Tipe: Koran
Tanggal: 2002-04-08
Halaman: 04
Konten
4cm Medan Suplemen Perda Perlindungan Bangunan Di Medan WASPADA JIKA suatu bangunan sudah masuk dalam Peraturan Daerah (Perda) Perlindungan Bangunan, artinya bangunan tersebut tidak bisa diubah apalagi dirubuhkan tanpa seizin dari Pemerintah Kota. Demikian Pembina Yakari (Yayasan Ananda Karsa Man- diri), Drs A. Rusly Purba didam- pingi Ketua Yayasan Juni Wati Purba mengatakan kepada war- tawan di kantornya di Jalan Abdullah Lubis No.15 Medan, beberapa hari lalu. Menurutnya, jumlah kelahi- ran anak penyandang autisme dibandingkan dengan jumlah kelahiran anak normal tahun 1987 adalah satu banding 5.000 (0,02%). "Namun sepuluh tahun kemudian terjadi peningkatan satu dibanding 500 (0,2%), dan tahun 2001 mencapai angka fan- tastis, yaitu setiap 100 kelahiran terdapat satu anak autisme,"ujar Rusly. Salah satu bangunan lama di kawasan jalan Jenderal Ahmad Yani Medan. Menurutnya, autisme ber- asal dari kata 'auto' yang berarti sendiri, sehingga bila kita per- hatikan penyandang autisme seolah-olah hidup di dunianya sendiri. "Penyandang autisma umumnya mengalami gangguan dalam bidang interaksi sosial, gangguan komunikasi/bicara, gangguan perilaku dan gang- guan sensori,"katanya. Menurut dia, kriteria anak didiagnosa menyandang autisma PT.P.P.LONDON SUMATRAN Dalam 100 Kelahiran, Satu Anak Penyandang Autisme cara bermain kurang variatif, kurang imajinatif dan kurang bisa meniru. MEDAN (Waspada): Pening- katan kelahiran bayi penyan- dang autisme dalam kurun wak- tu 14 tahun mengalami pening- katan sangat fantastis, yakni 100 kelahiran terdapat satu anak penyandang autisma. Dalam point 3, kata Rusly, anak autisme mempertahankan suatu pola dan diulang-ulang da- lam perilaku, minat dan kegiatan (minimal satu gejala). Yaitu, A, mempertahankan satu minat atau lebih dengan cara yang sa- ngat khas dan berlebih-lebihan. B, terpaku pada satu kegiatan yang ritualistik atau rutinitas yang tidak ada gunanya. C, ada- nya gerakan-gerakan yang aneh yang khas diulang-ulang dan sering sekali terpukau dan ter- paku pada bagian-bagian benda. Untuk itu, katanya, sebelum anak berumur 3 tahun, anak autisme telah tampak adanya keterlambatan atau gangguan dalam bidang interaksi sosial, bicara dan berbahasa dan cara bermain yang tidak variatif. Dia mengakui, argumentasi deteksi memakai DSM IV saat ini mulai dipatahkan sejumlah ahli. "Penilaian DSM IV hampir tidak jauh beda dengan anak hiperaktif dan satu persatu mu- lai dipatahkan kalau penilaian tersebut salah,"ujar Rusly Untuk itu, Yakari akan mengupayakan menyebarkan informasi tentang apa, bagai- mana serta upaya mendidik anak penyandang autisme dalam bentuk seminar dan pelatihan, demikian Rusly.(m47) IN PERLAHAN namun pasti, RS Dr Pirngadi Medan kini mu- lai berbenah. Sebagai langkah awal pembenahan, dimulai dari kebersihan dan keindahan ling- kungan rumah sakit serta di- siplin para pegawai dan pasien. Taman-taman yang ada di dalam rumah sakit mulai ditata. Lantai bangunan yang sebelum- nya kupak-kapik, kini mulai di- ganti satu persatu. Para peda- gang yang biasanya berkeliaran di dalam lingkungan rumah sa- kit, kini mulai ditertibkan. Para pegawai, dokter dan pe- rawat yang bertugas di lingku- ngan RS Dr Pirngadi kini diwa- jibkan untuk menggunakan tan- da pengenal di dada dan harus datang tepat waktu. Begitu juga terhadap tamu yang ingin men- jenguk pasien, akan diberikan tanda pengenal dan berkunjung pada jam yang telah ditentukan. Khusus bagi keluarga yang ingin menjaga pasien tidak di- bolehkan lebih dari dua orang. Ini bertujuan agar keamanan dan kenyamanan rumah sakit dapat lebih terjamin. "Sebagai langkah awal untuk pembenahan tersebut, kami telah mencanangkan program 'Jumat Bersih'," ujar Direktur RS Dr Pirngadi Medan Dr.H. Syahrial R.Anas,MHA kepada Waspada di ruang kerjanya baru- baru ini. Dengan adanya program ini, maka setiap hari Jumat, seluruh pegawai melaksanakan kerja bakti membersihkan lingkungan Pemerintah Kota pun, tentu- nya tidak bisa memberikan izin penghancuran karena adanya Perda tersebut. Jika penghan- secara rinci telah dirumuskan dalam Asosiasi Psik atri Amerika dan dikenal DSM IV (Diagnostic dan Statistical Manual of Mental Disorder, Fourth Edition. The Americn Psychiatric assosiation, Washington D.C., 1994). Menurut Rusly, DSM IV me- nilai anak penyandang autisma jika menunjukkan enam gejala dari 12 gejala dengan setidak- tidaknya dua gejala dari point 1 dan masing-masing satu gejala dari poin 2 dan 3. Wsp/Henny Siswanto Dalam point 1, lanjut Rusly, gejala gangguan kualitatif dalam interaksi sosial yang timbul. A, kontak mata sangat kurang, ekspresi muka kurang hidup, gerak-gerik yang kurang tertuju. B, tidak bisa bermain dengan teman sebaya. C, tidak dapat me- rasakan apa dirasakan oleh orang lain dan terakhir kurang- nya hubungan sosial dan emosio- nal yang timbal balik. Dalam point 2, urai Rusly, gangguan kualitatif dalam bi- dang komunikasi. Yakni, A, bi- cara terlambat atau bahkan sama sekali tidak berkembang kemampuan berbicaranya (tidak ada usaha mengimbangi komu- nikasi dengan cara lain tanpa bicara). B, bila bisa bicara, bica- ranya tidak dipakai untuk komu- nikasi (bahkan tidak mengerti apa yang diucapkan). D, sering menggunakan bahasa yang aneh dan berulang-ulang. Terakhir, curan demi penghancuran tetap terjadi maka keberadaan Perda Perlindungan Bangunan men- jadi tidak ada artinya. Pirngadi Medan menjadi dua bagian. Seorang pasien yang terbaring sakit di atas rostul (kereta sorong) sering terlihat menyeberangi jalan yang padat lalu lintas itu dan menjadi tonto- nan para pengguna jalan. Ini akan membahayakan keselama- tan pasien dan perawat yang menyeberangi jalan tersebut. Untuk mengatasi hal itu, menurut Syahrial, pihaknya akan memindahkan seluruh ruang rawat inap ke bagian de- pan RS Dr Pirngadi Medan di Perlindungan bangunan di Medan diatur dalam Perda No. 6 Tahun 1988. Menurut Perda ini ada 42 bangunan individual dan 2 kawasan (Kesawan & Pu- sat Pasar) yang dilindungi seba- gai warisan sejarah Kota Medan. Sayangnya, selama Perda ini ek- sis sudah ada bangunan-bangu- nan yang masuk dalam Perda tetapi dihancurkan (Eks Gedung Bupati Deli Serdang Jl. Brigjen Katamso, eks South East Asia Bank Jl. Pemuda, Kantor PU Ko- ta Medan Jalan Listrik, beberapa bangunan di Kesawan dan relatif banyak diantaranya yang me- ngalami perubahan bentuk mau- pun tampak muka (ruko-ruko di Kesawan) Mungkin kita perlu mencari sebab-sebab kenapa penegakan hukum perlindungan bangunan tidak berjalan efektif di Kota Medan. Waspada/Ismanto Ismail Direktur RS Dr Pirngadi Medan Dr.H.Syahrial R.Anas,MHA Untuk Apa Perda? Perda Perlindungan Bangu- nan diperlukan sebagai landasan hukum dalam melestarikan ba- ngunan ataupun kawasan yang mempunyai nilai sejarah bagi suatu kota. Tanpa adanya Perda, Pemerintah tidak bisa melaku kan tindakan apapun karena tidak ada landasan hukumnya. Pemerintah Kota Medan se- benarnya sudah bersikap aktif mengeluarkan Perda No. 6 Ta- hun 1988 untuk melindungi ba- ngunan-bangunan bersejarah di Medan. Perda ini bahkan diun- dangkan sebelum Undang-Un- dang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 1992 tentang Benda Ca- gar Budaya keluar. Namun pro- ses lahirnya Perda tersebut dan bagaimana pelaksanaannya hingga Perda ini menjadi pe- rangkat hukum yang pasif dan mubazir perlu kita kaji bersama. Setiap ada penghancuran bangunan yang dilindungi Perda, pemiliknya selalu mengatakan bahwa dirinya tidak mengetahui adanya Perda Perlindungan Ba- ngunan, ketidaktahuan ini men- jadi alasan yang paling mudah untuk pembenaran penghancu- ran atau pengrusakan bangunan. Efektivitas Perda Jika Medan benar-benar ingin melindungi warisan arsi- tektur dan budayanya, maka Pemko perlu secara serius me- negakkan wibawa Perda Perlin- dungan Bangunan. Ada beberapa tahap yang perlu dilakukan agar Perda bisa berjalan efektif : Melakukan survei yang menyeluruh terha- dap warisan arsitektur dan bu- daya. Setiap bangunan yang di- usulkan untuk dimasukkan da- lam Perda harus dicatat alamat, lokasi, riwayat kepemilikan dan informasi lainnya selengkap dan seakurat mungkin; Mempunyai kriteria yang perlu dilindungi; Membentuk tim jelas mengapa suatu bangunan dalam Pemko sendiri yang ber- tugas menyeleksi dan memutus- kan daftar bangunan yang di- lindungi; Bangunan yang sudah lolos dari seleksi tahap pertama secara resmi masuk dalam In- terim List; Memberitahukan setiap pe- milik bangunan yang tercantum dalam Interim List dan juga kha- layak umum melalui media massa dan membuka kesempa- tan untuk pengajuan keberatan ataupun masukan dalam kurun waktu tertentu; Dengan demikian diharap- kan tidak akan lagi pasien yang terpaksa harus menyeberang jalan untuk mendapatkan ke- sembuhan. "Dan pemindahan ini akan mulai dilaksanakan pada Agustus 2002 mendatang," ujar Syahrial. Pemko harus mempertim- bangkan semua keberatan dan masukan dari pemilik bangunan maupun dari masyarakat. Jika diperlukan Pemko bisa mengun- dang sekelompok ahli yang inde- penden untuk melakukan peni- laian ulang dan pihak yang kebe- ratan diberi kesempatan untuk memberi pandangan terhadap laporan ahli itu; Pemko harus membuat ke- putusan mengenai status suatu bangunan atau kawasan dalam waktu yang sudah ditentukan, misalnya selambat-lambatnya 12 bulan sejak berakhirnya masa pengajuan keberatan. Jika tidak ada keberatan apapun terhadap Interim List maka secara formal suatu bangunan atau kawasan dimasukkan dalam Perda dan kembali diumumkan melalui media massa; Pemko memasang tanda plakat di depan bangunan yang dilindungi sehingga tampak oleh umum. Melalui tahap-tahap tersebut maka bisa dihindari ketidakta- huan pemilik bangunan bahwa propertinya dilindungi oleh Per- da. Proses yang sama dilakuakan secara periodik misalnya setiap dua tahun sekali sehingga Perda selalu sesuai dengan perkemba- ngan keadaan. Perda No. 6 Tahun 1988 ti- dak pernah memperbaharui daftar bangunannya padahal ada ratusan bangunan lain yang la- yak dilindungi karena salahsatu indikator perlindungan bangu- nan menurut UU Cagar Budaya adalah usia bangunan yang lebih dari 50 tahun walaupun itu bu- kan satu-satunya pertimbangan. Sejak tahun 1988, tentu ada ba- ngunan-bangunan lain yang per- lu dipertimbangkan karena per- jalanan waktu. Pohon Nenas Berbuah Ajaib Pohon nenas berbuah ajaib yang berubah-ubah bentuk bila dipandang pada empat posisi- depan, belakang, samping kiri dan kanan. Nenas tersebut, jika dilihat pada bagian depan (sebelah timur) mirip seperti naga sedang berkelahi. Lalang, Keca-matan Sunggal, Deliserdang, yang tak jauh dari lokasi Masjid A-Taqwa (arah kanan dari Jalan Raya Medan-Binjai, lewat Jembatan Sunggal). Bila ditatap pada bagian belakang (sebelah barat) terlihat seperti kelinci sedang bercumbu. Pada bagian utara terlihat bagaikan kelinci tidur. Terakhir pada bagian selatan terlihat buah nanas aslinya dengan bagian bawah pohon terlihat benjo- lan yang membuat pohon nanas itu berbuah ajaib. Pohon nenas berbuah ajaib itu terdapat di Jl.Sei Mencirin, Desa Sei Sengkol, Kampung Kus Azhari, warga setempat dalam ketera- ngan kepada Waspada Senin (1/4) menjelaskan, buah nenas ajaib itu tumbuh di pekarangan Rumah Nazir Masjid A-Taqwa Arifsyah. Kini, pohon nenas berbuah ajaib itu menjadi pusat perhatian warga. Mereka berdatangan dari berbagai pelosok yang tujuannya selain hanya menyaksikan pohon nenas ajaib, juga ada dimanfaatkan untuk berbagai tujuan, misalnya untuk pengobatan. (m23) Dan sebagaimana suatu hu- kum, perlu adanya konsekuensi positif (imbalan) dan negatif (hu- kuman) agar Perda berjalan efektif. Beberapa contoh imbalan yang dapat dipertimbangkan adalah keringanan pajak dan iuran listrik, air, pinjaman lunak untuk pemeliharan ataupun ban- tuan keahlian dan kemudahan izin pemanfaatan bangunan un- tuk fungsi yang baru. Sedangkan hukuman bisa berupa denda hingga peradilan. Untuk kondisi Medan, tentu saja imbalan dan hukuman dise- suaikan dengan keadaan dan ke- mampuan Pemko Medan, kare- na sebenarnya Pemko Medan da- pat juga memobilisasi dana dan sumber-sumber lain dari pihak swasta atau masyarakat. Ke- terbatasan anggaran pemerintah ataupun krisis ekonomi tidak bisa dijadikan alasan melemah- kan pelaksanaan Perda. Perda Perlindungan Bangu- nan yang ada sekarang sudah Ruang Elang Masalah ruang Elang, Syah- rial mengatakan, pihaknya tidak akan menambah kapasitas di ruangan rawat inap bagi taha- nan Poltabes tersebut sebelum ada persetujuan dari Walikota Medan. GERAKAN JUMAT BERSIH DI RSU Dr. PIRNGADI MEDAN SETIAP HARI JUMAT. PUKUL 08.30-10.00 Waspada/Ismanto Ismail berusia 11 tahun dan efektivitas- nya relatif rendah karena tidak melalui survey dan sosialisasi yang memadai. Para pemilik ba- ngunan juga seharusnya menge- tahui bahwa nilai properti me- reka meningkat apabila masuk dalam Perda karena mempunyai arti yagn sangat besar sebagai warisan arsitektur dan budaya di Kota Medan. Program Jumat Bersih yang dicanangkan di RS Dr Pirngadi Medan. Revisi Perda Badan Warisan Sumatera (BWS) pada tahun 1999 menga- jukan usulan kepada Pemko Me- dan berupa revisi Perda No. 6 Tahun 1988 mencakup mekanis- me perlindungan bangunan yang sebaiknya dilakukan di Kota Medan beserta daftar bangunan yang sebaiknya dimasukkan dalam Perda tersebut. Menurut pendataan yang di- lakukan BWS, tambahan bangu- nan yang perlu dimasukkan da- lam Perda tersebut yaitu 40 ba- ngunan individual, 15 bangunan kelompok dan 3 kawasan (Polo- nia, Labuhan Deli dan Pulc Bra- yan). Jika bangunan-bangunan ini tidak segera dimasukkan da- lam Perda, sebagian besar wari- san arsitektur kota Medan tidak mendapat perlindungan hukum dan akan sangat merugikan bagi Kota Medan sendiri. Sampai saat ini daftar ba- ngunan yang diusulkan BWS belum dimasukkan dalam Perda No. 6/1988. Tanggapan yang diberikan oleh Pemko Medan baru terbatas pada pertemuan dengan 10 Dinas terkait pada tanggal 7 Desember 1999 ber- tempat di ruang rapat Bappeda Tk II Medan. Tindak lanjut rapat tersebut adalah dikeluarkannya SK Wali- kotamadya Kepala Daerah Tk II Medan nomor: 646/3425/SK/ 1999 pada tanggal 22 Desember 1999 tentang TIM Pelestarian Bangunan dan Kawasan Bernilai Sejarah Untuk Dilindungi Di Kotamadya Daerah Tingkat II Medan. Penutup Pemerintah Kota Medan sebaiknya menangani pelesta- rian warisan arsitekturnya seca- ra lebih serius dengan menegak- kan kewibawaan Perda No. 6/ 1988. Kesalahan-kesalahan yang sudah terjadi hendaknya men- jadi pelajaran berharga agar tidak terulang kembali. Kesalahan itu tidak menda- pat ganjaran apapun karena masyarakat dikondisikan untuk tidak berdaya menghukum pi- hak eksekutif yang melanggar peraturannya sendiri. Masyara- kat Medan selalu bereaksi ter- hadap penghancuran bangunan yang mempunyai nilai memori kolektif bagi kota Medan, tetapi apakah pemerintah yang diberi amanat mengelola kota ini cukup peka menanggapi reaksi tersebut adalah persoalan lain. Jika akhirnya satu per satu bangunan bersejarah di kota Me- dan hancur, terlantar atau ber- ubah bentuk, banyak masya- rakat yang diam-diam sangat kecewa dan mungkin menangis dihatinya. Hasti Tarekat Jumat Bersih Langkah Awal Pembenahan RS Dr Pirngadi sekitar rumah sakit. Selain itu, lanjut Sya bila memung- kinkan maka pasien yang dira- wat inap akan dijemur dibawah sinar matahari pagi untuk mem- berikan udara segar kepadanya. Dipindahkan Mengenai ruang rawat inap, Syahrial mengakui, selama ini pihak rumah sakit kewalahan bila ingin mengantar pasien yang hen- dak dirawat di ruang belakang. Jalan Prof.HM.Yamin. Sedang- kan bangunan belakang RS Dr Pirngadi Medan yang berlokasi di Jalan Perintis Kemerdekaan akan digunakan untuk pasien rawat jalan dan bagian kantor rumah sakit. "Rata-rata setiap pasien yang dirawat Ruang Elang tersebut menghabiskan dana sebesar Rp 500 ribu per hari. Dan umumnya setiap pasien yang hendak me- ninggalkan ruang Elang terse- but, menyisakan utang kepada RS Dr Pirngadi sebesar Rp 2 juta Menurut Syahrial, selama - Rp 3 juta," kata Syahrial. ini tahanan yang dirawat di Pihak rumah sakit tidak ruang Elang tersebut tidak mungkin menutupi utang-utang pernah membayar biaya perawat tersebut, karena tidak ada alo- sepeserpun sehingga pihak ru- kasi dana yang diperuntukkan mah sakit terpaksa menanggung bagi para tahanan polisi. "Mung- seluruh biaya perawatannya. kin kita akan mempertimbang- kannya lagi jika pihak Poldasu atau Poltabes Medan bersedia membayar biaya perawatan se- tiap pasien di ruang Elang terse- but," tambah Syahrial. Pasalnya, pasien harus me- lewati jalan Perintis Kemerde- kaan yang 'membelah' RS Dr Ketika ditanya tentang biaya pemakaman mayat tak dikenal (Mr.X), Syahrial mengatakan, pihak RS Dr Pirngadi memang telah mengalokasikan dana un- tuk pemakaman mayat Mr.X yang dievakuasi ke rumah sakit tersebut. Setiap mayat Mr.X mendapat jatah Rp 300 ribu. Namun ter- kadang biaya pemakaman mayat Mr.X melebihi anggaran yang telah dialokasikan. Hal ini dise- babkan karena jumlah mayat Mr.X yang dievakuasi ke RS Dr Pirngadi melebih dari jumlah yang diperkirakan sebelumnya. "Dengan demikian, pihak rumah sakit kembali harus menutupi kekurangan tersebut," kata Syahrial. Keluarga Miskin Mengenai pasien yang ber- Warga kampung Hamdan mulai membangun rumahnya atas biaya sendiri Pantauan Waspada, Minggu (7/4), ratusan kotak mie instant dan ratusan goni beras tampak menumpuk hingga halaman Posko yang berada di kompleks radio Istana FM Jalan Multatuli. Data bantuan dari berbagai kalangan masya- rakat, organisasi, instansi pemerintah dan swasta di Posko tersebut per 4 April 2002 dianta- ranya tercatat, beras sebanyak 18 ton, mie instan 2.115 kotak, telur 88 kg dan uang tunai Rp 6,3 juta. Korban Kebakaran Kampung Hamdan 'Banjir' Sembako MEDAN (Waspada): Bantuan sembako dari para donatur dan warga kota Medan yang pri- hatin atas musibah kebakaran yang menimpa ratusan warga di Kelurahan Hamdan dan Kelu- rahan Jati, belum lama ini terus bergulir ke Posko penerima bantuan. Selain itu, 85 KK (Kepala Keluarga) dengan 560 jiwa yang kehilangan rumah, juga menerima bantuan berupa piring, pakaian bekas, alat ma- sak dan obat-obatan. Sumadi Rias, anggota Posko bantuan kepada Waspada menyebutkan, Jumat (5/4), pihaknya kembali menerima bantuan 3 ton beras ditambah 50 kotak mie instant dari Dinas Sosial Pemprov- su. Dari IPK Medan diterima bantuan 600 kilogram beras dan 150 kotak mie instant. Menurut dia, persediaan bahan makanan tergolong mencukupi bahkan telah melebihi kebutuhan masyarakat Hamdan. Karenanya dia mengimbau pemberi bantuan dapat meng- alihkan dalam bentuk bahan bangunan untuk mendirikan rumah yang habis terbakar. Diakuinya, Posko telah menerima bantuan bahan bangunan berupa ratusan kayu dan 320 lembar seng namun jumlahnya belum memadai. Karena tak mencukupi, bantuan tersebut belum disalurkan agar tidak terjadi keributan soal pembagian bantuan. Ditambahkan, pendistribusian bantuan hing- ga kini belum ada kendala dan kondisi kesehatan MEDAN (Waspada): Menko bidang Perekonomian, Dorodja- tun Kuntjoro-Jakti mengatakan, kerusakan ekosistem di kawasan Danau Toba di Sumatera Utara (Sumut), merupakan salah satu bukti atau fakta kegiatan pem- bangunan yang tidak berke- lanjutan. "Pengelolaan pembangunan di sekitar kawasan Danau Toba ternyata mendegradasi ling- kungannya. Penyimpangan pe- manfaatan ruangnya telah me- nyebabkan penyurutan air Da- nau Toba mencapai batas keting- gian minimal 924 meter," kata- nya di Medan, Sabtu (5/4). Dorodjatun menyampaikan hal itu dalam sambutan tertulis dibacakan Deputi Menko Pereko- nomian bidang investasi, Prof.Dr Firman Tambun, M.Sc pada acara seminar 'Pembangunan Danau Toba yang Berkelanjutan'. Disebutkan, surutnya air di permukaan Danau Toba selama beberapa tahun terakhir ini, me- nyebabkan antara lain danau itu tidak mampu lagi mendu- kung secara optimal sekitar 145 sungai, kehidupan nelayan, pe- tani, penyedia jasa pariwisata dan jasa angkutan air. Padahal, katanya, Danau Toba dengan total luas 1,2 juta ha secara geofrafis diyakini sa- ngat potensial dijadikan kawa- asal dari Keluarga Miskin (Ga- kin), Syahrial menjelaskan, pihak rumah sakit tidak perlu lagi pusing memikirkan dana perawatan untuk orang kurang mampu itu. RS Dr Pirngadi mendapat suntikan dana yang berasal dari Penanggulangan Dampak Pe- ngurangan Subsidi Energi Bi- dang Kesehatan dan Kesejah- teraan Sosial (PD PSE BK & KS) dari pemerintah pusat. SENIN, 8 APRIL 2002 4 . Untuk mencegah agar dana subsidi tersebut tidak jatuh ke tangan orang-orang yang tidak bertanggung jawab, pihak RS Dr Pirngadi akan menyalurkannya secara selektif dan berhati-hati. "Setiap keluarga miskin yang ingin mendapat subsidi tersebut harus membawa: urat miskin (kartu sehat) dari kelurahan tem- pat dia tinggal. Bila pasien terse- but tidak bisa menunjukkan surat dimaksud, maka pihak rumah tidak akan memberikan subsidi," ujar Syahrial. Syahrial juga sangat menya- yangkan, adanya beberapa ok- num perawat di lingkungan RS Dr Pirngadi yang bersikap ku- rang peduli terhadap pasien yang berasal dari keluarga miskin. Namun Syahrial berjanji akan menindak tegas siapa saja yang lalai dalam menjalankan tugasnya sebagai pelayan kese- hatan masyarakat. "Utamakan- lah kesehatan orang miskin, ja- ngan sampai mereka merasa dianaktirikan," pinta Syahrial. David Swayana Waspada/Deddi Mulia Purba para korban kebakaran masih dapat ditangani tim kesehatan dari DKK Medan, yang tergabung dalam posko kebakaran. "Sementara dua dapur umum yang selama ini difungsikan, namun sejak hari ini hanya satu saja dapur umum karena sebagian warga telah memilih memasak sendiri." Di Tenda Sebelumnya, suasana pilu tampak di lokasi puing-puing kebakaran di Jalan Multatuli Kelurahan Hamdan dan Kelurahan Jati, dimana belum lama ini ratusan rumah musnah dilalap si jago merah. Dorodjatun Kuntjoro Jakti Kerusakan Danau Toba Bukti Kegiatan Pembangunan Tidak Berkelanjutan san budidaya, kawasan andalan, kawasan tertentu dan kawasan lindung yang dapat menjamin kesejahteraan 1,2 juta jiwa penduduk di sekitarnya. Sementara, kemajuan tekno- logi, modernisasi manajemen dan perubahan-perubahan birokrasi yang diterapkan selama ini tam- paknya belum mampu menghi- langkan lara dan kesengsaraan kehidupan di Danau Toba. Pasalnya, hujan yang menguyur lokasi terse- but, Kamis (4/4) akhirnya memaksa sebagian warga hanya berteduh di tenda plastik dan tenda terpal. Pantauan Waspada, saat hujan berlang- sung ada beberapa anak-anak lantas bermain- main hujan. Selain berteduh di tenda tersebut, ada pula warga yang berlarian menuju rumah para tetangga atau menuju ke posko-posko penerima bantuan. Hingga hujan terhenti beberapa warga masih tampak bertahan di bawah tenda-tenda tersebut. Namun, ada pula usai hujan berhenti mem- buat puluhan warga yang kini membangun kem- bali rumahnya lantas bekerja kembali. Rumah- rumah tersebut dibangun merupakan semiper- manen. Sedikitnya sepuluh rumah mulai di- bangun dan hampir rampung. Salah seorang warga kebakaran yang eng- gan disebut namanya, mengaku pembangunan kembali rumah tersebut masih mengandalkan sumber dana sendiri karena tertahannya penya- luran bantuan terutama bahan bangunan yang diberi para donatur. Dia berharap pemerintah Kota Medan se- gera melakukan penataan lokasi kebakaran dan membantu warga korban kebakaran untuk membangun kembali rumahnya.(h06) Menurut Dorodjatun, pem- bangunan kawasan Danau Toba sebagai salah satu wadah bangsa Indonesia yang menjadi tempat bagi masyarakat dan makhluk hidup lainnya, harus dikelola dan ditata secara baik sesuai dengan konsep pembangunan yang ber- kelanjutan. Kunci pembangunan Danau Toba yang berkelanjutan antara lain konsistensi kebijakan renca- na dan pengelolaan tata ruang, penegakan hukum yang efektif, kepedulian dan peran serta ma- syarakat dan dunia usaha, dan tidak boleh ada lagi pengecua- lian.(ant/m06) Dua Pembantai Masuk Sel Poltabes MEDAN (Waspada): Dua lelaki diduga terlibat dalam kasus pembantaian dan pembakaran dua warga Padangbulan Medan yang disangka maling lembu di Kutalimbaru Deliserdang, diamankan anggota Poltabes Medan bekerjasama dengan Polsekta Kutalimbaru dalam peyergapan di dua tempat terpisah, Jumat dan Sabtu(5- 6/4) Kedua lelaki tersebut, SS, 35, warga Dusun Laucalcal Desa Pasar X, Kecamatan Kutalimbaru Deliserdang diamankan, Sabtu (6/4) sekira pukul 05.00, di rumahnya. Sedang, Ts alias Palatik, 42, Kepala Dusun I Desa Sukamakmur Kecamatan Kutalimbaru Deliserdang diamankan, Jumat (5/4) sekira pukul 17.00, di Simpang Tuntungan Kecamatan Pancurbatu. Keterangan diperoleh Waspada di Kutalimbaru, Sabtu (6/4) Siang, SS dan Ts diduga terlibat pembantaian dan pembakaran terhadap M Rasit Tarigan,52, dan Rasinta Sembiring alias Pabugan, 70, keduanya warga Jalan Luku I Padangbulan Medan, pada 11 Maret 2002 di Desa Sukamakmur Kutalimbaru. Kedua korban bersama empat temannya diduga melakukan pencurian lembu di Desa Sukamakmur. Namun, keduanya tertangkap massa bersama barang bukti tiga ekor lembu. Sedang, tiga teman korban, yakni Ss,45, warga Desa Sukamakmur, Ts, 45, warga Desa Perpanden Kutalimbaru dan Zs, 34, warga Sukamak- mur berhasil melarikan diri.Seorang lagi, yakni Hs, 45, warga Desa Rumah Kinangkung, Kutalimbaru menyerahkan ke Mapolsekta Kutalimbaru. Dalam situasi panas malam itu, Pabugan dan M Rasit Tarigan dihakimi massa dengan cara membakarnya hingga tewas. Berikut dibakar sebuah mobil Colt Disel BK 9850 DS milik M Rasit Tarigan. Namun, keluarga kedua korban tidak meyakini kalau keduanya terlibat pencurian lembu tersebut. Keberatan atas pembantaian yang tak berperikemanusian itu, diadukan ke Mapoltabes MS. Pihak Poltabes Medan yang menerima pengaduan keluarga korban langsung mengumpulkan bukti-bukti. Untuk selanjutnya, keduanya diamankan.(cps) Lima Pemuda Terlibat Narkoba Diamankan penggrebekan secara terpisah, Sabtu (6/4) mengan MEDAN (Waspada): Tim buser Polsekta Percutseituan dalam can lima pemuda terlibat kasus narkoba. Untuk selanjutnya, kelima pemuda tersebut, empat di antaranya diduga terlibat pesta ganja dan seorang pengedar rohipnol diboyong ke komando berikut barang bukti 44 amps ganja dan 50 butir pil rohipnol. Para tersangka Da, 27, AS, 34 dan Si, 21, ketiganya warga Jalan Bersama kawasan Percutseituan, dan Kh alias Irul, 21, warga Jalan Letda Sujono Gang Becek, diamankan di satu rumah di Jalan Letda Sujuno Gang Jawa. Sedang, seorang pemuda pemilik 50 pil rohipnol berinisial AA, 18, warga Jalan Perhubungan Desa Laudendang Kecamatan Percutseituan, diamankan di sekitar desanya. menerima informasi dari warga tentang kegiatan empat pemuda Menurut informasi, mereka ditangkap setelah pihak kepolisian tersebut yang selalu melakukan pesta ganja. Dari laporan itu, polisi segera melakukan pelacakan dan berhasil meringkusnya. Sedangkan, AA diamankan saat berkeliaran di desanya setelah polisi mendapat informasi dari warga setempat Kapolsekta Percutseituan melalui Kanit Res/Intel Ipda Budiman Butar-butar ketika dikonfirmasi membenarkan tertangkapnya lima pemuda tersebut. "Untuk pemeriksaan lebih lanjut, mereka kini dikerangkeng dalam penjara."(h06/m31) Color Rendition Chart WASPADA SUM B Diculik 0 P.SIANTAR Jambatan Bulu (Tobasa) Sabtu mengaku dari Menurut ke pencarian ke da pasti apa motif s Tapi yang jelas, di kampung itu, bekerja sebaga rumah keluarg Grosir BINJAI: Gr Wahidin, Kelur (4/4) sekitar puku rokok berbagai Menurut ke baru mengetah bermaksud hen terkejut karena diperiksa ribua Tim Keja GUNUNGS yang dibentuk bersama instar Usaha Tani (K Humene Kec. C dan KUD Masa Tim yang dib RO. Panggabea Kadis Koperas Penanaman Mo LSM Yapema Ik Untuk KUD Ha R. Nazara, SH, SH, bersama H Halawa di KU Pejabat LIMAPULU puluh, Kab. As orang karyaw Akibatnya, kar Israk, 27, cider Kapolsek Lin Waspada menga di Polsek karena karyawan ini, k akan tuduhan ST. T.TINGGI: Islam Swasta (S teroris zionis Isra Dosen STAIS Is air berdoa agar lahir dan banti Katanya, di Pelestina adala Israel tidak men pada tahun 1948 (cmi) OKI L. L.BATU: Or hanbatu mendul pusat yang me menentang kez Ketua OKI I Jumat (5/4) me luar batas prike umat Islam dun Israel sebagai ka (caa) Ikut LE BERASTAC SMK Negeri 1 E peserta dari Sur Siswa (LKS) SM di Bandung, Ja Kepala SMH 4) mengatakan setelah sebelum bidang Elektroni Sumut yang dis Aksi Tangl P.SIANTAR: kap lepas kasu Tersangka RE, 4 Dolok Batunang 22.30. Polisi me dan uang konta Namun, sesu rabu (3/4), setel namanya, meng bali. (a16) SH Kota: Zhuhur: MEDAN 12:29 B.ACEH 12:42 BINJAI 12:30 12:37 12:37 BIREUN B.PIDIE G.SITOLI 12:33 KJAHE 12:30 KISARAN 12:26 KOTACANE 12:32 Langsa 12:32 L.Semawe 12:35 L.PAKAM 12:28 MEULABOH 12:39 PSIDEMPUAN 12:27 P.SIANTAR 12:28 R.PRAPAT 12:24 SABANG 12:42 SIBOLGA 12:29 SI DIKALANG 12:30 12:40 SINGKIL 12:33 STABAT 12:30 TAKENGON 12:36 T.BALAI 12:25 TAPAK TUAN 12:35 SIGLI TARUTUNG 12:28 T.TINGGI 12:27 IMPOT On Cinic In hadir 5 tahu berhasil mem orang yang r dalam me memperta Simple, me diberikan d mutakhir keberhasil Efektif untuk ataupun c penyakit pe diabetes, hi tinggi dll. 2cm
