Arsip
Halaman Artikel
Creative Commons License

Jika anda mendapati gambar tidak sesuai dengan spesifikasi data (salah tanggal dan atau salah penomoran halaman), posisi gambar landscape, satu gambar terdapat dua halaman, kualitas gambar kabur, anda bisa melaporkan data tersebut agar segera diperbaiki dengan menekan tombol laporkan.

Kata Kunci Pencarian:

Nama: Suara Merdeka
Tipe: Koran
Tanggal: 2017-08-28
Halaman: 26

Konten


anakan untuk hari-hari berikutnya. amemenuhi kebutuhan masyarakat. Se pat diajukan beberapa waktu lalu pada penterian Energi dan Sumber Daya Minera pengah, Sutarmo kemarin mengatakan, bes- Namun jika nantinya tambahan stok sebany Lebih lanjut dijelaskan, tambahan 3-4 pers Kepala Dinas Perdagangan, Koperasi da d Menengah Sukoharjo memastikan persed a itu, maka persediaan elpiji untuk masy= SUKOHARJO - Dinas Perdagangan, Kop= LOMETRO 26 SRAGEN SOLOMETRO Persediaan Elp Dijamin Ama: SENIN, 28 AGUSTUS 2017 Predikat Layak Anak Dikerjar SRAGEN Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPKB PPPA) Sragen, bakal mengadakan Focus Grup Discussion (FGD) sebagai upaya menjadikan Sragen sebagai Kabupaten Layak Anak (KLA). Meski pernah mencicipi predikat Kota Layak Anak tingkat Pratama di 2013, tapi predikat itu lepas mulai 2015. Kepala DPPKB PPPA Sragen, Joko Sugeng mengatakan, Kota Surakarta akan dijadikan sebagai tempat berguru karena merupakan salah satu KLA tingkat utama di Jawa Tengah. "Harapannya pada 2019 Sragen kembali masuk sebagai KLA," kata Joko, pekan lalu. Joko menjelaskan, ada beberapa tingkatan KLA didasarkan dari nilai yang diperoleh sebuah kota atau kabupaten. Yakni 500-600 KLA Pratama, 600-700 KLA Madya, 700-800 KLA Nindya, dan 800-900 KLA Utama. Tahun ini, ada 31 indikator dengan 600 pertanyaan yang dia- jukan dalam kuesioner. Sebenamya Sragen mendapat skor 528 tapi tetap saja predikat KLA lepas. Beberapa daerah seperti Kabupaten Karanganyar juga seperti itu, mendapatkan nilai yang seharusnya mencukupi tapi tidak mendapat predikat sebagai KLA. Joko menandaskan, dibutuhkan sinergi instansi lain untuk mewujudkan Sragen sebagai Kota Layak Anak. Instansi itu antara lain kepolisian, kejaksaan, Pengadilan Negeri, Pengadilan Agama, Dinas Kesehatan (Dinkes), Dinas Sosial (Dinsos), Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud), serta Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Disperkim). Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati menyesalkan kenapa predikat KLA bisa lepas dari Sragen. Menurutnya perlu sin- ergi dengan semua instansi terkait agar predikat KLA bisa kembali diraih Sragen. Menurut Yuni, ada beberapa instansi yang tidak mengembalikan kuesioner saat penilaian KLA. "Memang butuh kesadaran berbagai pihak, seperti tidak boleh merokok di sembarang tempat agar tercipta lingkungan yang sehat untuk tumbuh kembang anak," katanya. Selain itu, salah satu faktor yang mendapat sorotan dalam KLA ini adalah masih tingginya usia pemikahan dini di Sragen, khusus-. nya anak perempuan. Pemikahan usia dini itu terjadi karena berbagai faktor, salah sat- unya adalah faktor ekonomi. Apalagi ada anggapan menikah usia muda itu bagian dari membantu meringankan beban orang tua. (H53-70) tmasyarakat dijamin aman. sudah disetujui. Dia menjamin den persen, BERSIHKAN STADION: Pekerja masalah. membersihkan Stadion Taruna sebelum dipergu- nakan untuk laga PSISra di Liga 3, belum lama ini.(70) ur membutuhkan sebanyak 28 ribu tabu ladi tidak perlu khawatir terjadi kelangk. intaan. Apalagi sempat terdengar isu t Padahal kan kenyataan di lapangan pe SM/Basuni H anya. Dikatakan, pihaknya juga menekankan p- a dan juga penjual di warung untuk ikut adiaan, begitu juga dengan harga. Bahka tugas di lapangan untuk meningkatkan v- ingga peredaran gas bersubsidi tersebut ti "Tidak hanya harga sembako yang kam smendapatkan pengawasan lebih agar pen t bermasalah,"kata dia. (H80-54) Stadion Baru Bakal Dibangun di Plumbungan Jua... Sragen memang diupayakan sebagian besar tersedot untuk memakai nuansa Sangiran. Bangunan stadion itu diprediksi membutuhkan anggaran Rp 95 miliar, yakni untuk persiapan lahan, pelaksanaan pekerjaan, mang dirasa sudah tidak repre- parkir dan taman serta gapura," katanya. Kompetisi Nasional Sementara Bupati Kusdinar Untung Yuni Sukowati sangat berharap pemerintah pusat melalui Kemenpora bisa menga- lokasikan dana untuk pemban- gunan stadion. Pasalnya jika sepak bola saja, sehingga bisa mengandalkan dana APBD, menurutnya jelas sangat sulit lantaran saat ini kondisi keuan- Anggaran Rp 95 Miliar dan Penataan Ruang (DPUPR) Marija, baru-baru ini. Stadion baru itu didesain den- anggaran gaji pegawai. Manajer PSISra Budiono Rahmadi mengatakan, Stadion Taruna yang ada saat ini me- (sambungan hlm 17) SRAGEN - Pemkab Sragen akan segera mem- bangun stadion baru di Kelurahan Plumbungan, Kecamatan Karangmalang. Stadion berkapa- sitas 40 ribu tempat duduk ini, akan mengantikan pleks stadion juga ada beberapa Stadion Taruna yang dinilai sudah tidak represen- tatif dan berada di pusat kota. gan gapura yang dibuat beroma- men khas Sangiran yang selama ini telah menjadi ikon Sragen. Selain untuk pertandingan sepak bola standar nasional, di kom- Sejumlah pelayat pun masih berdatanga da sungkawa. Menurut Sarsi (66), nenek korban ya stardi masih di rumah sakit menjaga istr aknya, Klarissa. Dirinya mengaku tidak tah sentatif untuk pertandingan kompetisi nasional. Memang lebih baik Sragen memiliki stadion baru yang lebih bagus dan lebih layak untuk menggelar sebuah event nasional. it. Setahunya, kegiatan mengobati kutu ram berapa kali. Namun sebelumnya tidakp anya, dirinya tak bisa memastikan apaka cdelumnya sama dengan yang digunakan pa "Ini gimana, maunya mengobati kutu. bt" Dia sendiri saat itu tidak ada di rumah. "S Kota, jadi tak tahu kejadian tersebut. Mer darang kelas VI SD, Klarissa masih sering cing diobati ibunya menggunakan obat ku Kerabat lain, Cempluk Tukirah (55) mem eterangan keluarga korban, Rustiyani su gobati kutu rambut di kepala ketiga anakn "Pengobatan dilakukan karena keluH Sakhila yang merasa diolok-olok di seko atu di rambutnya." Seperti diberitakan, nasib tragis dialan adiknya, Khamila (5) warga Dukuh Teg Kecamatan Boyolali Kota. Diduga karena but, keduanya meninggal di rumah sakit, Sedangkan dua korban lainnya masi RSU Pandan Arang, Boyolali. Yaitu A Klarissa (12). (G10-37) fasilitas penunjang. Seperti tem- pat parkir, perpustakaan, jogging track, arena olahraga in door dan out door. Juga taman, ruang terbu- ka publik, rumah istirahat atlet dan sudah dipaparkan saat kunjun- manya Stadion Sukowati, ber- pelatih, dan lain sebagainya. "Soal desain gapura, me- tare dan anggarannya diprediksi mang menyesuaikan dengan nuansa khas Sangiran, karena sekarang setiap bangunan di Desain stadion baru itu juga "Tidak hanya stadion untuk Karnaval Desa Tanon Meriah "Nantinya stadion itu na- gan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Imam Nahrawi di Sragen beberapa sekitar Rp 95 miliar," kata waktu lalu. untuk menggelar pertandingan skala nasional dan sekaligus me- nggalakkan olahraga untuk diri di atas lahan seluas 5,8 hek- tribusikan ke wilayah Sragen, melainkan juga dijual sampai ke Pasuruan (Jatim), Purwo- dadi dan Ngawi. "Ciri khas SRAGEN - Antusiasme warga Desa Tanon, Kecamatan Tanon, Sragen yang menggelar karnaval memperingati HUT ke-72 Kemerdekaan RI, layak kerupuk terung Desa Tanon itu, mendapat acungan jempol. Tak kurang 1.500 orang tua, dewasa, dan anak- anak mengikuti karnaval yang menampilkan produk unggulan dengan berjalan kaki keliling kampung sejauh 5 km. Camat Tanon Suratman dan Kades bonagung Kecamatan Tanon Ali, ikut jalan kaki keliling juga menggelar karnaval. kampung bersama warga. Kades Tanon, Ali Mahmudi mengatakan, karnaval selain menampilkan kreasi dan tari, juga menampilkan produk hasil kerajinan rakyat yang menjadi haknya menyiapkan door prize unggulan desa itu. "Di Dukuh Mojorejo, Desa Tanon dikenal sebagai peng- hasil kerupuk terung dan ram- bak," tutumya. Kerupuk terung diproduksi angin, kompor gas, dan dis- perajin tak hanya didis- Kepala Dinas Pekerjaan Umum gan di daerah, seperti Sragen masyarakat," katanya. (H53-70) pada bagian tengahnya berlu- bang," katanya. Terpisah Camat Tanon Su- ratman mengaku bangga den- gan semangat warga Desa Tanon. Padahal pekan lalu, warga Desa Gabugan dan Ke- Bupati Prihatinkan Anak- anak yang Lebih Hafal Lagu "Bojo Galak" peserta, terdiri SRAGEN Bupati Sragen, kini. Ana-anak, katanya, lebih Kusdinar Untung Yuni Suko- wati mengaku prihatin dengan perkembangan anak-anak masa Hal itu disampaikannya saat men gerti akrab dengan lagu- peresmian Kartu Identitas Anak lagu orang dewasa, dibanding (KIA) Center milik Dinas Ke- pendudukan dan Pencatatan Sipil (Dispendukcapil), Kamis sempat cemas ketika meminta anak-anak usia Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), TK dan SD untuk naik ke panggung menerima hadiah tabungan su- paya saldonya selalu diisi dengan menyisihkan uang jajan dan tidak diambil sebelum mereka lulus SD. lagu anak atau lagu perjuangan. dan menyanyi. Dirinya khawatir Kepala Dispendukcapil Haryatno Wahyu Lwiyanto mengatakan, sekarang ini sudah ada beberapa tempat usaha yang memberikan potongan harga kepada anak-anak KIA CENTERS yang dinyanyikan, lagu dėwasa. "Alhamdulillah, ternyata anak-anak di Sragen masih menyanyikan lagu anak-anak dan lagu perjuangan dari pada lagu- lagu dewasa, yang bukan porsi usianya. Kalau anak-anak me- lagu-lagu perjuangan. Karena nyanyikan lagu dewasa, ini bisa menjadi preseden buruk untuk lang dari Semarang ke Sragen, anak-anak di sini," tandasnya. Bupati perempuan pertama dan termuda sepanjang sejarah Sragen ini lalu memberikan hadiah sepeda kepada dua anak TK dan hadiah tabungan (24/8) lalu. "Saat mengikuti sebuah acara di Semarang, saya melihat ada anak yang diminta untuk ber- nyanyi, malah mendendangkan lagu "Bojo Galak" daripada menyanyi lagu anak-anak atau "Ternyata masih ada desa yang menggelar karnaval di akhir Agustus ini," katanya. Ketua Panitia Muslim Ah- madi mengungkapkan, pi- yanan Kartu Identitas Añak abupaten Sragen Pusat-Pe pemegang KIA. BupatilSt UUNG Antara lain toko tas dan sep- atu, apotek dan toko buku. "Ke depan, semakin banyak tempat yang memberikan fasilitas kepada pemegang KIA, terma- suk tempat-tempat wisata, pusat perbelanjaan, juga rumah makan," terang Wahyu. Selain itu, semua anak-anak di Sragen yang belum genap berusia 17 hafal lagu yang sebenarnya Simpanan Pelajar (Simpel) tahun dan belum menikah, bakal mèmiliki KIA sebagai identitas layaknya KTP bagi orang dewasa. (H53-70) dr. Hj. WATE Lereng.. bagi peserta. "Kami menyediakan 150 hadiah hiburan dan sepuluh hadiah utama. Sepuluh hadiah utama di antaranya TV, kipas penasaran, saat perjalanan pu- (sambungan hlm tus 2017 Dari hasil patroli, hal itu disebabk: Tumput atau kayu kecil (reseh) yang ditur di kawasan BTNGM. Tidak Mambakar SANPINCE saya meminta sopir saya untuk mencari dan memutar lagu "Bojo Galak" itu," kata Yuni. Yang menjadi pertanyaan- nya, kenapa anak-anak lebih penser," tandasnya.(nin-70) Meskipun banyak ditemukan reseh, bakar sesuatu di hutan, kondisi tetap ak kawasan Resort Kemalang, luasan lahan Selama lima tahun terakhir, tambah kejadian kebakaran hutan kawasan. Yang Kecamatan Boyolali dan Magelang. Untuk mencegah kebakaran hutan, B bdak beraktivitas yang menyebabkan bakar sampah atau sisa rumput di dalam Menurut Plt Camat Kemalang, Harj 4pi atau kerawanan. Namun demikian, w waspada. "Warga saling mengingatkan un ungkapnya. Penyangga TNGM ada di Desa Sido selama ini sudah mamahami cara menjag cari kayu dan pakan ternak. Jemak Kecamatan Kemalang mengatakan, wi. hanya di TNGM. Lokasi permukima rawan, sebab rata-rata jadi lahan pertani: Warga biasa masuk atau berada di pakan. Mereka sudah memahami cara m Buktinya, beberapa tahun terakhir kawasan TNGM di wilayah Kecamatan SM/Basuni H PERESMIAN KIA : Dua anak TK dan dua anak SD siap menyanyi saat peresmian KIA Center di Dispendukcapil, kemarin.(70) belum waktunya untuk diden- kepada dua anak SD yang maju garkan mereka. Tatkala me- resmikan KIA Center, dia juga ke panggung. Dia juga berpesan agar yang Kades Serahkan Laporan setelah Ditegur Bupati SRAGEN- Setelah ditegur Bupati Kusdinar Untung Yuni Sukowati, para kades di Sragen beramai-ramai menyetorkan laporan Penggunaan Dana Desa Tahap I. Laporan disampaikan ke Kabag Pemerintahan Desa mulai Jumat (25/8). ni, baru-baru ini. Jumat (25/8), bersamaan peny- erahan laporan dari Desa Jam- banan dan Desa Duyungan, yang tidak memahami IT. Kecamatan Sidoharjo, Sragen. Diperoleh penjelasan setiap laporan terlambat meski proyek Sidoharjo ini. desa di Kabupaten Sragen rata- rata menerima Dana Desa antara Dana Desa TahapI terjadi akibat lemahnya SDM perangkat desa para kades sampai laporannya terlambat, karena kekurangan SDM bidang IT di pedesaan," tutur Kades Jetak, Kecamatan Rupanya peringatan Bupati Yuni langsung direspon para kades. Hasil pantauan di wilayah Kecamatan Sidoharjo, dilaporkan Desa Duyungan, Jambanan dan Puwosuman sudah melaporkan penggunaan Dana Desa Tahap I, Rp 700 juta hingga Rp 900 juta. Jumat (25/8) lalu. "Dampaknya jadi seperti ini, yang didanai Dana Desa sudah rampung cukup lama," tutumya. Dia berharap Aparatur Sipil banyak desa-desa Selain lambatnya laporan penggunaan Dana Desa, masih belum yang Dana diberikan dalam dua tahap. Negara(ASN) yang ada di Bagian memasang APBDes yang ter- pampang di baliho besar yang penggunaan Dana Desa Tahap I kecamatan melakukan pen- dipajang di depan Kantor kelu- rahan maupun di sudut jalan Sebelumnya dari 198 desa yang belum melaporkan peng- gunaan Dana Desa Tahap I ada lepas dari peran Darmin Bagian 96 desa. Karena kinerjanya dia- nggap lamban, bupati menegur para kades itu. "Jangan harap Dana Desa Tahap II bisa cair, kalau laporan penggunaan Dana Desa Tahap I belum beres," gertak Bupati Yu- Penyelesaian laporan itu tak Dengan ketentuan jika laporan Pemerintahan Desa maupun di IT dan Samadi, Kasi Ekbang Kecamatan Sidoharjo, sebagai maka Dana Desa tahap II sebesar meyakini para kades banyak desa yang strategis. petugas pendamping dalam penyusunan laporan. Kades Purwosuman Supardi saat dihubungi membenarkan laskan, lambatnya penyerahan laporan yang benar. baru bisa menyerahkan laporan laporan pertanggungjawaban sebesar 60 persen sudah beres, dampingan ke desa-desa. Siwanto 40 persen baru bisa dicairkan. Ketua Paguyuban Kepala Pemdes melalui kecamatan, tapi Desa Sragen Siswanto menje- mereka tidak tahu cara membuat menerima teguran dari Kabag SM/Anindito AN TAMPILKAN MINIATUR TANK : Sejumlah warga Desa Tanon menampilkan miniatur tank dari gerobak dorong saat kamaval memeriahkan HUT Ke-72 Kemerdekaan RI di "Karena memasang baliho APBDES mencerminkan trans- paransi, maka para kades wajib melaksanakan itu," ujar Sis- wanto.(nin-70) "Saya tidak menyalahkan desanya, kemarin.(70) ACARA BIOS PA Pendapa Dijual, Warga Kompak Berontak THE PARK 1 PARAGON 2 EVERY HOUSE HAS A HISTORY. THIS ONE HAS A LEGEND. THE Pentas Teater Peron Surakarta menempati pendapa. Dan Mbah Senthun (Ihsan) pembantu serta Edi penjaga pendapa Pra- wirojayan. Suatu ketika muncul Guntur, pengusaha kaya yang tiba-tiba datang menemui Sugondo dan berontak jika pendapa itu dijual. Penolakan itu karena keber- PEMENTASAN Lakon "Ke(me)Dol" yang ditampilkan Teater Peron Surakarta di Pen- hamili Lastri, pembantunya. Mengetahui ada main dengan Mbah Bei, Lastri dalam keadaan hamil diusir Pratiwi istri Mbah orang yang tidak mementingkan warisan dan lebih membutuhkan adaan pendapa sehari-hari digu- nakan warga untuk gladen (berlatih) menari dan menjalin Bei. komunikasi warga. lah Rahni menolak jika pendapa 2cm uang," tutur Jonathan, pimpinan dapa Serambi Sukowati Sragen Teater Kelompok Peron Sura- Sabtu (26/8) malam, seakan membuka mata sebagian gen- erasi muda yang cenderung berniat menjual tanah dan pen- ingin kehidupan yang "wah". dapa Prawirojayan. Pendapa itu Kisah yang disutradarai Wira- wan itu membeber soal kecen- denungan generasi modem yang materialistis. Tak mengherankan 200 pe- nonton tak goyah dari alas duduk. Kisah itu menceriterakan Karena itu- Lastri dipulangkan ke Dukuh Padas Gempal dan diantar den- gan becak oleh Senthun. Lastri, kemudian melahirkan seorang anak laki-laki yang tak lain ayah karta usia pementasan. Dikisahkan, ada keluarga adik-adiknya, karena menden- dijual. gar pendapa itu akan dijual. Para ahli waris itu pun sudah memili- Karena terjadi debat kusir dan nyaris baku hantam, Guntur warisan Mbah Bei, eyang buyut ki rencana jika warisan terjual menengahi dan meyakinkan Guntur. Guntur banyak mende- mereka. Nilai tanah dan bangu- nan pendapa itu miliaran rupiah. Ada lima orang keturuan Mbah Bei yang berniat menjualnya. dengan harga dua kali lipat dari Warga masih boleh kok latihan Kelima ahli waris itu Sugondo harga pasaran. anak tertua diperankan (Jo- mereka ingin membeli mobil baru dan membuka restoran. kalau tanah dan pendapa itu tidak akan dipakai untuk mall. "Tapi akan saya lestarikan. gar kisah pendapa itu dari ayah- nya. Setelah kaya, Guntur terob- sesi ingin membeli pendapa untuk dilestarikan. Guntur Apalagi Guntur berani menawar menari atau bermain di sini, sama seperti dulu," tutur Guntur. ingin mengenang kisah di pen- Hal itu membuat Sugondo dapa itu, terutama kisah ala- dan adik-adiknya keheranan. Usut punya usut, ternyata ingin merasakan bisa hidup Guntur cucu haram Mbah Bei. Dulu Mbah Bei pernah meng- Cucu Haram SM/Anindito AN SALAH SATU ADEGAN: Salah satu adegan saat warga berde- bat menolak rencana Pendapa Prawirojayan yang akan dijual pada pentas Lakon eiKe(me)doli yang dibawakan Teater Peron di Pendapa Serambi Sukowati, Sabtu (26/8) malam.(70) keluarga yang nekat menjual nathan), Kariadi (Bayu), Estu tanah warisan, hanya karena (Fiky), Laras (Ifes), Isti (Sain) memikirkan untuk bisa mendap- atkan banyak uang. "Sekarang ini sudah banyak diperankan Firda Proses jual beli pun lancar. Para ahli waris sudah dibayar. dan menantu, Ada juga Eyang Namun Mbah Senthun, Edi dan warga kampung, Rahni, Siti dan Alwiah menolak keras dan FROM THE PRODUCERN marhum Lastri neneknya yang INSIDIOUS, THE VISIT A THE PURGE AMITYVILLE Pratiwi istri Mbah Bei (alm) tenang di pendapa itu.(Anin- dito AN-70) AWAKENING THE yang masih