Arsip
Halaman Artikel
Creative Commons License

Jika anda mendapati gambar tidak sesuai dengan spesifikasi data (salah tanggal dan atau salah penomoran halaman), posisi gambar landscape, satu gambar terdapat dua halaman, kualitas gambar kabur, anda bisa melaporkan data tersebut agar segera diperbaiki dengan menekan tombol laporkan.

Kata Kunci Pencarian:

Nama: Waspada
Tipe: Koran
Tanggal: 2005-07-02
Halaman: 09

Konten


WASPADA an mpai asuk Kebon Raya Bogor Anda t 02. enal sebagai kota penelitian tani, Biologi, Pertanian dan a di sana berdiri Institut Per- -berapa museum yang berkai- ebut, seperti Museum Zoologi, n Museum Etno Botani. Asal-Usul Bogor jung ke Bogor, tak ada salahnya Inya hingga dinamakan Bogor ogor ternyata pernah menjadi jajaran mulai tahun 1942. an Hindu ini berada di Galuh. gama Islam masuk ke Pulau kian terdesak dan akhirnya hancurkan oleh kesultanan Din oleh Sultan Maulana tada Maulana, kemudian daerah ah menjadi beberapa bagian. ajaan Pajajaran dijadikan agian timur jatah Cirebon. antara sungai Citarum dan merah sekitarnya dinamakan mpin oleh pangeran Jayakarta n mengakui kekuasaan Sultan an Jayakarta dikalahkan oleh ibawah pimpinan Yan Pieter hun 1619, namanya diganti elama pendudukan kompeni, pusat perdagangan dan kemudian berkembang pesat. ra kompeni ini membutuhkan ai tempaperistirahatan yang ahun 1690, Gubernur Jenderal rkan perintah untuk membuat u. Dan baru pada tahun 1744, s Gubernur Baron Van Imhoff auan ke beberapa daerah di a akhirnya ia menaruh perha- Baru yang kemudian menjadi wasan tersebut pada mulanya tuk kawasan pertanian dan atan Gubernur Jenderal. n Imhoff membangun villa namakan Sans Souci (bahasa lah Belandanya Buitenzorg s masalah. Bangunan itulah enjadi Istana Kepresidenan us menjadi cikal bakal Kota rang. ice cream durian Bogor. Selain itu ada di Tajur yang pas man an Kota Hujan. Kota yang sebutan Kota Kenari tan kota), sejenis yang hilir mudik di kota alirkan udara a kerap didatangi warga udah mencapai kota ini ta-Bogor-Ciawi). Karena Bekasi dan Tangerang Bekasi). paling cepat naik dian naik bus angkutan rinya, Anda bisa naik r. Atau naik bus umum un Tanjungpriok. tkan perjalanan ke objek Jika ingin bermalam, mpai hotel berbintang lur puncak. Meski waktu lalui menawarkan ran perkebunan teh dan Anda lanjutkan betulan letak objek- san Kebon Raya Bogor, khas Bogor juga masih persyaratan yang pi (baju atau kemeja) lal dan membawa tas. nya rok panjang atau ak atau balita dan ak dekat atau langsung. WASPADA Siswa Undangan Yang Tak Lulus UN Boleh Mendaftar Di Unsyiah LHOKSEUMAWE (Waspada): Siswa SMA, SMK dan Madra- sah Aliah (MA) yang tidak lulus Ujian Akhir Nasional (UN) tapi sudah mendapat undangan untuk masuk Universitas Syiah Kuala Darussalam Banda Aceh boleh mendaftarkan diri sebagai mahasiswa. "Kepada mahasiswa yang tidak lulus UN tersebut tetap diterima dengan ketentuan wajib mengikuti UN susulan, bila pada UN susulan tahap II juga tidak lulus, harus bersedia dike- luarkan sebagai mahasiswa," demikian Kepala Dinas Pendidikan dan Pengajaran Kabupaten Aceh Utara Drs. H. Ibrahim Hasan, MM kepada Waspada di ruang kerjanya, Jumat (1/7) sehubungan banyak siswa SMA/MA/SMK yang sudah mendapat undangan masuk perguruan tinggi tanpa test, tapi tidak lulus UN. "Pihak Dinas Pendidikan sudah mengambil kebijakan bersa- ma Rektor Unsyiah bahwa bagi siswa SMA/SMK/MA di NAD yang sudah mendapat undangan masuk Unsyiah dapat mendaf- tarkan diri," ujarnya. Syaratnya, mereka harus membuat surat perjanjian, bila dalam UN tahap II tidak lulus juga akan dikeluarkan sebagai mahasiswa Unsyiah. "Untuk universitas lain belum ada pembe- ritahuan, yang sudah kita terima pemberitahuan kebijakan tersebut hanya dari Unsyiah Banda Aceh. Kita harapkan juga supaya universitas lain dapat mengikuti kebijakan sebagaimana yang telah diambil oleh Unsyiah Banda Aceh," pintanya.(b10) 98,82 Persen Siswa MUQ Lulus UN KOTA LANGSA (Waspada): Di tengah anjloknya jumlah siswa di Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) yang lulus pada pelaksanaan Ujian Akhir Nasional (UN) tahun 2005 ini, siswa Madrasah Ulumul Quran (MUQ) Langsa, sebaliknya menunjukkan prestasi yang cukup gemilang. Kepala Sekolah MA MUQ Langsa Muhammad Kasim melalui Wakil kepala Bidang Akademik Helmi, Jumat (1/7) di Langsa, sekolah berbasis pesantren terpadu itu, berhasil meluluskan 98,82 persen siswa setingkat Madrasah Aliyah (MA). Prestasi tersebut semakin lengkap dengan hasil kelulusan siswa setingkat Madrasah Tsanawiyah yang mencapai hasil sempurna 100 persen. Dari 150 siswa yang mengikuti UN, hanya dua orang siswa yang dinyatakan tidak lulus. Hasil itu meningkat dari prestasi tahun lalu. Pada tahun 2004 pesantren yang berada di kawasan Desa Alur Pineung ini hanya berhasil meluluskan 80 persen siswanya.(630) Siswa Sekolah Favorit Kecewa Tak Lulus KOTA LANGSA (Waspada): Puluhan siswa SMU dan SMP yang berasal dari sekolah-sekolah yang selama ini dianggap sekolah favorit di Kota Langsa, kecewa setelah mengetahui tidak lulus pada Ujian Akhir Nasional (UN). Pengumuman hasil UN yang dilaksanakan secara bersamaan, Kamis lalu, di seluruh Indonesia telah menimbulkan kekecewaan di hati Mawardi, salah seorang siswa SMU dari salah satu sekolah favorit di Langsa. Semula Mawardi yakin bakal lulus karena mampu menjawab seluruh soal yang diuji dengan baik. Bahkan dia dan teman sekelas satu bulan sebelum pelaksanaan UN telah mengikuti les di sebuah bimbingan belajar. "Saya tidak menyangka hasilnya akan seperti ini," ujarnya kepada Waspada, Jumat (1/7), yang menyebut nasib yang sama juga dirasakan teman-temannya. Pantauan Waspada di beberapa sekolah favorit seperti SMU 1 dan SMU 3, SMP 1, SMP 3, serta SMK 2 tingkat kelulusan di sekolah tersebut, memang menurun dari tahun lalu. Fenomena minimnya kelulusan siswa di beberapa sekolah favorit setingkat SMU di Kota Langsa sebagaimana diakui 63 Jasmani, Kabid Pendidikan Menegah (Dikmen) Dinas pendidikan dan Pengajaran (Dikjar) Kota Langsa, jelas mengejutkan. Jasmani mengatakan salah satu penyebab banyaknya siswa yang tidak lulus adalah perubahan nilai kelulusan dari 4,01 menjadi 4,26 yang dirasakan agak sulit dicapai siswa. Dia memaparkan untuk tingkat SMU jurusan IPS dari 811 siswa yang mengikuti UN, hanya 333 siswa dinyatakan lulus (41,32 persen) sementara 478 siswa lainnya dinyatakan tidak lulus atau 58,94 persen. Untuk jurusan IPA dari 1157 siswa yang ikut ujian hanya 823 yang dinyatakan lulus atau sekitar 71,13 persen, sementara 334 atau 28,87 persen dinyatakan tidak lulus. Untuk tingkat SMP di seluruh Kota Langsa, UN diikuti 2.183 siswa dengan tingkat kelulusan mencapai 76,013 persen sementara 23,087 persen lainnya dinyatakan tidak lulus. (630) Tujuh Kasus Busung Lapar Landa Aceh Timur IDI (Waspada): Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Timur, dr. Safriruddin, MM mengatakan, hingga saat ini pihaknya mengakui sedikitnya tujuh kasus busung lapar atau gizi buruk melanda warga masyarakat di sana. Hal ini diungkapkannya menjawab Waspada, Jumat (1/7) usai perayaan HUT Bhayangkara ke-59 di halaman Mapolres Persiapan Kabupaten Aceh Timur di Idi. Berdasarkan laporan yang diterima dari sejumlah bidan desa dan peninjauannya ke lapangan, ketujuh kasus gizi buruk berasal dari keluarga yang tingkat pendapatannya sangat rendah dan untuk proses perbaikan gizi ketujuh penderita itu Dinas Kesehatan telah memberikan sejumlah bantuan. Menurutnya, untuk memberantas kasus busung lapar itu bukan merupakan tanggung jawab pihaknya saja. Hal ini mengingat kasus seperti ini merupakan akibat dari berbagai permasalahan, terutama sekali menyangkut dengan tingkat pendapatan masyarakat. "Persoalan gizi buruk bukan persoalan hilir, melainkan merupakan muara," sebut Safriruddin. Untuk mencegah kondisi buruk tersebut, lanjut Safriruddin, menjadi tanggungjawab semua dinas di jajaran Pemkab Aceh Timur.(cam) Spanduk dengan warna ciri khas TNI AD itu bertuliskan "Pengemudi yang memberikan/melemparkan uang atau barang dalam bentuk apapun kepada aparat keamanan adalah pendukung GAM Sebuah imbauan yang menarik. Tetapi apa benar kenyataan di lapangan aparat keamanan tidak meminta atau menerima uang yang diberikan sang sopir? Untuk perjalanan siang, mungkin relatif aman, tidak ada kutipan. Bagaimana dengan perjalanan malam? Untuk membuktikannya, Waspada menelusuri perjalanan malam dan siang di ruas jalan negara ini. Ketika Waspada mengabadikan tulisan spanduk itu, pada siang hari, salah seorang sopir mengatakan," kami ini simalakama, bisa dituduh mendukung GAM, kalau tidak diberikan, justru kami yang mendapat ancaman," sebut seorang sopir rute Banda Aceh- Medan ini. Sepanjang perjalanan siang itu, memang tidak ada aparat keamanan yang melakukan pengutipan uang dari sopir. Hanya petugas resmi LLAJR setiap pos terminal yang melakukan Nanggroe Aceh Darussalam PENGEMUDI YANG MEMBERIKAN/MELEMPARKAN UANG ATAU BARANG DALAM BENTUK APAPUN KEPADA APARAT KEAMANAN ADALAHENDUKUNG GAM "Jika tidak pendidikan di Aceh, tidak akan baik. Semua pihak juga harus terlibat dalam mengubah pendidikan di Aceh," katanya menjawab wartawan, Jumat (1/7) menanggapi hasil UN di NAD. BANDA ACEH (Waspada): Pengamat pendidikan dari Unsyiah DR. Darni M. Daud, MA menilai perlu langkah besar untuk merevolusioner dunia pendidikan di Nanggroe Aceh Darussalam. Dana besar tidak memberi jaminan, jika pendidikan tak bermutu. Seperti diberitakan harian ini kemarin, sebanyak 43,2 per- sen atau 51.355 dari 118.877 siswa SLTP dan SLTA/SMK/ MA yang ikut ujian akhir nasio- nal di Serambi Makkah tidak lulus UN. Menanggapi terperosoknya dunia pendidikan Aceh, Darni yang juga Pembantu Rektor I Unsyiah mengatakan amat pri- hatin. Dia melihat banyak fak- tor yang melingkupinya. Antara lain, dia menyebut- kan faktor konflik, banyak guru yang meninggal, penyakit baru yakni new feodalism dan tsuna- mi. "Semua sudah terakumu- lasi. Meski sebelum konflik juga rendah," ujarnya. **** Waspada/Jaka Rasyid Banyak bangunan rusak yang digoyang gempa akhir tahun lalu hingga kini masih belum diruntuhkan atau diperbaiki. Bangunan- bangunan tersebut amat membahayakan bila tidak segera ditangani. Pemko Banda Aceh, diharap bisa bertindak tegas terhadap para pemilik gedung tersebut. Perlu Revolusi Besar Dunia Pendidikan Khusus musibah tsunami dia melihat banyak rakyat yang trauma dengan bencana itu se- hingga siswa/i di Aceh, tidak bisa belajar secara optimal. 1.01 Sedangkan penyakit baru, new feodalism dijelaskan Darni bahwa banyak orang yang ber- pikir formal simbolistik dengan membeli titel-titel akademik dilembaga yang menjualnya. "Sementara mutunya tidak ada," tukas seraya minta agar perlu adanya pembinaan mutu guru. Tak perlu resah Di tempat yang sama, Dar- ni yang juga panitia tetap lokal seleksi penerimaan mahasiswa baru (SPMB) Unsyiah, minta calon mahasiswa yang dipang- gil lewat jalur USMU tidak per- lu resah, meski tidak lulus UN. "Kepada mereka yang su- dah diterima lewat jalur USMU, namun tidak lulus UN bisa mendaftarkan diri dengan menunjukkan surat kete- rangan dari kepala sekolah," ungkapnya. Disebutkannya, khusus bagi siswa yang disebutkan itu cukup dengan menunjukkan surat keterangan. Namun sete- lah itu harus ikut ujian susulan yang akan digelar Agustus. "Ke- mudian yang bersangkutan ha- rus menunjukkan surat kelu- lusan," ujarnya. Kalau seandainya tidak lulus juga, pihaknya akan tetap menunggu ujian susulan beri- kutnya, tetapi tidak boleh mele- wati tahun 2005 ini. "Karena itu kita minta tidak perlu takut dan cemas," kata Darni yang mengaku banyak menerima telepon dari masyarakat yang menanyakan tentang itu. Memasuki pos Malino di Langsa, sekitar pukul 00:30 dini hari, seorang anak usia antara 10-12 tahun berdiri di tengah jalan. Dengan menenteng senter ukuran kaca sorot yang besar, mengalahkan lampu mobil, anak suruhan aparat ini menghidupkan senternya dan menyorotnya langsung ke muka sopir. "Berhenti. Barang apa yang dibawa," tanya bocah ini. Tak jauh darinya, di pinggir jalan berdiri truk pasukan aparat keamanan dari kesatuan polisi. "Kami membawa penumpang dan paket pakaian anak sekolah," sebut sang sopir kepada anak suruhan aparat ini. Dengan berbasa-basi sebentar, kemudian sang sopir yang masih memegang stir mengeluarkan tangannya dan merapatkan ke tangan anak usia sekolah ini. Sang anak "kacung" aparat ini menerimanya. "Berapa," tanyanya. Sang sopir menjawab: "Rp5.000." Akhirnya taksi yang Waspada tumpangi melaju kembali. Tapi taksi yang lain, justru disuruh masuk ke dalam. Barang paket yang dibawanya akan dibongkar aparat keamanan. Ketika berkumpul dengan sopir lainnya, saat makan bersama- sama, sopir ini mengaku diminta uang Rp100.000, karena membawa paket. Namun uang tersebut bukan aparat kepolisian ini yang menerimanya, namun sang bocah tadi. GraPAR Memasuki Panton Labu ada pos polisi di sebelah kanan (perjalanan dari Medan), kembali sang sopir mengangkat pedal gas kendaraannya. Dia merapat sedikit ke pinggir. Di sana sudah berdiri seorang polisi, lengkap dengan senjata di bahunya dan senter di tangan kirinya. TAKAFUL Sopir Jangan Jadi Pendukung GAM pengutipan uang parkir masuk terminal. SOPIR yang melewati ruas jalan Banda Aceh- Medan mendapat ancaman baru. Mereka dituding menjadi pendukung GAM. Lihatlah sebuah spanduk yang terpampang jelas menjelang memasuki Kota Lhok Nibong Aceh Utara (bila dari Banda Aceh). Memasuki perjalanan malam, Waspada disuguhkan dengan pemandangan yang bertolak belakang dengan imbauan spanduk itu. Isi spanduk tersebut tidak ditujukan kepada aparat TNI saja, namun seluruh aparat keamanan. Tetapi aparat dari kesatuan bukan TNI (Polisi-Brimob) justru melakukan pengutipan uang dari sopir, terutama kendaraan jenis truk dan mobil jenis L-300. Sopir yang sudah pengalaman, tanpa turun dari mobil langsung menitipkan uang. Setelah uang diterima, kembali perjalanan dapat dilanjutkan. Memasuki Alue le Puteh, kembali ada aparat keamanan yang berdiri di pinggir jalan, pemandangan yang sama juga terjadi. Soal ini, Kabid Humas Polda NAD Kombes Djoko Turochman menegaskan, "Pimpinan sudah berkali-kali mengingatkan anggota di lapangan, agar tidak melakukan pengutipan apapun terhadap pengemudi atau kendaraan yang melintas di depan pos mereka atau di mana saja, karena sekecil apapun kutipan yang diambil IMBAUAN: Sebuah spanduk di Lhok Nibong yang mengimbau itu tetap salah dan itu harus diproses sesuai ketentuan hukum." Untuk itu, Joko mengharapkan dukungan masyarakat, Waspada/ Bahtiar Gayo para sopir. SELAMATIO Mon Mul Untuk tahun ini, Unsyiah menampung 3.307 kursi untuk calon mahasiswa baru. Seba- nyak 2.689 akan diterima me- lalui jalur SPMB. Sedangkan sisanya, 628 lewat jalur UŠMU. Karena itu, dia meminta ca- lon mahasiswa USMU untuk segera mendaftarkan diri se- suai dengan pengumuman se- belumnya. Pun demikian, pi- haknya mengaku belum me- ngantongi data berapa jumlah calon mahasiswa USMU yang tak lulus UN di Aceh. Dampak Buruk Anggota DPD-RI asal NAD, Drs. Malik Raden, MM menilai konflik bersenjata berkepan- jangan dan bencana tsunami berdampak buruk bagi dunia pendidikan di Aceh. Terbukti, banyaknya siswa yang gagal dalam menempuh UN tahun ini. Hal itu diungkapkan Malik Raden kepada Waspada, Jumat (1/7). "Saya mengimbau dalam ujian susulan nanti untuk mempertimbangkan standar khusus anak-anak Aceh karena tidak mungkin anak-anak Aceh diuji terhadap materi yang belum mereka terima," katanya seraya menambahkan, "apalagi provinsi NAD ini adalah daerah otonomi khusus, maka peme- rintah tidak salah memberla- kukan standar ujian nasional secara khusus." Menurutnya, kegagalan anak-anak dalam UN baru-ba- ru ini bukan karena kesalahan reka tidak mendapatkan ke- mereka, melainkan karena me- sempatan belajar seperti anak- anak daerah lain. Kondisi kon- flik yang berkepanjangan dan tsunami menyebabkan guru- guru di Aceh tidak bisa berbuat maksimal seperti guru-guru di daerah lain. Pemerintah telah membuat standar sama UN antara Aceh dengan daerah lain karena itu anak-anak Aceh banyak yang tidak bisa menjawab soal. "Pemerintah bertanggung-ja- wab terhadap masa depan mereka. Ini amanat UUD kita," kata Malik Raden yang juga maju sebagai calon gubernur NAD. Untuk meningkatkan mutu pendidikan, menurut Malik, yang lebih penting adalah me- mulihkan kehidupan masyara- kat dan keluarga agar bisa mendorong anak-anaknya un- tuk belajar dengan baik. "Kalau kehidupan masyarakat dan ke- luarga belum normal tidak mungkin anak-anak belajar le- bih bagus," tambahnya. Jadi, pemerintah harus se- gera memulihkan kembali du- nia pendidikan akibat konflik dan tsunami. "Beri dukungan dan perlindungan yang besar kepada guru-guru agar bisa bekerja keras mengajar anak- anak," saran Malik. Dia menegaskan, pemerin- tah punya kewajiban dan tang- gungjawab yang sangat besar untuk menciptakan satu kon- disi. "Sehingga anak-anak Aceh dapat belajar dengan sempur- na, guna dapat mengejar ke- tinggalan dari teman-teman di daerah lain," tandas- nya.(b03/b09/b16) memberikan uang atau barang apapun, ternyata dilanggar. Spanduk yang dibentangkan agar pengemudi tidak Justru yang melanggarnya aparat keamanan sendiri, walau bukan dari kesatuan yang menaikkan spanduk itu. Apakah benar para pengemudi pendukung GAM, seperti yang dituliskan dalam spanduk itu? Bahtiar Gayo Meski serangan telah ber- akhir, namun sejumlah korban masih terlihat dalam proses penyembuhan. Di sekujur tu- buh sejumlah korban, terutama wajah penyakit cacar masih ada bekas penyakit cacar dalam bentuk bintik-bintik hitam. "Sejak dua pekan lalu, pa- nas badan yang ditimbulkan penyakit itu sudah berkurang. Saat ini sedang proses penyem- buhan bintik-bintik hitam be- kas cacar," ungkap Fahrul, 20, salah seorang korban kepada Waspada di huntara Lampasi Engking, Jumat (1/7). Pengungsi Terserang Cacar BANDA ACEH (Waspada): Sejumlah korban bencana tsu- nami mendiami barak hunian sementara (huntara) Desa Lampasi Engking Kecamatan Darul Imarah, Aceh Besar, se- bulan terakhir terserang pe- nyakit cacar. mun, kini semuanya satu per satu sudah pulih, hanya saja masih dalam proses menghi- langkan plek-plek bekas cacar tersebut. Menurut Fahrul, penyakit menular itu telah menjangkiti sekitar 20 warga korban tsuna- mi di Huntara tersebut. Na- Secara terpisah, Sekretaris Pokso Huntara Lampasi Eng- king, Rusli menyebutkan barak tersebut dihuni sekitar 75 kepa- la keluarga (KK) atau 320 jiwa. Para pengungsi semuanya be- rasal dari satu desa, yakni Hasil UN Di Simeulue SIMEULUE (Waspada): Fungsionaris Partai Merdeka, Amat Rifai dan Wakil Ketua FFPS Kota Medan, Nuradin mengimbau pihak instansi pen- didikan untuk meninjau ulang pengumuman hasil UN di Si- meulue, Kamis (30/6) lalu. Menurut keduanya, hal itu adalah sangat penting teruta- ma bagi peserta UN tingkat SLTA di mana berdasarkan pengumuman dari Dinas Pen- didikan terkait, 2 dari 9 SLTA di Kabupaten Simeulue hanya 3 hingga 5 persen. "Ini idealnya perlu peninjauan ulang," ujar Amat, kemudian ditimpali Nu- radin yang ditemui Waspada pada tempat terpisah kemarin, di Sinabang. Menurut Nuradin, penin- jauan ulang pengumuman ha- sil ujian khususnya SLTA me- rupakan suatu hal yang sangat wajar. Soalnya, "Masa dari 65 siswa Madrasah Aliyah Mu- hammadiyah Sinabang hanya 2 yang lulus," katanya. Lalu, di SMAN I Teupah Se- latan dari 20 yang ikut UN ha- nya 1 orang yang lulus. "Kan ini sudah di luar akal sehat," tekannya lagi. Sebab itu, Nura- din mendesak pihak pendidi- kan agar melakukan pemerik- saan ulang hasil ujian secara transparan. Meski hasil UN diperiksa komputer, Nuradin tetap ngotot karena selain demi keadilan juga menghindari gejolak sosial. Nuradin berasumsi hal yang mesti dicermati secara arif oleh pemerintah adalah dispen- sasi bagi anak-anak korban KOLEKSI MONUMEN PERS NASIONAL! Jl. Gajah Mada 59 SOLO Telp: (0271) 716008-712734, Fax: 7127342 JULI Http:\\www.monpers.lin.go.id 2005 SABTU LHOKSEUMAWE (Was- pada): DPRD Aceh Utara ber- janji akan menanggapi serius tentang laporan sejumlah te- naga medis Puskesmas Nisam, Aceh Utara, tentang pelayanan RSU Cut Mutia yang dinilai tidak memuaskan ketika me- nerima pasien rujukan. Beruntung, kata Fahrul, penyakit tersebut tidak menja- lar ke semua pengungsi yang mendiami huntara. Tim medis dari Dinas Kesehatan NAD yang berposko di tempat itu da- pat mengantisipasi dengan memberikan obat pencegahan. "Kini tidak perlu kuatir lagi, semuanya telah sembuh, hanya saja masih dalam tahap pemulihan. Sedangkan obat- nya, di samping pemberian tim medis, juga menggunakan obat kampung, seperti kebanyakan dipakai masyarakat Aceh," ulang dia. Pernyataan itu disampai- kan Sekretaris Komisi-E DPRD Aceh Utara, Zakaria A Madjid usai menerima 28 tena- ga pegawai Puskesmas Nisam yang berdelegasi ke gedung de- wan, Jumat (1/7). "Menurut la- poran dari mereka, bahkan ada tenaga medis dari Puskesmas yang diusir ketika berada di apotik rumah sakit saat me- ngantar pasien rujukan," sebut Zakaria A Madjid menambah- kan, "jika hal itu benar-benar terjadi sangat disayangkan," tambahnya. Sebaiknya Ditinjau Ulang bencana alam. Keadilan dan kebenaran harus dapat dirasa- kan seluruh rakyat baik dari lapisan tingkat bawah maupun tingkat atas. Selain mengeluhkan pela- yanan RSU, para delegasi dari Puskesmas Nisam juga menje- laskan tentang pemegang kar tu Jaringan Pengaman Sosial (JPS) yang tetap dikutip biaya perawatan di Puskesmas Nisam. "Konon murid di SMAN I Teupah Selatan 100 persen kor- ban tsunami. Desa Labuhan dan Kawat-lokasi SLTA itu merupakan desa terparah diterjang gempa dan tsunami. Mereka lagi depresi karena bencana. Jadi, jangan bebankan lagi dengan masalah tidak lu- lus," harapnya. Apalagi, kata Nuradin, akti- vitas pendidikan di Simeulue pasca bencana 26 Desember 2004 dan 28 Maret 2005. Lebih dari 75 persen proses belajar mengajar lumpuh. Diprediksi hampir 3 bulan kegiatan proses belajar anak sekolah terhenti. "Jangan banyak menuntut da- lam kondisi siswa sedang be- gini," terangnya. Belum lagi masalah, ham- pir 90 persen anak sekolah di Simeulue kehilangan tempat tinggal, pakaian dan alat-alat belajar. "Dinamika dan feno- mena ini, semestinya harus menjadi bagian pertimbangan pemerintah dalam penetapan standar nilai kelulusan," jelas- nya mengecam. Fauzan, Sag seorang guru pendidikan agama pada salah satu sekolah di Simeulue, ber- komentar harus ada toleransi bagi orang yang belajar dalam kondisi perut kenyang dan da- lam ruangan ber AC dengan orang yang belajar dalam kon- disi lapar dan di dalam tenda. "Sepatutnya ada pengecualian bagi para korban tsunami," Gampong Lambaro Najid, Ke- camatan Peukan Bada, Aceh Besar. "Sekarangan ini, kesehatan pengungsi dalam keadaan baik. Begitupun dengan pasokan bantuan pangan, berjalan lan- car. Salah satu LSM sebulan sekali mengantarkan langsung kepada para pengungsi," sebut Rusli, yang juga sekretaris desa (Sekdes) Gampong Lambaro Najid. Penjelasan tersebut sehu- bungan dengan laporan mas- yarakat kepada DPRD setem- pat beberapa waktu lalu ten- tang pasien Kamariah, 70, war- ga Jeulikat yang tetap diminta biaya perawatan, meski memi- liki kartu JPS. Namun, para petugas kesehatan Puskesmas Nisam mengakui, kartu JPS tersebut bukan milik Kama- riah, melainkan milik T. A Ba- kar. "Kartu JPS milik T.A. Ba- kar diganti dengan nama Ka- mariah," aku Zakaria A. Majid mengutip keterangan para pegawai kesehatan Puskesmas Nisam. 9 Ditambahkannya, Gam- pong Lambaro Najid terletak sekitar 20 kilometer arah barat Banda Aceh. Kondisi pasca tsunami, hampir semua rumah rata dengan tanah. Termasuk lahan pertanian masih belum dapat digunakan, sedangkan masyarakat yang selamat seki- tar 460 jiwa dari 600 warga de- sa itu sebelum tsunami. "Kini sebagai warga lainnya mendiami huntara di lainnya, sedangkan sebagian kecil telah kembali ke desa," demikian Rusli, Sekdes Lambaro Najid. (chs) terutama yang menjadi korban pengutipan oleh oknum aparat atau anggota kepolisian di lapangan, untuk melaporkan perilaku oknum tersebut lengkap dengan bukti-buktinya. Kalau ini sudah dilakukan, sudah pasti oknum anggota yang bersangkutan akan dipanggil dan diproses. "Selain itu kita juga melihat, kalau pemberian itu disertai ancaman, ya pemerasan namanya. Kalau pemberian itu dengan cara diam-diam, itu suap namanya, dan kalau pemberian yang melakukan itu, tetap akan diproses," ujar Joko serius. itu disertai pemaksaan itu namanya pungli. Dan bagi anggota Seperti polisi Sampai di Selat Malaka, Lhokseumawe, sekitar pukul 02.00 Pelayanan Tak Memuaskan, RSU Cut dini ada baru lagi. Angkutan jenis 300 ini diburu petugas LLAJR dengan mobil patroli. Bagaikan petugas Mutia Dilaporkan Ke DPRD Aceh Utara kepolisian mengejar penjahat, angkutan yang mempergunakan plat hitam ini, diperintahkan untuk masuk terminal. "Kamu mau lari ya," sebut seorang petugas LLAJR Lhokseumawe ini yang lebih senior dari yang lain. "Bongkar semua barang," sebutnya sambil menunjuk hidung sopir dengan tangan kirinya. lama pak, menyusun kembali, susah. Kami enggak ada "Maaf pak, kami tidak tahu ada razia. Kalau dibongkar membawa barang yang mencurigakan, kecuali paket baju dan bawaan penumpang," sebut sopir. Waspada yang menyaksikan kisah ini turun dari mobil dengan menenteng kamera. Saat petugas LAJR ini sedang memeriksa barang, kilat blitz kamera menyentakkan mereka. ditambah badan yang kekar serta kumis tebal di atas bibirnya, Spontan senior petugas yang tadinya terlihat sangar, menghampiri Waspada. Setelah dijelaskan, dia meminta, "Tolong plat hitam yang tak mau masuk terminal," sebutnya yang tak tulis yang bagus-bagus. Kami menjalankan tugas, menertibkan menyebutkan identitas resmi. Akhirnya, setelah angkutan itu masuk terminal, mereka dibenarkan untuk kembali melanjutkan perjalanan, walau sebagian penumpang, terutama wanita, sebelumnya sempat tegang dan takut. Aceh ini, masih melukiskan pemandangan lama. Ada beberapa Perjalanan malam di ruas jalan negara Medan-Banda tempat dijadikan aparat keamanan sebagai obyek untuk mencari uang. imbuhnya. Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Simeulue Drs. M. Yunan T sejak dikeluarkannya pengumuman, Kamis (30/6) lalu, belum berhasil ditemui. Kepala KTU Dinas P&K Si- meulue, Drs. Hasbi yang dite- mui di kantornya Jumat (1/7) enggan berkomentar. Ketua panitia UN pada tingkat SLTP dan SLTA Si- meulue, Drs. Asfaruddin saat ditemui di ruang kerjanya membenarkan soal rendahnya tingkat kelulusan bagi para pe- serta UN terutama pada ting- kat SLTA dan pada kedua seko- lah di atas. Waspada/Munawardi Ismail PONDASI: Tiga pekerja di Desa Tibang, Kecamatan Syiah Kuala memasang besi untuk mengecor pondasi bangunan untuk masjid. Pasca-tsunami sudah enam bulan warga di desa itu beribadah di balai sederhana. "Ya, memang betul di MAN Sinabang hanya 2 orang dan di SMAN I Teupah Selatan ha- nya 1 saja yang lulus. Saya juga merasa sangat prihatin," kata- nya. Pihaknya mengaku pra ujian dan sudah menerapkan les UN kepada seluruh sekolah. Namun kegagalan tersebut, bisa karena ekses dari depresi bencana alam dan juga karena kesalahan dalam pemeriksaan hasil ujian pada komputer. Pi- haknya mendukung tentang ide peninjauan ulang hasil uji- an peserta UN di Simeulue khusus pada yang tidak lulus. Secara keseluruhan pada tingkatan SLTA se Kabupaten Simeulue, sebut Drs. Asfa- ruddin hanya 63,2 persen, se- dangkan untuk SLTP hingga sore kemarin belum dapat dila- porkan secara konkret karena hasil ujian masih belum valid. "Belum bisa, soalnya data diki- rim melalui fax, banyak yang kabur," katanya.(crm) waktu lalu. "Kalau rumahnya dibangun kembali, kepala Puskesmas berjanji akan me- netap di Nisam," jelas sekreta- ris Komisi-E DPRD Aceh Utara. Begitupun, dengan ambu- lan untuk keperluan Puskes- mas menjadi salah satu bahan pembicaraan dalam pertemuan dengan pihak legislatif. Pasal- nya, sampai saat ini pusat pela- yanan kesehatan dibekas dae- rah hitam tersebut belum terse- dia, sehingga para tenaga me- dis mengeluh dengan kondisi tersebut. (cdin) Masalah lain yang ikut dibahas, menurut sekretaris Komisi-E, tentang keluhan masyarakat terhadap Kepala Puskesmas Nisam, dr. Nila As- tati Harahap yang berdomisili - Teumita di luar Kecamatan Nisam. Disi- nyalir kepala Puskesmas sering tidak melaksanakan tugasnya. Akan tetapi dalam pertemuan itu terungkap, ternyata saat ini kepala Puskesmas tidak me- miliki tempat tinggal lagi di Kecamatan Nisam setelah ru- mahnya terbakar beberapa CUTIET BACUT SOVELY meupadup boh kameng itam! (Dicari beberapa kambing hitam!) 2cm Color Rendition Chart