Tipe: Koran
Tanggal: 2002-04-28
Halaman: 07
Konten
il 2002 LE 6 sama dewan juri bar CII at hadiah hiburan: sekolah TK Pembina TK Aisyiyah ah TK. YWKA sal sekolah TK. Eria TK. Harapan Gajah Mada un kolah SD Methodist aya asal sekolah SD I: Renita Rusli asal tara yang mendapat ar R. H, asal sekolah al sekolah SD Sutomo, Harapan, Yohannes ius, Rika Dian Asari, Iviani G, asal sekolah untuk kategori usia sekolah Sutomo I, Han tabungan olah SDN No. 060412, Han tabungan ekolah Methodist 3, Han tabungan. al sekolah SDN. No. olah SD Pertiwi P II Medan D Kalam Kudus al sekolah Harapan 2 SD Harapan SD Immanuel Denny Adil Lubis, Abu M. Ichsan. ● Hamzah n yang dilakukan oleh Caya Idul Adha. abi Ibrahim menerima an Ka'bah di Mekah. segera mencari anaknya, an perintah Allah supaya mpat yang agak tinggi. kan kesanggupannya tiasa bersama ayahnya ang telah diperintahkan ya segera melaksanakan ah tersebut letaknya am-zam. beritahu oleh Malaikat bih dahulu menyediakan bah. Kemudian mereka disekelilingnya. Batu- Ka'bah tersebut diambil rdekatan. bok yang sudah meninggi Hi atas sebuah batu besar. namakan Makam Ibrahim aki beliau. elah, mereka bekerja a menyelesaikan rumah abi Ibrahim senantiasa erdapat dalam Surah Al- bah, Allah mengutus Jibril im dan Nabi Ismail cara- ang kemudian diwariskan ** Neng/SM Waspada/Anum Purba kat peserta lomba (kanan) ng Manager Faber-Castel um (kiri) dan bingkisan. Bagi yang menang selamat ang belum coba lagi dalam petisi lainnya. Anum Purba Siaran Minggu WASPADA Populer Kebun Raya Bedugul, Keindahan Yang Alami BILA kita bercerita tentang kebun raya, yang terlintas di pikiran orang mungkin hanya Kebun Raya Bogor atau Kebun Raya Cibodas, keduanya adalah warisan dari pemerintahan Belanda. Padahal ada satu kebun raya di Indonesia yang tak kalah istimewa, yakni Kebun Raya Eka Karya, atau sering disebut dengan Kebun Raya Bedugul. Terletak di pulau Bali. Keistimewaan dari kebun raya ini adalah asli buatan para ahli botani dan seniman dalam negeri. Panorama yang disajikan Kebun Raya Bedugul juga lebih istimewa. Bila dua kebun raya di Jawa barat itu cuma menampilkan pegunungan yang menghijau, Bedugul melengkapinya dengan birunya danau dan barisan bukit. Penataan di dalam kebun memang belum begitu memadai, tapi alam aslinya Rombongan terdiri dari ibu-ibu yang tergabung pada I.K.B.I (Ikatan Keluarga Besar Ibu-ibu) PT.Perkebunan Nusantara V Propinsi Riau terlihat berbaris, berlomba di belakang mobil yang saya tumpangi bersama istri Dirut P.T.P V Ny. Hj. Tati Imam H. Sungguh mengasyikkan dan amat menyenangkan perjalanan kali ini, rasanya sulit dilupakan. Kecapean dan kelelahan untuk persiapan Ceramah Dalam Rangka Memperingati Hari Lahirnya Ibu R.A. Kartini di Pekanbaru, jadi hilang dan terobati. Di mobilpun penuh dengan gelak tawa dan canda ria, menambah asyiknya perjalanan. Perjalanan hari Jum'at pagi 19 April 2002 ke Kerajaan Siak adalah program santai ibu-ibu dan bapak- bapak. Suasananya begitu hidup dan akrab, itulah yang saya rasakan. Tepat jam 09.30 pagi, kami tiba di tepian Sungai Siak. Air sungainya berwarna merah kecoklat-coklatan, dalam hati saya bergumam, wah ka- lau ditambahi susu kental cap Nona, maka jadilah air teh susu yang lezat rasanya. menyodorkan kecantikan yang alami. Tak ada kebun raya lain yang berbatasan dengan danau, hingga sekaligus dapat memanfaatkan keindahan lingkungan danau tersebut. Rombongan mobil kami langsung dinaikkan ke kapal Ferry, kami tetap Keheningan suasana di dataran tinggi tempat kebun raya, memberi nuansa tersendiri. Di depan kebun terhampar Danau Beratan yang membiru, airnya tampak tenang tanpa riakan. Di belakang Sepanjang perjalan menuju Kerajaan Siak, pandangan mata saya tertuju ke etalase kedai nasi yang berjejer di sepanjang jalan yang kaml lalui. Yang menarik mata saya bu- kanlah kedai nasinya, tapi goreng udang galahnya yang gede-gede. Wah...perut langsung bereaksi dan ti- dak dapat ditahan, kebetulan saya makhluk hidup yang paling doyan udang goreng. Singgah Sejenak di Kerajaan Siak TIDAK terasa perjalanan dari Pekanbaru menuju ke Kabupaten Siak (Kerajaan Siak) yang memakan waktu tempuh lebih kurang 2 1/2 jam kami lalui dengan mulus tiada hambatan. berada di mobil. Dalam waktu lebih. kurang 10 menit, sampailah kami di seberang yaitu Kabupaten Siak. Suami saya pernah bilang, kalau saya lagi makan udang goreng, saking menikmatinya suka lupa pada suami. Padahal, manalah mungkin, gara-gara udang goreng bisa mengalahkan suami. Wak Nadam berasal dari Jawa, tapi dia menghabiskan tiga perempat usianya justru di Medan bersama kedua putra- nya, Untung dan Nasib. Banyak yang Sampailah kami di depan sebuah bangunan yang lain dari bangunan yang ada disekitar situ. Halamannya luas, tapi kurang tertata dan tidak terawat. Bila kita mendengar nama kerajaan, pikiran kita langsung dibawa melayang menerawang ke awang-awang membayangkan sebuah bangunan yang megah me- wah, tertata rapih, resik dan meng- agumkan. Tapi kenyataan yang saya lihat, Kerajaan Istana Siak tak ubah- nya Istana Maimon yang saya kagumi di kota Medan, kurang terawat dan tidak tertata sama sekali. danau terlukis barisan Gunung Mangu, Gunung Batu Karu, Bukit Tapak berbaris bagai pagar. Benar-benar satu pemanda- ngan alam yang lengkap. Kebun Raya ini dirancang untuk pe- ngembangan tanaman khas Indonesia Timur. Itulah sebabnya para pengurus sejak bertahun-tahun yang lalu meng- umpulkan berbagai suku tanaman dari Indonesia bagian timur, terutama tanaman dataran tinggi lembab. Namun beda Istana Siak dengan Istana Maimon, di istana ini banyak Selain tanaman khas Indonesia bagian timur, terdapat pula koleksi anggrek, kaktus, biji-bijian, herbarium, herbarium khusus kebun, tanaman obat-obatan dan yang khas dari Bali adalah tanaman untuk upacara adat. Waspada/Erma MT Biar Tua Tetap Produktif Orang memanggilnya Wak Nadam. Tubuhnya kecil tapi menyimpan tenaga cukup kuat meski usianya sudah lebih 80 tahun. Saat mengusuk kedua tangan- nya masih kuat dan tepat menemukan urat-urat yang sakit atau keseleo. Dia berprofesi sebagai tukang pijat sejak usia muda, jadi kalau dihitung- hitung, katanya hampir 50 tahun dia memijat atau mengusuk, mulai anak bayi hingga orang tua, yang sakit atau menduga dia pakai susuk, tapi diban- tahnya sambil tersenyum. "Susuk apa, aku cuma makan nasi putih sitik (sedikit- red) dengan tahu, tempe dan sayur. Aku rajin mutih, tapi dulu aku rajin puasa Senin Kemis," katanya. yang lelah atau yang baru melahirkan. Keahlian mengusuk diperolehnya dari almarhum ibunya. Dalam usianya kini, Wak Nadam masih mempunyai pelanggan tetap yang menjemputnya dari rumah. Karena itu dia tidak pernah kekurangan karena dia selalu dibayar antara Rp 15 ribu hingga Rp 30 ribuan. Uang itu katanya sebagian disimpan, sebagian diberi untuk cucu-cucu, sebagian lagi kalau- kalau diperlukan anaknya maka dia memberikannya. "Aku tak mau mere- potkan orang lain," ujar Wak Nadam, arif. Erma MT tersimpan benda-benda bersejarah seperti, peralatan dan perabotan Sultan. Seperti kursi singgasana berbalutkan emas. Kursi dan meja- meja yang terbuat dari marmer yang dapat tembus pandang. Bagitu pula lampu-lampu hias yang terbuat dari kristal murni. Kaca cermin yang besar-besar yang tergantung di sekeliling ruangan, maksudnya untuk memberikan latar belakang penerangan (sinar terang) karena lampu gantung yang terbuat dari kristal asli ini masih mempergunakan sumbu dan minyak lampu. Di sudut ruangan lain ada aneka macam benda-benda hiasan hasil dari persembahan Negara Sahabat. Aneka jenis meriam, bedil, tombak, kele- wang, dan juga keris-keris. Di tempat lainnya ada sebuah cermin untuk ber- hias, bentuknya kecil, yang menurut cerita adalah cermin Ratu Agung. Jumlah tanaman yang terakhir ini cukup banyak dan beraneka ragam. Untuk tanaman kelapa ada beberapa jenis, ada Kelapa Kera yang bentuk buahnya mirip kepala kera, ada Kelapa Nyung Rangda yang pelepahnya bergelantungan seperti rangda. Cempaka, bunga penting untuk upacara, juga beraneka jenisnya. Belum lagi pinang-pinangan, pisang-pisangan, manggis dan berbagai buah atau bunga untuk keperluan upacara adat. Lead us into temptation antonio BANDERASE ORIGINAL SIN Di dataran tertinggi Kebun Raya Eka Karya Bedugul ini juga dibangun Museum Etnobotani. Penataan lahan dan arsitektur bangunan dibuat sesuai dengan aturan Bali Asli. Bahkan arsitek yang menger- jakannya betul-betul ahli tentang seluk- beluk bangunan tradisional Bali. Ba- ngunan museum ini benar-benar mencer- minkan jiwa seni masyarakat Bali yang cukup tinggi. MICONE CREEPER Yang unik, bangunan kotor yaitu dapur dan kamar mandi terletak jauh di luar kompleks. Keunikan lain, di salah satu sudut berdiri bangunan panggung yang tinggi sehingga bersandar di tembok pagar. Bangunan itu berupa teras terbuka yang disebut Bale Bengong. Memang betul-betul tempat untuk bengong alias merenung. Rupanya kehidupan seni begitu merasuk dalam diri orang Bali hingga mereka sengaja membangun tempat khusus untuk bengong. Dalam kompleks ini berdiri beberapa bangunan, masing-masing sesuai fung- sinya punya nama khusus seperti Bale Tengah, Bale Baja, Bale Penangen dan lainnya. Halaman di dalam kompleks diisi dengan aneka tanaman yang disesuaikan pula dengan bangunannya, seperti di sekitar Pura/Sanggah ada Kamboja, Puring, Andong. Di Natah (pure) ditanam pohon buah-buahan dan tanaman obat- obatan tradisional. Di sekitar dapur tum- buh tanaman keperluan masak. Museum ini bertujuan mengkonservasi warisan budaya Bali. Di dalam lumbung disimpan koleksi etnobotani Bali (benda- benda yang dibuat dari tanaman), seperti perahu, kentungan, alat-alat pertanian dan alat-alat upacara adat. Tidak seperti Kebun Raya Bogor atau Cibodas yang sudah go publik dan ramai pengunjung, Kebun Raya Bedugul ter- nyata hanya ramai dikunjungi pada hari minggu, selebihnya sepi, hanya petugas, pekerja dan tamu khusus yang kebetulan ada di sana. Namun suasana sunyi ter- sebut justru memberi keindahan yang alami. Tri Kesuma/f Cermin ini dulunya selalu dipakai oleh Ratu Agung (permaisuri Sultan Syarif Kasim (Sultan Siak ke 12). Yang konon dapat membuat wajah tetap muda, dapat meremajakan kulit bisa tetap cantik bila sering mempergunakan cermin ini untuk berkaca. Sempat saya bertanya kepada yang menjaga cermin ini kalau hanya sekali bercerminnya bisa awaet muda enggak ? Yang ditanya malah nyengir. Di ruangan lain saya dibuat ter- kagum-kagum dengan sebuah Gromofon raksasa yang berada di depan ruangan rapat Raja. Menurut cerita, gromofon ini dibuat oleh Home Industry dari Jerman. Konon menurut cerita hanya ada dua di dunia yaitu di Jerman dan di Siak. Gromofon raksasa ini bernama / barlebel Komet, memiliki piringan suara dengan garis 90 cm. (lebih kurang 1 Mt). Di dalamnya tersimpan aneka lagu-lagu klasik ciptaan komponis besar Eropa seperti Mozart, Betoven, dll. Sempat juga saya menyuruh salah seorang penjaganya untuk menghidupkan Gromofon itu. Musik pun mengalun sahdu, enak didengar, jauh dari musik sekarang yang hingar bingar tak tentu tujuan. Dalam hati saya bergumam, betapa tinggi seni musiknya betapa canggih ilmu pengetahuan si pembuatnya, saya betul-betul kagum. Terlena saat mendengar musiknya, khayalan jauh melayang ke awan, sa- yalah Ratu di Kerajaan Siak saat ini. untuk pulang sambil selip Tidak kalah terpesonanya mata saya, saat melihat duplikat Mahkota Kerajaan Siak. Mahkota yang merupakan lambang kebesaran Kerajaan Siak ini, terbuat dari emas murni bertahtakan intan berlian dan batu merah delima. Bercerita tentang duplikat mahkota raja, teringat saya semasa masih remaja dulu lebih kurang 1957, waktu itu kami tinggal di Jakarta Pusat daerah Menteng tepatnya di Jalan Jawa 105. Hampir setiap bulan (hari Minggu) kami sekeluarga suka bermain-main di Gedung Gajah (Museum). Gedung Gajah ini letaknya di depan Monas sekarang, Museum tempat menyimpan barang-barang peninggalan Raja-Raja (antik) yang ada di Indonesia. Pada saat itu tempat hiburan seperti Dunia Fantasi, Taman Mini Indonesia d.l.s belum ada. Jadi bila mau ber-rekreasi hari Minggu, ya ke museum tadi. Saat itu saya pernah bertanya pada seorang pengawal museum tentang sebuah mahkota di dalam lemari kaca, pak, itu mahkotanya raja dari mana? Jawabnya, itu titipan Raja Siak. Pada saat itu sama sekali saya tidak tanya Siak itu di mana, yang ada di benak saya adalah Raja Siam (Muangthai) sehingga waktu itu saya betul-betul sangat mengagumi Raja Muangthai teristimewa Ratu Sirikit-nya. Oleh sebab itu setelah saya menjadi tua, ada tekad di hati saya, bahwa Kerajaan Siak itu harus saya temukan. Inipun setelah saya berkunjung ke negara Muangthai, dan mahkota itu tidak ada di sana. Yang saya pikirkan saat ini, apakah masih ada Mahkota Raja Siak itu di Museum Jakarta Kota (Gedung Gajah). Rasanya saya akan kembali mencari ke Gedung Gajah, apakah mahkota itu masih ada di sana, apakah permata-permatanya masih asli lagi? Semoga apa adanya, karena ini adalah peninggalan salah seorang raja yang pernah ada di republik tercinta ini. Panjang cerita setela capek berkeliling, berhubung hari Jum'at, pegawai dan pengurus istana melaksanakan Sholat Jum'at, maka sudah merupakan keharusan istana sementara harus ditutup, dan dibuka kembali jam 14.00 usai shalat Jum'at. Tidak klop rasanya bila tidak berkodak ria, maka berfoto rialah kami mengambil posisi yang diinginkan, sampai-sampai meriam yang patahpun ikut diabadikan. Achirulkalkam kami bersalaman menyeliplah salam tempel kepada para pelayan yang telah membantu kami untuk menjelaskan segala sesuatunya berkaitan dengan sejarah kerajaan. Naya Miraza PRESIDENT: 13.00-15.15-17.30-19.45 PRISAI 1 : 13.45-16.00-18.15-20.30 EMPIRE 3 : 13.45-16.00-18.15-20.30 Mad pitan DAERAH Maharashtra merupakan negara bagian pantai barat India yang memiliki banyak benteng-benteng perjuangan bangsa India. Kesemua benteng tersebut berjumlah 463 buah, empat pulu delapan di antaranya termasuk dalam kategori benteng primer yang bangunannya sangat kokoh dan dapat menahan suatu pengepungan untuk jangka waktu yang cukup lama. Kemudian benteng sekunder yang berjumlah 37 buah. Fungsi utama dari benteng sekunder ini untuk mendukung benteng-benteng primer dan sebagai perpanjangan garis komando dari benteng primer. Di samping benteng-benteng tersebut menurut majalah India Perspektif, Maharasthra juga memiliki 378 buah outpost atau pos pengintai. Meskipun benteng ini tidak dipergunakan lagi, pada 350 tahun lalu, benteng-benteng ini sangat besar peranannya. Shivaji yang merupakan putra kepala suku mencoba melancarkan pemberontakan terhadap Sultan Bijapur yang cukup besar dan berkuasa, bahkan terhadap seorang Raja Mugal yang jauh lebih kuat dan perkasa. Sampai saat ini di Maharasthra terdapat suatu cerita menarik mengenai Shivaji dan benteng-bentengnya. Ketika berusaha mendirikan sebuah kerajaan merdeka, Shivaji pernah hilang di tengah perjalanan. Dia terperangkap hujan lebat dan berteduh di gubuk seorang petani. Sang petani dan penduduk setempat bahkan sama sekali tidak mengenalnya. Ketika waktu makan malam tiba, istri petani menghidangkan nasi dengan miju-miju. Begitu petani tersebut menuangkannya, miju-miju tersebut berserakan. Hal ini membuat istri petani tersebut tertawa, lalu berkata, "Kamu ini tolol, persis seperti Shivaji." Shivaji terkejut mendengar ucapan perempuan tersebut dan bertanya, "Mengapa anda sebut Shivaji tolol ?" Dia menjawab, "Dia berhasil merebut beberapa daerah, tetapi melepaskan kembali ketika musuh datang dengan kekuatan besar. Dia mestinya merebut benteng terlebih dahulu agar dia mempertahankan daerah yang direbutnya." Beranjak dari pertemuan itu, Shivaji menyadari bahwa Nilai Artistik Dari Legenda Benteng Shivaji Karena merasa senasib dan prihatin itu pula, Marianne Kearney, wartawati The Straits Times yang berpos di Indo- nesia mengekspos nasib Abi Kusno ke suratkabarnya yang termasuk sebagai suratkabar bertiras tinggi di Malaysia. Orang-orang yang menyerang Abi Kusno, katanya, adalah suku Dayak yang bekerja untuk kilang kayu Abdul Rasyid, pemilik perusahaan kilang kayu terbesar di Kalimantan Tengah. Sebagai seorang jurnalis sejati, Abi suka mengungkap tentang kebobrokan yang nyata-nyata terpampang di depan matanya. Salah satunya adalah perambahan hutan yang semakin menjadi di Indonesia. Sejumlah tulisan tentang penebangan liar kayu-kayu hutan telah dibuatnya dan dimuat tabloid Lintas Katulistiwa, tempat dia bekerja, dan semua bukti yang menyertai tulisannya juga dikirimkan ke Departemen Kehutanan. "Saya sudah mendapat tiga ancaman mati sebelum serangan November tahun lalu," kenang Abi getir. Pada hari dia diserang, dia tengah berjalan-jalan dengan seorang redaktur tabloid itu, Mustika Alam Saat itu, sepeda motor yang mereka kendarai dihadang sejumlah pria yang kemudian menyerang mereka dengan mandau, jenis senjata Dayak. Syukurnya, ke dua wartawan yang menderita cedera parah ini berhasil diselamatkan penduduk setempat ke rumahsakit. Namun meski berada di rumahsakit, Abi masih tidak aman. "Di rumahsakit pun saya mendapat ancaman, namun Brimob memberi perlindungan," jelasnya. Dia menduga usaha pembunuhan dirinya itu akibat beritanya tentang tiga kapal milik China yang mencoba menye- lundupkan kayu ilegal November lalu yang mengakibatkan kapal itu ditangkap polisi. Kebanyakan kayu tebangan itu diangkut dari Taman Nasional Tanjung Putting oleh Perusahaan Tanjung Lingga milik Abdul Rasyid atau perusahaan-perusahaan lain miliknya, beber Abi. Abi Kusno Nachran Bukti Kepongahan Pembabat Hutan JARI-jari tangan kirinya putus dan tubuhnya penuh dengan jahitan bekas luka. Abi Kusno Nachran (foto) adalah bukti nyata dari kekejaman para pembabat hutan Kalimantan. Meski telah mengadukan penyerangan dirinya kepada pihak berwajib, mereka yang dicurigai sebagai pelaku sampai kini tidak pernah ditindak. Memang, kondisi hutan di Kalimantan sekarang menye- dihkan. Menurut keterangan Kementrian Kehutanan, di tahun 2000 kayu yang ditebangi dari Tanjung Putting saja mencapai nilai 70 miliar rupiah. Tapi jangan harap bisa menyentuh bos pembabat hutan itu, karena pada umumnya para pengusaha kayu di mana pun dia berada dengan licik mempekerjakan rakyat setempat untuk melakukan kekerasan terhadap para pecinta lingkungan dan bahkan terhadap pihak kepolisian. Februari 2000, ketika seorang wanita dari Badan Penyelidik Lingkungan (EIA) dan seorang aktivis lingkungan lokal mencoba bertemu manejer Tanjung Lingga di Pangkalanbun, mereka ROBERT EDWARD DENIRO NORTON EKIN CHENG JORDAN CHAN CECILIA CHEUNG MARION ANGRIA BASSETT BRANDO THERE ARE NO PARTNERS IN CRIME SCORE THE FRANK OZ EMPIRE 1: 13.45-16.00-18.15-20.30 HELP! I La Show Hui Chun EMPIRE 2: 13.00-15.15-17.30-19.45 AMERICAN PIE 2 IT'S ALL ABOUT STICKING TOGETHER. PUJAI EMPIRE 6 13.00-15.15-17.30-19.45 yang dikatakan perempuan yang ditemuinya itu ada benarnya. Kemudian ia mulai memusatkan perhatian untuk membangun benteng, menara-menara agar tidak bisa dibuka oleh musuh yang melancarkan serangan secara frontal. Dan pada setiap benteng tersebut harus memiliki sumber air sendiri dan tidak boleh bergantung kepada sumber air penduduk. Selain itu juga Benteng ini menggunakan pipa- pipa batu sebagai saluran pembuangan. Hal ini juga yang tidak dipunyai oleh istana-istana Mughal di Delhi dan Arga, atau bahkan di ibukota Eropa. MINGGU, 28 APRIL 2002 Shivaji membangun banyak benteng, tetapi yang paling dibanggakannya adalah Raigad (Benteng Kerajaan) yang kemudian dijadikan sebagai ibukota kerajaan di mana dia dinobatkan sebagai seorang raja merdeka. Sampai-sampai seseorang sarjana Inggeris, Thomas Nichols, setelah mengamati bentengnya mengatakan bahwa jika benteng ini dibekali dengan perbekalan yang cukup, maka satu garnisun pasukan saja dapat mempertahankannya dari serangan seluruh dunia. Bangsa Inggeris kemudian menyebutnya sebagai Gi- braltar di Timur karena benteng ini dapat bertahan untuk waktu yang lama setelah benteng-bentang lainnya berhasil direbut oleh Perusahaan India Timur (EIC) pada tahun 1818. Dalam banyak hal, Raigad merupakan sebuah karya besar dalam bidang arstitektur. Setelah Shivaji meninggal musuh bebuyutannya Raja Aurangzeb, mencoba menyerbu dan merampas kerajaan Shivaji yang kecil. Akan tetapi putra Shivaji Sambhaji tewas dan pasukan Aurangzeb tidak berhasil mengalahkan tentara Shivaji yang melancarkan taktik gerilya. Mayat Shivaji kemudian dikremasi di sini dan di tempat di mana dia dikremasi tersebut berdiri sebuah monumen untuk mengenangnya. Dan di samping monumen terdapat patung anjingnya "Khandya", yang menurut cerita anjing tersebut melompat ke tempat pembakaran jenazah Shivaji pada waktu upacara kremasi. LEELEE SOBIESKI DIANE LANE STELLAN SKARSGARD dipukuli, diancam bunuh dan kemudian ditangkap polisi setem- pat yang mencegat mereka. Meski sejumlah penyelidikan atas perusakan hutan Tanjung Putting sudah dilakukan EIA dan kelompok lingkungan setempat Telepak, dan pengakuan Sekjen Kementrian Kehutanan bahwa pemilik Tanjung Lingga dan sejumlah perusahaan milik keluarganya merupakan pengekspor terbesar kayu ilegal di daerah itu, menangani 60 persen kayu, sang pe-milik perusahaan itu tetap lepas dari jerat hukum. Polisi mengaku mereka tidak bisa bertindak karena sebagai anggota DPR Abdul Rasyid punya hak istimewa sehingga tidak bisa ditangkap polisi, namun aktivis lokal mengatakan polisi di sana bekerjasama dengan Abdul Rasyid. "Polisi tidak punya nyali menghentikan kegiatan peneba- ngan hutan itu, karena banyak orang hidup dari uang pene- bangan hutan. Bahkan beberapa LSM hidup dari uang pembabatan hutan itu," keluh Abi. Satu penelitian yang dilakukan Bank Dunia di tahun 2000 mencatat 1,5 juta hektar hutan Indonesia habis dibabat setiap tahun. Badan dunia itu meramalkan, dengan rata-rata tersebut, semua hutan Kalimantan akan bersih dan rata dengan tanah dalam jangka waktu 15 tahun ke depan. Akankah kita biarkan? (m18) THE GLASS HOUSE BE CAREFUL WHO YOU TRUST EMPIRE 4: 13.00-15.15-17.30-19.45 SEDEM SCARY MOVIE2 More merciless More shameless. DIMENSION ● Dede EMPIRE 5:13.45-16.00-18.15-20.30 VIETNAM LADY PERISAI-4 Jam: 13.00-15.15-17.30-19.45 PERISAI 4:13.00-15.15-17.30-19.45 2cm Color Rendition Chart
