Arsip
Halaman Artikel
Creative Commons License

Jika anda mendapati gambar tidak sesuai dengan spesifikasi data (salah tanggal dan atau salah penomoran halaman), posisi gambar landscape, satu gambar terdapat dua halaman, kualitas gambar kabur, anda bisa melaporkan data tersebut agar segera diperbaiki dengan menekan tombol laporkan.

Kata Kunci Pencarian:

Nama: Waspada
Tipe: Koran
Tanggal: 2002-04-19
Halaman: 05

Konten


L 2002 4 a EMS u, karena itu jangka akan sangat berva- r produsen ponsel. akan, fitur EMS da- bangkan dalam pro- baru karena dibuat enggunakan sistem d Generation Part- oject), yaitu bentuk asi yang sama yang n sebagai awal per- n GSM dan standa- 5. Standar ini sangat ehingga dapat didu- produsen ponsel ma- i kepentingan konsu- tidak lama lagi EMS lan populer! (m14) Waspada/Ist engkapi dengan fitur Ponsel uga akan diteruskan ke sejumlah ponsel gan dukungan tek- ang sama. Dengan mi maka ruang gerak akan bisa lebih diper- (snc) 2002 8,900,000.00 DOLLARS alon Cound mi Nanggroe Aceh Darussalam Masyarakat Sayangkan Camat Blangkejeren Bertindak Layak Kontraktor guling tanah Polres Aceh Tenggara dan proyek pelebaran jalan protokol Kota Blangkejeren. Khusus masalah tukar guling tanah milik Polres Aceh Tenggara yang saat ini telah dibangun rumah dinas Cámat Blangkejeren, tidak seluruhnya dimasukkan ke dalam inventaris Pemkab, sebagiannya dijadikan hak milik SU, sementara gantinya sampai sekarang belum diketahui letaknya, jika pun ada harga tukar gulingnya disinyalir tidak sesuai, diperkirakan oknum camat mengantongi keuntungan dari hasil tukar guling tersebut. JUMAT, 19 APRIL 2002 Kadis Pendidikan NAD Diminta Rekrut Mahasiswa PGSD LHOKSEUMAWE (Waspada): Guru Honor Daerah (Honda) Aceh Utara, mendesak Kadis Pendidikan Nanggroe Aceh Darus- salam (NAD) Drs H Syahbuddin AR MM agar merekrut seluruh mahasiswa PGSD untuk menjadi guru di sekolah dasar (SD). Kami sudah sangat komit belajar dan akan mengakhiri masa studi akhir tahun 2002. "Jangan nanti kalau ada porsi pengangkatan guru PNS, lalu orang lain yang muncul dengan cara main samping lewat oknum-oknum tertentu," usul guru Honda yang juga salah seorang mahasiswa Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD), Junaidi Mustafa yang mengaku bertugas pada salah satu SD di Kecamatan Syamtalira Aron, Aceh Utara, pada acara pertemuan dengan kadis Pendidikan NAD di gedung SLTPN-I Jln Samudera Lhokseumawe, Minggu (14/4) lalu. Menanggapi hal itu Drs H Syahbuddin AR meminta Kadis Pendidikan Aceh Utara, Drs H Ibrahim Bewa MA agar mengupayakan lokasi yang kondusif untuk tempat belajar mahasiswa PGSD di daerah ini, sehingga jangan berpindah-pindah lagi. Demikian pula menyangkut pembayaran honor, supaya Ibrahim Bewa sebagai penanggungjawab program PGSD Kelas Paralel di sini, kiranya dapat mencari solusi sembari menunggu ketukan palu DPRD II untuk mensyahkan APBD II/2002, pinta Kadis Pendidikan NAD.(b12) Masyarakat Matangkuli Desak Pembangunan Jembatan Rangka Baja LHOKSUEMAWE (Waspada): Masyarakat Kecamatan Matangkuli, Aceh Utara mendesak pembangunan jembatan rangka baja Kecamatan setempat yang hingga sekarang terbengkalai, padahal pembangunan jembatan tersebut merupakan anggaran pembangunan 1999. Kepada Waspada, Rabu (17/4) masyarakat di Kecamatan setempat mengeluh dengan kondisi jembatan lama yang telah han- cur dan sebagian telah dibawa hanyut banjir. Namun mereka ter- paksa menggunakan jembatan yang tinggal tali dan beberapa bagi- an badannya yang teringgal yang cukup rawan kecelakaan itu. Tokoh masyarakat setempat, Abd Hadi Mahmud dan HT Akmaruddin yang keduanya juga mantan anggota DPRD Aceh Utara, meminta secara tegas kepada pihak-pihak terkait untuk segera melaksanakan proyek pembangunan itu. Kalau tidak, dikuatirkan proyek pembangunan jembatan itu akan terus menerus terbengkalai. Sebelumnya, Ir Azmi yang menangani proyek tersebut mengatakan bahwa pihaknya masih terkendala dengan mendatangkan krant dari Medan, dan sedang mengusahakan mendapatkan krant dari ExxonMobil. Azmi tidak mengatakan kepastian kapan akan dimulai lagi pembangunan jembatan rangka baja tersebut. (cat/b10) Suhu Politik Di Aceh Tamiang Memanas Jabatan Ketua Parpol Mulai Dibicarakan KUALASIMPANG (Waspada): Kabupaten Aceh Tamiang be- lum diresmikan oleh pemerintah, namun suhu politik di wilayah yang baru terbentuk ini mulai memanas. Terbukti mulai dibica- rakannya pimpinan para Partai Politik yang ada di daerah itu. Salah satunya di tubuh Partai Demokrasi Indonesia- Perjuangan (PDI-P) dan Zainal Arifin menyatakan telah siap untuk memimpin partai yang berlambang kepala banteng itu sehubungan dengan semakin hangatnya dibicarakan jabatan Ketua DPC PDI- P Aceh Tamiang. Demikian keterangan yang berhasil dihimpun Waspada, Minggu (14/4) lalu di markas partai yang berlambangkan kepala banteng itu di Jln R Suprapto Kualasimpang. "Pokoknya saya telah siap untuk memimpin DPC PDI- kabupaten Aceh Tamiang," tegas Zainal Arifin kepada Waspada, Minggu (14/4) lalu, seusai mengikuti rapat pengurus partai itu di markas PDI-P Aceh Tamiang." Di Partai Amanat Nasional (PAN) Aceh Tamiang direncanakan akan menyelenggarakan Musyawarah Daerah (Musda) yang akan berlangsung pada 11 Mei 2002 di gedung Rencong Staf Club Pertamina Daerah Operasi Hulu (DOH) Nanggroe Aceh Darussalam, Rantau Kualasimpang. Menurut Indra, agenda yang akan dibahas dalam Musda nanti yaitu memilih ketua dan pengurus DPD PAN Kabupaten Aceh Tamiang dan sekaligus untuk membahas kerja partai PAN ke depan.(cmh) Ketua IPMI Aceh Utara Dapat Penghargaan Asean Golden Award 2002 LHOKSEUMAWE (Waspada): Ketua Ikatan Penasehat Hukum Indonesia (IPMI) Cabang Aceh Utara, M Yusuf Ismail Pase SH terpilih sebagai salah seorang penerima penghargaan Asean Social And Economic Cooperation Golden Award 2002. Penghargaan Asean Golden Award yang akan diserahkan kepada M Yusuf Ismail Pase SH yang juga aktivis dan pembela HAM di Aceh ini diberikan oleh Citra Mandiri Indonesia, salah satu lemba- ga pemantau Sumber Daya Manudia (SDM) di 10 negara Asean. Terpilihnya M Yusuf Ismail Pase SH sebagai penerima penghargaan Golden Award 2002, melalui kajian dan seleksi yang dilakukan pengamat secara langsung melalui media cetak dan elektronika serta kantor perwakilan negara-negara Asean di Jakarta, sebut Zahnurdin mengutip isi facsimile yang dikirim Citra Mandiri Indonesia kepada M Yusuf Ismail Pase tersebut.(b17) Masyarakat Dukung Kebijakan Pemerintah LHOKSEUMAWE (Waspada): Masyarakat sangat mendukung dengan kebijakan pemerintah yang merencanakan akan memindahkan ibukota Aceh Utara ke Lhoksukon, yang secara historis dan letak sudah selayaknya. Dukungan itu disampaikan masyarakat Lhoksukon kepada Waspada, Kamis (18/4) dengan harapan akan terlaksana. Dipandang dari segi historis, sejak pada zaman Belanda, kontulis (kewedanan-red) terletak di Lhoksukon. Ini pertanda, sejak dulu Lhoksukon telah menjadi pusat pemerintahan semacam kabupaten. Apalagi, tiga kewedanan yang dimiliki Aceh Utara pada masa dulu hanya Lhoksukon yang belum menjadi ibukota. Kewedanan di Bireuen kini telah menjadi ibukota Jeumpa. Kewedanan Lhokseumawe kini telah menjadi ibukota Pemerintah Kota (Pemkot). Tinggal lagi Lhoksukon, ujar A Hadi Mahmud yang juga mantan anggota DPRD Aceh Utara.(cat/b10) Dhuafa Berdoa Untuk Akbar Tanjung MEULABOH (Waspada): Seseorang yang mengidolakan pimpinannya tanpa memperhatikan nasibnya sekalipun dalam hidup serba kekurangan tetap merasakan sedih apabila orang yang dibanggakan itu mendapat musibah, hal ini dirasakan oleh Zainuddin penduduk Desa Keureuseng Kecamatan Samatiga Kabupaten Aceh Barat. Sosok Zainuddin Kader Partai Golkar tingkat desa itu terpukul dan tidak tenang saat mendengar pimpinannya Ir Akbar Tanjung Ketua DPP Partai Golkar ditahan oleh Kejagung karena Buloggeat II, tetapi ia tidak dapat berbuat banyak di samping kehidupan ekonomi yang serba kekurangan bahkan tinggal digubuk di Desa Keureuseng 20 Km dari Kota Meulaboh arah Pedalaman hanya berdoa seraya bernazah kepada Allah SWT. Apabila Ir Akbar Tanjung terlepas dari bahaya tersebut akan melakukan kenduri di rumahnya dengan membacakan Samadiah. Menurut Zainuddin kepada Waspada bahwa doa dimohonkan itu telah dikabulkan oleh Allah SWT, maka dia yang melakukan kenduri lepas nazarnya itu pada hari Selasa (16/4) dengan mengundang Tgk Imum Meunasah dan beberapa tetangga di desa itu.(chan) Kilang Padi Terbesar Dibangun Di Pidie SIGLI (Waspada): Mulai tahun anggaran 2002 Pidie direncana- kan akan dibangun sebuah kilang padi terbesar di Aceh yang memiliki kapasitas produksi 16 ton per hari. Kilang padi tersebut juga dilengkapi dengan peralatan penggi- lingan yang sangat canggih sehingga dapat memproduksi beras dengan kualitas tinggi setara dengan beras Ramos atau Kuku Balam. Kepada Waspada, Rabu (17/4) Bupati Pidie Abdullah Yahya mengatakan kepastian berdirinya kilang padi tersebut telah diper- olehnya dari Pemprov Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) (csm) Kopassus Serahkan 135 Paket Bantuan BANDA ACEH (Waspada): Merayakan HUT ke-50 Kopassus TNI AD aparat Pos Sattis Indrapuri dan Seulimun, Aceh Besar, menyerahkan bantuan 135 paket bantuan anak yatim dan fakir miskin, Rabu (17/4) di Masjid Abu Indrapuri. Bantuan tersebut diserahkan kepada 60 orang pelajar dari Kecamatan Indrapuri, 50 Orang dari Kecamatan Seulimun, 25 orang dari Lhoknga serta 20 orang dari Janhto. Danpos Sattis Indrapuri Lettu Inf Junadi, mengatakan santunan tersebut diperuntukkan kepada anak-anak yatim piatu yang masih sekolah. Dengan harapan dapat membantu kelangsungan proses pendidikan mereka guna mewujudkan cita- cita sekaligus turut mendukung program pemerintah dalam upaya mencerdaskan warga masyarakat. Acara penyerahan santunan itu disaksikan Dandim 0101/Abes Letkol CZI Beta Insan, Asisten I Setdakab Aceh Besar, Kasiter Korem 012/TU, Muspika Indrapuri, Dan Sattis I Kapten Inf Tommy dan para Danpos Sattis di Wilayah Aceh Besar, Imam mukim, imum muanasah, geusyik dan warga sekitar masjid. (b27) MEDAN (Waspada): Banyak kalangan menyayangkan Camat Blangkejeren, Aceh Tenggara, Drs SU karena lebih banyak bertindak layaknya seperti seorang kontraktor dan mempercayakan segala urusan dinas kepada sebuah LSM daripada stafnya. Demikian laporan dari dua orang penelepon yang mohon jati dirinya dirahasiakan kepada redaksi Waspada, Kamis (18/ 4). Menurut penelepon itu, tercatat beberapa proyek yang langsung ditangani SU, di antaranya pembebasan dan pembangunan Gedung LPEM di Desa Cempa, pembangunan pagar Rumah Dinas Camat Blangkejeren, perehaban lapangan Pacuan Kuda Ujung Dah yang nyaris terlantar, tukar BIREUEN (Waspada): Se- telah pasangan Drs H Ham- dani Raden (bupati) dan Drs Atqia Abubakar (wakil bupa- ti) diumumkan sebagai peme- nang oleh Ketua DPRD Bi- rueun H Asyeik H Yusuf, si- dang paripurna dengan agen- da pemilihan bupati/wakil bupati Kabupaten Bireuen, periode 2002-2007 menemui jalan buntu (deadlock). Dalam sidang yang berlang- sung di ruang sidang utama ge- dung DPRD Bireuen, Kamis (18/ 4) pagi, Ketua DPRD Birueun, se- telah mengikuti penghitungan suara yang dilakukan panitia dan saksi dari semua fraksi, maka memutuskan bahwa pasangan Drs H Hamdani Raden - Drs At qia Abubakar memenangkan pe- milihan dengan perolehan 17 suara. Sedangkan dua pasangan rivalnya, masing-masing Drs Mustafa A Geulanggang - Drs H Amiruddin Idris memperoleh 9 suara dan pasangan Kombes (Pol) Drs Marhaban Yusuf- dr Syafriruddin meraih 7 suara ser- ta satu suara abstain. Namun, setelah para saksi meneken berita acara pemilihan dan Ketua DPRD Bireuen me- ngetuk palu, salah seorang ang- gota dewan setempat, Armia Idris SH dari F-PAN langsung melaku- kan interupsi. Ketua Fraksi PAN asal Kecamatan Gandapura itu, melakukan protes dengan me- nyebutkan bahwa kemenangan pasangan Hamdani-Atqia tidak sah. Menurut Armia dalam inte- rupsinya, berdasarkan tata tertib Setelah Hamdani-Atqia Unggul, Sidang Pemilihan Bupati Bireuen 2002-2007 Deadlock rangon. Di kawasan Gajah Gejut, ba- dan jalan tertimbun longsor se- panjang 25 sampai dengan 30 M. Di pendakian Sunci, di samping badan jalan mengalami kemi- ringan, juga situasinya nyaris pu- tus akibat kikisan air yang ma- suk ke badan jalan. Sementara dari Simpang Pasir-Kota Te- rangon sepanjang 5 Km sulit un- tuk dilewati kendaraan roda em- pat. Pada lokasi itu badan jalan hampir seluruhnya terkikis air yang mengakibatkan badan jalan berkubang se dalam 20 sampai 40 cm. Jalan Blang-Terangon Putus Total BLANGKEJEREN (Was- pada): Jalan yang menghubung- kan Blangkejeren-Terangon se- panjang 42 Km sejak 15 April lalu hingga sekarang putus total. Ka- wasan yang mengalami kerusa- kan parah terjadi di Gajah Gejut dan Simpang Pasir-Kota Te- Sopir angkutan bus penum- pang umum jurusan Blangke- jeren-Terangon, Fadli alias Kiput kepada Waspada di Terminal An- tar Kota Blangkejeren, Kamis (18/4), sejak 15 April hingga saat ini jalan yang menghubungkan kedua daerah itu putus total, di- Yang menyakitkan jelas sumber itu, pelebaran jalan protokol Kota Blangkejeren sepanjang lebih kurang 200 meter pemilihan, salah seorang berhak disebut menang bila memperoleh suara 50 persen ditambah satu suara dari jumlah anggota dewan yang hadir. Karenanya, kata dia, maka sidang harus ditunda (skor) atau dilakukan pemilihan tahap kedua karena dari 34 anggota DPRD Bireuen kesemua berha- dir dan memberikan suara, mes- kipun satu suara abstain. Berkaitan ini, akhirnya Ke- tua DPRD mengatakan menun- da sidang selama lima menit, dan mengundang anggota panitia pemilihan berembuk di ruang kerjanya. Namun, penundaan itu akhirnya berlangsung lebih dari satu jam. Ketika sidang dibuka kembali, Ketua DPRD H Asyeik H Yusuf mengatakan sidang ini ditunda kembali untuk satu atau dua hari demi kejelasan keabsa- han atau tidak, atas kemenangan pasangan Hamdani-Atqia. H Syamaun Arifin selaku Wa- kil Ketua DPRD dari F-PG kepa- da Waspada seusai sidang me- ngatakan, jika merujuk pada PP No 151/2000 pasal 24 ayat 2 ten- tang tata cara pemilihan, penge- sahan dan pemberhentian kepala dan wakil kepala daerah, maka persentase suara ditentukan jumlah dewan yang hadir. Sementara itu, sejumlah to- koh yang menyaksikan prosesi pemilihan Bupati dan Wakil Bu- pati Bireuen kemarin menya- takan penyesalannya terhadap sikap pimpinan dewan yang ter- kesan tidak tegas, mengingat ke- tua langsung mengambil kesim- pulan dari interupsi seorang anggota dewan. "Harapan kita kepada mas- yarakat agar cinta ke polisinya," ujar Brigjen Pol Drs Darwan Siregar kepada wartawan usai melakukan pertemuan jajaran Polri, Kamis (18/4) di ruang aula Makhdum Mapolda setempat. Namun, ketika ditanya, ada masyarakat yang masih meman- dang negatif terhadap Polri, Dar- wan menjawab masih banyak aparat kepolisian yang baik. Mes- ki ada satu dua masih arogan yang mungkin masih ada, tapi jauh di lubuk hati yang paling da- lam keinginan kita untuk meru- bah paradigma itu, kata Dir Bim- mas Polri ini. Menurutnya, Polri betul-be- perkirakan jika jalan ini tidak di- perbaiki dipastikan arus tran- sportasi dalam waktu tidak lama mengalami kemacetan. Akibat- nya jelas Kiput, berbagai harga kebutuhan pokok akan melonjak naik, malah diperkirakan bebera- pa jenis barang akan menghilang dari pasaran. Tokoh pemuda, Rian yang menghubungi Waspada via tele- pon, Kamis (18/4) sangat meya- yangkan pihak terkait yang telah lama membiarkan kerusakan jalan itu, juga sebagaimana yang dilansir harian ini pekan silam. "Jika PU Tk I ogah untuk mem- perbaiki jalan kami ini, kami mohon kesediaan pemerintah daerah (Pemkab Aceh Tenggara) untuk segera tanggap. Kami ke- cewa pada beberapa minggu si- lam DPRD I Aceh pernah datang melihat jalan di Gayo Lues, na- mun mereka tidak mau datang melihat jalan kami," jelas Rian. Kepala Dinas Kimpraswil Provinsi NAD Ir Muchyan Yunan tidak berhasil dikonfirmasi, me- nurut seorang stafnya Kepala Di- nas sedang mengikuti rapat de- ngan pihak Bina Marga di lantai dua.(625) Dirbimmas: Polri Harus Mencintai Masyarakat BANDA ACEH (Waspada): Direktur Bimmas (Bimbingan masyarakat) Polri mengharap- kan aparat kepolisian lebih banyak melakukan tatap muka dengan masyarakatnya dan lebih sering berdiskusi dengan tokoh- tokoh masyarakat. tul ingin melayani masyarakat dan melindungi dan mengayomi masyarakat. Untuk itu dia meng- harapkan aparat sering berdis- kusi, meminta pendapat, mener- jemahkan kemauan masyarakat dan tokoh-tokoh masyarakat dan mencari jalan yang terbaik. Setelah mengadakan perte- muan dengan jajaran Polri yang dihadiri Wakapolda Aceh, Kasat Bimmas Polresta BNA/ABES serta Dai Kamtibmas, Darwan Siregar juga menyerahkan ban- tuan televisi kepada dua Babinsa Bimmas terbaik. Masing-masing Babinsa Bimmas Kelurahan Peuniti dan Kelurahan Merduati, Polsek Baiturrahman. Selanjutnya, juga diserahkan dua wireles kepada dua kapolsek terbaik serta sejumlah bantuan lainnya berupak jaket dan tas masing-masing 125 buah, 12 unit megaphone kepada remaja mas- jid serta bantuan dana untuk dua janda Babinsa.(b27) SEBAGAIMANA orang Aceh yang relegius, keberadaan tempat-tempat ibadah tidak terpisahkan dalam kehidupan sehari-hari. Begitu juga keberadaan meunasah-meunasah di setiap desa, sudah menjadi semacam keharusan yang sakral. Nyaris semua desa di Aceh tidak ada yang tidak memiliki meunasah, kendati- pun desa terpencil yang berpenduduk miskin. Meunasah, selain sebagai tempat ibadah memiliki fungsi lain yang sangat penting. Biasanya masalah-masa- lah yang menyangkut kemasyarakatan dan persengke- taan diselesaikan di sini secara musyawarah. Pada ma- lam harinya sering digunakan sebagai tempat mengaji dan belajar agama, baik anak-anak maupun orang dewasa. Begitu juga urgennya keberadaan meunasah bagi masyarakat Aceh, terutama di desa-desa yang belum (tidak) memiliki masjid. Sama halnya dengan Desa Tanjong Dama yang berjarak sekitar 1 Km dari ibukota Kecamatan Seunuddon, Aceh Utara. Desa yang berpenduduk sekitar 210 jiwa ini sangat mengidam- Sebelumnya, dalam sambu- hanya yang meraih suara ter- tan sebelum penutupan penun- banyak pertama dan kedua. "Se- daan sidang, Ketua DPRD Bi- cara jelas maka yang berhak ada- reuen, H Asyeik H Yusuf menga- lah pasangan Hamdani dan pa- takan, jika seandainya sidang sangan Mustafa," katanya. pemilihan ini dilakukan tahap kedua, maka yang berhak ikut SABANG (Waspada): Ratu- san pemuda yang gagal dalam mengikuti tes CPNS tahun 2001 lalu kembali menggelar demo ke gedung DPRD Kota Sabang Ka- mis (18/4). Demo yang dipimpin Tris Kurniawan dengan menggelar spanduk dan poster-poster berisi hujatan terhadap anggota DPRD sempat menarik perhatian mas- yarakat yang melintasi jalan Di- ponegoro sekira pukul 10.00. Dengan memakai alat penge- ras suara, secara bergantian me- nyampaikan aspirasinya tentang kecurangan panitia penerimaan calon pegawai negeri sipil (CPNS) yang katanya sarat dengan KKN. Hujatan yang tergolong pe- das melalui poster dan spanduk antara lain anggota dewan kok loyo, impoten yak? Sudah tiga ka- li di demo kok hanya mengumbar janji. Katanya akan memper- juangkan nasib rakyat tapi ke- nyataannya tak pernah digubris. Dengan demikian, sampai dengan berita ini dikirim belum Ratusan Pemuda Sabang Tak Lulus CPNS Kembali Unjuk Rasa Ke DPRD Di panas terik matahari, di luar perkarangan gedung dewan mereka membuat aksi demo seca- ra tertib, setelah dua jam mem- buat aksi, salah seorang anggota dewan meminta pengunjuk rasa untuk masuk ke dalam gedung dewan menyampaikan aspirasi- nya. Namun, sempat ditolak, me- reka minta walikota dan Ketua DPRD Sabang ikut, berdiri dite- rik panas matahari. Setelah di- menurut pengakuannya biayanya diambil dari saku oknum camat sendiri, alias dana pribadi, dan ini telah menjadi pembicaraan umum di Blangkejeren. Di samping itu gaya kepemimpinan SU selalu mengedepankan oknum LSM dan beberapa orang tokoh untuk memuluskan aksinya. Ini diduga akibat adanya hubungan family dengan Wakil Bupati Aceh Tenggara Drs Darmansyah sehingga yang bersangkutan sering menjual nama orang nomor dua di Aceh Tenggara itu. Camat Blangkerejen, Drs SU yang dihubungi Waspada, Kamis (18/4) via telepon tidak berhasil karena, telepon di rumahnya tak ada yang menjawab. (cra) BANDA ACEH (Waspada): Solusi damai yang ditawarkan Majelis Hakim dalam persi- dangan gugatan LSM Sorak Aceh terhadap gubernur dan DPRD NAD tidak tercapai. "Sampai hari ini kita belum mencapai kesepakatan apa pun terhadap perdamaian itu sen- diri," ujar Rasminta kuasa huk- um penggugat (LSM Sorak Aceh) menjawab pertanyaan Hakim Ketua Safaruddin SH dalam per- sidangan kedua Kamis (18/4) di ruang sidang PN Banda Aceh. Kemudian pertanyaan yang sama Ketua Majelis menanyakan kepada kuasa hukum Tergugat I, Husni Bahri TOB SH MM yang dijawab: "Sampai hari ini kita ke- sulitan juga mencari titik temu." adakan negoisasi akhirnya mere- ka masuk ke dalam gedung de- ngan tertib. Walikota Sabang Drs Sofyan Haroen dalam pernyataannya mengatakan tidak bisa memenu- hi keinginan pengunjuk rasa memberi nama-nama CPNS yang telah lulus tes, katanya dia harus minta izin kepada Guber- nur NAD. Namun tidak diterima oleh mereka, justru sebaliknya pende- mo mendesak Walikota Sabang untuk memerintahkan Sekwilda Sabang agar memberikan kete- rangan dan menyampaikan daf- tar nama-nama yang lulus tes CPNS. Nama-nama tersebut su- dah ada di Sekretariat Daerah Kota Sabang. Suasana semakin tegang dan nyaris terjadi baku hantam di da- lam gedung, setelah anggota de- wan Ny Mariani menyampaikan berbagai statemen yang tidak bi- sa diterima oleh pengunjuk rasa. Pengunjuk rasa bersikeras agar walikota Sabang bisa meng- hadirkan Sekwilda, Kabag Kepe- gawaian dan Asisten III Setwilda Kota Sabang Semula Walikota Sabang mengizinkan Sekwilda Sabang Drs Suraji Junus dihadirkan da- lam pertemuan itu, namun Sek- wilda tidak bisa memenuhi mak- sud ratusan pemuda dengan ala- san kurang sehat. Padahal waktu WASPADA Halaman 5 Rasminta kuasa hukum LSM So- rak yang didampingi kuasa hu- kum lainnya M Abri AR SH dan Najmuddin SH. ada keputusan apakah keme- nangan pasangan Hamdani- Atqia sah atau tidak. Begitupun kapan jadwal sidang lanjutan atau pemilihan tahap kedua dilaku- keterangan pasti.(b14/b10) kan atau tidak belum diperoleh Lanjutan Sidang Gugatan Soal Renstra Husni Bahri TOB SH selaku kuasa hukum Tergugat meminta waktu kepada majelis hakim un- tuk menyiapkan jawaban-jawa- ban (Replik) serta menyiapkan gugatan rekonvensi (gugatan ba- lik) di depan persidangan. Akhir- nya majelis hakim menutup dan memberi waktu kepada kuasa hu- kum Tergugat sampai sidang selan- jutnya pada hari Kamis (25/4) depan. Sebelumnya, setelah sidang dibuka LSM Sorak Aceh menam- bah poin pada dasar gugatan dan tuntutan dalam surat gugatan- nya terhadap gubernur dan DPRD NAD. Kedua tergugat di- Setelah mendapat jawaban minta menyampaikan permoho- dari kuasa hukum Tergugat, Ke- nan maaf kepada seluruh rakyat tua Majelis Hakim menanyakan Provinsi NAD melalui media masa. kepada kuasa hukum penggugat, Permintaan maaf itu dimuat apakah penggugat tetap melan- satu halaman penuh di Harian jutkan gugatannya. "Ya, kami Serambi Indonesia (Banda Aceh), tetap melanjutkan gugatan," ujar Harian Waspada (Medan) dan idamkan memiliki meunasah yang layak. Masyarakat yang umumnya bermata pencarian sebagai petani ini 99 persen masih di bawah garis prasejahtera. Menurut Kades Zakaria kepada Waspada, kehidupan masyarakatnya begitu melarat, walaupun dekat dengan ibukota kecamatan, tapi dalam bidang perekonomian seperti terisolir dari dunia luar. Tidak ada warga desa setempat yang memiliki mata pencarian lain, kecuali hanya ada satu dua pegawai negeri. Karena itulah, untuk pembangunan meunasah baru yang telah dimulai tahun 1999 itu hingga kini belum bisa digunakan, sedangkan meunasah lama kini tinggal kenangan tersendiri yang masih begitu melekat diingatan masyarakat. Meunasah yang telah berusia 30 tahun itu dengan terpaksa harus dibongkar, karena memang tidak bisa digunakan sama sekali, Bahan material fisiknya sudah lapuk dimakan usia, dan nyaris tanpa sentuhan dan perbaikan sepanjang usianya. Seraya menunggu meunasah baru selesai, sementara telah diskor selama dua jam un- tuk menunggu kehadiran Sek- wilda selaku ketua tim selektifi- tas CPNS Kesepakatan Damai Sorak Dan Gubernur Tak Tercapai Sekira pukul 15.00, Ketua DPRD Kota Sabang H Husaini membuka kembali rapat yang di- hadiri pimpinan dewan beserta seluruh anggota dewan, Walikota Sabang Drs Sofyan Haroen, un- sur Muspida dan ratusan peng- unjuk rasa. Pengunjuk rasa sempat kece- wa karena Drs Suraji Junus tidak bisa dihadirkan dalam pertemu- an itu. Atas desakan para peng- unjuk rasa, akhirnya Walikota Sabang Drs Suraji Junus untuk memberikan wewenang me- nyampaikan penjelasan tentang penerimaan CPNS tahun 2001 dan melaksanakan tugas-tugas rutinitas selama walikota Sabang tidak berada di tempat. Namun, Ketua DPRD setem- pat H Husaini di hadapan para pengunjuk rasa telah mereko- mendasikan surat pemanggilan kepada Sekwilda Sabang pada hari Sabtu (20/4) sekaligus meng- undang perwakilan dari pengun- juk rasa. Selanjutnya, menurut Husaini, hari Senin (22/4) men- datang akan diberikan penjela- san dan solusi kepada seluruh pengunjuk rasa. Mendengar penjelasan dari Husaini, tepat sekira pukul 16.00 aksi tersebut bubar.(b09) Waspada/Arafat Nur Balai darurat yang dijadikan sebagai tempat shalat dan sebagainya menggantikan fungsi meunasah yang kini masih dalam tahap pembangunan. Masyarakat Tanjong Dama Shalat Di Tempat Darurat masyarakat setempat terpaksa shalat di tempat darurat. Bangunan balai-balai di samping meunasah tersebut berubah fungsi menggantikan meunasah yang belum jadi. Walau tidak layak dan sangat sempit untuk ukuran shalat berjamaah, mereka harus sabar. Namun tempat darurat itu terpaksa digunakan bertahun-tahun akibat meunasah yang tidak kunjung usai dibangun. Bahkan ada masyarakat memandang pesimis terhadap bangunan ukuran 12 x 10 m yang menyerap dana begitu besar bagi ukuran keuangan mereka. Salah seorang unsur panitia pembangunan meuna- sah, Bukhari Tanjong kepada Waspada mengungkapkan, walaupun pihaknya telah susah payah mengumpulkan dana setiap musim panen dan para dermawan lain, tapi hanya mampu menyelesaikan sekitar 45 persen. Selanjut- nya masih membutuhkan perjuangan panjang, terutama kepada Pemkab Aceh Utara agar nantinya tersentuh untuk pembangunan meunasah itu. Arafat Nur Kompas (Jakarta) selama tujuh hari berturut-turut. Aneh Sebelum persidangan ditu- tup, Ketua Majelis Hakim mene- gur Kuasa Hukum Tergugat I, Husni Bahri TOB SH karena me- nyatakan dirinya juga sebagai kuasa hukum Tergugat 2 (DPRD NAD). Menurut Ketua Divisi Kampanye dan Pendidikan Pub- lik Sorak Aceh, Teuku Alfian, per- nyataan Kuasa Hukum Tergugat I Husni Bahri TOB SH) yang ju- ga menyatakan dirinya bertindak sebagai kuasa hukum Tergugat 2 (DPRD NAD) sebuah keanehan. "Ini menimbulkan tanda ta- nya dari segi etika dan moralitas hukum, bahkan secara langsung ini membenarkan dasar-dasar gugatan yang diajukan peng- gugat. Yaitu secara sadar dan ber- sama-sama dalam proses peng- ajuan, penyusunan, pengesahan serta perubahan APBD 2001 yang oleh Sorak Aceh dianggap cacat hukum dan merupakan per buatan hukum," ujar Alfian.(b27) Al-Bayan Dengki Membawa Permusuhan "DAN ceritakanlah kepada mereka dengan benar tentang ri- wayat dua putra Adam. Tatkala mereka mempersembahkan qur- ban, tetapi yang terima hanyalah dari yang satu di antara mereka dan dari yang lain tak diterima. Ia berkata: "Sesungguhnya aku akan membunuh engkau." (Yang lain) berkata: Allah hanya akan menerima dari orang yang bertaqwa." (QS AL-Maidah:27). Para ahli tafsir mengatakan, dua orang yang terdapat dalam kisah ini adalah Qabil dan Habil. Keduanya diperintahkan berqurban oleh ayah mereka (Adam). Habil mempersembahkan hewan yang paling baik dengan hati yang ikhlas. Qabil sangat iri dan dengki kepada Habil, dan ia berqurban hanya untuk mengalahkan saudaranya (Habil). Tuhan hanya menerima qurban yang ditunaikan secara ikhlas. Qabil bertambah iri dan dengki, sehingga ia memutuskan untuk membunuh Habil. Dalam tafsir Al-Quran, "Al-Mizan" (5:298) Thabathabai mengatakan, "Inilah contoh bagaimana kedengkian dapat membawa orang untuk membunuh saudaranya, kemudian membawanya pada penyesalan dan kerugian, yang tidak ada jalan untuk menyelamatkannya." Ayat selanjutnya menjelaskan, "Sungguh jika engkau menggerakan tanganmu kepadaku untuk membunuhku, aku tidak akan menggerakan tanganku kepadamu untuk membunuhmu. Sesungguhnya aku takut kepada Allah, Tuhan seru sekalian alam," (QS AL-Maida: 28). Lalu, mengapa Al-Quran melukiskan Habil sebagai orang yang lemah? Mengapa ia tidak mau membela diri ketika ia dibunuh oleh saudaranya? Sebagian ahli tafsir mengatakan bahwa Habil tidak membela diri karena ia dengan sengaja memilih kematiannya di tangan saudaranya. la ingin memberikan pelajaran bagi umat manusia bahwa pelaku kezaliman tidak akan pernah beruntung. Pembunuhan itu akan memulai pertentangan abadi antara pelaku "qurban" yang ikhlas dengan orang-orang zalim yang iri dan dengki. Ahli tafsir lainnya mengatakan bahwa kelemahan Habil merupakan lambang dari kelemahan orang-orang yang tertindas. Mereka tidak memiliki kekuatann untuk "menggerakan tangan" membunuh orang-orang zalim. Demikian tragedi kemanusiaan antara Habil dan Qabil, betapa kedengkian Qabil membuatnya tega membunuh saudaranya sendiri (Habil). Kiswoyo Bupati Pidie Minta DPRD Lebih Arif Soal Penolakan RAPBD 2002 SIGLI (Waspada): Penolakan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) Pidie 2002 oleh panitia angaran DPRD setempat dengan alasan tidak dilengkapi Rancangan Strategis (Renstra) sangat disayangkan Ir Abdullah Yahya. Bupati Pidie tersebut seolah tidak mengerti apa maunya anggota dewan dengan menolak pembahasan RAPBD tersebut, karena dia mengaku sebelum diajukan secara resmi ke DPRD rancangan anggaran itu telah terlebih dahulu di konsultasi dengan dewan. Kepada sejumlah wartawan di ruang kerjanya Rabu (17/4) bupati berharap sebelum rancangan diajukan akan ada masukan awal dari anggota dewan dengan adanya forum konsultasi itu. "Ternyata mereka menyatakan rancangan tersebut tidak bisa diajukan," kata Abdullah yang mengaku para anggota dewan itu sama sekali tidak menyinggung tentang Renstra dalam rapat konsultasi. Abdullah Yahya menambahkan pihaknya bukan tidak mengetahui tentang adanya pengajuan Renstra sebelum pembahasan RAPBD, namun kondisi pada saat itu tidak memungkinkan Renstra dapat dibuat. "Bulan Januari saya baru dilantik, awal Februari saya baru menyusun kabinet, jadi waktu yang kami miliki sangat terbatas, penyusunan Renstra tersebut bukan pekerjaan semalam kan," sergah Abdullah. Kendati demikian Abdullah berjanji akan memenuhi semua permintaan dewan tersebut, "kita akan usahakan untuk memper- siapkan Renstra secepat mungkin". Abdullah Yahya berharap para anggota dewan dapat bersikap lebih arif dengan kondisi yang ada, yang perlu kita pikirkan adalah kemajuan daerah, bukan kepentingan pribadi semata," tambah Abdullah. Jangan Cari Alasan Alasan yang diberikan oleh pihak eksekutif sehubungan belum selesainya pembuatan rencana strategis (Renstra) yang berbuntut ditolaknya pembahasan RAPBD Pidie 2009 aleb oleh kalangan anggota dewan terlalu dican orda BD 16 Anllalu dinilai Drs M Yusuf Ishak anggota Fraksi Golongan Karya menilai alasan Bupati Pidie Ir Abdullah Yahya serta Sekdakab Ir Imran telah bertentangan dengan aturan yang berlaku serta menggelikan. Kepada para wartawan Rabu (17/4) Abdullah Yahya berkilah belum rampungnya penyusunan Ranstra karena kepepetnya waktu yang dia miliki serta belum lengkapnya susunan kepala dinas yang dilantik. Sementara itu Sekda, Imran dalam rapat dengan panitia anggaran 16 April lalu bahkan mengatakan tersendatnya penyusunan Renstra akibat Pembak tidak memiliki dana untuk penyusunan Renstra. Jawaban yang diberikan Abdullah Yahya itu jelas telah menyalahi aturan yang ada, "Sebab dengan peraturan pemerintah (PP) No 108 tahun 2001 yang mewajibkan kepada kepala pemerintahan untuk segera menyusun Renstra setelah satu bulan," kata Yusuf (csm) Ketua Kadinda Aceh Utara Ngotot Pertahankan Pengutipan Fee Proyek LHOKSEUMAWE (Waspada): Ketua kadinda Aceh Utara, Drs M Basri Yusuf, tetap ngotot mempertahankan kebijakan panitia pengutipan persen (fee) proyek pembangunan di daerah ini. Tidak peduli gelombang protes yang muncul di masyarakat setempat, para asosiasi dan DRPD II Aceh Utara. Reaksi itu timbul, menurut Basri Yusuf dalam temu pers di Istana Cendana Kadin Jln Merdeka Lhokseumawe, Rabu (17/4), akibar mereka belum mengetahui persoalan, baik menyangkut konsep maupun tujuan hakiki dari panitia gotong royong yang telah dibentuknya. Kepada pers pihaknya meminta untuk mempublikasi maksud dan tujuan panitia gotong royong ini, "bukan panitia pengutipan fee proyek, tapi panitia pengutipan subsidi dari perusahaan profesional kepada perusahaan yang baru tumbuh," lanjut Basri Yusuf. Kebijakan ini dipelopori Kamar Dagang dan Industri Daerah (Kadinda) Aceh Utara, karena melihat fenomena yang berkembang selama ini. "Sudah menjadi rahasia umum, paket pembangunan hanya dikuasai oleh segelintir pengusaha saja," ujarnya. Hal yang lebih ironis, kata dia, ada pimpinan proyek (Pimpro) yang mengapit sejumlah perusahaan, termasuk pegawai negeri sipil (PNS) membuat perusahaan untuk menggaet sejumlah proyek pembangunan di Pemkab Aceh Utara. "Cerita apa ini, setelah dia berstatus pegawai negeri, ingin menggerogot proyek pula." Berbagai ketimpangan di kalangan birokrat Pemkab setempat terjadi. Misalnya, tentang penyusunan penawaran, proses progres yang harus melewati 28 meja dan para pengusaha harus mengeluar- kan uang. Walau sudah diberikan kepada Pimpro, tapi kena lagi di 28 meja tersebut. "Saya sudah hitung meja yang perlu dilewati itu, di Tk I Provinsi NAD saja, tidak lebih dari lima meja," beber Basri Yusuf. Kata dia, tujuan pembentukan panitia gotong royong oleh Kadinda Aceh Utara, inilah yang hendak diluruskan. Jangan ada pihak yang menyangka, Kadinda di bawah pimpinannya ingin membentuk panitia kapling-kapling proyek Pemkab. "Haram panitia ini mengambil paket proyek, kecuali proyek yang turun dari Provinsi NAD," tegas Basri Yusuf. Persoalan sekarang bukan masalah profesional/tidaknya peng- usaha di Aceh Utara, justru masalah kebutuhan makan sehari-hari pengusaha yang baru tumbuh ini perlu dipikirkan. "Inilah program panitia gotong royong bentukan kadinda Aceh Utara, agar tidak ada lagi pihak yang keliru menanggapinya," pinta Basri Yusuf.(b12/b17/cat) SIRA Aceh Ucapkan Selamat Atas Bebasnya Faisal Saifuddin BANDA ACEH (Waspada): Ketua SIRA Konsulat Jakarta Raya Faisal Saifuddin, Rabu (17/4) pagi menghirup udara bebas. Atas bebasnya Faisal Saifuddin ini disambut suka cita oleh kalangan aktivis SIRA Aceh. "Kita mengucapkan selamat kepada Faisal Saifuddin dan berharap terus mengibarkan semangat demokrasi," kata Presidium SIRA Aceh, Faisal Ridha kepada Waspada Rabu (17/4) malam sehubungan dibebaskannya rekan seperjuangannya kemarin. Faisal Saifuddin, sebagaimana diketahui, medio April 2001 oleh pihak berwajib didakwa ikut tersangkut kasus pengemboman asrama mahasiswa Aceh di Jakarta. Tapi dalam persidangan dakwaan itu tidak bisa dibuktikan. Kemudian dia didakwa melanggar pasal 154 dan 155 jo 160 dan 161 KUHP menyebarkan rasa kebencian terhadap negara, ketika melakukan demontrasi di depan gedung PBB di Jakarta. Majelis Hakim yang menyidangkan kasus Ketua Sira Konsulat Jakarta ini memberi ganjaran 1 tahun kurungan. Namun Jhonson Panjaitan, Kuasa hukum Faisal Saifuddin dari PBHI Jakarta menyatakan naik banding atas putusan tersebut. Namun, Rabu (17/4) kemarin karena masa penahanan Faisal Saifuddin sudah habis dan dia dibebaskan oleh petugas sipir dari rutan Salemba, putra kelahiran Pidie ini ditahan sejak Juni tahun lalu. SIRA Aceh juga tak lupa berterimakasih kepada pihak PBHI Jakarta yang selama ini tetap konsisten memberikan advokasi hukum kepada Faisal Saifuddin yang ditahan oleh aparat berwajib karena menginginkan keadilan di tanah kelahirannya ditegakkan.(b04) 4 2cm Color Rendition Chart