bus Antar Kota Dalam Provinsi (AKDP) dan bus Antar Kota Antar seperti kelelahan, capek, dan yang paling banyak menderita hipertensi. "Hal ini disebabkan para sopir mengalami stress di jalan karena jarak tempuh yang begi- yang sedang saya alami," kata tu jauh, dan kerap terjebak Sri Mulyani yang mengaku macet di jalan. Belum lagi mere- dian mendapat obat. "Untung ada pemeriksaan gratis. Setelah diperiksa dokter, kemudian saya diberi beberapa obat untuk kesembuhan sakit SOLO - Dinas Perhubungan "Terutama penambahan titik e-parkirdi timbangan dalam penerapan di lapangan. Jalan Gatsu ke utara. Evaluasi sementara, alat di satu titik hanya satu, menyebabkan untuk keluar masuk kendaraan sedikit repot jangan ngaya-wara," kata dia. karena harus wira-wiri," katanya akhir pekan lalu. Guna penerapan penmbahan lokasi e- (Dishub) Kota Surakarta "Apakah penerapan e-parkir saat ini sudah berjalan sesuai misi. Kalau belum ya berencana menambah lokasi tinggal di Sondakan, Laweyan. (G11-37) parkir elektronik atau e-parkir di Jalan Gatot Subroto (Gatsu), parkir tersebut, pihaknya berencana meng- tahun ini. Instansi tersebut bakal lakuan e-parkir masih dalam tahap sosial- Pihaknya mendorong Dishub agar melakukan sosialisasi secara menyeluruh, agar masyarakat mendapatkan gambaran dan informasi mendetail perihal penerapan e- SUKOHARJO - Pem selama ini digunakan digeber Dinas Pekerja (DPUPR) Sukoharjo. gandeng pihak lain. Menurutnya, pember- parkir tersebut. Provinsi (AKAP), agar tidak timbul hal-hal yang tidak diinginkan. Dalam pengobatan gratis di area tengah Terminal Tirtonadi, Rabu (23/8), cukup banyak yang mendaftar untuk menge- cek kesehatan. Selain para kru bus, layanan tersebut juga dimanfaatkan para pedagang dan penumpang di terminal. Petugas terminal juga turut antre bersama warga. "Dalam rangkaian mem- peringati HUT Polwan tahun ini, kami memikirkan kondisi kesehatan para sopir bus yang bekerja setiap hari dan sangat "Selesaikan dulu sesuai misi, dan tun- isasi ke masyarakat. Diharapkan ke depan jukkan kepada masyarakat bahwa perubahan dapat diberlakukan secara menyeluruh di Kota Solo. "Tahun ini sebaiknya sudah ada penam- bahan, jangan hanya dua. Kami berharap parkir elektronik di Jalan Gatot Subroto atau penambahan titik e-parkir tidak berselang terlalu lama setelah peresmian," tandasnya. Kematangan Konsep Menanggapi hal itu, Ketua Komisi III DPRD Honda Hendarto meminta kepada Dishub, agar tidak terburu-buru dalam pener- apan parkir elektronik. Kematangan konsep dan persiapan per- alatan, menurutnya, menjadi salah satu per- menggandeng pihak lain untuk merealisasikannya. sistem tersebut sangat bermanfaat bagi masyarakat dan Pemkot," katanya. Pemkot Kota mulai menerapkan sistem Menurut Kepala DPUPR. pembenahan Jalan Suwarno Kecamatan Grogol yang menj Kota Makmur dengan Kot dilakukan di Jalan Alternati Kepala Dishub, Hari Prihatno men- gatakan, penerapan parkir elektronik di Gatsu pada awal Agustus lalu belum maksi- mal. Hal itu lantaran ada keterbatasan perala- tan yang dipergunakan. Dari hasil evaluasi yang dilakukan, salah satu solusi untuk memaksimalkan penerapan parkir elektronik tersebut, yakni dengan menambah peralatan. di sekitar Pasar Singosaren, pada awal Agustus lalu. Penerapan tersebut diresmikan oleh Wali FX Hadi Rudyatmo, di pelataran Plaza Singosaren. Penerapan e-parkir tersebut sebagai salah satu wujud menuju Smart City 2018. Penerapan dilakukan atas kerja sama dengan BRI sebagai penyedia kartu dan perangkat mesin pemindai. (shd-37) Serenan (Sukoharjo-Klaten). A. pembenahan tidak hanya pele peningkatan kualitas jalan ber nan, karena selama ini kontr bus yang turun P PENDAFTARAN PENDAFTARAN SM/Sri Hartanto CEK KESEHATAN : Polwan Polresta Surakarta melayani masyarakat yang ingin mendapatkan pelayanan kesehatan secara gratis di Terminal Tirtonadi, Rabu (23/8). (37) Warga Leg Sebulan Produksi 100 Unit Jam Kayu Tim KKN UNS Pasang Panel Surya ka ditawarkan ke konsumen. Andhy pun konsisten memproduksi hingga kini. Dalam sebulan, rata-rata dia membuat 100-an jam kayu. Selain dijual secara online dan offline, karyanya juga ada yang dijual di sebuah toko craft gallery. Harga jual cukup terjangkau, antara Rp60 ribu hingga Rp 75 ribu. "Saya pasang harga segitu, karena melihat pangsa pasar. Biar lebih terjangkau," ungkapnya. Andhy mengaku, agar memiliki nilai lebih di mata SOLO - Mahasiswa Universitas Sebelas Maret (UNS) peserta Kuliah Kerja Nyata (KKN) 2017 di Rote, menyerahkan seperangkat panel menjangkau mereka. listrik tenaga surya kepada masyarakat Desa Oeseli, Kecamatan Rote Barat Daya, Kabupaten jaringan listrik ke daerah mereka, bakal sulit. Rote Ndao, NTT, belum lama ini. Panel Surya merupakan program kerja utama dari Tim KKN yang mengabdi di lokasi selama 45 hari, di desa paling selatan Indonesia tersebut. "Selama ini Desa Oeseli yang terletak di pesisir pantai ini belum memperoleh aliran listrik dari PLN. Hal tersebut memacu semangat tim untuk memanfaatkan potensi sumber daya energi terbarukan," kata Ketua Tim KKN UNS di Rote Ndao, Yoga Bagas. Diceritakan, sebagian besar warga belum bisa menikmati terangnya cahaya lampu dalam keheningan malam. Selama ini warga Oeseli hanya mengandalkan pasokan listrik dari barak- barak prajurit TNI, karena gardu PLN belum bisa Jika penduduk hanya menunggu masuk kabel Sebab secara investasi, sangat mahal. Jauh lebih efisien jika penduduk memanfaatkan sumber- sumber energi terbarukan. Dengan kondisi tersebut, mahasiswa UNS ingin melakukan sesuatu untuk desa yang belum dialiri listrik tersebut. Oeseli merupakan desa di wilayah terdepan di Pulau paling selatan Indonesia, gerbang Indonesia menuju Samudera Hindia yang terhubung langsung dengan Australia. SAMPAH MEMBELUDAK membludak di Dukuh konsumen, produk jam kayu buatannya di-finishing dengan sentuhan natural agar terlihat Makamhaji, Kecamatan Ming Di wilayah tersebut, intensitas cahaya mata- hari sangat tinggi dan bisa dimanfaatkan sebagai sumber energi terbarukan. Tim KKN kemudian berinisiatif memasang panel listrik tenaga surya untuk 30 titik penerangan. Adapun titik-titik penerangan yang terpasang diutamakan fasilitas umum, seperti jalan penghubung antarrumah, tempat ibadah, lapan- gan, pelabuhan dan lain-lain. Pemasangan panel yang berkapasitas 2,4 kilo- watt ini dilakukan oleh tim dibantu warga setem- pat. Selama beberapa hari, mereka bergotong-roy- ong, mulai pencarian tiang penyangga, penye- baran kabel-kabel ke titik penerangan, pemasan- gan lampu, hingga pemasangan kaca panel surya. Pemuda setempat juga turut andil untuk perawatan ke depan. Dikatakan, sebelum tim KKN memasang panel listrik, ada beberapa warga desa Oeseli telah menggunakan panel surya, namun dengan ukuran yang kecil dan tidak dimanfaatkan secara maksi- mal. Mayoritas mereka menggunakan hanya untuk lampu di malam hari. Padahal jika dimanfaatkan secara maksimal, aliran listrik tersebut juga dapat dimanfaatkan untuk keperluan sehari-hari. Maka dari itu, selain pembangunan titik-titik penerangan baru, Tim KKN UNS juga mengedukasi cara memaksi- malkan penggunaan panel surya.(G18-37) SM/Irfan Salafudin klasik. OLAHAN LIMBAH: Andhy Christiyana menyelesaikan pembuatan jam kayu di rumah sekaligus workshop, di Kampung Clolo RT 3 RW 29, Kelurahan Kadipiro, Kecamatan Banjarsari. (37) Jiwa seni Andhy tak hanya dituangkan saat membuat jam kayu. Dia juga membuat berbagai lukisan dengan media lukis bagor atau karung goni, agar terlihat beda dengan lukisan pada umumnya. "Kebanyakan pelukis kan menggunakan kanyas. Saya ingin gunakan media lukis yang tidak biasa. Coba-coba pakai media lukis berper- mukaan kasar, hingga kemudi- an mantap memakai bagor," ujamya. Tidak mudah melukis di Ri KERJA mapan dengan gaji bulanan sebagai karyawan setiap Sabtu malam. perusahaan jasa keuangan, tak membuat Andhy Christiyana surut langkah untuk resign. Niatnya bulat, karena hatinya mantap untuk berwiraswasta dan menggeluti pekerjaan yang sesuai dengan kesukaan- nya, yakni seni. Setelah 15 tahun menjadi karyawan di sebuah bank dan perusahaan jasa keuangan, Andhy kini menjadi wirausa- hawan, yang memproduksi jam dari limbah kayu. Dia juga membuat lukisan, dengan menggunakan bagor sebagai media lukis, bukan kain kan- Ngarsopuro Night Market Hingga pada suatu hari, dia mendapat ide untuk membuat jam dari kayu, setelah melihat banyak limbah kayu tidak ter- pakai. "Kadipiro ini kan dekat dengan Kaliyoso. Di sana banyak limbah kayu dari pem- buatan mebel, yang tidak ter- pakai. Bahkan dijadikan kayu bakar. Padahal kebanyakan dari kayu jati, kok eman- eman," tutumya. Potongan limbah kayu jati itu, diolahnya kembali sesuai desain yang diinginkan. Kemudian dirangkainya, men- jadi sebuah jam kayu. Harga Terjangkau Agar lebih menarik, pada Ditemui di rumah sekali- SUKOHARJO Su menyelimuti Pondok Pesant Singo Ludiro, Mojolaban, Sebab pimpinan Ponpes yakm Syhada, telah meninggal sakit. gus workshop di Kampung Clolo RT 3 RW 29, Kelurahan Kadipiro, Kecamatan Banjarsari, Andhy bercerita, kemampuan membuat jam kayu dan lukisan berkanvas bagor diperolehnya secara oto- didak. "Basic pendidikan saya Akademi Keuangan dan Perbankan. Setelah lulus kuli- ah kerja di bank dan perusa- haan finance, sampai 15 tahun. Tapi karena saya seneng seni dan ingin wiraswasta, akhimya keluar dan: bangkan produk berbasis kayu. Sekitar empat tahun lalu, bagian dalam, dia menempel saya mulai merintis usaha ini," katanya. Pada awal merintis usaha, lelaki kelahiran 1973 ini mem- buat pigura-pigura pesanan. Sejumlah tokoh terliha. ponpes yang ada di Mojolabe ini. Di antaranya adalah, Bup Wardoyo Wijaya, Kapolres AKBP Iwan Saktiadi, Kap AKBP Ribut Haribowo, d Solo, FX Hadi Rudyatmo- Ibunda Presiden Joko widoc Notomihardjo juga hadir. Camat Mojolaban Iwan dari keterangan istri almarh sholat tahajud bersama, Syuhada sempat mengeluhk lelah. Setelah mengeluh terse tubuhnya melemah. Setelah itu, Kiai Agur dilarikan ke rumah sakit (E Namun sampai di RS, sudah meninggal dunia. "Semua merasa kehilar 2cm ATA atas bagor. Daya serap yang tinggi, membuat si pelukis harus berkali-kali menya- pukan cat agar tercipta lukisan yang bagus dan wama terlihat jelas. Untuk lukisan, Andhy memasang harga Rp 200 ribu hingga Rp I juta, tergantung detail dan ukuran. mengem- vas seperti lukisan pada umumnya. Mengusung nama "Andhycraft" scbagai nama lapak, produknya dijual secara online lewat media sosial, juga dipasarkan secara offline di gambar-gambar khas Kota Solo, sebelum menempelkan mesin jam di bagian belakang. Produk jam kayunya, temyata mendapat respons bagus, keti- "Biasanya, saya jual luk- isan ini di Ngarsopuro, juga di pasar-pasar antik,"imbuhnya. (Irfan Salafudin-37) PASANG PANEL: Mahasiswa KKN UNS bersama warga memasang panel surya untuk penerangan di Desa Oeseli, Kecamatan Rote Barat Daya, Kabupaten Rote Ndao, NTT. (37) SMGOK
