Tipe: Koran
Tanggal: 1981-11-18
Halaman: 02
Konten
U Berita Yudha - Rabu, 18 Nopember 1981 Tajuk Rencana PJKA Sumsel Merupakan"Eksploitasi Harapan Laju pertumbuhan ekonomi daerah Sumatera Selatan dalam Repelita III sekarang telah menghadapkan sektor perhubungan wilayah ini melakukan uji coba" dengan menggunakan personil dan sarana2 yang ada. Diantara unsur2 sektor perhubungan. yang ada, seperti yang menyangkut dibidang perkeretaapian, Eksplotasi PJKA/ PERJANKA Sumatera Selatan sekalipun kini dan beberapa waktu sebelumnya situasinya dalam keadaan "krisis", uji coba itu dihadapinya dengan melakukan berbagai usaha atau kegiatan. Salah satu usaha diantaranya adalah merehabilitasi alat peralatan yang dipunyainya, dan hasilnya menurut penilaian para pejabat Pemerintah di daerah tsb. ternyata bisa men- stabilkan jaringan perhubungan wilayah ini, khususnya jaringan perkeretaapian Eksplotasi Sumatera Selatan dalam yang bisa pengoperasiannya menghubungkan ke 3 buah propinsi, selain di propinsi Sumatera Selatan itu sendiri, juga Lampung. Makna Pembangunan Bendungan Wonogiri Bengawan Solo bukan saja sungai besar di Jawa yang mampu menciptakan lagu dan kisah drama percintaan terkenal itu, tetapi juga mampu menimbulkan malapetaka banjir yang mengerikan. Sungai besar ini sekarang sudah tidak akan lagi menakutkan penduduk sepanjang alirannya, karena suatu bendungan besar telah rampung dibangun di Wonogiri, bendungan yang mampu mengendalikan aliran sungai. Bendungan serbaguna Wonogiri, yang ketiga di Jawa setelah Jatiluhur dan Karangkates, kemarin telah diresmikan oleh Presiden Soeharto. Panjangnya hampir 1,5 kilometer, dengan tinggi 142 meter dan volume bendungannya mencapai hampir 2 juta meter kubik. Bendungan ini akan menambah areal pesawahan yang diairi yaitu seluas 23.600 hektare disepanjang aliran Bengawan Solo. Aliran listrik yang dihasilkannya mencapai 12,4 megawatt, disamping memberikan kemungkinan pengem- bangan peternakan, perikanan dan pariwisata. memberikan Pembangunan Wonogiri bendungan kemanfaatan yang sedemikian besarnya bagi daerah dan rakyat sekitarnya, di berbagai bidang dan kepentingan. Dengan demikian, telah bisa dicapai sasaran dan tujuan pembangunan setiap proyek yang dilaksanakan, yaitu pembangunan yang serba muka. Bendungan Wonogiri bukan hanya untuk mengendalikan banjir, bukan hanya untuk mengairi sawah saja atau bukan hanya untuk mengembangkan peternakan dan pariwisata saja. Bendungan itu dibangun untuk mengembangkan kesemuanya itu. Oleh karena tujuannya begitu besar, maka pembangunan yang kita besar-besaran, laksanakan adalah pembangunan pembangunan raksasa. dikemukakan oleh Presiden Soeharto, Sebagaimana pembangunan untuk merubah nasib bangsa Indonesia. Didalam kaitan itu, kita perlu memahami secara mendalam ucapan Kepala Negara, bahwa kita akan terus bergerak maju bahu membahu. Apa yang telah kita capai akan kita pelihara dan kita tingkatkan. Apa yang belum kita kerjakan akan kita kerjakan dihari hari mendatang. Ini berarti, bahwa langkah-langkah pembangunan kita masih akan terus dilakukan keseluruh wilayah tanah-air. Bendungan-bendungan sudah dibangun di Kalimantan, Sulawesi, Lombok dan lain-lain. Di Asahan sekarang sedang dibangun bendungan serbaguna raksasa. Gerak pembangunan memang berjalan menuju kesegala arah ditanah-air kita, karena memang demikianlah cita-cita bangsa Indonesia. Sejak pembangunan bendungan serbaguna Karangkates, kita melihat bahwa tenaga-tenaga ahli bangsa Indonesia sudah mampu melaksanakan pembangunan proyek raksasa. Bendungan besar yang dibangun dengan sistim rock-filled sebagaimana bendungan Karangkates dan Wonogiri ini menunjukkan kemampuan ahli-ahli konstruksi kita. Kita tidak lagi harus memanggil ahli-ahli dari luar negeri untuk membangun bendungan-bendungan, dan tentunya juga proyek-proyek lainnya. Dari pembangunan bendungan Wonogiri ini kita juga mencatat adanya keikutsertaan rakyat yang penuh. Kesediaan rakyat beberapa desa untuk bertransmigrasi secara bedol-desa keluar Jawa karena daerahnya akan dijadikan waduk, merupakan sikap dan semangat pembangunan yang terpuji. Menyadari akan pentingnya arti dan manfaat bendungan itu, 67.500 rakyat desa-desa sekitar bendungan bersedia meninggalkan kampung halamannya, berpindah ke berbagai daerah transmigrasi di Sumatera dan Sulawesi. Suatu kesediaan berkorban yang mendapat penghargaan dari Presiden dan hendaknya menjadi tauladan bagi kita semua. Memang pembangunan pada dasarnya adalah kerja keras dan pengorbanan, pembangunan bukan kerja santai apalagi untuk mengeduk keuntungan bagi pribadinya sendiri. Itulah beberapa makna yang terkandung didalam pembangunan bendungan serbaguna Wonogiri, yang hendaknya dapat mendorong kita untuk terus maju kedepan menyelesaikan proyek demi proyek bagi kesejahteraan dan kemakmuran bangsa. Makna yang secara singkat dapat disimpulkan: membangun, bekerja keras dan berkorban!**** Swasembada Pangan Yang Merata SWASEMBADA pangan merupakan impian kita sejak lama. Mengapa? Ini ada kaitannya dengan masalah psikologis masyarakat kita sebagai akibat pengalaman masa-masa lalu dimana kesulitan pangan sangat dirasakan. Bagi masyarakat yang mengalami masa-masa sulit dalam masalah pangan dimana pada waktu itu untuk memperoleh seliter beras saja harus antri dari pagi sampai sore hari, impian memperoleh kecukupan dalam soal pangan adalah suatu hal yang wajar. Dalam konyungtur ekonomi, masalah pangan memegang peranan penting. Masalah pangan merupakan faktor utama yang sangat mempengaruhi tingkat inflasi. Karena faktor-faktor ini, pemerintah telah memprioritaskan masalah pangan tsb. sebagai program utama Pemerintah disamping sandang (pakaian) dan papan (perumahan). per Dalam masalah sandang, pemerintah telah berhasil lebih dahulu. Kini bukan saja kita sudah berswasembada di bidang sandang, namun bahkan sudah melampauinya. Sasaran kebutuhan sandang pada akhir Pelita III sebesar 13,63 meter kapita, kini sudah terlewati. Produksi sandang kita saat ini sudah mencapai 14,68 meter per kapita. Bagaimana dengan pangan? Kalau dari segi produksi, sekarang ini kita sudah bisa memproklamirkan diri sebagai sudah swasembada pangan. Produksi tiga komoditi pangan kita seperti beras, jagung dan kacang hijau menurut Menmud Urusan Pangan Ir. Ahmad Affandi sudah mencukupi kebutuhan. Produksi beras kita yang pada tahun 1980 mencapai 20,2 juta ton pada tahun 1981 diharapkan meningkat mencapai 22 juta ton. Tetapi pemerintah belum mau menyebut bahwa saat ini kita sudah berswasembada pangan. Sebab swasembada pangan yang kita inginkan adalah swasembada yang merata, mampu (Ke halaman V) Sekalipun ia berhasil menstabilkan jaringan perhubungan wilayah ini, namun akibat dari perkembangan industri yang ada dalam kawasan tsb. ia dihadapkan lagi pada suatu tantangan dimana sarana2 yang sudah ada bukan tidak mungkin harus bisa ditingkatkan. Katakanlah hal itu merupakan "conditio sine ini harus quanon", diperlihatkan ke belakang, mam- pukah dana untuk itu. namun la masih perlu diusahakan untuk ditingkatkan, katakanlah diperlukannya penyempurnaan2 untuknya karena dalam waktu2 mendatang akan menghadapi kegiatan2 perdagangan ekonomi daerah di sekitarnya seperti halnya adanya pabrik2 yang berkembang, macam pabrik semen di Baturaja, pupuk untuk perkebunan/ pertanian yang harus diangkutnya, dan hasil2 perkebunan/ pertanian itu sendiri setidak-tidaknya yang butuhkan angkutan kereta api, belum lagi untuk angkutan penumpang dari satu tempat ke tempat lain, apakah ia angkutan reguler atau angkutan musiman. mem- Tentunya bukan hanya itu yang dipertimbangkan, untuk penyem- purnaan2 dibidang perkeretaapian, namun harus diingat sub sektor perhubungan lainnya yang menyangkut jalan raya karena sekitar 6000 KM prasarana/ jalan di Sumatera Selatan belum dapat diperbaiki dengan baik, sebab satu dan lain hal belum adanya kemampuan dana untuknya, ditambah lagi masih belum adanya pula keterpaduan angkutan, seakan- akan ia berdiri sendiri. Dengan demikian, maka angkutan barang ataupun penumpang, diperkirakan akan lebih banyak menggunakan jasa2 angkutan kereta api. Dan ini setidak-tidaknya amat diperlukan keamanan dan kelancarannya sampai di tempat tujuan akhir sekalipun hingga kini PJKA/ PERJANKA tidak melakukan sistem pelayanan "door to door service". Sebagai contoh akan kebutuhan angkutan yang cepat dan aman adalah dalam rangka pelaksanaan Operasi Karya Makmur, yang dimusim tanam tahun 1981/1982 direncanakan areal seluas 75.000 HA, selain diperlukannya kelan- caran angkutan hasil produksi, juga Jakarta, Nop. (BY). Untuk pertama kali Kwarnas Gerakan Pramuka mengadakan kursus di suatu pulau yang tidak ada penduduknya yang tetap, ialah di Pulau Bidadari, Kepulauan Seribu selama 4 hari. Kursus tersebut ialah untuk "Menanamkan Kesadaran Berbangsa dan Bernega- ra", dan berlangsung dari tanggal 16 s/d 19 Nopember 1981. Upacara pembukaan dilang- sungkan Senin malam dengan Oleh Ratino, Wartawan "BY" angkutan sarana produksi. Sejalan dengan ini, diperlukan bibit sebanyak 1965 ton yang harus diangkut dengan cepat, juga pupuk2 apakah ia Urea, TSP, dan KCL sebanyak 30.313,15 ton, insektisida 224.000 liter serta rodentisida 150 ton. Dalam hal ini masih belum diperhitungkan pula angkutan produksinya, yang jika rata2 menghasilkan 6 ton per HA, ini berarti akan mencapai 450.000 ton padi. Padahal produksi Operasi Karya Makmur bisa mencapai antara 8 sampai 12 ton per HA. Mem- perhatikan akan hal2 demikian, bukan tidak mungkin akan mem- butuhkan angkutan, antara lain sarana perhubungan kereta api. Untuk Eksplotasi PJKA Sumatera Selatan sendiri, banyak orang menyebutnya sebagai "Eksplotasi Harapan'. Motivasi mengapa sampai timbulnya istilah tsb. karena PJKA daerah ini telah melihat ke depan akan perkembangan2 yang akan terjadi dimana bidang perkeretaapian sedikit banyaknya akan melibatkan dirinya untuk menangani angkutan hasil2 produksi dari ke 3 propinsi di sekitarnya yang kini sedang membangun, juga batubara, akan semakin ramainya arus penumpang dsb. sekalipun hingga kini jalur kereta api yang dibuka baru sepanjang 640 KM, sedang seluruh jalan baja ditambah emplasemen sekitar 730 KM. la memang merupakan Eksplotasi PJKA yang tertutup, tidak seperti di P Jawa, banyak jalur yang menghubungkan dari satu eksplotasi ke eksplotasi lain. Namun demikian, jalur yang menghubungkan ke Lampung, dan berakhir di Panjang ada kaitannya ke Eksplotasi Barat PJKA dengan Ferry2 PJKA sebagai sarana penyeberangannya hingga di Merak, Jawa Barat. Tentang hasilnya/ pendapatannya, menurut Kepala Eksplotasi PJKA Sumatera Selatan Tatang Billy 50% - 50%. Artinya dari pendapatan barang 50%, dan penumpang juga 50%. Dukungan tersebut disampaikan oleh wakil2 mereka melalui Menteri Muda Urusan Koperasi/Kabulog Bustanil Arifin, SH, mengunjungi perkampungan nelayan Blanakan, Ciasem Subang. Pernyataan yang di tanda tangani oleh Drs. Talman Amidiprodjo, H. Moch Su'eb, Djuber, Drs. Halim Suryana, Ny. Any Kastura dan Drs. Otto Iskandar itu juga memohon kesediaan Jendral (Pur) Soeharto untuk dicalonkan kembali sebagai Jika dibanding dengan perkeretaapian di P Jawa yang terdiri dari 3 Eksplotasi, maka jumlah penumpang lebih banyak daripada barang di Jawa, sedang di Sumatera Selatan tidak demikian. Perkeretaapian di Jawa pendapatan penumpang sekitar 80%, sedang barang 20%. Perkembangan2 itu nanti akan ada di Eksplotasi Sumatera Selatan, dan berdasarkan perkiraan yang ada, di-masa men- datang volume angkutan akan lebih banyak barang daripada penum- pang, memang akan semakin jelas perbedaannya jika dibanding dengan perkeretaapian di P Jawa. Hasil2 produksi dan pertambangan akan menunjang bidang angkutan kereta api di Sumatera Selatan. Itulah sebabnya, maka ini merupakan salah satu gambaran bahwa dalam masa mendatang ia akan menghidupkan perkeretaapian di daerah tsb. Bila melihat kondisi jalan kereta apinya (track), di Eksplotasi Sumatera Selatan memang masih banyak didapati rel2 pendek, R-2, panjang sekitar 10,2 M. Ini terdapat di sepanjang Lahat - Lubuklinggau sebanyak 116 KM, kemudian R-7 antara Muaraenim- Bangausari, dan masih ada yang pendek lagi - R3 sepanjang kl 24 KM. Sedang yang R- ketika Menanamkan Kesadaran Berbangsa Dan Bernegara Sekarang tiba waktunya bagi generasi muda untuk dibikin cerdas yang sebagai bekal hidup yang terutama dan untuk memajukan Indonesia. bangsa Selanjutnya Gubernur Tjokropranolo memberi- kan gambaran tentang kemajuan pesat yang telah kita capai dan program Pemerintah selanjutnya Repelita de mi Repelita. Tentang kemajuan dibidang pendidikan diingatkan, bahwa untuk bidang pendidikan budgetnya dalam APBN terus bertambah. Misalnya untuk DKI Jakarta semua murid SLTP dan SLTA dapat ditampung, sampai pula bisa menampung murid-murid dari luar DKI. Presiden RI tahun 1983-1988 mendatang. Diingatkan pentingnya bangsa Dalam pertimbangan pernyataan Indonesia untuk berdisiplin tinggi dukungan, masyarakat sebagai bangsa yang ingin maju dan perkoperasian se Jawa Barat besar. Dibayangkan jumlah pen- merasakan keberhasilan Pemerintah duduk yang terus meningkat pada dibawah pimpinan Jendral (Pur) tahun 2000 dan kota Jakarta Soeharto dalam membina nantinya jumlah mempunyai perkoperasian di tanah air, serta penduduk antara 10 sampai 15 juta. mengusahakan peningkatan taraf Ditegaskan pula kebesaran makna hidup masyarakat, termasuk yang terdapat dalam kalimat-kali- masyarakat yang tinggal di daerah mat lagu kebangsaan Indonesia pedesaan. "Dukungan kebulatan Raya. Tidak ketinggalan dijelaskan tekad ini kami sampaikan dengan usaha Pemerintah DKI untuk hati yang ikhlas dan iktikad yang mempertinggi gizi penduduk, baik!", kata wakil mereka kepada diantaranya mula-mula dengan Menteri. proyek ayam dan telor yang ternyata berhasil, dan sekarang Menmud Koperasi Bustanil, akan sedang digalakkan pemeliharaan menyampaikan pernyataan kerang. Selanjutnya tentang dukungan masyarakat perkoperasian memajukan pengusaha-pengusaha se Jawa Barat tersebut kepada Ketua kecil yang ternyata sekarang juga MPR/DPR Daryatmo, dan Jendral (Pur) Soeharto. (R-14),-- (Ke halaman VI) Dukungan Untuk Pak Harto Jakarta, Nov. (BY),-- Masyarakat perkoperasian se Jawa Barat kemarin menyampaikan dukungan atas pengangkatan Jendral (Pur) Soeharto sebagai Bapak Pembangunan, pencalonan beliau sebagai Presiden RI 1983- 1988, seperti yang diusulkan oleh berbagai golongan, gerakan, kelompok dan lain2 melalui per- nyataan kebulatan tekad mereka. 14 antara Tanjungkarang- Kertapati. Nantinya, Eksplotasi ini akan menerima R 50, tetapi belum jelas berapa panjangnya, demikian pula untuk jalur pengoperasiannya. Dari keadaan demikian, sekalipun kini masih dalam keadaan sedikit "krisis", tetapi bisa menaikkan jumlah penumpang tiap tahun, rata2 20%. Dan kesulitan2 yang dihadapinya adalah banyaknya permintaan angkutan penumpang. Permintaan itu dinilainya terlalu tajam sehingga banyak permintaan tidak bisa dipenuhi. Jumlah kereta yang ada sementara ini hanya 88 buah, sit yang ada 5150, dan secara teoritis yang bisa dijual sekitar 3627 buah, sedang sisanya permintaan. Itu sit yang dijual 1, dan ke II sebanyak 4419. Kalau diperhitungkan jumlah permintaan dengan sarana yang ada sekarang, memang masih kekurangan kereta sekitar 49 buah. Namun demikian, meskipun sit kurang, dalam tahun 1983 diperkirakan akan terdapat sekitar 2 jutaan penumpang dan tahun 1985 kl 22. Adapun angkutan barang, sampai tahun 1979 naik rata2 sekitar 10%, dan tahun 1980 meningkat menjadi 20%. secara sambutan dan pengarahan dari Gubernur Tjokropranolo yang mengesankan memberikan gambaran penderitaan raky at Indonesia di zaman penjajahan Belanda dan dibawah pemerintahan militer Jepang. Khususnya ditekan- kan tentang makanan rakyat Indonesia yang kurang gizi dan tentang kecerdasan orang Indonesia yang sangat kurang karena politik penjajahan, ialah pendidikannya rakyat Indonesia dibatasi. Sarana2 akan diterima Melihat akan kondisi perkeretaapian di Sumatera Selatan ini tentunya ada baiknya untuk diketengahkan tentang keadaan Lok2 yang sementara dioperasikan sekalipun hanya sekedar gambaran. Sebagai contoh dalam tahun 1976 Lok2 yang ada sebanyak 51 buah, tetapi 3 tahun kemudian berkurang menjadi 31. Dalam tahun tsb. ter- dapat 10 Lok2 Diesel, namun jumlah ini bertambah dalam tahun 1979, menjadi 21 buah. Untuk melan- carkan pengoperasian selanjutnya, jumlah yang sudah ada itu akan ditambah sehingga akan ada kl 40 Lok2 Diesel. Disamping itu, juga gerbong2. Jumlah Lok2 itu agaknya masih dirasakan kurang, karena kebutuhan dalam tahun 1983 nanti sebanyak 44 buah. Apakah hal ini memungkinkan untuk diusahakan lagi kekurangannya, kiranya perlu dipikirkan mana dahulu yang diutamakan. Pembaharuan2 di Eksplotasi Sumatera Selatan sejalan dengan berkembangnya daerah2 industri di wilayah ini, para Pejabat di Jakarta & Bandung tampaknya tidak hanya memikirkan dan mengusahakan Lok2 saja, akan tetapi juga pem- baharuan2 pada jalan2 kereta api. Pada jalur2 tertentu akan diper- baharuinya, diantaranya di lintas Lahat Lubuklinggau akan menggunakan rel R-14 sepanjang 77 KM, termasuk perbaikan balasnya. Adapun bantalan2nya, pada jalur tertentu akan dicobanya dengan pentrapan teknologi modern, yaitu dengan betonisasi. Namun tidaklah seluruhnya, dari jalur sepanjang 400 KM. Ia hanya sekitar 20 KM dahulu sebagai percobaan, dan bila berhasil menurut rencana akan diteruskan. Berkaitan dengan jalan dan bangunan ini, jembatan2 pun akan diperbaikinya. Kondisinya memang sudah "menua", dan alat2 penghubung ini akan direhabilitasi. Surat Pembaca Apakah Bedanya Permata Dan Iwarda? terkotak-kotak, Redaksi Yth, niat membawa kedaerahan dan tidak Kami pernah mengikuti kesukuan, atau Ethnis lainnya. suratkabar PELITA, tertulis Yang penting apa programnya? perkataan PERMATA dan Betawi. Ada lagi Kami kutip... diharian Apakah PERMATA ini masuk Sinar Harapan pada hari ini keluarga Partai PPP dan IWARDA halaman XII, oleh Bapak Wakil itu masuk keluarga besar Golkar? Presiden Haji Adam Malik Int sekedar bertanya, mohon dilukiskan. "jangan Nasionalisme keterangan. sempit..." Kami khawatir setelah kedaerahan, muncul lagi kesukuan kemudian keagamaan lahu teroběk robeklah Sumpah Pemuda. Kami tidak berkeberatan selagi bidang kesenian daerah yang diangkat kepermukaan. Bukan lain dari itu. Kekhawatiran kami adalah; menjelang Pemilu 1982 kalau hal diatas tidak direm kencang, bisa berkembang perasaan sempit seperti Orde Lama. Justeru itu sistim the floating mass itu diperhikan, agar masyarakat di Desa/Kelurahan Hari ini tanggal 16 Nopember 1981, diharian Pelita tertulis lagi masyarakat Betawi Ngumpul di Balai Sidang (tgl. 18 Nopember 1981 jam 19.00 -pen). Diharian Berita Yudha Iwarda (Ikatan Warga Jakarta ASLI) ditulis akan ngumpul untuk kedua kalinya masyarakat Betawi. Yang mana yang benar? Ataukah ada dua organisasi masyarakat Betawi? Peserta Pemilu yaitu; PPP, PDI, Golkar maju ke 4 Mel 1982, tanpa mampu merembukkan penanggulangan sam- pah menjelang musim hujan ini. Seperti telah terjalin selama Orde Baru ini, Jakarta kota bersih dari sampah dan pikiran sempit. Selanjutnya keterangan, dimanakah alamat sekretariat organisasi diatas ini (???) dan apakah kriteria Jakarta ASLI A mas perhatian redaktur, kami haturkan banyak terima kasih. kami memohon Jakarta, 16 Nopember 1981. Hormat kami, Drs. Roberto Bangun d/a Fakultas Publisistik Universitas Prof Dr. Moestopo (8) Jalan Hanglekir 1/8 Keb, Baru Kepala Eksplotasi Sumatera PJKA Selatan Tatang Billy dalam peninjauannya di daerah Sumatera Selatan tampak sedang memperlihatkan jalan kereta api yang bisa dilalui oleh KA2 dengan kecepatan antara 60 KM lebih per jamnya kepada para peninjau, termasuk karyawan2 PJKA Sumatera Selatan (Gbr. R.12). Banyaknya 10 buah, ia akan dibeton, dan bila sudah selesai akan dicobanya dengan meluncurkan KA berkecepatan 120 KM per jamnya. Tetapi sekarang, tidaklah berani meluncurkan KA" yang ada secepat itu, paling banter sekitar 60 KM/jam. Dalam rangka perbaikan2 ini biaya untuknya sudah ada, pembebasan tanah sudah dimulai, dan akhir 1982 yad. baru akan dikerjakan. Dalam pemasangan2 bantalan di wilayah PJKA ini, kata Tatang Billy memang ada kelambatan (backlog). Namun keadaan yang demikian dalam tahun 1981/1982, tidak lagi, yang ada adalah pemantapan2, yaitu dengan akan diterimanya 80.000 bantalan2, juga alat penambat sebanyak 140.000 buah, dan 60.000 balas. Alat2 ini akan dimantapkan dalam perbaikan2 itu nanti sehingga kondisinya tidak separah waktu2 lalu. Demikianlah, yang akhirnya dapat dikemukakan beberapa hal tentang perkeretaapian di Sumatera Selatan ini. Pertama, untuk membangun perkeretaapian sebagai alat angkutan umum memang memerlukan modal hal JOONAN Ketua Umum SPS Pusat, Sunardi DM sedang memberikan sambutan pada acara pembukaan penataran menejemen pers untuk pimpinan perusahaan pers di-wilayah Indonesia bagian Timur di Ambon dari tgl. 12 s/d 17 Nopember 1981. (foto: R-1). thema Ambon, Nop. (BY). ma Departemen Penerangan dalam ini Proyek Peningkatan Ketrampilan Jurnalistik bekerjasa- Serikat Penerbit dengan Surat kabar Pusat (SPS) pada tanggal 12 Nopember sampai 17 Nopember 1981 telah mengadakan penataran Menejemen Pers Daerah bertempat di Ambon.. mutu Penataran ini diikuti oleh 30 orang peserta terdiri dari Pemimpin Perusahaan atau Wakil Pemimpin Perusahaan Penerbitan Pers berasal dari daerah Indonesia Bagian Timur, yaitu dari Nusa Tenggara Nusa Timur, Tenggara Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Utara, Maluku dan Irian Jaya. Penataran yang menggunakan "memperbaiki ketatalaksanaan pers dalam rangka meningkatkan kemampuan pers daerah" itu Selasa malam ditutup. Direktur Bina Kewartawanan Departemen Penerangan A.Kowi yang memimpin penataran tersebut dalam pidato pembukaannya penataran sifatnya telah diselenggarakan di Sala pada tanggal 11 Juni sampai 17 Juni 1981 yang lalu dan diikuti oleh menerangkan bahwa sama POJOK Halaman II 99 yang tidak sedikit. Modal pertama adalah besar. Modal itu diharapkan bisa kembali dalam tempo 20 sampai 30 tahun berikutnya, tetapi hal inipun jika roda pengoperasiannya berjalan baik, tidak mengalami gangguan2, dan orang2 yang menjalankannya adalah orang yang baik2. . Kedua, Eksplotasi PJKA Sumatera Selatan, sekalipun kini sedang dalam masa2 "getir", tetapi telah dikerjakannya dengan mengoptimalkan modal asset yang dimilikinya, tidak saja dalam bidang angkutan barang tetapi juga penumpang. Dalam pelaksanaan program kerjanya, sekalipun ada orang yang mengatakan "memelas" terhadapnya, namun dilakukannya dengan merehabilitasikan kondisi yang ada sehingga berhasil men- stabilkannya. Nantinya diharapkan tidak akan ada lagi "krisis" yang dihadapinya, tetapi yang ada adalah pemantapan. Dalam program2 dan pelaksanaannya harus ada langkah2 yang jelas, namun bagaimanapun juga, semua itu tergantung pada orang2 yang akan menjalankan roda perkeretaapian di Sumatera Selatan. Penataran Menejemen Pers Daerah Indonesia Timur Pemimpin dan Wakil Pemimpin Perusahaan Penerbitan Pers dari Jakarta, Bandung, Semarang, Sala, Yogyakarta, Surabaya, Denpasar, Banjarmasin, Medan, Palembang, Tanjungkarang, Padang, Pontianak, Banda Aceh, Bengkulu, Ujungpan- dang, Kupang. Ketua Umum SPS Pusat Sunardi DM dalam pidato sambutannya di Ambon menerangkan bahwa di bidang idiil pers Indonesia pada umumnya telah hebat, tetapi di bidang menejemen masih banyak yang memerlukan peningkatan. Para penatar terdiri dari Pemimpin Umum Suratkabar yang sukses, seperti Sakti Alamsyah dari Harian Pikiran Rakyat Bandung, A.Azis dari Harian Surabaya Pos Surabaya, Jakob Oetama dari Harian Kompas Jakarta dan dosen-dosen Universitas Gajahmada dan Pattimura, Selasa Malam para peserta dijamu makan oleh Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Maluku Hasan Slamet di rumah kediamannya, sedang sebelumnya para pimpinan penataran telah diterima berdialog dengan Pangdam XV/Pattimura Brigjen TNI Soeko- so. (R-1). Berita Yudha Masih ada suara sumbang dari masyarakat, apakah pemuda KNPI bukan "pemuda bayaran", demikian Wapres Adam Malik ketika menerima pengurus baru KNPI. Yang bisa menjawab tentunya pemuda KNPI sendiri, mari kita buktikan KNPI mengabdi kepentingan rakyat tanpa pamrih pribadi apapunl Menteri P & K, Dr. Daoed Joesoef menghimbau para dosen Universitas Riau ikut melakukan pembinaan terhadap mahasiswa dan bukan sekedar membacakan diktat saja. - Himbauan ini berlaku juga buat dosen di universitas lainnya. Jangan sampai universitas kita hanya mencetak "sarjana diktat"! Pengerahan pembantu rumahtangga dari Indonesia ke Singapura untuk sementara dihentikan, kata berita. - Keluar negeri cuma jadi pembantu. Merendahkan martabat bangsa kita, malu 'kan?! Lebih baik distop seterusnya! mang Bidik
