Tipe: Koran
Tanggal: 2002-07-17
Halaman: 06
Konten
4cm Nanggroe Aceh Darussalam Hampir 50 Persen Penggunaan APBD Dipertanggungjawabkan NAD Tak Bisa alam, bencana sosial dan penge- luaran tidak tersangka lainnya yang sangat diperlukan dalam rangka penyelenggaraaan kewe- nangan Pemprov. RAK Aceh Akhiruddin Mah- yuddin SE Ak menyebutkan, da- lam nota perhitungan APBD NAD Tahun Anggaran 2001, gu- bernur hanya menjelaskan seca- ra kumulatif, baik mengenai per- hitungan anggaran pendapatan, perhitungan anggaran belanja rutin, perhitungan anggaran be- lanja pembangunan, perhitungan urusan kas dan pencocokan anta- ra sisa kas dengan sisa perhi- tungan anggaran. Selain itu, SoRAK juga meni- lai dana APBD 2001 disahkan tanpa adanya Rencana Strategis (Renstra), sebagaimana diperin- tahkan UU NO 22/1999, UU No 25/2000 dan PP No 108/2000. "Se- lain sudah melangggar hukum, APBD 2001 juga tidak berpihak kepada kepentingan rakyat Aceh," ujarnya. RABU, 17 JULI 2002 Waspada/T.Mansursyah Keterangan Gambar: Ketua DPRD Kota Banda Aceh. M. Amin Said, SH menyematkan tanda jabatan kepada H. Edi Achyar, SE sebagai angota DPRD antar waktu dari Fraksi Golkar menggantikan Almarhum HM Yusuf Aly Sikapi Perubahan Masyarakat Dengan Arif Dan Bijaksana BANDA ACEH (Waspada): Ketua DPRD Kota Banda Aceh M Amin Said SH mengajak semua pihak untuk lebih arif dan bijak- sana dalam menyikapi berbagai perkembangan dan perubahan yang sedang terjadi di tengah-tengah masyarakat kota Banda Aceh. "Karenanya, kita punya satu komitmen untuk tidak mengatasnamakan kepentingan rakyat demi ambisi pribadi dan kelompok kita sendiri," kata M Amin Said ketika melantik dan mengambil sumpah H Edi Achyar SE yang berlangsung di gedung DPRD setempat pekan lalu. Kata Amin, pelantikan H Edi Achyar SE sebagai anggota DPRD antar waktu dari Fraksi Partai Golkar masa bhakti 2002-2004, sesuai dengan surat keputusan gubernur provinsi NAD No.171.2/ 209/2002 tanggal 29 Juni 2002 menggantikan almarhum M Yusuf Aly, yang meninggal dunia April 2002 lalu.(b07) Para Geuchik Di Bandar Baru Kecam Pernyataan Ketua DPRD SIGLI (Waspada): Sejumlah Geuchik di kecamatan Bandar Baru Kabupaten Pidie, mengecam sikap serta pernyataan yang dilontarkan ketua DPRD Pidie Tgk Yusri Ahmad yang seakan menuduh mereka selalu berbuat curang terhadap segala bantuan yang selama ini diberikan oleh pemerintah. "Pernyataan Ketua dewan yang mengharapkan agar pembagian pupuk gratis tidak diberikan kepada orang yang dekat dengan pejabat serta kepala desa, sangat memukul perasaan kami," kata M Ali Husen Kepala Desa Cut Nyong yang menjumpai Waspada Minggu (14/7). Ketua DPRD Pidie Tgk Yusri Ahmad beberapa hari lalu mengingatkan Pemkab Pidie agar pembagian pupuk gratis yang akan dilakukan tidak diberikan kepada orang yang dekat dengan pejabat atau kepada pejabat atau kepala desa. (csm) Warga Dapatkan KTP Dan KK Gratis LANGSA (Waspada): Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan Kartu Keluarga (KK) bagi warga masyarakat dalam wilayah hukum Pemerintah Kota (Pemko) Langsa, diberikan secara gratis. Pemberian KTP dan KK gratis ini sebagai wujud keseriusan dan kepedulian pemerintah di dalam upaya meringankan beban pengeluaran ekonomi rakyat sekaligus untuk mempermudah proses birokrasi. Demikian ditegaskan Walikota Langsa H Azhari Azis SH MM melalui Setdakot Drs H Azzubaidi A Gani MBA. Pada acara pembukaan sosialisasi program KTP dan KK gratis, Senin (15/7) di aula setempat. (cah) Sudah Saatnya Koperasi Bangkit SABANG (Waspada): Sudah saatnya gerakan koperasi di Kota Sabang bangkit, membenah diri secara bersama-sama meraih potensi dan peluang usaha yang ada di daerah ini, kata Walikota Sabang yang diwakili Sekwilda Kota Sabang Drs Suraji Yunus Senin (15/7). Potensi tersebut perlu digerakkan untuk memanfaatkan peluang yang besar di berbagai sektor usaha, sebutnya pada acara apel pagi di halaman kantor walikota Sabang dalam rangka memperingati HUT Koperasi ke 55. Bila peluang yang ada tidak dimanfaatkan secepatnya, koperasi akan terus tertinggal. Koperasi akan menjadi penonton dan menjadi usaha pinggiran, sementara badan usaha swasta semakin menguasai semua sektor usaha meraup keuntungan besar.(b09) Karyawan PT KKA Jamu 800 Warga LHOKSEUMAWE (Waspada): Karyawan PT Kertas Kraft Aceh (KKA) menjamu 800 warga dhuafa di lingkungan pabrik kertas itu dalam rangkaian peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, Minggu (14/7). Acara yang dipusatkan di halaman Masjid Al-Mizan Komplek perumahan PT KKA Desa Jamuan Kecamata Nisam, Aceh Utara, diisi penceramah Tgk H Sulaiman Hasyim. Juga dimeriahkan grup zikir Darul Arafah Desa Jamuan dan Grup Nurul Huda binaan PT KKA. Ketua panitia M Kasyah SSos mengatakan, maulid kali ini dengan mengundang lebih banyak warga sekitar pabrik supaya terbentuk satu interaksi yang harmonis dengan semua karyawan, sebagai wujud paradigma baru manajemen pabrik kertas BUMN itu. (cmas) PT Ubertraco Bangun PKS Di Aceh Singkil SINGKIL (Waspada): Bupati Aceh Singkil diwakili Sekdakab Ridwan Hasan SH melakukan peletakan batu pertama pembangunan pabrik kepala sawwit (PKS) PT Ubertraco, akhir pekan lalu di areal HGU Perusahaan Perkebunan Kota Baharu Aceh Singkil. Pabrik kepala sawit (PKS) yang dibangun tersebut direncanakan berkapasitas produksi 30 ton tandan buah segar (TBS) perjam yang diharapkan dapat disuplai dari produksi TBS (perusahaan itu yang kini berproduksi sekitar 10.000 hektare dari total arealnya seluas 60.000 hektare). Peletakan batu pertama tersebut juga dihadiri Ketua DPRD Dr (Hc) H Usman Arifin, Wakapolres Komisaris Polisi Agus Mandarwanto juga Presiden Komisaris PT Ubertraco Datuk H Rasyid bin H Abdullah Rahman beserta undangan lainnya. (cmir) Sudirman, Ketua PAN Gayo Lues BLANGKEJEREN (Waspada): Melalui pemilihan yang berlangsung alot dan demokratis, Drs Sudirman akhirnya terpilih menjadi Ketua DPD PAN Kabupaten Gayo Lues periode 2002-2007, setelah mengungguli rivalnya Drs H Syamsuar. Dalam musyawarah daerah (Musda) I PAN Kabupaten Gayo Lues yang diadakan di pendopo bupati Minggu (14/7) tersebut, Drs Sudirman berhasil meraih 46 suara sedangkan saingannya Drs H Syamuar hanya berhasil meraih 36 suara. Sementara kandidat calon ketua lainnya Armada SH, meskipun mendapat dukungan dari DPC Gaib akhirnya menyatakan mengundurkan diri dari pencalonan. Sampai berita ini diturunkan Waspada belum memperoleh susunan kepengurusan baru DPD PAN Gayo Lues priode 2002- 2007.(cam/b25) BANDAACEH (Waspada): Hampir 50 persen dana APBD tahun 2001 Provinsi Nang- groe Aceh Darussalam (NAD) dari jumlah Rp 543 miliar, tak bisa dipertanggungjawabkan penggunaannya oleh Guber- nur NAD. SDN 3 Krueng Geukueh Peringati Maulid KRUENG GEUKUEH (Waspada): SD Negeri 3 Krueng Geukueh Aceh Utara pekan lalu mengadakan peringatan Maulid Nabi Besar Muhammad SAW, sekaligus perpisahan siswa kelas VI di ruangan sekolah tersebut. Menariknya, dalam acara Maulid tersebut diisi oleh mubalik cilik Muhammad Zulfadli bin Tgk Razali, 12, yang juga siswa Kelas VI SDN 3 Krueng Geukueh. Menurut Kepala Sekolah SDN 3 Krueng Geukueh Saudah Spd, pembinaan keimanan dan ketaqwaan harus dimulai sejak dini dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Baik dalam keluarga, pendidikan maupun kehidupan bermasyarakat. (b13) Demikian diungkapkan Drs Misran Nirto Ak, staf ahli Bidang Pembangunan dan Keuangan Badan Pekerja SoRAK, yang me- lakukan review terhadap LPJ Gubernur NAD Tahun Anggaran 2001, pada temu pers dengan se- jumlah wartawan di Banda Aceh, Selasa (16/7). Koperasi Santri Darul Falah Pidie Terancam Gulung Tikar SIGLI (Waspada): Usaha koperasi santri pondok pesantren (Kopontren) Darul Falah, Kecamatan Bandar Dua, Kabupate Pidie menunggu masanya atau terancam gulung tikar (tutup total). Koperasi yang dulunya tergolong maju dengan membuka unit usaha perdagangan di Uleegle, kini dalam keadaan lumpuh. Pimpinan pesantren Daul Falah Tgk Jamaluddin Latif kepada Waspada pekan lalu, ternyata kehadiran koperasi itu tak lebih hanya sebagai alat untuk mencari rezeki saja. Sebagian menunggak utang hampir Rp 70 juta, tambahnya. Menurutnya, untuk membangkitkan dan memajukan kembali Kepala Puskesmas Kutambaru Akui Jual Obat JPS koperasi santri tersebut, kini telah terbentuk kepengurusan yang baru terdiri dari penasehat Tgk Muhammad, Ketua Tgk Jamaluddin Latif (Pimpinan Dayah/pesantren), Sekretaris Tgk Tarmizi Hasballah, dan bendahara Tgk M Nur Ali. Sedangkan badan pengawas (BP) diketuai oleh Tgk Hasanuddin, dibantu anggotanya Tgk Hasbi dan Tgk T Imran.(b21) Laporan pertanggungjawa- ban Gubernur Abdullah Puteh, beberapa waktu lalu disampai- kan pada sidang paripurna DPRD NAD, kemudian laporan itu dikritisi oleh SORAK Aceh. Di antara pos pengeluaran yang dikritisi LSM itu, penyalu- ran Dana PER tahun 2001 yang baru terealisasi sekitar 24,4 per- sen dari total anggaran Rp 28,6 miliar, alokasi pengeluaran tidak tersangka yang direncanakan se- besar Rp 6.078.996.837,42 ABT untuk DPRD NAD sebesar Rp 600.000.000,- serta pertanggung- jawaban pengelolaan dana ban- tuan bencana alam banjir sebesar Rp 100.000.000,- termasuk ban- tuan Pertamina Rp 43,7 miliar. Misran Nirto didampingi Koordinator Badan Pekerja So- Kasus Pembelian Kebun Sawit KUALASIMPANG (Waspa- da): Soal dugaan adanya penyim- pangan pembelian kebun sawit dari PT Wajar Corp dan PT Beu- rata Maju oleh Pemkab Aceh Ti- mur, akhir-akhir ini semakin ha- ngat diperbincangkan oleh berba- gai kalangan di daerah ini. Kedua return of invesment (ROI) dalam jangka waktu bera- pa tahun ke depan harus kem- bali, karena faktor kelayakan ini sangat penting mengingat tertutup- nya proses transaksi di mata publik. Terlepas dari kedua unsur itu, pengambil keputusan dalam hal ini eksekutif dan legislatif yang tidak mempunyai sense of crisis, mengingat besarnya dana tersebut apabila digunakan un- tuk memberdayakan ekonomi rakyat, paling tidak ekonomi rak- yat akan bangkit. Kebun yang dibeli oleh Pem- kab Aceh Timur itu terdiri dari 1615 hektar milik PT Wajar Corp yang terletak di Kecamatan Ta- miang Hulu seharga Rp 11,5 mi- liar dengan izin berakhir tahun 2003 serta 2.300 hektar milik PT Beurata Maju terletak di Keca- matan Julok seharga Rp 17 miliar dan berakhir izinnya tahun 2005. Koordinator Pusat Informasi dan Penyelamatan Lingkungan (Pikapel) Sayed Zaenal M SH yang juga Ketua Forum Peduli Herman Bahari SH, 43, prak- tisi hukum dan pengacara meni- lai prosedur secara formalitas tentang pembelian kebun sawit itu sudah benar karena sudah disetujui oleh DPRD Aceh Timur. Tetapi dalam proses mekanisme Untuk itu, Abdul Halim ber- harap agar semua pihak jangan terlalu prematur menjatuhkan vonis, seolah-olah bupati sendiri yang bertanggungjawab dalam pembelian kebun sawit itu. Dua Mayat Mr X Masuk Dari pihak Kejaksaan, Ke- pala Kejaksaan Negeri (Kajari) Kualasimpang Zulkifli SH me- Rumah Sakit Cut Mutia Pemuda Aceh Timur (Forpat) hukum tentang pembelian kebun ngatakan ada dua cara dalam mensinyalir bun sawit itu ada konspirasi an- tara legislatif dan eksekutif. sawit itu belum memenuhi per- syaratan. memproses kasus ini yaitu penye- lidikan dan penyidikan. Kalau memang ada ditemukan bukti- bukti yang cukup, dari status pe- nyelidikan akan ditingkatkan statusnya menjadi penyidikan. "Ini kan sesuai perintah Ke- jati," tegas Kajari seraya menje- laskan bahwa pihaknya dalam kasus ini sudah membentuk tim yang berjumlah 3 orang yang di- ketuai oleh Mansyurdin SH dang beranggotakan Budi Santoso ser- ta Amanto SH.(cmh/cra) LHOKSEUMAWE (Waspa- da): Dua mayat luka tembak tan- pa identitas (Mr X) masuk Ru- mah Sakit Cut Mutia Lhokseu- mawe. Kedua mayat itu dieva- kuasi relawan PMI Aceh Utara dari Gampong Panggau Kecama- tan Muara Dua, Aceh Utara Senin (15/7) malam, sekitar pukul 18.30. Keterangan yang dihimpun Waspada dari petugas Unit Ga- wat Darurat (UGD) RSU setem- pat menjelaskan, kedua mayat yang tidak dikenali identitasnya itu ditemukan terkapar di kawa- san Gampong Panggau dengan tubuh berluka tembak, serta tan- pa bekas-bekas penganiayaan sebelum korban "dihabisi". Lebih lanjut, Misran menje- laskan, penyaluran dana PER tahun 2001 untuk tahap I dan II berjumlah Rp 7 miliar. Sedang- kan tahap III dilakukan pada ta- hun 2002 sejumlah Rp 112,8 mi- liar, yang berarti masih ada sisa dana PER tahun 2001 yang ter- sisa Rp 8,8 miliar. Selain itu, Drs Misran Nirto Ak juga mengkritisi alokasi pe- ngeluaran tidak tersangka dalam APBD 2001 yang direncanakan sebesar Rp 6.078.996.837,42. Na- mun realiasi penggunaan penge- luaran tersebut hanya Rp 4.047. KUTACANE (Waspada): Se- telah pihak Polsek Babussalam melakukan pemeriksaan terha- dap beberapa orang saksi, sinya- lemen penggelapan obat-obatan JPS mulai menunjukkan titik te- rang, sekaitan dengan penga- kuan oknum kepala Puskesmas Kutambaru bahwa dirinya ada menjual obat yang dipermasalah- kan tersebut. Kapolsek Babussalam Ipda RT Harahap kepada Waspada di ruang kerjanya Senin (15/7), dari hasil pemeriksaan sementara yang dilakukan oknum kepala Puskesmas Kutambaru menga- kui ada menjual obat-obatan JPS tersebut dan sebagai pembelinya dilakukan langsung oleh oknum MS sendiri. Hasil penjualan, kata Harahap, digunakan MS untuk menambah kas Puskesmas Kutambaru. celana dalam borex kuning, tidak memakai baju. Alasan MS, sebut Harahap, obat-obatan JPS dijual karena telah kadaluarsa akibat tidak habis terpakai khususnya kepada Korban ini mengalami luka tembak di bawah telinga dan di bawah dahi, kepala bagian bela- kang retak, kedua tangan terikat ke belakang dengan tali plastiku- ning, diduga sebelum ditembak, terlebih dahulu korban dianiaya. pasien dari keluarga miskin agar tidak mubazir obat tersebut di- gunakan oleh MS di tempat prak- teknya di kawasan Mangga Dua Kutacane. Kutipan Galian C Tumpang Tindih, Kontraktor Mengeluh 389.589,00, atau sekitar 66,58 persen, yang berarti terdapat sisa atau kelebihan anggaran sebesar Rp 2.031.607.268,42. Menurutnya dalam surat itu disebutkan, pedoman untuk pe- nyusunan dan pelaksanaan APBD Tahun 2002, bahwa penge- luaran yang dibebankan pada bagian atau pos pengeluaran ti- dak tersangka adalah untuk ke- perluan penanganan bencana Sementara itu, Akhiruddin yang dikenal kritis dalam me- nyuarakan berbagai temuan pe- nyimpangan anggaran di tubuh Pemprov NAD menyatakan, melihat hasil review yang dilaku- kan SoRAK terhadap LPJ Gu- bernur NAD tahun 2001, LSM yang dipimpinnya itu menilai Ab- dulah Puteh telah gagal mening- katkan kesejahteraan masyarakat melalui program Dan PER. (b26) Berbagai Komentar Seputar Mr X 2 tinggi badan 176 Cm, kulit kuning langsat, rambut ikal dan badan kurus. Korban menge- nakan baju putih berkerah, kain batik cok- lat, celana dalam warkam ku- Mahasiswa Politeknik Lhokseumawe ning, ditemui luka tembak pada dahi tembus ke belakang. Demo, Minta Birokrat Transparan Hingga berita ini diturunkan belum ada masyarakat yang Mr X 1 memiliki ciri-ciri, ting- mengaku kehilangan keluarga- gi 165 Cm, rambut lurus, kulit hi- nya. Sementara ini, kedua mayat tam, wajah berbentuk oval, kor- tersebut masih disemayamkan di ban memakai celana jeans biru ruang mayat RSU setempat, me- tua merek used, memakai tali nunggu pihak keluarga datang pinggang hitam merek Buet, menjemput.(b10/cat/b13) Muklis, 35, Ketua Yayasan Hijau Indonesia-Kualasimpang mengomentari hal ini mengata- kan, investasi sebesar 28,5 miliar untuk pembelian kebun sawit itu apakah dapat dikatakan layak. Soalnya dipandang dari dua un- sur yaitu; pertama unsur inves- tasi, luas, isi dan produktivitas ekonomi yang mendukung harga kedua kebun itu. SIGLI (Waspada): Masyarakat Desa Amut, Kecamatan Tiga, Kabupaten Pidie, terpaksa "berenang" untuk memetik dan memasarkan hasil pertaniannya karena di Krueng (sungai) yang membelah kawasan tersebut tidak ada jembatannya. Kondisi tersebut, kata beberapa tokoh tani, membuat berdampak buruk bagi kehidupan warga terpencil dan terisolir itu karena semakin terasing dari keramaian. Menurut mereka secara terpisah Senin (15/7), sejak kawasan itu didiami petani, Indikasi penyimpangan pe- ngelolaan dana tersebut, dengan merujuk surat edaran Menteri Dalam Negeri RI Nomor: 903/247/SJ tanggal 5 Desember 2001, tentang Pedoman Umum Penyusunan dan Pelaksanaan APBD Tahun 2002. Contohnya dalam pembelian kebun itu tidak transparan kepa- da masyarakat atau tidak meli- batkan masyarakat. Malah, para calo yang berperan aktif untuk merealisasikan pembelian kebun sawit itu. Dalam kasus ini, ujar Hara- hap, kita tetap menggunakan azas praduga tak bersalah, mes- kipun saksi mengatakan obat di- jual karena tidak habis terpakai atau telah kadaluarsa, namun kita tetap melihat apakah prose- durnya benar dan sesuai menu- rut aturan serta akan memeriksa pembukuan uang kas hasil jual beli obat yang dimaksud. "Untuk TNI Operasi Besar-besaran ini, Kepala Dinas Kesehatan dr 200 Sipil Mengungsi Ke Hutan Hidayat Hasyimi juga akan kita panggil tetapi kapasitasnya ha- nya sebagai saksi, untuk dimintai keterangannya tentang jenis dan jumlah obat yang dikirimkan oleh Dinas Kesehatan kepada Puskes- mas Kutambaru, bila kesaksian- nya telah didengar maka perma- salahannya akan lebih jelas," tegas Harahap.(cam/b24) Jadi kasus ini harus diusut oleh Pansus DPRD NAD secara tuntas. Soalnya, muatan politik- nya lebih kental dan pihak kejak- saan pun harus mengusutnya LHOKSEUMAWE (Was- Erwin Koordinator demo didam- pada): Ratusan mahasiswa pingi Muhammad Rizal kepada Politeknik (Poltek) Negeri Lhok- Waspada, Selasa (16/7). seumawe menggelar demons- trasi menuntut jajaran birokrat transparan dalam pengelolaan dana serta kebijakan-kebijakan menyangkut kemahasiswaan yang dinilai tidak realistis. Mahasiswa yang tergabung dalam Gerakan Aliansi Politek- nik menilai pimpinan perguruan tinggi itu tidak lagi menyahuti aspirasi-aspirasi mahasiswa. "Kami telah beberapa kali me- nyampaikan aspirasi baik secara tertulis atau lisan melalui BEM, tapi tak ada tanggapan apa-apa. Makanya hari ini kami meng- gelar demo besar-besaran," kata Demikian laporan Ketua Biro Sumatra National Liberal Front (ASNLF) Wilayah Pase Tgk Ja- maika kepada Waspada, Minggu malam. "Laki-laki yang terdiri dari orang dewasa dan anak- anak muda terpaksa mengungsi ke hutan-hutan untuk menye- lamatkan diri akibat tindakan represif ratusan personil TNI." Menurut mahasiswa, berba- gai kebijakan pimpinan Poltek banyak memberatkan maha- siswa. Terutama menyangkut Persatuan Orang tua Mahasiswa (POMA) yang pimpinannya dinilai tidak kredibel, sehingga keberadaannya malah meresah- kan para orang tua mahasiswa. "Banyak dana bantuan untuk mahasiswa baik dari Provit dan pemerintah yang masuk lewat POMA, tapi penggunaannya tidak jelas," ungkap seorang mahasiswa. tidak pernah menikmati sarana perhubungan jembatan. Padahal sekitar lima tahun lalu masyarakat setempat sudah pernah mengu- sulkan agar di wilayah itu dapat dibangun jembatan gantung. Kondisi cukup parah dan memprihatinkan dialami penduduk jika musim hujan dan banjir datang, hubungan ke kawasan tersebut putus total dan warga tidak bisa ke kebun atau bepergian. "Kami sepertinya dianaktirikan oleh pemerintah dalam hal pembangunan kawasan untuk kepentingan perhubungan Koops TNI: Tergantung Masyarakat MEDAN (Waspada): TNI 35 warga Meunasah Rayek dan mulai melakukan operasi besar- Muhadhir, 25, warga Lika-Cot besaran berkaitan dengan isu Girek Lhoksukon. pemberlakuan operasi militer, se- bagaimana yang mulai dilakukan TNI BKO ExxonMobil ke per- kampungan penduduk di Keca- matan Matangkuli. Akibatnya, 200 masyarakat sipil di dua keca- matan dalam Kabupaten Aceh Utara, Minggu (14/7) mengungsi ke hutan. Sedangkan dari mahasiswa sendiri dikutip Rp 30 ribu per LHOKSEUMAWE (Was- telah diakumulasikan ke dalam pada): Para kontraktor yang harga bahan galian C tersebut mengerjakan berbagai proyek setiap meter kubiknya, ujar pembangunan di Aceh Utara Mustafa M Zein. mengeluh, akibat pengutipan biaya galian C tumpang tindih dan terjadi dua kali kutipan. "Makanya, pulihnya keama- nan dan dinamika sosial masya- rakat sangat tergantung kepada masyarakat itu sendiri. Jangan- lah lagi berkedok takut dan terte- kan, tetapi sebenarnya memang ada yang mendukung secara diam-diam," tegas Zaenal. Menurut Mustafa M Zein SH, salah seorang pengusaha di Kabupaten, Petro Dolar itu kepada Waspada, Senin (15/7), pengutipan biaya bahan tam- bang galian C di Aceh Utara terjadi dua kali kutipan. Seperti halnya penggunaan semen, para kontraktor bisa menarik kembali pemotongan pajak, karena penjual atau dis- tributor semen telah membayar pajaknya. Sehingga tidak ter- jadi tumpang tindih dan pem- bayaran pajak dua kali terha- dap sesuatu material yang digu- nakan dalam proyek pemba- ngunan, tegas Mustafa. Para pengungsi tersebut ter- diri dari Kampung Blang Mane, Pante Kiro, Meunasah Leubok, Peucuh Alue, Cot Tufah, Meuna- sah Tek-Tek, Meunasah Nga, Alue Bing, Meunasah Lueng dan Peurupoh Kecamatan Matang- kuli serta Kampung Madi, Cot Barat, Cot Krueng, Plu Pakam, Diakui Zaenal, pada saat ini TNI sedang melakukan penyeka- tan-penyekatan secara ketat ter- hadap beberapa tempat yang ke- pat persembunyian kelompok GAM. mungkinan digunakan sebagai tem- Soal pernyataan Gerakan Aceh Merdeka (GAM), Zaenal menyatakan bahwa saat ini mas- Mirah Kecamatan Tanah Luas, Yaitu pertama dikutip pa- Hal senada juga dikemuka- da pengusaha yang mengelola kan Ketua APAU, M Ali Ismail, bahan galian C di lapangan, ke- pihaknya juga merasa kebe- mudian dikutip lagi pada kon- ratan dengan pengutipan biaya Blang Aceh, Cot Dah dan Alue yarakat sudah tidak mudah ter- traktor yang menggunakan ba- bahan galian C yang terjadi tum- provokasi dengan berita mura- han galian C terhadap berbagai pang tindih dan dua kali kutipan. jelas Tgk Jamaika. han yang dijual kelompok GAM proyek pembangunan di daerah itu. Malah kutipan-kutipan ter- Mereka juga melarang pen- di media. Seyogyanya biaya galian C sebut hanya memberatkan duduk setempat supaya tidak ke- "Pokoknya GAM sudah jauh tersebut cukup dikutip sekali pengusaha dan penambahan luar rumah selepas shalat Magh- ditinggalkan oleh masyarakat. saja pada pengusaha penam- beban kepada proyek, sehingga rib. Kalau diindahkan diancam Akibatnya GAM sudah kehilang- bangnya, sedangkan pada kon- cost pengusaha lebih tinggi dan tembak di tempat. Akibatnya, an isu sentral dalam upayanya traktor jangan dikutip lagi, se- sangat berpengaruh kepada para pemuda tidak berani meng- mendiskreditkan TNI di mata bab mereka sudah membayar- mutu proyek yang dibangun hadiri tempat-tempat pengajian, masyarakat," kata Zaenal dalam nya kepada penambang yang tersebut, tegas M Ali. (b17) sebagaimana yang dialami Yusri, akhir siaran persnya.(tim/cra) Jembatan Tak Ada, Masyarakat Berenang Seberangi Sungai Tergantung Masyarakat Pada hari yang sama Dansat- gaspen Koops TNI Mayor Inf Zae- nal Mutaqin mengatakan dalam siaran persnya bahwa kondisi ke- amanan wilayah Aceh saat ini se- makin baik. Untuk itu diharap- kan masyarakat hendaknya sege- ra mengambil sikap yang jelas dan tegas untuk meninggalkan kelompok separatis GAM. WASPADA Halaman 6 yang masih sangat tertinggal. Sementara sejumlah kawasan lain terus dipacu dengan bergagai sarana pembangunan seperti jembatan dan jalan," tambah mereka. Camat Glumpang Tiga, Drs Marzuki, mengakui penderitaan yang dialami warga setempat. "Kita merasa prihatin, terutama saat masyarakat hendak ke kebun memetik dan mau menjual hasil pertaniannya terpaksa harus berenang," katanya. (b21) sampai tuntas. Selain itu, kejaksaan harus 'kebal dengan godaan-godaan' dari berbagai pihak yang punya ke- pentingan untuk menutup kasus itu. Lain lagi yang diungkapkan oleh Abdul Halim MNZ, 29, Ke- tua LSM Keras. Menurut dia, ka- sus ini harus diusut karena sela- ma ini hanya Bupati Aceh Timur saja yang dituding melakukan mark up terhadap pembelian ke- bun sawit ini. Ons semester untuk dana POMA. Malah dari mahasiswa baru jum- lahnya mencapai Rp 130 ribu. "Semula kehadiran POMA me- mang diharapkan untuk mem- bantu mahasiswa kurang mam- pu, tapi sekarang kok jadinya seperti proyek birokrat," ungkap mahasiswa lainnya. Mahasiswa juga memprotes kutipan uang kompensasi terha- dap absensi mahasiswa sebesar Rp 500 per jam. Selain itu, pu- ngutan biaya setiap pemakaian workshop bagi mahasiswa yang peralatan laboratorium dan melakukan penelitian dinilai tidak logis. "Masak untuk itu kami harus keluarkan biaya, padahal ini kan perguruan tinggi negeri," kata Erwin. (cge) Al-Bayan Prinsip Tolong Menolong Dalam Islam ISLAM dalam menghadapi kehidupan ini, mengajarkan kepada setiap pemeluknya agar selalu bertolong-menolong satu dengan yang lainnya dalam hal berbuat kebajikan dan ketakwaan. Hal itu merupakan salah satu prinsip dasar dari ajaran Islam, bagaimana seharusnya setiap muslim berprilaku dalam suatu lingkungan masyarakat. CAR Tolong menolong antara ummat manusia adalah fitrah dan naluri setiap individu, karena bagaimana hebat dan berkuasanya seseorang, ia tidak akan dapat membebaskan dirinya dari sifat ketergantungan kepada orang lain. Prinsip tolong menolong dalam Islam disebut prinsip ta'awun, yang merpakan perwujudan tanggungjawab timbal balik antara sesama umat muslim khususnya, dan sesama ummat manusia pada umumnya. Al-Quran telah menggariskan prinsip-prinsip hukm mengenai tolong menolong dan mengenai harta benda, yang pada hakekatnya merupakan kewajiban yang harus dilakukan dan dilaksanakan oleh setiap muslim, di antaranya kewajiban sebagai amanah dan titipan Allah SWT padanya sesuai ketentuan yang telah digariskan. Oleh karena itu, harta kekayaan yang dimiliki oleh seseorang tidaklah bersifat mutlak hak miliknya, tetapi sebenarnya di dalam harta benda dan kekayaan tersebut, terdapat hak orang miskin dan orang yang perlu memperoleh bantuan dan santunan. Seperti firman Allah dalam Al-Quran: "Dan pada harta-harta mereka ada hak untuk orang miskin yang meminta dan orang miskin yang tidak mendapat bahagian".(Q.S. Azd-Dzaariyat: 19). Dengan demikian, sikap tidak mau tahu, tidak peduli dan tidak mau menolong serta tidak memperhatikan keadaan fakir miskin, yang menderita adalah perbuatan yang sangat dicela dalam Is- lam. Seperti sifat kikir, bakhil, pelit, serakah dan lain-lainnya. Sikap semacam itu yang diterangkan dalam Al-Quran dengan jelas dan terang dikualifikasikan sebagai sikap orang yang mendustakan agama, meskipun mereka mengaku sebagai orang yang telah memeluk agama Islam. Untuk itu, betapa masalah ketidak pedulian sosial mempunyai prospektif keagamaan. Ia tidak hanya menyangkut masalah etik dan moral, tetapi langsung menyangkut tentang ketauhisan seseorang sebagai muslim. Maka menolong dan mengangkat or- ang miskin dari kemiskinannya, pada hakekatnya adalah menolong dan menyelamatkan mereka dari bahaya kekafiran yang mengancam akidah mereka. Karena bahaya kefakiran dan kemiskinan bisa menyeret seseorang kepada kekafiran. Sikap dan prinsip tolong menolong harus terus kita tingkatkan dan berlomba-lomba dalam menolong umat muslim yang masih di garis kemiskinan agar mereka terhindar terhadap hal-hal yang dapat merusak keimanan. Semoga ummat Islam tetap bersatu padu dan berjaya serta tetap meningkat terus nilai keimanan dan ketakwaan terhadap Allah SWT. Amien Yaa Rabbal Alamien. Bursa Kandidat Bupati Aceh Selatan Mulai Memanas MEDAN (Waspada): Bursa kandidat Bupati Aceh Selatan periode 2003-2008 tiba-tiba memanas menjelang permohonan pengunduran diri Ir T. Machsalmina Ali, sebagai pejabat bupati daerah penghasil pala, 2 Agustus 2002. Beberapa nama tiba-tiba muncul ke permukaan, disamping Machsalmina yang diperkirakan akan mencalonkan diri kembali, disebut-sebut nama Ir Muhyan Yunan, Msc (Kadis Praswil Provinsi NAD), Masdani MS, SH (Dekan fakultas Hukum UMN/pengacara) dan ketua Himpunan Masyarakat Aceh Selatan Medan. Drs Marah Sukarni (pejabat pada Dinas Depdiknas Provinsi NAD), Khairuddin Zakas SM (Wakadis Depdiknas Provinsi NAD), Drs Arnis Arsyad (Pejabat pada Menko Polkam), Ir Basri Emka (Sekretaris Bappeda Provinsi NAD) dan Ir Bakhtiar Harun MM (Kadis Kehutanan dan Perkebunan Aceh Timur). Kasmono Sementara itu kandidat Wakil Bupati umumnya yang berdomisili di Aceh Selatan dan dari kalangan Parpol disamping ada beberapa birokrat/PNS, antara lain Ir Mismaruddin Mahdi (PPP), Drs Marfana Hasan (PPP), Dinar Nyak Idin (PAN), Drs Safli Alian (PAN), Yuspar Away (PBB), Khairul Yacob SM (Golkar) dan Abdullah Asri SM (Golkar). Sedangkan dari birokrat/PNS muncul nama Drs S. Idrus SA (pejabat di Pemprov NAD), Drs S. Yulizal (pejabat Pemprov NAD), Baharuddin S. Sos (Ass-I Sekwilda Aceh Selatan) dan Drs Rusdi Hasan (Ass-Sekwilda Aceh Singkil). Sumber Waspada di Medan Sabtu (13/7) membenarkan, selain Machsalmina dan Muhyan Yunan, kandidat bupati lainnya belum menetapkan pasangan (kandidat wakil bupati) yang akan men- dampinginya. Machsalmina Ali hampir dapat dipastikan akan berpasangan dengan calon wakil bupati dari PPP antara Ir Mismaruddin Mahdi atau Drs Marfana Hasan. Sedangkan Muhyan Yunan berpasangan dengan Drs S.Idrus SA. Salah satu kandidat Bupati Aceh Selatan Masdani, MS, SH ketika dikonfirmasikan Waspada di Medan, tidak banyak berkomentar. Begitupun katanya, apabila dia dipercaya oleh semua unsur aspirasi masyarakat menjadi orang nomor satu di daerah penghasil pala dae- rah kelahirannya itu, dia berupaya akan berbuat semampu mungkin untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat di sana. (m32) timur Aceh. Untuk menuju Kabupaten Aceh Barat-Aceh Selatan dan sebaliknya, hanya ada armada ang- kutan darat. Memang sempat ada jalur udara de- ngan pesawat smac, tapi hal itu bagian dari cerita kenangan, karena sebelum muncul konflik trayek yang menghubungkan Tapaktuan sudah terhenti. Beruntung Kabupaten Meulaboh dan Si- meulue. Secara reguler pesawat smac masih me- nyinggahi dua daerah itu, setelah melintas Banda Aceh-Sabang dan akhirnya ke Medan. Tapi, tidak se- mua orang bisa menikmati transportasi aman itu. Di samping tempat duduk (seat) terbatas, ong- kosnya pun tak terjangkau rakyat kebanyakan. Untuk Banda Aceh ke Meulaboh, ongkosnya seki- tar Rp 45.000, kalau berangkat hari Sabtu. Tapi untuk hari Selasa dan Kamis, ongkosnya lebih ringan, tidak sampai Rp 300.000. Sedangkan un- tuk kapal laut, sejauh ini belum ada trayek yang mengubungkan negeri "Kota Naga" itu. Akibatnya tidak ada trayek, kecuali via darat, mau tak mau seberat apapun kondisi lapangan, masyarakat harus melintasi jalan yang di titik tertentu banyak ditemukan kerumunan "militer swasta" lengkap dengan senjata siap menyalak. Perkembangan terakhir dilaporkan, penumpang bus angkutan umum, semisal jenis taksi dan seje- nisnya sering mendapati aksi sweeping dilakukan oleh para wanita, atau inong balee, militer swasta GAM. 'Militer Swasta' Resahkan Penumpang Jalur Barat - Selatan CERITA sweeping disertai pungutan paksa, Rp 9 juta dan barang dagangannya senilai belasan ternyata hingga kini belum menjadi peristiwa ke- juta "amblas" dirampas "militer swasta". nangan. Di lintas barat dan selatan Aceh, penum- pang bus angkutan umum sudah menganggap sebagai sebuah rutinitas. Tapi masyarakat tidak bisa mengelak, karena tidak ada jalur pintas. Me- reka harus melewati jalur "rawan" ke dua Provinsi Nanggroe setelah kawasan Idi Rayeuk, di lintas Mereka juga menenteng senjata dan mengge- ledah saku dan mengecek kartu identitas. Penum- pang melukiskan bak ubahnya polisi wanita yang bertugas di lantas. "Wajahnya mereka tampak ga- lak, tapi karena tidak bersalah ya tenang-tenang saja," ujar seorang penumpang pria yang sakunya tak luput dari "rogohan" tangan Inong Balee itu. Penumpang yang tidak mau disebutkan iden- titasnya ini mengaku sudah sering bolak-balik Banda Aceh-Tapaktuan. Tapi dianya mengaku sempat ngeri juga, tapi karena resiko kerjaan, ter- paksa dia harus jalani. Berbeda dengan Muis, kita sebut saja begitu namanya. Sudah lama dia tidak kembali ke Meu- laboh, Aceh Barat. Beberapa waktu lalu, dia mem- beranikan diri pulang ke kampung naik angkutan umum. Tapi di kawasan Krueng Sabee, bus distop, kena sweeping "militer swasta". "Sejak kejadian itu saya jera, kapok. Biarlah saya tak kembali ke kampung, kalau di jalan situasinya gawat," ujar Junai- di, 33, bukan nama sebenarnya. Dia juga mengaku laras panjang sempat menempel di jidatnya. Di kawasan lain, Arlia, 31, seorang ibu rumah tangga, pekan lalu benar-benar sial. Uang sebesar Bahkan, menurut korban "militer swasta" yang belakangan dibenarkan oleh D Achmad, Dansat- gaspen Opslihkam, jumlah 145 orang. Lokasi sweep- ing besar-besaran itu di Jalan Blang Pidie-Meulaboh atau kawasan Desa Krueng Batee, Kecamatan Kua- la Batee, Aceh Barat Daya. Kedua korban Muis dan Arlia bukan tidak tahu kalau jalan yang ditempuh penuh resiko. Namun keduanya, seperti juga ratusan bahkan ribuan penumpang lainnya tidak punya pilihan lain. TNI/Polri maupun "militer swasta" membuat mas- Saking serignya sweeping baik yang dilakukan yarakat penumpang semakin awas dan waspada. Mereka pun kalau berasal dari pegawai negeri ter- paksa memalsukan identitas. Sebab, untuk golong- an pegawai seperti diceritakan kepada Waspada, mereka adalah santapan empuk. Upeti yang dimin- ta kadang tak masuk akal, asal menyebutkan jum- lah rupiah. Tawar manawar ini, mulai dari puluhan juta hingga nilainya bisa merosot menjadi ratusan ribu saja. "Dari pada kita disandera terus lebih baik kasih tebusan," ujar seorang keluarga korban yang pegawai negeri itu. Soal sandera atau culik menculik di kawasan Aceh Barat-Aceh Selatan memang tidak seperti cerita yang terjadi di kawasan Aceh Timur. Selain menyulap identitas, penumpang yang sudah jera akibat uang kontan baik di dompet dan reka kembali naik bus angkutan umum tidak lagi saku kerap dirampas paksa, makanya kalau me- bawa uang kontan dalam jumlah besar. "Kita bawa untuk biaya makan di jalan saja. Kalau tidak sewak- tu ada sweeping bisa diambil semua, bisa bangkrut usaha dagang saya," kata warga Tapaktuan, ketus. Bagi yang berkantong tebal, rawannya jalan di Misalnya, untuk ke Tapaktuan, Aceh Selatan, mere- sepanjang kawasan Aceh Barat bisa diantisipasi. ka naik pesawat dari Banda Aceh ke Medan, baru kemudian jalan darat menuju Tapaktuan. Pada jalur ini, rawannya hanya di kawasan Trumon. Tapi kalau pejabat biasanya, dari perbatasan yaitu Subu- lussalam sudah dijemput mobil reo yang mengawal sampai tujuan. buh, penumpang untuk jurusan tersebut, jarang Benar, sejak aksi pungut paksa kembali kam- yang membawa uang berlebih, perhiasan mencolok. Begitu juga untuk trayek Banda Aceh-Medan, khu- susnya ketika bus sampai di kawasan Idi Rayeuk, Aceh Timur. Banyak penumpang yang menjadi kor- ban akibat aksi sweeping "militer swasta" tersebut. Bagaimana dengan oknum TNI/Polri? Penum- pang yang ditemui mengaku kini sudah berkurang yang melakukan aksi pungli. Rakyat berharap si- tuasi Aceh terus membaik, kalau tetap rawan pungli akan tetap berlanjut apakah itu dilakukan oleh "militer swasta" atau oknum TNI/Polri beneran. Kasihan kehidupan rakyat sudah susah, jangan harap seorang pengurus Organda di Banda Aceh. lagi ditambah susah dengan aksi pungli di jalanan, Aldin NI A Color Rendition Chart WASPADA Set LUBUK PAKAM satu setengah ta Rapat Koordinas selama satu hari Rakorpem yang d Bupati Deliserdang MBA didampingi Se Drs H Chairullah S. dihadiri Kepala Kan Bumi dan Bangunan di ikuti para Asisten, Kantor, Bagian serta Deliserdang. Dalam Rakorpem Pemkab Deliserdang SH menyampaikan j uangan daerah tah Bata T.TINGGI (Wasp 2001 dan 2002, Pemk rakyat sebesar Rp3 membeli 125 sepeda Atas dasar anggar tersebut, bagaimanak di daerah ini? Terny Tinggi kecewa atas rintah dan menilai m daraan merupakan pe dibatalkan. Demikian ketera Pengan LUBUK PAKAMO tua DPRD Deliserda DPC Partai Persatuan Deliserdang Drs Haj menerima penganuge tive Golden Award 2 garakan Citra Mandin tion Jakarta. Penganugerahan a han sertipikat disera Tenaga Kerja dan Tran trans) RI Jacob Muw acara yang berlangsung Hotel Jakarta, Juma Drs Haji Hasaidin gai salah seorang tol Pen L DESA pemukiman ya dengan penduduknya beranggapan hutan n kemungkinan buruk mengadakan upacara Upacara ini kerap d salah seorang warga desa pesan yang disampaikan seseorang melihat tanda nya. Umumnya masyara kepatuhan yang sangat t jaga dan melestarikan Sejalan dengan pert duk semakin tinggi, seme pat mereka berusaha ser dan kebutuhan hidup jug telah mengalihkan profes yang sebagian besar adal peladang berpindah atau Posisi mereka sebaga dah atau perambah hut terjepit setelah pemerinta mereka, namun member garan kepada pengusal maupun IPK. Akibat kom menimbulkan kesenjan curam dikalangan masy hirnya terjadilah eksploit besar-besaran oleh masya pun kelompok pengusaha rebutan demi sejengkal p tingan pengusaha. Kerusakan lingkunga kan dan menimbulkan ek sangat merugikan manus nya keanekaragaman ha iklim regional, erosi, meros air tanah dan air permuka nya malapetaka banjir pa hujan. Akibat eskploitas itu telah mengundang rea dunia internasional untuk hutan. Reaksi cukup keras da negara Eropa lewat kuc hibah yang sangat besar Eropa mengadakan ker Pemerintah RI melalui Kep (Keppres) No.33 Tahun 1 ram penyelamatan hutan. san yang menjadi pilihan Nasional Gunung Leuse memiliki keanekaragama bernilai tinggi. Kemudian terbentuk Leuser (UML) yang memfa proyek konservasi hutan kan kalangan akademisi, masyarakat. Keprihatina juga tertuju pada areal kawasan Lukluk yang ber hutan rawa berlumpur ya unsur mineral. Areal ini di tempat manapun lainny ekosistem Leuser. Peram hutan Lukluk dapat meng- langka badak yang populas
