Tipe: Koran
Tanggal: 2002-07-17
Halaman: 07
Konten
n lam Islam ini, mengajarkan ong-menolong satu can dan ketakwaan. dari ajaran Islam, Elaku dalam suatu adalah fitrah dan at dan berkuasanya a dirinya dari sifat ng menolong dalam akan perwujudan na umat muslim umumnya. sip hukm mengenai ng pada hakekatnya dan dilaksanakan bagai amanah dan ng telah digariskan. iliki oleh seseorang benarnya di dalam hak orang miskin n santunan. Seperti -harta mereka ada orang miskin yang t:19). lak peduli dan tidak adaan fakir miskin, at dicela dalam Is- lain-lainnya. Sikap in dengan jelas dan yang mendustakan E orang yang telah mn sosial mempunуаi ngkut masalah etik entang ketauhisan an mengangkat or- ya adalah menolong a kekafiran yang an bisa menyeret ip tolong menolong ba dalam menolong inan agar mereka keimanan. Semoga erta tetap meningkat Allah SWT. Amien Kasmono ati nanas Aceh Selatan periode honan pengunduran ati daerah penghasil mukaan, disamping lonkan diri kembali, adis Praswil Provinsi um UMN/pengacara) n Medan. Depdiknas Provinsi knas Provinsi NAD), am), Ir Basri Emka iar Harun MM (Kadis nya yang berdomisili amping ada beberapa Hi (PPP), Drs Marfana i Alian (PAN), Yuspar n Abdullah Asri SM ma Drs S. Idrus SA abat Pemprov NAD), dan Drs Rusdi Hasan membenarkan, selain bupati lainnya belum pati) yang akan men- an akan berpasangan Mismaruddin Mahdi an Yunan berpasangan Tasdani, MS, SH ketika banyak berkomentar. semua unsur aspirasi ah penghasil pala dae- at semampu mungkin at di sana. (m32) can Selatan annya senilai belasan ter swasta". "militer swasta" yang D Achmad, Dansat- 5 orang. Lokasi sweep- Blang Pidie-Meulaboh atee, Kecamatan Kua- rlia bukan tidak tahu enuh resiko. Namun san bahkan ribuan nya pilihan lain. baik yang dilakukan asta" membuat mas- awas dan waspada. ri pegawai negeri ter- Sebab, untuk golong- an kepada Waspada, uk. Upeti yang dimin- al menyebutkan jum- i, mulai dari puluhan osot menjadi ratusan ndera terus lebih baik zeluarga korban yang menculik di kawasan emang tidak seperti n Aceh Timur. as, penumpang yang n baik di dompet dan makanya kalau me- tan umum tidak lagi lah besar. "Kita bawa ja. Kalau tidak sewak- semua, bisa bangkrut ga Tapaktuan, ketus. al, rawannya jalan di rat bisa diantisipasi. m, Aceh Selatan, mere- Aceh ke Medan, baru ju Tapaktuan. Pada awasan Trumon. Tapi erbatasan yaitu Subu- il reo yang mengawal paksa kembali kam- asan tersebut, jarang perhiasan mencolok. da Aceh-Medan, khu- kawasan Idi Rayeuk, ang yang menjadi kor- liter swasta" tersebut. m TNI/Polri? Penum- kini sudah berkurang Rakyat berharap si- au tetap rawan pungli h itu dilakukan oleh TNI/Polri beneran. at sudah susah, jangan aksi pungli di jalanan, anda di Banda Aceh. Aldin NI A 19 WASPADA SUMATERA UTARA Setelah Terhenti, Pemkab Deli Serdang Kembali Laksanakan Rakorpem LUBUK PAKAM (Waspada): Setelah terhenti selama kurang lebih satu setengah tahun, Pemkab Deliserdang kembali melaksanakan Rapat Koordinasi Pemerintahan (Rakorpem) yang berlangsung selama satu hari penuh di Aula kantor Bupati, Senin (15/7). Ir H Sahruddin Hutasuhut dan proyek PU Pengairan paparan disampaikan Kadis PU Pengairan Ir H Darwin Zulad. Rakorpem yang dipimpin langsung oleh Bupati Deliserdang Drs H Abdul Hafid MBA didampingi Sekdakab Deliserdang Drs H Chairullah S.IP,M.AP yang turut dihadiri Kepala Kantor Pelayanan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) Tebing Tinggi, di ikuti para Asisten, Kepala Dinas, Badan, Kantor, Bagian serta para Camat se-Kab. Deliserdang. Dalam Rakorpem itu,Kabag Keuangan Pemkab Deliserdang OK Arya Zulkarnain SH menyampaikan paparan tentang ke- uangan daerah tahun anggaran 2002. Penganugerahan award serta penyera- han sertipikat diserahkan oleh Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Menaker- trans) RI Jacob Muwawea dalam suatu acara yang berlangsung di Kartika Chandra Hotel Jakarta, Jumat (12/7) malam. Drs Haji Hasaidin Daulay terpilih seba- gai salah seorang tokoh dari 10 negera Pl Kadispenda Deliserdang Haji Ra- potan Siregar SH menyampaikan paparan tentang realisasi penerimaan pendapatan daerah. Masalah pengawasan paparan di- sampaikan Kepala Bawasda Deliserdang Haji Syamsir SH. Upacara ini kerap dilakukan apabila salah seorang warga desa mendapat pesan- pesan yang disampaikan lewat mimpi atau seseorang melihat tanda-tanda alam lain- nya. Umumnya masyarakat desa memiliki kepatuhan yang sangat tinggi untuk men- jaga dan melestarikan hutan adatanya. Sejalan dengan pertumbuhan pendu- duk semakin tinggi, sementara lahan tem- pat mereka berusaha semakin menyempit dan kebutuhan hidup juga terus mendesak telah mengalihkan profesi masyarakat desa yang sebagian besar adalah petani menjadi peladang berpindah atau perambah hutan. Posisi mereka sebagai peladang berpin- dah atau perambah hutan pun semakin terjepit setelah pemerintah menindak tegas mereka, namun memberi ijin dan kelong- garan kepada pengusaha pemilik HPH maupun IPK. Akibat kontradiksi ini telah menimbulkan kesenjangan sosial yang curam dikalangan masyarakat desa. Ak- hirnya terjadilah eksploitasi hutan secara besar-besaran oleh masyarakat desa mau- pun kelompok pengusaha, hutan menjadi rebutan demi sejengkal perut dan kepen- tingan pengusaha. Sedang mengenai rencana proyek ta- hun anggaran 2002 disampaikan Kabag Administrasi Sarana & Prasarana Ir Basari. Begitu juga mengenai proyek PU Bina- marga disampaikan Kadis PU Binamarga Ir H Marapinta Harahap MM. Proyek Kim- bangwil disampaikan Kadis Kimbangwil Kerusakan lingkungan pun tak terelak- kan dan menimbulkan ekses negatif yang sangat merugikan manusia seperti hilang nya keanekaragaman hayati, perubahan iklim regional, erosi, merosotnya persediaan air tanah dan air permukaan serta terjadi- nya malapetaka banjir pada musim peng- hujan. Akibat eskploitasi besar-besaran itu telah mengundang reaksi keprihatinan dunia internasional untuk menyelematkan hutan. Ketua DPC PPP Deliserdang Menerima Penganugrahan Asean Exekutive Golden Award 2002 LUBUK PAKAM(Waspada): Wakil Ke- tua DPRD Deliserdang yang juga Ketua DPC Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Deliserdang Drs Haji Hasaidin Daulay, menerima penganugerahan Asean Execu- tive Golden Award 2002 yang diseleng- garakan Citra Mandiri Indonesia Founda- tion Jakarta. Reaksi cukup keras datang dari negara- negara Eropa lewat kucuran dana dan hibah yang sangat besar jumlahnya. Uni Eropa mengadakan kerjasama dengan Pemerintah RI melalui Keputusan Presiden (Keppres) No.33 Tahun 1998 untuk prog- ram penyelamatan hutan. Salah satu kawa- san yang menjadi pilihan adalah Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL) yang memiliki keanekaragaman flora dan fauna bernilai tinggi. Suara Masyarakat T.Tinggi Batalkan Pembelian 75 Sepedamotor Dan 8 Mobil 60-an, satu masyarakat penduduk Jalan PSumatera Ds Persiakan. T.TINGGI (Waspada): Selama tahun 2001 dan 2002, Pemko T.Tinggi kuras uang rakyat sebesar Rp3.032.700.000 untuk membeli 125 sepedamotor dan 14 mobil. Ramli Siregar, pembelian kendaraan ber- motor bukan persoalan utama masyarakat. "Pemerintah harus memikirkan ekonomi kerakyatan," tegas Karlo dan menilai kendaraan hanyakepentingan sesaat. Atas dasar anggaran belanja tidak logis tersebut, bagaimanakah suara masyarakat di daerah ini? Ternyata, masyarakat T. Tinggi kecewa atas kinerja aparat peme- rintah dan menilai membeli puluhan ken- daraan merupakan pemborosan dan harus dibatalkan. Apakah Pemko T.Tinggi tidak tahu, sebagian besar rakyatnya masih hidup dalam kemiskinan, tanya Karlo kesal. "Miliaran rupiah uang rakyat tersebut ha- rus digunakan untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat dengan menciptakan lapangan kerja, bukan malahdihambur- hamburkan." Bahkan nazir Mesjid Raya T.Tinggi Wahab kepada Waspada mengaku bingung atas rencana pemerintah kota ini. "Kenapa uang rakyat miliaran rupiah harus membeli kendaraan bermotor, sedangkan pengang- guran di daerah ini masih tinggi,"kata Wahab. Hal sama juga dikatakan Edy Suardi, S.Sos dari Kepala Divisi Pengawasan Struk- tural Lembaga Pengkajian Pengawasan Pembangunan Masyarakat Kota. Demikian keterangan diperoleh Was- "Dalam krisis ekonomi dan menyebab- kan meningkatnya angka pengangguran, Pemko T.Tinggi malah menghambur- hamburkan uang rakyat,"tegas Edy didam- pingi Kadiv Advokasi dan Ligitasi Mhd Ikhwan, SH. pada dari sejumlah masyarakat Tebing- tinggi, Kamis (11/7), berkaitan dengan penggunaan Rp1,7 miliar di tahun 2002, uang rakyat berasal dari PAD/PBB untuk kendaraan. Sementara di tahun 2001, Pemko T.Tinggi telah membeli 50 sepeda- motor senilai Rp465.200.000 dan 6 mobil senilai Rp785.000.000. Kemudian terbentuk Unit Manajemen Leuser (UML) yang memfasilitasi berbagai proyek konservasi hutan dengan melibat- kan kalangan akademisi, pemerintah dan masyarakat. Keprihatinan internasional juga tertuju pada areal hutan TNGL di kawasan Lukluk yang berwujud semacam hutan rawa berlumpur yang mengandung unsur mineral. Areal ini tidak dijumpai di tempat manapun lainnya di lingkungan ekosistem Leuser. Perambahan kawasan hutan Lukluk dapat mengakibatkan satwa langka badak yang populasinya kini tinggal Pembelian 75 sepedamotor dan 8 mobil tidak pantas dan harus dibatalkan, serta dialokasikan untuk mengurangi tingkat pengangguran di daerah ini," kata Karlo, DESA pemukiman yang berdekatan dengan hutan memiliki hubungan erat dengan penduduknya. Umumnya masyarakat desa masih ada yang beranggapan hutan menyimpan kekuatan gaib. Untuk mencegah kemungkinan buruk menimpa warga desa tak jarang masyarakat desa mengadakan upacara-upacara adat di tepi hutan. Asean oleh lembaga non politik dan nir laba serta pemantau SDM (Sumber Daya Manusia) dan mitra pemerintah RI. Berdasarkan hasil kajian serta seleksi yang dilakukan tim pengamat secara lang- sung maupun melalui media cetak dan elek- tronik maka ditetapkan Wakil Ketua DPRD Deliserdang itu berhak memperoleh penganuge rahan Asean Executive Golden Award 2002. Wakil Ketua DPRD Deliserdang Drs Haji Hasaidin Daulay yang menerima peng- anugerahan Asean Executive Golden Award 2002 ketika ditanya wartawan, Senin (15/ 7) menyebut sangat surprise atas penetapan dirinya sebagai salah seorang tokoh dari 10 negara yang berhak menerima penganu- 20-45 ekor saja. Dunia internasional sangat menaruh perhatian besar terhadap pelestarian satwa ini karena tergolong sangat langka di dunia. Jika satwa ini dibiarkan punah akan me- ngundang perhatian dunia dan opini ma- syarakat internasional terhadap pelang- garan ketentuan hukum Indonesia sendiri dalam perlindungan satwa langka. Kasus ini akan mempersulit kedudukan Indonesia di mata dunia serta kepedulian interna- sional dalam upaya rehabilitasi dan pe- ngembangan ekosistem Leuser. Bupati Deliseredang Drs H Abdul Hafid MBA dalam sambutannya mengatakan Rakorpem dilaksanakan dalam upaya jajaran Pemkab Deliserdang mengevaluasi tughas baik yang telah, sedang maupun yang akan dilaksanakan sehingga tugas- tugas yang dipercayakan dapat dilaksana- kan sebaik-baiknya sesuai dengan keten- tuan yang berlaku. Menurut Bupati, terhentinya kegiatan Rakorpem selama ini selain dikarenakan dengan pemberlakuan otonomi daerah sehingga terjadi perubahan paradigma juga karena kesibukan lain seperti penye- suaian dan pembenahan struktur organi- sasi sekretariat, dinas, badan,kantor sampai ke tingkat kecamatan, desa dan kelurahan Langkah Konservasi Untuk mewujudkan sustainable deve- lopment (pembangunan berkelanjutan) masyarakat lokal perlu lebih banyak dilibat- kan dalam kegiatan konservasi. Dengan keterlibatan itu masyarakat lokal akan menyadari merekalah yang berkepentingan langsung pada penyelamatan lingkungan tempat mereka tinggal. Untuk membentuk wacana konservasi yang benar dan pem- bangunan berkelanjutan, masyarakat lokal sebaiknya ditempatkan sebagai subyek kegiatan untuk mengembalikan kesadaran mereka betapa pentingnya fungsi hutan. Di samping pemahaman tentang penge- rusakan hutan dan eksploitasi lingkungan alam akan memberikan kerugian besar dalam waktu singkat dan dapat diperki- rakan akan mengakibatkan penderitaan serta kecemburuan dikalangan masyarakat banyak dengan segala konsekuensi sosial yang tidak diharapkan. Berbeda halnya jika lingkungan alam terpelihara akan mendatangkan penda- patan dan kesejahteraan sosial yang jauh lebih merata di antara anggota masyarakat dan bersifat terus menerus sepanjang waktu. Perubahan struktur ekonomi merupa- kan langkah transformasi ke arah memper- kuat garis kehidupan ekonomi dan mening- katkan kesejahteraan sosial ekonomi masyarakat. Upaya pengembangan di bi- dang agroindustri, industri rumah tangga di samping intensifikasi pertanian adalah kegiatan yang perlu mendapat perhatian. Dalam upaya mendorong kemajuan perekonomian pedesaan terutama desa yang berada di kawasan TNGL, UML me- lalui Divisi IPAD (Intensive Production Area Division) menggandeng masyarakat lokal dalam setiap langkah usaha konser- vasi. Hal ini dimaksudkan untuk menga- lihkan perhatian masyarakat pada kegiatan non eksplorasi hutan. Menurut Karlo didampingi nazir dan pengurus Mesjid Raya T.Tinggi Wahab dan UML memfasilitasi aspek teknis setiap langkah konservasi dan modal awal. Mi- salnya, konservasi ketersediaan air melalui gerahan itu. Sementara Keluarga Besar Partai Per- satuan Pembangunan (PPP) Kabupaten Deliserdang juga merasa bangga atas keber- hasilan pimpinan mereka mendapat penganuge rahan Asean Executive Golden Award 2002. Semoga penganugerahan yang diterima oleh Ketua DPC Partai Persatuan Pem- bangunan Deliserdang Drs Haji Hasaidin Daulay yang juga dikenal sebagai tokoh pemuda, dapat pula diterima kalangan masyarakat dalam upaya memberikan motivasi untuk lebih membesarkan partai khususnya kader-kader PPP di Deliser- dang, kata Ketua Korcab Angkatan Muda Ka'bah Deliserdang Ali Gusti Siregar(a02) serta pengisian personilnya. Dengan diaktifkannya kembali Rakor- pem maka upaya meningkatkan kinerja, menyatukan persepsi dan derap langkah yang seirama dalam menjalankan roda pemerintahan dan pembangunan di Deli- serdang akan dapat tercapai dengan baik, kata Bupati. Pada kesempatan itu Bupati minta se- mua unit kerja di jajaran Pemkab Deliser- dang untuk membuat prosedur tetap ten- tang berbagai hal baik menyangkut pelayanan dan kebutuhan staf, pelayanan masyarakat termasuk pemanfaatan dan penggunaan fasilitas kantor sehingga pe- nyelesaian tugas-tugas dapat dijadwalkan dan diselesaikan tepat waktu. pembangunan usaha perikanan dan pra- sarana irigasi desa. Usaha perikanan dan pertanian dengan irigasi teknis menuntut jaminan ketersediaan air. Hal ini bisa didapat bila perekonomian di wilayah daerah aliran sungai dan di hutan yang secara kolektif berfungsi sebagai penyim- panan air tidak habis ditebang. Dari sinilah rasa ikut memiliki ling- kungan berawal yang selanjutnya ber- muara pada pentingnya kesadaran men- jaga lingkungan. Contoh lain kegiatan yang dilakukan oleh masyarakat desa Nari- gunung I kabupaten Karo yang merancang dan melaksanakan program pengkayaan tanaman buah-buahan untuk mengganti tanaman yang sudah tidak produktif lagi. Kegiatan ini tidak akan berarti apa-apa bila burung dan kelelawar yang membantu penyerbukan bunga dan buah sering diburu. Realisasi Rp 20,2 Miliar Pl Kadispenda Deliserdang Haji Rapo- tan Siregar SH dalam paparannya menje- Proyek IPAD telah berjalan sejak TA 1997/1998 dengan titik sasaran delapan kabupaten di Propinsi NAD dan Sumut dengan dana operasional Rp 1,2 milyar. Untuk TA 1998/1999 titik sasaran masih di delapan kabupaten di Propinsi NAD dan Sumut dengan dana Rp 2,4 milyar. TA 1999/ 2000 titik sasaran bertambah menjadi 11 kabupaten di Propinsi NAD dan Sumut antara lain 6 kabupaten di NAD yakni Aceh Timur, Aceh Tengah, Aceh Selatan, Aceh Tenggara, Aceh Barat, Aceh Utara dan Aceh Singkil. Empat kabupaten di Sumut yakni Dairi, Karo, Langkat dan Deli Serdang. Ada empat program pada proyek IPAD antara lain pengembangan SDM, pe- ngembangan pertanian pedesaan, infras- truktur, monitoring dan evaluasi. Pengem- bangan SDM dilakukan melalui kegiatan penyuluhan masyarakat untuk mening- katkan kesadaran akan pentingnya kon- servasi ekosistim Leuser. Salah satu ke- giatan penyuluhan seperti tatap muka de- ngan masyarakat desa Pasi Lembang di kantor Camat Kluet Selatan,Aceh Selatan. Untuk pengembangan pertanian pedesaan dilakukan peningkatan produksi tanaman pangan, palawija dan holtikul- tura. Juga ada pengembangan tanaman perkebunan karet, kopi, rambutan. Selain itu perikanan dan pengembangan peterna- kan domba rakyat, Pembibitan bambu, salah satu cara untuk mengalihkan perha- tian masyarakat lokal agar beralih dari bisnis perkayuan ke bisnis hasil hutan non kayu. Pelatihan yang mencakup teori dan praktek mengenai teknik pembibitan bambu ini diberikan kepada masyarakat dan diharapkan dapat mendorong ma- syarakat menanam bambu sebagai bahan mentah berbagai komoditi yang dapat dipasarkan. Penduduk di desa Lingga kecamatan Simpang Empat kabupaten Karo menaruh perhatian besar pada pengolahan bambu sebagai karya seni yang mendatangkan penghasilan. Salah satu karya seni yang banyak mereka produksi adalah dekorasi atap rumah yang bernuansa tradisional. Menurut LP3MK, pembelian 75 sepe- damotor dan 8 mobil merupakan tindakan mubazir, karena masih banyak kebutuhan lain yang lebih penting bagi masyarakat harus dipenuhi. Misalnya, membangun ekonomi kerakyatanmelalui home industri. "Pemko T.Tinggi harus sadar kalau membeli kendaraan bukan prioritas pem- bangunan bagi daerah ini dan secepatnya membatalkan pembelian 75 sepedamotor dan 8 mobil dari karena tidak mencermin- kan kepentinganrakyat,"tegas Edy. laskan dari Rp 99,8 miliar lebih target Pen- dapatan Daerah Tahun Anggaran 2002 yang didalamnya sudah termasuk PAD, PBB, Bagi Hasil Pajak, Iuran Hasil Hutan, Jasa Giro dan lain-lain, hingga Juli 2002 baru terealisasi Rp 20,2 miliar lebih. Dari target yang telah tercapai Pajak Penerangan Jalan (PPJ) baru terealiasi Rp 6,4 miliar lebih dari target Rp 13,9 miliar (46,04 persen). Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) dari target yang ditentukan Rp 28,5 miliar lebih terealisasi Rp 6,2 miliar lebih. Bea perolehan Hak Atas Tanah/Bangunan dari target Rp7,3 miliar terealisasi Rp 1,9 miliar. Sementara retribusi pelayanan kese- hatan dari RSU Lubuk Pakam yang ditar- getkan Rp 430 juta telah terealisasi sebesar Rp 309,6 juta (72,01 persen). Sedang retri- busi biaya cetak KTP/Akte Catatan Sipil dari target Rp 1,1 miliar lebih terealisasi Rp 581,6 juta.(a02) Tentang dana pembelian kendaraan tersebut berasal dari kontribusi mereka membayar pajak dan retribusi, pedagang menilai hal itu menjadi sia-sia karena ha- nya dialokasikan untuk pembelian ken- daraan pejabat. "Setiap hari kami membayar retribusi kepada pemerintah namun ternyata dipergunakan untuk menghambur-ham- burkan uang rakyat bagi kepentingan sege- lintir orang,"tegas Wagirin. Hal sama juga dikatakan Dandy dan pedagang lainnya di Iskandar Mudadan Pattimura. Sementara pedagang di pajak Iskandar Muda dan pedagang di Jalan Pattimura secara tegas minta Pemko T.Tinggi mem- batalkan niat tersebut. Nanggroe Aceh Darussalam Simeulue Indah Penyelamatan Kawasan Ekosistem Leuser Aku Cinta Dan Rindu Padamu Untuk Pembangunan SETIAP kali harian Waspada memuat tentang berita pulau Simeulue, tak satupun penulis lewatkan untuk membacanya. Hal ini disebabkan penulis sangat mencintai pulau terbarat pantai Sumatera ini yang kini telah menjadi daerah Tk II. Setiap kali membaca tentang pembangunan pulau Simeulue, penulis terkenang masa lalu tahun 1974-1976 ketika penulis ditugaskan sebagai Tenaga Kerja Sukarela Pelopor Pembaharuan Pembangunan oleh Badan Urusan Tenaga Sukarela Indonesia (TKS PPP-BUTSI). Penegakan Hukum Usaha-usaha yang dilaksanakan untuk menyelamatkan kawasan Ekosistem Leuser termasuk TNGL tampaknya tidak dapat ditawar-tawar lagi. Tindakan peng- usaha yang menyodorkan penawaran uang dalam jumlah besar kepada penduduk lokal untuk melakukan kegiatan penebangan liar harus segera dihentikan. Agar penegakan hukum dapat terlak- sana dengan efektif, maka untuk masa- masa mendatang diperlukan tindakan tegas terhadap aparat yang terlibat. Di samping kebijakan pemerintah yang dike- luarkan melalui keputusan-keputusan dan ijin-ijin di kawasan Ekosistem Leuser maupun TNGL ditinjau kembali. Seperti di dalam suaka margasatwa ada pengu- Menurut mereka, Pemko T.Tinggi di- nilai tidak mampu menjalankan pemerin- tahan daerah ini karena menyakiti hati rakyat. "Jika Pemko T.Tinggi tidak dapat menjalankan pemerintahan, sebaiknya mundur saja dari jabatannya, tegas seorang penjualan minuman. Bahkan disinyalir pembelian kendara- an roda dua dan empat tersebut nantinya dikoru i karena akan beralihmenjadi milik pribadi. Pasalnya, keterangan dihimpun Was- pada dari masyarakat, pembelian roda dua 50 unit dari APBD 2001, dibagikan untuk 27 kelurahan di T.Tinggi dipungut biaya ratusan ribu rupiah agar dapat diubah menjadihak milik. Berkelanjutan Di bidang infrastruktur meliputi pem- sahaan hutan, pemberian HPH di hutan buatan irigasi saluran di desa Gegarang lindung, konversi hutan yang kaya ke- kecamatan Kuta panjang untuk mengairi anekaragaman hayati menjadi perkebunan persawahan di sekitar desa tersebut. Untuk sawit, HGU. Hal itu mengakibatkan habitat membantu kelancaran transportasi di satwa terfraksi-fraksi dan lambat laun akan sekitar desa Tanjung Selamat kecamatan punah. Padang Tualang kabupaten Langkat, UML memberikan bantuan untuk pembuatan rakit. Ada juga pembuatan jalan dan jem- batang gantung seperti di Lawe Alas Buluh Biang. "Sejumlah kabag di kelurahan dapat mengganti kendaraan tersebut menjadi miliknya dengan membayar angsuran sepe- damotor merek G sebesar Rp200.000/ bulan,"ungkap Khairul, satu masyarakat. (m47) UU No.5 tahun 1990 tentang konserv- asi sumber daya alam SKB Menhut, Men- tan dan Ka.BPN No.364/Kpts-11/90.579 Kpts/hk.050/7/9.0.23 tentang kententuan pelepasan kawasan hutan untuk usaha pertanian yang menerangkan TNGL bu- kanlah areal yang dicadangkan untuk kegiatan pertanian, SK Dirjen PNPA No.59/ Kpts DJ/VI/93 tentang rencana pengelolaan Taman Nasional yang menerangkan tidak dibenarkan mengeksploitasi sumber daya alam untuk kegiatan ekonomi. HGU PP.No.40 Tahun 1996 tentang HGU pengalihan hutan untuk usaha per- tanian yang menerangkan tidak mungkin diberikan HGU dalam kawasan TNGL serta Keputusan Menteri Kehutanan No. 376/Kpts-II/1998 tentang kriteria penye- diaan hutan budidaya kelapa sawit yang menerangkan tidak diperkenankan mela- kukan kegiatan penebangan dan perke- bunan dalam kawasan TNGL. *Ayu Kesumaningtyas Aspirasi Pemuda Dikebiri, Orang Luar Pimpin KNPI Kota Lhokseumawe LHOKSEUMAWE (Waspada): Sejumlah tokoh pemuda Kota Lhokseumawe menilai aspirasi pemuda telah dikebiri pihak-pihak tertentu, menyusul terpilihnya H Mohd Heikal SE menjadi ketua umum DPD Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI). Para tokoh itu menilai aspirasi kaum muda Kota Lhokseumawe sama sekali tidak memenuhi forum Musda, yang diikuti 18 organisasi kekaryaan pemuda (OKP) dan 3 PK KNPI Kecamatan. Karena 18 OKP itu hampir semuanya pemegang mandat yang telah "dikondisikan" oleh pihak-pihak tertentu untuk memenangkan kandidat H Mohd Heikal SE putra asli Banda Aceh. Hal itu, terbaca saat berlangsungnya Musda di Gedung KNPI setempat. Di mana forum yang seharusnya alot, ternyata terkondisi seperti "duek pakat" (musyawarah) kecil sebuah keluarga saja. Sejumlah peserta pemegang mandat yang ditanyai Waspada mengatakan, mereka baru menerima surat utusan pagi hari dari orang-orang tertentu. Bahkan ada di antaranya yang kasak-kusuk belum tahu mewakili OKP mana. Ketua DPD KNPI Aceh Utara Muzakir SH ketika menyampaikan sambutannya mengatakan, OKP yang sudah terdaftar lengkap di Pemkot Lhokseumawe hanya GP Ka'bah. Sedang OKP-OKP lain baru sebatas memegang mandat. Informasi yang diperoleh Waspada menyebutkan, kebanyakan pemegang mandat tersebut adalah mahasiswa Fakultas Ekonomi Unima yang telah 'diatur' sebagai link untuk memenangkan kandidat H Mohd Heikal SE yang juga staf pengajar di fakultas tersebut. Ketua panitia Musda Tarmizi SPd membantah hal itu. Menurutnya, siapapun yang memimpin KNPI Kota Lhokseumawe tak masalah. "Yang penting orang tersebut punya idealisme kepemudaan, visi dan misi yang jelas, serta intelektual yang cukup guna mengemban jiwa pemuda di sini," ujarnya. Musda I KNPI Kota Lhokseumawe yang berlangsung sehari penuh Minggu (14/ 7) berhasil memilih H Mohd Heikal SE sebagai ketua umum dengan 13 suara setelah menyisihkan kandidat lainnya Tun Azhari yang memperoleh 7 suara. Sedang dua suara dinyatakan absen. RABU, 17 JULI 2002 7 Susunan pengurus DPD KNPI Kota Lhokseumwe periode 2002-2005, Ketua H Mohd Heikal SE, wakil ketua Drh Yunaidi Arsyen dibantu lima wakil ketua lainnya. Sekretaris umum dipercayakan pada Tarmizi SPd, dibantu Anwar Puteh, Azhar Muhas SE, dan Bendahara umum Muammar Khadafu SEAk, serta terdiri dari 11 ketua komisi.(cge) PT Socfindo Paksa Karyawan Deres MEDAN (Waspada): PT Socfindo Aek Pamienke Labuhan batu, pada tanggal 17 September 2001 lalu memaksa dua karyawan deresnya Samsul,43, penduduk Dusun III Desa Bangun Rejo Kec. Na.IX-X Kabupaten L.Batu dan Miswan,32, penduduk yang sama untuk mengundurkan diri karena keduanya dituduh mencuri getah milik perusahaan tersebut. Demikian dikatakan Riduan, SH kuasa hukum kedua karyawan yang tidak tau tulis baca itu kepada Waspada yang datang ke Bumi Warta, Minggu (14/7). Sesuai dengan surat uan kedua karyawan itu ke Kantor Depnaker Labuhan Batu dijelaskan, Samsul bekerja di PT Socfindo Aek Pamiengke sebagai karyawan deres sejak tanggal 5 Oktober 1975 dan Miswan bekerja sejak 28 Mei 1995. Pada tanggal 17 September 2001 kedua karyawan itu dipaksa untuk mendantangi surat pengunduran diri bekerja sebagai karyawan dihadapan Asisten Afdeling Selatan Ir. Boby Hercules karena dituduh mencuri getah karet. Bahwa kedua karyawan tidak pernah melakukan pencurian itu. Sementara surat pengunduran diri itu sudah dipersiapkan sebelumnya oleh pihak perusahaan. Dalam konteks itu kedua karyawan menuntut agar pihak perusahaan membayar hak normatif dan THR sesuai dengan ketentuan UU yang berlaku di Negara RI. Sementara keterangan pihak PT Socfindo di Kantor Depnaker L.Batu menjelaskan, Miswan dan Samsul benar karyawan deres di PT Socfindo dan menerima upah terakhir sebesar Rp 11.350. Pengunduran diri kedua karyawan itu atas kemauan sendiri, dan setelah mengundurlan diri kedaunya tidak pernah lagi hadir di perusahaan, serta surat pengunduran diri itu sudah diteruskan pihak perusahaan di Pamiengke ke Kantor Direksi di Medan./ Hasil keputusan Kantor Depnaker L.batu yang ditandatangani Kepala Dinas Depnaker L. Batu Ir M. Manurung dan pegawai perantara Drs. Solo Joni Panjaitan. Menganjurkan agar pihak Pihak PT Socfindo membayar kepada pekerja Samsul dan Miswan sesuai dengan Kepmenaker No.150/MEN/2000 yakni kepada Samsul sebesar Rp 3.132.600 dan Miswan sebesar Rp 1.174.725. Anjuran Kepala Dinas Tenaga kerja Kabupaten Labuhan batu tidak dilaksanakan PT Socfindo dengan alasan pengunduran diri kedua karyawan atas dasar sukarela. Menolak untuk membayar tuntutan kedau karyawan itu. Dan minta kasus itu ditempuh melalui jalur hukum P4D (Panitian Penyelesaian Permasalahan Perburuhan Daerah). Atas jawaban PT Socfindo itu Riduan, SH kuasa hukum kedua karyawan deres itu kemudian membawa masalah tersebut ke P4D. P4D melalui surat No.108511.2/ W2/P4D-VII/2002 memanggil resmi baik pihak Socfindo maupun kedau karyawan agar datang ke kantor tersebut pada hari Kamis tanggal 18 Juli 2002.(cps) Tanah 545 Ha Di Marindal Sudah Berkekuatan Hukum Tetap MEDAN (Waspada): M.Saat Gurning Menyatakan, dia bersama beberapa tokoh yang selama ini dengan rela hati ikut membantu Forum Keadilan Masyarakat Tani (Forkat), tidak tahu menahu telah dimasukkan oleh Tonggam Cs dalam struktur organisasinya dan sudah lebih dari satu tahun mereka tidak pernah bertemu dan tidak tahu menahu apa kerja apalagi program Forkat. "Saya selaku eksponen '66 tidak ada sangkut pautnya dengan Forkat dan M Natsir Simatupang yang baru-baru ini telah meninggal dunia", kata M Saat Gurning kepada wartawan di Medan, baru-baru ini, menanggapi aksi unjukrasa warga lima desa di Kecamatan Patumbak dan Medan Amplas ke Mapoldasu tanggal 20 Juni 2002, yang menuduh Forkat telah 'meresahkan masyarakat karena menghancurkan berhektar-hektar lahan garapan masyarakat. Menurut M Saat Gurning, bantuan moral yang mereka berikan telah dimanfaatkan oleh tangan-tangan kotor yang berada di Forkat, dan para penasehat yang diminta ikut bergabung ternyata tidak dimasukkan dalam struktur organisasi secara solid, tetapi hanya dijadikan sebagai tameng saja. Karena itu, M Saat Gurning kembali menegaskan bahwa dia sudah lebih satu tahun terakhir tidak tahu menahu dengan apa yang dikerjakan Forkat, dan menurut M Saat Gurning, beberapa penasehat telah menyatakan dengan tegas bahwa mereka tidak mau dan tidak bersedia dibawa-bawa lagi dalam Forkat. Dijelaskan M Saat Gurning, tanah yang terletak di Desa Marindal II seluas 545 Ha bukanlah model tanah garapan masa kini, tetapi adalah garapan dan telah dikuasai rakyat sejak tahun 1943. Dulu dikenal sebagai kampung Marindal II Kecamatan Patumbak, sekarang Desa Patumbak II Pasar 11, 12, 13, dan 14 Kecamatan Patumbak Deliserdang. Tanah tersebut, lanjut M Saat Gurning, sebenarnya adalah tanah milik masyarakat setempat yang diusahai mereka sejak tahun 1943 dengan atas hak SK Mendagri tanggal 28 Juni 1951 No. 12/5/14, SK 1 No 36/K/AGR berupa surat keterangan pembagian dan penerimaan Tanah Sawah/Ladang ditandatangani Bupati dp Munar S Hamijoyo atas nama Gubsu sebagai Residen/Kakan Penyelenggaraan Tanah Tahun 1951 tanggal 27 April 1953 terhitung mundur pada tanggal 16 Januari 1953, masing-masing rakyat dengan luas 20.000 meter per segi diperkuat dengan UU Darurat No. 8 Tahun 1945 yang mereka perdapat karena ganti rugi. (m08) Kehadiran kami sebanyak 25 orang asal Sumut dan Aceh untuk mengabdi di pulau ini selama kurang lebih 2 tahun telah membawa rasa cinta yang mendalam dan kenangan indah terhadap wilayah dan masyarakat pulau ini. Waktu itu, tingkat pemerintahannya masih status perwakilan Kabupaten Aceh Barat. Dalam hati saya berjanji. "Jangan dulu mati sebelum mengunjungi pulau ini kembali." Rasa cinta pada saya antara lain didasarkan kepada potensi alam yang demikian kaya seperti: kayu, kopra, rotan yang sangat bermutu tinggi yang sejak zaman Belanda telah menjadi komoditi ekspor. Potensi laut yang kaya dengan ikan dan pantai pelabuhan Sinabang yang indah dan tak ada duanya di Sumatera menjadikan wilayah ini sesungguhnya memiliki kekayaan dan keindahan alam yang luar biasa. Terbayang kembali ketika penulis ikut serta survei awal lapangan terbang Lasikin, sumber minum bagi kota Sinabang, membangun jalan antara Sinabang-Lasikin, akrab bahu membahu dengan masyarakat adalah salah satu bukti bahwa Sumber Daya Manusia pulau ini sangat potensial untuk membangun masyarakatnya menjadi makmur. Kondisi ekonomi masyarakat saat itu memang sangat prihatin. Beras, sayur mayur, kopi dan sembilan bahan pokok lainnya didrop dari Aceh daratan dan Sumatera Utara menjadikan harga sangat melambung tinggi dan mutlak ditentukan oleh para pedagang yang datang dari luar pulau. Masyarakat pulau ini saat itu kurang gemar bertani sawah, mereka hanya mengandalkan turunnya kelapa (kopra) pertriwulan dan berbunganya cengkeh (bunga lawang) yang harganya pada tahun 1976 memang sangat menggiurkan. Di samping mereka sebagian menjadi nelayan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat pulau itu sendiri. Apakah kondisi ini masih terus berlangsung? Penulis kurang mengetahuinya secara jelas. Kini dalam era reformasi Kabupaten Simeulue dipimpin oleh duet putra daerah dan kalau penulis tidak salah, salah satu di antara mereka pernah menjadi murid PGA Muhammadyah Sinabang dan penulis sendiri pernah menjadi guru selama 2 tahun pada sekolah tersebut. Terlepas dari pada benar atau tidak sebagai orang yang telah sangat mencintai pulau Simeulue, penulis sampaikan sumbang saran sebagai berikut: 1. Diharapkan pemerintah Kabupaten Simeulue berhati-hati menjadikan kayu sebagai sumber PAD apalagi untuk membangun hutan gedung-gedung, sebab membangun hutan kembali jauh lebih sulit dari pada membangun hutan gedung. 2. Meningkatkan keterampilan masyarakat (SDM) untuk mengolah kekayaan alam seperti: kopra, rotan, kayu dan lain-lain, sehingga kekayaan alam tersebut dijual di luar daerah setelah menjadi barang jadi atau sekurang-kurangnya setengah jadi. 3. Mengupayakan adanya pabrik pengalengan ikan sehingga kekayaan ikan dapat dijual ke luar daerah menjadi barang instan, Ketiga saran di atas menurut penulis akan sangat berdampak positif kepada tiga hal: a. Merubah sikap masyarakat yang kurang produktif menjadi masyarakat yang sangat rajin bekerja. b. Membuka lapangan kerja yang seluas-luasnya kepada masyarakat daerah setempat. c. Meningkatkan ekonomi rakyat secara merata. Demikianlah ungkapan kerinduan ini penulis sampaikan, manakala waktu tersedia dan kondisi keamanan memungkinkan penulis akan datang lagi padamu pulau Simeulue. Mahyuddin Syafri Siregar Razia Di Kota Untuk Memberi Rasa Aman LHOKSEUMAWE (Waspada): Kapolres Aceh Utara AKBP Drs Sunardi mengatakan razia kenderaan bermotor (ranmor) yang sering dilakukan aparat kepolisian di wilayah kota Lhokseumawe semata-mata untuk memberi rasa aman bagi segenap masyarakat. Semua masyarakat butuh rasa aman untuk bisa berdagang atau beraktivitas apa saja di wilayah kota. Tanpa rasa aman, semua lini sosial masyarakat akan berpengaruh buruk. Terutama aktivitas pasar, di mana menjadi pusat keramaian yang selalu dipenuhi banyak warga. "Jadi razia yang dilakukan polisi bukan sekedar untuk menyuruh pemilik ranmor agar mau bikin Surat Izin Mengemudi (SIM) dan STNK. Tapi yang lebih penting kami ingin memberi rasa aman yang benar-benar dapat dinikmati seluruh lapisan masyarakat, terutama bagi warga Kota Lhokseumawe," kata Kapolres AKBP Drs Sunardi di sela-sela mendampingi kunjungan Menkopolkam Susilo Bambang Yudhoyono di pendopo bupati Aceh Utara, Sabtu (14/7). Menyikapi seringnya terjadi pencurian sepeda motor di kota Lhokseumawe akhir-akhir ini, Kapolres minta agar warga melapor pada kepolisian. "Saya belum pernah terima laporan adanya warga kehilangan sepeda motor, saya minta tak usah segan-segan melapor kepada polisi bila terjadi hal seperti ini," tegas Kapolres. Kata dia, dalam situasi Aceh dilanda konflik, siapapun berkesempatan bertindak jahat terhadap masyarakat. Kalaupun misalnya, ada aparat polisi yang berbuat begitu silakan melapor ke kami. Saya akan mengambil tindakan tegas, ujarnya. Menurut Kapolres, Kota Banda Aceh dan Lhokseumawe merupakan standar untuk melihat kondisi keamanan di seluruh Propinsi NAD. Sebab itu pihaknya berupaya maksimal memberi rasa aman bagi warga kota gas itu dengan melakukan razia rutin di jalan-jalan dalam kota Lhokseumawe. (cge/b10) 2cm Color Rendition Chart
