Arsip
Halaman Artikel
Creative Commons License

Jika anda mendapati gambar tidak sesuai dengan spesifikasi data (salah tanggal dan atau salah penomoran halaman), posisi gambar landscape, satu gambar terdapat dua halaman, kualitas gambar kabur, anda bisa melaporkan data tersebut agar segera diperbaiki dengan menekan tombol laporkan.

Kata Kunci Pencarian:

Nama: Waspada
Tipe: Koran
Tanggal: 2001-05-25
Halaman: 11

Konten


Mei 2001 10 ziz... Aswad n g melihat kejayaan k mendiskreditkan nkan ibadah haji, ung, seakan-akan di seluruh dunia. erhala pada zaman las masalah Hajar ke Hajar Aswad ahui bahwa engkau ka maupun berkat saw menciummu nunjukkan dengan Gdak menimbulkan dits Shahih Bukhari, muddin Nasution, M.Ag na IAINSU FAI-UISU utan oleh digunakan (ditasarruf- ah. Ibadah yang dilakukan ma oleh Allah swt bahkan, sah sama sekali. akan dalam pertanyaan, ian, sebab, ng yang dikenal sebagai melulu" dari "manggung" masih mempunyai sumber ahwa uang yang mereka am. Seandainya pun dar. ka lakukan sebagai upaya n dalam rangka memenuhi enar dan memang sudah ahy 'an al-munkar, adalah tiap umat Islam. Bahkan, un, tetap saja berkewajiban ang lain agar tidak turut ai dengan metode uswah h adalah sangat penting kwah. Namun demikian, adanya, siapa pun yang an bahwa seseorang akan ng mengemukakan yang jid Raya Tanjungbalai atas jawaban terdahulu. n, sebagai berikut, dan kalam qadim dan ke ligolongkan? Asy'ariyah mengatakan lim), bahwa la mempunya: an bahwa kalam-Nya itu j'ul muhdas). Kalam tu -Nya Ceperti halnya ilmu, zilah yang tidak menga!... erhuruf dan tidak bersuale, a hurut dan suara bukanlah ang sesungguhnya adalah ah merupakan dalil yang ini mereka selalu mengutip. rtu fi nafsi kalaman fa ata mahwa 'Umar menyatakan a diserta ucapan. ma la fi al'fu'adi wa inna: a menegaskan bahwa pada wang berada di dalam hati alil baginya. Jadi, sebutan lah sebagai "perbandingan kalam yang tiada berhuruf kalam Allah sama dengan a, walaupun dalam uraian sering juga dalam uraian ring juga digunakan untuk dalam pengertian khusus, kepada Allah maka yang m. Akan tetapi, jika sebutan yang dimaksudkan pastilah an untuk menyebut kalam ma ilaika al-Qur'an", tetapi uruf berupa tulisan (mushaf), dengan pengertian pertama. Ma yajibu I'tiqaduhu wa ramain, Kitab al-Irsyad ila 136; Fakhr al-Din al-Razi, Hasyiyah al-Syarqawi 'ala Drs. Nagasakti Siregar M. Arifin Umar BA Sutan Syahrir Dimt S.Ag Drs. Dahrul Drs. H.Amiruddin MS Drs. Marwanuddin S. Drs. Hayat Harahap Syahdan Harahap Drs. Armiya Yusuf M Yusri Zen Drs. Suryadi Drs. H.Masyaluddin Berutu Mawardi Drs. H.Thohiruddin Nst Drs. Amrin Siregar Drs. Ahmad Dairobbi Drs. H.Yusdarli Amar Drs. Musohur S.Ag Drs. Alimuddinsyah Drs. Adri K H.M Nur Rizali SH Drs. Abdullah Sani Samidi S.Ag Drs. Suprapto Drs. Matsch MG Drs. Hasaniddin M Syafruddin Ahmad Lc i Drs. Hasrat Samosir Drs. Edi Suheri Drs. Rafdinal Drs. Tenerman Drs. H.M Haryanto HM Nasir Lc Drs. Nizar Idris DR Faisar Ananda MA DR H Asmuni MA M. Yahya Drs. Sy. Khatib Sati Usman Ismail Drs. Sudarlius Lubis Sobrun Manroe S.Ag Drs. Khairul Akmal Rkt Drs. Surya Malkan SH Drs. Waldemar Gazali Thosin Burhani SH Drs. Ibou Hazar Harahap Drs. Lukman Hakim Ali Asyikin Drs. Hamzah Sibarani Awaluddin S.Ag Drs. Agus Salim HM. Bakri Nst Dr.H.Ramli A. Wahid MA WASPADA Pengajian Solihin, Paham Islam Sempalan Di Asahan kan saja riwayat perorangan, tetapi sudah mencapai masyhur dan bahkan mutawatir. Sebenar- nya, Depag Tg. Balai pun sudah mengakui keresahan yang di- timbulkan Pengajian tersebut sehingga mengirimkan surat no- mor Mb-16/3-b/BA-00/544/2000, tanggal 10 Agustus 2000 kepada Ramzan agar menghentikan pe- ngajiannya. Akan tetapi, imbau- an ini ternyata belum diindah- kan. Karena itu, diharapkan ke- pada Depag dan MUI bersama- sama dengan Kapolres Tg. Balai untuk meningkatkan penye- lidikan, penelitian atau penyer- gapan agar kasusnya menjadi lebih pasti sehingga tindakkan tegas dapat diambil untuk me- melihara ketenangan masya- rakat dan keselamatan bangsa. A. Pendahuluan BERDASARKAN keterangan lisan dan kesaksian tertulis dari sejumlah guru Agama dan anggota masyarakat diketahui telah muncul di beberapa daerah di Asahan satu pengajian yang dikenal dengan sebu- tan "Pengajian Solihin." Disebut "Pengajian Solihin" karena nama ini dinilai masyara- kat sebagai juru bicara kelompok ini, seda ng pimpinannya disebut-sebut bernama Ramzan. Pengajian ini mengajarkan sejumlah paham keagamaan yang dapat dinilai menyimpang dari paham Islam yang dianut warga masyarakat selama ini. Pengajian ini cenderung ber- kembang dan telah menyebar di beberapa daerah Asahan, se- perti Teluk Nibung, Sungai Apu- ng, Bagan Asahan, Sungai Ke- payang, Sungai Dua dan Sim- pang Empat. Karena pahamnya yang dinilai menyimpang dan menimbulkan perpecahan di kalangan umat islam sampai mengkafirkan setiap orang yang tidak masuk ke dalam kelompok mereka, masyarakat merasa re- sah dan khawatir atas perkem- bangannya yang relatif cepat. Karena itu, masyarakat telah melaporkannya kepada Kapol- res, Depag, dan MUI kota Tan- jung Balai. Namun, masyarakat belum mendapatkan jawaban yang diharapkan. B. Ajaran, "Pengajian Solihin" Berdasarkan keterangan yang dihimpun, baik secara tertulis maupun lisan, Pengajian Solihin mengajarkan banyak hal aneh. Di antaranya adalah 1. semua orang kafir kecuali ke- lompok mereka, 2. Umat Islam yang tunduk kepada Pancasila adalah kafir, 3. Halal darah ibu dan ayah diminum jika si ibu dan ayah tidak satu akidah de- ngan mereka, 5. Lebih wajib memberi makan guru daripada memberi makan orang tua dan lebih wajib menghormati guru daripada menghormati orang tua, 6. Haram memberi makan anak yatim jika orang tuanya tidak menutup aurat dan kaya, TO 7. Haram menyembahyangkan mayat wanita yang ketika hi- dupnya tidak menutup aurat, 8. Lebih penting memakai jilbab dari pada shalat, 9. Mereka akan menjadi imam Mahdi sebagai penyelamat di akhir zaman, 10. Walaupun selalu naik haji atau beribadah, imannya belum sem- purna jika belum berjihad, dan 11. Pancasila adalah thaghut. C. Metode Pengajian Untuk Asahan, Pengajian ini muncul pertama kali di Teluk Nibung pada tahun 1997. Akan tetapi, kelahiran Pengajian ini tampaknya bukan dari tempat ini. Teluk Nibung hanyalah tem- pat penyebaran dari tempat lain. Sebab, setiap anggota pengajian yang sudah mapan akan dibawa ke Medan untuk dibaiat. Dari Terminal Amplas, anggota yang akan dibaiat ini dijemput dengan mobil pribadi dan setelah masuk mobil matanya ditutup. Setelah sampai di tempat tujuan, ma- tanya dibuka dan dibaiat. Di sana ia didoktrin dan dite- kankan untuk membayar iuran sesuai dengan kemampuan se- tiap bulan. Kemudian, ia masuk ke mobil dan matanya pun ditu- tup kembali. Setelah sampai ke Terminal Amplas, matanya di- buka. Lebih dari itu, ada dugaan bahwa Pengajian ini berpusat di Jawa. Namun, datanya masih dalam penelusuran. Pengajian ini dapat dikata- kan menggunakan metode Banyak ayat Al Quran yang memberi istilah untuk najis dan bibit penyakit dengan perbuatan jahat dan setan: Sesungguhnya mayat, darah dan daging babi adalah perbuatan jahat. Demikian pula istilah bersih yang berarti bebas dari segala macam bibit penyakit, dapat di- capai dengan mencuci. Dan di- turunkanlah bagimu air dari la- ngit agar kamu gunakan untuk mensucikan diri dan menghalau kejahatan dari tubuhmu. Seka- rang telah umum diketahui bah- wa mencuci benda dengan me- nggunakan air mengalir malah mencuci tangan ahli bedah de- ngan air mengalir. penggalian ajarannya secara langsung dari Al Quran dan Ha- dis. Hal ini tampak dari salah satu buku yang mereka jadikan pegangan dengan judul Aqidah Seorang Muslim yang tanpa nama pengarang dan alamat pe nerbit yang lengkap. Buku ini berukuran kecil, dengan tebal 114 halaman. Namun, isinya pa- dat, terdiri atas 13 pasal, mulai dari pasal Aqidah Islamiyyah, Ma'rifatullah, Lallaha Illallah, sampai kepada Ma'rifatul Insan. Bahasannya langsung merujuk ayat Alquran atau hadis Nabi tanpa banyak komentar. Misal- nya, Thaghut (2 257), Ideologi Jahiliyyah (60:4), Hawa Nafsu 25:43), dan Berhala (26: 69-76). Mereka juga menklaim tidak mengambil penafsiran ulama, melainkan langsung memahami Alquran dan Hadis. Mungkin, ini salah satu rahasia mengapa sebagian orang mudah terpa- ncing masuk ke kelompok ini. Sebab, melalui klaim ini mereka dapat mengecoh orang awam bahwa ajaran mereka berdasar- kan Alquran dan Hadis, sedang pengajian lain tidak demikian. Selain itu, Pengajian ini sifatnya keras, mengikat dengan baiat, rahasia dan jika perlu berbohong untuk menyelamat- kan diri. Sifat keras ini dikenal dalam sejarah teologi Islam di kalangan Khawarij. Dalam kitab al-Farq bain al-Firaq karya al- Bagdadi halaman 72-113 dije- laskan 20 sekte dari Aliran Kha- warij. Demikian kerasnya aliran ini sehingga antara sekte saling mengkafirkan dan menghalal- kan darah lainnya. Aqidah Dan Akhlak Ada orang yang bertanya, kenapa Islam justru memilih istilah ungkapan tersebut untuk pengertian steril dan bibit pe- nyakit? Yang jelas, istilah-istilah yang bernada agama ini mem- punyai hikmah dan tujuan yang lebih tinggi dari pengertian ung- kapan ilmiah semata. Pengajian Solihin membo- lehkan berbohong untuk menye- lamatkan diri. Sebab, mereka tidak mengakui pernyataan- pernyataan yang mereka ke- luarkan jika akan menimbulkan mudarat kepada diri mereka. Cara ini dikenal di kalangan Syi- ah dengan sebutan taqiyyah. Da- lam kitab 'Aqaid al-Imamiyyah karya Muhammad Ridha al-Mu zfir halaman 72-74 dijelaskan bahwa Syiah Imamiyyah memi- liki kekhususan ajaran taqiyyah, yaitu menyembunyikan akidah dan amalan khusus mereka dalam keadaan berbahaya. Hu- kum taqiyyah tergantung kepa- da besar dan kecilnya mudarat yang akan menimpa mereka. Karena itu, taqiyyah kadang- kadang wajib dan kadang-ka- dang tidak. Tampaknya, ajaran ini diadopsi Pengajian Solihin sebagai taktik penyelamatan diri. Islam Dan Islam menginginkan keber- sihan itu menjadi aqidah dan akhlak yang harus dipatuhi oleh setiap muslim, bukan hanya se- kadar takut dari penyakit. De- ngan demikian, kebersihan itu merupakan bagian yang tidak dipisahkan dari ibadah, malah disebutkan bahwa kebersihan itu sebagian dari iman. D. Bahaya Pengajian Solihin Ajaran-ajaran yang dikem- bangkan Pengajian ini seba- gaimana tersebut di atas - tentunya sangat berbahaya, baik terhadap pergaulan masyarakat setempat maupun terhadap kehidupan bangsa. Kehadiran Pengajian ini di mana saja telah menimbulkan ketegangan dan perpecahan di kalangan masya- Kesehatan Lingkungan Oleh Sumaharja Ritonga KALAU ia mencuci ta- ngan, maka keluarlah dosa dari tanganya sampai-sampai dari bawah kukunya. Kalau ia me- nyapu kepala, maka keluarlah dosa dari kepalanya sampai- sampai dari telinganya. Kalau ia mencuci kakinya, maka kelu- arlah dosa dari kakinya sampai- sampai kuku kakinya. Kita mengetahui dari ajaran agama bahwa iman itu lebih tinggi tingkatannya dari semata Islam. Seorang muslim tidak boleh menghadap Allah dalam keadaan tidak bersih atau yang mungkin ada najis pada tubuh dan pakaiannya. rakat Islam. Pada 21 Januari 2001, penu- lis menghadiri suatu acara pesta perkawinan di Sungai Dua, Asa- Hikmah yang kedua dari pe- makaian istilah ini ialah pada waktu Islam diturunkan sekitar 15 abad yang lalu, manusia belum mempunyai pengetahuan apa-apa tentang bibit penyakit, baik yang disebut mikroba atau bakteri. Maka penggunaan is- tilah ini adalah untuk menye- derhanakan pengertiannya se- hingga mudah dimengerti, se- suai dengan tingkat kecerdasan manusia di zaman itu. Kalau pada waktu itu di- katakan bahwa yang dimaksud dengan setan adalah yang ber- sarang di bawah kuku dan me- rupakan makhluk yang sangat halus, mungkin saja mereka akan gila mendengarnya. Di samping itu, jelas terdapat per- bedaan bahasa modern yang ber- sifat alamiah. Malah salah satu macam benda mempunyai pengertian yang berbeda di suatu negeri dengan negeri yang lain, walau berada dalam satu zaman. Per- bedaan istilah ini sama sekali tidak menghambat kenyataan. Yang pasti, Islam telah mem- bicarakan tentang sterilisasi yang disebut dengan suci dan tentang mikroba dan bakteri yang disebut sebagai jahat, jijik dan setan. Karena itu, meme- lihara kesehatan adalah meru- pakan kewajiban kita semua. * Lanjutan Jumat Lalu Oleh DR. H.Ramli Abdul Wahid, MA han. Pada malam itu, penulis E. Upaya Penyelesaian mendengar debat hangat de- Tampaknya masyarakat ngan suara keras dan disertai Asahan sangat mengharapkan emosi. Setelah selesai, beberapa agar Pengajian ini dihentikan. orang dari mereka menceritakan Banyak upaya yang sudah mere- kepada penulis bahwa perbe- ka lakukan sebagaimana terse- daan itu terjadi antara kelompok but di awal tulisan ini. Bahkan, Pengajian Solihin dan masya- masyarakat bersama para guru rakat. Mereka menceritakan Agama dan tokoh masyarakat bahwa pengikut kelompok ini telah mengadakan beberapa per- mengkafirkan orang yang tidak temuan, termasuk dengan ke- masuk jamaah mereka. Mereka lompok Pengajian Solihin. Akan juga tidak salat di masjid kam- tetapi, kelompok Solihin tidak pung itu jika yang menjadi mengakui pernyataan mereka imamnya bukan dari kelompok sekalipun di hadapan saksi-saksi mereka. Sampai saat tulisan di- yang mendengarnya langsung. turunkan, ketegangan dan ke- Karena itu, baik MUI maupun resahan terus terjadi di tengah Depag sepertinya mendapat ke- masyarakat yang dimasuki Pe- sulitan untuk menindak tegas ngajian ini di Asahan. Pengajian ini. Sikap Umat Islam Terhadap Khilafiyah seseorang untuk melaksanakan ibadah yang berkenaan dengan masalah khilafiyah yang diper- selisihkan oleh para ulama mu- jtahid". KHILAFIYAH atau sering dikenal dengan istilah "perbedaan pendapat", meru- pakan istilah yang tidak asing di telinga kita masing-masing. Tetapi akhir-akhir ini kita men- dengar para elite politik saling berbeda pendapat, yang sudah berlaku, bahkan sudah jauh da- keluar dari aturan-aturan yang ri harapan kita. Mereka saling hujat menghujat, sehingga im- basnya kepada masyarakat awam, yang tidak tahu mena- hu, yang akhirnya pertengka- ranlah yang terjadi. Dalam suatu amal ibadah pun sering kali menjadi ajang perpecahan umat Islam. Seba- gai contoh banyak umat Islam yang saling bertengkar menge- nai jumlah rakaat shalat tara- wih, dan masing banyak masa- lah-masalah yang lain. Malahan kadang-kadang seseorang karena fanatik atas pendapatnya sendiri, menga- takan dengan kata-kata vonis yang tidak enak didengar oleh kita semua, malah dia meng- anggap pendapatnyalah yang benar, yang lain salah. Padahal kalau kita meli-hat sejarah umat Islam, masa-lah khilafiyah ini telah muncul se- jak zaman Nabi Muhammad SAW. Tetapi para shahabat dan ulama walaupun mereka ber- beda pendapat dalam suatu ma- salah, mereka tetap menghor- mati pendapat yang lain, tidak saling hujat menghujat seperti yang terjadi pada masa seka- rang ini. Berbeda pendapat, bukan- lah berarti membuat kita sali- ng bertengkar dan menyalah- kan yang lain, tetapi hendak- nya membuat kita berlapang losop Prancis terkenal, berpen- Auguste Comte, seorang fi- dapat bahwa "abad-abad perte- ngahan merupakan abad keba- ngkitan ilmu pengetahuan dan terlemparnya agama dan keper- cayaan sesuai dengan logika sekuler di dalam perkembangan filsafat dan ilmu pengetahuan barat". Menurut Comte, peruba- han ini merupakan masa tran- sisi perkembangan kehidupan manusia dari era mistik-religius ke era ilmu pengetahuan se- kuler. Perubahan yang terjadi saat itu merupakan embrio bagi ter- ciptanya ideologi-ideologi yang bersifat keduniaan. Dari situ muncullah berbagai macam ke- kuatan ekonomi, sosial, budaya dan politik yang cukup berpe- ngaruh terhadap langkah-lang- kah modernisasi di dunia. Per- ubahan yang bersifat keduniaan itu, menjadikan kebudayaan modern dewasa ini, berdiri di- atas pemikiran sekuler yang ti- dak mengenal pertanggung- jawaban teologis seorang ma- nusia terhadap Tuhannya. Dalam situasi seperti itu, tentu saja masyarakat yang ter- pengaruh oleh pemikiran se- kuler, hanya akan menjadikan agama berada pada jalur mar- jinal yang lebih bersifat personal dan individual dalam arus besar peradaban modern, untuk ke- mudian akan tersingikir secara perlahan. Akibat perubahan se- kuler yang dipelopori oleh orang barat, menjadikan masyarakat didunia ketiga yang dihuni oleh mayoritas ummat Islam, sulit untuk tidak terkait dengan mo- del-model pembangunan yang dipraktekkan oleh negara-nega- ra maju di barat. Padahal, pada jauh-jauh ha- ri sebelum munculnya renais- sance di barat, umat Islam telah lebih dahulu memilik ajaran tentang pembaharuan atau mo- dernisasi. Ajaran dipelopori la- ngsung oleh Sang Pencipta alam ini, disosialisasikan oleh Ra- sulNya Muhammad bin Ab- dullah. Pembaharuan yang di- ajarkan, tidak hanya sebatas pembaharuan aqidah saja, na- mun ajaran Islam sangat sarat dengan pedoman pendayagu- naan akal dan wawasan. Hal ini ditandai dengan pe- rintah pertama yang mewajib kan umat Islam untuk membaca Oleh A Hasan Nst, S.Ag dada, saling hormat menghor- mati, saling menghargai, sehi- ngga perbedaan tersebut da- pat menjadi rahmat, bukan menjadi musibah yang akan menghancurkan ukhuwah dan persatuan umat. Sebab-sebab Khilafiyah Menurut Ad Dahlawi da- lam bukunya: "Al Hujjah Ba- lighah", para ulama Salaf ha- nya berselisih pendapat dalam menentukan mana yang lebih utama dari hal yang berpa- ngkal dari satu nash Al Quran., Dan masalah yang diperseli- sihkan bukanlah masalah yang sifatnya prinsipil, tetapi hanya masalah-masalah furu'iyah. (Biasanya berkaitan pada ma- salah-masalah yang sunnat. Perbedaan pendapat pa- ra ulama tersebut disebab- kan karena: 1. Nash-nash Al Quran me- ngandung arti yang banyak. 2. Perbedaan pemahaman shahabat atau ulama atas arti suatu nash. 3. Bertebarnya para sha- habat di seluruh teritorial Islam. Untuk melihat secara kon- krit terhadap khilafiyah ini, ada beberapa contoh yang di-perbu- at oleh para shahabat Nabi SAW, di antaranya yang disetir oleh hadits yang diriwayatkan oleh Al Bukhari, yang artinya: "Jangan sese-orang diantara kamu melakukan shalat, ke- cuali di Bani Quraidhah". Dalam memahami mak-sud hadis ini, ada sebagian shaha- bat melaksanakan shalat di tengah perjalanan ke Bani Qu- raidhah, sedang shahabat yang lain melaksanakan shalat sete- Sebenarnya, MUI dan De- pag seyogianya memanggil ke- lompok pengajian solihin dan menghadapkannya dengan para pelapor dan saksi-saksi. Mema- ng diduga, kelompok ini tidak akan berani hadir. Namun demi- kian, baik mereka hadir maupun tidak, cara ini akan memberikan pembuktian yang lebih kuat. Kemudian, dari berbagai di- siplin ilmu, pengakuan bukan- lah satu-satunya jalan pembuk- tian. Dalam syariat Islam, hu- kumnya dapat juga dijatuhkan berdasarkan kesaksian orang yang dipercaya. Dalam ilmu ha- dis, pembuktian suatu hadis be- nar berasal dari nabi cukup de- ngan riwayat perorangan yang terpercaya. Sementara itu, beri- ta tentang Pengajian Solihin bu- Modern menurut ajaran Is- lam, tidaklah hanya sekedar berubah dan maju saja. Namun perubahan itu haruslah disertai dengan adanya ikatan dalam bentuk nilai-nilai keagamaan. Islam merupakan agama yang memperhatikan ilmu pengeta- huan, dan mengajarkan umat- nya agar senantiasa mencarinya hingga menjelang kedatangan ajal, bahkan hingga ke negeri orang kafir sekalipun. Islam me- ngharapkan umatnya menjadi umat yang statis. Filterisasi kebudayaan barat Modernisasi saat ini selalu identik dengan westernisasi. Hal ini dikarenakan modernisasi kini didominasi oleh unsur-un- lah sampai di Bani Quraidhah. Biarpun pendapat dan pelaksa- naannya berbeda, tetapi kedua- nya tidak bertengkar, tidak sa- ling menyalahkan dan tidak sa- ling menghujat, karena kedua- nya berpendapat kepada pema- haman hadis yang sama. A. Pendahuluan TIDAK dapat disangkal lagi bahwa setiap manusia ingin dihargai dan dihormati dimana ia tinggal. Salah satu caranya untuk mencapai hal tersebut adalah dengan adanya prestise (nama baik) yang melekat pada diri kita. Namun baik perlu un- tuk dimiliki setiap muslim seba- gai manifestasi jati diri yang harmonis guna mewujudkan sikap tolong-menolong di dalam masyarakat. Sehingga tidak sa- lah lagi, bila dikatakan bahwa nama baik (harga diri) merupa- kan hal yang substansi bagi diri manusia dan merupakan basic need (kebutuhan dasar) setelah kebutuhan sandang pangan ter- penuhi. Dalam memecahkan masa- lah ini, akhirnya mereka memu- tuskan untuk bertemu dengan Nabi SAW, menceritakan per- istiwa tersebut dan meminta pendapat Nabi SAW. Menang- gapi permasalah ini, Nabi SAW tidak menyalahkan diantara keduanya, malahan membenar- kan pelaksanaan shalat mereka. Oleh sebab itu, kepada umat Islam dan khususnya ke- pada para ulama, contohnya bagaimana sikap Nabi SAW dan para shahabat tidak ada yang saling menyalahkan ter- hadap pendapat tersebut, maka berbeda pendapat itu merupa- kan rahmat, dalam arti dengan adanya perbedaan tersebut da- pat mempermudahkan bagi se- orang muslim untuk melak- sanakan hukum Islam, dengan tetap berpegang kepada nash- nash yang ada. Oleh Sahrul Hidayat dernisasi dan penghambat pem- (iqra'). Kata-kata "Islam anti mo- bangunan", pada hakekatnya merupakan ungkapan kosong yang dikumandangkan tanpa dasar. Cukup banyak ayat-ayat Al Quran yang memerintahkan manusia agar mengubah pola pikir dengan memperhatikan seluruh ciptaanNya. Dengan ini diharapkan umat Islam mampu menjadi manusia yang kreatif dan dinamis untuk melakukan penemuan dan perubahan se- cara terus menerus. Nama baik dapat kita defe- nisikan secara sederhana seba- gai gelar yang dinobatkan oleh masyarakat yang secara impli- sit merupakan cerminan sikap hidup yang baik sehingga de- ngan sikap itu menjadikan posi- sinya sebagai orang yang selalu mendapat pujian. Satu sisi na- ma baik juga dapat kita artikan sebagai gelar formal yang diper- oleh lewat jenjang pendidikan. Jadi secara umum, nama baik adalah aplikasi perilaku yang senantiasa bermanfaat bagi Oleh karena itu, dalam ma- salah khilafiyah kita tidak boleh menyalahkan orang lain, tapi hargai pendapat mereka itu, sebagaimana dikatakan oleh Imam Sofyan as Sauri: "Apabila kamu melihat seseorang berbu- at sesuatu amal ibadah vang masuk dalam masalah khilafi- yah, sedang kamu melaksana- kan dengan cara yang lain, maka janganlah kamu mencegahnya." Imam Al Baghdadi berkata: "Janganlah kamu melarang pelaku modernisasi kehidupan yang cukup berpengaruh bagi perkembangan dan kemajuan dunia saat ini. Akibatnya, kebu- dayaan barat juga ikut men- dominasi kebudayaan modern dewasa ini. Susah rasanya un- tuk menyangkal, bahwa high tekhnologi saat ini memang ber- kiblat ke dunia barat. Modernisasi tekhnologi in- formasi dunia yang dimotori oleh orang barat, mampu menjadi sarana penyebar luasan pema- haman mereka hingga hampir ke seluruh penjuru dunia. Tanpa dapat dihambat, modernisasi sekuler yang mereka bangun, mengalir deras ke negara-negara yang banyak dihuni oleh umat Islam. Di negara-negara Islam, tekhnologi barat seakan menjadi urat nadi pembangunan yang tak terpisahkan. Imam Hanafi berkata: "Ti- daklah layak bagi seorang ula- ma untuk mengajak atau me- maksa manusia agar mengikuti pendapat mazhabnya". Bagi masyarakat awam yang belum bisa membedakan mana yang lemah dan maná yang kuat, maka tidaklah pan- tas untuk menyalahkan pen- dapat orang lain, kecuali jika dia telah mengetahui letak ke- salahan pendapat tersebut seca- ra jelas. Modernisasi Tidak Harus Westernisasi LAHIRNYA peradaban mo- dern dalam sejarah manusia munculnya Renaissance pada kontemporer, diawali dengan abad ke 16 hingga 18 maret di Eropa. Sejak saat itu sebuah sis- tem dan model baru kehi-du- panpun tercipta. Namun per- ubahan kala itu, bukanlah atas dasar semangat keagamaan, dipelopori oleh Muhammad bin seperti pada sebelumnya yang Abdullah. Penutup Marilah kita membina per- satuan dan kesatuan umat, de- mi kejayaan Islam, dan jangan sampai Islam diperalat hanya untuk memperjuangkan kepen- tingan pribadi atau kepenti- ngan golongan. Jadikanlah Islam sebagai tujuan, dan golongan atau ke- lompok sebagai sarana, bukan sebaliknya. B. Cara memperoleh nama baik Memperoleh nama baik de- ngan cara yang baik akan mem- bawa kita kepada kebahagiaan hakiki dari dunia sampai ke ak- dan keselamatan hidup yang hirat. Begitu juga dengan seba- liknya, memperoleh nama baik dengan cara yang tidak baik, akan membawa kebahagiaan Marilah kita meningkatkan amal ibadah kepada Allah SWT. Tanamkanlah dalam diri kita, dengan sifat saling menghargai, saling menghormati, sehingga perbedaan pendapat merupa- kan rahmat, sekaligus untuk memperkokoh ukhuwah dan persatuan umat Islam. Ukhuwah Islam, bukanlah sekedar hiasan bibir, tetapi ha- rus kita buktikan dalam kehi- dupan sehari-hari. Karena Is- lam bukan hanya teori, tetapi Islam merupakan pedoman hidup yang harus dipraktekan dalam setiap waktu dan setiap saat. motor pembangkit pembaharu- an kehidupan. Meskipun modernisasi yang bergulir saat ini, diakui bukan datang dari umat Islam, namun umat Islam tidaklah seharusnya bersikap skeptis untuk tidak mau berinteraksi dan meneri- manya. Namun penerimaan itu haruslah disertai filterisasi yang selektif dan kritis. Dengan demi- kian, tidak akan terjadi kesen- jangan antara perubahan yang berlangsung dengan nilai-nilai moral yang telah diajarkan oleh Islam. Modernisasi menurut Is- lam, hendaklah mampu menja- dikan pelakunya semakin dekat kepada Tuhan. Bukan semakin menjauhkan diri dariNya. JUMAT, 25 MEI 2001 11 Apa kara Hadist shahih... Bila Anda Menemukan Harta Karun Oleh Ahmad Sabban Rajagukguk orang lain, sebagaimana hadits jadi? mungkin secara spekulasi Rasulullah SAW: "Manusia ya- ng terbaik diantara kamu ada- lah manusia yang banyak ber- manfaat bagi manusia lainn". (HR Bukhori Muslim) itu akan kita katakan sebagai takdir. Tetapi bagi orang yang arif, akan mengatakan itu seba- gai akibat dari cara memperoleh nama baik dengan mengelabui nilai-nilai kemanusiaan dan kebaikan tersebut. Konsekuensi dari sikap hidup seperti itu telah diilustrasikan oleh Allah lewat firman-Nya: "Jika kamu berbu- at baik sebenarnya kamu ber- buat baik untuk dirimu sendiri dan jika kamu berbuat jahat, maka kejahatan itu bagi diri kamu sendiri". (QS Al Isra':7). Ayat diatas menegaskan dan penghargaan diri dimata baik buruknya perbuatan yang masyarakat yang sifatnya semu dan temporal. Hal itu dapat kita amati terhadap jati diri sese- orang (khususnya dikalangan penguasa dan pembesar) yang awalnya sangat dihormati dan dipuja oleh masyarakat, akan tetapi disuatu ketika orang-ora- ng yang semula mengaguminya malah membenci bahkan men- caci ironisnya malah ikut me- nghujatnya. Fenomena ini su- dah sering terjadi di negara kita dan begitu juga di negara-nega- ra lain. Lantas muncul perta- nyaan: mengapa hal dapat ter- kita lakukan pada hakikatnya kita yang akan menerima ba- lasannya. Dengan demikian ki- ta berusaha untuk mengisi ke- hidupan ini dengan berbagai kebajikan dan senantiasa istiqo- mah didalamnya. Kemudian bagaimanakah caranya mem- peroleh nama baik dengan cara yang baik. Dzakiah Derajat, da- lam bukunya yang berjudul Akhlak mengatakan, sebagai peroleh nama baik tersebut, ma- orang mukmin untuk mem- ka kita harus mengambil pe- tunjuk dari sifat-sifat Allah de- MENEMUKAN harta karun mema- ng amat menyenang- kan, bisa membuat orang itu kaya raya. Namun tidak semua- nya bisa dimiliki si penemunya. Menurut hadis dari Abu Hurairah, Rasulullah SAW ber- sabda: Pada harta rikaz dikeluarkan seperlima untuk za- kat. "Demikianlah kami ja- dikan Al-Qur'an merupakan solusi dan rahmat bagi selu- ruh alam" (Q.S., Al-Isra/ 17:82). Yang dimaksud harta rikaz tak lain harta karun, atau harta terpendam ya ng didapat dari da lam bumi atau per- tambangan. (Hussein Bahreisj, Himpunan Hadits Shahih Bukhari, penerbit Al-Ikhlas, Surabaya). Salah satu karena stere- otype orang Barat yang dija- dikan dalam upaya men-dis- kreditkan Islam (issue gen- der) bahwa Islam tidak adil terhadap wanita, disam-ping track record dalam ma-syara- kat (muslim) dimana beris- teri lebih dari satu iden-tik dengan ketidakadilan dan kesewenang-wenangan pi- hak pria terhadap wanita. Mendudukkan masalah beristeri lebih dari satu se- cara proporsional adalah me- rupakan upaya memoder- nisasi pengertian terhadap Islam selama ini, terutama mengenai ayat."... maka ni- kahilah (kawinilah) wanita- wanita yang kamu senangi, dua, tiga atau empat..." (QS. An-Nisaa'14:3). "Maka hadapkanlah wa- Praktek Dalam Poligami (Bag.II) Beristeri Lebih Dari Satu Merupakan Solusi Oleh: Puspo Wardoyo (Pelaku Poligami) SATU di antara tujuan Islam yang harus difahami oleh setiap muslim adalah bahwa gama ini merupakan solusi bagi setiap probleama kemanusiaan. Sebagaimana firaman Allah SWT: jahmu dengan lurus kepada agama Allah, tetaplah atas fithroh Allah..." (QS. Ar-Rum/ 30:30). Penutup Dalam menghadapi arus kebudayaan barat tersebut, umat Islam hanya memiliki dua pilihan, yaitu menolak atau me- nerima. Umat Islam yang isti- qomah, akan menolak apabila westernisasi diartikan dehu- manisasi atau demoralisasi. Na- mun umat Islam akan mene- rima modernisasi yang identik dengan westernisasi itu, jika hal Sebagai umat Islam, haru- sur barat. Merekalah pelaku itu diinterprestasikan sebagai kah kita mempertahankan kon- Saat ini kita wajar mengakui bahwa bangsa barat telah ber- ada di atas angin. Sementara dengan besar hati pula kita ha- rus mengakui bahwa umat Is- lam menjadi bangsa-bangsa ya- ng masih tertinggal. Kita selalu mendengar bahwa modernisasi selalu identik dengan wester- nisasi. Hal ini dikarenakan me- rekalah yang telah merombak, mempelopori sekaligus memper- juangkan modernisasi dunia hingga memasuki abad kedua puluh ini. Memelihara Nama Baik anak bangsa kita didangkalkan aqidahnya oleh arus modernisasi yang sekuler?. Harus pulakah kita terus merasa bangga, hanya dengan bergelarkan umat yang mayoritas?. Sebagai umat kita harus me- yakini bahwa ajaran Islam me- rupakan ajaran yang paling sem- purna. Ajarannya sarat akan doktrin yang memerintahkan umatnya untuk selalu menggu- nakan akal. Dengan pengguna- an wawasan, umat Islam diha- rapkan mampu tampil sebagai umat yang memegang kendali disetiap perubahan. Oleh karena itu, umat Islam diharapkan mampu memetik ajaran Allah dan RasulNya yang bagaikan mutiara terkandung di dalam Al Quran dan hadis. Jamaluddin Al Afghani ber- kata, ada tiga penyebab kemun- duran umat Islam: 1. Umat Is- lam tidak kembali kepada ajaran Al Quran dan telah melupakan contoh-contoh yang ditinggalkan nabi. 2. Umat Islam tidak meng- gunakan akal dan wawasannya. 3. Umat Islam telah terlena, ka- rena hanya mementingkan har- ta benda. •Wap ngan menjadikannya sebagai pedoman tertinggi agar dapat mencapai derajat kejiwaan dan keruhaniaan yang sempurna menuju insal kamil. OH, HARTA KARUN!! AKU BAKALAN JAPI Sifat-sifat Allah yang terda- pat dalam Asmaul Husna, da- lam hal ini ada empat sifat yang paling luhur dan menonjol seba- gaimana tercantum di dalam surat Al-Fatiha yang merupa- kan induk (inti sari) Al Qur'an yang wajib kita baca pada tiap- tiap shalat. Adapun sifat/asma tersebut yakni: Rabbul 'alamin, Rahman, Rahim, dan Maaliki Yaumiddin. ORANG KAYA. LEBIH KAYA DARI SIAPAPUN DI ATAS DUNIA INI disi seperti ini?. Haruskah kita Islam memandang wanita membiarkan bangsa barat mela- dengan hormat. Bahkan Allah ju dalam kemajuan, namun ger- tidak membedakan amal sang akan nilai-nilai ketuhanan? seorang wanita dan seorang Haruskah kita membiarkan pria: "... sesungguhnya Aku tidak menyia-nyiakan amal orang-orang yang beramal di antara kamu, baik laki-laki maupun perempuan..." (QS. Al-Imran/3: 195). Pertama, Allah adalah Rab- bul'alamin, yaitu memiliki, me- ngatur dan memelihara alam. Ini merupakan contoh yang amat tinggi bagi setiap manusia untuk mendidik diri sendiri dan keluarganya untuk berbuat segala sesuatu yang membawa kepada kebaikan dan kemas- lahatan bersama serta memeli- hara dari azab Allah. Sosialisasi dan komunikasi diantara sesa- ma muslim merupakan lang- kah yang terpuji untuk mewu- judkan ukhuwah dengan saling menasehati. Kedua, Allah ada- lah Rahman. Yaitu Maha Pe- ngasih. Berlanjut Jumat Depan "Islam adalah agama fit- rah, dan sejalan dengan fith- rah. Maka fithrah manusia akan sejalan dengan Islam, diantara fithrah penciptaan manusia-mukhotob laki-laki - dijadikan indah dalam pan- dangan manusia kecintaan kepada wanita, ...(QS. Al-Im- ran/3:15). Dalam sejarah peradaban manusia, hancur dan maju- nya suatu peradaban diten- tukan oleh wanitanya, seba- gaimana peringatan yang disampaikan oleh Rasulullah SAW: "Hati-hatilah terhadap fitnah wanita, karena ummat terdahulu hancur karena wa- nita." Artinya, ketika tidak ada solusi yang adil dalam mena- ngani permasalahan wanita, maka tunggulah kehancuran suatu bangsa/ummat. Maka dalam Islam, kedudukan wa- nita dan pria seperti sepasang sayap bagi seekor burung, bu- rung tidak akan mampu ter- bang tinggi jika hanya memi- liki satu sayap. Maka pera- daban juga tidak akan tinggi ketika mengesampingkan peran wanita. Tetapi tidak dipungkiri bahwa memang pada umum- nya, kecenderungan laki-laki, dalam memenuhi tuntutan biologisnya adalah lebih dari satu isteri. Tetapi pada sisi lain, kecenderungan wanita, dalam memenuhi tuntutan biologisnya hanya kepada sa- tu suami. Lalu bagaimana me- nggabungkan dua perbedaan yang sangat diametrial ini. Disinilah Islam memberi so- lusinya. Jika kita lihat sepanjang sejarah peradaban manusia, jumlah wanita selalu lebih banyak dari jumlah laki-laki. Ini mungkin sudah menjadi Sunnatullah. Maka beristeri ri ummatku adalah yang ba- nyak kaum wanitanya". lebih dari satu tidak hanya merupakan solusi atau jalan keluar, tetapi lebih dari itu, merupakan kebutuhan dan kewajiban bagi laki-laki yang mampu secara materil, spiri- tuil dan layak kawin. } Rasulullah Saw. telah menjelaskan keutamaan ber- istri lebih dari satu sebagai- mana diterangkan dalam ha- dits yang diriwayatkan Bu- khari dari Zaid bin Zubair bah- wasanya Berkata Rasulullah kepada Ibn Abbas: "Apakah engkau telah kawin? Ja- wabku: "belum", lalu berka- ta beliau: "Kawinlah karena sesungguhnya yang baik da- Ibnu Hajar mengatakan (1) bahwa makna hadits diatas adalah bahwa sebaik- baik ummat Muhammad adalah orang yang banyak isterinya. Hadits-hadits yang ter- sebut diatas, jelas cenderung menunjukkan kesempurna- an orang yang menikah dan memiliki istri lebih dari satu. Jadi setiap laki-laki mus- lim yang mampu secara material, spiritual dan layak kawin sebaiknya melakukan poligami, sebab poligami yang dilakukannnya adalah wujud dari tanggung jawab sosialnya, Ciri bahwa dirinya adalah muslim yang bertang- gung jawab adalah kemam- puannya dalam memenej ke- luarga. Orang yang mampu memenej istri lebih dari satu, berarti keadaannya lebih ba- ik daripada muslim yang me- miliki istri satu. Karena pe- mimpin yang sukses tidak Hal lain yang perlu difa- hanya dapat mengatur pe- hami adalah bahwa hampir kerjaannya tetapi lebih dari semua ibadah dalam Islam itu yang dapat mengatur pe- memiliki implikasi langsung rasaaan. Jadi seorang mus- dengan sosial kemasyaraka- lim yang baik adalah yang tan. Demikian juga pernika- mampu memimpin dan mem- han, implikasi sosial kemasya- bimibing beberapa orang rakatan yang langsung terkait isteri, sehingga dapat mem- dengan pelaksanaannya ada- bangun keluarga yang Islami. lah: 1) memelihara kelangsu- Sebagai penutup dari ngan jenis manusia 2) kejela- tulisan ini perlu kiranya kita san nasab dari seorang anak, renungkan dan hayati, ung- 3) keselamatan dari dekadensi kapan, harapan dan permin- moral 4) keselamatan masya- taan sejumlah wanita Jer- rakat dari penyakit, 5) keten- man, pada suatu masa ter- teraman jiwa & tumbuhnya tentu kepada pemerintahan- rasa kasih sayang 6) kerja sa- nya supaya mewajibkan bagi ma suami isteri dalam mem- para laki-laki untuk beristeri bina anak 7) menghaluskan lebih dari satu. Memang set- rasa kebapakan dan keibuan, ting waktu ketika itu adalah dll. pasca PD II, dimana akibat peperangan banyak laki-laki yang terbunuh. Tetapi per- tanyaannya, apakah cetusan hati nurani yang paling da- lam (fithrah) itu harus me- nunggu sampai kondisi da- rurat itu terjadi, lalu apakah hari ini juga tidak dalam kon- disi yang darurat. Betapa mi- ris rasanya ketika sajian dan media masa yang ada ba- nyak mengekspos kejahatan seksual, begitu vulgar sam- pai untuk membaca saja rasanya tidak tega kita laku- kan, lalu masihkah hanya dan untuk dan atas nama "keadilan" semu yang selalu dikemukakan tidak mung- kin dapat dilakukan dalam pelaksanaan poligami, ke- mudian kita kesampingkan ayat-ayat Allah Swt. Wallohu 'alam bishawab. Diriwayatakan dari Anas ra.: "Bahwa ada sekelompok menanyakan kepada istri Nabi tentang amal-amalan Nabi, sebagian dari mereka berkata bahwa dirinya tidak akan makan daging, seba- gian lagi tidak akan tidur dan sebagian lagi menyatakan bahwa dirinya tidak akan menikahi wanita. Ketika Na- bi Saw. mengetahui hal itu beliau berpidato dihadapan para sahabat: "Siapakah yang berkata begini begitu sedangkan aku ini adalah shalat dan tidur, berpuasa dan berbuka serta menikahi wanita, maka siapa yang ti- dak mengikuti sunnahku bu- kan golonganku". (Diriwa- yatkan Bukhari dan Muslim, Hadits lain menyebut- kan, bahwa Rasulullah Saw. bersabda: "Perkawinan ada- lah sunnahku barang siapa tidak mengerjakan sunnah- ku maka bukanlah ummat- ku, sesungguhnya aku akan berbangga akan jumlahmu yang banyak pada hari kia- mat nanti". Color Rendition Chart 2cm