Arsip
Halaman Artikel
Creative Commons License

Jika anda mendapati gambar tidak sesuai dengan spesifikasi data (salah tanggal dan atau salah penomoran halaman), posisi gambar landscape, satu gambar terdapat dua halaman, kualitas gambar kabur, anda bisa melaporkan data tersebut agar segera diperbaiki dengan menekan tombol laporkan.

Kata Kunci Pencarian:

Nama: Waspada
Tipe: Koran
Tanggal: 2005-03-24
Halaman: 04

Konten


4cm 4 24 MARET 2005 KAMIS WASPADA Terbit sejak: 11 Januari 1947 Pendiri: H. Mohammad Said (1905-1995) Hj. Ani Idrus (1918-1999) Pemimpin Perusahaan/Pemimpin Umum Dr. Hj. Rayati Syafrin Wakil Pemimpin Perusahaan Drs.H.Bahtiar Tanjung Pemimpin Redaksi/Penanggungjawab H. Prabudi Said Wakil Pemimpin Umum/Wapemred H. Teruna Jasa Said Redaktur Pelaksana Azwir Thahir, Sofyan Harahap TAJUK RENCANA Membersihkan Para Pembuat Kotor D ugaan Korupsi, Kolusi dan Nepotisme kembali mencuat di tubuh Departemen Agama Provinsi Sumatera Utara. Seperti yang disampaikan beberapa lembaga termasuk DPRDSU, diduga terjadi kasus KKN di Depagsu terkait penyelewengan dana bantuan masjid, pondok pesantren dan dana madrasah tahun 2004 senilai Rp 3,5 miliar. Bahkan Kejaksaan Negeri Padang Sidimpuan sudah memeriksa beberapa pengurus Badan Kenaziran Masjid di wilayah Kota Padang Sidimpuan yang mendapatkan bantuan itu. Agaknya patut diprihatinkan betapa masih adanya oknum-oknum yang mengambil keuntungan terhadap bantuan yang diberikan demi kemaslahatan umat. Yang lebih disayangkan lagi itu terjadi pada lembaga yang selama ini menjadi lembaga yang mengatur kehidupan beragama di Indonesia. Harusnya oknum-oknum yang menjadi pelaku itu sadar bahwa mereka bukan hanya sudah mencoreng nama lembaga yang boleh dikatakan panutan masyarakat namun juga sudah mencoreng umat sendiri. Harusnya ada kesadaran dari oknum yang bertugas di lembaga seperti Departemen Agama yakin kesadaran bagaimana mereka harus menjadi suri tauladan di tengah-tengah kehidupan masyarakat. Kesadaran sedemikian sangat diharapkan muncul mengingat selama ini cukup sulit umat itu mencari suri tauladan dalam kehidupannya. Kalau lembaga semacam Depag juga menjadi sarang dari para koruptor maka yang menjadi pertanyaan ke depan adalah bagaimana umat mau mempercayai lagi apa-apa yang disampaikan lembaga ini. Penyakit KKN ini dapat kita lihat betapa sulitnya untuk kemudian dilakukan pemberantasannya. Bahkan untuk menjadi penguasapun KKN masih terus berjalan. Taburan uang yang begitu besar walau pelaksanaan Pilkada belum berlangsung, sudah berlangsung mulai saat sekarang. Itu dapat dilihat dari ucapan seorang kepala daerah yang menyatakan untuk mencari perahu harus punya uang banyak. Jadi dapat dikatakan, pemimpinlah yang mengajarkan kepada rakyatnya untuk melakukan KKN. Intisari Kita harus sadar juga bahwa rapuhnya mental menjadikan setiap orang dapat membuka celah untuk melakukan korupsi. Itu juga dapat dilihat dari contoh betapa lemahnya hukuman yang dijatuhkan kepada pelaku korupsi menjadikan orang semakin enak untuk menghabisi uang negara ini. Memberantas korupsi di tubuh Depag harus dimulai dari perubahan sikap yang nyata dari oknum-oknum di dalam tubuh Depag sendiri. 20 28 28 Masalah korupsi dan upaya memberantasnya kembali mencuat dan menjadi perhatian pemerintah. Ada yang pesimis, tapi tidak sedikit yang optimis. Pesimis karena membasmi korupsi bukan perkara mudah, dan tali temalinya begitu rumit. Sementara pihak yang optimis tetap berharap pemerintah masih bertenaga dan terus menerus menyiapkan perangkat hukumnya untuk memburu dan menangkap para koruptor. Kita harus sadar memberantas penyakit yang sudah lama berurat dan berakar ini memerlukan terapi yang cukup ketat. Ibarat orang yang terkena penyakit kronis, betapa tidak bisa dipisah-pisahkan cara penanganannya. Tidak mungkin satu penyakit tidak memiliki ujung awalnya dan pada akhirnya punya ujung pangkalnya. Betapa banyaknya sudah Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengeluarkan surat izin untuk memeriksa para tersangka koruptor. Apalagi kemudian kita melihat hasil survey yang dilakukan Transparency International Indonesia (TII) yang menyebutkan lembaga partai politik dan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) merupakan lembaga yang terkorup saat ini. Tentunya ini relevan dengan pendapat Adi Sasosono, seorang ekonom bidang koperasi yang menegaskan korupsi sudah masuk dalam tataran lembaga parlemen. Tel: (061) 4150858 (3 saluran) Faks: (061) 4510025 Beratnya pemberantasan korupsi tentunya menjadi tantangan tersendiri bagi kita semua merupakan sesuatu yang harus kita kuatkan penggalangannya. Kita tentunya dapat melihat betapa tantangan Nabi Muhammad SAW yang lebih besar dari yang kita hadapi saat ini. Bahkan Nabi menyatakan akan memotong sendiri tangan putrinya Fatimah jika terbukti melakukan pencurian. Jadi sebenarnya kegiatan untuk memberantas korupsi harus dilakukan dari diri sendiri yakni hijrahnya kita dari segala perbuatan yang berbau kemaksiatan di muka bumi. Segala kerusakan tentunya ada penyebabnya dan untuk memberantasnya harus dimulai bagaimana kita bersikap instrospeksi yang cukup dalam apakah sudah benar yang kita jalani selama ini. **** Hubungi kami KANTOR PUSAT WASPADA Jalan Letjen Suprapto/Brigjen Katamso No.1, Medan 20151 E-mail: redaksi@waspada.co.id Website: http://www.waspada.co.id KANTOR PERWAKILAN WASPADA JAKARTA: Bumi Warta Jaya, Jalan Kebon Sirih Timur Dalam No. 3, 10340 Tel: (021) 322216 Faks: (021) 3140817 BANDA ACEH Jalan Ratu Syafiatuddin No. 21-C, 23122 Tel & Faks: (0651) 22385 LHOKSEUMAWE: Jalan Listrik No.11 Tel: (0645) 44208 Penerbit: PT Penerbitan Harian Waspada Komisaris Utama: Tribuana Said Direktur Utama: Dr. Hj. Rayati Syafrin, MBA, MM. SIUUP: 065/SK/MENPEN/SIUUP/A.7/1985 tanggal 25 Februari 1988 ISSN 0215-3017 Percetakan: PT Prakarsa Abadi Press Jalan Letjen. Suprapto/Brigjen Katamso No.1 Medan 20151 Tel. 612681 Isi di luar tanggungjawab pencetak Harga iklan tiap mm kolom: Rp. 7.000 ukuran 42 mm. Opini Sekapur Sirih Untuk Bang Dilla (Evaluasi Singkat Terhadap Komentar-komentar Elemen Masyarakat) syawarah. Sejauh pengalaman hanya dua orang yang penulis dapat kan orang-orang yang memiliki sifat ghurrah ini yaitu almar- hum Prof. Dr. Shafwan Idris, MA (mantan rektor IAIN Ar- Raniry Banda Aceh) dan yang keduanya adalah Bang Dilla sendiri. Orang-orang yang memiliki sifat ghurrah ini akan tetap saja dikenang meskipun yang bersangkutan sudah tiada lagi dengan meminjam istilah HAMKA dalam roman Teng gelamnya Kapal Van Der Wijck "setelah dia tiada barulah orang insaf dan sadar siapa sebenar nya dia." Penilaian ini sah-sah saja untuk disalahkan karena boleh jadi terbias dengan sifat emosional atau penilaian yang sepihak. muanya memberikan komen- tar yang seragam bahwa Bang Dilla memang luar biasa. Me- nurut mereka lebih lanjut seha- rusnya acara spektakuler se- perti ini bukan di Medan tapi di Banda Aceh dan komentar A. Rahman Kaoy selanjutnya bahwa kehadiran Bang Dilla menjadi Walikota Medan ada- lah merupakan limpahan karu- nia dan rezeki dari Tuhan bagi masyarakat Medan. Nama Bang Dilla bukan la- gi merupakan "barang asing" di Kota Medan mulai dari profe- si yang paling rendah sampai profesi elite orang tetap tahu nama Bang Dilla. Ketenaran ini tentu saja setelah yang ber- sangkutan menjadi orang no- mor satu di kota yang dikenal dengan julukan "Ini Medan Bung!". Perlu diketahui bahwa pada awal terpilihnya Bang Dil- la banyak orang yang meragu- kan kemampuannya karena belum populis dan belum per- nah duduk di jajaran pemerin- tahan. Oleh Achyar Zein ontradiktif dalam menilai sesuatu agaknya termasuk salah satu sun- natullah yang harus disikapi dengan baik dan benar sehing- ga penilaian yang kontradiktif ini dapat dijadikan sebagai alat introspeksi diri. Terjadinya pe- nilaian yang kontradiktif ini karena masing-masing meng- gunakan metodologi dan ap- proach (pendekatan) yang ber- beda mulai dari keuntungan pribadi sampai kepada keun- tungan kelompok. Oleh karena itu perbedaan metodologi dan approach ini akhirnya dapat menimbulkan pemikiran yang subjektif dan objektif dalam memandang sepak terjang se- orang tokoh namun masih da- pat diartikan dalam kategori yang positif. Penilaian yang kontradiktif ini berlaku juga terhadap Abdil- lah-yang disapa akrab dengan Bang Dilla-di akhir-akhir ma- sa jabatannya yang pertama. Pro dan kontra terhadap se- orang Bang Dilla dalam me- mimpin kota Medan sudah pas- ti ada karena yang menilai dan yang dinilai adalah sesama ma- nusia (makhluk yang tidak lu- put dari kesalahan) akan tetapi yang perlu untuk diperhatikan adalah tingkat persentasi dari kedua penilaian dimaksud. Ke- pastian pro dan kontra ini ha- rus pula disikapi dengan arti dan lapang dada karena boleh jadi penilaian yang kontra me- rupakan kontribusi yang sa- ngat berharga bagi seorang Bang Dilla untuk mencapai ke- matangan dan kesempurnaan. Oleh Zulkarnain Lubis nya masih diharapkan. Harap- an untuk memimpin kota Me- dan kedua kalinya dapat di- interpretasikan melalui dua hal. Pertama, Bang Dilla sudah dianggap berhasil membawa (meletakkan landasan ideologi) pembangunan kota Medan me- nuju kota metropolitan. Kedua, masih tersisa pekerjaan yang harus dikerjakan oleh Bang Dilla secara serius yaitu ten- tang perbaikan ekonomi dan kriminalitas dan karenanya perlu kehadirannya untuk me- nyelesaikan sisa pekerjaan di- maksud. M enyaksikan reaksi masyarakat atas kejadian Ambalat, saya semakin yakin bahwa sebetulnya nasionalisme, cinta tanah air, dan harga diri seba- gai bangsa masih ada dalam hati anak bangsa ini. Saya tidak ingin menduga-duga apa yang ada di balik semua respons yang ditun- jukkan oleh berbagai kelompok dan elemen di segenap penjuru tanah air dalam menyikapi per- lakuan pemerintahan Malay- sia di blok Ambalat. Terserah orang, jika ada yang mengatakan bahwa de- monstrasi, desakan ganyang Malaysia, pendaftaran rela- wan, latihan beladiri dan ber- bagai tindakan lainnya adalah mempunyai motif khusus, se- ngaja mengalihkan perhatian dari kenaikan BBM, dan berba- gai komentar lainnya. Saya me- nilai respons tersebut merupa- kan reaksi spontan dari anak bangsa yang merasa harga di- rinya terusik, nasionalismenya terganggu, dan kedaulatan ne- gerinya terancam. Saya melihat bahwa bibit nasionalisme, benih cinta ter- hadap tanah air, biang kebang- gan sebagai anak bangsa masih tetap bersemi di dalam hati se- tiap insan di bumi pertiwi ini, walaupun kebanggaan sebagai bangsa telah merosot akibat berbagai persoalan dan penya- kit bangsa yang belum sembuh, seperti merosotnya moral bang- sa, korupsi yang semakin mera- jalela, para pemimpin yang si- buk bertengkar dan mengang- gap dirinya paling benar dan paling peduli rakyat, mutu ma- nusia yang masih rendah, ke miskinan yang makin bertam- bah, ekonomi yang belum tahu kapan pulihnya, tudingan dan lecehan sebagai sarang teroris, dan berbagai keburukan yang distempelkan di kening kita. Segala bibit, benih dan biang kebaikan ini kelihatan- nya akan muncul jika ada mu- suh bersama ataupun petaka yang kita hadapi bersama. Pe- taka yang menimpa Aceh dan sebagian Sumatera Utara telah membuktikan hal tersebut de- ngan munculnya keprihatinan dan kepedulian yang tinggi da- lam memberikan pertolongan kepada saudara sebangsa yang tertimpa musibah. Hal tersebut muncul lagi ketika kita meng- hadapi "musuh bersama", yaitu ketika blok Ambalat ingin di- duduki Malaysia yang kita ang- gap nyata-nyata sebagai bagian yang tak terpisahkan dari wila- yah negeri kita. Terlepas dari pro dan kon- tra terhadap sosok Bang Dilla maka penulis mencoba membe- rikan penilaian secara pribadi khususnya komentar-komen- tar dari berbagai elemen ma- syarakat terhadap keberadaan Bang Dilla. Komentar-komen- tar ini dianalisis dan kemudian akan dibuat kesimpulan se- men-tara apakah sosok Bang Dilla masih cocok dipertahan- kan untuk memimpin kota Me- dan untuk periode kedua. Pe- nilaian ini akan dilakukan seobjektif mungkin sebagai bahan masukan baik untuk Bang Dilla maupun simpatis- annya. Abdillah Yang Penulis Amati Sopan, ramah dan ta'zhim adalah kesan pertama yang penulis dapatkan ketika berha- dapan dengan Bang Dilla. Se- lain memiliki penampilan yang simpatik juga memiliki sisi kelebihan lain yang dalam ba- hasa Arab disebut dengan ghur- rah yaitu mampu menyedot perhatian orang banyak meski- pun yang duduk berdampingan dengannya adalah orang-orang yang lebih tinggi pangkatnya. Selain mampu menyedot per- hatian publik maka pendapat orang-orang yang memiliki si- fat ghurrah ini selalu menjadi referensi dari setiap akhir mu- Derasnya dukungan yang mengarah kepada Bang Dillah akhir-akhir ini patut untuk di- banggakan karena kehadiran Bang Dilla untuk memimpin kota Medan yang kedua kali- Ambalat: Ingat Bangsa Serumpun Saya menganggap muncul- nya respons yang begitu reaktif dari upaya pendudukan wila- yah tersebut oleh Malaysia me- rupakan akumulasi kegerahan kita terhadap sikap Malaysia yang selama ini dianggap terla- lu memandang rendah terha- dap bangsa kita. Kita sudah cukup jenuh dengan perlakuan yang kurang manusiawi terha- dap TKI kita, baik yang legal apalagi yang illegal. Siksaan yang diterima oleh para TKI baik fisik maupun psikis telah sering membuat batin kita ter- luka, terakhir kita juga mende- ngar gaji yang tidak di- bayar dan TKI yang dikejar- kejar dan ditembaki oleh polisi Diraja Malaysia. Tanpa terkontaminasi oleh apa dan siapa pun maka peni- laian terhadap Bang Dilla sa- ngat benar kemungkinannya karena tidak sedikit orang yang membacakan tentang penam- pilannya yang simpatik. Salah satu contoh ketika hampir ter- jadi kerusuhan massal gara- gara penggusuran Masjid Al- Ridha di Polonia maka bang Dilla dapat meredamnya hanya dengan kalimat "bila kita mam- pu membangun rumah pribadi dengan mewah dan mudah ma- ka kita pasti mampu memba- ngun rumah Tuhan yang lebih mewah dan mudah." negara-negara lain seperti Aus- tralia, Amerika Serikat dan be- berapa negara barat lainnya juga sering mengeluarkan per- nyataan yang dapat dinilai se- bagai bentuk campur tangan terhadap kedaulatan kita. Ka- sus Freeport, Timikia, penga- dilan Ustadz Abu Bakar Ba'- asir, bom, bom Marriot, dan pe- nanganan terorisme adalah be- berapa dari sejumlah kejadian yang mengindikasikan adanya campur tangan tersebut. Dari apa yang kita alami untuk kasus Ambalat ini, su- dah seharusnya kita mengam- bil hikmahnya, sudah saatnya kita bangkit kembali, sudah terlalu lama kita terlecehkan, dan sudah terlalu lama kita terhinakan. Sudah saatnya ki- ta menyadari bahwa saat ini memang kita berada dalam kondisi yang lemah. Persenja- taan kita banyak yang sudah tertinggal, ekonomi kita kalah dengan ekonomi negara di seki- tar kita, persatuan kita sedang terancam, kondisi politik kita belum stabil betul, dan nilai- nilai lokal yang luhur sudah kita ganti dengan nilai-nilai baru yang belum tentu baik. Oleh karena itu, sudah saatnya bibit nasionalisme, benih kecin- taan di tanah air, dan biang ke- banggaan sebagai bangsa, kita tumbuhkan, kita pupuk kem- bali, dan kita pelihara kembali. Tentu caranya adalah dengan membangun kembali bangsa ini, membuatnya menjadi bangsa yang kuat, kaya, hebat, dan kokoh. Mari kita bangun dan tumbuhkan sikap untuk saling mempercayai, hilangkan sikap saling mencurigai, galang kesadaran bersama, komitmen bersama, dan kerja keras un- tuk mengejar ketertinggalan merupakan kunci dari keberha- silannya. Oleh karena itu saling tuding, saling menyalahkan, apalagi sampai perkelahian fi- sik sebagaimana ditunjukan oleh anggota legislatif kita mestinya tidak perlu lagi ditonjolkan. Namun sesungguhnya kita tidak perlu terlalu bertanya kenapa kita semakin direndah- kan, karena sudah lama bang- sa kita mendapatkan perla- kuan tidak enak oleh bangsa lain. Singapura telah lama menjadi surga dan tempat ber- lindung para koruptor yang te- lah menghisap kekayaan bang- sa kita, dan dengan cara apa pun kelihatanya susah bagi kita untuk menyeret koruptor tersebut kembali ke Indone- Kembali ke kasus-kasus Ambalat yang menghebohkan di atas, sikap yang mestinya diambil adalah jalan damai. Oleh karena itu, kita mengha- sia. Kita juga sudah terbiasa rap agar arogansi, keangkuh- mendengar berita pembuangan sampah industri Singapura ke wilayah Indonesia. Begitu juga dengan berita pengambilan pa- sir laut kita dengan cara yang kurang beretika. Selain itu, me- reka juga sering menuduh kita menyimpan terorisme dan se- ring kali statement mereka se- akan mencampuri urusan da- lam negeri kita. an, merasa paling benar, dan sikap saling bermusuhan dihi- langkan diganti dengan sikap saling menghargai, saling me- nahan diri. Dua bangsa ini ada- lah bangsa serumpun dan mempunyai sejarah panjang yang terlalu berharga untuk dilupakan dan diganti dengan peperangan hanya karena seta- pak wilayah Ambalat. Bukan hanya dua negara tersebut di atas yang sering dinilai seakan melecehkan kita, Pencurian kayu baik dalam porsi besar maupun porsi kecil yang melibatkan warga negara Malaysia di berbagai daerah perbatasan juga dianggap seba- gai bentuk ketidakadilan perla- kuan terhadap bangsa kita. Ke tika asap hutan yang ter(di)ba- kar sampai ke Malaysia, warga negaranya sibuk menuding dan menyalahkan kita semata, te- tapi jarang ada pernyataan pi- hak Malaysia dalam pencurian kayu yang melibatkan warga- nya juga terkait dengan terba- karnya hutan tersebut. Ungkapan Bang Dilla ini menunjukan terdapatnya nilai- nilai optimisme dalam dirinya yang dilandasi oleh spirit re- ligiuitas. Ungkapan ini juga menunjukan tentang kecer- dasan intelektual dan kestabil- an emosional yang tidak semua orang mendapatkannya terle- bih lagi dalam suasana yang sangat genting. Faktor-faktor inilah agaknya yang membuat kehadiran Bang Dilla terkesan akrab di hati masyarakat Me- dan. Nilai-nilai inilah yang pa- tut dijadikan sebagai modal Tindakan semena-mena terhadap nelayan kita dan ter- akhir terhadap para pekerja pembuatan menara mercusuar adalah tambahan bahwa kita memang dianggap rendah oleh saudara serumpun tersebut. Penamaan warga Indonesia yang ada dan bekerja di Malay- sia sebagai "Indon" saya pikir melengkapi betapa kita me- mang dianggap rendah. Penulis adalah Rektor Universitas Medan Area dasar kepemimpinan seseorang sementara syarat-syarat yang lain tidak lebih kecuali hanya sekadar kebutuhan supple- ment. Pengalaman yang paling menarik adalah sewaktu penu- lis masih aktif mengikuti per- kuliahan di Program S3 Banda Aceh (2002-2004 pra tsunami) beberapa teman seangkatan baik yang datang dari Sema- rang, Jakarta, Jambi dan bah- kan dari Banda Aceh sendiri sempat 'nyeletuk' seandainya semua walikota di republik ini sama seperti Abdillah (Walikota Medan) maka kota-kota yang ada di Indonesia dapat diper- sandingkan dengan kota-kota besar di dunia. Teman dari Banda Aceh sempat pula bergu- mam seandainya Abdillah men- jadi Walikota di Banda Aceh benar-benar Banda Aceh akan menampakkan jati dirinya se- bagai Serambi Makkah yang sebenarnya. Celetuk teman-teman di atas nampaknya diperkuat lagi dengan pidato Prof. Dr. Din Syamsuddin dalam rangka me- nyambut Tahun Baru Islam 1426 H di Lapangan Merdeka Medan bahwa di republik ini hanya ada dua orang walikota yang memiliki gagasan spekta- kuler yaitu Walikota Padang dan Bang Dilla sendiri. Ketika Bang Dilla mengundang 20 orang tokoh-tokoh ulama kha- rismatik dari Nanggroe Aceh Darussalam dan juga dari da- erah lain untuk mengikuti aca- ra Tahun Baru Islam maka pe- nulis memanfaatkan moment ini untuk melakukan dialog ringan. Penulis mencoba mengorek komentar dari beberapa orang ulama kharismatik Aceh seper- ti Prof. Drs. Yusny Saby, MA, Ph.D, Amirul Hadi, MA, Ph.D, Dr. Warul Walidin, MA, Drs. H.A. Rahman Kaoy, Drs. Mu- hibbuththabari, MA, Drs. H. Bardad, Lc dan lain-lain kese- Konflik Ambalat Hanya Untungkan Penjajah Dalam sepekan ini, selain isu BBM yang masih hangat yang tidak kalah hangatnya adalah isu Ambalat. Secara sepihak Malaysia telah mengklaim wilayah perairan sepanjang 70 mil dari garis pantai Sipadan dan Ligitan sebagai wilayah perairannya. Sementara Indonesia menganggap, kewenangan Malaysia itu hanya 12 mil dari garis pantai kedua pulau tersebut. Padahal secara historis, baik Sipadan, Ligitan maupun Ambalat sebenarnya merupakan wilayah kesultanan Bulungan yang kini menjadi salah satu kabupaten di Kaltim. Menurut Data Ditjen Migas Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral, kawasan ini memang mempunyai kandungan minyak kaya yakni 700 juta hingga satu miliar barrel, sementara kandungan gasnya diperkirakan lebih dari 40 triliun kaki kubik (TCF). Harus didudukkan bahwa Malaysia dan Indonesia adalah sama-sama negeri Islami, karena mayoritas penduduknya adalah muslim, bersaudara sekalipun wilayah mereka berbeda. Dapat ditarik kesimpulan bahwa akar masalahnya akibat dari adanya nation state (negara bangsa), yang lahir setelah hilangnya Khilafah Islamiyah. Dibumbui nasionalisme negara- negara tersebut berhasil digunakan oleh kaum penjajah untuk mengerat negeri kaum muslim menjadi negara kecil dan lemah. Sebab itu jalan keluar bagi krisis Ambalat harus diselesaikan dengan jalan diplomasi bukan melalui konfrontasi (konflik bersenjata), Jika konflik bersenjata terjadi berarti kita telah melakukan sebuah pelanggaran besar terhadap hukum Allah. Selain akan menghabiskan biaya dan nyawa sementara hasilnya belum tentu baik. Oleh karena itu harus diselesaikan dengan jalan diplomasi yakni pemerintah harus bisa membuktikan kepada pemerintah Malaysia Penilaian miring seperti ini- lah agaknya yang membuat Bang Dilla bangkit dengan ide- ide spektakulernya untuk membuktikan bahwa dia me- mang memiliki kemampuan menjadi orang nomor satu di kota kebanggaan Sumatera Utara ini. Ambisinya untuk menjadikan Medan menjadi kota metropolitan yang religius dapat dikatakan hampir terwu- jud meskipun di sana-sini ma- sih perlu pembenahan yang se- rius khususnya dari staf-staf Bang Dilla yang nalarnya be- lum sampai memikirkan apa yang dipikirkan oleh walikota- nya. Kedekatan Bang Dilla ke pada seluruh lapisan masyara- kat tanpa memandang kelas termasuk salah satu kelebihan yang dimilikinya sehingga pro- gram-program yang dicanang- kan selalu mendapat dukungan dari masyarakat. Menurut pe- SURAT PEMBACA bahwa Indonesia-lah yang lebih berhak atas wilayah itu. Saralatika Mahasiswa Fak Pertanian UISU Mohon Perlindungan Hukum Perkenankan kami selaku warga Gg. Soripada, Desa Helvetia, Kec. Sunggal, Kab. Deli Serdang dengan daftar nama-nama terlampir dengan ini memohon perlindungan hukum kepada bapak dengan rincian sebagai berikut: 1. Kami merasa sangat keberatan dengan pema- garan atas tanah Gg. Soripa- da yang selama ini telah la- ma dipergunakan sebagai ja- lan ke luar masuk bagi kami warga setempat dan bagi. seluruh warga lain yang sangat banyak memanfaat- kan jalan tersebut. 2. Bahwa ternyata se- karang pemilik tanah yang memperoleh dari jual beli dari pemilik asal tanah itu hendak melakukan pema- garan atas tanah Gg. Soripa- da yang mengakibatkan Gg. Soripada yang selama ini lebar menjadi sangat sempit dan sangat mengganggu ak- tivitas ke luar masuk serta kenyamanan warga setempat. 3. Warga telah berupaya untuk menyelesaikan permasalahan sengketa atas pemagaran tersebut secara kekeluargaan, tetapi pemilik tanah tetap memaksa melakukan pemagaran yang pada akhirnya kami warga masyarakat Gg. Soripada resah dan ada yang melakukan pengerusakan tetapi tidak jelas siapa. 4. Akibatnya salah seorang warga yang kami tuakan Bapak B. WASPADA ngamatan penulis Bang Dilla dapat dikatakan sukses karena berhasil merebut hati masyara- kat sehingga kekurangan-ke- kurangan yang terdapat di sa- na-sini tertutupi melalui ap- proach yang baik. Tanpa men- dahului 'taqdir" agaknya sa- ngat sulit untuk melepaskan Bang Dilla untuk periode ke- dua ini apalagi masyarakat Medan belum pernah merasa- kan ide-ide yang spektakuler sebelumnya. Penutup Berdasarkan pengamatan yang penulis lakukan ada dua hal yang dapat disimpulkan dari diri Bang Dilla. Pertama, Bang Dilla sudah menerapkan pola managemen kepemimpin- an yang baik meskipun belum sempurna yaitu tidak hanya pandai menghukum yang ber- salah tapi pandai juga memberi penghargaan bagi yang patuh. Hal ini dapat dilihat dari kete- gasannya memberikan sanksi kepada aparat bawahannya terutama lurah dan kepala lingkungan dengan terlebih dahulu meningkatkan tarap kesejahteraan mereka sehing- ga keputusan yang dibuat Bang Dilla dapat diterima oleh se- mua pihak. Kedua, Bang Dilla seka- lipun masih menyisakan peker- jaan yang belum selesai namun bila dilihat secara objektif maka keberhasilannya dalam me- mimpin kota Medan jauh lebih besar dari pekerjaannya yang tersisa. Mengingat bahwa ba- nyaknya sudah pembenahan- pembenahan yang dila- kukannya maka kita yakin jika Bang Dilla terpilih untuk periode berikutnya maka pekerjaan yang tersisa ini sama sekali tidak akan ada kesulitan buat dia untuk membenahinya. Semoga! Penulis adalah Dosen Fak. Tarbiyah IAIN SU Pardomuan Simanjuntak ditangkap, tetapi di Polsekta Medan Sunggal telah diintimidasi dan harus mengakui sebagai pelaku pengrusakan pagar pemilik tanah itu. 5. Oleh karena itu kami sangat keberatan atas proses pemaksaan kehendak dari pemilik tanah dengan dibacking oleh oknum- oknum di Polsekta Medan Suggal tersebut. 6. Kami dipaksa berda- mai dengan pemilik tanah, dan kami bersedia berda- mai dengan dasar-dasar kesepakatan yang jelas dan fokus tanpa ada meru- gikan pihak pemilik tanah dan warga sekitar Gg. Sori- pada yang telah memanfa- atkan fungsi gang tersebut. 7. Perlakuan oknum- oknum Polsekta Medan Sunggal yang tidak seimbang dan cenderung memihak pemilik tanah yang banyak uangnya dari pada memihak kami warga masyarakat penduduk pemakai gang Soripada yang tidak banyak uangnya. 8. Untuk itu kami mohon kepada bapak untuk menindak dan melakukan perlindungan bagai kami warga penduduk Gg. Soripada, Desa Helvetia, Kec. Sunggal, Kab. Deli Serdang tersebut yang sudah sangat resah dan tidak nyaman agar tidak terjadi hal-hal yang lebih tidak terkendali lagi dan dapat dimanfaatkan oleh pihak-pihak lain yang berkepentingan nantinya. Demikian surat ini kami ajukan, atas bantuan dan perkenaan bapak kami ucapkan terima kasih. Warga Gg. Soripada Tandatangan terlampir SUDUT BATUAH *Putusan Mahkamah Konstitusi partai-partai kecil berhak mengajukan calon kepala daerah -Kecil tapi menggigit! *DPD Himpunan Muballigh Sumut (HIMSU) mengimbau masyarakat Medan tidak saling mencela menjelang Pilkada - Pilih saja berdasarkan hati nurani * Al Ustadz KH Zulfikar Hajar, Le menyebutkan, wajar jamaah haji mendoakan Abdillah memimpin kembali kota Medan - Mana tau bertambah rial tahun depan, he...he...he Wak Doel Color Rendition Chart WASPADA BMPS Dul Peduli Pen MEDAN (Wa Swasta (BMPS) Su sepenuhnya calor "BMPS akan n pada pemilihan k sesuai kesepakat MM di Medan, F Berkaitan den dan melihat bah nantinya diterus Menurut Bah memberi perhatia meningkatkan ar dibawah binaann baik negeri mau Atas dasar itu beri dukungan ke akan mencalonkan Karena itu, ka beri dukungan ke Mahasiswa Sebagai Ju MEDAN (Was Bahasa dan Seni, Negeri Medan (U kompetisi Debat (Indonesia Versit Bina Nusantara Edrida merup telah mendapatka daerah, dalam ke juri (adjudicators Beberapa peng (pembicara terbai pada program kor berharap sudah se perhatian pembin potensi dan mam kota pelajar terb Rektor Unime prestasi yang dica Unimed lainnya r mampu mengharu nasional.(m33) Pengurus B Kamtibmas MEDAN(Was Kolonel CHK Pay lainnya Kolonel Bambang Prihadh Justice Kamtibma Benteng Medan.. agama, mewakili Ketua umum B rung, SH MKN da penting yang haru Kamtibmas, terut Sedangkan pera perpanjangan tang penting terutama "Kita harus ma kepada masyarak bangsa agar tercipta tera Utara.Sekalig Sementara itu Pol Drs Bambang P kan, saat ini tinda Berbagai tinda koba, perampokan lewat internet) teru dan komunikasi y "Saya yakin Ba yang terbaik bagi p Polri, bantuan dan yang aman di wila ungkap Bambang Adapun susuna 2005-2007 yakni pe ,SH MH, Kepala F Payaman Pangaribu Ko CHK (K) Reflin Kombes Pol Drs Ba TP Simorangkir, M Saptama,SH Dan S Amhar Nasution. K Wakil Kolonel CHK Wakil Indra Gunaw Serta.Kepengurusa Anggota AK Sukseskan M MEDAN (Wasp- diharapkan mampu Kontraktor Listril rencananya digelar Menurut Ir Saut dan Hj Deliana, pim dalam relisnya Selas yang lalu menghasill AD/ART disebabkan. Akibatnya forma Kedua versi ini tidak c AD/ART AKLI, sam tidak dapat disatuk Selanjutnya sesu DPD AKLI Sumut, 2 dievaluasi berpedom maka tim formatur di DPC AKLI Medan Selanjutnya sesu oleh pimpinan sidan Simbolon, IP. MBA, akan digelar paling Untuk sementar oleh DPC AKLI Med Medan definitif. Imbauan kami p ini, ketidaksuksesan sudah cukup menjac Medan," kata Saut. A gambaran tingkat pr mensukseskan Mus Temu Pisah E MEDAN (Waspa Studi dan Advokasi K Nation Development melakukan perpisal beban korban tsuna Demi mensyukur serta membina hubung menggelar acara "Te Kelurahan PB Selay Acara temu pisal Panjaitan SE, Sekcam wakilan Kepala Lin dan seluruh tim rela alat-alat berat. Efendi Panjaitan dan partisipasi semu tugas para relawan r bulan membantu ko "Apa dikerjakan para relawannya mer kota Medan khususny pa saudara kita di M Sebanyak 150 rel pembersihan sampa dirasakan langsung di NAD.(m47)