Arsip
Halaman Artikel
Creative Commons License

Jika anda mendapati gambar tidak sesuai dengan spesifikasi data (salah tanggal dan atau salah penomoran halaman), posisi gambar landscape, satu gambar terdapat dua halaman, kualitas gambar kabur, anda bisa melaporkan data tersebut agar segera diperbaiki dengan menekan tombol laporkan.

Kata Kunci Pencarian:

Nama: Waspada
Tipe: Koran
Tanggal: 2005-07-02
Halaman: 08

Konten


4cm 8 2 JULI 2005 SABTU Buktinya, kini orang awam pun bisa melongok sampai ke dalamnya asal memenuhi per- syaratan berkunjung yang diten- tukan pengelola istana. BOGOR bukan cuma memiliki Istana Kepre- sidenan dan Kebon Raya yang bersejarah dan tersohor: Kota mungil ini juga menyimpan beragam objek wisata lain yang asyik untuk dikunjungi. Jika Anda gemar berbelanja, datang saja ke Fac- tory Outlet yang menempati bangunan tua bekas rumah orang-orang Belanda. Barang yang dijaja- kan, antara lain aneka t'shirt, jaket, rok, celana dan kemeja. Dekorasi Factory Outlet di Bogor didesain semenarik mungkin untuk menarik pe- ngunjung. Deretan Factory Outlet ini berada di sepanjang jalan utama seberang Kebun Raya Bogor yang berjejer mulai dari Rumah Sakit PMI Bogor dan seterusnya. Anda dapat mengunju- nginya dengan naik angkot 09 jurusan Warung Istana Bogor: Menjadi salah satu istana kepresidenan yang kerap diperuntukan sebagai tempat Penjelasan: Pengunjung sedang mendengarkan penjelasan dari staff pengelola perihal sejarah Istana Jambu dari terminal Baranangsiang. Ingin men- acara-acara kenegaraan. Sampai saat ini, Istana Bogor masih berfungsi sebagai kantor dan tempat Bogor dan renovasi yang tengah berlangsung. kediaman resmi presiden RI. Menengok Istana Presiden Di Bogor BERKUNJUNG ke museum atau bangunan tua mungkin sudah biasa. Tapi kalau ke Istana Presiden tentu berbeda. Apalagi kalau istana tersebut masih berfungsi sebagai tempat peristirahatan sekaligus kantor presiden, seperti halnya Istana Kepresidenan Bogor. Anggapan berkunjung ke Istana Presiden itu sulit ternyata cuma isapan jempol. Ketika ada ajakan rekan ber- kunjung ke Istana Bogor, kesem- patan itupun tidak saya sia-sia- kan. Saya pikir ini kesempatan baik mumpung ada panitia yang mengurus semua perijinannya. Maklum selama ini saya hanya melihat Istana Bogor dari sebe- rang jalan saat berkunjung ke Kebun Raya. Padahal keinginan untuk masuk, melihat dan me- motret istana itu dari dekat su- dah lama terpendam. Ternyata keingian saya sa- ma dengan kebanyakan orang lain. Buktinya ada seratus lebih orang yang ikut dalam rombo- ngan ke Istana Bogor meskipun harus bolos kerja. Maklum acara kunjungan ke Istana Bogor hanya berlaku pada hari kerja. Istana Bogor terletak di pu- sat kota Bogor, Jawa Barat, lebih kurang 65 km dari Jakarta. Komplek istana ini terletak di atas tanah seluas 28,8 hektar. Halaman istana ditumbuhi aneka pohon besar merindangi rerumputan hijau yang mem- bentang luas. Di halamannya hidup bebas ratusan ekor rusa yang jumlahnya kian membeng- kak dari waktu ke waktu. Ketika saya dan rekan-rekan turun dari bus di areal parkir Istana, hujan ikut turun. Kondisi ini memang sudah biasa, hampir tiap hari Bogor diguyur hujan meski musim pa- nas. Kami segera menuju Ge- dung Induk Istana yang saat itu sedang direnovasi. Endang Sumitra, staff pe- nyuluhan memberi penjelasan tentang renovasi yang sedang berlangsung di serambi muka Gedung Induk yang ditopang beberapa pilar besar. Beberapa tukang bangunan terlihat sedang memperbaiki beberapa bagian gedung inti is- tana ini. Ada yang mengecat din- ding, mengamplas pintu dan memperbaiki atap. Seluruh peserta tekun men- dengarkan penjelasan Endang Sumitra. Ketika ditanya apakah renovasi ini berkaitan dengan adanya acara pernikahan putra pertama presiden Susilo Bam- bang Yudhoyono (SBY), Agus Harimurti Yudhoyono dengan presenter olahraga, Anisa Pohan 8 Juli 2005 mendatang yang khabarnya akan berlangsung di Istana Bogor? Endang Sumitra lantas menjawab bahwa reno- vasi ini cuma pemeliharan rutin yang dilakukan setiap dua bu- lan. Hujan mulai reda, saya dan beberapa rekan mulai asyik me- ngabadikan gambar, jepret sana- sini. Kami sempat khawatir ka- lau tidak diizinkan masuk. Na- mun kecemasan itu sirna. Penge- lola akhirnya ia memberi kami izin memasuki ruangan gedung induk. Sebelum masuk, rombo- ngan dipecah menjadi dua ke- lompok agar lebih mudah diatur dan dapat menangkap penjela- san dari pemandu. Setiap kelom- pok dipandu oleh unit penyuluhan atau petugas pemandu istana. Ketika memasuki ruangan da- lam, tak ada barang atau luki- san yang terpampang di dinding Ruangan utamanya kosong me lompong, hanya meja dan kursi serta lampu-lampu kristal gan- tung yang terbungkus plastik agar tidak terkena tumpahan cat. Untunglah ada aktivitas para tukang bangunan, jadi ada objek menarik yang dapat difoto selain bangunan istana. Puas memotret ruang da- lam, saya langsung menuju ha- laman istana untuk memotret taman berikut patung-patung yang ada di sekitarnya serta ke- seluruhan gedung istana dari kejauhan. Saat asyik me-nga- badikan gambar, petugas meng- hampiri kami dan melarang me- motret patung-patung dari de- kat. Beberapa rekan mendata- ngi kios cinderamata. Sayang tak ada pin istana, cuma ada t'shirt, jam dinding dan bingkai foto bertuliskan Istana Bogor serta beberapa stiker. Galeri Sebelum pulang, kami sem- pat berbincang dengan Cecep Koswara, salah seorang unit pe- nyuluhan yang sudah hampir 10 tahun bekerja di Istana Bogor. Menurut Koswara, anggapan ke Istana Kepresidenan sulit, itu tidak benar. "Cukup kirim pro- posal ke Istana Negara di Jakar- ta, pergi secara rombongan dan berpakaian sopan serta gratis lagi," terangnya. SBS Sejarah Istana Bogor Wilayah Bogor, pertama kali ditemukan oleh Gubernur Jendral G W Baron van Imhoff saat mengadakan inspeksi ke daerah Cianjur, Jawa Barat pada 10 Agustus 1744. Van Imhoff menganggap daerah temuannya itu sangat cocok untuk dijadikan tempat peristirahatan. Maklum ketika itu, Batavia (Jakarta pada masa pendudukan Belanda) se- bagai pusat pemerintahan mulai dirasakan panas kendati pendu- duknya belum sepadat saat ini. Akhirnya pada 1745, Van Imhoff memerintahkan untuk membangun sebuah gedung yang sekarang ini dikenal sebagai Istana Bogor. Ketika dibangun, hanya berupa pesanggrahan yang modelnya meniru gedung Blenhiem Palace, tempat kedia- man Duke of Malborough (nenek moyang Diana, Putri Wales) yang terletak di dekat Oxford, Inggeris. Pesangrahan itu diberi na- ma Buitenzorg yang berarti be- bas masalah atau kesulitan. Na- ma tersebut mencakup perkam- pungan di sekitarnya. Sejak berdiri sampai seka- rang, bangunan buitenzorg me- ngalami beberapa kali dipugar akibat perang, bencana dan pe- nyesuaian terhadap perkem- bangan jaman. Pada 1750-1754 pesanggrahan ini mengalami ke rusakan berat akibat serangan pasukan yang dipimpin oleh Kiai Tapa dan Ratu Bagus Buang. Lalu oleh Gubernur Jenderal Ja- cob Mossel diperbaiki kembali dengan tetap mempertahankan bentuknya semula, sebab ang- gota Dewan Hindia menasehat- kan agar bentuknya tidak boleh diubah mengingat bangunn Buitenzorg adalah replika dari Istana Blenhiem. Pada masa Gubernur Jende ral Willem Daendels yang ber- juluk Tuan Besar Guntur (1808- 1811) memimpin, ia menambah gedung di sebelah kiri dan kanan gedung induk, sedangkan gedung induk dijadikan dua tingkat. Un- tuk mengisi kekosongan hala- hara enam pasang rusa yang man bangunan yang luas, dipeli- didatangkan dari perbatasan India dan Nepal. Rusa-rusa itu terus bertambah banyak, jum- Tahnya kini ratusan ekor. Ketika Inggris berkuasa, Wakil Gubernur Jenderal Tho- mas Stamford Rafless memugar bangunan ini, terutama bangu- nan besar di tengah yang oleh Daendels digunakan sebagai gudang penyimpanan bahan ba- ngunan. Rafless juga menata ulang kebun halaman di sekitar- nya menjadi taman model Ing- geris. Saat Belanda berkuasa kembali, Istana Buitenzorg me- ngalami renovasi besar-besaran. Misalnya pada masa peme- rintahan Gubernur Jenderal Ba- ron van der Capellen (1817-1826) membangun menara di tengah- tengah gedung induk. Halaman yang mengelilingi bangunan istana dijadikan sebagai kebun percobaan untuk penyelidikan tanaman tropis dari dalam dan luar negeri. Lalu pada tanggal 18 Mei 1917 kebun percobaan tersebut diresmikan menjadi Kebun Raya, yang sekarang di- kenal sebagai Kebun Raya Bogor. Pendirinya Prof. C.G.C Rein- wardt yang ketika itu menjabat Direktur Urusan Pertanian, Ke- rajinan dan Ilmu Pengetahuan di Hindia Belanda. Sayang, gempa bumi yang terjadi 10 Oktober 1834 meng- hancurkan sebagian besar kebun dan bangunan tersebut. Dan pa- da 1850 Gubernur Jenderal Duy Mayer van Twist merubuhkan bangunan lama dan membuat bangunan baru satu tingkat de- ngan gaya bangunan Eropa abad 19. Selain itu ditambah dua jembatan penghubung anta- ra gedung induk dan gedung sa- yap kanan serta sayap kiri, na- mun akhirnya berubah fungsi menjadi koridor. Pemugaran bangunan ini baru sempurna pa- da masa pemerintahan Guber- nur Jenderal Pahud de Monta- nger (1856-1861). Pada 1870, Istana Buiten- zorg ditetapkan sebagai kedia- man resmi para Gubernur Jende ral Belanda. Gubernur Jenderal Tjarda van Starkenborgh-Sta- chower merupakan orang ter- akhir yang menempatinya sampai tahun 1942, bertepatan dengan pendudukan Jepang atas Indonesia. Sejak itu, istana ini diserahkan kepada Jenderal Imamura. Selama dikuasai Jepang, istana ini jarang digunakan se- Patung Istana: Salah satu patung di halaman Istana Bogor yang jumlahnya cukup banyak. Keberadaan patung-patung tersebut bagai tempat pesta atau upaca- menambah keindahan taman istana. ra, bahkan harta peninggalan para Gubernur Jenderal Belan- da berupa cenderamata dari beberapa raja Jawa, diantaranya keris emas bertabur intan habis disita tentara Jepang. Usai Perang Dunia II, Je- pang takluk dengan sekutu. Pada saat itulah sekitar 200 pemuda Indonesia yang tergabung da- lam Barisan Keamanan Rakyat (BKR) menduduki Istana Bui- tenzorg dan berhasil mengibar- kan bendera merah putih. Tapi tidak berlangsung lama, mereka kemudian diserbu tentara Gur- kha hingga terpaksa hengkang. Baru pada 31 Desember 1949 kepada pemerintah RI dalam istana diserahkan Belanda keadaan kosong, hanya tinggal enam buah cermin besar dan dua patung dada yang terletak di srambi belakang gedung induk. Pemerintah Indonesia mulai menggunakan Istana Bogor pada Januari 1950. Pada 1952 ada sedikit penambahan di ba- gian depan induk berupa empe- pilar bergaya Ionia, menyatu ran yang ditopang oleh sepuluh dengan serambi muka yang juga disanggah enam pilar bergaya serupa. Anak tangga yang se- mula setengah lingkaran beru- bah bentuk menjadi horizontal. Karena kerap digunakan untuk acara-acara kenegaraan yang kerap didatangi tamu-tamu pen- ting, maka sejak 1954 dibangun paviliun 1 sampai V seluas 2.363 dengan istana. Pavilium II per- m persegi yang letaknya terpisah nah ditempati Soekarno dan Ibu Hartini. Tahun 1964 dibangun lagi sebuah paviliun seluas 500 m persegi yang juga terpisah dari istana dan diberi nama Diah Bayurini yang digunakan Soe- harto berserta keluarga saat berada di Bogor. Bangunan utama Istana Bogor adalah gedung induk yang di dalamnya terdapat Ruang Garuda, Teratai, Film, Perak, Kerja, Makan, Pantri dan bebe- rapa ruang tidur serta ruang in- duk yang terdapat di sayap ka- nan maupun kiri. Selain itu terdapat bengunan pendukung berupa perkantoran, polikklinik, pergudangan, pos jaga, ruang serba guna, museum dan bebe- rapa paviliun. Istana induk sa- yap kiri memiliki luas bangunan 325 m persegi. Bangunan ini ke- rap dipakai sebagai tempat me- nginap para menteri. Di dalam- nya terdapat enam buah kamar tidur, satu ruang pertemuan dan satu ruang konferensi. Sampai sekarang, Istana Bo- gor berfungsi sebagai kantor dan kediaman resmi Presiden. Beberapa peristiwa penting dan bersejarah pernah terjadi di istana ini antara lain Konfe- rensi Panca (lima) Negara pada 28-29 Desember 1954 yang me- rupakan lanjutan di Colombo sebagai persiapan Konferensi Asia-Afrika di Bandung 1955, penandatanganan Surat Perin- tah 11 Maret 1966 yang sangat bersejarah bagi bangsa Indone- sia, lalu pembahasan masalah konflik Kamboja yang dikenal dengan JIM pada 25-30 Juli 1988 serta pertemuan APEC pada 15 November 1994. Dulu Istana Bogor hanya di- peruntukkan sebagai tempat pe- ristirahatan dan pesta para Gu- bernur Jenderal, kemudian men- jadi tempat acara kenegaraan dan penting lain bagi para peting- gi negara termasuk presiden dan jajaran menteri, kini seiring ma- sa keterbukaan, Istana pun ter- buka untuk umum. Masyarakat dapat berkunjung dan diperbo- lehkan melihat langsung bebe- rapa ruangan di dalamnya. Na- mun untuk itu, masyarakat per- lumematuhi persayaratan yang berlaku. Meski pengunjung tidak bisa bermalam di Istana Bogor, rasanya cukup puas bisa me- ngambil gambar atau berpose bersama dengan latarbelakang istana sebagai tanda bukti kita sudah menginjakkan kaki di kantor sekaligus kediaman orang nomor satu di negeri ini. Dari Gepuk, Ikan Balita, Talas Sampai Factory Outlet cari beragam tas perempuan yang aspal (asli tapi palsu dari bermacam merek ternama) datang saja ke Tajur. Di sana, Anda juga dapat memesan tas sesuai model yang diinginkan. Kalau Anda menyukai sejarah, kunjungi saja Museum Perjuangan, Museum Pembela Tanah Air dan Prasasti Batu tulis yang sempat heboh lantaran dikhabarkan menyimpan harta karun di dalam tanahnya. Anda juga dapat menikmati bangunan-bangunan tua bekas peninggalan Belanda, berupa perumahan di sekitar Kota Bogor. Ingin merasakan sejuknya hawa pegunungan sambil melihat ratusan jenis hewan yang bebas berkeliaran, datang saja ke Taman Safari In- donesia yang berada di kawasan puncak, tepatnya bebas, seperti mendaki gunung, Anda bisa men- di Cisarua, Bogor. Jika menyukai kegiatan di alam daki Gunung Salak atau trekking ke Kawah Ratu. Gunung Salak dapat Anda daki dari pintu masuk Ciapus yang kerap didatangi para pecinta alam saban sabtu minggu untuk berkemah dan menik- mati air terjun Curug Nangka. Sementara Kawah Ratu dapat ditempuh melalui pintu masuk Pasir Reungit, Cibatok. Usai menikmati objek-objek tersebut jangan gepuk, ikan balita, roti unyil, asinan, gepuk, toge lupa mencicipi jajanan khas Bogor mulai dari goreng, lumpia basah, es cingcau dan ice cream durian. Atau membawa oleh-oleh aneka buah dan sayur yang identik dengan kota Bogor seperti, alpukat, wortel, pisang, nenas dan talas Bogor. di sekitar Kebon Raya Bogor. Di sana berjejer Oleh-oleh khas Bogor ini dapat Anda temui pedagang kaki lima dari pagi hingga malam hari. Khusus gepuk, ikan balita, roti unyil dan penganan lainnya dapat Anda dapatkan di Jalan Siliwangi. 47 BWATE Gepuk&ikan Balita KARUGHUN TRADISIONAL KHAS BOGOR WASPADA TM Dari depan pintu masuk Kebon Raya Bogor Anda tinggal naik angkot 02. Bogor juga dikenal sebagai kota penelitian ilmiah dibidang Botani, Biologi, Pertanian dan Kehutanan, buktinya di sana berdiri Institut Per- tanian Bogor dan beberapa museum yang berkai- tan dengan hal tersebut, seperti Museum Zoologi, Museum Tanah dan Museum Etno Botani. Asal-Usul Bogor Sebalum berkunjung ke Bogor, tak ada salahnya mengetahui asal usulnya hingga dinamakan Bogor sampai sekarang. Bogor ternyata pernah menjadi pusat kerajaan Pajajaran mulai tahun 1942. Sebelumnya kerajaan Hindu ini berada di Galuh. Namun semenjak Agama Islam masuk ke Pulau Jawa, kerajaan ini kian terdesak dan akhirnya musnah setelah dihancurkan oleh kesultanan Banten yang dipimpin oleh Sultan Maulana tada tahun 1579. Oleh Maulana, kemudian daerah kekuasannya dipecah menjadi beberapa bagian. Daerah barat Kerajaan Pajajaran dijadikan wilayah Banten, bagian timur jatah Cirebon. Sedangkan daerah antara sungai Citarum dan Cisadane berikut daerah sekitarnya dinamakan Jayakarta yang dipimpin oleh pangeran Jayakarta yang harus patuh dan mengakui kekuasaan Sultan Banten. Setelah Pangeran Jayakarta dikalahkan oleh pasukan Belanda dibawah pimpinan Yan Pieter Zoon Coen pada tahun 1619, namanya diganti menjadi Batavia. Selama pendudukan kompeni, Batavia menjadi pusat perdagangan dan pemerintahan yang kemudian berkembang pesat. Hingga akhirnya para kompeni ini membutuhkan daerah baru sebagai tempaperistirahatan yang lebih tenang. Pada tahun 1690, Gubernur Jenderal Camphuis mengeluarkan perintah untuk membuat peta Kampung Baru. Dan baru pada tahun 1744, tepatnya 10 Agustus Gubernur Baron Van Imhoff melakukan peninjauan ke beberapa daerah di luar Batavia. Hingga akhirnya ia menaruh perha- awal kota bogor. Kawasan tersebut pada mulanya tian pada Kampung Baru yang kemudian menjadi diperuntukkan untuk kawasan pertanian dan tempat peristirahatan Gubernur Jenderal. Kemudian van Imhoff membangun villa sederhana yang dinamakan Sans Souci (bahasa yang artinya bebas masalah. Bangunan itulah Perancis) atau istilah Belandanya Buitenzorg yang kemudian menjadi Istana Kepresidenan Bogor dan sekaligus menjadi cikal bakal Kota Bogor hingga sekarang. Panganan & Oleh-oleh Khas Bogor: Gepuk, ikan balita dan ice cream durian menjadi panganan khas yang layak dicicipi saat bertandang ke Bogor. Selain itu ada asinan, talas Bogor, roti unyil, pakaian di factory outlet serta tas di Tajur yang pas dijadikan buah tangan. Panduan Nyaman Ke Kota Hujan LANTARAN kerap diguyur hujan, Bogor mendapat julukan Kota Hujan. Kota yang terletak lebih kurang 65 km dari Jakarta ini, dulu juga mendapat sebutan Kota Kenari dan belakangan ini juga disebut-sebut sebagai Kota Angkot (ngkutan kota), sejenis mikrolet. Maklum, ada puluhan bahkan mungkin ratusan angkot yang hilir-mudik di kota mungil ini. Namun kota seluas 21, 56 km persegi ini masih mengalirkan udara sejukkarena lokasinya berada percis di kaki Gunung Salak hingga kerap didatangi warga Jakarta untuk berlibur menikmati suasana sejuk pegunungan. Mudah mencapai kota ini dari Jakarta melalui jalan bebas hambatan Tol Jagorawi (Jakarta-Bogor-Ciawi). Karena kedekatannya dengan Jakarta, maka Bogor bersama-sama kota Bekasi dan Tangerang dikenal dengan istilah Jabotabek (Jakarta, Bogor, Tangerang dan Bekasi). Jika Anda berada di luar Jakarta, misalnya dari Kota Medan, paling cepat naik pesawat dari Bandara Polonia ke Bandara Soekarno Hatta kemudian naik bus angkutan bandara Damri tujuan Bogor. Kalau ingin berangkat keesokan harinya, Anda bisa naik kereta api dari stasiun Kota, Cawang atau Pasar Minggu ke Bogor. Atau naik bus umum dari terminal Kampung Rambutan, Kalideres, Pulogadung maupun Tanjungpriok. Bawalah payung atau jas hujan agar Anda tetap bisa melanjutkan perjalanan ke objek berikutnya, maklum kerap turun hujan terutama menjelang sore. Jika ingin bermalam, tak perlu khawatir, banyak penginapan mulai dari hotel melati sampai hotel berbintang dengan tariff bervariasi. Jika Anda datang dari Kota Bandung, lebih asyik melewati jalur puncak. Meski waktu tempuhnya lebih lama sekitar 2,5 jam namun perjalanan yang dilalui menawarkan pemandangan indah seperti Istana Kepresidenan Cipanas, hamparan perkebunan teh dan hawa sejuk pegunungan. Setelah sampai di stasiun Bogor atau terminal Baranangsiang, Anda lanjutkan perjalanan ke objek-objek wisata di Kota Bogor dengan angkot. Kebetulan letak objek- objeknya tidak berjauhan. Misalnya Istana Bogor berada di kawasan Kebon Raya Bogor, begitu juga dengan Factory Outlet, Museum Zoologi serta jajanan khas Bogor juga masih berada dalam kawasan yang sama. Jika Anda ingin melongok Istana Bogor sebaiknya mematuhi persyaratan yang ditentukan, antara lain harus mengenakan pakaian sopan dan rapi (baju atau kemeja) lengkap dengan sepatu. Jadi tidak diperkenankan memakai sandal dan membawa tas. Bagi wanita jangan memakai celana panjang/pendek, sebaiknya rok panjang atau baju terusan. Anda juga tidak diperkenankan membawa anak-anak atau balita dan dilarang memotret patung, lukisan dan objek seni lainnya dari jarak dekat atau langsung. Naskah & Foto: Adji K. Color Rendition Chart WASPADA Siswa Unda Boleh Menc LHOKSEUMA sah Aliah (MA) y tapi sudah menda Kuala Darussalar mahasiswa. "Kepada mah diterima dengan pada UN susulan luarkan sebagai m dan Pengajaran K al MM kepada Waspo banyak siswa SM masuk pergurua: "Pihak Dinas) ma Rektor Unsyia yang sudah menda tarkan diri," ujar Syaratnya, me dalam UN tahap mahasiswa Unsyia ritahuan, yang su tersebut hanya da supaya universitas yang telah diambi 98,82 Perser KOTA LANGS siswa di Nanggro pelaksanaan Ujia Madrasah Ulum menunjukkan pr Kepala Sekolah Wakil kepala Bida sekolah berbasis 98,82 persen siswa tersebut semakin le Madrasah Tsanawi Dari 150 siswa yang dinyatakan t tahun lalu. Pada, di kawasan Des 80 persen siswan Siswa Sekola KOTA LANGS yang berasal dari sekolah favorit di tidak lulus pada Pengumuman h Kamis lalu, di selur di hati Mawardi, sal favorit di Langsa. Semula Mawar seluruh soal yang sekelas satu bulan les di sebuah bim "Saya tidak me kepada Waspada, juga dirasakan te Pantauan Wasp 1 dan SMU 3, SME di sekolah tersebu Fenomena mini favorit setingkat 63 Jasmani, Kabid Pen dan Pengajaran (I Jasmani menga yang tidak lulus a menjadi 4,26 yang Dia memaparka siswa yang mengik (41,32 persen) sem lulus atau 58,94 p. yang ikut ujian hany persen, sementara 3 Untuk tingkat 2.183 siswa dengar sementara 23,087 p Tujuh Kasus Lapar Landa IDI (Waspada): Timur, dr. Safriruddi mengakui sedikitny melanda warga ma Hal ini diungka usai perayaan HUT Persiapan Kabupa Berdasarkan la desa dan peninjauan berasal dari keluarga dan untuk proses p Kesehatan telah m Menurutnya, un bukan merupakan mengingat kasus se permasalahan, teru pendapatan masyara hilir, melainkan m Untuk mencegah k tanggungjawab semu Sop SOPIR yang T mendapat ancaman GAM. Lihatlah s menjelang memast Banda Aceh). Spanduk deng "Pengemudi yang m dalam bentuk ap pendukung GAM Sebuah imbaua di lapangan apara uang yang diberik mungkin relatif am perjalanan malan Untuk membuk malam dan siang mengabadikan tul seorang sopir mengo mendukung GAM, mendapat ancama Medan ini. Sepanjang perja keamanan yang mel petugas resmi LLA PENGEMUDI YANG ATAU BARANG DA APARAT KEAMANA IMBAUAN: Sebuah para sopir.