Arsip
Halaman Artikel
Creative Commons License

Jika anda mendapati gambar tidak sesuai dengan spesifikasi data (salah tanggal dan atau salah penomoran halaman), posisi gambar landscape, satu gambar terdapat dua halaman, kualitas gambar kabur, anda bisa melaporkan data tersebut agar segera diperbaiki dengan menekan tombol laporkan.

Kata Kunci Pencarian:

Nama: Waspada
Tipe: Koran
Tanggal: 2001-05-25
Halaman: 10

Konten


4cm WASPADA MIMBAR JUMAT Cara Sukses Mendekati Tuhan T diharapkan membasuh semua penyakit yang bersarang dalam hati. A. Pendahuluan uhan adalah Zat Yang Mahasuci dan tak mungkin bisa didekati ke- cuali manusia terlebih dahulu. mensucikan dirinya. Pada prin- sipnya hampir semua orang ber- keinginan mendekatkan diri ke- pada Tuhan sedekat-dekatnya. Namun kenyataannya keinginan tersebut jarang terwujud karena terbatasnya pengetahuan manu- sia untuk mencari metode yang paling tepat. Akibat keterbatasan inilah banyak sekali manusia yang mengalami kegagalan dan akhirnya berimplikasi kepada keputusan, padahal Allah sudah menciptakan fithrah dalam diri manusia yang cenderung punya keinginan untuk dekat kepada- Nya. Kegagalan pendekatan ini pa- da akhirnya mendorong sebaha- gian manusia menciptakan ca- ranya sendiri yang akhirnya terje- rumus kepada kesesatan karena bertentangan dengan metodologi yang dibuat oleh Tuhan dalam kitab suci-Nya. Pelanggaran me- todologi ini dikecam habis-habi- san oleh al-Qur'an dengan menu- duh para pelakunya dengan per- buatan syirik, kafir, fasik dan lain- lain. Munculnya kecaman al- Qur'an di atas tidak lain disebab- kan bahwa metodologi yang di- tempuh oleh sebahagian orang tidak akan berhasil mendekatkan diri dengan Tuhan, bahkan me- todologi yang dibuat Tuhan sendi- ripun bila tidak disahuti dengan baik dan ikhlas akhirnya juga akan mengalami kegagalan se- hingga ibadah yang dilakukan seseorang terkesan hampa kare- na tidak memberi nilai moral apa- apa dalam kehidupannya. Justru itu secara kasat mata banyak orang yang gandrung melakukan ibadah tapi setingkat itu pula kegandrungannya mengerjakan perbuatan maksiat. Dalam al-Qur'an disebutkan bahwa masing-masing ibadah memiliki tujuan akhir yang harus dicapai oleh seseorang, misalnya sholat mencegah dari perbuatan keji dan munkar, puasa mencipta- kan manusia-manusia yang taq- wa, zakat membersihkan harta dan jiwa sedangkan haji menye- rap sifat-sifat Tuhan ke dalam diri seseorang. Bila tujuan ini be- lum tercapai sama sekali, maka ketahuilah bahwa ibadah yang kita kerjakan sangat jauh dari kesempurnaan atau boleh jadi mengalami kegagalan sama se- kali. Bila ibadah merupakan sa- rana yang paling jitu untuk men- dekati Tuhan, maka otomatis kualitas ibadahpun sangat me- nentukan berhasil tidaknya se- seorang dalam pendekatan di- maksud. Untuk mendapatkan ibadah yang berkualitas sudah pasti memiliki persyaratan-per- syaratan yang harus ditaati. Per- syaratan tersebut paling tidak bertumpu kepada tiga komponen yang merupakan pelengkap da- lam mengerjakan suatu ibadah, ketiga komponen dimaksud ada- lah pakaian, tubuh dan hati. B. Faktor Pakaian Pakaian merupakan faktor yang sangat dominan menentu- kan kualitas ibadah seseorang. Selain berfungsi sebagai syarat sah suatu ibadah seperti shalat, bahkan memakai pakaian itu sen- diri termasuk ke dalam kategori ibadah. Karena itu kebersihan dan kesucian pakaian dalam hal pendekatan diri kepada Tuhan merupakan kajian yang sangat menarik agar ibadah dimaksud tidak terkesan sia-sia. Kedudukan pakaian dalam menentukan kualitas ibadah se- seorang memiliki korelasi yang sangat signifikan, karena ibadah apa sajapun yang kita lakukan tidak pernah terlepas dari pa- kaian. Justru itu kesucian pa- kaian merupakan salah satu per- syaratan sah tidaknya suatu iba- dah. Kesucian dalam konteks ini adakalanya bersipat realitas yaitu zat pakaian itu sendiri harus da- Agung Jl. Diponegoro Al-Huda Jalan Malaka NO.117 Medan Ash-Shobirin Jl.Mestika Medan Tembung Al-Jihad P.Brayan Kota Medan Ar-Rahmat Jl.Masjid Dsn.III Helvetia Al-Muttaqien Jl.Ksatria H-7 Tj. Rejo Medan Ar-Ridha Jl.Darussalam No.52 A Medan Amal Ridha P.Brayan Bengkel Baru Asy-Syuraa Jl.Surau Medan Petisah Al-Badar Jl.Gatot Subroto Medan Arrahim Kel.P.Brayan Bengkel Al Ikwniyah Jl.Amaliun Gg.Tertib Medan Amaliah Jl Amaliun Gg.Bandung Medan Al Jihad Jl.Sunggal 129 Tj. Rejo Medan Al-Ikhlas Jl.Salak No 29 Medan Alhuda Jl.Bajak I Medan Al Aman Jl.Jend. Sudirman Ackkanopan Al Munawarrah Simp Selayang Medan Al Amin Jl.Pala Raya Simalingkar Al Ikhlas Lingk.9 Gg.Jambu Rengas Pulau Al-Ikhlas HUB-DAM I/BB lam keadaan suci tanpa adanya unsur-unsur yang mengandung najis atau cara mendapatkan pa- kaian tersebut adalah melalui usaha yang halal. Dengan kata lain, untuk men- dekatkan diri kepada Tuhan sede- kat-dekatnya maka pakaian yang dipakai baik dalam waktu shalat maupun pakaian sehari-hari ha- ruslah yang dapat dijamain keha- lalan dan kesuciannya. Selama pakaian yang dipakai tidak dija- min status kehalalannya maka sampai kapanpun ibadah yang dikerjakan tidak akan mampu mendekatkan diri kepada Tuhan. C. Faktor Tubuh Salah satu komponen yang dibawa dalam mengabdikan diri kepada Tuhan adalah tubuh (jas- mani) mulai dari ujung rambut sampai ke telapak kaki. Sama halnya dengan pakaian, tubuh yang merupakan faktor penentu apakah ibadah seseorang diteri- ma atau tidak. Kesucian tubuh termasuk ke dalam salah satu kunci meraih nilai-nilai ibadah yang sangat berkualitas. Kesucian tubuh adakalanya bersifat lahir yaitu sucinya dari hadats dan najis namun secara batiniyah kesucian badan dimak- sud melalui proses yang agak pan- jang. Dalam pengabdian kepada Bagi orang yang bisa mengikuti kompetisi kehidupan demikian diang- gap sebagai trend kemajuan zaman, namun bagi seseorang yang tidak bisa atau tidak mau mengikuti arus demi- kian, mereka akan terlindas dan men- jadi penonton, setidaknya mereka akan terusir menjadi kelompok marginal. Abad itu kita akan menghadapi suatu tugas berat menyelamatkan generasi muda untuk tidak larut mengikuti kehidupan yang serba edan dan gila- gilaan. Bila ramalan ini menjadi kenyataan, maka dunia akan penuh 'kabut' penuh dekadensi moral, sehing- ga bisa saja halal jadi sebutan saja, sementara haram menjadi santapan, amar ma'ruf dikatakan munkar, munkar disebut ma'ruf, dan yang lebih parah, ma'ruf dilarang sedang munkar menja- di anjuran. Rasulullah SAW telah mensinyalir dalam suatu dialog. Beliau dengan para sahabat, di masjid Naba- wiyah: Rasul sangat menakutkan akan terjadinya 3 (tiga) kondisi (umatnya) yaitu: Muncul isteri pendurhaka, anak yang suka maksiat dan fasiq, serta takut melaksanakan Jihad, yang pada giliran- nya kebaikan dikatakan larangan, se- dangkan larangan disebut kebaikan dan paling aneh umat semakin merasa heran dan tidak mampu memper- baikinya. Kondisi dan sinyalir ini mau tidak mau akan kita hadapi sekaligus sebagai tantangan serta peluang dakwah, kare- nanya sebagai insan dakwah, insan pendidik dan insan pejuang kebenaran, kondisi ini mutlak menjadi kajian kita. Amaliyatul Huda JI.Nusa Indah Tg. Mulia Al-Hasanah Jl.Letjen Jamin Ginting Medan Al-Ikhlas Jl.Binjai Km 16,5 Sei Semayang Al-Muslimin J.Jahe 10 Perum. Simalingkar Al-Ikhlas Jl.Setiajadi Kel.Tegal Rejo Medan. Amaliyah Kel. Amplas Medan Al Masturah Jl.Binjai Km 7,5 Medan Al-Qudus Jl.Aksara Medan Tembung Ar-Rahman Jl.Prof. H.M Yamin,SH Annazhirin Jl. Karyawisata G. Johor Al Musabbihin Blok C Taman Setiabudi Indah Al-Ikhlas Komp. IDI Ar-Rahman Universitas Al-Azhar Medan Al-Hidayah Jl.Letda Sujono No.62 Medan Al-Ikhlas Jl. Tuba Tegal Sari Mandala III Al-Ridha Jl.Jermal VII Lingk. V Al-Ihsan Jl.Sei Bt Hari Medan Al-Khairiyah Komp.Permata Hijau Lingk. XII Al-Muhajirin Kel. Kwala Bekala Medan Johor Al-Muhajirin Komp. Pondok Karya Kodam I/BB Al-Hidyah Kel. Sudirojo II Medan Kota Al-Hidayah Menteng Indah Medan Al-Hidayah Jl. A.R. Hakim Gg. Sukmawati Medan Al-Hidayah Jl. Bromo Gg. Mesjid Kel-Binjai Al-Hidayah Dusun III Marindal Medan Al-Hidayah Jl. Starban Kel. Polonia Medan Al-Ikhlas Kel. Gaharu Medan Timur Al-Ikhlas Taqwa Jl. Medan Area Selatan Al-Ikhlas Kel. Tanjung Sari Al-Ikhlas Cengkeh Perum. Simalingkar Al-Ikhlas Pasar V Tanjung Sari Medan Selayang Al-Ikhlas Pasar VII Padang Bulan Medan Drs. H.Syarifuddin El-Hayat H. Ali Amran Zakaria Haryono Fahmi S.Ag Drs. Mhd. Nur Hasibuan Drs. Saukani Muda H. Said Muhammad M. Yusuf Hasan BA Tubuh yang dibawa mengab- di kepada Tuhan seyogiyanya adalah tubuh yang dibesarkan melalui makanan dan minuman yang halal. Bila tubuh ini meng- konsumsi yang haram maka dapat dipastikan pendekatan kita kepada Tuhan akan mengalami kegagalan sehingga sedikitpun nilai ibadah yang kita kerjakan tak menyentuh sama sekali dalam moral kehidupan kita. D. Faktor Hati Salah satu unsur yang paling Cara membersihkan penya- kit yang bersarang dalam hati ialah melakukan shalat di tengah malam. Setelah pelaksanaan sha- lat ini selesai maka lowongkanlah waktu anda sekitar lima atau tu- juh menit untuk merenungi dosa dan kesalahan yang telah anda kerjakan. Dalam renungan inilah tanpa disadari air mata akan keluar meleleh dan dengan lele- han air mata inilah yang akan Antisipasi Dakwah Menyikapi Pola Hidup Abad Ke 21 ara ahli Futurologi (perekayasa masa depan) meramalkan bahwa di abad 21, manusia akan menghadapi banyak permasalahan yang silih berganti, saat mana umat hidup dalam abad keterbukaan in- formasi, kemajuan teknologi sehingga mengikis jaringan budaya dan tata krama. Perkembangan transportasi dan transformasi tanpa batas pada giliran- nya hidup penuh persaingan, keras dan individualis selalu menghiasi sikap hidup umat, termasuk generasi mu- danya. Drs. T. Yusuf H. Usman Lubis Ciri kehidupan tahun 21 Meskipun abad 21 belum jelas, namun ciri-ciri kehidupannya telah terasa menggusur nilai kehidupan, antara lain: 1. Meningkatnya gaya hidup materialistik. Gaya hidup berorientasi pada ma- teri semata, semuanya di ukur dengan uang dan kemegahan hidup, sehingga persoalan halal atau haram sudah tidak Daftar Khatib Se Drs. Anshori Drs. Soeparlan Drs. Ramli Nur MA Drs. Efnedi Arief Drs. H. Darwis Nst Drs Nazri Lubis Drs. Burhanuddin Berkat Drs. Aminurrasyid Aruan Khairul Fattah SH H.Burhanuddin Parinduri BA Drs. Suyanto Drs. H.Hasan Mansyur Nst MA M. Syahri Drs. Syarikun Imran Drs. M.Hasbi Assidiqi Drs. Sakhira Zandi Drs. M.Syukur A Drs. Syarifuddin Siagian Oleh: Drs. Achyar Zein, M.Ag Dosen Fak. Tarbiyah IAIN SU Tuhan, kita membawa tubuh ini larut dalam beribadah, sedang kan tubuh yang dibawa tadi kita besarkan melalui makanan dan minuman. Selama makanan dan minuman yang kita konsumsi tidak dijamin kehalalannya maka sampai kapanpun ibadah yang kita kerjakan tidak pernah sam- pai kepada tujuan yang diingin- kan. Drs. H.Syahminan Hasibuan H. Zulakmal Nasution Drs. Alimuddin Afandi Drs. Abdur Rahman Darwin Purba BA Drs. Muhammad Yunus Drs. H.Miswar Rangkuti Drs. Efendi Rambe Muhammad Salim Drs. Azrai H.Aminuddin Taj. Drs. Muhammad Ali Nst Drs. H.Mukhtar Baijuri Drs. Asbat A.F Drs. Syarawi MH Drs. Mar'ie B Batubara Drs. Ahmad Raja Pasaribu H.M Thaib Nasution Le Kehalalan makanan dan mi- numan dimaksud adakalanya adalah zat makanan itu sendiri yang steril dari unsur-unsur ke- haraman seperti babi, tuak, an- jing, khamar dan sejenisnya atau cara mendapatkannya benar-be- nar diusahakan melalui perbua- tan yang halal pula bukan hasil curian, riba ataupun penipuan dan lain-lain. H.M Raden Syafi'i SH Drs. Marwanuddin Sinambela Tarmizi Drs. M.Syafruddin H. Solihin Adin S.Ag M. Ali Yusni Siregar Drs. Bachtiar menjadi masalah. Malah seorang yang dianggap benar sering ditentukan oleh nilai materialnya. Justru kita tidak perlu heran akan adanya tindak korupsi, manipulasi, kolusi yang menurut kaca- mata agama, atau merasa segan, terka- dang agama dijadikan alat untuk mem- peroleh uang. Model ini sinyal telah terada dalam masyarakat kita, terutama yang hidup di perkotaan atau alam perkembangan. Oleh Drs. H. Masyhuril Khamis, SH 2. Munculnya sikap Ekploitisme Dampak dari hidup materialistik ini berakibat munculnya sikap ekploi- tisme atau sikap suka memeras pihak yang lemah. Ciri ini dapat kita lihat adanya manusia menternak manusia, berkembangnya rentenir yang meman- faatkan kemiskinan dan kebodohan masyarakat, sehingga mereka diperla- kukan seenaknya dan mendorong umat untuk hidup penuh ketergantungan, inilah salah satu akibat sifat peresaran yang diwarisinya dari kaum penjajah. Memang penjajah telah musnah, tapi wataknya masih hidup terutama dalam bidang ekonomi, dengan hanya koperasi, simpan pinjam, tapi pada kenyataannya banyak yang menjerak si bodoh dan st miskin untuk kepenti- ngan sendiri. Kondisi ini sangat berten- tangan dengan ajaran Islam. Untuk itu kesatuan dan persatuan potensi jamaah mutlak kita gali dan kembang- kan, sehingga upaya pemerasan umat dan pengembosan Aqidah, akan tera- tasi. Karenanya umat harus semakin waspada dengan kondisi Ekploitasi ini, sebab bila tidak diwaspadai, ini akan berakibat fatal bagi perkembangan umat masa depan. 3. Menipisnya sikap Ta'awun (tolong menolong). Kondisi di atas akan berdampak hilangnya persaudaraan dan tolong- menolong, dan tumbuhlah sikap indivi- dualistis, egois dan ananiyah (menon- jolkan diri dan membanggakan keluar- ga). Hal ini tercermin pada kehidupan umat, di mana ajaran zakat seolah kurang dirasakan mampu menyentuh kepedulian si kaya pada si miskin, di mana pendistribusian harta hanya beredar pada satu kelompok. Sehingga berakibat hilangnya sikap kepedulian sosial, jiwa mereka terkubur pada sifat individual dan ananiyahnya. Karena itu gejala ananiyah ini wajib kita tantang dengan menghidupkan sifat keterbu- kaan dan saling memperhatikan se- samanya. Sehingga jiwa persaudaraan Al-Ikhlas Lk. XVII Kel. Binjai Medan Denai Al-Ikhlas Perum. Simalingkar Al-Ikhlas Blok B. Perum. Simalingkar Al-Ikhlas Kel. Sudirejo II Medan Kota Al-Falah Lingk. XIII Medan Denai Al-Falah Jl. Pukat Banting IV Al-Falah Perumnas Helvetia Medan Al-Hasanah P.. Mandala Kel. Kenangan Baru Al-Hasanah Jl. Teh P.Simalingkar Medan Al-Hasanah Jl. Setia No. 41 Tanjung Gusta Al-Hasanah Lk. V Kel. Sari Rejo Al-Hasanah Natour Dharma Deli Medan Al-Ikhsan Kel.Baru Ladang Bambu Medan Tuntungan Ahmad Yani Yonkav 6/1000 Asam Kumbang Amal Islamiyah Kel. Lubuk Paka Ar-Ridwhan Jl. Abdul Hamid Medan Ar-Rahmah Jl. Gurilla Gg. Melati Medan Al-Mujtahidin Jl.Brig. Katamso Gg.Lori Medan Al-Ishlah Jl.Kapten Muslim 54-A Medan 1 Al-Qadar Griya Payaroba Indah Annazhirin Fak. Pert. UISU Aceh Sepakat Jl.Mangkara No 2 Medan Baru Al-Basyir Jl.Garuda 78 B Sei Sikambing B Al-Mashun Jln.SM.Raja Medan penting dalam mendekatkan diri kepada Tuhan adalah hati. Bagai- mana kualitas ibadah yang kita kerjakan sangat tergantung pada kebersihan hati. Hati yang kotor tidak akan pernah melahirkan niat yang suci dan sebaliknya. Oleh karena itu Tuhan Yang Ma- ha Suci tidak akan pernah sing- gah di hati orang-orang yang kotor. An-Nur Hakimiyah Pesantren Nurul Hakim At-Taqwa Jl. Sei Asahan Gg. Mesjid An-Nashuha Jl. Sampul Medan As-Syahadah Jl. Sikambing Belakang As-SyafiUiyah Kel. Suka Maju Akbar Baitus Sujud Kel. Indra Kasih Terhbung Amal Bakti Kel. Binjai Kec. Medan Denai Ar-Ridha Jl. Camar Perumnas Mandala Attawwabin Jl. Pimpinan Medan Al-Ridha Kel. Medan Polonia Al-Muqorrobin Kel. Bantan Timur Medan Tembung Al-Ishlah Kel. Bantan Timur Medan Tembung Al-Munawwaroh Jl. Karya Utama P.Masyhur Al-Ma'ruf Jl. Sidorukun Wartawan Al-Muslimin Rambutan P. Brayan Darat II Al-Muhtadin Perumnas Helvetia Medan Al-Istiqamah Tanjung Rejo Medan Al-Huda Tanjung Rejo Medan Al-Furqon Tanjung Sari Medan Al-Muhtadin Jl. Setia Budi Tanjung Rejo Medan Al-Amin Jl. Setia Budi Tanjung Rejo Medan Al-Bayan Kel. Sidorejo Kec. Medan Tembung Al-Mustaqim Jl. Kapten Muslim Helvetia Medan Al-MuUmin Al Abidin PT. Lariza Deli Tua Al-Fajar Kel. Binjai Kec. Medan Denai Al-Fajar Kel. Rengas Pulau Kec. Medan Marelan Al-Muhtadun Komp. Kosema Medan Al-Munawwarah PT. Kawasan Industri Medan Al-Iman Komp. DPRD Tk. I Sumut Untuk mendapatkan ibadah yang benar-benar berkualitas ma- ka hati harus bersih dari segala macam penyakitnya seperti som- bong, riya, egois, hadad dan lain- lain. Kilas balik dari penyakit hati ini akan menimbulkan kema- lasan beribadah yang akhirnya berimplikasi kepada kesombo- ngan diri. Justru itu kesucian hati seseorang sangat menentukan kualitas ibadah yang dikerja- kannya. E dan tolong-menolong perlu kita hidupk- an secara bersama-sama. Yang kita pikirkan bukan hanya menolong yang sudah wafat, tapi orang yang ditinggal- kan si wafat, termasuk ahli waris yang miskin dan yatim. 4. Suburnya sikap holiganistik (urakan) Sikap hidup ini seperti layaknya orang Barat, hídup urakan, liar dan berkelompok, hidup penuh dengan minuman beralkohol dan mabuk- mabukan, suka perkelahian sadis dan massal. Hal ini bermula disebabkan menipisnya landasan moralitas agama serta disiplin keluarga. Mereka lebih tertarik mengkaji sejarah bintang film dan mode para bintang daripada meng- kaji sejarah Nabi atau orang penting dunia. Apabila kondisi ini tidak kita bentengi dengan nilai Aqidah yang ma- pan dan matang, nilai Akhlaq dan poten- si ekonomi yang dimiliki generasi mu- da, maka dikhawatirkan apa yang per- nah disinyalir Rasul akan menjadi ke- nyataan. Dakwah kita hari ini harus benar-benar dapat merangkui minat dan potensi generasi muda agar mereka bisa kita alihkan pada kondisi dan berperilaku Islami, sehingga kecintaan pada agama Allah ini mampu menghi- langkan sikap Holiganistik yang sudah mulai hidup pada diri mereka. 5. Berkembangnya Kompetisi hidup sia-sia. Memang abad ini, kita dituntut untuk berkompetisi, tapi yang kurang menguntungkan bila orang telah suka berkompetisi yang sia-sia. Misalnya adanya festival kecantikan atau sinyal keindahan bentuk tubuh, khususnya untuk kaum wanita termasuk kontes rambut, bibir, betis dan lainnya yang bisa memancing animo masyarakat, yang sebenarnya hal itu adalah sia- sia dan beraplikasi kurang mendidik. Polarisasi budaya menjijikkan antara lain cara berpakaian wanita, tari-tarian, hiburan-hiburan musik yang meng- halalkan segala cara, dialog tentang. hal-hal yang tabu semisal seksualitas suami istri, agaknya perlu ditinjau ulang oleh yang berwenang sebab bila tidak menjadi perhatian kita, maka perilaku hidup berkhayal dan sia-sia akan menjadi mitos oleh masyarakat ini. Peranan Muslimah & Da'i Dalam mengantisipasi gejala itu, peranan kaum ibu sebagai Isteri sangat menentukan, sebab merekalah awal mula pendidikan iman dan akhlak. Bila Drs. Ramlan Rangkuti MA Drs. Amrin Yunus Drs. Zulkifli HM Nazar Syarif Drs. Ngatman Azis Drs. Sofyan Lubis Drs. Abdul Majid Drs. Agus Salim Pardede Drs. M.Yusuf As'Ady Drs. M. Yusuf Tanjung Drs. Khairuddin H. Suwandi Harun SH Drs. H.Zakaria Anshori Drs. Ramli Nasution Suratman A. MA AG Drs. Abd. Rahim Gea Drs. Adnan Abubakar Srg Drs. Legimin Syukri Burhanuddin Harahap S.Ag M. Ricad Rangkuti,BA Drs. Alimuddin Afandi Drs. HM Jamil MA Drs. H.Syafii Zaini H. Jalaluddin A.M MA Drs. Akdar Bunayya Drs. Bakhtiar Hasibuan Drs. Mulkan Daulay Mawardi H.Ahmad Iqbal Lc Drs. Nazrun ZA Drs. Effendi Sipayung Drs. H Abu Samah P H. Zulfikat Hajar Le Irfan Irawan H. Romalis. Drs. Hasyim N.S Drs. Abdul Jalil Tanjung Drs. Marhamin Tanjung Sahridan L.T. S.Ag H.M.A Bahrumsyah Drs. Syamsul Bahri Nst Drs. Hisbullah Hamid Drs. Marsudi Rustam Effendi E. Kesimpulan Selama ketiga komponen di atas tadi baik pakaian, tubuh maupun hati belum benar-benar bersih dan suci, maka sampai kapanpun manusia tidak akan pernah berhasil mendekatkan dirinya kepada Tuhan, karena Tuhan adalah Zat Yang Mahasuci dan tak akan menerima kecuali yang suci pula. Tapi sebaliknya bila ketiga komponen tersebut disucikan terlebih dahulu dapat dipastikan bahwa seseorang akan menimba kesuksesan dalam rangka pendekatan diri kepaa Tuhan. Drs. Azizon SH H. Ridwan Hamid Said Muhammad Drs. M. Idris Yusuf M. Silahuddin,BA Budiman S.Ag Dalam hal ini menarik sekali direnungi sabda Rasulullah yang diriwayatkan oleh Imam Muslim bahwa adanya seseorang yang terus menerus berkelana dan me- nyibukkan dirinya beribadah ke- pada Allah sehingga rambutnya- pun tak sempat disisirnya, orang ini senantiasa menengadahkan tangannya ke langit sambil me- minta kepada Tuhan, akan tetapi makanan yang dia makan berasal dari yang haram, minuman- nyapun juga berasal dari yang haram, pakaian yang dipakainya berasal dari yang haram dan bah- kan dia diberi makan juga berasal dari yang haram. Konsekuen- sinya ialah bahwa tidak ada pe- luang bagi Tuhan untuk mene- rima ibadah orang yang seperti ini. Drs. A.Ghozali Rangkuti Drs. H.Ridwan Hamid Drs. Lukmanul Hakim isteri telah bersikap durhaka jauh dari sentuhan iman dan akhlak tentu bera- kibat lahirnya anak-anak yang suka berbuat maksiat, jauh dari nilai agama. Kondisi ini sangat rawan, untuk itu tugas muslimah perlu menjadi perhatian para suami dan kaum pendakwah. Ba- gaimanapun kita tidak bisa memungkiri akan tugas mereka yang sangat strategis di mana mereka menghamilkan, mela- hirkan, menyusukan anak. Bila ini di- sirami dengan sentuhan nilai iman dan akhlak, kita yakin generasi yang mereka hamil dan lahirkan akan melekat jiwa agama, setidaknya sewaktu anak se- dang diayun atau ketika beranjak tidur, peranan kaum muslimah menanamkan ajaran agama sangat strategis dan poten- sial, inilah yang mesti mereka sadari dan lakukan. Begitulah methode dakwah yang sepertinya tradisional, tapi sebenarnya paling efektif, sebab bahasa ibu, sikap dan keteladanannya akan jauh menyen- tuh daripada seorang ayah. Hal inilah yang diingatkan Rasul agar kita mam- pu dan mendidik isteri sebagai wanita sholehat yang akan menjadi perhiasan hidup yang damai dan menentramkan jiwa. Untuk mengembalikan fungsi ini peranan kaum pendakwah mutlak diperlukan, apalagi saat ini para ibu rumah tangga sudah mengaktifkan diri di lembaga pengajian dan pengkajian Islami. Materi yang menyentuh seperti ini wajar tetap menjadi sentuhan Da'i sehingga porsi pembinaan pendidikan Iman melalui kaum muslimah semakin kita kembangkan. Selain itu materi pembinaan akhlaqul karimah, ibadah, pembinaan keterampilan dan ekonomi umat. Kita sangat berkeinginan melalui jalur ibu rumah tangga keteguhan stabi- litas agama aqidah dapat tercapai yang akan bermuara pada diri suami, anak dan keluarga mereka, sehingga nilai dakwah menghadapi pola hidup masa akan datang siap sedia. Penutup Dalam menjawab kondisi ini perl- ulah kita bersatu hati, bersatu fikir, untuk mendidik mensosialisasikan agama pada anak masa depan. Kita harus ber- peran sebagai guru bagi keluarga sen- diri, upaya dakwah mutlak kita lakukan secara terpadu dan bersama-sama, de- ngan menunjukkan keteladanan terbaik bagi mereka. Penulis adalah Manager Regional PT. Asuransi Takaful Keluarga. Al-Waliyyu Jl. Asrama Direktorat Jend. Pajak Al-Mukhlishin Jl. Enggang I Al-Muttaqin Kel. Sidomulyo Kec. Medan Tuntungan Al-Ikhwan Komp. PTPN III Desa Lalang Al-Hikmah Sei Sikambing B Medan Al-Makmur Kel. Tegal Sari III Kec. Medan Area Al-Ihsan Kel. Tegal Sari II Mandala Medan Al-Waqif Kel. Sudirejo I Medan Al-Istiqomah Jl. Seto Medan Al-Muslimin Kota Madya Medan Al-Ikhwanul Wathan Jl. A.R. Hakim Gg. Langgar Al-Mukarromah Tanjung Gusta Medan Al-Mukhlisin Tanjung Gusta Medan Arafah Kel. Binjai Kec. Medan Denai Amal Ngalengko Saudara Jl. Ngalengko Medan Asyakirin Deli Tua Medan Al-Aminin Kel. Pahwalan Kec. Medan Perjuangan Al-Majidiyah Jl. Prof. H.M Yamin Gg. Belimbing Amal Muslimin Kel.Menteng. Kec.Medan Denai Al-Ansor Medan Denai Baitush Sholihin Kel. Pangk. Masyur-Medan Johor Baitut Tasyakkur Belawan Baabul Falaah Jl. Karya Bakti Kel. Indra Kasih Baiturrahim Jl. Sari Gg. Masjid, Marindal Baiturrahim Kel. Bergam Binjai Baitur Rahman Kel. Harjosari Kec. Medan Amplas Baiturrahman PTN II Jl. Gaharu Medan Badiuzzaman Sunggal Pekan, Kec. Sunggal Baiturrahman Johor Indah Permai Medan Baitul Rahman Jl.Rami Perum.Simalingkar Darulazharjadid Jl.Cengkeh Harjosari II Darul Huda Jl. Kasuari Sei Sikambing B Medan Darul Amin Kel.Tembung Kec. Medan Tembung Darul Ali Kel. Sei Mati Kec. Medan Maimoon Daarul Asjaad Jl.Rawa 28 Kel. Tegas Sari Daurun Nur Kel. Suka Maju Kec. Medan Johor Hajjah Syarifah Nst Blok VI Helvetia Timur Hajjah Khairuna Fauzy Simp. Selayang Hidayatullah Kel. Indra Kasih Medan Tembung Hidayatullah Kel. Sukadamai Medan Polonia Hidayatul Ihsaniyah Kel. Sei Kera Hulu Istiqomah Jl.Amal Luhur No.86 Medan Isti'adah Jl.Amal No.4 Kel.Sunggal Islamiyah Jl. Jati III Kel.Teladan Timur Istiqomah Jl.Bambu Runcing. Medan Perjuangan Ikhlasiyah Kel. Sidorejo Hilir Medan Tembung Ikhlasiyah Kel. Harjosari Medan Amplas Jenny VADILET Pertanyaan 1, Pada waktu salat berjama'ah, setelah membaca Fatihah, si imam langsung membaca surat/ayat lain. Dalam hal ini, apakah makmu harus juga membaca Fatihah, dan kapan waktu membacanya? Jawab, Jumat, 25 Mei 2001 10 Apa kara Hadist Shahih... Sebagaimana dikatakan oleh Imam al-Nawawi, cukup banyak hadis sahih yang menyatakan keharusan membaca Fatihah dalam salat. Sebagai contoh, dapat dikemukakan bahwa Rasul Allah saw bersabda, "Tidak ada salat bagi orang yang tidak membaca Fatihah al-Kitab" (HR al-Bukhari dan Muslim). Berdasarkan hadis-hadis seperti ini, para ulama, khususnya dari kalangan mazhab al-Syafi'i, menegaskana bahwa membaca Fatihah itu merupakan rukun yang wajib dilakukan dalam salat, baik oleh orang yang slaat sendirian (munfarid), maupun oleh mereka yang salat berjama'ah, sebagai imam ataupun sebagai makmum; baik pada salat jahar, maupun salat sirr, dan baik salat fardu maupun salat sunnah. Sehubungan dengan kewajiban tersebut, maka setelah membaca fatihah, imam disunatkan diam sebentar, yakni selama waktu yang dibutuhkan oleh makmumnya untuk membaca Fatihah, Hal ini sesuai dengan sebuah hadis bahwa Samurah ibn Jundub menyatakan bahwa dirinya mengingat betul (hafiza) bahwa Rasul Allah saw ada dua kali berdiam diri dalam salatnya, yaitu, setelah beliau selesai mengucapkan takbir dan setelah selesai membaca gairi al-magdubi 'alaihim wala al-dallin. Ketika hal ini dipertanyakan kepada Ubbayy ibn Ka'b, ia memberikan konfirmasi, bahwa ingatan Samurah itu adalah benar (HR Abu Dawud dan al-Tirmizi, dan ia menilainya sebagai adis hasan). Konsultasi Agama Islam Fatihah Dan Menjaga Kehormatan Nurdin, Glugur Darat buku tersebut adalah benar. Harta yang haram, tid: k boleh digunakan (ditasarruf- kan), baik untuk keperlua: hidup maupun untuk ibadah. Ibadah yang dilakukan dengan menggunakan uang yang haram, tidak diterima oleh Allah swt bahkan, menurut sebagian ulama ibadah seperti itu tidak sah sama sekali. Berdasarkan ketentuan ini, maka makmum tetap saja harus membaca Fatihah, sekali pun si imam tidak diam untuk memberi waktu bagi makmumnya membaca surat tersebut. Si makmum tidak dapat mengabaikan kewajiban tersebut, sebab bila ia tidak membacanya, maka salatnya tidak sah. Sebaliknya, tuntutan mendengar bacaan imam, haruslah diabaikan, sebab bertentangan dengan tuntutan membaca Fatihah yang lebih penting. Tampaknya, tuntutan untuk diam sebentar setelah selesai membaca Fatihah ini, sangatlah layak diperhatikan oleh orang-orang yang bertindak ditanyakan di atas, tidak perlu timbul lagi. Wa Allahu a'lam. sumber, al- Nawawi, Syarh al-Muhazzab, J.III, 326-329, 364-367. Pertanyaan 1, Ismail, Jl. Angsana IV, No 51, Perumnas Helvetia Medan Dalam surat al-Mu'minun, ayat 5-7 disebutkan sifat orang-orang mukmin "Dan mereka yang menjaga kehormatannya(5). Kecuali terhadap istrinya atau hamba sahayanya(6). Barang siapa mencari lebih daripada itu adalah mereka yang melampaui batas(7). Mohon penjelasan tentang makna "menjaga kehormatan" tersebut. Jawab, Kata yang diartikan dengan "kehormatan" pada terjemahan ayat di atas adalah "furuj", yakni bentuk jamak dari "farj". Saipul Asro S.Ag Drs. Dahler Effendi Hsb Mujio Drs. Akmal Lubis Drs. A Jamal Drs. Ngatiman Dahri M. Silahuddin WEP Di dalam tafsir al-Khazin, dijelaskan bahwa makna dari al-fa lah sau'ah al-rajul wa al-mar'ah, yakni kemaluan laki-laki dan perempuan. Sedangkan, pengertian memelihara farj, itu ialah al'ta'affuf, yaitu menghindarkan farj itu dari perbuatan yang haram. Lebih jelasnya, yang dimaksudkan dalam ayat tersebut adalah memelihara diri dari hubungan seksual (senggama), kecuali dengan istri atau hamba sahaya milik sendiri, sebab hanya hubungan dengan istri dan sahaya itulah yang tidak tercela adanya. Akan tetapi, sebagaimana ditambahkan oleh al-Khazin, hubungan dengan istri dan sahaya itu pun masih harus sesuai dengan ketentuan yang diizinkan oleh syara', misalnya tidak dilakukan pada saat istri sedang haid atau nifas. Bila tidak, maka hubungan dengan istri pun akan termasuk perbuatan yang tercela juga. Wa Allahu a'lam. Sumber, Al-Khazin, tafir al-Khazin, Jz 5, hlm.32, Nasir al-Din al-Baidawi, Tafsir al-Baidawi, Jz 4, hlm 62. Pertanyaan 2, Drs. Syuaib Saragih Drs. Fauzi Usman H.M Yusuf Sembiring SEWAKTU MENUNAIKAN IBADAH HAJI, DAPATNYA BAPAK MENCIUM HAJAR- ASWAD. Dalam buku, Tanya Jawab Agama Islam, Prof KH.Syarif Hasyim, memberikan jawaban tentang uang didapatkan oleh artis melalui penampilannya di atas panggung, pada dasarnya adalah haram dan hanya boleh dimakannya jika terpaksa, selama mencari pekerjaan yang halal. Kemudian, uang yang haram tidak boleh digunakan untuk beribadah, haji ataupun yang lainnya. Drs. H. Syarifuddin El-Hayat Hasrin Noor BA DENGAN SEIZIN ALLAH SAYA DAPAT MENCIUMNYA. Sekarang, banyak artis yang melulu penghasilannya dari "manggung", tetapi mereka sudah haji, jadi dermawan, dan bahkan, menjadi da'i. Mohon penjelasan pengasuh, apakah jawaban Prof di atas benar dan berlaku bagi penghasilan para artis yang telah haji dan menjadi da'i tersebut. Drs. Agustianto, M.Ag Masnun Syafi'i Supriadi Drs. Azizi Al-Muhtadin Perum. Medan III Simalingkar Al-Istiqomah Deli Plaza Medan Ar-RivaUi Komp. TPI Kel. Harjosari Medan Amplas Drs. Ali Asri Baiturrahman Jl. Merica Raya Blok F Simalingkar Drs. Zakaria Bulan, Simp.Kampung USU Medan Drs. Abdullah Ibrahim Baitul Ghafur Jl.Perjuangan Medan HA. Fuad Said Le Drs. A.Riady Daulay Drs. Amiruddin MS www Thamrin Butar-butar, S.Ag Drs. Nasrun Thoha Jawab, Menurut hemat kami, secara umum, jawaban yang diberikan oleh penulis at-Tahrir, J.1, hlm 85-86 Kotamadya Medan 31 Safar / 25 Mei 2001 Drs. Syahlan Harun Drs. Hasan Basri MS Drs. Chori Muhadi MA Abudzar Drs Syahrul Nasution Drs. Hasan Kalbar Drs. Baharuddin Damanik Drs. H.M Hidayat Nassery Drs. Muhammaddin Angkasah Yatim BA H. Fakhrurrozi Horasman Purba BA Drs. Zakaria Yusuf Drs. Hadi Syamharris Nazaruddin Nst Drs. Ali Muhammad Drs. Hamzah Limbong Drs. Sinaryo Raden Sitompul Aswanto Yus Drs. A.Sanadi Sitorus Drs. Fakhruddin Harahap Drs. H.Akhiruddin M Drs. Bahren AR Drs. Ali Murtadha Drs. Abd. Rahman Abdul Latif Khan S.Ag Drs. Azhar Fauzi Drs. A.Taufik Lubis Ibnu Sina RSU Dr.Pringadi Medan Istiqomah Jl. Abdul Hamid Medan Ikhwanul Muslimin Binjai Km. 10 Gg. Dama Ikhlashiyah Kel. Sei Kera Hulu Medan Istiqlal Jl. Halat Medan Istiqomah Komp. Veteran Medan Estate Ikhwaniah Kel. Sidorejo Hilir Medan Tembung Jami' Jl.Setiabudi Pasar I Lingk. VIII Tg.Sari Jami' Jl Merdeka Pulo Brayan Kota Jami' Jl.Pinang Baris No.19 Medan Sunggal Jami' sh-Sholihin Kel. Sei Mati Medan Maimun Jami' M. Jayak Kel. Sei Sikambing C-II Jami' Kec. Tanjung Morawa Jami' Jl. Mesjid Kel. Tanjung Rejo Jami' Jl. Air Bersih Gg. Satu Medan Jami' Harjosari Kec. Medan Amplas Jami' Iyyatush Sholihin Tg. Mulia Medan Deli Jami' Al Jami Uah Univ. Islam Sumatera Jami' Taqwa Kel. Tegal Sari III Medan Jami' Sentosa Kel. Sei Kera Hulu Medan Jami' Kel. Aur Kec. Medan Maimun Kantor Pos Klas II Medan Kampus Unimed Medan Karang Berombak Sei Deli Medan Kampus Univa Medan Khalid Bin Walid Kel. Kota Matsum I Medan Area Lama Medan Sumut Muslimin Jl.Gedung Arca Gg.Jawa Medan Muttaqien Jl.Luku I Kwala Bekala P.Bulan Mukhlishin Jl.Darussalam Sei Rokan Medan Maraset Jl. Sei Deli Medan Miftahul Jannah Kel. Tg. Gusta Medan Helvetia Lc Muallimin Jl.S.M.Raja Kp. Keluarga No.33 Miftahul Jannah PT. Nusira Medan Amplas Muslimin Kota Matsum I Medan Muslimin Jl.Sei Batang Serangan Nurul Huda Asrama Brimob Medan Nurul Falah Poltabes Jl.H.M.Said No I Medan Nurul Mukmini Jalan Kenanga Raya Medan Nurul Iman Denkon LPIA Al-Azhar Nurul Islam Jl. Kertas Medan Nur Sa'adah Jl. Raya Medan-Tg.Morawa Km-12 Nurul Hayat Komp. Lizadri Putera Medan Nurul Yaqin Kel. Glugur Darat II Mdn.Timur Nurul Huda Jl.Setia Budi Gg Rambe Tj.Sari Nurul Iman Jl. Irigasi Kel.Mangga Mdn. Tuntungan Nurul Huda Jl. Sei Serayu Medan Nurul Huda Jl. Bunga Asoka-Asam Kumbang Nurul Huda Jl. Letjen Djamin Ginting Km. 8 Nurul Huda Jl. Brigjen Katamso Gg. Netral Nurul Islam Kel. Karang Berombak Medan Nurul Muslimin Kel. Sidorejo Hilir Nurul Iman Kel. Bantan Kec. Medan Tembung Drs. Zulfiqar Hazar Lc Drs. Nur Al Jumuah Drs. Fahruddin Musuh-musuh Islam tidak pernah senang melihat kejayaan Islam. Mereka selalu mencari-cari alasan untuk mendiskreditkan Islam di mana pun di muka bumi ini. Mencium 'batu hitam' ketika menjalankan ibadah haji, mislnya, selalu dikait-kaitkan dengan patung, seakan-akan umat Islam kepada komunitas non-Islam di seluruh dunia. Padahal, Islam lah yang menghancurkan berhala pada zaman jahiliyah. H. OK Mas'ud Drs. Sangkot Saragih Drs. Ishak Ahmad Drs. Yahya Tambunan H.M Ishak Lubis Bustami Mencium Hajar Aswad Disalahartikan Hadis dari Umar ini kiranya memperjelas masalah Hajar Aswad, bahkan Nabi Muhammad datang ke Hajar Aswad dan menciumnya. Kata Umar. "Aku mengetahui bahwa engkau adalah batu yang tidak mendatangkan celaka maupun berkat Jika seandainya aku tidak melihat Rasulullah saw menciummu maka aku tidak akan mencium engkau. Jadi, kata-kata Umar bin Khattab itu menunjukkan dengan menyembah batu sehingga menciumnya tidak menimbulkan musyrik. (Hussein Bahreisj, Himpunan Hadits Shahih Bukhari, penerbit Al Ikhlas, Surabaya). H. Ruzchan Nawawi BA Drs. Ahmad Saukan Drs. Abdur Rahman Drs. Agustianto M.Ag Drs. H.Abd. Aziz Harahap Drs. H. Ibrahim Isa Drs. H. Khairuman Arsyad Drs. Mesiono Drs. Affan Suadi Drs. H. Jalaluddin Hsb Drs. Basyaruddin Drs. Mahyuddin Nst M. Ibrahim Nur Lubis Sondang Harahap Drs. Suparmin Sareh Drs. M. Nasib Selmi Drs. Muhammad Nasution H. Zainal Arifin MA H.M Ali Nasution H. Syahdan Hasibuan BA Ibrahim Lubis Diasuh oleh DR. Lahmuddin Nasution, M.Ag Dosen Pasca Sarjana IAINSU FAI-UISU Adapun mengenai pribadi artis yang dikemukakan dalam pertanyaan, kami cenderung untuk tidak memberikan penilaian, sebab, tidak mudah mengatakan bahwa seseorang yang dikenal sebagai artis hanya mendapatkan rezekinya semata-mata dan "melulu" dari "manggung" saja. Besar kemungkinan bahwa yang bersangkutan masih mempunyai sumber lain yang jelas halal. tentang kedermawanan, boleh jadi juga bahwa uang yang mereka sumbangkan itu bukan berasal dari uang yang haram. Seandainya pun dar. uang haram, boleh jadi pemberian derma mereka lakukan sebagai upaya melepaskan dirinya dari harta yang haram tersebut, dan dalam rangka memenuhi syarat taubatnya. Tindakan seperti itu adalah benar dan memang sudah semestinya. Drs. H.Azhar AS Drs. H.Anwar Sayuti Drs. Nazrul Fakhri Hamyar dakwah, khususnya amr bial-ma'ruf dan al-nahy 'an al-munkar, adalah sesuatu kewajiban yang terpikul di atas pundak setiap umat Islam. Bahkan, orang yang masih terlibat dalam suatu kemaksiatan pun, tetap saja berkewajiban melakukan al-nahy 'an al-munkar, melarang orang lain agar tidak turut terlibat dalam kemaksiatan tersebut. Memang, sesuai dengan metode uswah (keteladanan) berbenah diri sebelum berdakwah adalah sangat penting diperhatikan oleh setiap orang yang terjun berdakwah. Namun demikian, suatu perkataan yang baik akan tetaplah baik adanya, siapa pun yang mengucapkannya. Kemudian, layak juga diharapkan bahwa seseorang akan terdorong menjadi lebih baik bila ia sering-sering mengemukakan yang baik-baik. Wa Allhu a'lam. Jama'ah Masjid Raya Tanjungbalai Pertama sekali kami ucapkan terima kasih atas jawaban terdahulu. Kemudian kami menyampaikan pertanyaan lain, sebagai berikut, Pertanyaan 1, Apakah benar ada perbedaan kalam nafsi dan kalam qadim dan ke kalam yang manakah al-Qur'an yang ada ini digolongkan? Jawab, Imam al-Baqillani (w.403H), seorang tokoh Asy'ariyah mengatakan, "Ketahuilah bahwa Allah swt itu berkalam (mutakallim), bahwa la mempunya: kalam menurut Ahl al-Sunnah wa al-Jama'ah, dan bahwa kalam-Nya itu qadim, bukan makhluq, dan bukan ciptaan (maj'ul muhdas). Kalam itu adalah qadim, merupakan salah satu dari sifat zat-Nya Ceperti halnya ilmu, qudrat dan iradat". Dalam rangka menepis pendapat kaum Mu'tazilah yang tidak menga!... adanya kalam sebagai sifat ma'ani yang tidak berhuruf dan tidak bersuale, para ulama Ahl al-Sunnah mengemukakan bahwa huruf dan suara bukanlah merupakan bagian dari hakikat kalam. Kalam yang sesungguhnya adalah makna, sedangkan huruf maupun suara hanyalah merupakan dalil yang digunakan untuk mengungkapkan makna itu. Untuk ini mereka selalu mengutip. Perkataan Umar ibn al-Khattab ra "zawwartu fi nafsi kalaman fa ata Abu Bakr fa zada 'alaih". Dengan ini, jelaslah bahwa 'Umar menyatakan adanya kalam di dalam diri (kalam nafsi) tanpa diserta ucapan. sya'ir al-Akhtar yang populer, "Inna al-kalama la fi al'fu'adi wa inna: a ju'la al-lisanu 'ala al'fu'adi dalila". Sya'ir ini menegaskan bahwa pada manusia pun, kalam yang sebenarnya adalah yang berada di dalam hati dan bahwa kalam lisan hanyalah merupakan dalil baginya. Jadi, sebutan kalam nafsi itu dikemukakan oleh para ulama hanyalah sebagai "perbandingan" untuk memudahkan pengertian tentang adanya kalam yang tiada berhuruf dan tiada bersuara, tetapi bukan berarti bahwa kalam Allah sama dengan kalam nafsi pada manusia. Demikianlah adanya, walaupun dalam uraian tentang masalah ini, sebutan "kalam nafsi" itu sering juga dalam uraian tentang masalah ini, sebutan "kalam nafsi" itu sering juga digunakan untuk menyebutkan kalam qadim. H. Syamsul Bahri Nasution Komaruddin Dalimunthe Drs. Legimin Syukri Drs. H.Nasrun Jamy Daulay Drs. Tamhid Harahap M. Ridwan Dengan demikian, dapatlah dikatakan bahwa dalam pengertian khusus, bila sebutan "kalam nafsi" itu disandarkan kepada Allah maka yang dimaksudkan adalah sama dengan kalam qadim. Akan tetapi, jika sebutan itu disandarkan kepada manusia, misalnya, maka yang dimaksudkan pastilah bukan kalam qadim Alla ta'ala. Adapun kata "al-Qur'amn", dapat digunakan untuk menyebut kalam Allah yang qadim, seperti pada ayat, "fa auhayna ilaika al-Qur'an", tetapi selalu pula digunakan untuk menyebut rangkaian huruf berupa tulisan (mushaf), atau bacaan yang menunjukkan makna al-Qur'an dengan pengertian pertama. Wa Allahu a'lam. Drs. Suwartiman Drs. H.Abd. Roni Lubis Drs. Baduamin Nasution H, Musthar Syarif Drs. Zakaria BB H.M Yunus Rasyid,SH,MHum Drs. Agus Taher Nst Drs. Abdullah Jamil MA Ismail S.Ag Ir H.Ridwan Hasibuan MSi Drs. Ibrahim Isa Drs. Shodiqin Drs. Syahrul AR Nurzikri Sirait Sumber, Abu Bakr al-Baqillani, al-Insaf fi Ma yajibu I'tiqaduhu wa la yajuzu al-jahlu bih, hlm 62-126; Imam al-Haramain, Kitab al-Irsyad ila Qawati' al-Adillah fi Usul al-I'tiqad, hlm 99-136; Fakhr al-Din al-Razi, Kitab al-Arba'in, hlm 173-188; Al-Syarqawi, Hasyiyah al-Syarqawi 'ala Nurul Iman Kamp. Baru Kec. Medan Maimon Nurul Iman Kel. Timbang Deli Medan Amplas Nurul Ikhwan Tanjung Morawa Nurul Falah Jl. Eka Rasmi Medan Johor PT.Bank BNI Jl.Pemuda No.12 Medan Perjuangan 45 Jl. Prof. H.M. Yamin SH Quwwatul Muslimin Jl.H.M.Joni No. 69D-Medan Qiblatin Jl. Cinta Karya Kel. Sari Rejo Rumah Makan ACC Ridho Shobirin Jl.Garu VI Harjosari Rahayu Jl.Pukat Banting I Mandala By Pass Raya Pusat Pasar Medan Rabithah Jl. Karya Darma Kel. P. Masyhur Raya Al-Muhajirin Kel. Kenangan Baru Shafiyyatul Amaliyyah Jl.Setia Budi 191 Medan Silaturrahim Jl. Emas 10 Medan Silaturrahim Jl. Pelajar Medan Syuhada Komp. Pemda Tk. II P. Brayan Silaturrahim Kel. Tegal Sari III Medan Area Taqwa Sidorame Barat Jl.Pelita II Taqwa Jl.Pulau Harapan Depan Perg. Eria Taqwa Jl. Pertiwi Kel. Bantan Medan Taqwa Jln. Abd. Hakim Tj.Sari Medan Taqwa Sidorejo Hilir Jl. Tangkul II Taqwa P.Bulan Jl.Sembada Gg.Masjid Taqwa Jl. Karya Gg.Madrasah 24 Medan Taqwa Jl.Bromo Gg.Aman 23 Medan Taqwa Jl.Sutomo Ujung Gg. A Kel. Durian Medan Taqwa Sei Sikambing C-II Medan Taqwa Ranting Jl.Mandailing Taqwa Jl. Sawit Raya Perum. Simalingkar Taufiq Lingk. I dan II Polonia Medan Tarbiyah Simp. Limun Medan Taqwa Puri Komatsum Kodya Medan Taqwa JI. Demak Medan Taqwa Jl. Setia Budi Tg. Rejo Medan Taqwa Muhammadiyah Bandar Selamat Taqwa Jl. Mandala By Pass Taqwa Sei Putih Barat Medan Petisah Taqwa Jl. Pasundan Gg. Buku Medan Taqwa Kampus III UMSU Taqwa Jl. Asrama Sei Sikambing C-II Taqwa Jl. Merpati Sei Sikambing B Medan Taqwa Kel. Bantan Kec. Medan Tembung Taqwa Polonia Medan Taqwa JI. Megawati Medan Taqwa Jl. Garuda Sei Sikambing B Medan Thaiyibah Jl.Multatuli Lingk. 1 NO.20 Taqwa Darul Arqam Jl.Gedung Arca Gg.Sehat Taqwa JI.Mustafa No.1 Kp.Dadap Medan Ubudiyah Jl.Mandala By Pass Medan Ubudiyah Jl. Kebun Bunga Medan Ulul Albab IAIN Sumatera Utara Drs. Nagasakti Siregar M. Arifin Umar BA Sutan Syahrir Dimt S.Ag Drs. Dahrul Drs. H.Amiruddin MS Drs. Marwanuddin S. Drs. Hayat Harahap Syahdan Harahap Drs. Armiya Yusuf M Yusri Zen Drs. Suryadi Drs. H.Masyaluddin Berutu Mawardi Drs. H.Thohiruddin Nst Drs. Amrin Siregar Drs. Ahmad Dairobbi Drs. H. Yusdarli Amar Drs. Musohur S.Ag Drs. Alimuddinsyah Drs. Adri K H.M Nur Rizali SH Drs. Abdullah Sani 79098435805 Samidi S.Ag Drs. Suprapto Drs. Matsch MG Drs. Hasaniddin M Syafruddin Ahmad Lcd Drs. Hasrat Samosir Drs. Edi Suheri Drs. Rafdinal Drs. Tenerman Drs. H.M Haryanto H.M Nasir Le Drs. Nizar Idris DR Faisar Ananda MA DR H Asmuni MA M. Yahya Drs. Sy. Khatib Sati Usman Ismail Drs. Sudarlius Lubis Sobrun Manroe S.Ag Drs. Khairul Akmal Rkt Drs. Surya Malkan SH Drs. Waldemar Gazali Thosin Burhani SH Drs. Ibnu Hazar Harahap Drs. Lukman Hakim Ali Asyikin Drs. Hamzah Sibarani Awaluddin S.Ag Drs. Agus Salim HM. Bakri Nst Dr.H.Ramli A.Wahid, MA Color Rendition Chart WASPADA P Isl A. Pend BERDAS dan kesaksia Agama dan a telah muncul satu pengaji. tan "Pengajia Solihin" kar kat sebagai j ng pimpinan Ramzan. Pengajian ini m sejumlah paham k yang dapat dinilai n dari paham Islam y warga masyarakat Pengajian ini cend kembang dan telah di beberapa daerah perti Teluk Nibung, ng, Bagan Asahan, payang, Sungai Du pang Empat. Karena yang dinilai menyi menimbulkan per kalangan umat isl mengkafirkan setiap tidak masuk ke dala mereka, masyaraka sah dan khawatir at bangannya yang re Karena itu, masya melaporkannya kep res, Depag, dan MU jung Balai. Namun, belum mendapatka yang diharapkan. B. Ajaran, "I CA Berdasarkan k yang dihimpun, be tertulis maupun lisan Solihin mengajarkar aneh. Di antarany. semua orang kafir lompok mereka, 2. yang tunduk kepad adalah kafir, 3. Hala 'dan ayah diminum dan ayah tidak satu ngan mereka, 5. L memberi makan gur memberi makan ora lebih wajib mengho daripada menghor tua, 6. Haram mem. anak yatim jika ora tidak menutup aura 7. Haram menyemb mayat wanita yang dupnya tidak menu 8. Lebih penting mer dari pada shalat, 9. M menjadi imam Mah penyelamat di akhir Walaupun selalu na beribadah, imannya purna jika belum be 11. Pancasila adala C. Metode E Untuk Asahan, ini muncul pertama Nibung pada tahun tetapi, kelahiran Pe tampaknya bukan c ini. Teluk Nibung ha pat penyebaran dari Sebab, setiap anggot yang sudah mapan a ke Medan untuk dil Terminal Amplas, ar akan dibaiat ini dijen mobil pribadi dan set mobil matanya ditut sampai di tempat tr tanya dibuka dan sana ia didoktrin kankan untuk memb sesuai dengan kema tiap bulan. Kemudian ke mobil dan matany tup kembali. Setelah Terminal Amplas, m buka. Lebih dari itu, a bahwa Pengajian in di Jawa. Namun, data dalam penelusuran Pengajian ini dap kan menggunaka Keseha KALAU ia m ngan, maka keluarlah tanganya sampai-sa bawah kukunya. Ka nyapu kepala, maka dosa dari kepalanya sampai dari telingan ia mencuci kakinya, m arlah dosa dari kakiny sampai kuku kakiny Banyak ayat Al Qu memberi istilah untuk bibit penyakit dengan j jahat dan setan: Sesur mayat, darah dan dag adalah perbuatan ja Demikian pula istil yang berarti bebas da macam bibit penyakit, capai dengan mencuc turunkanlah bagimu a lit ngit agar kamu gunak mensucikan diri dan m kejahatan dari tubuhr rang telah umum diket... wa mencuci benda der nggunakan air menga mencuci tangan ngan air mengalir. Aqidah Dan Ada orang yang b kenapa Islam justru istilah ungkapan terseb pengertian steril dan nyakit? Yang jelas, istil yang bernada agama punyai hikmah dan tuj lebih tinggi dari penger kapan ilmiah semata Islam menginginka sihan itu menjadi aqi akhlak yang harus dipa setiap muslim, bukan kadar takut dari peny ngan demikian, keber merupakan bagian ya dipisahkan dari ibada. disebutkan bahwa kel itu sebagian dari ima